irawandhiki.files.wordpress.com file · web viewmakalah kewarganegaraan. klasifikasi hak asasi...

57
MAKALAH KEWARGANEGARAAN Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara Indonesia, Geopolitik dan geostrategi indonesia Diampu oleh : Dr.Tjipto Subadi, M.Si Di susun oleh: Nama : DHIKI YUDHA IRAWAN NIM : A410080333 PENDIDIKAN MATEMATIKA

Upload: hoangliem

Post on 27-Mar-2019

253 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara Indonesia, Geopolitik dan geostrategi indonesia

Diampu oleh : Dr.Tjipto Subadi, M.Si

Di susun oleh:

Nama : DHIKI YUDHA IRAWAN

NIM : A410080333

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSIATAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2010/2011

Page 2: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT dengan karunia dan

hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dan dapat diselesaikan dengan baik.

Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah-curahkan kepada seorang reformis sejati,

pembawa risalah suci yakni Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia

keluar dari kubangan lumpur jahiliyah menuju jalan yang diridhai oleh Allah SWT.

Makalah Kewarganegaraan ini membahas tentang Klasifikasi Hak Asasi Manusia,

Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

Indonesia, Geopolitik dan geostrategi Indonesia yang mempunyai tujuan tertentu dan untuk

diketahui oleh Warga Negara Indonesia. Dengan disusunnya makalah ini penulis

mengharapkan agar pembaca dapat memahami isi dari makalah tersebut. Mempunyai rasa

kesadaran untuk berpartisipasi dalam kemajuan negara. Hak dan kewajiban Warga Negara

Indonesia perlu lebih di tekankan agar masyarakat dapat menuntut haknya dan memenuhi

kewajibannya.

Terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari bimbingan yang telah di berikan oleh

beberapa pihak. Akhirnya kepada Allah SWT kami serahkan segalanya serta panjatkan doa

semoga amal kebajikan mereka diterima di sisi-Nya, serta diberikan pahala yang berlipat

ganda sesuai dengan amal perbuatannya. Tentunya makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami

khususnya, serta bagi setiap pembaca pada umumnya.

Surakarta, 12 Desember 2011

Page 3: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

Penyusun

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kualitas sumber daya manusia Warga Negara Indonesia masih kurang dari harapan

bangsa karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk memahami hal-hal yang

menyangkut hak dan kewajibannya serta semua yang berkaitan dengan negaranya. Upaya

untuk memperbaiki hal tersebut memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar niat

dalam hati tumbuh sedikit demi sedikit. Kemajuan negara itu tentunya tergantung dari

kualitas Sumber Daya Manusianya. Sebelum masyarakat sadar akan hal tersebut sangat

tidak mungkin suatu negara itu dapat berkembang sesuai harapan.

B. Tujuan

Tujuan Penulisan Makalah ini adalah:

1. Mendiskripsikan tentang klasifikasi HAM

2. Mendiskripsikan hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia

3. Mendiskripsikan tentang demokrasi dan civil society

4. Mendiskripsikan tentang kewilayahan negara Indonesia

5. Mendiskripsikan tentang geopolitik dan geostrategi Indonesia

Page 4: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

BAB II

PEMBAHASAN

HAK ASASI MANUSIA

A. Pengertian Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia sebagai gagasan, paradigma serta kerangka konseptual

tidak lahir secara tiba-tiba. Sebagaimana kita lihat dalam ‘Universal Declaration of

Human Right’ 10 Desember 1948, namun melalui suatu proses yang cukup panjang

dalam sejarah peradaban manusia. Dari perspektif sejarah deklarasi yang di tanda

tangani oleh Majelis Umum PBB dihayati sebagai suatu pengakuan yuridis formal

dan merupakan titik akumulasi perjuangan sebagian umat manusia di belahan dunuia

khususnya yang bergabung dalam perserikatan Bangsa-Bangsa.

Ada beberapa pengertian mengenai Hak Asasi Manusia. Brdasarkan Universal

Declaration of Human Rights, HAM diartikan sebagai hak yang melekat pada diri

setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat

diganggu gugat siapa pun. Sedangkan berdasarkan UU no. 39 tahun 1999

menyebutkan bahwa HAM adalah hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan

manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya

yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,

pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan

martabat manusia.

B. Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia

Sejarah panjang dari HAM lahir sejak Magna Charta di cetuskan di Inggris

pada tahun 1215. Magna Charta sebuah ultimatum terhadap pembatasan kekuasaan

Page 5: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

raja. Seperti kita ketahui Raja adalah sosok yang absolute, raja adalah hukum itu

sendiri, namun hukum tidak berlaku atas dirinya sendiri begitu juga dengan

pertanggungjawaban kekuasaan raja harus dilakukan di muka umum. Magna Charta

kemudian perkembangan HAM mengalami kemajuan selangkah dengan adanya Bill

of Rights pada tahun 1689 di Inggris. Bill of Rights mengatakaan bahwa manusia

sama di muka bumi (equality before of the law).

Magna Charta antara lain mencanangkan pembatasan kekuasaan raja yang

tadinya memiliki kekuasaan absolut (mutlak), sebagai yang menciptakan hukum,

tetapi hukum tersebut tidak berlaku atas dirinya sendiri, atau tidak terikat pada

hukum. Magna Charta juga menyatakan bahwa kekuasaan raja dapat dimintai

pertanggungjawaban di muka umum. Masuk dalam periode, sejak berdirinya Badan

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebuah deklarasi HAM kumandangkan pada

tanggal 10 Desember 1948. Peristiwa deklarasi HAM PBB lahir sebagai langkah

untuk menanggapi peristiwa pembantaian umat manusia (yahudi) yang dilakukan oleh

geng Hitler (NAZI) yang mengakibatkan perang dua kedua berkecamuk. (Sarwono,

2006)

Bagaimana dengan penegakkan dan HAM di Indonesia? Berbagai peristiwa

yang terjadi di negeri yang kita cintai ini khususnya peristiwa HAM sampai detik ini

belum membawa titik terang. Berbagai peristiwa tersebut kalau boleh saya sebutkan

sekedar mengingatkan kita sekalian (sekali lagi) akan peristwa dan pelanggaran-

pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Negara: Pembantaian 1965-1966 DOM Aceh,

peristiwa Lampung, pembantaian pesantren tengku Bantaqia, peristiwa penembakan

di Papua, Penculikan aktivis prodemokrasi, Penembakan Mahasisswa Trisakti 1998

dan teranyar Kasus Pembunuhan Munir dan beberapa peristiwa lainnya yang

melibatkan aparat Negara.

Tentunya kita bertanya-tanya Indonesia itu negeri macam apa? Kita punya

Pancasila, UUD 1945 dan meratifikasi Deklarasi HAM PBB, kita punya Komisi

Nasional Hak Asasi Manusia, tapi kita lemah dalam menjalankan dan menegakkkan

HAM. Beberapa langkah yang dilakukan salah satunya dengan adanya

Umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulai dengan

lahirnya Magna Charta pada tahun 1215 di Inggris. Padahal jauh sebelum magna

charta telah lahir piagam Madinah pada tahun 622 yang sarat akan perlindungan hak

asasi manusia. Hal ini mengingat penduduk madinah pada waktu itu tidak hanya

kaum muslimin tetapi terdiri dari berbagai suku dan agama.

Page 6: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

Lahirnya magna charta ini diikuti dengan lahirnya Bill of Rights di Inggris

pada tahun 1689. Pada saat itu mulai ada adagium yang berintikan bahwa manusia

sama dimuka hukum. Adagium ini memperkuat dorongan timbulnya demokrasi dan

Negara hukum. Pada prinsipnya Bill OF Rights ini melahirkan persamaan.

Perkembangan HAM selanjutnya ditandai munculnya The American Declaration of

Independence yang lahir dari paham Rousseau dan Montesquieu. Selanjutnya pada

tahun 1789 lahir pula The French Declaration, dimana hak-hak lebih dirinci yang

kemudian melahirkan The Rule of law.

Dalam The French Declaration antara lain disebutkan tidak boleh ada

penangkapan tanpa ada alasan yang sah dan penahanan tanpa surat perintah yang

dikeluarkan oleh pejabat yang sah. Disamping itu dinyatakan juga adanya asas

presumption of innocence, artinya orang-orang tang ditangkap, kemudian dituduh dan

ditahan, berhak dinyatakan tidak bersalah, sampai adanya keputusan pengadilan yang

berkekuatan hokum tetap yang menyatakan ia bersalah. Dalam deklarasi ini juga

dipertegas adanya freedom of expression, Semua hak-hak yang ada dalam berbagai

instrument HAM tersebut kemudian dijadikan dasar pemikiran untuk melahirkan

rumusan HAM yang bersifat universal yang kemudian dikenal dengan The Universal

Declaration of Human Rights yang disahkan oleh PBB tahun 1948.

Menurut penjelasan UUD 1945, Negara Indonesia adalah Negara Hukum yang

salah satu cirri-ciri dari Negara hukum tersebur adalah pengakuan dan perlindungan

terhadap Hak Asasi Manusia, ini sudah menjadi bukti bahwa Negara Indonesia

mengakui adanya HAM dan melindunginya. Selain itu melalui kebijakan politik,

perhatian bangsa Indonesia terhadap HAM sudah tampak pada penyusunan GBHN

tahun 1993.

Sedangkan pelembagaan hak asasi manusia itu sendiri sudah berlangsung

sejak dikeluarkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 50 tahun 1993

Tantang pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Pada tahun 1998

pemerintah telah mencanagkan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia ( RAN

HAM) dengan KEPPRES No 129, langkah-langkah tersebut disusul dengan

peratifikasian beberapa konvensi Internasional mengenai HAM, seperti Konvensi

Anti Penyiksaan dengan UU Nomor 5 Tahun 1998.

C. Non-Derogable right

Page 7: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

Non-derogable rights adalah hak asasi manusia (HAM) yang tidak dapat

dikurangi dalam keadaan apapun. Non-derogable rights demikian dirumuskan dalam

Perubahan UUD 1945 Pasal 28 I ayat (1) yang menyatakan sebagai berikut: “Hak

untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak

beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan

hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak

asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun”.

Sebelum non-derogable rights dirumuskan dalam UUD 1945, sudah

ditegaskan pula di dalam Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia,

Pasal 7 yang menyebutkan: “Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak

kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak

untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas

dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi

dalam keadaan apapun (non–derogable)”.

Selanjutnya Pasal 4 UU No. 29 Tahun 1999 tentang HAM juga menyebutkan:

“Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati

nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi

dan persamaan di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum

yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam

keadaan apapun dan oleh siapapun”.

Pengklasifikasian non-derogable rights dan derogable rights adalah sesuai

Konvenan internasional Hak-Hak Sipil dan Politik atau International Covenan on

Civil and Political Rights (ICCPR). Ifdhal Kasim dalam tulisannya “Konvensi Hak

Sipil dan Politik, Sebuah Pengantar”, yang diterbitkan ELSAM, hak-hak non-

derogable yaitu hak-hak yang bersifat absolut dan tidak boleh dikurangi

pemenuhannya oleh negara-negara pihak, walaupun dalam keadaan darurat sekalipun.

Miriam Budiarjo dalam “Perlukah Non-Derogable Rights Masuk Undang-Undang

Dasar 1945”, (Jurnal Analisis CSIS, Tahun XXIX/2000 No.4, hlm. 413-416)

mengatakan dengan dimasukkannya non-derogable rights dalam UUD, maka kita

telah mengikat tangan sendiri. Misalkan saja, fakir miskin dan anak terlantar dalam

UUD dinyatakan sebagai hak non- derogable, maka kita akan dituduh negara

pelanggar HAM jika tidak memenuhinya karena berhubung dengan keterbatasan

dana.

Page 8: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

Sesuai dengan Pasal 28 I, ICCPR menyatakan hak-hak yang sama sekali tidak

boleh dikurangi karena sangat mendasar yaitu: (i) hak atas hidup (rights to life); (ii)

hak bebas dari penyiksaan (rights to be free from torture); (iii) hak bebas dari

perbudakan (rights to be free from slavery); (iv) hak bebas dari penahanan karena

gagal memenuhi perjanjian (utang); (v) hak bebas dari pemidanaan yang berlaku

surut; (vi) hak sebagai subjek hukum; dan (vii) hak atas kebebasan berpikir,

keyakinan dan agama. Negara-negara pihak yang melakukan pelanggaran terhadap

hak-hak dalam jenis ini, seringkali akan mendapat kecaman sebagai negara yang telah

melakukan pelanggaran serius hak asasi manusia (gross violation of human rights).

Sedangkan intinya, sesuai dengan ICCPR, the European Convention on

Human Rights dan the American Convention on Human Rights terdapat empat hak

non-derogable umum. Atau beberapa pendapat menyebut The core of rights (hak inti)

dari non derogable rights berjumlah empat. Ini adalah hak untuk hidup, hak untuk

bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang tidak manusiawi atau merendahkan atau

hukuman lainnya, hak untuk bebas dari perbudakan atau penghambaan dan hak untuk

bebas dari penerapan retroaktif hukum pidana. Hak-hak ini juga dikenal sebagai

norma hukum internasional yg harus ditaati atau jus cogens norms.

D. Derogable Right

Derogable, yakni hak-hak yang boleh dikurangi atau dibatasi pemenuhannya

oleh negara-negara pihak. Hak dan kebebasan yang termasuk dalam jenis ini adalah:

(i) hak atas kebebasan berkumpul secara damai; (ii) hak atas kebebasan berserikat,

termasuk membentuk dan menjadi anggota serikat buruh; dan (iii) hak atas kebebasan

menyatakan pendapat atau berekpresi, termasuk kebebasan mencari, menerima dan

memberikan informasi dan segala macam gagasan tanpa memperhatikan batas (baik

melalui lisan atau tilisan).

Sebagaimana ditulis Ifdhal Kasim atau pendapat Prof. Laica Marzuki, negara-

negara pihak boleh mengurangi atau menyimpangi kewajiban memenuhi hak-hak

jenis non-derogable. Sedangkan non-derogable tidak diperkenankan. Tetapi

penyimpangan itu hanya dapat dilakukan jika sebanding dengan ancaman yang

dihadapi dan tidak bersifat diskriminatif, yaitu demi: (i) menjaga keamanan nasional

atau ketertiban umum atau kesehatan atau moralitas umum; dan (ii) menghormati hak

atau kebebasan orang lain. Prof. Rosalyn Higgins menyebut sebagai ketentuan

“clawback’, yang memberikan suatu keleluasaan yang dapat disalahgunakan oleh

Page 9: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

negara. Untuk menghindari hal ini ICCPR menggariskan bahwa hak-hak tersebut

tidak boleh dibatasi “melebihi dari yang ditetapkan oleh Kovenan ini”. Selain itu

diharuskan juga menyampaikan alasan-alasan mengapa pembatasan tersebut

dilakukan kepada semua negara pihak ICCPR.

E. Hak Positif , Hak Negatif, dan Hak SosialHak Negatif adalah suatu hak bersifat negatif , jika saya bebas untuk

melakukan sesuatu atau memiliki sesuatu dalam arti orang lain tidak boleh

menghindari saya untuk melakukan atau memilki hal itu. Contoh: hak atas kehidupan,

hak mengemukakan pendapat.

Hak positif adalah suatu hak bersifat postif, jika saya berhak bahwa orang lain

berbuat sesuatu untuk saya. Contoh: hak atas pendidikan, pelayanan, dan kesehatan.

Hak negatif haruslah kita simak karena hak ini terbagi lagi menjadi 2 yaitu: hak aktif

dan pasif. Hak negatif aktif adalah hak untuk berbuat atau tidak berbuat sperti orang

kehendaki. Contoh, saya mempunyai hak untuk pergi kemana saja yang saya suka

atau mengatakan apa yang saya inginkan. Hak-hak aktif ini bisa disebut hak

kebebasan. Hak negatif pasif adalah hak untuk tidak diperlakukan orang lain dengan

cara tertentu. Contoh, saya mempunyai hak orang lain tidak mencampuri urasan

pribadi saya, bahwa rahasia saya tidak dibongkar, bahwa nama baik saya tidak

dicemarkan. Hak-hak pasif ini bisa disebut hak keamanaan.

Hak Sosial disini bukan hanya hak kepentingan terhadap Negara saja, akan

tetapi sebagai anggota masyarakat bersama dengan anggota-anggota lain. Inilah yang

disebut dengan hak sosial. Contoh: hak atas pekerjaan, hak atas pendidikan, hak ata

pelayanan kesehatan. Hak-hak ini bersifat positif.

F. Hubungan HAM dan UUD 1945

Meskipun tidak diatur secara khusus ketentuan tentang HAM pada UUD 1945

sebelum amandemen ke dua, bukan berarti dalam UUD 1945 tidak mengakomodir

ketentuan tentang HAM. Jika dilihat dari lahirnya UUD 1945 lebih dulu lahir

daripada Deklarasi HAM tahun 1948. Ketentuan yang berkaitan dengan HAM dapat

dilihat sebagai berikut :

1. Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia.. Dengan demikian perlindungan diberikan kepada seluruh bangsa dan

tumpah darah Indonesia, tidak hanya terbatas atau berdasarkan kepentingan kelompok

atau warga Negara tertentu.

Page 10: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

2. Memajukan kesejahteraan umum, hal ini mengandung pengertian

pembangunan kesejahteraan secara merata dan setiap warga Negara punya

kesempatan untuk sejahtera.

3. Mencerdaskan kehidupan bangsa, guna untuk meningkatkan sumberdaya

manusia Indonesia seluruhnya secara merata guna mengejar ketertinggalan dari

bangsa lain.

4. Melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi

dan keadilan social, membangun bangsa yang mandiri serta kewajiban untuk

menyumbangkan pada bangsa – bangsa lain di dunia, tanpa perbedaan.

5. Dalam penjelasan pembukaan UUD 1945 dikatakan bahwa Indonesia adalah

Negara berdasarkan hukum (rechtsstaat bukan berdasarkan atas kekuasaan

belaka/machtsstaat). Kaitannya dengan HAM adalah salah satu cirri Negara hokum

adalah mengakui adanya HAM. Selanjutnya dalam penjelasan umum diterangkan

bahwa UUD menciptakan pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam “pembukaan”

dan pasal – pasalnya, dimana mengandung arti bahwa Negara mengatasi segala paham

golongan, dan paham perorangan, mewujudkan keadilan social berdasarkan

kerakyatan perwakilan dan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan

yang adil dan beradab. Hal ini mencerminkan cita – cita hokum bangsa Indonesia

yang menjunjung tinggi HAM serta lebih mengutamakan kepentingan bersama

manusia.

G. UUD 1945 pasal 28 A - J Tentang HAM

Pasal 28A

Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan

kehidupannya.

Pasal 28B

(1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui

perkawinan yang sah.

(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta

berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Pasal 28C

Page 11: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

(1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan

dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu

pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas

hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.

(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya

secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya.

Pasal 28D

(1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum

yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.

(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang

adil dan layak dalam hubungan kerja.

(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam

pemerintahan.

(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.

Pasal 28E

(1) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih

pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan,

memilih tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak

kembali.

(2) Setiap orang atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan

sikap, sesuai dengan hati nuraninya.

(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan

pendapat.

Pasal 28F

Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk

mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,

Page 12: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi

dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Pasal 28G

(1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,

dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan

perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang

merupakan hak asasi.

(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan

derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.

Pasal 28H

(1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan

medapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan

kesehatan.

(2) Setiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh

kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan.

(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan

dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.

(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak

boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapa pun.

Pasal28

(1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,

hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi

dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku

surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun.

(2) Setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apa

pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat

diskriminatif itu.

Page 13: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan

perkembangan zaman dan peradaban.

(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah

tanggung jawab negara, terutama pemerintah.

(5) Untuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuai dengan prinsip negara

hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan

dituangkan dalam peraturan perundangan-undangan.

Pasal 28J

(1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada

pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata

untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan

untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai

agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

Page 14: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA

A. Pengertian Warga Negara

Warga negara adalah rakyat yang menetap di suatu wilayah. Warga negara

dalam bahasa inggris adalah citizen yang mempunyai arti warga negara penduduk dari

suatu kota.

Menurut undang undang nomor 12 tahun 2006 menetapkan dalam pasal 1

bahwa :

1. Warga Negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan

perundang- undangan.

2. Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga

negara.

3. Pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh

Kewarganegaraan Republik Indonesia melalui permohonan.

4. Menteri adalah menteri yang lingkup tugas dan tanggungjawabnya di bidang

Kewarganegaraan Republik Indonesia.

5. Pejabat adalah orang yang menduduki jabatan tertentu yang ditunjuk oleh Menteri

untuk menangani masalah Kewarganegaraan Republik Indonesia.

6. Setiap orang adalah orang perseorangan, termasuk korporasi.

7. Perwakilan Republik Indonesia adalah Kedutaan Besar Republik Indonesia,

Konsulat Jenderal Republik Indonesia, Konsulat Republik Indonesia, atau

Perutusan Tetap Republik Indonesia.

B. Pengertian Hak dan Kewajiban

Page 15: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

Menurut Prof. Dr. Notonagoro :

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya

diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain

manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang semestinya dibiarkan

atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun yang

pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.  Kewajiban

adalah  sesuatu yang harus dilakukan.

Hak dan kewajiban warga negara Indonesia memilik pengertian

sikap,tekad,tindakan warga negara yang teratur,menyeluruh,terpadu dan berkelanjutan

yang dilandasi oleh kecintaan seseorang pada tanah air dan memiliki kesadaran hidup

berbangsa dan bernegara.

Dengan hak dan kewajiban yang sama dalam hal ini, rakyat Indonesia harus

memiliki kesadaran yang tinggi dan dituntut agar memiliki peran aktif dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara

mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan

kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan

kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang

berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat

akan aman sejahtera.

.C. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

Warga negara secara sendiri-sendiri merupakan subjek-subjek hukum yang

menyandang hak-hak dan sekaligus kewajiban-kewajiban dari dan terhadap negara.

Setiap warga negara mempunyai hakhak yang wajib diakui (recognized) oleh negara

dan wajib dihormati (respected), dilindungi (protected), dan difasilitasi (facilitated),

serta dipenuhi (fulfilled) oleh negara. Sebaliknya, setiap warga negara juga

mempunyai kewajiban-kewajiban kepada negara yang merupakan hak-hak negara

yang juga wajib diakui (recognized), dihormati (respected), dan ditaati atau

ditunaikan (complied) oleh setiap warga negara.

Hak Warga Negara Indonesia :

Page 16: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak atas

pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat 2).

2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk

hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).

3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan

yang sah (pasal 28B ayat 1).

4. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,

tumbuh, dan Berkembang”

5. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan

berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya

demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal

28C ayat 1)

6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif

untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).

7. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta

perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

8. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak

disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak

diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk

tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang

tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

  Kewajiban Warga Negara Indonesia  :

1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :

segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan

dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945

menyatakan  : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pembelaan negara”.

3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :

Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain

4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal

28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang

wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan

Page 17: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang

lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,

nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat

demokratis.”

5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1)

UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta

dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. 

Hak dan Kewajiban Warga Negara

1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara

dan negara pada umumnya berupa peranan (role).

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara

Indonesia tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.

Page 18: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

DEMOKRASI DAN CIVIL SOCIETY

A. Pengertian Demokrasi

Secara etimologis Istilah Demokrasi berasal dari bahasa Yunani,“demos” yang

berarti rakyat dan “kratos/kratein” yang berarti memerintah. Konsep dasar demokrasi

berarti “rakyat yang berkuasa”(goverment of rule by the people). Hal ini senada

dengan pengertian demokrasi yang dicetuskan oleh Abraham Licncoln bahwa

demokrasi adalah pemerintah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat (democracy is

governentor the people,by the people and for the peolple).

Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara memberi pengertian bahwa pada

tingkat terakhir rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-masalah pokok

mengenai kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijaksanaan negara, karena

kebijaksanaan tersebut menentukan kehidupan rakyat (Noer, 1983:207). Jadi negara

demokrasi adalah negara yang diselenggarakan berdasarkan kehendak dan kemauan

rakyat, atau jika ditinjau dari sudut organisasi, ia berarti suatu pengorganisasian

negara yang dilakukan oleh rakyat sendiri atau atas asas persetujuan rakyat karena

kedaulatan berada di tangan rakyat.

Dalam hal ini menurut Henry B. Mayor bahwa sistem politik demokrasi

adalah sistem yang menunjukkan bahwa kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar

mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-

pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan

dalam suasana terjaminnya kebebasan politik (Mayo, 1960:70).

Tokoh-tokoh yang mempunyai andil besar dalam memperjuangkan demokrasi,

misalnya : John Locke (dari Inggris), Montesquieu (dari Perancis), dan Presiden

Amerika Serikat Abraham Lincoln. Menurut John Locke ada dua asas terbentuknya

negara. Pertama, pactum unionis yaitu perjanjian antar individu untuk membentuk

negara. Kedua, pactum suvjektionis, yaitu perjanjian negara yang dibentuknya.

Page 19: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

Abraham Lincoln berpendapat bahwa demokrasi adalah sistem pemerintahan dari

rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat (democracy is government of the people, by the

people, for the people).

Ada dua asas pokok tentang demokrasi, yaitu sebagai berikut :

a. Pengakuan partisipasi rakyat di dalam pemerintahan.

b. Pengakuan hakikat dan martabat manusia HAM

B. Prinsip-Prinsip Demokrasi

Untuk melaksanakan pemerintahan demokrasi maka terdapat prinsip-prinsip

dasar dalam demikrasi. Prinsip-prinsip dasar inilah yang dikatakan prinsip universal

dari demokrasi.

Prinsip-prinsip universal dari demikrasi menurut Melvin Urofsky ada sebelas

prinsip yang telah dikenal dan diyakini sebagai pemahaman tentang pertumbuhan dan

perkembangan demokrasi. Prinsip-prinsip tersebut antara lain:

a. Pemerintah berdasarkan konstitusi.

b. Pemilihan umum yang demokratis.

c. Pemerintah lokal (desentralisasi kekuasaan).

d. Pembuatan Undang-Undang.

e. Sistem pengadilan yang independen.

f. Kekuasaan lembaga kepresidenan.

g. Peran media yang bebas.

h. Peran kelompok-kelompok kepentingan.

i. Hak masyarakat untuk tahu.

j. Perlindungan hak-hak minoritas.

k. Kontrol sipil atas militer.

Prinsip-prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang

kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi". Menurutnya, prinsip-prinsip

demokrasi adalah :

1. Kedaulatan rakyat;

2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;

3. Kekuasaan mayoritas;

4. Hak-hak minoritas;

5. Jaminan hak asasi manusia;

6. Pemilihan yang bebas dan jujur;

Page 20: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

7. Persamaan di depan hukum;

8. Proses hukum yang wajar;

9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional;

10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik;

11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerja sama, dan mufakat.

C. Macam-Macam Demokrasi

1. Berdasarkan titik berat perhatiannya

Terbagi menjadi tiga macam yaitu :

a. Demokrasi formal yaitu demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalm

bidang politik, tanpa disertai untuk menghilangkan kesenjangan dalam bidang

ekonomi.

b. Demokrasi materiil yaitu demokrasi yang menitikberatkan pada upaya

menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan dalam

bidang politik kurang diperhatikan, bahkan dihilangkan.

c. Demokrasi gabungan yaitu demokrasi yang merupakan gabungan dari demokrasi

formal dan demokrasi materiil, mengakui persamaan derajat dan hak seseorang,

tetapi demi kesejahteraan seluruh rakyat pelu dibatasi.

2. Berdasarkan cara penyaluran kehendak rakyat

a. Demokrasi langsung suatu bentuk demokrasi dimana setiap rakyat memberikan

suara atau pendapat dalam menentukan suatu keputusan.

b. Demokrasi perwakilan atau demokrasi yang representatif yaitu rakyat memilih

perwakilan melalui pemilihan umum untuk menyampaikan pendapat dan

mengambil keputusan bagi mereka

3. Berdasarkan prinsip ideologi

Ada dua bentuk demokrasi, yaitu :

a. Demokrasi konstitusinal atau demokrasi liberal adalah demokrasi yang

berdasarkan pada kebebasan atau individualisme.

b. Demokrasi rakyat atau demokrasi komunis adalah demokrasi yang berkeinginan

untuk menciptakan kehidupan yang tidak mengenal kelas sosial.

D. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia

1. Periode 1945-1959

Masa demokrasi parlementer yang menonjolkan peran parlemen serta partai-

partai. Pada masa ini kelemahan demokrasi parlemen member peluang untuk

dominasi partai politik dan DPR. Akibatnya persatuan yang digalang selama

Page 21: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

perjuangan melawan musuh bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina menjadi

kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.

2. Periode 1959-1965 (Masa Orde Lama)

Masa demokrasi terpimpin yang dalam banyak aspek menyimpang dari

demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan beberapa aspek dari demokrasi

rakyat. Masa ini ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya partaipartai politik,

perkembangan pengaruh komunis, dan peran ABRI sebagai unsure social politik

semakin meluas.

3. Periode 1966-1998 (Masa Orde Baru)

Masa demokrasi pancasila era orde baru yang merupakan demokrasi

konstitusional yang menonjolkan sistem presidensiil. Landasan formal periode ini

adalah pancasila, UUD 1945 dan ketetapan MPRS/MPR dalam rangka untuk

meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi di masa

demokrasi terpimpin. Namun dalam perkembangannya peran presiden semakin

dominan terhadaplembaga-lembaga negara yang lain.

4. Periode 1999-sekarang (Masa Reformasi)

Masa demokrasi pancasila era reformasi dengan berakar pada kekuatan multi

partai yang berusaha mengembalikan pertimbangan kekuatan antara lembaga

eksekutif, legislative, dan yudikatif. Pada masa ini peran partai politik kembali

menonjol, sehingga iklim demokrasi memperoleh nafas baru.

E. Budaya Demokrasi

Budaya yang lazim disebut kebudayaan atau sistem budaya, berasal dari kata

sangsekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau

“akal” (koentjaraningrat, 1985). Atas dasar pengertian ini, yang dimaksud budaya

demokrasi adalah ide atau gagasan demokrasi. Gagasan dasat demokrasi adalah

pengakuan hakikat manusia yaitu pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan

yang sama dalam hubungan satu dengan lainnya.

Budaya demokrasi adalah kebiasaan berfikir dan berperilaku yang menghargai

dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi baik dalam kehidupan bermasyarakat

maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

F. Implementasi Demokrasi

Dalam hubungannya dengan implementasi ke dalam sistem pemerintah,

demokrasi juga melahirkan sistem yang bermacam-macam seperti : pertama, sistem

presidensial yang menyejajarkan antara parlemen dan presiden dengan memberi dua

Page 22: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

kedudukan kepada presiden yakni sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.

Kedua, sistem parlementer yang meletakkan pemerintah yang dipimpin oleh perdana

menteri yang hanya berkedudukan sebagai kepala pemerintahan dan bukan kepala

negara, sebab kepala negaranya bisa diduduki oleh raja atau presiden yang hanya

menjadi simbol kedaulatan dan persatuan. Ketiga, sistem referendum yang

meletakkan pemerintah sebagai bagian dari parlemen.

Dibeberapa negara ada yang menggunakan sistem campuran antara

presidensiik dengan parlementer, yang antara lain dapat dilihat dari sistem

ketatanegaraan di perancis atau di indonesia berdasar UUD 1945.

G. Civil Society

Konsep masyarakat madani berasal dari Al-mujtama’ Al-Madani. Masyarakat

Madani diperkenalkan oleh Naquib al-Attas, seorang sejarah dan peradapan islam dari

Malaysia. Menurutnya masyarakat madani merupakan konsep masyarakat ideal yang

mengandung dua komponen beasar yaitu masyarakat kota dan masyarakat yang

beradap(2000). Berdasarkan konsep dasar itu, masyarakat madani dapat diberikan

makna sebagai tatanan komunitas masyarakat yang mengedepankan toleransi,

demokrasi dan berkeadaban yang didirikan atas dua persyaratan, yaitu toleransi dan

penghargaan terhadap pluralisme(kemajuan).

Dato Seri anwar Ibrahim yang dikutip oleh supraiyadi ahmad(2000)

menjelaskan bahwa masyarakat madani merupakan terjemahan dari civil society.

Menurutnya masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur yang diasaskan

kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasab perorangan

dengan kestabilan masyarakat. Masyarakat mendorong daya usaha serta inisiatif

individu baik dari segi pemikiran seni, pelaksanaan pemerintahan mengikuti undang-

undang dan bukan nafsu atau keinginan individu menjadi keterdugaan atau

predictablity serta ketulusan atau trasparency sistem.

Substansi civil society mencangkup lembaga-lembaga atau kelompok-

kelompok yang sangat luas baik formal maupun non formal yang meliputi bidang

ekonomi, kebudayaan, keagamaan, pendidikan dan informasi, kelompok kepentingan

(interest group), kelompok penekan (pressure group), pembangunan atau organisasi

kemasyarakatan lainnya.

Untuk mewujudkan masyarakat madani, Lockean berpendapat bahwa

masyarakat sipil, merupakan manifestasi tertinggi sistem demikrasi dan secara moral

Page 23: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

masyarakat madani berada dalam posisi yang lebih senior dari negara. Dalam

kerangka ini, konsep masyarakat sipil lebih membentuk jaringan kerja (network) yang

tidak hanya terdiri dari civil society organizations, tetapi juga mengikut sertakan

partai politik, lembaga-lembaga agama, pranata adat, dan sektor-sektor individual,

seperti para pemimpin informal dan tokoh-tokoh agama.

Jaringan kerja tersebut bergerak secara bersamaan dan berupaya untuk

mengimplementasikan masyarakat madani dengan berbagai cara. Ada beberapa

prasyarat untuk mewujudkan masyarakat madani, yaitu :

a. Adanya pemerintahan demokratis yang dipilih dan berkuasa secara demokratis

(demokratic goverment).

b. Adanya masyarakt sipil yang sanggup menjunjung nilai-nilai civil security, civil

responsibility, dan civil resiliensi (demokratic civilian).

Menurut Hikam ada empat ciri utama masyarakat madani, yaitu sebagai

berikut :

c. Kesukarelaan, artinya tidak ada paksaan, namun mempunyai komitmen bersama

untuk mewujudkan cita-cita bersama.

d. Keswasembadaan, artinya setiap anggota mempunyai harga diri yang tinggi,

kemandirian yang kuat tanpa menggantungkan pada negara, atau lembaga atau

organisasi lain.

e. Kemandirian tinggi terhadap negara, artinya masyarakat madani tidak tergantung

pada perintah orang lain termasuk negara.

f. Keterkaitan pada nilai-nilai hukum, artinya terkait pada nilai-nilai hukum yang

disepakati bersama.

Ciri khas masyarakat madani Indonesia adalah sebagai berikut:

i. Kenyataan adanya keragaman budaya Indonesia yang merupakan dasar

pengembangan identitas bangsa Indonesia dan kebudayaan nasional

ii. Pentingnya saling pengertian di antara sesama anggota masyarakat.

iii. Ada toleransi yang tinggi

iv. Adanya kepastian hukum.

Page 24: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

KEWILAYAHAN NEGARA INDONESIA

Kewilayahan negara Indonesia terdiri atas daratan dan perairan. Dalam kehidupan

bernegara, geogarafi merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhatikan dan

diperhitungkan baik fungsi maupun pengaruhnya terhadap sikap dan tata laku negara yang

bersangkutan. Wilayah indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan peraturan tentang

wilayah teritorial yang dibuat oleh Belanda yaitu “Territoriale Zee en Maritieme Kringen

Ordonantie 1939” (TZMKO 1939), dimana lebar laut wilayah/teritorial Indonesia adalah 3

mil diukur dari garis air rendah masing-masing pulau Indonesia.

TZMKO 1939 tidak menjamin kesatuan wilayah Indonesia sebab antara satu pulau

dengan pulau yang lain menjadi terpisah-pisah, sehingga pada tanggal 13 Desember 1957

pemerintah mengeluarkan Deklarasi Djuanda yang isinya :

Segala perairan disekitar, diantara dan yang menghubungkan pulau-pulau yang

termasuk negara Indonesia dengan tidak memandang luas/lebarnya adalah bagian-

bagian yang wajar daripada wilayah daratan Indonesia.

Lalu lintas yang damai diperairan laut pedalaman bagi kapal-kapal yang dijamin selama

dan sekedar tidak bertentangan/mengganggu kedaulatan dan keselamatan negara

Indonesia.

Batas laut teritorial adalah 12 mil diukur dari garis yang menghubungkan titik-titik

ujung yang terluar pada pulau-pulau negara Indonesia. Sebagai negara kepulauan yang

wilayah perairan lautnya lebih luas daripada wilayah daratannya, maka peranan wilayah

laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara.

Luas laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia

lebih dari dua setengah kali luas daratannya.

Menurut Desk perbatasan (dalam www.wilayah perbatasan.com), menjelaskan bahwa

pembahasan tentang wilayah laut Indonesia, perlu adanya pemahaman terhadap hak dan

kewenangan atas laut sesuai UNCLOS yang dibedakan berdasarkan derajat dan tingkat

Page 25: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

kewenangan bagi negara yang bersangkutan. Secara prinsip dalam kaitannya pengelolaan

sumber daya laut dan perikanan, perlu diperhatikan 3(tiga) jenis laut, meliputi :

Wilayah laut dengan kedaulatan penuh bagi indonesia sebagai kedaulatan Indonesia,

meliputi laut pedalaman, laut nusantara, dan laut teritorial.

Wialyah laut dengan hak berdaulat atas kekayaan alam yang dikandung serta hal-hal

tertentu, meliputi wilayah perairan Zona Tambahan, Zona Ekonomi Eksklusif(ZEE) dan

Landas Kontinen.

Wilayah laut, dimana indonesia memiliki kepentingan umum tidak memilki

kedaulatan kewilayahan ataupun kewenangan dan hak berdaulat atas laut tersebut, meliputi

wilayah perairan laut bebas atau ZEE dan dasar laut internasional diluar landas kontinen

indonesia.

Wilayah laut dengan hak kedaulatan penuh berarti bahwa diwilayah ini Indonesia

memiliki kedaulatan mutlak atas ruang udara serta dasar laut dan tanah dibawahnya, meliputi:

1. Perairan pedalaman

Merupakan bagian dari wilayah perairan nusantara. Pada wilayah ini, Indonesia

memiliki kedaulatan mutlak dan kapal-kapal asing tidak mempunyai hak lewat.

Ketetapan perairan pedalaman telah diatur di UNCLOS 1982, namun hingga saat ini

Indonesia belum menetapkan perairan pedalaman tersebut.

2. Perairan Nusantara

Bagian luar perairan pedalaman adalah perairan kepulauan(nusantara). Wilayah

perairan ini sebagai laut-laut yang terletak diantara pulau-pulau, dibatasi oleh garis-garis

pangkal, tanpa memperhatikan kedalaman dan lebar laut. Kapal-kapal asing dan untuk

kepentingan pelayaran internasional memiliki hak lewat berdasarkan prinsip lintas

damai.

3. Laut teritorial

Laut teritorial ( tjipto subadi) adalah wilayah perairan diluar perairan nusantara

yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut yang diukur dari garis pangkal.wilayah laut ini

juga memilki kedaulatan penuh. Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya

sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran

lintas damai baik diatas maupun dibawah permukaan laut. Deklarasi Djuanda kemudian

diperkuat/diubah menjadi Undang-Undang No. 4 Prp. 1960.

Page 26: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

4. Zona tambahan

Di luar laut teritorial, terdapat laut dimana Indonesia mempunyai kewenangan-

kewenangan tertentu. Zona tambahan dapat ditetapkan sampai kebatas 12 mil laut diluar

laut teritorial atau 24 mil laut diukur dari garis pangkal. Pada zona ini, Indonesia

memiliki hak untuk dapat malaksanakn kewenangan-kewenangan tertentu dalam

mengontrol pelanggaran terhadap aturan dibidang bea cukai, pengawasan imigrasi dan

menjamin pelaksanaan hukum diwilayahnya. Sampai sekarang zona tambahan belum

ditetapkan.

5. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Menurut UNCLOS 1982 ayal 56 ayat 1a, ZEE adalah suatu daerah diluar dan

bedampingan dengan laut teritorial, lebar zona ini tidak lebih dari 200 mil laut dari garis

pangkal. Di ZEE Indonesia memiliki hak berdaulat atas eksplorasi dan eksploitasi,

konservasi dan pengelolaan sumber daya alam.

Di zona ini Indonesia memiliki hak-hak berdaulat atas kekayaan alam, terutama

perikanan serta memiliki kewenangan untuk memelihara lingkungan laut, mengatur dan

mengijinkan penelitian ilmiah kelautan serta pemberian ijin pembangunan pulau-pulau

buatan, instalasi dan bangunan-bangunan laut lainnya.

Perlu ditekankan, bahwa dalam zona ZEE Indonesia tidak ada hak negara lain

untuk menangkap ikan, kecuali dengan ijin yang dikeluar oleh pemerintah Indonesia

berdasarkan pengaturan tersendiri.

6. Landas Kontinen

Landas kontinen (continental shelf) adalah pada awalnya merupakan istilah

geologi, maksudnya merujuk pada fakta geologis bahwa daratan pantai akan menurun

kebawah laut dengan kemiringan kecil hingga disuatu tempat tertentu menurun sacara

terjal kedasar laut. Kemiringan kecil itulah yang disebut landas kontinen.

Landasan kontinen dibahas pada konvensi Hukum Laut Internasional 1 tahun

1958. Konvensi menetapkan bahwa pemberian hak-hak berdaulat dan wewenang kepada

negara pantai untuk menguasai kekayaan alam yang terkandung di permukaan dasar laut

dan di dalam tanah di bawahnya dibatasi sampai kedalaman air 200 meter. Konvensi

Jenewa tersebut pernah diratifikasi oleh Indonesia. Ketetapan konvensi di Jenewa,

Indonesia mengeluarkan pengumuman tentang landas kontinen tanggal 17 Februari 1969

dan telah menetapkan UU No. 17 tahun 1973 tentang landas kontinen.

Seiring dengan perkembangan teknologi eksploitasi dasar laut, maka penetapan

wilayah Landas Kontinen kedalaman air hingga 200 meter menjadi bahan pembicaraan

Page 27: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

serius pada Konferensi Hukum Laut Internasional III 1973-1982. Disamping itu telah

pula berkembang pengertian continental shelf dalam artian geologi dan dalam artian

yuridis.

Pada UNCLOS III telah ditetapkan Landas kontinen dengan pengertian yuridis

kewenangan suatu negara pantai atas kekayaan alam meliputi dasar laut dan tanah

dibawahnya dari daerah dibawah permukaan laut yang terletak diluar laut teritorial,

sepanjang kelanjutan alamiah daratnya hingga pinggiran luar tepian kontinen, atau

hingga suatu jarak 200 mil laut dari garis pangkal dimana lebar laut teritorial diukur,

dalam hal pinggiran luar tepian kontinen tidak mencapai jarak tersebut (pasal 76 ayat 1).

Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut diatas, mengisyaratkan bahwa dalam

penetapan batas landas kontinen, Indonesia memiliki kepentingan menyangkut:

Batas landas kontinen dengan negara tetangga yang berhadapan yang dilakukan

dengan persetujuan atas dasar hukum internasional.

Batas Landas kontinen hingga 200 mil dari garis pangkal.

Kemungkinan dapat diajukannya Batas Landas Kontinen diluar 200 hingga

maksimal 350 mil laut. Khusus untuk Batas Landas Kontinen ini PBB memberikan

batasan waktu pengajuan hingga tahun 2009. Oleh karena itu, kemungkinan Indonesia

dapat segera menetapkan Landas Kontinen lebih dari 200 mil laut, harus segera ditindak

lanjuti.

Page 28: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI INDONESIA

A. Geopolitik Indonesia

1. Pengertian Geopolitik

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti

bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti

kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara , dan teia yang berarti urusan

(politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006:

195). Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan

negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah

atau tempat tinggal suatu bangsa. Frederich Ratzel mengenalkan istilah ilmu bumi

politik (political geography), Rudolf Kjellen menyebut geographical politic dan

disingkat geopolitik.

Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan alternatif

kebijakan nasional untuk mewujudakn tujuan tertentu. Prinsip-prinsip dalam

geopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan nasional. Pengertian geopolitik

telah dipraktekan sejak abad XIX, namun pengertiannya baru tumbuh pada awal abad

XX sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiapa kebijakannya dikaitkan

dengan masalah-masalah geografi wilayah dan menjadi tempat tinggal sustu bangsa.

Kelahiran konsep geopolitik berasal dari berbagai pemikiran oleh serangkaian

sarjana geografi dan hubungan internasional, selama dekade terakhir mereka

menginvestigasi geopolitik sebagai suatu fenomena budaya, politik, dan sosial

daripada suatu manisfetasi world politics (Ó Tuathail and Dalby, 1998). Akan tetapi,

Parker (1985) melengkapi bahwa geopolitik lebih dari sekedar fenomena kultural

seperti telah dideskripsikan oleh tradisi geopolitik negarawan biasa. Lebih lengkap

untuk mendeskripsikan konsep geopolitik paling dekat dengan ilmu hubungan

internasional maka kita mesti merujuk pada James Burnham (1941), Friedrich Ratzel

(1844-1904), dan Karl Haushofer (1869-1946) .

1. Friedrich Ratzel (1844-1904)

Page 29: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

Dalam bukunya Politische Geographie (1897) dan Laws of the spatial Growth

of States (1986) berisi pondasi geopolitik. Ratzel—pendiri German school of

Geopolitik menekankan bahwa state merupakan badan organis yang secara natural

tumbuh ( misal bertambah luas batasnya) seolah Ratzel berusaha menghubungkan

teori seleksi alam Darwin tentang ruang melalui teori negara organis. Ia melihat

ekspansi Amerika terhadap tanah Indian sebagai hal serupa ketika Jerman

mengembangkan teritorinya sepanjang daratan Slavia, Eropa timur. Lebih lanjut,

Ratzel menegaskan state tidak bersifat statis melainkan tumbuh secara natural, batas

menjadi analogi sederhana dari kulit yang bisa meluruh. Untuk itu, Ratzel menjadi

orang pertama yang memperkenalkan istilah lebensraum (livingspace). Salah satu

kutipan Ratzel yang paling terkenal adalah: “There is in this small planet, sufficient

space for only one great state.

2. James Burnham (1941)

Burnham memainkan peran utama dalam mengembangkan geopolitik

antikommunisme di era Perang Dingin. The Struggle for World (1947), pada awalnya

dirancang sebagai studi rahasia untuk Office of Strategic Services (para pendahulu

CIA) pada 1944, dan dimaksudkan untuk digunakan oleh delegasi Amerika Serikat

pada Konferensi Yalta . Saat itu, dia bersikeras, “sebuah aksioma geopolitik bahwa

jika ada satu daya berhasil mengatur [Eurasia] Heartland dan hambatan luar, kekuatan

itu pasti akan menguasai dunia.” Mengikuti Mackinder, Burnham menyatakan bahwa

Uni Soviet muncul sebagai kekukatan Heartland besar pertama, dengan besar, dengan

penduduk yang terorganisir politis meruapakn ancaman bagi seluruh dunia yang lain.

3. Karl Haushofer (1896-1946)

Karl Haushofer seorang jendral German yang menyuarakan kepentingan

Jerman untuk memperluas tempat hidupnya dimana populasi Jerman dan sumber daya

alam bisa diakomodasi. Selain itu, Haushofer juga menyatakan hegemoni regional

yang sama dapat didirikan di sekitar negara kuat, misalnya ia mencontohkan Pan

Germanism atau Pan-Europe milik Jerman.

2. Unsur-unsur Geopolitik

Unsur utama Geopolitik

a. Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa

ruang merupakan wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori

kombinasi ruang dan kekuatan

b. Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara)

Page 30: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

c. Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional.

d. Konsepsi keamanan negars dan bangsa sama dengan konsep ketahanan

nasional

Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara

a. Wawasan Nusantara tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme

maupun kekerasan

b. Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya

berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, yang

merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan bermartabat serta

menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam mencapai tujuan nasional.

c. Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara pandang, cara

memahami, cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku bagi

bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural dengan

aspek-aspek ASTAGATRA

B. Geostrategi Indonesia

1. Pengertian

Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan

militer atau perang. Di indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk

mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadhimah UUD

1945, melalui proses pembangunan nasional. Ini diperlukan utk mewujudkan dan

mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen

berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945. Karena tujuan itulah maka ia menjadi

doktrin pembangunan dan diberi nama ketahanan nasional.

Strategi adalah politik dalam pelaksanaan, yaitu upaya bagaimana mencapaian

tujuan atau sasaran yang ditetapkan sesuai dengan keinginan politik. Karena

merupakan suatu seni yang implementasinya didasari oleh intuisi, perasaan dan hasil

penglaman. Strategi juga dapat merupakan ilmu, yang langkah-langkahnya selalu

berkaitan dengan data dan fakta yang ada. Seni dan ilmu digunakan sekaligus untuk

membina atau mengelola sumber daya yang dimiliki dalam suatu rencana dan

tindakan.

Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan

kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tuj-nas (pemanfaatan kondisi lingkungan

dalam mewujudkan tujuan politik).Ini diperlukan utk mewujudkan dan

Page 31: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakst majemuk dan heterogen

berdasarkan Pemb dan UUD 1945.

2. Geostrategi Indonesia

Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahan nasional. Ketahanan Nasional

merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang

mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi

dan mengatasi segala ATHG baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang

langsungg maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan

hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional. Ketahanan

Nasional diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan

dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti Law and order,

Welfare and prosperity, Defence and security, Juridical justice and social justice,

freedom of the people.

Konsepsi dasar Ketahan Nasional. Model Astagatra merupakn perangkat

hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi degan

memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8 aspek kehidupan nasional :

1. Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :

a). Gatra letak dan kedudukan geografi

b). Gatra keadaan dan kekayaan alam

c). Gatra keadaan dan kemampuan penduduk

2. Lima aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu :

a). Gatra ideology

b). Gatra Politik

c). Gatra ekonomi

d). Gatra social budaya

e). Gatra pertahanan dan keamanan.

Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara

komprehensif dan integral.

C. Hubungan Geopolitik dan Geostrategi

Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik

Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan

Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia

diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan

kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Page 32: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan

strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif

aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut.

Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime

power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai

ancaman.

Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra gatra.

Komponen strategi astra gatra

TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiah

a. Letak geografi Negara

b. Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer,

muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari,

dan daya saing.

c. Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)

Pancagatra (itanggible) kehidupan social

IDEOLOGI → Value system

POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan

pololitik masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama :

a). Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik

b). Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik

c). Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat

d). Pencapaian tujuan

e). Usaha integrasi

EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)

SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas)

HANKAM meliputi faktor2:

a). Doktrin

b). Wawasan Nasional

c). Sistem pertahanan keamanan

d). Geografi

e). Manusia

f). Integrasi angkatan bersenjata dan rakyaT

g). MateriaL

h). Ilmu pengetahuan dan teknologi

Page 33: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

i). Kepemimpinan

j). Pengaruh luar negeri

D. Geopolitik dan Geostrategi dalam Hubungan Internasional

Hubungan internasional memperoleh  sumbangan pemikiran utamanya realis

pasca perang dingin (1991). Selama empat juga dekade tersebut, geopolitik dan

geostrategi menjadi salah satu strategi digunakan oleh para analisis untuk mengukur

kemampuan suatu negara dalam analisis tingkat negara (state level analysis dan

macro level analysis) melalui atribut nasional suatu negara, yakni geografi. Kondisi

fisik geografi juga menjadi faktor untuk menyusun kebijakan suatu negara dan

bagaimana faktor-faktor geografi tersebut mempengaruhi hubungan antarnegara dan

struggle for world domination. Geografi juga terkait dengan kandungan sumber daya

alam suatu negara (Hudson, 2007).

Akan tetapi pasca perang dingin dengan segala fenomena krusial yang

mengikutinya seperti globalisasi, seolah mengaburkan konsep geopolitik dan

geostrategi. Apakah benar demikian? Beberapa sarjana hubungan internasional

menggambarkan bagaimana seakan-akan fenomena berakhirnya perang dingin dan

globalisasi menjadi konsep yang mulai ditinggalkan. Salah satu sarjana yang

mengilustrasikannya adalah Gearóid Ó Tuathail—seorang professor geografi Virginia

Tech. dan Simon Dalby—profesor geografi Universitas Carleton, Kanada (1998).

Dalam bukunya berjudul Geopolitics and Rethinking, Gearóid Ó Tuathail

menggunakan istilah geopolitik perang dingin (Cold War geopolitics) untuk

membedakannya dengan geopolitik pasca perang dingin.

Mengapa demikian? Gearóid Ó Tuathail menjelaskan bahwa konsep

geopolitik saat itu telah mengalami pergeseran pusat kajian geopolitik. Gearóid Ó

Tuathail tidak menyangkal bahwa seiring dengan berakhirnya  perang dingin maka

berakhir pula ide geopolitik yang melingkupinya kala itu. Misalnya, ide geopolitik

perang dingin mengijinkan seorang ahli strategi mendapatkan wacana ilmiah guna

mendukung karir birokrasinya selama kompleksitas dihasilkan oleh perang dingin,

utamanya dalam bidang akademik dan industri militer yang saat itu sedang sangat

populer. Konsep geopolitik di saat juga mencitrakan potensi ancaman dari pihak yang

berseteru. Geopolitik perang dingin terbukti mampu menghadirkan ideologi politik

Page 34: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

pervasif yang powerful yang bertahan selama empat puluh tahun.memperoleh

sumbangan pemikiran utamanya realis pasca perang dingin (1991). Selama empat

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

HAM adalah hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai

makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib

dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap

orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Hak Warga Negara Indonesia :

Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara berhak

atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (pasal 27 ayat

2).

Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak untuk

hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.”(pasal 28A).

Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui

perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).

Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,

tumbuh, dan Berkembang”

Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya

dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan

budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup

manusia. (pasal 28C ayat 1)

Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif

untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).

Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil

serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak

disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk

tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak

Page 35: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi

manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

Kewajiban Warga Negara Indonesia  :

Kewajiban Warga Negara Indonesia :

Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945

berbunyi : segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan

pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan

tidak ada kecualinya.

Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945

menyatakan  : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya

pembelaan negara”.

Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1

mengatakan :

Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain

Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang.

Pasal 28J ayat 2 menyatakan : “Dalam menjalankan hak dan

kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan

dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta

penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan

yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan

ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.”

Secara etimologis Istilah Demokrasi berasal dari bahasa Yunani,“demos” yang berarti

rakyat dan “kratos/kratein” yang berarti memerintah. Konsep dasar demokrasi berarti

“rakyat yang berkuasa”(goverment of rule by the people).

Kewilayahan negara Indonesia terdiri atas daratan dan perairan. Dalam kehidupan

bernegara, geogarafi merupakan suatu fenomena yang mutlak diperhatikan dan

diperhitungkan baik fungsi maupun pengaruhnya terhadap sikap dan tata laku negara

yang bersangkutan. Wilayah indonesia pada saat merdeka masih berdasarkan

peraturan tentang wilayah teritorial yang dibuat oleh Belanda yaitu “Territoriale Zee

en Maritieme Kringen Ordonantie 1939” (TZMKO 1939), dimana lebar laut

wilayah/teritorial Indonesia adalah 3 mil diukur dari garis air rendah masing-masing

pulau Indonesia.

Page 36: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

Sesuai dengan hukum laut internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982.

Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :

Laut teritorial

Zona landas Kontinen

Zona Ekonomi Eksklusif

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi

yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan

masyarakat yang berdiri sendiri atau negara , dan teia yang berarti urusan (politik)

bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195).

Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara

yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau

tempat tinggal suatu bangsa.

Geostrategi (Ketahanan nasional) merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang

berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan

kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ATHG baik yang

datang dari luar maupun dari dalam, yang langsungg maupun tidak langsug

membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta

perjuangan mengejar tujuan nasional.

Page 37: irawandhiki.files.wordpress.com file · Web viewMAKALAH KEWARGANEGARAAN. Klasifikasi Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Demokrasi dan civil society, Kewilayahan Negara

DAFTAR PUSTAKA

Kaelan, dan Ahmad Zubaidi. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan : untuk Perguruan tinggi.

Paradigma : yogyakarta.

Subadi, Tjipto. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan. BP-FKIP UMS: Surakarta.

Tim MGMP PKN Karanganyar. 2011. Modul Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA

kelas XI. SWA: Karanganyar.

Arijati, dkk. 2011. Media Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XI.

Sindunata : Kartasura.

http://sakauhendro.wordpress.com/demokrasi-dan-politik/pengertian-demokrasi/. Diakses 27

November 2011

http://mklh11demokrasi.blogspot.com/. Diakses 27 November 2011

http://apadefinisinya.blogspot.com. Diakses 27 November 2011

Gearóid Ó Tuathail and Simon Dalby , ed. 1998. Geopolitics Rethingking. New York: Francis & Taylor.

Flint, Colin. 2006. Introduction to Geopolitics. London: Routledge

www.un.org/esa/socdev/enable/comp210.htm. Diakses 27 November 2011

http://id.wikipedia.org/wiki/Hak. Diakses 10 Desember 2011

Suryadi, Ratjab. 2002. Dasar-Dasar Hak Asasi Manusia. PBHI: Jakarta.

Thaha, Idris,. 2004. Demokrasi Religius: Pemikiran Politik Nurkalis Madjid dan M. Amien Rais, Penerbit Teraju: Jakarta.

http://smpkebondalem.blogspot.com/2009/03/uud-1945-pasal-28-j-tentang-ham.html. diakses pada 27 november 2011

http://syadiashare.com/hak-dan-kewajiban-warga-negara.html. diakses pada 27 November

2011

http://haeruneljufry.blogspot.com/2010/04/penjelasan-tentang-undang-undang-nomor.html.

Diakses pada 10 December 2011

http://heyratna.wordpress.com/. Diakses pada 10 December 2011