07 - bab 1_pendahuluan_kap-padi

3
BAB 1. BAB 1. PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Padi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Padi berasal dari dua benua yaitu jenis Oryza fatua Koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal dari Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah menunjukkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (China) sudah dimulai pada 3000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India, diperkirakan sebagai hasil budidaya padi sekitar 100-800 SM. Tanaman padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya orang berusaha memantapkan basil usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras, yang menjadi makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Padi mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, yaitu bahan yang mudah diubah menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan energi. Nilai gizi yang diperlukan oleh setiap orang dewasa adalah 1821 calori yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap hari diperlukan beras sebanyak 0,88 kg. Beras mengandung berbagai zat makanan antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan vitamin. Disamping itu beras mengandung beberapa unsur mineral antara lain: kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya. Di Indonesia, padi selain sebagai makanan pokok bagi lebih dari 95% penduduk, juga menjadi sumber mata pencaharian bagi 25 juta rumah tangga petani, sehingga tidak mengherankan bila fluktuasi produksi dan distribusi beras turut mempengaruhi stabilitas nasional. Berbagai upaya peningkatan produksi padi terus dilakukan seperti adanya program P2BN, diseminasi teknologi, subsidi saran produksi PT. KHARISMA AGRI PRATAMA 1 - 1 Proposal Pengembangan budidaya Padi

Upload: darmawan-senoadjie

Post on 25-Nov-2015

31 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Budidaya Padi

TRANSCRIPT

BAB II

Bab 1. Pendahuluan

BAB 1.

PENDAHULUAN1.1. LATAR BELAKANGPadi termasuk genus Oryza L yang meliputi lebih kurang 25 spesies, tersebar didaerah tropik dan daerah sub tropik seperti Asia, Afrika, Amerika dan Australia. Padi berasal dari dua benua yaitu jenis Oryza fatua Koenig dan Oryza sativa L berasal dari benua Asia, sedangkan jenis padi lainya yaitu Oryza stapfii Roschev dan Oryza glaberima Steund berasal dari Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah menunjukkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (China) sudah dimulai pada 3000 tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India, diperkirakan sebagai hasil budidaya padi sekitar 100-800 SM.Tanaman padi yang ada sekarang ini merupakan persilangan antara Oryza officinalis dan Oryza sativa f spontania. Di Indonesia pada mulanya tanaman padi diusahakan didaerah tanah kering dengan sistim ladang, akhirnya orang berusaha memantapkan basil usahanya dengan cara mengairi daerah yang curah hujannya kurang. Tanaman padi yang dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis ialah Indica, sedangkan Japonica banyak diusakan didaerah sub tropika.

Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras, yang menjadi makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Padi mengandung gizi dan penguat yang cukup bagi tubuh manusia, yaitu bahan yang mudah diubah menjadi energi. Oleh karena itu padi disebut juga makanan energi. Nilai gizi yang diperlukan oleh setiap orang dewasa adalah 1821 calori yang apabila disetarakan dengan beras maka setiap hari diperlukan beras sebanyak 0,88 kg. Beras mengandung berbagai zat makanan antara lain: karbohidrat, protein, lemak, serat kasar, abu dan vitamin. Disamping itu beras mengandung beberapa unsur mineral antara lain: kalsium, magnesium, sodium, fosphor dan lain sebagainya.Di Indonesia, padi selain sebagai makanan pokok bagi lebih dari 95% penduduk, juga menjadi sumber mata pencaharian bagi 25 juta rumah tangga petani, sehingga tidak mengherankan bila fluktuasi produksi dan distribusi beras turut mempengaruhi stabilitas nasional.

Berbagai upaya peningkatan produksi padi terus dilakukan seperti adanya program P2BN, diseminasi teknologi, subsidi saran produksi pertanian, serta pengendalian harga dan ekspor menbuahkan hasil meningkatnya produksi padi sebesar 4,7% pada tahun 2007 dan 5,6% pada tahun 2008, sehingga swasembada beras dapat dicapai kembali.

Surplus dalam produksi beras nasional tersebut hendaknya terus dipertahankan, agar peluang ekspor dapat diraih. Sementara itu, Indonesia kaya varietas-varietas unggul yang memiliki keistimewaan untuk bersaing dalam pasar internasional. Penelitian dan diseminasi hasil penelitian pertaniansecara signifikan mendukung keberhasilan peningkatan produksi beras tersebut termasuk untuk penggapaian peluang ekspor.Sehubungan dengan masih terbukanya peluang pengadaan padi serta dalam rangka mensukseskan program pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan beras nasional, maka PT. Kharisma Agri Pratama telah mengajukan permohonan areal untuk budidaya padi di wilayah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua. Atas permohonan areal tersebut, Bupati Merauke memberikan izin lokasi tanah seluas 40.000 ha yang terletak di Distrik Tubang melalui Keputusan Bupati Merauke No. 278 Tahun 2009 Tanggal 16 Nopember 2009.

Pengembangan budidaya padi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam pembangunan di Kabupaten Merauke dan Provinsi Papua khususnya dan Nasional pada umumnya, diantaranya melalui peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) serta kontribusi sektor dalam pembentukan PDRB. Disamping itu diharapkan pula mampu menciptakan peluang kerja dan peluang berusaha bagi masyarakat sekitar, serta menciptakan efek berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian wilayah Kabupaten Merauke dan Provinsi Papua.

PT. Kharisma Agri Pratama merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang pertanian/perkebunan. PT. Kharisma Agri Pratama didukung oleh permodalan serta komitmen yang kuat untuk mengelola budidaya padi yang berkelanjutan, melalui implementasi azas kelestarian lingkungan dan azas perusahaan, serta memberdayakan ekonomi masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan sosial ekonomi wilayah.1.2. VISI DAN MISI PERUSAHAN1.2.1. Visi

Visi PT. Kharisma Agri Pratama dalam rangka pengembangan budidaya padi adalah terselenggaranya pengembangan budidaya padi yang berkelanjutan, dengan menghasilkan produk padi yang berkesinambungan, terjaganya kelestarian lingkungan dan terselenggaranya upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat dan kontribusi kepada pertumbuhan sosial ekonomi wilayah .

1.2.2. Misi

Misi yang hendak dicapai oleh PT. Kharisma Agri Pratama dalam rangka pembangunan kebun tebu adalah :

(1) Mewujudkan unit pengelolaan budidaya padi yang efektif, efisien dan dijamin dengan kepastian hukum terhadap status dan keberadaannya.

(2) Meningkatkan produktivitas lahan.

(3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia pengelola budidaya padi.

(4) Mewujudkan pemberdayaan masyarakat dan kelembagaannya.

(5) Meningkatkan lapangan kerja, peluang berusaha, pendapatan masyarakat, dan pengembangan sosial ekonomi wilayah.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud penyusunan proposal adalah untuk memberikan gambaran arahan dalam pelaksanaan pengembangan budidaya padi yang mampu berproduksi secara berkesinambungan dan memperhatikan kelestarian lingkungan.

Sedangkan tujuannya meliputi :

(1) Turut mendukung program pemerintah dalam bidang pertanian, khususnya budidaya padi melalui peningkatan produktivitas lahan.

(2) Menghasilkan proposal teknis yang dapat mengambarkan rencana pengembangan budidaya padi yang selanjunya dijadikan dasar pengelolaan.

PT. KHARISMA AGRI PRATAMA

1 - 1Proposal Pengembangan budidaya PadiPT. KHARISMA AGRI PRATAMA

1 - 2Proposal Pengembangan budidaya Padi