01. klasifikasi jalan raya_22 september 2014

28
Oleh: Faqih Ma’arif, M.Eng.,A-Mu. KLASIFIKASI JALAN JURUSAN TEKNK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

Upload: novita

Post on 11-Nov-2015

59 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

01. Klasifikasi Jalan Raya_22 September 2014

TRANSCRIPT

  • Oleh:Faqih Maarif, M.Eng.,A-Mu.

    KLASIFIKASI JALAN

    JURUSAN TEKNK SIPILFAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA2014

  • K L A S I F I K A S I J A L A N

    Menurut Fungsi Jalan

    Menurut Kelas Jalan

    Menurut Medan Jalan

    Menurut Wewenang Pembinaan Jalan

  • KLASIFIKASI MENURUT FUNGSI JALAN

    JALAN ARTERIJalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh, Kecepatan rata-rata tinggi, & jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien.

    Jalan yg melayani angkutan pengumpul/pembagi dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata2 sedang & jumlah jalan masuk dibatasi.

    JALAN KOLEKTOR

    Faqih Ma`arif, M.Eng.,A-Mu.

    01

    Jurusan Pendidikan Teknik SIpil

    Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

    Klasifikasi Jalan

    Program S1 T.Sipil

    Selasa, 23 September 2014

    1x Pertemuan

  • Jalan arteri primer dalam kota merupakan terusan jalan arteri primer luar kota.

    Lebar badan jalan arteri primer tidak kurang dari 8 meter

    Jalan arteri primer melalui atau menuju kawasan primer.

    Jalan arteri primer dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 60km/jam.

    KLASIFIKASI MENURUT FUNGSI JALANSelasa, 23 September 2014

    Faqih Ma`arif, M.Eng.,A-Mu.

    01

    Jurusan Pendidikan Teknik SIpil

    Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

    Klasifikasi Jalan

    Program S1 T.Sipil

    1x Pertemuan

  • Sketsa Hierarki Jalan

  • Kondisi minimal Jalan Arteri

    Penampang tipikal jalan arteri

    Kendaraan angkutan barang berat dan

    kendaraan umum bus dapat diizinkan

    melalui jalan ini.

    Lokasi berhenti dan parkir pada badan jalan seharusnya tidak diizinkan.

  • Jalan Arteri Porong (sumber: google.com)

  • Jalan kolektor primer dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 40(empat puluh) km per jam.

    Kondisi minimal Ideal

    Penampang tipikal jalan Kolektor primer

    Besarnya lalu lintas harian rata-rata pada umumnya lebih rendah dari jalan arteriprimer.

    Dianjurkan tersedianya Jalur Khusus yang dapat digunakan untuk sepeda dankendaraan lambat lainnya.

    Jumlah jalan masuk ke jalan kolektor primer dibatasi secara efisien. Jarak antarjalan masuk/akses langsung tidak boleh lebih pendek dari 400 meter.

  • Konsep Klasifikasi fungsi jalan, dalam hubungannya dengan tingkat akses

  • Jalan lokal primer melalui atau menuju kawasan primer atau jalan primerlainnya.

    Jalan lokal primer dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 20(dua puluh) km per jam.

    Kendaraan angkutan barang dan bus dapat diizinkan melalui jalan ini.

    Lebar badan jalan lokal primer tidak kurang dari 6 (enam) meterBesarnya lalu lintas harian rata-rata pada umumnya paling rendah

    pada sistemprimer

  • Penampang tipikal jalan

    Kondisi Minimum

    Jalan arteri sekunder menghubungkan

    Jalan arteri sekunder dirancang berdasarkan

    kecepatan rencana paling rendah 30

    (tiga puluh) km per jam.

    Lebar badan jalan tidak kurang dari 8 (delapan) meter

    Kendaraan angkutan barang ringan dan bus untuk pelayanan kota dapat

    diizinkan melalui jalan ini.

  • Penampang tipikal jalan

    Kondisi Minimum

    Besarnya lalu lintas harian rata-rata pada umumnya paling rendah dibandingkandengan fungsi jalan yang 'lain.

    Kendaraan angkutan barang berat dan bus tidak diizinkan melalui

    fungsi jaIan ini di daerahpemukiman.

    Jalan kolektor sekunder dirancang berdasarken keoepatan

    rencana paling rendah 20(dua puluh) km per jam.

    Lebar badan jalan kolektor sekunder tidak kurang dari

    7 (tujuh) meter

  • Sumber:(www.google.com)

  • Penampang tipikal jalan

    Kondisi Minimum

    Jalan lokal sekunder didesain berdasarkan kecepatan rencana

    paling rendah 10(sepuluh) km per jam.

    Lebar badan jalan lokal sekunder tidak kurang dari

    5 (lima) meter

  • Sumber: www.google.com

    Great people and city

  • Jalan yang melayani angkutan setempat dengan ciri-ciri perjalanan jarak dekat, kecepatan rata-rata rendah, dan jumlah jalan masuk tidak dibatasi.

    JALAN LOKAL

    KLASIFIKASI MENURUT FUNGSI JALANSelasa, 23 September 2014

    Faqih Ma`arif, M.Eng.,A-Mu.

    02

    Jurusan Pendidikan Teknik SIpil

    Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

    Klasifikasi Jalan

    Program S1 T.Sipil

    1x Pertemuan

  • KLASIFIKASI MENURUT KELAS JALAN

    KLASIFIKASI MENURUT KELAS JALAN berkaitan dengan kemampuan jalan untuk menerima beban lalu lintas, dinyatakan dalam muatan sumbu terberat (MST) dalam satuan ton.

    KLASIFIKASI MENURUT KELAS JALAN & KETENTUANNYA serta kaitannya dengan kasifikasi menurut fungsi jalan dapat dilihat dalam Tabel 11.1 (Pasal 11, PP. No.43/1993).

    Selasa, 23 September 2014

    Faqih Ma`arif, M.Eng.,A-Mu.

    01

    Jurusan Pendidikan Teknik SIpil

    Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

    Klasifikasi Jalan

    Program S1 T.Sipil

    1x Pertemuan

  • Selasa, 23 September 2014

    Tabel II.1. Klasifikasi menurut kelas jalan.

    IIIB8IIIAKolektor

    8IIIA10II>10I

    Arteri

    Muatan Sumbu Terberat

    MST (ton)KelasFungsi

    KLASIFIKASI MENURUT KELAS JALAN

    Faqih Ma`arif, M.Eng.,A-Mu.

    01

    Jurusan Pendidikan Teknik SIpil

    Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

    Klasifikasi Jalan

    Program S1 T.Sipil

    1x Pertemuan

  • Selasa, 23 September 2014

    KLASIFIKASI MENURUT MEDAN JALAN

    Medan jalan diklasifikasikan berdasarkan kondisi sebagian besar kemiringan medan yang diukur tegak lurus garis kontur.

    Klasifikasi menurut medan jalan untuk perencanaan geometrik dapat dilihat dalam Tabel 11.2. Klasifikasi menurut medan jalan

    Faqih Ma`arif, M.Eng.,A-Mu.

    01

    Jurusan Pendidikan Teknik SIpil

    Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

    Klasifikasi Jalan

    Program S1 T.Sipil

    1x Pertemuan

  • Selasa, 23 September 2014

    > 25GPegunungan3

    3-25BPerbukitan2

    < 3DDatar1

    Kemiringan Medan(%)

    NotasiJenis MedanNo

    Tabel 11.2. Klasifikasi menurut medan jalan

    KLASIFIKASI MENURUT MEDAN JALAN

    Faqih Ma`arif, M.Eng.,A-Mu.

    01

    Jurusan Pendidikan Teknik SIpil

    Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

    Klasifikasi Jalan

    Program S1 T.Sipil

    1x Pertemuan

  • Selasa, 23 September 2014

    Keseragaman kondisi medan yang diproyeksikan harus mempertimbangkan keseragaman Kondisi medan menurut rencana trase jalan dengan mengabaikan perubahan-perubahan pada Bagian kecil dari segmen rencana jalan tersebut.

    KLASIFIKASI MENURUT MEDAN JALAN

    Faqih Ma`arif, M.Eng.,A-Mu.

    01

    Jurusan Pendidikan Teknik SIpil

    Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

    Klasifikasi Jalan

    Program S1 T.Sipil

    1x Pertemuan

  • KLASIFIKASI MENRT WEWENANG PEMBINAAN JALAN

    KLASIFIKASI JALAN MENURUT WEWENANG PEMBINAANNYA sesuai PP. NO.26/1985 adalah jalan Nasional, Jalan Propinsi, Jalan Kabupaten/Kotamadya, Jalan Desa, dan Jalan Khusus.

    Selasa, 23 September 2014

    Faqih Ma`arif, M.Eng.,A-Mu.

    01

    Jurusan Pendidikan Teknik SIpil

    Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

    Klasifikasi Jalan

    Program S1 T.Sipil

    1x Pertemuan

  • TUGAS PERKULIAHAN

    PRESENTASI