sheayu.files.wordpress.com file · web views. ecara bahasa (etimologi), syirik artinya menyekutukan...
TRANSCRIPT
ecara bahasa (etimologi), syirik artinya menyekutukan atau menjadikan
sesuatu memiliki sekutu (syarik). Sedangkan secara istilah (terminologi),
syirik artinya menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu selain-Nya.s Macam Syirik
Syirik terjadi dalam 3 (tiga) hal, yaitu:
1. Syirik dalam rububiyyah, atau hak ketuhanan.
Contoh syirik dalam rububiyyah:
o Berpendapat dan berkeyakinan bahwa alam semesta terjadi dengan
sendirinya, tanpa ciptaan al-Khaliq, Allah SWT Yang Maha Pencipta.
Keyakinan syirik yang batil ini dikenal dengan teori evolusi atu teori
Darwin, yang dicetuskan oleh Charles Darwin, seorang yahudi ateis.
o Meyakini ada dzat selain Allah SWT yang mampu memberikan
manfaat atau mudharat.
o Meyakini ada dzat selain Allah SWT yang mampu melindungi
manusia dari marabahaya atau mengeluarkan mereka dari berbahai
kesulitan.
2. Syirik dalam uluhiyyah, atu hak peribadatan.
Contoh syirik dalam uluhiyyah:
o Berdoa atau memohon kepada selai Allah SWT.
o Sujud kepada selai Allah SWT.
o Memakai jimat-jimat dengan keyakinan bahwa ia sanggup menolak
bencana.
3. Syirik dalam asmā’ wa shifāt, yaitu hak nama-nama dan sifat-sifat
khusus yang Maha Mulia.
Contoh syirik dalam asmā’ wa shifāt:
o Meyakini ada seoran makhluk yang memiliki sifat-sifat seperti Allah
SWT.
o Memberikan nama untuk sesuatu (misalnya berhala) dengan nama-
nama Allah SWT.
Seperti nama berhala Latta dari lafazh Allah atau dari al-Ilah, Manat dari
nama Allah al-Mannan dan berhala ‘Uzza dari nama Allah SWT al-‘Aziz.
Syirik mencakup semua bentuk penyerahan salah sayu atau seluruh hak-
hak khusus atau sifat-sifat Allah SWT kepada makhluk.
Dengan kata lain syirik adalah setiap erkataan dan perbuatan yang
menetapkan makhluk setara dengan Allah SWT dalam suatu hal yang menjadi
kekhususan-Nya dan menjadikan makhluk itu sebagai tandingan Allah SWT
dalam hal tersebut.
Syirik juga berarti beribadah kepada selain Allah SWT atau beranggapan
ada dzat lain yang setara dengan-Nya. Dan inilah bahkan bentuk syirik yng
banyak terjadi dan merebak di berbahai tempat!
Na’udzu billahi min dzalik!
Bahaya SyirikSyirik adalah perbuatan terkeji di dunia. Syirik adalah dosa yang tidak
terampuni di akhirat kelak, bila pelakunya tersebut tidak bertaubat semasa
hidupnya di dunia. Pelakunya kekal di neraka yang menyala-nyala, membakar
seluruh tubuhnya dan api akan memenuhi rongga dadanya. Ia akan berada di
antara dehidupan dan kematian yang silih berganti dialaminya. Sakaratul maut
selalu mengumulinya dengan penuh kepedihan. Tiada mati yang menuntaskan
deritanya dan tiada hidup yang menyenangkan lakonnya. Bergumul dengan api di
lubang-lubang Jahannam dengan penyesalan yang tiada henti.
Na’udzu billahi min dzalik.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT:
”sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu)
dengan Dia, dan Dian mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang
dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah,
maka sesungguhnya ia telah tersesat dengan sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisa’
[4]: 116)
Allah SWT adalah Robb Pencipta seluruh alam semesta. Allah SWT
adalah Dzat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Maha Pemberi segala
sesuatu, Maha Sanggup memenuhi semua permintaan.
Lantas, mengapa seseorang harus meminta kepada selain Allah SWT?
Kepada pepohonan, kuburan, arwah-arwah gentayangan, paranormal, dan lain-
lain?
Semua itu adalah perbuatan syirik yang keji, yang menyeret pelakunya ke
neraka Jahannam nanti. Na’udzu billahi min dzalik!
Allah SWT berfirman:
“Katakanlah: ‘Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kalian seru
selain Allah, jika Allah hendak endatangkan kemudharatan kepadaku, apakah
berhala-berhala kalian itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika
Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapatmenahan rahmat-
Nya?’ Katakanlah: ‘Cukuplah Allah bagiku; Kepada-Nyalah bertakwakkal
orang-orang yang bersetah diri.” (QS. az-Zumar [39]: 38)
Mutiara Ayat al-Qur‘an dan HaditsSimaklah baik-baik firma-firman Allah SWT dan sabda-sabda Rasulullah
SAW dalam haditsnya berikut ini. Mudah-mudahan Allah SWT membukakan
hati kita dan memberikan petunjuk-Nya kepada kita semua. Amin
1) Allah SWT tidak akan menerima alasan berbuat syirik karena dalih
mengikuti orang-orang tua terdahulu.
Allah SWT berfirman:
"Dan (ingatlah), ketika Robbmu mengeluarkan keturunan anak-anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah megambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(seraya berfirman): ‘Bukankah Aku ini Robb kalian?’. Mereka menjawab: ‘Betul
(Engkau Robb kami), kami menjadi saksi’. (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat kalian tidak mengatakan: “ Sesungguhnya kami (Bami Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Robb).; atau gar kalian
tidak mengatakan ‘Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan
Robb sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang )
sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena
perbuatan orang-oragn yagn sesat dahulu.; Dan demikianlah Kami menjelaskan
ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (QS. al-A’raf [7] :
172-174)
2) Perbuatan syirik akan menggugurkan seluruh amal-amal shales yang
pernah dikerjakan seseorang.
Allah SWT berfirman:
“dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi)
yang sebelummu. ‘Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), miscaya akan hapuslah
amalmu dantentulah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. az-Zumar
[39] :65)
Dan firman-Nya:
“Itulah perunjuk Allah, yang denganya Dia memberi petunjuk kepda siapa
yang dikehendakinya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka
mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari meraka amalan yang telah
mereka kerjakan.” (QS. al-An’am [6]: 88)
3) Apa saja yang disembah selain Allah SWT, semuanya akan berlepas
diri para penyembahannya pada hari kiamat.
Allah SWT berfirman:
”(Ingatlah) suatu hari (ketika itu), Kami mengumpulkan mereka
semuanya, kemudian Kami berkata kepada orang-orang yang mempersekutukan
(Tuhan): “Tetaplah kalian dan sekutu-sekutu kalian di tempat kalian itu. ;Lalu
Kami pisahkan mereka dan berkatalah sekutu-sekutu mereka: ’Karena sekali-kali
tidak pernah menyembah kami. (QS. Yunus [10]: 28)
4) Rasulullah SAW hanyalah diperintah untuk menyembah Allah SWT
dan tidak menuekutukan-Nya.
Allah SWT berfirman:
“Orang-orang yang telah Kami berikan al-Kitab kepada mereka
bergembira denagn al-Kitab yang diturunkan kepadamu, dan di antara golongan-
golongan (Yahudi dan Nasrani) yang bersekutu, ada yang mengingkari
sebagiannya. Katakanlah ‘Sesungguhnya aku hanya diperintah untuk menyembah
Allah dan tidak menpersekutukan sesuatupun dengan Dia. Hanya kepada-Nya
aku kembali’.” (QS. ar-Ra’d [13]: 36)
5) Syirik adalah kezaliman yang paling besar.
Allah SWT berfirman:
“Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para
malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu
menimpakhnya kepada siapa yang dia kehendaki, dan mereka berbantah-
bantahan tentang Allah, dan Dia-lah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya.” (QS.
ar-Ra’d [13]: 13)
6) Tidak ada selain Allah SWT yang mampu menyelamat-kan kita dari
musibah.
Allah SWT berfirman:
“katakanlah: ‘Terangkanlah kepadaku jika Allah menabut penengaran
dan penglihatan serta menutup hati kalian, siapakah Tuhan selain Allah yang
Kuasa mengembalikannya kepada kalian?’ perhatikanlah bagaimana kami
berkali-kali memperhatikan tanda-tanda kebesaran (Kami), kemudian mereka
tetap berpaling (juga).” (QS. al-An’am [6]: 46)
7) Orang yang berbuat syirik dan mati sebelum bertaubat, maka
diharamkan baginya pintu surga.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: ‘Sesungguhnya
Allah adalah al-Masih purta Maryam.; padahal al-Masih (sendiri) berkata: ‘Hai
Bani Israil, sembahlah Allah Robbku dan Robb kalian.; Sesungguhnya orang
yang mempersekutukan (sesuau dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan
kepadanya surga, dan tempanya adalah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang
zhalim it seorang penolong pun.” (QS. al-Ma’idah [5]: 72)
8) Allah SWT melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allah.
Dari ‘Amir bin Watsilah ra. Berkata, bahwa sworang laki-laki bertanya
kepada ‘Ali ra, ‘Apakah Rasulullah pernah merahasiakan sesuatu
kepadamu yang tidak diberitahukan kepada orang lain?’. Maka ‘Ali ra
marah besar sampai wajahnya memerah. ‘Ali berkata, “Beliau tidak
pernah merahasiakan sesuatupun yang tidak diketahui oleh orang lain.
Hanya saja beliau pernah bercerita kepadaku tentang empat hal dan
saat itu aku dan beliau sedang di dalam rumah. Maka beliau bersabda:
“Allah melaknat orang yang melaknat ayahnya dan orang yang
menyembelih untuk selain-Nya. Dan Allah juga melaknat orng yang melindungi
penjaht dan orang yang merubah batas-batas tanah’.” (HR. An-Nasa’i)
9) Barangsiapa yang mengharapkan dosa-dosanya diampuni Allah SWT,
maka ia harus menjauhkan diri dari syirik.
Dalam hadits Qudsi, Allah SWT berfirman:
“Allah yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman, ‘Wahai anak Adam,
sesungguhnya selama engkau menyeru dan mengharap kepada-Ku, pasti Aku
mengampunimu atas segala apa yang telah engkau lakukan dan aku tidak peduli.
Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu mencapai penjuru langit, kemudian
engkau meminta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku berkan ampunan untukmu dan
Aku tiada akan peduli. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang
kepada-Ku dengan dosa-dosa sepenuh bumi, kemudian engkau datang kepada-Ku
dengan tidak menyekutukan Aku dengan apapun, sungguh akan Aku datangkan
kepadamu ampunann sepenuh bumi itu pula.” (HR. at-Tirmidzi)
Bentuk Perbuatan SyirikDi antara bentuk-bentuk perbuatan sirik yang wajib dijauhi dengan sejauh-
jauhnya oleh setiap kaum Muslimin adalah:
1) Sihir.
Sihir dengan segala bentknya, seperti: pelet, santet, tenung, Mahabbah
(pengasihan) dan lain sebagainya, termasuk perbuatan syirik karena para
pelakunya tidak akan dapat melancarkan sihirnya kecuali dengan pertolongan
setan. Mereka akan ditolong oleh setan setelah merekan mempersembahkan suatu
bentuk peribadatan atau melakukan suatu kekufuran seperti membaca mantra-
mantra kufur, menyembelih hewan persembahan, meletakkan al-Qur’an di tempat
najis seperti wc, dan lain sebagainya.
2) Memohon kekayaan, jodoh atau yang lainnya dari selain Allah SWT, baik
secara langasung maupun melalui dukun atau paranormal.
3) Mempercayai ramalan.
Di kalangan masyarakat Jawa sangat terkenal sekali ramalan Joyoboyo.
Tidak sedikit orang yang percaya penuh dengan ramalan tersebut. Di samping itu
ada pula ramalan bintang (zodiak) dan ramalan berdasarkan garis atau guratan
tangan. Sebagian lagi percaya dengan buku-buku primbon, seperti Primbon Jawa
dan sebagainya. Kepercayaan seperti ini termasuk syirik, karena menyandarkan
ilmu ghaib kepada selain Allah SWT. Padahal hanya Allah SWT sajalah yang
mengetahui semua perkara ghaib.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya hanya pada sisi Allah saja-lah ilmu tentang hari kiamat;
dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, serta mengetahui apa yang ada dalam
rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui apa ang akan didapati
besok. Dan tiada seorangpun yang dapatmengetahui di bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengelahui lagi Maha dalam ilmu-Nya.” (QS.
Luqman [31]: 34)
4) Pengobatan alternatif dengan menggunakan bantuan jin.
Pengobatan yang dibenarkan dalam Islam hany dengan dua cara yaitu:
a. Terapi secara medis (kedokteran) atau menggunakan bahan-bahan
yang mengandung khasiat obat seperti habbatus sauda’ (jintan
hitam), madu, dan jamu-jamuan dan obat-obat kimiawi yang dibuat
atas dasar percobaan medis dan lainnya, atau penanganan fisik
langsung seperti bekam, urut, refleksi dan sebagainya.
b. Ruqyah (jampi) yang disyariatkan, yaitu menjampi dengan ayat-
ayat al-Qur’an atau doa-doa yang tidak mengandung kesyirikan.
Adapun pengobatan dengan cara-cara aneh selain dengan dua cara di atas
tidak dibenarkan dan termasuk perbuatan syirik. Cara-cara aneh itu seperti
memindahkan enyakit dari manusia ke hewan, atau membaca mantra-mantra aneh
yang tidak jelas maknanya atau menulis mantra di kulit telur, atau pengobatan
jarak jauh, dan cara-cara aneh lainnya. Cara-cara tersebut sangat dilarang dalam
Islam meskipun para dukun yang melakukannya mengaku bahwa pengobatan
tersebut menggunakan tenaga dalam murni atau pengobatan alternatif atau digali
dari al-Qur’an dan kedok-kedok lainnya. Dewasa ini pengobatan alternatif banyak
ditampilkan di layar televisi dan diiklankan di media massa serta tidak sedikit
orang yang terkecoh dengannya.
5) Jampi-jampi syirik
Yaitu jampi yang bukan dari ayat-ayat al-Qur’an atau doa-doa yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW. Membaca atau mengucapkan jampi-jampi
(mantra-mantra) yang mengandung kesyirikan atau pengagungan kepada raja jin,
atau permohonan kepada selain Allah SWT termasuk perbuatan syirik.
6) Menyembelih hewan persembahan sebagai tumbal.
Sebagian orang ada yang menyembelih kerbau atau hewan lain ketika
hendak membangun rumah, lalu kepala kerbau tersebut ditanam atau dikubur
dalam tanah. Sebagaian lagi mempersembahkan tumbal kepada tempat-tempat
tertentu untuk mendapatkan kekayaan (pesugihan). Sebagian lagi memenuhi
permintaan dukun yang mensyaratkan hewan dengan sifat-sifat tertentu seperti
ayam hitam atau yang lainnya untuk disembelih dengan tidak menyebut nama
Allah SWT. Semua perbuatan itu termasuk syirik, karena menyembelih hewan
yntyk persembahan adalah ibadah dan tidak boleh ditujukan kepada selain Allah
SWT.
Allah SWT berfirman:
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya shalatku, penyembahanku, hidupku
dan matiku hanyalah untuk Allah Robb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya dan
dengan itulah aku diperintah serta aku ada-lah orang yang pertama-tama
Muslim.” (QS. al-An’am [6]:162-163)
“Mka laksanakanlah shalat karena Robbmu; dan berkurbanlah
(untuk Robbmu).” (QS. al-Kautsar [108]: 2)
7) Ruwatan
Ruwatan adalah suatu ritual khusus untuk menjaga keselamatan seseorang
dari bahaya jin yang sering disebut Bethara Kala. Menurut kepercayaan
masyarakat Jawa, ada orang-orang tertentu yang memiliki tanda-tanda kesialan di
antaranya: anak tunggal laki-laki, anak tunggal perempuan, dua bersaudara laki-
laki dan perempuan, dua bersaudara laki-laki (pendawa), lima bersaudara
perempuan (ngayomi), dan anak yang lahir pada saat matahari terbenam (julung
wangi) atau ketika matahari tepat di atas kepala (pangayam ayam). Dipercaya
bahwa orang-orang tersebut jika tidak diruwat, maka suatu saat akan terimpah
sial. Semua bentuk kesialan yang menimpah mereka itu disebabkan oleh sosok
Bethara Kala. Bethara Kala adalah butha (jin) yang suka memangsa orang-orang
yang mempunyai ciri-ciri khusus seperti tersebut di atas, yang sering dianggap
sebagai perlambang sial.
Ritual ini dimulai denga sungkeman (salaman dengan mencium tangan)
lalu dilanjutkan dengan pagelaran wayang kulit denga judul cerita Murwakala.
Setelah selesai pagelaran dilanjutkan dengan ritual potong rambut. Dalam ritual
ini seluruh peserta satu-persatu dimandikan dengan air kembang. Selanjutnya
acara puncak yaitu Larungan (mengantarkan dan menganyutkan persembahan ke
tengah sungai atau laut).
Kadang-kadang ritual tersebut dimaksudkan untuk menjaga keselamatan
desa sehingga disebut dengan ruwatan desa atau beersih desa. Perbuatan ini jelas
suatuu kesyirikan karena meyakini ada selain Allah SWT yang mampu
mendatangakan keselamatan atau kesialan. Padahal tidak ada yang bisa
mendatangkan manfaat atau mudharat selain Allah SWT semata.
8) Memakai jimat.
Bisa berupa secarik kertas yang bertuliskan beberapa huruf terputus-putus
atau sebundel kain atau benda-benda pusaka seperti keris atau benda apa saja yang
dipakai dengan keyakinan bisa menolak bencana atau menjaga seseorang.
Rasulullah SAW brsabda:
“Sesungguhnya jampi-jampi, jimat-jimat dan pengasih itu syirik.” (HR.
Ahmad dan Ibnu Majah; dishahihkan al-Albani)
“Barangsiapa yang menggantungkan jimat, maka ia telah syirik”. (HR.
Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh al-Albani)
9) Mempersembahkan sessajen kepada selain Allah SWT.
Sesajen itu bisa berupa dupa atau kemenya, tumbal (binatang maupun
manusia), makanan, bunga-bunga, dan lain sebagainya.
10) Selamatan untuk Dewi Sri.
Sebagian masyarakat dari kalangan petani seringkali mengadakan ritual
khusus ketika akan melakukan kegiatan turun ke sawah dalam rangka tanam padi,
panen dan penyimpanan hasil panen. Ritual ini sering diistilahkan dengan
selamatan. Tujuannya adalah untuk keselamatan sawah mereka dari serangan
hama, tikus, kekurangan air atau banjir
Inti dari ritual itu adalah peletakan sesajen (persembahan bahan) yang
ditujukan untuk Dewi Sri. Ritual ini jelas termasuk syitik karena para pelakunya
memohon dan mengharap kepada selain Allah SWT akan sesuatu yang tidak dapat
memberikannya selain Allah SWT.
Allah SWT berfirman:
“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang berdoa kepaada
selain Allah, yang tidak dapat memperkenankan (doa)nya sampai hari kiamat dan
mereka lalai dari (memperhatiakan) doa mereka.” (QS. al-Ahqaf [45]: 5)
11) Mempersembahkan sesajen ketika membangun rumah.
Bentuknya macam-macam. Yang paling umum adalah mengikatkan
setanda pisang, buah kelapa dan bulir padi dia atas palang kayu di puncak rumah
yang sedang dibangun. Ada juga yang mengikatkan sexarik kain bewarna merah
puth di puncak rumah. Perbuatan ini masuk dalam katagori syirik karena hakekat
dari tradisi tersebut tidak lain adalah memohon keselamatan dan perlindunagn
keada selain Allah SWT. Sesajen yang dipersembahkan ketika hendak
membangun rumah itu sebenarnya ditujukan kepada jin-jin yang menurut mereka
adalah yang menguasai wilayah tersebut.
12) Mengeramatkan kuburan.
Biasanya yang dikeramatkan adalah kuburan para wali atau orang-orang
soleh. Sebagian orang meyakini bahwa orang shaleh yang telah dimakamkan di
situ masih dapat memberikan karamahnya kepada orang-orang yang memintanya.
Oleh karena itu, mereka datang ke kuburannya untuk mengharapkan keberkahan
atau keramahnya. Ada yang mengharapkan anak, rizki, kesembuhan dari penyakit,
dan lain-lain yang tidak boleh diminta kecuali kepada Allah SWT. Perbuatan
semacam ini adalah syirik, karena ia memohon kepada selain Allah SWT akan
hal-hal yang tidak mampu memberikannya kecuali Allah SWT.
Padahal Rasulullah SAW telah bersabda:
“Jika kamu hendak memohon, maka mohonlah kepada Allah. Jika kamu
hendak meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah.” (HR.
at-Tarmidzi)
13) Berdoa kepada Allah SWT melalui perantara orang yang telah mati.
Sebagian orang ada yang berdoa kepada Allah SWT denga kata-kata
seperti ini, “Wahai Syaikh ‘Abdul Qodir al-Jailani, wahai waliyullah, aku
memohon syafa’atmu di sisi Allah SWT agar Dia berkenan menyembuhkan
penyakitku.”
Orang ini berdoa kepada Allah SWT tetapi tidak langsung ditujukan
kepada-Nya, ia berdoa kepada allah SWT dengan perantara orang shaleh yang
telah meninggal. Perbuatan ini sama saja dengan meminta kepada orang shaleh
tersebut. Oleh karena itu, kita dapati dengan sangat jelas bahwa orang-orang yang
berdoa dengan kalimat di atas, hatinya tertunduk dan merendah kepada syaikh
‘Abdul Qadir, dan harapannya tertambat kepada syaikh, bukan kepada Allah
SWT.
Allah SWT berfirman mengutip perkataan orang-orang musyrik yang
mengangkat perantara dalam peribadahan mereka kepada Allah SWT:
“Dan orang-orang yang mengangkat para pelindung selain Allah (mereka
berkata): ’Kami menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan
kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya!’. Sungguh Allah akan memutuskan
diantara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan.” (QS. az-Zumar [39]:
3)
14) Memohon atau berdoa kepada selain Allah SWT, baik yang dimohon itu
malaikat, nabi, ataupun wali.
Sebagai orang ada yang memanjatkan istighatsah (permohonan bantuan)
kepada Nabi SAW atau kepada orang-orang shaleh.
Sebagai contoh, al-Bushiri (sufi sesat) dalam qasidah al-Burdahnya
berkata:
“wahai rosul yang temulia, tidak ada bagiku tem-pat berlindung selain
Engkau, ketika terjadi petaka yang meluas.”
Ia memohon kepada Rasulullah SAW dengan tadharru’ (mengiba) dan
dengan menunjukkan kebutuhannya yang sangat, bahwa tidak ada tempat
berlindung baginya ketika datang musibah besar dan terjadi secara merata, kecuali
kepada Rasulullah SAW.
Perkataan ini jelas syirik, karena tidak ada tempat berllindung bagi para
hamba selain kepada Robbnya semata, yaitu Allah SAW.
Alloh SAW berfirman:
“Jika Alloh menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak
ada yang dapat menghilangkannya kecuali dia. dan jika Alloh menghendaki
kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia
memberikan kebaikan itu kepada siapa yang menghendaki-Nya di antara hamba-
hamba-Nya dan Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS.
Yunus [10]: 107)
15) Menpercayai atau memohon kepada khadam (pelayan) ghaib.
Sebagian orang ada yang mengamalkan wirid-wirid tertentu dengan tujuan
mengundang khadam gaib yang bisa dimintai pertolongannya. Sebenarnya apa
yang mereka sebut dengan khadam itu tidak lain adalah jin. Sedangkan wirid yang
ereka baca itu adalah wirid bid’ah yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman:
“Dan bahwasannya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia
meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu
menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. al-Jin [72]: 6)
16) Ilmu kekebalan tubuh.
Kekebalan tubuh hanya bisa diperoleh dengan menggunakan bantuan jin.
oleh karen itu, illm ini termasuk syirik. perlu diketahui bahwa islam tidak pernah
mengajarkan ilmu untuk mendapatkan kekebalan tubuh, ilmu menghilang, dan
sebagainya. semua itu adalah trik-trik setan untuk menjerumuskan manusia ke
dalam lembah kesyirikan.
17) Pesugihan, yaitu membuat usaha seseorang menjadi maju atau
dagangannya menjadi laris dengan bantuan dukun.
Hanya Allah SAW yang mampu melapangkan rizki seseorang atau
menyempitkannya. Hanya kepada Allahlah manusia boleh memohon rizki.
Adapun mencari kekayaan (pesugihan) dengan cara mendatangi tempat-tempat
yang dianggap bertuah (seperti gunung Bromo), atau menaruh jimat-jimat
pemberian dukun, atau melaksanakan syarat-syarat yang diminta oleh dukun,
maka tidak diragukan lagi ini termasuk syirik.
18) Memasang susuk untuk kecantikan atau kewibawaan atau untuk
menambah percaya diri (PD).
Itu semua termasuk syirik, karena tidak ada yang mampu membuat
seseorang itu cantik, berwibawa dan seterusnya kecuali Allah SAW. Sedangkan
praktek memasang susuk itu adalah salah satu layanan perdukunan. Sementara
para dukun itu adalah agen-agen setan yang ingin menyesatkan manusia.
syirik Ashghar (Kecil)Syirik ashghar atau kecil adalah syirik yang tidak mengeluarkan
seseorang (pelakunya) dari Islam, akan tetapi mengutangi tauhid dan
membahayakannya serta diancam dengan siksa yang pedih di akhirat kelak.
di antara bentuk-bentuk syirik ashghar tersebut adalah:
1. Riya’ (beramal shaleh untuk dilihat dan dipuji orang)
Dari Abu Hurairah Ra, ia berkata, “aku pernah mendengar Rasulullah
SAW bersabda:
“Sesungguhnya yang pertama-tama diadili pada hari kiamat kelak adalah
tiga orang. Yaitu:
(Pertama) Orang yang mati syahid. Ia didatangkan ke pengadilan akhirat,
lalu diperlihatkan keadanya nikmat-nikmat Allah, maka ia pun mengakuinya.
Allah bertanya kepadanya, ‘Apa yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat
itu?’. Ia menjawab, ‘Aku berperang karena Engkau hingga syahid.’. Allah
menjawab, ‘Engkau berdusta. Sebenarnya engkau berperang supaya orang-orang
berkata: ‘Ia adalah seorang pemberani.’. Dan memang begitulah yang dikatakan
orang tentang dirimu.’. Kemudian Allah memerintahkan agar orang itu diseret di
atas wajahnya dan dilemparkan ke dalam nereka.
(Kedua) seseorang yang mempelajari ilmu dan mengajarkannya serta
menghafal al-Qur’an. Ia didatangkan ke pengadilan akhirat, lalu diperlihatkan
nikmat-nikmat Allah kepadanya. Maka ia pun mengakuinya. Allah bertanya, ‘Apa
yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?’. Ia menjawab, ‘Aku
mempelajari ilmu dan mengajarkannya karena-Mu serta aku menghafal al-Qur’an
karena-Mu.’. Allah berfirman, ‘Engkau berdusta. Sebenarnya engkau mempelajari
ilmu agar orang-orang berkata: ‘Ia adalah orang yang berilmu. Dan engkau
menghafal al-Qur’an agar orang-orang berkata: ‘Ia adalah seorang qari’
(menghafal al-Qur’an). Dan memang begitu-lah yang dikatakan orang tentang
dirimu.’. Kemudian Allah memerintahan agar orang itu diseret di atas wa-jahnya
dan dilemparkan ke dalam neraka.
(Ketiga) orang yang diberi kelapangan rizki oleh Allah dan diperlihatkan
kepadanya nikmat-nikmat Allah. Maka ia pun mengkuinya. Allah bertanya, ‘Apa
yang engkau perbuat dengan nikmat-nikmat itu?’. Ia menjawab,’Aku tidak
meninggalkan satu jalan pun yang Engkau suka agar harta dibelanjakan di jalan
itu,melainkan aku belanjakan hartaku di jalan itu karen-Mu.’. Allah berfirman,
‘Engkau dusta. Sebenarnya engkau melakukan hal itu agar orang-orang
mengatakan: ‘Ia seorang dermawan.’. Dan memang begitulah yang dikatakan orng
tentang dirimu.’ Kemudian Allah memerintahkan agar orang itu diseret di atas
wajahnya dan dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim, an-Nasa’i, at-
Tirmidzi, dan Ibnu Hibban)
2. Bersumpah atas nama selain Allah SWT.
“Barangsiapa yang bersumpah atas nama selain allah maka sungguh dia
telah kafir atau syirik.” (HT. at-Tirmidzi dan al-Hakim)
dan perbuatan ini termasuk dosa besar.
‘Abdullah bin Mas’ud r.a pernah berkata:
“Aku bersumpah atas nama Allah padahal berdusta lebih aku sukai
daripada bersumpah atas nama selain-Nya meskipun jujur.”
Hal ini karena melakukan bersumpah atas nama Allah SWT, padahal
berdusta termasuk dosa besar, sedangkan bersumpah atas nama selain
Allah SWT meskipun juur termasuk syirik yang dosanya lebih besar dari
yang pertama.
3. Ucapan seseorang: “Kalau bukan karena anu tentu kita akan celaka”.
Ibnu ‘Abbas r.a berkata tentang ayat:
“Maka janganlah kalian mengadakan tandingan bagi Allah padahal
kalian mengetahui.” (QS. al-Baqarah [2] : 22)
“Ini adalah syirik yang lebih lembut dari rambatan seekor semut di atas
batu hitam di malam yang kelam, yaitu jika engkau berkata, ‘Demi Allah
dan demi kehidupanmu wahai fulan dan demi kehidupanku.’. Atau engkau
berkata, ‘Kalau bukan karena anjing ini tentulah kita kedatangan pencuri’,
atau ‘Kalau bukan karena angsa yang ada di rumah ini tentulah kita
kedatangan pencuri.”
4. Ucapan seseorang: “Masya Allah wa syi’ta” (atas kehendak Allah dan
kehendakmu).
Seorang Yahudi pernah datang kepada Nabi SAW lalu berkata, ‘Kalau ini
berbuat syirik, kalian mengatakan Masya Allah wa syi’ta dan juga kalian
mengatakan demi Ka’bah.’. Maka Nabi SAW pun menyuruh kaum Muslimin jika
ingin bersumpah supaya mengucapkan, “Demi Robb Ka’bah” dan agar
mengucapkan “Masya Allah tsumma syi’ta” (atas kehendak Allah kemudian
kehendakmu.” (HR. Ahmad dan an-Nasa’i)
dari Ibnu ‘Abbas r.a, ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW:
‘Masya Allah wa syi’ta’ (atas kehendak Allah dan kehendakmu)’, maka beliau
SAW menegurnya:
“Apakah engkau menjadikan aku sekutu bagi Allah?. Ucapkanlah Masya
Allah saja.” (HR. an-Nasa’i)
5. Mengharapkan dunia dengan amal shalehnya.
Ini termasuk syirik dalm niat dan tujuan. Orang yang melakukannya
dengan siksa neraka dan terhapusnya pahala amal shalehnya.
Allah SWT berfirman:
“Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya
kami berikan kepada mereka balasan amal-amal mereka di dunia dengan
sempurna sementara mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Merka itulah
orang-orang yang tidak memperoleh sesuatu di akhirat selain neraka dan
gugurlah amal-amal yang telah mereka usahakan di dunia serta sia-sialah apa
yang telah meraka kerjakan.”(QS. Hud [11]: 15 – 16)
Doa Penawar Syirik Khafi (Yang Tersembunyi )ikhlash adalah tklif ( pembebanan) dari Allah SWT, dan Allah SWT tidak
akan membebaniseseorang dengan sesuatu yang di luar kemampuannya. maka
kewajiban seorang Muslim adalah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
mewujudkan keikhlasahan dalam setiap amalnya. Kemudian setelah itu ia
memohon ampun kepada Allah SWT jika seandainya dalam amal-amalnya itu
masih tersusupi riya’.
oleh karena itu, rosulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk
berlindung kepada Allah SWT dari syirik yang kita ketahui, dan memohon ampun
dari syirik yang tidak kita ketahui.
dari Abu Musa Al-‘Asy’ari Ra, ia berkata bahwa Rosululloh SAW
bersabda, “Wahai sekalian manusia, waspadalah terhadap syirik, sesungguhnya ia
lebih tersembunyi daripada rambatan seekor semut’. salah seorang sahabat
berkata, ‘Wahai Rosulullah, bagaimana kita bisa menghindarinya padahal ia lebih
tersembunyi maka beliau bersabda, ‘Katakanlah:
“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari menyekutukan
Engkau sedang aku mengetahinya, dan akumemohon ampun kepada-Mu terhadap
apa yang tidak aku ketahui.” (HR. Ahmad)
Sebuah RenunganSaudara-saudaraku kaum Muslimin...
Sebagai seorang Muslim dan orang yang beriman, kita berada dekat
dengan Allah SWT. Kita adalah dzat yang fikir dan Dialah Dzat Yang Maha Kaya
lagi Maha Terpuji. Kita adalah Dzat Yang Lemah sedang Dia adalah Dzat Yang
Maha Kuat. Dekatkanlah diri kita kepada-Nya. kerjakanlah perintah-perintah-Nya
dan jauhilah semua larangan-larangan-Nya. niscaya dia akan mengampuni dosa-
dosa dan kesalahan-kesalahan kita serta memasukkan kita ke surga yang penuh
dengan kenikmatan. surga yang abadi yang tidak ada padanya segala bentuk
kesusahn dan kesengsaraan, serta memberikan kita kehidupan dunia yang penuh
kebahagiaan dan ketentraman.
mintlah hanya kepada-Nya. Berdoalah hanya kepada-Nya. Janganlah
Berputus asa dalm berdoa kepada-Nya. Ridholah atas semua yang diberikan
kepada kita. Dia maha pemalu untuk menolak permintaan-permintaan kita,
sebagian yang kita minta akan dia barikan kepada kita di dunia ini, sebagian
lainnya akan diberikan di akhirat nanti dengan berlipat ganda. tuntutlah ilmu
agama diari sumber yang benar. tanpa ilmu yang benar, kita bisa mendekatkan diri
kepada-nya. jauhilah segala bentuk kesyirikan. kesyirikan adalah dosa yang paling
besar dan pengekal seseorang dinerak jahannam. bertaubatlah kita sekiranya daulu
pernah melakukannya. berjanjilah kepada-nya dengan ikhlash dan tulus bahwa
kita tidak akan mengulaninya lagi. bertawakallah kepada-nya. dan hadapilah
kehidupan ini dengan penuh keimanan.
Semoga shalawat dan salam sejahtera
tercurah atas Nabi Muhammad SAW,
keluarga dan para sahabatnya