01 5 ekologi dan estetika tumbuhan

6
1 V. EKOLOGI DAN ESTETIKA TUMBUHAN A. Kondisi Ekosistem Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan perwakilan hutan hujan tropis yang memiliki kerapatan tumbuhan yang sangat beragam. Pada bagian pegunungan, temperatur udara semakin turun dan hutan sekitarnya sering ditutupikabut, dan kelembaban udara yang rendah di daerah ini merupakan habitat ideal bagitumbuhan pemanjat dan lumut. Pada daerah yang lebih tinggi ketersediaan dankondisi udara semakin sedikit dan menipis, dan kelembaban makin rendah, sertaketersediaan nutrisi tanah juga sedikit. Hal ini menyebabkan keanekaragaman jenis tumbuhan semakin rendah dan struktur hutan sudah tidak lengkap, tidak ada pohontinggi. Ahli ekologi membuat klasifikasi ekosistem hutan di TNGGP ke dalam 3 tipevegetasi berdasarkan ketinggian yaitu: Montana Bawah / submontana (1,000-1,500mdpl), Montana (1,500- 2,400 mdpl) dan Sub Alpin (2,400-3,019 mdpl). B. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan 1. Pohon Pohon adalah tumbuhan yang memiliki kayu besar, tinggi dan memiliki satubatang atau tangkai utama dengan ukuran diameter lebih dari 20 cm. Pohonmerupakan tingkatan tertinggi dari pertumbuhan tanaman.Berdasarkan hasil analisisvegetasi yang telah dilakukan pada HM 4,5- 5,5 Jalur Interpretasi Ciwalen ditemukan37 jenis pohon dengan total keseluruhan 39 individu. Jenis pohon yang ditemukanadalah puspa, saninten, rasamala, nangsi, suren, kopo, janitri dan lain-lain.Masing-masing pohon memiliki perbedaan Indeks Nilai Penting (INP) yang dapatdilihat berdasarkan perhitungan frekuensi dan kerapatan. Tabel 1 Lima jenis pohon dengan Indeks Nilai Penting tertinggi di HM 4,5 – HM 5,5 Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango No . Nama Jenis Nama Ilmiah Jumlah INP (%)

Upload: puttypuspita

Post on 12-Dec-2015

48 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekologi tumbuhan

TRANSCRIPT

Page 1: 01 5 Ekologi Dan Estetika Tumbuhan

1

V. EKOLOGI DAN ESTETIKA TUMBUHAN

A. Kondisi Ekosistem

Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan perwakilan hutan hujan tropis yang memiliki kerapatan tumbuhan yang sangat beragam. Pada bagian pegunungan, temperatur udara semakin turun dan hutan sekitarnya sering ditutupikabut, dan kelembaban udara yang rendah di daerah ini merupakan habitat ideal bagitumbuhan pemanjat dan lumut. Pada daerah yang lebih tinggi ketersediaan dankondisi udara semakin sedikit dan menipis, dan kelembaban makin rendah, sertaketersediaan nutrisi tanah juga sedikit. Hal ini menyebabkan keanekaragaman jenis tumbuhan semakin rendah dan struktur hutan sudah tidak lengkap, tidak ada pohontinggi. Ahli ekologi membuat klasifikasi ekosistem hutan di TNGGP ke dalam 3 tipevegetasi berdasarkan ketinggian yaitu: Montana Bawah / submontana (1,000-1,500mdpl), Montana (1,500-2,400 mdpl) dan Sub Alpin (2,400-3,019 mdpl).

B. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan

1. Pohon

Pohon adalah tumbuhan yang memiliki kayu besar, tinggi dan memiliki satubatang atau tangkai utama dengan ukuran diameter lebih dari 20 cm. Pohonmerupakan tingkatan tertinggi dari pertumbuhan tanaman.Berdasarkan hasil analisisvegetasi yang telah dilakukan pada HM 4,5-5,5 Jalur Interpretasi Ciwalen ditemukan37 jenis pohon dengan total keseluruhan 39 individu. Jenis pohon yang ditemukanadalah puspa, saninten, rasamala, nangsi, suren, kopo, janitri dan lain-lain.Masing-masing pohon memiliki perbedaan Indeks Nilai Penting (INP) yang dapatdilihat berdasarkan perhitungan frekuensi dan kerapatan.

Tabel 1 Lima jenis pohon dengan Indeks Nilai Penting tertinggi di HM 4,5 – HM 5,5 Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

No. Nama Jenis Nama Ilmiah Jumlah INP (%)1 Rasamala 2 27,982 Riung anak 1 12,443 Saninten 1 8,834 Janitri 5 8,835 Kitembaga beureum 1 8,54

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa masing-masing pohon memiliki INPyang berbeda. Pohon yang memiliki persentase INP terbesar adalah rasamala dengan besar persentase 27,98%. Hal tersebut berarti frekuensi dankerapatan dari jenis rasamala mendominasi pada plot pengamatan. Sedangkanpersentase INP terkecil yaitu kitembaga beureum dengan besar presentase 8,54%. Hal ini berarti jenis kitembaga beureum tersebut memiliki frekuensi dankerapatan yang rendah pada plot pengamatan.

Page 2: 01 5 Ekologi Dan Estetika Tumbuhan

2

2. Tiang

Tiang merupakan anakan pohon yang memiliki diameter 10 m hingga 20 m.Berdasarkan hasil analisa vegetasi yang dilakukan ditemukan 5 (lima) jenis tiangdengan jumlah total individu 10 (sepuluh). Jenis tiang yang ditemukan adalahwalen, kopo hutan, kondang hijau, kicarang dan kingkilaban. Masing-masing individutersebut memiliki frekuensi dan kerapatan yang berbeda satu sama lainnya.

Tabel 1 Lima jenis tiang dengan Indeks Nilai Penting tertinggi di HM 4,5 – HM 5,5 Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

No. Nama Jenis Nama Ilmiah Jumlah INP (%)1 Walen 1 47,32 Kopo hutan 1 38,43 Kondang hijau 2 38,24 Kicarang 1 35,35 Kingkilaban 1 25,5

Berdasarkan hasil observasi dapat dilihat bahwa jenis tiang yang memiliki INP tertinggi adalah walen sebesar 47,3%. Hal ini berarti jenis walen memiliki frekuensi dankerapatan yang besar, sehingga mendominasi dalam plot pengamatan. Sedangkanjenis yang memiliki INP terkecil adalah kingkilaban dengan persentase INP sebesar 25,5% yang berarti ketiga jenis ini memiliki frekuensi dankerapatan yang rendah pada plot pengamatan.

3. Pancang

Pancang merupakan anakan pohon dengan tinggi 1,5 m dengan diameterkurang dari 10 cm. Pancang yang terdapat pada plot pengamatan terdiri dari beberapajenis, berbagai jenis tersebut memiliki persentase INP yang berbeda.

Tabel 1 Lima jenis pancangdengan Indeks Nilai Penting tertinggi di HM 4,5 – HM 5,5 Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

No. Nama Jenis Nama Ilmiah Jumlah INP (%)1 Kijogo 9 29,72 Bunga terompet 7 28,33 Palam bingbin 20 22,64 Panggang cucuk 4 16,25 Bubukuan 4 16,2

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa jenis pancang yang memiliki INPtertinggi adalah kijogo dengan persentase sebesar 29,7%. Hal iniberarti jenis kijogo memiliki frekuensi dan kerapatan yang tinggipada plot pengamatan, sehingga mendominasi. Sedangkan yang memiliki persentaseterkecil adalah panggang cucuk dan bubukuan dengan persentase sebesar 16,2%yang berarti jenis ini memiliki kerapatan yang rendah pada plot pengamatan.

4. Semai

Semai merupakan tingkat permulaan pohon dari mulai anakan dengan tinggi>1,5 cm. Berdasarkan kegiatan analisa vegetasi yang dilakukan ditemukan 5 jenissemai yaitu sirih penyu, puspa, kikopi leutik, anggur hutan dan saninten. Masing-masingtumbuhan semai tersebut memiliki frekuensi dan kerapatan yang berbeda sehinggadapat mempengaruhi nilai INP.

2

Page 3: 01 5 Ekologi Dan Estetika Tumbuhan

3

Tabel 1 Lima jenis semai dengan Indeks Nilai Penting tertinggi di HM 4,5 – HM 5,5 Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

No. Nama Jenis Nama Ilmiah Jumlah INP (%)1 Sirih penyu 10 24,92 Puspa 1 11,93 Kikopi leutik 1 11,94 Anggur hutan 1 11,95 Saninten 1 11,9

Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa jenis semai yang memiliki persentaseINP tertinggi adalah sirih penyu sebesar 24,9%. Hal ini berarti jenis sirih penyu memiliki frekuensi dan kerapatan yang tinggi pada plot pengamatan. Sedangkan jenisyang memiliki persentase terendah adalah puspa, kikopi leutik, anggur hutan, saninten sebesar 11,9%.Hal ini berarti keempat jenis semai tersebut memiliki frekuensi dan kerapatan yang rendah pada plot pengamatan.

5. Tumbuhan Bawah

Tumbuhan bawah merupakan tumbuhan yang bukan pohon, berfungsi sebagaipenutup tanah yang menjaga kelembaban sehingga proses dekomposisi dapatberlangsung lebih cepat. Proses dekomposisi yang cepat dapat menyediakan unsurhara untuk tanaman pokok. Berdasarkan pengamatan ditemukan 12 jenis tumbuhan bawah yaitu pungpurutan, seledri gunung, sirip penyu, paku andam, ramo giling dan lain-lain.

Tabel 1 Lima jenis tumbuhan bawah dengan Indeks Nilai Penting tertinggi di HM 4,5 – HM 5,5 Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

No. Nama Jenis Nama Ilmiah Jumlah INP (%)1 Ramokayu 21 26,72 Harendong bulu 1 20,33 Ramo giling 15 19,54 Paku andam 9 19,55 Seledri gunung 1 17,9

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa jenis tumbuhan bawah yang memiliki nilai INP tertinggi adalah ramokayu sebesar 26,7%. Data tersebut menunjukan bahwa jenis ramokayu memiliki frekuensi serta kerapatan yang tinggi sehinggamendominasi dalam plot pengamatan. Sedangkan jenis tumbuhan bawah yangmemiliki nilai INP terendah adalah seledri gunung dengan nilai INP sebesar 17,9% yangberarti bahwa frekuensi dan kerapatan dari tumbuhan tersebut tergolong rendah.

6. Epifit

7. Parasit

8. Liana

9. Jamur

Page 4: 01 5 Ekologi Dan Estetika Tumbuhan

4

C. Estetika Tumbuhan

Sajikaninformasimengenaiseluruh informasi setiap jenis yang Anda dapatkan.

Sajikan satu per satu dengan foto dan ilustrasi yang Anda gambar. Penyajian

didasarkan pengelompokkan habitusnya. Ada baiknya disajikan tabel berisi daftar

seluruh jenis yang akan Anda deskripsikan (Tabel 2).

Tabel 2 Daftar jenis tumbuhan yang dijumpai di HM x – HM y Resort Mandalawangi Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

No. Nama Jenis Nama Ilmiah Habitus

123

dst

1. Pohon

a. Jenis xx (Nama ilmiah)

Sajikaninformasimengenaijenissecara detail

dandilengkapidenganilustrasigambarmaupunsketsajikaAndamembuatnya.

Janganmenyajikan data berdasarkanpustaka,

namunsajikanlahinformasiberdasarkanpengamatanAnda.

b. Jenis xx (Nama ilmiah)

c. Dst sesuai jumlah jenis yang didapatkan

2.Semak / Perdu

3.Herba

4.Anggrek

5.Jamur

6. Lumut

7.Paku

8.Liana

4

Page 5: 01 5 Ekologi Dan Estetika Tumbuhan

5

D.Pembahasan