04_ramdan_gumelar_hal.115-126_

Upload: febrian-saputra

Post on 04-Feb-2018

297 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 04_Ramdan_Gumelar_hal.115-126_

    1/12

  • 7/21/2019 04_Ramdan_Gumelar_hal.115-126_

    2/12

    116

    RAMDAN GUMELAR DKK : SIMULATOR SISTEM PENCAMPUR WARNA OTOMATIS BERBASIS PLC

    TERINTEGRASI HUMAN MACHINE INTERFACE

    kontrol otomatis. Sebabnya jelas mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi danproduktivitas industri itu sendiri, misalnya faktor human error dan tingkat keunggulan yang ditawarkan

    sistem kontrol tersebut. Salah satu sistem kontrol yang sangat luas penggunaannya ialah PLC dan HMI.Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dunia industri mengunakan PLC dan HMI diantaranyakemudahan dalam menganalisa gangguan pada proses produksi dan kemudahan dalam pengoprasiannya[1].

    PLC pada dasarnya adalah sebuah komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses ataumesin. PLC secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat diprogram, tetapi pada kenyataannya, PLCsecara fungsional tidak lagi terbatas pada fungsi-fungsi logika saja. Sebuah PLC dewasa ini dapat

    melakukan perhitungan-perhitungan aritmatika yang relatif kompleks, fungsi komunikasi, dokumentasidan lain sebagainya [2]. Seiring kebutuhan yang semakin meningkat akan kegunaan dari PLC dan HMI itu

    sendiri, maka hal ini berpengaruh terhadap kebutuhan teknisi-teknisi yang berkompeten dibidangnya danmeningkatnya kebutuhan fasilitas pembelajaran terkait dengan sistem kontrol berbasis PLC dan HMI, olehkarena itu diperlukan dukungan untuk menanggapi kebutuhan-kebutuhan tersebut, salah satunya denganmerancang media latih yang ditujukan untuk pembelajaran.

    PLC adalah kendali logika terprogram yang merupakan suatu piranti elektronik yang dirancang untukdapat beroprasi secara digital, dengan menggunakan memori sebagai media penyimpanan intruksi-instruksi internal untuk menjalankan fungsi-fungsi logika dan fungsi-fungsi lainnya, dengan cara

    memprogram [3]. Sebelumnya penelitian terkait dengan PLC telah dikembangkan dengan konsep realmobile plant trainer dan bersifat modular, yaitu peralatan praktikum dasar otomasi industri yang betul-

    betul nyata seperti sistem otomasi di industri dan memudahkan ketika berpindah-pindah tempat (bersifatmobile) dan bersifat modular yaitu dapat dibongkar pasang sesuai dengan pekerjaan otomasi yang akandilakukan. Perangkat modul-modul real plant yang dikemembangkan dirancang untuk meningkatkan

    kemampuan aplikasi logika dasar dalam proses otomasi industri [4]. Mengenai sistem kendali berbasisPLC saat ini banyak peneliti mengemukakan bahwa minimnya pembelajaran terkait dengan PLC, dan

    menjadi kendala yang ditinjau dari kebutuhan PLC sebagai sistem kendali yang sangat dibutuhkan oleh

    industri dewasa ini sehingga sangat bagus untuk dipelajari [5]. Sistem kontrol pada semua rancang bangunmedia latih PLC memegang peran yang sangat penting dan merupakan salah satu basis sistem kontrol

    perlu dikenalkan dan dipelajari pada penyiapan sumber daya manusia dan dengan penerapan metodepelatihan yang tepat [6].

    Aplikasi PLC untuk pembelajaran bidang teknik elektro dapat dilakukan melalui beberapa tahap mulaidari proses mendesain proyek, penyelesaian masalah-masalah kontrol di industri dan berlatih

    mengembangkan aplikasi-aplikasi sistem kontrol di industri [7]. Contoh aplikasi penggunaan PLC untukkontrol industri misalnya proses monitoring sistem kontrol motor induksi tiga fasa [8]. PLC juga mampu

    mengkontrol alat-alat ukur seperti rheometer yaitu alat uji kekentalan bahan dasar pembuatan karet yangbiasa digunakan di industri-industri pembuat ban [9]. Kemudian pengaturan untuk pompa air dimana PLCdifungsikan untuk mengatur level kecepatan putaran motor pada pompa air sehingga tekanan air yang

    dihasilkan dapat berubah-rubah [10]. Selain bidang teknik elektro, PLC juga banyak dipelajari danditerapakan dalam bidang pertanian, banyak contoh aplikasi penggunaan PLC dibidang pertanian seperti

    pengontrolan mesin-mesin pengolah makanan, mesin pengering biji-bijian, kontraktor dan lain sebagainya[11].

    MATERIAL DAN METODE

    Secara umum alat pencampur warna otomatis ini bekerja dengan cara mencampurkan dua warna yangberbeda dengan mengunakan mixer sebagai alat untuk mencampur warna. Agar alat ini bekerja secaraotomatis maka seluruh sistem yang ada pada alat pencampur warna diintegrasikan dengan perangkat

  • 7/21/2019 04_Ramdan_Gumelar_hal.115-126_

    3/12

    117

    ISSN 14123762

    http://jurnal.upi.edu/electrans

    ELECTRANS, VOL.12, NO.2, SEPTEMBER 2013 , 115- 126

    sistem kendali yaitu dengan PLC dan HMI. Langkah pertama yang dilakukan dalam perancangan adalahdesain dan identifikasi peralatan dan bahan yang digunakan. Berikut tabel daftar peralatan dan bahan yangdigunakan.

    Tabel 1.Peralatan dan bahan yang digunakan dalam perakitan trainer

    Nama Peralatan Spesifikasi

    PLC CP1L 20 I/O

    Personal Computer Acer Quadcore

    Acrilyc 1 m, tebal 5 mm

    Frame Stainless 3 m

    Lampu Pilot 24 VDC

    Soket Banana Merah, Hitam, Kuning

    Push Button 5 buah

    Togel Switch OnOff 8 buah

    MCB 2 A

    Volt Meter 1 buah

    Tempat penelitian dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Industri Jurusan Pendidikan Teknik ElektroFPTK UPI. Penelitian ini difokuskan pada proses desain, perakitan dan uji coba. Prosedur penelitian inidapat dijelaskan sebagai berikut : tahap perancangan dilakukan dengan melakukan proses desain trainer

    menggunakan perangkat lunak komputer seperti microsoft visio, adobe photoshop dan perangkat lunak

    sejenis lainnya, kemudian perakitan trainer dengan alat dan bahan sesuai perencanaan. Tahap perancanganprogram ladder diagram menggunakan perangkat lunak CX Programmer. Tahap perancangan HMImenggunakan perangkat lunak CX Designer, dan Pengujian kinerja alat meliputi pengujian koneksi PLCdengan trainer yang terintegrasi dengan sistem kontrol HMI.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Perancangan Trainer

    Alat praktikum dasar otomasi industri yang dirancang berkonsep mobile, yaitu mudah dibawa sehingga

    pengguna tidak mengalami kesulitan jika menginginkan mengadakan simulasi di depan kelas ataupun di

    tempat yang lain. Secara lengkap gambaran desain kontruksi trainer tersebut terlihat pada Gambar 1.Kerangka trainer ini memiliki panjang 1300 mm , lebar 500 mm dan tinggi 1200 mm. Diatas meja terdapatframe yang memiliki dua tingkat, dimana tingkat pertama disediakan untuk slot plant utama dan slot plantsimulator.

  • 7/21/2019 04_Ramdan_Gumelar_hal.115-126_

    4/12

    118

    RAMDAN GUMELAR DKK : SIMULATOR SISTEM PENCAMPUR WARNA OTOMATIS BERBASIS PLC

    TERINTEGRASI HUMAN MACHINE INTERFACE

    CPU

    MONITOR

    TAMPAK

    DEPAN

    CPU

    MONITOR

    TAMPAK

    BELAKANG

    TAMPAK

    SAMPING

    KANAN

    TAMPAK

    SAMPING

    KIRI

    40Cm

    60

    Cm

    140Cm

    60

    Cm50Cm

    10Cm

    33Cm

    50

    Cm2Cm

    4Cm

    2Cm

    72

    Cm4Cm

    4Cm

    1Cm

    2Cm

    1Cm

    98Cm

    Gambar 1. Desain meja dan desain frame trainer

    Peralatan terbagi atas dua kelompok, yang pertama kelompok trainer utama yang terdiri dari plant PLC,

    plant I/O dan plant catu daya, kemudian yang kedua kelompok plant simulator pencampur warna untukmelatih logika dan aplikasi otomasi industri.

    Plant PLC disesuaikan dengan jenis PLC yang digunakan, pada desain awal plant ini menggunakan PLCOmron dengan tipe CP1L yang memiliki 12 terminal input dan 8 terminal output. PLC CP1L ini cukupsederhana dan sangat cocok untuk dijadikan perangkat latih sederhana untuk pembelajaran otomasiindustri. Plant catu daya terdiri dari Mini Circuit Braker (MCB), power indikator dan instrument penunjuk

    tegangan, tegangan kerja yang digunakan sebesar 220 Volt. Plant I/O dibuat sesuai dengan jumlah I/OPLC yang digunakan. Trainer ini sengaja dirancang untuk mempermudah menghubungkan PLC dengantrainer simulator. Pengguna tinggal menggunakan konektor untuk menghubungkan terminal-terminal

    input ataupun output dari trainer simulator yang digunakan.

    VOLTMETER

    MCB

    POWER INDIKATOR

    1 2 3

    4 5 6

    7 8 9

    10 11

    INPUT OUTPUT

    12

    1 2 3

    4 5 6

    7 8

    SWITCH

    1 2

    3 4

    5 6

    7 8

    9

    10

    11

    12

    COM

    PLC OMRON CP1L

    POWER INDIKATOR

    PUSH BUTTON

    Gambar 2. Plant PLC, Plant I/O, Plant Catu Daya

    Plant simulator dirancang untuk melatih kemampuan membangun logika dasar dalam pemograman PLC.Salah satu plant simulator yang mendukung dalam tujuan tersebut adalah trainer simulator proses

    pencampuran warna. Pada simulator ini dapat melatih kemampuan logika dasar sampai aplikasi timer dancounter. Gambar 3 menunjukan desain plant simulator yang telah dibuat serta deskripsi kerja simulator

    pencampur warna.

  • 7/21/2019 04_Ramdan_Gumelar_hal.115-126_

    5/12

    119

    ISSN 14123762

    http://jurnal.upi.edu/electrans

    ELECTRANS, VOL.12, NO.2, SEPTEMBER 2013 , 115- 126

    Gambar 3. Desain plant simulator pencampur warana

    Deskripsi kerja plant simulator pencampur warna :

    1) Ketika tombol START ditekan, maka secara otomatis VALVE 1 akan menyala danmengeluarkan cat warna yang ditampung dalam tangki. Selama VALVE 1 menyala maka

    volume warna pada tangki pencampur akan bertambah dan akan mencapai batas SENSOR 1 danSENSOR 2.

    2)

    Ketika cat warna telah mencapai SENSOR 2, maka VALVE 1 yang tadinya membuka akankembali tertutup dan dalam waktu yang bersamaan VALVE 2 akan membuka dan mengisitangki pencampur dengan cat warna lain. Hal ini tentunya akan meningkatkan volume warna

    dalam tangki sehingga cat bertambah dan akan menyentuh SENSOR 3.3) Pada saat SENSOR 3 menyala artinya tangki dalam keadaan penuh dan VALVE 2 akan

    menutup. Lalu secara otomatis MIXER pada tangki menyala dan melakukan prosespencampuran dalam durasi waktu tertentu.

    4) Setelah MIXER berhenti, VALVE 3 akan membuka secara otomatis dan cat yang telah

    tercampur dikeluarkan dan nantinya tangki akan kembali kosong.5) Ketika tangki pencampur dalam kondisi kosong maka VALVE 3 akan mati kemudian proses

    kembali berjalan, dimana VALVE 1 akan menyala kembali dan sampai seterusnya.6)

    Proses akan terus berjalan selama tombol STOP tidak ditekan.

    Setiap komponen yang terdapat pada plant simulator terbagi menjadi dua bagian, pertama komponen inputdan kedua komponen output. Setiap komponen menggunakan pengalamatan yang digunakan ladder

    diagram pada memori PLC.

    Tabel 2.Pengalamatan I/O plant simulator

    INPUT PENGALAMATAN OUTPUT PENGALAMATAN

    START 000.00 Mixer :

    - M 1- M 2

    100.03100.04

    STOP 000.01

    SENSOR 1 000.02 VALVE 1 100.00

    SENSOR 2 000.03 VALVE 2 100.01

    SENSOR 3 000.04 VALVE 3 100.02

  • 7/21/2019 04_Ramdan_Gumelar_hal.115-126_

    6/12

    120

    RAMDAN GUMELAR DKK : SIMULATOR SISTEM PENCAMPUR WARNA OTOMATIS BERBASIS PLC

    TERINTEGRASI HUMAN MACHINE INTERFACE

    Pengalamatan yang digunakan berpengaruh terhadap pengawatan pada trainer PLC terutama pada plantsimulator pencampur warna. Berikut pada gambar 4 menunjukan pengawatan dalam rancangan trainer

    PLC.

    Gambar 4. Pengawatan trainer PLC

    Rancangan Ladder Diagram

    Ladder diagram atau diagram satu garis adalah satu cara untuk menggambarkan proses kontrol. Diagramini merepresentasikan interkoneksi antara perangkat input dan perangkat output sistem kontrol. Pada

    gambar 5 terdapat simbol-simbol kontak yang diberikan pengalamatan input seperti START, STOP danSENSOR. Dalam kondisi On kontak-kontak tersebut akan memberikan instruksi pada coil yang diberi

    pengalamatan output seperti VALVE dan MIXER. Pada program ladder juga terdapat work areadengansimbol kontak-kontak yang diberikan pengalamatan 16.00 sampai dengan 16.08. Work area berfungsiuntuk mengendalikan setiap instruksi input yang diinginkan terhadap output. Kemudian pada program

    ladder diagram sistem pencampur warna terdapat Timer dan Counter untuk mengendalikan MIXERberoprasi secara otomatis.

  • 7/21/2019 04_Ramdan_Gumelar_hal.115-126_

    7/12

    121

    ISSN 14123762

    http://jurnal.upi.edu/electrans

    ELECTRANS, VOL.12, NO.2, SEPTEMBER 2013 , 115- 126

    Gambar 5. Rancangan program ladder diagram dengan aplikasi komputer CX Programmer

    Perancangan HMI

    Dalam merancang HMI untuk sistem otomasi pencampur warna, tahap pertama yang dikerjakan adalah

    mendesain yaitu membuat tampilan berupa gambar atau simbol-simbol umum yang mudah dimengertioleh teknisi, tampilan HMI yang seperti ini ditujukan untuk kemudahan operator memahami dan mampumengoprasikannya dengan mudah. Desain tampilan HMI yang dibuat terdapat tiga tangki, dua pompa,

    satu mixer dan objek-objek indikator lainnya.

  • 7/21/2019 04_Ramdan_Gumelar_hal.115-126_

    8/12

    122

    RAMDAN GUMELAR DKK : SIMULATOR SISTEM PENCAMPUR WARNA OTOMATIS BERBASIS PLC

    TERINTEGRASI HUMAN MACHINE INTERFACE

    Gambar 6. Desain human machine interface dengan aplikasi komputer Cx designer

    Setelah desain tampilan HMI dibuat tahap selanjutnya adalah pengalamatan pada setiap objek.Pengalamatan berfungsi untuk mengintegrasikan sistem ketika dijalankan antara PLC dengan HMI padaCx Designer. Pengalamatan ini dilakukan dengan menyesuaikan address word pada program PLC dengan

    objek yang dibuat pada HMI. Seperti contoh pengalamatan pada objek POMPA 1 pada HMImenggunakan pengalamatan 100.00 yang menyesuaikan pengalamatan pada program ladder diagram.

    Pengujian Trainer

    Hasil penelitian diperoleh dari pengujian setiap kondisi dari proses pencampuran warna. Pengujian

    dilakukan sesuai prosedur penggunaan trainer.

    Kondisi 1 (K1) :Instruksi tombol START

    Ketika tombol START pada trainer simulator ditekan maka lampu indikator VALVE 1 menyala, dalam

    waktu yang sama objek POMPA 1 pada HMI menyala.

    Gambar 7.Pengujian dalam kondisi 1

    Kondisi 2 (K2) :Instruksi tombol SENSOR 1

  • 7/21/2019 04_Ramdan_Gumelar_hal.115-126_

    9/12

    123

    ISSN 14123762

    http://jurnal.upi.edu/electrans

    ELECTRANS, VOL.12, NO.2, SEPTEMBER 2013 , 115- 126

    Tombol SENSOR 1 adalah untuk memberikan instruksi pada objek level meter pada HMI. Ketika tombolSENSOR 1 ditekan maka objek level meter akan menunjukan pada operator bahwa volume warna dalamtangki telah mencapai batas sensor tersebut.

    Gambar 8.Pengujian dalam kondisi 2

    Kondisi 3 (K3) :Instruksi tombol SENSOR 2

    Ketika tombol SENSOR 2 ditekan instruksi yang dijalankan adalah lampu indikator VALVE 2 padatrainer simulator menyala dan lampu indikator VALVE 1 mati. Pada objek HMI POMPA 2 akan menyala

    dan POMPA 1 mati.

    Gambar 9.Pengujian dalam kondisi 3

    Kondisi 4 (K4) :Instruksi tombol SENSOR 3

    Ketika tombol SENSOR 3 ditekan instruksi yang dijalankan adalah lampu indikator VALVE 2 & VALVE

    1 mati kemudian lampu indikator MIXER (M1 & M2) menyala secara bergantian. Pada objek HMI mixerbekerja bolak-balik atau forward-riverse.

  • 7/21/2019 04_Ramdan_Gumelar_hal.115-126_

    10/12

    124

    RAMDAN GUMELAR DKK : SIMULATOR SISTEM PENCAMPUR WARNA OTOMATIS BERBASIS PLC

    TERINTEGRASI HUMAN MACHINE INTERFACE

    Gambar 10.Pengujian dalam kondisi 4

    Kondisi 5 (K5) :Pendistribusian warna tercampur

    Pada kondisi ini lampu indikator VALVE 3 dan objek VALVE pada HMI akan menyala secara otomatisketika MIXER berhenti beroprasi. Instruksi ini dijalankan otomatis oleh pemograman ladder diagram pada

    memori PLC dengan TIMER dan COUNTER.

    Gambar 11.Pengujian dalam kondisi 5

    Kondisi 6 (K6) :Instruksi tombol STOP

    Pada trainer terdapat tombol STOP yang difungsikan untuk mematikan proses pencampuran warna.Tombol ini dapat bekerja dalam kondisi apapun, artinya apabila sistem dijalankan kembali program pada

    plc akan kembali aktif dan melanjutkan proses pencampuran warna yang sedang berlangsung. Samahalnya pada HMI intruksi STOP ini berpengaruh pada semua objek yang ada.

  • 7/21/2019 04_Ramdan_Gumelar_hal.115-126_

    11/12

    125

    ISSN 14123762

    http://jurnal.upi.edu/electrans

    ELECTRANS, VOL.12, NO.2, SEPTEMBER 2013 , 115- 126

    Gambar 12.Pengujian dalam kondisi 6

    Tabel 3.Data Hasil Pengujian Trainer Simulator

    KondisiInput

    Output

    VALVE 1 VALVE 2MIXER VALVE

    3Pb 1 Pb 2 Pb 3 Pb 4 Pb 5 M1 M2

    K1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0

    K2 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

    K3 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0

    K4 0 1 1 1 0 0 0 TIM 1/0 #20 TIM 1/0 #20 CNT #5

    K5 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

    Keterangan :

    Pb 1 = START, Pb 2 = SENSOR 1, Pb 3 = SENSOR 2, Pb 4 = SENSOR 3, Pb 5 = STOP, K 1-5 =Kondisi 1-5.

    TIM 1/0 #20 = Timer berlogika 1 (hidup) atau 0 (Off) dengan rentan waktu 20 micro second, CNT #5 =Counter atau penghitung input yang berlogika 1 sebanyak 5 kali maka output akan berlogika 1 (On).

    Tabel 4.Data hasil pengujian HMI

    Kondisi

    Instruksi Input TrainerHMI

    POMPA

    1

    POMPA

    2

    MIXER

    VALVE

    Level Meter

    Pb

    1

    Pb

    2

    Pb

    3

    Pb

    4

    Pb

    5FORWARD REVERSE Low Middle High

    K1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0

    K2 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0

    K3 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

    K4 0 1 1 1 0 0 0 TIM 1/0 #20 TIM 1/0 #20 CNT #5 0 0 1

    K5 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

  • 7/21/2019 04_Ramdan_Gumelar_hal.115-126_

    12/12

    126

    RAMDAN GUMELAR DKK : SIMULATOR SISTEM PENCAMPUR WARNA OTOMATIS BERBASIS PLC

    TERINTEGRASI HUMAN MACHINE INTERFACE

    KESIMPULAN

    PLC Omron CP1L dapat berkomunikasi dan mengendalikan trainer simulator dengan baik sesuai dengandeskripsi kerja alat yang telah direncanakan sebelumnya. Program ladder diagram yang tersimpan dalam

    memori PLC menjadi kunci utama dalam mengendalikan proses pencampuran warna. Trainer simulatorpencampur warna ini tersusun dari beberapa komponen yang mendeskripsikan dari proses pencampuran

    warna. Dengan pengalamatan input/ output yang sesuai dengan program ladder diagram yang tersimpanpada memori PLC maka trainer ini dapat bekerja dengan baik. Perancangan HMI disesuaikan dengantrainer simulator pencampur warna, setiap objek yang terdapat pada HMI menggunakan pengalamatanyang sama sehingga dalam kondisi beroprasi HMI berjalan dengan baik.

    DAFTAR PUSTAKA

    [1]

    Rozan, Amran. Aplikasi PLC Merek Omron Sysmac CP1A pada Sistem Gerak Otomatis PintuGarasi Mobil.Jurnal Teknik SIMETRIKA. 4. (1). 296-302.

    [2]

    Syahid.(2013). Rancang Bangun Kendali Palang Parkir Mobil Menggunakan Smart Card BerbasisPLC.Jurnal JTET. 2. (1). 31-37.

    [3] Syahreza, Saumi. (2010). Rancang Bangun Pengendali Otomatik Ketinggian Fluida dan TemperaturMenggunakan Programmable Logic Controller (PLC).Jurnal Rekayasa Elektrika. 9, (1), 36-42.

    [4] Abdullah, Ade Gafar. (2013). Pengembangan Alat Praktikum Dasar Otomasi Industri

    Modular.Proceeding SNIPS 2013. ITB Bandung.

    [5] Andani. (2011). Sistem Kendali Servo Posisi dan Kecepatan Motor dengan Programmable Logic

    Controller.Jurnal Ilmiah Foristek. 1. (2). 101-111.

    [6] Sutomo, Artono Dwijo. (2007). Simulasi Sistem Kontrol Berbasis PLC : Pembelajaran BerbasisKasus pada Matakuliah Programmable Logic Control.Jurnal ISSN. 371-376.

    [7]

    Guo, Liping. (2009). Design Projects in a Programmable Logic Controller (PLC) Course inElectrical Engineering Technology. The Technology Interface Journal/ Fall. 10. (1).

    [8] Birbir, Yasar. (2008). Design and Implementation of PLC-Based Monitoring Control System forThree-Phase Induction Motors Fed by PWM Inverter.International Journal of System Applications,

    Engineering & Development. 1. (4). 128-135.

    [9] Gaur, A.M, dkk. (2010). PLC Based Automatic Control of Rheometer. International Journal ofControl and Automation.3. (4). 11-20.

    [10]Ali Akayleh. (2009). Water Pumping System with PLC and Frequency Control.Jordan Journal ofMechanical and Industrial Engineering. 3. (3). 216-221.

    [11]Dickinson, Aaron. (2006). A Low-Cost Programmable Logic Control (PLC) Trainer for use in a

    University Agricultural Electricity Course. Journal of Agricurture Technology, Management, andEducation. 21. 601-607.