02. drs. syamsuddin sman a om gresik

24
 USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGGUNAAN STRATEGI PEMODELAN UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN MENGGARISBAWAHI DAN MEMETAKAN KONSEP PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 WRINGINANOM Oleh: Nama : Drs. S yamsuddin, M.Pd. NIP :132147533 Unit Kerja : SMA Negeri 1 Wringinanom SMA NEGERI 1 WRINGINANOM KABUPATEN GRESIK 

Upload: andi-dharma-kurniawan

Post on 11-Jul-2015

107 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 1/24

 

USULAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENGGUNAAN STRATEGI PEMODELANUNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN

MENGGARISBAWAHI DAN MEMETAKANKONSEP PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

SISWA SMA NEGERI 1 WRINGINANOM

Oleh:Nama : Drs. Syamsuddin, M.Pd.NIP : 132147533Unit Kerja : SMA Negeri 1Wringinanom

SMA NEGERI 1 WRINGINANOMKABUPATEN GRESIK 

Page 2: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 2/24

 

2006

KATA PENGANTAR 

Syukur Alhamdulillah penyusun persembahkan kehadirat Alloh SWT

yang telah mencurahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Laporan Penelitian

Tindakan Kelas dengan judul: “Penggunaan Strategi Pemodelan untuk 

Melatihkan Keterampilan Menggarisbawahi dan Memetakan Konsep pada

Mata Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan Prestasi Siswa” dapat

terselesaikan dengan baik.

Dalam usulan penelitian ini dilakukan upaya melatihkan strategi belajar 

menggarisbawahi dan memetakan konsep pada mata pelajaran Biologi pada

  pokok bahasan Biologi sebagai Sains dan Keanekaragaman Hayati. Dalam

 penelitian ini juga dikembangkan perangkat pembelajaran integratif yang dapat

memenuhi kebutuhan siswa dan sekaligus mempermudah guru mempersiapkan

kegiatan pembelajaran.

Usulan penelitian ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak,

 baik selama persiapan penelitian, pelaksanaan kegiatan penelitian maupun pada

saat pembuatan laporan. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. Suswanto, Kepala SMA Negeri 1 Wringinanom, yang telah

memberikan dorongan dan bimbingan dalam peneyelesaian penulisan

laporan.

2. Drs. Edy Utomo, Guru Biologi SMA Negeri 1 Wringinanom yang telah

 banyak membantu pelaksanaan penelitian dan sekaligus sebagai validator 

 perangkat pembelajaran.

3. Dra. Isnawati, M.Si., Dosen Jurusan Biologi FPMIPA Unesa sebagai

validator perangkat pembelajaran.

Pada akhirnya, penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi dunia

 pendidikan terutama para guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya sebagai

 pendidik.

2

Page 3: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 3/24

 

Gresik, Pebruari 2006

Penulis 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………........... ii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………... iii

DAFTAR ISI ………………………………………………….……………. iv

BAB I PENDAHULUAN .……………………………..…………………. 1

A. LATAR BELAKANG ………………………………………... 2

B. PERUMUSAN MASALAH …………..... …………………… 3

C. TUJUAN PENELITIAN …..………………………………….. 4

D. MANFAAT PENELITIAN …………………………………… 4

E. BATASAN PENELITIAN .......................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TINDAKAN ....……… 4

A. KARAKTERISTIK BIOLOGI …………………….................. 4

B. STRATEGI BELAJAR ....……………………….……………. 6

C. BUKU AJAR .............................................................................. 9

D. LEMBAR KERJA SISWA ......................................................... 9

E. RENCANA TINDAKAN ........................................................... 11

BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………… 12

A. SETTING PENELITIAN …………………………………….. 12

B. PERSIAPAN PENELITIAN …………………………………. 13

C. SIKLUS PENELITIAN ………………………………………. 15

D. DATA DAN ANALISIS DATA ……………………………… 16

E. JADWAL PENELITIAN ........................................................... 18

F. RENCANA ANGGARAN ........................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. . …. 20

3

Page 4: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 4/24

 

LAMPIRAN LAMPIRAN ………………………………………………….. 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Biologi memiliki karakteristik khusus dalam hal objek, persoalan, dan

metode mempelajarinya. Biologi sebagai ilmu, berkaitan dengan keterampilan

 proses ilmiah dan produk ilmiah. Agar dapat memahami biologi secara baik,

siswa harus memiliki keterampilan proses ilmiah dan menguasai produk 

ilmiah. Produk ilmiah merupakan bagian tak terpisahkan dari ilmu

  pengetahuan biologi. Sebagai konsekuensinya, produk ilmiah harus

diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran dan sistem penilaian mata

 pelajaran biologi.

Produk ilimiah dapat diperoleh dari bahan bacaan, misalnya buku ajar,

majalah, koran, ensiklopedi, internet , atau sumber bacaan dan media lainnya.

Di sekolah yang menjadi obyek dalam penelitian ini, sumber bacaan yang

menjadi buku pegangan siswa adalah LKS yang umumnya hanya berisi

ringkasan materi, lembar kerja, dan latihan soal. Bila dilihat hasil belajarnya,

 prestasi belajar siswa menunjukkan hasil yang rendah. Hal ini dapat dilihat dari

rendahnya ketuntasan belajar siswa berdasarkan nilai yang diperoleh dari hasil

tugas maupun tes hasil belajar.

Alasan yang dapat dikemukakan, umumnya siswa hanya mempunyai

 buku pegangan berupa LKS yang berisi ringkasan materi; sehingga siswa tidak 

mempunyai kesempatan melatih keterampilan membaca secara memadai.

Sekolah juga tidak mempunyai fasilitas perpustakaan sebagai alternatif sumber 

 belajar siswa, karena ruang perpustakaan dimanfaatkan untuk ruang belajar.

Bila siswa tidak memiliki keterampilan membaca, siswa tidak dapat

mengakuisisi pengetahuan biologi dari buku; bahkan siswa enggan untuk 

4

Page 5: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 5/24

 

sekedar membaca buku meskipun telah tersedia buku. Sehingga tujuan

 penguasaan pengetahuan biologi tidak akan tercapai.Keterampilan membaca (reading skill ) merupakan salah satu

keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa agar dapat menjadi pebelajar 

efektif. Dengan keterampilan membaca, seorang siswa dapat mengakuisisi

  pengetahuan produk ilmiah atau prosedur-prosedur percobaan dari sumber 

  bacaan. Hasil penelitian menunjukkan: keterampilan membaca berkaitan

dengan keterampilan psoses ilmiah (Martin, Jr., 1994).

Untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa, diperlukan langkah

melatihkan strategi belajar dalam kegiatan pembelajaran. Keterampilan

menggarisbawahi merupakan strategi belajar paling sederhana untuk 

meningkatkan keterampilan membaca, sedangkan pemetaan konsep dapat

membantu siswa membentuk hubungan keterkaitan antar konsep. Penggunaan

  peta konsep merupakan salah satu inovasi terpenting untuk menciptakan

kegiatan pembelajaran bermakna. Menurut Ausubel, peta konsep dapat

memberikan visual konkret yang bertujuan membantu mengorganisasi

informasi yang dipelajari. Dalam Buku BSCS   Blue Version (1997), latihan

memetakan konsep menjadi bagian reviu bab yang bertujuan untuk melatih

kemampuan siswa mengaitkan hubungan antar konsep.

Menurut Arends (1997), keterampilan membaca tergolong sebagai

 pengetahuan prosedural yang dapat dilatihkan pada siswa. Bila keterampilan

membaca dapat dilatihkan pada siswa dan tingkat penguasaan keterampilan

membaca yang memadai diperlukan dan menunjang pencapaian tujuan

 pembelajaran, maka melatihkan keterampilan membaca pada siswa dinilai

 perlu untuk mendukung keberhasilan belajar siswa.

Hasil penelitian Mulyaningsih (1999) di tingkat sekolah dasar,

menunjukkan bahwa penggunaan buku ajar yang memadai bersama LKS

sangat membantu siswa memahami konsep-konsep IPA. Dengan demikian

dapat dipahami pentingnya ketersediaan buku ajar bagi siswa sebagai rujukan

untuk mendapatkan pengetahuan sesuai bahan ajar; sedangkan LKS berfungsi

5

Page 6: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 6/24

 

membantu siswa untuk menemukan konsep-konsep utama atau produk ilmiah

lainnya dari buku ajar dan membentuk hubungan keterkaitan antar konsep.Dalam penelitian ini dilakukan kegiatan melatihkan keterampilan

menggarisbawahi dan pemetaan konsep dengan strategi pemodelan. Untuk 

menunjang pelaksanaan kegiatan melatihkan strategi belajar ini, perlu

diupayakan ketersediaan perangkat pembelajaran integratif yang terdiri atas:

 buku ajar, LKS Penuntun Belajar, dan LKS Peta Konsep. Sedangkan untuk 

mengetahui keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dikembangkan lembar 

 pengamatan aktivitas siswa dan lembar pengamatan aktivitas guru, angket

respon siswa dan alat penilaian. Alat penilaian terdiri atas: Lembar Penilaian

Keterampilan Menggarisbawahi, Lembar Penilaian Keterampilan Memetakan

Konsep, dan Tes Hasil Belajar.

B. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan kegiatan melatihkan strategi menggarisbawahi dan

  pemetaan konsep dengan menggunakan perangkat pembelajaran yang

dikembangkan peneliti, yang menjadi rumusan masalah adalah: “Bagaimana

menerapkan penggunaan strategi menggarisbawahi dan pemetaan konsep

dalam kegiatan pembelajaran agar dapat meningkatkan prestasi belajar 

 siswa?”

Rumusan masalah penelitian ini dapat dirinci menjadi subrumusan

masalah penelitian sebagai berkut:

1. Bagaimana kemampuan guru mengelola kegiatan pembelajaran?

2. Bagimana aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran?3. Bagaimana hasil belajar pada kegiatan pembelajaran biologi dengan

menggunakan perangkat pembelajaran integratif?

4. Bagimana respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran biologi yang

menggunakan perangkat pembelajaran integratif?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

6

Page 7: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 7/24

 

1. Mengetahui efektivitas pelatihan strategi menggarisbawahi dan

 pemetaan konsep dengan strategi pemodelan.2. Meningkatkan keterampilan membaca siswa setelah pelatihan

strategi menggarisbawahi dan pemetaan konsep.

3. Meningkatkan prestasi hasil belajar siswa setelah kegiatan

 pembelajaran.

4. Meningkatkan keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan

 pembelajaran.

5. Menguji respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dan

 perangkat pembelajaran yng digunakan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Mengetahui efektivitas pelatihan strategi menggarisbawahi dan pemetaan

konsep dengan strategi pemodelan.

2. Menemukan alternatif kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi

sekolah.

3. Meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa.

4. Mendapatkan perangkat pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan siswa

dan sekaligus mempermudah guru menyiapkan kegiatan pembelajaran.

E. Batasan Penelitian

Beberapa istilah dan batasan yang digunakan dalam penelitian perlu

dijelaskan sebagai berikut:

1. Strategi belajar yang dilatihkan dalam pelatihan ini adalah strategi

menggarisbawahi dan strategi pemetaan konsep.

2. Menggarisbawahi adalah kegiatan menggarisbawahi atau menandai ide-ide

kunci dalam suatu bacaan.

3. Pemetaan konsep adalah kegiatan menyusun sebuah representasi visual atau

suatu diagram yang menunjukkan hubungan keterkaitan ide-ide penting

dalam sebuah topik.

7

Page 8: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 8/24

 

4. Strategi pemodelan adalah pemodelan suatu keterampilan dengan mengikuti

langkah-langkah pemodelan dalam buku Arends (1997).5. Tingkat keterampilan membaca adalah kemampuan siswa untuk menyerap

informasi dan memahami hubungan keterkaitan antar konsep dalam suatu

 bacaan, yang diukur berdasarkan ketepatan siswa menggarisbawahi ide-ide

kunci dalam suatu bacaan, kemampuan siswa mengisi LKS dan menyusun

 peta konsep/mengerjakan LKS Peta Konsep.

6. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar siswa yang diukur berdasarkan

tingkat pencapaian ketuntasan belajar siswa secara individual, dengan

standar ketuntasan minimal sebesar 65.

7. Aktivitas siswa dan guru adalah aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan

  pembelajaran yang diamati dengan menggunakan lembar pengamatan

aktivitas siswa dan guru.

8. Buku ajar yang digunakan adalah Diktat Biologi kelas X semester 1: Bab 3

dan 4 yang dikembangkan peneliti dan digunakan di SMA Negeri 1

Wringinanom, Kabupataen Gresik.

9. LKS penuntun belajar dan LKS peta konsep adalah LKS yang

dikembangkan oleh peneliti.

8

Page 9: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 9/24

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Karakteristik Mata Pelajaran Biologi sebagai Sains

Paradigma pendidikan berbasis kompetensi mencakup kurikulum,

  pembelajaran, dan penilaian yang menekankan pada standar atau hasil

(Prayitno, 2003). Menurut Abruscato (1996), sains mencakup keterampilan

 proses ilmiah, sikap ilmiah, dan keterkaitan sains dengan kehidupan sehari-

hari. Dalam Pedoman Khusus Kurikulum Biologi 2004, diuraikan bahwa

 biologi memiliki cakupan keterampilan proses ilmiah dan produk biologi.

Keseluruhan cakupan sains ini harus diajarkan dalam kegiatan pembelajaran

sains.

Produk biologi meliputi informasi dan gagasan atau pendapat ilmiah,

diantaranya adalah: fakta, konsep, prinsip, prosedur, teori dan hukum.

Ekperimentasi yang terus dilakukan oleh para ilmuwan menghasilkan

  penemuan-penemuan baru yang akan menambah produk biologi secara

  berkelanjutan. Informasi-informasi baru dapat ditemukan dalam berbagai

sumber. Oleh karena itu, pembelajaran biologi tidak cukup hanya mengajarkan

eksperimen atau informasi biologi; tetapi juga harus mengajarkan  strategi

belajar  agar siswa dapat menjadi seorang pebelajar mandiri (independent 

learner atau  self-regulated learner ).

B. Strategi Belajar

9

Page 10: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 10/24

 

Claire Wenstein dan Richard Meyer (dalam Arends, 1997: 243)

mengemukakan pendapat: “Good teaching includes teaching students how tolearn, how to remember, how to think, how to motivate themselves.” Sebagian

  besar pendidik setuju dengan pendapat Weinstein dan Meyer bahwa

mengajarkan pada siswa bagaimana cara belajar adalah tujuan pendidikan yang

sangat penting   bahkan yang paling penting. Dalam kenyataan dapat dilihat

 bahwa guru tidak selalu berhasil mengemban amanat pendidikan yang sangat

 berat ini.

Strategi belajar dapat diartikan sebagai perilaku dan proses berpikir 

yang dilakukan siswa yang mempengaruhi hasil belajarnya, termasuk memori

dan metakognitif. Dengan menggunakan strategi belajar inilah siswa dapat

menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Misalnya, siswa mendapat tugas

menyelesaikan lembar kerja saat membaca. Untuk menyelesaikan tugas belajar 

ini memerlukan kemampuan kerja dan proses berpikir tertentu, seperti

menandai ide-ide utama, merangkum, membuat catatan, juga memonitor jalan

 berpikir dirinya.

Diantara berbagai strategi belajar, menggarisbawahi ide-ide kunci

suatu bacaan adalah teknik yang paling umum digunakan oleh siswa. Ada dua

alasan yang dapat menjelaskan pentingnya menggarisbawahi suatu teks bacaan,

yaitu: (a) menandai secara fisik ide-ide kunci, sehingga reviu dan penghafalan

menjadi lebih cepat dan efisien; (b) proses menyeleksi apa yang harus

digarisbawahi membantu dalam mengkaitkan informasi baru dengan

 pengetahuan awal (Arends, 1997: h. 254).

Strategi belajar lain yang banyak digunakan adalah memetakan konsep

suatu bab atau subbab. Buku Biologi   BSCS Blue Versions menerapkan

 penggunaan latihan memetakan konsep pada akhir bab untuk membantu siswa

membangun keterkaitan antar konsep dalam suatu bab (BSCS, 1996).

Pemetaan konsep merupakan serangkaian kegiatan membuat suatu representasi

visual atau suatu diagram yang menggambarkan bagaimana ide-ide penting

 pada suatu topik dihubungkan satu sama lain.

10

Page 11: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 11/24

 

Kemampuan membuat peta konsep bukan merupakan keterampilan

alamiah atau dimiliki secara otomatis. Siswa harus diajar mengenai definisisutu konsep dan cara membuat peta konsep. Kemudian mereka harus

mempraktekkan membuat peta konsep sebelum akhirnya mereka dapat

memanfaatkan peta konsep sebagai alat yang bermanfaat untuk pembelajaran

dan evaluasi. Ada delapan langkah dasar yang dapat digunakan guru untuk 

membantu siswa belajar memetakan konsep. Hasil penelitian Leary mengenai

 pengaruh pemetaan konsep terhadap prestasi belajar di sekolah menengah atas,

memberikan panduan langkah-langkah membuat peta konsep yang dapat

diurutkan sebagai berikut (Baker dan Piburn, 1997: xviii):

1. Memilih salah satu bab/subbab sebuah teks atau catatan.

Mengidentifikasi konsep utama atau inti.

2. Mendaftar konsep-konsep penting pada selembar kertas.

3. Menulis kembali daftar tersebut, dengan mengurutkan kata-kata dari

yang paling umum ke yang paling spesifik.

4. Mengelompokkan konsep-konsep ke dalam kluster: mengumpulkan

konsep-konsep yang terkait dalam satu kelompok, kemudian

mengurutkan kelompok-kelompok yang sudah dipisahkan dari umum ke

spesifik.

5. Memulai pemetaan: meletakkan konsep paling umum pada puncak peta,

keudian menghubungkan ke satu atau lebih konsep yang kurang inklusif.

Melabeli semua garis dengan kata penghubung.

6. Mencoba membuat cabang-cabang seperti sebuah pohon: dengan cara

menempatkan lebih dari satu konsep yang terhubung dengan masing-

masing konsep di atasnya pada peta konsep.

7. Memperhatikan kembali dan melihat jika Anda dapat menciptakan

 penghubung lintas antar konsep yang ada pada peta Anda. Melabeli

semua garis penghubung.

8. Perhatikan kembali dan ubahlah peta Anda atau membuatnya lebih jelas

dengan membuat peta konsep baru jika Anda merasa perlu.

11

Page 12: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 12/24

 

Peta konsep suatu bab/subbab yang dihasilkan menunjukkan

keterampilan siswa memetakan konsep. Peta konsep diskor berdasarkankriteria: (1) jumlah dan akurasi subkonsep; (2) kluster (pengelompokan)

konsep-konsep yang terkait; (3) penataan spasial konsep dari umum pada

 puncak peta ke spesifik pada dasar peta; (4) penggunaan kata penghubung

untuk mengaitkan konsep-konsep dan kluster-kluster.

C. Buku Ajar

Pendekatan buku ajar (textbook approach) paling umum dilakukan

guru dalam mengajar di kelas (Cain & Evans, 1990). Sering terjadi guru

mengacu pada buku ajar sebagai pedoman untuk menyusun program

  pembelajaran. Meskipun dalam kenyataan, banyak buku yang hanya

menyajikan kumpulan materi pelajaran; tetapi tidak menyediakan aktivitas

 penyelidikan, keterampilan proses, dan pertanyaan-pertanyaan yang meransang proses berpikir siswa. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran tidak dapat

memenuhi kebutuhan siswa dan standar kurikulum. Di sebagian sekolah,

 bahkan siswa hanya mempunyai (buku) LKS sebagai sumber belajar. LKS

yang beredar di sekolah umumnya hanya berisi ringkasan materi, lembar kerja,

dan latihan soal.

Bagaimana seharusnya guru memilih dan menggunakan buku ajar?

Mengacu pendapat Cain & Evan (1990), buku ajar seharusnya

mengintegrasikan keunggulan pendekatan laboratorium (aktivitas); termasuk 

aktivitas penyelidikan, keterampilan proses, dan pertanyaan-pertanyaan yang

meransang proses berpikir. Buku ajar dapat menjadi sumber daya, tetapi tidak 

terbatas di situ karena diperlukan sumber-sumber lainnya. Guru dapat

menggunakan buku sebagai sumber eksperimen, demonstrasi, atau topik 

diskusi. Siswa seharusnya diarahkan pada kegiatan eksperimen atau

mendiskusikan topik-topik bersama guru sebelum siswa membaca buku. Guru

12

Page 13: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 13/24

 

  juga dpat menjadikan buku ajar sebagai penyedia data atau informasi latar 

 belakang suatu topik. Dengan demikian guru harus menentukan jenis buku ajar yang baik dan menggunakannya secara tepat dalam kegiatan pembelajaran.

D. Lembar Kerja Siswa

Beberapa peneliti berupaya mengamati waktu yang digunakan siswa

untuk belajar secara mandiri. Fisher (1978), Weinstein dan Mignano (1993)

menyimpulkan bahwa siswa menghabiskan 50-70 persen waktu belajarnya

untuk belajar secara mandiri (Arends, 2001). Kebanyakan sekolah juga

mengambil kebijaksanaan yang mewajibkan guru memberikan pekerjaan

rumah secara teratur. Karena demikian banyak waktu belajar siswa yang

digunakan dalam aktivitas belajar mandiri, perlu diupayakan agar lembar kerja

dan pekerjaan rumah dapat mendorong tujuan belajar yang mandiri. Siswa

seharusnya menerima pekerjaan tidak sekedar sebagai tugas yang harus

dikerjakan.

Lembar kerja yang dipelajari secara mandiri oleh siswa di ruang kelas

memiliki beberapa tujuan bagi guru. Lembar kerja merupakan alat

  pembelajaran yang memberikan peluang latihan dan penerapan di sekolah.

Lembar kerja juga mempunyai fungsi manajemen, karena dapat menimbulkan

ketertarikan dan kesibukan. Tanpa mempertimbangkan tujuan, hal yang

terpenting adalah lembar kerja yang disusun dapat membuat siswa tetap

tertarik, mencapai tingkat keberhasilan/prestasi tinggi, dan menjadi pebelajar 

mandiri yang efektif.

Penelitian yang mengkaji tentang lembar kerja menghasilkan sejumlah

 petunjuk dan rekomendasi, yang terangkum sebagai pedoman berikut (Arends,

2001):

1. Lembar kerja paling baik digunakan untuk latihan bahan pelajaran

yang diajarkan sebelumnya atau sebagai persiapan untuk pelajaran

selanjutnya. Lembar kerja tidak efektif untuk digunakan sebagai cara

mempelajari materi baru, tanpa diajar.

13

Page 14: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 14/24

 

2. Agar lembar kerja dapat efektif, perlu disediakan sumber belajar yang

memadai. Sumber belajar yang disediakan harus sesuai dengan tingkatkemampuan siswa.

3. Siswa perlu diyakinkan bahwa lembar kerja yang diberikan

mempunyai nilai nyata, bukan sekedar kesibukan akademik yang

 bertujuan mendapatkan jawaban benar. Guru harus mengungkapkan secara

  jelas alasan memberikan suatu tugas tertentu dan pentingnya belajar 

mandiri.

4. Siswa memerlukan instruksi jelas atas apa yang mereka kerjakan dan

  bagaimana mereka mengerjakannya. Strategi kognitif yang berkaitan

dengan penyelesaian tugas belajar seharusnya juga dibuat jelas.

5. Guru seharusnya memantau kemajuan siswa menyelesaikan tugas dan

memastikan mereka menyelesaikan tugas dengan benar.

C. Rencana Tindakan

Situasi dan kondisi lingkungan sekolah yang menjadi objek penelitian ini

kurang mendukung kultur belajar yang kondusif. Tidak tersedianya buku ajar 

sebagai sumber belajar merupakan kendala utama pencapaian prestasi belajar 

yang optimal. Bila siswa tidak memiliki buku ajar, kegiatan pembelajaran di

kelas cenderung berpusat pada guru, guru menyajikan materi dengan ceramah,

sedangkan siswa pasif menerima informasi. Siswa tidak mempunyai

kesempatan berlatih membaca buku untuk menggali informasi secara mandiri.

Pelaziman kegiatan pembelajaran ceramah dapat mematri siswa menjadi

seorang pebelajar pasif, tidak termotivasi, dan tidak terbiasa menghadapi

tantangan belajar. Sehingga meskipun tersedia buku ajar tidak menjamin

ketercapaian prestasi belajar.

Dalam keadaan demikian, diperlukan langkah yang dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa, melatihkan strategi belajar, dan menyiapkan bahan

  pembelajaran yang mendorong siswa secara aktif. Penyediaan buku ajar 

 beserta LKS penuntun belajar, melatihkan keterampilan menggarisbawahi dan

memetakan konsep diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ini. Oleh karena

14

Page 15: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 15/24

 

itu, dalam penelitian ini dilakukan kegiatan melatihkan keterampilan

menggarisbawahi dan memetakan konsep bahan ajar dengan disertai penyediaan buku ajar dan LKS penuntun belajar dengan tujuan untuk dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Untuk memberikan gambaran perihal sekolah yang menjadi tempat

 pelaksanaan penelitian ini, akan diuraikan kondisi sekolah, karakteristik siswa

dan kondisi guru SMA Negeri 1 Wringinanom Kabupaten Gresik.

1. Kondisi Sekolah

Secara geografis, SMA Negeri 1 Wringinanom terletak di Kabupaten

Gresik bagian selatan berdekatan dengan batas wilayah Kabupaten Sidoarjo

dan Kabupaten Mojokerto. Lokasi SMA Negeri 1 Wringinanom berada di

Desa Sembung, yang jaraknya sekitas 3,5 km dari kota kecamatan. Jalan

menuju ke sekolah berupa jalan makadam dan tidak ada angkutan umum.

SMA Negeri 1 Wringinanom tergolong sekolah kategori B dengan

  jumlah rombongan belajar sebanyak 9 kelas, dan masing-masing tingkat

memiliki 3 kelas paralel. Saat ini, jumlah ruang kelas yang tersedia hanya 8

ruang dan satu rombongan belajar menempati ruang perpustakaan, sehingga

tidak tersedia perpustakaan sebagai salah satu pusat sumber belajar.

Demikian juga, kegiatan praktikum laboratorium mata pelajaran IPA

15

Page 16: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 16/24

 

(biologi) jarang dilaksanakan karena kelengkapan peralatan laboratorium

tidak memadai.Minat masyarakat untuk sekolah di SMA Negeri 1 Wringinanom

relatif rendah bila dilihat dari jumlah pendaftar pada saat PSB. Jumlah

 pendaftar biasanya hanya sedikit melebihi atau bahkan kurang dari jumlah

 pagu penerimaan siswa. Dari keseluruhan pendatar, sekitar 25% pendaftar 

 berasal dari luar wilayah Kabupaten Gresik dan kira-kira 10% siswa kelas X

  biasanya mutasi keluar. Sedangkan mutasi masuk ke SMA Negeri 1

Wringinanom sangat jarang atau mungkin tidak ada dalam satu tahun

 pelajaran.

2. Karakteristik Siswa

Secara umum input siswa di SMA Negeri 1 Wringinanom mempunyai

kemampuan akademik relatif rendah. Minat dan motivasi belajar siswa

relatif rendah. Siswa jarang atau bahkan sama sekali tidak pernah

mengajukan pertanyaan kepada guru. Keberanian mengemukakan pendapat

atau menjawab pertanyaan juga rendah. Secara mental, biasanya bersikap

 pasif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kemauan dan kemampuan

menyelesaikan tugas-tugas belajar relatif rendah. Dengan demikian dapat

dikatakan, kemampuan akademik, minat dan motivasi belajar, kemandirian

 belajar siswa relatif rendah.

3. Kondisi Guru

Jumlah tenaga pengajar, baik dilihat berdasarkan jumlah guru dan

 jenis guru, sudah memadai. Beban tugas mengajar guru umumnya sekitar 18

 jam per minggu. Kehadiran guru mengajar di kelas sekitar 80%. Semua

guru berjenjang pendidikan S 1 (Akta IV) dan mengajar mata pelajaran

yang sesuai bidangnya, dengan pengalaman mengajar rata-rata lebih dari 10

tahun. Peneliti adalah guru Biologi lulusan S2 Program Studi Pendidikan

Sains Universitas Surabaya, sudah 10 tahun mengajar di sekolah ini.

16

Page 17: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 17/24

 

Umumnya guru berpendapat dan menerapkan metode mengajar 

ceramah sebagai cara mengajar yang sesuai untuk kondisi siswa di SMA Negeri 1 Wringinanom. Kegiatan pembelajaran cenderung berpusat pada

guru dan kurang mendukung kemandirian belajar siswa.

B. Persiapan Penelitian

Penelitian ini bertujuan meningkatkan prestasi belajar siswa dengan cara

mengajarkan strategi belajar tertentu kepada siswa. Upaya meningkatkan

keterampilan membaca siswa, khususnya keterampilan menggarisbawahi dan

memetakan konsep, diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan aktif siswa

dalam kegiatan pembelajaran, minat dan motivasi belajar, dan prestasi belajar 

siswa. Untuk mendukung keterlaksanaan penelitian, peneliti mengembangkan

 perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian.

Peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran integratif yang terdiri

atas: buku ajar, LKS Penuntun Belajar, dan LKS Peta Konsep. Buku ajar 

  berisi: uraian materi, panduan membaca, pertanyaan akhir subbab, tugas

 protofolio, aktivitas penyelidikan Perangkat pembelajaran ini dirancang untuk 

mendukung pencapaian SK/KD dan sekaligus dapat digunakan sebagai alat

  penilaian oleh guru dalam kegiatan pembelajaran. Sebelum buku ajar 

digunakan dalam kegiatan pembelajaran, buku ajar ditelaah (divalidasi) oleh:

Dra. Isnawati, M.Si. (Dosen Jurusan Biologi UNESA) dan Drs. Edy Utomo

(Guru Biologi SMAN 1 Wringinanom). Hasil validasi digunakan sebagai

 bahan revisi buku ajar.

Agar pembelajaran keterampilan menggarisbawahi dan memetakankonsep dapat berlangsung efektif mencapai tujuan penelitian, perlu

dikembangkan instrumen untuk mengamati aktivitas kegiatan pembelajaran

dan keterampilan belajar siswa harus diamati. Instrumen penelitian yang

dikembangkan dalam penelitian ini meliputi:

(1) Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa dalam Kegiatan

Pembelajaran. Instrumen ini terdiri atas jenis-jenis kegiatan siswa yang

17

Page 18: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 18/24

 

mungkin diamati dalam kegiatan pembelajaran dan kolom untuk frekuensi

munculnya aktivitas. Contoh instrumen dapat dilihat pada Lampiran 1.(2) Lembar Pengamatan Aktivitas Guru dalam Kegiatan Pembelajaran.

Instrumen ini berisi jenis-jenis kegiatan guru menyiapkan dan menyajikan

kegiatan pembelajaran dan kolom untuk menilai tingkat kinerja guru.

Contoh instrumen dapat dilihat pada Lampiran 2.

(3) Lembar Penilaian Keterampilan Siswa Menggarisbawahi.

Instrumen ini mentabulasikan hal-hal yang dinilai untuk mengetahui

tingkat keterampilan menggarisbawahi. Contoh instrumen dapat dilihat

 pada Lampiran 3.

(4) Lembar Penilaian Keterampilan Memetakan Kosep. Instrumen ini

mentabulasikan hal-hal yang perlu dinilai untuk mengetahui keterampilan

memetakan konsep. Contoh instrumen dapat dilihat pada Lampiran 4.

(5) Tes Hasil Belajar/Ulangan Harian. Instrumen ini merupakan alat

  penilaian hasil belajar untuk mengetahui tingkat penguasaan materi

 pelajaran. Contoh instrumen dapat dilihat pada Lampiran 5.

(6) Angket Respon Siswa. Instrumen ini berisi butir-butir pertanyaan

untuk menggali pendapat/penilaian siswa terhadap perangkat pembelajaran

dan kegiatan pembelajaran. Contoh instrumen dapat dilihat pada Lampiran

6.

C. Siklus Penelitian

Rencana penelitian tindakan diterapkan pada kelas X SMA Negeri 1

Wringinanom, Kabupaten Gresik. Materi yang diajarkan dalam pembelajaran

strategi menggarisbawahi dan memetakan konsep adalah:  Biologi sebagai

Sains (KD 2.1), Keanekaragaman Hati (KD 3.1), dan Keanekaragaman hati di

  Indonesia (KD 3.2). Penelitian direncanakan dalam dua siklus dengan acuan

siklus KD.

Alur kegiatan pada tiap siklus terdiri atas tahap: perencanaan,

 pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.

1. Perencanaan.

18

Page 19: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 19/24

 

Dalam penelitian ini direncanakan untuk melatihkan keterampilan

menggarisbawahi dan memetakan konsep. Untuk merencanakan tindakanmelatihkan keterampilan menggarisbawahi dan memetakan konsep dalam

kegiatan pembelajaran disusun dalam rencana pembelajaran. Gambaran

rancangan tiap siklus secara berurutan dapat dirujuk dalam RP 1 dan RP 2

(Lampiran 7). Untuk membantu proses belajar siswa direncanakan untuk 

memberikan LKS penuntun belajar.

2. Pelaksanaan Tindakan.

Pada prinsipnya pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan langkah-

langkah yang dirumuskan dalam rencana pelajaran. Pembelajaran

keterampilan menggarisbawahi diberikan pada awal pokok bahasan/materi

  pelajaran dengan menggunakan strategi pemodelan, mengacu langkah

 pemodelan dalam Arends (1997). Pembelajaran keterampilan memetakan

konsep diberikan pada akhir pokok bahasan, setelah siswa mempelajari

dan memahami konsep-konsep dalam pokok bahasan yang sedang

dipelajari. Pembelajaran keterampilan memetakan konsep juga dilakukan

dengan cara pemodelan. Pada akhir kegiatan pembelajaran diberikan tes

hasil belajar untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

3. Pengamatan

Selama suatu siklus berjalan, aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan

 pembelajaran, perkembangan belajar siswa diamati. Pengamatan aktivitas

kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan lembar 

 pengamatan aktivitas guru dan siswa. Perkembangan belajar siswa diamati

dengan menggunakan lembar penialaian keterampilan menggarisbawahi

dan memetakan konsep dan instrumen tes hasil belajar. Untuk mengetahui

 penilaian siswa terhadap perangkat dan kegiatan pembelajaran diberikan

angket respon siswa.

4. Refleksi

Data hasil pengamatan dan prestasi belajar siswa selama kegiatan

 pembelajaran dan sesudah kegiatan pembelajaran dianlisis secara cermat

untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan tindakan yang telah

19

Page 20: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 20/24

 

direncanakan. Hasil analisis ini kemudian digunakan sebagai masukan

untuk rencana perbaikan pada siklus berikutnya.

D. Data Penelitian dan Analisis Data

Keberhasilan penelitian ini dinilai berdasarkan: kemampuan guru

mengelola kegiatan pembelajaran, aktivitas siswa dalam kegiatan

 pembelajaran, kemampuan siswa menggarisbawahi dan memetakan konsep,

kemampuan siswa menyelesaikan tugas, dan nilai hasil tes. Oleh karena itu,

dalam penelitian ini dilakukan pengamatan dan penilaian untuk memperoleh

data tentang:

(1) Aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran: diamati menggunakan

Lembar Pengamatan Aktivitas Guru. Pengamatan terhadap aktivitas guru

dilakukan oleh pengamat (guru biologi kolaborator).

(2) Aktivitas siswa: dilakukan secara umum dengan mengamati jenis dan

frekuensi aktivitas siswa mengikuti pelajaran menggunakan Instrumen

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa. Pengamatan terhadap aktivitas siswa

dilakukan oleh pengamat (guru biologi kolaborator).

(3) Keterampilan siswa menggarisbawahi: dinilai berdasarkan ketepatan

siswa menggarisbawahi bacaan yang diberikan pada latihan mandiri

dengan menggunakan Lembar Penilaian Keterampilan Menggarisbawahi.

(4) Keterampilan siswa memetakan konsep: dinilai dengan menggunakan

Lembar Penilaian Memetakan Konsep. Siswa diharapkan dapat

menemukan konsep-konsep penting dalam buku ajar dan memetakan

konsep-konsep dalam suatu pokok bahasan menjadi suatu peta konsep.(5) Prestasi belajar siswa: dinilai berdasarkan kemampuan siswa mengerjakan

soal tes Ulangan Harian, kemampuan menyelesaikan tugas-tugas. Nilai

Tes Ulangan Harian dan tugas digunakan untuk menentukan ketuntasan

 belajar siswa dengan patokan standar ketuntasan minimal 65.

(6) Respon siswa terhadap perangkat pembelajaran dan kegiatan pembelajaran

diperoleh melalui isian Angket Respon Siswa pada akhir siklus ketiga.

20

Page 21: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 21/24

 

Hasil pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan

  pembelajaran dideskripsikan secara umum. Sedangkan data hasil penilaianketerampilan siswa menggarisbawahi dan memetakan konsep beserta prestasi

 belajar siswa dianalisis secara kualitatif untuk mengetahui hubungan antara

keterampilan siswa menggarisbawahi dan memetakan konsep dan nilai hasil

tes.

Data lainnya yang dikumpulkan adalah tentang kegiatan belajar siswa di

luar jam pelajaran di kelas dan pendapat siswa tentang kegiatan pembelajaran

dan cara peneliti mengajar. Data kegiatan belajar siswa di luar kelas diperlukan

untuk mengetahui kemandirian belajar siswa, karena kemandirian belajar 

sangat menentukan keberhasilan belajar. Data-data ini dikumpulkan dengan

cara interviu dan diskusi bersama siswa di kelas.

Data beserta hasil analisis data hasil pengamatan aktivitas guru, aktivitas

siswa, penilaian keterampilan siswa menggarisbawahi dan memetakan konsep,

 prestasi belajar siswa, respon siswa terhadap guru dan kegiatan pembelajaran

digunakan sebagai bahan refleksi untuk siklus selanjutnya.

E. Jadwal Penelitian

Jadwal Kegiatan penelitian ini disajikan secara ringkas dalam matriks jenis

kegiatan-minggu/bulan seperti berikut ini.

Tabel 1. Matriks Jadwal Penelitian: Jenis Kegiatan-

Minggu/Bulan

N

o.

Kegiatan September Oktober Nopember3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

21

Page 22: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 22/24

 

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Penyusunan

Program

Siklus 1

Penulisan

laporan S1

Siklus 2

Penulisan

laporan S2

Penulisan

laporan akhir

x

x x x x

x

x x

L

.

H

.

R

A

 Y 

A

L

.

H

.

R

A

 Y 

A

x x

x

x x

F. Rencana Anggaran

Besarnya dana total Rp. 5.000.000,-

Pengeluaran

Bimbingan oleh Kepala Sekolah Rp. 375.000,-

Bimbingan oleh pembimbing khusus Rp. 375.000,-

Menyusun program tindakan Rp. 500.000,-

Membuat buku siswa dan LKS Rp. 1.000.000,-

Membuat instrument/angket Rp. 250.000,-

Melakukan tindakan Rp. 750.000,-

22

Page 23: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 23/24

 

Mengolah hasil penelitian Rp. 750.000,-

Membuat laporan Rp. 500.000,-Penggandaan dan penjilidan Rp. 400.000,-

Transpor pembimbing khusus Rp. 100.000,-

Jumlah Rp. 5.000.000,-

DAFTAR PUSTAKA

Abruscato, J. (1996). Teaching Chlindren Science. (4th Ed.). Neidhem Heights,

MA: Allyn and Bacon.

Arends, R.I. (2001). Learning to Teach. New York: McGraw-Hill.

Arends, R.I. (1997). Classroom Instruction and Management. New York:

McGraw-Hill.

23

Page 24: 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik

5/11/2018 02. Drs. Syamsuddin SMAN a om Gresik - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/02-drs-syamsuddin-sman-a-om-gresik 24/24

 

Baker, Dale R. & Jack M. Evan (199). Constructing Science in Middle and Secondary School Classrooms. Boston: Allyn and Bacon.

BSCS. 1996. Biological Science: A Moleculer Approach. Lexington.

Massachusets: D.C. Heath and Comp

Cain, Sandra E. & Michael D. Piburn (1990).Sciencing: An Involvement 

  Approach to Elementary Science Methodes. Columbus: Merrill Publishing

Company.

Martin, Jr., R.E., et al . (1994). Teaching Science for All Children. Needham

Heights, MA: Allyn and Bacon.

McMillan, J.H. (1997  ). Classroom Assesment: Principle and Practice for  Effective Instruction. Neidhem Heights, MA: Allyn and Bacon.

Mulyaningsih, S. (1999). “Pengembangan Penuntun Belajar dengan Peta Konsep

untuk Peningkatan Pemahan Konsep IPA di Sekolah Dasar.”  Jurnal Riset . No.

10/Th. V, pp. 1-9.

 Nur, M. (1999).   Pendapat Terhadap Penyempurnaan/Penyesuaian Kurikulum IPA (Fisika) SLTP 1994. Makalah tidak dipublikasikan. Surabaya: Universitas

 Negeri Surabaya.

Prayitno, B. (2003). Kurikulum 2004: Pedoman Khusus Pengembangan Silabusdan Penilaian. Jakarta: Depdiknas.

Tim Pelatih Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Dinas

Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Timur. (2005).  Pedoman

  Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Sekolah Menengah Atas. Surabaya:

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

24