skripsi mekanisme pelaksanaan undian nasabah di …

101
SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI BRI CABANG BARRU (ANALISIS ETIKA EKONOMI ISLAM) Oleh RESKI ANUGRA NIM 15.2300.203 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPARE 2020

Upload: others

Post on 09-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

SKRIPSI

MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI BRI

CABANG BARRU (ANALISIS ETIKA EKONOMI ISLAM)

Oleh

RESKI ANUGRA

NIM 15.2300.203

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PAREPARE

2020

Page 2: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

ii

MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI BRI

CABANG BARRU (ANALISIS ETIKA EKONOMI ISLAM)

Oleh

RESKI ANUGRA

NIM 15.2300.203

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

pada Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PAREPARE

2020

Page 3: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

iii

MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI BRI

CABANG BARRU (ANALISIS ETIKA EKONOMI ISLAM)

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Program Studi

Perbankan Syariah

Disusun dan diajukan oleh

RESKI ANUGRA

NIM 15.2300.203

Kepada

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PAREPARE

2020

Page 4: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

iv

Page 5: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

v

Page 6: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

vi

Page 7: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat hidayah, taufik dan

maunah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Mekanisme

Pelaksanaan Undian Nasabah di BRI Cabang Barru (Analisis Etika Ekonomi Islam)”.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan

memperoleh gelar “Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam”

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan

dengan baik tanpa bantuan dan dukungan serta do’a dari berbagai pihak. Penulis

menghaturkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ibunda tercinta Hj.St

Maemuna dan Ayahanda tercinta Amir Saide yang telah memberikan do’a tulusnya,

sehingga penulis mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan tugas akademik

tepat pada waktunya.

Selanjutnya penulis juga mengucapkan dan menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si. sebagai Rektor IAIN Parepare

yang telah bekerja keras mengelola pendidikan di IAIN Parepare.

2. Bapak Dr. Muhammad Kamal Zubair, M.Ag. sebagai “Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam” dan Bapak Dr. Zainal Said, M.H. sebagai

“Wakil Dekan I FEBI” serta Bapak Drs. Moh Yasin Soumena, M.Pd.

sebagai “Wakil Dekan II FEBI”. atas pengabdiannya telah menciptakan

suasana pendidikan yang positif bagi mahasiswa (i) IAIN Parepare.

Page 8: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

viii

3. Bapak Dr. Hannani M.Ag. selaku “Dosen Pembimbing Utama” dan Bapak

Dr. M. Ali Rusdi, S.Th.I, M.H.I selaku “Dosen Pembimbing Pendamping”

atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan sejak awal hingga

akhir penulisan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan tepat pada

waktunya.

4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi “Perbankan Syariah” yang telah

meluangkan waktu mereka dalam mendidik penulis selama studi di IAIN

Parepare.

5. Bapak dan Ibu Staf dan admin Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

membantu dan memberi support penulis selama studi di IAIN Parepare.

6. Kepala Perpustakaan IAIN Parepare beserta seluruh stafnya yang telah

memberikan pelayanan kepada penulis selama menjalani studi di IAIN

Parepare.

7. Kepada Bapak Mif Apmidjaya selaku karyawan BRI Cabang Barru karena

telah meluangkan waktunya untuk di wawancarai.

8. Kepada keluarga dan saudara-saudaraku yang memberikan dukungan,

motivasi dan serta semangat kepada penulis untuk menyelesaikan tugas

akhir ini.

9. Sahabat-sahabat grup seperjuangan “Hitachi Squad” Nirmawati, Dian

Angriani, Heriyani, Dwi Ulfa Desriana, Jumriah, dan Rahmawati

Jumadiana Sari yang telah menjadi teman seperjuangan dikala susah

maupun senang dalam melaksanakan studi di IAIN Parepare.

10. Sahabat-sahabat Perbankan Syariah yang memotivasi penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Page 9: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

ix

Penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

memberikan bantuan, baik moril maupun materil hingga skripsi ini dapat

diselesaikan. Semoga Allah SWT berkenan menilai segala kebaikan sebagai amal

jariyah dan memberikan rahmat pahala-Nya.

Akhirnya penulis menyampaikan kiranya pembaca berkenan memberikan

saran konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini, karena penulis menyadari bahwa

dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna akan tetapi besar

harapan penulis, semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Amin.

Page 10: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

x

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Reski Anugra

NIM : 15.2300.203

Tempat/Tgl. Lahir : Bojo II, 17 Oktober 1996

Program Studi : Perbankan Syariah

Judul Skripsi : Mekanisme Pelaksanaan Undian Nasabah di BRI

Cabang Barru (Analisis Etika Ekonomi Islam).

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini

benar merupakan hasil karya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa ia

merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau

seluruhnya, maka skripsi ini dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Page 11: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

xi

ABSTRAK

Reski Anugra, Mekanisme Pelaksanaan Undian Nasabah di BRI Cabang Barru (Analisis Etika Ekonomi Islam). (Dibimbing oleh Bapak Hannani dan Bapak M. Ali Rusdi).

Undian disebut juga dengan qurʻah yang berarti upaya memilih sebagian pilihan dari keseluruhan pilihan yang tersedia itu memiliki kemungkinan yang sama besarnya untuk terpilih. Undian merupakan upaya yang paling mampu menjauhkan unsur keberpihakan dalam memilih dan dapat dilakukan untuk maksud-maksud yang beragam dan luas, bisa untuk maksud perjudian dan bisa pula untuk maksud-maksud yang jauh sama sekali dari perjudian.

Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Dengan menggunakan penelitian ini menghasilkan data deskriptif. Metode ini bertujuan untuk menggambarkan secara terperinci dan kemudian menganalisa hasil data yang terkumpul. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan undian dari segi etika ekonomi Islam di BRI Cabang Barru.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Mekanisme pelaksanaan undian nasabah di BRI Cabang Barru telah dilakukan dengan baik dan sesuai dengan Standar Operasional Perusahaan dan adapun syarat-syaratnya adalah: Memiliki Rekening Simpedes, Saldo mengendap minimal 1 bulan, telah mendapatkan Izin dari Depsos, Penentuan pemenang dilakukan secara komputerisasi, disaksikan oleh pejabat-pejabat, Notaris, Depsos dan pihak Kepolisian; 2). Penerapan etika ekonomi Islam dalam mekanisme pelaksanaan undian nasabah di BRI Cabang Barru dianggap sesuai dengan prinsip-prinsip etika ekonomi Islam yaitu : 1). Prinsip kesatuan (unity), 2). Keseimbangan (equilibrium), 3). Kehendak bebas (freewill), 4). Bertanggung jawab (responsibility), 5). Kebaikan (benevelonce).

Kata Kunci: Mekanisme Pelaksanaan, Undian, Etika Ekonomi Islam

Page 12: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii

HALAMAN PENGAJUAN ..................................................................................... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ...................................................................................... iv

PENGESAHAN KOMISI PEMBIMBING ............................................................. v

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ....................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................ vii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................... x

ABSTRAK .............................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4

1.4. Kegunaan Penelitian....................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Penelitian Terdahulu ........................................................ 6

2.2. Tinjauan Teoritis ............................................................................ 8

2.2.1. Pengertian Bank ................................................................... 8

Page 13: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

xiii

2.2.2. Jenis-jenis Bank ................................................................... 11

2.2.3. Mekanisme Pelaksanaan ...................................................... 13

2.2.4. Undian ................................................................................. 17

2.2.6. Etika Ekonomi Islam ........................................................... 23

2.3. Tinjauan Konseptual ...................................................................... 35

2.4. Bagan Kerangka Pikir .................................................................... 43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ............................................................................... 44

3.2. Lokasi dan Waktu Penenlitian ....................................................... 44

3.3. Fokus Penelitian ............................................................................. 44

3.4. Jenis dan Sumber data yang digunakan ......................................... 45

3.5. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 47

3.6. Teknik Analisis Data ...................................................................... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Mekanisme Pelaksanaan Undian Nasabah di BRI Cabang Barru 49

4.2. Analisis Etika Ekonomi Islam terhadap pelaksanaan undian nasabah

di BRI Cabang Barru ........................................................................... 58

BAB V PENUTUP

5.1. Simpulan ........................................................................................ 68

5.1.1. Mekanisme undian ............................................................... 68

5.1.2. Etika Ekonomi Islam .......................................................... 68

5.2. Saran ............................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 70

LAMPIRAN

Page 14: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

xiv

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

Gambar 1

Bagan Kerangka Pikir

45

Page 15: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No

Lampiran Judul Lampiran

Halaman

1

2

3

4

5

6

7

8

Pedoman Wawancara

Transkip Wawancara

Surat Keterangan Wawancara

Surat Izin Penelitian dari IAIN Parepare

Surat Izin dari Dinas Penanaman Modal PTSP

Surat Keterangan Selesai Meneliti

Dokumentasi

Biografi Penulis

86

87

88

89

89

90

90

91

Page 16: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang Masalah

Bank mempunyai peranan yang strategis dalam perekonomian suatu negara.

Sebagai lembaga intermediasi, bank berperan dalam memobilisasi dana masyarakat

yang digunakan untuk membiayai kegiatan investasi serta memberikan fasilitas

pelayanan dalam lalu lintas pembayaran. Selain menjalankan kedua perencanan

tersebut, bank juga berfungsi sebagai media dalam mentransmisikan kebijakan

moneter yang dilakukan oleh bank sentral. Bank adalah department of store, yang

merupakan organisasi jasa atau pelayanan berbagai macam jasa keuangan. Bank

dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro,

tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai tempat untuk meminjam

uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya. Disamping itu , bank juga

dikenal sebagai tempat untuk menukar uang atau menerima segala bentuk

pembayaran dan setoran.

Tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan jasa produk perbankan semakin

meningkat, seiring meningkatnya pengetahuan dan kemajuan. Agar masyarakat

mampu menyimpan uangnya di bank, maka pihak bank memberikan suatu apresiasi

atau kemudahan dalam bertransaksi berupa pembukaan rekening tabungan, hadiah-

hadiah/souvenir, transfer antar rekening di gratiskan, bebas biaya administrasi,

fasilitas ATM yang tersebar di seluruh Indonesia, nasabah dapat mengambil dan

menyetor setiap harinya tanpa dibatasi. Pelayanan yang diterima nasabah dapat

dijadikan standar dalam menilai kinerja suatu bank yang berarti bahwa kepuasan

nasabah adalah hal yang utama. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berusaha

Page 17: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

2

memberikan pelayanan yang sesuai dengan harapan nasabah dan fasilitas yang baik

untuk mempertahankan nasabah yang sudah ada serta untuk mendapatkan calon

nasabah baru.

Bank Konvensional memiliki perbedaan operasional yang cukup mendasar

dengan Bank Syariah dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga bank

intermediasi. Produk-produk Pada bank konvensional hampir mempunyai kemiripan

dengan produk bank syariah tetapi tidak sama dengan adanya pelarangan riba,

gharar, dan maysir. Prinsip syariah adalah hukum Islam dalam kegiatan perbankan

berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam

penetapan fatwa.1

Pengetahuan masyarakat mengenai ilmu agama Islam saat ini banyak yang

belum mengetahui dan memahami tentang etika ekonomi islam yang berlaku di

kalangan perbankan khususnya dalam hal mengqiyaskan perjudian atau mengundi

nasib. Hal ini mungkin disebabkan karena kebiasaan yang sedikit melenceng dari

syariat namun masih dijalankan oleh pihak bank. Salah satu kegiatan yang masih

dilakukan oleh dunia perbankan adalah pelaksanaan undian nasabah.

Undian merupakan salah satu bentuk kegiatan yang di dalamnya mengandung

unsur pengundian nasib sedangkan dalam Islam perilaku yang sifatnya mengundi

nasib tidak diperbolehkan. Undian tersebut menjadikan seseorang mengharapkan

sesuatu yang belum jelas, sehingga terdapat unsur gharar dalam kegiatan tersebut.

1Adrian Sutedi, Perbankan Syariah (Bogor : Ghalia Indonesia, 2009), h. 53.

Page 18: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

3

Unsur gharar merupakan adanya unsur ketidakpastian atau unsur pemberian harapan

terhadap sesuatu hal yang ditransaksikan.2

Undian berhadiah sebagai salah satu sumber dana perbankan, jelas

mengundang biaya bagi pihak bank oleh karena itu, bank juga akan mencari

imbalannya. Besarnya biaya yang dikeluarkan harus dikaitkan dengan besarnya

pendapatan yang akan diperoleh bank. Sehingga pihak bank akan melakukan sistem

perhitungan agar mereka tidak merugi.

BRI Cabang Barru dalam merebut hati nasabahnya berupaya secara terus

menerus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, salah satunya dengan

mengadakan undian nasabah. Hal ini dilakukan agar masyarakat menjadi nasabah

yang setia pada BRI Cabang Barru. tetapi, yang terjadi dilapangan masih banyak

nasabah belum paham mengenai mekanisme pelaksanaan undian yang dilakukan oleh

pihak bank BRI Cabang Barru.

Karena perbankan adalah suatu lembaga yang sangat tergantung pada

kepercayaan dari masyarakat, sehingga ketentuan-ketentuan mengenai berbagai

produk perbankan haruslah diatur secara jelas dan mendetail sehingga tidak

menimbulkan adanya keraguan dalam benak masyarakat. Apabila suatu produk bank

tidak mendapat kepercayaan dari masyarakat, tentu pihak bank tidak akan mampu

menjalankan usahanya dengan baik selain itu sistem perbankan merupakan sub-

sistem dari sistem keuangan nasional. Oleh karena itu, keberadaan dan semua

kegiatan perbankan perlu diatur secara tegas dan jelas.

2Muhammad Sholahuddin, Lembaga Keuangan dan Ekonomi Islam (Yogyakarta: Ombak,

2014), h. 23.

Page 19: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

4

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana mekanisme pelaksanaan undian nasabah di BRI Cabang Barru ?

1.2.2 Bagaimana analisis etika ekonomi Islam terhadap pelaksanaan undian nasabah

di BRI Cabang Barru ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan undian nasabah di BRI Cabang

Barru.

1.3.2 Untuk mengetahui analisis etika ekonomi Islam terhadap pelaksanaan undian

nasabah di BRI Cabang Barru.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan kontribusi yang

baik dan bermanfaat, baik dari segi teoritis maupun dari segi praktis yang akan

peneliti uraikan sebagai berikut :

1.4.1 Secara Teoritis

Sebagai wahana untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan

serta menambah wawasan yang luas terhadap aplikasi langsung yang terjadi di

lapangan atas pengetahuan secara teori yang di dapat selama bangku kuliah.

1.4.2 Secara Praktis

1.4.2.1 Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam praktik

mekanisme pelaksanaan undian nasabah di BRI Cabang Barru.

1.4.2.2 Bagi Akademik, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi

penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan pelaksanaan undian nasabah.

Page 20: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

5

1.4.2.3 Bagi industri perbankan, dapat dijadikan sebagai catatan/koreksi untuk

memahami dan meningkatkan kinerja, serta kualitas apabila ada kelemahan

dan kekurangan.

Bagi masyarakat, sebagai literatur untuk menambah wawasan dan memahami

mekanisme pelaksanaan undian nasabah yang diadakan oleh pihak industri

perbankan.

Page 21: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Sesuai dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini, maka penelitian

mengambil beberapa buku sebagai referensi, dan selain itu penulis juga mempelajari

penelitian hasil sebelumnya dalam bentuk karya ilmiah yang berupa skripsi yang

digunakan sebagai tolak ukur dalam menentukan permasalahan selanjutnya. Diantara

karya ilmiah tersebut adalah:

Skripsi yang disusun oleh oleh Hanifah “Peranan Hadiah dalam Produk

Tahapan Dana Mandiri di KJKS Giri Muria Kudus” (Program Studi D3 Perbankan

Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang, 2015).3

Menyimpulkan bahwa dalam produk Tahapan Dana Mandiri, Hadiah mempunyai

peranan yang sangat penting sebagai sumber modal perantara keuangan. Sebagai

lembaga keungan bank atau BMT amat dibutuhkan masyarakat, pengaturan gerak

langkah perbankan sangat erat kaitannya dengan kebijakan moneter sebagaimana

eratnya kaitan antara bank-bank atau BMT dan uang yang didukung dengan adanya

proses pemasaran. Keberhasilan pemasaran harus di dukung dengan adanya promosi

penjualan, kegiatan yang termasuk dalam promosi penjualan diantaranya pemberian

hadiah.

3Hanifah, “Peranan Hadiah Dalam Produk Tahapan Dana Mandiri Di KJKS Giri Muria

Kudus” (Skripsi Sarjana; FEBI UIN Walisongo: Semarang, 2015), h. 6.

Page 22: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

7

Skripsi yang disusun oleh Nisaul Faidah yang berjudul “Tinjauan Hukum

Islam terhadap Undian Berhadiah pada Bank BRI Cabang Surabaya” (Jurusan

Muamalah, Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Ampel Surabya, 2010).4 Dalam skripsi ini

pembahasannya fokus pada praktik program undian berhadiah tabungan BRI Britama

di Bank BRI Cabang Surabaya dan telah mempunyai saldo minimum untuk

mengikuti undian berhadiah maka secara otomatis pihak bank akan memberikan

nomor undian yang diikutkan dalam memenangkan hadiah yang akan disediakan oleh

pihak Bank BRI.

Skripsi yang disusun oleh Lina Shofyana yang berjudul “Pelaksanaan

Program Undian Berhadiah di BPRS PNM Binama Semarang ditinjau dari Fatwa

DSN” (Program Studi D3 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

UIN Walisongo Semarang, 2015).5 Menyimpulkan bahwa Praktek pemberian hadiah

dalam penghimpunan dana di BPRS PNM Binama Semarang pada produk Taharah

dengan menggunakan akad mudharabah ini dapat dinilai baik. Tabungan Taharah ini

diundi pada dua periode dalam setahun yaitu di bulan Januari dan Juli, Setiap nasabah

yang mempunyai saldo rata-rata Rp.1.000.000,- akan memperoleh 1 poin undian dan

berlaku untuk kelipatannya. Peserta adalah pemilik rekening tabungan taharah.

Adapun dana yang digunakan untuk pembelian hadiah berasal dari bagi hasil yang

diperoleh BPRS PNM Binama itu sendiri dan penentuan pemenang yang berhak

mendapatkan hadiah dilakukan dengan mekanisme undian poin.

4Nisaul Faidah, “Tinjauan Hukum Islam terhadap Undian Berhadiah pada Bank BRI Cabang

Surabaya” ( Skripsi Sarjana; Syari’ah IAIN Sunan Ampel: Surabaya, 2010), h. 11.

5Lina Shofyana “Pelaksanaan Program Undian Berhadiah di BPRS PNM Binama Semarang

ditinjau dari Fatwa DSN”(Skripsi Sarjana: FEBI UIN Walisongo: Semarang, 2015), h. 7.

Page 23: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

8

Beberapa karya ilmiah di atas tampak jelas perbedaan penelitian yang

dilakukan penulis yaitu mengenai Mekanisme pelaksanaan undian nasabah di BRI

Cabang Barru. Meskipun penelitian-penelitian lainnya sama-sama membahas undian

berhadiah tetapi dalam skripsi-skripsi tersebut terdapat perbedaan di dalam transaksi-

transaksinya.

2.2 Tinjauan Teoritis

2.2.1 Pengertian Bank

Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang umumnya didirikan

dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan

menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote.6 Adapun pengertian bank

dari beberapa ahli sebagai berikut:

Menurut Prof G.M. Verryn Stuart memberikan pengertian, bank adalah badan

usaha yang wujudnya memuaskan keperluan orang lain, dengan memberikan kredit

berupa uang yang diterima dari orang lain, sekalipun dengan jalan mengeluarkan

uang baru kertas atau logam.

Menurut Dr B.N Ajuha mendefinisikan, bank menyalurkan modal dari mereka

yang tidak dapat menggunakan secara menguntungkan kepada mereka yang dapat

membuatnya lebih produktif untuk keuntungan masyarakat.

Menurut Undang-undang RI No 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan bank

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

6Kasmir , Bank dan Lembaga Keuangan lainnya (Jakarta: PT Raja Gramedia Pustaka, 1998),

h. 1-3.

Page 24: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

9

dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.7

Kata bank berasal dari bahasa Italia banque atau banca yang berarti bangku

tempat penukaran uang. Para bankir Florence pada masa Renaisans melakukan

transaksi mereka dengan duduk di belakang meja penukaran uang. Hal ini berbeda

dengan pekerjaan kebanyakan orang yang tidak memungkinkan mereka untuk duduk

sambil bekerja.8

Pengertian bank, menurut UU RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10

November 1998 tentang perbankan, dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan

meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan

jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan

pokok bank, sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung

dan kegiatan menghimpun dana berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam

bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito biasanya sambil diberikan balas jasa

yang menarik, seperti bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat.

Sementara itu, jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran

kegiatan utama bank.9

7Ivalaina Astarina dan Angga Hapsila, Manajemen Perbankan (Yogyakarta: CV Budi Utama,

2015), h. 1.

8Kasmir , Bank dan Lembaga Keuangan lainnya (Jakarta: PT Raja Gramedia Pustaka, 1998)

h. 1,4.

9Thamrin Abdullah, Bank dan Lembaga Keuangan (Jakarta: PT Raja Gramedia Pustaka,

2014), h.13.

Page 25: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

10

Beberapa manfaat perbankan dalam kehidupan sebagai berikut:

2.2.1.1 Sebagai model investasi, berarti transaksi derivatif dapat dijadikan salah satu

model berinvestasi walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka

pendek (yield enhancement).

2.2.1.2 Sebagai cara lindung nilai, berarti transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai

salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai (hedging) atau

disebut juga sebagai risk management.

2.2.1.3 Informasi harga, berarti transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana

mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditas tertentu di

kemudian hari (price discovery).

2.2.1.4 Fungsi spekulatif, berarti transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan

spekulasi (sistem peruntungan) terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif

itu sendiri.

2.2.1.5 Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, berarti transaksi

derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen

dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar pada masa mendatang.

Terlepas dari fungsi-fungsi perbankan yang utama atau turunannya, yang

perlu diperhatikan untuk dunia perbankan ialah tujuan secara filosofis dari eksistensi

bank di Indonesia. Hal ini sangat jelas tecermin dalam Pasal 4 Undang-Undang

Nomor 10 Tahun 1998 yang menjelaskan,”Perbankan Indonesia bertujuan menunjang

pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan,

pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan

rakyat banyak”. Meninjau lebih dalam terhadap kegiatan usaha bank, perbankan

Indonesia dalam melakukan usahanya harus didasarkan atas asas demokrasi ekonomi

Page 26: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

11

yang menggunakan prinsip kehati-hatian karena secara filosofis bank memiliki fungsi

makro dan mikro terhadap proses pembangunan bangsa.10

2.2.2 Jenis-Jenis Bank

2.2.2.1 Bank Sentral

Bank sentral merupakan bank yang berfungsi sebagai pengatur bank-bank

yang ada dalam suatu negara. Bank sentral hanya ada dalam satu di setiap Negara dan

mempunyai kantor yang hampir di setiap provinsi. Bank sentral yang ada di

Indonesia adalah Bank Indonesia.

Tujuan Bank Indonesia, sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999

adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.11

Stabilitas nilai

rupiah ini sangat penting untuk mendukung perekonomian negara dan kesejahteraan

masyarakat.

Dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, maka tugas Bank Indonesia secara

terperinci antara lain:

1. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.

a. Menetapkan sasaran moneter untuk menahan lahan laju inflasi.

b. Menetapkan besarnya giro wajib minimum.

c. Mengatur kredit dan pembiayaan.

d. Mengelola cadangan devisa.

e. Menetapkan tingkat diskonto.

f. Menetapkan bunga SBI (Sertifikat Bank Indonesia).

10

Thamrin Abdullah, Bank dan Lembaga Keuangan (Jakarta: PT Raja Gramedia Pustaka,

2014), h.14.

11Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori menuju aplikasi (Jakarta: Prenadamedia Group,

2018), h. 13.

Page 27: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

12

g. Melakukan operasi terbuka pasar uang, rupiah, maupun mata uang asing.

h. Dan lain-lain yang terkait dengan kebijakan moneter.

2. Mengatur dan memelihara kelancaran sistem pembayaran:

a. Mengatur sistem kliring antarbank secara nasional.

b. Mewajibkan semua penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk

menyampaikan laporan atas semua kegiatannya.

c. Memberikan izin penyelenggaraan sistem pembayaran.

d. Mengatur lalu lintas giral serta mengelola peredaran uang.

3. Mengatur, mengoordinasi dan melakukan pengawasan kepada semua bank:

a. Menentukan prinsip kehati-hatian yang harus dijalankan oleh setiap bank.

b. Memberikan izin yang diperlukan oleh bank dan lembaga keuangan lainnya

serta mencabut izin usaha bank.

c. Memerintahkan agar bank menghentikan sementarra kegiatannya.

d. Melakukan pengawasan kepada bank secara periodic atas se waktu-waktu

tergantung kebutuhan.

e. Mewajibkan bank dalam menyampaikan laporan sesuai ketentuan BI.12

2.2.2.2 Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan bank umum secara garis besar dapat

dibagi menjadi tiga fungsi utama yaitu:

12

Ismail, Manajemen Perbankan dari Teori menuju aplikasi (Jakarta: Prenadamedia Group,

2018), h. 13-14.

Page 28: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

13

a. Penghimpunan dana dari masyarakat

Bank umum menghimpun dana dari masyarakat dengan cara menawarkan

berbagai produk pendanaan antara lain giro, tabungan, deposito, dan produk-produk

pendanaan lainnyayang diperbolehkan. Dengan menghimpun dana dari masyarakat,

maka bank akan membayar bunga atau imbalan tertentu sesuai dengan ketentuan

masing-masing bank.

b. Penyaluran dana kepada masyarakat

Bank umum perlu menyalurkan dananya kepada pihak yang membutuhkan

dana, agar tidak terjadi idle fund. Bank dapat menyalurkan dananya dalam bentuk

kredit dan pembiayaan serta dalam bentuk penenmpatan dana lainnya. Dengan

aktivitas penyaluran dana ini, bank akan memperoleh pendapatan bunga atau

pendapatan lainnya sesuai dengan jenis banknya.

c. Pelayanan Jasa dan lalu lintas pembayaran

Bank umum juga menawarkan produk pelayanan jasa untuk membantu

transaksi yang dibutuhkan oleh pengguna jasa bank. Hasil yang diperoleh bank atas

pelayanan jasa bank ialah berupa pendapatan fee (imbalan) dan komisi.

2.2.3 Mekanisme Pelaksanaan

Mekanisme berasal dari kata dalam bahasa Yunani mechane yang memiliki arti

instrumen, mesin pengangkat beban, perangkat, peralatan untuk membuat sesuatu dan

dari kata mechos yang memiliki arti sarana dan cara menjalankan sesuatu.13

Mekanisme dapat diartikan dalam banyak pengertian yang dapat dijelaskan menjadi 4

pengertian:

13

Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: Gramedia, 1996), h. 612-613.

Page 29: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

14

Mekanisme adalah pandangan bahwa interaksi bagian-bagian dengan bagian-

bagian lainnya dalam suatu keseluruhan atau sistem secara tanpa disengaja

menghasilkan kegiatan atau fungsi-fungsi sesuai dengan tujuan.

Mekanisme adalah teori bahwa semua gejala dapat dijelaskan dengan prinsip-

prinsip yang dapat digunakan untuk menjelaskan mesin-mesin tanpa bantuan

inteligensi sebagai suatu sebab atau prinsip kerja.

Mekanisme adalah teori bahwa semua gejala alam bersifat fisik dan dapat

dijelaskan dalam kaitan dengan perubahan material atau materi yang bergerak.

Mekanisme adalah upaya memberikan penjelasan mekanis yakni dengan

gerak setempat dari bagian yang secara intrinsik tidak dapat berubah bagi struktur

internal benda alam dan bagi seluruh alam.14

Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang

sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan setelah

perencanaan sudah dianggap siap. Secara sederhana pelaksanaan bisa diartikan

penerapan. Browne dan Wildavsky mengemukakan bahwa Pelaksanaan adalah

perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan.15

Pengertian tersebut menjelaskan bahwa kata pelaksanaan bermuara pada

aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme

mengandung arti bahwa pelaksanaan bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan

yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan norma tertentu

untuk mencapai tujuan kegiatan.

14

Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: Gramedia, 1996), h. 612-613.

15Nurdin Usman, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum (Jakarta:PT. Raja Grafindo

Persada, 2002), h. 70.

Page 30: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

15

Pelaksanaan merupakan aktivitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk

melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan

ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang

melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang harus

dilaksanakan, suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah program atau

kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah yang

strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi kenyataan guna mencapai

sasaran dari program yang ditetapkan semula.16

Pengertian yang dikemukakan di atas

dapatlah ditarik suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya pelaksanaan suatu program

yang telah ditetapkan oleh pemerintah harus sejalan dengan kondisi yang ada, baik itu

di lapangan maupun di luar lapangan yang mana dalam kegiatannya melibatkan

beberapa unsur disertai dengan usaha-usaha dan didukung oleh alat-alat penujang.

Faktor-faktor yang dapat menunjang program pelaksanaan adalah sebagai

berikut:

a. Komunikasi, merupakan suatu program yang dapat dilaksanakan dengan baik

apabila jelas bagi para pelaksana. Hal ini menyangkut proses penyampaian informasi,

kejelasan informasi dan konsistensi informasi yang disampaikan.

b. Resouces (sumber daya), dalam hal ini meliputi empat komponen yaitu

terpenuhinya jumlah staf dan kualitas mutu, informasi yang diperlukan guna

pengambilan keputusan atau kewenangan yang cukup guna melaksanakan tugas

sebagai tanggung jawab dan fasilitas yang dibutuhkan dalam pelaksanaan.

16

Abdullah Syukur, Kumpulan Makalah “Study Implementasi Latar Belakang Konsep

Pendekatan dan Relevansinya Dalam Pembangunan” (Ujung Pandang: Persadi,1987), h. 40.

Page 31: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

16

c. Disposisi, sikap dan komitmen dari pada pelaksanaan terhadap program khususnya

dari mereka yang menjadi implementasi program khususnya dari mereka yang

menjadi implementer program.

d. Struktur Birokrasi, yaitu SOP (Standar Operating Procedures), yang mengatur

tata aliran dalam pelaksanaan program. Jika hal ini tidak sulit dalam mencapai hasil

yang memuaskan, karena penyelesaian khusus tanpa pola yang baku.

Keempat faktor di atas, dipandang mempengaruhi keberhasilan suatu proses

implementasi, namun juga adanya keterkaitan dan saling mempengaruhi antara suatu

faktor yang satu dan faktor yang lain. Selain itu dalam proses implementasi sekurang-

kurangnya terdapat tiga unsur penting dan mutlak yaitu:

1. Adanya program (kebijaksanaan) yang dilaksanakan.

2. Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dan manfaat dari program

perubahan dan peningkatan.

3. Unsur pelaksanaan baik organisasi maupun perorangan yang bertanggung jawab

dalam pengelolaan pelaksana dan pengawasan dari proses implementasi

tersebut.17

Pendapat di atas dapatlah dikatakan bahwa pelaksana suatu program

senantiasa melibatkan ketiga unsur tersebut.

2.2.4 Undian

2.2.4.1 Pengertian Undian

Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa undian berasal dari kata

undi, yaitu sesuatu yang dipakai untuk menentukan atau memilih (seperti untuk

17

Abdullah Syukur, Kumpulan Makalah “Study Implementasi Latar Belakang Konsep

Pendekatan dan Relevansinya Dalam Pembangunan” (Ujung Pandang: Persadi,1987), h. 398.

Page 32: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

17

menentukan siapa lebih dulu yang berhak atas sesuatu). Jadi, undian berhadiah

adalah undian yang ada hadiahnya.18

Undian disebut juga dengan qurʻah yang berarti upaya memilih sebagian

pilihan dari keseluruhan pilihan yang tersedia itu memiliki kemungkinan yang sama

besarnya untuk terpilih. Undian merupakan upaya yang paling mampu menjauhkan

unsur keberpihakan dalam memilih dan dapat dilakukan untuk maksud-maksud yang

beragam dan luas, bisa untuk maksud perjudian dan bisa pula untuk maksud-maksud

yang jauh sama sekali dari perjudian.19

Menurut Ibrahim Hosen undian berhadiah dikenal dengan istilah Promosi

adalah salah satu cara untuk menghimpun dana yang dipergunakan untuk proyek

kemanusiaan dan kegiatan sosial. Definisi undian menurut pasal 1 angka 1 Peraturan

Menteri Sosial Nomor 14/A/HUK/2006 tentang izin Undian adalah “Tiap-tiap

kesempatan yang diadakan oleh suatu badan untuk mereka yang telah memenuhi

syarat-syarat tertentu dapat ikut serta memperoleh hadiah berupa uang atau benda

yang akan diberikan kepada peserta- peserta yang ditunjuk sebagai pemenang dengan

jalan undi atau dengan cara lain menentukan untung yang tidak banyak dapat

dipengaruhi oleh peserta sendiri”.20

Prof. Kiai H.Ibrahim Husein berpendapat bahwa SDSB (Sumbangan Dana

Sosial Berhadiah) bukanlah judi (maisir). Kiai Ibrahim berpandangan bahwa tidak

setiap undian adalah judi dan tidak setiap yang bersifat untung-untungan adalah

18

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai pustaka, 2000), h. 1104.

19Abdul Aziz Dahlan, et, al., Ensiklopedi Hukum Islam, cet. 1 (Jakarta: Ichtiar Baru

VanHoeve, 1997), h. 1869.

20Pasal 1 ayat (1), Peraturan Menteri Sosial Nomor 14A tentang izin Undian, 15.

Page 33: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

18

maisir. Sebab, jual beli dan sewa-menyewa juga mengandung unsur untung-untungan

(artinya ada ketidakpastian).

Menurut Kiai Ibrahim, dengan mengutip pendapat Imam Syafi’i, illat hukum

(alasan) haramnya maisir adalah taruhan dan berhadapan. Jika tidak ada dua unsur

itu, berarti SDSB bukan termasuk judi. Akibat pandangan ini, Kiai Ibrahim di-bully

banyak pihak. Untuk menjawab berbagai tuduhan negatif, ia menulis buku dengan

Ma Huwa al-Maisir: Apakah Judi itu (1987).

Mengenai talfiq, Kiai Ibrahim juga memiliki pandangan yang menarik. Talfiq

adalah beramal dalam suatu masalah menurut hukum yang merupakan gabungan dari

dua madzhab atau lebih. Kiai Ibrahim berpandangan bahwa talfiq dibolehkan dalam

Islam. Dengan mengutip pendapat Kamal bin Hasan, ia berpandangan bahwa tidak

ada satupun nash Alquran dan sunnah yang mewajibkan seseorang harus terikat

dengan satu mazhab tertentu. Mewajibkan seseorang harus terikat pada satu mazhab

akan mempersulit umat, padahal asas hukum adalah meniadakan kesulitan (‘adam al-

haraj). Dengan catatan, talfiq dapat dilakukan apabila situasi dan kondisi yang tidak

memungkinkan (darurat).

Menurut Kotler dan Susanto, Hadiah adalah tawaran kesempatan untuk

memenangkan uang, perjalanan atau barang dagang sebagai hasil membeli sesuatu.21

Hadiah memberikan peluang kepada konsumen untuk memenangkan sesuatu seperti

uang tunai dan undian mengharuskan konsumen mendaftar nama mereka untuk

21

Philip Kotler dan Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia, ( Jakarta: Macana Jaya

Cemerlang ), h. 56.

Page 34: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

19

diundi.22

Hadiah dari undian memang sangat menarik tetapi peluang kesempatan

untuk memenangkannya memang sedikit, perbandingannya satu banding berjuta-juta

konsumen di Indonesia yang mengikuti undian tersebut karena hanya diundi dan

diambil beberapa pemenang yang ditentukan.23

Kesempatan menang atau peluang juga menjadi pertimbangan konsumen

dalam mengikuti undian produk tertentu. Dimana undian itu biasanya dilakukan

bertujuan untuk mengumpulkan dana atau propaganda peningkatan pemasaran

barang dagangan. Selain itu, aktivitas undian berhadiah juga melibatkan beberapa

pihak yang terkait diantaranya yaitu:

a. Para penyumbang yakni orang-orang yang membeli kupon dengan

mengharapkan hadiah.

b. Penyelenggara, biasanya pemerintah atau lembaga swasta yang legal

mendapatkan izin dari pemerintah.24

Kegiatan pihak penyelenggara adalah sebagai berikut:

a. Mengedarkan kupon (menjual kupon), salah satu fungsi pengedaran kupon adalah

dapat dihitungnya dana yang diperoleh dari para penyumbang.

b. Membagi-bagi hadiah sesuai dengan ketentuan, hadiah ini diambil dari sebagian

dana yang diperoleh.

c. Menyalurkan dana yang telah terkumpul sesuai dengan rencana yang telah

ditentukan sejak awal setelah diambil untuk hadiah dari biaya operasional.

2.2.4.2 Macam-macam hadiah undian

22

Philip Kotler, dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, ( Jakarta: Erlangga, 2008 ), h.

156.

23Philip Kotler, dan Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, h. 156

24Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persabda, 2008 ), 57.

Page 35: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

20

a. Undian tanpa syarat

Bentuk yang diperbolehkan dan diterima oleh syarat adalah hadiah-hadiah

yang di sediakan untuk memotivasi dan mengajak kepada peningkatan ilmu

pengetahuan yang bermanfaat dan amal shaleh. Misalnya, hadiah yang disediakan

bagi pemenang dalam perlombaan menghafal Al-Qur’an atau hadiah yang disiapkan

bagi berprestasi dalam studi bisa juga sumbangan dalam bidang keIslaman,

keIlmuan, sastra, dan lain sebagainya misalnya The International Faisal Award yang

disediakan oleh pemerintah Arab Saudi boleh pula disediakan oleh yayasan atau

individu, asalkan berfungsi untuk memotivasikan dalam persaingan yang

diperbolehkan oleh syarat dan perlombaan dalam kebaikan hadiah seperti ini

diperbolehkan dan tidak ada perdebatan mengenai hukumnya. Allah berfirman dalam

Q.s As-Shaffat/139-141.

وإن يونس لمن المرسلين . إذ أبق إلى الفلك المشحون. فساهم فكان من المدحضين

Terjemahnya:

“Sesungguhnya Yunus termasuk para rasul Allah. (ingatlah) ketika dia lari, ke kapal yang penuh muatan, Kemudian dia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian”.

25 (QS. As-Shaffat: 139– 141)

b. Undian dengan syarat membeli barang

Undian dengan syarat membeli barang merupakan undian yang tidak bisa

diikuti kecuali oleh orang yang membeli barang yang telah ditentukan oleh

penyelenggara undian tersebut. Hukum undian seperti ini tidak lepas dari dua

keadaan; 1). Harga pokok bertambah dengan terselenggaranya undian berhadiah

tersebut, maka hukumnya adalah haram dan tidak boleh, karena adanya tambahan

harga berarti ia telah mengeluarkan biaya untuk masuk ke dalam suatu muamalah

25

Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemahannya, Semarang,

CV.Alwaah, 1989, h. 451.

Page 36: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

21

yang mungkin ia untung dan mungkin ia rugi, ini adalah maisir yang diharamkan

dalam syariat Islam. 2). undian tersebut mempengaruhi harga produk. Perusahaan

mengadakan undian hanya melariskan produknya.

Hukum undian semacam ini harus dirinci, apabila pelanggan membeli barang

dengan maksud untuk ikut undian, maka ia tergolong ke dalam maysir atau qimar

yang diharamkan dalam syariat karena dalam pembelian barang tersebut terdapat

unsur sengaja mengeluarkan biaya untuk ikut undian. Apabila pelanggan membeli

produk karena kebetulan dan mendapatkan kupon untuk ikut undian tanpa

mengharap sebelumnya, maka hukumnya tidak haram, karena dalam muamalah

bentuk semacam ini halal dan tidak termasuk dalam maysir maupun qimar yang

dilarang oleh syariat.

c. Undian dengan mengeluarkan biaya

Merupakan bentuk undian yang bisa diikuti setiap orang yang membayar atau

mengeluarkan biaya untuk ikut undian tersebut. Contohnya: mengirim kupon atau

kartu undian ke tempat pengundian dengan menggunakan perangko pos. Tentunya

mengirim dengan perangko mengeluarkan biaya sesuai dengan harga perangkonya

contoh lain ikut undian dengan mengirim Short Message Service (SMS) ke layanan

Telkomsel tertentu baik dengan harga wajar maupun dengan harga yang ditentukan.

Hukum bentuk undian semacam ini adalah haram dan tidak boleh, karena

mengeluarkan biaya untuk suatu muamalah yang belum jelas beruntung tidaknya,

maka itu termasuk qimar atau maysir.

2.2.4.3 Tujuan pelaksanaan undian nasabah

a. Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama.

b. Menghindarkan konsumen lari ke merk lain.

Page 37: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

22

c. Menarik para pembeli baru.26

2.2.4.4 Undian dalam pandangan Islam

Islam yang mengajarkan segala yang baik dan bermanfaat bagi manusia,

selain itu Islam adalah agama fitrah, yang sesuai dengan sifat dasar manusia (Human

Nature).27

Perbuatan manusia menurut pendekatan Syariah dapat berbentuk ibadah

dan bisa juga berbentuk muamalah. Suatu perbuatan ibadah pada asalnya tidak boleh

di lakukan kecuali ada dalil atau ketentuan yang terdapat dalam Al-Qur’an atau

Hadist, yang menyatakan bahwa perbuatan itu harus atau boleh di lakukan kecuali

ada ketentuan dalam al-qur’an atau hadist yang melarangnya.

Q.S An-Nisa 29:

يا أيها الذين آمنوا لا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إلا أن تكون تجارة عن تراض

كان بكم رحيما ﴿ نكم ولا تقتلوا أنفسكم إن الله ﴾٢٩مه

Terjemahnya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu”.

28

Ajaran agama Islam yang bersumber pada Wahyu Illahi dan Sunnah Rasul

mengajarkan kepada umatnya untuk berusaha mendapatkan kehidupan yang baik di

dunia dan sekaligus memperoleh kehidupan yang baik di akhirat. Hal ini berarti

dalam mengejar kehidupan di dunia tidak dapat di lakukan dengan menghalalkan

segala macam cara, tetapi harus di lakukan melalui gerakan amal saleh.29

26

Philip Kotler, Managemen Pemasaran, (Jakarta: PT Indeks, 2005), h. 197.

27Zainul Arifin, Dasar- Dasar Management Bank Syariah, ( Jakarta: Alvabeta, 2002 ), h. 1.

28Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemahannya, Semarang,

CV.Alwaah, 1989, h. 83.

29Widyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, ( Jakarta: Badan Penerbit FHUI, 2005

), h. 3-4.

Page 38: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

23

Pemaparan tersebut dapat dipahami bahwa undian berhadiah yang akhir-akhir

ini marak berkembang di masyarakat khususnya Indonesia adalah yang diadakan

oleh produsen dengan sebagai produsen dagang sebagai program promosi terhadap

produk yang dipasarkan. Begitu juga dengan undian yang diadakan oleh bank

konvensional sebagai alat untuk menarik anggota, karena semakin kompetitifnya

persaingan dunia perbankan di Indonesia.

2.2.5 Etika Ekonomi Islam

Menurut bahasa etimologi istilah etika berasal dari bahasa yunani, yaitu ethos

yang berarti adat-istiadat (kebiasaan) perasaan bathin, kecenderungan hati untuk

melakukan perbuatan. Sedangkan menurut istilah terminology para ahli berbeda-beda

pendapat mengenai definisi etika yang sesungguhnya.30

Etika merupakan cabang filsafat yang membahas tentang nilai dan norma.

Moral yang mengatur perilaku manusia baik sebagai individu maupun

sebagaikelompok dan institusi di dalam masyarakat. Oleh karena itu, di samping etika

merupakan ilmu yang memberikan pedoman norma tentang bagaimana hidup

manusia diatur secara harmonis. Agar tercapai keselarasan dan keserasian dalam

kehidupan baik antar sesama manusia maupun antar manusia dengan lingkungan.31

Ekonomi terbagi dua yaitu ekonomi konvensional dan ekonomi syariah.

Ditinjau dari aspek ontology, ekonomi konvensional menggunakan landasan filsafat

positivism yang berdasarkan pada pengalaman dan kajian empiris (hanya

mengandalkan ayat-ayat kauniyah saja), dan tidak percaya kepada petunjuk Tuhan

(sekuler). Dalam ekonomi sekuler, kesenangan atau kebahagiaan yang dikejar adalah

30M. Yatimin Abdullah,PengantarStudi Etika,(Jakarta: Pt. Rajagrafindo Persada, 2006),Cet.

Ke-1, h. 4.

31

Budi Untung,Hokum dan Etika Bisnis, (Yogyakarta: Andi, 2012), Ed. 1, h. 61.

Page 39: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

24

semata-mata kebahagiaan di dunia saja dan sangat materialistic mereka tidak

memandang apa-apa yang dikerjakan mempunyai dampak di akhirat.32

Sangat

berbeda dengan ekonomi yang dianjurkan dalam islam yaitu ekonomi syariah.

S.M. Hasanuz Zaman dalam buku Economic Function of an Islamic

State(1991) memberikan definisi, “Islamic Economics is the knowledge and

applications and rules of the shariah that prevent in justice in the requisition and

disposal of material resources in order to provide satisfaction to human being and

enable them to perform they obligations to Allah and the society.

“Ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi ajaran-ajaran

danaturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam pencarian dan

pengeluaran sumber-sumber daya, untuk memberikan kepuasan bagi manusia dan

memungkinkan mereka melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah

dan masyarakat.”

M. N. Shiddiqi dalam buku Role of State in the Economy (2010) memberikan

definisi, “Islamic economics is the moslem thinker response to the economic

challenges of their times. In this endeavor they werw aided by the Qur’an and the

Sunnah as well as by reason and experience”.

Ilmu ekonomi Islam adalah respon ‘para pemikir muslim’ terhadap tantangan-

tantangan ekonomi zaman mereka. Dalam upaya ini, mereka dibantu oleh Al-Quran

dan As-Sunnah ataupun akal dan pengalaman.”33

Definisi yang popular dari ilmu

ekonomi Islam adalah studi mengenai alokasi sumber daya yang langka, yang

mempunyai berbagai alternative pemanfaatannya. Berdasarkan definisi tersebut

32Mujahidin, Akhmad,Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2007), h. 10.

33

Siti Nur Fatoni, Pengantar Ilmu Ekonomi Dilengkapi Dasar-Dasar Ekonomi Islam,

(Bandung: Pustaka Setia, 2014), h. 157.

Page 40: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

25

terdapat dua pernyataan penting,yaitu aspek sumber daya yang langka dan beberapa

alternative pemanfaatannya.34

Tujuan dari ekonomi Islam yaitu:

a. Mewujudkan perkembangan ekonomi.

b. Keadilan ekonomi dalam semua tahapan kegiatannya, yaitu produksi, distribusi,

dan konsumsi.

c. Tujuan antara atau pendukung bagi tercapainya dua tujuan tersebut adalah

stabilitas ekonomi, baik stabilitas kesempatan kerja, stabilitas harga, maupun

keamanan ekonomi, termasuk jaminan hidup warga masyarakat dihari tua.35

Untuk merealisasikan terciptanya etika ekonomi Islam di dalam kehidupan

sehari-hari perlu dibutuhkan suatu system yang akan mendukung terciptanya tujuan

tersebut yaitu berupa nilai dan prinsip-prinsip syariah. System nilai pada hakekatnya

sesuatu yang akan memberikan makna dalam kehidupan manusia dalam setiap peran

yang dilakukan.

Masudul alam choudhury (1986) menjelaskan secara rinci prinsip-prinsip

ekonomika Islam. Menurutnya ekonomika Islam tidak cukup puas dengan cara

pandang analisis ekonomi konvensional. Hal ini karena ekonomika Islam termotivasi

oleh prinsip pertama yaitu tauhid dan persaudaraan. Selanjutnya ada prinsip kerja dan

produktivitas, dan setelah itu prinsip distribusi harta.

a. Prinsip tauhid dan persaudaraan

Tauhid yang secara harfiah berarti satu atau esa, dalam konteks ekonomi

mengajarkan seseorang bagaimana berhubungan dengan orang lain. Prinsip ini

menyatakan bahwa di belakang praktek ekonomi yang didasarkanatas pertukaran,

34Ibid.

35

Siti Nur Fatoni, Pengantar Ilmu Ekonomi Dilengkapi Dasar-Dasar Ekonomi Islam, h. 185

Page 41: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

26

alokasi sumber daya, maksimasi kepuasan dan keuntungan, ada suatu keyakinan yang

sangat fundamental, yakni keadilan social.36

Esensi tauhid dan persaudaraan terdapat azas kesamaan dan kerjasama.

Konsekuensi langsung dari prinsip tauhid dan persaudaraan adalah pengertian yang

penting dari ekonomika islam, yaitu bahwa apapun yang ada di langit dan di bumi

hanyalah milik Tuhan, dan bahwa Dia telah menjadikan itu semua untuk keperluan

manusia.

b. Prinsip kerja dan produktivitas

Prinsip kerja dan produktivitas menegaskan tentang kerja dan kompensasi dari

kerja yang telah dilakukan. Prinsip ini menunjukkan bahwa upah seorang pekerja

harus proporsional dengan jumlah dan kategori pekerjaan yang dikerjakannya. Harus

ada perhitungan misalnya “jam orang kerja” atau man hours of work dan harus ada

pula kategori yang spesifik bagi setiap pekerjaan atau keahlian. Kemudian upah dari

setiap spesifikasi itu harus pula didasarkan atas upah minimum dan disesuaikan

dengan hokumpermintaan.

c. Prinsip distribusi kekayaan

Prinsip ketiga ini menegaskan adanya hak masyarakat untukmeredistribusikan

kekayaan perorangan. Unsur utama dari pendapatan nasional dan transfer kekayaan

yang digunakan untuk tujuan redistribusi dalam sebuah sistem ekonomi Islam adalah

zakat, shadaqah, ghanimah, fai, kharaj, dan ‘ushr.

Pada tingkat yang lebih mikro, hukum Islam tentang warisan mendorong untuk

meredistribusikan kekayaan perorangan. Jadi redistribusi pendapatan dan kekayaan

secara merata berlaku terhadap Negara dan perorangan, dan harus berlangsung secara

36Muhandis Natadiwirya, Etika Ekonomi Islami, (Jakarta: Granada Press Jakarta, 2007), h.21.

Page 42: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

27

fundamental atas dasar tauhid dan persaudaraan. Tujuannya adalah untuk

meningkatkan transformasi yang produktif dari pendapatan dan kekayaan nasional

menjadi kesempatan kerja atau employment dan mewujudkan kesejahteraan bagi

warga Negara.37

Ilmu ekonomi memiliki kajian yang luas, sehingga etika yang

berkaitan atau yang digunakan dalam suatu usaha atau perniagaan dapat dikaji dalam

ilmu etika bisnis.

Menurut Rahmi etika diterjemahkan menjadi kesusilaan karena sila berarti

dasar, kaidah dan aturan, su berarti baik, benar dan bagus. Jadi yang dimaksud etika

atau yang dapat disebut sebagai kaidah etik masyarakat adalah pedoman, patokan

atau ukuran berperilaku yang tercipta melalui konsesus atau keagamaan atau

kebiasaan yang didasarkan pada nilai baik dan buruk. Apabila terjadi pelanggaran

maka sanksinya bersifat moral psikologik yaitu dikucilkan atau disingkirkan dari

pergaulan masyarakat.38

Karl Bath mengungkapkan dalam Madjid Etika (ethos) adalah sebanding

dengan moral (mos), di mana keduanya merupakan filsafat tentang adat kebiasaan

(sitten). Sehingga secara umum etika kerja atau moral adalah filsafat, ilmu atau di

siplin tentang tingkah laku manusia atau tindakan manusia. Dengan demikian

persepsi umum secara sederhana atas pengertian etika hanya dianggap sebagai

pernyataan benar atau salah serta baik atau buruk.39

37Muhandis Natadiwirya, Etika Ekonomi Islami, h.22.

38Rahmi Desriani, “Persepsi akuntan Publiki terhadap kode etik akuntan Indonesia”. (Tesis S-

2, Program Pasca Sarjana UGM Yogyakarta, 1993), h. 17.

39Nurcholis Madjid. 1992. “Ajaran Nilai Etis dalam Kitab Suci dan Relevansinya bagi

Kehidupan Modern” Dalam Islam doktrin dan Peradaban : Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah

Keimanan, Kemanusiaan dan Kemodernan, (Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 1992), h. 56.

Page 43: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

28

Burhanudin mengungkapkan bahwa Etika Islam bersumber pada firman Allah

SWT yang autentik, yaitu Al-Qur’an, Hadis yang merupakan contoh-contoh dari

kehidupan Nabi Muhammad SAW, Ijma dan Qiyas. Bahwa hukum dan ketetapan

etika itu dapat dijadikan pegangan dan pedoman hidup, itu hanya dapat diperoleh

pada dasar-dasar moral yang ditetapkan oleh Allah SWT.40

Triyuwono mengungkapkan bahwa etika itu terekspresikan dalam bentuk

Syari’ah, yang terdiri dari Al Qur’an, Hadist, Ijma dan Qiyas. Etika merupakan

sistem hukum dan moralitas yang komprehensif dan meliputi seluruh wilayah

kehidupan manusia. Didasarkan pada sifat keadilan, etika syari’ah bagi umat Islam

berfungsi sebagai sumber serangkaian kriteria-kriteria untuk membedakan mana yang

benar (haq) dan mana yang buruk (batil).41

2.2.5.1 Dasar Hukum Ekonomi Islam

Sebuah ilmu tentu memiliki landasan hukum agar bisa dinyatakan sebagai

sebuah bagian dari konsep pengetahuan. Demikian pula dengan penerapan syariah di

bidang ekonomi bertujuan sebagai transformasi masyarakat yang berbudaya Islami.

Aktivitas ekonomi sering melakukan berbagai bentuk perjanjian. Perjanjian

merupakan pengikat antara individu yang melahirkan hak dan kewajiban. Untuk

mengatur hubungan antara individu yang mengandunng unsur pemenuhan hak dan

kewajiban dalam jangka waktu lama, dalam prinsip syariah diwajibkan untuk dibuat

secara tertulis yanng disebut akad. ekonomi dalam Islam. Ada beberapa hukum yang

menjadi landasan pemikiran dan penentuan konsep ekonomi dalam Islam.

40

Nurcholis Madjid. 1992. “Ajaran Nilai Etis dalam Kitab Suci dan Relevansinya bagi

Kehidupan Modern” Dalam Islam doktrin dan Peradaban : Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah

Keimanan, Kemanusiaan dan Kemodernan, h. 56.

41Iwan Triyuwono, “Organisasi dan Akuntansi Syari’ah”, (Yogyakarta: LKIS, 2000), h. 36.

Page 44: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

29

a. Al-Qur’an

Al-Qur’an memberikan ketentuan-ketentuan hukum muamalat yang sebagian

besarberbentuk kaidah-kaidah umum;kecuali itu jumlahnya pun sedikit. Misalnya,

dalam Q.S. Al-Baqarah 188 terdapat larangan makan harta dengan cara yang tidak

sah, antara lain melalui suap yaitu sebagai berikut:

النا ولا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل وتدلوا بها إلى الحكام لتأكلوا فريقا من أموال

ثم وأنتم تعلمون بال

Terjemahnya:

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat dosa), padahal kamu mengetahui”.

42

b. Hadis

Hadis memberikan ketentuan-ketentuan hukum muamalat yang lebih

terperinci dari pada Al-Qur’an, hadist Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu

Majah, Ad-Daruquthni, dan lain –lain dari Sa’id Al-khudri ra. Bahwa Rasulullah

SAW bersabda:

Artinya :

“Janganlah merugikan diri sendiri dan janganlah merugikan orang lain”.

1. Karakteristik Ekonomi Islam

Tujuan akhir ekonomi Islam adalah sebagaimana tujuan dari syariat Islam itu

sendiri (maqashid asy syari’ah), yaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan ikhirat

(falah) melalui suatu tata kehidupan yang baik dan terhormat (hayyah thayyibah).

Inilah kebahagiaan hakiki yang diinginkan oleh setiap manusia, bukan kebahagiaan

42Referensi: https://tafsirweb.com/699-surat-al-baqarah-ayat-188.html (1 Oktober 2019)

Page 45: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

30

semu yang sering kali pada akhirnya justru melahirkan penderitaan dan kesengsaraan.

Mewujudkan kesejahteraan hakiki bagi manusia merupakan dasar sekaligus tujuan

utama dari syariat Islam (mashlahah al ibad), karenanya juga merupakan tujuan

ekonomi Islam. Menurut As-Shatibi tujuan utama syariat Islam adalah mencapai

kesejahteraan manusia yang terletak pada perlindunagan terhadap lima

kemashalahah-an, yaitu keimanan (ad dien), ilmu (al-‘ilm), kehidupan (an-nafs),

harta (al-maal) dan kelangsungan keturunan (an-nasl). Pembangunan keimanan

merupakan prakondisi yang diperlukan dalam ekonomi Islam, sebab keimanan

merupakan fondasi bagi seluruh individu dan masyarakat. Jika keimanan seseorang

kokoh dan benar, yaitu memegang Islam secara kaffah, maka niscaya semua

muamalah akan baik pula. Keimanan akan turut membentuk preferensi, sikap,

pengambilan keputusan, dan perilaku masyarakat. Manusia memerlukan pemenuhan

kebutuhan keimanan yang benar, yang mampu membentuk preferensi, sikap,

keputusan, dan perilaku yang mengarah pada perwujudan mashlahah untuk mencapai

falah. Mashlahah harus diwujudkan melalui cara-cara yang sesuai dengan syariah

Islam sehingga akan terbentuk suatu peradaban yang luhur.

2. Moral sebagai Pilar Ekonomi Islam

Sebagai orang Islam perlu berperilaku sesuai dengan ajaran Islam atau

mewujudkan perilaku homo islamicus. Artinya, moral (akhlaq) Islam menjadi

pegangan pokok dari para pelaku ekonomi yang menjadi panduan mereka untuk

menentukan suatu kegiatan adalah baik atau baruk sehingga perlu dilaksanakan atau

tidak. Jika ini bisa terwujud, maka kita bisa mengatakan bahwa moral berperan

sebagai pilar (penegak) dari terwujudnya bangunan ekonomi Islam. Moral menempati

posisi penting dalam ajaran Islam, sebab terbentuknya pribadi yang memiliki moral

Page 46: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

31

baik (akhlaqul karimah) merupakan tujuan puncak dari seluruh ajaran Islam,

sebagaiman sabda Nabi Muhammad Saw., “Sesungguhnya aku diutus untuk

menyempurnakan akhlak.” Moralitas Islam dibangun atas suatu postulat keimanan

(rukun iman) dan postulat ibadah (rukun Islam) artinya bahwa moral ini lahir sebagai

konsekuensi dari rukun iman dan rukun Islam.

Moral ekonomi Islam dapat diuraikan menjadi dua komponen yaitu:

a. Nilai Ekonomi Islam

Nilai (value) merupakan kualitas atau kandungan intrinsik yang diharapkan dari

suatu perilaku atau keadaan. Dalam aspek ibadah shalat misalnya, nilai shalat diukur

dari kekhusyu’an sebelum, saat atau setelah shalat dilakukan. Nilai ini juga

mencerminkan pesan-pesan moral yang dibawa dari suatu kegiatan, seperti kejujuran,

keadilan, kesantunan, dan sebagainya.

b. Prinsip Ekonomi Islam

Prinsip merupakan suatu mekanisme atau elemen pokok yang menjadi struktur

atau kelengkapan suatu kegiatan atau keadaan. Dalam contoh shalat, prinsip

dicerminkan dari rukun dan syarat sahnya shalat yang membuat suatu kegiatan bisa

disebut sebagai shalat.43

Konsep-konsep fundamental dari nilai moral Islam:

1. Persatuan (Unity)

Alam semesta beserta dengan isinya, termasuk manusia adalah milik Allah, yang

memiliki kemahakuasaan (kedaulatan) sempurna atas makhluk-makhluk-Nya.

Konsep tauhid (dimensi vertikal) berarti Allah sebagai Tuhan yang Maha Esa

43Pengkajian dan pengembangan ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia

Yogyakarta Atas Kerja sama dengan Bank Indonesia, “Ekonomi Islam”, (Jakarta: Rajawali pers,

2012), h.54-57.

Page 47: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

32

menetapkan batas-batas tertentu atas perilaku manusia sebagai khalifah, untuk

memberikan manfaat pada individu tanpa mengorbankan hak-hak individu lainnya,

yang merupakan pranata sosial, politik, agama, moral, dan hukum yang mengikat

masyarakat sebagai perangkat institusionalnya disusun sedemikan rupa dalam sebuah

unit bersistem terpadu untuk mengarahkan setiap individu manusia, sehingga mereka

dapat secara baik melaksanakan, mengontrol, serta mengawasi aturan-aturan tersebut.

Berlakunya aturan-aturan tersebut akan membentuk ethical organizational climate

tersendiri pada ekosistem individu dalam melakukan sistem ekonomi.

2. Keseimbangan (equilibrium)

Pengertian adil dalam Islam diarahkan agar hak orang lain, hak lingkungan

sosial, hak alam semesta, dan hak Allah dan Rasul-Nya berlaku sebagai stakeholder

dari perilaku adil seseorang. Semua hak-hak tersebut harus ditempatkan sebagaimana

mestinya (sesuai aturan syariah). Tidak mengakomodir saalah satu hak diatas, dapat

menempatkan seseorang tersebut pada kezaliman. Karenanya orang yang adil akan

lebih dekat kepada ketakwaan. Berlaku adil akan dekat dengan takwa, karena itu

dalam perniagaan (tijarah), Islam melarang untuk menipu walaupun hanya sekedar

membawa sesuatu pada kondisi yang menimbulkan keraguan sekalipun.

Konsep equilibrium juga dapat dipahami bahwa keseimbangan hidup di dunia

dan akhirat harus diusung oleh seorang pebisnis muslim. Oleh karenanya, konsep

keseimbangan berarti menyerukan kepada para pengusaha muslim untuk bisa

merealisasikan tindakan-tindakan (dalam bisnis) yang dapat menempatkan dirinya

dan orang lain dalam kesejahteraan duniawi dan keselamatan akhirat.

Page 48: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

33

3. Kehendak Bebas (free will)

Konsep Islam memahami bahwa institusi ekonomi seperti pasar dapat berperan

efektif dalam kehidupan ekonomi. Hal ini dapat berlaku bila prinsip persaingan bebas

dapat berlaku secara efektif, dimana pasar tidak mengharapkan adanya intervensi dari

pihak manapun, tak terkecuali negara dengan otoritas penentuan harga atau private

sektor dengan kegiatan monopolistik. Harga sebuah komoditas (barang dan jasa)

ditentukan oleh penawaran dan permintaan, perubahan yang terjadi pada harga

berlaku juga ditentukan oleh terjadinya perubahan permintaan. Harus diyakini nilai

konsep Islam tidak memberikan ruang kepada intervensi dari pihak manapun untuk

menentukan harga. Konsep ini juga kemudian menentukan bahwa pasar Islami harus

bisa menjamin adanya kebebasan pada masuk atau keluarnya sebuah komoditas di

pasar. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin adanya pendistribusian kekuatan

ekonomi dalam sebuah mekanisme yang proporsional.

Aktivitas ekonomi dalam konsep ini diarahkan kepada kebaikan setiap

kepentingan untuk seluruh komunitas Islam, baik sektor pertanian, perindustrian,

pendistribusian, perdagangan maupun lainnya. Larangan adanya bentuk monopoli,

kecurangan, dan praktik riba adalah jaminan terhadap terciptanya suatu mekanisme

pasar yang sehat dan persamaan peluang untuk berusaha tanpa adanya keistimewaan-

keistimewaan pada pihak-pihak tertentu. Salah satu kekhasan dan keunggulan sistem

etika ekonomi Islam adalah kebersatuannya dengan nilai-nilai moral dan spiritual.

Tanpa filter moral, maka kegiatan ekonomi rawan kepada perilaku destruktif yang

dapat merugikan masyarakat luas.

Page 49: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

34

4. Tanggung Jawab (Responsibility)

Al-Qur’an mendorong umat Islam untuk mengusai dan memanfaatkan sektor-

sektor dan kegiatan ekonomi dalam skala yang lebih luas dan komprehensif, seperti

perdagangan, industri, pertanian, keuangan jasa, dan sebagainya, yang ditujukan

untuk kemaslahatan dan kepentingan bersama.44

Konsep tanggung jawab individu begitu mendasar dalam ajaran-ajaran Islam

terutama jika dikaitkan dengan kebebasan ekonomi. Penerimaan pada prinsip

tanggung jawab individu ini berarti setiap orang akan diadili secara personal di hari

kiamat kelak. Tidak ada satu cara pun bagi seseorang untuk melenyapkan perbuatan-

perbuata jahatnya kecuali dengan memohon ampunan Allah dan melakukan

perbuatan-perbuatan yang baik (amal saleh).

Perspektif Islam menekankan bahwa individual yang penting dan bukan

komunitas, masyarakat, ataupun bangsa. Individu tidak dimaksudkan untuk melayani

masyarakat melainkan masyarakatlah yang benar-benar harus melayani individu.

Tidak ada satu komunitas atau bangsapun bertanggung jawab di depan Allah seebagai

kelompok, setiap anggota masyarakat bertanggung jawab di depannya secara

individual. Alasan yang bebas dan tertinggi dari adanya sistem sosial adalah

kesejeahteraan dan kebahagiaan individu, bukan kesejahteraan dan kebahagiaan

masyarakat. Dari sinilah ukuran yang benar dari suatu sistem sosial yang baik adalah

batas yang membantu para anggota masyarakat untuk mengembangkan kepribadian

mereka dan meningkatkan kemampuan personal mereka.

44

Didin Hafidhuddin, ”Islam Aplikatif” ,(Jakarta : Gema Insani, Jakarta, 2003), h.29.

Page 50: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

35

5. Kebaikan (benevolence)

Ihsan (benevolence), artinya melaksanakan perbuatan baik yang dapat

memberikan kemanfaatan kepada orang lain, tanpa adanya kewajiban tertentu yang

mengharuskan perbuatan tersebut atau dengan kata lain beribadah dan berbuat baik

seakan-akan melihat Allah jika tidak mampu, maka yakinlah Allah melihat. Dalam

sebuah kerjasama bisnis pelaksanaan konsep ihsan dalam bisnis yaitu: 1). Kemurahan

hati (leniency); 2). Motif pelayanan (service motives); dan 3). Kesadaran akan adanya

Allah dan aturan yang berkaitan dengan pelaksanaan yang menjadi prioritas

(conciousness of Allah and of his prescribed priorities).45

c. Nilai-nilai dasar ekonomi Islam

Moral Islam sebagai pilar Ekonomi Islam perlu dijabarkan lebih lanjut menjadi

nilai-nilai yang lebih terinci sehingga pada akhirnya dapat menjadi rumusan

penentuan perilaku para ekonomi. Nilai-nilai ini merupakan sisi normatif dari

ekonomi Islam yang berfungsi mewarnai atau menjamin kualitas perilaku ekonomi

setiap individu. Keberadaan nilai semata pada perilaku ekonomi dapat menghasilkan

suatu perekonomian yang normatif, tidak akan bisa berjalan secara dinamis. Oleh

karena itu, implementasi nilai-nilai ini harus secara bersama-sama didasarkan atas

prinsip-prisip ekonomi. Prinsip inilah yang akan menjadikan bagunan ekonomi Islam

kokoh dan dinamis, dan nilai lah yang berfungsi untuk mewarnai kualitas bangunan

tersebut. Nilai-nilai dasar ekonomi Islam digali dari Al-Qur’an dan Sunnah.

Meskipun pada dasarnya nilai dan prinsip tidak bisa dipisahkan, namun penjelasan ini

lebih dimaksudkan untuk memudahkan pengidentifikasian sisi positif dan sisi

normatif dari ajaran Islam.

45 Faisal Badroen, “Etika Bisnis Dalam Islam” (Jakarta:Kencana, 2006), h. 89-102.

Page 51: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

36

Nilai-nilai dalam Al-Qur’an dan Hadis terkait dengan ekonomi sangatlah

banyak. Pandangan Ekonomi Muslim dapat disimpulkan bahwa nilai ajaran Islam

adalah tauhid, yaitu bahwa segala aktivitas manusia di dunia ini, termasuk ekonomi,

hanya dalam rangka untuk ditujukan mengikuti satu kaidah hukum, yaitu hukum

Allah. Ekonomi akan membawa kepada falah ketika mampu membawa hukum-

hukum buatan manusia ini kembali kepada hukum universal, yaitu hukum Allah yang

kadang disebut dengan hukum alam oleh masyarakat konvensional. Dalam

pelaksanaannya, nilai tauhid ini diterjemahkan dalam banyak nilai dan terdapat tiga

nilai dasar yang menjadi pembeda ekonomi Islam dengan lainnya, yaitu:

a. Adl

Keadilan (adl) merupakan nilai paling asasi dalam ajaran Islam.menegakkan

keadilan dan memberantas kedzaliman adalah tujuan utama dari Risalah para Rasul-

Nya. Keadilan seringkali di letakkan sederajat dengan kebajikan dan ketakwaan,

seluruh ulama terkemuka sepanjang sejarah Islam menempatkan keadilan sebagai

unsur paling utama dalam maqashid syariah. Ibn Taimiyah menyebut keadilan

sebagai nilai utama dari tauhid, sementara Muhammad Abduh menganggap

kezaliman (zulm) sebagai kejahatan yang paling buruk (aqbah al-munkar) dalam

kerangka nilai-nilai Islam. Sayyid Qutub menyebut keadilan sebagai unsur pokok

yang komprehensif dan terpenting dalam semua aspek kehidupan.

Dengan berbagai muatan makna “adil” tersebut, secara garis besar keadilan dapat

didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana terdapat kesamaan perlakuan dimata

hukum, kesamaan hak kompensasi, hak hidup secara layak, hak menikmati

pembangunan dan tidak adanya pihak yang dirugikan serta adanya keseimbangan

dalam setiap aspek kehidupan.

Page 52: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

37

b. Khilafah

Nilai khilafah secara umum berarti tanggung jawab sebagai pengganti atau

utusan Allah di alam semesta. Manusia diciptakan Allah untuk menjadi khalifah di

muka bumi, yaitu menjadi wakil Allah untuk memakmurkan bumi dan alam semesta.

Konsep khilafah dapat dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai pengertian, namun

pengertian umumnya adalah amanah dan tanggung jawab manusia terhadap apa-apa

yang telah dikuasakan kepadanya, dalam bentuk sikap dan perilaku manusia terhadap

Allah, sesama, dan alam semesta. Dalam makna sempit. Khilafah berarti tanggung

jawab manusia untuk mengelolah sumber daya yang dikuasakan Allah kepadanya

untuk mewujudkan mashlahah yang maksimun dan mencegah kerusakan di muka

bumi.

c. Takaful

Islam mengajarkan bahwa seluruh manusia adalah bersaudara. Sesama orang

Islam adalah saudara yang belum sempurna Iman sesorang sebelum ia mencintai

saudaranya melebihi cintanya pada diri sendiri. Hal ini yang mendorong manusia

untuk mewujudkan hubungan yang baik diantara individu dan masyarakat melalui

konsep penjaminan oleh masyarakat atau takaful. Jaminan masyarakat (social

insurance) ini merupakan bantuan yang diberikan masyarakat kepada anggotanya

yang terkena musibah atau masyarakat yang tidak mampu. Jaminan masyarakat ini

tidak saja bersifat material, melainkan juga bersifat mak’nawiy (non materi).46

46Pengkajian dan pengembangan ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia

Yogyakarta Atas Kerja sama dengan Bank Indonesia, “Ekonomi Islam”, (Jakarta: Rajawali pers,

2012), h. 58-63.

Page 53: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

38

2.3 Tinjauan Konseptual

Penulisan ini, akan digunakan beberapa istilah yang relevan dengan topik yang

dibahas.Istilah-istilah tersebut adalah:

2.3.1 Pelaksanaan

Pelaksanaan adalah merupakan aktivitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan

untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan

ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang

melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya dimulai dan bagaimana cara yang

harus dilaksanakan, suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah program

atau kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan, langkah

yang strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi kenyataan guna

mencapai sasaran dari program yang ditetapkan semula.47

Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang

sudah disusun secara matang dan terperinci, implementasi biasanya dilakukan setelah

perencanaan sudah dianggap siap. Secara sederhana pelaksanaan bisa diartikan

penerapan. Majone dan Wildavsky mengemukakan bahwa pelaksanaan sebagai

evaluasi. Browne dan Wildavsky mengemukakan bahwa Pelaksanaan adalah

perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan.48

2.3.2 Undian

Kamus Besar Bahasa Indonesia, undian berasal dari kata undi yang artinya

adalah sesuatu yang dipakai untuk menentukan atau memilih untuk menentukan

47

Abdullah Syukur, “ Study Implementasi Latar Belakang Konsep Pendekatan dan

Relevansinya Dalam Pembangunan” (Ujung Pandang: Persadi, 1987), h. 40.

48Nurdin Usman, Kompleks Implementasi Berbasis Kurikulum. (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2002), h. 70.

Page 54: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

39

siapa-siapa yang berhak atas sesuatu.49

Undian adalah sesuatu yang diundi50

dan

undian berhadiah adalah undian yang ada hadiahnya.

Diartikan dengan kata undian dalam undang-undang adalah tiap-tiap

kesempatan yang diadakan oleh sesuatu badan usaha untuk mereka yang telah

memenuhi syarat-syarat tertentu dapat ikut serta memperoleh hadiah berupa uang

atau benda yang akan diberikan kepada peserta-peserta yang ditunjuk sebagai

pemenang dengan jalan diundi atau dengan cara lain untuk menentukan untung yang

tidak terbanyak dapat dipengaruhi oleh peserta sendiri.51

Uraian tersebut mengemukakan aktivitas lotre atau undian diperbolehkan oleh

pemerintah serta peraturannya telah dibuat, artinya ada izin yang mendukung

terlaksananya kegiatan tersebut.

2.3.2.1 Undian Dalam Pandangan Islam

Kata undian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sesuatu yang

diundi (lotere). Istilah lotere sendiri berasal dari bahasa belanda “lotterij” yang

memiliki arti undian berhadiah, nasib, peruntungan.52

Dalam bahasa arab istilah undian dikenal dengan istilah Qur’ah, yang bisa

dimaknai sebagai upaya memilih sebagian pilihan dari keseluruhan pilihan yang

tersedia itu memiliki kemungkinan yang sama besarnya untuk terpilih. Undian

merupakan upaya paling mampu menjauhkan unsur keberpihakan dalam memilih

49

Dessy Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Amelia, 2005), h. 382.

50Dwi Adi K, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, (Surabaya: Fajar Mulya, 2001), h. 571

51Dede Hermawan, perlindungan konsumen dalam bisnis undian sms berhadiah studi

komparatif fatwa mui dan undang-undang no.8 tahun 1954 tentang perlindungan konsumen” dalam

Scholar, (Yogyakarta: Universitas Negeri Sunan Kaligaja, 2009), h. 53.

52

Safiudin Shidik, Hukum Islam Tentang Berbagai Persoalan kontemporer, (Jakarta: PT

Intimedia Cipta Nusantara, 2004), h. 379.

Page 55: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

40

dan dapat dilakukan untuk maksud-maksud yang jauh sama sekali dari perjudian.53

Islam yang mengajarkan segala yang baik dan bermanfaat bagi manusia, selain

itu Islam adalah agama fitrah, yang sesuai dengan sifat dasar manusia (Human

Nature).54

Perbuatan manusia menurut pendekatan Syariah dapat berbentuk ibadah

dan bisa juga berbentuk muamalah. Suatu perbuatan ibadah pada asalnya tidak boleh

di lakukan kecuali ada dalil atau ketentuan yang terdapat dalam Al-qur’an atau

Hadist, yang menyatakan bahwa perbuatan itu harus atau boleh di lakukan kecuali

ada ketentuan dalam al-qur’an atau hadist yang melarangnya.

Surat An-Nisa’ ayat 29:

يا أيها الذين آمنوا لا تأكلوا أموالكم بينكم بالباطل إلا أن تكون تجارة عن تراض

نكم ولا تقتلو كان بكم رحيمامه ﴾٢٩﴿ ا أنفسكم إن الله

Terjemahnya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu”. (An-Nisa’: 29)

55

Ajaran agama Islam yang bersumber pada Wahyu Illahi dan Sunnah rasul

mengajarkan kepada umatnya untuk berusaha mendapatkan kehidupan yang baik di

dunia dan sekaligus memperoleh kehidupan yang baik di akhirat. Hal ini berarti

dalam mengejar kehidupan di dunia tidak dapat di lakukan dengan menghalalkan

segala macam cara, tetapi harus di lakukan melalui gerakan amal saleh.56

53

Safiudin Shidik, (Jakarta: PT Intimedia Cipta Nusantara, 2004), h. 379-380.

54Zainul Arifin, Dasar- Dasar Management Bank Syariah, ( Jakarta: Alvabeta, 2002 ), h. 1.

55Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-qur’an dan Terjemahannya, Semarang,

CV.Alwaah, 1989, h. 83.

56Widyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, ( Jakarta: Badan Penerbit FHUI, 2005

), h. 3-4.

Page 56: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

41

Menurut pendapat Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz dalam kitabnya Al-

Lajnah Al-Daʻimah menyatakan bahwa hukum hadiah undian adalah haram secara

mutlak. Alasannya karena hal tersebut tidak lepas dari bentuk Maysir dan menilai

maksud pembeli, baik itu untuk membeli barang ataupun hanya ikut serta untuk

mendapatkan undian tersebut merupakan suatu perkara yang sulit.

Pemaparan tersebut dapat dipahami bahwa undian kupon berhadiah

mempunyai banyak bentuk dan yang paling sederhana adalah anggota yang

menabung akan diberikan kupon dan pemenangnya mendapatkan hadiah, pemberian

hadiah sebagai daya tarik untuk menjaring dan mempetaruhkan kesetiaan anggota,

agar merangsang pola pikir anggota agar menabung lebih banyak lagi.

2.3.2.2 Dasar Hukum Undian

Dalam aspek Hukum Ekonomi Syariah pada dasarnya hukum mengikuti

undian adalah boleh, namun dengan syarat harga produk yang dibeli tidak naik,

lantaran ada undian dan tujuan membeli barang tersebut memang karena kebutuhan.

Artinya tidak ada undian pun barang tersebut tetap akan dibeli.

Undian berhadiah tanpa menarik iuran dari peserta, maksudnya kupon undian

diberikan kepada peserta dengan cara cuma-cuma maka hukum undian ini

dibolehkan syariat, karena tidak ada dalil yang melarangnya dan juga gharar yang

terdapat dalam akad ini disebabkan ketidaktahuan peserta akan fisik hadiah yang

mereka terima tidak berdampak merusak akad.

Undian berhadiah dengan membayar iuran, undian jenis ini diharamkan

sekalipun jumlah iuranya sangat sedikit, karena ghararnya nyata, dimana peserta

membayar iuran yang kemungkinan ia mendapatkan hadiah sehingga berlaba atau ia

tidak mendapat apa-apa sehingga ia rugi, maka undian ini termasuk maysir. Islam

Page 57: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

42

memandang bahwa sesuatu yang mengandung unsur perjudian atau undian dan

segala bentuk taruhan haram hukumnya.

2.3.2.3 Unsur dan batasan undian yang dilarang:

a. Maisir yaitu menggundi nasib dimana konsumen akan berharap cemas

memperoleh hadiah besar dengan cara mubah.

b. Tabdzir yaitu permainan sms berhadiah cenderung membentuk perilaku

mubadzir yang menyia-nyiakan harta dalam kegitan yang berunsur

maksiat/haram.

c. Gharar yaitu permainan yang tidak jelas (bersifat mengelabuhi), dimaksut

untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya oleh produsen /penyedia jasa

melalui trik pemberian hadiah atau bonus.

d. Dharar yaitu membahayakan orang lain akibat dari permainan judi

terselubung yang menyesatkan dengan pemberian hadiah kemenangan diatas

kerugian dan kekalahan yang diderita oleh peserta lain.

e. Ighra’ yaitu membuat angan-angan kosong dimana konsumen dengan

sendirinya akan berfantasi mengharap dapat hadiah yang menggiurkan.

Akibatnya, menimbulkan mental malas bekerja karena untuk mendapatkan

hadiah tersebut dengan cukup menunggu pengumuman.

f. Israf yaitu pemborosan, dimana peserta mengeluakan uang diluar kebutuhan

yang wajar.

g. Hukum tersebut dikecualikan jika hadiah bukan ditarik dari peserta.57

Pemaparan tersebut dapat dipahami bahwa sesuatu yang mengandung unsur-

unsur diatas terdapat indikasi bentuk perjudian yang dilarang dan sangat dibenci

57

Himpunan Fatwa MUI, (Jakarta: Erlangga,2006), h .847.

Page 58: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

43

Allah dan belum sesuai dengan syariat Ekonomi Syariah.

2.3.3 Etika Ekonomi Islam

Karl Bath mengungkapkan dalam Madjid Etika (ethos) adalah sebanding

dengan moral (mos), di mana keduanya merupakan filsafat tentang adat kebiasaan

(sitten). Sehingga secara umum etika kerja atau moral adalah filsafat, ilmu atau di

siplin tentang tingkah laku manusia atau tindakan manusia. Dengan demikian

persepsi umum secara sederhana atas pengertian etika hanya dianggap sebagai

pernyataan benar atau salah serta baik atau buruk.58

Menurut Abdul Manan mengemukakan pendapat bahwa ilmu ekonomi islam

adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi

masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.59

Menurut Chapra mengemukakan pendapat bahwa ekonomi Islam adalah

sebuah pengetahuan yang membantu upaya relisasi kebahagiaan manusia melalui

alokasi dan distribusi sumber daya yang terbatas yang berada dalam koridor yang

mengacu pada pengajaran Islam tanpa memeberikan kebebasan individu atau tanpa

perilaku makro ekonomi yang berkesinambungan dan tanpa ketidakseimbangan

lingkungan.60

Beberapa definisi tersebut penulis dapat menarik kesimpulan bahwa Etika

Ekonomi Islam adalah tingkah laku manusia atau perilaku manusia yang

58

Nurcholis Madjid. 1992. “Ajaran Nilai Etis dalam Kitab Suci dan Relevansinya bagi

Kehidupan Modern” Dalam Islam doktrin dan Peradaban : Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah

Keimanan, Kemanusiaan dan Kemodernan, (Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina, 1992), h. 56.

59Muhammad Abdul Manan, “Islamic Economics, Theory and Practice”, (India: Idarah

Adabiyah, 1980), h. 3.

60Mustafa Edwin Nasution dkk, “Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam”, (Jakarta: Kencana,

2006), h. 16.

Page 59: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

44

mempelajari masalah-masalah ekonomi yang terjadi di masyarakat dalam

bertransaksi diilhami nilai-nilai Islam sesuai dengan yang disebutkan Al-Qur’an dan

Hadis.

Page 60: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

45

Page 61: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

46

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode-metode penelitian yang digunakan dalam pembahasan ini meliputi

beberapa hal yaitu jenis penelitian, lokasi penelitian. Fokus penelitian, jenis dan

sumber data yang digunakan, teknik pengumpulan data, dan teknis analisis data.61

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini berjenis kualitatif yang menggunakan data yang berupa

bahasa/narasi dengan metode penelitian lapangan. Penelitian ini menggunakan

pendekatan fenomenologi untuk memaknai sesuatu berdasarkan peristiwa yang

terjadi yang sangat nampak dimasa sekarang. Fenomenologi digunakan penulis dalam

menganalisis mekanisme pelaksanaan undian nasabah di BRI Cabang Barru (analisis

etika ekonomi Islam).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bank BRI Cabang Barru yang terletak di Jl. Sultan

Hasanuddin No.90, Palakka, Kec. Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan 90711.

Dalam kurun waktu yang digunakan kurang lebih 45 hari atau sesuai kebutuhan

peneliti.

3.3 Fokus Penelitian

Penelitian dilaksanakan untuk menjawab permasalahan yang telah

dikemukakan melalui pengumpulan dan pengolaan data yang relevan. Penelitian ini

difokuskan pada mekanisme pelaksanaan undian nasabah analisis etika ekonomi

Islam.

61

Tim Penyusun, Pedoman Penelitian Karya Ilmiah ( Makalah dan Skripsi), Edisi Revisi

(Parepare: STAIN PArepare,2013), h. 34.

Page 62: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

47

3.4 Jenis dan Sumber Data yang digunakan

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi atas dua

yaitu data primer dan data sekunder:

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan

dicatat untuk pertama kalinya.62

Dengan kata lain, data diambil oleh peneliti secara

langsung dari objek penelitiannya, tanpa diperantarai oleh pihak ketiga, keempat dan

seterusnya, dalam penelitian ini data primer diperoleh langsung dari wawancara

kepada praktisi yang bekerja di BRI Cabang Barru.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku yang berhubungan

dengan objek penelitian, hasil penelitian dalam bentuk laporan, skripsi, tesis, dan

disertasi.63

Adapun data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku

ilmiah, pendapat-pendapat dan dokumentasi serta foto yang berkaitan dengan prinsip

ekonomi Islam.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah studi

lapangan. Penelitian lapangan yaitu mempelajari secara intensif tentang latar

belakang sekarang, dan interaksi suatu sosial, individu, kelompok, lembaga dan

masyarakat.64

Penelitian lapangan (Field Researc) yang juga dianggap sebagai

pendekatan luas dalam penelitian kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan peneliti sebagai berikut:

62

Marzuki, Metodologi Riset (Yogyakarta: Hanindita Offset 1983), h. 55.

63 Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), h. 106.

64Husaini Usma, et al., Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), h. 5.

Page 63: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

48

3.5.1 Observasi (pengamatan)

Observasi ini digunakan karena memperhatikan fenomena dengan terfokus

terhadap kejadian atau gejala-gejala terhadap sesuatu untuk menafsirakan dan

mengungkapkan faktor-faktor penyebabnya. Menggunakan kemampuan penulis

dalam penelitian ini dapat melihat, mendengar dan merasakan sendiri fenomena yang

terjadi dilapangan. Dengan melakukan ini penulis mampu mendapatkan sendiri

informasi atau data melalui pengamatan ini.

3.5.2 Wawancara(interview)

Wawancara dapat didefinisikan sebagai “interaksi bahasa yang berlangsung

antara dua orang dalam situasi saling berhadapa salah serorang, yaitu yang

melakukan wawancara meminta informasi atau ungkapan kepada orang yang diteliti

yang berputar disekitar pendapat dan keyakinan.65

Menyiapkan instrument berupa pertanyaan-pertanyaan yang telah

dipersiapkan oleh peneliti secara tatap muka dan peneliti merekam jawaban yang

diperoleh sebagai informasi penting dalam menafsirkan penelitian yang sedang

dikerjakan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan kepada para praktisi BRI

Cabang Barru, untuk dapat membantu menetapkan keabsahan data yang telah

diperoleh peneliti sebelumnya dari sumber-sumber lain. Bentuk wawancara yang

digunakan adalah dengan mengajukan pertanyaan yang biasa untuk memerlukan

jawaban tertentu dan mengajukan pertanyaan dengan tidak membatasi

jawaban.Sehingga dengan mudah dapat memperoleh jawaban sebanyak mungkin dan

mengklasifikasikan serta menganalisis data yang diperoleh.

65

Emsir, Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data (Cet. II; Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2011), h. 50

Page 64: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

49

3.5.3 Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan beberapa informasi

pengetahuan, fakta dan data. Dengan demikian, maka dapat dikumpulkan data-data

dengan kategorisasi dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan

masalah penelitian, baik dari sumber dokumen, buku-buku jurnal ilmiah, koran,

majalah, website, dan lain-lain.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses pencandraan (description) dan penyusunan

transkip interview serta material lain yang telah terkumpul. Maksudnya agar peneliti

dapat menyempurnakan pemahaman terhadap data tersebut untuk kemudian

menyajikannya kepada orang lain lebih jelas tentang apa yang telah ditemukan atau

didapatkan di lapangan.66

Analisis data nantinya akan menarik kesimpulan yang

bersifat khusus atau berangkat dari kebenaran yang bersifat umum mengenai suatu

fenomena dan mengeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau data

yang berindikasi sama dengan fenomena yang bersangkutan.67

Selain itu dilakukan

pula proses siklus antara tahap-tahap tersebut, sehingga data yang terkumpul

berhubungan satu dengan yang lainnya secara sistematis.68

Teknik yang digunakan dalam menganalisis data pada umumnya adalah

metode induktif dan deduktif. Adapun tahapan proses analisis data adalah sebagai

berikut:

66

Sudarman Danim, Menjadi Penelitian Kualitatif: Ancangan Metodelogi, Presentasi, dan

Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-Ilmu Sosial,

Pendidikan, dan Humaniora (Cet. I; Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), h.37.

67Saifudin Azwar, Metode Penelitian (Cet. II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000), h. 40.

68H.B Sutopo, Pengantar Metodelogi Penelitian Kualitatif (Cet. I; Surakarta: UNS Press,

2002), h. 94.

Page 65: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

50

3.6.1 Reduksi Data (Data Reduction)

Proses pemilihan, pemusatan perhatian kepada penyederhanaan,

pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan tertulis di

lapangan. Membuat rangkuman, memilih hal-hal yang pokok dan penting, mencari

tema dan pola, membuang data yang dianggap tidak penting. Reduksi data berlansung

terus-menerus sampai sesudah penelitian lapangan sampai laporan akhir lengkap

tersusun.

3.6.2 Penyajian Data (Data Display)

Dengan menggabungkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara

dengan beberapa sumber data dan dokumentasi data yang disajikan berupa narasi

kalimat, dimana setiap fenomena yang dilakukan atau diceritakan ditulis apa adanya

kemudian peneliti memberikan interprestasi atau penilaian sehingga data yang disaji

menjadi bermakna.

3.6.3 Penarikan Kesimpulan (Conclution) atau Verifikasi Data

Pengumpulan data pada tahap awal (studi pustaka) menghasilkan kesimpulan

sementara yang apabila dilakukan verifikasi (penemuan bukti-bukti atau fakta-fakta

yang terjadi di lapangan) dapat menguatkan kesimpulan awal atau menghasilkan

kesimpulan yang baru. Kesimpulan-kesimpulan akan ditangani dengan longgar, tetap

terbuka, tetapi kesimpulan sudah disediakan, mula-mula belum jelas, meningkat

menjadi rinci atau mengakar dengan pokok. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi

selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali

yang melintas dalam pemikiran penganalisa selama ia menulis.69

69

H.B Sutopo, Pengantar Metodelogi Penelitian Kualitatif, h. 91-92.

Page 66: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Mekanisme Pelaksanaan Undian Nasabah di Bank BRI Cabang Barru

Undian adalah salah satu cara yang dilakukan oleh sebuah perusahaan barang

atau jasa untuk menarik minat pembeli atau nasabah agar mereka tertarik untuk

menggunakan produk dari perusahaan tersebut. Undian berhadiah memang makin

marak terjadi di zaman modern ini dan perkembangannya pun semakin pesat, seperti

melalui media sosial, media audio visual, media cetak, bahkan banyak di iklankan

dalam bentuk poster maupun baliho, dan lembaga–lembaga keuangan lainnya. Hanya

saja dari masa ke masa bentuk dan tujuannya beraneka ragam, undian yang pada

dasarnya halal bisa berubah menjadi haram bila terdapat unsur tertentu yang berubah

menjadi sebuah perjudian. Maka yang membedakan bukan nama atau

pengistilahannya, melainkan kriteria yang ditetapkan oleh penyelenggara undian.

Beberapa cara dapat dilakukan oleh pihak bank BRI Cabang Barru dalam

menarik nasabah yaitu salah satunya dengan di selenggarakannya undian yang

dilaksanakan dalam dua periode setiap tahunnya atau enam bulan sekali undian.

Adapun fakor-faktor yang dapat menunjang program pelaksanaan undian nasabah di

BRI Cabang Barru adalah sebagai berikut:

4.1.1 Faktor Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu program yang dapat dilaksanakan dengan baik

dan jelas bagi para pelaksana. Hal ini menyangkut proses penyampaian informasi,

kejelasan informasi dan konsistensi informasi yang disampaikan. Seperti halnya di

dunia perbankan dalam menyampaikan informasi yang akurat dan jelas diperlukan

adanya komunikasi baik antara praktisi bank dan nasabah. Perlunya komunikasi ini

Page 67: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

52

bertujuan agar pihak bank dapat meminimalisir penipuan yang mengatasnamakan

undian dari Bank yang terkait. Salah satu faktor komunikasi yang dapat dilakukan

oleh pihak bank BRI kepada nasabah yang bisa dikategorikan ikut serta dalam

pelaksanaan undian yaitu :

4.1.1.1 Memiliki rekening Simpedes

Bank BRI Cabang Barru dalam hal pelaksanaan undian nasabah diharuskan

membuka rekening simpedes hal ini merupakan suatu informasi yang sangat penting

di sampaikan kepada nasabah dan calon nasabah yang ingin membuka rekening baru

dan bisa ikut dalam pelaksanaan undian. Adapun uraian mengenai tentang syarat

utama dalam ikut undian sebagaimana hasil wawancara Bapak Mif. Apmidjaya

selaku Supervisor Bank BRI Cabang Barru:

“Ketentuan utama yang harus dilalui oleh para nasabah yaitu harus memiliki rekening simpedes dimana syarat pembukaan rekening simpedes harus mengisi formulir pembukaan rekening terlebih dahulu, dengan usia maksimal 17 tahun dan memiliki kartu identitas seperti KTP, NPWP atau identitas lainnya dengan setoran awal minimal Rp. 100.000,-“.

70

Simpedes adalah simpanan masyarakat dalam bentuk tabungan yang dilayani

di BRI Unit, yang penyetorannya dapat dilakukan setiap saat dan frekuensi serta

jumlah pengambilan tidak dibatasi sepanjang saldonya mencukupi. Adapun jenis

tabungan yang disediakan oleh BRI dan biaya administrasi perbulannya dapat sudah

disertakan dalam kolom.

70

Wawancara yang dilakukan oleh Bapak Mif Apmidjaya di BRI Cabang Barru pada tanggal

15 November 2019

Page 68: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

53

Tabel data jenis tabungan dan biaya administrasi:

Jenis Tabungan BRI Biaya Admin BRI

per Bulan

Biaya Kartu Debit

BRI per Bulan

Bunga Tabungan

BRI per Tahun

(max)

BritAma Bisnis Gratis Gratis 2,7 %

TabunganKu BRI Gratis Tidak dapat kartu

debit 1.00 %

BritAma Junior Gratis/ Rp. 5.000 Gratis 1.90 %

BritAma Muda Rp. 4.000 Gratis 1.75 %

BRI Simpedes Rp. 5.500 Gratis 1.10 %

BritAma Rp. 11.000/

Rp. 12.000 Rp. 2.000 (Classic) 1.90 %

Keunggulan dari Rekening Simpedes:

1. Jaringan yang tersebar luas di seluruh Indonesia dan terhubung secara On Line.

2. Peluang besar untuk memenangkan hadiah, total Milyaran Rupiah.

3. Dilengkapi dengan BRI Card (Kartu BRI) yang berfungsi sebagai Kartu ATM

dan Kartu Debit dengan fitur transaksi yang lengkap.

4. Pembukaan Rekening Tabungan Simpedes BRI yang mudah dan praktis, di

seluruh unit kerja BRI.

5. Jumlah dan frekuensi setor dan ambil tidak dibatasi, sepanjang memenuhi

ketentuan yang berlaku.

Dari hasil wawancara diatas penulis dapat disimpulkan bahwa dalam

pelaksanaan undian yang dilakukan oleh pihak bank syarat utama yang harus dilalui

oleh nasabah yaitu dengan memiliki tabungan BRI Simpedes, meskipun nasabah

Page 69: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

54

memiliki tabungan BRI tetapi dalam jenis lain. Nasabah tersebut tidak dapat ikut

dalam proses undian yang akan diselenggarakan oleh bank. Membuka rekening

simpedes juga memiliki beberapa syarat agar bisa memiliki tabungan sendiri salah

satunya harus berusia 17 tahun keatas. Jadi bisa dipastikan bahwa nasabah yang

belum cukup umur tidak bisa asal ikut membuka rekening karena harus memiliki

kartu identitas karena kartu identitas sebagai pelacak bagi ada oknum yang tidak

bertanggung jawab meng salah gunakan buku rekening nasabah. Adapun fasilitas-

fasilitas yang bisa diperoleh bagi nasabah yang pemilik rekening simpedes adalah

sebagai berikut.

Fasilitas yang tersedia:

1. Fasilitas E-Banking BRI (SMS Banking, Internet Banking, Mobile Banking, SMS

Notifikasi, dll.)

2. Fasilitas Transaksi Otomatis, meliputi:

a. Automatic Fund Transfer (AFT)

Fasilitas untuk mentransfer dana dari rekening Simpedes ke rekening simpanan

di BRI, baik di Unit Kerja sendiri ataupun di Unit Kerja lain,

setiap tanggal tertentu dengan nominal transfer tertentu yang bersifat tetap

(secara rutin).

b. Account Sweep

Fasilitas untuk mentransfer dana dari satu rekening ke rekening lainnya di

Unit Kerja sendiri ataupun di Unit Kerja lain secara otomatis yang

sebelumnya di set up saldo minimal atau saldo maksimalnya. Transfer

otomatis terjadi apabila batas saldo minimal atau maksimal tersebut

Page 70: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

55

terlampaui. Fasilitas ini dapat digunakan untuk keperluan Simpedes mem-

back up giro secara otomatis.

c. Automatic Grab Fund (AGF)

Fasilitas transfer otomatis untuk menarik (mendebet) dana secara otomatis

oleh satu rekening dari rekening lainnya, baik di Unit Kerja sendiri maupun

Unit Kerja lain. Inisiatif pendebetan berasal dari rekening yang akan

mendebet, dengan nominal transaksi yang bersifat tetap. Fasilitas ini dapat

digunakan untuk pembayaran angsuran pinjaman secara otomatis, dimana

rekening pinjaman akan secara otomatis mendebet rekening Simpedes untuk

membayar angsurannya.

3. Aksebilitas BRI Card.

4. Jaringan BRI Card.

4.1.1.2 Saldo mengendap minimal 1 Bulan lebih dari Rp. 100.000,-

Saldo rekening adalah jumlah yang ada pada akun setelah pembebanan biaya

jasa penarikan, pendebitan dan pengkreditan setoran, serta hasil kliring penarikan cek.

Selain itu, saldo rekening juga dapat digunakan untuk rekonsiliasi dengan

membandingkan laporan bank dengan buku cek. Sedangkan saldo mengendap atau

saldo ditahan, adalah saldo tabungan yang tidak bisa ditarik nasabah. Besaran saldo

yang dibuat mengendap oleh bank sangat beragam, tergantung bank. Adapun uraian

mengenai tentang saldo mengendap sebagaimana hasil wawancara dari Bapak Mif

Apmidjaya selaku Supervisor (SOP) di BRI Cabang Barru:

“Setelah memiliki rekening simpedes, ketentuan yang kedua untuk bisa mengikuti undian nasabah yang diselenggarakan oleh BRI Cabang Barru yaitu saldo yang mengendap di buku rekening Simpedes minimal 1 bulan lamanya dengan saldo lebih dari Rp. 100.000,-“.

71

71

Wawancara yang dilakukan oleh Bapak Mif Apmidjaya di BRI Cabang Barru pada tanggal

15 November 2019

Page 71: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

56

Hasil wawancara diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa meskipun

nasabah sudah memiliki tabungan BRI simpedes tetapi isi saldo dari tabungan

tersebut tidak memenuhi syarat kedua dari undian yang diselenggarakan. Maka bisa

dikatakan nasabah tersebut tidak dapat ikut serta dalam proses jalannya undian.

Adapun maksud dari saldo mengendap yang dikatakan oleh informan adalah saldo

yang ditahan atau saldo yang harus ada di dalam rekening tabungan simpedes dan

saldo tersebut tidak boleh berkurang selama periode penyelenggaraan undian

berlangsung sampai puncak acara dimulai. Alangkah baiknya nasabah meningkatkan

saldo tabungan agar bisa berpeluang besar memenangkan hadiah utama. Maksud dari

saldo yang tertinggal di dalam rekening simpedes selama 1 bulan harus lebih dari Rp.

100.000,- dan jika kurang dari Rp. 100.000,- maka nasabah tidak dapat mengikuti

undian berhadiah yang dilaksanakan oleh pihak Bank BRI Cabang Barru.

Tabel data penghitungan Point undian yang dilaksanakan BRI :

Tanggal Mulai Tanggal

Selesai Setor/ (Tarik) Saldo Akhir

Jumlah

Hari

Saldo Akhir x

Jumlah Hari

1 Juni 2019 11 juni 2019 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 11 hari Rp. 11.000.000

12 Juni 2019 26 Juni 2019 Rp. 2.000.000 Rp. 3.000.000 15 hari Rp. 45.000.000

27 Juni 2019 29 Juni 2019 Rp. 3.500.000 Rp. 6.500.000 3 hari Rp. 19.500.000

30 Juni 2019 30 Juni 2019 Rp. 500.000 Rp. 6.000.000 1 hari Rp. 6.000.000

Total Hari 30 hari Rp. 81.500.000

Saldo Rata-Rata Harian

Page 72: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

57

Perhitungan saldo rata-rata harian dari simulasi di atas dijelaskan sebagai berikut.

(Rp. 1.000.000 x 11 hari) + (Rp. 3.000.000 x 15 hari) + (Rp. 6.500.000 x 3 hari) + (Rp. 6.000.000 x 1 hari)

30 hari

=Rp. 2.716.667

Poin yang di dapatkan rekening:

Rp. 2.716.667 x 30 poin = 54x 30 poin = 1620 poin.

Rp. 50.000

Pembukaan rekening simpedes dapat dilakukan dua cara yaitu :

1. Pembukaan rekening secara online

Page 73: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

58

2. Pembukaan rekening secara langsung (offline)

4.1.2 Resource (Sumber daya)

Hal ini meliputi empat komponen yaitu terpenuhinya jumlah staf dan kualitas

mutu, informasi yang diperlukan guna pengambilan keputusan atau kewenangan yang

cukup guna melaksanakan tugas sebagai tanggung jawab dan fasilitas yang

dibutuhkan dalam pelaksanaan. Adapun data yang diperoleh dari penulis mengenai

jumlah karyawan atau staf bank yaitu :

Page 74: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

59

Data jumlah pekerja berdasarkan Status.

Data jumlah pekerja berdasarkan tingkat pendidikan.

Data jumlah pekerja berdasarkan level organisasi.

Seperti yang dikemukakan oleh bapak Mif apmidjaya :

“ kualitas karyawan dan pekerja bank berdasarkan pengelompokkan dari segi tingkat pendidikan, tingkat status dan level organisasi merupakan jumlah karyawan yang bisa diberikan posisi pekerjaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan, maupun level organisasi. Pekerja bank yang bertugas dalam penanganan pelaksanaan undian itu adalah Supervisor atau biasa disebut SOP

2015 2017 2016

2015 2016 2017

2015 2016 2017

Page 75: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

60

yang bekerja dibagian unit usaha mikro yang ada di BRI Cabang Barru serta karyawan-karyawan yang terlibat langsung dalam pelaksanaan undian ini”.

72

Hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam bekerja disuatu

perusahaan diperlukan skill atau kemampuan dalam melakukan suatu pekerjaan.

Kualitas maupun mutu dalam diri karyawan dapat dilihat dari tingkat status

karyawan, tingkat pendidikan dan tingkat level organisasi. Bagi karyawan yang

memiliki level organisasi yang tinggi akan diberikan posisi dalam penanganan unit

usaha mikro salah satunya undian.

4.1.3 Disposisi

Sikap dan komitmen dari pada pelaksanaan terhadap program khususnya dari

mereka yang menjadi implementasi program khususnya dari mereka yang menjadi

implementer program.

Contoh lembar disposisi yang diedarkan sebelum undian tersebut

dilaksanakan.

72 Wawancara yang dilakukan oleh Bapak Mif Apmidjaya di BRI Cabang Barru pada tanggal

17 November 2019.

Page 76: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

61

Uraian dari mengenai lembar disposisi yang berhubungan dengan bank, seperti yang

dikemukakan oleh Bapak Mif apmidjaya :

“ Sebelum undian dilaksanakan ada hal yang sangat penting yang harus dilakukan terlebih dahulu seperti lembar disposisi. Lembar disposisi ini sangat berpengaruh akan kesuksesannya acara karena disposisi merupakan salah satu jalan untuk mencapai suksesnya acara. Dalam lembar disposisi terdapat pendapat para pejabat mengenai hal yang akan dilaksanakannya suatu program undian”.

73

Hasil wawancara diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa salah satu

faktor yang dapat meyukseskan acara adalah dengan adanya surat lembar disposisi

yang akan diajukan kepada para pejabat tinggi yang bertujuan untuk memperoleh

pendapat mengenai undian yang akan diselenggarakan tersebut.

4.1.4 Struktur Birokrasi

Struktur birokrasi yaitu SOP ( Standar Operating Procedures ) yang mengatur

tata aliran dalam pelaksanaan program. Adapun tahapan yang harus dilakukan dalam

pelaksanaan undian adalah adanya izin penyelenggaraan.

Dalam pelaksanaan undian, tentunya penyelenggara harus mendapatkan izin

penyelenggaraan terlebih dahulu. Setelah mendapat izin penyelenggaraan undian

berupa (Surat Keputusan Menteri Sosial), penyelenggara dapat melaksanakan undian

sesuai dengan surat keputusan tersebut. Adapun uraian mengenai Izin

penyelenggaraan undian sebgaimana hasil wawancara dari Bapak Mif Apmidjaya

mengemukakan bahwa:

“Sebelum melaksanakan suatu program yang besar dan melibatkan banyak orang, program tersebut harus memiliki izin undian dari Departemen Sosial dulu guna melancarkan jalannya program tersebut sebagai bentuk resminya

73 Hasil wawancara oleh bapak Mif Apmidjaya di BRI Cabang Barru pada tanggal 17

november 2019

Page 77: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

62

undian yang diselenggarakan. Dan BRI Cabang Barru telah mendapat Izin undian dari pihak yang terlibat yaitu Departemen Sosial”.

74

Hasil wawancara diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa segala aktifitas

ataupun suatu kegiatan harus memiliki izin penyelenggara terlebih dahulu karena

dengan adanya perizinan dari pihak yang terkait . Maka nasabah tidak perlu takut

untuk ikut undian. Dilihat dari banyaknya event tentang undian banyak yang

mengatas namakan bank karena adanya oknum yang tidak bertanggung jawab yang

melakukan penipuan.

Perizinan undian diatur secara rinci dalam Peraturan Menteri Sosial No

14A/HUK/2006 tentang izin Undian dan Keputusan Menteri Sosial Nomor

73/HUK/2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Izin dan Penyelenggaraan

Undian Gratis. Undian menurut Pasal 1 angka 1 Permensos 12/2019 adalah tiap-tiap

kesempatan yang diadakan oleh suatu badan untuk mereka yang setelah memenuhi

syarat-syarat tertentu dapat ikut serta memperoleh hadiah berupa uang atau benda,

yang akan diberikan kepada peserta-peserta yang ditunjuk sebagai pemenang dengan

jalan undi atau dengan lain cara menentukan untung yang tidak terbanyak dapat

dipengaruhi oleh peserta sendiri. Sementara itu, undian gratis berhadiah adalah suatu

undian yang diselenggarakan secara cuma-cuma dan digabungkan/dikaitkan dengan

perbuatan lain.

74

Wawancara yang dilakukan oleh Bapak Mif Apmidjaya di BRI Cabang Barru pada tanggal

15 November 2019

Page 78: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

63

Contoh Alur dalam pengajuan izin penyeleggara dari kementrian sosial sebagai

berikut :

4.1.4.1 Penentuan pemenang dalam pelaksanaan undian nasabah di BRI Cabang

Barru.

Pelaksanaan undian yang dilakukan oleh pihak bank ada yang beruntung dan

tidak beruntung dalam hal ini adapun penentuan pemenang yang dilakukan oleh pihak

bank dilakukan secara komputerisasi atau memanfaatkan teknologi di jaman modern

saat ini.

Adapun uraian dari poin penentuan dalam undian dari hasil wawancara oleh

Bapak Mif Apmidjaya mengatakan bahwa:

“Dalam penyelenggaraan undian ini selain nasabah, semua anggota rekan kantor juga diperbolehkan untuk ikut dalam undian ini selama syarat dan ketentuan yang berlaku di jalankan dan dipatuhi. Penentuan cara pemenang dalam undian yaitu dilakukan secara komputerisasi dimana aplikasi yang digunakan itu secara khusus dan dijalankan oleh teknologi yang canggih. Jadi, kecurangan dalam penentuan pemenang itu peluangnya sangat kecil. Penentuan pemenang undian disaksikan oleh pihak-pihak yang berwajib

Page 79: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

64

seperti Notaris, Kepolisian, Saksi-saksi yang terlibat dan Departemen Sosial”.

75

Hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan oleh penulis bahwa setiap

nasabah yang menabung di BRI Cabang Barru, boleh mengikuti sistem pengundian

selama nasabah tersebut memiliki syarat-syarat dalam pengundian. Undian ini tidak

hanya di ikuti oleh para nasabah saja melainkan pegawai nasabah juga boleh ikut

dalam undian ini. Adapun cara penarikan pemenang ditentukan melalui sistem

komputerisasi yaitu nomor rekening nasabah di lakukan dengan menggunakan

teknologi yang canggih.

Contoh pengundian menggunakan komputerisasi :

Cara penentuan kalah dan menang tersebut melalui jalan undi. Menurut

Undang-Undang No. 22 Tahun 1954 Tentang Undian, cara undian dapat dibedakan

dalam:

75

Wawancara yang dilakukan oleh Bapak Mif Apmidjaya di BRI Cabang Barru pada tanggal

15 November 2019.

Page 80: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

65

1. Cara undi murni, dimana penentuan pemenang hadiah disyaratkan dengan memilih

salah satu nomor atau nama dari peserta tanpa banyak dipengaruhi oleh

penyelenggara maupun peserta. Cara ini dapat dibedakan menjadi dua cara, yaitu:

a. Dengan kupon

Kupon adalah suatu tanda ikut dalam undian berhadiah dimana di dalam setiap

kupon berisikan keterangan undian seperti: Nomor dan tanggal Surat Keputusan Izin

Undian, perincian dan harga hadiah-hadiah, tanggal penarikan, tempat jumlah dan

nomor kupon-kupon undian. Pada pengundian yang menggunakan kupon, pihak

peserta hanya mencocokkan nomor kuponnya dengan nomor-nomor yang telah

terpilih. Bila nomor kuponnya cocok dengan nomor-nomor yang terpilih, maka ia

adalah pemenangnya.

b. Tidak dengan kupon

Pihak Penyelenggara tidak mengeluarkan kupon sebagai mana terdapat pada

undian murni dengan kupon akan tetapi suatu tanda lain sebagai tanda keikutsertaan.

Tanda tersebut (yang sering diartikan kupon) dapat berupa kemasan barang yang

bersangkutan, atau suatu tanda lain yang berkaitan dengan penjualan barang. Pada

cara kedua ini pihak peserta tidak lagi mencocokkan nomor, akan tetapi tanda yang

telah ditentukan sebagai syarat yang telah dikirimkan kepada pihak penyelenggara

untuk dilakukan penentuan siapa yang berhak atas hadiah dengan jalan memilih salah

satu pemenang atau berapa pemenang yang tidak banyak dipengaruhi oleh

penyelenggara peserta.

Page 81: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

66

2. Cara undi tidak murni adalah diperlukan suatu ketangkasan atau usaha dari pihak

peserta, dimana seorang peserta dapat melakukan sesuatu atau menjawab benar

pertanyaan yang diajukan, baru kemudian ia akan diikutsertakan dan diadu dengan

undi.

Penarikan undian dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi pada

aplikasi khusus yang dimiliki oleh pihak bank dan undian dilakukan dihadapan

Notaris, dan pejabat-pejabat yang mewakili instansi Departemen Sosial, Kepolisian

dan dapat juga perwakilan dari Yayasan Lembaga Konsumen dan Masyarakat, sesuai

dengan sifat undian tersebut yang harus terbuka untuk umum. Hal ini penting karena

apabila tidak terpenuhi ketentuan diatas maka penarikan undian dinyatakan tidak sah.

Periode Undian yang dilaksanakan ini berlangsung selama dua periode dalam

setahun.

4.1.4.2 Panen Hadiah Simpedes BRI Cabang Barru

Tujuan akhir dari diselenggarakannya undian ini adalah untuk menghimpun

dana nasabah sebanyak-banyaknya dan sebagai bentuk pemberian loyalitas kepada

para nasabah agar tetap setia menabung di BRI seperti yang dikatakan oleh Bapak

Mif Apmidjaya selaku Supervisor (SOP) di BRI Cabang Barru mengatakan bahwa:

“Panen Hadiah Simpedes BRI Cabang Barru menyediakan puluhan hadiah untuk nasabah yang sudah memenuhi kategori ikut dalam undian Simpedes yaitu: berupa Sepeda Motor, Hp, Televisi, alat elektronik lainnya dan Hadiah Grandprize atau Hadiah Utama adalah 1 unit Mobil Ertiga dan pemenang tidak dipungut biaya atau dengan kata lain semua ditanggung oleh pihak Bank BRI Cabang Barru”.

76

Hasil wawancara diatas dapat ditarik kesimpulan oleh penulis bahwa undian

BRI Simpedes ini dinamakan Panen Hadiah Simpedes BRI Cabang Barru dilakukan

76

Wawancara yang dilakukan oleh Bapak Mif Apmidjaya di BRI Cabang Barru pada tanggal

15 November 2019.

Page 82: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

67

sebanyak dua kali periode dalam setahun dan pihak bank menyediakan banyak hadiah

yang menarik bagi nasabah yang memenangkan undian ini diantaranya ada hadiah:

Motor, Televisi, Handphone dan alat elektronik lainnya, adapun hadiah utama dari

undian ini adalah 1 unit Mobil Ertiga yang akan dimenangkan oleh nasabah bagi yang

beruntung. Bagi nasabah yang memenangkan hadiah utama, nasabah dapat

meningkatkan saldo isi tabungan agar berpeluang memenangkan 1 unit mobil ertiga.

Undian ini disaksikan oleh Notaris, Pejabat-pejabat, Departemen Sosial dan pihak

Kepolisian juga ikut serta dalam proses berlangsungnya undian.

Adapun contoh daftar pemenang undian dan jenis hadiah dimenangkan adalah

sebagai berikut:

Panen Hadiah Undian Simpedes ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya selama

dua periode dalam setahun sebagai wujud kedekatan BRI dengan rakyat dan sebagai

Page 83: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

68

bentuk pengapresiasi peningkatan tabungan dan jumlah nasabah yang ada di BRI

Cabang Barru yang setiap tahunnya terus bertambah. Hal tersebut merupakan suatu

komitmen BRI yaitu melayani dengan setulus hati.

4.2 Analisis Etika Ekonomi Islam terhadap Pelaksanaan Undian Nasabah di

BRI Cabang Barru

Melakukan segala aktifitas terutama dalam bentuk kegiatan usaha tentunya

ada etika yang mengatur, sehingga dalam kegiatan tersebut dapat menimbulkan

keharmonisan dan keselarasan antar sesama begitu juga dalam dunia bisnis tidak

lepas dari etika yaitu etika bisnis. Etika bisnis merupakan aturan yang mengatur

tentang aktifitas bisnis.

Amanah salah satu prinsipnya tentang kebajikan dan kejujuran ini dalam

berbisnis sudah sepantasnya dilakukan oleh para karyawan maupun nasabah, maka

adapun prinsip-prinsip etika ekonomi Islam yang harus dijalankan para pebisnis

muslim dalam menjalankan bisnisnya sebagai berikut:

1. Prinsip kesatuan (Unity)

Alam semesta, termasuk manusia adalah milik Allah, yang memiliki

kemahakuasaan (kedaulatan) sempurna atas mahluk-mahluknya. Konsep tauhid, yang

merupakan suatu dimensi vertikal Islam berarti Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa

menetapkan batas-batas tertentu atas perilaku manusia sebagai khalifa, untuk

memberikan manfaaat pada individu tanpa mengorbankan hak-hak individu lainnya.

Dari konsep ini maka Islam menawarkan keterpaduan agama, ekonomi, dan sosial

demi membentuk kesatuan.

Konsep tauhid juga dapat diartikan sebagai iman, akidah dan tanggung jawab.

Hal ini dilakukan oleh nasabah dan karyawan BRI Cabang Barru ketika karyawan

Page 84: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

69

BRI Cabang Barru menawarkan pembukaan rekening tabungan simpedes kepada

nasabah dengan menunjukkan sikap akidah senantiasa memberikan senyuman dan

ramah dalam menyambut dan menjelaskan produk yang mereka tawarkan kepada

nasabah, dengan sikap keterbukaan terhadap nasabah dan telah melaksanakan

tanggung jawab sepenuhnya kepada nasabah untuk mempermudah dalam memenuhi

kebutuhan informasi yang diperlukan nasabah dengan sikap yang amanah karyawan

akan berusaha mengajak nasabah untuk bisa ikut serta dalam undian. Undian ini bisa

diikuti oleh semua jenis kalangan dan tidak ada batasan baik kalangan dari ekonomi

rendah, ekonomi menengah dan ekonomi tinggi selama memenuhi persyaratan dan

kriteria bagi calon pemenang undian dan adapun nasabah yang membuka rekening

simpedes tetapi tidak memenuhi persyaratan maka nomor rekening nasabah tidak

dapat diikutsertakan dalam proses pengundian dan dari penerapan prinsip kesatuan

(unity) seperti yang dikemukakan oleh Informan:

Undian ini bisa di ikuti oleh semua kalangan baik dari segi status nasabah, karyawan, mitra kerja dan lainnya dan Ketika ditemukan seorang karyawan tidak bersikap amanah dalam bekerja maka karyawan tersebut akan mendapatkan teguran.

77

Penulis dapat menarik kesimpulan bahwa prinsip kesatuan yang dilakukan

oleh pihak bank bahwa dilarangnya diskriminasi terhadap karyawan maksudnya

karyawan dan nasabah boleh ikut serta dalam proses pelaksanaan undian dan

dituntutnya seorang karyawan melakukan sikap yang amanah dan meninggalkan

sikap yang tidak beretika karena akan berpengaruh pada loyalitas karyawan terhadap

nasabah. Dalam hal ini, maka strategi tersebut sudah dapat dikatakan mampu

memenuhi salah satu prinsip etika ekonomi Islam.

77 Wawancara yang dilakukan oleh bapak mif apmidjaya

Page 85: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

70

2. Keseimbangan (equilibrium)

Beraktivitas di dunia kerja dan bisnis, Islam mengharuskan untuk berbuat adil,

tak terkecuali kepada pihak yang tidak disukai. Pengertian adil dalam Islam diarahkan

agar hak orang lain, hak lingkungan sosial, hak alam semesta dan hak Allah dan

Rasulnya berlaku sebagai stakeholder dari perilaku adil seseorang. Semua hak-hak

tersebut harus ditempatkan sebagaimana mestinya atau (sesuai aturan syariah). Tidak

mengakomodir salah satu hak di atas, dapat menempatkan seseorang tersebut pada

kezaliman.78

Dalam beraktivitas di dunia kerja maupun di dunia bisnis, Islam

mengharuskan untuk berbuat adil tidak terkecuali pada pihak yang tidak disukai. Hal

ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Maidah (5):8

شهداء بالقسط ولا يجرمنكم شنان قوم امين لله على الا يايها الذين امنوا كونوا قو

ان الله ﴾۸ ببيرب بما تعملون ﴿الماةدة تعدلوا اعدلوا هو اقرب للتقوى واتقوا الله

Terjemahnya:

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil, dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adilah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

79

Ayat diatas sudah jelas bahwa dalam segala aktivitas terutama di dunia bisnis,

kita sebagai manusia di anjurkan untuk selalu bersikap adil dan Allah maha

mengetahui apa yang kita perbuat.

Hal ini Bank BRI Cabang Barru dalam melakukan penawaran produk

terhadap nasabah harus adil dalam memberikan informasi contoh penjualan produk

78Faisal Badroen, et al., “Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2007, h. 91.

79Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Diponegoro, 2011),

h.44.

Page 86: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

71

khususnya menawarkan program undian berhadiah sebaiknya nasabah datang

langsung ke banknya agar nasabah dapat diberi pemahaman secara langung oleh

pihak bank mengenai mekanisme undian yang dilaksanakan. Selain itu nasabah juga

bisa memenuhi syarat-syarat dari keikutsertaan dalam proses pengundian di BRI

Cabang Barru agar dapat meminimalisir tindak kecurangan yang terjadi. Adapun

salah satu cara agar setiap nasabah dapat ikut serta dalam undian tersebut biasanya

pihak bank menyediakan brosur sebagai alat promosi pasif yang dapat ditawarkan

kepada nasabah yang baru membuka rekening tabungan Simpedes dan juga

menempelkan spanduk ataupun baliho yang ukurannya cukup besar dibaca oleh

setiap nasabah yang melintasi Bank tersebut. Dalam hal ini, maka strategi tersebut

dapat dikategorikan sebagai prinsip yang kedua yaitu mampu memenuhi salah satu

prinsip etika ekonomi Islam.

3. Kehendak Bebas (Free will)

Konsep Islam memahami bahwa institusi ekonomi seperti pasar dapat

berperan efektif dalam kehidupan ekonomi. Hal ini dapat berlaku bila prinsip

persaingan bebas dapat berlaku secara efektif, di mana pasar tidak mengharapkan

adanya intervensi dari pihak mana pun, tak terkecuali Negara dengan otoritas

penentuan harga atau private sector dengan kegiatan monopolistik. Konsep ini juga

kemudian menentukan bahwa pasar Islami harus bisa menjamin adanya kebebasan

pada masuk atau keluarnya sebuah komoditas di pasar, berikut perangkat faktor-

faktor produksinya. Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika ekonomi

Islam, tetapi kebebasan itu tidak merugikan kepentingan kolektif. Kepentingan

Page 87: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

72

individu dibuka lebar dan tidak adanya batasan penapatan bagi seseorang mendorong

manusia untuk aktif berkarya dan bekerja dengan segala potensi yang dimilikinya.80

Konsep kebebasan dalam Islam lebih mengarah pada kerja sama, bukan

persaingan apalagi sampai mematikan usaha satu sama lain. BRI Cabang Barru,

dalam hal ini memberikan kebebasan kepada nasabah untuk bertanya hal-hal yang

belum dimengerti, begitupun pihak bank akan menjelaskan mekanisme pelaksanaan

undian ini tanpa adanya informasi yang harus ditutupi dengan jelas kepada para

nasabah agar nasabah tidak simpang siur dalam menanggapi undian yang

dilaksanakan oleh pihak bank. Hal ini bertujuan agar nasabah tidak asal ikut serta

dalam undian karena biasanya undian yang harus diikuti itu memiliki syarat yang

lumayan sulit yang tidak bisa dipenuhi oleh nasabah. Seperti pengalaman pribadi

penulis, yang membuka tabungan di Bank xxx yang mengharuskan membuka

rekening tabungan dengan minimal saldo Rp. 2.000.000 sebagai syarat utama agar

dapat memperoleh satu kupon undian agar bisa memenangkan hadiah menarik yang

disediakan oleh pihak bank tersebut, hal itu jelas termasuk syarat yang mungkin

banyak nasabah tidak dapat memenuhinya. Akan tetapi, BRI Cabang Barru dan

karyawan yang bertugas dalam menangani proses undian itu sendiri bekerja sama

dengan pihak yang berwenang agar proses undian ini dapat dilaksanakan dengan baik

dan bisa menjadi bumerang bagi perusahaan untuk menciptakan nasabah baru tanpa

harus menjatuhkan perusahaan lain dengan cara yang tidak baik. Dalam hal ini

penulis dapat menarik kesimpulan bahwa etika dalam pelayanan nasabah dan adanya

kerja sama yang dibangun oleh pihak bank antara karyawan dan nasabah merupakan

80

Faisal Badroen, et al., “Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2007, h. 96.

Page 88: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

73

suatu prinsip etika ekonomi Islam dalam membangun sebuah bisnis meskipun BRI

bersasis konvensional dengan itu BRI Cabang Barru mampu menerapkan nilai etika

bisnis Islam berupa kehendak bebas (Free Will), dengan kata lain mampu

memberikan kenyamanan nasabah untuk menentukan apa yang diinginkan tanpa

adanya tekanan dari pihak lain.

4. Bertanggung Jawab (Responsibility)

Aksioma tanggung jawab individu begitu mendasar dalam ajaran-ajaran Islam

terutama jika dikaitkan dengan kebebasan ekonomi. Penerimaan pada prinsip

tanggung jawab individu ini berarti setiap orang akan diadili secara personal di hari

Kiamat kelak tidak ada satu cara pun bagi seseorang untuk melenyapkan perbuatan-

perbuatan jahatnya kecuali dengan memohon ampunan Allah dan melakukan

perbuatan-perbuatan yang baik (amal shaleh).81

Prinsip tanggung jawab atas semua

tindakan yang dilakukan seperti yang dikatakan Sayid Quthb bahwa tanggung jawab

yang setimbang dalam bentuk dan ruang lingkupnya, antara jiwa dan raga antara

orang dan keluarga dan antara individu dan masyarakat lainnya.

Hal ini BRI Cabang Barru sangat memperhatikan etika prinsip dari segi

tanggung jawab dapat dilihat oleh nasabah secara langsung dan hubungan antara

prinsip tanggung jawab dengan pelaksanaan undian yang akan diselenggarakan yaitu

ketika masyarakat menjadi salah satu nasabah dan sudah termasuk kriteria yang bisa

diikut sertakan dalam undian maka, pihak bank akan bertanggung jawab dengan cara

menginformasikan kepada nasabah dengan adanya tindak kriminalitas yang mengatas

namakan undian berhadiah dari pihak bank demi meminimalisir adanya penipuan

81

Faisal Badroen, et al., “Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2007, h. 100.

Page 89: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

74

yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Pihak bank akan

memberikan informasi mengenai syarat–syarat undian dan informasi tentang

pelaksanaan undian kepada nasabah yang membuka rekening simpedes di BRI

Cabang Barru dan mengenai semua hadiah yang bisa dimenangkan berarti pihak bank

harus bertanggung jawab atas segala informasi yang telah di sepakati baik nasabah

maupun pihak penyelenggara dan bertujuan menghindari yang dinamakan penipuan..

Ketika kesadaran akan rasa tanggung jawab yang sudah diterapakan oleh

pihak bank maka kepercayaan nasabah maupun perusahaan akan mudah diperoleh.

Salah satu tanggung jawab pihak bank dalam menjalankan tugasnya seperti yang

dikemukakan oleh Bapak Mif Apmidjaya:

Ketika hari pelaksanaan undian tiba, baik nasabah, pejabat-pejabat, notaris, departemen sosial dan pihak kepolisian sudah berada dilokasi. Dan undian sementara dijalankan, ketika pejabat yang ditunjuk sebagai perwakilan dalam pembacaan pemenang undian dan nasabah yang dinyatakan sebagai pemenang tidak berada dilokasi karena adanya kesibukan pribadi. Maka, pihak bank bisa menghubungi langsung nasabah yang menang dalam undian tersebut dan dapat mengantarkan hadiah kerumah pemenang setelah acara selesai.

82

Maksud dari wawancara diatas yaitu penentuan pemenang namun, nasabah

sedang tidak berada dilokasi dan tidak sempat mengikuti rangkaian acara undian

nasabah yang dilaksanakan oleh BRI Cabang Barru. Maka salah satu tindakan yang

dilakukan oleh pihak bank yaitu dengan cara menghubungi pemenang undian dan

hadiah akan diantarkan langsung oleh pihak bank setelah rangkaian acara selesai. Hal

ini membuktikan salah satu bentuk tanggung jawab yang dilakukan oleh pihak bank

dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyelenggara undian. Dan hal yang tidak

diperbolehkan Islam yaitu mengingkar janji salah satunya memberikan informasi

yang jelas namun, kenyataanya tidak sesuai dengan apa yang sudah di informasikan.

82

Wawancara langsung dengan Bapak Mif Apmidjaya pada tanggal 15 November 2019

Page 90: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

75

Karena setiap setiap manusia yang telah berbuat janji sebelumnya harus ditunaikan

dengan amanah, Allah Subhana Wata’ala menghendaki setiap umatnya untuk

menepati janji yang telah dibuat dan dinyatakan sebagaimana yang dinyatakan dalam

QS. An-Nahl (16):91

اذا عليكم واوفوا بعهد الله عاهدتم ولا تنقضوا الايمان بعد توكيدها وقد جعلتم الله

يعلم ما تفعلون ﴿النحل ﴾٩۱ كفيل ان الله

Terjemahnya :

Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu Telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.

83

5. Kebajikan (Benevolence)

Kebajikan (Ihsan) atau kebaikan terhadap orang lain didefinisikan sebagai

tindakan yang menguntungkan orang lain lebih, dibanding orang yang melakukan

tindakan tersebut dan dilakukan tanpa kewajiban apapun. Dengan prinsip kebenaran

ini maka etika bisnis Islam sangat menjaga dan berlaku preventif kemungkinan

adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi, kerjasama atau

perjanjian dalam bisnis.

Menurut Al-Ghazali terdapat enam bentuk kebajikan.84

a. Jika seseorang membutuhkan sesuatu maka orang lain harus memberikannya

dengan mengambil keuntungan sedikit mungkin. Jika sang pemberi melupakan

keuntungannya, maka hal tersebut lebih baik baginya.

83Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Jawa Barat: PT. Sygma Examedia

arkanleema, 2009), h. 277.

84Muhammad, Etika Bisnis Islami (Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi

Manajemen perusahaan YKPN, 2004), h.68.

Page 91: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

76

b. Jika seseorang membeli sesuatu dari orang miskin, akan lebih baik baginya

untuk kehilangan sedikit uang dengan membayarnya lebih dari harga

sebenarnya.

c. Dalam mengabulkan hak pembayaran dan pinjaman, seseorang harus bertindak

secara bijaksana dengan memberi waktu yang lebih banyak kepada sang

peminjam untuk pembayaran utang.

d. Sudah sepantasnya bahwa mereka yang ingin mengembalikan barang-barang

yang sudah di beli seharusnya di perbolehkan untuk melakukannya demi

kebajikan.

e. Merupakan tindakan yang baik si peminjam untuk mengembalikan pinjaman

sebelum jatuh tempo, dan tanpa harus di minta.

f. Ketika menjual barang secara kredit seseorang harus cukup bermurah hati, tidak

memaksa orang untuk membayar ketika orang belum mampu untuk membayar

dalam waktu yang sudah ditentukan.

Konsep kebaikan ini tidak jauh dari konsep freewill yang mana dalam

mekanisme pelaksanaan undian yang diseleggarakan oleh BRI Cabang Barru

merupakan suatu bentuk kebaikan perusahaan yang memberikan apresiasi atau

penghargaan dalam bentuk undian besar-besaran bagi para nasabah yang senantiasa

setia menabung di BRI Cabang Barru. BRI Cabang Barru tidak hanya memberikan

pelayanan prima tetapi, produk yang disediakan juga memiliki kualitas yang baik

bagi para nasabah yang menabung di BRI. Hal ini merupakan salah satu alasan

mengapa para nasabah memilih BRI sebagai tempat untuk menyimpan uangnya.

Prinsip kebenaran ini dalam etika bisnis Islam sangat menjaga dan berlaku preventif

terhadap kemungkinan adanya kerugian salah satu pihak yang melakukan

Page 92: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

77

pelaksanaan undian. Tetapi, sejauh ini BRI Cabang Barru selalu melaksanakan

undian setiap tahunnya selama 2 periode dan dipastikan tidak ada kerugian yang

ditimbulkan justru sebaliknya memberikan keuntungan bagi pihak bank karena

jumlah nasabah setiap tahunnya selalu meningkat jadi dapat disimpulkan bahwa

pihak Bank BRI Cabang Barru amanah dalam melayani nasabah.

Kelima prinsip-prinsip etika ekonomi Islam telah memenuhi kriteria Bank

BRI Cabang Barru, meskipun status bank bukan salah satu bank syariah tetapi Bank

BRI Cabang Barru sangat memperhatikan etika ekonomi Islam baik kepada nasabah

maupun sesama karyawan, karena dengan etika yang baik dapat memperluas

kemajuan bank menjadi lebih baik tentunya tidak mudah dilakukan. Salah satu cara

agar dapat mencapainya adalah dengan menerapkan etika bisnis yang baik dalam

perusahaan.

Prinsip-prinsip etika bisnis Islam dilihat dari segi mekanisme pelaksanaan

undiannya semua nasabah bisa memenuhi syarat-syaratnya baik bagi nasabah pemula

maupun nasabah yang sudah lama menabung di BRI Cabang Barru.

Bisnis-bisnis yang benar-benar sukses menurut pandangan Al-Qur’an adalah

bisnis yang membawa keuntungan pada pelakunya dalam dua fase kehidupan

manusia, yakni terbatas karena dunia dan tidak terbatas dengan akhirat. Manusia

harus bekerja bukan hanya untuk meraih sukses di dunia ini namun juga untuk

kesuksesan diakhirat. Semua kerja seseorang akan mengalami efek yang demikian

besar pada diri seseorang.

Page 93: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

78

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1). Mekanisme pelaksanaan undian nasabah di BRI Cabang Barru telah dilakukan

dengan baik dan sesuai dengan Standar Operasional Perusahaan dan adapun syarat-

syaratnya adalah: Memiliki Rekening Simpedes, Saldo mengendap minimal 1 bulan,

telah mendapatkan Izin dari Depsos, Penentuan pemenang dilakukan secara

komputerisasi, disaksikan oleh pejabat-pejabat, Notaris, Depsos dan pihak

Kepolisian;

2). Penerapan etika ekonomi Islam dalam mekanisme pelaksanaan undian nasabah di

BRI Cabang Barru dianggap sesuai dengan prinsip-prinsip etika ekonomi Islam yaitu:

1). Prinsip kesatuan (unity), 2). Keseimbangan (equilibrium), 3). Kehendak bebas

(freewill), 4). Bertanggung jawab (responsibility), 5). Kebaikan (benevelonce).

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Praktisi BRI Cabang Barru

Undian yang dilaksanakan oleh pihak bank perlu adanya keterbukaan kepada

para nasabah dan menjelaskan secara rinci tentang proses pelaksanaan undian tanpa

nasabah meminta hal tersebut berhubung banyaknya nasabah yang masih awam dan

belum paham bagaimana mekanisme undian tersebut terus dilakukan.

Page 94: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

79

5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan dimasa yang akan datang dapat digunakan sebagai salah satu

sumber informasi untuk peneliti selanjutnya dan dilakukan penelitian lebih lanjut

berdasarkan faktor dan variabel yang berbeda.

Bagi pihak peneliti selanjutnya agar lebih memperhatikan waktu penelitian

agar tidak menggangu aktivitas pekerja narasumber atau pihak bank. Pihak peneliti

selanjutnya datang melakukan wawancara ketika narasumber tidak sibuk agar

mendapatkan sumber informasi yang akurat dan tepat.

Page 95: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

80

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir Riyadi dan Ika Yunia Fauzia. 2004. Prinsip Dasar Ekonomi Islam. Jakarta: Penerbit Prenadamedia Group.

Abdullah, Thamrin. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta: PT Raja Gramedia Pustaka.

Adi K, Dwi. 2001. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Surabaya: Fajar Mulya.

Ali, Zainuddin. 2011. Metode Penelitian Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.

Amstrong, dan Philip Kotler. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga

Angga Hapsila, dan Ivalaina Astarina. 2015. Manajemen Perbankan. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Anwar, Dessy. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Amelia.

Arifin, Zainul. 2002. Dasar- Dasar Management Bank Syariah. Jakarta: Alvabeta.

Azwar, Saifudin. 2000. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badroen, Faisal. 2006. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta:Kencana.

Badroen, Faisal. 2007. Etika Bisnis dalam Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Bagus, Lorens. 1996. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia.

Dahlan, Abdul Aziz. 1997. Ensiklopedi Hukum Islam. Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve.

Danim, Sudarman. 2002. Menjadi Penelitian Kualitatif: Ancangan Metodelogi, Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-Ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora. Bandung: CV Pustaka Setia.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Diponegoro.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jawa Barat: PT. Sygma Examedia.

Desriani, Rahmi. 1993. Persepsi akuntan Publiki terhadap kode etik akuntan Indonesia. Tesis S-2, Program Pasca Sarjana UGM Yogyakarta.

Emsir. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Page 96: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

81

Faidah, Nisaul. 2010. Tinjauan Hukum Islam terhadap Undian Berhadiah pada Bank BRI Cabang Surabaya. Surabaya: Syari’ah IAIN Sunan Ampel.

Hanifah. 2015. Peranan Hadiah Dalam Produk Tahapan Dana Mandiri Di KJKS Giri Muria Kudus. Semarang: FEBI UIN Walisongo.

Hermawan, Dede. 2009. perlindungan konsumen dalam bisnis undian sms berhadiah studi komparatif fatwa mui dan undang-undang no.8 tahun 1954 tentang perlindungan konsumen dalam Scholar. Yogyakarta: Universitas Negeri Sunan Kaligaja.

Himpunan Fatwa MUI. 2006. Jakarta: Erlangga.

https://anungyulirachmanto.wordpress.com/2016/06/08/sejarah-dan-visi-misi- bank-rakyat-indonesia-bri/ (diakses pada tanggal 25 november 2019).

https://ir-bri.com/misc/OR/2013_CSR_Report.pdf Diakses pada tanggal 25 november 2019.

https://tafsirweb.com/699-surat-al-baqarah-ayat-188.html (1 Oktober 2019).

https://www.moneysmart.id/5-jenis-pinjaman-bri-yang-bisa-jadi-pilihan-saat- butuh-uang/(diakses 25 November 2019).

Ismail. 2018. Manajemen Perbankan dari Teori menuju aplikasi. Jakarta: Prenadamedia Group.

Karim, Adiwarman A. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 1998. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya. Jakarta: PT Raja Gramedia Pustaka.

Kementerian Agama Republik Indonesia. 1989. Al-qur’an dan Terjemahannya, Semarang: CV.Alwaah.

Kotler, Philip. 2005. Managemen Pemasaran. Jakarta: PT Indeks.

Madjid, Nurcholis. 1992. Ajaran Nilai Etis dalam Kitab Suci dan Relevansinya bagi Kehidupan Modern. Dalam Islam doktrin dan Peradaban : Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan dan Kemodernan. Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina.

Manan, Muhammad Abdul. 1980. Islamic Economics, Theory and Practice. India: Idarah Adabiyah.

Marzuki. 1983. Metodologi Riset. Yogyakarta: Hanindita Offset.

Page 97: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

82

Muhammad. 2004. Etika Bisnis Islami. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen perusahaan YKPN.

Naqvi, Syed Nawab Haider. 2009. Menggagas Ilmu Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nasution, Mustafa Edwin. 2006. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana.

Pasal 1 ayat (1). Peraturan Menteri Sosial Nomor 14A tentang izin Undian.

Pengkajian dan pengembangan ekonomi Islam (P3EI). 2012. Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali pers.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2000. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka.

Saud, Mahmud Abu. 1996. Garis Besar Ekonomi Islam. Jakarta: Gema Insani Press.

Shofyana, Lina. 2015. Pelaksanaan Program Undian Berhadiah di BPRS PNM Binama Semarang ditinjau dari Fatwa DSN. Semarang: FEBI UIN Walisongo.

Sholahuddin, Muhammad. 2014. Lembaga Keuangan dan Ekonomi Islam. Yogyakarta: Ombak.

Suhendi, Hendi. 2008. Fiqh Muamalah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Susanto, dan Philip Kotler. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta: Macana Jaya Cemerlang.

Sutedi, Adrian. 2009. Perbankan Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sutopo, H.B. 2002. Pengantar Metodelogi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.

Syukur, Abdullah. 1987. Kumpulan Makalah “Study Implementasi Latar Belakang Konsep Pendekatan dan Relevansinya Dalam Pembangunan. Ujung Pandang: Persadi.

Tim Penyusun. 2013. Pedoman Penelitian Karya Ilmiah. Parepare: STAIN Pare pare.

Triyuwono, Iwan. 2000. Organisasi dan Akuntansi Syari’ah. Yogyakarta: LKIS.

Usma, Husaini. 2006. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Page 98: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

83

Widyaningsih. 2005. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Jakarta: Badan Penerbit FHUI.

Page 99: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

84

RIWAYAT HIDUP

Reski Anugra, lahir di Bojo Baru pada tanggal 17

Oktober 1996, Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten

Barru, Provinsi Sulawesi Selatan. Anak ke enam dari

enam bersaudara dari pasangan bapak Amir saide dan

Ibu Hj.St.Maemunah. Penulis Berkebangsaan Indonesia

dan beragama Islam.

Riwayat pendidikan penulis memulai pendidikan

Sekolah Dasar Inpres Bojo Utara pada tahun 2003 dan

Tamat pada tahun 2009, kemudian melanjutkan pendidikan di sekolah menengah

pertama di SMP Negeri 5 Parepare pada tahun 2009 dan tamat pada tahun 2012,

kemudian melanjutkan ditingkat Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Parepare, pada

tahun 2012 dan tamat pada tahun 2015. Pada tahun 2015 melanjutkan pendidikan di

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare.

Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) penulis menyelesaikan

pendidikan sebagaimana mestinya tugas akhir berupa skripsi yang berjudul:

(Mekanisme Pelaksanaan Undian Nasabah di BRI Cabang Barru).

Page 100: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

85

Page 101: SKRIPSI MEKANISME PELAKSANAAN UNDIAN NASABAH DI …

86