repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/keberadaan paguyuban...keberadaan...

158
KEBERADAAN PAGJYUBAN·PAWYUBAN ElNIS DI DAERAH PERA TAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN· PERSAlUAN DAN KESATIJAN J 1 0 " DiDKIJ a) apllLI'ILJ4IU!L"'1l' DAN KEBOOAYAAN KEBUDAYAAN NILAI TRADISIONAl DANPEMB AAN KlNI Ur1l. .... rlUl TA 1999 / 2000

Upload: others

Post on 26-Nov-2020

33 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

•KEBERADAAN PAGJYUBAN·PAWYUBAN ElNIS DI DAERAH PERA TAUAN DALAM MENUNJANG

PEMBINAAN·PERSAlUAN DAN KESATIJAN J 1 0 " DiDKIJ a)

apllLI'ILJ4IU!L"'1l' DAN KEBOOAYAAN B61~illM- KEBUDAYAAN

NILAI TRADISIONAl DANPEMB AAN

KlNI Ur1l..... rlUl TA 1999 / 2000

Page 2: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

\

Milik DepdikbudTidak diperdagangkan

KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNIK

Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG

PEMBINAAN PERSATUAN DAN KESATUAN

(Kasus Paguyuban Kedaerahan Jawa Timur "Sinoman" di DKI Jakarta)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN

DIREKTORAT SEJARAH DAN NILAI TRADISIONAL

BAGIAN PROYEK PENGKAJIAN DAN PEMBINAAN

KEBUDAYAAN MASA KIN!

JAKARTA 1999/2000

Page 3: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN
Page 4: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH

PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN

DAN KESATUAN : (Kasus Paguyuban Kedaerahan Jawa Timur"Sinoman" di OKI Jakarta).

Tim Penuiis : Dra. Sri Saadah Soepono

Drs. SInsar SImanullang

Penyunting ; Dra. Lindyastuti Setiawati

Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang

Diterbitkan oleh : Bagian Proyek Pembinaan dan Pengkajian Kebudayaan

Masa Kini Direktorat Sejarah dan Nilal Tradisional

Direktorat Jenderal Kebudayaan Departemen Pendldikan

dan Kebudayaan

Jakarta 1999/2000

Edisi 1999

DIcetak oleh : CV. BiMA SAKTI RAYA

Page 5: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN
Page 6: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN

Pembinaan nilai-nilai budaya Indonesia ditekankan padausaha menginventarisasi dan memasyarakatkan nilai-nilaibudaya Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.Sehubungan dengan itu, program pembinaan kebudayaandiarahkan pada pengembangan nilai-nilai budaya Indonesiayang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa sehingga dapatmemperkuat kepribadian bangsa mempertebal rasa harga diri,memunculkan kebanggaan nasional serta memperkuat jiwakesatuan.

Penerbitan buku sebagai upaya untuk memperluascakrawala budaya masyarakat patut dihargai. Pengenalanaspek-aspek kebudayaan masa kini diharapkan dapat dipakaisebagai kerangka acuan dalam menghadapi perkembanganjaman yang semakin kompleks. Oleh karena itu, kami dengangembira menyambut terbitnya buku hasil kegiatan BagianProyek Pengkajian dan Pembinaan Kebudayaan Masa KiniDirektorat Sejarah dan Nilai Tradisional Direktorat JendralKebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Penerbitan buku ini diharapkan dapat meningkatkanpengetahuan masyarakat mengenai aneka ragam kebudayaandi Indonesia. Upaya ini menimbulkan kesalingkenalan, denganharapan akan tercapai tujuan pembinaan dan pengembangankebudayaan nasional.

Page 7: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Berkat keijasama yang baik antara tim penulis dengan para

pengurus proyek buku ini dapat diselesaikan. Buku ini belummerupakan basil suatu penelitian sehingga masih terdapatkekurangan-kekurangan. Di harapkan hal tersebut dapatdisempumakan pada masa yang akan datang.

Sebagai penutup kami sampaikan terlma kasih kepadapihak yang telah menyumbang pikiran dan tenaga bagipenerbltan buku ini.

Jakarta, Jub 1999

Direktur Jenderal Kebudayaan

I.G.N. Anom

NIP. 130353848

VI

Page 8: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

PRAKATA

Pada era globalisasi ini, kemajuan teknologi telahmenyebabkan interaksi diantara bangsa-bangsa di dunia tidakterbatasi oleh ruang dan waktu. Kejadian di belahan dunia yangsatu segara dapat dirasakan dan dinikmati oleh belahan duniayang lain. Begitu intensifhya komunikasi antarbangsa dewasaini telah menyebabkan akulturasi kebudayaan dengan cepatmerambah hampir disetiap sektor kehidupan.

Bertitik tolak dari kondisi tersebut Direktorat Sejarah dan

Nilai Tradisional, Direktorat Jenderal Kebudayaan,

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan melalui BagianProyek Pengkajian dan Pembinaan Kebudayaan Masa Kini

berupaya untuk merekam berbagai perubahan kebudayaan.Dengan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadidiharapkan dapat dipersiapkan tatanan masyarakat yang sesuai

dengan perkembangan jaman.

Penerbitan buku hasil perekaman ini merupakan suatu

upaya untuk menyebarluaskan informasi kebudayaan mengenai

berbagai gejala sosial, serta perkembangan kebudayaan, seiring

kemajuan dan peningkatan pembangunan. Upaya ini dirasa

perlu sebab segala tindakan pembangunan tentu akan

memunculkan tanggapan bagi masyarakat di sekitamya. Oleh

karena itu memahami gelaja sosial akibat dari pembangunan

perlu dilakukan agar daat memperkokoh persatuan dankesatuan bangsa.

vu

Page 9: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Kepada tim penulisan dan semua pihak baik lembagapemerintah maupun swasta yangtelah membantu sehinggaterwujudnya karya ini disampaikan terima kasih.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini belum memadai,diharapkan kekurangan-kekurangan itu dapat disempumakanpada masa yang akan datang. Semoga karya tulis inibermanfaat bagi para pembaca serta memberikan petunjukbagi kaji selaryutnya.

Jakarta, Juli 1999

Bagian Proyek Feng^ian danFembinaan Kebudayaan Masa Kini

Femimpin,

Wisnu Subagijo, BANIP. 130517125

Vlll

Page 10: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

DAFTAR ISI

Halaman

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KEBUDAYAAN v

PRAKATA vii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR TABEL DAN PETA xi

DAFTAR GAMBAR xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar 1B. Masalah 3C. Kerangka Pemikiran 5D. Tujuan 7E. Ruang Lingkup 8F. Metodologi 9G. Pertanggungjawaban Pengkajian 9

BAB II SINOMAN KELUARGA BESAR SUROBOYO DI

KOTA JAKARTA

A. Gambaran Umum Kota Jakarta 13

B. Paguyuban Sinoman Keluarga Besar Surabaya... 21C. Organisasi Sinoman Keluarga Besar Surabaya .. 22D. Kegiatan-Kegiatan Paguyuban 36

IX

Page 11: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

BAB III PERANAN PAGUYUBAN SINOMAN TERHADAPANGGOTANYA

A. Peranan Paguyuban dalam KehidupanSosial 47

B. Peranan Paguyuban dalam KehidupanEkonomi 60

C. Peranan Paguyuban dalam KehidupanBudaya 64

BAB IV PERANAN PAGUYUBAN SINOMAN TERHADAPMASYARAKAT SEKITARNYA

A. Hubungan Paguyuban dengan Paguyubanlainnya

B. Hubungan Pagujruban dengan MasyarakatSetempat 69

C. Hubvmgan Pagusoiban dengan Pemda Setempat 93

D. Hubungan Paguyuban dengan Pemda asal.... 97

BAB V ANALISISISA. Faktor-faktor yang Mendorong Integrasi 106B. Faktor-faktor yang Menghambat Integrasi.... 112

BAB VI SIMPULAN 119

DAFTAR PUSTAKA 125

LAMPIRAN : AD/ART PAWARTA JATIM 127

Page 12: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

DAFTAR PETA

Halaman

Nomor Peta

I. Propinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 42

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

II. 1. Luas dan Tata Guna Tanah Di DKI Jakarta, Tahun1995

II.2. Luas wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk diDKI Jakarta, Tahun 1995 43

U.S. Komposisi Penduduk menurut Jumlah yang Datangdan Pergi di DKI Jakarta, Tahun 1993 44

11.4. Komposisi Penduduk menurut Jumlah Kelahiran danKematian di DKI Jakarta, Tahun 1993 44

11.5. Komposisi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan diDKI Jakarta Tahun 1993 45

11.6. Jumlah dan Jenis Sekolah di DKI Jakarta, Tahim1993

XI

Page 13: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar

1. Ketua Paguyuban "Sinoman" memberikan KataSambutan dalam Rangka Hari Pahlawan 75

2. Para Angota Paguyuban Sinoman sedang Tabur Bungadi Makam Pahlawan 75

xu

Page 14: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar

Kota merupakan suatu tempat dimana persaingan dalammemperoleh, merebut dan mempertahankan sumber dayademikian tinggi. Sehingga tekanan kehidupan menjadi tinggipula. Dan tidak pula setiap orang dapat langsung menyesuaikandiri dengan kondisi tersebut.

Di perkotaan yang masyarakat dan kebudayaannyamajemuk, salah satu cirinya adalah teijadinya interaksi sosialdiantara orang-orang yang tidak saling mengenal, dan sangattergantung pada kesempatan kerja. Kesempatan untukmemperoleh sumber daya tidak sebesar jumlah sumber dayayang tersedia.

Pada masyarakat yang kompleks seperti itu, gejalaperebutan sumber daya lebih kuat dibanding yang kehidupanmasyarakatnya lebih sederhana. Kotapun memiliki simbol-simbol komunikasi yang berbeda dengan daerah asal masing-masing masyarakatnya. Dan simbol-simbol ini tidak selaludapat dipahami oleh setiap anggota masyaraknya.

Persaingan sumber daya yang ketat, tingkat stressyang tinggi, lingkungan yang asing sekaligus tidak ramah,serta simbol-simbol komunikasi yang tidak selalu dapat

Page 15: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

dipahami membuat para pendatang di kota memerlukansuatu wadah (tempat, sarana) yang dapat berfungsi memberirasa aman dari segala keterasingan, dan ketegangan yangditimbulkan oleh faktor di atas.

Dari situlah kemudian muncul asosiasi-asosiasi

kedaerahan atau meminjam istilah Clifford Geertz sebagaiperkumpulan-perkumpulan primordial, yang dikenal denganistilah paguyuban. Di dalamnya antar anggota dapat salingmembantu.

Anggota yang sudah berhasil beradaptasi dengankehidupan kota besar dapat membantu anggota yang belummampu beradaptasi. Orang yang terlibat oalam wadahtersebut dapat bemostalgia melalui berbagai kegiatan, sepertikesenian, bahasa, makanan dan ungkapan-ungkapan lainnya.Hal ini sekaligus pula dapat menumbuhkan semangat juangmereka menghadapi tantangan hidupnya.

Akhir-akhir ini semakin sering kita mendengar istilahpaguyuban digunakan imtuk menunjuk kepada sekumpulanorang yang dengan sengaja dan sukarela bergabung dalamsuatu wadah. Bisa dipastikan sekumpulan orang ini memilikikesamaan ide, keinginan dan kebutuhan serta tujuan yangsama, yang diwujudkan dengan melakukan kegiatan-kegiatanbersama.

Istilah paguyuban berasal dari kata guyub, yang berartikumpul. Sehingga paguyuban berarti perkumpulan orang-orang yang memiliki keinginan berkumpul, dan membentukperkumpulan, biasanya didasari oleh kesamaan asal-usul.Seperti sedaerah, semarga, sekerabat, secita-cita, sesekolah danIain-lain. Kesamaan yang mengawali dan mendasari ini sangatmengakar, sehingga rasa solidaritas diantara angotanya sangatKuat. Kehadiran anggota paguyuban, umumnya bersifatspontan dan sukarela, bukan dimobilisasi atau diarahkan.

Perkumpulan kedaerahan melalui kegiatan-kegiatannyadapat berfungsi sebagai salah satu tempat untuk memahamitukar pikiran den pengalaman dengan anggotanya dalam

Page 16: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

kehidupan di kota, sekaligus menyalurkan stres akibat tekananhidup di perkotaan. Sudah dapat dipastikan, bahwasanyakehadiran paguyuban kedaerahan yang ada di kota sangatbesar artinya bagi anggotanya.

Dalam perkembangan kemudian, paguyuban-paguyuban inimemperluas peranannya. Tidak lagi sekedar wahana kumpul-kumpul, bernostalgia dan membantu anggotanya denganbantuan terbatas, tetapi memiliki tujuan den sasaranlebih konkrit serta fungsi yang lebih luas, atau komplekstergantung pada konteksnya.

Kegiatan pagujruban ini sudah lebih terarah d^ mengacukepada target-target tertentu yang hanis dicapai. Demildanpula dalam mengelola organisasi tidak jarang digunak^ kiat-kiat manajemen modern. Sehingga jika kemudi^ didapatisebuah atau beberapa paguyuban melakukan aktivitas politik,misalnya bukan berarti paguyuban tersebut kemudian menjadiorganisasi politik. la tetap berupa organisasi kedaerah^ yangpada saat itu (sesuai dengan konteksnya dalam hal ini sesuMdengan kondisi lingkungannya), melakukan aktivitas politikseparti penggalangan massa atau kebulatan tekad menjelangpemilihan umum, misalnya.

Demildan Pula bila unsur sumber daya ekonomi meryadiprioritas utama, sebuah organisasi kedaerahan dapatberfungsi sebagai "bank" bagi anggatanya. Tetapi hal itudilakukan tanpa meninggalkan fungsi utamanya sebagai wadahorang-orang sedaerah.

B. Masalah

Dewasa ini manusia pada umumnya melakukan alrtivitassehari-harii. Kesibukan itu disebabkan karena tingkatkebutuhan manusia semakin bervariasi, di samping penyebablainnya. Oleh karena itu setiap orang semakin gigih berusahauntuk dapat mencukupi sekaligus meningkatkan pemenuhankebutahan hidupnya.

Sejalan dengan yang dikemukakan C. Kluckhohn dalamteorinya mengenai hakeket hidup manusia dalam hubungannya

Page 17: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

dengan karya yang menentiikan orientasi nilai budaya suatumasyarakat, yakni karya manusia semata-mata untukmemungkinkan hidup; karya manusia untuk kedudukan dankehormatan; karya manusia untuk menghasilkan lebih banyakkarya lagi.

Sesuai dengan sifat manusia yang selalu tidak puas denganapa yang telah diperolehnya, maka orientasi yang terakhiritulah yang lebih cocok di era globalisasi ini.

Dengan Kesibukan sehari-hari dari manusia yangterus berkarya, ada kecenderungan sifat manusia menjadiindividualisme, lebih mandiri, namun sedikit sekali mendapatbantuan orang lain. Dengan demikian ketergantungen kepadaorang lain ada kecenderungan semakin rendah kapasitasnya.

Akan tetapi sebagai kodrat manusia yang hidupbermasyarakat, tentu ssga keberadaan orang lain itu dinilaimasih diperlukan. Bahkan dalam hal-hal tertentu justrukeijasama itulah yang hams lebih diketengahkan. Keijasamabisa terlahir sebagai perkembangan dari intensitas interaksiantara satu dengan yang lainnya cukup tinggi. Dalam suatuwadah organisasi biasanya akan lebih tampak jelas bentukkeijasama dalam berbagai aspek kehidupan. Sebab organisasidapat mempersatukan anggotanya tanpa membeda-bedakanstatus sosial ekonomi seseorang.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka permasalahanyang akan diungkap, dapat dimmuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan paguyuban terhadap anggotanya, yangdalam hal ini menyangkut kehidupan sosial, ekonomi,budaya dan politik;

2. Bagaimana peranan paguyuban terhadap masyarakatsekitarnya, menyangkut hubungan pagujmban denganpaguyuban lain, dengan masyarakat lokal, dengan Pemdasetempat dan dengan Pemda asal.

3 Faktor apa sajakah yang dapat mendorong danmenghambat terjadinya integrasi antar anggota untukmewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Page 18: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

C. Kerangka Pemikiran

Nasikum mengemukakan bahwasanya suatu sistim sosialsenantiasa terintegrasi di atas landasan dua hal. Pertama, suatumasyarakat senantiasa terintegrasi di atas tubuhnya konsensusdiantara sebagian besar anggota masyarakat akan nilai-nilaikemasayarakatan yang besifat fundamental. Kedua, suatumasyarakat senantiasa terintegrasi juga oleh karena berbagaianggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagaikesatuan sosial. Karena dengan demikian setiap konflik yangteijadi diantara berbagai kesatuan sosial dengan kesatuan-kesatuan sosial yang lain segera akan dinetralisir oleh adanyaloyalitas ganda dari para anggota masyarakat terhadapberbagai kesatuan sosial.

Pada tingkat tertentu keduanya mendasar terjadinyaintegrasi sosial dalam masyarakat yang bersifat majemuk, olehkarena tanpa keduanya, suatu masyarakat bagaimanapuntidak mungkin terjadi. Akan tetapi sifat-sifat masyarakatmajemuk telah menyebabkan landasan terjadinya integrasisosial. Kesatuan-kesatuan sosial yang terikat kedalam olehikatan-ikatan primordial dengan sub kebudayaan yang berbedasatu sama lain, mudah sekali menimbulkan konflik-konflikdiantara kesatuan-kesatuan sosial tersebut.

Di dalam situasi konflik, maka sadar atau tidak sadarsemua pihak yang berselisih akan berusaha mengembalikandiri dengan cara memperkokoh solidaritas ke dalam diantarasesama anggotanya, membentuk organisasi-organisasikemasyarakatan untuk keperluan kesejahteraan danpertahanan bersama.

Selanjutnya dikemukakan oleh Parsudi Suparlan bahwa,organisasi kedaerahan itu organisasi yang mencakup orang-orang yang secara volunteer, sukarela, berkumpul bersama,melakukan kegiatan bersama, dengan landasan/acuannyayaitu. Pertama, karena mereka masih ada hubunga darah,perkawinan atau sekerabat. Kedua, karena merasa berasal darisuatu daerah, bisa desa, kecamatan, atau kabupaten, denganacuan bahasanya atau kebudayaannya, mengungkapkan

Page 19: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

perasaan-perasaan melalui berbagai kegiatan upacara, kumpul-kumpul, imtuk menghibur diri, arisan dan sebagainya.

Sebagai perkumpulan yang berawal dari kumpul-kumpul,pengorganisasiannya longgar. Terwujud secara sukarela, bukanpaksaan dan tidak dapat dipaksa, sehingga lebih tepatsebagai paguyuban, bukan organisasi kedaerahan. Ataumenurut istilah Geertz: perkumpulan-perkumpulan primordial.

Fungsi dari perkumpulan ada dua. Pertama : bagi yang dirantau merasa lebih nyaman, lebih tentram, merasa beradadalam lingkungannya (seni dan budaya), dan karena itu lebihmudah menyesuaikan diri dengan kehidupan dirantau yangsama sekali berbeda. Kedua, menjadi ajang atau sarana bagikegiatan-kegiatan bisnis.

Bila perkumpulan bertujuan meningkatkan pendapatandan kesejahteraan warganya, kedudukan politik, peningkatansosial, harkat dan martabat, maka sudah berubah menjadiorganisasi, karena menggunakan pertimbangan-pertimbanganrasional, dan bukan lagi pertimbangan-pertimbanganprimordial.

Parkumpulan itu dapat dinikmati oleh anggotanya, bilamerasa perlu dengan kedua fungsi tersebut di atas, atau yangmemiliki kemampuan waktu, tenaga, pikiran dan uang, sertasenang dan sukarela membantu orang lain. Kehadiranperkumpulan ini positif dan bagus, karena dapat mengurangistress dan mengurangi kekacauan masyarakat.

Sehubungan dengan kekhawatiran erosi kebangsaan,dijelaskan bahwa rasa kebangsaan lebih bermaknamenghasilkan sesuatu yang berguna bagi nusa dan bangsa,sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.

Rasa kebangsaan bukan diukur dari kuat atau lemahnyarasa primordial, tetapi dari apa yang dapat dilakukanseseorang bagi bangsa dan negaranya.

Pola berpikir masyarakat jawa terhadap konsep-konseptradisional mulai berkurang dan ada kecenderungan berpikiran

Page 20: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

lebih maju. Namun demikian orang jawa di perantauan tetaptidak ingin kehilangan identitas etniknya, dengan cara denganbahasa, adat sopan santun pergaulan (unggah-ungguh) dankesenian. Untuk menyelamatkan budayanya, maka di tempatbarunya mereka membentuk kumpulan "Sinoman". Kumpulanini berperan mentransformasikan pengetahuan budaya jawakepada generasi muda yang dilahirkan dan dibesarkan didaerah perantauan. Pada tahap awal mereka menanamkannilai-nilai dan pola perilaku sopan mantun (ungguh-ungguh)kepada generasi muda.

Latar belakang pendirian kumpulan tersebut, pertamaadanya kesadaran bahwa mereka berasal dari sub kebudayaanJawa dengan budaya "tinggi". Kedua, tidak rela kalau budayaleluhur itu hilang dari tengali kehidupan mereka. Karena itumereka bertekad untuk menyelamatkan, melestarikan danmengamalkannya. (Yunus Melalatoa, 1997)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh datayang akurat mengenai keberadaan paguyuban kedaerahan diIndonesia. Dengan demikian akan dapat diketahui berbagaikegiatan yang dilakukan, baik yang bersifat formal maupuninformal. Berbagai kegiatan ini perlu diamati dandideskripsikan, karena dari kegiatan-kegiatan itu dapatdipahami dan ditafsirkan, apa kira-kira manfaat yang didapatoleh para anggota dari paguyuban yang melibatkan mereka.

Keterangan mengenai berbagai kegiatan akanmenunjukkan kecenderungan-kecenderungan yang ada dalampaguyuban tersebut, yang turut menentukan "wama" danmungkin mencerminkan "idiologi", yang secara tidak disadariada dibalik paguyupan tersebut. Selaiyutnya dapat terungkapdengan lebih jelas peranan paguyuban tersebut bagi paraanggotanya maupun masyarakat sekitarnya.

Keseluruhan data yang ada, diharapkan dapat digunakanuntuk membantu pemerintah dan masyarakat Indonesia pada

Page 21: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

umumnya, dalam upaya mempertahankan dan meningkatkanpersatuan dan kesatuan bangsa.

E. Ruang Lingkup

Ruang lingkup akan meliputi ruang lingkup materi danruang lingkup operasional. Ruang lingkup materi padadasarnya adalah betasan-batasan tentang materi yangdiperlukan atau dicari dalam pengkajian ini.

Pengkajian mengenai paguyuban ini akan menekankanperhatian mengenai masalah persatuan dan kesatuan diantarasesama anggota pagujruban, juga dengan anggota paguyubanlainnya. Oleh karena itu yang menjadi sasaran perhatiandalam pengkajian ini adalah :

a. Bagaimana hubungan paguyuban dengan lingkungansosialnya, yang dalam hal ini adalah hubungan denganpaguyuban lain, dengan masyarakat lokal, pemda setempatdan Pemda asal.

b. Bagaimana pandangan anggota terhadap paguyuban yangmereka masuki.

c. Upaya-upaya apa yang ditempuh paguyuban untukmenggalang persatuan dan kesatuan diantara anggotanya,maupun dengan paguyuban lainnya yang tergabungdalam Paguyuban Warga Jawa Timur yang ada di Jakarta(Pawarta Jatim).

d. Kendala-kendala yang sering muncul, yang dapatmenimbulkan terjadinya persaing maupun konflik. Haltersebut bisa disebabkan oleh faktor internal maupun

ekstemal.

Ruang lingkup operational pada dasarnya adalah tempatdimana pengkajian ini dilakukan. Sehubungan dengan itu,maka pengkajian tentang "Paguyuban Kedaerahan" kali inimengambil Paguyuban asal daerah Surabaya yang berada diDKI jakarta, yang dikenal dengan Sinoman.

Pengambilan paguyuban tersebut dengan pertimbanganbahwa, paguyuban sinoman sudah cukup lama terbentuk dan

Page 22: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

yang pertama muncul diantara paguyiiban-paguyuban lain asalJawa Timur. Dengan damikian sudah dapat dipastikan bahwapaguyuban sinoman tersebut sudah hampir sejajar denganorganisasi sosial formal lainnya yang ada di Jakarta. Hal initerlihat dari kompleksnya kegiatan yang dllakukan balk yangsifatnya ke dalam maupun yang mengandung mislpemerintahan daerah.

F. Metodelogi

Pengkajian paguyuban kedaerahan lebih bersifat kualitatif,dengan teknik wawancara dan observasi, sebagai alat untukmeryaring data lapangan.

Teknik wawancara yang dilakukan, berupa wawancaramendalam {death interview) terhadap beberapa informanyang banyak pengetahui tentang paguyuban, antara lainpengurus paguyuban dan staf sekretariat, anggota paguyubandan pegawai Pemda asal/kantor penghubung.

Observasi dilakukan untuk pengamatan secara langsungberbagai kegiatan yang dilakukan oleh paguyuban. Di sampingitu para anggota, serta pola-pola yang terbentuk akibatinteraksi yang berlangsung secara terus menerus.

Kepustakaan, dimaksudkan untuk melengkapi data yangrelevan dan mengacu kepada kerangka teoritis yang ada. Datasangat bermanfaat untuk melengkapi statistik.

G. Pertanggungjawaban Pengkajian

Pengkajian yang berjudul "Koberadaan Paguyuban WargaJama Timur di DKI Jakarta, dalam Pembinaan Persatuandan Kesatuaii' telah dilakukan melalui beberapa tahapankegiatan, antara lain tahap persiapan, pengumpulan datalepangan, pengolahan data, penulisan laporan danperbanyakan.

Pada tahap persiapan, yang dilakukan adalah pembuatanTerm Of Reference (TOR), yang kemudian dibahas oleh

Page 23: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

beberapa tim, yang juga mengkaji aspek yang sama, akantetapi berbeda daerah. Pada tahap persiapan ini puladibentuk tim pengkaji, dimana untuk lokasi DKI Jakartadilakukan olah Dra. Sri Saadah Soepono selaku ketua, denDrs. Binsar Simanullang sebagai anggota.

Instrumen pengkajian dibuat dan dibicarakan denganbeberapa tim yang berkepentingan. Instrumen pengkajian iniberupa pedoman wawancara, yang dapat dikembangkan dilapangan.

Langkah berikutnya, sebelum memulai ke lapangan untukmengumpulkan data, terlebih dahulu mencari danmengumpulkan data yang bersumber dari kepustakaan yangrelevan dengan topik pengkajian yang akan kami laksanakan.Kepustakaan ini ̂ rasa penting kami lakukan karena selainmemberi arah pengkajian, juga sangat berguna dalammenuryang penulisan kami selaryutnya.

Tahap pengumpulan data lepangan, kami laksanakan padabulan September sampai dengan Oktober, Waktu yang sangatpanjang yang kami butuhkan, dikarenakan kami tidak bisalangsung dapat melakukan pertemuan dengan para informan,akan tetapi terlebih dahulu harus menunggu waktu yangdyaiyikan.

Tempat wawancarapim tergantimg kesepakatan bersama,namun kami tentunya harus lebih banyak menyesuaikandengan waktu dan tempat yang ditentukan informan.Adakalanya kami bertemu di Sekretariat Pawarta Jatim(Pagujniban warga Jakarta Asal Jawa Timur) atau di kantorinforman.

Pada kesempatan berada di sekretariat kamipunmengadakan pengamatan langsung, berupa kegiatan yangdilakukan dam kondisi sekretariat yang setiap saat selaludikuiyungi oleh mereka yang berasal dari Jawa Timur, baikyang berasal dari Paguyuban Sinoman atau paguyubanlainnya yang tergabung dalam Pawarta Jatim. Datasekunderpun dapat kami peroleh dari sekretariat tersebut.

Pengolahan data dilakukan setelah kami kembali darilapangan. Kegiatan ini penting dilaksanakan karena penulisan

10

Page 24: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

yang baik tergantung pada pengolahan data yang cermat.Pengolahan data juga dimaksudkan guna menjemihkan data,sehingga dapat diperoleh keterangan data yang berhasildikumpulkan. Tahap pengolahan data ini memerlukan waktuyang cukup lama sebelum masuk ke tahap penulisan laporan.

Tahap penulisan merupakan kelanjutan dari pengolahandata. Dalam penulisan naskahini, setiap babdipertanggungjawabkan oleh penulis. Untuk memudahkanpenulisan, data kami kladifikasikan berdasarkan susunanlaporan yang telah kami sepakati.

Adapun susunan laporan tersebut adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, merupakan bab yang memberikanpenjelasan-penjelasan tentang kegiatan pengkajian. Olehkarena itu pada bab pendahuluan dikemukakan latar, masalah,kerangka pemikiran, tujuan, ruang lingkup, metodologi danpertanggungjawaban.

Bab II Paguyuban "Sinoman" di DKI Jakarta. Pada bab inidikemukan gambaran umum DKI Jakarta, Sejarah danPerkembangan Paguyuban "Sinoman", organisasi dan kegiatan-kegiatannya.

Bab III Peranan Paguyuban "Sinoman" terhadap anggota-anggotanya, yang di dalamnya menyangkut kehidupan sosial,ekonomi, dan budaya.

Bab IV Peranan Paguyuban "Sinoman" terhadapmasyarakat sekitarnya. dalam bab ini diketenggahkanhubungan pagujoiban dengan maguyuban lainnya, hubunganpaguyuban dengan masyarakat lokal dengan Pemda setempatdan hubungannya dengan Pemda asal.

Bab V Analisis, berisikan kekuatan sentripetal dankekuatan sentri fugal

Bab VI Kesimpulan.

Daftar Pustaka

Lampiran

11

Page 25: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

V--'-* ' i '.Ci 0 T..' -V;.1'■ .* ^:! V-" ;.•■'•' r.;'

A, A:; A' .- •;■;

..lA'AOt-b! A • ., ■A f' - : : j

• ■„ A- . , J-:;-;.

^ \ yl> ' ■ :] \ A ' : A i 1 ^ ; • ■ . : . :■ •A.': Aa;;.'.; . ::,aA a; .;A- Ay; . . J ;

a':,a::aO!1a . .: " : - A;:.; :.

^ : '.Ai ;:.--'v. -a:_: ;'- A A- ■ . ■ :<." . ALAA.;.;i:0 -?i"; '-a-;„. | a . :

J aAA

L ; : • . A. aav- ,-^0 a

' ::: jf"} : A ■ V-y^-A■;) A. :-^:a , ;aA /A. : -; :- -a;. A A- ;•• ; aA. AA AA

, ^ r;: : ■■ ■;

■ii.,A J r ^

^ :: "A - =

;U! f • V

rA''VAni-C':iA;. ac: . ■ . ? a-u'= ■ ' aa;-'; ■ A ; v:' c^-jaaa ; a'^tj \ i '.V-iA :_ A ■ : 'A . J ,Vi > A/. J A yA y A, ■ --

.A.iA,^ Bh^niVA: • ^A;AAy;r; : A ̂ H , Hj ! ? • A

r :-;: A A/U-v-i

. .r a'a^;;; A AfAi.[ :a

A At a--aa:"a -.0

Page 26: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

BAB II

SINOMAN KELUARGA BESAR SURABAYADI DKI JAKARTA

A. Gambaran Umum Kota Jakarta

1. Lokasi

Jakarta adalah salah satu ibukota propinsi dari 27 propinsiyang ada di wilayah Republik Indonesia, yaitu Daerah KhususIbukota Jakarta, selain itu, Jakarta sekaligus meryadi ibukotanegara Republik Indonesia, letak wilayah ini berada di dataranrendah pantai utara Jawa Barat, atau tepatnya antara 6°-12°Lintang Selatan, dan 106®-48® Bujur Timur.

Secara administratif wilayah ibukota Indonesia iniberbatasan dengan Kepulauan Seribu di sebelah utara,Kotamadya Bogor di sebelah selatan, Kotamadya Bekasi disebelah timur, dan Kotamadya Tangerang di sebelah barat.(Peta 1)

Berdasarkan data yang diperoleh (statistlk wilayah DKIJakarta, 1995) bahwa luas wilayah DKI Jakarta secarakeseluruhan ada 60.152 ha, yang terbagi dalam 5 wilayahmasing-masing yaitu Jakarta Selatan memiliki luas tanah 14.573ha, Jakarta Timur 18.773 ha, Jakarta Pusat 4.709 ha, JakartaBarat 12.615 ha, dan Jakarta Utara luas tanahnya meliputi15.401 ha. (tabel II.l).

13

Page 27: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Dalam tabel IL2 dijelaskan bahwa sebagian besar (60,97%)dari wilayah DKI Jakarta digunakan untuk perdagangan.perumahan penduduk. Selanjutnya, 8,36% digunakan untukindustri, 4,07% digunakan untuk perkantoran, 5,58% digunakanuntuk jasa, dan 1,63% digunakan untuk perdagangan.Sedangkan tanah kosong masih terdapat 19,37%. Bilamemperhatikan bahwa bagian terbesar wilayah DKI Jakartadigunakan untuk perumahan, berarti kepadatan pendudukterjadi di ibukota ini, sebab penyediaan perumahan sejalandengan tingkat perkembangan penduduk.

Berdasarkan Surat Mendagri Nomor 138/1319/FUOD,tertanggal 1 April 1987 dan SK Gubemur KDKI Jakarta Nomor1251 tahun 1986 serta penyempurnaannya Nomor 1227tertanggal 8 September 1989, DKI Jakarta terbagi atas 5kotamadya dengan rincian; Jakarta Selatan terdiri dari 10kecamatan dan 65 kelurahan, Jakarta Timur terdiri dari 10kecamatan dan 44 kelurahan, Jakarta Barat terdiri dari 8kecamatan dan 56 kelurahan, dan Jakarta Utara meliputi 7kecamatan dan 35 kelurahan. Dengan demikian, DKI Jakartasecara keseluruhan terdiri dari 43 kecamatan dan 265 kelurahan.

2. Kependudukan

Dengan posisinya sebagai ibukota negara, Jakarta tidak sajamerupakan pusat pemerintahan, tetapi juga merupakan pusatkebudayaan, industri, pariwisata, dan perdagangan. Pendudukkota ini berasal dari berbagai suku bangsa dan negara,menganut berbagai jenis agama, memiliki berbagai tingkatpendidikan, tingkat penghasilan serta profesi yang bermacam-macam.

lATilayah DKI Jakarta memiliki penduduk sebanyak 7.546.845jiwa. Penduduk tersebut tersebar pada 5 wilayah, dari ke 5wilayah ini yang paling banyak pemukinmya adalah di JakartaTimur dengan jumlah penduduk 1.934.474 jiwa. Adapun jumlahpenduduk paling rendah pemukimnya berada di wilayahJakarta Pusat yaitu 1.117.747 jiwa. Kemudian jumlah pendudukpaling padat berada di wilayah Jakarta Pusat 23.335 jiwa/km.

14

Page 28: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

sedangkan wilayah yang jarang penduduknya berada di JakartaUtara 7.258 jiwa/km. (tabel II.2).

Seperti diuraikan di muka, bahwa Jakarta merupakan pusatperekonomian di Indonesia. Dengan demikian, tidak herankalau Jakarta menjadi sasaran para imigran. Banyak pendatangingin mengadu nasib ke Jakarta. Saiah satu kebijakan yangditerapkan Pemda DKI untuk membatasi para imigran, adalahmensyaratkan pengunisan KTP dengan melampirkan suratjaminan bekerja. Namun walaupun demikian pertambahanpenduduk karena imigrasi selalu meningkat setiap tahun.Kepadatan penduduk sangat tinggi yang terjadi di JakartaPusat dikarenakan tujuan utama para migran untuk mengadunasib yang berpusat di sentralnya ibukota. Kehadiranpenduduk tersebut tidak seimbang dengan luas wilayahnya.Sedangkan penduduk yang bermukim di wilayah selatan dantimur Jakarta, sebagian merupakan pindahan dari JakartaPusat, Barat atau Utara, karena dianggap prospek yang akandatang untuk kedua wilayah yang dihuni sekarang akan lebihbaik dibandingkan daerah tempat tinggal lama. Disamping itukedua wilayah tersebut yang berbatasan dengan kabupatenlain, memudahkan penduduk wilayah lain tersebut hyrah danmenetap diwilayah DKI Jakarta (Tabel II.3).

Berdasarkan data statistik yang diperoleh bahwa pendudukyang datang ke Jakarta berjumlah 64.325 orang, denganperincian 35.472 laki-laki dan 28.853 perempuan. Penduduk yangpergi jumlahnya adalah 42.441 orang yang terdiri dari 21.980 laki-laki dan 20.461 perempuan. Dengan demikian pertambahanpenduduk akibat imigrasi sebanyak 21.884 orang. Biladiperhatikan berdasarkan wilayah, para imigran paling banyakbermukim di wilayah Jakarta Selatan (225.514 orang), kemudiandisusul dengan Jakarta Timur (16.802 orang) dan Jakarta Barat(11.530 orang). Ketiga wilayah tersebut merupakann daerahmarginal dengan sendirinya mobilitas penduduk akan lebihtinggi dibanding dengan kodya lainnya, yakni Jakarta Utara(6.330 orang) dan Jakarta Pusat (4.149 orang). Kemudian

15

Page 29: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

wilayah yang paling sedikit didatangi para imigran adalahJakarta Pusat. Hal itu teijadi karena di wilayah ini merupakanpusat perkantoran dan perdagangan di DKI Jakarta, sehinggalokasi pemukiman penduduk relatif sedikit dibanding daerahlainnya. Bahkan jumlah penduduk yang pindah dari JakartaPusat tahun 1993, justru lebih banyak dibandingkan denganyang datang, berbeda dengan 4 kodya lainnya. Ini menuixjukkanadanya kecenderungan penduduk Jakarta Pusat yang sudahjenuh dengan kehidupan metropolitan yang dianggap sudahtidak memberikan kenyamanan.

Selain pertambahan penduduk akibat imigran juga teijadipertambahan secara alamiah. Data statistik menupjukkan,bahwa jumlah kelahiran di Jakarta sebanyak 94.094 orang,sedangkan jumlah kematian adalah sebanyak 22.231 orang.Berarti tingkat kesehatan untuk DKI Jakarta ini dapatdikatakan cukup baik, karena dapat menekan tingkat kematian.Dengan demikian pertambahan penduduk secara alamiahadalah sebanyak 71.863 orang. (Tabel II.4)

Menurut data statistik tahim 1993 jumlah kelahiran palingbanyak di Jakarta Timur (26.783 orang), kemudian menyusulJakarta Selatan (24.081 orang), Jakarta Barat (19.417 orang),Jakarta Pusat (5.124 orang), Jakarta Selatan (4.309 orang),Jakarta Pusat (3.913 orang) dan Jakarta Utara (3.490 orang).Bila diperhatikan urutan jumlah kematian di atas, terdapat halyang menarik terutama di daerah Jakarta Barat. Berdasarkanjumlah penduduk dan banyaknya kelahiran daerah inimerupakan urutan ketiga setelah Jakarta Timur dan JakartaSelatan. Namun berdasarkan jumlah kematian, daerah inimemiliki posisi kedua yaitu setelah Jakarta Timur. (Tabel II.4)

3. Pendidikan

Jakarta tidak saja merupakan pusat pemerintahan ataupusat perekonomian di Indonesia, tetapi juga merupakan pusatpendidikan. Selain Universitas Indonesia yang merupakanPer^ruan Tinggi Negeri di Jakarta, juga terdapat beberapa

16

Page 30: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Perguruan Tinggi Swasta yang terkenal. Mahasiswa universitastersebut tidak saja berasal dari kota Jakarta, tetapi juga darikota-kota lain di Indonesia.

Menurut data statistik tahun 1993, pendidikan formalsecara umum dapat dirinci yaitu tamat SD (21,59%), tamatSLTP (21,65%), tamat SLTA (21,01%), tamat akademi (3,34%),dan tamat perguruan tinggi (2,32%). Dengan kata lainpendidikan formal penduduk DKI Jakarta dari tingkat SDsampai SLTA cukup baik (69,91%), sedangkan pendidikan padatingkat akademi dan universitas masih relatif rendah yaitu5,66% (Tabel 11,5).

Di DKI Jakarta terdapat 8.431 sekolah, diantaranyaterdapat 213 akademi/universitas, 368 SMK (Sekolah MenengahKejuruan), 671 SMU (Sekolah Menengah Umum), 1302 SLTP(Sekolah Laryutan Tingkat Pertama), 4.031 SD (Sekolah Dasar)dan 846 TK (Tingkat Kanak-Kanak). Bila di lihat dari jumlahsarana sekolah yang ada di DKI Jakarta, dapat disebutkanbahwa jumlah sekolah paling banyak terdapat di KotamadyaJakarta Selatan dan Timur (Tabel II.6).

4. Berbagai Paguyuban di kota Jakarta

Kota Jakarta sebagian besar dihuni oleh kaum pendatangyang berasal dari berbagai daerah dan suku bangsa di Indonesia. Mereka dalam beradaptasi dengan lingkungannya untukmemenuhi kebutuhan hidup cukup banyak mengalamitantangan. Persaingan sumber daya yang ketat, tingkat stresyang tinggi, lingkungan yang asing sekaligus tidak ramah, sertasimbol-simbol komunikasi yang tidak selalu dapat dipahami,membuat para pendatang di kota memerlukan suatu wadah(tempat, sarana). Wadah ini diharapkan dapat berfungsimemberi rasa aman dari segala keterasingan, dan keteganganyang ditimbulkan oleh faktor-faktor tersebut di atas.

Keadaan tersebut, kemudian menimbulkan asosiasi-asosiasikedaerahan atau meminjam istilah antropolog terkenal CliffordGeertz berupa perkumpulan-perkumpulan primordial, yangdikenal dengan istilah paguyuban. Melalui paguyuban itu

17

Page 31: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

mereka bisa saling membantu, saling dapat bernostalgiamelalui kegiatan kesenian, makanan, bahasa daerah danungkapan lainnya. hal ini sekaligus pula dapat menumbuhkankembali seraangat juang (optimisme) mereka dalammenghadapi tantangan hidup di kota Jakarta.

Berdasarkan catatan Kantor Menteri Negara Kepen-dudukan 1997, terdapat 22 provinsi dari wilayah Indonesia yangmemiliki paguyuban di Jakarta. Bahkan ada diantara daerah-daerah tersebut yang memiliki lebih dari satu paguyuban,misalnya provinsi NTT (Nusa Tenggara Timur) terdiri dariIkatan Keluarga Nusa Tenggara Timur dan KerukunanKeluarga Nusa Tenggara Timur. Kemudian provinsi SumatraSelatan terdiri dari Ikatan Keluarga Sumatra Selatan dan BKMSumatra Selatan. Selapjutnya provinsi Sulawesi Selatan terdiridari Kerukunan Masyarakat Sulawesi Selatan, KerukunanKeluarga Sulawesi Selatan dan Ikatan Wanita Sulawesi Selatan.

Dalam perkembangannya, paguyuban-paguyuban inimemperluas perannya. Tidak lagi sekedar wahana kumpul-kumpul, bernostalgia, dan membantu anggota dengan bantuanterbatas, tetapi memiliki tujuan dan sasaran yang lebih konkritserta fungsi yang lebih luas. Adapun tujuan utama daripaguyuban tersebut adalah meningkatkan status sosial,memperoleh dan meningkatkan akses sumber daya ekonomidan politik, serta memperbaiki kehidupan sosial dan kondisilingkungan masyarakat. Perubahan ini menurut ParsudiSuparlan mengubah bentuk paguyuban menjadi organisasimodem dan bukan lagi perkumpulan, sekalipun masih tetapmenggunakan nama paguyuban untuk organisasinya. Denganbegitu kehadiran anggotanya tidak lagi hanya bersifat sukarela,tetapi ada pula yang digerakkan atau dimobilisir.

Jelaslah kiranya bahwa sebuah wadah yang menghimpunsekelompok etnis apapun bentuknya (paguyuban primordialatau organisasi kedaerahan), pembentukannya senantiasadilatarbelakangi oleh suatu upaya untuk menghadapilingkungan perkotaan yang berbeda dengan lingkungan asalnya.

18

Page 32: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Dan segala sesuatu (simbol-simbol) yang mengingatkanpada daerah berperan membantu proses tersebut. Jika sebuahetnis menitik beratkan kegiatan ekonomi sebagai bagianyang tidak terpisahkan dari kehidupannya, maka ketika merekamembentuk perkumpulan primordial atau organisasikedaerahan, kegiatan ekonomi lebih diutamakan dibandingkegiatan-kegiatan lainnya.

Walau demikian bukan berairti bahwa perkumpulan atauorganisasi mereka kemudian menjadi usaha dagang. Karenafungsi utama dari suatu perkumpulan atau organisasi tersebuttidaklah berubah. Yang berbeda hanyalah prioritas kegiatannyasesuai dengan budaya masing-masing etnis. Etnis Cina danMinangkabau misalnya, budaya mereka menempatkan etoskerja sebagai sesuatu yang harus didahulukan. Dengandemikian, Gebu Minangkabau dan IKBT (Ikatan KeluargaBesar Tegal) misalnya, telah banyak menunjang bagipembangunan daerahnya. Karena sudah banyak bankperkreditan rakyat yang berhasil didirikan melalui bantuanGebu Minang. Begitu pula dengan sumbangan pengusaha-pengusaha warung Tegal pada daerahnya sudah bukan rahasialagi.

Adapun nama paguyuban kedaerahan di Jakarta adalahsebagai berikut:

1. Daerah Istimewa Aceh: (1) Ikatan Keluarga Aceh Selatan(IKAMAS), (2) Seurama AcehBarat, (3) Ikbar Peurlak AcehTimur

2. Jambi: BKM Jambi

3. Sumatra Barat: Gebu Minang

4. Sumatra Selatan: (1) Ikatan Keluarga Sumsel, (2) BKMSumatra Selatan

5. Bengkulu: Ikatan Keluarga Masyarakat Bengkulu (IKMPB)

19

Page 33: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

6. Jawa Barat: (1) Pasundan Komda DKI, (2) Tasikmalaya, (3)Purwakarta, Pasundan Istri, Cirebonan, Bandung, IPPKuningan, Sumedang, Ciaryur, IPPM Kuningan

7. DIY Yogyakarta: Gebar Yogya

8. DKI Jakarta: (1) Seruling Mas, (2) Bamus Betawi

9. Jawa Tengah: (1) Paguyuban Keluarga Banjamegara, (2)Paguyuban Masyarakat Klaten

10. Jawa Timur: Paguyuban Warga Jakarta Asal Jawa Timur(Pawarta)

11. Ball: Suka Duka Hindu Dharma DKI

12. Nusa Tenggara Barat: Rukun Keluarga Masyarakat NTB

13. Nusa Tenggara Timur: (1) Ikatan Keluarga NTT, (2)Kerukunan Keluarga NTT

14. Kalimantan Barat: Ikatan Keluarga Kalbar

15. Kalimantan Tengah: PW GKE Kalteng

16. Kalimantan Timur: Ikatan Keluarga Kaltim

17. Sulawesi Utara: Bogasani Sulut, Organisasi MasyarakatGorontalo

18. Sulawesi Tengah: (1) Ikatan Keluarga Sulawesi Tengah, (2)Kerukunan Keluarga Sulteng

19. Sulawesi Tenggara: Kerukunan Keluarga Sultra

20. Sulawesi Selatan: (1) Kerukunan Masyarakat Sulsel, (2)Kerukunan Keluarga Sulsel, (3) Ikatan Wanita SulawesiSelatan

21. Maluku: Himpunan Masyarakat Maluku

22. Irian Jaya: Ikatan Masyarakat Irian Jaya Jakarta

20

Page 34: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

B. Paguyuban Sinoman Keluarga Besar Surabaya

Bermula dari rasa keprihatinan sesama warga Jakarta yangberasal dari kota Surabaya. Mereka hidup di kota besar sepertiJakarta menghadapi berbagai tantangan dan memerlukanperjuangan serta kerja keras. Hal ini mendorong anggotamasyarakat yang berasal dari kota Surabaya, erutama merekayang sudah lama dan hidup mapan di Jakarta, memandangperlu membentuk perkumpulan sosial, sebagai wahana salingmengenal dan saling membantu.

Keinginan tersebut diperkuat dengan kenyataan saat itu.Mereka melihat ada seorang bapak-bapak yang mengantarjenazah anaknya ke pekuburan umum hanya diiringi oleh 2 atau3 keluarga saja. Dengan perasaan yang sangat terenyuh (sedih),beliau bertanya; Siapa yang meninggal dunia ?. Betapa teririshatinya setelah mengetahui, bahwa yang meninggal dunia ituadalah anggota keluarga orang yang berasal dari daerahSurabaya-Jawa Timur.

Peristiwa tersebut mewujudkan, rasa kesetiakawanan sosialyang tlnggi kepada warga Surabaya yang berada di kotaJakarta, tepatnya pada tanggal 7 Mei 1978, merekamempelopori berdirinya Perkumpulan Sosial, yang diberi nama,"Sinoman Keluarga Besar Suroboyo Warga DKI Jakarta".

"Sinoman" merupakan warisan tradisional atau kebiasaanadat-istiadat di daerah Surabaya dan sekitamya. Sinoman inimencerminkan rasa sosial dan kebersamaan untuk salingmembantu dan meringankan beban warganya yang sedangmengalami kerepotan dan kesusahan. Khususnya apabilamereka mendapatkan musibah ataupun malapetaka.

Beliau-beliau yang meiyadi pelopor berdirinya perkumpulantersebut antara lain adalah Bapak Sunarto Soemoprawiro,Bapak D. Muiran, Bapak Iman Slamet, Bapak Imron, BapakHandaru, Bapak Suharto dan Bapak Sutopo.

21

Page 35: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Sejak berdirinya Sinoman hingga sekarang ini, programkerja selalu berkaitan dengan kegiatan yang berhubungandengan masalah-masalah sosial dan budaya. Di bidang sosialkemanusiaan, antara lain mengurusi kematian, keluarga sakit,yatim piatu, keluarga tak beruntung, keluarga yang mengalamimusibah seperti kebakaran, kebanjiran dan fakir miskin.

Khususnya dalam bidang sosial budaya, mereka mengurusipelestarian seni dan budaya tradisional, seperti ludruk,srimulat, dagelan (lawak), nyanyian, tari-tarian, dan Iain-lain.Selain itu mereka juga berusaha mempromosikan makanankhas asal Surabaya seperti rujak cingur, nasi rawon, soto, sate,dan gule.

Organisasi "sinoman" ini sangat unik dan menarik.Walaupun organisasi bersifat kedaerahan, akan tetapi merekatidak mengenal ras, dan bahkan terbuka untuk siapa szya yangmerasa dirinya cinta kota Surabaya. Hal ini dapat dilihat darianggotanya yang berasal dari berbagai daerah, seperti JawaTengah, Jawa Barat, Kalimantan, Ambon, Irian, Sumatra, Arabdan Cina.

C. Organisasi Sinoman Keluarga Besar Surabaya

Organisasi yang menitik beratkan pada tujuan sosialkemanusiaan itu, setiap periode selalu mengalami pergantianpengurus. Pergantian tersebut dimaksudkan agar mereka betul-betul berjiwa sosial, dalam arti tidak ada pengurus yang inginmendominasi organisasi mereka. Dalam kepengurusan, diakuimemang ada beberapa pengurus yang masih bertahan. Hal itumereka lakukan adalah atas kehendak anggota yang selalumemilihnya. Untuk mengetahui lebih jelas kepengurusanSinoman dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tokoh Pembina : Prof. Dr. H. Roeslan AbdulganiLetjen (Pur) Isa Idris (Aim)

Tokoh Pendiri : Cak Narto-Cak Imron-Cak Imam SlametCak Achyar-Cak Handaru-Cak D. Muiran

22

Page 36: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Pengurus Masa Bakti 1978-1999

No Masa Bakti Jabatan Nama Penerurus

1. 1978 - 1981 Ketua Sunarto Soemoprawiro

Sekretaris Imam Slamet

2. 1981 - 1984 Ketua Sunarto SoemoprawiroSekretaris Nur Azhar

3. 1984 - 1987 Ketua Gatot Poeger SH.Sekretaris Nur azhar

4. 1987 • 1990 ketua H. Moch. SyamsuriSekretaris Sudarto

5. 1990 - 1993 Ketua Mamiek Slamet

Sekretaris Jaf^/Ahd. Kadir As

6. 1993 - 1996 Ketua Imam Slamet

Sekretaris Bamhang Supardi

7. 1996 • 1999 Ketua H. Moch. SyamsuriSekretaris Ulik/Deddy Prasetyo

SUSUNAN PENGURUS

SINOMAN KELUARGA BESAR SUROBOYO JAWA TIMURFERIODE 1996 -1999

Pembina

Penasehat

Ketua Umum

Ketua I

Ketua II

Sekretaris I

Sekretaris II

Bendahara I

Bendahara II

Dr. H. Roeslan Abdoelgani

H. Sunarto SumoprawiroDrs. Sugeng Riyono

Drs. Permadi SH.Gatot Poeger SH.AchyarMamiek Slamet

H. RoestamajiH. Bambang Soepardi

H. SyamsuriH. Nur Azhar

D. Muiran

Deddy Prasetya KusumaSujonoIrfan Pauzi

Ning Fitna Suwito

23

Page 37: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Seksi Humas

Seksi Urusan Wanita

Seksi Sosial

Seksi Keamanan

Seksi Kesenian

Sugeng ABCRobbyNing YayukIwan

Syamsoeri

Nur Azhar

Suwito

D. Muiran

Sumiati NgatemanAnita

Suhadi

Suwamo

Anton Subari

Gatot Rasmidi

Annie Kusuma

Putriani

Oni Irawan

Adapun anggaran dasar paguyuban ini adalah sebagaiberikut:

ANGGARAN DASAR

SINOMAN KELUARGA BESAR SUROBOYO

JAWA TIMUR

PEMBUKAAN

Bahwa sesungguhnya Pembangunan Nasional yang dilak-sanakan Bangsa Indonesia sebagai Pengalaman Pancasila, padahakekatnya adalah Pembangunan manusia Indonesiaseutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesiadalam rangka perwujudan masyarakat sejahtera lahir dan batin,adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Bahwa kehidupanberbangsa dan bernegara melalui perilaku budaya dan

24

Page 38: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

kepribadian Indonesia adalah merupakan hak dan kewajlbanbagi setiap warga negara untuk meiyalin rasa persatuan dankesatuan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesiaberdasarkan Pancasila dan UUD '45. Bahwa untuk itu, kanuwarga Jakarta asal Surabaya yang terhimpun dalam wadahorganisasi "SINOMAN KELUARGA BESAR SUROBOYO JAWATIMUR", menyusun ketentuan organisasi dalam bentukpedoman dasar dan pedoman umum sebagai landasan dalamkehidupan senantiasa memberi petuiyuk dan bimbinganNyapada Sinoman Keluarga Besar Suroboyo Jawa Timur dalammenjalankan organisasi berdasarkan Anggaran Dasar yangdisusun sebagai berikut:

BAB I

Fasal I

Nama, waktu dan Tempat Kedudukan

Organisasi ini bernama "SINOMAN KELUARGA BESARSUROBOYO JAWA TIMUR", didirikan pada tanggal 7 Mei 1978di Jakarta untuk waktu yang tidak ditentukan.

Bab II

Azas, Tujuan dan Usaha

Fasal 2

Azas

"SINOMAN KELUARGA BESAR SUROBOYO JAWA TIMUR",berazaskan pancasila dan UUD '45.

Fasal 3

Tujuan

"SINOMAN KELUARGA BESAR SUROBOYO JAWA TIMUR"berti:uuan:

25

Page 39: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

1. Menggalang persatuan dan kesatuan dalam ikatan keluargabesar untuk mewiyudkan tata kehidupan keluarga yangharmonis dan dinamis di tengah-tengah masyarakat luas.

2. Ikut menciptakan manusia Indonesia berkualitas yangmemiliki rasa setia kawan dan rasa kepedulian sosial yangtinggi.

3. Melestarikan dan mengembangkan seni budaya bangsakhususnya yang berciii khas Suroboyo dan Jawa Timur.

Pasal 4

Usaha

Untuk mencapai tujuan, SINOMAN KELUARGA BESARSUROBOYO JAWA TIMUR melakukan usaha sebagai berikut:

1. Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial,baik yang bersifat kemanusiaan, keagamaan, ekonomi danpendidikan.

2. Menciptakan kesempatan-kesempatan dalam mengembangkan bakat khususnya dalam bidang seni budaya danolah raga.

3. Mengikuti secara aktif semua kegiatan-kegiatan yangdilaksanakan oleh Paguyuban Warga Jakarta Asal JawaTimur (Pawarta Jatim)

Bab III

Keanggotaan

Pasal 5

1. Keanggotaan Sinoman Keluarga Besar Suroboyo JawaTimur terdiri dari:

a. Anggota biasab. Anggota kehormatanc. Anggota simpatisan

26

Page 40: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

2. Tata cara penerimaan/pengangkatan anggota diatursebagai berikut:

a. Anggota biasa:Setiap warga negara Indonesia yang telah mendaftarkandiri menjadi anggota, dengan mengajukan permohonansecara tertulis dan menyatakan sanggup mengikutikegiatan organisasl dan mentaati semua peraturanorganlsasi yang ada.

b. Anggota kehormatanSeseorang/tokoh yang karena jasa-jasanya terhadapSinoman Keluarga Besar Sxiroboyo Jawa Timur dianggapluar biasa, maka yang bersangkutan diangkat sebagaianggota kehormatan oleh pengurus setelah berkonsultasidengan penasehat.

c. Anggota simpatisanSeseorang yang bukan warga Surabaya yang selalubersimpati secara insidentil terhadap kegiatan-kegiatanSinoman Keluarga Besar Siuroboyo Jawa Timur.

Bab IV

Hak dan Kewajiban Anggota

Pasal 6

Hak Anggota

Setiap anggota kehormatan dan anggota biasa mempunyai hak:a. Memilih dan dipilih sebagai pengurusb. Bicara dan bersuara

c. Memperoleh perlindungan organisasid. Memperoleh kartu anggotae. Membeia diri

27

Page 41: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Pasal 7

Kewajiban Anggota

Setiap anggota kehormatan dan anggota biasa berkewajiban:

a. Mentaati anggaran dasar/anggaran rumah tangga dansemua peraturan-peraturan yang ditetapkan pengurus.

b. Menjunjung tinggi serta membela nama baik dankehormatan organisasi.

c. Membayar uang pangkal dan iuran organisasi yang akanditetapkan oleh pengurus.

d. Hadir dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan olehorganisasi melalui pengurus.

Pasal 8

Berakhirnya Keanggotaan

Setiap anggota Sinoman Keluarga Besar Suroboyo Jawa Timurberakhir keanggotaannya:1. Atas permintaan sendiri2. Karena meninggal dunia3. Diberhentikan keanggotaannya karena:

a. Merugikan dan mencemarkan nama baik organisasib.Melakukan tindakan indisipliner/pelanggaran terhadapperaturan organisasi

Pasal 9

Sanksi-Sanksi

1. Sebagaimana upaya menjaga disiplin para anggotaSinoman Keluarga Besar Suroboyo Jawa Timur, perludiadakan sanksi hukuman sesuai dengan tingkatkesalahannya sebagai berikut:a. Peringatan lisanb. Peringatan tertulis

28

Page 42: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

c. Pencabutan keanggotaan sementara (skorsing)d. Pemberhentian keanggotaan

2. Tata cara pemberian sanksi hukuman diatnr lebih lanjutdalam peraturan organisasi.

Bab V

Susunan Organisasi

Pasal 10

Lembaga kepengurusan Sinoman Keluarga Besar SuroboyoJawa Timur terdiri dari:

a. Dewan penasehatb. Pengurus harian

Pasal 11

Dewan Penasehat

1. Dewan penasehat dipilih dan diangkat melalui musyawarahanggota

2. Dewan penasehat adalah beberapa pakar yang mempunyaikeahlian/kemampuan khusus pada bidangnya sesuaidengan kebutuhan organisasi Sinoman Keluarga BesarSuroboyo Jawa Timur seperti:a. Ahli dalam bidang mengelola organisasib. Ahli dalam bidang seni budaya dan olah ragac. Ahli dalam bidang hukum yang berkaitan dengan

peraturan organisasi maupun peraturan perundang-undangan pemerintah.

Pasal 12

Pengurus Harian

1. Pengurus harian terdiri dari:a. Seorang ketua

29

Page 43: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

b. Beberapa orang wakil ketuac. Seorang sekretarisd. Beberapa wakil sekretarise. Seorang bendaharaf. Beberapa orang wakil bendahara

2. Pengurus harian dapat membentuk seksi-seksi menurutkebutuhan.

3. Masa bakti pengurus harian ditetapkan untuk masa 3 (tiga)tahun.

4. Pengurus harian diangkat dan bertanggung jawab padasidang musyawarah anggota

Bab VI

Musyawarah Anggota

Pasal 13

1. Musyawarah anggota merupakan kekuasaan tertinggidalam organisasi Sinoman dan diikuti oleh seluruh anggotaSinoman Keluarga Besar Suroboyo Jawa Timur.

2. Musyawarah anggota diadakan setiap 3 (tiga) tahun sekali.

3. Musyawarah anggota menetapkan anggaran dasar/anggaran rumah tangga dengan Sinoman serta pengurusharian dan dewan penasehat.

4. Musyawarah anggota menetapkan lambang Sinoman, lagudan bendera.

Pasal 14

Cara Pengambilan Keputusan

1. Keputusan dalam musyawarah anggota Sinoman KeluargaBesar Suroboyo Jawa Timur diambil atas dasarmusyawarah untuk mufakat, dan berdasarkan azaskekeluargaan dan kebersamaan.

30

Page 44: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

2. Apabila tidak tercapai kata mufakat sebagaimana tersebutpada ayat 1 maka keputusan dilaksanakan melaluipemungutan suara (voting) dengan keputusan suaraterbanyak.

Bab VII

Keuangan dan Kekayaan

Pasal 15

Keuangan

Keuangan Sinoman Keluarga Besar Suroboyo Jawa Timurdlperoleh dari:

a. Uang pangkal dan iuran anggotab. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikatc. Usaha-usaha lain yang sah.

Pasal 16

Kekayaan

Kekayaan Sinoman Keluarga Besar Suroboyo Jawa Timurdiperoleh dari:a. Pembelian dengan dana organisasib. Pemberian-pemberian dan hadiahc. Hibah dan warisan

Bab VIII

Lambang, Lagu dan Bendera

Pasal 17

1. Sinoman Keluarga Besar Suroboyo Jawa Timur mempunyailambang lagu dan bendera

2. Lambang, lagu dan bendera Sinoman ditetapkan dalammusyawarah anggota.

31

Page 45: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Bab IX

Penutup

Pasal 18

Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar SinomanKeluarga Besar Suroboyo Jawa Timur ini akan diatur dalamanggaran rumah tangga, dengan ketentuan tidak bolehbertentangan dengan anggaran dasar/Sinoman Keluarga BesarSuroboyo Jawa Timur.

Ditetapkan di: JakartaPada tanggal: 22 Desember 1996

Sinoman Keluarga Besar Surabaya, di Jakarta dansekitamya, juga terdapat kelompok/paguyuban yang memilikiciri khas yang berhubungan dengan daerah-daerah yang ada diJawa Timur. Berdasarkan data yang diperoleh terdapat 41paguyuban yang berasal dari daerah Jawa Timur. Pagu3mbantersebut adalah:

1. Pakaijati Pondok Kelapa2. Sinoman Keluarga Besar Suraboya Jawa Timur3. Yuangga

4. Wahana Arek-arek Surabaya (Bekasi)5. Paguyuban Kertosono6. Guyub Bojonegoro7. Paguyuban Lumajang8. PKMM

9. Ikatan Keluarga Madura10. Paguyuban Tulimgagung11. Suroboyoan/November 8912. Ikawangi13. Magetan14. Pacitan

15. Lawang (Arela)16. Sidoarjo

17. Bondowoso

32

Page 46: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

18. Ikatan Keluarga Besar Mojopahit Jakarta19. Alumni SMAN I Tuban di Jabotabek20. Paguyuban Madiun21. Pakaijati Pontabuni22. SANYURI (Kediri)

23. Komentar (Blitar)

24. Besuki

25. Arema Malang

26. Yayasan 10 Nov. Surabaya27. Ngapjuk28. Forum Komunikasi Keluarga Besar Jawa Timur29. Paguyuban Ponorogo30. Yayasan Turonggo31. IK. SMEA Surabaya32. Paguyuban Lamongan33. Paguyuban Mastrip34. Paguyuban Rampa,naong35. Paguyuban Tenggalek36. Paguyuban Proban37. Paguyuban Saradan38. Alumni Unair

39. Paguyuban Heksa40. Forum Dialog Arek Jawa Timuran Jabotabek-Depok41. Paguyuban Gresik.

Paguyuban-paguyuban di atas dalam melaksanakanperannya sering bekerjasama, terutama ketika merekamemperingati hari pahlawan. Keijasama tersebut menimbulkankesepakatan untuk membentuk organisasi paguyuban yanglebih luas yang mereka sebut dengan Pawarta Jatim(Paguyuban Warga Jakarta asal Jawa Timur). Kejadian tersebuttepatnya ketika mereka membentuk panitia bersamaPenyelenggaraa Peringatan Hari Pahlawan 1990 & 1991.

Dengan demikian, Pawarta Jatim lahir jauh sesudahpaguyuban-paguyuban daerah bermunculan. Namun demikiandalam usianya yang relatif lebih muda, Pawarta Jatim telahmenjalankan peranannya sesuai kehendak dan aspirasi dari

33

Page 47: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

berbagai paguyuban yang ada di bawah koordinasinya. PawartaJatim adalah ibarat suatu keluarga besar. Paguyuban ini dalammelaksanakan fungsinya selalu menciptakan suasanakekeluargaan dan keakraban khas Jawa Timuran. Adapunsusunan organisasi Pawarta adalah sebagai berikut:

Susunan Pengurus

Paguyuban Warga Jakarta Asal Jawa TimurMasa Bakti 1997 - 2002

Dewan Pembina :

Gubemur KDKI Jakarta

Gubemur KDH Tk. I Jawa TimurDr. H Roeslan Abdulgani

Dewan Penasehat:

Abdul Kahfie

H. Ratnno Timoer

Drs. Djoko MulyonoDrs. A. Mongid

Laksda (Pur) SugiyantoKakantor Penghubung Pemda Tk. I Jawa Timur

Ketua Umum :

Ir. H. Arifin Sasongko

Ketua I: H. Moehammad RawiKetua II: Ir. Moeljono Moenawar

Sekretaris Umum

Sekretaris I

Sekretaris II

Bendahara Umum

Bendahara I

Bendahara II

Bidang Sosial

Kol. Mar (Pur) Kamari, SH.Abdul Kadir AS, BA.H. Bambang Eko Wardoyo, Bsc.

Ir. Mascheyah, LAIDra. Elminah Asrie

Dra. Soehartati S.

H. Moch. SyamsuriKol. Drs. H. Soedono, AT. MM.

Bidang Seni & Budaya : Kol. Adm. Sri SumintenH. Roestamadji

34

Page 48: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Bidang Usaha & Usaha Dana

Mitra Program Pemda

Hari Mukti Poemomo

Joko MoeljonoKol. Tek. SugitoIswandono, E SH. CN.

Lagu, Seni Tari & Karawitan : Sidi Asmoro

Bang. Potensi UsahaDaerah Jatim

Abdul Azis Hasan

Ir. Bambang SuhartoIr. Suheru Cokrowardoyo

Kesejahteraan Sosial

Seni Drama & Lawak

Bina Maj. Usaha &Permodalan

Olahraga & Rekreasi

Budaya Makanan

Bina Pemasaran

Karawitan

Budaya Adat

Usaha Dana

Drs. Achmad SutardjoIffrad Bachtiar B

Darul Nurbuat

Gito Kartolo

Ir. H. Ibnu Kartilo, MBA.Drs. Yudi Djoyokoesumo, MA.Drs. DjuwadiAgus Budi H.

Yayak Moelyono M.Ir. Etty heruastutiDrs. Bambang SoetomoH. Abdul Wahid

Ninik Astuti

Dra. Tias Sugeng R. Ak. MM.Drs. Ach. SoQandi AstrojojoediMoegiono

Mahmud Yunus

Deddy KusumaBudi Kencono, SH.

Anggota Pengurus Pleno: wakil masing-masing paguyuban

Selanjutnya AD/ART Pawarta Jatim dapat dilihat padabagian lampiran.

35

Page 49: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

D. Kegiatan-kegiatan Paguyuban

Sesuai dengan program kerja Sinoman Keluarga BesarSuroboyo yang tertuang dalam musyawarah anggota tertanggal22 Desember 1996, disebutkan bahwa dalam melakukankegiatannya, dldasarkan kepada program jangka pendek danprogram jangka panjang. Adapun program jangka pendekpaguyuban adalah sebagai berlkut:

1. Inventarisasi anggota Sinoman, mencakup nama anggota,alamat lengkap (RT, RW, Kode Pos dan telepon), jumlahkeluarga (susunan keluarga).

2. Menerbitkan buku panduan Sinoman yang berisi; sejarahSinoman, AD/ART, susunan pengurus Sinoman sejak tahun1978 sampai dengan tahun 1993-1996. Kalau mungkinalamat anggota aktif (dibentuk tim penyusun dan mencarisponsor).

3. Di bidang keuangan perlu mencari sumber dari paradonatur yang berasal dari Surabaya yang berdomisili diJakarta.

4. Membuka rekening Bank atas nama Sinoman KeluargaBesar Surabaya Jawa Timur.

5. Dalam bidang sosial perlu disusun batasan-batasan lebihtegas tentang masalah santunan anggota Sinoman, meliputisiapa yang berhak menerima santunan dan berapa jumlahsantunan.

Program Kei:ja Jangka Panjang

1. Mengembangkan organisasi Sinoman sesuai denganprogram kerja jangka pendek, serta program-program sosialdan aktivitas Pemda Jatim dalam mengembangkan sumberdaya manusia.

2. Menjalin kerjasama lebih aktif dan konkrit denganpaguyuban-paguyuban daerah Jawa Timur lainnya, sertaKantor Penghubung Pemda Jawa Timur di Jakarta.

36

Page 50: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Dari program kerja di atas, khususnya yang bersifat jangkapendek lebih ditekankan kepada kegiatan yang bersifat interndan pembenahan administratif. Berbeda dengan programjangka panjang yang menitikberatkan kegiatannya lebih konkritdan bersifat ke luar.

Seperti halnya kegiatan Pawarta Jatim, program jangkapanjang Sinoman Keluarga Besar Suroboyo juga diarahkanpada 3 (tiga) aspek yaitu: (1) usaha pembinaan keluarga besar,yang meliputi usaha untuk menjadi warga kota yang baik,keakraban hubungan dengan daerah asal, silaturahmi danbantuan sosial, penyelenggaraan kegiatan olahraga danrekreasi, serta kegiatan khusus kewanitaan; (2) usahapembinaan seni dan budaya, yang meliputi lagu/tari/karawitan,seni drama dan lawak, makanan dan minuman khas daerah,serta adat istiadat; kemudian (3) pembinaan usaha dan usahadana, yang meliputi, pengembangan potensi unggulan daerahJawa Timur, pembinaan usaha bagi warga anggota paguyubandan berbagai usaha dana.

Sebagai tindak lanjut dari program di atas, SinomanKeluarga Besar Suroboyo bekeijasama dengan Pawarta Jatim,telah melakukan berbagai kegiatan berikut ini:

Kegiatan Sosial

Kegiatan sosial yang diwiyudkan dalam bakti sosial secararutin telah diadakan setiap tahun. Kegiatan tersebut antaralain:

- 27 Oktober 1991

Pada pagi hari melaksanakan donor darah di LembagaTransfusi Darah PMI, diikuti oleh 120 keluarga paguyuban.Kemudian pada siang harinya, mereka mengunjungi korbankebakaran di bendungan Hilir, dengan menyampaikanbantuan berupa bahan makanan dan pakaian kepadakorban kebakaran.

37

Page 51: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

10 November 1991

Penyerahan bingkisan santunan kepada 75 anak yatim piatudari Panti Asuhan Cut Nyak Dien Ciledug, 75 anak yatimpiatu dari Panti Asuhan Putra Asih Tangerang.

1 November 1992

Melaksanakan khitanan masal di Mesjid Istiqlal bagi anakyatim piatu dan anak-anak dari keluarga kurang beruntung.Pesertanya sebanyak 48 orang. Selain dikhitan mereka jugadiberikan bingkisan berupa pakaian dan santunan lainnya.

31 Oktober 1993

Melakukan kerja bakti berupa penghijauan danpembersihan stasiun kereta api Gambir dan stasiun keretaapi Senen.

28 November 1993

Memberikan santunan bingkisan berupa alat-alat danpakaian seragam sekolah kepada 80 orang anak yatim piatudari Perguruan Islam Tambun Bekasi.

- 30 Oktober 1994

Memberikan santunan bingkisan berupa alat-alat sekolah,alat musik, pakaian, alat rumah tangga, bahan makanan,uang kontan dan Iain-lain ke Yayasan Panti Seroia PondokUngu Bekasi.

- 2 November 1997

Pemberian santunan kepada 25 siswa yang berprestasi,tingkat SD, SLTP dan SMA dan donor darah dengan jumlahpendonor 150 orang. Kegiatan ini bertempat di Kant orPenghubung Pemda Tingkat I Jawa Timur atau SekretariatPawarta Jatim, dan Iain-lain.

38

Page 52: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Kegiatan Budaya

Kegiatan budaya juga dilakukan setiap tahun, baikdalam rangka kegiatan peringatan hari pahlawan maupunkegiatan yang bersifat insidential. Kegiatan ini antara lainadalah:

Penyelenggaraan gelar budaya yang bertema "anak-anakdan pahlawanku" yang bertempat di Arena Pasar SeniTaman Impian Jaya Ancol. Kegiatan ini berupa LombaPeragaan Busana Daerah Jawa Timur dan Operet anak-anak tentang pahlawan bangsa. Kegiatan seperti itudilaksanakan pada 27 Oktober 1991, 1 November 1992, 21November 1993,6 November 1994,5 November 1995 dan Iain-lain.

Pagelaran wayang kulit 3 dalang, berupa pentas spektakuleryang menampilkan tiga dalang kondang, yaitu Ki MantepSudarsono, Ki Soenaryo dan Ki Soerono dengan lakon"Bengawan Yudhowolo" (Petruk Mandita). Acara didahuluidengan pentas dangdut, pesta raya kembang api, tari-tarianBetawi dan daerah Jawa Timur, bazar makanan dan hasilkerajinan khas Jawa Timur. Pertuiyukan langka ini digelardi Plaza Timur Taman Monas Jakarta yang dipadati 100.000pengunjung. Acara ini ditayangkan secara langsung olehTVRI.

Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi yang telah dilaksanakan secara rutinitasoleh Paguyuban Sinoman Keluarga Besar Suroboyo sementaraini adalah, kegiatan bazar yang berkaitan dengan kepedulian,baik kegiatan-kegiatan ini antara lain adalah:

Melaksanakan acara bazar yaitu menggelar kerajinan danmakanan khas Jawa Timur, yang dilaksanakan pada 17November 1991, 22 November 1992, 28 November 1993, 20November 1994, 19 November 1995 dan Iain-lain.

Melaksanakan bazar murah, sebagai wujud kepedulianterhadap masyarakat kecil aldbat gejolak ekonomi akhir-

39

Page 53: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

sikhir ini, telah diadakan Dharitia Wanita KantorPenghubung Jawa Timur tanggal 20-21 Januari 1998.Gelar bazar murah khususnya sembilan bahan pokok(sembako) antara lain beras, tepung trigu, gula, minyakgoreng, kacang tanah dan sebagainya. Selain itu juga dijualproduk dan hasil kerajinan Jawa Timur seperti busanamuslim borupa baju dan kain batik, kue-kue lebaran, siropdan sebagainya.Masyarakat yang antusias mengunjungi acara bazar iniantara lainj masyarakat kecil sekitar kantor panghubung,karyawan/karyawati Ditjen Kebudayaan Depdikbud,karyawan/karyawati DPP PEPABRI, dan masyarakatJakarta asal Jawa Timur.Suasana bazar cukup ramai dan dimeriahkan seuasanamusik, permainan orgen tunggal dan kesenian AnjunganJawa Timur Taman Mini Indonesia Indah.

Acara mudik bersama pada lebaran 1418 H. Pada waktu ituPawarta Jatim bekerja sama dengan PJKA, Steady Safe,PPD, Damri, Blue Bird dan PT Kopi Ayam Merak. Terdapat50 bus yang dioperasikan untuk berbagai tujuan di JawaTimur termasuk Jawa Tengah antara lain Purwokerto,Wonogiri, dan Wonosari.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Keluarga Besar SinomanSelain tersebut di atas adalah memperingati Hari P^awmBagi warga masyarakat Jakarta asal Jawa Timur, kegiatan inidijadikan sebagai wahana silaturahmi tahunan denganmenampilkan berbagai kegiatan dan acara bemuansa khas dantradisional Jawa Timur. Berbagai kegiatan yang digelar antaralain, bakti sosial, gelar budaya, ziarah, tabur bunga danolalu-aga. Seperti halnya peringatan Hari Pahlawan 1997, yangmelakukan kegiatan seperti:

- Lomba gerak jalan keluarga sehat, memperebutkan pialabergilir Letjen TNI (Pur) H. Soedirman (Aim), dan pialatetap Gubemur KDKI Jakarta untuk beregu putri sertaGubemur Jawa Timur untuk beregu putra. Lomba gerakjalan dibuka imtuk umum dan diikuti sekitar 1500 pesertaberegu maupun perorangan.. Yang berhasil menjadijuara umum merebut piala bergilir regu adalah Group

40

Page 54: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Simolanggeng asuhan Bapak Brewok alias Bapak SidiAsmono. Dalam acara ini diramaikan piila dengan pentasorkes dangdut, reog Ponorogo, drama kolosal dari SanggarAREMA dalam undian door prize.

Tabur bunga. Upacara ziarah ke Taman Makam PahlawanNasional Kalibata, diikuti sekitar 200 peserta dari anggotaberbagai pagujmban dan imdangan lainnya.

Gebyar Pahlawan, merupakan puncak kegiatan sebagaiwujud rasa syukur atas terselenggaranya berbagairangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan 1997.Acara ini dimanfaatkan untuk penyerahan piala lombagerak jalan. Hiburan yang ditampilkan berupa band, lawak,tari-tarian daerah Jawa Timur dan Betawi. Selain itu jugadipertunjukan drama serta bazar aneka masakan, dan hasUkerajinan khas Jawa Timur.

41

Page 55: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

PETA VVILAVAH DKI JAKARTA

s..

LAUT JAWA

/

✓ \/ * JAKARTA UTARA / U

I'

I

. - j. _ / 't

; JAKARTA BARAT ^\ X JAKARTA. \ '

t

r

f PUSAT J

L f t .'V y ••' y

KABUPATEN\ ' * ;TANGERANCJ 1

^ SELATAN /V I.\

^ f

/ .K(

\ JAKARTA. TIMUR f

i

.!_ v'

KABUPATEN

BEKASI

KABUPATEN DOGOR

^KTERANGAN:

= Datas Propinsi

juntas Kolnmadya

Peta 1 : Wilayah DKI JakartaSumber: Satatlstik Dalam Angka Tahun 1997

42

Page 56: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

TABEL11.1

LUAS WILAYAH, JUMLAHA DAN KEPADATANPENDUDUK DIDKI JAKARTA

TAHUN 1995

No. Kota Madya Luas Wilayah Jlh. Pend Kepadatan Pend.2(Jiwa/km)(jiwa/m2)

1. Jak. Selatan 145,37 1.903.014 13.091

2. Jak. Timur 187,73 1.934.474 10.304

3. Jak. Pusat 47,90 1.117.747 23.335

4. Jak. Barat 126,15 1.473.050 11.677

5. Jak. Utara 154,11 1.118.560 7.258

DKI Jakarta 661,26 7.546.845 11.413

Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, 1995

TABEL II.2

LUAS DAN TATA GUNA TANAH DI DKI JAKARTA,TAHUN 1995

Luas

Luas Tanah yang Digunakan (Persen)

No. Kotamadya Tanah Peru- Indus- Perkan- Jasa Perda- Eosong

(Ha) maha tri (%) toran {%) (%) gangan (%)

(%) (%)

1. Jaksel 14.573 71,17 2,30 3,50 9,35 0,61 12,77

2. Jaktim 18.773 65,33 8,09 3,04 2,80 0,87 19,87

3. Jakpus 4.790 61,20 10,91 7,90 8,39 3,35 8,25

4. Jakbar 12.615 64,30 5,22 5,78 7,10 3,42 14,19

5. Jakut 15.401 42,86 16,29 3,25 3,19 1,51 32,90

DKIJakaita 66.151 60,97 8,36 4,07 5,58 1,63 19,37

Sumber: Statistik Wilayah DKI Jakarta, 1995

43

Page 57: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

TABELIL3

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT JUMLAH YANGDATANG DAN PERGI DI DKI JAKARTA, TAHUN 1993

No. Kotamadya Datang Pergi

Lk Pr Jib Lk Pr Uh

1. Jaksel 14.569 10.945 25.514 7.782 7.086 14.850

2. Jaktim 9.539 7.263 16.802 4.679 4.373 9.052

3. Jakpus 2.128 2.021 4.149 3.107 2.502 5.609

4. Jakbar 6.010 5.520 11.530 4.510 4.761 9.721

5. Jakut 3.226 3.104 6.330 1.902 1.757 3.659

DKI Jak. 35.472 28.853 64.325 21.980 20.461 42.441

Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, 1993

TABEL II.4

KOMPOSISI PENDUDUK MENURUT JUMLAHKELAHIRAN DAN KEMATIAN DI DKI JAKARTA,

TAHUN 1993

No. Kotamadya Lahir Mati

Lk Pr Jlh Lk Pr Jlh

1. Jaksel 12.679 11.402 24.081 2.520 1.789 4.309

2. Jaktim 14.077 12.706 26.783 3.142 2.253 5.395

3. Jakpus 6.116 5.797 11.913 2.112 1.801 3.913

4. Jakbar 10.379 9.038 19.417 2.863 2.261 5.124

5. Jakut 6.269 5.631 11.900 1.966 1.524 3.490

DKI Jak. 49.520 44.574 94.094 12.603 9.628 22.231

Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, 1993

44

Page 58: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

TABEL II.5

KOMPOSISIPENDUDUK MENURUT TINGKATPENDIDIKAN DIDKI JAKARTA TAHUN 1993

No.

%

SD

%

SLTP

%

SLTA

%

D3

%

SI

%

1. Jaksel 19,29 23,74 23,71 4,65 3,58

2. Jaktim 22,35 20,46 20,47 3,85 2,33

3. Jakpus 19,38 22,80 22,89 2,96 2,42

4. Jakbar 27,44 20,00 19,09 2,21 1,49

5. Jakut 25,34 21,11 17,94 2,13 1,13

DKI Jakarta 21,59 21,65 21,01 3,34 2,32

Sumber BPS Provinsi DKI Jakarta, 1993

TABEL II.6

JUMLAH DAN JENIS SEKOLAH DI DKI JAKARTATAHUN 1993

No Kotamadya TK SD SLPU SLPK SLAU SLAK D3/Si Jumlah

1. Jaksel 459 1.029 318 5 169 84 71 2.135

2. Jaktim 551 1.006 331 - 216 109 45 2.258

3. Jakpus 250 650 233 1 158 49 55 1.396

4. Jakbar 329 795 181 32 101 67 32 1.537

5. Jakut 257 551 182 19 27 59 10 1.105

DKIJak 1846 4.031 1.245 57 671 368 213 8.431

Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, 1993

45

Page 59: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN
Page 60: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

BAB III

PERANAN PAGUYUBAN SINOMAN

TERHADAP ANGGOTA-ANGGOTANYA

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, bahwasanyaseseorang berkeinginan masuk menjadi anggota suatupeguyuban tentunya mempunyai tujuan dan harapan-harapan.Begitu pula paguyubannya sendiri, haruslah dapat memenuhigagasan sekaligus harapan anggotanya. Disinilah perlunyaperanan yang jelas dari suatu paguyuban.

Dalam perkembangannya kemudian, paguyuban-paguyuban ini memperluas perannya. Tidak lagi sekedarwahana kumpul-kumpul, bernostalgia dan membantuanggotanya dengan bantuan terbatas, tetapi memiliki tujuandan sasaran yang lebih konkrit serta fiingsi yang lebih luas.

Paguyuban ini dalam melaksanakan peranannya terhadapanggota-anggotanya secara konkrit dapat meliputi kehidupansosial, ekonomi, budaya dan politik.

A. Peranan Paguyuban Dalam Kehidupan Sosial

Salah satu rangkaian kegiatan paguyuban diarahkan padausaha pembinaan keluarga besar Sinoman. Usaha yang telahdiwujudkan meliputi usaha untuk meryadi warga kota yangbaik, keakraban hubungan dengan daerah asal, silaturahmi,memberi bantuan sosial, penyelenggaraan kegiatan olah raga,dan rekreasi serta kegiatan khusus wanita.

47

Page 61: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Pada awal dibentuknya paguyuban ini muncul dari bawah,bukan dari atas. Karena adanya kesamaan kebutuhanantarsesama pendatang, maka diperlukan adanya suatu wadahdalam rangka persatuan dan kesatuan.

Paguyuban Sinoman sudah berdiri lebih dahulu daripadapaguyuban-paguyuban lainnya asal Jawa Timur. Paguyuban iniusianya sekarang 20 tahun, dan sudah 7 kali mengalamipergantian pangurus. Dapat dipastikan bahwa keberadaanSinoman sudah bisa dirasakan manfaatnya bagi anggota, baiklangsung maupun tidak langsung.

Bila memperhatikan sejarah berdirinya Sinoman yangberangkat dari kesadaran untuk saling membatu, makakegiatan yang diutamakan oleh paguyuban adalah rasakemanusiaan, rasa kebersamaan, rasa senasib dansepenanggungan.

Bentuk kegiatan yang sudah terorganisir dalam paguyubanSinoman, ada yang sifatnya rutin seperti pertemuan bulanan,dan kegiatan gotong-royong.

1. Pertemuan Rutin

Pertemuan merupakan suatu kesempatan yang sangatberarti bagi anggotanya, karena pada saat itu satu sama laindapat saling berinteraksi, mengemukakan berbagai pengalamanmasing-masing. Bagi yang sudah kerap kali bertemu menjadilebih akrab, dan bagi yang jarang bertemu atau sudah lamatidak jumpa, arena pertemuan merupakan ajang bemostalgiadan pelepas rindu.

Pertemuan yang sudah dijadikan sebagai acara rutin,dilakukan sebulan sekali secara bergilir dari rumah ke rumahpengurus dan anggota. Sekalipun tidak ada kegiatan khusus,acara tersebut selalu dilaksanakan, dan setiap anggota tidakakan pernah menolak untuk menerima kehadiran tamu-tamunya, terkecuali berhalangan yang tidak bisa dihindari.Bahkan tidak jarang atas permintaan sendiri untuk"ketempatan" rumahnya.

48

Page 62: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Ada sebagian anggota yang melaksanakan arisan padapertemuan rutin tersebut. Tapi tidak berarti bahwa pertemuantersebut diikat oleh arisan, sebab kalau sudah terikat arisanterkesan kehadirannya dipaksakan.

Yang sangat dipentingkan oleh setiap crang Slnomanadalah kebersamaan, sehingga mereka seolah-olah sudahmerupakan satu keluarga besar, jika tidak bertemu timbul rasakangen. Bahkan pertemuan rutin itu sangat dinanti-nantikanoleh setiap anggotanya, kalau terlambat beberapa hari saja,maka akan selalu dipertanyakan.

Agar pertemuan rutin itu lebih bermanfaat, maka padakesempatan tersebut biasanya diisi dengan berbagai acara,seperti siraman rohani berupa ceramah keagamaan dari danuntuk kita. Maksudnya yang memberikan ceramah tersebutberasal dari orang sinoman sendiri. Karena tidak sedikitanggota sinoman sebagai kiai atau ustadz, dan pendeta. Denganmenampilkan orang-orang sinoman sendiri berarti telahmenghemat dana. Para penceramah itupun tidak dipaksa, tapiatas kesadaran sendiri ingin menyampaikan sesuatu yangdinilai baik untuk hidup.

Ada pepatah mengatakan: "sampaikanlah ilmu walauhanya satu ayat". Dengan demikian setiap orang berhakmenyampaikan atau membagikan ilmu yang dimiliki. Membagi-bagi ilmu kepada sesamanya, sama dengan beramal.

Niat baik dari setiap orang dalam sinoman tampak sekalitatkala pertemuan. Interaksi yang teijadi selalu membusdikankesan positif. Dengan kata lain arena pertemuan rutin dapatdijadikan sebagai media komunikasi dan penyebarluasaninformasi, dalam segala aspek kehidupan. Karena itu tidakmengherankan jika sesama anggota sinoman mempunyaipengetahuan yang sama berkat seringnya berkomunikasi danberinteraksi melalui acara pertemuan rutin.

Sampai saat ini jumlah anggota paguyuban Sinom^ yangaktif sebanyak 600 orang, dan yang tidak aktif meliputi ribuan

49

Page 63: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

orang. Yang tidak aktif itu biasanya datang pada moment-moment tertentu atau acara-acara yang tidak rutln.

Ada semacam arisan yang diikuti oleh ibu-ibu, akan tetapiuangnya tidak diambil, hampir sama dengan menabung. Uangtersebut akan diambil menjelang tanggal 10 November, dimanapada tanggal tersebut sudah merupakan tradisi pergi berekreasike Surabaya, sekalipun istilahnya "pulang kampung", tapisekaligus rekreasi ke tempat-tempat di sepaiyang peijalananyang dilalui, seperti ziarah ke makam Walisongo; ke tempat-tempat bersejarah berupa candi dan museum; peninggalanker£uaan keraton; serta tempat yang berpemandangan indah.

Puncak acara 10 November, diadakan ziarah ke Taman

Makam Pahlawan di Surabaya, begitu pula yang ada di Jakartapergi ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata. Hanyapelaksanaan di Jakarta biasanya digabimg dengan paguyuban-paguyuban lain yang berasal dari Jawa Timur yang ada diJakarta, dibawah koordinasi Pawarta Jatim. Di samping itu jugaPawarta Jatim menyelenggarakan serangkaian acara,kepanitiaannya berasal dari berbagai paguyuban asal JawaTimur. Dengan demikian antar paguyuban tersebut sudah adakeijasama yang baik, paling tidak setahun sekali dalam acararesmi 10 November yang sudah ditradisikan.

Acara di Surabaya, selain melakukan ziarah ke TamanMakam Pahlawan, juga bakti sosial dengan memberikansantunan kepada janda-janda pejuang (pahlawan), para veteranyang dianggap perlu dibantu (kurang mampu).

Para pejuang 10 November tidak semata-mata orang asliSurabaya, namun mereka sudah merasa seperti orangSurabaya. Apalagi kalau mereka lahir dan hidup di Surabaya,maka bicaranya orang Batak, Ambon, Minang, Cina dansebagainya sudah logat Surabaya. Janda-janda pejuang yangbukan orang Surabaya asli, masih tetap punya perhatian untukbergabung dalam kegiatan Sinoman. Karena "perasaan" itulahyang mengikat mereka, bagaikan bersaudara, yang satu samalain saling punya perhatian.

50

Page 64: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Untuk tahiin ini (1998), acara Hari Pahlawan sudah diper-siapkan sedemikian baik, wisata ziarah ke Taman MakamPahlawan Kalibata dilaksanakan pada hari Mlnggu tanggal 29November, dilanjutkan acara di Taman Mini sebagai acaragabimgan dengan paguyuban-paguyuban lain yang berada padanaimgan Pawarta Jatim. Jadi setelah acara Sinoman di TamanMakam Pahlawan usai, mereka langsimg menuju Taman MiniIndonesia Indah untuk bergabung dengan Pawarta. Rangkaianacara pada tanggal 29 November adalah wisata ziarah yangmerupakan acara resmi sebagai penghormatan kepada paraarwah pahlawan, tabur bunga. Sesudah keliling menabur bunga,kemudian kembali ke balai pertemuan untuk mengikuti acarasiraman rohani, penyerahan bingkisan untuk para jandapahlawan, diakhiri dengan ramah tamah. (Gambar 1 dan 2)

Suasana pertemuan tersebut sangat akrab, sehingga secarasepintas orang luar tidak dapat membedakan yang berstatussosial ekonomi lebih tinggi, sebab mereka membaur meiijadisatu. Dalam berbicara sepertinya tidak ada yang menghalangi.Sehingga keluar ucapan dari orang Sinoman sendiri, "nah....Sudah keluar bahasa Suroboyoan".

Bapak Yunus, seorang pensiunan mengemukakan:

"Saya sebetulnya bukan orang Surabaya, isteri saya ini yangorang Surabaya. Saya sendiri orang Betawi. Akan tetapisetiap ada pertemuan, saya dan isteri saya bahkan anak-anak berusaha imtuk datang. Saya merasakan suasana yangrukun dan kompak, sehingga sayapim tidak merasa sebagaiorang lain. Di dalam paguyuban ini ada arisan tapi tidakdipaksakan, yang tidak ikut ya tidak apa-apa, sebab tidakikut arisanpun tetap punya dorongan untuk menghadirisetiap pertemuan, Yang "ketempatan", jika membutuhkandana dipaksakan untuk menyediakan berlebihan, dan tidakperlu gengsi-gengsi, kalau memang tidak mampu ya bilangsaja, nanti paguyuban akan bantu. Selain itu juga padapertemuan bulanan itu sering dibantu oleh para anggotalain yang membawa makanan tanpa diminta, untukmeringankan yang punya rumah. Yang paling suka padapaguyuban Sinoman ini adalah rasa kekeluargaannya, yang

51

Page 65: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

merasa punya kelebihan membatu yang masih dianggapkekurangan, itu tanpa diminta dan tidak pula ada paksaan.Kekeluargaan terlihat pula pada waktu ada acaradarmawisata. Sekalipun istilahnya pulang mudik ataupulang kampung, tapi di perjalanan klta khan mampir-mampir ke tempat wlsata. Untuk darmawisata ini, bagi yangtidak mampu tidak dipungut bayaran. Yang berlebih (kaya)biasanya menyumbang lebih besar, untuk menutupi yangtidak bayar. Karena seringnya berkomunikasi dengan orang-orang Sinoman ini, sayapun sudah seperti orang Sinoman.Bahkan yang tidak mengenal asal muasalnya, orangmenganggap sayalah yang orang Surabaya. Saya memangfasih berbahasa Jawa Surabaya karena saya memang lamadi Surabaya, bekerja sebagai Korps Komando Operasi(KKO) sampai pensiun, bertemu isteri sayapun diSurabaya. Setelah pensiim kembali ke Jakarta, karena sayapikir di Jakarta banyak yang bisa diusahakan untuk mepjadiuang, maklum pensiunan, pendapatan berkurang".

Acara dalam rangka hari Pahlawan tahun ini diseleng-garakan sangat sederhana, tidak seperti tahun-tahunsebelumnya. Pada tahun terakhir (tahun lalu) diselenggarakanlomba lawak, menampilkan beberapa group dari Srimulat,darmawisata, dan kegiatan pulang mudik.

Sebagaimana dikemukakan oleh Bapak Permadi SH, selakupenasehat dari paguyuban Sinoman:

"Untuk tahun ini acara peringatan 10 November diselenggarakan secara sederhana, mengingat suasananya sedangtidak aman. Yang datang jika wisata ziarahpun biasanyasangat banyak, yang hadir kali ini barangkali hanyasepertiganya. Karena tidak aman itulah yang menyebabkanorang-orang takut keluar rumah. Di samping itu krisismoneter yang melanda negara kita dewasa ini, yangmengharuskan kita lebih prihatin dan berhemat.Yang penting adalah kita tetap melaksanakan tanpamenghilangkan arti dan makna kepahlawanan itu sendiri.Tapi yang sangat membahagiakan adalah para sesepuh itutelah meluangkan waktimya untuk menghadiri acara ini".

52

Page 66: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Dibenarkan pula oleh Ibu Irawati seorang guru SMA 10 diKebon Kacang, dimana beliau merupakan salah seorang puteripejuang yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, danibunya sebagai janda pahlawan selalu mendapat bantuansantunan setiap tahun dari Paguyuban Sinoman.

"Acara peringatan Hari Pahlawan tahun ini tidak sepertitahun-tahun yang lalu. Namun kita juga maklum, sekarangini keadaan kurang memungkinkan, di jalan tidak amankarena sering terjebak kemacetan akibat uiyuk rasa yangdilakukan para mahasiswa. Selain itu krisis moneter yangmelanda negara kita, menyebabkan kita ini cukup prihatin.Namun demikian, saya pribadi sebagai salah seorang puteridari almarhum ayah saya yang dimakamkan di TamanMakam Pahlawan ini, merasa sangat berssmkur sekaligusbangga kepada paguyuban yang walau dalam keadaanapapun tetap menyelenggarakan momentum yangbersejarah ini. Tidak itu saja, paguyuban sangatmenghormati para janda pahlawan, tidak ssga dalam bentukmateri yang diberikan, akan tetapi yang terpenting adalahperhatian paguyuban dalam setiap akan melaksanakankegiatan. Bahkan tidak jarang rumah ibu saya dijadikantempat berkumpul orang Surabaya (paguyuban).Saya sendiri sebagai anak merasa betapa keluarga orangtua saya diperlakukan dengan sangat baik oleh paguyuban,tidak melupakan begitu saja".

Kesederhanaan dalam pelaksanaan peringatan HariPahlawan tahun 1998 ini, secara tidak langsung sebetulnyacerminan sifat bersahaja dan kesederhanaan orang-orangpagujmban Sinoman. Sikap dan tutur kata yang muncuk tidakmemperlihatkan adanya. Kesombongan atau keangkuhandiantara mereka, sekalipun tidak sedikit dari mereka yangtergolong kaya. Begitu pula kesederhanaan dalam berpakaian,tidak menunjukkan sikap "pamer" berpenampilan inginmendapat piyian dan sebagainya.

Acara rutin yang dianggap paling meriah adalah pulangmudik lebaran. Acara ini lebih meriah, karena orang yang mudiklebih banyak dibandingkan dengan mudik 10 November. Tradisimudik ini tampaknya tidak bisa ditawar-tawai* lagi, dalam

53

Page 67: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

keadaan apapun mereka tetap hams berangkat pulang.Daripada pulang sandiri-sendiri dan seringkali mengalamikesulitan kendaraan, lebih baik dikoordinir oleh paguyuban,lebih aman dan nyaman.

Gagasan mudik lebaran ini muncul bermula dari anggotayang mempunyai pengalaman pahlt setiap tahun mepjelanglebaran. Adanya gagasan tersebut, maka kesulitan anggotaSinoman dapat diantisipasi setiap tahunnya.

Untuk acara mudik tersebut, uang bukan masalah bagimereka, berapapun yang harus dibayar akan mereka bayar, yangpenting bisa selamat sampai di tempat tujuan, dan aman dipeijalanan.

Biasanya pengums hanya mengurus keberangkatan saja,pulangnya masing-masing. Untuk kepulangan kembali keJakarta sangaja tidak dikoordinir, karena mereka tidak pulangsecara serentak, kadang kala ada yang cukup lama tinggal mSurabaya, ada yang seminggu, dua minggu atau bahkan lebihdari itu. Atas permintaan anggota pula, supaya pulang keJakarta mempakan resiko masing-masing.

Ditinjau dari segi sosial, mudik lebaran bermaknamenyambimg kembali tali silaturahmi dengan keluarga, temandan tetangga yang berada di kampung halaman yang selama iniditinggal pergi ke ibu kota. Di samping itu dengan adanya acaramudik bersama-sama (berombongan) telah pula mempererathubungan pertemanan, persaudaraan dan sebagainya. Dalampeijalanan mereka bisa saling bertukar pengalaman selamamereka tidak saling bertemu.

Dalam situasi pulang mudik ini, untuk mengadakan acarahalal bi halal di Jakarta hams disesuaikan deng^ waktukeberadaan anggota Sinoman kembali di Jakarta. Di sampingmemberi kesempatan bagi yang pulang mudik melepaskanrindu dengan sanak saudara di kampung halamam juga agarhalal bi halal yang dilaksanakan di Jakarta dapat dihadiri olehselumh anggota.

54

Page 68: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Solidaritas yang tinggi dari pengurus terhadap anggotasinoman sangatlah tampak, bahwasanya setiap pengurus tidakpemah memaksakan kehendak, contohnya dalam pelEiksanaanhalal bi halal. Bisanya pengurus menjajagi terlebih dahuluapakah sudah cukup banyak anggota sinoman yang kembali keJakarta, sebaliknya pihak anggotapun sudah harus mengetahuikapan dilaksanakannya halal bi halal, paling tidak seharimejelang halal bi halal sudah berada kembali di Jakarta.

Rutinitas berbagai kegiatan yang dilaksanakan sinomantelah memperkuat ikatan kekeluargaan mereka. Dengandemikian ada semacam perasaan "tidak enak'- jika tidakmenghadiri salah satu acara yang dilaksanakan sinoman.Masing-masing anggota seolah-olah sudah termotivasi dari awalmereka masuk menjadi anggota untuk memperkuatkeberadaan paguyuban Sinoman, dengan mengembangkanberbagai kegiatan yang dinilai banyak membantu anggota.Sesuai dengan dasar dibentuknya paguyuban dan arti sinomansendiri yaitu saling membantu.

2. GotongRoyong

Gotong royong merupakan salah satu nilai budaya yangmasih tetap melekat pada masyarakat Indonesia, hal inimerupakan ciri nilai luhur budaya bangsa.

Dalam masyarakat yang berbentuk komuniti kecil, dapatdijmnpai tidak hanya di Indonesia melainkan juga di seluruhdunia. Dalam masyarakat tersebut sering tampak seolah-olahadanya suatu rasa saling tolong-menolong, sehingga seluruhkehidupan masyarakat itu didasarkan rasa yang terkandungdalam jiwa para warganya itu. Di Indonesia rasa salingbantu-membantu disebut dengan istilah gotong-royong.(Koentjaraningrat 1992:171)

Hal tersebut sudah dibuktikan dengan hasil penelitian danini sejalan pula dengan teorinya B. Malinowski denganmengambil bahan dari kehidupan masyarakat kepulauanTrobiand. Dikemukakan bahwa sistem tukar-menukar

55

Page 69: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

kewajiban da.n benda. dalam banyak lapangan kehidupanmasyarakat, baik penukaran tenaga dan benda dalam lapang^prodnksi dan ekonomi, baik sistem penukaran harta maskawlnantara dua pihak keluarga pada waktu perkawinan, balk sistempenukaran kewajiban pada waktu upacara-upacara keagamaan,merupakan daya pengikat dan daya gerak dari masyarakat.Sistem menyumbang untuk menimbulkan kewajiban membalasitu merupakan suatu prinsip dari kehidupan masyarakat kecil,yang disebut principle of reciprocity atau prinsip timbal balik.

Setiap orang yang telah menyumbangkan tenaga ataumateri berharap suatu saat nanti akan dikembalikan ataudibalas. Bahkan ada masyarakat yang dengan tajammemperhitungkan jasa yang pemah disumbangkan kepadasesamanya itu dengan harapan keras bahwa jasa-jasanya ituakan dikembalikan dengan tepat.

Tanpa bantuan sesamanya, orang tidak bisa memenuhiberbagai macam kebutuhan hidup. Hal tersebut sejalan denganyang dikemukakan oleh C. Kluckholn masalah hakekat hidupdan orientasi nilai budaya manusia dengan sesamanya adalahadanya saling ketergantimgan secara vertikal maupun horizontal. Sekalipun ada nilai budaya yang telah mengutamakan sikapindividualisme dengan sedikit sekali bantuan orang lain. Nam^bagaimanapun, manusia yang hidup dalam lingkung^ sosialtidak dapat memisahkan diri dari keberadaan orang lain dalamkapasitas sesuai kebutuhannya.

Ada juga aktivitas tolong menolong yang dilakukan denganrela dan spontan, seperti dalam peristiwa kematian, sakit ataukecelakaan. Dalam peristiwa serupa itu orang membantudengan rela, menyumbang harta atau tenaga tanpamengharapkan balasan.

Sehubungan dengan hal tersebut ada beberapa kegiatangotong-royong yang telah dilakukan pagujmban Sinoman, danini akan dilaksanakan terns selama paguyuban masih berdiri.Kegiatan itu antara lain di kala upacara-upacara yangberhubungan dengan lingkungan hidup manusia, khususnyaperkawinan dan kematian.

56

Page 70: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Setiap keluarga yang akan melakukan kegiatan upacaraperkawinan, tidak akan merasa kesulitan. Dari mulai persiapanupacara hingga pelaksanaannya pasti akan dibantu oleh rekan-rekan yang tergabung dalam paguyuban. Panitia yang sudahterbentuk, secara serentak melaksanakan tugasnya masing-masing tanpa adanya instruksi lagi. Masing-masing sudah tahuapa yang harus dikerjakan. Namun demikian tidak berartisetiap orang yang sudah ada dalam salah satu kepanitiaan tidakberminat membantu yang lainnya yang berbeda tugas keijanya.

Di antara anggota Sinoman sendiri ada yang bergerak dibidang rias pengantin termasuk penyelenggaraan upacaraadatnya. Bagi anggota Sinoman yang akan memakai periastersebut, tentunya akan mendapat keringanan biaya. Denganadanya kenalan perias pengantin ini akan mempermudah danmeringankan beban biaya dan tenaga.

Gotong-royong yang diwujudkan dalam aktivitas kematian,biasanya melibatkan banyak orang, baik yang terlibat langsungmaupun tidak langsung. Pengerahan tenaga berkenaan dengankematian tersebut mengingatkan kembali sejarah berdirinyapaguyuban Sinoman (lihat sejarah berdirinya Sinoman).

Paguyuban berusaha mengurus jenazah hingga pemakamanusai tanpa melihat status sosial-ekonomi seseorang. Bagi yangberagama Islam, apabila mengadakan acara tahlil, makaanggota dan pengurus mengumpulkan orang-orang sesuaidengan pesanan keluarga yang empunya rumah (keluargaalmarhum/almarhumah). Sebab tahlil bukan merupakanketentuan dalam agama, hanya sebagai kebiasaan, dimanakeluarga yang ditinggal ingin mengumpulkan orang untukbersama-sama mengantar do'a bagi almarhum/almarhumah.

Kesibukan orang-orang paguyuban tatkala kematian danmusibah adalah perwujudan rasa sosial yang tinggi. Diupayakanagar keluarga yang ditinggalkan tidak terbebam dan kerepotan.Oleh karena itu, setiap anggota Sinoman secara bergiliranberdatangan membawa bermacam-macam makanan danminuman, atau uang. Semua mereka lakukan tanpa ada yang

57

Page 71: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

menginstruksikan, namun secara spontan atas kesadaransendiri, dan seolah-olah sudah merupakan kew£uiban masing-masing.

Paguyuban Sinoman sedang memikirkan untukmemberikan fasilitas yang memadai bagi keluarga yangkematian dari mulai persiapan, memandikan, mengangkutsampai dengan penguburan. Bahkan sampai menguburkan dikota asal (di Surabaya) dllakukan jlka ada keluarga yangmenghendaki. Karena mereka sampai saat ini masihmemanfaatkan fasilitas berbagal yayasan, antara lain sepertiYayasan Kainboja. Jika paguyuban sudah dapat melaksanakansemacam itu tentunya akan sangat membantu paraanggotanya, paling tidak dari segi dana tidak perlu banyak uangyang hams dikeluarkan.

Setiap anggota paguyuban berpendapat lebih baik tidakmenghadiri pesta pemikahan daripada tidak melayat. Dengandemikian berarti melayat merupakan bagian acara yangpenting, bahkan ada yang menempatkan pada bagianterpenting. Alasannya orang meninggal hanya satu kali dansudah sepantasnya tanpa harus diundang orang datangmelayat. Lain dengan perkawinan sekalipun bila tidak datangpada waktunya, dapat disusulkan di kemudian hari. Karena itujika ada kematian di antara anggota Sinoman, maka bagi yangsempat atau punya waktu, maka tidak ada alasan baginyauntuk tidak datang melayat. Bahkan yang sedang bekerjapununtuk sementara meninggalkan pekeijaannya.

Namun demikian, setiap orang diharapkan dapat memenuhiundangan jika tidak ada halangan, sebagai tanda menghormatidan menghargai atas perhatiannya yang telah mengingat kita.

Orang yang mengundang pesta bisa memaklumi jika alasahada orang meninggal. Sebaliknya tidak datang melayat denganalasan pergi ke pesta, tampaknya masih tidak layak bagi orangTimur. Acara pesta tersebut hams dihadiri pada waktunya,maka sebaiknya datang melayat terlebih dahulu walau hanyasebentar.

58

Page 72: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

3. Pemberian Santiman

Kegiatan sosial yang dilakukan oleh paguyuban Sinomantidak hanya terbatas pada anggota saja, melainkan juga yangberasal dari luar anggota sendiri. Bentuk kegiatan sosial iniberupa pemberian santiman kepada anak asuh. Sampai saatini Sinoman telah mempunyai enam orang anak asuh.

Paguyuban Sinoman selain memberi santiman kepada anakasuh, juga memberikan santunan kepada anggotanya yangdianggap tidak mampu. Kepedulian anggota Sinoman yangmampu cukup besar terhadap keiangsungan hidup sesama orang Sinoman, seolah-olah kesulitan salah seorang anggotamerupakan tanggung jawab bersama. Tidak segan-seganmereka mengeluarkan uang untuk membantu setiap anggotadan keluarga yang membutuhkan. Sebaliknya tidak adakewajiban dari yang dibantu untuk mengembalikan ataumemberi imbalan sebagai balas jasa. Terkecuali jika dariawalnya merupakan peijapjian pipjsmian.

Dalam menghadapi situasi apapun, semua orang bemaungdalam wadah Sinoman merupakan satu kesatuan. Untukmempersatukan itu memang tidak mudah, karena masing-masing orang mempunyai karakter dan asal-usul budaya yangberbeda-beda. Sebab warga Sinoman ini tidak semata-mata asliSurabaya.

Keberhasilan mempersatukan warga Sinoman berkatkeuletan dan motivasi yang tinggi dari pengurus yang selalumemberikan keleluasaan kepada anggotanya. Misalkan dalammenyampaikan pendapat, usulan, kritik, dan pengurusmendengarkan setiap keluh kesah anggotanya, serta bersama-sama dicarikan jalan keluamya.

Krisis moneter yang melanda masyarakat Indonesiakhususnya warga Surabaya, telah mengetuk hati setiap wargapagusniban Sinoman yang berada di Jakarta untuk peduliterhadap mereka yang membutuhkan bantuan.

59

Page 73: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Pada tahun ini (1998) Paguyuban Sinoman telah memberibantuan anggotanya yang kurang mampu berupa pembagiansembako secara cuma-cuma. Namun untuk sementara inibantuan tersebut baru diberikan kepada Sinoman di daerahasal. Hal ini mengingat di daerah asal lebih banyak yangmengalami kesulitan.

Paguyuban Sinoman selain membantu sembako juga sangatmemprioritaskan pendidikan. Maksudnya bagi keluarga yangtidak mampu menyekolahkan anak, dan si anak mempunyaimotivasi untuk sekolah cukup tinggi, maka paguyubanberusaha untuk membantu. Temyata bantuan biaya pendidikanyang dilakukan paguyuban selama ini tidaklah sia-sia. Merekayang pernah mendapatkan bantuan biaya pendidikanmenunjukkan predikat baik di lingkungan masyarakat, dandedikasi terhadap paguyubanpun cukup baik.

Alasan paguyuban memberi kemudahan bagi kepentinganpendidikan sangat sederhana, pemuda adalah harapan bangsa,generasi penerus, yang akan melanjutkan cita-cita paraterdahulu. Pemuda yang cerdas dan pintar akan membawanama baik daerah asal dan leluhumya.

B. Peranan Paguyuban Dalam Kehidupan Ekonomi

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya bahwasanyapaguyuban Sinoman tidak semata-mata sebagai wadahberkumpul, berinteraksi dan melakukan berbagai kegiatansosial. Tetapi lebih dari itu paguyuban Sinoman telah memberikesejahteraan bagi anggotanya.

Anggota merasa cukup banyak terbantu dengankeberadaan paguyuban tersebut. Berbagai bidang usaha yangditekuni oleh para anggota paguyuban menuryukkan kemsguanyang cukup berarti, dalam meningkatkan taraf hidup keluarga.Misalkan paguyuban Sinoman memberi bantuan fasilitas danturut memasarkan hasil perkebunan/ pertanian dari Surabaya.Hal ini dituturkan oleh Bapak Dedi selaku sekretaris paguyubanSinoman:

60

Page 74: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

"Pagu3aiban telah meiyalin kerjasama dengan pangusahaJatim, caranya pengusaha buah di Jawa Timur tinggalkontak ke Sinoman bahwa disana sudah musim panenbuah, maka Sinoman akan membantu memasarkan ataumendistribusikan panenan tersebut, dari mulai buah-buahan, kelapa sampai ke makanan kecil. Di samping ituSinoman menyalurkan pula ke pengusaha asal Jatim diPasar Induk. Orang-orang Sinoman berlaku sebagaimediator, tapi tanggung jawab moral kepada paguyubanSinoman. Kalau dipikir-pikir itu kan ada unsur KKN-nya,tapi sudah tugas kita ingin membantu orang-orang yangmau menjual ke Jakarta, membantu memasarkanproduksinya tanpa prosentase atau imbalan apapun yangpaguyuban terima. Dengan keberhasilan mereka pun kamiselaku pengurus sudah sangat puas".

Dari pemyataan Pak Dedi tersebut, jelas bahwa pagujmbansangat ingin membantu memajukan setiap pengusaha daerahasalnya. Tapi secara pribadi ada suatu kemudahan bagi sesamaanggota Sinoman, apabila membutuhkan buah-buahan dalamjumlah banyak, tentunya pengusaha buah tersebutakan memberikan keringanan harga. Biasanya merekamembutuhkan buah-buahan itu untuk keperluan pesta.

Jakarta adalah kota yang dianggap akan memberi harapanbagi setiap orang daerah, karena di Jakarta pusat kegiatanekonomi dilakukan. Oleh karena itu orang berlomba pergi keibukota untuk berusaha mengembangkan berbagai kegiatanekonomi termasuk juga orang-orang dari Surabaya.

Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa orangSurabaya di Jakarta sebagian besar bergerak di sektor swastadan wiraswasta. Oleh karena itu sebagai pengusaha tentunyaakan mengalami maju-mundur usahanya, tidak sebagaimanapegawai pemerintah. Dengan demikian keberadaan paguyubansangat mendukung pengembangan suatu bidang usaha. Karenaorang Surabaya akan kesulitan memasarkan hasil daerahnya di

61

Page 75: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Jakarta tanpa mengatahui daya beli dan kelas konsumennya.Keberhasilan inipun didukung oleh pengusaha di Jakarta, yaitudengan melalui paguyuban Sinoman ini secara tidak langsungturut mempromosikan produksinya. Dengan kata lain merekatelah memberi jalan untuk kelancaran usahanya. Secaraperorangan, di antara sesama pengusaha telah terjalinkerjasama ekonomi yang saling menguntungkan kedua belahpihak. Pengusaha yang telah berhasil diharapkan dapatmembantu pengusaha "lemah". Bantuan tersebut tidak hanyadalam bentuk modal, akan tetapi memberikan jalan danpeluang mempromosikan, mendistribusikan produksinyahingga bisa dikenal oleh masyarakat luas.

Persaingan di antara sesama pengusaha kalau pun adamasih dalam taraf persaingan sehat. Sebab persaingan itupunkadangkala perlu untuk dapat memajukan usahanya. Olehkarena persaingan ini sehat, maka sampai saat ini di antaraorang Sinoman yang bergerak di bidang wiraswasta tidakpemah terjadi konflik.

Pak Dedi mengemukakan

"Watak orang Surabaya mirip watak orang Batak, keras dankalau bicara nadanya tinggi sehingga terkesan kasar.Sehingga tidak berlebihan kalau arek Suroboyo itudikatakan Batak-nya Jawa. Namun demikian mereka punyasikap terbuka, apa yang tidak disukai akan bilang tidaksuka, yang tidak mengenakan hati akan dikemukakansecara terus-terang tidak disimpan di hati berlama-lama.Bila ada silang pendapat diselesaikan secepatnya. Carademikian sekaligus telah menghindari terjadinya konflik.Sesama anggota Sinoman selalu menjaga kerukunan".

Tidak sedikit pengusaha-pengusaha yang sudah berhasilsecara kontinyu memberikan bantuan bagi anggota-anggotayang tidak mampu. Bahkan dari sumber daya manusia banyakpengusaha yang sudah merekrut tenaga-tenaga produktif yangmasih pengangguran atau tidak mempimyai pekerjaan tetap

Sehubungan dengan masalah Sumber Daya Manusia ini,untuk tahun depan paguyuban telah merencanakan inven-

62

Page 76: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

tarisasi kaderisasi. Hal ini diarahkan pada bidang pendidikandan kejuruan, perencanaannya dititipkan kepada pengusaha-pengusaha yang berhasil. Dengan demikian diharapkan dapatterwujud pengurangan tingkat pengangguran warga Surabayadi Jakarta.

Secara formal, melalui Pemda Jawa Timur bekeijasamadengan Pemda DKI Jakarta, telah melakukan usahapenanggulangan masalah Gepeng (Gelandangan danPengemis). Para Gepeng diberi penyuluhan dan ketrampilankhusus, sehingga mereka diharapkan dapat berusaha sendiri,yang sudah terealisasi dikembalikan ke Jawa Timur untukmembuka usahanya di sana.

Siapapun berkomentar apa saja tentang nepotisme yangtengah berkembang di negara tercinta Indonesia ini. Namunpraktek nepotisme ini masih tetap berkembang padapengusaha asal Surabaya. Alasan yang utama adalah inginmembantu warga Jakarta yang masih kekurangan agar bisahidup lebih layak, dan mengurangi pengangguran.

WUjud nepotisme ini adalah dengan cara menerima pegawaiyang berasal dari daerah yang sama dan sudah saling kenal. Halini dilakukan karena lebih mudah untuk mengatumya daripadaorang dari daerah lain, yang belum biasa dipahamikebiasaannya.

Sebaliknya pegawai sendiri merasa bertanggung jawabuntuk turut memajukan usaha "majikannya". Dengan demikianmereka akan berusaha bekerja sebaik mungkin untukmendapat kepercayaan pimpinan. Kadangkala pimpinan yangbijaksana, memberi kesempatan bagi pegawainya untukmelaiyutkan sekolahnya sambil bekeija. Keadaan ini cukupdimengerti, karena tanpa pendidikan tinggi kurang peluanguntuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Dengan demikianada hal yang bisa dibanggakan jika mereka kembali ke kampunghalamannya. Kebanggaan bagi dirinya sama artinya dengankebanggaan yang memberi kesempatan untuk itu.

63

Page 77: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Di Jakarta ini tidak sedikit pula orang Surabaya yangmembuka usaha rumah makan, baik restoran besar maupun

sederhana atau kecil. Pada umumnya restoran tersebutmenyediakan makanan khas Surabaya. Kebanyakan tenagakerja di masing-masing restoran berasal dari Surabaya. Disamping memberikan kesempatan bekeija kepada orang-orangseasal, juga faktor kepercayaan. Mereka sama-sama berusahamemajukan usaha restoran tersebut. Dengan demikian yangterangkat namanya juga makanan Surabaya.

C. Peranan Paguyuban Dalam Kehidupan budaya

Interaksi yang terjadi antar anggota paguyuban, baiklangsung maupun tidak langsung telah merupakan ajangpenyebarluasan dan pertukaran informasi. Tidak hanya itu,pertemuan yang terus-menerus berlangsung, membuat satusama lain telah mengakrabkan tali silaturahmi. Selain itu tidakjarang di Sinoman, mereka bisa "ketemu jodoh". Apalagipaguyuban terus-menerus mengkader generasi muda agar kelakdapat menggantikan peranan orang tua mereka. Misalkanjangan mengikuti pelaksanaan ziarah wisata ke Taman MakamPahlawan Kalibata tanggal 29 November 1998. Dalam hal inikami hanya turut berperan seperti mengatur anak-anak,memotret (meliput) jalannya acara untuk didokumentasikandan sebagainya. Tugas tersebut mereka lakukan secaraspontanitas. Dengan cara ini, pengkaderan sejak dini terhadapgenerasi muda dapat dilestarikan.

Adanya jalinan interaksi yang terus menerus membuathubungan di antara mereka tidak kaku dan tidak ragu-ragu(jocking relationship), yang berarti hubungan yang penuhcanda dan suasana penuh keakraban. Tidak hanya antarsesama remaja semata-mata, akan tetapi juga antara remajadengan para orang tua, tampak sekali kerukunan yang dalam.Sekalipun para remaja tersebut dapat berinteraksi langsungdengan para orang tua, bercanda dan bergurau, namun tetappunya tatakama yang hams dipatuhi. Justm karena adanyaaturan bergaul itu hubungan baik tetap terpelihara, seperti

64

Page 78: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

menghormati yang lebih tua, menghargai setiap pendapatorang, menyayangi dan membimbing yang lebih muda.

Salah satu contoh (berdasarkan pengamatan) ketikadiadakan suatu acara di balai pertemuan ada beberapa sesepuhmemasuki ruangan, tanpa sikap spontan dari beberapa pemudayang hadir langsung berdiri. Mereka mempersilahkan parasesepuh untuk duduk, bahkan tempat duduknya sendiridibiarkan diambil allh oleh para sesepuh tersebut. Caramempersilahkannyapun penuh hormat dengan sikap badansedikit membungkuk. Kemudian diantara mereka baik yangsepuh maupun yang muda saling bercakap-cakap sambilbergurau.

Dari pengamatan tersebut menui^jukkan bahwa tatakramatetap diberlakukan, tapi diantara dua generasi yang berbedadapat teijadi "jocking relationship".

Bapak Yunus mengemukakan:

"Orang-orang Sinoman ini mempunyai sifat penggembira,suka bercanda baik yang muda maupun yang tua, sehinggakalau ada acara kumpul-kumpul (pertemuan), suasanabagitu hiruk pikuk dengan canda dan tawa. Tapi begituacara resmi dimulai, dengan sendirinya akan berhenti dansemua menyimak rangkaian acara yang disajikan. Karenasifatnya yang penggembira itulah, sikap orang-orangSinoman sangat terbuka, dalam arti tidak pemah bilang"ya" bila hati berbicara "tidak", jadi bicara apa adanya.Dengan cara itu kami bisa menjalin hubungan diantarasesama anggota maupun pengurus, maka pada acarapertemuan dibicarakan dan dicari keputus^nya secaramusyawarah. Saya sudah sangat lama menjadi anggotaSinoman, sehingga saya bisa memantau kegiatan yangdilaksanakan Sinoman setiap tahunnya. Saya nilai setiapkegiatan cukup baik, karena kegiatan-kegiatan Sinomansangat mengutamakan kepentingan anggota. Saya rasasemua anggota akan sependapat dengan saya".

65

Page 79: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Salah satu ciri khas budaya Jawa Timur khususnyaSurabaya mengacu pada sikap atau perilaku masyarakat yangtidak dibuat-buat. Namun demikian ada norma-norma yang

tetap terpelihara, seperti norma agama, etika dan moral yangmereka anggap nilai luhur yang patut dijunjung tinggikeberbadaannya. Oleh karenanya dimanapun orang Surabayaberada selalu tetap rukun dengan sesamanya dan dapatditerima di lingkungan masyarakat lain.

Sebagai salah satu upaya pelestarian budaya yang nyatabertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, adalahmenampilkan pakaian tradisional. Pada acara tersebut padasesepuh dan pengurus paguyuban yang laki-laki mengenakanpakaian daerah. Pakaian tersebut berupa celana panjang wamahitam, dan baju soijan berwama hitam pula, yang dilengkapidengan tutup kepala yang disebut "udeng" atau peci.

Mengangkat dan melestarikan budaya tidaklah semudahorang bicara, semuanya memerlukan kesiapan yang matang danusaha yang tidak mengenal putus asa. Melalui paguyubanSinoman ini, kecintaan warga Surabaya di Jakarta terhadapbudayanya telah mendapatkan angin segar, berkat publikasiyang dilakukan terus-menerus.

Tidak hanya kesenian yang tampaknya sudah mulaimendapat tempat di masyarakat luas, tetapi juga berbagaimakanan yang dijajakan di wilayah Jakarta, makanan yangdijajakan ini dilakukan, baik di kaki lima maupun di restoran-restoran besar yang semakin tahun semakin meningkatpermintaannya. Untuk yang terakhir ini menuryukkan bahwamakanan khas Surabaya sudah dapat diterima di kalanganmasyarakat luas. Artinya tidak hanya terbatas pada orang-orang Surabaya sendiri, tapi yang lebih menggembirakan adalahorang-orang di luar Surabaya khususnya dan di luar orang JawaTimur umumnya sudah mulai menjmkai mak^an Surabayatersebut.

Makan merupakan kebutuhan biologis bagi setiap manusia.Perilaku makan merupakan warisan budaya generasi terdahulu,

66

Page 80: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

didalamnya terkaiidung nilai-nilai tertentu yang berkaitandengan pola pikir suatu masyarakat, sehingga muncul prilakumakan yang berbeda-beda di antara satu masyarakat denganmasyarakat lain.

Pengetahuan yang dimiliki suatu masyarakat dalammeracik bahan makanan untuk dimasak hingga slap disajikan,menyebabkan nama dan jenis makanan yang berbeda untuksetiap daerah, sekalipun mungkin ada beberapa bahan yangsama. Hanya karena cara pengolahannya berbeda, dengansendirinya nama masakannyapun berbeda pula. Di samping itudengan bumbu-bumbu yang berbeda disesuaikan dengan citarasanya, menyebabkan makanan di suatu daerah lebih dikenaldibanding dengan daerah lainnya.

Sebagai contoh "sate Surabaya". Hampir setiap masyarakatdi seluruh Indonesia mengenal sate baik sate kambing, ayamatau sapi. Namun di Jakarta ini sate Surabaya cukup terkenal.Restoran "sate Surabaya" milik ketua paguyuban Sinomanmembuka cabang di beberapa tempat di Jakarta ini. Berartibahwa sate Surabaya banyak disukai orang, sehingga usaharestoran tersebut cepat berkembang.

Di samping makanan khas Surabaya yang sudah dianggapmemasyarakat, pada tahun 1998 paguyuban Sinoman berusahamemperkenalkan makanan tradisional lain yaitu "lontongbalap". Makanan ini belum banyak dikenal orang terutama diluar orang Surabaya. Tapi pengurus paguyuban sangat antusiasdan yakin suatu ketika makanan tersebut dapat disejajarkandengan makanan khas Surabaya lainnya yang sudah diterima

masyarakat. Oleh karena itu pengurus paguyuban beserta

anggota berusaha mempromosikannya melalui anggota lainnya,dari mulut ke mulut.

"Yang pertama kali harus mencobanya tentu orangSurabaya, setelah itu bam orang di luar Surabaya. Sebabbagaimanapun orang Surabaya hams lebih tahu makanankhasnya. Kalau orang lain dahulu ysing tahu, sementara kitatidak tahu, khan malu jadinya, masa budaya sendiri tidak

67

Page 81: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

kenal, tentu akan ditertawakan orang", demikian penuturanBapak Dedi.

Sebagian dana yang dikeluarkan untuk mempromosikan"lontong balap" tersebut berasal dari kas paguyuban Sinoman,sebagian lagl dari anggota yang ingin membuka warungmakannya. Untuk sementara baru ada dua buah rumah makanyang menyediakan lontong balap yang didanai oleh paguyuban,yakni di Rawamangun dan di Kramat Jati. Selain itu adaanggota Sinoman yang membuka usaha sendiri tanpa bantuandana dari paguyuban.

Bukan keuntimgan semata yang dikejar dari usaha tersebutdi atas, melainkan nilai yang paling tinggi dan berarti yaitukemampuan untuk mengangkat budaya masyarakat yangselama ini tidak teijamah, bahkan sudah mulai dilupakan. Halini teqadi karena tergeser oleh masuknya makanan-makanansiap saji (waralaba) yang telah banyak menyentuh minatmasyarakat Indonesia terutama golongan remaga.

Unsur budaya lain yang tengah dan lebih gencar digalakkansebagai upaya pelestariannya adalah bentuk kesenian berupatarian maupun lawakan. Namun untuk tarian kurang popular,karena ada yang lebih diunggulkan di daerah Jawa Timur yaknikesenian tari dari Banyuwangi. Tarian Banyuwangi sangatterkenal di Jawa Timur, karena pimya kekhasan tersendiri, darigerak hingga pakaian yang dikenakan.

Banyuwangi merupakan kabupaten paling khas di JawaTimur dalam soal kesenian. Aneka kesenian yang ada, antaralain seni angklung, rebana, lagu pop Banyuwangi dengan bahasaUsing, musik Bali Jengger, drama musikal Damarwulan, danTari Gandrung.

Karena banyaknya jenis kesenian yang dimiliki oleh budayamasyarakat Banyuwangi, menyebabkan banyak masyarakat diluar Banyuwangi yang ingin mempelajarinya, salah satu carauntuk mempelajarinya adalah dengan mendatangkan pelatih kesanggar-sanggar. Hal seperti itu dilakukan oleh paguyuban

68

Page 82: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Sinoman, dimana anggota yang memiliki sanggar disediakanpelatih yang didatangkan dari sanggar milik orang Banyuwangiyang ada di Jakarta.

Minat anggota Sinoman imtuk kesenian Tari GandrimgJatiwangi itu tampaknya cukup besar, sehingga untukpelestarian budaya tersebut diantara kedua paguyuban telahterjadi kerjasama. Bahkan ada orang Surabaya yang sudahberhasil mentas ke mancanegara untuk membawakan tarianBanyuwangi. Dengan demikian tidak hams orang Banyuwangisaja yang mencintai tariannya, tetapi terbuka bagi masyarakatlain.

Jenis kesenian yang banyak digemari dewasa ini dan berasaldari Surabaya adalah "Srimulat". Para pemainnya sebagianberasal dari kesenian "ludruk", yang sekarang ini dapatdikatakan hampir punah, karena banyaknya kesenian dari luaryang lebih menarik masyarakat.

"Hidup enggan mati tak mau", adalah sebutan lain yangberarti kurang diminatinya kesenian oleh masyarakat. Namunsenimannya masih bertahan karena, memerlukan nafkah untukkeperluan keluarga. Keadaan ini tidak berlangsung di ibukotasaja, melainkan juga di Surabaya.

Beberapa pihak yang ingin tetap melestarikan kesenianludruk ini tetap bempaya untuk mengembangkannya. Adapuncaranya adalah dengan jalan pementasan secara gratis, ataupementasan alam yang tidak membutuhkan banyak dana.

Sebetulnya ludmk juga banyak digemari, hanya terbataspada golongan tua, karena bahasanya tidak dimengerti olehkalangan remaja (bahasa Suroboyoan). Selain itu jugaceritanya terlalu monoton, dan berkenaan dengan sejarah yangmungkin kurang diminati golongan remaja yang tidakmengalami masa itu. Para pemain ludruk sebagian besar adalahpara laki-laki yang berpakaian perempuan (berkebaya),sehingga daya geraknya kurang cepat.

69

Page 83: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Pada masa perjuangan, kesenian ludruk dapat dlper-gunakan sebagai alat komunikasi penerangan menyam-paikanpesan-pesan perjuangan maupun informasi, karena dahulukesenian tersebut sangat dekat dengan rakyat.

Dalam masa pembangunan sekarang inipun kesenianludruk masih dapat dimanfaatkan untuk penyampaianinformasi program-program pemerintah, sekalipun sudahsangat jarang ditampilkan.

Srimulat mampu mengangkat kesenian Jawa Timurkhususnya Surabaya. Dengan demikian kesenian tersebutdikenal dan digemari tidak hanya oleh orang Surabaya saja,akan tetapi di seluruh lapisan masyarakat di Indonesia. Disamping itu juga berkat disiarkannya acara tersebut di televisiswasta (RCTI) secara rutin pada malam Jumat.

Selain televisi swasta, Taman Ria Remaua juga memberikanfasilitas untuk panggung Srimulat. Fasilitas ini sebagai salahsatu upaya lebih memasyarakatkan kesenian daerah tersebut,dan sekaligus untuk lebih mencintai salah satu unsur budayayang ada di Indonesia.

Agar lebih mengena di hati masyarakat luas, sekarangpertupjukkan Srimulat dikombinasikan dengan Wayang Orangyang mereka namakan "Campur Sari". Tampaknya acara yangsering ditayangkan di televisi swasta Indonesia pada malamMinggu, merupakan salah satu acara yang dinanti-nanti olehpemirsa. Mereka biasanya menempatkan jam penayangantersebut sebagai suatu yang sangat dipentingkan, dan akansangat kecewa bila dilewatkan.

Rupanya paguyuban sangat tanggap atas pelestarianbudaya, selain merasa berkepentingan, juga merasaberkewsgiban untuk usaha tersebut. Bagaimana caranya agardisukai tentunya hams menjadi tontonan yang menga^rikkan,itu bukan cara yang mudah. Sebab tontonan tersebut setiapkali dipertupjukkan hams mempunyai cerita bam, si pembuattentunya hams yang betul-betul berpengalaman dan penuh ide(gagasan).

70

Page 84: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Pada tahun 1997 dalam rangka peringatan Hari Pahlawandiselenggarakan perlombaan lawak, yang diambil dari groupSrimulat. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang para remajasebagai generasi penerus untuk bisa menyelamatkan salah satuwarisan budayanya agar tidak termakan jaman, kemudianhilang akibat semakin derasnya seni modern yang masuk.

Aspek budaya Iain yang mungkin tidak hanya berlaku padaorang Surabaya yang berada dalam paguyuban, yaitu tradisimudik lebaran. Budaya mudik merupakan manifestasi budayaPatemalistik yang mentradisi sejak dahulu. Pulang kampunguntuk sungkeman mohon doa restu orang tua, dan berziarah kemakam leluhur serta mohon berkah silaturahmi sanak famili,adalah tujuan yang seolah-olah sudah dirutinkan.

Akhlmya mudik bukan lagi merupakan istilah, tetapi sudahmenjadi sebuah konsep. Konsep "pulang ke keluarga dankerabat". Bersamaan dengan itu mudik bisa dijadikan komoditi,sebagai salah satu bentuk pariwisata.

Namun khusus mudik di waktu lebaran sesungguhnya tidakdapat digantikan dengan waktu-waktu lain di luar itu. Sebab iamerupakan salah satu kesatuan kegiatan spiritual yang sulituntuk dipisahkan, dan sarat makna. Rangkaian diawali dengankegiatan puasa di bulan Ramadhan, mudik dan lebaranbersama keluarga dan kerabat di daerah asal. Sehingga iaseperti jangkar yang menyatukan manusia dengan kenangan-kenangan yang nyaris terlupakan. Seakan manusia diingatkanatau ditarik dari akarnya. Sehingga ia akan terhindar daripenyakit lupa diri, arogansi dan kesombongan.

Lebaran, Idul Fitri atau Riyaya adalah hari yang dira-yakan oleh orang Jawa, tak perduli apapun agama dankepercayaannya (Clifford Geertz: 1993).

Menurut Geertz, ritual pokok lebaran selain sembahyangled, adalah permintaan maaf perorangan oleh diri sendiri yangdipolakan menurut perbedaan status. Anak-anak minta maafpada orang tuanya, yang muda minta maaf pada yang tua.

71

Page 85: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

buruh kepada majikan, penggarap kepada pemilik sawah,politikus kepada ketua partainya, bekas miirid pondok kepadakiainya dan seterusnya. Tradisi menghormati orang tua, sudahberakar jauh sebelum Islam masuk. Ini dapat dilihat antara laindari tradisi sungkem yang juga merupakan ritual lebaran.

Ketika Islam masuk terjadi adaptasi timbal baik yang salingmengakomodir unsur-unsur yang bida diadaptasikan. Perayaanhari raya Idul Fitri bertemua dengan tradisi menghormatiorang tua.

Orang tua Jawa secara ritual dan moral lebih unggulterhadap anak-anaknya. Mereka mewakili hidup, dan mem-punyai kewsgiban memelihara anak-anak mereka sebelum lahirsampai kawin, sampai kemudian mereka (anak-anak)mengambil alih tugas untuk meneruskan garis kehidupan.Orang tua juga merupakan sumber restu yang penting bagianak-anaknya (Niels Mulder: 1985).

Seorang anak tidak hanya tergantung pada asuhanmaterial, tapi juga pada maaf dan restu mereka. Dari situlahtimbul konsep ngajeni, yakni penghormatan dan kepatuhananak-anak pada orang tua, yang antara lain diwujudkan dalambentuk bertutur kata sopan. Itulah sebabnya kehadiran anak-anak di hari raya Idul Fitri dapat diartikan sebagai suatukeharusan, tidak dapat diwakilkan, dan secara fisik harusdilakukan sendiri. Lebaran merupakan kesempatan yang palingbaik untuk menyatakan penghormatan dan kewajibanseseorang kepada orang tuanya.

Bersimpuh di hadapan orang tua mereka, sungkemmeminta maaf atas semua kesalahan sekaligus memohonrestunya adalah bentuk penghormatan dan kepatuhan anakterhadap orang tua.

Oleh karena itu, fenomena mudik dikaitkan dengan aspekbudaya sebagaimana dikemukakan di atas, tentulah sangatsulit untuk dhilangkan, bahkan tradisi tersebut sudah berakarkuat karena telah tumbuh beberapa abad yang lalu.

72

Page 86: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Ada sementara orang mengatakan, bila tidak pulanglebaran maka merasa sangat "berdosa". Sebetulnya biladikaitkan dengan pemyataan Geertz di atas, perasaan itu adakarena dia tidak bisa langsung memohon maaf kepada orangtua atau sanak famili serta tidak dapat mendatangi makamleluhur. Dan bila dikaitkan dengan pemikiran realitas tid^ahmenimbulkan dosa. Kecanggihan teknologi komunikasidapat memberikan kemudahan bagi siapa saja untukmemanfaatkannya, termasuk juga berkomunikasi dalam jarakjauh secara langsung.

Kebiasaan mudik lebaran, merupakan memanjangkan talisilaturahmi dan tanda hormat kepada orang tua dan sanaksaudara. Selain itu juga ada semacam kebanggaan bilaseseorang dapat memperlihatkan keberhasilan selama beradadi rantau (Jakarta). Pada kesempatan pulang itulah merekabisa membagi-bagikan hadiah kepada orang tua dan sanaksaudaranya tersebut. Mereka akan sangat puas bila sudahmelakukan hal tersebut, sekalipun tidak sedikit biaya yangharus dikeluarkan. Bahkan tidak sedikit orang yangmengumpulkan uang persiapan pulang lebaran. Setelah uangdihabiskan di kampung halamannya, mereka akan kembalike Jakarta mencari lagi uang untuk tiyuan yang sama, demikianseterusnya. Bagi yang berlebih atau kondisi ekonomisudah cukup mapan, merekapun sering membeli tanah ataurumah sebagai "jaminan hari tua". Cara menabung inidilakukan untuk mengantisipasi jika suatu ketika harusmenghabiskan masa tua di kampung halamannya, atau sebagaisimpanan jika suatu waktu diperlukan.

Mereka kembali ke Jakarta, tidak hanya barang bawaan(oleh-oleh) yang dibawanya, akan tetapi juga membawa oranglain yang diajak untuk mencoba mengadu nasib di Jakartaorang yang diajak itu memang sangat tergiur akan keberhasilansaudara atau temannya. Mereka menganggap bahwa Jakartamerupakan "gudang harapan" masa depan lebih baik.

Secara tidak langsung orang yang pulang lebaranmerupakan agen dalam penyebaran kebudayaan. Mereka

73

Page 87: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

membawa suatu yang baru dari basil berinteraksinya di Jakarta,kemudian disebarluaskan di daerah asalnya. Kebudayaan barutersebut diterapkan di sana, sehingga ada beberapa unsurbudaya yang menunjukkan kemiripan dikarenakan adaperpaduan antara kebiasaan setempat dengan sesuatu yangbaru datang.

Ada pendapat mengatakan bahwasanya makanan ataujajanan di Surabaya sudah sangat mahal. Apalagi bila musimlibur, di tempat-tempat yang banyak dikupjungi orang-orangyang baru datang dari Jakarta, harganya "selangit".

Jakarta seolah-olah merupakan kebudayaan Indonesia,sehingga orientasi orang-orang di daerah cenderung berpusatke Jakarta. Orang yang sudah dapat meniru setiap polamasyarakat yang ada di Jakarta seolah-olah merasa bangga dantidak dianggap ketinggalan zaman. Sebaliknya orang yangbelum pemah pergi ke Jakarta sepertinya merasa kecil hati dantidak ada yang patut dibanggakan. Padahal tidak seluruhnyapola kehidupan masyarakat Jakarta bemilai positif, tergantungbagaimana seseorang bisa menfilter setiap unsur budaya asingyang masuk dan mempengaruhinya.

Dalam kenyataannya, keluarga asal akan selalu berceritadan membanggakan anaknya atau sanak familinya yang beradadi Jakarta, apalagi jika cerita tersebut diwujudkan tatkalapulang mudik.

Pulang mudik yang berkesinambungan dari tahun ke tahunseolah telah melembaga pada paguyuban Sinoman, sehinggatidak ada alasan untuk tidak mengorganisasikan kebiasaantersebut. Apalagi kebiasaan yang sudah mentradisi tersebutselalu melibatkan pemerintah daerah setempat, yang selalumeresmikannya.

74

Page 88: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Gambar 1 ; Ketua Paguyuban 'Sinoman"memberikan Kata Sambutan

dalam Rangka Hari Pahlawan

4.

%

Gambar 2 ; Para Anggota Paguyuban Sinoman sedang Tabur Bunga diMakam Pahlawan

Page 89: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN
Page 90: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

BAB IV

PEBANAN PAGUYUBAN SINOMANTERHADAP MASYARAKAT SEETTAR

A. Hubiingan Pa^yuban Dengan Pagujruban Lain

Dalam melaksanakan fungsinya sebagaimana tertuangdalam AD/ART Paguyuban Sinoman Keluarga Besar SurabayaJawa Timur tidak selalu bekeija sendiri. Hal tersebut sesuaidengan program jangka panjang Sinoman Keluarga BesarSuroboyo Jawa Timur, yang dirumuskan dalam musyawarahan^ota tertanggal 22 Desember 1996. Salah satu dari dua isiprogram tersebut menyebutkan bahwa program jangka papjangSinoman adalah meiyalin keijasama aktif dan konkrit denganpaguyuban-pagujmban daerah Jawa Timur lainnya, sertaKantor Penghubung Pemda Jawa Timur di Jakarta. Dengandemikian, banyak kegiatan Sinoman yang dilaksanakan secarabersama-sama dengan pagusmban lain, khususnya anggotaPawarta Jawa Timur.

Peringatan Hari Pahlawan yang dilaksanakan setiap tahun,selain diperingati sendiri, juga diperingati bersama kelompokanggota Pawarta Jatim. Adapun rangkaian kegiatan yangdilakukan adalah bakti sosial, pengenalan/gelar budaya,olahraga, acara puji doa untuk pahlawan, dan acara puncakyang mensmguhkan berbagai acara dan hiburan. Seperti halnyarangkaian kegiatan peringatan Hari Pahlawan 1991, dunulaidengan melakukan bakti sosial bersama, yaitu pada tanggal

77

Page 91: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

27 Oktober 1991. Ketika itu mereka melakukan dua acara besar,

yaitu donor darah dan menguryungi korban kebakaran diBendimgan Hilir. Acara donor darah dilakukan pada pagi haridi Lembaga Transfusi Darah PMI Jalan Keramat Raya JakartaPusat, yang diikuti oleh 120 keluarga anggota berbagaipaguyuban. Pada slang harinya menguiyungi korban kebakarandi Bendungan Hilir, dengan menyampaikan bantuan berupabahan makanan dan pakaian. Pada kesempatan itu juga parakorban dihibur dengan menampilkan artis lawak, antara IainBo-Abo, Eko Dy, D. Nur Buat, Mamiek Slamet, dan Timbul.

Rentetan acara kedua, berupa pengenalan/gelar budaya

yang dilaksanakan pada tanggal 3 November 1991. Acara inibertema "anak-anak dan pahlawanku", bertempat di arenaPasar Seni Taman Impian Jaya Ancol. Pada saat ini diadakanlomba peragaan busana anak-anak daerah Jawa Timur yangdiikuti 48 peserta, yaitu memperebutkan piala. Kemudian,operet anak-anak; tentang pahlawan bangsa dibawakan olehSanggar Bharata Karya Imam Tantowi. Selanjutnya, temupenggemar bersama artis-artis, antara lain Richi Ricardo, GitoRollies, Ari Susanti, Bo-Abo, Tarzan, Memet Mini, Tony Gumpil,Mamiek Slamet, Mamiek Prokoso, dan tari-tarian daerah JawaTimur dari Sanggar Paduraka pimpinan Abdul Azis.

Rentetan acara ketiga, olahraga yang dilakukan padatanggal 10 November 1991. Olahraga dilaksanakan denganmengadakan lomba "gerak jalan keluarga sehat". Dalamperlombaan ini memperebutkan piala tetap dan piala bergilirdari sesepuh Paguyuban Warga Jakarta Asal Jawa Timur yakniBapak Letjen TNI Pum. H. Soedirman. Lomba gerak jalan inidiikuti oleh 544 peserta, terdiri dari 30 peserta keluarga, 271peserta perorangan putra dan 154 peserta perorangan putri.Selain itu ac£ira ini juga dimeriahkan artis ibukota antara IainRoy Martin, Dwi Yan, Kerry Capri, Leroy Osmani, Eddy Wardy,Ayu Denok, Ema Djaelani dan Iain-lain. Pada saat itu yangberhasil meiyadi pemenang gerak jalan berasal dari PaguyubanIKAMA (Madura).

78

Page 92: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Rangkaian acara berikutnya, adalah acara puji doa untukPahlawan dilaksanakan pada 10 November 1991. Dilaksanakandi TMP Nasional Kalibata, berupa ziarah dan tabur bimga.Dalam pelaksanaannya, paguyuban bekerjasama denganSatuan Komando Gamisun Ibukota (SKOGAR) Jakarta,bertindak sebagai inspektur upacara, yaitu H. Ratno Timoer.

Puncak acara peringatan Hari Pahlawan 1991 dilaksanakandi Gedung Nyi Ageng Serang, Jin. Rasuna Said KuninganJakarta Selatan, pada 17 November 1991. Adapun susunanacara kegiatan terdiri dari; sambutan pengarahan oleh BapakLetjen TNI Pum. H. Soedirman (Sesepuh Paguyuban WargaJakarta Asal Jawa Timur), uraian tentang sekitar peristiwapertempuran 10 November 1945 di kota Surabaya oleh BapakDr. Roeslan Abdulgani, pembagian booklet 1000 buku untukpara pengupjimg.

Acara hiburan dilaksanakan di halaman gedung, berupapagelaran kreasi budaya dengan peragaan atraksi tari reog dantarian seterewe jaranan. Acara di dalam gedung, berupapertunjukkan band, musik patrol Madura pimpinan HilalHasan, dan artis-artis asal Jawa Timur mengumandangkandiantaranya lagu-lagu peijuangan, dan tari-tarian daerah JawaTimur. Kemudian amal bakti, berupa penyerahan bingkisansantunan kepada 75 anak yatim piatu dari Panti Asuhan CutNyak Dien Ciledug, dan anak yatim piatu dari Panti AsuhanPutra Asih Tangerang. Selanjutnya acara bazar yangmenggelarkan aneka kerajinan dan makanan khas Jawa Timur.

Acara lain adalah mengikuti kegiatan Departemen SosialRI dalam rangka memperingati Hari Kesetiakawanan SosialNasional (HKSN) pada 15 Desember 1991. Pada saat ituPawarta Jatim mengirimkan peserta lomba gerak jalan danartis-artis pendukung asal jawa Timur.

Kegiatan terakhir pada tahun 1991, yaitu pembubaranpanitia yang dilaksanakan di Gedung PARFI Kuningan JakartaSelatan tanggal 21 Desember 1991. Inti kegiatan berupasyukuran atas terlaksananya dengan sukses seluruh rangkaiankegiatan peringatan Hari Pahlawan 1991.

79

Page 93: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Acara kegiatan peringatan Hari Pahlawan 1992 dilak-sanakan tidak jauh berbeda dengan tahun terdahulu hanyaberbeda tempat dan ragamnya seperti acara peringatan dimulaidengan bakti sosial yang bertempat di Mesjld Istiqlal pada 1November 1992. Pada saat itu dilaksanakan khitanan massalbagi anak yatim piatu dan anak-ans^ lain dari keluarga kurangberuntung. Pesertanya sebanyak 48 anak. Kepada peserta jugadiberikan bingkisan benipa pakaian dan santunan lainnya.

Acara berikutnya adalah pengenalan/gelar budaya, yangbertempat di Arena Pasar Seni Taman Impian Jaya Ancoltanggal 8 November 1992. Acara pokoknya adalah berupaLomba Peragaan Busana Daerah Jawa Timur. Pesertaanak-anak diikuti oleh 28 putra dan 39 peserta putri. Acarahiburan berupa dongeng tentang pahlawan oleh Kak Seto,dialog dengan Kak Ria Enes/Suzan dan, musik band sertalawak oleh artis asal Jawa Timur. Pada saat itu diadakan amalbakti yaitu mengundang dan memberikan bingkisan kepadaanak-anak keluarga kurang beruntung dari wilayah TaiyungPriuk.

Kegiatan selain gelar budaya adalah kegiatan olahraga,berupa gerak jalan keluarga yang dilaksanakan pada tanggal 15November 1992. Mereka memperebutkan Piala Bergilir BapakLetjen Pum. H. Soedirman, dengan rute; Monas-HI-Monas.Sesuai keputusan dewan juri yang memenangkan pertandinganwaktu itu adalah Pagujmban Kertosono. Kegiatan berikutnya,adalah acara puji doa untuk pahlawan yang dilaksanakan diTMP Nasional Kalibata tanggal 15 November 1992. Acara inidiisi dengan melaksanakan ziarah dan tabur bunga. Dalampelaksanaan kegiatan ini, pihak paguyuban keberjasamadengan SKOGAR JAYA.

Acara puncak dilaksanakan di Gedung Balai Pustaka padatanggal 22 November 1992. Susundn acara yang dilakukanadalah uraian sekitar peristiwa pertempuran 10 November 1945kota Surabg^a oleh Bapak Dr. H. Roeslan Abdulgani. Kemudiansaat itu juga diadakan acara hiburan berupa pementasansendra tari daerah Jawa Timur dengan cerita Penobatan RadenWijaya, dan atraksi Gatoto Sunyoto, bintang tamu Dorce

80

Page 94: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Gamalama, lawak dan nyanyi oleh artis-artis ibukota asal JawaTimur. Pada saat itu juga diaksnaakan bazar, yang meny^ikananeka makanan dan hasil kerajinan khas Jawa Timur.

Pada tahun 1993 peringatan Hari Pahlawan dilakukantepatnya tanggal 31 Oktober. Acara kali ini kegiatan kerja baktidilakukan dengan menggalakkan penghijauan dan pembersihanlingkungan. Sasaran yang dibersihkan berupa tempat umum,yaitu stasiun Gambir dan stasiun Senen. Selain membersihkanlingkungan, juga menanam pohon penghijauan di sekitarstasiun kereta api tersebut, dan sekaligus menghimbaupengguna jasa stasiun kereta api agar senantiasa memhharakebersihan.

Acara berikutnya, kegiatan olahraga yang dilaksanakan7 November 1993. Pada waktu itu diadakan perlombaan sepedasehat (fun bike) untuk umum. Tempat start-finish di SilangMonas Jakarta Pusat. Jumlah peserta putra dan putri sebanyak898 orang. Dalam perlombaan seluruh peserta selain diberipiagam penghargaan, juga diberi kesempatan untuk mengikutidoor prize berupa hadiah antara lain 1 buah kulkas, 3 buahsepeda, 1 buah mesin cuci, 1 buah televisi color 14 inc, dan 1buah mini compo. Pada acara ini juga ditampilkan operet laskarpejuang bersepeda yang dimainkan oleh sanggar keluargaArema pimpinan Cak Karyono. Selain itu juga ditampilkanhiburan pelepas lelah dengan band dan artis-artis ibukota asalJawa Timur.

Selaiyutnya pvui doa untuk pahlawan. Acara ini diadakantanggal 14 November 1993 di TMP Nasional Kalibata. Kemudianacara pengenalan/gelar budaya. Acara ini dilaksanakan di ArenaPasar Seni Taman Impian Jaya Ancol tanggal 21 November 1993,berupa lomba busana darah Jawa Timur. Peserta adalah anak-anak yang diikuti oleh 64 orang. Acara tersebut dimeriahkandengan hiburan band, lawak dan tari-tarian daerah Jawa Timur,yang dimainkan oleh artis-artis ibukota asal Jawa Timur.Selanjutnya pada saat itu juga dipentaskan operet gelegarmerah putih, dimainkan oleh Sanggar Arema pimpinan CakKaryono.

81

Page 95: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Puncak acara peringatan Hari Pahlawan diaksanakan diGedung Sekretariat MPR/DPR-RI Jakarta acaranya samaseperti tahun sebelumnya, diawali dengan uraian sekitarperistiwa pertempuran 10 November 1945 di kota Surabaya.Pembacaan uraian, sedianya dibawakan oleh Bapak. Dr. H.Roeslan Abdulgani, berhubung beliau berhalangan makapembacaan disampaikan oleh anggota DPR/MPR-RI asal JawaTimur yaitu Bapak Mas'ud. Selanjutnya, acara hiburan yangdilaksanakan di halaman gedung berupa pagelaran ReogPonorogo. Sementara itu di dalam gedung ditampilkan band,ludruk artis dan penyanyi ibukota asal Jawa Timur.

Pada puncak acara peringatan diadakan amal bakti. Acai*aini diisi dengan kegiatan memberikan santunan bingkisanberupa alat-alat sekolah untuk 80 orang anak yatim piatu dariperguruan Islam Tambun Bekasi. Begitu juga dengan acarabazar yang menampilkan aneka makanan, dan hasil kerajinankhas Jawa Timur.

Keijasama antar paguyuban Sinoman dengan paguyubanPawarta Jatim juga dilanjutkan pada peringatan Hari Pahlawan1994. Kali ini acara bakti sosial dilaksanakan di Yayasan PantiSeroja Pondok Ungu Bekasi tanggal 30 Oktober 1994. Yayasantersebut mengasuh putra-putri korban perang Timor Timur.Acara pokok adalah pemberian santiman berupa bingkisan alat-alat sekolah, alat musik, pakaian, alat rumah rangga, bahanmakanan, dan uang kontan. Acara bakti sosial ini dihibur musikorgen tunggal dari Pakaijati dan artis ibukota asal Jawa Timurseperti Bo-Abo, Nur Buat, Eko Dy dan Rohana.

Kegiatan olahraga juga dilaksanakan pada tanggal 6November 1994 berupa lomba gerak jalan keluarga sehat.Tempat start-finish bertempat di Pasar Seni Taman ImpianJaya Ancol. Acara ini seperti tahun-tahun lalu lomba gerak jalankeluarga sehat selain memperebutkan piala tetap, semuapeserta diberikan piagam penghargaan. Pada saat itu pialabergilir diraih oleh paguyuban Wares Bekasi.

82

Page 96: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Selain kegiatan olahraga dilakukan pula acara pengenalan/gelar budaya. Kegiatan ini dilaksanakan tepatnya tanggal6 November 1994 di Arena Pasar Seni Taman Impian Jaya Ancol,dengan tema acara "anak-anak dan pahlawanku". Acara pokokdalam gelar budaya ini adalah lomba peragaan busana daerahJawa Timur yang dihadiri oleh 765 peserta putra-putri.Selaiyutnya acara dimeriahkan hiburan musik band, lawak,aneka tari-tarian daerah Jawa Timur, dan dongeng anak-anak.Dalam acara ini sekligus diadakan acara bazar yang menyggikanmakanan, dan masakan khas daerah Jawa Timur.

Rangkaian acara berikutnya adalah puji doa untukpahlawan yang dilaksanakan di TMP Nasional Kalibata tanggal13 November 1994. Acara pimcak dilaksanakan di Gedung Auditorium Departemen Pertanian tanggal 20 November 1994.Seperti tahun sebelumnya acara pokok dilaksanakan denganmenguraikan sekitar peristiwa pertempuran 10 November 1945di kota Surabaya yang disampaikan oleh Bapak Dr. H. RoeslanAbdulgani. Kemudian acara hiburan di halaman gedungdiadakan pagelaran Reog Ponorogo untuk menyambut tamuyang hadir. Sedangkan di dalam rumah digelar Musik BandBambang Brothers dengan artis-artis pelawak ibukota asalJawa Timur. Pada saat itu ditampilkan bintang tamu antaralain Yuni Shara, Yopy Latul, Ninik Candera, dan Bo-Abo(Poerbowanti). Kemudian ditampilkan ludruk dengan bintangtamu Cak Sidik Cs dan tari-tarian daerah Jawa Timur. Padawaktu yang bersamaan juga diadakan bazar yang menyajikananeka makanan dan hasil kerajinan khas daerah Jawa Timur.

Berbeda dengan rangkaian kegiatan peringatan HariPahlawan 1995. Pada saat itu acara dilaksanakan secarabertahap, mulai dari pagelaran parade prajurit tradisional,pengenalan/gelar budaya, puji doa untuk pahlawan, dan acarapuncak yang diisi berbagai kegiatan. Pagelaran parade prajurittradisional dilaksanakan secara berkeliing pada tanggal 29Oktober 1995. Pagelaran ini diadakan dalam rangka Pekan WiraBudaya TMII menyambut Hari Sumpah Pemuda 1995. Dalamkegiatan tersebut, paguyuban warga Jakarta asal Jawa Timur

83

Page 97: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

mewakiU Aiyungan Jawa Timur TMII, dengan menampi^anparade barisan prajurit Majapahit. Para peraga prajurittradisional berasal dari paguyuban Wares Bekasi. Merekadidukung para pengrawit dan pelawak antara lain; Tarzan,D. Nurbuat, Eko Dy, Bhekti dan Rohana. Parade ini dlikutioleh 27 peserta mewakili apjungan propinsi seluruh IndonesiadiTMII.

Tepatnya tanggal 5 November 1995 pengenalan/gelarbudaya ditampilkan di Anjungan Jawa Timur TMII. Kegiatan-kegiatan yang diadakan adalah lomba busana daerah JawaTimur, yang diikuti oleh peserta anak-anak sebanyak 31 orangpeserta. Kemudian lomba lukis pahlawan diikuti oleh siswaSMP dan SD DKI Jakarta dan sekitamya, diikuti oleh 51 pesertaimtuk memperebutkan piala tetap dan tabanas. Dalam acaraini dihibur dengan acara musik band, artis-artis Jawa Timur,penyanyi cilik dari Yuangga, dongeng oleh Kak Kusumo dankawan-kawan. Selain itu semua peserta diberikan kesempatanmengikuti door prize. Pada saat itu pula diadakan acara bazaryang menyajikan aneka makanan dan hasil kerajinan khasdaerah Jawa Timur.

Acara berikutnya adalah puji doa untuk pahlawan, tepatnyadilaksanakan tanggal 10 November 1995 di TMP NasionalKalibata. Pada saat itu Pawarta Jatim bekeijasama denganPanitia Nasional Peringatan Hari Pahlawan 1995 DepartemenSosial RI. Pada tanggal 19 November 1995 puncak peringatanhari pahlawan diadakan di Auditorium Gedung SekretariatMPR-DPR, RI Jakarta, sama seperti tahun-tahun sebelumnya,acara dimulai dengan uraian sekitar peristiwa pertempuran 10November 1945 di kota Surabaya di sampaikan oleh BapakDr. H. Roeslan Abdulgani. Acara hiburan dilaksanakan di duatempat, yaitu di halaman gedung dengan menampilkanpagelaran Reog Ponorogo. Kemudian di dalam gedungdimeriahkan musik band Bambang Brothers, lawak dan tariRemo. Dalam acara kali ini hampir seluruh artis dan pelawakasal Jawa Timur turut berpartisipasi ambil bagian. Pada saatitu juga dilaksanakan acara bazar dengan menampilkan anekamasakan dan hasil kerajinan khas Jawa Timur.

84

Page 98: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Selain kegiatan yang dilakukan secara rutin setiap tahun,juga terdapat kegiatan peguyuban yang dilakukan bersamasecara insidental. Misalnya, pada tanggal 4 Juli 1992ditampilkan pagelaran kesenian Jawa Timur di Arena PasarSeni Taman Impian Jaya Ancol, dengan tema "Malam Jula-Juli1992". Pagelaran ini diadakan dalam rangka turut berpartisipasimemperingati HUT kota Jakarta, acara dihibur dengan tari-tarian dan gending Jawa Timuran dengan didukung pelawakdan artis-artis asal daerah Jawa Timur. Pada saat itu jugadilaksanakan amal bakti dengan memberikan santunan kepada100 siswa sekolah dasar dan kalangan keluarga kurangberuntung dari Kali Baru Taixjung Priok.

Rangkaian acara dilanjutkan dengan renungan sucidilaksanakan pada tanggal 9 November 1992 tepatnya pukul24.00 tengah malam, di Taman Makam Pahlawan NasionalKalibata. Adapun acara pokok adalah mengikuti upacara apelkehormatan dan renungan suci dalam rangka peringatan HariPahlawan 1992 yang diselenggarakan bersama DepartemenSosial RI. Kemudian pagelaran pesona budaya dilaksanakan diSasana Langen Budaya TMII pada tanggal 13 April 1993 yangbertema "Gelar Ludruk Akbar" dengan lakon Jaka Sambang.Para pemeran antara lain D. Nur Buat, Gatot Subroto, Eko Dy,Bambang Ireng, Sidik, Rohana, Mama Hengki, Memet Mini, danBekti. Bintang tamu adalah Ms. Enite Valmeer dari Belanda,sedangkan penari Remo baik yang pria maupun wanitanya dariAryimgan Jawa Timur TMII.

Kegiatan keijasama lain yang diikuti paguyuban Sinomanadalah memperingati 700 tahun kota Surabaya bertempat diTaman Ria Remaja Senayan pada tanggal 1 Juni 1993. Acarapokok berupa serba-serbi 700 tahun kota Surabaya dikisahkanoleh Bapak Dr. Roeslan Abdulgani. Acara ini diisi denganhiburan pagelaran ludruk artis dengan lakon "Gebyar AdipuroKencono Babat Alas Suroboyo" dipandegani oleh PangeranSitubondo. Pada saat yang bersamaan diadakan pula acarabazar dengan menyajikan aneka masakan dari hasil kerajinankhas daerah Jawa Timur.

85

Page 99: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Selain mengikuti kegiatan memperingati 700 tahun kotaSurabaya, juga ikut malam amal korban bencana alam di BaliRoom Hotel Indonesia pada tanggal 28 Agustus 1994. Acara inibertpjuan mengumpulkan dana bantuan untuk korban bencanaalam tsunami Banyuwangi. Pada acara ini diadakan pula lelangamal boneka penari Gandrung Banyuwangi dan sekaligusditampilkan acara Kuluk Gandrung Banyuwangi. Acara inidimeriahkan oleh Orkes Keroncong Sinoman, tari-tarian daerahJawa Timur, Band Bambang Brothers dan lawak. Artis penyanyiyang ditampilkan kali ini adalah Mus Mulyadi, Helen Sparingg^Emelia Contesa, Mamiek Slamet, Madena, Poerbowati, Yuliati,Enny Haryono, Yopie Lathul, Endang Sasmita dan Iain-lain.

Acara insidental lainnya adalah mengikuti kalender acaraAnjungan Jawa Timur TMII, seperti menghadiri danmenyaksikan pagelaran kesenian dari daerah Jawa Timur,menyaksikan pameran dan promosi produk unggulan. Disamping itu juga mengisi acara pagelaran kesenian.

Acara lain adalah mengikuti kegiatan yang diselenggarak^oleh organisasi atau perkumpulan lain. Bentuk kerjasama initercermin dengan turut berpartisipasinya paguyuban Sinomandalam mengikuti acara yang diselenggarakan oleh AnjunganJawa Timur TMII. Keqasama yang lain terwiuud pula denganmengikuti penyelenggaraan karapan sapi, festival layang-layang, festival dalang cilik dan festival busana tradisional.

Kerjasama antar paguyuban juga teijalin pada Sea GamesXIX/1997 bergema. Pada saat itu masyarakat Jakarta asal JawaTimur, khususnya asal kota Surabaya juga turut berpartisipasiaktif di dalamnya. Lebih dari 30.000 orang anggota dari 41kelompok paguyuban daerah Jawa Timur dikerahkan menjadisupporter yang baik, guna mendukung atlit-atlit Indonesia yangtengah beijuang membela nama bangsa dan negara Indonesia.

Pada acara itu mereka menggunakan atribut kaos wamahijau dan topi wama putih berelogo "Pawarta Jatim". Tampaksekali mereka menghijaukan sektor VII tribun bawah GeloraSenayan. Tak kurang 6.000 supporter seolah ingin bersaing

86

Page 100: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

dengna h^aunya rumput lapangan Senayan. Semangat untukmewpjudkan tercapainya sukses penyelenggaraan sekaligussukses prestasi, dapat dilihat dari kehadiran mereka setiapharinya tak kurang 4.000 supporter bergerak. Hal ini jugaditunjang dari bekal pengalaman mereka sebagai supporterPON xrV/1996. Sarana yang digunakan supporter seperti drum,genderang, tambur, terompet, spanduk, bendera merah putih,dan teriakan yel-yel ala Jawa Timuran ikut mewamai hingar-bingar pertandlngan.

Banyak aksi dan atraksi menarik yang dilakukan SupporterPawarta Jatim selama berlangsimg Sea Games XIX/1997. Setiapkali mereka datang ke lapangan pertandingan senantiasamengundang perhatian para pengunjung, apalagi kalaudrumnya sudah ditabuh, spontan supporter Indonesia lainnyamengilmti irama gerakan supporter Pawarta Jatim.

Arek Jawa Timur tidak pemah kurang akal untuk menarikperhatian para pengupjung, banyak yel-yel yang lucu-lucudikumandangkan. Seperti di cabang sepak bola, ada yangolee..., ole-ole-olee...Cak Basofi sugihhh...ada yang bemyanyisuwe oran jamu, jamu godhong tales; suwe orang ketemuketemu pisan dhok Sea Games...mes...mes...mes, ada pula suweorang jamu, jamu godhong tales; suwe orang ketemu ketemupisan ko tak gilas. Yang lucu lagi setelah Tim Sepak Bola Indonesia kalah, nyanyiannya begini; suwe ora jamu, jamu godhongtales; suwe ora ketemu ketemu pisan PSSI apes.

Namun walaupun mereka berteriak-teriak, semuanya dapatdiatur dan tetap terkendali serta mematuhi ketentuan-ketentuan dan aturan yang ditetapkan sebelumnya.Pengarahan dan pengendalian supporter pada tiap-tiap cabangolah raga dikomandani oleh seorang kordinator. Para kordinatorsendiri direkrut dari salah seorang pengurus ataupun aktivispaguyuban daerahnya masing-masing.

Adapun Tim Pelaksana Supporter Sea Games XIX/1997Paguyuban Warga Jakarta Asal Jawa Timur, terdiri dari;Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Usaha Dana.

87

Page 101: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Kemudian bagian operasi yang terdiri dan bagian lapangan,satgas, komunikasi, khusus & artis serta keamanan. Berikutnyabagian logistik yang mengunisi sarana supporter transportasidan konsumsi. Selaryuti^a, bagian penghubung dan kordinatorpaguyuban mengurusi sepakbola, bola volley, bulutangkis,renang, ztlit, bola basket, hockey, tennis meja, tenis, pencaksilat, ski airAayar, gulat, jnido, tinju, dan wushu. Selain itu jugamengurusi bowling, balap sepeda, karate/teakwondo, billiard,anggar, squash, senam, angkat besi/beratA)inaraga/panahan,sepak takraw, dayung/kano, menembak, golf, dan sofball.

Hubungan keijasama yang lain, antara Sinoman Surabayadengan anggota kelompok Pawarta adalah dalam halpenyelenggaraan halal bi halal. Seperti halnya pada acara halalbi halal 1 Syawal 1417 H, Paska Muspag 1-1997 diselenggarakanpada tanggal 8 Maret 1997 bertempat di Istora Senayan Jakarta,menurut mereka acara penyelenggaraan halal bi halal kali inimerupakan yang termegah dibanding tahun-tahun sbeelumnya.

Pada saat itu Istora Senayan penuh sesak, gempar-gemblegar digoyang artis-artis ibukota asal Jawa Timur sepertiDorce, Bo-Abo, Mus Mulyadi, Mamiek Slamet, dan NiniekCandra ditambah lagi kepiawaian para musisi Band BambangBrothers semakin menambah asyik jingkrak-jingkrak parakawula muda asal Jawa Timur. Tidak hanya itu, lenggang tarianJawa Timur yang dinamik tapi gemulai membikin kagum parapengunjung, belum lagi kelompok lawak ex ludruk dan exSrimulat mengocok perut para pemirsa sampai tertawaterbahak-bahak.

Di antara gelora rasa kegembiraan itu sejenak suasanadibuat hening oleh panitia dengan muncuhiya mubaligh untukmemberikan santapan rohani menyampaikan hakekat darihikmah halal bi halal, dengan penuh khusu.

Pada saat itu Istora Senayan dibanjiri oleh warga Jakartaasal Jawa Timur. Di deretan kursi terdepan terlihat tokoh-tokohwarga Jakarta asal Jawa Timur antara lain: Dr. H. RoeslanAbdulgani (pelaku peristiwa 10 November 1945, dikenal dengansebutan Cak Roeslan), mantan Mendagri Jen. (Pum) Rudini,

88

Page 102: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Letjen Arie Soedewo, Ibu Sutomo Qanda mendiang Bung Tomopelaku peristiwa 10 November 1945), Joke Mulyono (mantanDirjen Perdagangan Internasional Depdagri), mantanwalikotamadya Jakarta Pusat H. Abdul Kahfl dan mantanwalikotamadya Jakarta Barat H. Soetaijianto.

Kerjasama antar paguyuban juga terlaksana ketikamenjelang lebaran 1418 H. Bentuk kerjasama ini adalahkelompok anggota Pawarta Jatim menyelanggarakan mudikbersama warga DKI lain asal Jawa Tengah. Dalam pelak-sanaannya Pawarta Jatim bekeijasama dengan PJKA, StedySafe, PPD, DAMRI dan Blue Bird. Perusahaan PT Kopi AyamMerak juga ikut berpartisipasi menyumbang dana untukpublikasi dan memberikan minuman kopi gratis pada pemudik.

Alat transportasi bus yang digunakan sekitar 50 buah untukbeberapa tiyuan di kota Jawa Timur termasuk sebagian JawaTengah. Namun untuk wilayah yang terakhir ini tujuannyamasih terbatas antara lain Purwokerto, Wonogiri, dan Wonosari.Sementara pemudik kareta api yang peminatnya cukup banyak,tidak semua terlayani karena terlambat mendaftar. Sehinggahanya sekitar ratusan saja yang tertampimg.

B. Hubungan Paguyuban Dengan Masyarakat Setempat

Sinoman Keluarga Besar Suroboyo selalu aktif dimana-mana, baik kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan sendiri,maupun mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakanoleh pihak lain, seperti baru-baru ini Pawarta Jatim mengikutiIndonesia Kite Festival 1997 (Festival Layang-layang) diJakarta.

Festival layang-layang 1997 diselenggarakan di kawasanMonas Jakarta Pusat. Peserta yang mendaftarkan tidak hanyapelayang dari Indonesia tetapi juga diikuti para pelayang darimancanegara. Peserta dari mancanegara ini antara lain dariAmerika, Belgia, Australia, Austria, Belanda, Belgia, Brazil,Canada, Cina, Malaysia, Singapore, Brunai Darussalam, danThailand.

89

Page 103: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Ketika itu, Sinoman Keluarga Besar Suroboyo yangtergabung dalam Pawarta Jatim menampilkan layang-layangtradisional dan layang-layang kreasi. Ada tiga bentuk layang-layang yang ditampilkan, yaitu bentuk Reog Ponorogo, bentukAyam Bekisar dan Logo Daerah Jawa Timur.

Pada pelaksanaan festival kali ini Pawarta Jatim belumberhasil menang. Karena saingannya lebih hebat terutama darimancanegara. Menurut mereka, dulu sebelum pelayang darimancanegara ikut, Jawa Timur pemah meraih Juara I TingkatNasional.

Jika diamati secara seksama, festival layang-layang inisebenarnya sangat menarik, terutama dari aspek promosipariwisatanya. Sangat disayangkan, kalau warga masyarakatJakarta asal Jawa Timur maupun masyarakat Jawa Timursendiri kurang tertarik menekuni bisnis layang-layang. Merekamengakui, produksi layang-layang ini cukup memiliki prospekyang bagus, jika mereka mampu membuat layang-layang kreasibentuk modem untuk kepentingan diekspor. Seperti layang-layang yang diproduksi Amerika dan Australia, hargai^a bisamencapai 900 US$ per buah. Menumt pelayang, mereka banyakmenerima pesanan dari negara tetangga.

Hubungan paguyuban Sinoman dengan masyarakatsetempat juga teijalin setiap tahun. Hal itu terwujud melaluibakti sosial yang dilakukan pada 27 Oktober 1991. Ketika itukegiatan yang dilakukan berjalan sehari penuh. Pada pagi haridilaksanakan donor darah di Lembaga Transfusi Darah PMIJalan Keramat Raya Jakarta Pusat, yang diikuti oleh 120keluarga paguyuban. Kemudian pada siang harinya merekamengunjungi korban kebaran di Bendungan Hilir. Pada saat itumereka menyampaikan bantuan bempa bahan makanan danpakaian. Pada kesempatan itu para korban kebakaran dihiburpara artis lawak, antara lain Bo-Abo, Eko Dy, D. Nur Buat,Mamiek Slamet dan Timbul.

Adapun kegiatan bakti sosial dilaksanakan di MesjidIstiqlal Jakarta pada 1 November 1992. Ketika itu mereka

90

Page 104: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

melaksanakan khitanan massal, khusus bagi anak-anak yatimpiatu dan anak-anak lain dari keluarga kurang beruntung.Dalam keglatan ini pesertanya sebanyak 48 anak. Pada acaraini anak-anak selaln dikhitan juga diberikan bingkisan berupapakaian dan santunan lainnya.

Dalam bakti sosial ini selain melibatkan anak-anak jugamasyarakat pada umumnya. Kegiatan ini dilaksanakantepatnya tanggal 31 Oktober 1993. Pada pelaksanaan baktisosial kali ini mereka mengadakan pembersihan tempat umumseperti stasiun Gambir dan stasiun Senen. Selain keija baktimembersihkan lingkungan, mereka juga mengadakanpenghijauan dengan menanam pohon di sekitar stasiun keretaapi tersebut.

Selain bakti sosial, kegiatan pagujoiban yang setiap tahunmelibatkan masyarakat adalah acara pengenalan/gelar budaya.Seperti halnya kegiatan yang dilaksanakan 3 November 1991.Kegiatan yang bertemakan "anak-anak dan pahlawanku" itubertempat di arena Pasar Taman Impian Jaya Ancol. Acaratersebut diisi dengan lomba peragaan busana anak-anak daerahJawa Timur yang diikuti 48 orang. Para peserta ini baik anak-anak dari anggota paguyuban, maupun masyarakat lainnya.pada saat itu juga ditampilkan operet anak-anak yang bertema"pahlawan bangsa" dibawakan oleh Sanggar Bharata KaryaImam Tantowi. Kemudian acara temu penggemar bersamaartis-artis, antara lain Richi Ricardo, Gito Rollies, Ari Susanti,Bo-Abo, Tarzan, Memet Mini, Tony Gumpil, Mamiek Slametdan Mamiek Prokoso.

Kegiatan yang sama juga digelar di Arena Pasar Seni TamanImpian Jaya Ancol pada tanggal 8 November 1992. Acara inidiisi dengan lomba peragaan busana daerah Jawa Timur.Peserta lomba adalah anak-anak dari anggota pagujoibanataupun dari masyarakat luas. Perlombaan diikuti oleh 28peserta putra dan 39 peserta putri. Acara hiburan berupadongeng tentang pahlawan oleh Kak Seto, dialog dengan KakRia Enes/Suzan dan band serta lawak oleh artis asal Jawa

91

Page 105: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Timur. Keixiudi&n a.ca.ra. amal bakti, yaitu mengundang danmemberikan bingkisan kepada anak-anak murid SD darikalangan keluarga kurang beruntung dari wilayah TanjungPrlok.

Tahun berikutnya pengenalan/gelar budaya dilaksanakanpada tanggal 21 November 1993, bertempat di Arena Pasar SeniTaman Impian Jaya Ancol. Pada waktu itu juga diadakan lombabusana daerah Jawa Timur, yang diikuti oleh 64 peserta putradan putri. Acara tersebut juga dimeriahkan hiburan band, lawakdan tari-tarian daerah Jawa Timur. ffiburan tersebut dimainkanoleh artis-artis ibukota asal Jawa Timur, dan operet gelegarmerah putih, dimainkan oleh Sanggar Arema Hmpinan CakKaryono.

Kegiatan lain yang ditujukan kepada masyarakat, adalahacara "malam amal korban bencana alam", dilaksanakan di BaliRoom Hotel Indonesia pada tanggal 28 Apstus 1994. Acara inibertujuan mengumpulkan dana untuk disumbangkan kepadakorban bencana alam Tsunami Banyuwangi. Acara selingan

lelang amal boneka penari Gandrung Banyuwangi danKuluk Gandrung Banyuwangi. Ketika itu mereka dihibi^ OrpsKeroncong Sinoman Keluarga Besar Suroboyo, tari-tariandaerah Jawa Timur, Band Bambang Brothers dan lawak. Artispenyanyi dengan menampilkan Mus Mulyadi, Helen Sparinp^Emelia Contesa, Mamiek Slmaet, Madena, Poerbowati, Yuliati,Enny Haryono, Yopie Lathul, Endang Sasmita dan Iain-lain.

Kegiatan lain yang juda melibatkan masyarakat setempatadalah olahraga. Seperti kegiatan bakti sosial dan gelar budaya,kegiatan olahraga juga dilaksanakan setiap tahun. Sepertihalnya lomba gerak jalan keluarga sehat yang dilaksanakantanggal 15 November 1992. Lomba ini memperebutkanPiala Bergilir Bapak Letjen Pum. H. Soedirman, dengan rute;Monas-HI-Monas. Pada saat pertandingan dimenangkanPaguyuban Kertosonoan. Kegiatan ini berkesinambungandengan tahun berikutnya, tepatnya tanggal 7 November 1993.Pada waktu itu diadakan perlombaan sepeda sehat (fUn bike)untuk umum.

92

Page 106: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Tempat start-finish di Silang Monas Jakarta Pusat. Jumlahpeserta adalah putra dan putri sebanyak 898 orang. Dalamperlombaan ini masing-masing peserta mendapatkan piagam,diberi kesempatan untuk mengikuti door prize dengan hadiahantara Iain 1 buah kulkas, 3 buah sepeda, 1 buah mesin cuci,dan 1 buah televisi color 14 inc, 1 buah mini compo. Pada acaraini juga ditampilkan operet laskar pejuang bersepeda yangdimainkan oleh sanggar keluarga Arema pimpinan CakKaryono, selain itu juga ditampilkan hiburan pelepas lelahdengan band dan artis-artis ibukota asal Jawa Timur.

C. Hubungan Paguyuban Dengan Femda Setempat

Sinoman Keluarga Besar Suroboyo dan Pawarta Jatimpada umumnya tidak hanya bekeijasama dengan masyarakatsetempat tetapi juga dengan pemerintah tempat dimanamereka bertempat tinggal. Pemerintah menyadari, pem-bangunan ekonomi tidak terlepas dari pembangunan bidangsosial, budaya dan kependudukan. Pesatnya pembangunanperekonomian di suatu daerah akan berdampak pula terhadapkehidupan sosial budaya masyarakatnya, dan tentu sekali akanmerangsang arus urbanisasi ke daerah itu. Persoalan itudihadapi oleh kota-kota besar di Indonesia terutama kota-kotabesar di Pulau Jawa.

Menyadari persoalan tersebut, Pemda DKI Jakarta, PemdaTk. I Jawa Barat, Pemda Tk. I Jawa Tengah, Pemda DIYogyakarta, Pemda Tk. I Jawa Timur dan Pemda Tk. I Balimembentuk forum keijasama. Hasil dari pertemuan tersebutadalah dari 6 provinsi ini turut melibatkan organisasi primordial, yang berbentuk paguyuban dari masing-masing daerahyang disebut dengan Sad Praja Utama.

Berdasarkan perkembangannya, kerjasama antar daerahtingkat I ini berawal dari pengalaman keijasama antara daerahJawa Barat dengan Pemda DKI Jakarta yang dikenal denganistilah Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi).Kerjasama ini berfungsi selain membangun kawasan Jabotabekjuga membangun hubungan silaturahmi antarmasyarakat dan

93

Page 107: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

komunikasi timbal balik antara pejabat kedua daerah tersebut.Suasana seperti itu tentui^a akan memperlancar keberhasilanprogram pembangunan daerah masing-masing.

Pada tahun 1989, hubungan kerjasama antar PemdaTk. I ini dikembangkan ke daerah Tk. I Jawa Tengah, yangdisebut dengan Forum Sulaturahmi Tripraja. Perkembanganselaiyutnya, bertambah menjadi 6 provinsi yang disebut denganSad Prsga Utama.

Forum Sllaturahmi Sad Praja Utama inilah yang kemudianmerumuskan program kerjasama di bidang-bidang pengen-dalian mobilitas kependudukan, pembinaan kesejah-teraansosial, ketenagakerjaan, industri kecil, pem-bangunankepariwisataan, pembinaan usaha daerah, pembinaan usahatemak, pembinaan pertanian dan lingkungan hidup.

Dalam menangani segala masalah, forum keijasama SadPraja Utama ini tidak hams terpaku pada pedoman resmikedinasan. Karena jika dilaksanakan secara resmi kedinasan,kendalanya masing-masing daerah bertahan pada ketentuandan aturan hukum yang berlaku di daerah masing-masing.Untuk mengatasi masalah yang muncul di masing-masingwilayah seringkali menemui jalan buntu. Dalam rangkamengatasi masalah itulah Sad Praja Utama bertindak luwesdengan membuka kerjasama pada kelompok-kelompokmasyarakat seperti paguyuban-paguyuban yang berbentukkedaerahan. Paguyuban-paguyuban tersebut berfungsi untukmembina dan mengarahkan anggota kelompoknya dalamberbagai hal. Terutama yang menyangkut masalah sosialbudaya dan kependudukan.

Pawarta Jatim dan khususnya paguyuban SinomanSuroboyo, juga sering bekeija sama dengan Anjungan JawaTimur TMII. Setiap tahun mereka menggelar acara "PesonaBudaya Jawa Timur" dengan menyajikan berbagai kesenianrakyat. Acara ini digelar secara bergiliran, pemainnya khususdidatangkan dari kabupaten yang ada di provinsi Jawa Timur.

94

Page 108: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Ketika itu salah satu kesenian yang ditampilkan adalah dramatari "labuh joren".

Drama tari ini berasal dari kehidupan masyarakatnelayan yang menggambarkan sumber alam laut sebagaisumber kehidupan. Drama mengilustrasikan suatu kegiatanmasyarakat, yaitu cara bergotong-royong membawa persem-bahan atau ssgian yang terdiri dari hasil panen padi, jagung,ubi, singkong, atau berupa tumpeng dan jajanan. Perangkatsesajen ini kemudian diarak meniuu tepi pantai, dan setelahpembacaan mantra-mantra (doa), lalu dihanyutkan ke lautlepas. Upacara ini biasanya dilakukan sesudah musim panensebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta.Maksudnya tidak lain adalah ucapan terima kasih telahmemberikan limpahan berkah berupa hasil panen, peliharaantemak yang gemuk dan berkembang biak, atau hasil tangkapanikan yang melimpah ruah.

Drama tari "labuh jolen" yang diadakan pada tanggal 31Agustus 1997 lalu itu, diperankan oleh penari dari KabupatenMalang, dibawah asuhan Kanwil Depdikbud Provinsi JawaTimur. Acara ini sangat menarik hati para penguiyung, karenakeharmonisan suara gamelan yang mengisi setiap gerak langkahpenari, sangat mempesona dipandang mata.

Acara paket khusus ini selain dihadiri oleh Gubemur KDHTk. I Jatim yang ketika itu dijabat H. Moch. Basofi Soedirman,juga General Manager TMII, Samoeno SH, dan dihadiri parapejabat teras Pemda Tk. I Jawa Timur, perwakilan negarasahabat dan anggota Pawarta Jatim serta undangan lainnya.

Ketika itu, gubernur Jawa Timur juga berkenanmemberikan cinderamata berupa "topeng malang" dan bukuPeta Wisata Jawa Timur. Cinderamata ini khusus diberikankepada perwakilan negara sahabat antara lain dari; Swiss,Polandia, Swedia, Rumania, Republik Demokrasi Korea,Mexico, India, Kroasia, Chili dan Finlandia.

Paguyuban Sinoman selain bekerjasama dengan AiyunganJawa Timur di TMII juga dengan Dinas Pariwisata DKI Jakarta.Dalam hal ini, keijasama khususnya dengan Forum Komunikasi

95

Page 109: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Masyarakat Madura, Yayasan Pengabdian Andhad AsorSurabaya, TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) untukmenyelenggarakan "acara karapan sapi" di lapangan ABCSenayan. Penyelenggaraan tersebut baru berlangsung padatanggal 9 Maret 1997.

Seperti diketahui, karapan sapi adalah merupakan atraksibudaya dari daerah Madura. Biasanya atraksi budaya ini hanyabisa kita saksikan di daerah asal yaitu Pulau Madura. Namunsekarang ini sudah banyak warga asal Madura yang merantauke daerah lain di Indonesia, terutama ke kota Jakarta. Dalamrangka memupuk rasa persatuan dan kesatuan sesama wargaMadura dan sebagai pengobat rindu kampung halaman,akhirnya mereka bersepakat menampilkan atraksi budaya"karapan sapi" di Jakarta. Acara karapan sapi ini menurutpengurus Pawarta Jatim sudah sering dilaksanakan. Bahkansecara rutin tiap tahun diadakan pada lingkungan terbatas yangdiikuti masyarakat Madura dan masyarakat sekitar tempatpenyelenggaraan.

Acara penyelenggaraan "karapan sapi" ini dihadiri pula olehJenderal Hartono (sewaktu itu mepjabat sebagai Kasad), Ny.Hj. Siti Hardiyanti Rukmana, dan tamu-tamu dari Duta Besarnegara-negara sahabat serta peserta lomba. Mereka yangmendaftarkan diri menjadi peserta lomba karapan sapi iniberjumlah 24 orang. Pada saat itu masyarakat sebagaipengunjung sangat antusias menyaksikannya. Hal ini teijadikarena sebelumnya mereka hanya dapat melihat dari tayangantelevisi.

Hubungan kerjasama paguyuban Sinoman denganpemerintah setempat terwujud pula dalam rangkamemperingati HUT kota Jakarta. Ketika itu diadakan pagelarankesenian Jawa Timur yang dilaksanakan di Arena Pasar SeniTaman Impian Jaya Ancol. Arena yang bertema "Malam Jula-Juli 1992" itu dilaksanakan pada tanggal 4 Juli 1992. Sepertidiuraikan di atas, peserta dihibur dengan tari-tarian,gending Jawa Timuran, dan didukung pelawak serta artis-artisasal daerah Jawa Timur. Pada saat itu juga dilaksanakan

96

Page 110: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

amal bakti dengan memberikan santunan kepada 100 siswasekolah dasar, dan kalangan keluarga kurang beruntung yangberasal dari Kali Baru Taiyung Priok.

Hubungan keijasama paguyuban Sinoman, selain terwujuddengan Pemda setempat, juga dengan pemerintah pusat.Bentuk kerjasama ini adalah menghadiri dan mengikutikegiatan yang diselenggarakan oleh Menteri Agama danKependudukan di Gedung Graha Kencana BKKBN Pusat.Tema acara adalah "Membangun Keluarga Modern DalamSuasana Kota Besar (Bangga Suku Desa)", dan pembentukanPaguyuban Nusantara. Kegiatan lain yang pemah dilakukanadalah mengikuti lomba gerak jalan dalam rangkamemperingati Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) diDepsos RI. Kemudian pada tanggal 3 Juli 1995 ikut menghadiripagelaran wayang kulit yang diselenggarakan oleh Lemhanas.

D. Hubungan Paguyuban Dengan Pemda Asal

Kegiatan rutin setiap tahun yang merupakan kerjasamapagujniban Sinoman dengan pemerintah daerah asal adalahmelEdcsanakan peringnatan Hari Pahlawan. Berbagai kegiatanyang dilakukan dengan rentetan kegiatan seperti bakti sosial,pagelaran budaya, olahraga, ziarah dan tabur bunga kemakampahlawan dan acara berbagai acara puncak perayaan tersebut.

Biasanya dalam setiap kegiatan, Pemda Jawa Timur melaluiKantor Penghubung Pemda Jawa Timur di Jakarta turut berperanserta. Untuk memudahkan keijasama mereka, kantor PawartaJatim ditempatkan di Kantor Penghubung Pemda Jatim, yangbertempat di Jalan Pasuruan, Jakarta Pusat. Dalam setiapkegiatan paguyuban Pemda Jatim selalu mendukung, begitu jugadengan aparat Pemda Jawa Timur selalu ikut menghadiri berbagaikegiatan yang mereka laksanakan.

Selain kegiatan yang berkaitan dengan peringatan HariPahlawan, Sinoman Keluarga Besar Suroboyo bekerjasamadengan Pemda Jatim untuk memeperingati 700 tahun kota

97

Page 111: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Surabaya. Seperti diuraikan sebelumnya, kegiatan perayaandipusatkan di Taman Ria Remsua Senayan pada tanggal 1 Juni1993. Acara pokok berupa serba-serbi 700 tahun kota Surabayadikisahkan oleh Bapak Dr. Roeslan Abdulgani. Acara tersebutdimeriahkan dengan pagelaran ludruk artis yang bertemakan"Gebyar Adipuro Kencono Rabat Alas Suroboyo". Pada saat itujuga diadakan acara bazar dengan menampilkan aneka masakandaii hasU kerajinan khas daerah Jawa Timur.

Pemda Jatim bekeijasama dengan Pawarta Jatim, sepertiberperan aktif mengikuti kalender acara Aiyungan Jawa TimurTMTT (Taman Mini Indonesia Indah). Kegiatan yang biasa merekaikuti adalah menghadiri dan menyaksikan pagelaran kesenian daridaerah Jawa Timur, mengisi acara pagelaran kesenian,menyaksikan dan mengamati pameran dan promosi produkunggulan, dan hasil-hail kersginan khas daerah asal Jawa Timur.Selain itu, Pemda Jatim juga berpartisipasi membantu danmengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan paguyubanantara lain; karapan sapi, festival layang-layang, festival dalangcilik, pelatihan, dalang Jawa Timuran dan festival busanatradisional dan Iain-lain.

Hubungan keijasama lainnya adalah ketika SEA GAMESXIX/1997. Ketika itu Pemda Jatim bersama rakyat dari JawaTimur bergotong-royong memetik buah seperti apel, jeruk, sawo,melon, semangka, jambu, mangga dan bahkan kelapa. Selain ituada pula yang membuat berupa makanan ringan seperti keripiksingkong, keripik tempe, brem, emping, jenang, selai pisang, danberbagai nyamikan/camilan khas Jawa Timuran lainnya.

Buah-buahan dan makanan yang berton-ton itu dikirimsecara bertahap oleh Pemda Tk. II kabupaten se-Jawa Timur keKantor penghubung di Jakarta. Kemudian melalui paraKordinator Supporter Pawarta Jatim didistribusikankeperkampungan/ penginapan atlet. Buah-buahan itu selaindibagi-bagikan kepada para supporter Indonesia, supportermancanegara pun juga ikut menikmati buah-buah tersebut. Halitu dimaksudkan sebagai bagian dari promosi produk unggulanhasii pertanian Jawa Timur ke negara-negara asing.

98

Page 112: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Hal serupa juga pemah dilakukan Pemda Jatim pada PONXIV/1996. Banjir buah yang mereka kirimkan tidak hanyadinikmati supporter Jawa Timur, tetapi dibagikan pula kepadasaudara-saudara kita para supporter dari daerah lain. Namunkarena melimpahnya kiriman buah tersebut, walaupun sudahdibagikan baik kepada atlit, dan supporter mancanegara.Temyata tak urung sampai berakhimya acara ini, masih terdapatkelebihan buah-buahan. Atas inisiatif Kepala Kantor PenghubungTk. I Jawa Timur, kelebihan buah tersebut seluruhnya diserahkan/dibagikan ke berbagai panti asuhan yatim piatu di Bekasi.

Pada saat Sea Games Dewan Kerajinan Nasional Daerah(Kekranasda) Jawa Timur, potensi usaha, industri, kerajinan, hasilpertanian/perkebunan dan kehebatan daerah Jatim lainnya biasaditampilkan disela gempita atlit berlomba berebut medali. Daerahlain memang tidak seberuntung Jatim, karena hanya Jatim yangpandai memanfaatkan moment tersebut. Dekranasna Jatim punbisa lega, bukan hanya promosi dan hasil yang didapat, tetapikeberhasilannya bekeijasama dengan Pawarta Jatim.

Hubungan paguyuban dengan Pemda asal juga terlihatketika diadakannya bazar murah. Kegiatan ini dilaksanakansebagai wujud kepedulian kelompok pagujniban terhadapmasyarakat kecil yang terkena imbas gejolak ekonomi. Acara inidiadakan paguyuban bekeijasama dengan Dharma Wanita KantorPenghubung Pemda Jawa Timur. Kegiatan berlangsung selamadua hari yaitu tanggal 20 - 21 Januari 1998.

Umumnya barang-barang yang digelar adalah sembilanbahan pokok (sembako) antara lain beras, tepung trigu, gula,minyak goreng, kacang tanah dan sebagainya. Selain itu merekajuga meryual produk dan hasil kerajinan Jawa Timur sepertibusana muslim berupa baju dan batik, kue-kue lebaran dan sirop.Ketika itu, masyarakat sebagai penguiyung acara bazar ini terdiridari masyarakat kecil sekitar Kantor Penghubung Pemda Jatim,karyawan/karyawati Ditjen Kebudayaan Depdikbud, karyawan/kaiyawati DPP PEPABRI, dan masyarakat Jakarta asal JawaTimur. Suasana bazar cukup ramai dan dimeriahkan hiburanmusik, permainan orgen tunggal dan kesenian Anjungan JawaTimur Taman Mini Indonesia Indah

99

Page 113: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

• Vri.j'; -'S-'

'•r-v::, ;yi:?' -■• ■ :• J-

r';: ■i.-' ■ "; ■

, ;■ - -o-:

-vr.

Page 114: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

BABY

ANAUSIS

Perkembangan perkotaan di Indonesia yang mai^arakatnyamajemuk dengan latarbelakang keanekaragaman sosial-budaya,telah menambah kompleksitas ciri perkotaan. Di samping ciri-ciri yang berpangkal pada hubungan kota-desa, heterogenitaspenduduk perkotaan juga timbul karena kesukubangsaan.

Sukubangsa secara obyektif dapat diartikan sebagai suatukelompok sosial yang memiliki sejumlah ciri-ciri kebudayaanyang membedakan terhadap kelompok sosial lainnya, sepertibahasa, agnnng^ adat-istiadat atau tradisi, busana, makanan,bahkan lingkungan pennukiman dan Iain-lain (Brass, 1996).Akan tetapi pengertian ini mempersulit menentukan batas-batas kesukubangsaan mengingat belum tentu semua anggotamenghayati kebudayaan sukubangsanya secara penuh.Demikian pula walaupun mereka menghayatinya secara penuh,belum tentu mengamalkamyra di setiap arena sosial, di setiapwaktu dan tempat, karena pengaruh lingkungan dalam arti luas.Kesultannya ialah dalam meiyelaskan bagaimana sekelompokorang sampai pada kesadaran diri yang subyektif sebagaianggota suatu sukubangsa. Sementara itu pengertian"behavioral" sesungguhnya sama dengan pengertian obyektif,karena berpangkal tolak pada anggapan bahwa setiapsukubangsa memperlihatkan sikap dan pola tingkah lakutertentu yang tidak sama dengan sukubangsa lain, terutamarifliam pergaulan dengan warga atau sukubangsa lain.

101

Page 115: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Kesadaran akan sukubangsanya senantiasa timbul apabilasuatu kelompok sosial berhadapan dengan kelompok sosialyang berlainan. Semakin tinggi intensitas interaksi sosialdengan pihak luar, semakin kuat kesukubangsaan suatukelompok sosial dengan berusaha mempertahankankebudayaan yang membedakan diri dari kelompok lain.

Dalam sejarah, meningkatnya intensitas interaksi sosialdengan pihak luar, kelompok dapat juga melunturkankesadaran akan sukubangsa dan bahkan meleburkan ciri-cirikebudayaan yang membedakannya. Semuanya itu tergantimgpada pola interaksi, sifat dan waktu serta arena-arena sosialsebagai wahana. Karena itu, bagaimana halnya klas sosial,kesukubangsaan itu bisa muncul atau tenggelam dalam arenasosial, budaya, politik, ekonomi dan pendidikan.

Sebagaimana telah terbukti, kesukubangsaan di kalanganmasyarakat Indonesia itu telah terlebur dalam perjuangankemerdekaan sejak kebangkitan nasional yang mencapaipuncaknya pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928.Dalam Sumpah Pemuda dinyatakan simbol-simbol kesukubangsaan bersama yang hanya mengakui satu bangsa, satutanah air dan bahasa persatuan sebagai simbol kebudayaanyang membedakan dengan bangsa lain.

Semangat kesukubangsaan yang meluas menjadi (suku)bangsa yang lebih besar, yaitu bangsa Indonesia, kemudianhal ini dikukuhkan dalam UUD '45, khususnya pasal 32yang mengamanatkan, "Pemerintah mengegukan kebudayaanNasional". Dalam pengembangan kebudayaan nasionalitulah kebudayaan-kebudayaan daerah (sukubangsa)diberi kesempatan untuk memperkaya dan mewarnaiperkembangannya.

Sumpah Pemuda itu menunjukkan, betapa pentingnyaunsur-unsur kebudayaan sebagai identitas sukubangsa yangditerapkan dalam pembentukan bangsa Indonesia yangmempersatukan suku-suku bangsa yang hidup di kepulauanNusantara.

102

Page 116: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Sesungguhnya, kebudayaan yang ditanamkan dandikukuhkan kepada setiap orang, sebagai warga suatumasyarakat, melalui pendidikan sangat kuat pengaruhnyasebagai kerangka acuan untuk beradaptasi terhadaplingkungannya. Karena itu walaupun pemerintah telahberusaha mengembangkan kebudayaan nasional, sebagaipedoman yang berlaku umum dalam pergaulan lintassukubangsa, tidaklah berarti bahwa, kebudayaan-kebudayaandaerah dalam arti luas, mencakup kebudayaan sukubangsa dankebudayaan daerah musnah. Setiap orang, sebagai wargamasyarakat, senang atau tidak, sadar atau tidak, akanmengalami pendidikan kebudayaan (enkulturasi) sejak lahirdan dibesarkan dalam lingkungan kebudayaan ibunya. seorangwarga Indonesia baik di sekolah maupun di lingkungan keijaakan menyerap dan mendukung kebudayaan nasional yangberlaku secara resmi. la tetap mendukung kebudayaan ibimyaselain kebudayaan nasional. Dengan demikian tidak sulit bagiorang Indonesia untuk mengaktifkan simbol-simbolkesukubangsaan dalam berbagai arena sosial sesuai dengankeperluan.

Oleh karena itu, tidaklah mudah bagi pemerintah untukmemperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, walaupunSumpah Pemuda telah mengatakan kesepakatan untukmembangun satu bangsa, dalam satu negara dengankebudayaan persatuan. Seorang antropolog Amerika yangsangat besar perhatiannya terhadap peijuangan kemerdekaanbangsa Indonesia, menyatakan bahwa selama 25 tahim pertamasejak kemerdekaan, bangsa Indonesia mengalami revolusiintegrasi (integrative revolution).

Berbagai pemberontakan mewarnai sejarah dalamperwujudan persatuan dan kesatuan bangsa sejak Belandameninggalkan Kepulauan Nusantara. Dalam membinapersatuan dan kesatuan bangsa itu, pemerintah senantiasamenghindari penggunaan semangat kesukubangsaan (sense ofethnic identity) mengingat kerawanan SARA dalam masyarakatmejamuk (Anderson, 1987). Sebaliknya para pemimpin

103

Page 117: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

pemberontakan justru menggunakan semangat kesuku-bangsaan sebagai sarana untuk membina kesetia-kawanan dikalangan pengikutnya.

Bnmer (1973) mengemukakan bahwa pola-pola adaptasisukubangsa yang melibatkan integrasi sosial di perkotaan Indonesia bisa dibedakan: pertama, dimana suku-suku bangsadan kebudayaan-kebudayaannya menjadipenting; kedua,dimana suku-suku bangsa dan kebudayaan-kebudayaannyatidak penting dalam kehidupan perkotaan. Penting atautidaknya suku-suku bangsa dan kebudayaan-kebudayaanmereka itu tergantung pada ada tidaknya kebudayaan yangdominan.

Di kota-kota yang berpenduduk heterogen dan terdapatkebudayaan-kebudayaan dominan, suku-suku bangsa itucenderung berintegrasi dengan mengacu pada kebudayaan yangdominan sebagai sarana adaptasi lingkungannya. Apabila dikota itu tidak terdapat kebudayaan dominan, maka suku-sukubangsa itu cenderung mengacu pada kebudayaan masing-masing. Adapun yang dimaksud dengan kebudayaan dominanadalah kebudayaan yang: pertama, secara demografik didukungoleh mayoritas penduduk; kedua, relatif lebih mapan danberlaku umum; dan ketiga, oleh kalangan penguasa.

Dengan demikian perkataan pola-pola integrasi sosial diperkotaan sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya kebudayaandominan yang berlaku sebagai kerangka acuan. Namundemikian integrasi sosial di perkotaan DKI belum bisadipastikan rendah, karena berlakunya kebudayaan nasionalyang mempersatukan mereka.

Kesetiaan kepada sukubangsa adalah wajar, sebagai suatuproduk sejarah, yang sesungguhnya merupakan perkembanganlebih lanjut dari kesetiaan kepada keluarga, berdasarkanhubungan-hubungan kekerabatan atau hubungan genealogis,serta sikap-sikap efektif, seperti kecintasui dan kesayangan.Rakyat Indonesia yang terdiri dari beratus-ratus suubangsabesar dan kecil telah mengembangkan pola budaya sendiri-

104

Page 118: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

sendiri dalam masa sebelum kemerdekaan serta tumbuh dan

berkembang secara terpisah-pisah.

Sejak kit a memproklamasikan kemerdekaan dengansengaja dan secara sistematis, kit a menumbuhkan danmengembangkan kesetiaan nasional, yang hams melandasikehidupan kebangsaan kita. Lambang negara kita tetapmengakui eksistensi kehidupan kesukuan dan golongan, namunjuga melukiskan ke-ika-an. Kesetiaan kepada bangsa akan lebihkuat daripada sebagai warga sukubangsa, apabila bangsaIndonesia dihadapkan dalam hubungan kompetitif ataupunkonflik dengan bangsa Iain.

Hal tersebut terjadi pula pada lingkup yang lebih kecil yaknidi tengah-tengah kehidupan perkotaan, dimana kompetisimenjadi suatu permasalahan yang kompleks antar sukubangsaatau asal daerah. Dalam hal ini rasa kesukuan dan atau

kedaerahan akan lebih kental, karena masing-masing bemsahatetap menghidupkan budaya sukubangsanya atau kebiasaandaerahnya. Untuk menghimpun perasaan yang sama, makapaguyuban memegang peranan penting.

Besar tidaknya suatu paguyuban, di samping ditentukanoleh jumlah anggotanya, tetapi juga kegiatan-kegiatan yangsudah terkoordinasikan secara baik dan sistematis. Persainganantar paguyuban, cendemng membuat paguyuban menjadibesar dan mapan.

Paguyuban sebagai wadah pengintegrasian antar individuyang memiliki karakter atau sikap yang berbeda, sekalipunberasal dari sukubangsa atau daerah yang sama. Namundemikian tentunya tidak luput dari pengaruh yang dapatmemperkuat keberadaan paguyuban itu sendiri, dan jugamelemahkannya. Hal tersebut dapat teratasi dan diantisipasi,apabila terbentuknya pagujmban tersebut memiliki dasar dantujuan yang jelas. Setiap orang yang akan memasuki anggotapaguyuban, begitu pula dengan pengumsnya hams memilikimotivasi yang kuat dan ketetapan hati untuk melakukanberbagai kegiatan sosial. Setelah dapat membenahi dirikedalam, niscaya akan mudah mempersatukannya ke luar.

105

Page 119: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

A. Eaktor-faktor Yang Mendorong Integrasi

Bertitik tolak dari pengalaman sejarah dan kebudayaan,maka proses integrasi dalam tahapannya memerlnkan waktudan peijuangan secara bersama. Hasil dari peijuangan danpengalaman tersebut adalah kekayaan kita akan motivatorintegrasi baik yang konkrit maupun berupa simbol-simbol"positif", seperti Sumpah Pemuda 1928, lagu dan benderanasional, hari-hari libur nasional (termasuk hari raya agama),UUD 45, Bhineka Timggal Ika, peijuangan fisik dan Pancasila.Semua ini merupakan sentrum dan pola orientasi bersama yangperlu dihayati dan diamalkan dalam hidup.

Kita mempunyai salah satu alat yang ampuh untukmemelihara persatuan dan kesatuan bangsa, sekaligusmembangun hubungan antar sukubangsa dan daerah yangharmonis, yakni yang tertuang dalam Pancasila.

Pengakuan kelima sila yang tertuang dalam Pancasila inimerupakan sikap mental yang mutlak diperlukan dalammembina hubimgan sukubangsa yang harmonis dan dinamis.Lebih lanjut sikap mental ini perlu diterjemahkan dalamtindakan-tindakan dan perilaku yang sesuai dalam kehidupansehari-hari. Pancasila hams mendasar kontak, komunikasi daninteraksi antar sukubangsa, agar berjalan sesuai dengan cita-cita peijuangan bangsa memdu masyarakat adll dan makmur.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama danmenilai tinggi keluhuran ajaran masing-masing agama dankepercayaan. Dalam setiap unsur nilai keluhuran sesuatuagama terkandimg jiwa kerukunan dan ketentraman. Misalnyaagama Islam mengajarkan bahwa setiap umat-Nya selalumenjalin keserasian hubungan dengan Tuhan Yang MahaPencipta dan sesama manusia yang tidak membedakan agama,sukubangsa atau daerah. Dengan demikian manusia akan selalukonform dengan lingkungannya. Pada tingkat selaiyutnya makaintegrasi akan terealisasikan.

Pemahaman yang tepat tentang agama dan moral,temtama yang menyangkut hubungan pribadi dan hubungankelompok, akan sangat besar peranannya dalam upaya

106

Page 120: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

menyatukan masyarakat. Semua agama menganjurkan manusiauntuk saling membantu agar tercapai keselamatan dankesejahteraan bersama baik lahiriah maupim rohaniah. Ajaranagama mengaryurkan persaudaraan, kesetiaan dan cinta kasihperlu ditoryolkan di kalangan generasi muda, karena merekalahyang akan bertanggung jawab tentang keselamatan danpersatuan bangsa di kemu^an hari.

Kontak sukubangsa di negara kita telah berlangsungsejak berabad-abad, kemudian menjadi lebih intensifdengan kebijakan pemerataan penyabaran penduduk danpembangunan melalui program transmigrasi. Selain ituperindahan penduduk antarkota dengan berbagai alasanpribadi, juga telah berjalan sejak lama.

Selama ini kontak dan komunikasi telah beijalan denganbaik, namun komunikasi yang baik tidak secara otomatismembuahkan hubungan sukubangsa yang baik. Komunikasiyang lancar memang merupakan permulaan yang baik, tetapiyang lebih menentukan adalah bagaimana komunikasi itu dapatmembuahkan keharmonisan dalam proses interaksi. Dengankata lain dalam proses hubungan antar sukubangsa,komunikasi dan interaksi merupakan dua tahapan yang tidakbisa dipisahkan. Proses interaksi yang paling sensitif selaluterkait dengan mata pencaharian atau sumber daya alam yangmendukungnya. Bagi suatu keluarga, mata pencaharian adalahsumber energi. Apabila mata pencaharian terganggu, makaseluruh aspek kehidupan keluarga akan terganggu pula. Apabilakontak subsistem budaya menimbulkan kompetisi yang tidaksehat bertalian dengan mata pencaharian, maka prosesinteraksi akan terhambat. Oleh karena itu perlu diupayakanpenciptaan lapangan keija yang cukup, sehingga setiap orangdari sukubangsa dan daerah manapun asalnya dapatmemperoleh pekeijaan, untuk meiyamin kehidupan yang layakbagi keluarganya.

Pengangguran adalah penyakit masyarakat yang dapatmendorong orang untuk melakukan tindakan melanggar hukumatau merugikan hak orang lain. Dengan pekerjaan yang

107

Page 121: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

memberikan penghasilan minim, akan membuat masyarakatmeryadi rentan dan lemah kemampuannya untuk menghindaritindakan melanggar hukum. Oleh karena itu diperlukanteciptanya tingkat upah yang memadai. Interaksi sukubangsahendaknya tidak menghambat terciptanya kesempatan keija,bahkan sebaliknya dapat meningkatkan penghasilan bagimasyarakat. Dengan demikian interaksi tersebut akanberlangsung secara positif dan akan mempunyai peluang lebihbesar imtuk mencapai integrasi budaya.

Pemerataan pendapatan secara proporsional tidak akanmenimbulkan kesenjangan sosial, sehingga akan tercapaikesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengandemikian keserasian hubungan antar individu terbina denganbaik, karena masing-masing sudah cukup puas dengan apa yangdiperoleh.

Sebenamya keserasian hubungan antar kelompok, antarsukubangsa, tergantung pada sikap dan perilaku individu-individu yang dalam melakukan proses komunikasi daninteraksi. Bila hubungan antar kelompok tersebut bermasalah,berarti kontak individu yang gagal.

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, integrasi yangterjadi di DKI Jakarta disebabkan berlakunya kebudayaannasional yang mempersatukan mereka. Mengingat Jakartasebagai ibukota metropolitan tidak ada budaya yang dominan,sehingga untuk sebagian kepentingan hidup mereka mengacupada budaya asalnya dan sebagian lagi mengacu padakebudayaan nasional. Sukubangsa pendatang tampaknya telahmendominasi berbagai aspek kehidupan. Sukubangsa Jawaharus dibedakan antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.Oleh karenanya untuk menyederhanakan ruang lingkuppaguyuban lebih mudah dalam bentuk kedaerahan dibandingsukubangsa.

Dengan meneliti paguyuban berdasarkan daerah asal, biasaterlihat integrasi yang terjadi dalam paguyuban itu sendiri.Sebab orang sedaerah belum tentu mereka betul-betul asli

108

Page 122: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

daerah tersebut. Sebagaimana terjadi pada paguyuban.Sinoman, pengurus dan anggotanya tidak semata-mata asliSurabaya, tapi sudah bercampur dengan orang Ambon, OrangBatak, Orang Tionghoa yang berasal dari Surabaya. Merekabergabung dalam wadah pagujruban ini karena kecintaannyakepada Surabaya.

Di samping itu para pejuang yang bertempur dan gugur dikota pahlawan tersebut, sekalipun mereka berasal dari luarSurabaya bahkan di luar sukubangsanya, para keluarganyaseolah-olah sudah menjadi orang Surabaya. Bahkan tidakjarang dari mereka memiliki sikap dan perilaku yang melebihiorang Surabaya sendiri, ciri pertama yang bisa dikenali adalahbahasa.

Orang Surabaya yang tergabung dalam paguyubanSinoman di Jakarta sangat mudah bersatu, tidakmempersoalkan perbedaan latarbelakang sukubangsa. Yanglebih ditonjolkan oleh mereka adalah budaya Jawa Timurkhususnya Surabaya yang memiliki kekhasan tersendiri,sebagaimana dimiliki oleh kota-kota lain di Jawa Timur.Latarbelakang historis juga telah melandasi persatuan dankesatuan antar anggota. Tampaknya merekapun tidakmempersoalkan pribumi dan non pribumi, yang dibeberapatempat di Indonesia masih belum bisa diterima sepenuhnya.

Beberapa kalangan ahli menawarkan asimilasi melaluiperkawinan campur sebagai salah satu altematif pemecahanmasalah hubungan pribumi dan non pribumi. Perkawinancampuran mempunyai integrasi lewat cinta, kasih sayang,pengertian, dan pemahaman sikap satu sama lain. Mereka yangberintegrasi melalui perkawinan campur dipandang lebihberhasil dibandingkan dengan penggantian nama menjadinama-nama Indonesia. Proses penggantian nama ini sudahdiikuti oleh sebagian besar masyarakat keturunan Cina. Secaraselintas proses ini akan mempercapat Indonesianisasi. Namunpola perubahan ini bilamana tidak disertai dengan kesadaranmereka untuk merubah sikapnya tidak artinya, atau hasilnyasama saja.

109

Page 123: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Pemahaman terhadap adat kebiasaan orang lain sangatdiperlukan, agar masing-masing tidak terjadi kesalahpengertianyang dapat mengakibatkan perselisihan yang berkepaiyangan.Mempelajari dan memahami watak dan kebiasaan orang laintidaklah mudah, ini memerlukan waktu yang tidak sedikit.Namun bila sudah betul-betul saling memahami maka keduabelah pihak akan saling menghormati dan menghargai. Bahkanbila ada pihak tertentu yang mengancam salah satu kelompok,dianggap sebagai ancaman pula bagi kelompok lainnya.

Hal tersebut dialami oleh kelompok-kelompok yangbernaung di berbagai paguyuban di DKI Jakarta, balkpaguyuban berdasarkan sukubangsa, daerah asal maupunprofesi atau alumni. Di antara paguyuban di satu pihak telahterjadi kompetisi, namim di lain pihak telah terbina kerjasamayang baik. Kompetisi dipandang sebagai sesuatu yang positifuntuk memotivasi menuju kemajuan.

Kesamaan visi akan membuat paguyuban menjadibesar dan kuat, dalam arti tidak mudah tergoyahkan olehpengaruh, baik dari dalam maupun dari luar. Dengan demikiansuatu pagu3mban bisa menciptakan suasana rukun diantaraanggotanya. Khususnya paguyuban kedaerahan yanganggotanya tidak semata-mata berasal dari sukubangsa yangsama, sebagaimana terjadi pada pagusmban Sinoman.

Yang pertama kali harus dibina adalah toleransi antarsesama, baik toleransi agama maupun toleransi budaya. HariRaya Idbl Fitri bagi orang Surabaya seolah-olah bukan sajamilik orang Muslim, tetapi juga non Muslim. Hal ini nampakdari kesibukan mereka untuk menyediakan berbagai makanandan kue-kue sebab adakalanya teman atau keluarga yangdatang bersilaturahmi.

Berbagai upacsura yang dilatarbelakangi budaya masing-masing anggota, diikuti dan dihadiri tidak terbatas oleh merekayang memiliki budaya sama, tapi juga di luar itu. Toleransi

dan budaya orang lain telah mendasan kerukunan antarsesama anggota.

110

Page 124: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Integrasi sosial akan mudah tercipta, jika didalampaguyuban sudah terbina kerukunan dan kerjasama yangkental. Setelah itu barulah mepjalin keluar dengan paguyubanlain.

Bagaimanapun kontribusi terbesar yang mempengaruhiwawasan kebangsaan tumbuh dan digembleng dalam lingkupdaerahnya. Maksudnya sejak kecil seseorang dididik mencintaidan berbuat yang bermanfaat bagi bangsa dan negaranya, makahal yang sudah tertanam dan disosialisasikan itu akan ternsmelekat sampai dewasa. Demikian pula sebaliknya, wawasankebangsaan dapat pula tumbuh dari lingkungan awalnya;keluarganya dan daerah tempatnya berasal. Mencintai daerahasalnya berarti pula mencintai negara dan bangsanya kerenatempat dia berasal adalah bagian dari negara dan bangsa yangbesar ini.

"Suatu organisasi itu didirikan karena kebutuhan. Dan sayalihat paguyuban-paguyuban itu ada/muncul dari bawahbukan dari atas, maka sebagai organisasi itu kuat. Tidakada salahnya kalau kemudian ditampung dalam suatuwadah dalam rangka persatuan Indonesia. Untuk itu perlukerjasama yang baik antara (perwakilan) denganpaguyuban dimana perwakilan bersifat membina danmeningkatkan potensi yang sudah ada. Justru keberadaanorganisasi-organisasi kedaerahan itu dapat memperkuatpersatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, bisa saja orangAmbon yang tinggal di Jawa Timur, dia merasa sudahmenjadi orang Jawa Timur kemudian bergabung denganorganisasi ini, jadi bukan orangnya tetapi asal daerahnya.Kalau persatuan dan kesatuan itu kuat, tidak perlu takutdalam menghadapi era global tahun 2003 mendatang.Sistem pembinaan sentralisasi itu sudah kurang cocok,karena Indonesia itu khan luas".

Memperhatikan pernyataan tersebut terwujudnyapaguyuban atau ikatan-ikatan, sekalipun masing-masingberupaya memunculkan karakteristiknya sebagai identitasbudaya atau daerahnya, dipandang oleh paguyuban atau ikatanlain tidak berarti memperuncing perbedaan yang dapatmengarah pada disintegrasi. Justru sebaliknya menggalang

111

Page 125: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

solidaritas yang terintegrasikan di dalam perkumpulan daerahyang berasal dari sukubangsa dan budaya yang berbeda bahkanagama pun berbeda dapat mempedomani terciptanya integrasisecara keseluruhan.

B. Faktor-faktor Yang Menghambat Integrasi

Integrasi tidak selamanya berjalan mulus, mengingatkemajemukan sukubangsa dengan budaya yang berbeda telahmelatarbelakangi sikap dan perilaku yang berbeda-beda pula.Sikap dan perilaku yang berbeda ini seringkali tidak bisaditerima oleh pihak kedua, ketiga dan selanjutnya. Penyesuaiandlri, merupakan proses yang memakan waktu cukup lama.Selama belum adapted maka permasalahan seringkali muncul.Contoh dalam unit terkecil dalam masyarakat yaitu keuargayang kawin campur. Di satu pihak sudah menempuh salah satucara menuju integrasi, tetapi dalam peijalanan rumah tanggatidak sedikit perbedaan yang kadang dipertentangkan. Padahalmungkin sebelum memasuki kehidupan berumah tangga sudahada kesepakatan dan kesesuaian paham. Namun ternyata satusama lain belum memiliki pemahaman secara utuh akan prinsipdasar masing-masing.

Untuk itu ada beberapa hal yang patut diperhatikan yangdinyatakan sebagai faktor penghambat proses integrasi, antaralain 1) kurang pemahaman terhadap budaya lain; 2) perasaansuperioritas atau kebanggaan yang berlebihan terhadap budayayang dimiliknya; 3) sifat takut akan kekuatan kebudayaan lain.

Latarbelakang budaya seseorang yang diaktualisasikandalam bentuk sikap dan perilaku yang berbeda satu sama lainseringkali tidak komunikatif dan interaksi tidak berjalan mulus.Bahkan sebaliknya kesalahpahaman dalam mengartikan sikapdan perilaku tersebut justru melahirkan konflik yangmenggagaikan integrasi.

Di dalam suatu kelompok sosial yang bermuatankeanekaragaman budaya dan daerah, dengan sendirinya akanmuncul bermacam-macam karakter yang sulit dipahami dan

112

Page 126: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

diterima. Orang Jawa misalnya, yang memiliki sikap lemahlembut, menanggapi orang Batak yang berwatak "keras" danbemada suara tinggi, sebagai kelompok yang kasar dan tidakmengenal sopan santu. Padahal ditinjau dari budaya Bataksendiri hal tersebut adalah cerminan budaya mereka yang lugasdan tidak pandai "berbasa-basi" sebagalmana orang Batakmenanggapi orang Jawa. Tanggapan-tanggapan yang berbedatersebut akan melahirkan interpretasi yang berlawanan denganpendukung suatu budaya tertentu.

Menghadap situasi sekarang ini yang seringkall teijadipertikaian antar budaya di beberapa daerah bermula daripemahaman yang salah tentang budaya yang dihadapi. Apalagijika diperuncing oleh unsur politik, maka peniiaian balk danburuk sudah sangat relatif tergantung pada kepentinganpolitiknya masing-masing.

Begitu pula dalam suatu paguyuban, bila sudah bermuatanpolitik, niscaya umur pagujmban tersebut tidak akan bertahanlama, sebab diantara anggota dan pengurus sudah pastimemeiliki pola pandang yang berbeda, sehingga tidak adakesesuaian cara berpikir. Organisasi semacam paguyuban hamsmumi bermuatan sosial-kemasyarakatan.

Memahami budaya orang lain tidaklah mudah, hama adatenggang waktu untuk masing-masing saling menyesuaikan diri.Ahli sosiologi dan antropologi selalu menekankan pada prosesadaptasi, dalam arti bahwa setiap orang harus mampumenempatkan diri dimanapun dia berada, dan menyesuaikandiri dengan lingkungan bam bila dia berada di tempat bamyang sama sekali asing baginya. Tidak ada salahnyamempelajari budaya lain, bahkan akan sangat berarti untukmemperkaya pengetahuan dan kalau mungkin menerapkannyadalam budaya sendiri, sepanjang mengandung unsur-unsurpositif.

Sadar akan kemajemukan sukubangsa yang ada di Indonesia ini, berarti sadar akan keanekaragaman sikap dan perilakuindividu-individu pemilik kebudayaan tersebut. Namun banyak

113

Page 127: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

orang seolah-olah tidak mau tahu atau apriori terhadap budayalain, sehingga terjadi konflik bila mereka dihadapkan padaperbedaan-perbedaan yang sulit diterima.

Berbagai paguyuban kedaerahan yang ada di DKI Jakarta,praktis masing-asing membawa khas Surabaya, salah satunyaadalah makanan. Paguyuban Surabaya dengan makananlontong balap, asal Tegal dengan warung tegalnya, asalYogyakarta dengan gudegnya, asal Salatigaa dengan sambaltumpangnya, asal padang dengan rendangnya, dan sebagainya.Orang yang tidak suka dengan makanan tersebut tidak perlumemakannya, tapi juga tidak lantas "mengecam"nya, sehinggakelomok pemilik budayanya akan merasa tersinggung, danakhirnya saling mencaci. Selanjutnya muncul perasaansuperioritas akan budaya yang dimilikinya. Dalam arti bahwakebudayaannyalah yang lebih hebat, lebih unggul, lebih baikdan sebagainya, sebaliknya menganggap bahwa kebudayaanlain lebih buruk atau meremehkannya. Begitu pula pantismekedaerahan akan mengakibatkan ketidakpercayaan akankeadaan daerah lainnya.

Dalam pluralisme kebudayaan di Indonesia, kemungkinankonflik tak bisa dielakkan. Beberapa stereotip negatif,contohnya antara lain stereotip Sunda-Jawa. Dalam hal iniadanya "pantangan", bahwa perempuan Jawa dilarang kawindengan Pria Sunda (kalau sebaliknya diperbolehkan). Haltersebut karena orang Jawa menganggap orang Sunda lebih"muda" dari mereka. Begitu juga dalam lapangan pekerjaan.Seandainya pimpinannya berasal dari golongan etnis tertentu,maka semua anak buahnya akan terdiri dari golongannyasendiri. Bagitu pula di bidang pendidikan, Sebagian besar uni-versitas daerah menuntut sebagai syarat utama, rektomyaharus "putera daerah". Di sektor pemerintahan tak adabedanya, gubemur mesti "orang kita". Hal tersebut sebenamyakarena naluri kelompok, dimana merasa kurang berkenan jikatidak bekeija dengan orang lingkungannya sendiri. Tapi bila inidibiarkan berlarut-larut menuryukkan ketidakdewasaan.

Anggapan-anggapan tersebut sangat menghambatintegrasi, yang berusaha mempersatukan budaya dan daerah

114

Page 128: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

yang berbeda dalam naimgan Bhineka Tunggal Ika. Tidak adabudaya yang lebih baik atau lebih buruk, sebab masing-masingmemiliki kondisi geografis yang berbeda. Penilaian baik danburuk dikarenakan orang menginterprestaslkan sendiri-sendiridari kaca mata budayanya sendiri, dan sinis menghadapibudaya lain.

Pada umumnya setiap pemilik budaya tertentu, adabeberapa kelebihan dan kekurangan dari masing-masingbudayanya. Sebagai contohnya konsep budaya Jawa yangberbunyi: "makan tidak makan yang penting kumpul". Yangditekankan dalam konsep itu adalah "berkumpul". Orang Jawasenang berkumpul, selalu bersama-sama, mereka seolah-olahmemiliki keterikatan kuat dengan tanah kelahirannya, sehinggaenggan meninggalkan daerahnya untuk pergi merantau ke luarJawa. Apabila terjadi perpindahan, maka yang diharapkanadalah "bedol desa", artinya kepindahan seluruh masyarakatsedesa, sehingga di tempat barunya nanti tidak akan kehilanganteman dan keluarga sebagaimana di desanya.

Di satu pihak ada segi positif, karena berkumpul itu dilihatdari aspek ekonomi menyangkut suber daya manusia. Padamasyarakat pedesaan yang bermatapencaharian sebagai petanitidak akan kehilangan tenaga kerja untuk mengolah lahanpertaniannya. Dari segi sosial akan memudahkan mereka untukberkomunikasi dan menyebarluaskan informasi.

Segi negatifnya, yakni ada kecenderungan memiliki sifattidak mandiri. Karena selalu tergantung kepada sesamanya,maka dia tidak berupaya mengembangkan potensi pribadinya.

Konsep budaya tersebut sekarang nampaknya sudah mulailuntur akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selainitu mobilitas orang Jawa sendiri frekuensinya sudah sangattinggi, sehingga nilai negatif pada konsep makan tidak makanyang penting kumpul itupun mulai sima.

Dalam pergaulan yang intesif belum tentu sudah terjadiintegrasi, apabila kelompok yang berhadapan tersebut tidak

115

Page 129: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

ada sikap toleransi dan simpatik satu dengan lainnya. sebagaicontohnya antara orang pribumi dan non pribumi (Tionghoa).Orang Cina di Indonesia, sekalipun sudah bergaul secara luasdan terus-menerus dengan orang pribumi sejak puluhan tahimyang silam, namun belum seluruhnya terintegrasi kedalammasyarakat dan budaya Indonesia, karena belum cukuptoleransi dan simpatik. Satu sama lain masih sering salingmengejek dan menganggap rendah, sebaliknya menganggap dirilebih hebat. Akibatnya muncul kecemburuan sosial yangberlebihan, cemas dan takut kalau budaya lain lebih kuat ataumendominasi berbagai sektor kehidupan.

Sebagai contoh dalam sektor ekonomi, orang Tionghiadengan keuletannya mereka mampu mengembangkanusahanya melebihi pribumi. Sementara orang pribumi sendirikalah ulet dan gigih, bahkan ada yang merasa diri sebagaipemilik pribumi pertiwi ini, dengan sendirinya potensi yang adasekarang ini tidak diusahakan semaksimal mungkin. Merekasudah cukup puas dengan apa yang diperolehnya, menyebabkanmereka kurang termotivasi untuk berusaha lebih maju. Di lainpihak, non pribumi yang merasa sudah berhasil, seolah-olahmenguasai segi perekonomian, menunjukkan sikap angkuh danseperti "penguasa". Hal-hal tersebut yang menimbulkan teijadiperselisihan bahkan perpecahan, dan tidak memberikanpeluang untuk berintegrasi.

Masyarakat keturunan Cina memang sulit untukmengintegrasikan diri. Ini disebabkan karena latarbelakangkulturil mereka. Misalnya saja dalam hukum Cina dikenal:walaupun hanya ada beberapa tetes darah Cina, mereka tetapdiakui sebagai salah seorang warganya. Dulu di Indonesia wujuddari hukum itu dikenal dalam kenyataan dwi-kewarganegaraan.

Mengacu pada paguyuban kedaerahan yang didalamnyamemiliki keanekaragaman sikap dan perilaku yang dilatar-belakangi budayanya. Dalam hal ini salah satu sebabperpecahan timbul dikarenakan "nepotisme", lebih memen-tingkan kerabatnya sendiri dan kurang memperhatikanorang lain.

116

Page 130: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Kepekaan dalam hal interaksi antar individu dari berbagaisiikubangsa, agama, ketumnan dan daerah, masih ada secaralaten terpencam dalam masyarakat. Karena masih ada sisa-sisarasa "curiga" yang meiandasi interaksi antar individu yangberasal dari berbagai golongan tersebut. Di samping itu belumada suatu achievement yang demikian hebat di tingkatnasional, dan yang telah dicapai sebagai bangsa, sehinggakebanggaan bersama dan rasa loyalitas terpusat, dapat timbuldan menetralisasi kepekaan-kepekaan yang disebabkan karena"curiga" dalam berlnteraksi.

Rasa "curiga" dalam interaksi disebabkan karena adanyapandangan-pandangan tak wajm* mengenai golongan lain, ataustereotip negatif yang telah mendarah daging. Rasa cunga jugadisebabkan karena kepercayaan deterministis bahwapandangan golongan sendirilah yang benar dan bahwapandangan golongan lain pada dasamya salah, sehingga tidakada tempat untuk suatu slkap yang dijiwai toleransi.

Kesemua faktor yang menghambat proses integrasitersebut di atas tidak hanya terjadi di dalam lingkup organisasisemacam paguyuban saja, melainkan juga pandangan darisuatu paguyuban terhadap masyarakat di sekitamya.

117

Page 131: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

> - .T!^/ .0.

v:- i ■': 'jr.- •"^ ■V ■;; ■ ;■ ; . ^i'. ' ■' •- :■. ;> , -'■iJ ■

if: '";: '!/ .-U.'- 'V.'-

:•. ./ :. - . • . . i. :•.

;• ■ .. -:i .

• : ■ / ■ V - . "i: E; ■

■V ;vi' .

a.iur

^o.

■ -. /

: /r .

H . j:

Page 132: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

BAB VI

SIMPULAN

Jakarta, sebagai ibukota negara Republik Indonesia,merupakan kota yang berpenduduk sangat padat dan palingpadat diantara kota-kota besar di wilayah Indonesia lainnya.Mereka tidak saja yang merupakan penduduk asli, bahkan yangterbesar adalah kaum pendatang yang sudah lama dan baru,sehingga menggeser penduduk asli berpindah lokasi tempattinggal ke pinggiran Jakarta. Sukubangsa Betawi yangdinyatakan penduduk asli kota Jakarta sudah sulit ditemukandi pusat-pusat kota. Yang mendominasi pusat perekonomianmaupun pemerintahan adalah para pendatang.

Para pendatang yang telah lama berdomisili di Jakarta,sekalipun sudah merasa sebagai orang Jakarta, namun tidakpernah melupakan asal sukubangsa dan daerahnya. Untukitulah maka telah terbentuk berbagai paguyuban, balkberdasarkan sukubangsa, daerah, profesi maupun alumni.

Pagujniban, selain dipandang sebagai arena bemostalgia,juga arena penyebarluasan informasi. Sehingga orang yangterlibat dalam suatu paguyuban tidak ketinggalan berita baiksekitar kejadian di daerah asal maupun kejadian yang dialamimasing-masing anggota.

Agar peguyuban tetap langgeng, maka kegiatannya haruslebih mengutamakan aspek sosial, dengan mengesampingkansama sekali aspek politik. Keterbukaan organisasi yang

119

Page 133: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

tertuang dalaixi anggaran dasar dan anggaran rumah tanggaakan memberi kepercayaan anggota terhadap keberadaamiya.Apalagi hal ini didukung oleh setiap kegiatan yangdirencanakan terealisasikan walau dalam bentuk sederhana.

Mengutamakan kepentingan anggota adalah salah satukeberhasilan paguyuban, dengan demikian akan jelas terlihatperanan pagU3^ban tersebut. Sebab bagaimanapun besan^asuatu paguyuban, jika tidak jelas peranannya, maka yang adahanya "namanya saja, yang tidak memberikan kontribusiapapun balk bagi anggota maupun daerah asalnya.

Dalam perkembangannya, paguyuban harus mampumenjadi mediator daerah asal dengan daerah dimanapaguyuban berada (Jakarta). Di samping itu membuka ̂ riuntuk selalu bekeijasama antar paguyuban sangat pentinguntuk meningkatkan wawasan dan memperkuat keberadaanpaguyuban tersebut. Seperti yang telah dilaksanakan olehSinoman sebagai salah satu paguyuban orang-orang asalSurabaya yang berdomisili di Jakarta.

Dukungan Pemda setempat dan Pemda Jatim sebagaipenghubung, sangat membantu kelancaran setiap pelaksanaankegiatan. Sebab dalam kegiatan hams tetap mengikutsertakaninstansi formal yang dapat memayungi dan memberiarahan kegiatan, sehingga dapat dipertanggungjawabkankeberadaannya.

Paguyuban bukanlah bentuk organisasi semu atau"tertutup". Setiap kegiatan pagujmban hams betul-betul nyatadan dirasakan manfaatnya oleh setiap anggota, dan kalau perlumembantu membangun daerah asal dalam wujud apapun.

Dalam perjalanan hidup paguyuban "Sinoman", telahbanyak yang dilaksanakan balk yang mtin maupun yang tidakmtin. Semua berjalan atas prakarsa dari bawah, dalam artilebih banyak mengutamakan gagasan anggota, sehingga tidakterkesan bahwa pengums memaksakan kehendak. Justrusebaliknya, pengums hams bekeija keras jika para anggota

120

Page 134: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

melontarkan gagasan. Seperti yang selalu dilaksanakan rutinsetiap tahun yaitu tradisi mudik lebaran. Acara tersebut cukupmenyibukkan setiap pengurus. Namun karena sudahdilaksanakan setiap tahun, sehingga setiap pengurus dapatmelaksanakan dengan lancar, dengan bantuan dari berbagaipihak formal.

Sinoman berarti guyub dan rukun. Dalam arti yang luasSinoman merupakan suatu organisasi yang mumi bermuatansosial. Dalam menghimpun setiap aspirasi anggotanya hamsbetul-betul menciptakan kemkunan diantara sesama wggota.Oleh akrena itu Sinoman mampu berdiri selama puluhan tahun.

Selain dukungan anggota yang begitu antusias akankemajuan organisasinya, pengums Sinoman hams betul-betulmau bekeija dan dapat meluangkan waktu untuk mengumsipaguyuban. Sebab yang bekeija sosial, membutuhkari brang-orang yang mau bekeija tanpa pamrih, suka rela dan tidakbanyak "tuntutan".

Dalam usianya yang sudah 21 tahun, paguyuban tidak luputdari berbagai kendala. Akan tetapi permasalahan yang timbulsegera dapat diselesaikan secara kekelurgaan, sehingga tidakberkepanjangan dan menimbulkan konflik. Konflik diupayakandihindari. Oleh karena itu, jika ada permasalahan sesamaanggota yang sudah tidak dapat diselesaikan diantara mereka,bam pengums turun tangan, itupun sejauh diperlukan. K^enapenguruspun tidak mau terlalu jauh ikut campur nraisaiahpribadi.

Karena Sinoman merupakan paguyuban keda€^rahan,dengan sendirinya dalam keanggotaan maupun kepengumsantidak mengutamakan asal sukubangsa atau agama. Sepertidiketahui bahwasanya yang menyatakan diri sebagai"arek Suroboyo" bukan semata-mata asli Surabaya yangberlatarbelakang budaya Jawa. Namun di dalainnyatelah terjadi pembauran dengan berbagai sukubangsa danbudaya lain di luar Jawa. Dengan gaya bicara bahasa khas

121

Page 135: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Surabaya, tidak terkesan bahwa mereka "orang lain". Merekasudah terbiasa menggunakan bahasa "Suroboyoan" dalamberkomunikasi.

Bahasa merupakan salah satu alat pemersatu bagi mereka,bahasa yang sering diucapkan merupakan identitas orangSurabaya dimanapun mereka berada. Pada acara pertemuanrutin yang beriangsung sebulan sekali, sangat jarang merekamenggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi. Denganpenggunaan bahasa yang sama, perbedaan-perbedaansukubangsa asal tidak tampak lagi, sepertinya mereka sudahmepjadi orang Surabaya secara utuh.

Hari Pahlawan yang selalu diperingati setiap tahun, telahmeghilangkan perbedaan-perbedaan di antara mereka, sebabpara pahlawan yang gugur di Surabaya pada waktu itu tidakssga asli orang Surabaya atau sukubangsa Jawa. Janda parapahlawan dan veteran selalu mendapat perhatian khusus padaperingatan hari pahlawan tersebut, baik yang tergabimg dalampaguyuban Sinoman di Jakarta maupun di Surabaya.

Kepedulian yang dalam terhadap kelangsungan hidup parajanda pahlawan dan para veteran telah melandasi rasakebersamaan dan kerukunan menuju persatuan dan keastuan.Kecurigaan, kecemburuan sosial, merasa diri lebih hebat dansebagainya, hanya dimiliki oleh mereka yang berpikirandangkal, tidak berwawasan jauh ke depan dan kekanak-kanakan (tidak dewasa). Hal tersebut sedapat mungkin tidakterjadi dalam Sinoman, karena setiap orang diberi hak dankesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam berbagaikegiatan.

Paguyuban Sinoman telah berperanan dalam pelestarianbudayanya, dengan lebih menggalakkan berbagai atraksikesenian dan makanan. Hal tersebut penting agar generasimuda yang lahir di Jakarta tidak kehilangan identitasbudayanya. Karena kemungkinan para orang tuanya tidaksempat memperkenalkan lebih banyak kepada anak-anaktentang budaya yang dimiliki. Oleh karena itu pengkaderan

122

Page 136: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

dalam paguyuban telah dilaksanakan, dengan cara anak-anakremaja diberi tugas dan peranan dalam berbagai kegiatan. Halini adalah salah satu cara untuk menghilangkan anggapanbahwa pagujmban bukanlah merupakan organisasi milik paraorang tua mereka saja.

Di samping member! pelajaran bag! anak-anak sebagaisalah satu proses enkulturasi, juga memperkenalkan kepadakhalayak tentang khasanah budaya Jawa Surabaya. Dengandemikian paguyuban ini tidak merupakan organisasi yang pasif,dalam art! kegiatannya sangat terbatas, cukup denganpertemuan rutin, arisan, bersilaturahmi saja, akan tetapi adakeuntungan lain yang lebih besar, tidak bag! anggota saja, tap!juga untuk daerah asal dan masyarakat luas. Oleh karena ituada kegiatan yang sifatnya intern paguyuban dan ada yangsifatnya ekstern dalam lingkup provinsi, bahkan sampai tingkatnasional, misalnya saja dalam menanggulangi masalah"Gepeng" di Jakarta, dalam rangka turut mensukseskanSea Games XIX/1997, Liga Dunhill 1995, dan pada tahun2000 mendatang Jawa Timur akan menjadi tuan rumahpelaksanaan PON XV, tentunya paguyuban akan turut andilmensukseskannya.

Untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya nasional, paguyubanSinoman tidak bekerja sendiri, dia bekerjasama denganpaguyuban lain asal Jawa Timur dibawah naungan PawartaJatim. Di samping itu juga telah bekerjasama dengan PemdaDKI dan paguyuban Betawi untuk bertujuan pelestarianbudaya.

Semakin banyak paguyuban, semakin besar kecenderungantercapainya integrasi, apabila dalam berbagai bentuk kegiatanyang bersifat nasional terdapat koordinasi dan kerjasama yangbalk. Kegiatannya tentu sudah terorganisir, oleh karenanya jauhkemungkinan timbul kekacauan yang dapat memecah-belahpersatuan dan kesatuan.

Sementara pendapat yang berwawasan dangkal, mengang-gap bahwa dengan banyaknya ikatan atau paguyuban beraiti

123

Page 137: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

telah mengkotak-kotakan. Tapi bicara lebih berwawasan jauhke depan, justru keanekaragaman tersebut sedapat mimgkinmampu memberikan kontribusi berbagai aspirasi dan bentuknyata untuk kepentingan yang lebih besar, dalam lingkupnasional.

124

Page 138: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Hamid. Dalam "Integritas dan SemangatKebangsaan", Bhineka Tunggal Ika danIntegritas Nasional. Jumal Kebangsaan, Vol INo. 1. 1997.

Budi santoso S, (Ed). Sistem Kekerabatan dan Pola Pewarisan.FT. Pustaka Grafika Kita. Jakarta. 1988.

Hofstede, Geertz. Dalam "Komunikasi Antara Budaya"."Perangkap" Budaya bagi Orang-orangBelanda di Indonesia. PT. Renuga Rosdakarya.Bandung. 1993.

Koentjaraningrat. Dalam "Prisma". Integrasi Nasional diTengah Persaingan Kesetiaan. LP3ES.Agustus. 1976.

Melalatoa. Yunus, Taryono Hilarius. Dalam "Sistem Budaya Indonesia". Perjalanan Budaya Transmigran.PT. Amator. Jakarta. 1997.

Nasikum. Sistem Sosial Indonesia. Fisipol - Universitas GajahMada. CV. Rajawali. Jakarta. 1987.

Puja Arinton IGN, (ed). Adaptasi Mayarakat Makian di TempatYang Bam (Malifut). Proyek Inventarisasi danNilai-Nilai Budaya. Ditjarahnitra. Ditjenbud.

Depdikbud. 1989.

Soemardjan. Selo, (ed). Streriotip Etnik, Asimilasi, IntegrasiSosial. PT. Pustaka Grafika Kita. Jakarta. 1988.

Tonnies, Ferdinand. Dalam "Teori-teori Pembahan Sosial". Prof.Dr. Judistira K Garma Ph.D. Dari Komunitas

ke Masyarakat. Ogram Pasca Sarjana Universitas Padjadjaran. Bandung. 1992.

125

Page 139: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

n^- ^

^ i'^'

"iXi- -.-. , : T -^■ ^;

- -■ :'- ■ i.'- ■ . ■. ■ ' ■ •:"

•■"■ • •■ ■■ if- 'i'f::..:'.:

' ■ ; ■ ■ •-i " "'

"r- ■.: i - - '

. r. " :fl' c;,. \

■ j * i i". - ?. • J ^ :. .V ^

■ • -;- ..• . . ;:■

•U'.; •; i ; ■ - '.L ':•

•-\"-r : ■ --rf ^ - - ■ - -V -• _ , ..■i .'-j. , . ^

c-v: .ly K/l;~ ■. ^ T;; ■ .- .'• !.

Page 140: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

HASIL KEPUTUSAN

RAFAT KELOMPOK I MUSYAWARAH 1/1997PAGUYUBAN WARGA JAKARTA ASAL JAWA TIMUR

TENTANG

ANGGARAN DASARPAGUYUBAN JAKARTA ASAL

JAWA TIMUR

MUKADIMAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bahwa semangat persatuan dan kesatuan, kebersamaan dangotong-royong merupakan hal-hal yang perlu senantiasadipelihara dan dikembangkan secara terus menerus dalamkehidupan Bangsa Indonesia.

Kami warga Jakarta asal Jawa Timur sebagai bagian dari wargamasyarakat Bangsa Indonesia, menyadari sepenuhnya akankewajiban serta tanggung jawab kami untuk ikut sertamemelihara dan mengembangkan nilai-nilai positif bagikemaslahatan hidup bermasyarakat.

Bahwa dalam rangka usaha memenuhi kewajiban dan tanggungjawab tersebut, kami terpanggil untuk membaktikan diri dalamupaya memperkokoh persatuan dan kesatuan, kerukunan,kebersamaa dan gotong-royong serta guna kreatifitas di bidangsosial budaya, sosial ekonomi dan Iain-lain yang bermanfaatbagi kesejahteraan warga dan masyarakat luas lainnya.

127

Page 141: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Bahwa dalam rangka menyatukan langkah dan gerak kelomok-kelompok Paguyuban yang berasal dari daerah Jawa Timur,kelompok-kelompok Paguyuban tersebut bersepakat untukmenghimpun diri dalam suatu wadah Paguyuban yang diberinama PAGUYUBAN WARGA JAKARTA ASAL JAWA TIMUR,

BAB I

NAMA, WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

NAMA

Paguyuban bernama Paguyuban Warga Jakarta Asal JawaTimur, dan untuk selapjutnya disingkat PAWARTAJATIM.

Pasal 2

WAKTU

PAWARTAJATIM dibentuk pada hari Senin, tanggal 16 BulanDesember tahun 1991, untuk jangka waktu yang tidak tertentulamanya.

Pasal 3

TEMPAT KEDUDUKAN

PAWARTAJATIM berkedudukan dl Jakarta

BAB II

ASAS, SIFAT DAN FUNGSI

Pasal 4

ASAS

PAWARTAJATIM berasaskan Pancasila

128

Page 142: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

Pasal 5

SIFAT

PAWARTAJATIM bersifat kekeluargaan dan tidak berafiliasidengan lembaga dan atau organisasi lain.

Pasal 6

FUNGSI

PAWARTAJATIM berfungsi sebagai wadah komunikasi dankoordinasi antar paguyuban-paguj^ban warga Jakarta asalJawa Timur di Jakarta dan sekitamya.

BASm

TUJUAN DAN USAHA

Pasal 7

TUJUAN

PAWARTAJATIM bertiyuan:

1. Memelihara dan mengembangkan semangat persatuan dankesatuan, dan kerukiman, kebersamaan dan gotong-royong.

2. Menanamkan kesadaran berbangsa dan bemegara melaluigerakan pelestarian dan mengembangkan seni budayakhususnya yang berasal dari Jawa Timur.

3. Berpartisipasi dalam pembangunan Bangsa Indonesia.

Pasal 8

USAHA

Untuk mencapai tujuannya, PAWARTAJATIM berusaha antaralain:

1. Mengadakan kegiatan yang bersifat mendidik danmembina semangat persatuan dan kesatuan, kerukunan,kebersamaan, dan gotong-royong.

129

Page 143: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

2. Mengkoordinasi aktifitas anggota Paguyban-paguyubanWarga Jakarta asal Jawa Timur.

3. Mengadakan kerjasama dengan pemerintah dan ataupaguyuban/organisasi lain.

BAB IV

KEANGGOTAAN

Pasal 9

Keanggotaan PAWARTAJATIM terdiri dari paguyuban-paguyuban, kekerabatan, kelompok-kelompok, kebudayaan/kesenian, alumni sekolah yang berasal dari Jawa Timur yangberdomisili di Jakarta dan sekitarnya, serta perorangan/pribadi-pribadi yang diangkat sebagai anggota kehormatan.

BAB V

LEMBAGA KEPENGURUSAN

Pasal 10

Lembaga-lembaga kepengurusan PAWARTAJATIM adalah:

1. Musyawarah Paguyuban, disingkat MUSPAG;

2. Musyawarah Paguyuban Luar Biasa, disingkatMUSPAGLUB;

3. Dewan Pembina

4. Dewan Penasehat;

5. Pengurus.

BAB VI

KEWENANGAN

Pasal 11

Kewenangan dalam PAWARTAJATIM diatur sebagai berikut:

1. Kedudukan PAWARTAJATIM berada ditangan anggotayang dilakukan sepenuhnya melalui MUSPAG;

130

Page 144: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

2. MUSPAG adalah kekuasaan tertinggi dalam PAWAR-TAJATIM;

3. MUSPAGLUB adalah pemegang kekuasaan untukmengatasi situasi dan atau kondisi apabila MUSPAG tidak/belum dapat dilaksanakan;

4. DEWAN PEMBINA adalah lembaga pemblna dengankewenangan menyelesaikan masalah yang tidak dapatdiputuskan oleh MUSPAG maupun MUSPAGLUB;

5. DEWAN PENASEHAT adalah lembaga penasehat dengankewenangan memberi nasehat;

6. PENGURUS PAWARTAJATIM adalah pemegangkekuasaan eksekutif tertinggi.

BAB VII

KEUANGAN

Pasal 12

Keuangan PAWARTAJATIM diperoleh dari:

1. luran Anggota;

2. Sumbangan-sumbangan yang tidak mengikat;

3. Usaha-usaha lain yang sah.

BAB VIII

LAMBANG, LAGU DAN BENDERA

Pasal 13

1. PAWARTAJATIM mempunyai lambang, lagu dan bendera;

2. Pembuatan dan penciptaan lambang, lagu dan benderaPAWARTAJATIM diatur oleh Pengurus;

3. Lambang, lagu dan bendera PAWARTAJATIM ditetapkanoleh MUSPAG

131

Page 145: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

BAB IX

PERUBAHAN-PERUBAHAN

1. Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukandidalam MUSFAG yang dihadiri paling sedikit %PAWARTAJATIM dan mendapat persetujuan % suara yanghadir.

2. Asas seperti tercantum didalam Bab II Pasal 4 tidak dapatdiubah.

BABX

PEMBUBARA

Pasal 15

PAWARTAJATIM hanya dapat dibubarkan melalui MUSPAG/MUSPAGLUB yang secara khusus diadakan untuk keperluanitu.

BAB XI

PENUTUP

Pasal 16

1. Hal-hal yang belum diatur didalam Anggaran Dasar ini akandiatur lebih laiyut dalam Anggaran Rumah Tangga;

2. Acuan Anggaran Dasar ini disahkan oleh MUSPAG IPAWARTAJATIM dalam sidang pada tanggal 4 Januari 1997di Jakarta, dan disempurnakan oleh Pengurus sesuaidengan mandat dari MUSPAG tersebut.

132

Page 146: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

PIMPINAN KELOMPOKI

1. Priyo Sanyoto :

2. Ismoejano :

3. Kol. Mar. Kamari, SH. :

133

Page 147: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

- l:"; '■ C \Sl'~ -i

:^a-

Page 148: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

HASIL KEPUTUSAN

RAPAT KELOMPOK I MUSYAWARAH 1/1997

PAGUYUBAN WARGA JAKARTA ASAL JAWA TIMUR

TENTANG

ANGGARAN RUMAH TANGGA

PAGUYTJBAN WARGA JAKARTA ASAL

JAWA TIMUR

BAB I

STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 1

1. PAWARTAJATIM merupakan himpunan dari paguyubanseperti tersebut dalam BAB IV Pasal 9 Anggaran Dasar;

2. Paguyuban-paguyuban yang telah bergabung dalamPAWARTAJATIM mempunyai ikatan organisasi denganPAWARTAJATIM dengan dilandasi semangat persatuandan kesatuan, kerukunan, kebersamaan dan gotong-royong;

3. Paguyuban-paguyuban yang telah bergabung dalamPAWARTAJATIM dengan dilandasi semangat persatuan

dan kesatuan, kebersamaan dan gotong-royong.

135

Page 149: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

BAB II

KEANGGOTAAN

Pasal 2

Keanggotaan PAWARTAJATIM berdasarkan Pasal 9 AnggaranDasar PAWARTAJATIM terdiri dari:

1. Anggota: Paguyuban, kelompok budaya/kesenian/alumnisekolah yang beranggotakan warga Jakarta asal JawaTimur, berdomisili di DKI Jakarta dan sekitarnya(Jabotabek), serta menyatakan berhimpun dalamPAWARTAJATIM.

2. Anggota Kehormatan: Perorangan/pribadi yang diberikankehormatan melalui prosedur pemilihan dan pengangkatanoleh MUSPAG.

Pasal 3

Berakhirnya keanggotaan:

1. Paguyuban yang bersangkutan membubarkan diri;

2. Mengundurkan diri;

3. Dicabut keanggotaannya karena melakukan pelanggarandisiplin;

4. Khusus bagi Anggota Kehormatan:Mengundurkan diri;Meninggal dunia.

BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 4

Setiap anggota berkewajiban:

1. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik PAWARTAJATIM;

136

Page 150: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

2. Mentaati dan melaksanakan Anggaran Dasar dan AnggaranRumah Tangga PAWARTAJATIM dan semua keputusanyang dikeluarkan Pengums PAWARTAJATIM.

BAB IV

DEWAN PEMBINA

Pasal 6

1. DEWAN PEMBINA terdiri dari:

a. Gubemur DKI Jakarta Raya, selaku Gubemur dimanawarga anggota pagujniban bertempat tinggal;

b. Gubemur Jawa Timur, selaku Gubemur dimana wargaanggota pagujniban berasal;

c. Sesepuh warga Jakarta asal Jawa Timur yang disepakatidan ditetapkan oleh MUSPAG

2. DEWAN PEMBINA memberikan bimbingan danpengayoman, serta selalu memantau gerak langkahorganisasi PAWARTAJATIM.

3. Dalam pelaksanaannya, Gubemur selaku Pembina, dapatmenunjuk pejabat Pemerintah Daerah untuk mewakilinya.

4. Masa bakti DEWAN PENASIHAT adalah 5 (lima) tahun.

BABY

DEWAN PENASIHAT■POROl 7

1. DEWAN PENASIHAT mempakan lembaga yang terdiritokoh-tokoh masyarakat dan atau pejabat pemerintah yangmendapat kehormatan untuk duduk sebagai penasihat.

2. DEWAN PENASIHAT mempunyai kewenanganmemberikan nasehat kepada Pengurus dan berfungsi

137

Page 151: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

memberikan pembinaan dan pengarahan terhadap geraklangkah organisasi PAWARTAJATIM.

3. Keanggotaan DEWAN PENASIHAT dipilih berdasarkan

kesepakatan dalam Rapat Pengurus.

4. Masa bhakti DEWAN PENASIHAT adalah 5 (lima) tahun.

BAB VI

PENGURUS

Pasal 8

1. Pengurus dipilih oleh anggota melalui MUSPAG;

2. Masa bhakti pengurus adalah 5 (lima) tahun;

3. Pengurus mewakili PAWARTAJATIM baik ke dalammaupun ke luar organisasi;

4. Pengurus mempertanggungjawabkan kebijaksanaan danpelaksanaan tugasnya dalam MUSPAG/MUSPAGLUB, danpada tiap kesempatan yang memerlukannya;

5. PENGURUS terdiri dari:

1) Seorang Ketua Umum;

2) Beberapa orang Ketua;

3) Seorang Sekretaris Umum;

4) Diifl nrflner Sekretaris:

5) Seorang Bendahara Umum;

6) Dua orang Bendahara;

7) Bidang - bidang;

8) Seksi -seksi;

9) Wakil-wakil peguyuban-peguyuban anggota PAWAR

TAJATIM sebagai anggota Pengurus Pleno.

138

Page 152: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

BAB VII

MUSYAWARAH PEGUYUBAN

Pasal 9

1. MUSFAG diselenggarakan dan dipimpin oleh Pengurus;

2. Peserta MUSFAG adalah utusan-utusan yang mewakiliPaguyban-peguyuban anggota FAWARTAJATIM, pengurusFAWARTAJATIM, Dewan Pembina, Dewan penasihat, danpara Anggota Kehormatan;

3. MUSFAG dinyatakan sah (memnuhi kuorum) apabiladihadiri oleh lebih dari Vz (setengah) jumlah anggota/utusanyang bermandat;

4. Tiap anggota FAWARTAJATIM memillki 1 (satu) suara;

5. MUSFAG mensahkan peraturan-peraturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam organisasi;

6. MUSFAG diadakan dalam 5 (lima) tahun sekall;

7. Biaya penyelenggara MUSFAG dipikul secara gotong-royong oleh seluruh anggota, kecuali apabila kasFAWARTAJATIM dapat mencukupi.

BAB VIII

MUSYAWARAH FAGUYUBAN LUAR BIASA

Pasal 10

1. MUFAGLUB diadakan apabila dipandang perlu oleh adanyapermasalahan yang mendesak dan tidak dapat menungguhingga terselenggaranya MUSPAG.

2. MUSFAGLUB dapat diadakan atas kehendak sedikit-dikitnya lebih dari (setengah) jumlah anggota yangdinyatakan secara tertulis tertuju kepada Pengurus, DewanPembina dan semua anggota FAWARTAJATIM.

139

Page 153: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

3. MUSPAGLUB mempunyai kekuatan sama denganMUSPAG.

4. MUSPAGLUB diselenggarakan dan dipimpin oleh pengurus.Dalam hal Pengurus tidak dapat menyelenggarakannya,dapat diselenggarakan oleh para anggota yangmenghendakinya dengan sepengetahuan/persetujuanPengurus dan Dewan Pembina.

5. Ketentuan-ketentuan mengenai kuorum dan hak suaradalam MUSPAGLUB sama dengan yang berlaku dalam

MSUPAG.

BAB IX

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 11

1. Pengambilan keputusan dalam musyawarah-musyawarahPAWARTAJATIM dilakukan seeara musyawarah mufakat.

2. Apabila tidak tercapai mufakat bulat, ditempuhpemungutan suara dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Dalam MUSPAG/MUSPAGLUB tiap anggota/paguyubanmemiliki 1 (satu) suara;

b. Dalam musyawarah-musyawarah (rapat-rapat) lainnyatiap peserta memiliki 1 (satu) suara;

c. Keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak darijumlah peserta yang hadir dengan sah;

d. Apabila pemungutan suara menghasilkan jumlahsuara yang sama, maka kewenangan untuk menetapkankeputusannya dipercayakan/diserahkan kepadaPimpinan/Pengurus. Semua peserta wajib menghormatikeputusan.

140

Page 154: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

BABX

KEUANGAN

Pasal 12

1. Besamya iuran anggota ditetapkan oleh Pengurus denganmemperhatikan pendapat/saran anggota.

2. Pengurus mempunyai kewajiban mengelola keuanganPAWARTAJATIM dengan sebaik-baiknya, melaluipembukuan yang tertib dan terbuka bagi anggota.

3. Apabila dipandang perlu, demi tertibnya administrasikeuangan, Pengurus dapat menunjuk akuntan publik gunamangaudit keuangan PAWARTAJATIM.

4. Pengurus bertanggung jawab penuh atas keuanganPAWARTAJATIM.

5. Pengurus wajib mempertanggungjawabkan keuangan padaMUSPAG dalam bentuk lampiran pada Laporan AkhirTugas.

BAB XI

DISIPLIN ANGGOTA

Pasal 13

1. Disiplin organisasi yang bersifat keharusan:

1.1. Menjaga persatuan dan kesatuan serta mengembangkansikap toleransi, menjalin hubungan saling pengertian,kerjasama sebaik-baiknya didalam pelaksanaan tugas-tugas di dalam PAWARTAJATIM.

1.2. Paguyuban yang telah bergabung dalam PAWARTAJATIM yang hendak melakukan kegiatan atas namaPAWARTAJATIM wajib memberitahukan secara tertuliskepada Pengurus PAWARTAJATIM.

141

Page 155: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

2. Disiplin organisasi yang bersifat larangan:

2.1. Paguyuban yang telah bergabung dalam PAWARTAJATIMtidak dibenarkan melakukan kegiatan yang dapatmerugikan nama baik dan kepentingan PAWARTAJATIM.

2.2, Anggota PAWARTAJATIM dilarang membocorkan rahasiaorganisasi PAWARTAJATIM.

Pasal 14

Sebagai upaya menjaga disiplin organisasi PAWARTAJATIM,perlu memberikan jenis-jenis sanksi sebagai berikut:

1. Peringatan Lisan;2. Peringatan Tertulis;3. Pencabutan keanggotaan sementara (skrosing).

Pasal 15

Sanksi tersebut diputuskan oleh Pengurus PAWARTAJATIM.

Pasal 16

Tata cara pemberian sanksi:

1. Peringatan Lisan, dilaksanakan apabila pelanggaran disiplinyang dilakukan anggota dapat dikategorikan ringan.

2. Peringatan Tertuiis, dilaksanakan apabila pelanggarandisiplin yang dilakukan anggota telah mendapatkanperingatan lisan sebanyak 3 (tlga) kali.

3. Pencabutan keanggotaan sementara, dilaksanakan apabilapelanggaran disiplin yang diakukan anggota telahmendapatkan peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali.

Pasal 17

1. Anggota yang telah dikenai sanksi tertuis, diberikankesempatan untuk membela diri dengan mengajukan

142

Page 156: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

pembelaan dalam bentuk tertulis kepada Pengurus, dalamjangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak diterimanya SuratKeputusan tentang Peringatan Tertvilis dari Pengurus;

2. Apabila kesempatan untuk membelas diri seperti tersebutayat 1 dimanfaatkan, maka anggota tersebut dianggap telahmenerima baik sanksi yang dijatuhkan;

3. Pengurus PAWARTAJATIM, setelah menerima suratpembelaan dari anggota, dapat mengambil keputusansebagai berikut:

3.1. Membatalkan sanksi;3.2. Memperkuat sanksi;3.3. Pencabutan keanggotaannya sementara.

BAB XII

PERUBAHAN

Pasal 18

Perubahan Anggaran Rumah Tangga ini memerlukanpersyaratan sama dengan yang berlaku bagi perubahanAnggaran Dasar (Pasal 14 Anggaran Dasar).

BAB XIII

PEMBUBARAN

Pasal 19

1. Keputusan pembubaran organisasi oleh suatu musyawarahkhusus seperti yang tercantum dalam Anggaran DasarPasal 15, harus ditegaskan dalam suatu Berita Acaralengkap dengan alasan-alasannya, dilampiri daftar hadirdengan tanda tangan peserta notulen/risalah musyawarahtersebut.

2. Dengan pembubaran tersebut, segala kekayaan PAWARTAJATIM ditetapkan lebih lanjut oleh musyawarahtersebut.

143

Page 157: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN

BAB XIV

LAIN-LAIN

Pasal 20

1. Apabila timbul beda penafsiran mengenai sesuatu dalamAnggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini, makapenafsiran yang final/sah adalah yang ditetapkan olehPengurus.

2. Hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalamAnggaran Rumah Tangga ini, akan diatur lebih lanjutdengan ketentuan-ketentuan dari Pengurus yang hamsselalu berpedoman pada Anggaran Dasar dan AnggaranRumah Tangga ini.

BAB XV

PENUTUP

Pasal 21

Acuan Anggaran Rumah Tangga ini disahkan oleh MUSPAG IPAWARTAJATIM dalam sidang yang berlangsung di Jakartapada tanggal 4 Januari 1997, dan disempurnakan oleh Pengumssesuai dengan mandat dari MUSPAG tersebut.

PIMPINAN RAPAT KELOMPOK I

1. Priyo Sanyoto

2. Ismoejanto

3. Kol. Mar. Kamari, SH.

Page 158: repositori.kemdikbud.go.idrepositori.kemdikbud.go.id/4351/1/Keberadaan Paguyuban...KEBERADAAN PAGUYUBAN-PAGUYUBAN ETNiK Dl DAERAH PERANTAUAN DALAM MENUNJANG PEMBINAAN PERSATUAN. DAN