07-undian 07b--gugatan pph badan bhp steel.docx

Upload: berry-frans

Post on 07-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

07-Undian 07B--GUGATAN PPH BADAN BHP STEEL.docx

TRANSCRIPT

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.02314/PP/M.VI/99/2004 Penggugat : PT BHP Steel Indonesia Jenis Usaha Jenis Pajak : Industri BajaJenis Pajak: Pajak Penghasilan Badan

Tahun Pajak/Masa Pajak: 1997

Pokok Sengketa:Penerbitan keputusan atas permohonan peninjauan kembali Keputusan Tergugat Nomor : KEP-275/WPJ.07/BD.03/2002

Menurut Tergugat:Surat Keputusan Nomor : KEP-275/WPJ.07/BD.03/2002 tentang peninjauan kembali Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan diterbitkan berdasarkan ketentuan Pasal 36 ayat (1) huruf b Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000.Atas Surat Keputusan Nomor : KEP-275/WPJ.07/BD.03/2002 Penggugat mengajukan permohonan peninjauan kembali dengan surat Nomor : 01/Tax/BSI/VII/2002, atas permohonan peninjauan kembali tersebut telah diterbitkan Surat Tergugat Nomor : S-2742/WPJ.07/BD.03/2002.Atas Surat Nomor : S-2742/WPJ.07/BD.03/2002, Penggugat mengajukan permohonan penerbitan keputusan dengan surat Nomor : 021/PD-GO/RC-mm/BSI/VIII/2003, atas permohonan penerbitan keputusan Penggugat tersebut telah diterbitkan Surat Nomor : S-1623/WPJ.07/BD.03/2003.Dengan demikian Surat Nomor : S-1623/WPJ.07/BD.03/2003 tentang permohonan penerbitan keputusan atas permohonan peninjauan kembali Keputusan Nomor : KEP-275/WPJ.07/BD.03/2002, tidak termasuk dalam pengertian keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) huruf b Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000.

Menurut Penggugat:Interpretasi/penafsiran Penggugat yang menyatakan bahwa Surat Tergugat Nomor : S-1623/WPJ.07/BD.03/2002 tidak termasuk dalam pengertian keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 adalah merupakan interpretasi/penafsiran secara sepihak dan tidak didasari oleh acuan hukum.Pasal 25 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 adalah ketentuan mengenai pengajuan keberatan dan Pasal 26 Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 adalah ketentuan mengenai keputusan keberatan.Gugatan Penggugat telah memenuhi syarat formal sesuai dengan Pasal 23 ayat (2) huruf b Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000.

Pendapat Majelis:Pasal 23 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 menyebutkan : Gugatan wajib pajak atau penanggung pajak terhadap :a.Pelaksanaan surat paksa, surat printah melaksanakan penyitaan atau pengumuman lelang.b.Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26.c.Keputusan pembetulan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 16 yang berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak.d. Keputusan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 36 yang berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak.Pasal 25 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 menyebutkan : Wajib pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Direktur Jenderal Pajak atas suatu : Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar, Surat Ketetapan Pajak Nihil.Dalam persidangan terungkap bahwa Penggugat tidak mengajukan keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan, sebagaimana ketentuan Pasal 25 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000, hal ini telah diakui Penggugat.Pasal 36 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 menyebutkan :1.Direktur Jenderal Pajak dapat :a.Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikan yang terutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan wajib pajak atau bukan karena kesalahannya.b.Mengurangkan atau membatalkan ketetapan pajak yang tidak benar.2.Tata cara pengurangan, penghapusan, atau pembatalan hutang pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan.Dalam persidangan terungkap bahwa atas penerbitan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan tersebut Penggugat mengajukan upaya hukum peninjauan kembali kepada Direktur Jenderal Pajak berdasarkan ketentuan Pasal 36 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000.Karena Penggugat mengajukan peninjauan kembali kepada Direktur Jenderal Pajak berdasarkan ketentuan Pasal 36 Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000, wewenang untuk mengurangkan atau membatalkan ketetapan pajak adalah ada pada Direktur Jenderal Pajak, sehingga pemeriksaan atas gugatan terhadap surat Tergugat mengenai jawaban atas permohonan penerbitan keputusan tidak dapat dilakukan atas sengketa materi yang seharusnya diajukan keberatan sebagaimana diatur dalam Pasal 25 ayat (1) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000.Pasal 3 ayat (2) Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 542/KMK.04/2000 tentang Tata Cara Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi dan Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak, berbunyi : Direktur Jenderal Pajak harus memberikan keputusan atas permohonan pengurangan atau pembatalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal permohonan diterima.Berdasarkan data dan keterangan yang ada di dalam berkas gugatan, pemeriksaan dalam persidangan, terdapat cukup bukti yang dapat meyakinkan Majelis bahwa penerbitan Keputusan Tergugat Nomor : KEP-275/WPJ.07/BD.03/2002 dan surat jawaban Tergugat Nomor : S-2742/WPJ.07/BD.03/2002, memenuhi ketentuan Pasal 3 ayat (2) Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 542/KMK.04/2000.Berdasarkan pemeriksaan atas ketentuan formal penerbitan keputusan Tergugat, Majelis berkesimpulan bahwa surat Tergugat Nomor : S1623/WPJ.07/BD.03/2002 telah sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku, karenanya permohonan gugatan Penggugat ditolak.