02-tugas polhum
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
1/90
PENGARUH KONFIGURASI POLITIK
TERHADAP KARAKTER DAN CORAK POLITIK HUKUM
PEMERINTAHAN DAERAH DI INDONESIA
Oleh :
Kadek Cahya Susila Wia!a
Abstrak
Mempelajari hukum secara sosiologis, berarti memahami bahwa hukum
bersifat interdisipliner, yang berarti bahwa hukum mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh sub – sub sistem lainnya yang ada di masyarakat,
termasuk sub sistem politik. Fungsi dan peran hukum sering kali
diintervensi oleh kekuatan politik. Hal tersebut tercermin dari produk
politik hukum yang dihasilkan oleh suatu pemerintah pada suatu masa.
erkembangan politik hukum pemerintahan daerah merupakan salah
satu contoh produk hukum yang dihasilkan sebagai sebuah produk
politik oleh kekuatan politik yang bermain pada masa tersebut.
Masing – masing orde atau era yang pernah dan sedang berkuasa di !ndonesia, selalu menghasilkan produk politik hukum pemerintahan
daerah yang memiliki ciri atau karakteristik tersendiri, sesuai dengan
dinamika dan konfigurasi politik pada saat itu. Hal tersebut
mempertegas bahwa politik hukum merupakan produk politik, yang
tidak bisa bebas nilai atau bebas kepentingan.
Ka"a ku#$i : "onfigurasi politik, politik hukum pemerintahan
daerah.
a% PENDAHULUAN
Konsepsi terhadap hukum, sangat dipengaruhi oleh perspektif yang dipakai
oleh seseorang di dalam memaknai hukum. Perspektif filosofis, akan
mengkonsepsikan hukum sebagai perwujudan nilai – nilai yang ada di
masyarakat. Perspektif ini akan mempertanyakan sejauh mana nilai – nilai yang
ada di dalam masyarakat dapat dipositifkan atau ditampung oleh hukum atau
1
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
2/90
sejauh mana hukum dapat mengakomodasi nilai – nilai yang ada di dalam
masyarakat. Perspektif yang kedua, yaitu perspektif yuridis – normatif.
Pendekatan ini akan melihat hukum sebagai suatu sistem peraturan – peraturan
abstrak dan otonom. Dan pendekatan yang terakhir adalah pendekatan sosiologis,
yaitu suatu pendekatan yang memandang hukum sebagai alat ( tool untuk
mengatur masyarakat.
!emahami hukum dari sudut pandang sosiologis berarti menyadari bahwa
hukum itu bersifat interdisipliner, dalam arti bahwa hukum sebagai salah satu
bagian dari suatu sub sistem sosial maka hukum akan mempunyai ketergantungan
terhadap sub – sub sistem lainnya dan dapat pula mempengaruhi keberadaan dari
sub – sub sistem lainnya. Dalam kedudukan serta hubungannya dengan sub – sub
sistem yang lain, hubungan sebagai bagian dari sub sistem sosial akan
memerankan fungsi primernya yaitu sebagai pengintegrasi dari sub – sub sistem
yang lain.1 Dalam suatu sistem, hukum sebagai bagian dari sub sistem sosial akan
sangat bergantung serta dipengaruhi oleh beberapa sub – sub sistem yang lain,
misalnya: sub sistem budaya dengan fungsi primernya mempertahankan pola, sub
sistem dengan fungsi primernya mengejar tujuan dan sub sistem ekonomi dengan
fungsi primernya adalah adaptasi. "ebagaimana yang digambarkan oleh #al$ott
Parson dalam konfigurasi sub – sub sistem dalam suatu hubungan sibernetik
sebagai berikut :
1 "udjito, Materi "uliah Filsafat !lmu Hukum, pada Program Doktor %lmu &ukum
'niersitas )adjah !ada, tanggal 1* +ktober -1-
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
3/90
Ra&aa# '
"ub – sub sistem dalam teori sibernetika #al$ott Parson
"ub – sub
sistem
ungsi – fungsi
primernya
/rus – arus %nformasi dan
0nergi
udaya
"osial
Politik
0konomi
!empertahankan pola
%ntegrasi
!engejar #ujuan
/daptasi
#ingkat %nformasi #inggi
( Kontrol
aktor yang aktor yang
mengkondisikan mengontrol
#ingkat 0nergi #inggi
( Kondisi
"atjipto 2ahardjo, 1345. !lmu Hukum, P#. 6itra /ditya akti, andung, hlm. *7.
8
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
4/90
!endasarkan pada teori tersebut, maka fungsi dan peran hukum sangat
dipengaruhi dan seringkali diinterensi oleh sub sistem politik ( kekuatan politik .
&al ini dapat dimaklumi, karena memang hukum merupakan produk politik.
Karena hukum merupakan produk politik, maka sudah pasti hukum tidak steril
dari kepentingan – kepentingan politik anggota – anggota lembaga yang
membuatnya. "ebagai produk politik bisa saja hukum itu memuat hukum isi yang
lebih sarat dengan kepentingan politik kelompok dan jangka pendek yang se$ara
substansial bertentangan dengan peraturan yang lebih tinggi hierarkinya. "elain
itu, sebagai produk politik, hukum bisa berisi hal – hal yang tidak sesuai dengan
peraturan yang lebih tinggi oleh karena Dewan Perwakilan 2akyat ( DP2
sebagai lembaga politik banyak beranggotakan orang – orang yang tidak terbiasa
berpikir menurut disiplin hukum. &al tersebut ternyata benar, dalam kurang lebih
tiga tahun sejak berdirinya lembaga negara !ahkamah Konstitusi di %ndonesia,
sudah ada sekitar 4- undang – undang yang dimintakan judicial review# ke
lembaga tersebut.$
Pertanyaan dari kaum akademisi yang patut untuk dibahas adalah
bagaimana suatu konfigurasi atau dinamika politik dapat mempengaruhi produk
hukum di %ndonesia 9 &al tersebut sebenarnya se$ara mudah dapat dijawab,
8 %udicial review is the doctrine under which legislative and e&ecutive actions are subject to review ' and possible invalidation ( by the judiciary. )pecific courts with judicial review
power must annul the acts of the state when it finds them incompatible with a higher
authority ' such as the terms of a written constitution (. %udicial review is an e&le of
the separation of powers in a modern governmental system ' where the judiciary is one of
three branches of government (. *his principle is interpreted differently in different
jurisdictions, which also have differing views on the different hierarchy of governmental
norms. As a result, the procedure and scope of judicial review differs from country to
country and state to state. Diunduh dari http:en.wikipedia.orgwiki;udi$ial
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
5/90
karena konstatasi hukum di %ndonesia selalu kalah dengan energi yang dihasilkan
oleh sub sistem politik. Konstatasi ini dapat dilihat dari fakta bahwa sepanjang
sejarah %ndonesia, pelaksanaan fungsi dan penegakan hukum tidaklah sejalan
dengan perkembangan strukturnya. "ehingga selama ini, yang terlihat adalah
bahwa produk hukum merupakan produk dari keputusan politik, yang pada
ujungnya menjadikan hukum sebagai kristalisasi dari pemikiran politik yang
saling berinteraksi di kalangan para politisi. !eskipun dalam kajian > das sollen >,
ada pandangan bahwa politik harus tunduk pada ketentuan hukum, namun dalam
alam > das sein > atau kajian empirik, bahwa hukumlah yang dalam kenyataannya
kalah dan tunduk terhadap kepentingan politik.7
Pengaruh politik terhadap hukum di %ndonesia, dapat dilihat dari perjalanan
sejarah politik dan hukum %ndonesia, yang tertuang dalam produk politik hukum,
sejak %ndonesia merdeka hinga era reformasi. !empelajari politik dan produk
politik hukum yang dilahirkan, akan membantu untuk membangun hukum di
%ndonesia di masa mendatang.5 6ontoh nyata dapat dilihat pada perkembangan
politik hukum di bidang pemerintahan daerah, yang dihasilkan %ndonesia dari
?aman proklamasi hingga era reformasi saat ini.
Pada era +rde @ama dan +rde aru, yang politik hukumnya otoriter, maka
rata – rata produk hukum yang dihasilkan pada saat itu bersifat ortodoks dan elitis.
#etapi sebelum itu, saat politik hukum diwarnai dinamika yang demokratis, maka
produk hukum yang dihasilkan rata – rata bersifat responsif dan populistik.
!elalui tulisan ini, penulis akan men$oba mengkaji kaitan antara perkembangan
7 !bid , hlm. 5*.5 !oh. !ahfud !D, -1-. olitik Hukum +i !ndonesia, P# 2aja )rafindo Persada,
;akarta, hlm. 1-
7
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
6/90
atau konfigurasi politik di %ndonesia dalam suatu masa dengan produk politik
hukum yang dihasilkan, dengan mempersempit pembahasan dengan mengkaji
konfigurasi politik dan politik hukum pemerintahan daerah. Pemilihan politik
hukum pemerintahan daerah sebagai obyek kajian, mengingat beberap hal, antara
lain :
1. !asalah pemerintahan daerah menjadi isu yang sangat penting dalam
kaitannya dengan Aegara Kesatuan 2epublik %ndonesia dan berkaitan
dengan kepentingan politik dan kekuasaan.
. Pada setiap masa atau periode pemerintahan, mulai dari %ndonesia merdeka
hingga era reformasi, politik hukum pemerintahan daerah selalu mengalami
perubahan.
8. %ndonesia saat ini sedang men$ari konsepsi yang tepat mengenai hubungan
pemerintahan pusat dengan pemerintahan daerah, sehingga mempelajari
sejarah dinamika politik dan politik hukum pemerintahan daerah yang
dihasilkannya, akan menjadikan %ndonesia dapat memilih konsep yang tepat
dan lebih baik di dalam mengatur hubungan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah.
!endasarkan pada latar belakang tersebut, maka tulisan ini mengambil judul
> Pe#&a(uh K)#*i&u(asi P)li"ik Te(hada+ Ka(ak"e( Da# C)(ak P)li"ik
Huku, Pe,e(i#"aha# Dae(ah Di I#d)#esia >. /dapun permasalahan yang
dapat disusun dalam tulisan ini, antara lain :
5
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
7/90
1. agaimanakah gambaran situasi mengenai konfigurasi politik yang pernah
dan sedang terjadi di %ndonesia 9
. agaimanakah pengaruh konfigurasi politik yang pernah dan sedang terjadi
di %ndonesia terhadap karakter dan $orak politik hukum pemerintahan daerah
di %ndonesia 9
% PEM-AHASAN
-%' Pe(ke,a#&a# K)#*i&u(asi P)li"ik Di I#d)#esia
-%'%' K)#*i&u(asi P)li"ik Pada Pe(i)de De,)k(asi Lie(al . '/01 2 '/1/ 3
angsa %ndonesia menyatakan kemerdekaan pada tanggal 1= /gustus 13*7
dan pada saat itu pulalah gagasan demokrasi dalam kehidupan politik
mendapatkan tempat yang sangat menonjol. adan Penyelidik 'saha – 'saha
Persiapan Kemerdekaan %ndonesia ( P'PK% maupun Panitia Persiapan
Kemerdekaan %ndonesia ( PPK% dapat dikatakan tidak memperdebatkan dengan
berpanjang – panjang untuk bersepakat memilih demokrasi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara yang kemudian dituangkan dalam Pembukaan maupun
atang #ubuh 'ndang – 'ndang Dasar 13*7. Pada awal perjalanan Kemerdekaan
%ndonesia, melalui Pasal %B /turan Peralihan 'ndang – 'ndang Dasar 13*7,
> "ebelum !ajelis Permusyawaratan 2akyat, Dewan Perwakilan 2akyat dan
Dewan Pertimbangan /gung dibentuk menurut 'ndang – 'ndang dasar ini,
segala kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah Komite
Aasional >C maka mendasarkan pada aturan tersebut Presiden diberi kekuasaan
sementara untuk melakukan kekuasaan !ajelis Permusyawaratan 2akyat
=
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
8/90
( !P2 , Dewan Perwakilan 2akyat ( DP2 dan Dewan Pertimbangan /gung
( DP/ sebelum lembaga – lembaga konstitusional dibentuk sebagaimana
mestinya. Pemberian kekuasaan sementara ini sebenarnya wajar karena
pembentukan lembaga – lembaga konstitusional itu memerlukan keadaan dan
situasi atau prasyarat tertentu yang harus disiapkan terlebih dulu. #etapi sebelum
Proklamasi Kemerdekaan %ndonesia genap berusia tiga ( 8 bulan, kemudian
mun$ul gerakan parlementerisme = yang menginginkan sistem pemerintahan
negara diganti dari sistem yang lebih $enderung pada presidensial menjadi
parlementer. )erakan yang menurut Kahin dipelopori oleh kaum muda itu
mempunyai beberapa alasan, yaitu :4
1. /danya ketidaksetujuan terhadap peletakan kekuasaan di tangan "oekarno
yang pemerintahannya didominasi orang – orang yang pada ?aman
pendudukan ;epang menduduki jabatan – jabatan yang sangat pentingC
. /danya pandangan bahwa sistem presidensial memungkinkan dibuatnya
produk darurat legislasi yang berarti negara terlalu kuat dan tidak
men$erminkan demokrasiC
8. /danya keinginan untuk memberi kesan kepada dunia internasional bahwa
negara ini adalah negara demokrasi yang bukan boneka ;epangC
*. /danya keinginan untuk menghalau kegiatan politik "ubardjo untuk
menjadikan Partai Persatuan Aasional sebagai partai tunggal.
)erakan ini pada tanggal = +ktober 13*7 melahirkan referendum yang
ditandatangani oleh 7- orang anggota Komite Aasional %ndonesia Pusat ( KA%P
= "istem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan di mana parlemen memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalammengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitudengan $ara mengeluarkan sema$am mosi tidak per$aya. erbeda dengan sistem presidensiil, di mana sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdanamenteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden
berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presidenhanya menjadi simbol kepala negara saja.
4 )eorge !$. #. Kahin, 13=-. ationalism and -evolution in !ndonesia, 6ornell 'niersity
Press, @ondon, hlm. 171 – 178.
4
http://id.wikipedia.org/wiki/Parlemenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perdana_menterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mosi_tidak_percayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_presidensiilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_presidensiilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_presidensiilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Presidenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepala_negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Parlemenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perdana_menterihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mosi_tidak_percayahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_presidensiilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_presidensiilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Presidenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepala_negara
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
9/90
yang berisi desakan kepada Presiden untuk segera membentuk !P2 dan sebelum
!P2 itu terbentuk, supaya KA%P dianggap sebagai dan diberi fungsi dan
kewenangan yang dimiliki !P2. KA%P menindaklanjuti referendum itu pada
tanggal 15 +ktober 13*7 dengan mengusulkan kepada pemerintah agar KA%P3
diberi fungsi legislatif dan diberi kekuasaan menetapkan )aris – )aris esar
&aluan Aegara ( )&A . 'ntuk itu diusulkan pula dibentuk adan Pekerja KA%P
guna melakukan tugas sehari – hari KA%P menurut fungsi dan kedudukannya yang
baru itu.
Pemerintah akhirnya memenuhi usul itu dengan mengeluarkan !aklumat
Aomor E #ahun 13*7 yang pada intinya berisi pengalihan fungsi legislatif kepada
KA%P dan pembentukan adan Pekerja KA%P.1- Dengan keluarnya !aklumat
Aomor E #ahun 13*7 maka terjadilah perubahan ketatanegaraan tanpa adanya
perubahan konstitudi, sebab menurut 'ndang – 'ndang Dasar 13*7, KA%P itu
adalah pembantu presiden, bukan pengganti !P2 dan DP2.11 !aklumat Aomor
E #ahun 13*7 diikuti dengan keluarnya !aklumat Pemerintah tanggal
1* Aoember 13*7 tentang susunan kabinet berdasarkan sistem parlementer atas
usul adan Pekerja KA%P ( P – KA%P . 1 !aklumat Pemerintah ini menggeser
konfigurasi politik %ndonesia ke arah yang lebih liberal demokratis, sebab dengan
sistem parlementer ini pemerintah harus bertanggung jawab kepada parlemen
yang ketika itu dilakukan oleh KA%P. Fatak pluralistik atau konfigurasi liberal –
3 KA%P menurut 'ndang – 'ndang Dasar 13*7, sebenarnya merupakan pembantusementara Presiden.
1- /) Pringgodigdo, 1341. erubahan "abinet residensiil Menjadi "abinet arlementer ,
Gayasan ond 'niersity Aegeri )adjah !ada, Gogyakarta, hlm. 7.11 ;oeniarto, 133-. )ejarah "etatanegaraan -epublik !ndonesia, umi /ksara, ;akarta,
hlm. *3 – 71.1 !oh. !ahfud !D, oc.cit , hlm. 37.
3
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
10/90
demokratis sebenarnya mengemuka se$ara lebih jelas ketika pemerintah
mengeluarkan !aklumat sebelum !aklumat 1* Aoember tersebut, yakni
!aklumat Pemerintah tanggal 8 Aoember 13*7. !aklumat 8 Aoember 13*7
pada pokoknya berisi harapan pemerintah agar aliran – aliran dalam masyarakat
segera membentuk partai politiknya sebelum dilangsungkan Pemilu yang akan
diselenggarakan pada bulan ;anuari 13*5.18 !aklumat 8 Aoember 13*7 inilah
yang menjadi dasar sistem banyak partai atau pluralisme.
Pergeseran konfigurasi politik dan sistem pemerintahan tersebut tidaklah
diikuti dengan perubahan 'ndang – 'ndang Dasar 13*7 sebagai konstitusi
tertulis. /rtinya perubahan itu terjadi dalam praktik ketatanegaraan saja. Ketika
%ndonesia se$ara konstitusional berubah menjadi negara serikat ( federasi sesuai
dengan hasil Konferensi !eja undar ( K! , Konstitusi 2epublik %ndonesia
"erikat ( 2%" yang berlaku memberikan dasar konstitusional tertulis atas sistem
parlementer seperti terlihat dari ketentuan Pasal 114 Konstitusi 2%" yang
berbunyi:
( 1 Presiden tidak dapat diganggu – gugat.
( !enteri – menteri bertanggung jawab atas sebuah kebijaksanaan
pemerintah, baik bersama – sama untuk seluruhnya maupun masing –
masing untuk bagiannya sendiri dalam hal itu.
Pada tahun 13*3, Konstitusi %ndonesia berubah dari 'ndang – 'ndang
Dasar 13*7 menjadi Konstitusi 2epublik %ndonesia "erikat. Konfigurasi politik
demokratis berdasarkan Konstitusi 2%" 13*3, selain dapat dilihat pada sistem
18 !bid , hlm. 37 – 35.
1-
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
11/90
pemerintahannya yang menganut parlementerisme dapat juga dipahami dari
pengertian federalisme itu sendiri yang dalam mekanisme hubungan antara pusat
dan daerah ( negara bagian meletakkan pemerintah pusat dan pemerintah negara
– negara bagian dalam susunan yang sederajat. "eperti diketahui, karena kehendak
rakyat %ndonesia, maka susunan federasi tidak berlangsung lama. Pada tanggal
1= /gustus 137- Aegara 2epublik %ndonesia kembali menjadi Aegara Kesatuan
2epublik %ndonesia dengan konstitusi 'ndang – 'ndang Dasar "ementara 137-
sebagai konstitusi tertulisnya. Perubahan konstitusi ini didahului dengan
penandatanganan Piagam Persetujuan antara 2epublik %ndonesia "erikat dengan
2epublik %ndonesia pada tanggal 13 !ei 137- yang kemudian diberi dasar hukum
dengan dikeluarkannya 'ndang – 'ndang ederal Aomor = #ahun 137-. !enurut
Filopo1* dengan berlakunya 'ndang – 'ndang Dasar "ementara 137-
( ''D 137- , maka se$ara konstitusional %ndonesia menganut sistem demokrasi
parlementer penuh baik dalam arti pemberian dasar dalam konstitusi maupun
praktik ketatanegaraannya. "e$ara konstitusional penganutan atas sistem
parlementer di$antumkan dalam Pasal 48 ''D" 137-, yang menentukan bahwa
presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu – gugat dalam penyelenggaraan
pemerintahan, tetapi yang harus bertanggung jawab adalah menteri – menteri,
baik se$ara bersama – sama untuk seluruhnya maupun masing – masing untuk
bagian – bagiannya sendiri.
"e$ara praktis konfigurasi liberal demokratis ini ditandai oleh dominannya
1* Filopo, 1355. /aman emerintahan artai – artai +an "elemahan – "elemahannya,
Gayasan %dayu, ;akarta, hlm. 55.
11
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
12/90
parlemen dalam spektrum17 politik, sehingga selama kurun waktu berlakunya
''D" 137- yang terjadi adalah instabilitas pemerintahan karena pemerintah
sering kali dijatuhkan oleh parlemen melalui mosi.15 Demokrasi liberal dengan
sistem banyak partai yang menjadi salah satu sendi ketatanegaraan pada periode
ini telah mengalami kegagalan untuk mengombinasikan se$ara optimum dua nilai,
yakni jaminan dan penghargaan terhadap hakHhak rakyat untuk turut serta dalam
proses pembuatan keputusan dengan jalan memilih wakil – wakilnya se$ara bebas
serta tingkat stabilitas politik sebagai syarat bagi aktiitas bureaucratic power 1=
untuk men$apai tujuan negara.
;ika dilihat dari sudut bekerjanya pilar – pilar demokrasi, maka pada era
demokrasi liberal ( men$akup periode 13*7 – 137- terlihat peranan partai –
partai melalui parlemen sangat dominan. "ebaliknya peranan eksekutif atau
kabinet sangat lemah sehingga dapat dikatakan hampir tidak berfungsi, sedangkan
kehidupan pers relatif lebih bebas.14
17 "pektrum adalah sebuah keadaan atau harga yang tidak terbatas hanya pada suatu setharga saja, tetapi dapat berubah se$ara tak terbatas di dalam sebuah kontiyum. Kini istilah
itu dipakai juga untuk menggambarkan rentang keadaan atau kelakuan yang luas yangdikelompokkan bersama dan dipelajari di bawah sebuah topik untuk kemudahan diskusi,
misalnya > spektrum opini politik >, atau > spektrum kerja dari sebuah obat >, dan lainsebagainyaC diunduh dari http:id.wikipedia.orgwiki"pektrumC pada tanggal 8 +ktober -11.
15 !osi tidak per$aya adalah sebuah prosedur parlemen yang dipergunakan kepada
parlemen oleh parlemen oposisi dengan harapan mengalahkan atau membuat malu pemerintahan yang berkuasa. Pemerintah sering kali menanggapi mosi tidak per$ayadengan mengusulkan mosi keper$ayaan. C diunduh darihttp:id.wikipedia.orgwiki!osi
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
13/90
Pada periode tahun 137- – 1373, kehidupan ketatanegaran di %ndonesia,
masih diliputi dengan pemerintahan partai – partai. Pada masa ini, kabinet kerap
kali jatuh bangun, karena desakan atau instabilitas pemerintahan. 2ata – rata usia
kabinet antara periode 137- – 1373 adalah 1,7 tahun. Khusus mengenai kebebasan
pers, pada masa ini, pers %ndonesia mendapatkan kebebasannya se$ara
proporsional ( seimbang atau sebanding .
-%'%4 K)#*i&u(asi P)li"ik Pada Pe(i)de De,)k(asi Te(+i,+i# . '/1/ 2 '/55 3
"ituasi ketatanegaran %ndonesia memasuki tahun 1373, benar – benar ka$au
dan terjadi instabilitas politik dan pemerintahan yang pada akhirnya menjadi the
end of liberal democracy, dengan dikeluarkannya Dekrit Presiden pada tanggal
7 ;uli 1373.13 Dekrit tersebut menjadi awal dimulainya demokrasi terpimpin.
Demokrasi terpimpin merupakan pembalikan total terhadap sistem demokrasi
liberal yang sangat ditentukan oleh politik partai – partai melalui pertarungan free
fight .-
Konfigurasi politik pada era demokrasi terpimpin, terjadi tarik – menarik
antara tiga aktor utama, yaitu : "oekarno, /ngkatan Darat dan Partai Komunis
%ndonesia ( PK% . Ketiga aktor ini saling membutuhkan satu sama lain demi
menjaga eksistensi peranannya. "oekarno memerlukan PK% dalam rangka
menghadapi kekuatan /ngkatan Darat yang suatu saat siap merongrong dan
13 Dekrit Presiden 7 ;uli 1373, menjadi akhir dari masa berlakunya PemerintahanDemokrasi @iberal di %ndonesia. %si dari Dekrit Presiden 7 ;uli 1373, yaitu :1. Kembali berlakunya 'ndang – 'ndang Dasar 13*7 dan tidak berlakunya 'ndang –
'ndang Dasar "ementara 137-.. Pembubaran Konstituante.
8. Pembentukan !P2" dan DP/".- Gahya !uhaimin, 1331. 0isnis +an olitik, "ebijaksanaan 2konomi !ndonesia 3456 –
3476, @P80", ;akarta, hlm. *C sebagaimana dikutip kembali oleh : !oh. !ahfud !D,
--3. olitik Hukum +i !ndonesia, P# 2aja )rafindo Persada, ;akarta, hlm. 34.
18
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
14/90
menggantikan kekuasaannya, PK% membutuhkan "oekarno unruk mendapatkan
perlindungan guna menghadapi /ngkatan Darat, /ngkatan Darat membutuhkan
"oekarno guna mendapatkan legitimasi di dalam dunia perpolitikan dan guna
menghadapi PK%. "e$ara politik, di antara ketiga aktor tersebut, "oekarno lah
yang memiliki peranan yang paling kuat dan paling penting, sehingga "oekarno
bisa menjelma menjadi otoriter dan memainkan peranannya di kan$ah
perpolitikan pada masa itu. erbeda dengan periode sebelumnya, dimana partai –
partai politik begitu dominan dan begitu berkuasa di dalam perpolitikan dan
pemerintahan, maka pada periode 1373 – 1355, "oekarno menjadi pemimpin
tertinggi dalam pemerintahan, dalam perpolitikan dan dalam angkatan bersenjata,
sehingga pada masa itu berkembanglah demokrasi terpimpin.
"e$ara normatif, demokrasi terpimpin itu, seperti yang dituangkan di dalam
#ap !P2" Aomor B%%% !P2" 1357, mengandung ketentuan tentang
mekanisme pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat
dengan konsekuensi bahwa jika sampai tahap tertentu mufakat bulat tidak dapat
di$apai, maka keputusan tentang masalah yang dimusyawarahkan itu diserahkan
kepada pimpinan untuk menentukannya. Konsep itulah yang menurut "oekarno
merupakan demokrasi kekeluargaan yang lebih sesuai dengan budaya bangsa
%ndonesia. #etapi sebenarnya mekanisme pengambilan keputusan yang seperti itu
merupakan jalan bagi leluasanya "oekarno mendominasi semua proses politik.1
anyak kritik ditujukan pada "oekarno dengan demokrasi terpimpinnya itu.
Aatsir mengatakan bahwa > Isegala – galanya akan ada di dalam demokrasi
1 !oh. !ahfud !D, oc.cit , hlm. 8--.
1*
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
15/90
terpimpin, itu ke$uali demokrasi >. "utan #akdir /lisjabana mengatakan bahwa
posisi "oekarno di dalam sistem demokrasi terpimpin itu hanya berbeda sedikit
dengan raja – raja absolut di masa lampau yang mengklaim dirinya sebagai
reinkarnasi #uhan atau wakil #uhan di bumi yang di tangannya terletak kekuasaan
legislatif, eksekutif, dan yudikatif. !oeljarto #jokrowinoto melihat bahwa
demokrasi terpimpin ternyata lebih menekankan pada aspek terpimpin – nya
sehingga menjurus kepada disguised authocracy ( otokrasi yang menyamar .
Dikatakannya bahwa di dalam demokrasi terpimpin itu yang ada bukannya
demokrasi, dalam arti ikut sertanya rakyat dalam proses pembuatan keputusan –
keputusan, akan tetapi politisasi, di mana partisipasi rakyat terbatas pada
pelaksanaan atas keputusan – keputusan yang telah dibuat penguasa.8
Dari uraian di atas dapat memberikan kualifikasi bahwa konfigurasi pada era
demokrasi terpimpin adalah otoriter, sentralistik dan di tangan Presiden "oekarno.
;ika dilihat dari kriteria bekerjanya pilar – pilar demokrasi, maka akan tampak
jelas bahwa kehidupan kepartaian dan legislatif adalah lemah, sebaliknya presiden
sebagai kepala eksekutif sangat kuat, dan kebebasan pers dapat dikatakan tidak
ada. ;auh sebelum demokrasi terpimpin itu diberi jalan konstitusional melalui
Dekrit 7 ;uli 1373, Presiden "oekarno sudah menyatakan obsesinya se$ara terang
– terangan untuk menguburkan partai – partai politik yang dianggapnya menjadi
penyakit bagi bangsa %ndonesia. #idaklah mengherankan, meskipun se$ara formal
/. "yafii !aarif, 1344. !slam +i Masa +emikrasi iberal +an +emokrasi *erpimpin,Prisma, ;akarta, hlm. 8* – 87.
8 "utan #akdir /lisjahbana, 1355. !ndonesia 8 )ocial And 9ultural -evolution( *erjemahan , +Jford 'niersity Press, Kuala @umpur, hlm. 1=8C sebagaimana dikutipkembali oleh : !oh. !ahfud !D, --3. olitik Hukum +i !ndonesia, P# 2aja )rafindo
Persada, ;akarta, hlm. 8--.
17
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
16/90
ketika itu partai – partai masih ada, tetapi se$ara substansial tidak ada karena tidak
berfungsi sebagaimana la?imnya.*
/fan )affar menyebutkan, dengan kondisi kepartaian seperti itu, maka dapat
dikatakan pada masa demokrasi terpimpin itu di %ndonesia sebenarnya tidak ada
sistem kepartaian. Kualifikasi tentang tidak adanya sistem kepartaian ini
didasarkan pada pandangan "artori ketika mengatakan : A arty system
recogni:es dissent and institutionali:ed opposition, ... arties in the plural are the
instrument of e&pression, the party in the singular is an instrument of
e&traction. >7
"ejalan dengan lemahnya partai – partai yang dapat dikualifikasi sebagai
tiadanya sistem kepartaian itu, Dewan Perwakilan rakyat ( DP2 yang ada pada
era demokrasi terpimpin juga sangat lemah. ahkan DP2 yang dibentuk melalui
Pemilu 1377 dibubarkan oleh Presiden "oekarno pada tahun 135-, karena
parlemen pada saat itu menolak ran$angan /PA yang diajukan oleh pemerintah.
Dewan Perwakilan 2akyat )otong 2oyong ( DP2 – )2 yang dibentuk dengan
Penetapan Presiden Aomor * #ahun 135- untuk menggantikan DP2 yang telah
dibubarkan juga berada pada posisi yang lemah sebab anggota – anggota
DP2 – )2 diangkat oleh "oekarno dari mereka yang diper$ayai untuk selalu
memberikan legitimasi atas keinginan – keinginan presiden. "elain itu, Presiden
"oekarno masih sering membuat Penetapan Presiden ( Penpres , satu produk
hukum yang disederajatkan dengan undang – undang ( '' .5
* &erbert eith dan @an$e 6astle ( eds , 1344. emikiran olitik !ndonesia 34$5 – 34;5 ,
@P80", ;akarta, hlm. 58 – 5*C sebagaimana dikutip kembali oleh : !oh. !ahfud !D, oc.cit , hlm. 8-1.
7 !oh. !ahfud !D,
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
17/90
erbalikan dengan posisi DP2 dan partai – partai, posisi eksekutif di bawah
Presiden "oekarno pada era demokrasi terpimpin sangat kuat. Presiden
mengontrol semua spektrum politik nasional untuk mendukung gagasan – gagasan
politiknya menggunakan Dewan Pertimbangan /gung. Dewan yang menurut
''D 13*7 sebenarnya merupakan council of state ini telah diberi peranan besar
dalam bidang pemerintahan dan lembaga yang sebenarnya sederajat dengan
eksekutif ini ternyata dipimpin sendiri oleh "oekarno. DP/ yang dipimpin oleh
"oekarno, bahkan diberi wewenang untuk se$ara mutlak memberikan
pertimbangan lebih dulu bagi setiap ren$ana undang – undang yang akan
disampaikan kepada DP2.= Pada era ini pula kebebasan pers berada pada kondisi
sangat buruk. 0dward 6. "mith men$atat sebanyak *4- tindakan antipers sejak
tahun 137= ( ketika "oekarno mulai se$ara terang – terangan melontarkan gagasan
demokrasi terpimpin sampai tahun 1357. #indakan antipers itu men$akup
8- kasus penahanan, 8- kasus pemenjaraan, dan 14* kasus pemberedelan.4
-%'%6 K)#*i&u(asi P)li"ik Pada Pe(i)de E(a O(de -a(u . '/55 2 '//7 3
Pemerintahan orde baru dimulai dengan ditandai adanya )erakan 8-
"eptember 1357 ( )8- " PK% . )8- " PK% tahun 1357 merupakan kudeta yang
gagal yang menyebabkan merosotnya kekuasaan "oekarno dengan demokrasi
terpimpinnya se$ara tajam. "aling tarik tambang antara "oekarno, PK%, /ngkatan
Darat ( /D menjadi terputus dan diakhiri dengan tampilnya /ngkatan Darat
sebagai pemenang. &an$urnya PK% dan runtuhnya re?im "oekarno merupakan
= !oh. !ahfud !D,
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
18/90
akibat dari peran – peran yang dimainkan oleh keduanya pada era demokrasi
terpimpin.
Krisis politik yang terjadi menyusul )8- " PK% membawa "oekarno untuk
mengeluarkan "upersemar ( "urat Perintah "ebelas !aret pada tahun 1355 3
yang berisi pelimpahan kekuasaan kepada "oeharto untuk mengambil segala
tindakan yang diperlukan untuk menjamin keamanan dan stabilitas pemerintahan
serta keselamatan pribadi presiden. "upersemar inilah yang memberi jalan tol bagi
tampilnya militer, terutama /ngkatan Darat, sebagai pemeran utama dalam politik
di %ndonesia pada masa pas$a )8- " PK% 1357. Pemerintah "oeharto yang
tampil menggantikan "oekarno sejak tahun 135= menamakan pemerintahannya
sebagai pemerintahan +rde aru. "uatu nama bagi tatanan masyarakat %ndonesia
se$ara resmi dipakai sejak tanggal 1 !aret 1355 bersamaan dengan pembubaran
PK%, sehari setelah keluarnya "upersemar.
Ketika pemerintah +rde aru tersebut naik ke pentas politik nasional,
negara %ndonesia sedang menghadapi krisis luar biasa dalam bidang politik dan
ekonomi. Dalam bidang politik krisis itu ditandai dengan berbagai demonstrasi
mahasiswa, pelajar, dan ormas – ormas under bouw 8- parpol yang hidup dalam
3 "urat Perintah "ebelas !aret 1355 yang disingkat menjadi "upersemar adalah surat
perintah yang ditandatangani oleh Presiden 2epublik %ndonesia "oekarno pada tanggal 11!aret 1355. "urat ini berisi perintah yang menginstruksikan "oeharto, selaku PanglimaKomando +perasi Keamanan dan Ketertiban ( Pangkopkamtib untuk mengambil segalatindakan yang dianggap perlu untuk mengatasi situasi keamanan yang buruk pada saat itu."urat Perintah "ebelas !aret ini adalah ersi yang dikeluarkan dari !arkas esar /ngkatanDarat ( /D yang juga ter$atat dalam buku – buku sejarah. "ebagian kalangan sejarawan
%ndonesia mengatakan bahwa terdapat berbagai ersi "upersemar sehingga masih ditelusurinaskah supersemar yang dikeluarkan oleh Presiden "oekarno di %stana ogor. Diunduh darihttp:id.wikipedia.orgwiki"urat
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
19/90
tekanan ketika era demokrasi terpimpin. "edangkan di bidang ekonomi ditandai
oleh sulitnya didapat keperluan sehari – hari dan melonjaknya harga – harga
se$ara luar biasa. /ngka inflasi di %ndonesia ketika ditinggalkan +rde @ama
men$apai 5--, sedangkan ekonomi nyaris stagnan.
Pemerintah +rde aru bertekad untuk mengoreksi penyimpangan politik
yang terjadi pada era +rde @ama dengan memulihkan tertib politik berdasarkan
Pan$asila sekaligus meletakkan program rehabilitasi dan konsolidasi ekonomi.
Pada awal eksistensinya jelas sekali bahwa. +rde aru memberi bobot yang lebih
besar terhadap perkembangan ekonomi dalam kerangka pembangunan
nasionalnya dan menjaga stabilitas politik sebagai prasyarat bagi pelaksanaan
pembangunan ekonomi itu.81
Penegasan bahwa stabilitas politik menjadi prasyarat bagi pembangunan
ekonomi se$ara tidak langsung dapat berimplikasi pada pengurangan pluralisme
kehidupan politik atau pembatasan pada sistem politik yang demokratis. "eperti
dikemukakan oleh Pye tentang adanya asumsi, bahwa laju ke$epatan
pembangunan ekonomi dapat diperlambat oleh sistem politik pluralistik. "ehingga
ada pendapat pokok bahwa demokrasi bagi negaranegara baru ( dan sedang
berkembang merupakan barang mewah karena negara – negara tersebut harus
memberikan prioritas kepada pertumbuhan ekonomi.8
&al tersebut ternyata berlaku juga bagi +rde aru di %ndonesia yang
mempunyai tiga kata kun$i yaitu konsolidasi ekonomi, pimpinan dan
pemerintahan yang kuat, dan stabilitas nasional. %ni berarti bahwa tekad +rde
81 !oeljarto #jokrowinoto, 134=. 0irokrasi embangunan Masyarakat , ( !akalah padaKongres &%P%%" B% , Gogyakarta, hlm. 8.
8 !oh. !ahfud !D, oc.cit , hlm. 8-8
13
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
20/90
aru untuk membangun ekonomi harus dibayar dengan pengekangan terbatas
pada kehidupan demokrasi. Pengalaman masa lampau yang terlalu memberikan
peluang kepada demokrasi liberal telah menyebabkan berlarut – larutnya
instabilitas politik sehingga negara tidak sempat memikirkan se$ara serius
pembangunan ekonomi.88 agi +rde aru pembangunan ekonomi harus
dilaksanakan se$ara sungguh – sungguh meskipun harus dibayar dengan
pengekangan hak – hak politik rakyat atau demokrasi. Pada awal kelahirannya,
pemerintah +rde aru tidak pernah menjanjikan demokrasi dan kebebasan di
masa depan. "esuatu yang berbeda dengan penguasa otoriter pas$a Perang
Dunia %% yang biasanya mempraktikkan diktatorial dan tindakan represif ini
menjanjikan demokrasi dan kebebasan di masa depan.
!eskipun begitu dari sejarah perjalanan +rde aru yang $ukup penting
dapat di$atat bahwa pada awalnya diterapkan juga langgam yang agak libertarian,
sehingga relatif masih ada kebebasan bagi parpol maupun media massa untuk
melan$arkan kritik dan pengungkapan realita di dalam masyarakat.8* #etapi
langgam liberal itu ternyata hanya berlangsung sampai tahun 1353 – 13=1, yakni
sampai ditemukannya format baru politik %ndonesia yang dikristalisasikan dalam
'ndang – 'ndang Aomor 17 tahun 1353, tentang Pemilihan 'mum ( Pemilu
dan 'ndang – 'ndang Aomor 15 #ahun 1353, tentang "usunan Dan Kedudukan
!ajelis Permusyawaratan 2akyat, Dewan Perwakilan 2akyat Dan Dewan
Perwakilan 2akyat Daerah. &al %ni berarti gagasan demokrasi liberal mendapat
momentum singkat pada awal +rde aru karena ditimpang oleh slogan anti
88 !bid , hlm. 8-88* Daniel ". @e, 133-. Hukum +an olitik +i !ndonesia, @P80", ;akarta, hlm. *-1.
-
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
21/90
demokrasi terpimpin, anti komunis, dan anti "oekarnois.87
#oleransi pemerintah pada gagasan liberalisme pada awal +rde aru dapat
dilihat sebagai langkah sementara atau strategi awal yang menyertai rekayasa
untuk membentuk format politik baru. !emang sebuah re?im atau figur penguasa
baru yang belum mampu membentuk format politik baru sebagai landasan
kekuasaannya akan $ukup toleran terhadap demokrasi.85 Pada awal pemerintah
+rde aru, pemerintah telah melakukan penggarapan se$ara sistematis untuk
membentuk format politik baru dan +rde aru sebagai negara kuat yang mampu
mengontrol semua proses politik di %ndonesia. Penggarapan sistematis itu
dilakukan dalam bentuk emaskulasi#> terhadap partai – partai besar warisan +rde
@ama sambil membentuk partainya sendiri, yaitu : )olongan Karya ( )olkar ,
serta penggarapan terhadap 'ndang – 'ndang Aomor 17 tahun 1353, tentang
Pemilihan 'mum ( Pemilu dan 'ndang – 'ndang Aomor 15 #ahun 1353,
tentang "usunan Dan Kedudukan !ajelis Permusyawaratan 2akyat, Dewan
Perwakilan 2akyat Dan Dewan Perwakilan 2akyat DaerahC agar kedua undang –
undang tersebut memberikan jaminan bagi pemerintah untuk mendominasi
lembaga permusyaratan atau perwakilan. ;adi sebenarnya pada masa awal +rde
aru terjadi pergulatan atau keri$uhan antara pemerintah dan partai – partai berH
kenaan dengan upaya pemerintah untuk membentuk format politik baru.
"etelah format baru politik %ndonesia dikristalisasikan melalui 'ndang –
'ndang Aomor 17 tahun 1353, tentang Pemilihan 'mum ( Pemilu dan 'ndang
87 !bid , hlm *1-.85 !oh. !ahfud !D, oc.cit , hlm. 8-7.8= 2maskulasi dapat diartikan sebagai pengebirian. %stilah ini sering dipakai dalam bidang
biologi, yang bisa dimaksudkan sebagai metode pemisahan atau pengeleminasian benang
sari dari induknya.
1
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
22/90
– 'ndang Aomor 15 #ahun 1353, tentang "usunan Dan Kedudukan !ajelis
Permusyawaratan 2akyat, Dewan Perwakilan 2akyat Dan Dewan Perwakilan
2akyat DaerahC yang memberi landasan bagi pemerintah untuk mengangkat
18 anggota !P2 dan lebih dari 17 anggota DP2, langgam sistem politik mulai
bergeser lagi ke arah yang otoritarian. )agasan demokrasi liberal di$ap sebagai
gagasan yang bertentangan dengan demokrasi Pan$asila dan karenanya harus
ditolak. &asil Pemilu 13=1 yang memberikan 5,4 kursi DP2 kepada )olkar
semakin memberi jalan bagi tampilnya eksekutif yang kuat.
etapapun +rde aru di$irikan sebagai sistem yang non demokratis, jika
dipandang dari perspektif demokrasi politik dan bukan dari perspektif demokrasi
sosial dan ekonomi yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakatnya, @iddle
dengan tegas menyebut +rde aru adalah sistem otoriter yang dikembangkan
melalui koersi84 yang mendefinisikan batasHbatas re?im, meningkatkan dukungan
dari dalam sambil membuat kalangan luar tetap tersudut.83 /bdurrahman Fahid
juga menyebut %ndonesia sebagai sistem otoriter yang tidak sampai pada tingkat
tirani. anyak identifikasi lain yang men$irikan realita kepolitikan +rde aru
berdasarkan berbagai pendekatan, seperti : beamtenstaat , bureaucratic polity,
84 "oersi atau paksaan adalah praktek memaksa pihak lain untuk berperilaku se$ara spontan( baik melalui tindakan atau tidak bertindak dengan menggunakan an$aman, imbalan, atauintimidasi atau bentuk lain dari tekanan atau kekuatan. Dalam hukum, pemaksaan adalah
dikodifikasikan sebagai kejahatan paksaan. #indakan tersebut digunakan sebagai pengaruh,memaksa korban untuk bertindak dengan $ara yang diinginkan. Paksaan mungkinmelibatkan penderitaan sebenarnya rasa sakit fisik atau $edera atau kerusakan psikologisdalam rangka meningkatkan kredibilitas an$aman. /n$aman kerusakan lebih lanjut dapatmenyebabkan kerjasama atau kepatuhan dari orang yang dipaksa. Penyiksaan adalah salahsatu $ontoh yang paling ekstrim dari sakit parah adalah pemaksaan yaitu ditimbulkan
sampai korban memberikan informasi yang dikehendaki. Diunduh darihttp:id.wikipedia.orgwikiKoersiC pada tanggal 8 +ktober -11.
83 /lfian, 13=*. Format 0aru +alam olitik !ndonesia, Gayasan &arapan Kita, ;akarta, hlm.
*4.
http://id.wikipedia.org/wiki/Intimidasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kredibilitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerjasamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepatuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Koersihttp://id.wikipedia.org/wiki/Intimidasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kredibilitashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kerjasamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepatuhanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Koersi
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
23/90
negara pas$a kolonial, patrimonialisme ;awa, negara organis, bureaucratic
authoritarian regime, korporatisme, dan integralistik.*- #etapi semua identifikasi
yang dikemukakan oleh para sarjana itu memberikan kualifikasi yang jelas bahwa
+rde aru bukanlah re?im yang demokratis, seperti yang dikatakan oleh /fan
)affar:*1 All of the arguments presented by the scholars of !ndonesian politics,
however, shared one thing in common, that is, the political processes under the
ew
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
24/90
dan pemberedelan, seperti yang tertuang dalam 'ndang – 'ndang Aomor
11 #ahun 1355, tentang Ketentuan – Ketentuan Pokok Pers, tetapi undang –
undang tersebut juga memberlakukan lembaga "urat %?in 'saha Penerbitan Pers
( "%'PP . "etiap lembaga pers harus memiliki "%'PP yang dikeluarkan dan dapat
di$abut oleh pemerintah.** 0ksistensi "%'PP se$ara substansial tidak berbeda
dengan lembaga "urat %?in #erbit ( "%# yang dulu banyak digugat karena
menjadi alasan pemerintah untuk memberedel pers. Kemungkinan pemberedelan
ini bukan hanya bersifat teoretis dalam peraturan perundang – undangan, tetapi
benar – benar terjadi dalam praktiknya. "elama perjalanan +rde aru terjadi
banyak kasus pemberedelan pers.*7
Dengan demikian, konfigurasi politik +rde aru, berdasarkan kriteria
bekerjanya pilar – pilar demokrasi, adalah konfigurasi yang tidak demokratis atau
$enderung otoriter. Dipandang dari sudut ini ternyata konfigurasi politik +rde
@ama dan +rde aru sama – sama tidak demokratis. #etapi terdapat minimal
empat hal yang membedakan otoriterisme +rde aru dari +rde @ama, yaitu :*5
1. Pada era +rde @ama tidak ada sistem kepartaian, sedangkan pada era +rde
aru dalam praktik melahirkan sistem kepartaian yang hegemonik .
. #umpuan kekuatan +rde @ama adalah "oekarno sebagai presiden,
sedangkan tumpuan kekuatan +rde aru adalah Presiden "oeharto,
/ngkatan ersenjata 2epublik %ndonesia ( /2% , )olkar dan irokrasi.
8. ;alan yang ditempuh pada era +rde @ama adalah inkonstitusional sedangkan
era +rde baru memilih justifikasi melalui $ara – $ara konstitusional.
** !oh. !ahfud !D,
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
25/90
*. +bsesi utama +rde @ama adalah pemusatan kekuasaan dengan alasan,
paling tidak menurut yang dikemukakan se$ara terbuka, untuk men$egah
disintegrasiC sedangkan +rde aru memiliki obsesi membangun stabilitas
nasional sebagai prasyarat kelan$aran pembangunan ekonomi.
-%'%0 K)#*i&u(asi P)li"ik Pada Pe(i)de E(a Re*)(,asi . '//7 2 seka(a#& 3
Pada masa era reformasi yang dimulai dengan runtuhnya re?im +rde aru
pada tahun 1334, maka se$ara periode, era reformasi dapat dibagi menjadi dua
bagian waktu, yaitu : periode 1334 – --* serta periode setelah tahun --*
( dengan kurun waktu --* – --3 dan --3 – sekarang . Pembahasan pada sub
bahasan ini, dimulai dari periode 1334 – --*, kemudian se$ara berurutan
dilanjutkan dengan periode --* – --3 dan --3 – sekarang.
'% K)#*i&u(asi P)li"ik Pada Pe(i)de E(a Re*)(,asi . '//7 2 4880 3
Keberhasilan Pemerintahan +rde aru dalam melaksanakan pembangunan
ekonomi, harus diakui sebagai suatu prestasi besar bagi bangsa %ndonesia.
Ditambah lagi dengan meningkatnya sarana dan prasarana fisik infrastruktur yang
dapat dinikmati oleh sebagian besar masyarakat %ndonesia pada saat itu.
Pemerintah +rde aru sangat gen$ar membangun gedung – gedung bertingkat,
jalan raya, sekolah, rumah sakit dan lain sebagainya. Aamun, keberhasilan
ekonomi maupun infrastruktur yang dilakukan oleh Pemerintahan +rde aru, di
bawah kepemimpinan "oeharto kurang diimbangi dengan pembangunan mental
( character building para pelaksana pemerintahan ( birokrat , aparat keamanan
maupun pelaku ekonomi ( pengusaha atau konglomerat. Kalimaksnya, pada
7
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
26/90
pertengahan tahun 133=, korupsi, kolusi dan nepotisme ( KKA yang sudah
menjadi budaya bagi penguasa, aparat, pengusaha dan bahkan masyarakat pada
umumnya, sehingga akhirnya mun$ul gerakan reformasi pada tahun 1334.
anyak hal yang mendorong timbulnya reformasi pada masa pemerintahan
+rde aru, terutama terletak pada ketidakadilan di bidang politik, ekonomi,
hukum dan keadailan itu sendiri. #ekad +rde aru pada awal kemun$ulannya
pada tahun 1355 adalah akan melaksanakan Pan$asila dan ''D 13*7 se$ara
murni dan konsekuen dalam tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dinilai gagal total.
Dengan dalih menjaga dan melaksanakan Pan$asila dan ''D 13*7 se$ara
murni dan konsekuen, maka setelah Pemerintahan +rde aru memegang tumpuk
kekuasaan dalam mengendalikan pemerintahan, mun$ul suatu keinginan untuk
terus – menerus mempertahankan kekuasaannya atau status ?uo. &al tersebut
menimbulkan akses – akses negatif, yaitu semakin jauh dari tekad awal +rde aru
tersebut. /khirnya penyelewengan dan penyimpangan dari nilai – nilai Pan$asila
dan ketentuan – ketentuan yang terdapat pada ''D 13*7, banyak dilakukan oleh
Pemerintah +rde aru.
#erjadinya ketegangan politik menjelang pemilihan umum tahun 133= telah
memi$u mun$ulnya kerusuhan baru yaitu konflik antar agama dan etnik yang
berbeda. Pemilihan umum tahun 133= ditandai dengan kemenangan )olkar se$ara
mutlak, yang meraih kemenangan dan memberi dukungan terhadap pen$alonan
kembali "oeharto sebagai Presiden dalam "idang 'mum !P2 tahun 1334 – --8.
"edangkan di kalangan masyarakat yang dimotori oleh para mahasiswa
5
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
27/90
berkembang arus yang sangat kuat untuk menolak kembali pen$alonan "oeharto
sebagai Presiden.
Dalam "idang 'mum !P2 bulan !aret 1334 "oeharto terpilih sebagai
Presiden 2epublik %ndonesia dan ;. &abibie sebagai Fakil Presiden. #imbul
tekanan pada kepemimpinan Presiden "oeharto yang datang dari para mahasiswa
dan kalangan intelektual. Krisis moneter yang melanda negara – negara di /sia
#enggara sejak bulan ;uli 1335 yang juga mempengaruhi perkembangan
perekonomian %ndonesia. 0konomi %ndonesia ternyata juga menjadi pemi$u
reformasi pada tahun 1334. Krisis moneter tidak hanya menimbulkan kesulitan
keuangan negara, tetapi juga telah menghan$urkan keuangan nasional.
"elain persoalan krisi ekonomi dan moneter, serta persoalan instabilitas
politik pada tahun 133= – 1334, ternyata pola pemerintahan sentralistis, yang
dilaksanakan oleh pemerintah +rde aru juga memberikan andil atau sumbangsih
bagi terjadinya reformasi di %ndonesia pada tahun 1334. Di dalam pelaksanaan
pola pemerintahan sentralistis ini semua bidang kehidupan berbangsa dan
bernegara diatur se$ara sentral dari pusat pemerintah yakni di ;akarta. 2eformasi
pada bulan !ei 1334 di %ndonesia ditandai dengan berakhirnya kekuasaan
Presiden "oeharto yang digantikan atau diserahkan kepada ;. &abibie selaku
Fakil Presidan, yang kemudian naik menjadi Presiden ketiga 2epublik
%ndonesia.*=
"idang %stimewa !P2 pada tahun 1334, yang mengukuhkan &abibie
sebagai Presiden, ditentang oleh gelombang demonstrasi dari puluhan ribu
*= Diunduh dari http:id.wikipedia.orgwiki"ejarah
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
28/90
mahasiswa dan rakyat di ;akarta dan di kota – kota lain. )elombang demonstrasi
ini memun$ak dalam peristiwa #ragedi "emanggi, yang menewaskan 14 orang.
!asa pemerintahan &abibie ditandai dengan dimulainya kerja sama dengan
Dana !oneter %nternasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi.
"elain itu, &abibie juga melonggarkan pengawasan terhadap media massa dan
kebebasan berekspresi. Presiden ; &abibie mengambil prakarsa untuk
melakukan koreksi. "ejumlah tahanan politik dilepaskan, misalnya : "ri intang
Pamungkas dan !u$htar Pakpahan dibebaskan, tiga hari setelah &abibie
menjabat. #ahanan politik dibebaskan se$ara bergelombang. #etapi, udiman
"udjatmiko dan beberapa petinggi Partai 2akyat Demokratik baru dibebaskan
pada era Presiden /bdurrahman Fahid. "etelah &abibie membebaskan tahanan
politik, tahanan politik baru mun$ul. "ejumlah aktiis mahasiswa diadili atas
tuduhan menghina pemerintah atau menghina kepala negara. Desakan meminta
pertanggungjawaban militer yang terjerat pelanggaran &/! tak bisa
dilangsungkan karena kuatnya proteksi politik. ahkan, sejumlah perwira militer
yang oleh !ahkamah !iliter ;akarta telah dihukum dan dipe$at karena terlibat
pen$ulikan, kini telah kembali duduk dalam jabatan struktural.*4
eberapa langkah perubahan diambil oleh &abibie, seperti liberalisasi
parpol, pemberian kebebasan pers, kebebasan berpendapat, dan pen$abutan
'ndang – 'ndang "ubersi. Falaupun begitu &abibie juga sempat tergoda
meloloskan 'ndang – 'ndang Penanggulangan Keadaan ahaya, namun urung
*4 !bid .
4
http://id.wikipedia.org/wiki/Tragedi_Semanggihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dana_Moneter_Internasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Media_massahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebebasan_berekspresi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sri_Bintang_Pamungkas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sri_Bintang_Pamungkas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muchtar_Pakpahan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Budiman_Sudjatmikohttp://id.wikipedia.org/wiki/Budiman_Sudjatmikohttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Rakyat_Demokratikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tim_Mawarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mahkamah_Militer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=UU_Penanggulangan_Keadaan_Bahaya&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tragedi_Semanggihttp://id.wikipedia.org/wiki/Dana_Moneter_Internasionalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Media_massahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebebasan_berekspresi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sri_Bintang_Pamungkas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sri_Bintang_Pamungkas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muchtar_Pakpahan&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Budiman_Sudjatmikohttp://id.wikipedia.org/wiki/Budiman_Sudjatmikohttp://id.wikipedia.org/wiki/Partai_Rakyat_Demokratikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tim_Mawarhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Mahkamah_Militer&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=UU_Penanggulangan_Keadaan_Bahaya&action=edit&redlink=1
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
29/90
dilakukan karena besarnya tekanan politik dan kejadian #ragedi "emanggi %% yang
menewaskan mahasiswa 'niersitas %ndonesia, Gun &ap.
Kejadian penting dalam masa pemerintahan &abibie adalah keputusannya
untuk mengi?inkan #imor #imur untuk mengadakan referendum yang berakhir
dengan berpisahnya wilayah tersebut dari %ndonesia pada +ktober 1333.
Keputusan tersebut terbukti tidak populer di mata masyarakat, sehingga sampai
saat ini pun masa pemerintahan &abibie sering dianggap sebagai salah satu masa
kelam dalam sejarah %ndonesia.
Pada pemilihan umum ( pemilu tahun 1333, /bdurrahman Fahid terpilih
menjadi Presiden 2epublik %ndonesia yang keempat, meskipun pada saat itu,
/bdurrahman Fahid yang berasal dari Partai Kebangkitan angsa ( PK ,
bukanlah pemenang pemilu. #etapi, karena pada tahun 1333, Presiden masih
dipilih oleh !P2, maka /bdurrahman Fahid terpilih menjadi Presiden keempat
2epublik %ndonesia, mengalahkan !egawati "oekarno Putri, sebagai Ketua
'mum Partai Demokrasi Perjuangan, yang notabene merupakan pemenang
pemilu pada tahun 1333. Dan !egawati sendiri dipilih menjadi Fakil Presiden
oleh /bdurrahman Fahid ( )us dur .
Pada masa pemerintahan )us dur, diwarnai dengan gerakan – gerakan
separatisme yang berkembang di sejumlah daerah, seperti : Papua, !aluku dan
/$eh. "elain itu pada masa itu, banyak terjadi kekerasan etnis, seperti kekerasan
atau konflik "uku Dayak dan "uku !adura di Kalimantan. Pemerintahan
/bdurrahman Fahid juga diganjal dengan kasusu 0uloggate dan 0runeigate.
3
http://id.wikipedia.org/wiki/UIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Yun_Haphttp://id.wikipedia.org/wiki/Timor_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Referendumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1999http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/UIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Yun_Haphttp://id.wikipedia.org/wiki/Timor_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Referendumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/1999http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
30/90
!elalui "idang %stimewa !P2 pada tanggal 8 ;uli --1, !egawati se$ara
resmi diumumkan menjadi Presiden %ndonesia kelima menggantikan
/bdurrahman Fahid. !egawati adalah Presiden perempuan pertama di %ndonesia.
!eski ekonomi %ndonesia mengalami banyak perbaikan, seperti nilai mata
tukar rupiah yang lebih stabil, namun %ndonesia pada masa pemerintahan
!egawati "oekarno Putri tetap tidak menunjukkan perubahan yang berarti dalam
bidang – bidang lainnya. Popularitas !egawati yang awalnya tinggi di mata
masyarakat %ndonesia, menurun seiring dengan waktu. &al ini ditambah dengan
sikapnya yang jarang berkomunikasi dengan masyarakat sehingga mungkin
membuatnya dianggap sebagai pemimpin yang > dingin >.
"ejak kenaikan !egawati sebagai presiden, aktiitas terorisme di %ndonesia
meningkat tajam, beberapa peledakan bom terjadi yang menyebabkan sentimen
negatif terhadap %ndonesia dari kan$ah internasional. "alah satu kegiatan
ketatanegaraan yang penting yang terjadi pada masa pemerintahan !egawati
adalah adanya /mandemen ''D 13*7. @angkah tersebut dianggap sebagai
langkah konkrit menuju negara demokrasi. 'ntuk pertama kalinya rakyat
%ndonesia dapat memilih presiden se$ara langsung.
4% K)#*i&u(asi P)li"ik Pada Pe(i)de E(a Re*)(,asi . 4880 2 seka(a#& 3
Pada periode ini, pemerintahan %ndonesia dapat dibagi menjadi dua periode,
yaitu : situasi politik dan pemerintahan dari tahun --* – --3 dan tahun --3 –
sekarang. Pemilu ( legislatif dan presiden pada tahun --* telah menghasilkan
konfigurasi politik yang khas di %ndonesia. Dewan Perwakilan 2akyat ( DP2
8-
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sidang_Istimewa_MPR_2001&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/23_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/2001http://id.wikipedia.org/wiki/Rupiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Sidang_Istimewa_MPR_2001&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/23_Julihttp://id.wikipedia.org/wiki/2001http://id.wikipedia.org/wiki/Rupiahhttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
31/90
diisi oleh kekuatan politik yang terfragmentasi. Dari 1= partai politik yang berbagi
77- kursi DP2, tujuh partai terbesar *3 menguasai 31 kursi dengan sebaran yang
ter fragmentasi7-, tanpa ada satu pun kekuatan dominan.
"ementara itu, pemilihan langsung presiden dan wakil presiden yang
pertama dalam sejarah %ndonesia dimenangkan oleh "usilo ambang Gudhoyono
– !uhammad ;usuf Kalla. Aamun demikian kemenangan pasangan tersebut
diperoleh setelah melalui putaran kedua. "ekali pun meraih 51 melawan 83
suara saingannya ( !egawati "ukarno Putri dan &asyim !u?adi dalam putaran
kedua pemilu, pasangan ini pada mulanya hanya disokong oleh empat partai
( Partai Demokrat, P, PKP% dan PK" dengan kursi minoritas dalam DP2
( 118 atau -,7 kursi .71
Diletakkan dalam konteks tata kelola negara berdasarkan empat kali
amandemen atas ''D 13*7, maka yang terbangun adalah kombinasi antara
sistem presidensial dan sistem multipartai yang khas. Di satu sisi, presiden
memiliki legitimasi politik yang kuat karena dipilih se$ara langsung melalui
mekanisme dua putaran pemilihan yang mau tak mau menghasilkan kemenangan
mayoritas. Di sisi lain, DP2 merupakan lembaga legislatif yang memiliki
kekuasaan besar.7
*3 Ketujuh partai itu adalah Partai )olkar ( 8 kursi , Partai Demokrasi %ndonesia – Perjuangan ( 13,4 , Partai Persatuan Pembangunan ( 1-,5 , Partai Demokrat ( 1-,* ,
Partai Kebangkitan angsa ( 3,7 , Partai /manat Aasional ( 3,7 , dan Partai Keadilan"ejahtera ( 4, .
7- !enurut wikipedia, fragmentasi memiliki banyak makna, tergantung dari penempatannya. ragmentasi dapat berarti sebuah bentuk reproduksi aseksual ( bidang biologi , fenomena penyimpanan data dan proses jaringan ( bidang komputer , sebuah proses globalisasi ( bidang ekonomi , teknik komposisi ( bidang musik ,
sosiologi urban ( bidang sosiologi , senjata peledak masa depan ( bidang senjata .71 0ep "aefulloh atah, raktik residensialisme +an +emokrasi !ndonesia )elepas emilu
@66*, diunduh dari www.setneg.go.idC pada tanggal 7 +ktober -11.7 !bid .
81
http://www.setneg.go.id/http://www.setneg.go.id/
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
32/90
Perubahan politik nasional pas$a Pemilu --3 ( legislatif dan Pilpres
sesungguhnya kelanjutan dari perubahan politik nasional sebelumnya, khususnya
sejak di$anangkannya tuntutan reformasi dan demokratisasi. Perubahan dimaksud
ditandai jelas dengan keruntuhan kekuasaan +rde aru di bawah re?im "oeharto.
Politik nasional baik legislatif maupun eksekutif ( pemerintahan tidak lagi terlalu
dominan ditentukan lembaga kepresidenan ( %stana . "entralisasi kekuasaan tidak
lagi sedemikian kuat seperti ?aman +rde aru. Kekuasaan nasional tidak lagi
berada di satu tangan ( one man show politics . "istem pemilihan Presiden dan
Fakil Presiden tidak lagi melalui perwakilan !P2 yang sebagian anggotanya
diangkat oleh Presiden.
Perubahan politik nasional sangat ditentukan oleh perubahan konstitusi,
''D 13*7. Paradigma kehidupan berbangsa dan bernegara telah mengubah,
yakni > dari demokrasi perwakilan menjadi demokrasi langsung L. #untutan
mahasiswa agar dwi fungsi /2% dihapuskan telah terpenuhi, antara lain melalui
kebijakan reposisi #A% Polri, pemotongan institusi #A% dari keterlibatan dalam
politik pemerintahanC pemisahan Polri dari #A%. "elanjutnya, telah terbit 'ndang
– 'ndang Pertahanan yang memperjelas fungsi #A% ( meski masih diperlukan
berbagai regulasi lain . Kini terus berkembang wa$ana publik untuk merumuskan
gagasan mendasar berkenaan masalah keamanan ( security dan pertahanan,
struktur #A% dan lain sebagainya. Kebebasan berserikat dan kebebasan pers juga
telah tumbuh berkembang pesat. Perubahan politik nasional ditandai lagi dengan
berbagai regulasi untuk memenuhi tuntutan sistem kepartaian banyak. "ebagai
pilar demokrasi, kepartaian telah diatur melalui 'ndang – 'ndang Aomor #ahun
8
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
33/90
1333, tentang Partai Politik di bawah pemerintahan &abibie. ahkan jumlah partai
peserta Pemilu --3, yakni 8* partai nasional. @ebih banyak ketimbang Pemilu
--*, sejumlah * partai. /da pula beberapa partai lokal ( Propinsi
Aanggrow /$eh Darusalam sah sebagai peserta Pemilu --3.78
!un$ul sebagai pemenang dalam pemilu legislatif adalah Partai Demokrat
dengan jumlah suara -,*5 kursi DP2., disusul Partai )olongan Karya dengan
perolehan suara 1*,7= kursi DP2 dan Partai Demokrasi – Perjuangan
menempati peringkat ketiga dengan jumlah suara 1*,* kursi DP2. Dan pada
pemilu Presiden dan Fakil Presiden mun$ul "usilo ambang Gudhoyono dan
oediono sebagai pemenang dengan diperolehan suara 5-,4 mengalahkan
pasangan !egawati "oekarno Putri dan Prabowo yang hanya memperoleh 5,=
suara. Kemenangan kedua "usilo ambang Gudhoyono tidak terlepas karena
faktor popularitas yang dimilikinya serta disokong oleh Partai Demokrat dan
beberapa partai koalisinya.
-%4 Pe(ke,a#&a# Ka(ak"e( P)li"ik Huku, Pe,e(i#"aha# Dae(ah
Di I#d)#esia
-%4%' Ka(ak"e( P)li"ik Huku, Pe,e(i#"aha# Dae(ah Pada Pe(i)de
De,)k(asi Lie(al . '/01 2 '/1/ 3
78 !u$htar 0ffendi &arahap, olitik +an 2konomi !ndonesia asca emilu @664, diunduhdari : http:mu$htareffendiharahap.blogspot.$om--41-politikHdanHekonomiHindonesiaH
pas$a.html, pada tanggal 7 +ktober -11.
88
http://muchtareffendiharahap.blogspot.com/2008/10/politik-dan-ekonomi-indonesia-pasca.htmlhttp://muchtareffendiharahap.blogspot.com/2008/10/politik-dan-ekonomi-indonesia-pasca.htmlhttp://muchtareffendiharahap.blogspot.com/2008/10/politik-dan-ekonomi-indonesia-pasca.htmlhttp://muchtareffendiharahap.blogspot.com/2008/10/politik-dan-ekonomi-indonesia-pasca.html
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
34/90
Proklamasi kemerdekaan %ndonesia pada tanggal 1= /gustus 13*7
menjadikan %ndonesia lahir sebagai negara merdeka dengan membawa semangat
demokrasi. +leh karena itu, ter$akup dalam semangat tersebut pelembagaan
se$ara mantap asas desentralisasi7* dalam sistem ketatanegaraan. /sas
desentralisasi merupakan bagian yang sangat penting di dalam negara demokrasi.
''D 13*7 sendiri mengatur mengenai hubungan antara pusat dengan daerah
dalam Pasal 14 ''D 13*7 yang dalam penjelasannya memungkinkan pemberian
status otonom atau sebagai daerah administratif kepada daerah – daerah.
'ndang – undang Pemerintahan Daerah pertama kali lahir di %ndonesia
yakni 'ndang – 'ndang Aomor 1 #ahun 13*7, tentang DesentralisasiC dimana
'ndang – 'ndang Desentralisasi tersebut pengundangannya disponsori oleh P –
KA%P. !eskipun '' tersebut hanya berisi 5 pasal, tetapi memberi pengertian
yang jelas tentang Komite Aasional Daerah sebagai salah satu alat kelengkapan
pemerintah daerah serta sistem rumah tangga daerah.77 "ehingga '' tersebut
dikenal dengan nama 'ndang – 'ndang Pemerintahan Daerah. #etapi karena
kesederhanaannya, '' tersebut ternyata tidak mengatur urusan yang termasuk
dalam rumah tangga daerah karena hanya menentukan Komite Aasional %ndonesia
7* /sas desentralisasi adalah penyerahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengurusi urusan rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsadan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka Aegara Kesatuan 2epublik %ndonesia . Denganadanya desentralisasi maka mun$ullah otonomi bagi suatu pemerintahan daerah.
Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang se$ara sederhana didefinisikan sebagai penyerahan kewenangan. Dalam kaitannya dengan sistem pemerintahan%ndonesia, desentralisasi akhir – akhir ini seringkali dikaitkan dengan sistem pemerintahan,karena dengan adanya desentralisasi sekarang menyebabkan perubahan paradigma pemerintahan di %ndonesia. Desentralisasi berhubungan denganotonomi daerah. "ebab, otonomi daerah merupakan kewenangan suatu daerah untuk
menyusun, mengatur, dan mengurus daerahnya sendiri tanpa ada $ampur tangan serta bantuan dari pemerintah pusatC diunduh dari http:id.wikipedia.orgwikiDesentralisasiC pada tanggal 8- +ktober -11
77 !oh !ahfud !D, oc.cit , hlm. 8-.
8*
http://id.wikipedia.org/wiki/Paradigmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Desentralisasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Paradigmahttp://id.wikipedia.org/wiki/Desentralisasi
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
35/90
Daerah ( KA%D sebagai Dewan Perwakilan 2akyat Daerah ( DP2D bersama
kepala daerah mengatur dan mengurus rumah tangga daerah asalkan tidak
bertentangan dengan peraturan daerah yang lebili tinggi. /sas otonomi yang dapat
disebut formal ini menyebabkan daerah tidak dapat mengetahui dengan tegas
batas – batas tugas dan wewenangnya.75 egitu juga 'ndang – 'ndang Aomor 1
#ahun 13*7, menganut dualisme pemerintahan di daerah karena mendudukkan
kepala daerah sebagai organ daerah otonom sekaligus sebagai alat pusat di daerah.
Dualisme juga dapat dilihat pada adanya pemerintahan yang memiliki KA%D dan
adanya daerah lain yang tidak memiliki KA%D, adanya pemerintahan yang
dilakukan bersama KA%D, badan eksekutif, dan kepala daerah dan yang dilakukan
oleh kepala daerah sendiri terlepas dari KA%D dan badan eksekutif, dan adanya
pengaturan pemerintahan daerah berdasarkan 'ndang – 'ndang Aomor 1 #ahun
13*7 yang masih didampingi oleh peraturan perundang – undangan peninggalan
kolonialisme elanda.7=
erbagai dualisme itu kemudian mendorong pemerintah membuat undang H
undang baru, sehingga pada tahun 13*4 Pemerintah "oekarno membuat
pengaturan baru dengan diundangkannya 'ndang – 'ndang Aomor #ahun
13*4, tentang Penetapan /turan – /turan Pokok !engenai Pemerintahan "endiri
Di Daerah – Daerah Gang erhak !engatur Dan !engurus 2umah #angganya
"endiri. 'ndang – undang tersebut se$ara eksplisit, seperti termuat dalam
Penjelasan 'mum butir 1, menyebut kelemahan 'ndang – 'ndang Aomor 1
75 agir !anan, 133-. Hubungan Antara usat +an +aerah 0erdasarkan Asas +esentralisasi Menurut =ndang – =ndang +asar 34$5, Disertasi Doktor Dalam &ukum#ata Aegara, akultas &ukum 'niersitas Padjajaran, andung, hlm. 148.
7= !bid , hlm. 148 – 14*.
87
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
36/90
#ahun 13*7 sebagai alasan pengundangannya. 'ndang – 'ndang Aomor
#ahun 13*4 tidak sepenuhnya berhasil menghapus dualisme pemerintahan di
daerah sebab kepala daerah tetap mempunyai fungsi kepamongprajaan, di
samping kedudukannya sebagai kepala daerah otonom, tetapi watak dualistik ini
telah terkurangi.74
Perbedaan prinsip antara kedua undang – undang tersebut adalah jika
'ndang – 'ndang Aomor 1 #ahun 13*7 menganut asas otonomi formal, maka
'ndang – 'ndang Aomor #ahun 13*4 menganut asas formal sekaligus asas
materiil. Pasal 8 /yat 'ndang – 'ndang Aomor #ahun 13*4, menyebutkan
pemuatan urusan yang diserahkan kepada daerah dalam setiap '' Pembentukan
Daerah (asas materiil , sedangkan Pasal 4 'ndang – 'ndang Aomor #ahun
13*4 menyebutkan pembatasan – pembatasan atau larangan – larangan bagi
DP2D untuk membuat Perda yang telah diatur dengan peraturan yang lebih tinggi
( asas formal dalam rumusan negasi . 'ndang – 'ndang Aomor #ahun 13*4
menyiratkan hasrat pusat untuk memberikan otonomi yang lebih luas kepada
daerah dengan menjadikan desa sebagai letak titik berat otonominya. Di dalam
/ngka %%% Penjelasan 'ndang – 'ndang Aomor #ahun 13*4 disebutkan bahwa
pemerintah pusat menyerahkan urusan kepada daerah dengan sebanyak –
banyaknya , yang dapat diberi arti sama dengan kata seluas – luasnya yang
dipakai dalam '' yang lahir kemudian.
Pemerintah daerah terdiri atas DP2D dan Dewan Pemerintah Daerah
( DPD yang diketuai oleh Kepala Daerah. ;adi pemerintahan di daerah dilakukan
74 @ihat Penjelasan Pasal 15 'ndang – 'ndang Aomor #ahun 13*4.
85
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
37/90
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
38/90
sentralistik, sesuatu yang sangat bertentangan dengan 'ndang – 'ndang
Aomor #ahun 13*4 yang lebih menekankan pada perluasan desentralisasi.5-
''D" 137- yang berlaku sejak tanggal 1= /gustus 137- memberikan
prinsip pengaturan sistem desentralisasi dalam Pasal 181 dan Pasal 18 ''D
137-, yang menetapkan empat sendi pemerintahan daerah, yaitu otonomi,
permusyawaratan, perwakilan dan medebewind .51 Pemerintah menghendaki
perubahan 'ndang – 'ndang Aomor #ahun 13*4 untuk pelaksanaan
desentralisasi dan hampir setiap kabinet memprogramkan penyempurnaan ''
Desentralisasi sebagai bagian dari ide demokratisasi yang pada akhirnya
menghasilkan 'ndang – 'ndang Aomor 1 #ahun 137=, tentang Pokok – Pokok
Pemerintahan Daerah.5
'ndang – 'ndang Aomor 1 #ahun 137= mengikuti watak demokrasi liberal
sehingga di dalamnya termuat penegasan tentang keinginan otonomi yang
seluas – luasnya yang diwujudkan dalam asas otonomi nyata. !enurut @ubis
pen$antuman kata seluas – luasnya merupakan konsekuensi dari asas
demokrasi yang ultra demokratis ketika itu.58 'ndang – 'ndang Aomor 1 #ahun
137= tidak memuat rin$ian urusan rumah tangga daerah, tetapi daerah – daerah
diberi kewenangan seluas – luasnya untuk mengaturnya sendiri. "edangkan
pemerintah pusat mempunyai wewenang dalam hal – hal yang oleh '' ditetapkan
menjadi urusan pemerintah pusat. !enurut Pasal 81 ( 'ndang – 'ndang
5- !bid , hlm. 81 – 8.51 Medebewind adalah asas tugas pembantuan, yang biasanya ditempatkan sebagai asas
pelengkap atau asas komplementer dari asas desentralisasi dan dekonsentrasi.5 !bid , hlm. 8.58 !. "olly @ubis, 134*. ergeseran aris olitik +an erundang – =ndangan Mengenai
emerintah +aerah, /lumni, andung, hlm. 8-4.
84
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
39/90
Aomor 1 #ahun 137= pada saat pembentukan daerah ditentukan urusan – urusan
tertentu sebagai pangkal agar diurus dan diatur oleh daerah untuk kemudian
dikembangkan lagi sampai seluasHluasnya menurut kemampuan daerah.5*
Konfigurasi pemerintahan daerah menurut 'ndang – 'ndang Aomor
1 #ahun 137= adalah sama dengan yang dianut oleh 'ndang – 'ndang Aomor
#ahun 13*4, yaitu DP2D dan DPD dimana kepala daerah se$ara e& – officio
menjadi ketua dan anggota DPD. !eskipun DP2D bukan satu – satunya organ
pemerintah daerah tapi DP2D merupakan penanggung jawab utama
penyelenggaraan desentralisasi. #ugas pembantuan ( medebewind jika tidak
se$ara tegas diserahkan kepada DP2D dilakukan oleh DPD yang berarti 'ndang –
'ndang Aomor 1 #ahun 137= mengutamakan DP2D dalam hal otonomi dan
mengutamakan DPD dalam medebewind .
Perubahan prinsip atas sistem sebelumnya terjadi juga dalam $ara
pengangkatan kepala daerah. !enurut 'ndang – 'ndang Aomor 1 #ahun 137=
kepala daerah dipilih menurut ketentuan Pasal 8 'ndang – 'ndang Aomor 1
#ahun 137=, yakni dipilih langsung oleh rakyat dari mereka yang dekat dan
dikenal oleh rakyatnya.57 #etapi sebelum '' Pemilihan Kepala Daerah itu ada,
maka untuk sementara pemilihan dilakukan oleh DP2D ( Pasal * 'ndang –
'ndang Aomor 1 #ahun 137= . ;adi pemerintah pusat tidak turut $ampur dalam
pengangkatan kepala daerah karena pada prinsipnya kepala daerah merupakan alat
sepenuhnya daerah otonom.55 '' tersebut membagi daerah ke dalam tiga
tingkatan yaitu #ingkat %, #ingkat %%, dan #ingkat %%% tanpa menyebut se$ara
5* !bid , hlm. 81-.57 @ihat Penjelasan 'mum Pasal 8 'ndang – 'ndang Aomor 1 #ahun 137=55 !oh. !ahfud !D, oc.cit , hlm. 8 – 88.
83
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
40/90
eksplisit bahwa #ingkat %%% adalah desa atau aparat lain. !enurut Prodjodikoro
realisasi #ingkat %%% itu tergantung pada keadaan masing – masing daerah sesuai
dengan bunyi Penjelasan yang memungkinkan dijadikannya ke$amatan sebagai
Daerah #ingkat %%% atau kemungkinan tidak dijadikannya desa sebagai sebuah
Daerah #ingkat %%%.5=
Pengawasan atau kontrol pusat terhadap produk peraturan daerah hanya
dibatasi pada hal – hal tertentu saja, yakni terbatas pada masalah – masalah yang
mengganggu ketenangan umum. Dengan pembatasan seperti itu, maka pusat tidak
dapat melakukan interensi yang terlalu banyak terhadap penyelenggaraan
pemerintahan di daerah.
Kronologi perundang – undangan desentralisasi atau pemerintah daerah
seperti diuraikan di atas menunjukkan bahwa hukum Pemda atau desentralisasi
pada periode ini berjalan se$ara eksperimental mulai dari 'ndang – 'ndang
Aomor 1 #ahun 13*7, 'ndang – 'ndang Aomor #ahun 13*4, dan 'ndang –
'ndang Aomor 1 #ahun 137=. &al ini menunjukkan dengan jelas bahwa
perubahan norma hukum senantiasa berjalan mengikuti perubahan konfigurasi
politik dan konfigurasi konstitusional. "esuai dengan konfigurasi politik yang
sangat demokratis maka hukum – hukum pemerintahan daerah pada periode ini
menunjukkan perkembangan yang semakin lama semakin responsif.54 Pada
akhirnya 'ndang – 'ndang Aomor 1 #ahun 137= memperlihatkan karakter yang
sangat responsif sepanjang sejarah ketatanegaraan %ndonesia, terlepas dari
masalah ekses – ekses negatif yang ditimbulkannya.53 Kualifikasi responsif atau
5= !bid , hlm. 88.54 !bid , hlm. 88 – 8*.53 !bid , hlm. 88.
*-
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
41/90
populistik diberikan berdasarkan penerapan se$ara kualitatif atas tolok ukur yang
digunakan yakni proses pembentukan, pemberian fungsi, dan kewenangan
interpretasi. Dilihat dari proses pembentukannya tampak, bahwa peraturan
perundang – undangan Pemda selama periode ini bersifat sangat partisipatif
karena KA%P maupun DP2 sangat memainkan peranan=-. erdasarkan ''D"
137- yang menganut sistem parlementer, masyarakat %ndonesia dapat
menyalurkan aspirasinya se$ara bebas melalui partai – partai. Partai – m partai
tersebut akan memperjuangkannya se$ara bebas pula melalui badan perwakilan
rakyat. Dengan demikian, sifat partisipatif tersebut sekaligus membawa proses
input se$ara aspiratif sehingga keinginan – keinginan indiidu dan berbagai
kelompok sosial di dalam masyarakat dapat diperjuangkan dan bersaing se$ara
bebas dalam proses pembuatan undang – undang.
!eskipun terhadap seluruh materi 'ndang – 'ndang Aomor 1 #ahun 137=
yang terdiri atas 7 pasal itu dimungkinkan adanya pembuatan peraturan
pelaksanaan oleh pemerintah hingga sebanyak 1* ma$am, namun se$ara relatif hal
itu tetap membatasi penggunaan kewenangan interpretatif, sebab masalah yang
diatur sebenarnya sangat banyak, namun diwujudkan dalam bentuk undang –
undang pokok. Dengan demikian, pemberian kewenangan interpretasi sebanyak
1* ma$am atas '' tersebut relatif sedikit.=1
Fatak responsif atau populistik tersebut dari sudut materi dapat dilihat dari
adanya muatan tentang keleluasaan daerah untuk mengurus rumah tangganya
sendiri di bawah asas otonomi yang seluas – luasnya, penekanan DP2D sebagai
=- !bid , hlm. 88.=1 !bid , hlm. 88.
*1
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
42/90
pelaksana medebewind , serta mekanisme penentuan Kepala Daerah yang dipilih
langsung oleh rakyat meskipun sebelum adanya '' Pemilihan Kepala Daerah
dipilih oleh DP2D.= !enurut 'ndang – 'ndang Aomor 1 #ahun 137=, Kepala
Daerah bukan alat pusat dan kedudukannya tidak tergantung pada pusat. "ehingga
'ndang – 'ndang Aomor 1 #ahun 137= terlihat sangat meminimalkan unsur
sentralistik.
-%4%4 Ka(ak"e( P)li"ik Huku, Pe,e(i#"aha# Dae(ah Pada Pe(i)de
De,)k(asi Te(+i,+i# . '/1/ 2 '/55 3
!emasuki era demokrasi terpimpin ( 1373 – 1355 mun$ul pemikiran
pemerintah untuk memperbarui 'ndang – 'ndang Pemerintah Daerah. /lasannya
karena sistem politik yang sangat liberal dan hukum Pemda yang memberi
otonomi terlalu luas telah menimbulkan bibit – bibit disintegrasi. Pada masa
peralihan dari demokrasi liberal ke demokrasi terpimpin, yakni pada 137= – 1373,
ada gejala pertentangan antara pusat dan daerah dan bahkan mun$ul kasus – kasus
penentangan daerah terhadap pusat se$ara terbuka. 'paya mengatasi an$aman
disintegrasi atau menjamin keutuhan bangsa itulah yang menjadi alasan "oekarno
untuk menawarkan konsep demokrasi terpimpin yang kemudian memberi jalan
baginya untuk tampil sebagai pemimpin yang otoriter .=8 Dengan demikian,
keinginan untuk mengubah 'ndang – 'ndang Aomor 1 #ahun 137= menjadi
konsekuensi logis dari gagasan demokrasi terpimpin yang ingin memusatkan
kekuasaan di tangan pemerintah pusat dengan kontrol yang sangat ketat. /lasan
= agir !anan, oc.cit , hlm. 13 – -.=8 !. "olly @ubis, 1343. )erba – )erbi olitik Hukum, !andar !aju, andung, hlm. 15-.
*
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
43/90
ini mendapat dukungan sangat kuat dari sudut formal – konstitusional, sebab
'ndang – 'ndang Aomor 1 #ahun 137= didasarkan pada ''D" 137-. Dengan
adanya penggantian konstitusi dengan ''D 13*7, maka 'ndang – 'ndang
Aomor 1 #ahun 137= kehilangan dasar konstitusional karena memuat dan
mengembangkan asas yang tidak sesuai dengan ideo – politis %ndonesia.
Pemerintahan di daerah ( terdapat kepala daerah otonom di samping kepala
wilayah administratif sebagai alat pusat dapat dihapuskan dan digabungkan
dalam satu organ dengan fungsi ganda. %ni berarti bahwa Penetapan Presiden
Aomor 5 #ahun 1373, tentang Dewan Perwakilan 2akyat Daerah )otong 2oyong
Dan "ekretariat Daerah, menghapuskan dualisme aparat, tetapi sekaligus
men$iptakan dualisme fungsi. Kepala daerah merupakan unsur Pemda yang
mandiri disamping DP2D yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh
adan Pemerintah &arian ( P& . Kedudukannya sebagai alat daerah yang
berdiri sendiri, kepala daerah tidak bertanggung jawab kepada, dan tidak dapat
diberhentikan oleh DP2D.
Penetapan Presiden Aomor 5 #ahun 1373 memberi jalan bagi semakin
ketatnya pengendalian pusat terhadap daerah. Kepala daerah diangkat oleh pusat,
tanpa harus terikat pada $alon – $alon yang diajukan oleh DP2D. /rtinya jika dari
$alon – $alon yang diajukan DP2D tidak ada yang dapat diterima maka pusat
dapat mengangkat orang lain di luar $alon – $alon yang disampaikan oleh
DP2D.=* Kepala daerah sebagai alat pusat melakukan pengawasan atas jalannya
pemerintahan di daerah dan dalam kedudukannya seperti itu, kepala daerah dapat
=* Pasal 1* ( 1 Penetapan Presiden Aomor 5 #ahun 1373.
*8
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
44/90
menangguhkan keputusan DP2D.=7
Penetapan Presiden Aomor 5 #ahun 1373 didasarkan pada pemusatan
kekuasaan di tangan pusat, menggeser prinsip 'ndang – 'ndang Aomor 1 #ahun
137= yang memberi bobot jauh lebih besar kepada daerah. /sas yang dipakai
se$ara eksplisit adalah otonomi nyata yang seluas – luasnya , tetapi asas ini
tidak dielaborasi dalam pola hubungan kekuasaan antara pusat dan daerah.
"ehingga dapat dikatakan bahwa Penetapan Presiden Aomor 5 #ahun 1373
mengandung kontradiksi dalam dirinya sendiri.=5
Pada tanggal 1 "eptember 1357 pemerintah mengundangkan 'ndang –
'ndang Aomor 14 #ahun 1357, tentang Pokok – Pokok Pemerintahan Daerah
yang merupakan pengganti Penetapan Presiden Aomor 5 #ahun 1373. 'ndang –
'ndang Aomor 14 #ahun 1357 didasarkan pada #ap !P2" Aomor %% !P2"
135-, tentang )aris – )aris esar Pola Pembangunan "emesta eren$ana yang
se$ara tidak langsung mendorong pembaruan '' Pemerintahan Daerah.==
'ndang – 'ndang Aomor 14 #ahun 1357 ini tidak menghilangkan watak
sentralistik yang melekat pada Penetapan Presiden Aomor 5 #ahun 1373, bahkan
dapat dikatakan hampir seluruh muatan 'ndang – 'ndang Aomor 14 #ahun 1357
hanya meneruskan Penetapan Presiden Aomor 5 #ahun 1373. 'ndang – 'ndang
Aomor 14 #ahun 1357 tetap menempatkan kepala daerah sebagai alat pusat yang
tata $ara pengangkatannya tetap seperti yang diatur dalam Penetapan Presiden
Aomor 5 #ahun 1373.=4
=7 !oh. !ahfud !D, oc.cit , hlm. 87.=5 agir !anan , oc.cit , hlm. 1.== !bid , hlm. 1 – .=4 "ujamto, 133-.
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
45/90
Perubahan yang mendasar, tanpa mengubah watak sentralistik, terjadi pada
penggarisan hubungan antara kepala daerah dengan DP2D. ;ika menurut
Penetapan Presiden Aomor 5 #ahun 1373, Kepala Daerah, karena jabatannya,
adalah ketua DP2D, maka menurut 'ndang – 'ndang Aomor 14 #ahun 1357,
Kepala Daerah tidak lagi menjadi Ketua DP2D. #etapi pimpinan DP2D harus
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada kepala daerah. Dengan
demikian, kendali pusat terhadap daerah melalui kepala daerah sebagai tangannya,
menjadi semakin kuat. "elain itu 'ndang – 'ndang Aomor 14 #ahun 1357
membagi habis seluruh wilayah %ndonesia ke dalam daerah – daerah yang se$ara
formal berhak mengatur rumah tangganya sendiri ke dalam daerah tingkat %,
daerah tingkat %%, dan daerah tingkat %%%, sehingga tidak ada lagi wilayah
administratif. !enurut "ujamto peniadaan wilayah administratif ini bertentangan
dengan ketentuan Pasal 14 ''D 13*7 yang dalam penjelasannya menyebutkan
se$ara eksplisit tentang adanya wilayah administratif.=3
!eskipun istilah mengurus rumah tangganya sendiri tetap ada dan
wilayah %ndonesia dibagi habis ke dalam daerah – daerah otonom, tetapi
sebenarnya 'ndang – 'ndang Aomor 14 #ahun 1357 tidak memberikan otonomi
yang berarti kepada daerah, sebab kepala daerah menjadi alas pusat yang
bertanggung jawab kepada DP2D. !enurut Pasal 7 ( 1 'ndang – 'ndang
Aomor 14 #ahun 1357, pemerintah daerah terdiri dari Kepala Daerah dibantu
DP2D dalam menjalankan tugasnya, Fakil Kepala Daerah dan adan Pemerintah
&arian.4-
=3 !bid , hlm. 13 – -.4- !oh. !ahfud !D, oc.cit , hlm. 85.
*7
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
46/90
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
47/90
mengurus rumah tangga daerah maupun mengenai tugas pembantuan oleh
pemerintahan daerah. "emua jenis pengawasan yang dimungkinkan oleh 'ndang
– 'ndang Aomor 14 #ahun 1357 dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ma$am
pengawasan, yaitu, pengawasan umum, pengawasan preentif, dan pengawasan
represif.4
Dengan hubungan kekuasaan antara pusat dan daerah yang didominasi oleh
kekuasaan pusat seperti diuraikan di atas, maka karakter produk hukum dalam
bidang pemerintahan daerah pada periode demokrasi terpimpin (Penetapan
Presiden Aomor 5 #ahun 1373 dan 'ndang – 'ndang Aomor 14 #ahun 1357
dapat dikualifikasikan sebagai hukum yang konseratif atau ortodoks atau elitis.
Pemberian kualifikasi konseratif atau ortodoks atau elitis ini dapat dilihat dari
proses pembentukannya yang sangat sentralistik. Penetapan Presiden Aomor 5
#ahun 1373 memperlihatkan tindakan yang sama sekali tidak partisipatif karena
Penpres tersebut merupakan perwujudan tindakan sepihak dari presiden dan
pembuatan hukum yang se$ara konstitusional tidak dikenal bentuknya.
'ndang – 'ndang Aomor 14 #ahun 1357 juga memperlihatkan proses
pembuatan yang sama sekali tidak partisipatif, sebab di samping materinya
.disusun oleh sebuah tim yang kemudian mengambil hampir seluruh isi Penetapan
Presiden Aomor 5 #ahun 1373, pada saat itu DP2 dan partai – partai tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Peren$anaan produk hukum justru lebih
didominasi oleh Dewan Pertimbangan /gung ( yang menjadi penyeleksi atas
2'' yang diketuai oleh Presiden sendiri. Dengan demikian, se$ara formal
4 "ujamto, oc.cit , hlm. *.
*=
-
8/18/2019 02-Tugas Polhum
48/90
kelembagaan sangat sulit ditemukan bukti bahwa produk hukum pemerintahan
daerah pada periode ini bersifat aspiratif. Gang sangat menonjol justru penuangan
isi sosial dan politik Presiden sehingga produk hukum lebih merupakan
instrumen bagi upaya realisasi isi presiden,48 yang dalam studi ini disebut
positivis instrumentalis.4*
!ateri muatannya juga memperlihatkan watak yang sangat sentralistik
karena menurut 'ndang – 'ndang Aomor 14 #ahun 1357, Kepala Daerah
diangkat dan ditentukan sepenuhnya oleh pusat. Kepala daerah bertugas
mengawasi jalannya pemerintahan di daerah dan dapat menangguhkan keputusan
– keputusan DP2D sehingga DP2D yang biasanya merupakan simbol
desentralisasi se$ara praktis tidak mempunyai peranan apa – apa. "edangkan asas
otonomi yang seluas – luasnya, meskipun se$ara eksplisit masih di$antumkan,
tidak dielaborasi dalam pasal – pasalnya.47
Me,a#& kalau diliha" da(i isi#ya ya#& e(9u,lah /8 +asal U#da#& 2
U#da#& N),)( '7 Tahu# '/51 "e(seu" $uku+ (i#$i da# se$a(a eks+lisi"
ha#ya da+a" dia"u( leih la#9u" de#&a# se+uluh ,a$a, +e(a"u(a#