04_petunjuk teknis an program paud-terpencil (ok)

Upload: arthur-nelwan

Post on 15-Jul-2015

381 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

ii

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

KATA SAMBUTANDirektur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Program pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal dan Informal tahun 2011 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (PAUDNI) adalah Program PAUD, Program Kursus dan Pelatihan, Program Pendidikan Masyarakat, Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUDNI. Program-program PAUDNI dikembangkan dalam rangka menuju visi Kementerian Pendidikan Nasional 2025 yakni menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif. Visi tersebut mengandung makna bahwa insan Indonesia memiliki kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan sosial, kecerdasan intelektual dan kecerdasan kinestetis. Guna mencapai visi secara efektif maka program-program PAUDNI yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat berupaya untuk memberikan pelayanan prima pendidikan agar tersedia secara merata, terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, berkualitas/bermutu dan relevan dengan kebutuhan kehidupan masyarakat dan dunia kerja, setara bagi seluruh warga negara serta berupaya memberikan kepastian bagi warga negara mengenyam pendidikan sebagai hak warga negara Indonesia. Program PAUDNI dilaksanakan oleh satuan-satuan pendidikan nonformal dan informal antara lain Lembaga Kursus, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Kelompok Belajar, dan Satuan Pendidikan Nonformal dan Informal (PNFI) sejenis serta oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) seperti Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Pemerataan dan perluasan akses layanan PAUDNI diselenggarakan oleh lembaga non UPT sedangkan pelaksanaan program PAUDNI dalam rangka percontohan dan/atau pengembangan dilaksanakan oleh UPT dan/atau satuan pendidikan tertentu yang memiliki sumber daya pendidikan memadai. Khususnya penyelenggaraan program PAUDNI dalam rangka percontohan dan pengembangan, dukungan pembiayaan program disalurkan lewat Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI) dan Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI) sesuai dengan wilayah kerja masing-masing. Percontohan program PAUDNI dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan acuan penyelengaraan program PAUDNI yang berstandar dan bermutu, rujukan program PAUDNI berdasarkan karakteristik wilayah dan sosial budaya masyarakat, pusat magang, pelatihan dan penelitian. Percontohan program PAUDNI tersebut merupakan langkah menuju terpenuhinya amanah PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

iii

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

UPT yang menyelenggarakan program PAUDNI dengan arah sebagai percontohan dapat melaksanakan program berbasis hasil pengembangan model, hasil kajian, replikasi program terbaik di lapangan yang berasal dari luar negeri maupun dalam negeri dan/atau produk kebijakan strategis dengan prosedur serta pola pembiayaan yang tidak harus sama dengan programprogram PAUDNI yang dibiayai dari sumber dana dekonsentrasi. Saya menyambut baik penerbitan Petunjuk Teknis Percontohan Program PAUDNI dan mengharapkan melalui petunjuk teknis ini dapat menjamin penyelenggaraan percontohan program PAUDNI yang diselenggarakan oleh UPT dan/atau satuan pendidikan tertentu dapat tercapai secara efektif, efisien, dan produktif serta memberikan acuan kepada pihak-pihak terkait perlu. Kepada semua pihak yang memiliki kepedulian dan telah berkontribusi untuk membangun program PAUDNI menuju pelayanan prima disampaikan terimakasih.

Jakarta, Mei 2011 Plt. Direktur Jenderal PAUDNI

Hamid Muhammad, Ph.D. NIP. 19590512 198311 1 001

iv

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

KATA PENGANTARDirektur Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal PAUDNI

Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) tahun 2011 bertujuan meningkatkan akses dan mutu pelayanan pendidikan bagi anak usia dini, sehingga kelak siap memasuki jenjang pendidikan dan tahap kehidupan lebih lanjut, meningkatnya kesadaran pemerimtah daerah, keluarga, orangtua dan masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi anak usia dini serta meningkatnya partisipasi dan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia dini dan tumbuhnya berbagai program PAUD sejenis yang lebih merata dan bermutu. Pemerintah menargetkan dapat melayani anak usia dini sebanyak 18,1 juta anak (APK 60,10%) pada tahun 2011 guna mencapai target nasional pada tahun 2014 dengan APK 72,90%. Untuk mencapai target tersebut khususnya Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan program untuk melayani anak usia dini antara lain Program Pendidikan Anak Usia Dini di Daerah Terpencil, Program Taman Kanak-Kanak dan Kelompok Bermain, Program PAUD SPS, Program Taman Penitipan Anak. Program PAUD di atas dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan nonformal dan informal seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Kelompok Bermain dan SKB, serta satuan pendidikan seperti Taman Kanak Kanak dan Satuan Pendidikan Sejenis lainnya. Pembiayaan penyelenggaraan PAUD melalui Direktorat Jenderal PAUDNI dapat diperoleh dari dana dekonsentrasi yang ada di Dinas Pendidikan Propinsi dan dana percontohan program PAUDNI yang ada di Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan informal (P2PNFI) atau Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BPPNFI) di wilayah regional masingmasing. Guna meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas penyelenggaraan percontohan program PAUD maka perlu diterbitkan Petunjuk Teknis Percontohan Program PAUD. Petunjuk ini dapat dipergunakan mulai saat koordinasi, perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan pengendalian. Jakarta, Mei 2011 Direktur PAUD

v

Dr. Erman Syamsuddin, SH, M.Pd. NIP. 19570304 198303 1 015

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

vi

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

DAFTAR ISIKATA SAMBUTAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Dasar ................................................................................................ 2 C. Tujuan ............................................................................................. 3 D. Penjelasan Istilah .............................................................................. 3 BAB II PERCONTOHAN PROGRAM PAUD DI DAERAH TERPENCIL A. Definisi ............................................................................................. 7 B. Tujuan Program ................................................................................ 8 C. Tingkatan Percontohan Program Penyelenggaraan/ Pembelajaran ................................................................................... 9 D. Bentul Layanan ................................................................................. 14 E. Kriteria Penyelenggaraan Percontohan Program PAUD Daerah terpencil ........................................................................................... 15 BAB III PENYELENGGARAAN PERCONTOHAN PROGRAM PAUD DI DAERAH TERPENCIL A. Komponen Program.......................................................................... 17 B. Langkah Kegiatan ............................................................................. 23 BAB IV KRITERIA KEBERHASILAN A. Kelembagaan .................................................................................... 25 B. Pembelajaran ................................................................................... 25 C. Jaringan Kemitraan ........................................................................... 28 D. Hasil Pelaksaan Program ................................................................... 29

vii

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

BAB V PENGAJUAN DAN SELEKSI PROPOSAL A. Penyusunan Proposal ....................................................................... 31 B. Mekanisme Pengajuan Proposal ....................................................... 31

BAB VI PENGENDALIAN MUTU PERCONTOHAN PROGRAM A. Monitoring dan Evaluasi ................................................................... 33 B. Pelaporan ......................................................................................... 33

BAB VII PENUTUP ................................................................................................ 35

viii

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Selanjutnya Amandemen UUD 1945, pasal 28 b menyatakan bahwa Setiap anak berhak atas

kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi . Pendidikan bagi anak usia dini sangat penting dilakukan, karena pendidikan bagi anak usia dini merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh, yang ditandai dengan karakter, budi pekerti luhur, cerdas dan terampil. Selain itu, anak adalah penentu kehidupan bangsa pada masa mendatang. Ditangannyalah perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara berada, sehingga pendidikan yang terbaik bagi aset bangsa ini harus diberikan kepada semua warga negara tanpa terkecuali. Undang- undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pedidikan Nasional mengamanatkan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) dapat diselenggarakan melalui jaur formal, nonformal, dan/atau informal (pasal 28 ayat 2). Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk kelompok bermain (KB), taman penitipan anak, atau bentuk lain yang sederajat. Bentuk lain yang sederajat yang selanjutnya dikategorikan sebagai satuan PAUD sejenis dimaksud untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan PAUD lainnya. Pendidikan Anak Usia Dini sebagai substitusi pendidikan dasar perlu melakukan terobosan yang lebih mengakar pada esensi permasalahan 1

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

pendidikan yang dihadapi masyarakat. Permasalalahan tersebut adalah terbatasnya akses terhadap PAUD yang disebabkan oleh masalah geografis, ekonomi, sosial, dan budaya. UPTD sebagai unit pelaksana teknis Daerah yang memiliki tugas antara lain melaksanakan percontohan program PAUDNI, diharapkan dapat melaksanakan percotohan program sebagai bagian dari perluasan akses layanan PAUD dan peningkatan mutu layanan di daerah terpencil. Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu disusun petunjuk teknis penyaluran Dana Bantuan langsung percontohan program PAUD di daerah terpencil sebagai bentuk dari pelayanan pendidikan terutama bagi masyarakat yang kurang mampu dalam hal pendidikan anak usia dini.

B.

Dasar 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991, tentang Pendidikan Luar Sekolah. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan.

2

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010, tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2007, tentang Alokasi, Klasifikasi, Mekanisme Belanja, dan

Pertanggungjawaban Anggaran Belanja. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2009, tentang Koordinasi dan Pengendalian Program di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional.

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009, tentang standar pendidikan anak usia dini. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010, tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional. 9. Renstra Ditjen PAUDNI Tahun 2010-2015 10. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satker Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2-PNFI) dan Balai Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (BP-PNFI), Tahun 2011

C. Tujuan 1. Memberikan acuan bagi UPTD Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka mengembangkan percontohan program PAUD guna meningkatkan mutu dan perluasan akses layanan PAUD agar menjangkau sasaran anak yang belum terlayani program PAUD khususnya di daerah terpencil 2. Manjadi acuan bagi para penanggung jawab Program PAUD di tingkat UPT dalam hal mengidentifikasi, menyeleksi, dan menetapkan lembaga yang akan menerima bantuan percontohan program PAUD di daerah terpencil 3. Menjadi acuan dalam memberikan pembinaan terhadap lembaga yang terpilih untuk dapat memberikan layanan percontohan program yang berkualitas kepada sasaran anak usia dini (0-6 tahun) di lingkungan sekitarnya. 3

D. Penjelasan Istilah 1. Percontohan Proses kegiatan mencari, menentukan, dan membuat contoh, prototip, model, atau patron tentang prosedur atau wujud kerja penyelenggaraan program atau pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini,

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

nonformal, dan Informal. Percontohan dapat bersifat menyeluruh (komprehensif) atau bagian per bagian (partial) dari keseluruhan kegiatan/komponen penyelenggaraan program atau keseluruhan kegiatan/komponen pembelajaran. 2. Percontohan Program model-model program PAUD terbaik yang merupakan hasil kajian atau penyelenggaraan program terbaik (best practices) sebagai Percontohan Program yang dapat dijadikan rujukan, tempat magang atau praktek bagi pengelola,penyelenggara dan pelaksanaan program PAUD dalam rangka meningkatkan produktivitas, efektivitas dan efisiensi

pelaksanaan program. 3. Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) adalah: Lembaga yang menyelenggarakan program PAUDNI yang berstatus milik pemerintah daerah dalam rangka pengembangan model dan

Percontohan Program, yang meliputi: Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB) atau sebutan lain yang sejenis berkedudukan di tingkat provinsi, dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) atau sebutan lain yang sejenis berkedudukan di tingkat Kabupaten/Kota. 4. Daerah Terpencil adalah: 4 Daerah yang secara ekonomis, sosial, budaya dan geografis mempunyai potensi yang layak dikembangkan tetapi keadaan pada umumnya kurang memadai dan sulit dijangkau oleh transportasi umum. 5. PAUD Terpencil Suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak usia dini yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut di daerah yang secara ekonomis, geografis, pelayanan umum dan transportasi pada umumnya kurang memadai.

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

6. Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD di daerah terpencil : Bantuan Langsung Percontohan Program yang diberikan kepada lembaga PAUDNI terutama pada UPTD BPKB/SKB yang dinilai layak dan memiliki potensi untuk membuat percontohan program yang

dilaksanakan di daerah yang sesuai dengan kondisi daerah yang secara ekonomis, geografis, pelayanan umum dan transportasi pada umumnya kurang memadai dan sulit dijangkau.

5

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

6

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

BAB IIPERCONTOHAN PROGRAM PAUD DI DAERAH TERPENCIL

A.

Definisi Percontohan, pengertian percontohan dalam panduan ini dibatasi pada suatu kegiatan/program yang mempunyai keunggulan dalam

pelaksanaannya, dan menghasilkan suatu dampak positif terhadap sasaran pelaksanaan program tersebut. Keunggulannya dapat dilihat dari adanya pola atau strategi yang kreatif dan inovatif, yang dipergunakan oleh pelaksana program untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan adanya keunggulan tersebut, maka program itu bisa/memungkinkan untuk dijadikan sebuah role mode (contoh ideal), bagi pelaksanaan program sejenis. Dengan kata lain, Percontohan Program dapat dijadikan sebagai sebuah acuan yang dapat direflikasikan pelaksanaannya, di luar lokasi yang menjadi daerah/ kelompok percontohan 7 Percontohan program PAUD di daerah terpencil adalah model program PAUD terbaik yang merupakan hasil kajian atau penyelenggaraan program terbaik (best practices) sebagai Percontohan Program yang dapat dijadikan rujukan, tempat magang atau praktek (pusat sumber belajar) bagi pengelola,penyelenggara dan pelaksanaan program PAUD dalam rangka meningkatkan produktivitas, efektivitas dan efisiensi pelaksanaan program PAUD pada daerah terpencil.

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

B.

Tujuan Program 1. Menumbuhkan/merintis satuan PAUD, yang mempunyai keunggulankeunggulan tertentu, baik keunggulan dari segi penyelenggaraan program, maupun keunggulan dalam untuk pelaksanaannya melaksanakan

pembelajarannya.

Kemampuan

lembaga

kemitraan, sehingga kesinambungan dan keberlanjutan program bisa terjaga. Penggunaan media bersumber potensi lokal, metode dan pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui bermain yang mampu menumbuhkembangkan potensi anak usia dini secara optimal, sesuai usia dan tahap perkembangannya. 2. Menguatkan satuan PAUD yang sudah ada di masyarakat/ lembaga PAUDNI, agar mampu menjadi kelompok yang mempunyai karakter dan keunggulan tersendiri, baik dari segi penyelenggaraan programnya, maupun dari segi pengelolaan pembelajarannya; 3. Terbentuknya layanan model Percontohan Program PAUD di daerah terpencil sebagai pusat sumber belajar dan peningkatan kualitas layanan program PAUD yang sesuai dengan kondisi, potensi dan budaya di daerah tersebut. 8 4. Terselenggaranya program pembelajaran yang berpusat kepada anak dan sesuai tahapan tumbuh kembang anak sesuai dengan karakteristik wilayah daerah terpencil.

C. Tingkatan Percontohan Program Penyelenggaraan/ Pembelajaran Lingkup tingkatan pelaksanaan Percontohan Program paud di daerah terpencil , adalah: 1. Rintisan, pada tahap ini UPTD atau lembaga PAUDNI merintis program PAUD di daerah terpencil yang disesuaikan dengan unsur yang terdapat

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

pada petunjuk teknis ini. Namun, pada kegiatan ini juga dapat dilakukan reviltalisasi kelompok-kelompok belajar yang sudah

terbentuk, kemudian di analisis kelemahannya, baik dari segi manajemen maupun SDM dan dilakukan penguatan-penguatan terhadap aspek-aspek yang menjadi titik lemahnya, sehingga pada akhirnya dapat terbentuk kelompok belajar yang mempunyai karakter dan keunggulan tersendiri. Berikut ini indikator keberhasilan percontohan program tahap rintisan dilihat dari tingkatan pelaksanaan program :

Komponen Rintisan

Kegiatan 1. Penyusunan desain revitalisasi kelembagaan, ketenagaan, sarana dan prasarana, dan program percontohan PAUD (4-5 tahun) 2. Orientasi desain di lingkungan internal lembaga 3. Penetapan tim kerja 4. Penetapan lokasi (labsite) percontohan (desa/kelurahan dan kecamatan) 5. Penetapan lingkup terbatas (desa/kelurahan dan kecamatan) 6. Penetapan program PAUD unggulan 7. Penyusunan proposal 8. Mobilisasi tim pelaksana 9. Orientasi/ simulasi lapangan atau lokasi 10. Rekruitmen peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, dan potensi penyelenggaraan PAUD di lokasi 11. Pelatihan PTK dan penyuluhan awal program kepada peserta didik 9

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

Komponen

Kegiatan 12. Pengadaan perangkat pembelajaran 13. Pelaksanaan pembelajaran 14. Pemantauan, penilaian, dan pembinaan pembelajaran dan penyelenggaraan program perintisan 15. Pelaporan 16. Penilaian penyelenggaraan program revitalisasi dan penetapan rencana tindak lanjut program 17. Penyusunan success strory dan draft percontohan program PAUD

2. Pemantapan (Konsolidasi), pada tahap ini dilaksanakan kegiatan untuk memetakan unsur-unsur kompeten yang akan dilibatkan dalam pelaksanaan program. Baik yang berasal dari unsur pemerintah, maupun masyarakat. Setelah diketahui unsur yang terlibat dalam pelaksanan program, maka dilakukan kegiatan penentuan programprogram/ kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan untuk

menciptakan suatu program pendidikan anak usia dini yang bisa 10 dijadikan percontohan. Berikut ini indikator keberhasilan percontohan program tahap pemantapan dilihat dari tingkatan pelaksanaan program : Komponen Pemantapan Kegiatan 1. Sosialisasi dan potensi desain revitalisasi berikut success story di lingkungan disdik dan pemda (terutama DPRD, BAPPEDA, dinas terkait) dan identifikasi masukan potensi program 2. Identifikasi masukan potensi program 3. Revisi desain revitalisasi

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

Komponen

Kegiatan 4. Pendataan skala kabupaten/kota (terutama kecamatan dan desa/kelurahan lokasi percontohan) 5. Penetapan program PAUD percontohan 6. Penyusunan proposal 7. Mobilisasi tim pelaksana 8. Orientasi/ simulasi lapangan atau lokasi 9. Rekruitmen peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, dan potensi penyelenggaraan PAU di lokasi 10. Pelatihan PTK dan penyuluhan awal program kepada peserta didik 11. Pengadaan perangkat pembelajaran 12. Pelaksanaan pembelajaran 13. Pemantauan, penilaian, dan pembinaan pembelajaran dan penyelenggaraan program perintisan 14. Pelaporan 15. Penilaian penyelenggaraan program revitalisasi dan penetapan rencana tindak lanjut program 16. Penyusunan success strory dan draft percontohan program PAUD 11

3. Pengembangan, pada tahap ini dilaksanakan program-program/ kegiatan-kegiatan yang kreatif dan inovatif, baik pada menajemen program, penyelenggaraan program, maupun pada pengelolaan pembelajarannya. Pelaksanaan program tersebut, dilaksanakan dengan

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

pola-pola atau strategi-strategi tertentu, yang dipandang sebagai suatu keunggulan dari penyelenggaraan pendidikan anak usia dini. Berikut ini indikator keberhasilan percontohan program tahap pengembangan dilihat dari tingkatan pelaksanaan program :

Komponen Pengembangan

Kegiatan 1. Pemantapan sosialisasi dan potensi desain revitalisasi berikut success story di lingkungan disdik dan pemda (terutama DPRD, BAPPEDA, dinas terkait) dan identifikasi masukan potensi program 2. Pemantapan identifikasi masukan potensi program 3. Pemutakhiran data, dan pendataan pada lokasi pengembangan (perluasan lokasi 4. Penetapan program PAUD unggulan 5. Penyusunan proposal

12

6. Mobilisasi tim pelaksana 7. Orientasi/ simulasi lapangan atau lokasi 8. Rekruitmen peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, dan potensi penyelenggaraan PAUDNI di lokasi 9. Pelatihan PTK dan penyuluhan awal program kepada peserta didik 10. Pengadaan perangkat pembelajaran 11. Pelaksanaan pembelajaran 12. Pemantauan, penilaian, dan pembinaan

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

Komponen

Kegiatan pembelajaran dan penyelenggaraan program perintisan 13. Pelaporan 14. Penilaian penyelenggaraan program revitalisasi dan penetapan rencana tindak lanjut program 15. Penyusunan success strory dan draft percontohan program PAUD

4. Percontohan, pada tahap ini UPTD penyelenggara program PAUD di daerah terpencil, menjadi sebuah lembaga yang mempunyai kegiatankegiatan/ program-program yang kreatif dan inovatif, sehinga layak untuk dijadikan sebagai acuan/ contoh yang baik bagi lembaga lain yang ingin menyelenggarakan program pendidikan anak usia dini di daerah terpencil. Berikut ini indikator keberhasilan percontohan program dilihat dari tingkatan pelaksanaan program: Komponen Percontohan Kegiatan 1. Pemantapan sosialisasi dan potensi desain revitalisasi berikut success story di lingkungan disdik dan pemda (terutama DPRD, BAPPEDA, dinas terkait) dan identifikasi masukan potensi program 2. Pemantapan identifikasi masukan potensi program 13

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

Komponen

Kegiatan 3. Pengembangan identifikasi masukan potensi program 4. Penetapan program PAUD percontohan 5. Penyusunan proposal 6. Mobilisasi tim pelaksana 7. Orientasi/ simulasi lapangan atau lokasi 8. Rekruitmen peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan, dan potensi penyelenggaraan PAUD di lokasi 9. Pelatihan PTK dan penyuluhan awal program kepada peserta didik 10. Pengadaan perangkat pembelajaran 11. Pelaksanaan pembelajaran 12. Pemantauan, penilaian, dan pembinaan pembelajaran dan penyelenggaraan program perintisan 13. Pelaporan

14

14. Penilaian penyelenggaraan program revitalisasi dan penetapan rencana tindak lanjut program 15. Penyusunan success strory dan draft percontohan program PAUD 16. Seminar dan unjuk percontohan

D. Bentuk Layanan Penyelenggaraan PAUD di daerah terpencil dapat diselenggarakan melalui satuan Kelompok Bermain, Taman Penitipan Anak, atau satuan PAUD

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

sejenis lainnya sesuai dengan potensi dan karakteristik wilayah dimana percontohan program PAUD daerah terpencil dilaksanakan. Tata cara/Prosedur rintisan satuan layanan PAUD tersebut dapat dilihat pada pedoman rintisan yang telah diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan PAUD Ditjen PAUDNI.

E. Kriteria Penyelenggaraan Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil Percontohan program PAUD di daerah terpencil, antara lain ditandai oleh: 1. Terselenggaranya percontohan program PAUD yang mempunyai keunggulan-keunggulan tertentu, baik dari aspek manajemen program maupun aspek menajemen pembelajaran. Sehingga dapat

diklasifikasikan sebagai sebuah layanan percontohan. Ditandai dengan munculnya legalitas lembaga serta dan pengelolaan program yang bersifat swa managed) 2. Terselenggaranya pembelajaran yang berkesinambungan, yang manajemen/pengelolaan secara mandiri (self

ditandai dengan terpenuhinya delapan standar nasional pendidikan, serta dalam teknis pembelajarannya yang ditandai dengan: a) menghargai norma, nilai dan budaya, b) berbasis kebutuhan, c) masyarakat berperan dalam pengendalian dan pengawasan, d) berbasis pengalaman, e) partisipatif dan demokratis, serta f) berbasis kecakapan hidup 3. Terciptanya mekanisme pembinaan yang gradual dan sistemik, sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan dan percontohan program 4. Terciptanya jaringan kemitraan yang dapat mendukung keberlajutan 15

operasionalisasi, dan keberlangsungan program.

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

5. Memiliki wilayah terpencil yang disebabkan oleh masalah geografis, ekonomi, dan transportasi umum sulit dijangkau yang di buktikan dengan surat keputusan dari Pemerintah Daerah/Dinas/Instansi yang bersangkutan.

16

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

BAB IIIPENYELENGGARAAN PERCONTOHAN PROGRAM PAUD DI DAERAH TERPENCIL

A. Komponen Program 1. Gambaran Umum Program Penyelenggaraan Paud di daerah terpencil hendaknya digambarkan kondisi geografis, demografi dan karakteristik daerah yang menjadi lokasi program. Hal ini mencerminkan bahwa lokasi percontohan

program memang layak dijadikan sebagai model penyelenggaraan PAUD di daerah terpencil. Selanjutnya di jelaskan tentang prototype model percontohan yang akan dikembangkan 2. Organisasi Penyelenggara Organisasi penyelenggara percontohan program PAUD di daerah terpencil adalah terutama UPTD BPKB/SKB dan lembaga PAUDNI. Organisasi ini hendaknya melibatkan stakeholder dimana lokasi percontohan program PAUD terpencil dilaksanakan. Kepanitian penyelenggara minimal terdiri dari unsur penanggung jawab, ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota 3. Peserta Didik Peserta didik yang dilayani dalam penyelenggaraan PAUD di daerah terpencil adalah usia 0-6 tahun atau disesuaikan dengan jenis satuan layanan Percontohan Program. Jumlah dan karakteristik peserta didik yang akan dibelajarkan dalam penyelenggaraan PAUD di daerah terpencil berdasarkan hasil identifikasi sasaran program. 17

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

4. Tenaga Pendidik Tenaga Pendidik dalam Penyelenggaraan PAUD di daerah terpencil diharapkan berasal dari lokasi percontohan program dilaksanakan atau melalui guru kunjung. Kualifikasi tenaga pendidik harus sesuai dengan bidang yang diajarkan dan rasio tenaga pendidik harus sesuai dengan jumlah peserta didik. Tenaga pendidik harus memiliki kualifikasi dan kompetensi sebagaimana diatur dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 poin III tentang Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 5. Sarana dan Prasarana Ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki merupakan salah satu faktor pendukung terhadap penyelenggaraan Percontohan Program PAUD di daerah terpencil. PAUD di daerah terpencil diharapkan memiliki ruang bermain di dalam dan di luar, APE dalam dan APE Luar (baik buatan sendiri maupun pabrikan), ruang sekretariat, lemari, dan prasarana penunjang lainnya. Apabila sarana prasarana tersebut tidak mencukupi maka potensi yang ada di lokasi percontohan dapat 18 dimaksimalkan. Pembuatan sarana belajar APE bersumber dari lingkungan sekitar merupakan nilai lebih bagi UPTD SKB dalam percontohan APE PAUD di daerah terpencil 6. Program Pembelajaran Program pembelajaran digambarkan dalam bentuk uraian diantaranya : a. Kurikulum Pembelajaran Kurikulum yang digunakan dapat menjamin pencapaian indikator pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan karakteristik wilayah terpencil. Kurikulum yang dikembangkan mengacu kepada

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

standar tingkat Pencapaian Perkembangan anak seperti tertuang dalam Permendiknas Nomor 58 Tahun 2009. b. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan pembelajaran dilakukan dengan berpedoman pada kurikulum yang telah disusun sehingga seluruh perilaku dan kemampuan dasar yang ada pada anak dapat dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Pendekatan pembelajaran pada anak

memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak yaitu: y Anak belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tentram secara psikologis. y y Siklus belajar anak selalu berulang. Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-anak lainnya. y y Minat dan keingintahuan anak akan memotivasi belajarnya. Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individu. 2) Berorientasi pada Kebutuhan Anak Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upayaupaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis 19

(intelektual, bahasa, motorik, dan sosio emosional). Dengan demikian berbagai jenis kegiatan pembelajaran hendaknya dilakukan melalui analisis kebutuhan yang disesuaikan dengan berbagai aspek perkembangan dan kemampuan pada masingmasing anak.

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

3) Bermain Seraya Belajar atau Belajar Seraya Bermain Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada anak. Upaya-upaya pendidikan yang diberikan oleh pendidik hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dengan menggunakan strategi, metode,

materi/bahan dan media yang menarik serta mudah diikuti oleh anak. 4) Menggunakan Pendekatan Tematik Kegiatan pembelajaran hendaknya dirancang dengan

menggunakan pendekatan tematik dan beranjak dari tema yang menarik minat anak. 5) Kreatif dan Inovatif Proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik,

membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berfikir kritis dan menemukan hal-hal baru. 6) Lingkungan Kondusif 20 Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan menyenangkan sehingga anak selalu betah. Lingkungan fisik hendaknya memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain. Pendidik harus peka terhadap karakteristik budaya masing-masing anak. 7) Mengembangkan Kecakapan Hidup Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan hidup. Pengembangan konsep kecakapan hidup didasarkan atas pembiasaan-pembiasaan yang memiliki tujuan

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

untuk mengembangkan kemampuan menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serta memperoleh keterampilan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.

7. Media pembelajaran Menggunakan media pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan potensi, karakteristik (ciri khas) dan budaya setempat serta

menumbuhkan nilai-nilai karakter yang dapat menciptakan anak sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia. 8. Evaluasi hasil belajar Prinsip-prinsip evaluasi belajar hendaknya mengacu kepada standar penilaian yang tertuang dalam permendiknas nomor 58 tahun 2009 tentang standar pendidikan anak usia dini. 9. Jadwal Pembelajaran/kalender pendidikan Tahapan kegiatan pembelajaran sejak awal sampai dengan akhir program disusun dalam jadwal pembelajaran atau kalender pendidikan. Waktu belajar disesuaikan dengan bentuk layanan yang dilaksanakan pada percontohan program PAUD terpencil. 10. Dana Bantuan langsung Dana Bantuan Langsung ini dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan (memberdayakan) UPTD BPKB/SKB dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai percontohan program dan peningkatan mutu program PAUDNI, khususnya pendidikan anak usia dini di daerah terpencil. Jumlah unit cost dana bantuan langsung percontohan program PAUD di daerah terpencil adalah 21

Rp. 2.660.000,00 (dua juta enam ratus enam puluh ribu rupiah) per peserta didik.

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

Adapun pemanfaatan dana bantuan langsung percontohan program PAUD terpencil ini meliputi : No 1. Peruntukan Prosentase

2. 3.

4.

5. 6. 7.

Sosialisasi kepada pemerintah daerah, maksimal 5% kecamatan, kelurahan/desa, dan masyarakat lokasi program ATK peserta didik maksimal 5 % Manajemen pengelolaan Program maksimal (koordinasi, penyusunan proposal, 10% identifikasi, pemantauan, pendampingan, pembinaan, evaluasi, pelaporan) Pengadaan sarana dan prasarana maksimal 15% pembelajaran (alat permainan edukatif dan buku administrasi) Pengadaan mebelair dan renovasi ringan Maksimal 10% Pembimbingan dan Peningkatan mutu pendidik Pembelajaran (Kurikulum,media, alat evaluasi, bahan belajar dan pemberian makanan tambahan (PMT) Insentif pendidik/pengelola Kemitraan maksimal 10% maksimal 20 %

8. 9.

Maksimal 20 % Maksimal 5 %

11. Hasil Pemanfaatan Dana Blockgrant 22 Hasil pemanfaatan dana bantuan langsung ini adalah: a. Adanya percontohan program berkarakteristik lokal. b. Adanya perluasan akses layanan pendidikan anak usia dini di daerah terpencil serta peningkatan mutu program layanan pada daerah belum memiliki layanan pendidikan anak usia dini. PAUD di daerah terpencil yang

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

12. Jaringan Kemitraan UPTD BPKB/SKB dalam melaksanakan Percontohan Program PAUD di daerah terpencil dapat menjalin kerjasama dengan berbagai unsur diantaranya adalah : a. Lembaga Pemerintah : y y y y Dinas Kesehatan BKKBN Departemen Agama Dinas /Instansi Lainnya yang peduli PAUD

b. Lembaga Swasta/Ormas/Organisasi Agama : y y y y y Perusahaan daerah Aisyiyah/Muslimat NU/PGI/Muhammadiyah/Nahdhatul Ulama PKK/Karang Taruna/PKBM HIMPAUDI IGTKI

c. Tokoh masyarakat, Pemerintah Desa/Kelurahan/Kecamatan

B. Langkah Kegiatan 1. Persiapan a. Sosialisasi Sosialisasi dalam rangka memberikan pemahaman kepada 23

Pemerintah Daerah/Dinas/Instansi tentang rencana pelaksanaan percontohan program PAUD di daerah terpencil, sekaligus

melakukan studi pendahuluan tentang calon lokasi program b. Identifikasi calon lokasi, sasaran, potensi dan program baik langsung maupun tidak langsung. c. Rapat koordinasi dan konsultasi untuk merancang dan meyusun proposal pengajuan bantuan percontohan program

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

d. persiapan sarana dan prasarana pendukung e. Rekruitmen calon anak peserta didik f. Merancang program kegiatan g. Merancang jadwal program h. Merancang kemitraan

2. Pelaksanaan a. Orientasi kepada stakeholders tingkat kecamatan/kelurahan/desa dan tokoh masyarakat/perkumpulan adat b. Orientasi/pembimbingan/pelatihan kepada calon pengelola dan calon pendidik tentang penyelenggaraan program yang akan dilaksanakan. c. Merancang program pembelajaran d. Merancang jadwal kegiatan program e. Melaksanakan program f. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pembinaan

g. Menyusun laporan bulanan, triwulan, semester dan akhir

3. Tindak lanjut 24 a. Melakukan kemitraan program dalam rangka sinergitas

kelembagaan dalam menyelenggarakan program percontohan. b. Melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan mutu layanan, mutu pendidik dan tenaga kependidikan dan percontohan. c. Mengembangkan dan perluasan akses layanan di daerah terpencil lainnya.

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

BAB IVKRITERIA KEBERHASILAN

A. Kelembagaan 1. UPTD BPKB/SKB memiliki wilayah percontohan program PAUD di daerah terpencil yang dapat dijadikan rujukan bagi lembaga lain sebagai tempat pelatihan, magang, konsultasi dalam rangka penyelenggaraan program PAUD di daerah terpencil lainnya. 2. Menyelenggarakan program PAUD di daerah terpencil secara sinambung, dan mengembangkan program sesuai dengan karakteristik wilayah; 3. Adanya sinergitas antara UPTD BPKB/SKB dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan masyarakat dalam pelaksanaan percontohan program PAUD di daerah terpencil.

B. Pembelajaran Pembelajaran percontohan program PAUD di daerah terpencil, harus memenuhi kriteria standar nasional pendidikan (SNP), yaitu: 1. Standar Isi a. Lembaga Penyelenggara Percontohan Program memiliki struktur program dan kurikulum yang mengacu kepada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang standar pendidikan anakl usia dini. b. Memiliki kalender pendidikan c. Memiliki Rencana pembelajaran 25

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

2. Standar Proses a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disusun berdasarkan kalender pendidikan dan satuan. b. Jumlah peserta didik sebanding dengan alat dan perlengkapan yang dimiliki. c. Proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan prinsip disusun oleh pendidik dan pengelola

pembelajaran anak usia dini d. Penyelenggara Percontohan Program melaksanakan penilaian proses pembelajaran. e. Lembaga Penyelenggara Percontohan Program melakukan

pengawasan proses pembelajaran pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. f. Lembaga Penyelenggara Percontohan Program melakukan evaluasi pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. g. Hasil pemantauan, pengawasan, dan evaluasi proses pembelajaran dilaporkan kepada pihak-pihak yang terkait 3. Standar Kompetensi Lulusan (Pencapaian Indikator Perkembangan Anak) a. Ketercapaian indicator perkembangan anak yang terdiri dari aspek 26 perkembangan moral dan agama, fisik, kognitif, sosial emosional, bahasa, dan kecakapan hidup. b. Standar Kompetensi (SK) atau Unit Kompetensi (UK) dan Kompetensi Dasar (KD) tertuang dalam rencana kegiatan bermain 4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Percontohan Program PAUD di daerah terpencil diharapkan memiliki pendidik yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam permendiknas nomor 58 tahun 2009 tentang standar pendidik

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

5. Standar Sarana dan Prasarana a. Lembaga penyelenggara Percontohan Program memiliki tempat belajar yang layak di dalam maupun luar ruangan. b. Ruang belajar Percontohan Program dilengkapi alat-alat permainan edukatif yang bersumber lingkungan sekitar atau pabrikan untuk melaksanakan pembelajaran. c. Lembaga Penyelenggara menyediakan sumber belajar lain. 6. Standar Pengelolaan a. Lembaga Penyelenggara merumuskan dan menetapkan visi, misi, tujuan, dan perencanaan serta memiliki dokumennya b. Lembaga Penyelenggara Percontohan Program melaksanakan

sosialisasi visi, misi, tujuan, dan perencanaan kepada semua pendidik, peserta didik, dan unsur lain yang terkait c. Lembaga penyelenggara Percontohan program mempunyai

pedoman yang mengatur berbagai aspek pengelolaan secara tertulis yang mudah dibaca oleh pihak terkait meliputi: kurikulum, kalender pendidikan, dan tata tertib. d. Lembaga penyelenggara Percontohan Program melaporkan hasil pengawasan pengelolaan secara tertulis kepada pimpinan lembaga dan pembina program. e. Pimpinan Lembaga Penyelenggara Percontohan Program memiliki kompetensi mengelola serta pengetahuan tentang program PAUD. 7. Standar Pembiayaan a. Pembiayaan yang digunakan meliputi jenis, sumber dan pemanfatan, serta pengawasan dan pertanggungjawaban dalam penyelenggaraan dan pengembangan PAUD. 27

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

b. Adanya Penyelenggara Percontohan program memiliki dokumen (pembukuan) penerimaan dan pengeluaran dana. c. Prosentase pemanfatan dana sesuai dengan peruntukan

pemanfaatan dana program yang diajukan. 8. Standar Penilaian a. Penyelenggara dan Pendidik Percontohan melakukan penilaian hasil belajar secara periodik (tengah dan akhir program) b. Adanya penilaian hasil belajar peserta didik yang menggunakan teknik penilaian berupa pengamatan, penugasan, unjuk kerja, pencatatan anekdot, laporan orangtua dan dokumentasi hasil karya anak (portopolio). c. Penilaian Penyelenggara Percontohan program mengacu kepada Permendiknas nomor 58 Tahun 2009 standar pendidikan anak usia dini lampiran IV point C tentang standar penilaian

C. Jaringan Kemitraan UPTD BPKB/SKB yang menjadi pelaksana Percontohan Program PAUD di daerah terpencil, telah menjalin kemitraan dengan beberapa lembaga sebagai berikut: 28 1. PKBM/ LSM / Orsosmas/yayasan pendidikan/ sekolah sebagai mitra pengelolaa pembelajaran 2. Departemen agama/ majelis ta lim, pemuka agama sebagai fasilitator /Narasumber 3. Bidan desa/ BKKBN(Penyuluh KB)/ PKK/ dokter / mantri kesehatan sebagai fasilitator/narasumber 4. Tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pemerintah desa/ kecamatan sebagai pengelola program

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

D. Hasil Pelaksanaan Program 1. Terbentuknya Percontohan Program PAUD di daerah terpencil yang mempunyai keunggulan-keunggulan tertentu, baik dari aspek

manajemen program maupun aspek menajemen pembelajaran. Sehingga dapat diklasifikasikan sebagai sebuah percontohan. 2. Terlaksananya proses pembelajaran yang kreatif/ inovatif, dan berkesinambungan, sehingga berhasil menjadikan tumbuh kembang anak secara maksimal 3. Terciptanya suatu sistem penyelenggaraan program PAUD yang berkarakteristik local, berkarakter dan berbudaya. 4. Terciptanya suatu layanan pendidikan anak usia dini yang mampu

menciptakan anak sehat, cerdas, ceria dan berakhlak mulia. 5. Terciptanya jaringan kemitraan yang dapat mendukung operasionalisasi, dan keberlangsungan program PAUD di daerah terpencil.

29

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

30

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

BAB VPENGAJUAN DAN SELEKSI PROPOSAL

A. Penyusunan Proposal 1. Lembaga yang berminat sebagai penyelenggara percontohan program PAUD di daerah terpencil wajib menyusun proposal. Penyusunan proposal dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang program yang akan dilaksanakan, antara lain meliputi; analisis situasi, program aksi, serta tindak lanjutnya. (Sistematika proposal dapat dilihat pada Petunjuk Teknis Pengajuan Dan Seleksi Proposal Percontohan Program PAUDNI yang diterbitkan oleh Ditjen PAUDNI tahun 2011). 2. Proposal disusun dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga calon penyelenggara program. Kata pengantar ditandatangani oleh ketua lembaga pengusul. 3. Proposal yang diajukan harus mendapat pengesahan/persetujuan dari lembaga Pembina. B. Mekanisme Pengajuan Proposal 1. Proposal yang telah disusun dan ditandatangani oleh pimpinan lembaga calon penyelenggara program disampaikan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota setempat untuk mendapat pengesahan/ persetujuan; 2. Proposal yang telah ditandatangani oleh pimpinan lembaga calon penyelenggara program dan mendapat pengesahan/persetujuan dari Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota setempat, selanjutnya 31

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

dikirim kepada P2-PNFI/BP-PNFI di Regional masing-masing untuk diseleksi. 3. Proposal dikirim sebanyak 2 eksemplar, dan harus sudah diterima oleh P2-PNFI/BP-PNFI pada tahap pertama pada akhir Juni Tahun 2011 dan tahap kedua akhir Agustus 2011 (tahap kedua dilaksanakan apabila masih terdapat kuota sisa).

32

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

BAB VIPENGENDALIAN MUTU PERCONTOHAN PROGRAM

A. Monitoring dan Evaluasi Untuk menjaga kesinambungan dan konsistensi penyelenggaraan percontohan program PAUDNI, setiap lembaga penyelenggara yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan langsung akan dipantau dalam bentuk pengawasan langsung atau monitoring dan evaluasi oleh petugas yang ditunjuk sebagai bentuk pengendalian mutu penyelenggaraan program. Monitoring dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi tentang perkembangan yang dicapai oleh lembaga penyelenggara program. Evaluasi dilakukan untuk memberikan gambaran hasil program yang diperoleh dari seluruh rangkaian penyelenggaraan mulai perencanaan hingga tindak lanjut program untuk mendapatkan kesimpulan/masukan penyempurnaan program mendatang. 33 B. Pelaporan Lembaga penerima bantuan percontohan program PAUDNI wajib memberikan laporan tertulis kepada Kepala P2-PNFI/BP-PNFI di Regional masing-masing. Laporan meliputi: 1. Laporan pendahuluan disampaikan pada 2 (dua) minggu setelah dana masuk dalam rekening. Laporan berisi: fotocopy bukti penerimaan bantuan langsung, kepastian rencana pembelajaran sesuai dengan akad kerjasama dan proposal.

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

2. Laporan perkembangan (mid term) disampaikan pada pertengahan program. Laporan berisi; perkembangan proses pelaksanaan program, permasalah yang dihadapi dan upaya pemecahan masalah. 3. Laporan akhir, yaitu laporan telah dilaksanakanya keseluruhan penyelenggaraan program PAUDNI yang disampaikan paling lambat 31 Desember 2011. Laporan berisi: proses dan hasil

penyelenggaraan program, adminisrasi keuangan, data teknis dan administratif yang terkait dengan proses dan hasil penyelenggaraan percontohan program PAUDNI, antara lain: naskah kurikulum, media pembelajaran, alat evaluasi, SK kepanitian, data

narasumber/instruktur, data warga belajar foto kegiatan, dan lainlain. Sistematika laporan dapat dilihat dalam lampiran Petunjuk Teknis Pengajuan dan Seleksi Proposal.

34

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

BAB VIIPENUTUP

Petunjuk teknis percontohan program PAUD terpencil dipergunakan untuk acuan penyelenggaraan dan penyusunan proposal percontohan program PAUDNI. Informasi yang berkenaan dengan aspek teknis dan administratif dapat berkomunikasi dengan Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal dan/atau Balai Pengembangan Pendidikankan Nonformal dan Informal di Regional masing-masing. Berikut ini nama UPT Pusat, alamat dan nomor telepon lembaga:

NO. NAMA UPT 1 BP-PNFI Regional I Medan

2

P2-PNFI Regional I Bandung

3

P2-PNFI Regional II Semarang

WILAYAH KERJA Provinsi Aceh, Sumut, Sumbar, Sumsel, Riau, Jambi dan Kepri Provinsi Babel, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI dan Jabar Provinsi Jateng dan DIY

ALAMAT Jl. Kenanga Raya No. 64 Tanjung Sari Medan Kode Pos 20132Telp. (061) 8213254 Jl. Jayagiri No. 63 Lembang Bandung Kode Pos 40391 Telp. (022) 2786017 35 Jl. Pangeran Diponegoro No. 250 Ungaran Semarang Kode Pos 50512 Telp. (024) 691187, 622884 Jl. Gebang Putih No. 10 Sukolilo Surabaya Kode Pos 90231 Telp. (031) 5945101, 5925972 Jl. Adhyaksa No. 2 Panakukang Makassar Kode Pos 90231 Telp. (0411) 440065, 421460

4

BP-PNFI Regional IV Surabaya

Provinsi Jawa Timur dan NTT

5

BP-PNFI Regional V Makassar

Provinsi Sulsel, Sulut, Sulteng, Sultra, Sulbar, dan Gorontalo

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

NO. NAMA UPT 6 BP-PNFI Regional VI Banjarbaru

WILAYAH KERJA Provinsi Kalbar, Kalteng, Kalsel, dan Kaltim

7

BP-PNFI Regional VII Mataram

Provinsi NTB dan Bali

8

BP-PNFI Regional VIII Sentani

Provinsi Maluku Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat

ALAMAT Jl. Ambulung Loktabat Selatan Banjarbaru Kalimantan Selatan Kode Pos 70712 Telp. (0511) 4772875 Jl. Gajah Mada No. 173 Kel. Jempong Baru Kec. Sekarbela Kota Mataram Kode Pos 83116 Telp. (0370) 620870 Jl. Raya Bumi Perkemahan (BUPER), Wa Ena Kota Jayapura Kode Pos 99351 Telp. (0967) 550994

36

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil

37

Petunjuk Teknis Bantuan Langsung Percontohan Program PAUD Daerah Terpencil