01. new spo manajemen risiko rs tmc

6
RUMAH SAKIT TMC MANAJEMEN RISIKO No. Dokumen No. Revisi - Halaman 1/4 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Tanggal Terbit Ditetapkan oleh Direktur, Dr. Victor Sugiarto, MM 1. PENGERTIAN a. Bahaya atau Hazard adalah suatu bahan/kondisi yang berpotensi menimbulkan konsekuensi atau kerugian. Hazard selamanya tetap Hazard, bilamana konsekuensi baru muncul setelah adanya kontak dengan manusia, baik manusia yang menghampiri bahaya, bahaya yang menghampiri manusia atau keduanya saling menghampiri. b. Risiko (Insident) Suatu keadaan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan/atau kerugian pada siklus operasi tertentu atau periode waktu tertentu. c. Kecelakaan (Accident) Kejadian yang tidak terduga dan tidak terkendali yang berakibat kepada kacaunya proses dari suatu kegiatan yang telah diatur sehingga menimbulkan kerugian baik korban manusia maupun korban harta benda. d. Penyakit Akibat Kerja Penyakit yang timbul sebaga effek dari kegiatan kerja bagi para pekerja. e. Rencana Tindakan atau Action Plan Page 1 of 6

Upload: tianti-puadi

Post on 18-Dec-2015

248 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

MANAJEMEN RESIKO

TRANSCRIPT

RS CIREMAI CIREBON

RUMAH SAKIT TMC

MANAJEMEN RISIKO

No. Dokumen

No. Revisi-Halaman1/4

STANDAR

PROSEDUR

OPERASIONALTanggal Terbit

Ditetapkan oleh Direktur,

Dr. Victor Sugiarto, MM

1. PENGERTIANa. Bahaya atau Hazard adalah suatu bahan/kondisi yang berpotensi menimbulkan konsekuensi atau kerugian. Hazard selamanya tetap Hazard, bilamana konsekuensi baru muncul setelah adanya kontak dengan manusia, baik manusia yang menghampiri bahaya, bahaya yang menghampiri manusia atau keduanya saling menghampiri. b. Risiko (Insident)

Suatu keadaan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan/atau kerugian pada siklus operasi tertentu atau periode waktu tertentu.

c. Kecelakaan (Accident)

Kejadian yang tidak terduga dan tidak terkendali yang berakibat kepada kacaunya proses dari suatu kegiatan yang telah diatur sehingga menimbulkan kerugian baik korban manusia maupun korban harta benda.

d. Penyakit Akibat Kerja

Penyakit yang timbul sebaga effek dari kegiatan kerja bagi para pekerja.

e. Rencana Tindakan atau Action Plan Suatu rencana kegiatan yang SMART (Specific, measurable, Achievable, Reasonable, and Time Able).

f. Indentifikasi Risiko

Suatu kegiatan mengidentifikasi sumber bahaya yang ada ditempat kerja dengan mempertimbangkan kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya serta jenis kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja yang mungkin dapat terjadi.

g. Penilaian Faktor Risiko

Proses untuk menentukan ada tidaknya risiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan. h. Pengendalian Faktor Risiko

Dilaksanakan melalui 4 tingkatan pengendalian risiko yakni menghilangkan sumber bahaya, menggantikan sumber risiko dengan sarana/peralatan lain yang tingkat risikonya lebih rendah/tidak ada (rekayasa engineering), administrasi dan alat pelindung diri.

i. Ranking Sistem Metode Hirac

Peluang

Kriteria

Keterangan

AAlmost Certain/ Hampir pasti terjadiSuatu kejadian akan terjadi pada semua kondisi. Misal : berulang kali pada tiap tahun.

BLikely/ Mungkin terjadi Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hamper semua kondisi. Misal : Terjadi sekali dalam setahun sampai 3 tahun.

CModerate/ SedangSuatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu. Misal : Terjadi sekali dalam 5 tahun

DUnlikely/ Kecil kemungkinanSuatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu, namun kecil kemungkinannya. Misalnya : Terjadi sekali dalam 10 tahun. ERarely/ Jarang sekali Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi yang khusus/ luar biasa/ setelah bertahun-tahun. Misal : Terjadi paling tidak sekali dalam sejarah perusahaan.

Akibat

Kriteria

Keterangan

1Insicnificant/ Tidak signifikan Tidak ada cedera, kerugian materi sangat kecil 2MinorMemerlukan perawatan P3K, on-site release langsung dapat ditangani, kerugian materi sedang. 3Moderate/ Sedang Memerlukan perawatan medis, on-site release langsung dapat ditangani dengan bantuan pihak luar, kerugian materi cukup besar. 4MajorCidera yang mengakibatkan cacat/hilang fungsi tubuh secara total, off-side release tanpa efek merusak, kerugian materi besar. 5Catastropic/ BencanaMenyebabkan kematian, off-side release bahan toksit dan effeknya merusak, kerugian materi sangat besar. j. Matrik Penilaian Risiko

Peluang

Akibat

1

2

3

4

5

A

H

H

E

E

E

B

M

H

H

E

E

C

L

M

H

E

E

D

L

L

M

H

E

E

L

L

M

H

H

E

:

Extreme Risk/ Risiko Ekstrim, memerlukan penanganan segera atau penghentian kegiatan atau keterlibatan manajemen puncak, perbaikan Ancaman Sebab Akibat Peluang (ASAP). H

:

High Risk/ Risiko Tinggi, memerlukan pihak manajemen, penjadwalan tindakan perbaikan secepatnya. M

:

Moderate Risk/ Risiko Sedang, penanganan oleh manjemen, penjadwalan tindakan perbaikan secepatnya. L

:

Low Risk/ Risiko Rendah, kendalikan dengan prosedur rutin.

2. TUJUANa. Meningkatkan proses pembelajaran untuk menyusun daftar risiko secara komprehensif dari kejadian-kejadian yang berdampak pada setiap elemen kegiatan. b. Membuat dokumentasi yang baik sehingga dapat digunakan untuk analisa selanjutnya.

3. KEBIJAKAN

4. PROSEDURa. Identifikasi Bahaya Seluruh kegiatan-kegiatan yang dilakukan, di-identifikasi berdasarkan kemungkinan bahaya yang ditimbulkan dan akibat dari bahaya yang mungkin terjadi sebagai berikut :1) Tim Manajemen Risiko mencatat kegiatan, pelaksana, peralatan, dan tempat kerja yang dinilai mengandung resiko dan bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja (Form : F-K3RS-09).2) Dari setiap kegiatan kerja disetiap lokasi kerja, di identifikasi bahaya kerja apa saja yang bisa terjadi (Form : F-K3RS-09).

3) Kemudian tentukan Risiko dari setiap bahaya kerja yang ada (Form : F-K3RS-09).

b. Penilaian Risiko

Semua kegiatan kerja, pelaksana kerja, alat kerja dan tempat kerja, di identifikasi dan dilakukan penilaian terhadap risiko yang mungkin ditimbulkan sebagai berikut :

1) Dengan mempergunakan tabel Ranking System, dapat ditentukan peluang (A/B/C/D) dan akibat (1,2,3,4,5) yang dapat terjadi (Form : F-K3RS-09). Sehingga dapat diperolah penilaian risiko (E,H,M atau L). c. Pengendalian Risiko

1) Pengendalian risiko dilakukan dengan memperkirakan kemungkinan terjadinya bahaya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, sesuai prinsip pengendalian risiko yaitu : Eliminasi (menghilangkan sumber bahaya) Subsitusi (mengganti dengan bahan atau proses yang lebih aman) Rekayasa Teknik (melakukan perubahan terhadap desain alat/proses/lay out)

Administrasi (cara kerja yang aman)

Alat pelindung diri (APD)

2) Tim Manajemen Risiko menyampaikan hasil identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko kepada bagian-bagian terkait agar dapat dilakukan tindakan pengendalian yang sesuai dengan risiko yang dapat terjadi. 3) Pengendalian risiko dilakukan dengan menetapkan penanggung jawab dan batas waktu tindakan pengendalian.

4) Tim Manajemen Risiko meninjau kembali tindakan pengendalian yang dilakukan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan oleh penanggung jawab.

5) Status pengendalian (Oke atau in-progress) ditentukan agar dapat ditentukan review pengendalian.

6) Apabila status pengendalian in-progress telah berubah status menjadi oke maka Tim Manajemen Risiko kembali melakukan penilaian risiko sehingga tindakan pengendalian benar-benar effektif dan nilai risiko menjadi serendah-rendahnya. 7) Laporan Tim Manajemen Risiko disampaikan kepada bagian/bagian terkait dan ketua P2K3 untuk ditentukan tindakan selanjutnya.

8) Laporan Tim Manajemen Risiko disahkan oleh Direksi.

d. Manajemen Risiko ini ditinjau ulang minimal 1 tahun sekali, atau jika ditemukan adanya kelainan dalam penerapannya.

5. UNIT TERKAITSeluruh unit kerja di lingkungan Rumah Sakit Tasik Medika Citratama Tasikmalaya

6. DOKUMEN TERKAITForm Risk Assesment nomor F-K3RS-09

7. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

Page 1 of 4