000 profil kota palu 2014

190

Upload: kihelmy

Post on 08-Oct-2015

290 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

000 Profil Kota Palu 2014

TRANSCRIPT

  • PROFIL DAERAH KOTA PALU TAHUN 2014 ISBN : 978-602-7792-26-5 Ukuran Buku : 15 cm x 21 cm Jumlah Halaman : 171 + xviii Naskah : Tim Penyusun Gambar Kulit : Tim Penyusun Diterbitkan Oleh : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan

    Penanaman Modal Kota Palu Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

  • H. RUSDY MASTURA

    Walikota Palu

  • SAMBUTAN

    WALIKOTA PALU

    Kita menyadari bahwa data statistik mempunyai arti dan peranan yang amat penting baik untuk perencanaan, perumusan kebijakan maupun pelaksanaan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan. Oleh karenanya saya menyambut gembira dengan diterbitkannya buku Profil Daerah Kota Palu Tahun 2014.

    Buku ini menyajikan data secara komprehensif dari berbagai bidang,

    untuk itu saya minta agar semua unsur pelaksana dan penanggung jawab pembangunan di Kota Palu agar mengadakan evaluasi sudah sejauh mana hasil-hasil pembangunan yang telah kita capai serta mencermati dimana letak kelemahan dan kekurangannya untuk selanjutnya mengadakan perbaikan dan penyempurnaan guna peningkatan pada tahun yang akan datang.

    Kepada Kepala Bappeda dan PM Kota Palu beserta seluruh jajarannya

    yang telah berhasil menerbitkan buku ini, saya ucapkan terima kasih dan saya harapkan agar senantiasa meningkatkan mutu dan keragaman data yang disajikan.

    Terima kasih dan selamat bekerja, semoga Allah SWT senantiasa

    menyertai kita semua.

    Palu, September 2014

    WALI KOTA,

    H. RUSDY MASTURA

  • KATA PENGANTAR

    Buku Profil Daerah Kota Palu Tahun 2014 merupakan terbitan yang memuat berbagai informasi tentang kondisi geografi, pemerintahan, kependudukan, sosial budaya, sumber daya alam, sarana dan prasarana (infrastruktur), industri, perdagangan, ekonomi dan keuangan. Sebagai terbitan tahunan, buku ini menyajikan data statistik yang menggambarkan keadaan Kota Palu pada periode 2013.

    Tujuan penyusunan Profil Daerah Kota Palu Tahun 2014 ini adalah

    melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan. Kebijakan dan perencanaan pembangunan daerah harus didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

    Akhirnya, pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima

    kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga publikasi ini bisa terbit. Mudah-mudahan publikasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

    Palu, September 2014

    KEPALA BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL KOTA PALU,

    Ir. DHARMA GUNAWAN M., M.Si NIP. 19591125 198903 1 007

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 vii

    DAFTAR ISI

    halaman Halaman Judul i Katalog ii Kata Pengantar iii Sambutan Kepala Bappeda dan PM v Daftar Isi vii Daftar Tabel ix Daftar Gambar xv BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Maksud dan Tujuan 3 BAB II SEJARAH KOTA PALU 5 BAB III KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN DAERAH 11 3.1 Visi dan Misi 12 3.2 RPJMD Kota Palu 2010 2015 13 BAB IV GEOGRAFI 19 4.1 Topografi 20 4.2 Hidrologi dan Klimatologi 21 4.3 Pemanfaatan Lahan 23 BAB V PEMERINTAHAN 27 5.1 Administrasi Pemerintahan 28 5.2 Organisasi Pemerintahan 29 5.3 Aparatur Sipil Negara 30 BAB VI SOSIAL BUDAYA 37 6.1 Demografi 38 6.2 Ketenagakerjaan 47 6.3 Keluarga Berencana 51 6.4 Kesehatan 57 6.5 Pendidikan 60 6.6 Agama 68 BAB VII PERTANIAN 71 7.1 Tanaman Pangan 73 7.2 Hortikultura 75

  • viii Profil Daerah Kota Palu 2014

    7.3 Perkebunan 79 7.4 Peternakan 80 7.5 Perikanan 83 7.6 Kehutanan 85 BAB VIII KONSTRUKSI, INDUSTRI, PERTAMBANGAN,

    PENGGALIAN DAN ENERGI 87

    8.1 Konstruksi 88 8.2 Industri 90 8.3 Pertambangan dan Penggalian 94 8.4 Energi 95 BAB IX PERDAGANGAN 101 9.1 Neraca Perdagangan 102 BAB X PARIWISATA 107 10.1 Hotel 108 10.2 Restoran dan Rumah Makan 110 10.3 Objek Wisata 111 BAB XI TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI 113 11.1 Sarana Transportasi 114 11.2 Sarana Komunikasi 119 BAB XII EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH 123 12.1 Lembaga Keuangan 124 12.2 Harga-harga 135 12.3 Pajak 137 12.4 Pendapatan dan Belanja Daerah 139 12.5 Ekonomi Makro Kota Palu 142 BAB XIII POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN 147 13.1 Lembaga Politik 148 13.2 Lembaga Non Profit 151 13.3 Hukum dan Keamanan 153 BAB XIV PRESTASI DAERAH 161 BAB XV PENUTUP 165 15.1 Kesimpulan 166 15.2 Saran 170

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 ix

    DAFTAR TABEL

    halaman Tabel 4.1 Jumlah, Letak, dan Ketinggian menurut Kecamatan

    di Kota Palu Tahun 2013 20

    Tabel 4.2 Nama Sungai yang Mengalir di Kota Palu menurut Kecamatan

    21

    Tabel 5.1 Ibu Kota Kecamatan, Jumlah Kelurahan, RT dan RW Tahun 2013

    29

    Tabel 5.2 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Palu Tahun 2009 2013

    31

    Tabel 5.3 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Palu Berdasarkan Eselon, Tahun 2013

    31

    Tabel 5.4 Jumlah Pegawai Daerah menurut SKPD dan Jenis Kelamin Kota Palu Tahun 2013

    32

    Tabel 6.1 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin menurut Kecamatan di Kota Palu, 2013

    40

    Tabel 6.2 Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Rata-rata Anggoto Rumah Tangga menurut Kecamatan di Kota Palu, 2013

    40

    Tabel 6.3 Penduduk menurut Kecamatan Umur dan Jenis Kelamin, 2013

    43

    Tabel 6.4 Penduduk Berumur 15 Tahun ke atas menurut Jenis Kegiatan di Kota Palu, 2013

    48

    Tabel 6.5 Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Palu

    49

    Tabel 6.6 Jumlah Lowongan/Kesempatan Kerja menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Palu, Tahun 2013

    50

    Tabel 6.7 Jumlah Keluarga menurut Pentahapan Tahun 2013 52 Tabel 6.8 Banyaknya PUS dan Pencapaian KB Aktif menurut

    Kecamatan Tahun 2013 53

    Tabel 6.9 Jumlah Klinik dan Akseptor KB menurut Kecamatan Tahun 2009 2013

    55

  • x Profil Daerah Kota Palu 2014

    Tabel 6.10 Jumlah Petugas KB menurut Jenis dan Kecamatan Tahun 2013

    56

    Tabel 6.11 Fasilitas Kesehatan menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013

    57

    Tabel 6.12 Praktek Kesehatan Perorangan menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013

    58

    Tabel 6.13 Banyaknya Tenaga Kesehatan menurut Jenis Pendidikan dan Kecamatan Tahun 2013

    59

    Tabel 6.14 Banyaknya Fasilitas Pendidikan Pra Sekolah menurut Kecamatan dan Jenisnya di Kota Palu Tahun 2013

    60

    Tabel 6.15 Banyaknya Fasilitas Pendidikan menurut Tingkat Pendidikan dan Status Sekolah di Kota Palu Tahun 2013

    61

    Tabel 6.16 Banyaknya Fasilitas Pendidikan Perguruan Tinggi menurut Status Kepemilikan di Kota Palu Tahun 2013

    62

    Tabel 6.17 Banyaknya Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar dan Rasio Murid terhadap Guru, Tahun 2013

    64

    Tabel 6.18 Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid terhadap Guru Sekolah Menengah Pertama Negeri dan Swasta menurut Kecamatan Tahun 2013

    65

    Tabel 6.19 Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid terhadapa Guru Sekolah Menengah Atas Negeri dan Swasta menurut Kecamatan Tahun 2013

    66

    Tabel 6.20 Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Murid terhadap Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri dan Swasta menurut Kecamatan Tahun 2013

    67

    Tabel 6.21 Banyaknya Tempat Peribadatan di Kota Palu menurut Agama 2013

    69

    Tabel 7.1 Luas Panen, Hasil Perhektar dan Produksi Palawija Tahun 2013

    74

    Tabel 7.2 Luas Panen, Hasil Perhektar dan Produksi Tanaman Sayur-sayuran menurut Jenisnya, Tahun 2013

    75

    Tabel 7.3 Banyaknya Tanaman Buah-buahan dan Produksi menurut Jenisnya Tahun 2013

    77

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 xi

    Tabel 7.4 Banyaknya Tanaman Obat-obatan dan Produksi menurut Jenisnya Tahun 2013

    78

    Tabel 7.5 Luas Areal Tanaman Perkebunan menurut Jenis Tanaman (Ha) Tahun 2013

    80

    Tabel 7.6 Populasi Ternak Besar dan Ternak Kecil menurut Kecamatan dan Jenisnya Tahun 2013

    82

    Tabel 7.7 Jumlah Pemotongan Hewan Ternak dan Produksi Daging menurut Hewan Ternak Tahun 2013

    82

    Tabel 7.8 Jumlah Alat Penangkap Ikan pada Usaha Peikanan Laut Tahun 2009 2013

    84

    Tabel 7.9 Jumlah Produksi dan Nilai Produksi Perikanan menurut Jenis Usaha Perikanan Kota Palu, 2013

    85

    Tabel 8.1 Jumlah Bangunan menurut Status Perizinan menurut Kecamatan Tahun 2013

    89

    Tabel 8.2 Banyaknya Perusahaan Industri menurut Klasifikasi Industri Tahun 2009 2013

    90

    Tabel 8.3 Nilai Investasi Perusahaan Industri menurut Klasifikasi Industri (jutaan rupiah) Tahun 2009 2013

    92

    Tabel 8.4 Produk Tambang dan Galian Menurut Kecamatan di Kota Palu

    94

    Tabel 8.5 Pembangkit Tenaga Listrik dan Daya Listrik Tahun 2009 2013

    96

    Tabel 8.6 Banyaknya Pelanggan, Kwh yang Diproduksi, Terjual dan yang Dipakai Sendiri/Hilang Tahun 2009 2013

    96

    Tabel 8.7 Rata-rata Produksi Listrik yang Terjual (Kwh) menurut Golongan Tarif Tahun 2009 2013

    97

    Tabel 9.1 Neraca Perdagangan Kota Palu Tahun 2009 2013 (000 US$)

    103

    Tabel 9.2 Perkembangan Volume Ekspor menurut Pelabuhan-pelabuhan Penting Tahun 2009 2013 (ton)

    104

    Tabel 9.3 Perkembangan Volume Impor menurut Pelabuhan-pelabuhan Penting Tahun 2009 2013 (ton)

    104

    Tabel 10.1 Banyaknya Sarana dan Prasarana Akomodasi menurut Klasifikasi Tahun 2009 2013

    109

    Tabel 10.2 Jumlah Warung/Kedai Makan dan Rumah 111

  • xii Profil Daerah Kota Palu 2014

    Makan/Restoran, menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013

    Tabel 10.3 Objek Wisata menurut Jenis dan Pengelola di Kota Palu Tahun 2013

    112

    Tabel 11.1 Jumlah Sarana Transportasi menurut Kecamatan Kota Palu Tahun 2013

    114

    Tabel 11.2 Panjang Jalan menurut Status dan Keadaan Jalan Tahun 2013 (Km)

    115

    Tabel 11.3 Banyaknya Kewajiban Wajib Uji menurut Jenisnya Tahun 2009 2013

    116

    Tabel 11.4 Arus Lalu lintas Pesawat Udara dan Penumpang di Bandara Mutiara Palu Tahun 2009 2013

    117

    Tabel 11.5 Jumlah Barang, Bagasi dan Paket Pos yang Dibongkar dan Dimuat di Bandara Mutiara Palu Tahun 2009 2013 (kg)

    118

    Tabel 11.6 Lalu lintas Kapal, Jumlah Penumpang yang Datang dan Berangkat dan Jumlah Barang yang Dibongkar dan Dimuat di Pelabuhan Pantolan Tahun 2009 2013

    119

    Tabel 11.7 Banyaknya Pelanggan dan Sarana Telekomunikasi menurut STO dan Jenis Penggunaan Tahun 2009 2013

    120

    Tabel 11.8 Banyaknya Surat, Warka/Kartu Pos, Paket Pos dan Wesel Pos Dalam Negeri Tahun 2009 2013

    121

    Tabel 11.9 Banyaknya Surat, Warka/Kartu Pos, Paket Pos dan Wesel Pos Luar Negeri Tahun 2009 2013

    121

    Tabel 11.10 Banyaknya Surat, Warkat/Kartu Pos, Paket Pos dan Wesel Pos Tahun 2013

    122

    Tabel 12.1 Posisi Tabungan Perbankan (juta rupiah) Tahun 2009 2013

    127

    Tabel 12.2 Posisi Penghimpunan Dana Perbankan (juta rupiah) Tahun 2009 2013

    128

    Tabel 12.3 Posisi Deposito Berjangka Bank (juta rupiah) Tahun 2009 2013

    129

    Tabel 12.4 Perputaran Kliring Perbankan (juta rupiah) Tahun 2012 2013

    130

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 xiii

    Tabel 12.5 Jumlah Modal Dalam dan Luar Koperasi menurut Jenis Koperasi Tahun 2009 2013 (000 rupiah)

    134

    Tabel 12.6 Rata-rata Harga Komoditi Penting Tahun 2009-2013 135 Tabel 12.7 Rata-rata Harga Bahan Bangunan Tahun 2009-2013 136 Tabel 12.8 Rata-rata Harga Eceran Sayur-sayuran dan Buah-

    buahan (Rp/Kg) Tahun 2009 - 2013 137

    Tabel 12.9 Realisasi Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan menurut Sektor Pajak Tahun 2010 2013

    138

    Tabel 12.10 Jumlah Wajib PBB dan Luas Tanah yang Dikenakan PBB menurut Sektor Pajak Tahun 2009 2013

    138

    Tabel 12.11 Jumlah Ketetapan, Tunggakan dan Target Realisasi PBB menurut Objek Pajak Tahun 2013

    139

    Tabel 12.12 Realisasi Penerimaan Daerah Otonomi Kota Palu Tahun 2012 2013 (000 rupiah)

    140

    Tabel 12.13 Realisasi Pengeluaran Daerah Otonomi Kota Palu Tahun 2012 2013 (000 rupiah)

    141

    Tabel 12.14 Realisasi Penerimaan dan Pembiayaan Daerah Otonomi Kota Palu Tahun 2013 (000 rupiah)

    142

    Tabel 12.15 Perkembangan Indikator Makro Ekonomi Kota Palu 143 Tabel 13.1 Nama-nama Partai Politik Peserta Pemilu Legislatif

    2009 148

    Tabel 13.2 Komposisi DPRD Kota Palu, Tahun 2013 150 Tabel 13.3 Jumlah Keputusan DPRD Kota Palu Tahun 2009

    2013 151

    Tabel 13.4 Jumlah Lembaga Non Profit berdasarkan Jenis menurut Kecamatan di Kota Palu

    152

    Tabel 13.5 Jumlah Narapidana termasuk Pidana Kurungan/ Pengganti Denda berdasarkan Putusan Pengadilan menurut Jenis Tindak Pidana dan Bulan, Tahun 2013

    155

    Tabel 13.6 Jumlah Narapidana termasuk Pidana Kurungan/ Pengganti Denda berdasarkan Putusan Pengadilan menurut Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Tahun 2009 2013

    155

    Tabel 13.7 Banyaknya Kejahatan terhadap Jiwa/Badan dan Harta Benda menurut Jenisnya Tahun 2012 2013

    157

  • xiv Profil Daerah Kota Palu 2014

    Tabel 13.8 Banyaknya Perkara yang Diselesaikan dan yang menunggak di Pengadilan Agama menurut Kecamatan Tahun 2013

    159

    Tabel 13.9 Jumlah Polisi menurut Wilayah Kerja dan Jenis Kelamin di Kota Palu Tahun 2013

    159

    Tabel 14.1 Prestasi Daerah menurut Jenis Penghargaan Tahun 2009 2013

    162

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 xv

    DAFTAR GAMBAR

    halaman Gambar 4.1 Suhu Udara Kota Palu Tahun 2013 22 Gambar 4.2 Kelembapan Udara Kota Palu Tahun 2013 22 Gambar 5.1 Pembagian Luas Wilayah Kota Palu Dalam 8

    Kecamatan 28

    Gambar 5.2 Jumlah PNS Daerah Kota Palu Tahun 2009 2013 30 Gambar 6.1 Persentase Penduduk Kota Palu menurut

    Kecamatan, 2013 38

    Gambar 6.2 Jumlah Penduduk Kota Palu menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, 2013

    39

    Gambar 6.3 Piramida Penduduk Kota Palu, 2013 42 Gambar 6.4 Kepadatan Penduduk Kota Palu Per Kecamatan

    Tahun 2013 44

    Gambar 6.5 Jumlah Kelahiran dan Kematian di Kota Palu menurut Kecamatan Tahun 2013

    45

    Gambar 6.6 Jumlah Migrasi Masuk dan Keluar Kota Palu menurut Kecamatan Tahun 2013

    46

    Gambar 6.7 Persentase Penduduk 15 tahun ke atas yang Bekerja, Pengangguran dan Bukan Angkatan Kerja di Kota Palu 2013

    47

    Gambar 6.8 Jumlah Pencari Kerja yang Ditempatkan menurut Sektor Kegiatan Ekonomi Tahun 2013

    51

    Gambar 6.9 Jumlah Pengguna KB Berdasarkan Alat Kontrasepsi yang Digunakan Tahun 2009 2013

    54

    Gambar 6.10 Banyaknya Guru Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Palu Tahun 2013

    63

    Gambar 6.11 Jumlah Siswa menurut Jenjang Pendidikan di Kota Palu Tahun 2013

    63

    Gambar 6.12 Persentase Penduduk Kota Palu menurut Agama Tahun 2013

    68

    Gambar 7.1 Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi, 2009 2013

    73

    Gambar 7.2 Populasi Ternak Besar dan Kecil di Kota Palu, Tahun 2013

    81

    Gambar 7.3 Populasi Ternak Unggas di Kota Palu Tahun 2013 81

  • xvi Profil Daerah Kota Palu 2014

    Gambar 7.4 Perkembangan Produksi Perikanan, Tahun 2009 2013 (ton)

    83

    Gambar 7.5 Persentase Luas Hutan menurut Penggunaan di Kota Palu

    86

    Gambar 8.1 Laju Pertumbuhan PDRB pada Sektor Konstruksi di Kota Palu Tahun 2009 - 2013

    88

    Gambar 8.2 Banyaknya Tenaga Kerja Perusahaan Industri menurut Klasifikasi Industri

    91

    Gambar 8.3 Nilai Produksi Perusahaan Industri menurut Klasisfikasi

    93

    Gambar 8.4 Nilai Tambah Perusahaan Industri menurut Klasifikasi Industri (juta rupiah) 2009 2013

    93

    Gambar 8.5 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun 2009 2013

    95

    Gambar 8.6 Perkembangan Produksi Listrik dan Yang Terjual Tahun 2009 2013 (juta kwh)

    95

    Gambar 8.7 Perkembangan Jumlah Gardu Listrik dan Jumlah Pelanggan PLN Tahun 2009 2013

    98

    Gambar 8.8 Persentase Pelanggan PLN menurut Pengguna Listrik

    98

    Gambar 9.1 Perkembangan Nilai Ekspor dan Impor Tahun 2009 2013 (000 US$)

    102

    Gambar 9.2 Laju Pertumbuhan PDRB Subsektor Perdagangan Kota Palu Tahun 2013

    105

    Gambar 10.1 Perkembangan Jumlah Kamar, Tempat Tidur, dan Tenaga Kerja Tahun 2009 - 2013

    108

    Gambar 10.2 Persentase Tenaga Kerja pada Hotel menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013

    109

    Gambar 10.3 Tingkat Penghunian Kamar Hotel menurut Klasifikasi Hotel (persen) Tahun 2009 2013

    110

    Gambar 11.1 Jumlah Pelanggan Telepon menurut STO Tahun 2013

    120

    Gambar 12.1 Persentase Kantor Bank Menurut Status di Kota Palu

    124

    Gambar 12.2 Posisi Kredit Perbankan menurut Sektor Ekonomi Tahun 2010 - 2013

    125

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 xvii

    Gambar 12.3 Posisi Kredit Investasi Bank Pemerintah dan Bank Swasta menurut Sektor Ekonomi Tahun 2010 - 2013

    126

    Gambar 12.4 Persentase Koperasi menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013

    131

    Gambar 12.5 Jumlah Koperasi dan Anggota menurut Jenis Koperasi di Kota Palu Tahun 2013

    132

    Gambar 12.6 Jumlah Simpanan, Cadangan, Volume Usaha, dan SHU menurut Jenis Koperasi di Kota Palu Tahun 2013 (juta rupiah)

    133

    Gambar 12.7 Laju Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2010 2013

    143

    Gambar 12.8 Peranan Sektor-sektor Ekonomi terhadap PDRB Kota Palu Tahun 2013

    144

    Gambar 13.1 Komposisi DPRD Kota Palu Tahun 2013 150 Gambar 13.2 Persentase Narapida menurut Jenis Kejahatan dan

    Pelanggaran Tahun 2013 154

    Gambar 13.3 Banyaknya Kasus Perceraian yang Masuk menurut Jenis Kasus

    158

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 1

    BAB I

    P E N D A H U L U A N

  • 2 Profil Daerah Kota Palu 2014

    1.1 Latar Belakang

    Penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah merupakan salah

    satu betuk pelaksanaan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah yang

    menggunakan konsep otonomi luas, nyata dan bertanggung jawab.

    Sebagai konsekuensi otonomi daerah tersebut dikonstruksikan dalam

    sistem Negara Kesatuan, maka laporan penyelenggaraan Pemerintahan

    Daerah berupa Profil Daerah merupakan salah satu sarana yang sangat

    penting sebagai perekat hubungan hirarkis antara pemerintah pusat dan

    daerah. Penyelengaraan pemerintahan daerah yang diuraikan dalam Profil

    Daerah sebagai wujud nyata serta upaya memetakan kondisi potensi dan

    sumber daya daerah, sehingga dapat dengan mudah diketahui adanya

    peluang pengembangan daerah dalam era persaingan bebas dalam

    pelaksanaan otonomi daerah. Profil daerah merupakan instrumen

    pendukung program pembangunan daerah yang amat penting dan

    strategis sebagai upaya memperkuat perencanaan pembangunan daerah.

    Profil Daerah Kota Palu Tahun 2014 memberikan gambaran umum

    tentang adanya kondisi fisik, karakteristik sosiodemografis, kondisi social

    politik dan social budaya, perekonomian daerah, sarana dan prasarana,

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber pembiayaan,

    kinerja pembangunan yang telah dilaksanakan di Kota Palu. Untuk

    penyelenggaraan pemerintahan serta untuk menghasilkan laporan yang

    akuran dan menghadapi perkembangan kemajuan ke depan penyajian

    Profil Daerah sangat penting dalam pelaksanaan Otonomi Daerah.

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 3

    Kota Palu merupakan ibu kota dari Provinsi Sulawesi Tengah. Kota

    Palu merupakan pusat pemerintahan dan pusat perekonomian di Sulawesi

    Tengah. Tidak bisa dipungkiri, pembangunan Kota Palu di segala bidang

    menunjukkan perkembangan yang signifikan. Dalam kurun waktu sepuluh

    tahun terakhir ini, Kota Palu terus berbenah serta meningkatkan berbagai

    sumber daya baik hayati maupun non hayati.

    Pembangunan Kota Palu akan dapat terlaksana dengan baik dan

    terarah apabila dilakukan dengan perencanaan yang matang.

    1.2 Maksud dan Tujuan

    Adapun maksud penyusunan profil daerah Kota Palu Tahun 2014 yaitu

    sebagai media informasi yang efektif, proporsional dan akuntabel untuk

    penyusunan program dan pengambilan kebijakan pembangunan di Kota

    Palu berdasarkan pada pendekatan perencanaan strategis dan evaluasi

    strategis dalam pengelolaan seluruh potensi sumber daya dan peluang

    pembangunan.

    Sedangkan tujuan dari penyusunan Profil Daerah Kota Palu Tahun

    2014 ini adalah:

    1. Memberikan informasi dan gambaran secara utuh mengenai Kota

    Palu kepada daerah lain, kepada swasta, dan masyarakat pada

    umumnya;

    2. Sebagai bahan acuan untuk studi-studi terkait dengan

    pembangunan di Kota Palu;

    3. Sebagai bahan perencanaan, evaluasi, dan monitoring

    pembangunan di Kota Palu pada masa mendatang.

  • 4 Profil Daerah Kota Palu 2014

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 5

    BAB II

    S E J A R A H K O T A P A L U

  • 6 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Palu adalah Kota Baru yang letaknya di muara sungai. Dr. Kruyt

    menguraikan bahwa Palu sebenarnya tempat baru dihuni orang (De Aste

    Toradjas van Midden Celebes). Awal mula pembentukan Kota Palu berasal

    dari penduduk Desa Bontolevo di Pegunungan Ulayo. Setelah pergeseran

    penduduk ke dataran rendah, akhirnya mereka sampai di Boya Pogego

    sekarang ini

    Kota Palu sekarang ini adalah bermula dari kesatuan empat kampung,

    yaitu: Besusu, Tanggabanggo (Siranindi) sekarang bernama Kamonji,

    Panggovia sekarang bernama Lere, Boyantongo sekarang bernama

    Kelurahan Baru. Mereka membentuk satu Dewan Adat disebut Patanggota.

    Salah satu tugasnya adalah memilih raja dan para pembantunya yang erat

    hubungannya dengan kegiatan kerajaan. Kerajaan Palu lama-kelamaan

    menjadi salah satu kerajaan yang dikenal dan sangat berpengaruh. Itulah

    sebabnya Belanda mengadakan pendekatan terhadap Kerajaan Palu.

    Belanda pertama kali berkunjung ke Palu pada masa kepemimpinan Raja

    Maili (Mangge Risa) untuk mendapatkan perlindungan dari Manado pada

    tahun 1868. Pada tahun 1888, Gubernur Belanda untuk Sulawesi bersama

    dengan bala tentara dan beberapa kapal tiba di Kerajaan Palu, mereka pun

    menyerang Kayumalue. Setelah peristiwa perang Kayumalue, Raja Maili

    terbunuh oleh pihak Belanda dan jenazahnya dibawa ke Palu. Setelah itu ia

    digantikan oleh Raja Jodjokodi. Pada tanggal 1 Mei 1888 Raja Jodjokodi

    menandatangani perjanjian pendek kepada Pemerintah Hindia Belanda.

    Berikut daftar susunan raja-raja Palu :

    1. Pue Nggari (Siralangi) 1796 - 1805 2. I Dato Labungulili 1805 - 1815

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 7

    3. Malasigi Bulupalo 1815 - 1826 4. Daelangi 1826 - 1835 5. Yololembah 1835 - 1850 6. Lamakaraka 1850 - 1868 7. Maili (Mangge Risa) 1868 - 1888 8. Jodjokodi 1888 - 1906 9. Parampasi 1906 - 1921 10. Djanggola 1921 - 1949 11. Tjatjo Idjazah 1949 1960

    Setelah Tjatjo Idjazah, tidak ada lagi pemerintahan raja-raja di

    wilayah Palu. Setelah masa kerajaan telah ditaklukan oleh pemerintah

    Belanda, dibuatlah satu bentuk perjanjian Lange Kontruct (perjanjian

    panjang) yang akhirnya dirubah menjadi Karte Vorklaring (perjanjian

    pendek). Hingga akhirnya Gubernur Sulawesi Tengah menetapkan daerah

    administratif berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tanggal 25

    Februari 1940. Kota Palu termasuk dalam Afdeling Donggala yang kemudian

    dibagi lagi menjadi Arder Afdeling, antara lain Order Palu dengan ibu

    kotanya Palu, meliputi tiga wilayah pemerintahan Swapraja, yaitu :

    1. Swapraja Palu 2. Swapraja Dolo 3. Swapraja Kulawi

    Pertumbuhan Kota Palu setelah Indonesia merebut kemerdekaan

    dari tangan penjajah Belanda kemudian Jepang pada tahun 1945 semakin

    lama semakin meningkat. Dimana hasrat masyarakat untuk lebih maju dari

    masa penjajahan dengan tekad membangun masing-masing daerahnya.

    Berkat usaha makin tersusun roda pemerintahannya dari pusat sampai ke

    daerah-daerah. Maka terbentuklah daerah Swatantra tingkat II Donggala

    sesuai peraturan pemerintah Nomor 23 Tahun 1952 yang selanjutnya

  • 8 Profil Daerah Kota Palu 2014

    melahirkan Kota Administratif Palu yang terbentuk dengan Peraturan

    Pemerintah Nomor 18 Tahun 1978.

    Berangsur-angsur susunan ketatanegaraan RI diperbaiki oleh

    pemerintah pusat disesuaikannya dengan keinginan rakyat di daerah-daerah

    melalui pemecehan dan penggabungan untuk pengembangan daerah,

    kemudian dihapuslah pemerintahan Swapraja dengan keluarnya peraturan

    yang antara lain adalah Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 dan Undang-

    Undang Nomor 29 Tahun 1959 serta Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964

    Tentang Terbentuknya Dati I Propinsi Sulteng dengan Ibukota Palu.

    Dasar hukum pembentukan wilayah Kota Administratif Palu yang

    dibentuk tanggal 27 September 1978 atas Dasar Asas Dekontrasi sesuai

    Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan

    Daerah. Kota Palu sebagai Ibukota Propinsi Dati I Sulawesi Tengah sekaligus

    ibukota Kabupaten Dati II Donggala dan juga sebagai ibukota pemerintahan

    wilayah Kota Administratif Palu. Palu merupakan kota kesepuluh yang

    ditetapkan pemerintah menjadi kota administratif.

    Sebagai latar belakang pertumbuhan Kota Palu dalam

    perkembangannya tidak dapat dilepaskan dari keinginan rakyat di daerah ini

    dalam pencetusan pembentukan Pemerintahan wilayah kota untuk Kota

    Palu dimulai sejak adanya Keputusan DPRD Tingkat I Sulteng di Poso Tahun

    1964. Atas dasar keputusan tersebut maka diambil langkah-langkah positif

    oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan Pemerintah Dati II

    Donggala guna mempersiapkan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan

    kemungkinan Kota Palu sebagai Kota Administratif. Usaha ini diperkuat

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 9

    dengan SK Gubernur KDH Tingkat I Sulteng Nomor 225/Ditpem/1974

    dengan membentuk Panitia Peneliti kemungkinan Kota Palu dijadikan Kota

    Administratif, maka pemerintah pusat telah berkenan menyetujui Kota Palu

    dijadikan Kota Administratif dengan dua kecamatan yaitu Kecamatan Palu

    Barat dan Kecamatan Palu Timur.

    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tanggal 12 Oktober 1994,

    Mendagri Yogi S. Memet meresmikannya Kotamadya Palu dan melantik

    Rully Lamadjido, SH sebagai walikotanya dengan pembagian wilayah

    menjadi empat kecamatan yakni Kecamatan Palu Barat, Kecamatan Palu

    Selatan, Kecamatan Palu Timur, dan Kecamatan Palu Utara.

    Berdasarkan Perda Nomor 4 tahun 2012 tentang pembentukan

    Kecamatan Ulujadi, Kec. Tatanga, Kec. Mantikulore, dan Kec. Tawaeli,

    wilayah Kota Palu terbagi atas delapan kecamatan dan empat puluh lima

    kelurahan. Delapan kecamatan tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Kecamatan Palu Barat 2. Kecamatan Tatanga 3. Kecamatan Ulujadi 4. Kecamatan Palu Selatan 5. Kecamatan Palu Timur 6. Kecamatan Mantikulore 7. Kecamatan Palu Utara 8. Kecamatan Tawaeli

  • 10 Profil Daerah Kota Palu 2014

    LAMBANG DAERAH

    Gambar berbentuk Buah Kelapa dan Belanga (kura tanah) yang bersudut

    lima dengan warna dasar biru, merah, hijau dan kuning melambangkan

    1. Kekayaan yang terkandung dalam bumi Daerah Kota Palu dapat diolah/dimanfaatkan demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat;

    2. Masyarakat Kota Palu bersifat terbuka dalam menerima semua masukan untuk diolah dan senantiasa dimusyawarahkan sehingga lahir suatu keputusan yang pada akhirnya untuk kesejahteraan rakyat;

    3. Mempersatukan semua unsur yang ada di Daerah Kota Palu, untuk bersama sama merasa bertanggung jawab demi kemakmuran Daerah Sulawesi Tengah pada umumnya dan Daerah Kota Palu pada Khususnya;

    4. Gambar buah kelapa dan belanga tanah bersudut lima melambangkan falsafah Pancasila;

    Arti moto Maliu Ntinuvu adalah pengabdian yang tulus dilandasi dengan

    semangat persatuan dan kesatuan yang kokoh dengan senantiasa mendapat

    lindungan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan pembangunan demi

    kehidupan yang makmur, sejahtera dan lestari.

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 11

    BAB III

    KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN DAERAH

  • 12 Profil Daerah Kota Palu 2014

    3.1 Visi dan Misi Kota Palu

    Berbagai isu strategis global, nasional, propinsi dan isu strategis

    Kota Palu yang lahir dari fakta dan realitas permasalahan yang menjadi

    prioritas untuk ditanggani sesegera mungkin serta dengan memperhatikan

    potensi wilayah, kondisi geografis, perekonomian daerah, sosial budaya,

    prasarana dan sarana, serta kodisi sumberdaya aparatur pemerintah yang

    ada sebagai modal dasar yang dimiliki oleh Kota Palu dan faktor-faktor

    strategis yang muncul, amanat pembangunan sebagai yang tercantum

    dalam Pembukaan UUD 1945 dan arah pembangunan nasional 2010-2014

    (RPJMN), arah pembangunan Provinsi Sulawesi Tengah sebagaimana

    termuat dalam RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah 2011-2016 serta

    komitmen politik Walikota dan Wakil Walikota terpilih maka Visi Kota Palu

    Tahun 2010-2015 dirumuskan sebagai berikut:

    KOTA TELUK BERBASIS JASA PARIWISATA, INDUSTRI, DAN

    PERDAGANGAN BERWAWASAN EKOLOGIS

    Visi tersebut merupakan suatu gambaran tentang keadaan dan

    upaya masa mendatang yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan

    pemerintah Kota Palu. Visi merupakan cara pandang jauh kedepan yang

    diharapkan menjadi acuan Pemerintah Kota Palu membawa dan

    menempatkan diri pada suatu tatanan berbangsa dan bernegara serta

    kedudukan hirarki kota sebagai pusat aktivitas kaum urban. Sesuai dengan

    amanat visi tersebut, maka kebijakan pembangunan daerah mengacu pada

    realitas masalah, potensi dan daya dukung lingkungan yang bercirikan nilai-

    nilai sosial budaya, sehingga kebijakan pembangunan tersebut diharapkan

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 13

    mampu membuka ruang bagi partisipasi publik, untuk mewujudkan

    pembangunan Kota yang melayani dan dinikmati oleh warganya bercirikan

    harmonis dalam keragaman.

    Untuk mewujudkan visi tersebut maka Pemerintah Kota Palu

    menetapkan empat misi yang harus dilaksanakan, yaitu:

    1. Mewujudkan Pemerintahan Kota Palu yang bersih, berwibawa,

    dan demokratis;

    2. Mewujudkan sumber daya manusia Kota Palu yang berdaya saing;

    3. Mewujudkan infrastruktur Kota Palu yang harmonis dan

    berwawasan ekologis;

    4. Mewujudkan perekonomian Kota Palu yang berbasis pada jasa

    pariwisata, industri, dan perdagangan.

    3.2 RPJMD Kota Palu 2010 2015

    Beberapa isu strategis yang dimiliki Kota Palu antara lain kualitas

    Pelayanan Publik. Belum optimalnya pelayanan umum kepada masyarakat

    disebabkan rendahnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur,

    rendahnya kinerja sumber daya aparatur, belum memadainya sistem

    kelembagaan (organisasi) dan ketatalaksanaan (manajemen)

    pemerintahan; rendahnya kesejahteraan aparatur pemerintah serta

    banyaknya penyalahgunaan wewenang di tingkat aparatur.

    a. Pelayanan Pendidikan

    Masalah pelayanan pendidikan di Kota Palu ditandai dengan

    biaya pendidikan yang mahal dan sulit diakses oleh

    masyarakat miskin.

  • 14 Profil Daerah Kota Palu 2014

    b. Pelayanan Kesehatan

    Pembangunan kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan

    cukup memberikan hasil dalam meningkatkan derajat

    kesehatan masyarakat yang ditandai dengan menurunnya

    angka kematian ibu melahirkan, angka kematian bayi, angka

    kesakitan dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak

    menular, dengan demikian umur harapan hidup penduduk

    semakin meningkat.

    c. Kurangnya Infrastruktur

    Kondisi infrastruktur di Kota Palu masih kurang, apalagi hal ini

    berkaitan dengan status Ibukota Propinsi Sulawesi Tengah

    menuju kebangkitan menjadi kota yang sejajar dengan kota

    maju lainnya. Infrastruktur yang meliputi sarana dan

    prasarana jalan layaknya sebuah kota maju belum memadai,

    sarana dan prasarana serta asesoris penerangan jalan yang

    tidak memadai sebagai ibukota propinsi, energi yang

    mendukung perkembangan investasi kota, air bersih, serta

    perumahan, sanitasi, pelayanan air minum, dan penyehatan

    lingkungan serta fasilitas infrastruktur penunjang pariwisata

    masih terbatas dari segi kuantitas maupun kualitasnya.

    d. Penataan Lingkungan Hidup Yang Berwawasan Ekologis

    Keberadaan sumberdaya alam, air, tanah dan sumberdaya

    yang lain menentukan aktivitas manusia sehari-hari. Kita tidak

    dapat hidup tanpa udara dan air. Sebaliknya ada pula aktivitas

    manusia yang sangat mempengaruhi keberadaan

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 15

    sumberdaya dan lingkungan di sekitarnya. Kerusakan

    sumberdaya alam banyak ditentukan oleh aktivitas manusia

    termasuk pengelolaan pertambangan rakyat poboya yang

    masuk pada katagori menghawatirkan.

    e. Keamanan dan Konflik Sosial.

    Palu sebagai ibu kota Propinsi Sulawesi Tengah adalah pusat

    politik, ekonomi, sosial budaya yang sarat dengan berbagai

    masalah yang kompleks dapat menjadi tempat yang subur

    tumbuh dan berkembangnya berbagai kejahatan. Masalah

    kamtibmas di wilayah Kota Palu dan sekitarnya yang terjadi

    semakin kompleks dan semakin meningkat.

    f. Pengembangan Kawasan Industri Palu (KIP) menuju Kawasan

    Ekonomi Khusus (KEK)

    Hasil pembangunan selama ini masih dirasakan belum cukup

    memadai untuk mengatasi kesenjangan kesejehteraan di

    berbagai wilayah dan kelompok masyarakat. Ketersediaan

    sumber daya alam yang melimpah belum bisa meningkatkan

    kesejahteraan masyarakat yang memadai.

    Visi dan misi menjadi acuan utama pembangunan daerah selama 5

    (lima) tahun mendatang. Visi dan Misi pemerintah Daerah Tahun 2010-

    2015 ini perlu dirumuskan dan dijabarkan lebih operasional ke dalam

    sejumlah prioritas pembangunan daerah sehingga lebih mudah

    diimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya. Prioritas

    Pembangunan Daerah bertujuan untuk memberikan arah dan fokus

    pembagunan pada lima tahun mendatang, juga menjawab sejumlah

  • 16 Profil Daerah Kota Palu 2014

    tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah dan pemangku kepentingan

    Kota Palu saat ini dan di masa mendatang sekaligus menjadi agenda utama

    Sebagian besar sumber daya dan kebijakan akan diprioritaskan untuk

    menjamin implementasi dari prioritas pembangunan daerah berdasarkan

    Misi Pemerintah Kota Palu. Adapun prioritas pembangunan Kota Palu pada

    periode 2010 2015 antara lain:

    1. Reformasi birokrasi dan tata kelola;

    2. Pendidikan dan kesehatan;

    3. Penanggulangan kemiskinan;

    4. Infrastruktur dan energi;

    5. Iklim investasi dan iklim usaha;

    6. Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana;

    7. Kebudayaan, kreativitas, dan inovasi teknologi; dan

    8. Ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 17

  • 18 Profil Daerah Kota Palu 2014

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 19

    BAB IV

    G E O G R A F I

  • 20 Profil Daerah Kota Palu 2014

    4.1 Topografi

    Kota Palu dengan wilayah seluas 395,06 kilometer persegi, berada

    pada kawasan dataran lembah Palu dan teluk Palu yang secara astronomis

    terletak antara 0,36 - 0,56 Lintang Selatan dan 119,45 - 121,1

    Bujur Timur, tepat berada di bawah garis Khatulistiwa dengan ketinggian 0

    - 700 meter dari permukaan laut.

    Keadaan geologi Kota Palu secara umum sama untuk semua

    kecamatan yaitu jenis tanah alluvial yang terdapat di lembah Palu.

    Tabel 4.1 Jumlah, Letak dan Ketinggian Kelurahan menurut Kecamatan di Kota Palu

    Tahun 2013

    Kecamatan Jumlah

    Kelurahan

    Letak Ketinggian

    Pantai Bukan Pantai

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 21

    berapi dan batuan terobosan yang tidak membeku (Inncous Intrusiverocks).

    Disamping pula batuan-batuan metamorfosis dan sedimen.

    Dataran lembah Palu diperkirakan cocok untuk pertanian intensif.

    Geologi tanah dataran lembah Palu ini terdiri dari bahan-bahan alluvial dan

    colluvial yang berasal dari metamorfosis yang telah membeku. Disamping

    itu tanahnya kemungkinan bertekstur sedang. Topografi daerah ini adalah

    datar sampai berombak-ombak dengan beberapa daerah yang berlembah.

    4.2 Hidrologi dan Klimatologi

    Kota Palu dilalui oleh delapan sungai, diantaranya adalah sebagai

    berikut:

    Tabel 4.2 Nama Sungai yang Mengalir di Kota

    Palu menurut Kecamatan

    Kecamatan Nama Sungai

    01 Palu Barat Sungai Palu

    02 Tatanga Sungai Lewara

    03 Ulujadi -

    04 Palu Selatan Sungai Palu, Sungai Kawatuna

    05 Palu Timur Sungai Palu, sungai Pondo

    06 Mantikulore Sungai Kawatuna, Sungai Pondo, Sungai Watutela

    07 Palu Utara Sungai Taipa

    08 Tawaeli Sungai Pantoloan, Sungai Tawaeli

  • 22 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia yang mempunyai

    dua musim, Kota Palu memiliki karakteristik yang spesifik, dikarenakan

    Kota Palu tidak dapat digolongkan sebagai daerah musim atau disebut

    sebagai Non Zona Musim.

    Gambar 4.1

    Suhu Udara Kota Palu Tahun 2013

    Gambar 4.2

    Kelembapan Udara Kota Palu Tahun 2013

    25

    26

    27

    28

    29

    Suhu Udara (C)

    68

    70

    72

    74

    76

    78

    80

    82

    Jan

    uar

    i

    Feb

    ruar

    i

    Mar

    et

    Ap

    ril

    Me

    i

    Jun

    i

    Juli

    Agu

    stu

    s

    Sep

    emb

    er

    Okt

    ob

    er

    No

    pem

    be

    r

    De

    sem

    be

    r

    KelembapanUdara (%)

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 23

    Pada tahun 2013, rata-rata suhu udara di Kota Palu yang tercatat

    pada Stasiun Udara Mutiara Palu adalah 27,7C Suhu terendah terjadi pada

    bulan Juli yaitu sebesar 26,64C, dan suhu terpanas terjadi pada bulan

    Maret yaitu dengan temperature 28,47C sedangkan bulan-bulan lainnya

    suhu udara berkisar antara 26,82C - 28,18C.

    Kelembaban udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Juli yang

    mencapai 80,78 persen, sedangkan kelembaban udara terendah terjadi

    pada bulan Oktober yaitu 73,09 persen.

    4.3 Pemanfaatan Lahan

    Lahan di Kota Palu terdiri dari lahan kering dan lahan basah. Lahan

    basah sebagian besar digunakan untah sawah, sementara lahan kering

    digunakan untuk lahan pertanian, perkebunan, kehutanan, industri,

    perumahan dan penggunaan lainnya.

    Rencana Pola Ruang Kota mencakup rencana pengembangan

    kawasan lindung dan kawasan budi daya pada wilayah daratan seluas

    39.504 ha dan wilayah laut seluas 10.460 ha. Klasifikasi pola ruang

    wilayah Kota Palu terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budidaya,

    sebagai berikut:

    a. Kawasan Lindung Kota Palu seluas 22.290 ha yang terdiri atas:

    Hutan lindung;

    Kawasan perlindungan setempat, yang meliputi sempadan

    pantai, sempadan sungai, kawasan sekitar mata air;

    Ruang terbuka hijau (RTH) kota, yang antara lain meliputi

    taman RT, taman RW, taman kota dan permakaman;

  • 24 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Kawasan suaka alam dan cagar budaya;

    Kawasan rawan bencana alam, yang meliputi kawasan rawan

    tanah longsor, kawasan rawan gelombang pasang dan

    kawasan rawan banjir dan kawasan lindung lainnya.

    b. Kawasan budi daya Kota Palu meliputi kawasan budi daya wilayah

    darat dengan luas 17.216 ha dan Kawasan Budi Daya wilayah

    laut dengan luas 10.460 ha yang terdiri atas:

    Kawasan perumahan yang dapat dirinci, meliputi perumahan

    dengan kepadatan tinggi, perumahan dengan kepadatan

    sedang, dan perumahan dengan kepadatan rendah;

    Kawasan perdagangan dan jasa, yang diantaranya terdiri atas

    pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern;

    Kawasan perkantoran yang diantaranya terdiri atas

    perkantoran pemerintahan dan perkantoran swasta;

    Kawasan industri, yang meliputi industri rumah tangga/kecil

    dan industri ringan;

    Kawasan pariwisata, yang diantaranya terdiri atas pariwisata

    budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan;

    Kawasan ruang terbuka non hijau;

    Kawasan ruang evakuasi bencana meliputi ruang terbuka atau

    ruang-ruang lainnya yang dapat berubah fungsi menjadi

    melting point ketika bencana terjadi;

    Kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal; dan

    Kawasan peruntukan lainnya, meliputi antara lain: pertanian,

    pertambangan (disertai persyaratan yang ketat untuk

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 25

    pelaksanaan penambangannya), pelayanan umum

    (pendidikan, kesehatan, peribadatan, serta keamanan dan

    keselamatan), militer, dan lain-lain sesuai dengan peran dan

    fungsi kota.

  • 26 Profil Daerah Kota Palu 2014

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 27

    BAB V

    P E M E R I N T A H A N

  • 28 Profil Daerah Kota Palu 2014

    2,10% 3,78% 10,19%

    6,93%

    1,95%

    52,35%

    7,58% 15,12%

    Gambar 5.1 Pembagian Luas Wilayah Kota Palu Dalam 8 Kecamatan

    Palu Barat

    Tatanga

    Ulujadi

    Palu Selatan

    Palu Timur

    Mantikulore

    Palu Utara

    Tawaeli

    5.1 Administrasi Pemerintahan

    Batas-batas wilayah administratif Kota Palu adalah sebagai berikut:

    Sebelah Utara : Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala;

    Sebelah Selatan : Kecamatan Marawola dan Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi;

    Sebelah Barat : Kecamatan Kinovaro dan Kecamatan Marawola Barat, Kabupaten Sigi; dan Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala

    Sebelah Timur : Kecamatan Parigi Kabupaten Parigi Moutong, Kecamatan Tanantovea Kabupaten Donggala.

    Berdasarkan Perda Nomor 4 tahun 2012 tentang pembentukan

    Kecamatan Ulujadi, Kec. Tatanga, Kec. Mantikulore, dan Kec. Tawaeli,

    wilayah Kota Palu terbagi atas delapan kecamatan dan empat puluh lima

    kelurahan.

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 29

    Kecamatan yang memiliki wilayah terluas adalah Kecamatan

    Mantikulore yaitu 206,80 km (52,35%) dan kecamatan yang memiliki

    wilayah terkecil adalah Kecamatan Palu Timur yaitu seluas 7,71 km

    (1,95%).

    5.2 Organisasi Pemerintahan

    Dalam rangka meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah untuk

    pemberdayaan masyarakat melalui upaya pelayanan masyarakat secara

    lebih efektif, efisien dan berkeadilan, diperlukan penataan kembali

    administrasi dan manajemen pemerintahan yang bertumpu kepada nilai-

    nilai dan paradigma baru. Kota Palu memiliki 45 kelurahan, yang terdiri dari

    286 RW dan 1.006 RT.

    Tabel 5.1 Ibu kota Kecamatan, Jumlah Kelurahan, RT dan RW, Tahun 2013

    Kecamatan Ibu Kota

    Kecamatan Jumlah

    Kelurahan Jumlah

    RW Jumlah

    RT

    (1) (2) (3) (4) (5)

    01 Palu Barat Lere 6 37 131

    02 Tatanga Pengawu 6 34 128

    03 Ulujadi Tipo 6 31 101

    04 Palu Selatan Birobuli Utara 5 41 162

    05 Palu Timur Besusu Barat 5 36 132

    06 Mantikulore Talise 7 55 196

    07 Palu Utara Mamboro 5 20 79

    08 Tawaeli Lambara 5 32 77

    Kota Palu 45 286 1006

  • 30 Profil Daerah Kota Palu 2014

    5.3 Aparatur Sipil Negara

    Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara

    sebagai abdi masyarakat atau pelayan publik, Sedangkan fungsinya

    memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil

    dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan

    pembangunan. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sumber daya

    manusia yang memadai. Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki

    diharapkan memunculkan PNS yang kompeten dan memiliki integritas

    tinggi. Pada Tahun 2013 jumlah PNS di lingkungan pemerintah daerah Kota

    Palu berjumlah 8.124 orang. Jumlah tersebut dari tahun 2009 mengalami

    penurunan. Hal ini disebabkan salah satunya adalah karena moratorium

    PNS pada tahun 2011.

    7900

    8000

    8100

    8200

    8300

    8400

    8500

    2009 2010 2011 2012 2013

    Ora

    ng

    Gambar 5.2 Jumlah PNS Daerah Kota Palu Tahun 2009 - 2013

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 31

    Tabel 5.2

    Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota Palu

    Tahun 2009 - 2013

    Tingkat Pendidikan Jumlah PNS Daerah

    (1) (2)

    SD 51

    SLTP/sederajat 62

    SLTA/sederajat 1 898

    Diploma I 142

    Diploma II 646

    Diploma III/Akademi 712

    S 1 4 425

    S 2 187

    S 3 1

    2013 8 124

    Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Palu

    Tabel 5.3 Banyaknya Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kota

    Palu Berdasarkan Eselon, Tahun 2013

    Eselon Jumlah PNS Daerah

    (1) (4)

    Eselon 1 0

    Eselon 2 34

    Eselon 3 156

    Eselon 4 737

    Eselon 5 32

    JFT 4 984

    JFU 2 181

    Kota Palu 8 124

    Sumber: Badan Kepegawaian Daerah Kota Palu

  • 32 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Tabel 5.4 Jumlah Pegawai Daerah menurut SKPD dan Jenis Kelamin Kota Palu

    Tahun 2013

    Nama SKPD L P Total

    (1) (2) (3) (4)

    1

    BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

    16 45 61

    2 BADA KEPEGAWAIAN DAERAH 22

    33 55

    3 BADAN KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

    16 14 30

    4 BADAN LINGKUNGAN HIDUP 19 19 38 5 BADAN NARKOTIKA KOTA PALU 20 11 31

    6 BADAN PELAKSANA PENYULUH DAN KETAHANAN PANGAN

    39 33 72

    7 BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU 15 20 35 8 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 18 11 29 9 BADAN PENANGGULANGAN DAERAH 24 17 41

    10 BAPERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PENANAMAN MODAL

    24 24 48

    11 DINAS KEBERSIHAN DAN PERTANAMAN 91 22 113 12 DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA 18 32 113

    13 DINAS KEPENDUDUKAN DAN DAN PENCATATAN SIPIL

    17 36 53

    14 DINAS KESEHATAN 21 60 81

    15 DINAS PEKERJAAN UMUM,ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

    109 42 151

    16 DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA 25 14 39 17 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERUMAHAN 38 31 69

    18 DINAS PENDAPATAN, PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH

    74 60 134

    19 DINAS PENDIDIKAN 63 59 122

    20 DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

    109 38 147

    21 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN,KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

    41 21 62

    22 DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN DAN KELAUTAN

    50 42 92

    23 DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA 5 5 10

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 33

    Lanjutan Tabel 5.4

    (1) (2) (3) (4)

    24 DINAS TENAGA KERJA DAN SOSISAL 29 30 59 25 GUDANG FARMASI 3 4 7 26 INSPEKTORAT 14 11 25 27 KANTOR PEMADAM KEBAKARAN 41 3 44

    28 KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI

    5 8 13

    29 KANTOR SATUA POLISI PAMONG PRAJA 81 15 96 30 KECEMATAN MANTIKULORE 9 8 17 31 KECEMATAN PALU BARAT 14 10 24 32 KECEMATAN PALU SELATAN 18 11 29 33 KACEMATAN PALU TIMUR 14 6 20 34 KECEMATAN PALU UTARA 7 8 15 35 KECEMATAN TATAGA 7 9 16 36 KECEMATAN TAWELI 6 10 16 37 KECEMATAN ULU JADI 8 6 14 38 KELURAHAN BAIYA 7 3 10 39 KELURAHAN BALAROA 8 2 10 40 KELURAHAN BARU 7 4 11 41 KELURAHAN BESUSU BARAT 8 11 19 42 KELURAHAN BESUSU TENGAH 5 3 8 43 KELURAHAN BESUSU TIMUR 2 12 14 44 KELURAHAN BIROBULI SELATAN 11 8 13 45 KELURAHAN BIROBULI UTARA 11 6 17 46 KELURAHAN BAYOGE 5 4 9 47 KELURAHAN BULURI 7 2 9 48 KELURAHAN DONGALA KODI 4 4 8 49 KELURAHAN DUYU 7 4 11 50 KELURAHAN KABONENA 8 6 14 51 KELURAHAN KAMONJI 6 5 11 52 KELURAHAN KAWATUNA 7 3 1 53 KELURAHAN KAYUMALUE NGAPA 6 3 9 54 KELURAHAN KAYUMALUE PAJEKO 6 4 10 55 KELURAHAN LAMBARA 6 4 10 56 KELURAHAN LASOANI 5 9 14 57 KELURAHAN LAYANA INDAH 5 4 9 58 KELURAHAN LERE 5 4 9 59 KELURAHAN LOLU SELATAN 5 6 11 60 KELURAHAN LOLU UTARA 5 8 13 61 KELURAHAN MAMBORO 9 4 13 62 KELURAHAN MAMBORO BARAT 4 2 6

  • 34 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Lanjutan Tabel 5.4

    (1) (2) (3) (4)

    63 KELURAHAN NUNU 8 2 10 64 KELURAHAN PALUPI 4 13 17 65 KELURAHAN PANAU 4 4 8 66 KELURAHAN PANTOLOAN 7 2 9 67 KELURAHAN PANTOLOAN BOYA 6 2 8 68 KELURAHAN PENGAWU 8 3 11 69 KELURAHAN PETOBO 9 11 20 70 KELURAHAN POBOYA 8 2 10 71 KELURAHAN SILAE 6 4 10 72 KELURAHAN SIRANINDI 4 4 8 73 KELURAHAN TAIPA 8 1 9 74 KELURAHAN TALISE 10 5 15 75 KELURAHAN TANAMODINDI 6 10 16 76 KELURAHAN TATURA SELATAN 4 12 16 77 KELURAHAN TATURA UTARA 3 10 13 78 KELURAHAN TAVANJUKA 2 6 8 79 KELURAHAN TIPO 5 4 9 80 KELURAHAN TONDO 4 8 12 81 KELURAHAN UJUNA 6 7 13 82 KELURAHAN WATUSAMPU 6 2 8 83 PEMERINTAH KOTA PALU 43 60 103 84 PUSKESMAS BIROBULI 6 37 43 85 PUSKESMAS DUYU 4 24 28 86 PUSKESMAS KAMONJI 6 44 50 87 PUSKESMAS KAWATUNA 6 30 36 88 PUSKESMAS MABELOPURA 6 41 47 89 PUSKESMAS MAMBORO 4 24 28 90 PUSKESMAS PANTOLOAN 8 28 36 91 PUSKESMAS PETOBO 2 41 43 92 PUSKESMAS SINGGANI 6 44 50 93 PUSKESMAS TALISE 5 34 39 94 PUSKESMAS TAWAELI 5 28 33 95 PUSKESMAS TIPO 3 26 29 96 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANUTAPURA 87 330 417 97 SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) 7 11 18 98 SD NEGERI PALU 335 1163 1498 99 SD SWASTA PALU 57 174 231 100 SEKRETARIAT DAERAH 85 54 139 101 SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI 3 5 8

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 35

    Lanjutan Tabel 5.4

    (1) (2) (3) (4)

    102 SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

    23 24 47

    103 SEKRETARIAT KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA PALU

    2 0 2

    104 SMA NEGERI PALU 189 336 525 105 SMA SWASTA PALU 75 116 191 106 SMK NEGERI PALU 186 239 425 107 SMK SWASTA PALU 7 12 19 108 SMP NEGERI PALU 270 655 925 109 SMP SWASTA PALU 76 167 243 110 TK PEMBINA 0 13 13 111 TK SWASTA PALU 2 56 58 112 TK-SD SWASTA PALU 1 222 223 113 UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN

    PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU BARAT 13 22 35

    114 UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU SELATAN

    8 13 21

    115 UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU TIMUR

    15 9 24

    116 UPTD URUSAN PENDIDIKAN TK DAN PENDIDIKAN DASAR KECAMATAN PALU UTARA

    14 5 19

    117 KOMISI PEMILIHAN UMUM 8 4 12

    TOTAL 2 968 5 156 8 124

  • 36 Profil Daerah Kota Palu 2014

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 37

    6.1 Demografi6.1.1 Jumlah Penduduk

    Jumlah penduduk di suatu wilayah dipengaruhi oleh tiga komponendemografi yaitu kelahiran (birth), kematian (death) dan perpindahan penduduk(migration).

    Jumlah penduduk Kota Palu pada tahun 2013 mencapai 356.279 jiwa dantersebar di 8 kecamatan, yang terdiri dari 179.291 jiwa penduduk laki-laki dan176.988 jiwa penduduk perempuan. Kecamatan Palu Selatan memiliki jumlahpenduduk tertinggi yaitu 69.087 jiwa (19,39%) sedangkan yang terendahadalah Kecamatan Tawaeli yaitu hanya 19.761 jiwa (5,55%).

    Gambar 6.1 Persentase Penduduk Kota Palu menurut Kecamatan, 2013

    [Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]

    PALU BARAT14,24%

    TATANGA12,49%

    ULUJADI8,01%

    PALUSELATAN19,39%

    PALU TIMUR15,36%

    MANTIKULORE18,97%

    PALU UTARA5,98% TAWAELI5,55%

    BAB VIS O S I A L B U D A Y A

  • 38 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Ditinjau dari jenis kelamin, pada tahun 2013 jumlah penduduk laki-lakitercatat sebanyak 179.291 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak176.988 jiwa. Gambar 6.2 menunjukkan perbandingan jumlah pendudukmenurut jenis kelamin per kecamatan.Gambar 6.2 Jumlah Penduduk Kota Palu menurut Jenis Kelamin dan

    Kecamatan, 2013

    [Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]Dari jumlah tersebut, jumlah penduduk laki-laki lebih banyak daripada

    penduduk perempuan. Rasio jenis kelamin penduduk Kota Palu tahun 2013adalah 101. Artinya, tiap 100 penduduk perempuan ada 101 penduduk laki-laki.

    Seks rasio tertinggi terdapat pada Kecamatan Mantikulore yaitu 104.Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah banyaknya tenaga laki-lakibekerja di daerah pertambangan emas yang terletak di Kelurahan Poboya,Kecamatan Mantikulore. Berikut ditampilkan hasil perhitungan rasio jeniskelamin untuk masing-masing kecamatan.

    010000200003000040000500006000070000

    Laki-laki Perempuan

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 39

    Tabel 6.1 Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Rasio JenisKelamin menurut Kecamatan di Kota Palu, 2013

    Kecamatan Penduduk (Jiwa) Rasio JenisKelaminLaki-Laki Perempuan Jumlah(1) (2) (3) (4) (5)

    Palu Barat 25 369 25 382 50 751 100Tatanga 22 516 21 990 44 506 102Ulujadi 14 358 14 184 28 542 101Palu Selatan 34 738 34 349 69 087 101Palu Timur 27 220 27 493 54 713 99Mantikulore 34 406 33 197 67 603 104Palu Utara 10 659 10 658 21 317 100Tawaeli 10 025 9 735 19 760 103Kota Palu 179 291 176 988 356 279 101

    [Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]

    Tabel 6.2 Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga dan Rata-rataAnggota Rumah Tangga Menurut Kecamatan di Kota Palu, 2013

    Kecamatan JumlahPendudukRumahTangga

    Rata-rata AnggotaRumah Tangga

    (1) (2) (3) (4)Palu Barat 50 751 12 811 4Tatanga 44 506 9 567 5Ulujadi 28 542 6 376 4Palu Selatan 69 087 16 745 4Palu Timur 54 713 13 873 4Mantikulore 67 603 13 504 5Palu Utara 21 317 4 057 5Tawaeli 19 760 4 164 5Kota Palu 356 279 81 097 4

    356 279 4[Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]

  • 40 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Rata-rata jumlah anggota rumah tangga untuk tiap satu rumah tanggadi Kota Palu adalah 4 orang.

    6.1.2 Komposisi Umur PendudukPiramida penduduk menggambarkan komposisi penduduk menurut umur

    dan jenis kelamin yang disajikan secara grafik. Sumbu horizontal (dasarpiramida penduduk) menunjukkan jumlah penduduk dapat berupa jumlahabsolut ataupun persentase, sedangkan sumbu vertikal menunjukkan umur.Dasar piramida dimulai dengan kelompok umur termuda dan dilanjutkan keatas untuk kelompok umur yang lebih tua dan biasanya puncak piramida untukkelompok umur yang lebih tua sering dibuat dengan sistem umur terbuka(75+), dan bagian kiri piramida digunakan untuk mewakili penduduk laki-lakisedangkan bagian kanan untuk penduduk perempuan.

    Gambar 6.3 menunjukkan komposisi atau struktur umur penduduk diKota Palu terbesar selama tahun 2013 berada pada kelompok umur 20-24tahun, hal ini menunjukkan bahwa penduduk Kota Palu masih tergolongpenduduk muda.

    Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggapsebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masihtergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu,penduduk berusia di atas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudahmelewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usiakerja yang dianggap produktif.

    Dengan melihat perbandingan jumlah penduduk yang berusia nonproduktif dengan penduduk usia produktif dapat diketahui besarnya angka

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 41

    ketergantungan pada Tahun 2013 yaitu sebesar 39. Artinya bahwa setiap 100orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggungansebanyak 39 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.

    Gambar 6.3 Piramida Penduduk Kota Palu, 2013

    0-45-9

    10-1415-1920-2425-2930-3435-3940-4445-4950-5455-5960 - 6465-6970-7475+

    Laki-Laki Perempuan30000 20000 10000 0 10000 20000 30000

  • 42 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Gambaran lebih lengkap mengenai jumlah penduduk menurutkelompok umur dan jenis kelamin di Kota Palu pada tahun 2013 sebagaimanapada Tabel 4.5 berikut.

    Tabel 6.3Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2013

    Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan Jumlah(1) (2) (3) (4)0-4 16 882 16 226 33 1085-9 14 228 13 178 27 406

    10-14 15 021 14 462 29 48315-19 20 429 21 629 42 05820-24 21 930 21 394 43 32425-29 16 515 15 731 32 24630-34 15 206 14 762 29 96835-39 13 549 13 902 27 45140-44 12 581 12 864 25 44545-49 10 517 10 090 20 60750-54 8 277 7 604 15 88155-59 5 895 5 532 11 42760-64 3 721 3 673 7 39465-69 2 226 2 497 4 72370-74 1 203 1 586 2 78975+ 1 111 1 858 2 969

    Kota Palu 179 291 176 988 356 279[Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]

    6.1.3 Kepadatan PendudukSeiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, maka tingkat kepadatan

    penduduk juga mengalami peningkatan. Hingga akhir tahun 2013 dengan luas

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 43

    wilayah Kota Palu 395,06 km, kepadatan penduduk tercatat sebanyak 902jiwa/km, artinya tiap km2 wilayah Kota Palu dihuni sebanyak 902 jiwa.

    Bila dilihat penyebaran penduduk pada tingkat kecamatan, KecamatanPalu Timur merupakan wilayah dengan kepadatan tertinggi yaitu 7.055jiwa/km, sedangkan Kecamatan Mantikulore merupakan wilayah yangterjarang penduduknya yaitu hanya sekitar 327 jiwa/km.

    Gambar 6.4 Kepadatan Penduduk Kota Palu Per Kecamatan Tahun 2013(Jiwa/Km2)

    [Diolah dari Hasil Proyeksi Penduduk 2013]

  • 44 Profil Daerah Kota Palu 2014

    6.1.4 Fertilitas, Mortalitas, dan MigrasiBerdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, selama

    tahun 2013 jumlah kelahiran penduduk di Kota Palu mencapai 5.761 orang.Jumlah kelahiran tertinggi pada tahun 2013 di Kecamatan Mantikulore yaitusebesar 1.110 jiwa. Sedangkan jumlah kelahiran terendah di Kecamatan PaluUtara yaitu 322 jiwa.

    Gambar 6.5 Jumlah Kelahiran dan Kematian Kota di Palu Menurut Kecamatan,Tahun 2013

    Sumber : Kelurahan se-Kota Palu

    Tingkat kelahiran kasar/Crude Birth Rate (CBR) tahun 2013 sebesar 16.Angka tersebut mengandung arti bahwa pada tahun 2013 ada anak yang lahirsebesar 16 per 1000 orang penduduk Kota Palu.

    279 274 224 195 274324

    93 171

    932

    652 612805

    9351110

    322 393

    0200400600800

    100012001400

    Kematian Kelahiran

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 45

    Jumlah kematian di Kota Palu sepanjang tahun 2013 sebesar 1834orang. Besarnya tingkat kematian kasar/Crude Death Rate (CDR) adalah 5Angka ini berarti bahwa pada tahun 2013 setiap 1.000 orang penduduk KotaPalu terdapat 5 kematian.

    Secara umum migrasi dipengaruhi oleh faktor ekonomi dalam hal inikesempatan mendapatkan pekerjaan untuk mencapai peningkatan tarafhidup/kesejahteraan. Selain faktor ekonomi, juga dipengaruhi oleh aktivitaslainnya seperti bersekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya.

    Jumlah migrasi masuk penduduk tertinggi di Kecamatan Palu Selatan,sedangkan terendah di Kecamatan Tawaeli. Untuk migrasi keluar, tertinggi diKecamatan Palu Selatan diikuti Kecamatan Palu Barat.

    Gambar 6.6 Jumlah Migrasi Masuk dan Keluar Kota Palu MenurutKecamatan, Tahun 2013

    Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

    0100200300400500600700

    257 237 258

    439

    176

    421

    101 55

    499

    260 239

    679

    151258

    41 55

    Migrasi Masuk Migrasi Keluar

  • 46 Profil Daerah Kota Palu 2014

    6.2 KetenagakerjaanPenduduk Usia Kerja (PUK) adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke

    atas. Penduduk Usia Kerja diklasifikasikan menjadi 2 yaitu Angkatan Kerja danBukan Angkatan Kerja. Yang tergolong Angkatan Kerja adalah penduduk usiakerja yang bekerja atau memiliki pekerjaan tapi sementara tidak bekerja, danpenganggur. Sedangkan Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerjayang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melakukan kegiatan lainnya.Gambar 6.7 Persentase Penduduk 15 Tahun Ke atas yang Bekerja,

    Pengangguran dan Bukan Angkatan Kerja di Kota Palu,2013

    [Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2013]

    Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), padatahun 2013, dari total penduduk usia kerja di wilayah Kota Palu, terdapat 63,57persen penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja, sementara sisanya36,43 persen penduduk termasuk dalam bukan angkatan kerja.

    59%5%

    36%Bekerja

    Pengangguran

    Bukan AngkatanKerja

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 47

    Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS), daritotal angkatan kerja pada tahun 2013, penduduk Kota Palu yang bekerjatercatat sebesar 92,97 persen sedangkan yang diklasifikasikan sebagaipenganggur sekitar 7,03 persen.

    Tabel 6.4Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas menurut Jenis Kegiatan di Kota Palu, 2013

    Jenis Kegiatan Persentase(1) (2)

    1. Angkatan Kerja 63,57 Bekerja 92,97 Pengangguran 7,03

    2. Bukan Angkatan Kerja 36,43 Sekolah 26,81 Mengurus Rumah Tangga 56,48 Lainnya 16,71

    Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 63,57Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 7,03Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) 92,97

    [Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2013]

    Pada tahun 2013, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas TenagaKerja dan Transmigrasi Kota Palu, jumlah pencari kerja yang terdaftar sebanyak5.855 orang. Berdasarkan tingkat pendidikan, pencari kerja terbanyak adalahmereka yang berpendidikan S1 dan S2, diikuti yang berpendidikan SMU danDiploma, sisanya berpendidikan SLTP dan SD. Meskipun demikian, ternyatalowongan kerja atau kesempatan kerja terbanyak diperuntukkan lulusan SMUsederajat. Hal ini menyebabkan banyaknya pengangguran lulusan S1 maupunS2.

  • 48 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Tabel 6.5Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis

    Kelamin di Kota Palu, Tahun 2013

    BulanTingkat Pendidikan

    SD SLTP SMU/SMK Diploma I/II/IIISarjana/Pasca S

    L P L P L P L P L P(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

    Januari - - - - 12 8 5 54 20 39Februari - - - - 12 12 - 13 22 37Maret - 1 1 - 14 2 8 12 26 52April - 4 - 11 56 129 14 60 92 149Mei - 4 5 9 99 152 44 173 141 241Juni - - 3 2 51 52 16 64 108 198Juli - 2 5 5 68 56 20 54 131 215Agustus 1 3 32 18 153 153 89 315 382 486September - - - - 407 395 162 582 556 769Oktober - - 6 1 113 112 11 30 413 670Nopember - - - - 18 15 2 5 6 8Desember - - - - 6 7 - 1 9 18

    Jumlah 2013 1 14 52 46 1 009 1 093 371 1 363 1 906 2 882

    Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Palu

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 49

    Tabel 6.6 Jumlah Lowongan/Kesempatan Kerja menurut TingkatPendidikan dan Jenis Kelamin di Kota Palu, Tahun 2013

    BulanJumlah Lowongan/Kesempatan Kerja

    SD SLTP SMU/SMK DiplomaI/II/IIISarjana/Pasca S

    L P L P L P L P L P(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

    Januari - 2 - - - - - - - -Februari - - - - - - - - - -Maret - - - - 370 208 5 7 9 8April - - - - - - - - - -Mei - - - - 46 48 - - - 1Juni - - - - - - - - - -Juli - 16 2 5 321 276 7 4 111 65Agustus - - - - - - - - - -September - - - - - - - - - -Oktober - - - - 32 4 - - 5 5Nopember - - - - 60 72 - - 5 4Desember - 19 - 5 5 5 16 16 21 27

    Jumlah 2013 - 37 2 10 834 613 28 27 150 110Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Palu

  • 50 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Gambar 6.8 Jumlah Pencari Kerja Yang Ditempatkan menurut SektorKegiatan Ekonomi, Tahun 2013

    Sumber: Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Palu

    6.3 Keluarga BerencanaKeluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang

    dirancang untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera denganmembatasi kelahiran. Tujuan umum program KB oleh pemerintah adalah untukmeningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NormaKeluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang menjadi dasar terwujudnyamasyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligusmenjamin terkendalinya pertambahan penduduk.

    0100200300400500600

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Laki-laki Perempuan

    1. Pertanian, Peternakan,Kehutanan, Perkebunan danPerikanan2. Pertambangan danPenggalian3. Industri Pengolahan4. Listrik, Gas, dan Air Minum5. Bangunan6. Perdangan Besar danPerdagangan Eceran sertaRumah Makan dan Hotel7. Angkutan, Pergudangandan Komunikasi8. Keuangan dan Asuransi,Usaha Persewaan Bangunandan jasa Perusahaan9. Jasa Kemasyarakatan,Sosial dan Perorangan

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 51

    6.3.1 Pentahapan KeluargaKebutuhan pangan dan sandang, perumahan dan fasilitas tempat

    tinggal merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan tingkatkesejahteraan. Unsur-unsur rumah yang sering menjadi indikator perumahanadalah kualitas dan fasilitas bangunan. Fenomena ini dijadikan sebagai ukuranuntuk mengukur tingkat kesejahteraan menurut pentahapan keluarga kedalam golongan keluarga pra sejahtera (Pra KS) dan keluarga sejahtera (KS).

    Tabel 6.7 Jumlah Keluarga menurut Pentahapan, Tahun 2013

    KecamatanTahapan Keluarga

    PraKS KS I KS II KS III

    KS IIIPlus Jumlah

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)01 Palu Barat 1 348 3 037 4 146 2 949 2 311 13 79102 Tatanga 913 1 880 2 895 4 673 1 285 11 64603 Ulujadi 1 118 1 452 2 256 1 889 420 7 13004 Palu Selatan 1 805 2 146 4 482 4 037 1 829 14 29905 Palu Timur 1 232 1 574 4 696 3 808 1 591 12 90106 Mantikulore 1 580 2 233 2 392 3 934 2 453 12 59207 Palu Utara 878 1 468 1 765 747 132 4 99008 Tawaeli 902 1 168 1 872 519 124 4 586Kota Palu 9 776 14 959 24 504 22 551 10 145 81 935

    Sumber : Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palu

    Pada tabel di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2013 jumlah PraKS tercatat sebesar 9.776 KK (11,93 persen), tahapan KS I sebesar 14.959 KK(18,26 persen), tahapan KS II sebesar 25.504 KK (29,91 persen), tahapan KS IIIsebesar 22.551 KK (27,52 persen), dan tahapan KS III plus tercatat sebesar10.145 KK (12,38 persen).

    Pentahapan Pra KS merupakan tahapan tingkat bawah yang

  • 52 Profil Daerah Kota Palu 2014

    dikategorikan hidup dibawah garis kemiskinan. Sedangkan tahapan KS Idikategorikan sebagai penduduk yang rentan dengan kemiskinan. Sementaratahapan KS II, KS III, dan KS III plus dapat dikategorikan penduduk yangmemiliki tingkat kesejahteraan menengah ke atas.

    6.3.2 Alat KontrasepsiKeluarga Berencana (KB) menunjukkan perkembangan ke arah yang

    lebih baik dengan dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat terutamapasangan usia subur. Data tentang KB dapat dilihat pada Tabel 6.8Tabel 6.8 Banyaknya PUS dan Pencapaian KB Aktif menurut Kecamatan,

    Tahun 2013

    Kecamatan PUS Target Pencapaian % terhadapTarget PUS(1) (2) (3) (4) (5) (6)

    01 Palu Barat 9 911 7 343 9 706 132% 98%02 Tatanga 8 067 5 761 6 629 115% 82%03 Ulujadi 5 596 3 704 4 164 112% 74%04 Palu Selatan 11 766 9 142 10 078 110% 86%05 Palu Timur 7 691 5 018 5 473 109% 71%06 Mantikulore 9 960 5 118 6 196 121% 62%07 Palu Utara 3 343 1 913 2 948 154% 88%08 Tawaeli 2 685 1 608 2 123 132% 79%Kota Palu 2013 59 019 39 607 47 317 119% 80%

    Sumber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palu

    Pada tahun 2013 jumlah pasangan usia subur (pasangan suami istriyang usia istrinya antara 15-49 tahun) di Kota Palu mencapai 59.019 pasang,sedangkan jumlah peserta KB yang aktif sebesar 47.317 orang. Melihat jumlahpeserta KB aktif, berarti sekitar 80 persen dari pasangan usia subur sedang ber-KB.

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 53

    Gambar 6.9 Jumlah Pengguna KB Berdasarkan Alat Kontrasepsi yangdigunakan Tahun 2009 2013

    Sumber : Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palu

    Gambar 6.9 menunjukkan bahwa pengguna KB dari tahun ke tahunmengalami peningkatan. Hal ini berarti kesadaran masyarakat akan pentingnyamengatur jumlah anak meningkat. Jenis alat/cara kontrasepsi yang palingdiminati adalah suntikan (7.187), diikuti oleh yang menggunakan pil (5.664),IUD (2.260), kondom (1.413), implant (833), dan MOP/MOW (717).

    Untuk mendukung keberhasilan program Keluarga Berencana (KB)dalam rangka mengatur kelahiran maka pada setiap kecamatan telah dibentukklinik KB. Pada tahun 2013 terdapat 74 klinik KB di Kota Palu. Data lengkapjumlah klinik KB dan akseptor tiap kecamatan sebagai berikut.

    5664

    1413

    2260

    7187

    717 833

    01000200030004000500060007000

    Pil Kondom IUD Suntik MOW Implan2009 2010 2011 2012 2013

  • 54 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Sumber : Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palu

    Pencapaian akseptor baru pada tahun 2013, secara keseluruhan sudahmelampaui target, atau sekitar 226 persen. Jumlah akseptor tahun 2013(17.974) meningkat dibanding jumlah tahun 2012 (12.697).

    Pencapaian jumlah akseptor baru, tidak terlepas dari keberadaanpetugas KB di lapangan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya programKB tersebut. Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) adalah pegawaiNegeri Sipil (PNS) atau non PNS yang diangkat oleh pejabat berwenang,

    Tabel 6.9 Jumlah Klinik dan Akseptor KB Menurut Kecamatan Tahun 2009 - 2013

    KecamatanUnit JumlahKemKes TNI Swasta

    Kli-nik

    Aksep-tor

    Kli-nik

    Aksep- Kli-nik

    Aksep-tor Kli-nik

    Aksep-tor tor

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)Palu Barat 6 3 870 - - 4 1 536 10 5 406Tatanga 6 950 - - 1 40 7 990Ulujadi 6 1 069 - - - - 6 1 069Palu Selatan 5 1 182 1 84 5 788 11 2 054Palu Timur 5 877 1 57 7 1 391 13 2 325Mantikulore 9 4 619 1 65 5 255 15 4 939Palu Utara 7 652 - - - - 7 652Tawaeli 5 539 - - - - 5 539Jumlah 2013 49 13 758 3 206 22 4 010 74 17 974

    2012 53 10 396 - - 22 2 301 75 12 6972011 49 10 153 2 218 26 1 511 77 11 4892010 55 6 244 - - 22 4 358 77 10 6022009 47 8 852 2 221 17 - 66 9 073

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 55

    sedangkan Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) merupakan jabatan fungsionalPNS. Keduanya mempunyai tugas, tanggung jawab untuk melaksanakankegiatan penyuluhan, pelayanan, pelaporan, evaluasi dan pengembanganprogram Keluarga Berencana Nasional. PLKB dan PKB merupakan ujungtombak penyuluhan KB yang berhubungan langsung dengan masyarakat danatau sebagai penggerak masyarakat di desa/kelurahan binaannya agarmendapatkan akses dan kualitas pelayanan KB dan KS yang memadai.

    Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) adalah mitraPKB/PLKB yang merupakan kader yang secara sukarela berperan aktifmelaksanakan/mengelola Program Keluarga Berencana Nasional di tingkatDesa/Kelurahan. Berikut data jumlah petugas KB menurut kecamatan.

    Tabel 6.10Jumlah Petugas KB menurut Jenis dan Kecamatan, Tahun 2013Kecamatan PPKBD PKB/PLKB Jumlah

    (1) (2) (3) (4)01 Palu Barat 6 4 1002 Tatanga 6 3 903 Ulujadi 6 2 804 Palu Selatan 5 5 1005 Palu Timur 5 5 1006 Mantikulore 7 6 1307 Palu Utara 5 3 808 Tawaeli 5 2 7Kota Palu 2013 45 30 75

    Sumber: Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Palu

    Dari tabel 6.10, petugas KB di Kota Palu cukup memadai, masing-masingkelurahan dibina oleh satu PPKBD. Jumlah petugas KB terbanyak terdapat diKecamatan Mantikulore.

  • 56 Profil Daerah Kota Palu 2014

    6.4 Kesehatan

    6.4.1 Fasilitas KesehatanMasalah Kesehatan perlu mendapat perhatian utama khususnya pada

    pemerataan pelayanan kesehatan agar seluruh masyarakat dapat denganmudah menjangkau dan memenuhi kebutuhan kesehatan dengan kualitaspelayanan yang sesuai khususnya bagi masyarakat miskin.

    Tabel 6.11 Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan di Kota Palu Tahun 2013

    KecRumah Sakit Puskesmas

    Pustu PoskesdesPolindes

    PosyanduUmum Bersalin RawatInap

    TanpaRawatInap

    (1) (2) (3) (4) (5) (7) (8) (9) (10)PaluBarat 1 1 - 1 4 6 - 29Tatanga - - - 1 4 6 1 23Ulujadi 1 - - 1 6 8 - 27PaluSelatan - 2 1 2 3 6 - 21PaluTimur 5 5 - 1 - 6 - 33Mantiku-lore 2 1 - 2 7 2 9 37PaluUtara 1 - - 1 4 4 - 19Tawaeli - - 1 1 2 6 1 23Jumlah 10 9 2 10 30 44 11 212Sumber : Dinas Kesehatan Kota Palu

    Tabel 6.11 menunjukkan jumlah fasilitas kesehatan yang terdapat diKota Palu pada tahun 2013. Terdapat 19 unit rumah sakit di Kota Palu, yangterdiri dari 10 rumah sakit umum dan 9 rumah sakit bersalin.

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 57

    Pemerintah menyediakan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas)untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. Hingga akhirtahun 2013 terdapat 12 unit Puskesmas, dengan 2 puskesmas berfasilitasrawat inap. Untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak pemerintah jugamembina 212 pos pelayanan terpadu (Posyandu). Selain itu, terdapat pulapraktek perorangan seperti terlihat pada tabel berikut.Tabel 6.12 Praktek Kesehatan Perorangan Menurut Kecamatan di Kota Palu

    Tahun 2013

    KecamatanPraktek Perorangan

    DokterUmum

    DokterSpesialis

    DokterGigi

    DokterGigi

    SpesialisBidan

    (1) (2) (3) (4) (5) (6)Palu Barat 21 7 4 - 22Tatanga 9 2 4 - 23Ulujadi 1 - - - 10Palu Selatan 33 3 9 1 36Palu Timur 52 69 20 - 35Mantikulore 15 2 3 - 22Palu Utara - 2 1 - 3Tawaeli 2 - 1 - 2Kota Palu 133 85 42 1 153

    Sumber : Kelurahan se-Kota Palu

    6.4.2 Tenaga Kesehatan

    Seiring dengan pembangunan fasilitas kesehatan, pemerintah jugamenyiapkan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, bidan, dan tenagakesehatan lainnya. Pada tahun 2013 jumlah tenaga kesehatan di Kota Palusebanyak 2.745 orang dengan berbagai latar belakang pendidikan, tidak hanyalulusan bidang kesehatan saja. Rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk

  • 58 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Kota Palu sebesar 8. Keadaan ini menggambarkan bahwa setiap 1000 orangpenduduk Kota Palu terdapat 8 tenaga kesehatan.

    Tabel 6.13 Banyaknya Tenaga Kesehatan menurut Jenis Pendidikan danKecamatan Tahun 2013

    TenagaKesehatan

    PALUBARAT

    TATANGA

    ULUJADI

    PALUSEL

    PALUTIMUR

    MANTIKULORE

    PALUUTARA

    TAWAELI

    KotaPalu

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

    Dokte

    r

    Spesialis 2 - 18 - 4 30 6 - 60

    Umum 8 3 43 19 8 42 21 7 151Gigi 1 1 7 5 1 8 4 2 29

    Farmasi/Apoteker 3 - 3 2 3 22 14 2 49Asisten Apoteker 3 2 21 5 13 26 17 1 88

    Akad

    emi

    Kesehatan 44 29 219 169 122 481 180 47 1291NonKesehatan 3 - 17 9 24 37 9 12 111

    Bidan 8 10 5 27 14 28 3 8 103

    Param

    edis

    Perawat 11 5 48 24 39 52 37 6 222

    NonPerawat 7 8 16 13 19 31 8 12 114

    Lain-lain 26 - 39 84 69 155 141 13 527Jumlah 116 58 436 357 316 912 440 110 2.745

    Sumber : Dinas Kesehatan Kota Palu

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 59

    6.5 Pendidikan

    6.5.1 Pendidikan Pra Sekolah

    Pendidikan anak prasekolah merupakan awal bagi pertumbuhan danperkembangan anak, hal ini membawa dampak positif bagi perkembangananak khususnya untuk memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani sertamengembangkan bakat bakatnya secara optimal dan menyeluruh.

    Program pendidikan anak usia prasekolah kini telah banyakdiselenggarakan oleh masyarakat dan lembaga, sebab kesadaran masyarakatakan pentingnya pendidikan anak prasekolah semakin baik.

    Usia prasekolah merupakan kesempatan emas bagi anak untukorientasi belajar anak yang sesungguhnya dalam mengembangkan sikap danminat belajar serta berbagai potensi dan kemampuan dasar anak lewatpengembangan sikap mental yang positif.

    Tabel 6.14 Banyaknya Fasilitas Pendidikan Pra Sekolah menurut Kelurahandan Jenisnya di Kota Palu Tahun 2013

    Kelurahan PAUD TK/RA(1) (2) (3)

    Palu Barat 14 14Tatanga 4 13Ulujadi 1 1Palu Selatan 5 24Palu Timur 8 23Mantikulore 12 19Palu Utara 6 15Tawaeli - 2

    Jumlah 50 111Sumber : Kelurahan se-Kota Palu

  • 60 Profil Daerah Kota Palu 2014

    6.5.2 Fasilitas Pendidikan

    Pendidikan merupakan salah satu modal yang sangat penting untukmenjalani kehidupan bermasyarakat, dengan adanya pendidikan kita bisamengetahui berbagai macam informasi dan pengetahuan.

    Pemerintah Kota Palu melalui Dinas Pendidikan berupayameningkatkan sumber daya manusia terutama dengan memberi kesempatankepada anak usia sekolah untuk memasuki jenjang pendidikan. Hal ini harusdibarengi dengan ketersediaan fasilitas pendidikan yang memadai. Berikutfasilitas pendidikan yang tersedia di Kota Palu pada tahun 2013.

    Tabel 6.15 Banyaknya Fasilitas Pendidikan menurut Tingkat Pendidikan danStatus Sekolah di Kota Palu Tahun 2013

    KecamatanJenjang Pendidikan

    SD SLTP SMU SMKNegeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

    (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)PALU BARAT 19 10 2 9 0 2 0 0TATANGA 12 8 2 8 1 4 1 2ULUJADI 15 4 2 2 1 0 0 0PALU SELATAN 13 7 3 4 1 3 0 4PALU TIMUR 24 9 6 11 3 7 3 5MANTIKULORE 22 4 5 5 2 4 3 3PALU UTARA 13 3 3 2 0 1 1 0TAWAELI 14 3 4 2 2 2 0 2JUMLAH 132 48 27 43 10 23 8 16

    Sumber: Dinas Pendidikan Kota Palu

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 61

    Sedangkan untuk pendidikan tingkat perguruan tinggi, terdapat 4Perguruan Tinggi Negeri (STAIN Datokarama, Akademi Keperawatan, UniversitasTadulako, Politeknik Kesehatan Palu) dan 21 Perguruan Tinggi Swasta.

    Tabel 6.16 Banyaknya Fasilitas Pendidikan Perguruan Tinggi Menurut StatusKepemilikan di Kota Palu Tahun 2013

    Kecamatan Perguruan TinggiNegeri Swasta(1) (2) (3)

    PALU BARAT 1 2TATANGA - -ULUJADI - -PALU SELATAN - 2PALU TIMUR - 9MANTIKULORE 2 7PALU UTARA 1 1TAWAELI - -JUMLAH 4 21Sumber: Dinas Pendidikan Kota Palu

    6.5.3 Tenaga Pendidikan

    Selain fasilitas pendidikan, kemajuan pendidikan di Kota Palu jugadipengaruhi oleh faktor banyaknya tenaga pendidik yang ada di sekolahtersebut. Secara rinci alokasi tenaga pendidik masih belum merata, oleh karenaitu akan dijelaskan dalam tabel tentang keadaan tenaga pendidik tersebut.

  • 62 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Gambar 6.10 Banyaknya Guru Menurut Jenjang Pendidikan di Kota PaluTahun 2013

    Sumber : Dinas Pendidikan

    6.5.4 Jumlah SiswaGambar 6.11 Jumlah Siswa Menurut Jenjang Pendidikan di Kota Palu Tahun

    2013

    Sumber: Dinas Pendidikan

    0100200300400500

    SD SLTP SMK SLTA

    05000

    100001500020000250003000035000 32554

    8662

    15390

    43657551

    3664 4611 5018

    SLTPSD SMU SMK

    NEGERISWASTA

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 63

    Jumlah siswa di Kota Palu tahun 2013 baik negeri maupun swasta yangtercatat di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Palu yaitu SD 41.216 siswa, SLTP19.755 siswa, SMU 11.215 siswa, dan SMK 9.629 siswa.

    Tabel 6.17 Banyaknya Sekolah, Murid dan Guru Sekolah Dasar dan RasioMurid terhadap Guru, Tahun 2013

    Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio Muridterhadap Guru(1) (2) (4) (5) (6)

    01 Palu Barat 31 7 548 424 18

    02 Tatanga 20 4 364 200 22

    03 Ulujadi 19 2 287 219 10

    04 Palu Selatan 21 6 306 257 24

    05 Palu Timur 33 8 775 492 18

    06 Mantikulore 26 6 368 405 16

    07 Palu Utara 16 2 697 154 18

    08 Tawaeli 18 2 871 187 15

    Kota Palu 2013 184 41 216 2 338 18Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu

  • 64 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Tabel 6.18 Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Muridterhadap Guru Sekolah Menengah PertamaNegeri dan Swasta menurut KecamatanTahun 2013

    Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio Muridterhadap Guru(1) (2) (3) (4) (5)

    01 Palu Barat 11 4 112 273 15

    02 Tatanga 10 983 98 10

    03 Ulujadi 4 444 89 5

    04 Palu Selatan 6 3 457 310 10

    05 Palu Timur 17 6 655 478 14

    06 Mantikulore 10 1 649 197 8

    07 Palu Utara 5 1 067 85 13

    08 Tawaeli 7 1 388 110 13

    Kota Palu 2013 70 19 755 1 551 13Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 65

    Tabel 6.19 Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Muridterhadap Guru Sekolah Menengah Atas Negeri danSwasta menurut KecamatanTahun 2013

    Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio Muridterhadap Guru(1) (2) (3) (4) (5)

    01 Palu Barat 6 2 064 136 15

    02 Tatanga 5 686 60 11

    03 Ulujadi 1 227 38 6

    04 Palu Selatan 2 2 095 164 13

    05 Palu Timur 10 3664 324 11

    06 Mantikulore 6 1370 170 8

    07 Palu Utara 1 129 36 4

    08 Tawaeli 3 980 85 12

    Kota Palu 2013 34 11 215 1 013 11Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu

  • 66 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Tabel 6.20 Banyaknya Sekolah, Murid, Guru dan Rasio Muridterhadap Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeridan Swasta menurut KecamatanTahun 2013

    Kecamatan Sekolah Murid Guru Rasio Muridterhadap Guru(1) (2) (3) (4) (5)

    01 Palu Barat 2 747 50 15

    02 Tatanga 3 276 22 13

    03 Ulujadi - - - -

    04 Palu Selatan 4 2 002 163 13

    05 Palu Timur 8 4862 420 12

    06 Mantikulore 6 989 135 7

    07 Palu Utara 1 537 90 6

    08 Tawaeli 2 216 14 15

    Kota Palu 2013 26 9 629 894 11Sumber : Dinas Pendidikan Kota Palu

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 67

    6.7 Agama

    Informasi tentang jumlah penduduk berdasarkan agama diperlukanuntuk merencanakan penyediaan sarana dan prasarana peribadatan sertamerencanakan suatu program kegiatan yang berkaitan dengan kerukunanantar umat beragama. Walaupun keyakinan agama antar penduduk Kota Paluberbeda, namun suasana kehidupan masyarakat tetap harmonis dan tumbuhsikap toleransi antar pemeluk agama. Hal ini karena adanya pembinaan daripemerintah dan pengarahan dari tiap pemuka agama.

    Proporsi penduduk menurut agama yang dianut disajikan dalamGambar 6.12. Pemeluk agama Islam mendominasi dengan persentase sebesar89,33 persen. Protestan 7,85 persen, Katholik 1, 4 persen, Hindu 1,02, danBudha 0,40 persen

    Gambar 6.12 Persentase Penduduk Kota Palu Menurut Agama Tahun 2013

    Sumber: Kementrian Agama Kota Palu

    Islam, 89,33

    Protestan,7,85Katolik, 1,40Hindu, 1,02

    Budha, 0,40

  • 68 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Fasilitas peribadatan berguna untuk memperlancar aktivitaskeagamaan masing-masing pemeluk agama. Jumlah peribadatan menurutkecamatan di Kota Palu disajikan pada tabel 6.21.

    Tabel 6.21 Banyaknya Tempat Peribadatan di Kota Palu Menurut Agama,2013

    Kecamatan Islam Kristen Katholik Hindu BudhaMasjid Surau Gereja Gereja Pura Vihara(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

    Palu Barat 37 18 1 - - 1Tatanga 32 16 - - - 2Ulujadi 33 8 2 - - -Palu Selatan 63 15 27 1 - 1Palu Timur 40 13 21 1 - -Mantikulore 63 17 5 - 1 -Palu Utara 20 5 1 - - -Tawaeli 29 7 2 - - -Kota Palu 317 99 59 2 1 4

    Sumber : Kelurahan se-Kota Palu

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 71

    BAB VII

    P E R T A N I A N

  • 72 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Pembangunan di bidang

    ekonomi yang sedang dilakukan

    pemerintah daerah Kota Palu

    diarahkan pada sektor industri,

    perdagangan, dan jasa dengan

    didukung oleh sektor pertanian yang

    tangguh. Pembangunan disektor

    pertanian masih menjadi penting

    disebabkan jumlah penduduk yang

    berusaha dibidang pertanian masih

    relatif besar. Gambaran mengenai

    keadaan pertanian di Kota Palu yang

    menyangkut luas lahan yang

    digunakan, luas panen serta

    produksinya disajikan pada bab ini.

    Sektor pertanian terdiri dari

    beberapa sub sektor yaitu :

    1. Tanaman Pangan

    2. Hortikultura

    3. Perkebunan

    4. Peternakan

    5. Perikanan

    6. Kehutanan

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 73

    7.1 Tanaman Pangan

    a. P a d i

    Tanaman pangan terdiri dari komoditas padi dan palawija. Padi

    sawah yang memiliki luas panen 795 Ha pada tahun 2012 menjadi 537 Ha

    pada tahun 2013 atau turun sebesar 32,45 persen, sedangkan produksi

    padi dari 4.299 ton tahun 2012, menjadi 2.684 ton tahun 2013 atau

    mengalami penurunan sebesar 37,57 persen.

    Padi tersebar di semua kecamatan Kecuali Kecamatan Palu Timur

    yang merupakan pusat kegiatan perdagangan. Adapun daerah sentra

    penghasil padi diantaranya adalah Kecamatan Tawaeli, Kecamatan Palu

    Selatan, Kecamatan Mantikulore, dan Kecamatan Tatanga.

    Gambar 7.1

    Luas Panen dan Produksi Tanaman Padi Tahun, 2009-2013

    0

    1000

    2000

    3000

    4000

    5000

    20092010

    20112012

    2013Luas panen (ha)

    Produksi (ton)

  • 74 Profil Daerah Kota Palu 2014

    b. Palawija

    Luas panen jagung pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar

    16,47 persen, yaitu dari 346 Ha pada tahun 2012 menjadi 403 Ha pada

    tahun 2013. Namun, kenaikan luas lahan ini tidak diiringi dengan kenaikan

    produksi jagung dari 2.046 ton pada tahun 2012 menjadi 1.699 ton pada

    tahun 2013 atau turun sekitar 16,96 persen. Tanaman palawija lainnya ada

    yang mengalami penurunan dan kenaikan.

    Tanaman palawija yang merupakan komoditas utama di Kota Palu

    adalah ubi kayu. Pada tahun 2013 produksi ubi kayu di Kota Palu mencapai

    2.150,81 ton dari luas lahan seluas 98 ha. Komoditas utama kedua setelah

    ubi kayu adalah jagung, yakni produksi mencapai sebanyak 1.431,09 ton

    dari lahan seluas 468 ha dan merupakan lahan palawija terluas di Kota

    Palu.

    Tabel 7.1 Luas Panen, Hasil Perhektar dan Produksi Palawija Tahun 2013

    Palawija Luas Panen

    (Ha) Hasil Perhektar

    (Ku/ha) Produksi

    (Ton)

    (1) (2) (3) (4)

    Jagung 468 30,58 1 431,09

    Kedelai - - -

    Kacang Tanah 227 18,80 462,78

    Kacang Hijau - - -

    Ubi Kayu 98 219,47 2 150,81

    Ubi Jalar 61 117,91 719,26

    Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 75

    7.2 Hortikultura

    Pertanian Subsektor hortikultura meliputi tanaman sayuran,

    tanaman buah-buahan, tanaman obat (biofarmaka), dan tanaman bunga-

    bungaan.

    Tabel 7.2 Luas Panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Tanaman Sayur-sayuran

    menurut Jenisnya, Tahun 2013

    Jenis Tanaman Luas Panen/ Hasil Per Hektar Produksi

    (Ha) (Ku/Ha) (Kuintal)

    (1) (2) (3) (4)

    01 Bawang Merah 247 62,12 15 344

    02 Bawang Putih - - -

    03 Bawang Daun 14 47,71 668

    04 Terung 50 323,26 16 163

    05 Buncis - - -

    06 Ketimun 63 86,40 5 443

    07 Kentang - - -

    08 Kubis - - -

    09 Petsai / Sawi 114 48,66 5 547

    10 Labu Siam - - -

    11 Kangkung 211 41,11 8 675

    12 Bayam 177 30,23 5 351

    13 Wortel - - -

    14 Lobak - - -

    15 Kacang Merah - - -

    16 Kacang Panjang 73 35,12 2 564

    17 Cabe besar 88 55,52 4 886

    18 Cabe rawit 111 60,89 6 759

    19 Tomat 145 111,46 16 162

    20 Petai - - -

    Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu

  • 76 Profil Daerah Kota Palu 2014

    Komoditi Hortikultura

    sayuran yang dimonitor melalui

    survei pertanian oleh Dinas

    Pertanian, Kehutanan dan

    Kelautan Kota Palu

    dikelompokkan ke dalam

    tanaman sayuran, yang terdiri

    atas 20 jenis, antara lain bawang

    merah, petsai, tomat, bawang

    daun, ketimun, kacangan-

    kacangan, terung, lombok,

    bayam dan kangkung.

    Komoditas sayuran yang memiliki produksi terbesar di Kota Palu

    adalah terung dengan produksi mencapai 16.163 kuintal dari lahan seluas

    50 ha. Setelah itu menyusul tomat dengan produksi 16.162 kuintal dari

    lahan seluas 145 ha. Sedangkan lahan hortikultura paling banyak ditanami

    bawang merah yaitu seluas 247 ha. Dan pada tahun 2013 produksi bawang

    merah adalah sebanyak 15.344 kuintal. Bawang merah adalah salah satu

    produk utama Kota Palu yang digunakan sebagai bahan baku utama

    bawang goreng yang merupakan oleh-oleh khas dari Kota Palu. Adapun

    Kecamatan penghasil bawang merah adalah Kecamatan Tawaeli dan

    Kecamatan Palu Utara.

  • Profil Daerah Kota Palu 2014 77

    Tabel 7.3 Banyaknya Tanaman Buah-buahan dan Produksi menurut Jenisnya

    Tahun 2013

    Jenis Buah-buahan Banyaknya Tanaman

    (Rumpun/pohon)

    Produksi (Kuintal)

    (1) (2) (4)

    01 Alpokat 258 841

    02 Anggur 613 510

    03 Belimbing 140 86

    04 Duku / Langsat - -

    05 Durian 21 43

    06 Jambu Biji 286 215

    07 Jambu Air 303 93

    08 Jeruk - -

    09 Mangga 11 418 7 924

    10 Manggis - -

    11 Melinjo - -

    12 Melon - -

    13 Nangka 71 022 11 615