01. materi penilaian otentik kls i

23
3.2 PERANCANGAN PENILAIAN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU A. Penilaian Sikap Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni kehidupan. Pada jenjang SD, kompetensi sikap spiritual mengacu pada KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya, sedangkan kompetensi sikap sosial mengacu pada KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Berdasarkan rumusan KI-1 dan KI-2 di atas, penilaian sikap pada jenjang SD mencakup: Tabel 3.1 Cakupan Penilaian Sikap Penilaian sikap spiritual Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut Penilaian sikap sosial 1. Jujur 2. Disiplin 3. Tanggung jawab 4. Toleransi 5. Gotong royong 6. Santun 7. Percaya diri Penilaian sikap dilakukan secara tidak langsung melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Sikap yang akan dinilai terdapat pada KD dari KI 1 dan KI 2. Sikap tersebut tampak dari kegiatan pembelajaran yang dirancang dari KD yang berasal dari KI 3 dan KI 4 yang berpasangan. Misalnya, penilaian kegiatan pembelajaran mengamati gambar. Pada kegiatan tersebut, guru dapat melakukan penilaian sikap HO-3.2

Upload: maretha-dyah-anggraini

Post on 01-Oct-2015

242 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

01. Materi Penilaian Otentik Kls I

TRANSCRIPT

3.2 PERANCANGAN PENILAIAN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

A. Penilaian SikapKurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni kehidupan.

Pada jenjang SD, kompetensi sikap spiritual mengacu pada KI-1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya, sedangkan kompetensi sikap sosial mengacu pada KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Berdasarkan rumusan KI-1 dan KI-2 di atas, penilaian sikap pada jenjang SD mencakup:

Tabel 3.1 Cakupan Penilaian Sikap

Penilaian sikap spiritualMenghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut

Penilaian sikap sosial1. Jujur

2. Disiplin

3. Tanggung jawab

4. Toleransi

5. Gotong royong

6. Santun

7. Percaya diri

Penilaian sikap dilakukan secara tidak langsung melalui berbagai kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Sikap yang akan dinilai terdapat pada KD dari KI 1 dan KI 2. Sikap tersebut tampak dari kegiatan pembelajaran yang dirancang dari KD yang berasal dari KI 3 dan KI 4 yang berpasangan. Misalnya, penilaian kegiatan pembelajaran mengamati gambar. Pada kegiatan tersebut, guru dapat melakukan penilaian sikap ketika siswa mengamati gambar. Sikap yang dinilai misalnya teliti. Selain sikap yang timbul dalam kegiatan pembelajaran, guru juga dapat melakukan penilaian sikap secara langsung, yang terdiri atas sikap spiritual dan sikap sosial.RubrikMengamati Gambar

Kompetensi yang dinilai :

Pemahaman peserta didik tentang obyek/gambar yang diamati dikaitkan dengan topik peran air dalam kehidupan

Keterampilan peserta didik dalam menuliskan hasil pengamatan secara rinci

Sikap kecermatan dan ketelitian peserta didik dalam mengamati

AspekBaik SekaliBaikCukupPerlu Bimbingan

4321

Isi dan pengetahuanHasil pengamatan

gambar

ditulis lengkap

dan berisikan

pemahaman

peserta didik tentang

materi. Hasil

pengamatan

mudah dibaca

dan dipahami.

Peserta didik

menambahkan

gambar untuk

melengkapi hasil

pengamatan.Hasil pengamatan

ditulis

lengkap dan

berisikan pemahaman

peserta

didik tentang

materi. Keseluruhan

materi

mudah dipahami.Hasil pengamatan

ditulis

cukup lengkap

dan berisikan

pemahaman

peserta didik

tentang materi.

Sebagian besar

materi mudah

dipahami.Hasil pengamatan

ditulis sedikitl

engkap dan

berisikan pemahaman

peserta

didik tentang

materi. Beberapa

bagian dari materi

mudah dipahami.

SikapTeliti dan detail

dalam mengamati

perbedaan yang

terdapat pada

gambar.

Mampu menandai

gambar dan

menambahkan

informasiTeliti dan detail

dalam mengamati

perbedaan

yang terdapat

pada gambar.Teliti dan detail

dalam mengamati

sebagian

perbedaan yang

terdapat pada

gambar.Teliti dan detail

mengamati sebagian

gambar.

Keterampilan mengomunikasikan hasilPenjelasan mudah dipahami,

pemilihan

kata sesuai

dengan bahasa

Indonesia baku.Penjelasan mudah

dipahami, pemilihan

beberapa kata

sesuai

dengan bahasa

Indonesia baku.Penjelasan

kurang

dipahami, pemilihan

beberapa kata

sesuai/tidak

sesuai

dengan bahasa

Indonesia baku.Penjelasan

sulit dipahami,

pemilihan kata

tidak sesuai

dengan bahasa

Indonesia baku.

Teknik dan Bentuk Instrumen

Penilaian sikap dapat dilakukan menggunakan teknik observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal.a. Teknik Observasi

Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan instrumen yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Observasi langsung dilaksanakan oleh guru secara langsung tanpa perantara orang lain. Sedangkan observasi tidak langsung dengan bantuan orang lain, seperti guru lain, orang tua, peserta didik, dan karyawan sekolah.

Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman observasi yang berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Daftar cek digunakan untuk mengamati ada tidaknya suatu sikap atau perilaku. Sedangkan skala penilaian menentukan posisi sikap atau perilaku peserta didik dalam suatu rentangan sikap. Pedoman observasi secara umum memuat pernyataan sikap atau perilaku yang diamati dan hasil pengamatan sikap atau perilaku sesuai kenyataan. Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif atau negatif sesuai indikator penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan kompetensi dasar. Rentang skala hasil pengamatan antara lain berupa :

1) Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah

2) Sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik

Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penskoran. Rubrik memuat petunjuk/uraian dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan petunjuk penskoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi nilai akhir. Agar observasi lebih efektif dan terarah hendaknya :

1) Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya. Perencanaan mencakup indikator atau aspek yang akan diamati dari suatu proses.

2) Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian.

3) Pencatatan dilakukan selekas mungkin.

4) Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.Untuk menjaga otentivitas dari teknik penilaian ini maka, observasi hendaknya dilakukan di sepanjang proses kegiatan (mengacu pada pemahaman bahwa KI1 dan KI 2 dititipkan pada kegiatan yang didesain untuk mencapai KI 3 dan KI 4), oleh karena itu proses observasi sikap ini tidak bisa dilakukan secara terpisah namun harus terintegrasi dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa dalam mencapai KI 3 dan KI 4.Contoh instrumen beserta rubrik penilaian

Pedoman Observasi Sikap Spiritual

Petunjuk :

Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dankadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Observasi Sikap Spiritual

Nama Peserta Didik

: .

Kelas

: .

Tanggal Pengamatan

: ..

Subtema

: ..

NoAspek PengamatanSkor

1234

1Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3Memberisalam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi

4Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan

5Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran :

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Observasi Sikap Santun

Nama Peserta Didik

: .

Kelas

: .

Tanggal Pengamatan

: ..

Subtema

: ..

NoAspek PengamatanSkor

1234

1Menghormati orang yang lebih tua

2Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain

3Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat

4Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat teman

5Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) saat bertemu orang lain

Jumlah Skor

b. Penilaian Diri

Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.

Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena. Sedangkan skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya.Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. Contoh instrumen beserta rubrik penilaian

LEMBAR PENILAIAN DIRISIKAP PERCAYA DIRIPetunjuk :

Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam percaya diri. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap percaya diri yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan

kadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan

sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik

: .

Kelas

: .

Tanggal Pengamatan

: ..

Subtema

: ..

NoAspek PengamatanSkor

1234

1Saya melakukan segala sesuatu tanpa ragu-ragu

2Saya berani mengambil keputusan secara cepat dan bisa dipertanggungjawabkan

3Saya tidak mudah putus asa

4Saya berani menunjukkan kemampuan yang dimiliki di depan orang banyak

5Saya berani mencoba hal-hal yang baru

Jumlah Skor

c. Penilaian Antar Peserta Didik

Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan untuk penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek dan skala penilaian (rating scale) dengan teknik sosiometri berbasis kelas. Guru dapat menggunakan salah satu dari keduanya atau menggunakan dua-duanya.Contoh daftar cek penilaian antar peserta didik:

LEMBAR PENILAIAN ANTAR PESERTA DIDIKNama yang dininal:.

Kelas

:.

Subtema

:.

Tanggal

:.

PETUNJUK

1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti2. Berilah tanda cek () sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan teman kalian sehari-hariNoPerilakuDilakukan/muncul

YATIDAK

1Mau menerima pendapat teman

2Memaksa teman untuk menerima pendapatnya

3Memberi solusi terhadap pendapat yang bertentangan

4Mau bekerjasama dengan semua teman

5......................................

d. Jurnal

Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat. Sementara itu, kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah, menuntut waktu yang banyak, perlu kesabaran dalam menanti munculnya peristiwa sehingga dapat mengganggu perhatian dan tugas guru, apabila pencatatan tidak dilakukan dengan segera, maka objektivitasnya berkurang.

Terkait dengan pencatatan jurnal, maka guru perlu mengenal dan memperhatikan perilaku peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Aspek-aspek pengamatan ditentukan terlebih dahulu oleh guru sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diajar. Aspek-aspek pengamatan yang sudah ditentukan tersebut kemudian dikomunikasikan terlebih dahulu dengan peserta didik di awal semester.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:

1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif

2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah kejadian/ peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.

3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)

Pedoman umum penskoran jurnal:

1) Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert. Sebagai contoh skala 1 sampai dengan 4.

2) Guru menentukan aspek-aspek yang akan diamati.

3) Pada masing-masing aspek, guru menentukan indikator yang diamati.

4) Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.

5) Jumlahkan skor pada masing-masing aspek.

6) Skor yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakan

7) Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian1) Model PertamaPetunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):

(a) Tulislah identitas peserta didik yang diamati

(b) Tulislah tanggal pengamatan.

(c) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.

(d) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.

(e) Tulislah dengan segera kejadian

(f) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.

(g) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik

Format:

2) Model Kedua

Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):

(a) Tulislah Aspek yang diamati

(b) Tulislah identitas peserta didik yang diamati

(c) Tulislah tanggal pengamatan.

(d) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.

(e) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.

(f) Tulislah dengan segera kejadian yang diamati

(g) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.

(h) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik

Contoh Format Jurnal

JurnalNama Peserta Didik: ..

Aspek yang diamati: ..

NOHARI/TANGGALKEJADIANKETERANGAN/

TINDAK LANJUT

B. Penilaian Pengetahuan

Aspek Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut:

a. Tes tulis

Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian, Benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

b. Tes Lisan

Tes lisan berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun faragraf yang diucapkan.c. Penugasan

Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen

Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan tes tulis, tes lisan, dan penugasan. Tiap-tiap teknik tersebut dilakukan melalui instrumen tertentu yang relevan. Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut:Teknik dan Bentuk Instrumen PenilaianTeknik PenilaianBentuk Instrumen

Tes tulisPilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian.

Tes lisanDaftar pertanyaan.

PenugasanPekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

Instrumen tes tulis uraian yang dikembangkan haruslah disertai kunci jawaban dan pedoman penskoran. Pelaksanaan penilaian melalui penugasan setidaknya memenuhi beberapa syarat, yaitu mengkomunikasikan tugas yang dikerjakan oleh peserta didik, menyampaikan indikator dan rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang baik. Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas dan penugasan mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas. Berikut ini akan disajikan contoh bentuk instrumen terkait dengan teknik penilaian tes tulis, tes lisan, maupun penugasan.Tabel 3.2 Contoh Instrumen Penilaian Pengetahuan dengan Tes TertulisNo.Muatan PembelajaranIndikator Pencapaian KompetensiTeknik PenilaianBentuk InstrumenContoh Instrumen

1PPKn3.3.1. Menyebutkan keberagaman anggota keluarga berdasarkan jenis kelamin.

TertulisPilihan GandaBerikut ini adalah sikap yang menunjukkan hidup rukun dalam keluarga di rumah :

a. Bagus membaca buku ketika Ibu sedang menyapu lantai.b. Anton membiarkan ibu mencuci piring.c. Semua pekerjaan di rumah diselesaikan secara bersama.Kunci: c

2Bahasa Indonesia3.4.1.

Menentukan karakter setiap individu di rumah

TertulisUraianTulislah sikapmu ketika ditegur orang tua karena tidak mau membantu pekerjaan di rumah!

Kunci alternatif: Saya minta maaf telah berbuat kesalahan tidak membantu pekerjaan orang tua.

3Matematika3.1.1. Membilang sampai 500 dengan menggunakan blok dienes (kubus satuan).

TertulisIsianPerhatikan contoh kubus satuan di bawah ini:

Jumlah kubus satuan di atas adalah.

Kunci jawaban:

432 kubus satuan

4SBdP3.8.1.

Memainkan pola irama bervariasi lagu bertanda birama tiga. TertulisUraian Caba kamu tulis syair lagu yang Bapak/Ibu ucapkan ?

Kunci alternatif:

Ruri adalah abangku

Rajin dan senang belajar

Dengan menyandang tas di bahu

Riang menuju ke sekolah.

5PJOK3.4.1. Mengenal kombinasi gerak dasar lokomotor jalan cepat dan lari melalui permainan tentang lingkungan hidup TertulisJawab singkatBagaimana jika kita menginginkan permainan beregu berlangsung lebih kompak ?

Kunci alternatif:Sesama teman harus saling adanya kepercayaan

Tabel 3.3 Contoh Instrumen Penilaian Pengetahuan dengan Tes LisanNo.Muatan PembelajaranIndikator Pencapaian KompetensiTeknik PenilaianBentuk InstrumenContoh Instrumen

1PPKn3.5.1

Mengidentifikasikan contoh sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga.3.5.2. Mengidentifikasikan contoh sikap tidak rukun dalam kemajemukan keluarga.LisanDaftar PertanyaanCoba sebutkan paling sedikit 3 contoh sikap yang mencerminkan hidup rukun dalam keluarga!Jawaban alternatif:

Sikap yang mencerminkan hidup rukun: Semangat kebersamaan dalam mengerjakan tugas kelompok. Menyelesaikan tugas secara bersama-sama di rumah Melaksanakan tugas piket bersama dengan rasa kebersamaan. Melaksanakan kerja bakti membersihan halaman sekolah secara bersama-sama .Coba sebutkan paling sedikit 3 contoh sikap yang mencerminkan hidup tidak rukun dalam keluarga!

Jawaban alternatif:

Sikap yang mencerminkan hidup tidak rukun: Tugas kelompok dikerjakan oleh teman yang paling pandai. Mengerjakan tugas kelompok yang merupakan tugas dikerjakan di rumah secara sendiri-sendiri. Tugas piket dilakukan oleh siswa yang datangnya paling pagi. Saya tidak ikut melaksanakan kegiatan kerja bakti membersihan halaman sekolah karena ada tugas.

2Bahasa Indonesia3.3.1.Mendeskrepsikancara memberikan maaf atas kesalahan temannya.3.3.2.Mendeskrepsikancara meminta maaf atas kesalahan yang diperbuatnya.

LisanDaftar PertanyaanCoba sebutkan paling sedikit 3 contoh cara memberi maaf atas kesalahan yang diperbuat temannya dan bagaimana cara meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat!

Jawaban alternatif:

Sikap cara memberi maaf: Sebelum kamu minta maaf saya sudah memaafkan. Dengan tulus ikhlas saya memaafkan atas kesalahanmu. Tidak perlu ada yang dimaafkan karena kamu tidak bersalah. Dengan tulus saya memaafkan kesalahanmu sebaliknya segala kesalahan saya juga mohon maaf. Tidak apa-apa saya sudah memaafkanmu.Sikap cara minta maaf Semua kekhilafan saya mohon maaf yang setulusnya. Saya mohon maaf atas semua kesalahan yang saya perbuat. Jika ada kesalahan yang tidak saya sengaja mohon maaf sebesar-besarnya. Saya mohon maaf setulus-tulusnya atas semua kesalahan baik yang disengaja atau pun tidak saya sengaja.

3Matematika3.7.1.Menyebutkan banyak benda dengan menggunakan blok dienes (kubus satuan). LisanDaftar PertanyaanBerapa banyaknya buku yang terdapat di lemari kelas ?

Jawaban:

Untuk menjawab pertanyaan tersebut tentunya siswa menghitung dengan cermat jumlah buku yang ada di dalam lemari kelas.

4SBdP3.8.1.

Memainkan pola irama bervariasi lagu bertanda birama tiga. LisanDaftar PertanyaanCoba kamu tirukan syair lagu yang Bapak/ Ibu ucapkan ?

Kunci alternatif:

(Adanya kekompakkan siswa dalam menirukan syair lagu yang diucapkan guru).

5PJOK3.4.1. Mengenal kombinasi gerak dasar lokomotor jalan cepat dan lari melalui permainan tentang lingkungan hidup LisanDaftar PertanyaanBagaimana jika kita menginginkan permainan beregu berlangsung lebih kompak ?

Jawaban alternatif:Sesama teman harus saling mempercayai.

Tabel 3.4 Contoh Instrumen Penilaian Pengetahuan dengan PenugasanNo.Muatan PembelajaranIndikator Pencapaian KompetensiTeknik PenilaianBentuk InstrumenContoh Instrumen

1PPKn3.5.1

Mengidentifikasicontoh sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga.

3.5.2. Mengidentifikasicontoh sikap tidak rukun dalam kemajemukan keluarga.Penugasan

PenugasanPekerjaan Rumah

Pekerjaan RumahDiskusikan dengan orang tuamu kegiatan apa saja yang dilakukan dirumah yang mencerminkan kerukunan hidup!Diskusikan dengan orang tuamu kegiatan apa saja yang dilakukan dirumah yang mencermikan sikap tidak rukun!

C. Penilaian Keterampilan

Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:

a. Unjuk kerja atau PraktikUnjuk kerja atau praktik adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari.

Contoh Penilaian Praktik

Kelas/Semester: II/I

Tema/Subtema: hidup rukun/ hidup rukun di rumah

Pembelajaran: 1

Format Penilaian Praktik: Menyanyi lagu Main Ayunan

Aspek yang DinilaiBaik Sekali

(4)Baik

(3)Cukup

(2)Perlu Bimbingan (1)

Penampilan

Vokal

Kesesuaian Birama

Penghayatan

Rekapitulasi Nilai:

NoNama SiswaPerformen vokalKesesuaian biramaPengkhayatan

1234123412341234

1BeniVVVV

2DayuVVVV

3SitiVVVV

Deskripsi:

Pada saat menyanyi main ayunan, Benimemiliki vokal, kesesuaian birama danpenghayatan yang baik sekali. Beni masih perlu bimbingan pada aspek penampilan.

Pada saat menyanyi main ayunan, Dayumemiliki kesesuaian birama dan pengkhayatan yang baik sekali. Dayu masih perlu bimbingan dalam aspek penampilan dan vokalnya.

Pada saat menyanyi main ayunan, Sitimemiliki penampilan, vokal, kesesuaian birama, dan penghayatan yang baik sekali.

b. Projek

Penilaian Projek merupakan penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi dan harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi perencanaan, pelaksanaan, pelaporan. Projek juga akan memberikan informasi tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu, kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa untuk mengkomunikasikan informasi. Penilaian projek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan keterampilan berpikir tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik. Contoh projek misalnya membuat laporan pemanfaatan energi di dalam kehidupan, membuat laporan hasil pengamatan pertumbuhan tanaman.Kelas/Semester: II / ITema

: Hidup Rukun

Subtema

: Hidup rukun di rumah

Pembelajaran ke: 1Rubrik Penilaian Projek Indikator :

Mendesain kliping gambar hidup rukun di rumah. Nama Projek : Mendesain kliping gambar-bambar hidup rukun di rumah dalam bentuk buku, ukuran kira-kira ( 30 cm x 50 cm )

Nama siswa: BeniKelas

: II

No.Aspek1234

1Perencanaan

a. Desain

b. Tahapan pembuatan

2.Proses Pembuatan

a. Persiapan alat dan bahan.

b. Teknik pembuatan

c. Kebermaknaan dan kebersihanV

V

V

3Hasil/produk

a. Keindahan penataan/estetikab. Kesesuaian gambarc. Keanekaragaman gambard. Kreativitas cara menempelV

V

V

V

Keterangan:

Penilaian dilakukan melalui pengamatan untuk menilai aspek keterampilan.

Skor 1: kurang; 2: cukup; 3: baik ; 4. Baik sekali

Deskripsi:

Dalam mendesain kliping gambar-gambar hidup rukun di rumah yang terdapat dalam majalah/koran, Beni memiliki perencanaan yang baik. Dari segi proses persiapan alat dan bahan, teknik pembuatan, kebermaknaan dan kebersihan sudah baik sekali. Dari segi estetika,kesesuaian gambar, keanekaragaman gambar, dan kreativitas cara menempel masih memerlukan usaha dan bimbingan lebih lanjut. c. PortofolioPenilaian dengan memanfaatkan portofolio merupakan penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu tema. Misalnya kompetensi pada tema selalu berhemat energi. Contoh kompetensi membuat laporan hasil percobaan. Kemampuan membuat laporan hasil percobaan tentu tidak seketika dikuasai peserta didik, tetapi membutuhkan proses panjang, dimulai dari penulisan draf, perbaikan draf, sampai laporan akhir yang siap disajikan. Selama proses ini diperlukan bimbingan guru melalui catatan-catatan tentang karya peserta didik sebagai masukan perbaikan lebih lanjut. Kumpulan karya anak sejak draf sampai laporan akhir berserta catatan catatan sebagai masukan guru inilah, yang menjadi portofolio.

Di samping memuat karya-karya anak beserta catatan guru, terkait kompetensi membuat laporan hasil percobaan tersebut di atas, portofolio juga bisa memuat catatan hasil penilaian diri dan teman sejawat tentang kompetensi yang sama serta sikap dan perilaku sehari hari peserta didik yang bersangkutan.

Agar penilaian portofolio berjalan efektif guru beserta peserta didik perlu menentuan hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio sebagai berikut:

1) masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri yang di dalamnya memuat hasil belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi.

2) menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulan/disimpan.

3) sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar, masukkan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap.

4) peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru.

5) catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.

Contoh Format Penilaian Portofolio

Nama Siswa

: DayuKelas

: IISemester

: I (satu)

Tanggal dokumenNama dokumenSubstansi/

IsiBahasaEstetika

123412341234

Laporan secara lisan Projek yang dihasilkanVVV

Hasil tugas pekerjaan rumah baik pribadi maupun kelompokVVV

Kliping macam-macam gambar hidup rukun di rumahVVV

Kumpulan foto kegiatan yang dilakukan sehari-hari dalam membantu pekerjaan orang tuaVVV

Keterangan:

1: kurang; 2: cukup; 3: baik; 4: sekali

Portofolio berfungsi sebagai bukti autentik hasil belajar siswa yang merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan hasil capaian kompetensi siswa yang disampaikan kepada orang tua.

Guru memberi komentar/catatan tentang dokumen portofolio yang telah dikumpulkan siswa dalam bentuk kalimat positif yang berisi motivasi, semangat, juga usaha-usaha yang masih perlu ditingkatkan. Komentar/catatan tersebut ditulis dan dimasukkan dalam file portofolio setiap siswa.

Contoh komentar/catatan guru:Ananda Dayu telah mengumpulkan karya yang sangat bagus.

Dari segi substansi/isi telah menunjukkan pemahaman tugas-tugas

dengan sangat baik. Demikian juga, dari segi estetika sangat rapi danindah. Ananda Dayu masih perlu usaha untuk lebih tekun lagi dalam memahami ejaan dan tata kalimat.

HO-3.2

Jurnal

Nama Peserta Didik: .

Nomor peserta Didik: .

Tanggal: .

Aspek yang diamati: .

Kejadian: .

Guru:

.

.

.