endahfebrianto.files.wordpress.com · web viewpelaksanaan proses konseling terdapat beberapa...

21
E COUNSELLING Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Instrumen dan Media BK Dosen Pengampu: Dr. Edi Purwanta, M.Pd dan Dr. Ali Muhtadi, M.Pd Disusun Oleh: Pungky Rama Dhika A 14713251009 Endah Rahmawati 14713251019 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

Upload: lenhi

Post on 11-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: endahfebrianto.files.wordpress.com · Web viewPelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh

E COUNSELLING

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Instrumen dan

Media BK

Dosen Pengampu: Dr. Edi Purwanta, M.Pd dan Dr. Ali Muhtadi, M.Pd

Disusun Oleh:

Pungky Rama Dhika A 14713251009

Endah Rahmawati 14713251019

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

Page 2: endahfebrianto.files.wordpress.com · Web viewPelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh

PEMBAHASAN

Konseling merupakan sebuah proses bantuan yang dilakukan seorang

konselor kepada konseli untuk membantu menyelesaikan masalah yang dialami

konseli dan agar konseli  dapat  menyesuaikan  dirinya secara  lebih  efektif 

dengan  dirinya  sendiri dan  lingkungan. Proses bantuan ini dapat juga disebut

proses psikologis yang dapat dilakukan dalam setting keompok maupun individu.

Menurut Richard Nelson (1995:2) konseling merupakan proses yang mempunyai

tujuan untuk membantu terbentuknya sebuah hubungan yang baik melalui proses

psikologis dengan memberi pertimbangan-pertimbangan dalam psikoterapi.

Seiring perkembangan zaman terjadi perkembangan dalam dunia IT yang

juga mempengaruhi kebudayaan sehingga berpengaruh juga terhadap pengajaran

dalam dunia pendidikan. Perkembangan teknologi informasi yang berkembang

pada saat ini telah menggeser definisi konseling yang telah ada. Konseling yang

dahulu seringkali dinyatakan sebagai hubungan professional tatap muka secara

langsung antara konselor dan konseli kemungkinan akan berubah. Proses

konseling saat ini telah banyak dilakukan dengan mempergunakan piranti

elektronik. Perkembangan global yang semakin cepat membuat individu semakin

sulit untuk bisa mengadakan pertemuan dengan konselor secara langsung. Waktu

mereka seringkali dihabiskan hanya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang

dibebankan padanya. Kesulitan individu untuk meninggalkan pekerjaannya maka

mengarahkan individu untuk mempermudah menyelesaikan masalah mereka

dengan mempergunakan perangkat elektronik. Komunikasi antara dua pihak dapat

lebih cepat, lebih efisien dan lebih nyaman dengan menggunakan telepon, mesin

fax dan pager serta email (Goss & Anthony, 2003:14).

Berbagai permasalahan manusia yang begitu komplek didunia ini

membuat manusia untuk menggunakan perkembangan teknologi untuk

memudahkan kegiatannya sehari-hari. Perkembangan teknologi pada saat ini juga

banyak digunakan konselor sebagai media dalam karirnya untuk membantu

konselinya. Dengan berbagai alasan untuk menunjang keefisienan waktu antara

1

Page 3: endahfebrianto.files.wordpress.com · Web viewPelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh

konselor dan konseli maka dibutuhkan tehknologi dalam pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling yang dinamakan e konseling, dimana dalam

pelaksanaanya e konseling ini tidak dibatasi waktu dan tempat karena konselor

dan konseli tidak harus bertemu tatap muka secara langsung. Meskipun dalam

pelaksanaan e konseling ini tidak mempertemukan secara langsung antara

konselor dan konseli, pelaksanaan e konseling ini cukup efektif dalam membantu

menyelesaikan permasalahan konseli. Terdapat dua ulasan tentang kualitas dalam

metodologi e terapi yang membantu peramasalahan kesehatan mental yang

ditemukan dalam empat belas penelitian, meskipun tidak begitu meyakinkan akan

tetapi e terapi memainkan peran dalam bidangnya (Postel, 2008 dalam Ron Kraus,

George Stricker, Cedric Speyer, 2011:57). Penelitian tentang e kosnseling telah

dilaksanakan dalam 92 penelitian yang telah dilaporkan dalam 64 makalah bahwa

konseling online telah membantu sekitar 9764 klien (Barrak, 2008 dalam Ron

Kraus, George Stricker, Cedric Speyer, 2011:57).

PELAKSANAAN E KONSELING

A. Tahapan E Konseling

Pelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e

konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh berbeda dengan proses

konseling pada umumnya. Dalam pelaksanaannya online counselling meliputi

tiga tahapan, yaitu tahap I atau persiapan, tahap II atau proses konseling, dan

terakhir tahap III atau pasca konseling (Ifdil, 2011:5). Begitu juga dengan e

konseling pastinya tidak berbeda jauh prosesnya dengan konseling pada

umumnya dan juga online konseling. Berikut tahapan proses e konseling:

Tahap I (Persiapan)

Sebelum memulai proses konseling, sebaiknya dilakukan persiapan yang

memadai guna melancarkan proses konseling. Adapun persiapan yang harus

dilakukan terdiri dari persiapan konselor sendiri dan media elektronik. Persiapan

konselor meliputi keterampilan, latar belakangan pendidikan, pengetahuan akan

isu yang akan ditangani, etika dan kaidah hukum, serta manajemen konseling.

2

Page 4: endahfebrianto.files.wordpress.com · Web viewPelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh

Persiapan media elektronik berupa penyediaan telepon, PC, dan koneksi internet

yang memadai.

Tahap II (Proses Konseling)

Tahapan proses konseling tidak jauh berbeda dengan konseling face to face pada

umumnya yaitu terdiri dari tahap pengantar, penjagaan, penafsiran, pembinaan,

dan penilaian (Prayitno dalam Ifdil, 2011:5). Namun pada pelaksanaannya e

konseling tebilang lebih fleksibel dibandingkan konseling face to face pada

umumnya karena tidak dibatasi ruang dan waktu.

Tahap III (Pasca Konseling)

Tahap pasca konseling ini merupakan tahap terakhir yang merupakan kelanjutan

dari tahap penilaian pada proses konseling. Pada tahap ini akan ditentukan

langkah lebih lanjut dalam penanganan konseli, dengan beberapa pilihan yaitu: (1)

konseling dinyatakan sukses yang ditandai konseli mengalami effective daily

living (EDL) atau konseli telah kembali dalam kehidupannya yang normal, (2)

konseling dilanjutkan dengan konseling face to face (tatap muka), (3) konseling

akan dilanjutkan dengan sesi e konseling lanjutan, dan pilihan terakhir (4) konseli

direferal atau dialihkan ke konselor lain.

B. Media-media yang digunakan

Pada pelaksanaan konseling tentunya membutuhkan media-media sebagai alat

penunjang keberhasilan proses konseling, apalagi jika proses konseling tersebut

dilakukan tanpa bertemu dengan konseli. Proses pelaksanaan e konseling

dilakukan tanpa bertemu dengan konseli diakrenakan beberapa sebab, oleh

karena itu pada proses pelaksanaan e konseling ini dibutuhkan media-media

sebagai penghubung antara konselor dengan konseli. Berikut media elektronik

yang efektif yang dapat digunakan konselor untuk melayani konselinya:

1. Telepon

Telepon dapat digunakan konselor sebagai media untuk melakukan proses

konseling jika dalam prosesnya antara konselor dan konseli tidak dapat

bertemu secara langsung. Dalam proses e konseling dengan menggunakan

telepon ini konselor dituntut untuk mempunyai pendengaran yang baik

3

Page 5: endahfebrianto.files.wordpress.com · Web viewPelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh

tentang apa yang diungkapkan konselinya untuk menunjang keberhasilan

proses konseling. Untuk mendukung berjalannya proses konseling dengan

menggunakan telepon konselor dituntut peka dalam mendengarkan (Goss &

Anthony, 2003:94). Telepon digunakan sebagai media untuk pelaksanaan

proses konseling karena beberapa faktor, berikut beberapa alasan telepon

digunakan sebagai media konseling (Goss & Anthony, 2003:94):

a. Jika konseli tidak ingin bertemu dengan orang asing (mungkin konseli

korban perkosaan) dan konseli berada di lingkungan asing yang tidak ia

kenal

b. Jika konseli sedang dalam perjalanan atau konseli berada di daerah

terpencil yang tidak terdapat konselor profesional

c. Jika konseli bertempat tinggal di daerah asing dan konseli menginginkan

konselor yang mempunyai etnis yang sama dengannnya.

d. Jika konseli membutuhkan terapi secara berjalan/berkelanjutan dan

tempat tinggal konselor jauh dari tempat asal konseli (luar kota)

e. Konseli tidak percaya dengan konselor lokal yang berada didaerahnya

yang mengharuskan konseli untuk mencari konselor dari luar daerahnya

f. Jika konseli malas untuk datang ke kantor konselor dikarenakan kantor

konselor jauh dan konseli banyak kesibukan. Hal tersebut banyak

membuang waktu dan uang konseli

g. Jika konseli memiliki penyakit yang kronis dan konseli hanya dapat

terbaring saja ditempat tidur

h. Menggunakan telepon dalam proses konseling sangat efisien dalam segi

finansial dan waktu

i. Konseli lebih merasa nyaman dengan menggunakan telepon karena

menurutnya kerahasiaan dapat lebih terjaga

Seorang konselor dalam melakukan layanan kosneling dengan

menggunakan telepon ini terkendala dengan beberapa sebab dikarenakan

tidak bertemu secara langsung dengan konseli. Kendala tersebut khususnya

terletak pada penggunaan teknik dalam sebuah pendekatan. Pendekatan

Cognitif Behavior dan Person Centered lebih cocok digunakan konselor

4

Page 6: endahfebrianto.files.wordpress.com · Web viewPelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh

dalam proses konseling dengan menggunakan telepon sedangkan pendekatan

Gestalt dan pendekatan-pendekatan yang lain tidak cocok dikarenakan dalam

teknik penyelesaian masalahnya membutuhkan beberapa kegiatan dalam

prosesnya. Banyak praktisi lebih menyukai menggunakan pendekatan

Cognitif Behavior dan Person Centered jika melakukan konseling

menggunakan telepon dengan alasan karena lebih mudah digunakan

sedangkan pendekatan Gestalt dan pendekatan lainnya dalam tekniknya

membutuhkan kegiatan yang harus dipraktekkan secara langsung sehingga

tidak cocok jika pendekatan tersebut digunakan dalam konseling melalui

telepon (Goss & Anthony, 2003:95).

2. PC (Personal Computer)

Pada proses e konseling dengan menggunakan PC (Personal Computer) ini

dikolaborasikan dengan beberapa media elektronik yang lainnya dengan

menggunakan fasilitas internet, yaitu diataranya:

a. Email dan Internet Relay Chat (IRC)

Email merupakan sistem pengiriman pesan berbasis teks untuk

dikirim dan diterima secara elektronik melalui beberapa komputer atau

telepon seluler. Email juga dapat digunakan untuk mengirim data, file teks,

foto digital, atau file-file audio dan video dari satu komputer ke komputer

lainnya dalam suatu jaringan komputer melalui internet. Sedangkan Internet

Relay Chat (IRC) dapat dilakukan dengan menggunakan web jejaring

sosial. Chat dapat diartikan sebagai obrolan dalam dunia internet.

Kegiatan ini merujuk pada kegiatan komunikasi melalui sarana beberapa

baris tulisan singkat yang diketik melalui keyboard. Percakapan ini dapat

dilakukan dengan saling berkomunikasi melalui teks. Berberapa aplikasi

yang dapat digunakan untuk chatting yaitu diantaranya melalui Short

Message Service (SMS), Yahoo Messenger, MSN Messenger, mIRC, dan

jejaring sosial seperti facebook , twitter, dll yang didalamnya tersedia

fasiltas untuk chatting.

Kelebihan penggunaan fasilitas Email dan Internet Relay Chat

(IRC) kerahasiaan konseli dapat lebih terjamin, oleh karena itu tidak

5

Page 7: endahfebrianto.files.wordpress.com · Web viewPelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh

sedikit konseli yang menginginkan konseling dengan menggunakan

fasilitas tersebut. Konseli lebih memilih melakukan konseling dengan

menggunakan chatting dikarenakan konseli menginginkan kerahasiaan

yang lebih intim dan merasakan kedekatan dengan konselor (Goss &

Anthony, 2003:48).

Email dan Internet Relay Chat (IRC) merupakan fasilitas yang

cocok untuk digunakan kepada konseli yang malu untuk bertemu dengan

konselor. Namun ada juga konseli yang ingin bertemu dengan

konselornya tersebut setelah chatting dengan konselor dikarenakan

kedekatan hubungan mereka. Terdapat kedekatan hubungan dalam sebuah

proses konseling melalui chatting dan telepon antara konseli dan konselor

yang menyebabkan konseli ingin bertemu dengan konselor.

Penekanan dalam proses konseling melalui Email dan Internet

Relay Chat (IRC) ini harus fasih dalam penulisan kalimat karena

penulisan kalimat tersebut dapat mempengaruhi kenyamanan konseli

dalam mengungkapkan masalahnya. Dalam hal penulisan ini konselor

juga dituntut harus peka terhadap bahasa penulisan konseli. Terapis harus

fasih dalam penulisan bahasa untuk dapat menemukan titik permasalahan

yang dialami konseli (Goss & Anthony, 2003:50).

b. Webcam atau Videoconferencing

Webcam merupakan fasilitas untuk mempertemukan dua orang

dari jarak jauh maupun dekat dalam sebuah gambar melalui jaringan

internet melalui komputer. Tidak berbeda jauh permasalahan yang dialami

konseli yang membutuhkan bantuan konselor dengan memanfaatkan

layanan e konseling dengan menggunakan webcam atau video

conferencing ini dengan layanan e konseling menggunakan fasilitas

telepon atau pun chatting. Konseli yang menginginkan konseling dengan

menggunakan fasilitas webcam atau videoconferencing biasany

terkendala oelh ruang dan waktu. Namun proses konseling dengan

menggunakan fasilitas webcam atau videoconferencing lebih mudah

dibandingkan dengan menggunakan fasilitas Email dan Internet Relay

6

Page 8: endahfebrianto.files.wordpress.com · Web viewPelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh

Chat (IRC) karena konselor dapat melihat sebagian tubuh konseli melalui

video. Akan tetapi terdapat beberapa permasalahan dengan menggunakan

fasilitas webcam atau videoconferencing (Goss & Anthony, 2003:120):

1) Kualitas panggilan ditentukan oleh ukuran gambar, delay respon dan

frame rate. Dengan sistem kualitas yang lebih rendah, pengguna harus

menjaga gerakan cepat atau gerakan seminimal mungkin.

2) Background warna yang gelap dapat memaksimalkan kualitas gambar

dan kondisi ruangan yang kedap suara agar suara konseli dapat

terdenganr lebih jelas

3) Konselor harus terlatih dalam penggunaan hardware untuk

mengoperasikan fasilitas tersebut termasuk kefokusan kamera.

4) Untuk dapat menghasilkan penangkapan fokus kamera yang baik dari

posisi konseli mengenai gerakan tubuh, kontak mata, dan ekspresi

wajah dalam gambar dibutuhkan posisi kamera yang pas.

5) Pencahayaan harus cukup terang untuk menghasilkan gambar yang

jelas.

C. Kelebihan dan Kekurangan E Konseling

Setiap program yang dijalankan tentunya terdapat kelebihan dan kekurangan

untuk mengevaluasi kegiatan program tersebut. Berikut kelebihan dan

kekurangan e konseling:

1. Kelebihan E konseling

Terdapat kelebihan dalam pelaksanaan e konseling yaitu diantaranya:

a. Layanan dapat dilakukan di luar jam sekolah

b. Efisien waktu karena dapat dilakukan walaupun konselor dan konseli

tidak bertemu secara langsung

c. Efisien secara finansial dikarenakan jika antara konselor dan konseli

terpisah jarak yang jauh

d. Dapat meningkatkan pemahaman konselor dan konseli tentang

perkembangan IT

7

Page 9: endahfebrianto.files.wordpress.com · Web viewPelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh

e. Sekolah atau perguruan tinggi yang sudah dapat menjalankan e konseling

tentunya instansi tersebut telah memiliki nilai jual dan kualitas yang

tinggi dan dapat dikenal masyarakat luas

f. Dapat memacu konselor dan konseli untuk selalu mempelajari

perkembangan IT

2. Kekurangan E Konseling

a. Biaya awal yang cukup besar untuk mempersiapkan pembelian hardware

seperti komputer, layanan internet, dll

b. Terbatasnya kemampuan konselor dan konseli tentang pemahaman

perkembangan IT

c. Bagus dan tidaknya sinyal untuk hubungan jarak jauh sangat

mempengaruhi proses konseling

d. Keikhlasan konselor untuk memberikan layanan secara non formal

e. Sulit menangkap ekpresi emosional non verbal konseli

f. Pemantauan treatmen didasarkan pada informasi konseli saja

KESIMPULAN

Perkembangan IT berpengaruh terhadap layanan bimbingan dan konseling baik

disekolah maupun diluar sekolah. Dampak perkembangan tersebut memasukkan

unsur teknologi kedalam layanan konseling. Layanan tersebut disebut dengan e

konseling dimana dalam prosesnya antara konselor dan konseli dapat melakukan

konseling tanpa harus bertemu secara langsung. Konselor dalam melakukan

layanan konseling menggunakan barang elektronik seperti telepon dan PC

(Personal Computer) yang dikolaborasikan dengan jaringan internet.

8

Page 10: endahfebrianto.files.wordpress.com · Web viewPelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh

Daftar Pustaka

Goss, S & Anthony, K. 2003. Technology in Counselling and Psychotherapy: APractitioner’s Guide. New York: Pallgrave Macmillan.

Ifdil. 2011. Penyelenggaraan Layanan Konseling Online Sebagai Salah Satu Bentuk Pelayanan E-Konseling. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 1-9.

Kraus, R., Stricker, G., Speyer C. 2011. Online Counseling: A Handbook forMental Health Professionals. USA: Elsevier.

Nelson, R & Jones. 1995. Counselling and Personality Theory and Practice.Australia: Allen & Unwin Pty Ltd.

9

Page 11: endahfebrianto.files.wordpress.com · Web viewPelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh

LAMPIRAN

Contoh :

10

Page 12: endahfebrianto.files.wordpress.com · Web viewPelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh

11

Page 13: endahfebrianto.files.wordpress.com · Web viewPelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh

12

Page 14: endahfebrianto.files.wordpress.com · Web viewPelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh

13

Page 15: endahfebrianto.files.wordpress.com · Web viewPelaksanaan proses konseling terdapat beberapa tahapan. Pada pelaksanaan e konseling ini juga terdapat beberapa tahap yang tidak jauh

14