03 batuan beku dan volkanisme

Upload: erwina-sofia-sembirink

Post on 04-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

salahudin Husein

TRANSCRIPT

  • 03. Batuan Beku dan03. Batuan Beku danVolkanisme Volkanisme

    MFG 1904MFG 1904

    Salahuddin HuseinSalahuddin Husein

    Jurusan Teknik GeologiJurusan Teknik GeologiFakultas Teknik Universitas Gadjah MadaFakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

    20122012

    Kilauea volcano, Hawaii

    Hamblin & Christiansen (2003)

  • shddin 2008Pendahuluan

    Legenda suku Indian Cheyenne tentang asal terbentuknya Devil's Tower.

    shddin 2008Magma Batuan beku (igneous rock;

    dari Bahasa Latin: ignis = api) adalah batuan yang terbentuk langsung dari pembekuan magma.

    Magma adalah zat cair-liat-pijar yang merupakan senyawa silikat dan ada di bawah kondisi tekanan dan suhu tinggi di dalam tubuh bumi (kerak atau mantel).

  • shddin 2012Magma

    Hamblin & Christiansen (2003)

    shddin 2008Magma

    Jenis Magma Kandungan silika (%) Kelompok mineral

    Basa (mafic) 45 - 52 Ferromagnesian silicates

    Intermediate 53 - 65Campuran dari

    mineral kelompok asam dan basa

    Asam (felsic) > 65 Non-ferromagnesian silicates

  • shddin 2008

    Unsur-unsur utama (total 98.03%) penyusun magma:Oksigen (O-2) 45.20%Silikon (Si+4) 27.20%Aluminium (Al+3) 8.00%Besi (Fe+2,+3) 5.80%Kalsium (Ca+2) 5.06%Magnesium (Mg+2) 2.77%Sodium (Na+1) 2.32%Potassium (K+1) 1.68%

    Magma

    Magma memiliki densitas lebih kecil daripada batuan di sekitarnya, sehingga magma cenderung naik ke atas menuju permukaan.

    Sebagian magma mengalir di permukaan sebagai lava, sebagian lagi dilontarkan dengan kuat ke udara sebagai material piroklastik (pyroclastic; dari Bahasa Yunani: pyro = api dan klastos = hancur).

    shddin 2008Magma Lava yang keluar di permukaan tercatat memiliki kisaran

    temperatur 1000 1200 oC. Ketika St. Helens meletus di tahun 1980, material piroklastik yang dilontarkannya memiliki temperatur sekitar 300 420 oC, diukur saat 2 minggu setelah letusan!

    Magma memiliki sifat viskositas, atau resistensi untuk mengalir, yang dikontrol oleh kandungan silika. Mineral silika tersusun oleh jaringan tetrahedra dengan ikatan antar atom yang sangat kuat, sehingga sulit untuk bersifat mengalir. Semakin asam magma, semakin banyak mineral silika, semakin kental atau semakin tinggi viskositasnya. Sebaliknya magma basa; dimana pada letusan 1783 di Iceland pernah diukur pergerakan magmanya mencapai jarak 80 km.

  • shddin 2008Deret Reaksi Bowen Urutan

    kristalisasi dari mineral-mineral pembentuk batuan beku menyediakan kunci terhadap pemahaman sejarah pendinginan magma.

    Asumsi dasar: semua magma berasal dari magma induk basa.

    shddin 2008

    Dalam deret diskontinyu (discontinuous branch), yang hanya tersusun oleh mineral ferro-magnesian silicates, satu mineral berubah menjadi mineral lainnya pada kisaran temperatur tertentu dengan melakukan reaksi terhadap sisa larutan magma.

    Bila pendinginan berlangsung terlalu cepat dimana mineral yang telah ada tidak sempat bereaksi seluruhnya dengan sisa magma, seringkali mineral tersebut memiliki rim (selubung) yang tersusun oleh mineral yang terbentuk sesudahnya. Misalkan: olivin dengan rim piroksen.

    Ketika biotit telah mengkristal, pada dasarnya semua besi dan magnesium di dalam larutan magma telah selesai dipergunakan untuk membentuk mineral. Berakhir pula deret diskontinyu.

    Deret Reaksi Bowen

  • shddin 2008

    Demikian pula dengan deret kontinyu (continuous branch), yang hanya dibangun oleh mineral feldspar plagioklas. Plagioklas kaya kalsium terbentuk lebih dahulu, untuk kemudian ketika temperatur turun akan bereaksi dengan sisa larutan magma membentuk plagioklas yang sedikit kaya sodium. Demikian seterusnya hingga semua kalsium dan sodium habis dipergunakan.

    Bila pendinginan terlalu cepat, akan terbentuk zoning pada plagioklas, dimana plagioklas kaya kalsium dikelilingi plagioklas kaya sodium.

    Deret Reaksi Bowen

    shddin 2008

    Bila kedua deret tersebut telah selesai dan semua besi, magnesium, kalsium, dan sodium telah habis, idealnya yang tersisa di dalam larutan magma hanyalah potassium, aluminium, dan silika.

    Semua unsur sisa tersebut akan bergabung membentuk ortoklas potassium feldspar (KAlSi3O8).

    Jika tekanan air cukup tinggi, lembaran silika dalam bentuk mikamuskovit akan terbentuk.

    Sisanya, larutan magma didominasi oleh silika dan oksigen, akan membentuk mineral kuarsa (SiO2).

    Kristalisasi feldspar potassium dan kuarsa bukanlah deret reaksi, karena mereka terbentuk saling independen.

    Deret Reaksi Bowen

  • shddin 2008Deret Reaksi Bowen

    shddin 2008Deret Reaksi Bowen

    Fotomikrograf dari kristal plagioklas terzonasi, inti kaya kalsium dikelilingi secara gradual oleh material kaya sodium. Magma yangmengandung kristal seperti ini mengalami proses pendinginan yang terlalu cepat untuk membiarkan transformasi sempurna dari plagioklas kaya kalsium menjadi plagioklas kaya sodium.

  • shddin 2008Pembentukan Magma dan Tektonik Lempeng

    shddin 2008Proses Pembentukan Magma Secara global, magma muncul di permukaan pada dua zona: (1)

    zona pemekaran lempeng samudera, dan (2) zona penunjaman lempeng samudera.

    Gradien panas bumi (geothermal gradient) bertambah bila semakin dalam. Nilainya rata-rata 25 oC/km. Sehingga semakin dalam batuan semakin panas, namun tetap bersifat padat, karena suhu lelehnya juga meningkat dengan bertambahnya tekanan.

    Tetapi dibawah zona pemekaran lempeng, temperatur melebihi suhu leleh, karena tekanan berkurang akibat terbukanya lempeng.

    Ditambah lagi dengan adanya air laut yang masuk lewat retakan batuan turut mengurangi suhu leleh di bawah zona pemekaran, karena air membantu energi panas dalam memecahkan ikatan kimia dalam mineral.

  • shddin 2008

    (a) Suhu leleh meningkat dengan bertambahnya tekanan, sehingga penurunan tekanan pada suatu tubuh batuan panas dapat menyebabkan pelelehan.

    (b) Kurva leleh bergeser ke kiri ketika terdapat air yang membantu lepasnya ikatan kimia didalam mineral.

    Proses Pembentukan Magma

    shddin 2008Proses Pembentukan Magma di Zona Pemekaran Magma yang terbentuk di zona pemekaran bersifat basa (45

    52 % silika).

    Tetapi batuan mantel atas darimana magma berasal bersifat ultrabasa (

  • shddin 2008Proses Pembentukan Magma di Zona Pemekaran Mengacu pada reaksi Bowen, urutan mineral-mineral tersebut

    meleleh adalah terbalik dengan urutan kristalisasinya. Sehingga kuarsa, feldspar potassium, dan plagioklas kaya sodium, meleleh terlebih dahulu sebelum silika ferromagnesian dan plagioklas kaya kalsium.

    Sehingga ketika batuan ultrabasa mulai meleleh, mineral-mineral kaya silika meleleh terlebih dahulu, diikuti oleh yang kurang kandungan silikanya. Sehingga jika pelelehannya tidak sempurna, akan terbentuk magma basa yang lebih banyak kandungan silikanya daripada batuan induknya.

    shddin 2008Proses Pembentukan Magma di Zona Penunjaman

  • shddin 2008Proses Pembentukan Magma di Zona Penunjaman Magma yang terbentuk di zona pemekaran bersifat menengah

    (53 65 % silika) dan asam (>65 % silika), berasal dari batuan penyusun kerak samudera yang bersifat basa (45 52 % silika).

    Perubahan komposisi dari batuan induk basa menjadi magma menengah dan asam dapat dijelaskan dengan proses pelelehan sebagian (partial melting).

    Partial melting terjadi ketika lempeng samudera yang menunjam mencapai kedalaman tertentu dimana temperaturnya cukup tinggi untuk memulai pelelehan sebagian.

    Air laut yang sebagian terbawa oleh batuan kerak samudera hingga kedalaman tertentu menjadi terpanaskan dan mempercepat proses pelelehan dan pembentukan magma.

    shddin 2008Proses Pembentukan Magma di Zona Penunjaman Pengayaan kandungan silika bukan hanya karena proses partial

    melting pada batuan kerak samudera yang basa, namun juga terjadi pada batuan sedimen kaya silika yang ikut terseret bersama-sama penunjaman lempeng samudera.

    Selain itu ketika magma naik menembus kerak benua, pengayaan (enrichment) karena reaksi magma dengan batuan sekitar yang kaya silika, semakin menambah asam magma yang terbentuk.

  • shddin 2008Perubahan Komposisi Magma

    shddin 2008Perubahan Komposisi Magma Komposisi magma dapat berubah oleh pengendapan kristal

    (crystal settling), suatu proses yang melibatkan pemisahan mineral oleh pengendapan akibat gaya gravitasi.

    Olivin, mineral silikat feromagnesian pertama terbentuk dan berat jenis paling besar, cenderung tenggelam ke bagian bawah magma, membuat magma bagian atas lebih kaya silika, sodium, dan potassium.

    Observasi pada sill menunjukkan bagian dasarnya memang lebih banyak mengandung olivin dan piroksin dibandingkan bagian atas.

    Proses pengendapan kristal ini tidak efektif untuk menghasilkan magma asam, karena diperkirakan untuk membentuk suatu volume magma asam dibutuhkan magma basa 10 kali lebih banyak. Hal ini tidak dijumpai pada tubuh-tubuh batuan intrusi.

  • shddin 2008Perubahan Komposisi Magma Komposisi magma juga dapat berubah oleh asimilasi

    (assimilation), suatu proses dimana magma bereaksi dengan batuan di sekitarnya (disebut country rock).

    Bukti adanya asimilasi datang dari inklusi (inclusion), yaitu fragmen country rock yang masuk ke dalam suatu batuan beku yang menerobosnya.

    Meski asimilasi betul terjadi, namun proses ini diperkirakan tidak efektif untuk menghasilkan magma asam, karena proses asimilasi juga mempercepat dinginnya magma. Sehingga hanya sedikit saja jumlah batuan sekitar yang dapat berasimilasi dan merubah komposisi magma.

    shddin 2008Batuan Beku Semua batuan beku intrusif dan hampir semua batuan beku

    ekstrusif terbentuk ketika mineral mengkristal dari magma.

    Proses kristalisasi melibatkan pembentukan inti kristal(nucleation) dan pertumbuhannya.

    Atom-atom di dalam magma bergerak secara konstan, namun ketika pendinginan terjadi beberapa atom bergabungmembentuk kelompok kecil (disebut inti atau nuclei). Dengan bertambahnya atom yang bergabung dalam urutan yang tertentu, nuclei akan tumbuh menjadi kristal mineral.

    Dalam pendinginan yang cepat, kecepatan pembentukan nuclei melampaui kecepatan pertumbuhannya, menghasilkan kumpulan mineral-mineral berukuran halus.

    Dalam pendinginan yang lambat, kecepatan pertumbuhan nuclei melampaui kecepatan pembentukannya, menghasilkan mineral-mineral yang berukuran besar.

  • shddin 2008Tekstur Batuan BekuEfek kecepatan pendinginan magma terhadap pembentukan dan pertumbuhan kristal:(a) pendinginan yang

    cepat menghasilkan butiran kristal kecil dan tekstur afanitik.

    (b) pendinginan yang lambat menghasilkan butiran kristal yang besar dan tekstur faneritik.

    shddin 2008Tekstur Batuan Beku

    Aphanitic, tekstur butiran halus dimana mineral terlalu kecil untuk dilihat mata telanjang tanpa kaca pembesar.

  • shddin 2008Tekstur Batuan Beku

    Phaneritic, tekstur berbutir kasar dimana mineral dapat mudah terlihat mata telanjang tanpa kaca pembesar.

    shddin 2008Tekstur Batuan BekuPorphyritic, tersusun oleh mineral-mineral dengan berbagai ukuran, dengan mineral berukuran besar yang disebut kristal sulung (phenocryst) dikelilingi mineral berukuran kecil yang disebut massa dasar (ground mass).

  • shddin 2008Tekstur Batuan Beku

    Tekstur gelasan (glassy texture) berkembang ketika magma mendingin dengan cepatnya sehingga perpindahan ion-ion untuk membentuk kristal terhambat. Tekstur gelasan umumnya terbentuk pada kerak aliran lava dan dalam magma cair.

    shddin 2008Tekstur Batuan Beku

    Tekstur vesikular(vesicular texture) terbentuk ketika magma mengandung sejumlah gas dan uap air yang terperangkap ketika pendinginan magma berlangsung.

  • shddin 2008Tekstur Batuan Beku

    Tekstur piroklastik (pyroclastic texture) terbentuk ketika kristal, bongkah batuan dan gelas disemburkan dari kawah gunungapi sebagai abu panas. Material tersebut kemudian diendapkan sebagai jatuhan abu (ash fall) atau sebagai aliran abu (ash flow).

    shddin 2008Klasifikasi Batuan Beku

  • shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Batuan ultra basa: peridotite, tersusun sebagian besar oleh mineral olivine dan pyroxene.

    Peridotit diduga merupakan batuan penyusun mantel atas.

    Lava ultrabasa paling muda berumur 2.5 milyar tahun.

    shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Basalt, tersusun oleh plagioclase, pyroxene, dan olivine.

  • shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Basalt

    shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Porphyritic Basalt

  • shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Gabbro, tersusun oleh pyroxene, plagioclase, dan olivine.

    shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Gabbro

  • shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Andesite, tersusun oleh plagioclase, pyroxene, dan amphibole.

    shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Porphyritic Andesite

  • shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Diorite, tersusun oleh plagioclase, amphibole, quartz, dan biotite.

    shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Diorite

  • shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Porphyritic Diorite

    shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Rhyolite, tersusun oleh K-feldspar, plagioclase, quartz, dan biotite.

  • shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Rhyolite

    shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Granite, tersusun oleh K-feldspar, quartz, plagioclase, dan biotite.

  • shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Granite

    shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Porphyritic Granite

  • shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Pegmatite adalah istilah secara tekstur untuk batuan beku asam yang ukuran mineralnya sangat besar. Komposisi mineralnya mendekati granite, dengan ukuran butir mineralnya dapat mencapai lebih dari 3 cm.

    shddin 2008Klasifikasi Batuan Beku Lainnya

    Komposisi Asam Basa

    Tekstur

    Vesikular(vesicular)

    Pumice Scoria

    Gelasan(glassy)

    Obsidian

    Piroklastik(pyroclastic)

    Volcanic brecciaTuff

  • shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Obsidian

    shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Obsidian

  • shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Pumice

    shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Pumice

  • shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Scoria

    shddin 2008Contoh Batuan Beku

    Tuff

  • shddin 2012Contoh Batuan Beku

    Peridotit; tersusun atas olivin dan piroksen

    Hamblin & Christiansen (2003)

    shddin 2012Contoh Batuan Beku

    Komatit; tersusun atas olivin dan piroksen

    Hamblin & Christiansen (2003)

  • shddin 2008Klasifikasi Batuan BekuBerdasarkan atas letak membekunya magma:1. Batuan beku dalam (intrusive igneous rocks) concordant vs

    discordant2. Batuan beku luar (extrusive igneous rocks)

    shddin 2012Batuan Beku Intrusif

    Hamblin & Christiansen (2003)

  • shddin 2012Batuan Beku Intrusif

    Hamblin & Christiansen (2003)

    Lakolit; Utah, USA

    shddin 2012Batuan Beku Intrusif

    Hamblin & Christiansen (2003)

    Volcanic neck, Perancis

  • Volcanic Neck shddin 2008

    Ship Rock, New Mexico, USA

    shddin 2012Batuan Beku Intrusif

    Hamblin & Christiansen (2003)

    Dike; Maine, USA

  • shddin 2012Batuan Beku Intrusif

    Hamblin & Christiansen (2003)

    Sill; Utah, USA

    shddin 2008Batuan Beku Intrusif

    Dike

    Sill

  • shddin 2012Batuan Beku Intrusif

    Hamblin & Christiansen (2003)

    Batolit; California, USA

    Laccoliths of the Henry Mountains

    Hamblin & Christiansen (2003)

    Diorite

  • shddin 2008Mekanisme Pembentukan Batholith Terbentuknya batholith menimbulkan problem ruang:

    Granitisasi (granitization): granit tidak terbentuk dari pendinginan magma, melainkan alterasi dan transformasi country rock oleh larutan hidrothermal. Dengan kata lain, granitisasi adalah fenomena perubahan batuan dari padat ke padat, atau bisa digolongkan menjadi salah satu jenis metamorfisme.

    Asimilasi: country rock terasimilasi ke dalam magma asam yang menerobos.

    Forceful injection: analog dengan kubah garam, magma asam menerobos country rock dengan cara menggesernya ke samping, mengakibatkan deformasi pada country rock. Proses ini dapat terjadi pada kedalaman yang besar.

    Stoping: magma asam yang naik menempel pada country rock dan kemudian menelan potongan-potongan country rock. Proses ini dapat terjadi pada kedalaman dangkal.

    shddin 2008Volkanisme

  • shddin 2008Lava

    Pahoehoe lava

    Aa lava

    shddin 2008Lava

    Kilauea Volcano, Hawaii, USA

  • shddin 2008Lava

    Kilauea Volcano, Hawaii, USA

    Pahoehoe lava

    Hamblin & Christiansen (2003)

    shddin 2008Lava

    Kekar tiang (columnar joint)

  • shddin 2012Lava

    Tabung lava (lava tube); terbentuk ketika bagian luar lava membeku sedangkan bagian dalamnya masih panas dan bergerak keluar, meninggalkan ruang kosong di dalam tubuh lava beku.

    Hamblin & Christiansen (2003)

    shddin 2012Lava

    Igir tekanan (pressure ridge); terbentuk ketika bagian luar lava menggelembung dan melipat, sebagian akan retak dan mengeluarkan gas dari bagian dalam lava.

    Hamblin & Christiansen (2003)

  • shddin 2012Lava

    Kerucut semburan (spatter cones); semburan lava pada retakan memanjang (fissure eruption).

    Hamblin & Christiansen (2003)

    shddin 2012Lava

    Tefra (tephra) adalah istilah umum untuk material piroklastik letusan gunungapi, mencakup debu, pasir, bom, dan fragmen batuan. Tefra umumnya menunjukkan gejala berlapis. Hamblin & Christiansen (2003)

  • shddin 2012Lava

    Bom volkanis (volcanic bomb) adalah fragmen lava yang terlontar dalam bentuk plastis. Dalam perjalanannya di udara, mereka mengalami deformasi bentuk. Hamblin & Christiansen (2003)

    Gunungapi shddin 2008

    Gunungapi adalah tempat keluarnya magma yang berasal dari dalam bumi ke permukaan bumi (MacDonald, 1972).

    Bentuk bentangalam volkanik tergantung pada jenis letusan.

    Jenis letusan tergantung pada 3 sifat magma: viskositas, volatil, dan volume (3V dalam volkanologi).

    Enam (6) bentuk gunungapi:

    1. Shields Volcanoes: low viscosity, low volatiles, large volume (eruption styles: Hawaiian type)

    2. Flood Basalts: low viscosity, low volatiles, very large volume3. Scoria Cones: medium viscosity, medium volatiles, small volume (eruption

    styles: Strombolian type)4. Stratovolcanoes: high viscosity, high volatiles, large volume (eruption

    styles: Vulcanian and Plinian types)5. Lava Domes: high viscosity, low volatiles, small volume6. Calderas: high viscosity, high volatiles, very large volumes

  • Gunungapi shddin 2008

    shddin 2012Dimensi Gunungapi

    Hamblin & Christiansen (2003)

  • Gunungapi Shields shddin 2008

    Mauna Kea, Hawaii

    Gunungapi Flood Basalts shddin 2008

    Siberia (250 jtl) : 3 juta km3 menutupi 4 juta km2 Deccan (65 jtl) : 1,5 juta km3 menutupi 1,5 juta km2

  • shddin 2012Flood Basalt

    Hamblin & Christiansen (2003)

    Columbia Plateau, USA

    shddin 2008Distribusi Flood Basalts

  • shddin 2012Kerucut Sinder

    Hamblin & Christiansen (2003)

    Utah, USA

    Gunungapi Sinder (Cinder Cones) shddin 2008

    Mt. Paricutin, Michoacan, Mexico

  • shddin 2012Lava Bantal (basaltik)

    Hamblin & Christiansen (2003)

    Selandia Baru

    shddin 2012Kubah Lava (riolitik)

    Hamblin & Christiansen (2003)

    Mono Lake, California, USA

  • shddin 2012Gunungapi Strato

    Hamblin & Christiansen (2003)

    Mt. St. Helens; Washington, USA

    Letusan Gunungapi dan Terbentuknya Kaldera shddin 2008

  • Letusan Gunungapi dan Terbentuknya Kaldera shddin 2008

    Crater Lake, Oregon, USA

    Letusan Gunungapi dan Terbentuknya Kaldera shddin 2008

    Kaldera G. Santorini, Italia (meletus tahun 1628 SM)

  • shddin 2008Kaldera (basaltik)

    Hamblin & Christiansen (2003)

    Mauna Loa, Hawaii

    shddin 2012Ash-Flow Tuffs

    Hamblin & Christiansen (2003)

  • shddin 2012Ash-Flow Tuffs

    Hamblin & Christiansen (2003)

    Valles Caldera; Los Alamos, New Mexico

    Kekar Tiang shddin 2008

    Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah

  • shddin 2008Monitoring Aktifitas Gunungapi

    shddin 2008Dampak Letusan Gunungapi

    Kota St. Pierre, Martinique, setelah hancur akibat terjangan awan panas (nue ardente) hasil letusan Gunung Pelee di tahun 1902. Hanya 2 orang dari 28.000 penduduk yang selamat.

  • shddin 2008Volkanisme dan Tektonik Lempeng

    shddin 2008G. Merapi

  • Nue ardente - G. Merapi, Jawa Tengah

    shddin 2008G. Merapi

    Top 10 Letusan Gunungapi shddin 2008

    1. Siberia, Rusia (250 jtl) : 3 juta km3 flood basalt2. Deccan, India (65 jtl) : 1.5 juta km3 flood basalt3. Toba, Indonesia (75 rtl) : 2800 km3 kaldera4. Yellowstone, USA (2 jtl) : 2500 km3 kaldera5. Yellowstone, USA (600 rtl) : 1000 km3 kaldera6. Yellowstone, USA (1.3 jtl) : 280 km3 kaldera7. Tambora, Indonesia (1815) : 150 km3 kaldera8. Mazama, USA (7,6 rtl) : 40 km3 kaldera9. Santorini, Yunani (1628 SM) : 30 km3 kaldera10. Krakatau (1883) : 18 km3 kaldera

    Catatan: Letusan Tambora (1815) menempati peringkat teratas (level 7) dalam rangking VEI (volcanic explosivity index; skala 0 8), yaitu suatu peringkat letusan gunungapi dunia tercatat semenjak tahun 1500 M. Letusan Krakatau (1883) berada dibawah Tambora, yaitu pada level 6.

  • Volcanic Explosion Index (VEI) shddin 2008

    VEI Tinggi Plume Volume Jenis Letusan Contoh Catatan

    0 1000 m3 Hawaiian Kilauea, berulang

    1 100 - 1000 m >10.000 m3 Hawaiian / Strombolian Stromboli, berulang

    2 1 - 5 km >1 juta m3 Strombolian /Volcanian Galeras 1992

    3 3 - 15 km >10 juta m3 Volcanian Ruiz 1985

    4 10 - 25 km >100 juta m3 Volcanian / Plinian Galunggung 1822 4.000 meninggal (lokal)

    5 >25 km >1 km3 Plinian St. Helens 1980 57 meninggal (lokal)

    6 >25 km >10 km3 Plinian / Ultra-Plinian Krakatau 188336.000 meninggal,

    sebagian besar akibat tsunami

    7 >25 km >100 km3 Ultra-Plinian Tambora 1815

    12.000 meninggal (lokal), 80.000 kelaparan &

    meninggal (dunia), "Year without

    Summer"

    8 >25 km >1000 km3 Ultra-Plinian Toba 73,000 ya

    Diduga menyisakan

    10.000 manusia di dunia

    Toba Supervolcano shddin 2008

  • Bahaya Volkanisme shddin 2008

    Volkanisme dan Asal Mula Kehidupan shddin 2008

    Batuan beku tersusun oleh unsur-unsur oksigen (O), silika (Si), aluminium (Al), besi (Fe), kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan kalium (K).

    Gas volkanik tersusun oleh sebagian besar oleh uap air (>90%), sisanya disusun oleh unsur-unsur hidrogen (H), oksigen (O), karbon (C), sulfur (S), klorin (Cl), dan nitrogen (N).

    Gas-gas volkanik tersebut di permukaan Bumi bergabung untuk membentuk air (H2O), karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), hidrogen sulfida (H2S), karbon monoksida (CO), nitrogen (N2), hidrogen (H2), asam hidroklorik (HCl), dan metan (CH4).

    Senyawa gas-gas tersebut membentuk lautan, atmosfer, dan kehidupan.