7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

1/17

Epidemiologi Fraktur Maksilofasial

Sunarto Reksoprawiro

Divisi Bedah Kepala Leher, Bagian/SMF Ilmu BedahFK Unair/RSU Dr.Soetomo Surabaya

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

2/17

Pendahuluan

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

3/17

Fraktur maksilofasial : 6% seluruh trauma

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

4/17

Diperlukan :

Pengetahuan Diagnosis dan Terapi

Ketrampilan

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

5/17

0

10

20

30

40

50

60

70

1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

fr.man

fr.mak

fr.zig

fr.nas

Gb.1. Frekwensi fraktur maksilofasial di SMF Ilmu Bedah RSU Dr.Soetomo

Guna data epidemiologis :

1. Mempersiapkan dan memperhitungkan sarana diagnosis & terapi

2. Masukan dalam usaha prevensi

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

6/17

Fraktur maksilofasial

Penelitian retrospektif

Penderita fraktur maksilofasial yang dirawat diSMF Ilmu Bedah RSU Dr.Soetomo(2001-2005)

56,12% domisili luar kota

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

7/17

Umur (tahun) Jenis kelamin Jumlah (%)

Laki-laki Perempuan

1-10 12 7 19 (2,21%)

11-20 206 39 245 (28,52%)

21-30 278 37 317 (36,90%)31-40 114 21 135 (15,71%)

41-50 82 5 87 (10,13%)

51-60 35 4 39 (4,54%)

61-70 13 3 16 (1,86%)

71-80 2 0 2 (0,23%)

81-90 1 0 1 (0,11%)

Total 743 116 859 (100%)

Tabel1. Distribusi umur dan jenis kelamin

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

8/17

Lokasi fraktur Jenis kelamin Jumlah (%)

Laki-laki Perempuan

Mandibula 210 43 253 (29,85%)Maksila 235 22 257 (29,85%)

Zigoma 201 37 238 (27,64%)

Nasal 95 16 111 (12,66%)

Total 741 118 859 (100%)

Tabel 2. Distribusi lokasi fraktur maksilofasial

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

9/17

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

10/17

64,38% disertai trauma tempat lain dari tubuh

Mode of injury

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

11/17

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

12/17

Penyebab fraktur maksilofasial

Kecelakaan lalu lintas 82,46%Kecelakaan kerja 7,11%

Penganiayaan 6,16%

Kecelakaan rumah 4,26%

Sukerena,1983

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

13/17

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

14/17

Peneliti Laki-laki : perempuan

Nyoman Sukerena,1983 8,6 : 1

Kustijo Gunawan,1988 6,6 : 1

Sunarto Reksoprawiro,2006 6 : 1

Penderita laki-laki : perempuan

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

15/17

Periode Frekwensi Trauma penyerta

Sebelum wajib helm (1983-1985) 69 7,3%

Sesudah wajib helm (1985-1987) 91 16%

Operasi Zebra 1985

Penelitian 4 tahun (1983-1987),

368 fraktur maksilofasial

170 kecelakaan lalulintas

sepeda motor

Gunawan,1988

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

16/17

Ringkasan

859 fraktur maksilofasial dalam 5 tahun (170kasus/tahun)

Domisili luar Surabaya 56,12%

: = 6 : 1 Usia terbanyak 21-30 tahun (36,90%)

Kecelakaan lalu lintas 82,46%

Sepeda motor : 61,49%

Trauma penyerta terbanyak cedera otak (56%) Efektifitas helm ??

Diperlukan campur tangan pemerintah untuk prevensi

7/31/2019 01 Epidemiology of Maxillofacial Fracture - SNT

17/17