00. ppn 2011 slide utama

207
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 1

Upload: eunike-tjhie

Post on 26-Dec-2015

62 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

1

Page 2: 00. Ppn 2011 Slide Utama

POKOK BAHASAN

• PENDAHULUAN• OBJEK PAJAK PERTAMBAHAN NILAI• SUBJEK PAJAK PERTAMBAHAN NILAI• SAAT DAN TEMPAT PAJAK TERUTANG• CARA MENGHITUNG PAJAK, DASAR PENGENAAN PAJAK, D

AN TARIF• FAKTUR PAJAK DAN NOTA RETUR• PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN• PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (PPnBM)• PEMUNGUT PAJAK PERTAMBAHAN NILAI• FASILITAS PPN DAN PPnBM• PEMBAYARAN, PELAPORAN DAN SPT MASA PPN DAN

PPnBM• RESTITUSI

2

Page 3: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PENDAHULUAN

• Dasar Hukum• Karakteristik PPN dan PPnBM• Mekanisme PPN dan PPnBM

3

Page 4: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Dasar Hukum

Undang-undang PPN di Indonesia adalah Undang-undang Nonor 8 Tahun 1983 sebagaimana telah diubah terakhir dengan (STDTD) Undang-uandang nomor 42 tahun 2009

Perubahan UU PPN 1984

1. Perubahan pertama, pada tahun 1994 dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1994 yang mulai berlaku sejak 1 Januari 1995

2. Perubahan kedua, pada tahun 2000 dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2000 yang mulai berlaku sejak 1 Januari 2001.

3. Perubahan ketiga, pada tahun 2009 diterbitkan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 yang mulai berlaku sejak 1 April 2010.

Meskipun Berkali-kali berubah nama UU tersebut tetap UU PPN 1984

4

Page 5: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PERUBAHAN UU PPN

Undang-Undang No 8 Th 1983

Undang-Undang No 11 Th 1994

Undang-Undang No 18 Th 2000

Undang-Undang No 42 Th 2009

Berlaku sejak1 April 1985

Berlaku sejak1 Januari 1995

Berlaku sejak1 Januari 2001

Berlaku sejak1 April 2010

Page 6: 00. Ppn 2011 Slide Utama

DASAR HUKUM

UU No.11 Tahun 1994

Mulai berlaku 1 – 1 - 1995

UU No.8Tahun 1983

UU No 42Tahun 2009

Mulai berlaku 1 – 4 - 2010

Ps.III UU ini disebut UU Perubahan UU PPN 1984

Mulai berlaku 1 April 1985

Ps.20

UU ini disebut UU PPN 1984

Ps.II UU ini disebut UU Perubahan

KetigaUU PPN 1984

Perub I

Ps. 1 - 17

Perub III

Ps.1–16C

Nama Tetap 6

Page 7: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PERKEMBANGAN PAJAK TIDAK LANGSUNG DI INDONESIA

PAJAK PEMBANGUNAN I1 Juni 1947

UU No.32/1956

Menjadi Pajak Daerah

PAJAK PEREDARANUU No.12/1950 MULAI BERLAKU 1 JANUARI 1951

PAJAK PENJUALANUU No.18 Drt/1951 Jo. UU No.85/1953MULAI BERLAKU 1 OKTOBER 1951

PAJAK PERTAMBAHAN NILAIUU No.8/1983 Jo. UU No.11/1994 Jo. UU No.18/2000 Jo. UU No 42/2009

MULAI BERLAKU 1 APRIL 1985

Page 8: 00. Ppn 2011 Slide Utama

KELEMAHAN UU PPn 1951

1. Menganut dualisme sistem pemungutan pajaka. Bagi WP mampu pembukuan menggunakan self assessment systemb. Bagi WP non pembukuan menggunakan Official assessment system

2. Menganut Tarif Majemuk (Multiple Rate)3. Dalam Pelaksanaannya menimbulkan pengenaan

pajak berganda (bersifat Kumulatif)

REFORMASI SISTEM PERPAJAKAN NASIONAL 1983

UU PPN 1984

Page 9: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Karakteristik PPN dan PPnBM

1. PPN sebagai Pajak Tidak Langsung.

2. PPN adalah pajak objektif

3. PPN menggunakan tarif tunggal

4. PPN bersifat Netral

5. PPN bersifat multi stage levy.

6. PPN tidak menimbulkan Dampak Pengenaan Pajak Berganda

7. Metode Perhitungan PPN indirect subtraction method/tax credit method/invoice method

8. PPN adalah pajak atas konsumsi di dalam negeri

9

Page 10: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PPN adalah PAJAK TIDAK LANGSUNG

PENJUAL

NEGARA

PEMBELIBARANG

PPN

PPN

Penanggung Jawab

Pemikul beban (destinataris)

Pajak

• Karakter PPN sebagai pajak tidak langsung ini menimbulkan konsekuensi yuridis bahwa antara pemikul beban pajak (destinataris pajak) dengan penanggung jawab atas penyetoran pajak ke kas negara berada pada pihak-pihak yang berbeda.

• Dalam hal pembeli sdh membayar harga barang dan PPN kepada Penjual sama halnya dengan Pembeli sudah menyetor PPN ke Kas Negara

• Dlm hal Penjual tidak memungut PPN dari Pembeli, merupakan tanggung jawab Penjual, bukan Pembeli.

Page 11: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Timbulnya kewajiban pajak sangat ditentukan oleh adanya objek pajakKondisi subjektif subjek pajak tidak relevan

Tidak memperhatikan azas keadilan pemungutan pajak

PPN adalah PAJAK OBJEKTIF

Dampak Regresif (Kesenjangan Beban Pajak)

Untuk mengurangi regresivitas PPN, bagi konsumen yg mengkonsumsi BKP yg tergolong Mewah

Dikenakan PPnBM disamping PPN

Page 12: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Tarif Tunggal

12

Tarif PPN

10%

0%Ekspor BKP/BKP

TB/JKP

• Impor BKP/BKP TB/JKP• Penyerahan DN• Membangun Sendiri• Penyerahan Aktiva Psl

16D

Dengan PP tarif dinaikkan setinggi2nya 15% atau diturunkan serendah2nya 5%.

PPnBM 10% - 200%

Page 13: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Bersifat Netral

• Netralitas Pajak Pertambahan Nilai dibentuk oleh dua Faktor yaitu :1. PPN dikenakan atas konsumsi barang

maupun jasa

2. Dalam pemungutannya, PPN menganut prinsip tempat tujuan

13

Page 14: 00. Ppn 2011 Slide Utama

MULTI STAGE LEVY namun NON KUMULATIF

PABRIKAN

PEDAGANG ECERAN

PEDAGANG BESAR

KONSUMEN

PK = 100.000

PPN = 100.000

PPN 10%100.000

PM = 100.000PK = 130.000

PPN 10%130.000

PM = 130.000PK = 150.000

PPN 10%150.000

PPN = 30.000

PPN = 20.000

KN

KN

KN

BEBAN PAJAK

HARGA JUAL = 1.000.000BKP

BKPHARGA BELI = 1.000.000

NILAI TAMBAH = 300.000

HARGA JUAL = 1.300.000

BKPHARGA BELI = 1.300.000

NILAI TAMBAH = 200.000

HARGA JUAL = 1.500.000

Page 15: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PPN

SISTEM PEMUNGUTAN PPn atas

HARGA BELI

Bhn Baku = 500Bhn Penolong = 300Suku cadang dll = 200 Jumlah = 1.000

BIAYA

Penyusutan = 50Bunga/sewa = 100Gaji / upah = 300 Manajemen = 150Laba usaha = 100Jumlah = 700

HARGA JUAL

1.700

Nilai Tambah = 700 SUBTRACTION METHOD ADDITION METHOD

INDIRECT SUBTRACTION/CREDIT/INVOICE METHOD

Nilai Tambah

Metode Perhitungan PPN

Page 16: 00. Ppn 2011 Slide Utama

METODE PENGHITUNGAN(Calculation Method)

SUBTRACTION METHOD INDIRECT SUBTRACTION/CREDIT/INVOICE METHOD

ADDITION METHOD

HARGA JUAL = 1.700HARGA BELI = 1.000 DPP = 700 PPN 10% = 70

PENYUSUTAN = 50BUNGA = 20SEWA = 80GAJI/UPAH = 300MANAJEMEN = 150LABA USAHA = 100Jumlah = 700PPN 10% = 70

HARGA JUAL = 1.700PPN = 10% x 1.700 = 170HARGA BELI = 1.000PPN = 10% x 1.000 = 100PPN disetor keKas Negara = 70

Page 17: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PPN ADALAH PAJAK ATASKONSUMSI DALAM NEGERI

DESTINATION PRINCIPLE :

1. Pajak dikenakan di tempat tujuan barang atau jasa akan dikonsumsi

2. Impor BKP dikenakan PPN

3. Pemfaatan BKP TB dan JKP dikenakan PPN

4. BKP produksi dalam negeri dikonsumsi di dalam negeri, dikenakan PPN

5. Ekspor BKP / BKP TB / JKP tidak dikenakan PPN, namun dengan alasan ekonomi, dikenakan PPN dengan tarif 0 %

Page 18: 00. Ppn 2011 Slide Utama

DESTINATION PRINCIPLEDan NETRALITAS PPN

PPN

JKP

PPN

BKP TDK BERWUJUD

PPN 0%

JKP BKP TDK BERWUJUD

PPN 0% PPN 0%

BKP

LN

DN

PPN

BKP

BKP/JKP PRODUKSI

DLM NEGERI PPN

PEMANFAATAN

DESTINATION PRINCIPLE

MENYIMPANG DARI DESTINATION

PRINCIPLE

Page 19: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Mekanisme PPN Indonesia

1. Indirect Substraction Method

2. Direct Subtraction Method

3. Self Imposition Method

19

Ringkasan

Page 20: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Indirect Substraction Method

• Mekanisme ini merupakan mekanisme PPN yang bersifat umum

• Setiap PKP yang menyerahkan BKP atau JKP diwajibkan membuat Faktur Pajak untuk memungut pajak yang terutang yang disebut Pajak Keluaran

a. Pada saat PKP membeli BKP atau menerima JKP dari PKP lain, juga membayar pajak yang terutang, yang dinamakan Pajak Masukan (input tax).

b. Pada akhir Masa Pajak, Pajak Masukan tersebut dikreditkan dengan Pajak Keluaran.

20

PKP SIAPAPUNBKP/JKP

FAKTUR PAJAK

Harga +PPN

Page 21: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Direct Subtraction Method

• Mekanisme ini merupakan mekanisme PPN yang bersifat khusus

• Metode yang menggunakan Bendaharawan Pemerintah dan KPKN sebagai pemungut PPN atas transaksi pembayaran yang dilakukan bendaharawan dengan menggunakan dana dari APBN/APBD

21

KAS NEGARAPPN

PKP WAPUBKP/JKP

FP + SSP

Bayar hanya sebesar harga Jual

Page 22: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Self Imposition Method

• Pemungutan PPN yang dilakukan sendiri oleh perusahaan ataupun orang pribadi yang melakukan usaha.

Contoh Impor JKP/BKP tak berwujud oleh PKP dan Bukan PKP, objek PPN pasal 16 C atas kegiatan membangun sendiri dan 16 D.

22

Page 23: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Obat / Alat Kedokteran

140.000.000

SSP a.n.

PT.MEDIKO

PPN= 14.000.000Nilai Impor = 90.000.000

PPN Impor = 9.000.000

Ringkasan Mekanisme PPN

PB FARMASI PT MEDIKO

KemenKES(PEMUNGUT

PPN)

SPT MASA PPN :PENYERAHAN SEBULAN = 240.000.000PAJAK KELUARAN 10% x 240.000.000 = 24.000.000PK DIPUNGUT OLEH PEMUNGUT PPN = 14.000.000PK DIPUNGUT SENDIRI = 10.000.000PAJAK MASUKAN = 9.000.000PPN KURANG BAYAR = 1.000.000

BAHAN BAKU /PEMBANTU

KAS NEGARA

Obat / Alat Kedokteran

100.000.000

FP PPN

10.000.000

100.000.000 + PPN 10.000.000

140.000.000 +

SSP PPN 14.000.000

FP & SSP

PPN 14.000.000

23

Page 24: 00. Ppn 2011 Slide Utama

24

OBJEK PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

Pasal 4 , 16C dan 16D

Page 25: 00. Ppn 2011 Slide Utama

25

OBJEK PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

Dalam Pasal 4:1. Penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan

oleh Pengusaha;2. Impor BKP;3. Penyerahan JKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan

oleh Pengusaha;4. Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah

Pabean di dalam Daerah Pabean; 5. Pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean di dalam

Daerah Pabean; 6. Ekspor BKP Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak. 7. Ekspor BKP tidak berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak 8. Ekspor JKP oleh Pengusaha Kena Pajak

Page 26: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Objek…..Lanj

• Dalam Pasal 16C, yaitu kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain yang batasan dan tata caranya diatur dengan Keputusan Menteri Keuangan.

• Dalam Pasal 16D, yaitu Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas penyerahan BKP berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan oleh PKP, kecuali atas penyerahan aktiva yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c

26

Page 27: 00. Ppn 2011 Slide Utama

27

BARANG KENA PAJAK

(BKP)

Page 28: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Barang Kena Pajak

Barang Berwujud

Barang Tidak Berwujud

Barang Bergerak

Barang Tidak Bergerak

BKP

Pada dasarnya semua barang dapat dikenakan PPN kecuali UU menetapkan sebaliknya (Ps 4A ayat 2 UU PPN jo ps 1 PP No 144/2000

Dikenakan PPN

28

Page 29: 00. Ppn 2011 Slide Utama

04/19/2023

Penyerahan BKP :a. penyerahan hak atas Barang Kena Pajak karena suatu perjanjian;

b. pengalihan Barang Kena Pajak karena suatu perjanjian sewa beli dan/atau perjanjian sewa guna usaha (leasing);

c. penyerahan Barang Kena Pajak kepada pedagang perantara atau melalui juru lelang;

d. pemakaian sendiri dan/atau pemberian cuma-cuma atas Barang Kena Pajak;

e. Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan;

f. penyerahan Barang Kena Pajak dari pusat ke cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang;

g. penyerahan Barang Kena Pajak secara konsinyasi; dan

h. penyerahan Barang Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak dalam rangka perjanjian pembiayaan yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah, yang penyerahannya dianggap langsung dari Pengusaha Kena Pajak kepada pihak yang membutuhkan Barang Kena Pajak. 

29

Penyerahan Barang Kena Pajak dan Bukan Penyerahan Barang Kena Pajak

Pasal 1A ayat (2)

Page 30: 00. Ppn 2011 Slide Utama

04/19/2023

Penyerahan Barang Kena Pajak dan Bukan Penyerahan Barang Kena Pajak

Pasal 1A ayat (2)

Bukan Penyerahan:a. penyerahan Barang Kena Pajak kepada makelar sebagaimana

dimaksud dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang;b. penyerahan Barang Kena Pajak untuk jaminan utang-piutang;c. penyerahan Barang Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf f dalam hal Pengusaha Kena Pajak melakukan pemusatan tempat pajak terutang;

d. pengalihan Barang Kena Pajak dalam rangka penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, dan pengambilalihan usaha dengan syarat pihak yang melakukan pengalihan dan yang menerima pengalihan adalah Pengusaha Kena Pajak; dan

e. Barang Kena Pajak berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan, dan yang Pajak Masukan atas perolehannya tidak dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c.

30

Page 31: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Syarat Penyerahan Kena Pajak

1. Barang Berwujud Yang Diserahkan Merupakan Barang Kena Pajak.

2. Barang Tidak Berwujud Yang Diserahkan Merupakan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud.

3. Penyerahan Dilakukan Di Dalam Daerah Pabean. Dan

4. Penyerahan Dilakukan Dalam Rangka Kegiatan Usaha Atau Pekerjaannya.

5. Dilakukan Oleh Pengusaha Pengusaha Kena Pajak

31

Page 32: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Barang Kena Pajak Tidak Berwujud

• Pengenaan PPN atas Barang Kena Pajak Tidak Berwujud antara lain atas:1. penyerahan Barang Kena Pajak (Berwujud dan Tidak Berwujud)

di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh pengusaha; (Pasal 4 ayat (1) huruf a).

2. pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean; (Pasal 4 ayat (1) huruf d).

3. ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak. (Pasal 4 ayat (1) huruf g).

32

Page 33: 00. Ppn 2011 Slide Utama

33

Barang Tidak Kena

Pajak

Page 34: 00. Ppn 2011 Slide Utama

EKSPORPasal 4 huruf f, g, dan h

Ekspor adalah setiap kegiatan mengeluarkan barang dari dalam Daerah Pabean ke luar Daerah Pabean.

Ekspor akan dikenakan PPN apabila yang melakukan ekspor adalah Pengusaha Kena Pajak.

Orang pribadi atau badan yang melakukan ekspor BKP tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya tidak termasuk dalam pengertian Pengusaha sehingga tidak terikat dengan kewajiban melaporkan usaha untuk dikukuhkan sebagai PKP.

Ekspor meliputi BKP, BKP TB dan JKP

04/19/202334

Page 35: 00. Ppn 2011 Slide Utama

35

Ekspor BKP Tidak berwujud

1.penggunaan atau hak menggunakan hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya ilmiah, paten, desain atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merek dagang, atau bentuk hak kekayaan intelektual/industrial atau hak serupa lainnya;

2.penggunaan atau hak menggunakan peralatan/perlengkapan industrial, komersial, atau ilmiah;

3.pemberian pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial, atau komersial;

Page 36: 00. Ppn 2011 Slide Utama

36

4. pemberian bantuan tambahan atau pelengkap sehubungan dengan penggunaan atau hak menggunakan hak-hak tersebut pada angka 1, penggunaan atau hak menggunakan peralatan/perlengkapan tersebut pada angka 2, atau pemberian pengetahuan atau informasi tersebut pada angka 3, berupa:a. penerimaan atau hak menerima rekaman gambar atau rekaman

suara atau keduanya, yang disalurkan kepada masyarakat melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa;

b. penggunaan atau hak menggunakan rekaman gambar atau rekaman suara atau keduanya, untuk siaran televisi atau radio yang disiarkan/dipancarkan melalui satelit, kabel, serat optik, atau teknologi yang serupa; dan

c. penggunaan atau hak menggunakan sebagian atau seluruh spektrum radio komunikasi;

5. penggunaan atau hak menggunakan film gambar hidup (motion picture films), film atau pita video untuk siaran televisi, atau pita suara untuk siaran radio; dan

6. pelepasan seluruhnya atau sebagian hak yang berkenaan dengan penggunaan atau pemberian hak kekayaan intelektual/industrial atau hak-hak lainnya sebagaimana tersebut di atas.

Ekspor BKP Tidak berwujud lanj..

Page 37: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Jasa Kena Pajak

• Pasal 1 angka 5 dan 6 UU PPN 1984. • Jasa adalah setiap kegiatan pelayanan yang

berdasarkan suatu perikatan atau perbuatan hukum yang menyebabkan suatu barang, fasilitas, kemudahan, atau hak tersedia untuk dipakai, termasuk jasa yang dilakukan untuk menghasilkan barang karena pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan.

• Jasa Kena Pajak adalah jasa yang dikenai pajak berdasarkan Undang-Undang ini

37

Page 38: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Penyerahan Jasa Kena Pajak

• Penyerahan Jasa Kena Pajak adalah setiap kegiatan pemberian Jasa Kena Pajak.

• Penyerahan jasa yang terutang pajak harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:a. jasa yang diserahkan merupakan Jasa Kena Pajak.

b. penyerahan dilakukan di dalam Daerah Pabean. dan

c. penyerahan dilakukan dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya.

d. Dilakukan oleh PengusahaPengusaha Kena Pajak

• Termasuk dalam pengertian penyerahan Jasa Kena Pajak adalah Jasa Kena Pajak yang dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri dan/atau yang diberikan secara cuma-cuma.

38

Page 39: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Ekspor Jasa Kena Pajak

• Ekspor Jasa Kena Pajak adalah setiap kegiatan penyerahan Jasa Kena Pajak ke luar Daerah Pabean.

• Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas Ekspor Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak

• Pajak Pertambahan Nilai yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif Pajak Pertambahan Nilai dengan Dasar Pengenaan Pajak.

• Tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah 0% (nol persen).• Dasar Pengenaan Pajak adalah Penggantian

39

Page 40: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Jenis Ekspor Jasa Kena Pajak

• Jasa Maklon• untuk selain Jasa Maklon

– jasa perbaikan dan perawatan.– jasa konstruksi, yaitu layanan jasa konsultasi

perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi.

40

Page 41: 00. Ppn 2011 Slide Utama

41

Jasa Tidak Kena Pajak

Page 42: 00. Ppn 2011 Slide Utama

42

KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI(Pasal 16C dan PMK-39/PMK.03/2010)

Page 43: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Pasal 16C

• Kegiatan membangun sendiri (KMS) yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya, dikenakan Pajak Pertambahan Nilai dengan pertimbangan untuk mencegah terjadinya penghindaran pengenaan Pajak Pertambahan Nilai.

• Pengenaan PPN atas kegiatan membangun sendiri mulai dikenakan sejak perubahan UU PPN 1984 yang pertama yaitu dalam UU Nomor 11 Tahun 1994 yang mulai berlaku sejak 1 Januari 1995.

43

Page 44: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Pasal 16C

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 39/PMK.03/2010 tanggal 22 Februari 2010

44

Page 45: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Kegiatan Membangun Sendiri

• Kegiatan membangun sendiri adalah kegiatan membangun bangunan yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak lain.

• Bangunan berupa satu atau lebih konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada satu kesatuan tanah dan/atau perairan dengan kriteria:

a. konstruksi utamanya terdiri dari kayu, beton, pasangan batu bata atau bahan sejenis, dan/atau baja;

b. diperuntukkan bagi tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha; dan

c. luas keseluruhan paling sedikit 300 m2 (tiga ratus meter persegi).

• Pajak Pertambahan Nilai terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif 10% (sepuluh persen) dengan Dasar Pengenaan Pajak.

• Dasar Pengenaan Pajak adalah 40% (empat puluh persen) dari jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang dibayarkan untuk membangun bangunan, tidak termasuk harga perolehan tanah.

• Saat terutangnya PPN atas kegiatan membangun sendiri terjadi pada saat mulai dibangunnya bangunan. 45

Page 46: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Kegiatan Membangun Sendiri

• Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan secara bertahap dianggap merupakan satu kesatuan kegiatan sepanjang tenggang waktu antara tahapan-tahapan tersebut tidak lebih dari 2 (dua) tahun.

• Tempat PPN terutang atas kegiatan membangun sendiri adalah di tempat bangunan tersebut didirikan.

• Kegiatan mendirikan bangunan yang dilakukan melalui kontraktor atau pemborong bukan merupakan kegiatan membangun sendiri sepanjang dapat dibuktikan bahwa atas kegiatan membangun tersebut telah dipungut PPN.

• PPN perbulan sebesar 10%x 40% x jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang dibayarkan pada setiap bulannya.

• PPN terutang wajib disetor ke Kas Negara melalui Kantor Pos atau Bank Persepsi paling lama tanggal 15 bulan berikutnya setelah berakhirnya masa pajak.

46

Page 47: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Tanggung Renteng

• Dalam hal bangunan sebagai hasil kegiatan membangun sendiri digunakan oleh pihak lain sebagai tempat tinggal atau tempat kegiatan usaha, orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan membangun sendiri wajib menyerahkan bukti SSP asli PPN atas kegiatan membangun sendiri kepada pihak lain yang menggunakan bangunan tersebut.

• Dalam hal orang pribadi atau badan yang membangun sendiri bangunan untuk digunakan pihak lain tidak dapat menunjukkan bukti SSP asli PPN atas kegiatan membangun sendiri, pihak lain yang menggunakan bangunan tersebut bertanggung jawab secara renteng atas pembayaran PPN yang terutang.

Page 48: 00. Ppn 2011 Slide Utama

48

Pasal 16C dan PMK-39/PMK.03/2010

1 April 2010 luas 200m2 atau lebih

300m2/ lebih

Paling lambat Akhir Bulan berikut

Page 49: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Contoh Perhitungan

Pada bulan Juli 2010, PT Fathiyyah Trading, PKP yang bergerak di bidang perdagangan, membangun sebuah gedung untuk gudang dengan luas 400 m2. Pembangunan dilakukan dengan jasa tukang dan mandor serta diawasi sendiri dengan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp650.000.000,00- dengan rincian sebagai berikut:

a. Biaya pembelian/perolehan tanah Rp250.000.000,00-

b. untuk pembelian bahan bangunan adalah Rp275.000.000 (termasuk PPN sebesar Rp25.000.000);

c. untuk upah tukang Rp125.000.000,00-

Jawaban:DPP = 40% x Total Biaya yang dikeluarkan termasuk PPN tetapi tidak termasuk harga perolehan tanah.

= 40% x (Rp650.000.000-Rp250.000.000)

= 40% x Rp400.000.000,-

= Rp160.000.000

PPN = 10% x Rp160.000.000

= Rp16.000.000,-

49

Page 50: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Penyerahan Aktiva Menurut Tujuan Semula Tidak Untuk Diperjualbelikan

(Pasal 16D)

Dikenakan PPN apabila: Aktiva tersebut diperoleh setelah 1 April 1985. Yang melakukan penyerahan (pengalihan) aktiva

adalah Pengusaha Kena Pajak. Kec. atas pengalihan BKP yang tidak mempunyai

hubungan langsung dengan kegiatan usaha dan pengalihan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yaitu kendaraan bermotor berupa sedan dan station wagon, yang menurut ketentuan Pasal 9 ayat (8) huruf b dan huruf c Pajak Masukan atas perolehan aktiva tersebut tidak dapat dikreditkan. 50

Page 51: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Syarat Penyerahan Terutang PPN Pasal 16D1. yang melakukan penyerahan atau

pemindahtanganan adalah Pengusaha Kena Pajak;

2. perolehan aktiva tersebut bukan untuk diperjualbelikan atau sebagai barang dagangan.

3. perolehan aktiva tersebut berhubungan langsung dengan kegiatan usaha dan bukan jenis kendaraan sedan dan station wagon.

51

Page 52: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Berhubungan Langsung dengan Kegiatan Usaha

• Yang dimaksud dengan pengeluaran yang langsung berhubungan dengan kegiatan usaha adalah pengeluaran untuk kegiatan produksi, distribusi, pemasaran, dan manajemen.

• Ketentuan ini berlaku untuk semua bidang usaha. • Agar dapat dikreditkan, Pajak Masukan juga harus memenuhi

syarat bahwa pengeluaran tersebut berkaitan dengan adanya penyerahan yang terutang Pajak Pertambahan Nilai.

• Oleh karena itu, meskipun suatu pengeluaran telah memenuhi syarat adanya hubungan langsung dengan kegiatan usaha, masih dimungkinkan Pajak Masukan tersebut tidak dapat dikreditkan, yaitu apabila pengeluaran dimaksud tidak ada kaitannya dengan penyerahan yang terutang Pajak Pertambahan Nilai

52

Page 53: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Contoh Perhitungan

PT BUDI adalah PKP yang bergerak di bidang industri tekstil, padal 16 Mei 2010 melakukan penjualan aktiva berupa satu unit Truck yang semula untuk mengangkut barang dagangan seharga Rp150.000.000,- kepada PT PEMBELI BARANG BEKAS, Truck ini dibeli pada 17 Juni 2004 dengan harga Rp250.000.000,-.

Jawaban:

PPN terutang atas penyerahan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjual belikan (Pasal 16D) adalah

10% x Rp150.000.000 = Rp15.000.000

53

Page 54: 00. Ppn 2011 Slide Utama

54

Subjek Pajak Pertambahan Nilai

Page 55: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Subjek Pajak

• Dalam Pasal 4, 16C dan 16D UU PPN 1984 dapat diketahui Subjek PPN dikelompokan menjadi dua, yaitu:1 Pengusaha Kena Pajak (PKP)

2 Bukan Pengusaha Kena Pajak (Non PKP)

55

Page 56: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Subjek Pajak

PKP NON PKP

Pengusaha Menyerahkan

BKP (ps 4 huruf a)

Pengusaha Menyerahkan

JKP(Ps 4 huruf c)

Mengimpor BKP

(Ps 4 huruf b)

PengusahaMenyerahkan

Aktiva tdk untuk dijual

(Ps. 16D)

Memanfaatkan BKP TB/JKP

Dari Luar di dlm daerah Pabean

(Ps. 4 huruf d dan e)

Membangun Sendiri tidak dlmKegiatan Usaha

/PekerjaanPs. 16C

PengusahaMengekspor

BKP, BKP TB & JKP(Ps 4 huruf f,g & h)

56

Page 57: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PENGUSAHA Ps. 1 angka 14

ORANG PRIBADI BADAN

DALAM KEGIATAN USAHA ATAU PEKERJAANNYA

- MENGHASILKAN BARANG;

- MENGIMPOR BARANG;

- MENGEKSPOR BARANG;

- MELAKUKAN USAHA PERDAGANGAN;

- MELAKUKAN USAHA JASA;- MEMANFAATKAN BARANG TIDAK BERWUJUD / JASA

DARI LUAR DAERAH PABEAN.- EKSPOR JASA

57

Page 58: 00. Ppn 2011 Slide Utama

YANG DIKENAKAN PAJAK BERDASARKAN UU PPN

PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)

Ps. 1 angka 15

YANG MELAKUKAN PENYERAHAN BKP/JKP

PENGUSAHA

58

Page 59: 00. Ppn 2011 Slide Utama

04/19/2023

Pengusaha Kecil

• Pengusaha kecil tidak wajib melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP. Namun diperbolehkan untuk menjadi PKP

• Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.03/2010 adalah Pengusaha yang menyerahkan BKP dan atau JKP tidak lebih dari Rp. 600.000.000,00 Sejak 1 April 2010

59

Page 60: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Pengusaha KecilPMK-68/PMK.03/2010

Peredaran BrutoDlm 1 th buku

tidak > Rp 600 jt

Pengusaha Menyerahkan

BKP/JKP

Dalam Bag. Th Buku Peredaran Bruto

> Rp 600 jt

PengusahaKecil

Dapat memilih utk dikukuhkan mjd PKP

Wajib melaksanakan seluruh Kwjbn PKP

Wajib Lapor Usaha utk Dikukuhkan Sbg PKP plg

Lambat Akhir bulan berikutnya

diabaikan

Saat Pengukuhan adalah Awal Bln Berikutnya setelahBatas akhir pelaporan usaha

PKP

60

Page 61: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Kewajiban Pengusaha Kena Pajak

Pasal 3A ayat (1) dan (2)

61

Page 62: 00. Ppn 2011 Slide Utama

MELAPORKAN USAHANYA UNTUK DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP

MEMUNGUT PPN / PPn BM YANG TERUTANG

MENYETORKAN PPN / PPn BM YANG TERUTANG

MELAPORKAN PPN / PPn BM YANG TERUTANG

TERMASUK PENGUSAHA KECIL YG MEMILIH

UNTUK DIKUKUHKAN SEBAGAI PKPW

A

J

I

B

Pengusaha yang melakukan : Penyerahan Barang Kena Pajak Di Dalam Daerah Pabean. Penyerahan Jasa Kena Pajak Di Dalam Daerah Pabean. Ekspor Barang Kena Pajak Berwujud. Ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud. Ekspor Jasa Kena Pajak

KEWAJIBAN PENGUSAHA MELAPORKAN USAHANYA UNTUK DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP

Ps. 3 A ayat (1) dan (2)

62

Page 63: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan sebagai PKP

(Pasal 3A ayat 1 UU PPN 1984 jo Pasal 2 UU KUP)

Paling lambat sebelumMelakukan penyerahan

BKP/JKP

Pengusaha yg s.d suatu bulan dlm1th bukuMencapai jml peredaran bruto >batas maks

Pengusaha KecilPaling lambat akhir bulan berikutnya

PMK-68/PMK.03/2010

Dapat memilih untukDikukuhkan menjadi PKP

Pengusaha Kecil

Tidak LaporUsaha

Wajib melaksanakan

Seluruh Kewajiban PKP

Denda 2% X DPP Pasal 14 KUP

63

Page 64: 00. Ppn 2011 Slide Utama

ORANG PRIBADI ATAU BADAN YANG MEMANFAATKAN :

- BARANG KENA PAJAK TIDAK BERWUJUD DARI LUAR DAERAH PABEAN;

- JASA KENA PAJAK DARI LUAR DAERH PABEAN

MEMUNGUT

MENYETOR, DAN

MELAPORKAN

PPN

YG

TERUTANG

W

A

J

I

B

KEWAJIBAN ORANG PRIBADI ATAU BADAN YANG MEMANFAATKAN BKP TIDAK BERWUJUD DAN JKP DARI LUAR DAERAH PABEAN

Ps. 3A ayat (3)

PENGHITUNGAN & TATA CARANYA DIATUR DENGAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN

64

Page 65: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Fakt

ur

Paja

kSurat

Setoran

Pajak

SPT Masa PPN

1. M

emun

gut

PPN= 1

0% x

DPP

2. M

enyetor PPN

ke Bank =PK >

PM

3 MPKP

3. Melapor Dengan lampiran SSP ke KPP

Siklus Kewajiban PKPdi bidang PPN setiap bulan

65

Page 66: 00. Ppn 2011 Slide Utama

66

1. Memungut (jumlah, sarana & cara)

Tarif x DPP

3 MKewajiban

PKP 2. Menyetor

3. Melapor

1. Berapa yang di pungut ?

2. Apa Sarana pemungutan?

3. Bagaimana memungutnya?

Faktur Pajak & Nota Retur

UmumKhusus

1. Berapa yang di hitung? PK # PM2. Sarana, kapan dan cara penyetoran? SSP3. Bagaimana kalau kelebihan bayar? Restitusi/kompensasi

Tata cara Pelaporan SPT PPN 1107

1.

3.

2.

Page 67: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Penjualan/Penyerahan

(1bulan)

Pembelian/Perolehan(1bulan)

Pajak Keluaran (PK)

200

Pajak Masukan (PM)

150

Hasil selisih; KB/LB/N =…..

Fak

tur

paj

ak (

+)

Not

aret

ur

(-)

Fak

tur

paj

ak (

+)

Not

aret

ur

(-)

Cara mudah memahami penghitungan PPN

KB = kurang bayar ; PK> PM LB = Lebih bayar ; PM> PK N = Nihil PK= PM

Page 68: 00. Ppn 2011 Slide Utama

HUBUNGAN ISTIMEWA

Ps. 2 ayat (1)

68

Page 69: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PADA SAAT PENYERAHAN BKP/JKP

DILAKUKAN

HARGA JUAL ATAU PENGGANTIAN

SEBAGAI DPP DIHITUNG ATAS DASAR

HARGA PASAR WAJAR

MAKA

DALAM HAL HARGA JUAL/PENGGANTIAN LEBIH RENDAH DARI HARGA PASAR WAJAR KARENA

PENGARUH HUBUNGAN ISTIMEWA

HUBUNGAN ISTIMEWAPs. 2 ayat (1)

69

Page 70: 00. Ppn 2011 Slide Utama

HUBUNGAN ISTIMEWA DIANGGAP ADA DALAM HALPs. 2 ayat (2)

1. FAKTOR KEPEMILIKAN ATAU PENYERTAAN LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG SEBESAR 25% ATAU LEBIH PADA PENGUSAHA LAINNYA, ATAU HUBUNGAN ANTARA PENGUSAHA DENGAN PENYERTAAN 25% ATAU \

LEBIH PADA DUA PENGUSAHA ATAU LEBIH DEMIKAINAN PULA DENGAN HUBUNGAN TERSEBUT

3. FAKTOR HUBUNGAN KELUARGA, SEDARAH DAN SEMENDA DALAM GARIS KETURUNAN LURUS SATU DERAJAT DAN/ATAU KESAMPING SATU DERAJAT

2. FAKTOR PENGUASAAN MELALUI MANAJEMEN ATAU PENGGUNAAN TEKNOLOGI

HARGA JUAL ATAU PENGGANTIAN YANG MENJADI DASAR PENGENAAN PAJAK

DITEKAN LEBIH RENDAH DARI HARGA PASAR WAJAR

YANG DISEBABKAN OLEH :

70

Page 71: 00. Ppn 2011 Slide Utama

CONTOH FAKTORKEPEMILIKAN / PENYERTAAN

(DALAM HUBUNGAN ISTIMEWA)

PT A PT D

PT B

PT C

> 25 %

PTL

PTL

PL

PL

> 50 %

> 50 %

PTL

PTL = PENYERTAAN TIDAK LANGSUNG

PENYERTAANLANGSUNG (PL)

71

Page 72: 00. Ppn 2011 Slide Utama

CONTOH FAKTORPENGUASAAN MANAJEMEN

DAN TEKNOLOGI(DALAM HUBUNGAN ISTIMEWA)

CONTOH :

- PT. A SELAKU PERUSAHAAN REAL ESTAT E MENEMPATKAN TENAGA AHLI PEMASARANNYA PADA PT. B YANG JUGA PERUSAHAAN REAL ESTATE.

- ANTARA PT. A DENGAN PT. B DIANGGAP TELAH TERJADI HUBUNGAN ISTIMEWA

APABILA LEBIH DARI SATU ATAU BEBERAPA PERUSAHAAN BERADA DI BAWAH PENGUASAAN

PENGUSAHA YANG SAMA DALAM BIDANG MANAJEMEN DAN TEKNOLOGI, MAKA DIANGGAP

ADA HUBUNGAN ISTIMEWA

72

Page 73: 00. Ppn 2011 Slide Utama

CONTOH FAKTORHUBUNGAN KELUARGA

(DALAM HUBUNGAN ISTIMEWA)

10

KE

SAM

PING

IPAR PKP

10

KE

SAM

PING

10 KE ATAS 10 KE ATAS

AYAH+

IBU

MERTUAPKP

SAUDARAKANDUNG

10 KE BAWAH 10 KE BAWAH

ANAKKANDUNG

ANAKTIRI PKP

SEDARAH SEMENDA

PKP + ISTRI

SEMENDASEDARAH

73

Page 74: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PKP

RINGKASAN PENYERAHAN PPN

SIAPAPUN

SIAPAPUN

NONPKP

PPN

BKP/JKP

BKP/JKP

PPN74

Page 75: 00. Ppn 2011 Slide Utama

RINGKASAN PENYERAHAN PPN

SIAPAPUNPKP

/NONPKP

NONBKP/NON JKP

PPN

75

Page 76: 00. Ppn 2011 Slide Utama

76

SAAT DAN TEMPAT

PAJAK TERUTANG

Pasal 11 dan 12 UU PPN 1984

Page 77: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Saat Pajak Terutang

Pajak Terutang Pada Saat

(Ps 11 UU PPN jo Ps 13 PP 143/2000)

Penyerahan BKP

Pada saat Pembayaran, dalam hal pembayaran diterima sblm

penyerahan/pemanfaatan

Penyerahan JKP

Impor BKP

Pemanfaatan BKP TB/JKP dari Luar daerah Pabean, di

dlm daerah Pabean

Ekspor BKP, BKP TB dan JKP

Yang ditetapkan oleh DJP

77

Page 78: 00. Ppn 2011 Slide Utama

78

Prinsip akrual• artinya terutangnya pajak terjadi pada saat

penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak meskipun pembayaran atas penyerahan tersebut belum diterima atau belum sepenuhnya diterima atau pada saat impor Barang Kena Pajak.

• Saat terutangnya pajak untuk transaksi yang dilakukan melalui electronic commerce tunduk pada ketentuan ini.

Page 79: 00. Ppn 2011 Slide Utama

79

1. Saat Pembayaran

• Dalam hal pembayaran diterima sebelum penyerahan Barang Kena Pajak, sebelum penyerahan Jasa Kena Pajak, sebelum dimulainya pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean, atau sebelum dimulainya pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean, saat terutangnya pajak adalah saat pembayaran.

Page 80: 00. Ppn 2011 Slide Utama

80

2. Saat Lain.

• Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan saat lain sebagai saat terutangnya pajak dalam hal saat terutangnya pajak sukar ditetapkan atau terjadi perubahan ketentuan yang dapat menimbulkan ketidakadilan.

• Kep-428/PJ./2002 Tentang Saat Terutangnya Pajak Penjualan Atas Barang Mewah Atas Penyerahan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah Dari Pusat Ke Cabang Atau Sebaliknya Dan Penyerahan Barang Kena Pajak Yang Tergolong Mewah Antar Cabang.

Page 81: 00. Ppn 2011 Slide Utama

81

3. Saat Pemanfaatan

• Dalam hal orang pribadi atau badan memanfaatkan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean atau memanfaatkan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean, terutangnya pajak terjadi pada saat orang pribadi atau badan tersebut mulai memanfaatkan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud atau Jasa Kena Pajak tersebut di dalam Daerah Pabean.

Page 82: 00. Ppn 2011 Slide Utama

82

Berdasarkan PMK Nomor 40/PMK.03/2010 Saat dimulainya pemanfaatan BKP TB dan JKP dari Luar daerah Peban di dalam derah pabean adalah:

1) saat BKP tidak berwujud dan/atau JKP tersebut secara nyata digunakan oleh pihak yang memanfaatkannya;

2) saat harga perolehan Barang Kena Pajak tidak berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak tersebut dinyatakan sebagai utang oleh pihak yang memanfaatkannya;

3) saat harga jual Barang Kena Pajak tidak berwujud dan/atau penggantian Jasa Kena Pajak tersebut ditagih oleh pihak yang menyerahkannya; atau

4) saat harga perolehan Barang Kena Pajak tidak berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak tersebut dibayar baik sebagian atau seluruhnya oleh pihak yang memanfaatkannya.Apabila hal diatas tidak diketahui, saat dimulainya pemanfaatan adalah pada saat tanggal ditandatanganinya kontrak atau perjanjian atau saat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak.

Page 83: 00. Ppn 2011 Slide Utama

04/19/2023

Tempat PPN Terutang(Pasal 12)

a. Tempat tinggal atau tempat kedudukan.b. Tempat kegiatan usaha dilakukan.c. Tempat BKP dimasukkan dalam hal Impor.d. Tempat orang pribadi dan/atau badan terdaftar

sebagai WP dalam hal pemanfaatan BKP Tidak berwujud dan/atau JKP dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean.

e. Tempat lain selain tempat tinggal atau tempat kedudukan dan/atau tempat kegiatan usaha dilakukan yang diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak.

f. Atas pemberitahuan secara tertulis dari PKP, Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan 1 (satu) tempat atau lebih sebagai tempat pajak terutang.

83

Page 84: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Tempat LainSE-27/PJ./2010 joPER-4/PJ./2010

a. Bagi Pengusaha Kena Pajak Orang Pribadi, Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah terutang di tempat tinggal dan/atau tempat kegiatan usaha atau tempat lain.

b. Bagi Pengusaha Kena Pajak Badan, Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah terutang di tempat kedudukan dan tempat kegiatan usaha atau tempat lain.

c. Pengusaha Kena Pajak Orang Pribadi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) yang mempunyai tempat tinggal tidak sama dengan tempat kegiatan usahanya, dikukuhkan dan terutang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah hanya di tempat kegiatan usahanya, sepanjang Pengusaha Kena Pajak tersebut tidak melakukan kegiatan usaha apapun di tempat tinggalnya.

84

Page 85: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Pemusatan PPN Terutang

Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 19/PJ/2010 tentang Penetapan Satu Tempat Atau Lebih Sebagai Tempat Pajak Pertambahan Nilai Terutang

85

Page 86: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Cara Menghitung Pajak, Tarif PPN dan PPnBM

(Pasal 7 dan 8)

dan Dasar Pengenaan Pajak

Pasal 1 angka 17 UU PPN

86

Page 87: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Cara Menghitung Pajak

• PPN dan PPnBM yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan Dasar Pengenaan Pajak (DPP)

Tarif x Dasar Pengenaan Pajak

87

Page 88: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Tarif PPN dan PPn BMPasal 7&8 UU PPN 1984

Tarif PPN adalah 10% Tarif PPN atas ekspor BKP adalah 0% Dengan Peraturan Pemerintah, tarif

PPN dapat diubah menjadi:- serendah-rendahnya 5% dan - setinggi-tingginya 15%

04/19/2023 8888

Tarif PPnBM adalah 10 %s.d 200% Tarif PPnBM atas ekspor BKP adalah 0%

Page 89: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Dasar Pengenaan PajakPasal 1 angka 17 UU PPN

Harga Jual

Penggantian

Nilai Impor

Nilai Ekspor

Nilai lain

89

Page 90: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Dasar Pengenaan PajakPasal 1 angka 17

Harga Jual: Nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan BKP [tidak termasuk PPN] dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak. Ps 1 angka 18

Penggantian: nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pengusaha karena penyerahan Jasa Kena Pajak, ekspor Jasa Kena Pajak, atau ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, tetapi tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut menurut Undang-undang ini dan potongan harga yang dicantumkan dalam Faktur Pajak atau nilai berupa uang yang dibayar atau seharusnya dibayar oleh Penerima Jasa karena pemanfaatan Jasa Kena Pajak dan/atau oleh penerima manfaat Barang Kena Pajak Tidak Berwujud karena pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean. Ps 1 angka 19

04/19/2023 90

NILAI BERUPA

UANG

SEMUA BIAYA

POTONGAN HARGA

PENGANTIAN

HARGA JUAL

Yang termasuk semua biaya antara lain biaya pengangkutan, biaya asuransi, biaya bantuan teknik, biaya pemeliharaan, biaya pengiriman, biaya garansi jika tidak

dibayar akan menghambat kelancaran penyerahan BKP atau JKP 90

Page 91: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Dasar Pengenaan Pajak

Nilai Impor = nilai berupa uang yang menjadi dasar perhitungan bea masuk ditambah pungutan lainnya yg dikenakan berdasarkan ketentuan dlm perUU Pabean untuk impor BKP tidak termasuk PPN, Ps 1 angka 20

Nilai Ekspor = Nilai berupa uang, termasuk biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir. Ps 1 ang 26

DPP =Nilai yang tercantum dalam dokumen PEB yg difiat muat oleh DJBC

Nilai Lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan

91

Nilai Impor = Cost, Insurance, Dan Freight (CIF) + Bea Masuk + Bea Masuk Tambahan

Page 92: 00. Ppn 2011 Slide Utama

• Untuk pemakaian sendiri Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak

• Untuk pemberian cuma-cuma Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak

• Untuk penyerahan media rekaman suara atau gambar

• Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor

• Harga Jual atau Penggantian setelah dikurangi laba kotor

• perkiraan harga jual rata-rata

DPP Nilai lain(PMK No-75/PMK.03/2010 Per 1 April 2010)

Page 93: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Nilai Lain ditetapkan: (continued)

• Untuk penyerahan film cerita

• Untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui pedagang perantara

• Untuk penyerahan produk hasil tembakau

• perkiraan hasil rata-rata per judul film;

• harga yang disepakati antara pedagang perantara dengan pembeli

• sebesar harga jual eceran;

Page 94: 00. Ppn 2011 Slide Utama

• Untuk Barang Kena Pajak berupa persediaan dan/atau aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan, yang masih tersisa pada saat pembubaran perusahaan

• Untuk penyerahan Barang Kena Pajak dari Pusat ke Cabang atau sebaliknya dan/atau penyerahan Barang Kena Pajak antar cabang

• harga pasar wajar

• harga pokok penjualan atau harga perolehan;

Nilai Lain ditetapkan: (continued)

Page 95: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Nilai Lain ditetapkan: (continued)

• Untuk penyerahan Barang Kena Pajak melalui juru lelang

• Untuk penyerahan jasa pengiriman paket

• untuk penyerahan jasa biro perjalanan atau jasa biro pariwisata

• harga lelang

• 10 % (sepuluh persen) dari jumlah yang ditagih atau jumlah yang seharusnya ditagih

• adalah 10% (sepuluh persen) dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih.

Page 96: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Pajak Masukan

Penyerahan jasa yang dilakukan oleh:• Pengusaha biro perjalanan dan biro pariwisata• Penyerahan jasa pegiriman paket

Tidak Dapat Dikreditkan

PPN yang dibayar telah diperhitungkan dengan Pajak Masukan atas perolehan BKP/JKP

96

Bagi PKP yang menyerahkan Jasa tersebut

Page 97: 00. Ppn 2011 Slide Utama

04/19/2023

PPN

dikenakan atas

DENGAN TARIF

10% x DPP

• Penyerahan BKP/JKP• Impor BKP• Pemanfaatan BKP tidak berwujud/JKP dari luar Daerah Pabean • Kegiatan membangun sendiri • Penyerahan aktiva yang menurut tujuan semula tidak untuk diperjualbelikan

EKSPOR BKP/BKP TB /

JKP

DENGAN TARIF

0% x DPP97

Page 98: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Contoh Soal

1. Pada tahun 2011, PT. A membangun gudang untuk penyimpanan dokumen seluas 200 m2. Kegiatan ini diserahkan kepada PT. Adhi Karya selaku PKP Jasa Konstruksi.

2. Restoran Enak tenan yang ada di Hotel Pasti Nyaman menyediakan makanan/minuman kepada peserta lokakarya pajak yang diselenggarakan oleh Pusat Pengambangan Pendidikan XZY.

3. Budi (Pengusaha Katering) menyerahkan jasa Katering.

4. PT Pos Indonesia menyerahkan jasa pengiriman dokumen.

5. PT Total Indonesia adalah Pengusaha Konstruksi, Pada 3 April 2010 membangun ruangan kantornya seluas 400 M2.

6. Ahmad seorang pegawai perusahaan swasta ternama di Jakarta, dia sedang membangun rumah seluas 350 M2 dengan dilakukan sendiri, memakai beberapa tukang dan diawasi sendiri.

7. PT. Suka Ekspor (PKP) mengekspor ke Thailand berupa Beras, Jagung, Sagu, Minyak Kelapa, Gula, dan Kopi Bubuk.

8. Bank BRI menyerahkan jasa anjak piutang kepada nasabahnya.

9 KFC Indonesia memanfaatkan merk dagang KFC Amerika 98

Page 99: 00. Ppn 2011 Slide Utama

99

FAKTUR PAJAKPasal 1 angka 23 dan Pasal 13

dan

NOTA RETUR

Page 100: 00. Ppn 2011 Slide Utama

100

FAKTUR PAJAKPs. 1 angka 23

BUKTI PUNGUTAN PAJAK YGDIBUAT OLEH :

PENYERAHAN BKP/JKP

PKP

KARENA

Page 101: 00. Ppn 2011 Slide Utama

101

Page 102: 00. Ppn 2011 Slide Utama

102

FAKTUR PAJAK

Page 103: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Dokumen Tertentu Sebagai Faktur Pajak (Per Dirjen Nomor PER-10 /PJ/2010 jo PER-67/PJ./2010 )

1. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang telah diberikan persetujuan ekspor oleh pejabat yang berwenang dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan dilampiri dengan invoice yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PEB tersebut;

2. Surat Perintah Penyerahan Barang (SPPB) yang dibuat/dikeluarkan oleh BULOG/DOLOG untuk penyaluran tepung terigu;

3. Paktur Nota Bon Penyerahan (PNBP) yang dibuat dikeluarkan oleh PERTAMINA untuk penyerahan Bahan Bakar Minyak dan/atau bukan Bahan Bakar Minyak;

4. Bukti tagihan atas penyerahan jasa telekomunikasi oleh perusahaan telekomunikasi;

5. Tiket, tagihan Surat Muatan Udara (Airway Bill, atau Delivery Bill, yang dibuat/dikeluarkan untuk penyerahan jasa angkutan udara dalam negeri;

6. Nota Penjualan Jasa yang dibuat/dikeluarkan untuk penyerahan jasa kepelabuhanan;

7. Bukti tagihan atas penyerahan listrik oleh perusahaan listrik;

8. Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena Pajak/Barang Kena Pajak Tidak Berwujud yang dilampiri dengan invoice yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena Pajak/Barang Kena Pajak Tidak Berwujud, untuk ekspor Jasa Kena Pajak/Barang Kena Pajak Tidak Berwujud;

9. Pemberitahuan impor Barang (PIB) dan dilampiri dengan Surat Setoran Pajak, Surat Setoran Pabean, Cukai dan Pajak (SSPCP), dan/atau bukti pungutan pajak oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan PIB tersebut, untuk impor Barang Kena Pajak; dan

10. Surat Setoran Pajak untuk pembayaran Pajak Pertambahan Nilai atas pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud atau Jasa Kena Pajak dan luar Daerah Pabean;

11. Bukti tagihan atas penyerahan BKP dan/atau JKP oleh perusahaan air minum;

12. Bukti tagihan (Trading Confirmation) atas penyerahan JKP oleh perusahaan perantara efek;

13. Bukti tagihan atas penyerahan JKP oleh Perbankan103

Page 104: 00. Ppn 2011 Slide Utama

• Pasal 5A UU PPN 1984• PMK-65/PMK.03/2010 tentang Tata Cara Pengurangan

Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah Untuk Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak yang Dikembalikan

• Nota Retur dibuat apabila PKP pembeli mengembalikan BKP/JKP.

• Fungsi Nota Retur Bagi pengembalian BKP mengurangi:• Nota Retur harus dibuat dalam Masa Pajak yang sama

dengan Masa Pajak terjadinya pengembalian Barang Kena Pajak.

04/19/2023 104

Nota ReturPMK-65/PMK.03/2010

Page 105: 00. Ppn 2011 Slide Utama

105

Pengkreditan Pajak MasukanPasal 9 UU PPN

Page 106: 00. Ppn 2011 Slide Utama

106

Pengkreditan Pajak Masukan (PM)(Pasal 9 UU PPN)

• PKP berhak mengkreditkan Pajak Masukan• PM dapat dikreditkan pada Masa Pajak yang

sama atau Masa Pajak yang tidak sama.• Pengkreditan Masa Tidak Sama (MTS) paling

lambat pada bulan ketiga setelah Masa Pajak berakhir, syarat:

• PM belum dibebankan sebagai biaya• Belum diperiksa, kec. Telah dicatat dlm

pembukuan PKP• Pengkreditan pada Masa Pajak lebih dari

bulan ketiga diperbolehkan dengan mekanisme pembetulan SPT Masa

04/19/2023

Page 107: 00. Ppn 2011 Slide Utama

107

PENGKREDITAN PAJAK MASUKANPs. 9 ayat (2), (2a), (2b), (3), (4) dan (4a)

PM DIKREDITKAN DG PKUNTUK MASA PAJAK YG SAMA

Ps. 9 (2)

PK > PM PK < PM

SELISIH DIBAYAROLEH PKP

Ps. 9 (3)

SELISIH LB DIKOMPENSASI KE MASA PAJAKBERIKUTNYA

Ps. 9 (4)

BAGI PKP YANG BELUM BERPRODUKSI SHG BELUM MELAKUKAN PENYERAHAN TERUTANG PAJAK, PAJAK MASUKAN ATAS PEROLEHAN DAN/ATAU IMPOR BARANG

MODAL DAPAT DIKREDITKAN Ps. 9 ayat (2a)

SELISIH LB DAPAT DIRETISTUSI PADA AKHIR THAN BUKU

Ps. 9 (4a)

Pajak Masukan yang dikreditkan harus menggunakan Faktur Pajak yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 13 ayat (5) dan ayat (9).

Page 108: 00. Ppn 2011 Slide Utama

YANG DAPAT MELAKUKAN RESTITUSI SETIAP MASA

a. PKP yang melakukan ekspor BKP Berwujudb. PKP yang melakukan penyerahan BKP dan/atau

penyerahan JKP kepada Pemungut Pajak Pertambahan Nilai;

c. PKP yang melakukan penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP yang Pajak Pertambahan Nilainya tidak dipungut;

d. PKP yang melakukan ekspor BKP Tidak Berwujud;e. PKP yang melakukan ekspor JKP; dan/atauf. PKP dalam tahap belum berproduksi sebagaimana

dimaksud pada ayat (2a).

Page 109: 00. Ppn 2011 Slide Utama

109

PAJAK MASUKANPs. 1 angka 24

PPN YG SEHARUSNYA SUDAH DIBAYAR OLEH PKP

PEROLEHAN BKP

PENERIMAAN JKP

PEMANFAATAN BKP TIDAK BERWUJUD

PEMANFAATAN JKP

IMPOR BKP

LUARDAERAHPABEAN

DARI

KARENA

Page 110: 00. Ppn 2011 Slide Utama

110

PAJAK KELUARANPs. 1 angka 25

PPN YANG TERUTANG YANG WAJIB DIPUNGUT OLEH PKP

PENYERAHAN BKP / JKP, ATAU KARENA EKSPOR BKP BERWUJUD, EKSPOR BKP TIDAK BERWUJUD, DAN/ATAU

EKSPOR JASA KENA PAJAK.

KARENA

Page 111: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PM TIDAK DAPAT DIKREDITKAN(PMK -75/KMK.03/2010)

PAJAK MASUKAN YANG BERKENAANDENGAN PENYERAHAN :

JASA BIRO PERJALANAN ATAUJASA BIRO PARIWISATA

JASA PENGIRIMAN PAKET

PM sehub dg penyerahan tersebut diatas tidak dapat dikreditkan karena dalam nilai lain telah diperhitungkan PM atas perolehan BKP/JKP

dalam rangka usaha tersebut diatas

Bagi Customer DAPAT

dikreditkan

Page 112: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PM TIDAK DAPAT DIKREDITKANPs. 9 ayat (8)

PENGELUARAN

PEMANFAATAN BKP TDK BERWUJUD ATAU PEMANFAATAN JKP DARI LUAR DAERAH PABEAN SEBELUM PENGUSAHA DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP

PEROLEHAN BKP/JKP YG PM-NYA TDK DILAPORKAN DLM SPT MASA PPN YG DIKETEMUKAN PADA WAKTUDILAKUKAN PEMERIKSAAN

PEROLEHAN BKP/JKP YG PM-NYA DITAGIH DG PENERBITAN KETETAPAN PAJAK

PEMANFAATAN BKP TDK BERWUJUD ATAU PEMANFAATAN JKP DARI LUAR DAERAH PABEAN YG FAKTUR PAJAKNYA TDK

MEMENUHI KETENTUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DLM PASAL 13 (6)

PEROLEHAN BKP/JKP YANG FAKTUR PAJAKNYA TIDAK MEMENUHI KETENTUAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DLM PASAL 13 (5) ATAU AYAT (9)

ATAU TIDAK MENCANTUMKAN NAMA, ALAMAT, DAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK PEMBELI BARANG KENA PAJAK ATAU PENERIMA JASA KENA PAJAK

PEROLEHAN BKP/JKP YG TDK MEMPUNYAI HUBUNGAN LANGSUNG DG KEGIATAN USAHA

PEROLEHAN & PEMELIHARAAN KENDARAAN BERMOTOR SEDAN dan STATION WAGONKECUALI MERUPAKAN BARANG DAGANGAN ATAU DISEWAKAN

PEROLEHAN BKP/JKP SEBELUM PENGUSAHA DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP

UNTUK :

ATAS

PEROLEHAN BKP SELAIN BARANG MODAL ATAU JKP SEBELUM PKP BERPRODUKSI SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (2A)

Page 113: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PM TIDAK DAPAT DIKREDITKANPs. 9 ayat (8)

1. Perolehan BKP dan/atau JKP sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai PKP contoh pengusaha A melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP pada tanggal 3 januari 2010. Pengukuhan sebagai PKP diberikan pada tanggal 5 januari 2010 dan berlaku surut sejak 3 januari 2010. Pajak masukan sehubungan dengan perolehan BKP atau JKP sebelum 3 januari 2010 tidak dapat dikreditkan

2. Perolehan BKP dan/atau JKP yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha contoh : PPN yang dibayar kepada pemborong atas pembangunan rumah dinas untuk direksi.

3. Perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor sedan, station wagon, kecuali merupakan barang dagangan atau disewakan ; Contoh : PPN yang dibayar kepada bengkel atas perbaikan sedan yang digunakan sebagai mobil dinas direksi.

4. Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai PKP ;contoh : PT Ardi mentrasfer royalti kepada perusahaan di Perancis atas pemanfaatan hak menggunakan merek dagang yang dilakukan oleh PT Ardi. Apabila ketika mentransfer royalti tersebut dilakukan sebelum PT Ardi dikukuhkan sebagai PKP, maka PPN yang dibayar tersebut merupakan Pajak Masukan yang tidak dapat dikreditkan.

Page 114: 00. Ppn 2011 Slide Utama

5.. Perolehan BKP atau JKP yang faktur pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagai-mana dimaksud dalam pasal 13 ayat (5) ;Contoh : Karena ada coretan untuk membetulkan kesalahan tulis dalam Faktur Pajak yang diterima oleh PT Perbawa, maka Faktur Pajak ini tergolong sebagai Faktur Pajak yang cacat sehingga Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan.

6. Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean yang faktur pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (6)Contoh : PT Armando yang sudah dikukuhkan sebagai PKP mentransfer fee atas jasa pemasaran yang diterima dari pengusaha di Taiwan. PPN yang terutang dibayar ke bank persepsi menggunakan SSP. Dalam SSP ini PT Armando lupa mencantumkan NPWP-nya, sehingga PPN yang tercantum dalam SSP ini tidak dapat dikreditkan karena tidak mememenuhi ketentuan Pasal 13 ayat (6) UU PPN 1984

Page 115: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Lanjutan…..8. Perolehan BKP atau JKP yang pajak masukannya ditagih dengan

penerbitan ketetapan pajakContoh : Dalam contoh sub 7) tersebut, dalam hal PT Armando tidak membayar ke kas negara PPN yang terutang, maka PPN tersebut akan ditagih menggunakan surat ketetapan pajak. PPN yang ditagih dengan surat ketetapan pajak ini, tidak dapat dikreditkan oleh PT Armando

9. Perolehan BKP dan atau perolehan JKP yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN. (Pasal 16B ayat (3) UU PPN 1984) Contoh : ketika PT sastra selaku PKP penerbit menyerahkan buku pelajaran kepada pembeli dibebaskan dari pengenaan PPN, maka pajak masukan yang terkait tidak dapat dikreditkan.

Page 116: 00. Ppn 2011 Slide Utama

116

FP 27/12/2007

10. Perolehan BKP Atau JKP Yang Pajak Masukannya Tidak Dilaporkan Dalam SPT Masa PPN, Yang Diketemukan Pada Waktu Dilakukan Pemeriksaan.

Page 117: 00. Ppn 2011 Slide Utama

SELAMBAT-LAMBATNYA TIGA BULAN SETELAH

BERAKHIRNYA MASA PAJAK

PM YANG DAPAT DIKREDITKANTETAPI BELUM DIKREDITKAN DG PK

PADA MASA PAJAK YG SAMAPs. 9 ayat (9)

DAPAT DIKREDITKANPADA MASA PAJAK

BERIKUTNYA

APABILA JANGKA WAKTU

TSB. DILAMPAUI

PENGKREDITAN PM DAPAT DILAKUKAN MELALUI PEMBETULAN SPT MASA PPN YBS

SEPANJANG PM TSB. BELUM DIBEBANKAN SBG BIAYA ATAU BELUM DIKAPITALISASIKAN

DGN HARGA PEROLEHAN BKP/JKP YBS. & BELUM DILAKUKAN PEMERIKSAAN

Page 118: 00. Ppn 2011 Slide Utama

118

C o n t o h P s . 9 ( 9 ) U U P P N 1 9 8 4Pengkreditan Masa Tidak Sama

Pajak Masukan dalam Faktur Pajak tertanggal 30 November 2006 belum dikreditkan dalam (SPT Masa PPN) Masa Pajak November 2006, dapat dikreditkan dengan Pajak Keluaran dalam (SPT Masa PPN) Masa Pajak Desember 2006 atau Januari 2007, atau yang terakhir Februari 2007.

Page 119: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Pajak Masukan dapat dikreditkan dengan cara melakukan pembetulan SPT Masa PPN yang

bersangkutan. Apabila PKP Pembeli atau Penerima Jasa baru menerima Faktur Pajak ini setelah tanggal 22 Februari 2007, berarti sudah melampaui 3 bulan setelah akhir Masa Pajak November 2006, maka pengreditan tetap dapat dilakukan dengan cara pembetulan SPT Masa PPN November 2006

Page 120: 00. Ppn 2011 Slide Utama

120

• Bagi PKP yang menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN):

• PKP dengan Peredaran Bruto (Omzet) 1 tahun tidak lebih dari 1,8 Miliar

• Sesuai dgn PMK-74/PMK.03/2010 digunakan Norma Sbb:- Untuk Penyerahan Barang Kena Pajak PM = 70% x Pajak Keluaran Kurang Bayar 3%- Untuk penyerahan Jasa Kena Pajak PM = 60% x Pajak Keluaran Kurang Bayar 4 %

• Pajak Keluaran (PK) = 10% x Dasar Pengenaan Pajak • Dasar Pengenaan Pajak adalah Jumlah Peredaran

Usaha

04/19/2023

PEDOMAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKANBAGI PKP YG MEMPUNYAI PEREDARAN USAHA

JUMLAH TERTENTU (Deemed Pajak Masukan)(Ps. 9(7) UU PPN 1984 Jo PMK-74 /PMK.03/2010)

Page 121: 00. Ppn 2011 Slide Utama

BESARNYA PAJAK MASUKAN YANG DAPAT DIKREDITKAN OLEH PKP YG MEMPUNYAI PEREDARAN USAHA

JUMLAH TERTENTU DIHITUNG DENGAN MENGGUNAKAN PEDOMAN PENGHITUNGAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

(Ps. 9(7) UU PPN 1984 Jo PMK-74/PMK.03/2010)

PKP

MENGGUNAKANNORMA

PENGHITUNGANPENGHASILAN NETO

PEDOMANPENGKREDITRANPAJAK MASUKAN(78/KMK.03/2010)

PM =70% X PK(Utk. Penyerahan BKP)

PM =60% X PK(Utk. Penyerahan JKP)

TIDAKMENGGUNAKAN NORMA

PENGHITUNGANPENGHASILAN

NETTO

PEDOMAN PENGKREDITAN PM

TIDAK BERLAKU

MEKANISME BIASA

PK - PM

Page 122: 00. Ppn 2011 Slide Utama

122

BESARNYA PAJAK MASUKAN YANG DAPAT DIKREDITKAN OLEH PENGUSAHA KENA PAJAK YANG MELAKUKAN KEGIATAN

USAHA TERTENTU DIHITUNG DENGAN MENGGUNAKAN PEDOMAN PENGHITUNGAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN

(Ps. 9(7a) UU PPN 1984 Jo PMK-79/PMK.03/2010)

Bagi PKP kegiatan tertentu yang melakukan penyerahan:a. Kendaraan Bermotor Bekas secara eceran;b. Emas Perhiasan secara eceran

Sesuai dgn PMK-78/PMK.03/2010 digunakan Pedoman Pengkreditam PM adalah Sbb:- Untuk Penyerahan Kedaraan Bermotor Bekas PM = 90% x Pajak Keluaran Kurang Bayar 1%- Untuk penyerahan Emas Perhiasan PM = 80% x Pajak Keluaran Kurang Bayar 2%

Pajak Keluaran (PK) = 10% x Dasar Pengenaan Pajak Dasar Pengenaan Pajak adalah Jumlah Peredaran

Usaha

Page 123: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PMK-78/PMK.03/2010 TENTANG

PEDOMAN PENGHITUNGANPENGKREDITAN PAJAK MASUKAN BAGI

PENGUSAHA KENA PAJAK YANG MELAKUKAN PENYERAHAN YANG TERUTANG PAJAK DAN

PENYERAHAN YANG TIDAK TERUTANG PAJAK

Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 April 2010.

123

Page 124: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Pengusaha Kena Pajak yang melakukan kegiatan:

124

1. usaha terpadu (integrated), terdiri dari: a. unit atau kegiatan yang melakukan Penyerahan yang Terutang Pajak; dan

b. unit atau kegiatan lain yang melakukan Penyerahan yang Tidak Terutang Pajak;

2. usaha yang atas penyerahannya terutang pajak dan yang tidak terutang pajak;

3. usaha untuk menghasilkan, memperdagangkan barang, dan usaha jasa yang atas penyerahannya terutang pajak dan yang tidak terutang pajak; atau

4. usaha yang atas penyerahannya sebagian terutang pajak dan sebagian lainnya tidak terutang pajak,

sedangkan Pajak Masukan untuk Penyerahan yang Terutang Pajak tidak dapat diketahui dengan pasti, jumlah Pajak Masukan yang dapat dikreditkan untuk Penyerahan yang Terutang Pajak dihitung dengan menggunakan pedoman penghitungan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan.

Page 125: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Pengkreditan PM pada saat Perolehan BKP/JKP

PKP yang melakukan kegiatan usaha yang penyerahannya terutang pajak & tidak terutang pajak, sedangkan PM untuk Penyerahan yang Terutang Pajak tidak dapat diketahui dengan pasti, jumlah PM yang dapat dikreditkan dihitung dengan menggunakan pedoman penghitungan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan, yaitu:

P = PM x Zdengan ketentuan:P jumlah PM yang dapat dikreditkan;PM jumlah PM atas perolehan BKP dan/atau JKP;Z persentase yang sebanding dengan jumlah Penyerahan yang

Terutang Pajak terhadap penyerahan seluruhnya.

Page 126: 00. Ppn 2011 Slide Utama

3. Muatan Pasal

Dilakukan setiap tahun (sesuai masa manfaat), diperhitungkan dengan PM yang dapat dikreditkan pada suatu Masa Pajak paling lama pada bulan ketiga setelah berakhirnya tahun buku, dg rumus:

a. P’ = (PM/T) x Z’, u/ BKP & JKP yang masa manfaatnya > 1 tahun.

b. P’ = PM x Z’, u/ BKP & JKP yang masa manfaatnya < 1 tahun.dengan ketentuan:P’ adalah jumlah PM yang dapat dikreditkan dalam 1 (satu) tahun buku;PM adalah jumlah PM atas perolehan BKP dan/atau JKP.T adalah masa manfaat BKP dan/atau JKP yang ditentukan sebagai berikut:

- untuk BKP berupa tanah dan bangunan adalah 10 (sepuluh) tahun;- untuk BKP, selain tanah dan bangunan, dan JKP adalah 4 (empat) tahun;

Z' adalah persentase yang sebanding dengan jumlah Penyerahan yang Terutang Pajak terhadap seluruh penyerahan dalam 1 (satu) tahun buku;

Penghitungan Kembali Pajak Masukan Yang Dapat Dikreditkan

Page 127: 00. Ppn 2011 Slide Utama

KETENTUAN PENTING

127

Pasal 5

Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dari hasil penghitungan kembali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, diperhitungkan dengan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan pada suatu Masa Pajak, paling lama pada bulan ketiga setelah berakhirnya tahun buku.

Pasal 6

Penghitungan kembali Pajak Masukan yang dapat dikreditkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 tidak perlu dilakukan dalam hal masa manfaat Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a telah berakhir.

Page 128: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Contoh Penghitungan

PKP bergerak di bidang perkebunan jagung dan pabrik minyak jagung.

APRIL 2011• April 2011, PKP membeli truk dengan harga Rp200

juta (PPN Rp20 juta). • Masa manfaat truk sebenarnya 5 tahun, tetapi untuk

tujuan penghitungan PM berdasarkan PMK ini ditetapkan 4 tahun.

• Diperkirakan persentase rata-rata jumlah penyerahan yang terutang pajak terhadap seluruh penyerahan adalah 70%.

• PM yang dapat dikreditkan dalam SPT Masa PPN Masa April 2011: Rp20 juta x 70% = Rp14 juta Cont.

Page 129: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Contoh Penghitungan (Thn ke-I)

MARET 2012• Total peredaran usaha tahun 2011 : Rp100 miliar, terdiri dari penjualan jagung :

Rp40 miliar dan penjualan minyak jagung : Rp60 miliar.• Penghitungan kembali PM yang dapat dikreditkan atas perolehan truk selama

tahun buku 2011 yang dilakukan pada Masa Pajak Maret 2012 adalah:

Rp60 miliar x Rp20 juta = Rp3 juta

Rp100 miliar 4• PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku sesuai

masa manfaat truk tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5 juta

• Jadi PM yang harus diperhitungkan kembali (mengurangi PM untuk Masa Pajak Maret 2012) adalah sebesar Rp3,5 juta – Rp3 juta = Rp500 ribu

• Penghitungan kembali Pajak Masukan seperti perhitungan di atas dilakukan setiap tahun sampai dengan masa manfaat truk berakhir.

Cont.

Page 130: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Contoh Penghitungan (Thn ke-II)

MARET 2013• Total peredaran usaha tahun 2012 : Rp100 miliar, terdiri dari

penjualan jagung : Rp10 miliar dan penjualan minyak jagung : Rp90 miliar.

• Penghitungan kembali PM yang dapat dikreditkan atas perolehan truk selama tahun buku 2012 yang dilakukan pada Masa Pajak Maret 2013 adalah:Rp90 miliar x Rp20 juta = Rp4,5 jutaRp100 miliar 4

• PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku sesuai masa manfaat truk tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5 juta

• Jadi PM yang harus diperhitungkan kembali (menambah PM untuk Masa Pajak Maret 2013) adalah sebesar Rp4,5 juta – Rp3,5 juta = Rp1 juta

Cont.

Page 131: 00. Ppn 2011 Slide Utama

MARET 2014• Total peredaran usaha tahun 2013 : Rp100 miliar, terdiri dari penjualan jagung :

Rp30 miliar dan penjualan minyak jagung : Rp70 miliar.

• Penghitungan kembali PM yang dapat dikreditkan atas perolehan truk selama tahun buku 2013 yang dilakukan pada Masa Pajak Maret 2014 adalah:

Rp70 miliar x Rp20 juta = Rp3,5 juta

Rp100 miliar 4

• PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku sesuai masa manfaat truk tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5 juta

• Jadi PM yang harus diperhitungkan kembali adalah:

Rp3,5 juta – Rp3,5 juta = Rp 0

Contoh Penghitungan (Thn ke-III)

Cont.

Page 132: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Contoh Penghitungan (Thn ke-IV)MARET 2015• Total peredaran usaha tahun 2014 : Rp100 miliar, terdiri dari penjualan jagung :

Rp50 miliar dan penjualan minyak jagung : Rp50 miliar.

• Penghitungan kembali PM yang dapat dikreditkan atas perolehan truk selama tahun buku 2014 yang dilakukan pada Masa Pajak Maret 2015 adalah:

Rp50 miliar x Rp20 juta = Rp2,5 juta

Rp100 miliar 4

• PM atas perolehan truk yang telah dikreditkan untuk tiap tahun buku sesuai masa manfaat truk tersebut adalah (Rp14 juta / 4) = Rp 3,5 juta

• Jadi PM yang harus diperhitungkan kembali (mengurangi PM untuk Masa Pajak Maret 2015) adalah sebesar Rp3,5 juta – Rp2,5 juta = Rp 1 juta

• Penghitungan PM sebagaimana perhitungan di atas tidak perlu lagi dilakukan pada tahun 2016.

Page 133: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Pedoman Penghitungan PM yang lain

Pedoman penghitungan pengkreditan Pajak Masukan berdasarkan PMK ini tidak berlaku bagi PKP yang telah ditetapkan untuk menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan Pajak Masukan sesuai ketentuan Pasal 9 ayat (7) dan ayat (7a) UU PPN.

Page 135: 00. Ppn 2011 Slide Utama

135

PEMUNGUT PPNPs. 1 angka 27

YANG DITUNJUK OLEH MENTERI KEUANGAN

MEMUNGUT

MELAPORKAN

MENYETOR

PAJAK YG TERUTANGOLEH PKP ATAS

PENYERAHAN BKP/JKP KEPADA

PEMUNGUT PPN

UNTUK

- BENDAHARAWAN PEMERINTAH;- BADAN;- INSTANSI PEMERINTAH.

Page 136: 00. Ppn 2011 Slide Utama

136

Pemungut PPN(Pasal 16A UU PPN)

• Pemungut (Wapu PPN) menurut KMK Nomor 563/KMK.03/2003 adalah:- Bendaharawan pemerintah (pusat/Daerah);- Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)

Sejak 1 Januari 2004

• Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas selaku Pemungut PPN menurut PMK 73/PMK.03/2010 yang meliputi Kontraktor Kontrak Bagi Hasil dan Kontrak Karya di bidang Minyak, Gas Bumi, Panas Bumi, dan Pertambangan Umum lainnya sejak 1 April 2010 (sebelumnya PMK-11/PMK.03/2005)

04/19/2023 136

Page 137: 00. Ppn 2011 Slide Utama

137

PMK-73/PMK.03/2010

Page 138: 00. Ppn 2011 Slide Utama

138

Pemungut Tidak memungut PPN

1. Pembayaran yang jumlahnya tidak lebih dari Rp. 1 juta termasuk PPN/PPnBMbendaharawan&KPPN

2. Pembayaran yang jumlahnya tidak lebih dari Rp. 10 juta termasuk PPN/PPnBMKontraktor

3. Pembayaran untuk pembebasan tanah kecuali pembayaran atas penyerahan tanaholeh real estate atau industrial estate;

4. Pembayaran atas penyerahan BKP/JKP yang dapat fasilitas dibebaskan/tidak dipungut;

5. Pembayaran untuk penyerahan BBM dan bukan BBM oleh Pertamina;

6. Pembayaran atas rekening telepon kepada PT. Telkom atau perusahaan telekomunikasi lainnya;

7. Pembayaran untuk jasa angkutan udara yang diserahkan oleh perusahaan penerbangan;

8. Pembayaran atas penyerahan BKP/JKP yang tidak terutang PPN.

04/19/2023 138

Page 139: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Mekanisme Pemungutan

139

• Saat pajak terutang adalah saat pembayaran• Dalam jumlah pembayaran yang dilakukan oleh Bendaharawan Pemerintah atau KPKN termasuk

Jumlah pajak Terutang• Pada saat PKP rekanan mengajukan Tagihan, wajib membuat FP dan SSP,

dengan ketentuan: 1. FP disi dengan lengkap rangkap 3 (tiga) dengan peruntukan:

- lembar ke-1 untuk bendaharawan Pemerintah atau KPKN sebagai pemungut PPN - lembar ke-2 untuk arsip PKP Rekanan

- lembar ke-3 untuk KPP melalui Bendaharawan Pemerintah atau KPKN 2. SSP yang diisi adalah kolom identitas dan jumlah pajak terutang, sedangkan kolom lainya

tidak perlu diisi• FP dan SSP merupakan bukti pemungutan dan penyetoranPPN dan PPnBM• Pemungut PPN wajib memungut pajak yang terutang pada saat pembayaran (bukan saat

penyerahan)• Penyetoran pajak yang dipungut ke Kas Negara:

- KPKN saat pencatatan penyetoran PPN dan PPn BM dilakukan pada saat pembayarn oleh KPKN kepada PKP rekanan- Bendaharawan wajib menyetor ke Kas Negara PPN dan PPn BM yang telah dipungut paling lambat dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah bulan dlakukanpembayarn atas Tagihan.

• Pelaporan pajak yang telah dipungut dan disetor:-Bendaharawan ke KPP tempat terdaftar paling lambat 20 hari setelah bulan dilakukan pembayaran atas Tagihan dengan menggunakan SPT 1107 Pemungut- KPKN melaporkan pemungutannya setiap hari kerja menyampaikan lembar ke-3 FP yang telah dibubuhi catatan nomor dan tanggal advis kepada kepala KPP dengan Surat Pengantar.

Page 140: 00. Ppn 2011 Slide Utama

140

Kasus

• PT Sehat Selalu pada tanggal 10 Januari 2010 menyerahkan sejumlah sepatu kepada Depdiknas dengan harga kontrak termasuk PPN Rp 220.000.000,-. Surat Tagihan disampaikan pada tanggal 15 Januari 2010 sedangkan pembayaran diterima pada tanggal 18 Januari 2010. Kapan FP dibuat dan dilaporkan?

04/19/2023

Page 141: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH

(PPnBM)

141

Page 142: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Pajak Penjualan atas Barang Mewah

(Pasal 5,8 dan 10 UU PPN)

Karakteristik PPn BM : pungutan tambahan disamping PPN; dipungut hanya satu kali yaitu pada

– saat impor BKP atau – penyerahan BKP oleh Pabrikan;

Yang Tergolong Mewah tidak dapat dikreditkan dengan PPN; Meskipun demikian, apabila eksportir mengekspor

BKP yang tergolong mewah, PPnBM yang dibayar saat perolehan nya Dapat Diminta Kembali (Pasal 10 ayat 3)

PPn BM yang dibayar menjadi unsur DPP (harga pokok) untuk penghitungan PPN berikutnya;

14204/19/2023

Page 143: 00. Ppn 2011 Slide Utama

143

Page 144: 00. Ppn 2011 Slide Utama

OBYEK PPn BMPs. 5 ayat (1), (2)

PENYERAHAN BKP YANG TERGOLONG MEWAH

IMPOR BKP YANG TERGOLONG MEWAH

OLEH PENGUSAHA YANG

MENGHASILKAN BKP YANG TERGOLONG MEWAH

DALAM DAERAH PABEAN

DALAM KEGIATAN USAHA ATAU PEKERJAAN PENGUSAHA

Ps. 5 (1)PPn BM

DIKENAKAN ATAS

PPn BM DIKENAKAN HANYA SATU KALI PADA WAKTU PENYERAHAN BKP YANG TRGOLONG MEWAH OLEH PKP YANG MENGHASILKAN BARANG MEWAH ATAU

PADA WAKTU IMPOR Ps. 5 (2)

LIHAT PENJELASANPS. 5(1) UU PPN

Page 145: 00. Ppn 2011 Slide Utama

DASAR PERTIMBANGANPENGENAAN PPn BM

Penjelasan Ps. 5 (1)

ATAS PENYERAHAN BKP YANG TERGOLONG MEWAH OLEH PRODUSEN ATAU ATAS IMPOR BKP YANG TERGOLONG

MEWAH, DI SAMPING DIKENAKAN PPN, JUGA DIKENAKAN PPn BM DENGAN PERTIMBANGAN

PERLU KESEIMBANGAN PEMBEBANAN PAJAK ANTARA KONSUMEN YANG BERPENGHASILAN RENDAH DENGAN

KONSUMEN YANG BERPENGHASILAN TINGGI

PERLU ADANYA PENGENDALIAN POLA KONSUMSI ATAS BKP YANG TERGOLONG MEWAH

PERLU ADANYA PERLINDUNGAN TERHADAP PRODUSEN KECIL ATAU TRADISIONAL

PERLU UNTUK MENGAMANKAN PENERIMAAN NEGARA

Page 146: 00. Ppn 2011 Slide Utama

KRITERIA MEWAHPenjelasan Pasal 5 ayat (1) Undang-undang :

1. bukan merupakan barang kebutuhan pokok; atau2. dikonsumsi oleh masyarakat tertentu; atau3. umumnya dikonsumsi oleh masyarakat

berpenghasilan tinggi; atau4. barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan

status; 5. dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral

masyarakat, serta mengganggu ketertiban masyarakat, seperti minuman beralkohol. (DIHAPUS)

Page 147: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Tarif dan Pengelompokan Barang Mewah (Pasal 8 UU PPN)

• Tarif PPn BM paling rendah 10% dan paling tinggi 200%.

• Pengelompokan Barang Mewah meliputi :-Kendaraan Bermotor, -Selain Kendaraan Bermotor,

14704/19/2023

Sebelum 1 April 2010 tarif PPnBM sebesar 10% s.d 75%

Page 148: 00. Ppn 2011 Slide Utama

DEFINISI HARGA JUALSETELAH 1 JANUARI 2001

NILAI BERUPA UANG, TERMASUK SEMUA BIAYA YANG DIMINTA ATAU

SEHARUSNYA DIMINTA OLEH PENJUAL KARENA PENYERAHAN

BARANG KENA PAJAK, TIDAK TERMASUK

YANG DIPUNGUT

MENURUT UNDANG-UNDANG INI DAN POTONGAN HARGA YANG

DICANTUMKAN DALAM FAKTUR PAJAK

DEFINISI HARGA JUALSEBELUM 1 JANUARI 2001

NILAI BERUPA UANG, TERMASUK SEMUA BIAYA YANG DIMINTA ATAU

SEHARUSNYA DIMINTA OLEH PENJUAL KARENA PENYERAHAN BARANG KENA

PAJAK, TIDAK TERMASUK

YANG DIPUNGUT

MENURUT UNDANG-UNDANG INI DAN POTONGAN HARGA YANG

DICANTUMKAN DALAM FAKTUR PAJAK

PPN

PENGHITUNGAN PPnBM

PPnBM = TARIF PPnBM x DPP ; atau PPnBM = TARIF PPnBM x HARGA JUAL

PAJAK

PAJAK = PPN & PPnBM

Page 149: 00. Ppn 2011 Slide Utama

TATA CARA PENGENAANPPn BM KENDARAAN BERMOTOR(KEP-586/PJ./2001, 29 Agustus 2001)

TIDAK DIKENAKAN PPnBM

IMPOR ATAU PENYERAHAN KBM

DALAM BENTUK CKD

DALAM BENTUK SASIS

UNTUK ANGKUTAN

BARANG

BERODA DUA Dg. KAPASITAS

ISI SILINDER 250 CC

KENDARAAN BERMOTOR

Page 150: 00. Ppn 2011 Slide Utama

TATA CARA PENGENAANPPn BM KENDARAAN BERMOTOR

(KEP-586/PJ./2001, 29 Agustus 2001)

DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPnBM

IMPOR ATAU PENYERAHAN KBM

YG. DIGUNAKAN UTK KENDARAAN :• AMBULAN ;• JENASAH ;• PEMADAM KEBAKARAN ;• TAHANAN ;• ANGKUTAN UMUM

YG. DIGUNAKAN UTK KEPERLUAN PATROLI TNI/POLRI

YG. DIGUNAKAN UNTUK TUJUAN PROTOKOLER

KENEGARAAN

KBM Angkutan Orang Untuk 10 Orang atau Lebih TERMASUK Pengemudi dengan motor

bakar cetus api atau nyala kompresi (Diesel/Semi Diesel) Dg. Semua Kapasitas isi

Silinder yg. digunakan utk Kend. Dinas TNI/POLRI.

KENDARAAN BERMOTOR

Page 151: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PENGENAAN PPn BM ATASKENDARAAN BERMOTOR

(KEP-540/PJ./2000, 29 Desember 2000)

PENGHITUNGAN PPN &/ PPnBM

ATASIMPOR KBM

Oleh Pabrikan orPihak yg M’hsk. KBM

PPN = 10% X N.ImporPPnBM = tarif PPnBM x N.Impor

Oleh SELAINPabrikan or

Pihak yg M’hsk. KBM

PPN = 10% X HJPPnBM = tarif PPnBM X HJ PPN = 10% X HJ

ATASPENY. KBM DI DPI (Non impor KBM)

DPP utk N.ImporTIDAK TMSK PPN & PPnBM

DPP utk. HJTIDAK TMSK

PPN & PPnBM

DPP utk. HJTMSK PPnBM yg Dikenakan

Atas Peny. Dr.Pabrikan/atas ImporKBM mewah

Berlaku untuk KBMImpor CBU

Untuk Impor CKDBelum Terhutang PPnBM

HJ yg dipakai utk menghitung PPN atas peny.KBM yg tergolong mewah kepada pembeli yg mempunyai SKB PPnBM TIDAK termasuk PPnBM yg telah dipungut

Page 152: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Kasus

PT Perkusi adalah pabrikan perlengkapan elektronik, antara lain produknya adalah AC yang atas penyerahannya terutang PPN 10% dan PPnBM 20%.

PT Perkusi menyerahkan sejumlah AC-2½ PK kepada PT Ambara dengan Harga Jual per-unit Rp 4.000.000,00.

Kemudian oleh PT Ambara sebagian dari AC tersebut diserahkan kepada toko elektronik “Kencana” dengan memperhitungkan nilai tambah sebesar Rp 300.000,00.

Toko elektronik “Kencana” ketika menyerahkan kepada konsumen akhir mengambil laba sebesar Rp500.000,-

15204/19/2023

Page 153: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Penghitungan pajak yang terutang sebagai berikut

04/19/2023

Harga yang harus dibayar oleh Toko Kencana sebesar Rp 5.610.000 ( + PPN Rp 510.000)

Page 154: 00. Ppn 2011 Slide Utama

154

Impor BKP• Impor adalah setiap kegiatan memasukan barang dari luar

Daerah Pabean ke dalam Daerah Pabean.• Dalam impor dikenal dua jenis impor:

a. Kegiatan impor yang dilakukan oleh dan untuk kepentingan importir yang bersangkutan;

b. Kegiatan impor yang dilakukan oleh Importir untuk kepentingan pihak lain selaku indentor (Impor Indent). Atas impor ini Importir memperoleh Handling fee impor dari Indentor yang merupakan objek pajak.

• PPN terutang sebesar 10% x Nilai ImporNilai Impor = CIF + Bea Masuk + Bea Masuk Tambahan + Pungutan Pabean lainnya

• PPN terutang disetor dengan SSPCP melalui Bea Cukai atau Bank Devisa.

• PIB dan SSPCP merupakan dokumen tertentu yang dipersamakan sebagai Faktur Pajak.

04/19/2023

Tambahan

Page 155: 00. Ppn 2011 Slide Utama

155

Pemanfaatan BKP Tidak BerwujudAtau JKP dari Luar Daerah Pabean di Dalam Daerah Pabean

PMK-40/PMK.03/2010

• Berbeda dengan mekanisme lainnya, pada objek pajak ini pajak dipungut dan disetor sendiri oleh pihak yang memanfaatkan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya setelah bulan pemanfaatan.

• Besarnya PPN yang harus disetor adalah 10% dari jumlah yang dibayarkan (gross up).

• Kolom identitas pada SSP diisi dengan identitas pihak yang menyerahkan BKP/JKP tidak berwujud.

• Kolom NPWP diisi dengan angka 0 dan kode KPP dimana WP yang memanfaakan terdaftar.

• SSP lembar ke-3 dilampirkan pada SPT. Jika non PKP SSP lembarke-3 sebagai laporan (Paling lambat akhir bulan berikutnya).

04/19/2023

Page 156: 00. Ppn 2011 Slide Utama

FASILITAS PPN DAN PPnBM

PASAL 16B

Page 157: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Fasilitas PPN

• Sebagaimana diatur dalam Pasal 16B Undang-undang PPN, ada dua fasilitas PPN dan PPnBM :

- Fasilitas tidak dipungut dan

- Fasilitas dibebaskan

perbedaan keduanya adalah bahwa pada fasilitas tidak dipungut, PM berkaitan dengan penyerahan tersebut dapat dikreditkan sedangkan pada fasilitas dibebaskan tidak dapat dikreditkan.

15704/19/2023

Page 158: 00. Ppn 2011 Slide Utama

TIDAK DIPUNGUT ATAUDIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN Ps. 16 B ayat (1) (Ketentuan Khusus)

PAJAK TERUTANG TIDAK DIPUNGUT

SEBAGIAN/SELURUHNYA, UNTUK

SEMENTARA/SELAMANYA

DIBEBASKAN DARI

PENGENAAN PAJAK

DENGAN PERATURAN PEMERINTAH

PEMANFAATAN JKP TERTENTU DARI LUAR DAERAH PABEAN DI DLM DAERAH PABEAN

PEMANFAATAN BKP TDK BERWUJUD TERTENTU DARI LUAR DAERAH PABEAN DI DLM DAERAH

PABEAN

IMPOR BKP TERTENTU

PENYERAHAN BKP / JKP TERTENTU

KEGIATAN DI KAWASAN TERTENTU ATAU TEMPAT TERTENTU

DI DALAM DAERAH PABEAN

UNTUK

Page 159: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PM ATAS PPN TERUTANGTIDAK DIPUNGUT

Ps. 16 B ayat (2) (Ketentuan Khusus)

PAJAK MASUKAN YANG DIBAYAR UNTUK PEROLEHAN

BKP/JKP

DAPAT DIKREDITKAN

YANG ATAS PENYERAHANNYA TIDAK DIPUNGUT PPN

Page 160: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PM ATAS PPN DIBEBASKAN Ps. 16 B ayat (3)

(Ketentuan Khusus)

FASILITAS PEMBEBASAN

PENGENAAN PPN, MENGAKIBATKAN

TIDAK ADANYA PAJAK KELUARAN

PAJAK MASUKAN YANG DIBAYAR UNTUK PEROLEHAN

BKP/JKP

TIDAK DAPAT DIKREDITKAN

YANG ATAS PENYERAHANNYA DIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN

KARENA

Page 161: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Termasuk yang mendapatkan Fasilitas Dibebaskan

• Impor dan atau penyerahan BKP tertentu dan penyerahan JKP tertentu ( PP 146 Tahun 2000 Jo PP 38 Tahun 2003)

• Impor dan atau penyerahan BKP tertentu yang bersifat strategis (PP 12 Tahun 2001 sttd PP 31 Tahun 2007)

16104/19/2023

Page 162: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Fasilitas Tidak Tipungut

• Penyerahan BKP Dari Daerah Pabean Indonesia Lainnya (DPIL) ke Kawasan Berikat Pulau Batam dan Pulau-pulau di sekitarnya yang ditetapkan sebagai Kawasan Berikat (PP 63 Tahun 2003 jo PP 60 Tahun 2005 dan KMK No. 583/KMK.03/2003 jo KMK No.16/PMK.03/2005)

• penyerahan BKP/JKP dalam rangka proyek Pemerintah yang dananya dari Hibah atau bantuan luar negeri ( PP. 42 tahun 1995)

• KAPET (Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu) diatur dalam KEP-229/PJ./2001)

16204/19/2023

Page 163: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Kawasan Berikat P. Batam(PP 63 Tahun 2003 Jo KMK 583/KMK.03/2003)

Diberikan Fasilitas tidak dipungut yaitu atas :a. penyerahan Barang Kena Pajak, yaitu : - penyerahan BKP antar Pengusaha; - penyerahan BKP dari PKP di Daerah Pabean di luar kawasan berikat

daerah industri pulau Batam; Sepanjang BKP tersebut akan digunakan untuk menghasilkan BKP yang diekspor.

b. Impor BKP oleh pengusaha sepanjang BKP tersebut akan digunakan untuk menghasilkan BKP yang diekspor

– Atas penyerahan BKP dan/atau impor BKP selain yang digunakan untuk menghasilkan BKP untuk diekspor dan penyerahan JKP di/ke/dari Kawasan Berikat daerah industri pulau Batam, terutang PPN dan atau PPnBM, yang pengenaannya dilakukan secara bertahap.

– Atas penyerahan yang dapat fasilitas Faktur Pajak di cap “PPN TIDAK DIPUNGUT SESUAI DENGAN PP. 63 TAHUN 2003”

16304/19/2023

Dinya

taka

n Tid

ak B

erla

ku

Page 164: 00. Ppn 2011 Slide Utama

164

Peraturan Pemerintah Nomor PP NO 2 Tahun 2009 Tentang Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan, Dan Cukai Serta Pengawasan

Atas Pemasukan Dan Pengeluaran Barang Ke Dan Dari Serta Berada Di Kawasan Yang Telah Ditunjuk Sebagai Kawasan

Perdagangan Bebas Dan Pelabuhan Bebas

Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1995 tentang Perlakuan Perpajakan Dalam Rangka Kegiatan Konstruksi dan Kegiatan Operasi Pembangunan Proyek Pengembangan Pulau Bintan dan Pulau Karimun

Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2003 tentang Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah di Kawasan Berikat (Bonded Zone) Daerah Industri Pulau Batam sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 2005

Dinyatakan Tidak Berlaku

Sejak tanggal 1 April 2009

Page 165: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Peraturan Pemerintah Nomor PP No 2 Tahun 2009 jo PMK-45/PMK.03/2009 jo SE-37/PJ/2009

165

• Sejak tanggal 1 April 2009 Pengusaha di Kawasan Bebas tidak perlu dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak dan Pengusaha Kena Pajak yang telah dikukuhkan sebelum tanggal 1 April 2009 akan dicabut pengukuhannya secara bertahap

Page 166: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Fasilitas Perpajakan di Kawasan Bebas adalah sebagai berikut: (Ringkasan)

166

1. Penyerahan Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak di dalam Kawasan Bebas dan dari Kawasan Bebas ke Kawasan Bebas lainnya, dibebaskan dari pengenaan PPN atau PPN dan PPnBM.

2. Pernasukan Barang Kena Pajak berwujud dari luar Daerah Pabean ke Kawasan Bebas dibebaskan dari pengenaan PPN atau PPN dan PPnBM serta tidak dipungut Pajak Penghasilan Pasal 22.

3. Pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di Kawasan Bebas dibebaskan dari pengenaan PPN.

4. Pemasukan  barang Kena Pajak dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean atau dari Tempat Penimbunan berikat ke Kawasan Bebas yang melalui pelabuhan atau bandar udara yang ditunjuk tidak dipungut PPN atau PPN dan PPnBM.

5. Penyerahan Jasa Kena Pajak dan/atau Barang Kena Pajak tidak berwujud dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean ke Kawasan Bebas tidak dipungut PPN.

6. Pengeluaran Barang Kena Pajak dari Kawasan Bebas ke Tempat Penimbunan Berikat dalam hal barang merupakan barang asal luar Daerah Pabean, dibebaskan dari pengenaan PPN dan tidak dipungut Pajak Penghasilan Pasal 22.

Page 167: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Proyek Pemerintah yang Dananya dari Hibah atau Bantuan Luar Negeri

(PP. 42/1995 Jo. KMK. 239/KMK.01/1996 jo PP. 43/2000 jo PP. 25/2001)

• Yang memperoleh Fasilitas adalah Pemerintah.• Perlakuan PPN :1. Fasilitas PPN tidak dipungut diberikan atas :

Pemasukan barang/jasa dari luar Daerah Pabean oleh kontraktor utama meliputi:

Impor BKP, Pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean, pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean;

Penyerahan BKP/JKP oleh kontraktor utama kepada pemilik proyek (Pemerintah)

2. Perolehan BKP/JKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh kontraktor utama dari sub kontraktor atau pihak lain tetap terutang PPN.

16704/19/2023

Page 168: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Proyek Pemerintah yang Dananya dari Hibah atau Bantuan Luar Negeri

3. Dalam hal dana selain dari hibah/bantuan luar negeri juga dari APBN/APBD berlaku ketentuan sebagai berikut :

a. Atas penyerahan/penerimaan termijn proyek yang dibiayai dari hibah/pinjaman luar negeri: PPN/PPnBM tidak dipungut; Faktur Pajak tetap dibuat dengan diberi cap “PPN dan PPnBM tidak

dipungut; Surat Setoran Pajak tidak perlu dibuat;

b. Atas penyerahan/penerimaan termijn proyek yg dibiayai dari APBN/APBD:– PPN/PPnBM terutang wajib dipungut;– Faktur Pajak wajib dibuat;– SSP wajib dibuat sesuai dengan ketentuan.

c. Meskipun tidak ada SSP, dalam pelaporan SSP dianggap sudah diterima.

16804/19/2023

Page 169: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Perlakuan PPN di Kawasan Berikat(KMK No. 291/KMK.03/1997 jo. 101/PMK.04/2005 dan KMK No. 349/KMK.01/1999 jo

KEP-229/PJ./2001)

• Fasilitas PPN tidak dipungut :1. Impor barang modal atau peralatan perkantoran yang semata-

mata dipakai oleh Penyelengara Kawasan Berikat (PKB) termasuk PKP merangkap sbg Pengusaha Di Kawasan Berikat (PDKB);

2. Impor barang modal dan peralatan pabrik yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi PDKB yang semata-mata dipakai di PDKB;

3. Impor barang dan/atau bahan untuk diolah di PDKB4. Pemasukan BKP dari Daerah Pabean Indonesia Lainnya (DPIL)

ke PDKB untuk diolah lebih lanjut;5. Pengiriman barang hasil produksi PDKB ke perusahaan industri di

DPIL atau PDKB lainnya dalam rangka subkontrak 16904/19/2023

Kawasan Berikat (KB) adalah suatu bangunan, tempat, atau kawasan dengan batas-batas tertentu yang di dalamnya dilakukan kegiatan usaha industri pengolahan barang dan bahan, kegiatan rancang bangun, perekayasaan, penyortiran, pemeriksaan awal, pemeriksaan akhir, dan pengepakan atas barang dan bahan asal impor atau barang dan bahan dari dalam Daerah Pabean Indonesia Lainnya (DPIL), yang hasilnya terutama untuk tujuan ekspor.

Page 170: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Fasilitas di Kawasan BerikatKMK No. 291/KMK.03/1997 jo. 101/PMK.04/2005 dan KMK No. 349/KMK.01/1999 jo

KEP-229/PJ./2001)

7. Penyerahan kembali BKP hasil pekerjaan subkontrak oleh PKP di DPIL atau PDKB lainnya kepada PDKB asal;

8. Peminjaman mesin dan/atau peralatan pabrik dalam rangka subkontrak dari PDKB kepada perusahaan industri di DPIL atau PDKB lainnya dan pengembaliannya ke PDKB asal

9. Pengeluaran barang dari KB yang ditujukan kepada orang yang memperoleh fasilitas pembebasan atau penangguhan Bea Masuk, Cukai dan Pajak dalam rangka impor

17004/19/2023

Page 171: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Fasilitas dibebaskan atas Barang tertentu yang bersifat Strategis

(PP. 12 Tahun 2001 Jo. PP. 46 Tahun 2003 Jo. PP 7 Tahun 2007 jo PP 31 tahun 2007)

Impor/penyerahan barang strategis yang dibebaskan dari pengenaan PPN adalah:1. Impor/penyerahan barang modal yang digunakan dan

diperlukan secara langsung untuk menghasilkan BKP;*2. Impor/penyerahan makanan ternak, unggas, dan ikan dan atau

bahan baku untuk pembuatannya;3. Barang hasil pertanian; 4. Impor/penyerahan bibit atau benih dari barang pertanian

perkebunan, kehutanan, peternakan ,perikanan, penangkaran5. Penyerahan air bersih melalui pipa oleh PAM.6. Penyerahan listrik kecuali untuk perumahan dengan daya di

atas 6600 watt.7. Rumah Susun sederhana Milik (Rusunami)“atas penyerahan Barang-barang strategis di atas dibebaskan tanpa mekanisme SKB kec nomor 1*

17104/19/2023

Page 172: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PERUBAHAN YANG DILAKUKAN(PP. 12 Tahun 2001 Jo. PP. 46 Tahun 2003 Jo. PP 7 Tahun 2007 jo

PP 31 tahun 2007)

PERUBAHAN YANG DILAKUKAN(PP. 12 Tahun 2001 Jo. PP. 46 Tahun 2003 Jo. PP 7 Tahun 2007 jo

PP 31 tahun 2007)

PP No. 7 Tahun 2007

PP No. 7 Tahun 2007

SEBELUM SESUDAH

ATAS PENYERAHAN BARANG HASIL PERTANIAN YG DILAKUKAN OLEH PETANI ATAUKELOMPOK PETANIDIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN

ATAS: 1. IMPOR DAN/ATAU2. PENYERAHAN BARANG HASIL PERTANIAN YG DILAKUKAN OLEH SIAPAPUNDIBEBASKAN DARI PENGENAAN PPN

Page 173: 00. Ppn 2011 Slide Utama

RESTITUSI

Page 174: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Pengertian Restitusi

Menurut kamus besar Ilmu Pengetahuan eko;pembayaran ganti rugi ; pelunasan atas pembayaran yang masih tersisa

Menurut pengertian pajak : pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak dimana pajak masukan lebih besar dari pajak keluaran

Page 175: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Self assessment system WP wajib 5M mendaftarkan diri

menghitungMenyetor

Melaporkanmenetapkan pajak terutang

WP wajib 5M mendaftarkan diri

menghitungMenyetor

Melaporkanmenetapkan pajak terutang

HAK – HAK WP ( PKP ) :

1.Mengkreditkan pajak2. Kompensasi / Restitusi

3. Mengajukan Keberatan / Banding4. Membetulkan SPT Masa PPN

Page 176: 00. Ppn 2011 Slide Utama

DASAR HUKUM

Terjadi kelebihan pembayaran pajak

DIKOMPENSASIKe Masa Pajak Selanjutnya

UU no 11 tahun 1994 pasal 9 ayat (10), ayat (11), ayat (12)

Mulai1 Jan 2001 DIKOMPENSASI

DIMINTA KEMBALI( RESTITUSI )

UU No 11 Tahun 1994 Pasal 9 ayat (10),(11),(12) DIHAPUS

Pasal 9 ayat 4 UU PPN

Page 177: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Restitusi Per 1 April 2010

Terjadi kelebihan pembayaran pajak

DIKOMPENSASIKe Masa Pajak Berikutnya

Pasal 9 ayat 4, 4a dan 4bUU PPN

Kecuali atas kelebihan PKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 4b

RESTITUSI DAPAT DILAKUKAN DI AKHIR TAHUN BUKU (Pasal 9 ayat 4a)

Page 178: 00. Ppn 2011 Slide Utama

KELEBIHAN PAJAK MASUKAN DAPAT DIAJUKAN PERMOHONAN PENGEMBALIAN

PADA SETIAP MASA PAJAK

178

a. PKP yang melakukan ekspor BKP Berwujud;

b. PKP yang melakukan penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP kepada Pemungut Pajak Pertambahan Nilai (Wapu);

c. PKP yang melakukan penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP yang Pajak Pertambahan Nilainya tidak dipungut;

d. PKP yang melakukan ekspor BKP Tidak Berwujud;

e. PKP yang melakukan ekspor JKP; dan/atau

f. PKP dalam tahap belum berproduksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2a).

Page 179: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PROSES RESTITUSI

PERMOHONAN RESTITUSI

SKPLBDITERIMA LENGKAPOLEH KPP

BANK PERSEPSIREKENING WP SPMKP

Page 180: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PERMOHONAN RESTITUSI

(diajukan oleh)

PKP KEGIATAN TERTENTU

PKP melakuka

nEkspor

BKP

Penyerahan BKP

/ JKP kpd Pemungut

PPN

PKP KRITERIA TERTENTU

PKP LAINNYA

Page 181: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PKP Kriteriatertentu

fasilitas

DJP menerbitkan SKPPKP paling lambat1 BULAN sejak diterima permohonan

PKP kriteria tertentu tidak wajib Menyampaikan bukti,dokumen yg

Menyatakan adanya kelebihan pajak

Wewenang DJP

Melakukan pemeriksaan dlm jangka waktu 5 th & menerbitkan :SKPKB, dan PKP harus membayar jml kekurangan pajak + kenaikan 100 % dr jml kurang bayarSKPLBSKP NIHIL

Page 182: 00. Ppn 2011 Slide Utama

PKP LAINNYA

DJP stlh melakukan pemerikasaan atas permohonan restitusi yang Diajukan oleh PKP yang melakukan selain kegiatan tertentu harus Menerbitkan SKP paling lambat :

12 bln sejak diterima permohonan

Lewat jangka waktu

DJP tidak menerbitkanSKP permohonan Dianggapdikabulkan

SKPLBHarus diterbitkan paling

Lambat 1 bln sejakJangka waktu berakhir

Page 183: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Contoh perhitungan RESTITUSI PPN

Page 184: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Ekspor Barang Kena Pajak termasuk

ekspor BKP YTM

Misal :

Pembelian BKP : Rp.200 juta

PPN(PM) 10% : Rp. 20 juta

Barang tsb utk tujuan ekspor

Nilai ekspor BKP : Rp.200juta

PPN (PK) 0% : Rp. 0

Kredit pajak

PK : Rp.0

PM :(Rp.20 juta)

LB : Rp.20 juta dpt dikompensasi / restitusi

Page 185: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Pemungutan pajak yang dilakukan oleh

Badan Pemungut

PKP Aprodusen

PKP BKonsumen 1

KPPNKonsumen 2

PKP B membeli BKP dari PKP AHarga Beli : Rp. 50 jutaPPN 10%(PM) : Rp. 5 juta

PKP B menjual lagi ke KPPNMerupakan Badan PemungutHarga jual :Rp.60 jutaPPN 10%(PK) :Rp. 6 juta

Karena PKP C sbg Badan Pemungut mk PKP B tdk memungutPPN yang mrpkn PK bagi PKP BSehingga PK bagi PKP B menjadi nihilPK : Rp.0PM : (Rp.5juta)LB : Rp. 5 juta dapat direstitusi / dikompensasi

Page 186: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Pada tahap awal usaha PKPMisal PKP A baru mendirikan Usaha,makaHarga beli barang modal: Rp. 300 jutaHarga beli bahan baku: Rp. 150 jutaTotal pembelian : Rp. 450 jutaPPn 10% (PM) : Rp. 45 jutaTotal barang yang dijual atas barang yang diproduksi :Total penjualan :Rp. 250 jutaPPN 10% (PK) :Rp. 25 jutaKredit Pajak :PK : Rp.25jutaPM :(Rp.45juta)LB : Rp.20juta yang dapat dikompensasi / direstitusi

Page 187: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Restitusi Pemegang Paspor Luar Negeri Psl 16E

PMK-76/PMK.03/2010 jo PER-20/PJ./2010

187

• Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang sudah dibayar atas pembelian Barang Kena Pajak yang dibawa ke luar Daerah Pabean oleh orang pribadi pemegang paspor luar negeri dapat diminta kembali, harus memenuhi syarat:

a. Nilai pajak pertambahan nilai paling sedikit Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah) dan dapat disesuaikan dengan peraturan pemerintah;

b. Pembelian barang kena pajak dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sebelum keberangkatan ke luar daerah pabean; dan

c. Faktur pajak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (5), kecuali pada kolom Nomor Pokok Wajib Pajak dan alamat pembeli diisi dengan nomor paspor dan alamat lengkap di negara yang menerbitkan paspor atas penjualan kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri yang tidak mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak.

d. Perbelanjaan di 40 toko yang sudah ditunjuk di Jakarta, Bali, dan Yogyakarta

Page 188: 00. Ppn 2011 Slide Utama

188

Page 189: 00. Ppn 2011 Slide Utama

KEP-347/PJ./2010

189

Page 190: 00. Ppn 2011 Slide Utama

190

Page 191: 00. Ppn 2011 Slide Utama

1. Mirota Batik; alamat: Jl. Ahmad Yani No. 9 Yogyakarta

2. PT Aseli Dagadu Djokdja; alamat: Jl. Pakuningratan 17 Yogyakarta

3. HS Silver; alamat: Jl. Mondorakan No. 1 Prenggan Kotagede, Yogyakarta

4. Ansor Silver; alamat: Jl. Tegalgendu No. 28 Kotagede, Yogyakarta

5. Batik Keris; alamat: Jl. Malioboro No. 21, Yogyakarta

6. Batik Keris; alamat: Plaza Ambarukmo, Yogyakarta

7. Batik Danarhadi; alamat: Jl. Laksda Adisutjipto No. 3 Yogyakarta

8. Margaria Batik; alamat: Jl. Ahmad Yani No. 65 Yogyakarta

9. Centro Departemen Store; alamat: Plaza Ambarukmo, Yogyakarta

10. Dowa; alamat: Jl. Godean KM 7 Sidomulyo, Sleman

191

KEP-386/PJ./2010 tanggal 9 Desember 2010

Page 192: 00. Ppn 2011 Slide Utama

192

PEMBAYARAN, PELAPORAN

DAN SPT MASA PPN DAN PPnBM

Page 193: 00. Ppn 2011 Slide Utama

193

SPT adalah:1. bagi PKP yang menerbitkan tidak lebih dari 25

(dua puluh lima) FP dalam 1 (satu) Masa Pajak adalah SPT Masa PPN baik dalam bentuk formulir kertas (hard copy).

2. bagi PKP yang menerbitkan lebih dari 25 (dua puluh lima) FP dalam 1 (satu) Masa Pajak adalah SPT Masa PPN dalam bentuk data elektronik.

SANKSI

DEFINISI

Mengapa 25 FP?

Page 194: 00. Ppn 2011 Slide Utama

SPT Masa PPN

194

Mulai 1 Januari 2011 SPT masa PPN terdiri dari:a. SPT Masa PPN 1111b. SPT Masa PPN 1111DMPenyetoran dan Pelaporan• Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai oleh Pengusaha Kena Pajak

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) harus dilakukan paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak dan sebelum Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai disampaikan.

• Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai disampaikan paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak.

• SPT Masa PPN harus disampaikan dalam keadaan lengkap, yaitu sesudah dibubuhkan tanda tangan dan nama jelas baik pada SPT induk maupun pada setiap lampiran yang telah dibakukan. Apabila ketentuan ini tidak dipenuhi maka PKP dianggap tidak pernah memasukkan SPT.

HardCopy dan eSPT

Page 195: 00. Ppn 2011 Slide Utama

SPT Masa PPN 1111

• SPT Masa PPN 1111 ini wajib digunakan oleh setiap PKP selain PKP yang menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan Pajak Masukan, untuk pelaporan SPT Masa PPN mulai Masa Pajak Januari 2011.

• SPT Masa PPN 1111 terdiri dari: 1. Induk SPT Masa PPN; dan

2. Lampiran SPT Masa PPN, baik dalam bentuk formulir kertas (hard copy) atau data elektronik,

• yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, yang masing-masing diberi nomor, kode, dan nama formulir.

195

Page 196: 00. Ppn 2011 Slide Utama

No. Nomor dan Kode Formulir Nama Formulir Keterangan

1. 1111 (F.1.2.32.04) Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN)

Induk SPT Masa PPN

2. 1111 AB (D.1.2.32.07) Rekapitulasi Penyerahan dan Perolehan Lampiran SPT Masa PPN sebagai Sub Induk SPT Masa PPN (memuat keterangan rekapitulasi penyerahan, perolehan dan penghitungan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan)

3. 1111 A1 (D.1.2.32.08) Daftar Ekspor BKP Berwujud, BKP Tidak Berwujud, dan/atau JKP

Lampiran SPT Masa PPN untuk melaporkan Pemberitahuan Ekspor Barang, Pemberitahuan Ekspor Jasa Kena Pajak/Barang Kena Pajak Tidak Berwujud)

4. 1111 A2 (D.1.2.32.09) Daftar Pajak Keluaran atas Penyerahan Dalam Negeri Dengan Faktur Pajak

Lampiran SPT Masa PPN untuk melaporkan:- Faktur Pajak selain Faktur Pajak yang menurut ketentuan diperkenankan

untuk tidak mencantumkan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual, yang diterbitkan; dan/atau;

- Nota Retur/Nota Pembatalan yang diterima

5. 1111 B1 (D.1.2.32.10) Daftar Pajak Masukan yang Dapat Dikreditkan atas Impor BKP dan Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud/JKP dari Luar Daerah Pabean

Lampiran SPT Masa PPN untuk melaporkan Pemberitahuan Impor Barang atas impor Barang Kena Pajak dan/atau SSP atas Pemanfaatan Barang Kena Pajak Tidak Berwujud/Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean

6. 1111 B2 (D.1.2.32.11) Daftar Pajak Masukan yang Dapat Dikreditkan atas Perolehan BKP/JKP Dalam Negeri

Lampiran SPT Masa PPN untuk melaporkan: - Faktur Pajak yang dapat dikreditkan, yang diterima; dan/atau - Nota Retur/Nota Pembatalan atas pengembalian Barang Kena

Pajak/pembatalan Jasa Kena Pajak yang Pajak Masukannya dapat dikreditkan, yang diterbitkan

7. 1111 B3 (D.1.2.32.12) Daftar Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan atau yang Mendapat Fasilitas

Lampiran SPT Masa PPN untuk melaporkan:- Faktur Pajak yang tidak dapat dikreditkan atau mendapat fasilitas, yang

diterima; dan/atau - Nota Retur/Nota Pembatalan atas pengembalian Barang Kena

Pajak/pembatalan Jasa Kena Pajak yang Pajak Masukannya tidak dapat dikreditkan atau mendapat

196

Nomor, kode dan nama formulir SPT Masa PPN 1111

Page 197: 00. Ppn 2011 Slide Utama

SPT Masa PPN 1111DM

• SPT Masa PPN 1111 DM ini wajib digunakan oleh setiap PKP yang menggunakan pedoman penghitungan pengkreditan Pajak Masukan, untuk pelaporan SPT Masa PPN mulai Masa Pajak Januari 2011.

• SPT Masa PPN 1111 DM terdiri dari: 1. Induk SPT Masa PPN; dan

2. Lampiran SPT Masa PPN, baik dalam bentuk formulir kertas (hard copy) atau data elektronik,

• yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, yang masing-masing diberi nomor, kode, dan nama formulir.

197

Page 198: 00. Ppn 2011 Slide Utama

No Nomor dan Kode Formulir Nama Formulir Keterangan

1. 1111 DM (F.1.2.32.05) Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN) Bagi PKP Yang Menggunakan Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan

Induk SPT Masa PPN

2. 1111 A DM (D.1.2.32.13)

Daftar Pajak Keluaran atas Penyerahan Dalam Negeri Dengan Faktur Pajak

Lampiran SPT Masa PPN untuk melaporkan:- Faktur Pajak selain Faktur Pajak

yang menurut ketentuan diperkenankan untuk tidak mencantumkan identitas pembeli serta nama dan tanda tangan penjual, yang diterbitkan; dan/atau

- Nota Retur/Nota Pembatalan yang diterima

3. 1111 R DM (D.1.2.32.14)

Daftar Pengembalian BKP dan Pembatalan JKP oleh PKP yang Menggunakan Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan

Lampiran SPT Masa PPN untuk melaporkan daftar Nota Retur dan Nota Pembatalan yang diterbitkan

198

Nomor, kode dan nama formulir SPT Masa PPN 1111 DM

Page 199: 00. Ppn 2011 Slide Utama

Dalam hal SPT dilaporkan NIHIL karena PKP tidak melakukan kegiatan penyerahan dan perolehan, maka SPT yang dilaporkan hanya Induknya sedangkan Lampiran SPT tidak perlu disampaikan

Page 200: 00. Ppn 2011 Slide Utama

200

1. PKP Penjual harus memiliki bukti dari PKP Pembeli yang menyatakan bahwa transaksi dibatalkan.

2. PKP Penjual harus mengirimkan surat pemberitahuan dan copy dari FP yg dibatalkan ke KPP Penjual dan ke KPP Pembeli.

3. Pelaporan dalam SPT Masa PPN belum dilaporkan dalam SPT Masa PPN PKP

Penjual telah dilaporkan dalam SPT Masa PPN PKP

Penjual telah dilaporkan dalam SPT Masa PPN PKP

Pembeli sebagai FP Masukan, maka PKP Pembeli harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN

PEMBATALAN FP

Page 201: 00. Ppn 2011 Slide Utama

201

CONTOH PEMBATALAN

Pada tanggal 1 Januari 2011 PT Cantik (PKP) melakukan penjualan kepada PT Ceria (PKP) sebesar Rp 100.000.000,- dengan menerbitkan FP. Pada tanggal 15 Februari 2011 PT Ceria membatalkan pembelian, sehingga PT Cantik harus melakukan pembatalan Faktur Pajak.

SPT Masa PPN PT Cantik

• Belum dilaporkan dalam SPT Masa PPN Januari sbg PK

• Telah dilaporkan dalam SPT Masa PPN Januari sbg PK

SPT Masa PPN PT Ceria• Telah dilaporkan dalam SPT

Masa PPN sbg FP Masukan

SPT Masa PPN-nya

SPT Masa PPN-nya

SPT Masa PPN-nya

Page 202: 00. Ppn 2011 Slide Utama

205

• Penerbitan FP Pengganti atau pembatalan FP, hanya dapat dilakukan sampai dengan daluwarsa pajak (5 tahun).

• Sebagai konsekuensi, PKP Penjual harus melakukan pembetulan terhadap SPT Masa PPN dimana FP yang diganti atau dibatalkan tersebut dilaporkan.

• Pembeli BKP dan/atau Penerima JKP yang telah melakukan pengkreditan PM atas PPN pada FP Standar yang diganti atau dibatalkan oleh PKP Penjual, harus melakukan pembetulan SPT Masa PPN dimana FP yang diganti atau dibatalkan tersebut dilaporkan.

PENGGANTIAN FP

Page 203: 00. Ppn 2011 Slide Utama

206

CONTOH PENGGANTIAN FP

Pada tanggal 5 Januari 2011 PT Cerdik (PKP) melakukan penjualan kepada PT Pandai (PKP) dengan menerbitkan Faktur Pajak dengan DPP sebesar Rp 200.000.000,-. dan PPN sebesar Rp 20.000.000,-. Pada bulan Juni 2011 PT Cerdik melakukan penggantian Faktur Pajak karena ternyata nilai penjualan adalah sebesar Rp 250.000.000,-. Atas penggantian tersebut PT Cerdik menerbitkan Faktur Pajak Pengganti pada tanggal 5 Juni 2011 dengan DPP sebesar Rp 250.000.000,- dan PPN sebesar Rp 25.000.000,-

SPT Masa PPN PT Cerdik SPT Masa PPN PT Pandai

Page 204: 00. Ppn 2011 Slide Utama

212

CONTOH RETUR

Pada tanggal 10 Juni 2011 PT Aman (PKP) menerbitkan Nota Retur atas pembelian dari PT Bahagia (PKP) dengan nilai DPP Rp 15.000.000,-. Atas FP tertanggal 10 Oktober 2010 dengan Nomor FP 010.000-10.00000078.

SPT Masa PPN PT Aman– PT Aman sbg pembeli melaporkan retur pembelian

tersebut pada Lampiran 2 Daftar Pajak Masukan dan PPn BM.

SPT Masa PPN PT Bahagia– PT Bahagia sebagai penjual melaporkan retur pembelian

tersebut pada Lampiran 1 Daftar Pajak Keluaran dan PPn BM.

SPT Masa PPN-nya

Page 205: 00. Ppn 2011 Slide Utama

213

SPT Masa PPN – Nota Retur

PT AMAN

Page 206: 00. Ppn 2011 Slide Utama

214

SPT Masa PPN – Nota Retur

PT AMAN

PT BAHAGIA

Page 207: 00. Ppn 2011 Slide Utama

215

SEKIANTERIMA KASIH