media056.files.wordpress.com file · web viewsungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah...

30
Matematika dan Realita Disusun guna memenuhi tugas Penelitian pendidikan Matematika Pengampu: Prof. Dr. Sutama, M.Pd. Disusun oleh: Nama : Suharsih NIM : A 410080056 Smt : VI/B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 1

Upload: phungtruc

Post on 24-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

Matematika dan RealitaDisusun guna memenuhi tugas Penelitian pendidikan Matematika

Pengampu: Prof. Dr. Sutama, M.Pd.

Disusun oleh:

Nama : Suharsih

NIM : A 410080056

Smt : VI/B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2011

1

Page 2: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

Kata pengantar

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Sungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah

satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita ini.

Banyak orang belajar tentang matematika tanpa tahu seperti apa pentingnya matematika

dalam kehidupan yang sesungguhnya. Sebelum kita belajar entah dalam hal apapun itu mestinya

kita ketahui terlebih dahulu apa manfaatnya bagi kehidupan, sebesar apa kegunaannya bagi

hidup dan bagaimana pentingnya manfaat itu untuk beraktifitas.

Tulisan ini di susun selain untuk memenuhi tugas Penelitian pendidikan Matematika juga

digunakan untuk memperkaya ilmu pengetahuan, mengetahui arti mendalam dari ilmu

matematika itu sendiri,dan juga di harapkan mampu menggugah minat belajar siswa ataupun

pembaca dalam bidang matematika.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen yang senantiasa membimbing penulis

dalam menyelesaikan laporan ini, Prof. Dr. Sutama, M.Pd.

Ucapan terimakasih juga tak lupa penulis ucapkan kepada teman-teman yang selalu

menumbuhkan semangat serta dorongan untuk giat dalam menyelesaikan laporan ini.

Surakarta, 30 Maret 2011

Suharsih

2

Page 3: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

Daftar isi

Halaman judul…………………………………………………………………………….…1

Kata pengantar……………………………………………………………………………...2

Daftar isi…………………………………………………………………………………....3

BAB I

A. Latar belakang ………………………………………………………………….....4

B. Rumusan masalah …………………………….…………………………….……..4

C. Tujuan ……………………………………………………………………………..5

D. Manfaat ………………………………………………………………………........5

BAB II

Kajian teori…………………………………………………………………………......6

BAB III

Isi ……………………………………………………………………………………....7

BAB IV

Pembahasan

A. Seberapa penting matematika …………………………………………………....12

B. Penyebab siswa takut matematika ……………………………………………….13

C. Memperbaiki citra matematika…………………………………………………...15

D. Matematika dan realita…………………………………………………………...16

BAB V

A. Simpulan ………………………………………………………………………....19

B. Implikasi………………………………………………………………………….20

C. Saran…………………………………………………………………………...…20

Daftar pustaka…………………………………………………………………………….21

3

Page 4: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

BAB I

A. Latar Belakang

Belajar matematika itu penting, hal itu dapat dilihat dari bagaimana orang-orang

dewasa bisa menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dengan konsep-konsep dan

pemikiran matematika. Orang yang memiliki kemampuan lebih di bidang ini cenderung

akan lebih kreatif dan cekatan dalam menghadapi masalah yang ada. Anak dari berbagai

usia akan berfikir sesuai dengan tingkat usianya.

Namun pada kenyataannya, dapat kia lihat minat belajar siswa rendah, hal ini

dikarenakan belum terbentuknya sikap kritis anak dalam pemecahan suatu permasalahan

social.

Matematika adalah subjek ideal yang mampu mengembangkan proses berfikir

anak dimulai dari usia dini, usia pendidikan kelas awal, pendidikan menengah,

pendidikan tingkat atas, bahkan di bangku perkuliahan.hal ini dimaksudkan agar anak

mlai pandai dalam menggunakan prinsip matematika dalam kehidupan mengenai

perhitungan, pengerjaan soal, pemecahan masalah di kehidupan sekolah maupun

lingkungan bemasyarakat. Untuk itu, perhatian dan promosi guru atas manfaat

pembelajarn matematika mestinya lebih bisa di tingkatkan lagi untuk menggugah

semangat siswa yaitu dengan cara menunjukkan hubungan antara matematika dan realita.

Bagaimana kita bisa melakukan berbagai hal dengan ilmui matematika dalam kehidupan

ini.

B. Rumusan masalah

1. Apa pentingnya matematika bagi kehidupan sehari-hari?

2. Permasalahan apa saja yang ada dalam pembelajaran matematika?

3. Bagaimana cara penggunaan prinsip atau teori matematika dalam kehidupan sehari-

hari?

4

Page 5: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Meningkatkan pengetahuan siswa terhadap kegunaan ilmu matematika.

2. Tujuan khusus.

Meningkatkan pengetahuan siswa terhadap kegunaan ilmu matematika, dan dapat

memicu semangat belajar siswa.

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Menemukan arti penting belajar matematika

2. Manfaat praktis

Bagi guru : menambah wawasan pengetahuan guru, menumbuhkan semangat

mengajar, serta dapat lebih membantu guru untuk dapat memotivasi semangat

belajar siswa.

Bagi siswa : menumbuhkan semangat belajar siswa, menumbuhkan kreatifitas

siswa.

5

Page 6: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

BAB IIKajian teori

Menurut Dienes, matematika adalah : ilmu seni kreatif, oleh karena itu matematika harus

di pelajari dan diajarkan sebagai ilmu seni.

Menurut Sujono, matematika adalah: cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan

terorganisasi secara sistematik.

Masalah adalah suatu kendala atau persoalan yang harus dipecahkan, dengan kata lain

masalah merupakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan.

Realita adalah hal yang ada, hal yang benar-benar ada.

6

Page 7: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

BAB IIIISI

Interaksi antara matematika dan realita

Jurnal Penelitian pendidkan

matematika

Vol. 22, No 2, 108-120, th 2010

Matematika adalah ilmu yang penting. Kegunaannya dapat kita rasakan langsung dalam

kehidupan sehari-hari. Misalnya saja kita bisa menggunakan model matematika sebagai suatu

cara pemecahan masalah sehari-hari. Namun ada berbagai aturan yang mesti kita perhatikan

disini, di antaranya adalah kita harus bisa menyesuaikan pemodelan itu dengan situasi yang ada.

Jika situasi yang ada berbeda-beda maka akan di dapat pula berbagai macam bentuk pemecahan

permasalahan yang berbeda-beda pula. Tidak semua permasalahan dapat kita pukul rata untuk

kita selesaikan dengan satu penyelesaian saja.

Pada analisis epistimologis arti permodelan matematika menyiratkan bahwa kita harus

mempertimbangkan kembali solusi matematika dengan realistis disesuaikan pada masalah yang

ada, bagaimana hubungannya permodelan itu dengan pemecahan masalah tradisional yang ada,

apakah dapat dikaitkan atau tidak. Hal ini juga menunjukkan tugas kita adalah membangun

suatu model matematika dan harus disesuaikan dengan situasi tertentu sehingga dapat

meningkatkan pemahaman kita terhadap peran matematika dalam kehidupan

sehari-hari/realitanya. tinjauan Recent (Niss, Blum, & Galbraith, 2007; Stillman, Brown, &

Galbraith, 2008) menunjukkan bahwa komunitas peneliti yang menyelidiki isu-isu pemodelan

dan aplikasi matematika yang terlibat dalam banyak penelitian perspektif. dengan pengaruh

tugas permodelan matematika pada siswa, siswa akan dapat mengembangkan keterampilan,

sikap guru dalam mengajarkan permodelan itupun harus melalui pengamatan terhadap jatidiri

dan kehidupan siswa yang sesungguhnya, sehingga, siswa mudah menerimanya. Dalam masalah

permodelan matematika, artikel ini membahas pada beberapa perspektif.

7

Page 8: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

Dari perspektif epistemologis, yang diselidiki (Stillman et al., 2008), bertujuan

menganalisis sifat dan makna dalam memilih model matematika dalam suatu situasi tertentu.

Dari Keaslian dan Tujuan perspektif itu menyelidiki peran matematika dalam pemecahan

masalah, dan memandang perkembangan pengetahuan ini sebagai tujuan kurikulum yang dapat

memiliki dampak pada pilihan tugas pemodelan. Tujuan kami juga termotivasi oleh kebutuhan

untuk mempromosikan perubahan radikal dalam keyakinan guru tentang peranan pengetahuan

dan peran matematika dalam pemecahan masalah dan

Permodelan masalah di kehidupan sehari-hari(Bonotto, 2007). Untuk tujuan ini, kita akan

membandingkan berbagai jenis masalah dalam upaya untuk menemukan apa yang menentukan

pilihan solver's pemodelan masalah. Kami menggunakan otoritas istilah dalam arti sumber

pengetahuan atau penguasaan yang baik untuk menunjukkan atau menetapkan pilihan struktur

matematika. Kami percaya bahwa guru dan siswa yang terlibat dalam tugas-tugas pemodelan

atau pemecahan masalah dan aktivitas harus sadar akan alasan mereka membuat pilihan dalam

menerapkan konsep-konsep matematika. Kami juga percaya bahwa kesadaran ini dapat

mengubah keyakinan guru dan siswa tentang peranan matematika.

Banyak isu utama yang melibatkan hubungan antara matematika dan dunia nyata. Sementara

kita tidak banyak melihat ke peran-fenomena dunia nyata dalam pembangunan konsep-konsep

matematika, fokus dari makalah ini adalah bahwa menyelidiki peran matematika dalam sebuah

situasi selama pemecahan masalah itu tidaklah mudah. Para sarjana dan pemikir telah lama

merenungkan pertanyaan yang penting di bidang matematika: Apa otoritas yang menciptakan

objek matematika dan menentukan aturan matematika dan "kebenaran"? Lebih sederhana, apa

hubungan antara matematika dan realitas? Seperti Sfard (2007) meletakkannya dalam diskusi

nya munculnya angka negatif: "Kembali kemudian di abad ke-17, meskipun tak terucapkan,

pertanyaan yang nyata adalah tentang aturan permainan matematika: Siapa satu untuk

menentukan apa yang dianggap sebagai matematis diterima - realitas itu sendiri atau peserta

wacana Matematika. Untuk waktu lama pandangan yang berlaku adalah melalui fenomena yang

di amati, hal ini di tujukan untuk menentukan konstruksi struktur matematika, dan bahwa

kebenaran matematis hanya bisa muncul dari kenyataan yang diamati. Penerimaan pandangan

bahwa struktur matematika mungkin dilahirkan dalam pikiran manusia tanpa sumber kehidupan

8

Page 9: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

nyata eksplisit tidak datang dengan mudah, terutama karena sebagian besar contoh mendukung

pandangan yang berbeda. tentu saja hal ini relatif mudah untuk mendukung otoritas dari

pikiran manusia. Banyak ide-ide matematika yang tidak didasarkan pada fenomena dunia

manapun-nyata, ide-ide yang bagus pun dapat digunakan menjadi alat yang berguna dan eksis di

dunia matematika

Seperti disarankan oleh kutipan dari Sfard (2007) di atas, salah satu contoh paling awal

adalah angka negatif, yang berasal dari aljabar perlu untuk penutupan (Hefendehl-Hebeker,

1991), dan hal itu tidak lantas di terima oleh beberapa ahli matematika ketika mereka

diperkenalkan. objek matematika dan teorema lain itu kemudian dikembangkan tanpa dasar

dalam realitas dan dipicu penemuan cerdik dan aplikasi. Salah satu yang paling terkenal ini

adalah metode pengkodean RSA, yaitu setelah penemunya (Rivest, Shamir, & Adleman, 1978),

yang didasarkan pada ketidakmungkinan dekat mendeduksi dua bilangan prima sangat besar

dari produk mereka. Sistem keuangan dunia tergantung pada ini dan sistem pengkodean yang

terkait. Keberadaan belaka dari kasus-kasus tersebut menyebabkan pergeseran yang telah

membebaskan matematika dari kebutuhan untuk mematuhi otoritas realitas bahkan dalam kasus-

kasus yang belum terbukti "bermanfaat". Sebagai akibat dari pergeseran ini, teori matematika

bisa berkembang tanpa harus bersandar pada tujuan,-dunia nyata "Kebenaran". kekuasaan

Matematika dalam Pemodelan dan Mathematizing Situasi Apapun sumber mereka, baik itu

beberapa fenomena realistis atau inspirsi imajinatif , bidang matematika sekarang menawarkan

kita berbagai struktur dan model yang dapat digunakan dalam situasi yang berbeda. Pilihan

model matematis adalah apa kepentingan kita dalam makalah ini. Ketika pemecahan masalah

melibatkan proses pengorganisasian suatu situasi tertentu dan fitting matematika struktur atau

representasi, pemodelan istilah digunakan untuk seluruh proses, termasuk elemen pembuatan

keputusan.

Tindakan yang mewakili situasi menggunakan istilah dan simbol dari konsep-konsep

matematika yang tampaknya cocok itu disebut mathematizing. Kami menggunakan istilah

pemodelan dan mathematizing diharapkan akan lebih santai dalam arti bahwa kita akan

membahas matematika yang tepat untuk situasi dalam kasus-kasus yang melibatkan berbagai

tingkat pengambilan keputusan, dan mungkin juga melibatkan organisasi relatif sedikit. Apa

Sifat Proses Pemodelan? Ketika seorang pemecah masalah membuat keputusan tentang apa

9

Page 10: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

konsep matematika atau konsep untuk diterapkan dalam kasus tertentu, pertanyaan yang kami

minta adalah: Apa sumber informasi atau otoritas yang solver dapat membuat pilihan?

Pertanyaan lain mengikuti di belakangnya. Berapa banyak kebebasan melakukan Penyelesaian

masalah harus dalam memilih konsep-konsep matematika? Apakah konteks mempengaruhi

pilihan-pilihan, dan dalam hal apa? Untuk menjawab beberapa pertanyaan, kami menganalisis

beberapa contoh, membandingkan proses solusi mereka, dan membuat beberapa generalisasi.

Contoh Soal Solusi

Kita mulai dengan melihat standar masalah yang relatif, Masalah Lottery, bersama

dengan solusi umum nya. Standar masalah tradisional memerlukan sangat sedikit keputusan,

dan sering lokasi masalah dalam buku pelajaran mengungkapkan bahwa matematika komposer

melihat masalah sebagai situasi yang cocok untuk menggambarkan atau memecahkan suatu

permasalahan tertentu. Masalah ini mungkin memberikan kontribusi terhadap pemahaman kita

tentang proses ini. Dua teman, Anne dan John, membeli tiket lotere bersama. Harga tiket

adalah $ 5. Anne membayar $ 3 dan Yohanes membayar $ 2. Mereka menang $ 40. Bagaimana

mereka harus split kemenangan mereka? Beberapa versi dari masalah ini sering muncul dalam

buku teks berikut instruksi pada rasiodan proporsi. Diharapkan bahwa siswa akan

mengidentifikasi masalah sebagai masalah dan proporsi rasio dan bahwa solusi mereka akan

melibatkan membelah $ 40 sesuai dengan rasio investasi, 3:2. anne akan menerima

dari $ 40 yaitu, $ 24, dan John akan menerima

dari $ 40 yaitu, $ 16. Mengapa kita secara otomatis menggunakan proporsi dalam kasus ini?

Sudah jelas respon adalah bahwa kita menggunakan proporsi karena ini adalah masalah

proporsi, bahwa adalah, masalah muncul di bab dari buku teks berurusan dengan proporsi,

sehingga model ini adalah jelas cocok untuk penyelesaian kaus ini.

10

Page 11: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

Permasalahan di atas adalah Kasus yang berbasis pada beberapa-keputusan moral sosial. Karena

keputusan adalah masalah perjanjian social. Kadang-kadang model mungkin cocok untuk

berbagai kondisi tetapi gagal pada orang lain.

Greer (1993), misalnya, menunjukkan bahwa dalam resep baking, bahkan meskipun

dalam penggunaan sehari-hari normal model proporsi membantu menghitung bahan-bahan

untuk ukuran yang berbeda dari kue, model ini mungkin gagal sangat besar jumlah saat terlibat.

Penutup Dengan tujuan pemodelan mempromosikan sebagai bagian integral dari kurikulum

sekolah , anak-anak dan guru perlu tahu lebih banyak tentang makna pemodelan dan peran

matematika. Analisis teoritis kami dapat relevan untuk bekerja dengan guru mengubah konsepsi

mereka dan untukmurid. Analisis telah membawa kita untuk mengidentifikasi sumber-sumber

yang berbeda untuk memutuskan apa matematika dapat digunakan dalam pemodelan dan

mathematizing situasi, menunjukkan bahwa sumber ini tergantung pada konteks masalah.

Khususnya, dalam masalah yang melibatkan atau moral perilaku sosial, pemecah masalah

memiliki kebebasan untuk memutuskan atas kriteria atau norma untuk menerapkan matematika

model, dan kemudian memilih model yang sesuai dengan kriteria tersebut. Peran matematika

terletak hanya di menyarankan repertoar model dan dengan demikian memberikan alat untuk

pemecah masalah datang dengan mungkin dan masuk akal kriteria. Kemudian menyediakan

penyelesai dengan alat perhitungan untuk menyadari mereka keputusan. Dalam kasus seperti

Lottery pemecah masalah yang dapat menyarankan berbagai strategi-membelah uang. Dari

matematika sudut pandang semua solusi ini memiliki status matematika yang sama. solusi yang

ditawarkan oleh Koirala yang baik, tetapi tidak bisa dikatakan lebih baik daripada semua yang

disebut alternatif solusi apa yang ditawarkan oleh murid-muridnya.

11

Page 12: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

BAB IVPembahasan

A. Seberapa penting matematika itu?

Sebelum membahas tentang materi artikel ini ada baiknya kita ketahui apa

sebenarnya makna matematika itu sendiri. Di dalam kajian teori telah di sebutkan

pengertian matematika oleh beberapa ahli. Namunapakah matemtika itu? Hingga saat ini

belum ada kesepakatan yang pasti dari para matematikawan tentang apa matematika itu

sebenarnya. Untuk mendeskripsikannya, para peneliti belum sampai pada satu titik

puncak kesepakatan yang sempurna. Banyaknya ragam definisi dan deskripsi yang

berbeda di kemukakan oleh para ahli, mungkin di sebabkan oleh ilmu matematika itu

sendiri,dimana matematika termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat

luas, sehingga masing-masing ahli bebas mengemukakan pendapatnya berdasarkan sudut

pandanng, kemampuan, pemahaman, dan pengalamannya masing-masing. Oleh karena

itu matematika tidak akan pernah tuntas untuk didiskusikan, dibahas maupun di

perdebatkan. Penjelasan mengenai matematika itu akan terus mengalami perkembangan

seiring berkembangnya zaman.kali ini saya akan memaparkan tentan matematika

menurut kitcher.

Kitcher lebih memfokuskan perhatiannya dalam komponen kegiatan matematika,

yaitu:

1. Bahasa yang di gunakan oleh para matematikawan

2. Pernyataan yang di gunakan oleh para matematikawan

3. Pertanyaan yang belum terpecahkan

4. Alasan yang di gunakan untuk menjelaskan suatu pernyataan

5. Ide matematika itu sendiri

Jadi, ilmu matematika itu terdiri dari 5 macam di atas. Orang yang sudah mencintai

dunia matematika akan cenderung berfikir kritis kren biasa dengan kegiatan-kegitan

tersebut. Namun sulit bagi anak/peserta didik yang kurang memiliki minat dalam

belajar matematika. Apa yang dia pelajari dirasa malah membuat pikirannya ruwet

dan amburadul.

12

Page 13: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

Dari situ akan berkembang ketidak cintaan terhadap matematika yang berakibat

padaketakutan terhadap matematika, dan berakhir menjadi kebencian terhadap

matematika.

Tugas guru adalah membimbing dan memotivasi agar siswa bersemangat dalam

melakukan study matematikanya. Cara yang di rasa paling tepat adalah dengan

mengenalkan seberapa pentingnya matematika dalam kehhudupan sehari-hari. Di

tunjukkan pada siswa, bahwa kita akan membutuhkan ilmu itu sampai nanti. Kita

lihat saja sekarang, dari bayi kecil yang baru lahir, setelah ia mengerti akan kata-kata,

maka ilmu yang pertama akan di ajarkan oleh orang tua adalah berhitung. Hal itu

menunjukkan bahwa ilmu matematika akan sangat berguna nantinya, ilmu

matematika sebagai dasar kita dapat berfikir. Dalam kehidupan sehari-haripun mari

kita tengok lingkungan sekitar, banyak hal yang bisa kita jadikan contoh, misalnya

saja dari bangun tidur kita butuh jam sebagai pengukur waktu, pada pukul berapa kita

akan bangun, mandi dsb, semua itu bisa kita ketahui dengan “angka”. Jual beli di

pasar misalnya, kita akan banyak tertipu jika kita tak pandai berhitung, tidak akan

sukses seorang pedagang tanpa ia mengenal angka-angka, penjumlahan, perkalian,

pengurangan,dan pembagian, belum lagi jika ada istilah persen dan lain sebagainya.

Untuk hal yang lebih besar dan lebih penting dari itu apalagi akan di butuhkan

perhitungan dengan rumus-rumus yang lebih kompleks dan detail, misalnya seperti

perkiraan cuaca, perhitungan tanggal, dan lain sebagainya. Untuk itu, sebaiknya

kesadaran dalam diri kita semua mestinya bisa lekas kita tumbuhkan, baik itu guru

maupun murid semuanya mesti ada usaha untuk membina dan menumbuhkan

semangat dalam diri, jika guru maka akan lebih bisa untuk memotivasi para siswanya,

dan jika siswa harus bisa menyenangi dunia matematika.

B. Sebenarnya apakah yang menyebabkan siswa itu takut terhadap matematika?

Berikut akan kita ulas mengenai hal tersebut.

Sebenarnya anak memiliki segala kemampuan jika ia berusaha, manusia diciptakan

dengan berbagai kelebihan, yaitu panca indera sebagai sarana untuk kita bisa belajar

dengan lebih giat dengan segala potensi dan kemampuan yang ada.

13

Page 14: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

Perlu kita perhatikan bahwa segala hal itu membutuhkan resiko untuk mencapai

suatu tujuan pembelajaran matematika:

1. tidak semua siswa dapat mensugesti dirinya sendiri bahwa matematika itu

menyenangkan.

Jika dalam diri siswa telah tertanam hal yang demikian ini, sedikit banyak

akan membantu siswa dalam meningkatkan minat belajar dan semangat

belajarnya untuk lebih tahu terhadap ilmu matematika. Siswa akan dengan

lincah dan ringan melangkah untuk mengambil buku matematika, kemudian

berlatih mengerjakan soal-soal yang ada dengan beranggapan bahwa

matematika itu menyenangkan.

2. Kemampuan guru matematika untuk mengelola kelas terkadang tidak sabar

dan inginnya cepat marah, serta pelit memuji siswa.

Pada permasalahan ini, banyak siswa yang di buat tidak memiliki rasa percaya

diri dalam belajar matematika akibat dari sikap guru di dalam kelas. Siswa

justru akan beranggapan matematika sebagai momok yang menkutkan setiap

minggunya, siswa akan di cekam rasa takut di marahi guru, siswa di dalam

kelas hanya akan mengalami kegelisahan dan rasa takut yang mendalam.

3. Kemampuan berfikir anak-anak yang berbeda-beda.

Meskipun demikian, bukan berarti di situ kunci gagalnya guru dalam

mengajar, justru tugas guru adalah mengatasi hal yang demikian itu,

bagaimana guru pandai-pandai memilih metode yang tepat dalam

pembelajaran matematika sehingga siswa akan dapat secara rata menyerap

materi melajaran yang disampaikan guru.

4. Menurut kebanyakan siswa, matematika itu hanyalah berisi hafalan rumus

yang sebegitu banyaknya, sehingga menyebabkan siswa malas belajar

matematika dan akhirnya membuat siswa tidak tau apa-apa tentang

matematika.

14

Page 15: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

5. Menurut pemahaman dangkal siswa, matematika adalah ilmu abstrak yang

tidak sesuai dalam realita. Hal ini justru salah kaprah, karena fakta

menunjukkan bahwa matematika sangat realistis. Dalam aert matematika

adalah analogi dari realita sehari-hari.

6. Kurangnya pengetahuan siswa mengenai pentingnya ilmu matematika.

Jika guru mampu meyakinkan dan menunjukkan bahwa ilmu matematika itu

sangat penting bagi kehidupan, maka dengan ini perlahan siswa akan banyak

lebih belajardan memahami sebenarnya untuk apa dia harus belajar

matematika yang sedemikian menjadi “mmusuh” bagi kebanyakan siswa

masakini.

C. Bagaimana untuk memperbaiki citra buruk matematika tersebut?

Berikut mari kita bahas,

Pertama yang mesti dilakukan adalah memperbaiki citra guru matematika dan

memperbaiki sugesti murid tentang matematika itu sendiri.

Sudah sejak lama kita bisa mendengar ungkapan bahwa guru matematika itu

wajahnya menyeramkan, menakutkan, galak, serius,sulit di ajak basa-basi.

Karena citranya itu ada yang berani menggambarkannya dalam bentuk sindiran.

Misalnya guru matematika itu “horror” sepanjang zaman dan lain sebagainya.

Tentunya citra seperti itu tak sepenuhnya benar, karena pasti siapapun guru

matematika yang mendengar hal itu pasti akan intropeksi diri, perlu memperbaiki

diri, perlu mengubah citra tersebut. Namun bagaimana caranya?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut saya akam memposisikan diri sebagai

siswa. Dengan cara ini mudah-mudahan akan lebih obyektif.

a. Jangan suka menakut-nakuti siswa bahwa matematika itu adalah pelajaran

yang sulit. Karena hal seperti ini banyak membuat mental kami lemah,

kemudian menyerah sebelum bertanding.

b. Jangan galak-galak atau pura-pura galak.

Jika kami sering tidak mengerti dengan penjelasan guru jangan langsung

marah-marah. Ada baiknya jika guru instropeksi diri, sudah baik atau belum

cara mengajarnya.

15

Page 16: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

c. Jangan mudah menjatuhkan hukuman bagi siswa.

Karena semakin sering guru member kami hukuman kami akan semakin takut

dengan pelajaran ini, kami akan semakin membenci pelajaran ini.jadi

hukuman itu dilakukan untuk mendidik, bukan untuk membunuh kemauan

siswa dalam belajar.

d. Jangan memberikan PR yang berlebihan banyaknya.

Karena dengan hal ini siswa akan semakin malas dan hanya akan mencontek

jawaban teman lain.

e. Hargailah siswa yang lamban dalam menerima pelajaran. Kami sebagai siswa

juga ingin mengerti tentang pelajaran matematika, dan mengerjakan soal-soal

yang di berikan dengan gembira, tanpa rasa takut dan malu. Karena tak jarang

guru yang berkata”bodoh” jika siswa gagal dalam mengerjakan suatu soal

yang di berikan guru. Siswa mana yang tak ingin pandai. Jadi guru harus bisa

lebih mengerti kelemahan-kelemahan muridnya.

f. Jika didalam kelasa jangan membuat suasana menjadi tegang, namun buat

suasana belajar yang gembira dan menyenangkan. Jika suasan kels akan

tegang maka siswa akan cenderung merasa bosan dan stress. Cara

mengajarnya harus di variasikan agar siswa tidak merasa jenuh di kelas.

D. Matematika dan realita.

Pada masalah pembelajaran matematika point ke 5 di sebutkan bahwa Menurut

pemahaman dangkal siswa, matematika adalah ilmu abstrak yang tidak sesuai dalam

realita.

Hal ini justru salah kaprah, karena fakta menunjukkan bahwa matematika sangat realistis.

Dalam arti matematika adalah analogi dari realita sehari-hari.

16

Page 17: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

Kita perhatikan contoh sederhana, misalnya solusi dari Leonhard Euler,

matematikawan prancis terhadap jembatan konishberg. Selain itu di semua sector,

tegnologi, ekonomi dan bahkan social matematika berperan secara signifikan. Robot

cerdas yang mampu berfikir berisikan program yang disebut sitem pakar yang didasarkan

pada konsep fuzzi matematika. Hitungan aerodinamis pesawat terbang dan dan konsep

GPS juga didasarka pada konsep model matematika, goneometri, dan kalkulus. Hampir

semua teori-teori ekonomi dan perbankan modern menggunakan kosep matematika.

Namun tidak dapat di pungkiri salah satu karakteristik matematika adalah obyek yang

bersifat abstrak. Sifat abstrak ini menyebabkan kebanyakan siswa mengalami kesulitan

dalam belajr matematika. Prestasi matematika bik nasional maupun internasional dirasa

kurang menggembirakan. Hal iti di sebabkan karena factor siswa yaitu mengalami

masalah secara komprehensif

Selain itu belajar matematika siswa belum bermakna, sehingga pengertian siswa tentang

konsep begitu lemah.

Jenning dan Dunne (1999;23) mengatakan bahwa kebanyakan siswa mengalami

kesulitan dalam mengaplikasikan matematiak kedalam situasiyang real. Hal lain yang

menyebabkan sulitnya pembelajaran matematika kurang bermakna adalah karena

pembelajaran matematika kurang bermakna. Guru dalam pembelajarannya dikelas tidak

mengaitkan dengan skema yang dimilikioleh siswa, dan siswa kurang di beri kesempatan

untuk menemukan kembali dan mengkonstruksi ide-ide matematikanya sendiri.

Van de Henvel-Phanuizen (2000:104) mengemukakan bila anak belajar matematika

terpisah dari pengalaman mereka sehari-hari maka anak akan cepat lupa dan tidak

mengaplikasikan ilmu matematika dengan baik.

berdasarkan pendapt diatas pembelajaran matematika lebih dikaitkan antara

keterkaitan antara konsep-konsep matematika dengan pengalaman anak sehari-hari.

Selain itu perlu menerapkan kembali tentang konsep yang telah dimiliki anak pada

kehidupan sehari hari atau pada bidang lain.

17

Page 18: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

18

Page 19: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

BAB VSimpulan, Implikasi, dan Saran

A. Simpulan

1. Matematika termasuk salah satu disiplin ilmu yang memiliki kajian sangat luas,

sehingga masing-masing ahli bebas mengemukakan pendapatnya berdasarkan

sudut pandanng, kemampuan, pemahaman, dan pengalamannya masing-masing.

2. Permasalahan dalam pembelajaran matematika:

a. tidak semua siswa dapat mensugesti dirinya sendiri bahwa matematika itu

menyenangkan.

b. Kemampuan guru matematika untuk mengelola kelas terkadang tidak sabar

dan inginnya cepat marah, serta pelit memuji siswa.

c. Kemampuan berfikir anak-anak yang berbeda-beda.

d. Menurut kebanyakan siswa, matematika itu hanyalah berisi hafalan rumus

yang sebegitu banyaknya,

e. Menurut pemahaman dangkal siswa, matematika adalah ilmu abstrak yang

tidak sesuai dalam realita.

f. Kurangnya pengetahuan siswa mengenai pentingnya ilmu matematika.

3. Matematika itu ilmu yang realistis, bahkan banyak hal yang bisa di dapat dan

dilakukan dalam ilmu ini, misalnya pembuatan robot, toeri ekonomi dan

perbankan yang banyak di pakai pada saat ini banyak menggunakan konsep-

konsep matematika. Jadi, matematika adalah ilmu yang bisa di kaitkan dengan

realita. Kita tidak akan bisa mempelajari suatu ilmu denganmudah jika kita tidak

bisa mengetahui manfaat dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hri, karena

tanpa mengaitkan dengan realita kita akan cepat lupa.

19

Page 20: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

B. Implikasi

Matematika adalah sebuah disipli ilmu, sebab matematika bukanlah ilmu yang

semata-mata membahas tentang hal-hal yang abstrak saja, ilmu matematika

membutuhkan pemikiran dan penguasaan yang mendalam.

Masalah-masalah dalam pembelajaran matematika itu bisa timbul dan selalu ada

dikarenakan oleh kesadaran dan persepsi yang berlainan antara pihak guru dengan

siswa yang kadang menimbulkan berbagai macam akibat seperti takutnya murid

terhadap guru yang di anggapnya sangat galak, begitu juga dengan guru, kadang guru

sering membentak murid yang lamban dalm menerima pelajaran. Hal itu akan

menimbulkan kesenjangan antara guru dan murid.

C. Saran

1. Guru

Guru matematika sebaiknya lebih bersikap sabar dalm menghadapi siswa

yang lamban dalam menerima pelajaran, karena kemampuan para siswa itu

berbeda-beda. Tidak ada siswa yang tidak ingin berhasil, untuk itu guru mesti

lebih bersabar dalam memotivasi dan membimbing mired-muidnya. Guru juga

harus memberitahukan dan menunjukkan betapa pentingnya manfaat dari ilmu

matematika ini dalam kehidupan sehari-hari.

2. Siswa

Siswa adalah harapan bangsa. Generasi penerus bangsa. Dengan

mempelajari makalah ini diharapkan para siswa dapat lebih termotivasi untuk giat

belajar matematika,setelah mengetahui pentingnya ilmu matematika dalam

kehidupan sehari-hari.

20

Page 21: media056.files.wordpress.com file · Web viewSungguh tak terkira nikmat yang terlimpah, dan salah satunya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang matematika dan realita

Daftar pustaka

http://www.padepokan-ilmu.co.cc/2011/pengajaran-yang-efektif.html

http://matematikaonline.ueuo.com/pendidikan-matematika.php?hal=16

http://sudjonoartikel./2010/blogspot,com/

21