04. pasar, upah, sewa, dan laba_2

25
PASAR, UPAH, SEWA, DAN LABA. Suatu pasar terdiri dari para pembeli dan penjual yang berinteraksi untuk menentukan harga dan kuantitas suatu barang yang dipertukarkan/ di perjual belikan

Upload: asep-suryana

Post on 04-Aug-2015

46 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

PASAR, UPAH, SEWA, DAN LABA.

Suatu pasar terdiri dari para pembeli dan penjual yang berinteraksi untuk menentukan harga dan kuantitas suatu barang yang dipertukarkan/

di perjual belikan

Page 2: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

• Elastisitas permintaan= derajat kepekaan kuantitas yang diminta (atau ditawarkan) terhadap salah satu faktor yang mempengaruhi fungsi permintaan (atau penawaran).

• Biasanya menjelaskan respon/perubahan kuantitas yang diminta jika harga, pendapatan, atau faktor2 lainnya berubah.

• Respon kuantitas penting karena hal tersebut mempengaruhi harga2 di pasar.

• Elastisitas harga (permintaan) adalah persentase perubahan kuantitas yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang tersebut sebesar 1(satu) persen

• | % perubahan kuantitas yang diminta|• Elastisitas harga=

(Eh) | % perubahan harga barang tersebut |

Elastisitas keterangan implikasi

> 1 elastis % perubahan Q>% perubahan P

= 1 unitary elastis “ Q=% “ P

< 1 inelastis “ Q<% “ P

Page 3: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

1. Persaingan Sempurna

Asumsi : 1. Ada banyak pembeli dan penjual di pasar dan semuanya adalah pengambil

harga (price takers)2. Seluruh barang adalah homogen3. Setiap produsen bebas untuk keluar/masuk pasar4. Pembeli dan penjual mempunyai informasi yang lengkap (sempurna)

tentang pasar.5. Pembeli dan penjual berusaha untuk memaksimalkan

kepuasan/keuntungannya dari setiap transaksi yang terjadi.

Implikasi:1. Perusahaan didalam pasar hanya akan mendapat suatu tingkat penerimaan

normal (keuntungan ekonomis sama dengan nol) dalam jangka panjang.2. Kuantitas yang diminta sama dengan kuantitas yang ditawarkan.3. Harga setiap barang akan sama dengan biaya marginalnya (Marginal Cost = MC)

Page 4: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

2. Model Monopoli

1. Monopolis adalah penjual tunggal suatu barang yang tidak mempunyai substitute yang rapat (dose substitute). Sehingga lebih mampu mengendalikan tingkat harga dan outputnya dibanding perusahaan dalam persaingan sempurna.

2. Tapi belum tentu akan memperoleh keuntungan ekonomis yang positif. Kurva permintaan akan produknya merupakan kendala bagi penentuan harga dan kuantitas yang ditawarkan monopolis tsb.

AsumsiHanya ada satu penjual untuk suatu barang.1. Tidak ada penjual lain yang dapat menawarkan barang pengganti

dari produk yang ditawarkan monopolis tsb.2. Ada “halangan” (entry barriers) bagi perusahaan lain untuk

memasuki pasar.3. Ada pengetahuan yang sempurna tentang harga, kuantitas, dan

fungsi permintaan para pembeli.4. Perusahaan monopolis akan memaksimumkan keuntungannya, dan

konsumen akan memaksimalkan kepuasannya.5. Tidak ada biaya atau manfaat eksternal.

Page 5: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

Entry Barriers

Hak paten dan hak monopoli: – Hak paten adalah hak monopoli yang diberikan

pemerintah kepada seorang penemu (inventor) atau pencipta (creator).

– Hak monopoli adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada seseorang (perusahaan) untuk menjadi pemasok (supplier) tunggal atau menjadi salah satu dari beberapa pemaqsok yang sangat terbatas jumlahnya untuk suatu barang pada daerah (geografis) tertentu.

– Contoh: hampir semua perusahaan listrik, telepon, jasa pos dikuasai monopolis.

Page 6: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

3. Persaingan monopolistik

Ada 2 model yaitu yang dikembangkan oleh Edward Chamberlin dan Joan

Robinson (1930-an), model ini hampir menggunakan asumsi persaingan

sempurna tetapi juga memasukkan unsur dari monopoli, yaitu:

1. produk dari setiap penjual agak berbeda dengan yang lain. Oleh karena itu pembeli bisa saja lebih menyukai suatu produk ketimbang produk yang lain.

2. Ada informasi yang sempurna tentang harga dan kuantitas.

3. Ada banyak pembeli dan penjual dari suatu produk. Keputusan seorang penjual tidak mempengaruhi perusahaan lainnya.

4. Mudah keluar dan masuk ke pasar.

5. Perusahaan akan memaksimumkan keuntungan, dan konsumen akan memaksimumkan kepuasannya.

6. Tidak ada biaya atau manfaat eksternal.

– Contoh: pasar pakaian pria dan wanita.

Page 7: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

4. Model OligopoliAsumsi:1. Dipasar hanya ada sedikit penjual. Tindakan seorang penjual

berpengaruh terhadap penjual lainnya.2. Produk-produk dapat distandardisasikan atau stardardized (ologopoli

murni atau homogen).3. Ada infornmasi yang sempurna tentang harga dan kuantitas.4. Ada beberapa penghalang (barriers) untuk memasuki pasar.5. Perusahaan akan memaksimumkan keuntungan, dan konsumen akan

memaksimumkan kepuasannya.6. Tidak ada biaya atau manfaat eksternal.• Ada interdependensi perusahaan-perusahaan oligopolistik. Karena kita

anggap hanya sedikit perusahaan di pasar, maka tindakan suatu perusahaan akan mempengaruhi perusahaan-perusahaan lainnya. Kuantitas, harga, dan karakteristik produk yang dapat memaksimumkan keuntungan bagi suatu perusahaan tergantung pada pilhan-pilihan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan lainnya di pasar.

• Berapa harga yang akan ditetapkan oleh PT Astra Internasioanl untuk setiap produk mobilnya?

• Berapa biaya iklan yang akan dikeluarkan oleh PT Multi Bintang tahun ini?

• Berapa harga video recorder digital yang akan ditetapkan oleh Sony?

Page 8: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

Ada beberapa model Oligopoli:

Model Duopoli (dua perusahaan)

1. Model Kinked Demand Curve (Model kurva permintaan patah)

2. Model Kartel

3. Model Coordinated Behavior (perusahaan yang dominan dan kepemimpinan harga)

Page 9: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

Model kurva permintaan patah

Page 10: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

Above the kink, demand is relatively elastic because all other firms' prices remain unchanged. Below the kink, demand is relatively inelastic because all other firms will introduce a similar price cut, eventually leading to a price war. Therefore, the best option for the oligopolist is to produce at point E which is the equilibrium point and the kink point. This is a theoretical model proposed in 1947, which has failed to receive conclusive evidence for support.

Page 11: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

5. Model Duopoli

1) Model Cournot, menganggap bahwa setiap perusahaan bertindak seakan-akan output perusahaan saingannya adalah tetap.

Perusahaan tersebut kemudian berusaha untuk memaksimumkan keuntungannya pada sisa pasar.

2) Model Edgeworth, didasarkan 2 asumsi:1. Perusahaan menganggap harga perusahaan saingannya tetap.2. Masing-masing perusahaan menghadapi kendala output

maksimumnya.• Perusahaan-perusahaan saingan akan menjual produknya dengan harga

lebih murah untuk menguasai bagian pasar yang lebih besar. • Pada beberapa hal, batasan kapasitas akan membuat keadaan yang

lebih menguntungkan bagi suatu perusahaan menaikkan harga dari pada menurunkannya. Perusahaan lainnya akan menurunkan lagi harganya dan siklus ini akan berulang. Harga dan kuantitas tidak akan mencapai keseimbangan yang stabil

Page 12: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

3) Model Chamberlin

– Perusahaan-perusahaan dianggap mampu untuk”belajar” dari keputusan-keputusan akan harga dan kuantitas yang dibuat saingannya.

– Perusahaan-perusahaan tersebut dapat memulai dengan penetapan harga dan kuantitas seperti dalam model Cournot dan Edgeworth.

Page 13: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

6. Model Kurva Permintaan Patah (Kinked Demand Curve atau Sweezy)

• Pertama dikemukakan oleh Paul Sweezy, dengan menganggap oligopolis berusaha untuk mempertahan -kan dan memperluas bagian pasar mereka dan akan menyesuaikan harga-harga mereka.

• Model ini menganggap bahwa perusahaan-perusahaan saingan akan mengimbangi setiap penurunan harga yang terjadi untuk mempertahankan bagian pasar mereka. Sedangkan kenaikan harga tidak akan diikuti perusahaan saingannya. Bagian pasar perusahaan saingan akan naik jika sebuah perusahaan menaikkan harganya. Kurva permintaan tersebut akan terpatah pada tingkat harga yang terjadi jika saingannya mengikuti penurunan harga.

Page 14: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

7. Model KartelKartel adalah suatu organisasi resmi dari para penjual yang secara

bersama menentukan harga, kuantitas, bagian pasar (market share), dan lain-lain, seperti diferensiasi produk secara bersama untuk memaksimumkan keuntungan industri tersebut. Perilaku kartel yang terorganisir dengan ketat akan menyerupai sebuah monopolis.

• Lahirnya sebuah kartel:– Sedikit perusahaan– Faktor penghalang– Permintaan produk inelastis– Produk-produk homogen– Keuntungan rendah (kecil)– Konsentrasi perusahaan-perusahaan secara geografis– Tidak ada larangan hukum.– Kartel cepat bubar jika anggota kartel main curang, misal peningkatan

produksi melampaui jatah (kuota) yang ditetapkan untuk menaikkan keuntungan perusahaannya.

Page 15: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

8. Model Coordinated Behavior (perusahaan yang dominan dan kepemimpinan harga)

Perilaku model ini sama dengan model Chamberlin. • Perusahaan yang dominan menguasai hampir semua penjualan

industri. Sisa penjualan didistribusikan kepada kelompok perusahaan yang lebih kecil. Perusahaan yang dominan menetapkan harga untuk memaksimumkan keuntungannya. Perusahaan-perusahaan kecil diperbolehkan menjual kuantitas yang mereka inginkanpada tingkat harga yang ditentukan perusahaan dominan.

• Selang beberapa waktu bagian pasar yang dikuasai oleh perusahaan dominan menjadi semakin kecil karena pertumbuhan perusahaan-perusahaan kecil itu.

Perusahaan sebagai price leader• Perusahaan lain akan mengikuti kepemimpinan harga , jika mereka

merasa bahwa perubahan harga sesuai dengan keinginan mereka. Contoh: Mitsubisi atau Mazda mengumumkan harga produk mobilnya. Tapi kemudian disesuaikan setelah Toyota mengumumkan harga mobilnya.

Page 16: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

500

50

1000

2000

Q/t75 1000

Kurva permintaan

Harga (Rp/unit)

Gambar 4. Hukum Permintaan

Kombinasi-kombinasi harga-kuantitas yang dipilih seorang konsumen dapat berupa skedul, grafik, atau persamaan.

Page 17: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

Harga (Rp/unit)

Gambar . Grafik penawaran

2. 000

1.000

S

0 25 50 75 100 Q/t

Page 18: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

Harga (Rp/unit)

Gambar (a) Kenaikan harga input

Q/t Q Q’

P

S’S

Page 19: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

Harga (Rp/unit)

Gambar (b) Perubahan teknologi

S

PS’

Q/tQ Q’

Page 20: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

S’S

P

P’

Q’Q”QQ/t

M

Gambar Kurva penawaran pasar

Page 21: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI

• Upah Tenaga Kerja

• Tanah

• Modal

• Keahlian Keusahawanan

Page 22: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

UPAH

Upah : pembayaran yang diperoleh berbagai bentuk jasa yang disediakan dan diberikan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha.

1. Upah uang: jumlah uang yang diterima para pekerja dari para pengusaha sebagai pembayaran atas tenaga mental atau fisik para pekerja yang digunakan dalam proses produksi.

a.Gaji = pekerja tetap dan profesional, sebulan sekali

b.Upah=pekerja kasar yg pekerjaannya selalu berpindah2, tukang kayu, tukang batu dll.

2. Upah riel: tingkat upah pekerja yang diukur dari sudut kemampuan upah tersebut membeli barang2 dan jasa2 yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pekerja.

Contoh:

Seorang karyawan industri tekstil tahun 2000 penghasilannya Rp 500rb/bulan

Tahun 2009 masih melakukan pekerjaan yang sama, penghasilannya Rp 1,5 jt/bulan.

Misalkan harga-harga selama tahun 2000-2009 telah menjadi dua kali lipat, maka pendapatan tahun 2009, kalau diukur dari kemampuannya membeli barang-barang, nilai

rielnya hanya Rp 750 rb, yaitu setengah dari upah yang diterima. Jadi upah uang naik

tigakali lipat tetapi upah riel hanya naik satu setengah kali lipat.

Page 23: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

Sewa Ekonomi

• Sewa ekonomi adalah harga yang dibayar ke atas penggunaan tanah dan faktor-faktor produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak dapat ditambah

• Sewa ekonomi adalah bagian pembayaran ke atas sesuatu faktor produksi yang melebihi dari pendapatan yang diterimanya dari pilihan terbaik dari pekerjaan2 lain yang mungkin dilakukannya.

• Tanah merupakan faktor produksi yang jumlahnya tidak dapat diubah. Yang dapat dilakukan adalah perbaikan mutu tanah yang tersedia. Penawarannya tidak dapat berubah. Sewa tanah sebagai suatu surplus: sewa tanah bukanlah suatu pembayaran untuk menjamin agar tanah dapat digunakan dalam berbagai kegiatan ekonomi. Sewa tanah nol, atau sedikit, atau sangat tinggi, jumlah tanah yang digunakan dlm kegiatan ekonomi tetap sama.

• David Ricardo: bukan sewa tanah yang tinggi yang menyebabkan harga jagung tinggi, harga jagung yang tinggi menyebabkan sewa tanah tinggi.karena petani ingin menanam jagung lebih banyak dan menaikkan permintaan atas tanah.

Page 24: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

MODAL• Setiap kegiatan produksi perlu barang2 modal.• Investasi atau penanaman modal harus selalu dilakukan utk terus maju dan mampu

bersaing.• Investasi yaitu pengeluaran sektor perusahaan untuk membeli barang modal baru

yang lebih modern atau untuk menggantikan barang modal lama yang sdh tdk digunakan lagi (usang).

• Produktivitas modal= pendapatan rata2 tahunan netto (setelah dikurangi penyusutan) dibanding modal yang ditanamkan. Dinamakan rate of return=tingkat pengembalian modal.

• Tingkat bunga: nominal & riel• Nominal=bank membayar bunga deposito 15%• Pada jangka waktu yang sama harga-harga naik 10%, kenaikan riel modal tdk 15%

tetapi (15-10)%=5%. Tingkat bunga riel adalah 5%’• Laba (keuntungan) = Hasil Penjualan – berbagai biaya (bahan mentah, upah, bayar

bunga, sewa tanah, penghapusan).• Keuntungan merupakan pembayaran kepada “keahlian keusahawanan” yang

disediakan oleh para pengusaha.• Balas jasa jerih payah pengusaha (jika berhasil) merupakan keuntungan ekonomi.

Kalau gagal maka keuntungan ekonomi negatif

Page 25: 04. Pasar, Upah, Sewa, Dan Laba_2

KEUNTUNGAN

Keuntungan adalah pendapatan yang diperoleh

para pengusaha sebagai pembayaran dari

melakukan kegiatan berikut:

1. Menghadapi risiko terhadap ketidakpastian di masa yang akan datang

2. Melalukan inovasi/pembaharuan di dalam berbagai kegiatan ekonomi.

3. Mewujudkan kekuasaan monopoli di dalam pasar.