library.binus.ac.id · web viewbab ii landasan teori 2.1 pemasaran menurut chaffey (2009:416),...

54
BAB II Landasan Teori 2.1 Pemasaran Menurut Chaffey (2009:416), “pemasaran adalah tanggung jawab proses manajemen dalam mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan kebutuhan konsumen dengan cara yang menguntungkan”. Menurut Kotler (2012:29), “pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan suatu nilai untuk konsumen dan membangun hubungan yang kuat dengan konsumen dalam tujuan mendapatkan nilai timbal balik dari konsumen”. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah tanggung jawab proses manajemen dalam memuaskan pelanggan dengan cara memberikan keuntungan kepada pelanggan sekaligus membangun hubungan yang kuat antara perusahaan dan konsumen. 2.1.1 Konsep Pemasaran Menurut Kotler (2012:34), “konsep pemasaran adalah sebuah filosofi yang mengatakan mencapai tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan dari target pasar dan menyalurkan kepuasan yang diinginkan lebih baik daripada yang dilakukan pesaing”. 7 Pas ar Kebutuh an Pelangg an Pemasaran Terpadu Laba Lewat Kepuasan Pelangga n

Upload: duongdien

Post on 29-Apr-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB II

Landasan Teori

2.1 Pemasaran

Menurut Chaffey (2009:416), “pemasaran adalah tanggung jawab proses

manajemen dalam mengidentifikasi, mengantisipasi dan memuaskan kebutuhan

konsumen dengan cara yang menguntungkan”.

Menurut Kotler (2012:29), “pemasaran adalah proses dimana perusahaan

menciptakan suatu nilai untuk konsumen dan membangun hubungan yang kuat

dengan konsumen dalam tujuan mendapatkan nilai timbal balik dari konsumen”.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah

tanggung jawab proses manajemen dalam memuaskan pelanggan dengan cara

memberikan keuntungan kepada pelanggan sekaligus membangun hubungan

yang kuat antara perusahaan dan konsumen.

2.1.1 Konsep Pemasaran

Menurut Kotler (2012:34), “konsep pemasaran adalah sebuah

filosofi yang mengatakan mencapai tujuan organisasi tergantung pada

pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan dari target pasar dan

menyalurkan kepuasan yang diinginkan lebih baik daripada yang

dilakukan pesaing”.

Gambar 2.1 Konsep Pemasaran

Menurut Kotler (2006:16), “konsep pemasaran merupakan kunci

utama dalam mencapai tujuan perusahaan termasuk membuat perusahaan

menjadi lebih efektif daripada kompetitor dalam membuat, mengirim dan

mengkomunikasikan nilai konsumen yang lebih baik pada target pasar

yang telah dipilih”.7

PasarKebutuhan Pelanggan

Pemasaran Terpadu

Laba Lewat Kepuasan Pelanggan

Memahami pangsa pasar dan kebutuhan

dan keinginan konsumen

8

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep

pemasaran adalah pencapaian suatu tujuan dalam perusahaan dengan

menggunakan cara yang lebih efektif daripada pesaing lain.

2.1.2 Proses Pemasaran

Menurut Kotler (2012:29), Gambar 2.2 menampilkan lima langkah

model yang sederhana dari proses marketing. Pada empat langkah

pertama, perusahaan bekerja untuk memahami konsumen, membuat nilai

konsumen, dan membangun hubungan yang kuat dengan konsumen.

Pada langkah terakhir, perusahaan mendapatkan hasil dari membuat nilai

konsumen yang sangat baik. dengan membangun sebuah nilai untuk

konsumen, mereka secara bergilir mendapatkan nilai dari konsumen

dalam bentuk penjualan, keuntungan, dan kepercayaan konsumen jangka

panjang.

Gambar 2.2 Simple model of the Marketing Process

2.1.3 Pangsa Pasar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Departemen Pendidikan

Nasional (2008:1014), pangsa pasar adalah jumlah penjualan produk

atau komoditas suatu penjualan dibandingkan dengan penjualan produk

atau komoditas itu dalam industri atau penghasilan secara keseluruhan.

Mendesain sebuah strategi marketing yang digerakkan oleh konsumen

Membangun sebuah program marketing yang terintegrasi

dan dapat memberikan nilai

baik

Membangun hubungan yang menguntungkan

dan kepuasan pada konsumen

Mengambil nilai dari konsumen untuk mendapat keuntungan dan

kepercayaan konsumen

9

2.2 Strategi

Menurut David (2011:45), “strategi adalah arti dari apa yang akan di capai

tujuan-tujuan jangka panjang. Strategi bisnis termasuk perluasan geografik,

diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, penghematan,

pembuangan, likuidasi, dan joint ventures”.

2.3 Strategi Pemasaran

Menurut Kotler (2012:214), strategi marketing dibagi menjadi 4 tahap:

Segmentation

Pada tahap ini terdapat pembagian pasar menjadi bagian-bagian kecil

yaitu pembeli-pembeli dengan kebutuhan, karakteristik, dan perilaku

yang berbeda-beda yang membutuhkan strategi marketing yang

berbeda.

Market Targeting

Tahap evaluasi setiap daya tarik bagian pasar dan memilih satu atau

lebih bagian pasar untuk diproses ditahap selanjutnya.

Differentiation

Membedakan penawaran pasar untuk menciptakan nilai baik kepada

konsumen.

Positioning

Mengatur penawaran pasar untuk menguasai tempat yang bersih,

istimewa dan diinginkan yang relatif agar dapat bersaing dengan

produk lain pada pikiran konsumen target.

Gambar 2.3 Designing a Customer Driven Marketing Strategy

(Kotler (2012:215))

10

Menurut Fisk (2006:122), strategi pemasaran terdiri dari 6 tahap, yaitu :

1. Konteks bisnis

Memahami strategi bisnis dan tujuannya secara lebih luas dan arti dari

pasar dan pemasaran.

2. Mengevaluasi kemungkinan

Telah menggunakan pasar-pasar yang lebih luas dengan

mempertimbangkan relativitas persaingan dan ekonomi potensialnya.

3. Tempat

Memilih tempat untuk menjalani bisnis yang dapat mengfokuskan

perusahaan kepada tujuan dan nilai jangka panjang.

4. Cara bersaing

Mencari sumber keunggulan dalam berkompetisi di dalam pasar yang

berjangka panjang dan fungsinya bagi produk, jalur distribusi dan

sebagainya.

5. Cara memenangkan persaingan

Mendesain model bisnis yang dapat memaksimalkan nilai dan

penetapan harga yang relatif di setiap pasar.

6. Strategi untuk bertindak

Mengembangkan pemasaran dan inovasi, brand dan konsumen untuk

mencapai hal ini.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran

adalah cara suatu perusahaan dalam menetapkan strategi apa yang akan

digunakan untuk mencapai suatu tujuan yang akan dicapai.

2.4 Marketing Mix

Menurut Kotler (2012:75), “marketing mix adalah kesatuan dari tools

marketing tactical yang dapat dikontrol dan dipadukan oleh perusahaan untuk

menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar yang ditargetkan”. Marketing

mix terdiri dari hal-hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi

permintaan terhadap produknya. Berbagai kemungkinan itu dapat dibagi menjadi

4P antara lain :

Product : produk adalah kombinasi barang dan layanan yang

ditawarkan perusahaan untuk pasar yang ditargetkan.

11

Price : harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen

untuk memperoleh suatu produk.

Place : termasuk aktivitas perusahaan yang memproduksi produk

untuk mencapai target konsumen.

Promotion : promosi adalah aktivitas yang mengkomunikasikan

manfaat dari produk dan membujuk konsumen yang ditargetkan

untuk membelinya.

Menurut Ma’arif (2008:114-186), marketing mix terbagi menjadi 4P, yaitu

Product merupakan barang yang memuaskan kebutuhan konsumen

dan menjalankan tujuan dalam perusahaan bisnis suatu produk

harus mempunyai nilai untuk menjadi keuntungan financial suatu

produk pada dasarnya merupakan barang yang mempunyai bentuk

fisik.

Price merupakan usaha perusahaan untuk memaksimalkan

keuntungan dengan mendapatkan nilai dari konsumen atas barang

dan jasa yang ditawarkan.

Place memfokuskan pada bagian penting setiap aktifitas marketing

yaitu tempat dimana produk terletak.

Promotion konsep dari promosi adalah mengumpulkan usaha untuk

mempromosikan produk atau jasa tertentu kepada klien, konsumen,

dan pengguna akhir yang potensial.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa marketing mix adalah

hal-hal yang dilakukan perusahaan dimana dalam proses penjualan terdapat

product, price, place, dan promotion yang dapat meningkatkan tanggapan pasar

dan pangsa pasar.

2.5 Jasa

Menurut Kotler (2008:266), “jasa sebagai proses sosial dan majerial

individu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan yang pada dasarnya

tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun pada setiap apa

yang dirasakan atau pun ditawarkan kepada konsumen”.

Menurut Ma’arif (2008:114), “jasa merupakan barang yang berwujud

dalam pemuasan kebutuhan konsumen dan menjalani tujuannya dalam

12

mempertahankan perusahaan. Untuk perusahaan bisnis suatu produk harus

mempunyai nilai untuk menjadi keuntungan financial sebagai contoh sebuah

hotel menyewakan ruangan untuk konsumen. Contoh lainnya adalah perusahaan

penerbangan”.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa jasa adalah aktifitas

sosial dimana tindakan aktifitas ekonomi yang melibatkan sejumlah interaksi

dengan konsumen atau dengan barang-barang, tetapi tidak menghasilkan

kepemilikan.

2.6 Desain

Menurut Shneirderman (2005:133), “desain adalah pada dasarnya kreatif

dan tidak bisa ditebak”. Carol dan Rosson (1985) menjelaskan desain dengan

cara berikut :

Desain adalah sebuah proses bukan suatu keadaan dan tidak bisa

dijelaskan detail.

Proses desain adalah nonhierarchical, ia tidak bisa di pastikan

tingkatannya.

Prosesnya merupakan radically transformational, ia melibatkan

pengembangan solusi parsial dan interim yang kemungkinan besar

tidak memiliki peran dalam desain akhir.

Desain pada hakekatnya melibatkan penemuan tujuan baru.

2.7 Percetakan

Menurut Dameria (2008:9), “percetakan adalah proses ‘cetak’ yang

sebenarnya”. Cetak merupakan reproduksi masal suatu produk, bisa puluhan,

ratusan, ribuan, bahkan jutaan exemplar tergantung teknik cetak yang

digunakan. Adanya berbagai teknik cetak dan jenis-jenis mesin cetak yang

handal, akan membantu terwujudnya kebutuhan tersebut.

2.8 Internet

Menurut Chaffey (2009:4), “internet merupakan jaringan fisik yang

menghubungkan komputer di seluruh dunia. Internet merupakan susunan

infrastruktur dari jaringan server dan hubungan komunikasi antara mereka yang

13

menggunakan untuk menyimpan dan mengtransportasikan informasi diantara PC

klien dan web server”.

Menurut Strauss (2012:27), “internet adalah jaringan global yang saling

berhubungan meliputi jutaan perusahaan, pemerintah, organisasi dan jaringan

pribadi. Salah satu cara untuk memahami proses ini adalah dengan melihat

internet seperti memiliki tiga peranan teknis”.

1. Penyedia konten yang menciptakan informasi, entertaintment dan

sebagainya yang berada pada komputer dengan mengakses

jaringan.

2. Pengguna (juga dikenal sebagai komputer klien) yang mengakses

konten, mengirimkan email dan data lainnya melalui jaringan.

3. Merupakan sebuah infrastuktur teknologi yang bergerak,

membuat dan mengecek konten (hardware dan software).

Menurut Strauss (2012:27), ada tiga tipe dalam mengakses internet, yaitu:

a. Publik Internet

Jaringan global yang dapat diakses oleh siapa saja dimana saja

dan kapan saja.

b. Intranet

Merupakan jaringan yang berjalan secara internal dalam sebuah

perusahaan tetapi menggunakan standar internet seperti HTML,

browser. Jadi, intranet mirip internet kecil tetapi dengan proteksi

password untuk digunakan oleh internal perusahaan.

c. Extranet

Dua jaringan atau lebih yang khusus tergabung yang bertujuan

sebagai alat pertukaran informasi. Jika terdapat dua perusahaan

dan ketika mereka saling menghubungkan intranet mereka,

mereka akan memiliki extranet.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa internet adalah jaringan

komputer yang saling terhubung sehingga user dapat berkomunikasi,

menyimpan dan mengtransformasikan informasi.

14

2.9 WWW (World Wide Web)

Menurut Chaffey (2009:4), “www adalah teknik paling umum yang

digunakan untuk mencantumkan suatu informasi di internet. www diakses

melalui sebuah web browser yang menampilkan halaman web yakni grafik yang

ada dan kode-kode html ataupun xml”.

Menurut Strauss (2012:423), “world wide web merupakan mekanisme

yang awalnya dikembangkan oleh Tim Berners-Lee untuk fisikawan CERN

untuk berbagi dokumen melalui internet. Web memungkinkan pengguna

komputer untuk mengakses informasi diseluruh sistem di dunia menggunakan

URL (uniform resource locators) untuk mengidentifikasi file dan sistem dan link

hypertext untuk bergerak antara file sistem yang sama atau berbeda”.

- Website

Menurut Staruss (2012:423), “website merupakan lokasi virtual untuk

keberadaan organisasi di World Wide Web, biasanya terdiri dari

beberapa halaman web dan homepage tunggal yang ditunjuk oleh

URL unik”.

- HTML

Menurut Staruss (2012:423), “HTML merupakan sistem pengkodean

oleh klien web. Halaman web yang ditulis dalam spesifikasi standar”.

- URL (Uniform Resource Locator)

Menurut Staruss (2012:423), “URL adalah informasi tentang protocol,

sistem dan nama file yang memungkinkan sistem pengguna untuk

menemukan dokumen tertentu di internet”. Contoh URL :

menunjukkan bahwa “hyper text transfer protocol” adalah protocol

dan informasi yang terletak pada sistem bernama “www”.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa www adalah suatu

media dimana kita dapat mencantumkan dan mengakses informasi dalam suatu

web browser

2.10 Media Sosial

Menurut Devi (2013:18), “media sosial yang terutama adalah komunikasi.

Sebagian besar kita melihat orang berkumpul karena kepentingan bersama.

Media sosial adalah unik, kesamaan antar semua orang bahwa manusia suka

15

berkumpul dan berbagi”. Media sosial adalah lingkungan dimana orang dapat

dengan mudah terlibat dalam percakapan tentang topik apapun. Media sosial

adalah undangan terbuka untuk berkumpul dan berinteraksi dengan jutaan

orang.

Menurut Kurniali (2009:170), “dari sudut pandang bisnis, inti dari media

sosial adalah tentang memungkinkan pembicaraan. Media sosial adalah tempat,

alat bantu, layanan yang memungkinkan individu untuk mengekspresikan diri

mereka untuk bertemu dan berbagi dengan rekan lainnya melalui teknologi

internet”.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah

sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah

berpartisipasi, berbagi informasi dan berkonsultasi tentang suatu informasi

dengat cepat dimana saja dan kapan saja.

2.11 Porter Five Forces Analysis

Menurut Solihin (2012:40), Porter menyebutkan adanya lima kekuatan

persaingan yang akan berpengaruh terhadap profitabilitas suatu industri, yaitu :

the entity of new competitors (potential entrants), the threats of subtitutes

(substitutes), the bargaining power of buyers (buyers), the bargaining power of

suppliers (suppliers), dan the rivaly among the existing competitors.

Keterkaitan antara kelima kekuatan persaingan tersebut dalam menentukan

persaingan industri dapat dilihat pada Gambar 2.4.

Kelima kekuatan persaingan akan menentukan profitabilitas perusahaan

karena kelima tersebut akan mempengaruhi harga (price), biaya (cost) dan

investasi yang diperlukan dimana ketiganya merupakan unsur-unsur dari return

on investment-ROI.

16

Gambar 2.4 Porter Five Forces Analysis

Ancaman Masuknya Pesaing Potential (Threats of Potential New

Entrants)

Pesain potensial (potential competitors) adalah perusahaan yang saat ini

tidak bersaing dalam satu industri tetapi memiliki kemampuan sumber daya

untuk memasuki suatu industri apabila perusahaan tersbut berkehendak.

Daya Tawar Pemasok (Bargaining Power of Supplier)

Daya tawar pemasok menunjukkan kemampuan yang dimiliki oleh

pemasok untuk menaikkan harga input atau menaikkan biaya produksi

perusahaan dengan menyediakan input yang kurang berkualitas.

Persaingan Antarperusahaan dalam satu Industri (Rivalry Among

Existing Firms)

Persaingan dalam suatu industri (rivalry) menunjukkan perjuangan

masing-masing perusahaan yang ada dalam satu industri untuk

Bargaining Power of Suppliers

Threats of Substitude Products or Services

Bargaining Power of Buyers

Supplier

Potential Entrants

Buyers

Subtitutes

Industry Competitors

Threats of New Entrants

17

memperebutkan pangsa pasar (market share) maupun pangsa pelanggan

(customer share).

Ancaman dari Produk Substitusi (Threats of Substitute Products)

Persaingan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan tidak hanya

berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang sama sehingga

menimbulkan persaingan langsung (direct competition), melainkan bisa juga

berasal dari perusahaan yang memproduksi produk yang memiliki kesamaan

fungsi dengan produk yang dihasilkan perusahaan. Produk seperti itu

dinamakan produk substitusi (substitude products).

Daya Tawar Pembeli (Bargaining Power of Buyer)

Posisi tawar pembeli terhadap perusahaan yang menjual barang dan

jasa ditentukan oleh dua hal utama-yakni bargaining leverage dan price

sensitivity.

- Bargaining leverage

Sebagai contoh, ketika pendapatan penjualan perusahaan hanya

berasal dari beberapa pembeli besar, maka para pembeli tersebut

memiliki posisi tawar yang tinggi terhadap perusahaan. Hal ini

akan berbeda apabila pendapatan penjualan perusahaan berasal

dari para pembeli yang jumlahnya sangat banyak.

- Price Sensitivity

Sebagai contoh, perusahaan yang memiliki identitas merek yang

sangat kuat di dalam benak konsumen (seperti air minum dalam

kemasan merek Aqua), dapat menetapkan harga yang lebih tinggi

dibandingkan pesaing dan konsumen bersedia membayar harga

yang lebih tinggu (tidak sensitif terhadap harga), karena Aqua

dipersepsikan memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan

merek air minum dalam kemasan lainnya.

2.12 E-Business

Menurut Strauss (2012:28), “e-bussiness adalah optimalisasi secara

berkelanjutan atas aktivitas bisnis perusahaan melalui teknologi digital seperti

komputer dan internet yang memungkinkan penyimpanan informasi dalam

18

bentuk data dan disimpan di dalam media penyimpanan seperti harddisk

ataupun flashdisk”.

Menurut Turban (2009:4), “e-business adalah mengarah pada definisi e-

commerce yang lebih luas, bukan hanya pembelian dan penjualan barang dan

jasa tetapi juga melayani konsumen, kerjasama bisnis dengan patner,

melakukan e-learning dan melakukan transaksi elektronik dalam organisasi”.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa e-business merupakan

pengertian e-commerce yang lebih luas, tidak hanya sebatas transaksi tetapi

juga pelayanan dan juga partnership, dengan pemanfaatan teknologi digital

sehingga dapat memudahkan dalam proses bisnis.

2.13 E-Marketing

Menurut Chaffey (2009:417), “e-marketing adalah suatu proses untuk

memperoleh tujuan marketing dengan menggunakan media teknologi

komunikasi elektronik”.

Menurut Strauss (2012:28), “e-marketing adalah penggunaan teknologi

informasi untuk kegiatan pemasaran dan proses untuk menciptakan,

berkomunikasi, memberikan dan bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi

pelanggan, klien, mitra dan masyarakat pada umumnya. Lebih sederhana E-

marketing adalah hasil dari teknologi informasi yang diterapkan untuk

pemasaran tradisional dalam dua cara”.

Menurut Rudi (2008:56), “e-marketing adalah sebuah teknik pemasaran

berbasis web dan internet digunakan untuk mencapai sasaran dan mendukung

konsep pemasaran yang modern. Dengan sebuah website, perusahaan dapat

memasarkan produk atau jasa secara cepat untuk dapat dikenal oleh masyarakat

luas mengenai penjelasan produk atau jasa yang lebih terperinci yang dapat

membantu pelanggan untuk mendapatkan informasi yang diinginkan”.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa e-marketing adalah

sebuah konsep pemasaran dengan menggunakan media teknologi informasi

untuk menjangkau para pelanggan, memasarkan produk atau jasa secara cepat

untuk dapat dikenal oleh masyarakat luas mengenai penjelasan produk atau

jasa yang lebih terperinci, contohnya internet.

19

2.13.1 Kelebihan E-Marketing

Menurut Strauss (2012:41), dengan menerapakan e-marketing pada

perusahaan, perusahaan dapat :

Meningkatkan pendapatan.

Mendapatkan kesetiaan konsumen.

Menyelesaikan masalah-masalah perusahaan.

Meningkatkan kinerja perusahaan.

Meminimalis resiko pada pelanggan.

2.13.2 Strategi E-Marketing

Menurut Strauss (2012:51), “strategi e-marketing adalah desain

strategi e-marketing yang mempergunakan kesempatan atas kapabilitas

teknologi informasi suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu”.

2.13.3 Seven Step E-Marketing Plan

Menurut Strauss (2012:72), terdapat tujuh langkah dalam

perencanaan e-marketing :

2.13.3.1 Situation Analysis

Menurut Strauss (2012:74) Melakukan analisa situasi dengan

meninjau lingkungan dan analisa SWOT (Strength Weakness

Opportunity Threat) perusahaan, Rencana marketing yang ada dan

informasi perusahaan atau brand, tujuan bisnis, strategi dan matrik

kinerja.

Menurut Rangkuti (2009:18), analisis SWOT adalah

indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan

strategi perusahaan. Dengan menggunakan analisis ini maka

perusahaan dapat memaksimal kekuatan (Strenghts) dan peluang

(Opportunities), serta dapat meminimalkan kelemahan (Weakness)

dan ancaman (Threats).

Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan.

Dengan demikian perencanaan strategi harus dimulai dengan

20

menganalisis kondisi faktor-faktor strategi perusahaan yang ada saat

ini.

Analisis SWOT membandingkan di antara faktor internal

kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakness) dengan faktor

eksternal peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) yang

dihadapi pada dunia bisnis.

Gambar 2.5 Analisis SWOT

(Rangkuti (2009:19))

Kuadran 1 : Perusahaan berada pada situasi yang

menguntungkan dimana perusahaan memiliki peluang dan kekuatan

sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus

diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman,

perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi

yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara membuka

pangsa pasar baru.

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat

besar, tetapi di lain pihak, perusahaan menghadapi beberapa

kendala/kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah

21

mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada perusahaan

sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 : Situasi yang sangat tidak menguntungkan,

perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan

internal. Fokus strateginya adalah melindungi pangsa pasar yang

masih ada sehingga pelanggan tidak pindah, contohnya dengan cara

menawarkan harga yang lebih rendah dari competitor.

2.13.3.1.1 Tahapan Perencanaan Strategi

Menurut Rangkuti (2013:23), proses penyusunan

perencanaan strategi melalui tiga tahap analisis, yaitu:

1. Tahap pengumpulan data

2. Tahap analisis

3. Tahap pengambilan keputusan

2.13.3.1.1.1 Tahap Pengumpulan Data

Menurut Rangkuti (2013:24), pada tahap ini kita tidak

sekedar mengumpulkan data, tetapi juga merupakan

kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis. Model yang

dipakai pada tahap ini ada tiga, yaitu: External Strategic

Factors Analysis (EFAS) dan Internal Strategics Factors

Analysis (IFAS).

2.13.3.1.1.1.1 External Strategic Factors Analysis (EFAS)

Menurut Rangkuti (2013:24) Sebelum membuat

matrik faktor strategi ekternal, kita perlu mengetahui

terlebih dahulu Faktor Strategi Eksternal (EFAS).

Berikut ini adalah cara-cara penentuan Faktor Strategi

Eksternal:

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sama dengan 10 peluang

dan ancaman).

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2,

mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0

(tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan

dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

22

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing

faktor dengan memberikan skala mulai dari 4

(outstanding) sampai dengan 1 (poor). Pemberian nilai

rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang

yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika

peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai

rating ancaman adalah kebalikan. Misalnya jika nilai

ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1.

Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom

3, untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom

4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-

masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0

(outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau

catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan

bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk

memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan

yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap

faktor-faktor strategis ekternalnya. Total skor ini dapat

digunakan untuk membandingkan perusahaan ini

dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri

yang sama.

2.13.3.1.1.1.2 Internal Strategics Factors Analysis (IFAS)

Menurut Rangkuti (2013:26) Setelah faktor-faktor

strategis internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu

tabel IFAS (Internal Starategic Factors Analysis

Summary) disusun untuk merumuskan faktor-faktor

strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and

Weakness perusahaan. Tahapnya adalah :

23

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta

kelemahan perusahaan dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan

skala mulai dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0(tidak

penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut

terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot

tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total

1,00.)

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing

faktor dengan memberikan skala mulai dari 4

(outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan

faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua

variabel yang masuk dalam kategori kekuatan) diberi

nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik)

dengan membandingkannya dengan rata-rata industri

atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang

bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika

kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan

dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan

jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri

nilainya adalah 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada

kolom 3, untuk memperoleh faktor pembobotan

dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan

untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi

mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0

(poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau

catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih, dan

bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk

memperoleh total skor pembobotan bagi perusahaan

24

yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap

faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat

digunakan untuk membandingkan perusahaan ini

dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri

yang sama.

2.13.3.1.1.2 Tahap Analisis

Menurut Rangkuti (2013:83), tahap analisis merupakan tahap

memanfaatkan semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan perusahaan dalam model-model kuantitatif perumusan

strategi.

2.13.3.2 E-marketing Strategic Planning

Menurut Strauss (2012:75), “melakukan perencanaan strategic

termasuk analisis kesempatan marketing untuk mengembangkan

segmentasi, targeting, differensiasi dan strategi positioning”.

Perusahaan melakukan Market Opportunity Analysis (MOA)

termasuk analisa permintaan dan supply, untuk segmentasi dan

targeting. Analisa permintaan merupakan analisa segmentasi pasar

untuk mendeskripsikan dan mengevaluasi potensi keuntungan

keberlangsungan aksesbilitas dan potensial bagian-bagian lain.

2.13.3.2.1 Marketing Segmentation

Menurut Strauss (2012:195), “marketing segmentation adalah

proses mengumpulkan karakteristik individu atau bisnis yang

berkenaan dengan pemakaian, konsumsi, atau keuntungan suatu

produk atau jasa”.

Pemasaran bisa mendasari segmentasi mereka dari pasar

konsumen atas segmen demografik, lokasi geografik, psikografik,

dan sifat dari produk.

25

Tabel 2.1 Market Segmentation

Bases Geographics Demographics Psychographics Behavior

Identifying/

Profiling

Variable

Examples

City

Country

State

Region

Country

Age

Income

Gender

Education

Ethnicity

Activities

Interests

Opinions

Personality

Values

Benefits

Sought

Usage level

Online

engagement

User status

(Strauss:(2012:198))

Segmen Demografik

Untuk mencapai segmen ini pemasaran harus

mengidentifikasi kedudukan demografik yang menarik.

Berikut adalah bagian yang mendeskripsikan 4 segmen

pasar yang baru mendapat perhatian e-marketer : orang

tua, anak-anak, kelompok etnik, dan influensial.

Segmen Geografik

Kebanyakan perusahaan menargetkan beberapa kota,

daerah atau negara dengan penawaran produk mereka.

Bahkan dengan perusahaaan multinasional yang terbesar

juga biasanya mengembangkan strategi multisegmen

berdasarkan geografik.

Psikografik

Pelanggan termasuk kepribadian, nilai-nilai, gaya hidup,

aktifitas, ketertarikan, dan opini. Karakteristik

kepribadian adalah ciri-ciri seperti other-oriented dengan

self-oriented dan kebiasaan seperti penundaan. Nilai

merupakan pendirian yang dipegang teguh seperti

agama.

Sifat dari Produk

Dua variabel segmentasi sifat yang sering digunakan

adalah keuntungan yang dicari dan penggunaan produk.

26

Pemasaran sering menggunakan segmentasi keuntungan

untuk membuat kelompok konsumen berdasarkan

keuntungan yang ingin mereka dapat dari produk.

2.13.3.2.2 Marketing Targeting

Menurut Strauss (2012:196), “marketing targeting

adalah proses memilih segmen pasar yang paling menarik

bagi perusahaan. Beberapa kriteria perusahaan digunakan

untuk memilih segmen untuk menargetkan termasuk

aksessibilitas, profitabilitas, dan perkembangan”.

Setelah mengulas banyak segmen-segmen potensial

pemasaran harus memilih salah satu yang paling baik

untuk targeting. Untuk pemilihan ini mereka melihat

analisis kesempatan pasar untuk mempertimbangkan hasil

analisis SWOT dan melihat secara umum antara

lingkungan pasar dengan keahlian dan sumber daya

perusahaan yang paling cocok. Selanjutnya, e-marketer

memilih strategi targeting. Ini bisa saja termasuk

menentukan target mana yang harus dilayani secara

online, yang mana dalam lokasi break and mortar dan

lewat katalog.

Internet sangat cocok untuk dua strategi targeting :

Niche Marketing

Marketing ini terjadi ketika perusahaan memilih satu

segmen dan mengembangkan satu atau lebih

marketing mix untuk mencapai kebutuhan dari

segmen tersebut.

Micromarketing

Juga dikenal dengan individualized targetting.

Terjadi ketika perusahaan menggabungkan semua

atau beberapa bagian marketing mix untuk

memperkecil jumlah orang.

27

2.13.3.2.3 Differentiation Online

Menurut Strauss (2012:213), “diferensiasi adalah suatu proses

dengan menambahkan sesuatu yang berarti dan bernilai untuk

membuat perbedaan antara penawaran perusahaan satu dengan

yang lainnya. Diferensiasi yaitu apa yang perusahaan lakukan ke

produk sehingga orang selalu ingat akan produk perusahaan”.

Menurut Strauss (2012:214), terdapat 6 strategi diferensiasi

yang dapat diterapkan dalam bisnis online, yaitu:

Site Environtment/ Atmospherics

Dalam penggunaan website sebagai bisnis online,

pengunjung menginginkan sebuah situs yang dapat

dengan mudah dibuka, memberikan informasi akurat,

menunjukan informasi yang akurat, menunjukan

informasi produk dan jasa yang ditawarkan dengan jelas,

dan mudah navigasinya. Apabila pelanggan melihat

halaman home dan menyukai apa yang mereka lihat,

maka mereka akan terus membuka halaman selanjutnya,

dan pada akhirnya menjadi pelanggan yang membayar.

Perusahaan menggunakan virtual tour, 3-D images,

product image enlargement, trial download, atau ulasan

pelanggan, bertujuan untuk memberikan penawaran yang

lebih bernilai.

Built Trust

Kepercayaan merupakan hal penting dalam internet,

terutama ketika pelanggan ingin melakukan pembayaran

online. Dengan alasan ini, pembangunan kepercayaan

menjadi bagian yang penting dalam strategi pemasaran

melalui website.

Efficient and Timely Order Processing

Salah satu motivasi pelanggan dalam menggunakan

pembelian online adalah kemudahan dalam pemesanan.

Organisasi harus memasarkan persekutuannya dan waktu

pengiriman sebagai manfaat yang penting. Apabila

28

perusahaan online mengikuti hal tersebut, maka

perusahaan akan membangun kesetiaan pelanggan dan

kepuasan pelanggan. Salah satu cara untuk menjamin

pelanggan, adalah dengan menyediakan pengiriman

email otomatis pada masing-masing langkah, contohnya

setelah pemesanan dan pengiriman dilakukan sehingga

pelanggan mendapatkan kofirmasi atas produk atau jasa

yang dipesan.

Pricing

Pricing merupakan metode diferensiasi yang terjadi

sorotan, khususnyaoleh web marketers. Ketika produk

pertama kali ditawarkan di web, perusahaan cendrung

menawarkan harga diskon. Sekarang ini, harga dari

pengecer relatif sebanding dengan harga yang

ditawarkan pada web. Perusahaan harus menggunkan

metode lain untuk membuat perbedaan dengan

pesaingnya, yaitu contohnya dengan menawarkan free

content.

Customer Relationship Management (CRM)

Perusahaan menggunakan CRM sebagai penggeseran

dari diferensiasi harga. CRM menjadi strategi utama

dalam diferensiasi. Penerapan CRM ini contohnya

banyak pengecer online yang menyimpan data pembelian

dan data kartu kredit pelanggan ke dalam database,

sehingga memudahkan pelanggan untuk melakukan

pemesanan lagi dan rekomendasi produk.

Invite User-Generated Content

Setiap e-marketer dapat mengundang pengguna untuk

mengirimkan komentar pada website mereka dan blogs.

29

2.13.3.2.4 Positioning

Menurut Strauss (2012:216), “positioning adalah suatu proses

membuat image, sedangkan position adalah hasil tampilan

perusahaan atau brand dari padangan pelanggan”. Tujuan dari

seseorang pemasaran online adalah membangun posisi yang kuat

dan bertahan pada satu bagian atau lebih yang relevan dan penting

bagi pelanggannya, dan melakukan lebih baik dari pesaing.

Perusahaan dapat memposisikan dirinya di berbagai bidang,

seperti:

Product and Service Attribute

Atribut dari produk atau jasa seperti ukuran, warna,

komposisi, kecepatan produk, dan sebagainya.

Technology Positioning

Memposisikan perusahaan dari segi teknologi akan

menunjukan bahwa perusahaan tersebut tedepan. Atribut

ini penting bagi pemasaran online. Contohnya pada situs

Lands’ End. Pada situs ini para wanita dapat membuat

model virtual berdasarkan bentuk fisik mereka seperti

warna rambut, warna kulit, model rambut, dan bentuk

wajah. Pengguna dapat melihat apakah pakaian Lands’

End tersebut cocok untuk mereka atau tidak melaui

model virtual tersebut. Model ini dapat dilihat dari arah

depan, sisi, dan belakang.

Benefit Positioning

Benefit positioning ini merupakan kebalikan dari atribut.

Positioning ini mengarah pada pandangan pelanggan

mengenai fitur yang didapat bagi pelanggan. Positioning

ini biasanya merupakan dasar terkuat dari positioning,

karena terpaku pada pedoman pelanggan dalam

menjawab pertanyaan: apa yang mereka dapat dari

produk dan jasa?

30

User Category

Tipe positioning ini berdasarkan pada segmen pelanggan.

Positioning ini akan sukses apabila segmen yang

memilki beberapa kualitas unik yang mengikat pada

manfaat produk.

2.13.3.3 Objectives

Menurut Strauss (2012:75), merumuskan tujuan-tujuan

perusahaan yang biasanya terdapat lebih dari satu tujuan.

Perusahaan-perusahaan dapat menggunakan matriks objektif-strategi

untuk memandu implementasi.

Sebagian besar rencana e-marketing mempunyai lebih dari satu

tujuan seperti :

Meningkatkan pangsa pasar.

Meningkatkan testimoni-testimoni.

Meningkatkan pendapatan penjualan.

Mengurangi biaya.

Meningkatkan rating brand.

Meningkatkan ukuran database.

Mencapai tujuan-tujuan CRM seperti kepuasan

konsumen dan pembelian berulang.

Meningkatkan supply chain management contohnya

menambah vendor-vendor baru.

2.13.3.4 E-Marketing Strategies

Menurut Strauss (2012:76), mendesain strategi e-marketing

untuk 4P (Place, Product, Price, Promotion), Customer Relationship

Management dan Partnership Relation Management.

Product Strategies

Organisasi dapat menjual barang dagangan, konten, layanan

atau iklan di website. Ia dapat mengambil salah satu model e-

business. Sebuah perusahaan dapat membuat merek baru

untuk pasar online atau sederhananya menjual berbagai

pilihan atau produk yang telah ditingkatkan.

31

Pricing Strategies

Dua tren khusus yang penting dalam online pricing adalah

sebagai berikut :

- Dynamic Pricing : dalam penerapan strategi ini

terdapat perbedaan level harga yang berbeda untuk

pelanggan yang berbeda atau situasi yang berbeda.

- Online Bidding : pendekatan ini menampilkan cara

mengoptimasi manajemen inventori.

Distribution Strategies

Banyak perusahaan yang menggunakan internet untuk

mendistribusikan produk atau membuat efisiensi di antara

vendornya pada saluran distribusi. Contohnya sebagai

berikut:

- Direct Marketing : banyak perusahaan yang menjual

secara langsung kepada pelanggan, melalui perantara

pada saluran tradisional untuk beberapa penjualan.

Dalam pasar B2B, banyak perusahaan ,menyadari

pengurangan biaya yang besar dengan menggunakan

internet untuk memfasilitasi penjualan.

- Agent E-Business Models : perusahaan seperti eBay dan

E*TRADE memberikan pembeli dan penjual

kebersamaan dan mendapatkan biaya untuk melakukan

transaksi.

Marketing Communication Strategies

Internet melahirkan banyak strategi marketing

communication baru, keduanya menarik pelanggan pada

website dan berinteraksi dengan brick and mortar pelanggan.

Perusahaan menggunakan web pages, social media dan email

untuk berkomunikasi dengan target pasar mereka dan rekan

bisnis.

Relationship Management Strategies

Banyak e-marketing communication strategies selalu

membantu membangun hubungan dengan rekan bisnis

32

perusahaan, vendor atau pelanggan. Namun demikian,

banyak perusahaan menaikkan biaya kontribusi dengan

menggunakan Customer Relationship Management (CRM)

atau software partner relationship Management (PRM) untuk

berintegrasi dengan komunikasi pelanggan dan tindakan

untuk membeli ke dalam database yang lengkap.

Gambar 2.6 E-marketing Plan Tier

(Strauss (2012:77))

2.13.3.5 Implementation Plan

Menurut Strauss (2012:78), mengembangkan rencana

implementasi menggunakan marketing mix 4P yang cocok dengan

perusahaan, memilih taktik manajemen hubungan yang benar,

mendesain taktik pengumpulan informasi dan memilih taktik lain

untuk mencapai tujuan perusahaan. Mereka juga harus memikirkan

rencana implementasi yang lebih detail sepanjang proses tahap ini.

Taktik penting sebagai berikut :

- Software analisis catatan website yang membantu

perusahaan meninjau tingkah laku pengguna di website

dan membuat perubahan untuk meningkatkan

pemenuhan kebutuhan pengguna.

- Business intellegence menggunakan internet untuk

secondary research, dapat membantu perusahaan dalam

memahami pesaing atau kekuatan pasar lainnya.

33

2.13.3.6 Budget

Menurut Strauss (2012:79), menyiapkan prediksi pendapatan

untuk mengukur keuntungan yang diharapkan dari rencana investasi

dan detail biaya e-marketing untuk dapat mengkalkulasikan bahwa

manajemen bisa menentukan apakah usaha yang dilakukan berguna.

E-marketing memerlukan banyak biaya termasuk biaya untuk

karyawan, hardware, software, programming dan lainnya. Dengan

kata lain beberapa biaya pasar tradisional mungkin menjalar ke biaya

e-marketing. Berikut adalah beberapa biaya pengembangan situs :

- Biaya teknologi : biaya ini termasuk software, hardware,

akses internet atau jasa hosting, pengajaran materi dan

pelatihan, dan operasi site lainnya dan biaya maintance.

- The site : website membutuhkan desainer grafik untuk

membuat halaman, grafik dan foto yang menarik.

- Salaries : setiap orang yang bekerja pada website

development dan biaya maintance.

- Biaya situs pengembang lainnya : biayanya tidak termasuk

dalam teknologi atau kategori gaji seperti pendaftaran

lebih dari satu nama domain dan memperkerjakan

konsultan untuk menulis konten atau melakukan

pengembangan lain dan aktifitas desain.

- Komunikasi pemasaran : semua periklanan hubungan

kemasyarakatan dan akrifitas promosi, baik online

maupun offline dapat secara langsung menggambarkan

site traffic dan menarik pengunjung untuk datang kembali

dan menetapkan penjualan.

- Miscellaneous : biaya tipe projek lainnya seperti travel,

telepon dan percetakan untuk menambahkan URL baru.

2.13.3.7 Evaluation Plan

Menurut Strauss (2012:80), menggunakan sistem penelusuran

untuk mengukur hasil dan mengevaluasi keberhasilan rencana dalam

basis yang terus-menerus. Dalam prosesnya membutuhkan balanced

34

scorecard, balanced scorecard adalah kerangka kerja yang baik

digunakan dalam memahami metriks e-marketing yang mana kita

gunakan untuk manyatukan metrik kinerja yang penting.

Dalam balanced scorecard dibutuhkan empat perspective untuk

mengukur nilai yang diberikan untuk konsumen. Sebagai contoh,

perusahaan penerbangan regional Amerika mengembangkan

balanced scorecard untuk mempertahankan posisi uniknya sebagai

perusahaan yang memiliki frekuensi penerbangan terbanyak dan

pengiriman yang cepat.

Tabel 2.2 Balanced Scorecard

Customer

Perspective

Internal Business

Perspective

Learning and

Growth Perspective

Financial Perspective

Goals Measures Goals Measures Goals Measures Goals Measures

1. Customer Perspective

Penerbangan tepat waktu, harga yang lebih rendah, lebih

mendatangkan banyak konsumen. Matrik pertama di dalam

perusahaan menurut FAA (Federal Aviation

Administration) merupakan penilaian kedatangan tepat

waktu, tingkat kepuasan konsumen dari 98%, dan

perubahan persentase dalam jumlah konsumen.

2. Internal Perspective

Terdapat peningkatan waktu perubahan penerbangan yang

diukur berdasarkan waktu sampaianya ditempat kurang dari

25 menit dan 93% waktu keberangkatan adalah akurat.

3. Learning and Growth Perspective

Memperjelas arah pekerja kepada tujuan perusahaan dengan

lebih baik, diukur berdasarkan persentase dari pekerja yang

telah mendapatkan pelatihan dan persentase pekerja yang

mana adalah pemegang saham. Perusahaan penerbangan

35

menginginkan 70% karyawan 1 tahun, 90% karyawan 4

tahun.

4. Financial perspective

Pendapatan meningkat 20% setiap tahun, biaya lebih

rendah, dan peningkatan pendapatan (berdasarkan nilai

pasar, pendapatan tempat duduk, dan biaya penyewaan

pesawat)

2.14 Analysis System Information

Menurut Satzinger (2012:5), analisis sistem adalah aktifitas yang membuat

seseorang mengerti dan jelas terhadap apa yang suatu sistem baru harus

kerjakan. Sistem informasi adalah seperangkat komponen komputer yang

saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

menyediakan output informasi yang diperlukan untuk melengkapi tugas-tugas

bisnis.

Analisis sistem informasi adalah aktifitas yang dikerjakan seseorang untuk

mengerti terhadap komponen-komponen komputer dengan cara

mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan output informasi

yang diperlukan pada bisnis.

2.14.1 Activity Diagram

Menurut Satzinger (2005:144), Activity Diagram adalah sebuah

diagram alur kerja sederhana yang menjelaskan tentang aktivitas

sejumlah pengguna (atau sistem), orang yang melakukan setiap

aktivitas, dan alur sekuensial dari aktivitas-aktivitas tersebut.

Menurut Satzinger (2005:145), simbol Activity Diagram adalah :

Sinkronisasi bar

Simbol yang digunakan di dalam activity diagram untuk

mengontrol bagian-bagian yang terkoneksi.

Swinlane

Kotak persegi panjang didalam activity diagram yang

merepresentasikan aktivitas yang dilakukan oleh single agent.

36

Gambar 2.7 Activity Diagram

(Satzinger (2005:146))

2.14.2 Use Case Diagram

Menurut Satzinger (2005:166), use case adalah diagram yang

menggambarkan berbagai peran user dan cara user-user tersebut

berinteraksi dengan sistem. Use case diagram adalah diagram yang

digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang menggunakan

sistem serta bentuk interaksi antara orang-orang tersebut dengan sistem

yang digunakannya.

Menurut Satzinger (2005:215), Di dalam use case diagram terdapat

beberapa komponen didalamnya, sebagai berikut :

1. An Actor

Menurut Satzinger (2005:214), actor adalah seorang

atau sesuatu yang benar-benar menyentuh atau berinteraksi

dengan sistem. An actor selalu di luar automation boundary

system tetapi dapat menjadi bagian dari manual sistem.

Sebaliknya, an actor dalam analisis use case adalah orang

yang benar-benar berinteraksi dengan sistem komputer itu

sendiri.

2. Automation Boundary

Menurut Satzinger (2005:216), The boundary adalah

the automation boundary. Itu menandakan batas antara

37

lingkungan, dimana pelaku tinggal, dan komponen internal

dari sistem komputer.

3. Use case

Menurut Satzinger (2005:215), use case dilambangkan

oleh oval dengan kasus digunakan didalam.

4. << Includes >> Relationship

Menurut Satzinger (2005:215), hubungan antara use

case dilambangkan dengan connecting line dengan panah.

Arah panah menunjukkan use case yang disertakan sebagai

bagian dari use case utama. Biasanya hubungan ini disebut

sebagai <uses> relationship.

5. Connecting lines

Menurut Satzinger (2005:215), connecting lines

adalah penghubung yang berada diantara actor dan use case

yang menandakan actor yang berhubungan dengan use case.

Gambar 2.8 Use Case Diagram

(Satzinger (2005:146))

2.14.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut Hall (2009:60), Entity Relationship Diagram (ERD)

adalah teknik dokumentasi yang digunakan untuk menggambarkan

hubungan diantara entitas. Entitas adalah sumber fisik (auto mobile,

uang atau inventaris), event (proses pemesanan inventaris menerima

uang, pengiriman barang), dan agen (penjual, pelanggan atau vendor)

tentang organisasi yang menginginkan data.

38

2.14.4 Database

Menurut Deliana (2009:1), database merupakan kumpulan record

yang terstruktur atau data yang tersimpan pada sistem komputer.

Struktur ini didapat dengan mengatur data berdasarkan model database.

Model yang saat ini sering digunakan adalah model relasi (Relational

Model). Model-model yang lain seperti hirarikal (Hierarchical Model),

dan model jaringan (Network Model) digunakan secara eksplisit untuk

mempresentasikan hubungan relasi (Relationship).

Menurut O’brien (2005:211) database adalah kumpulan

terintegrasi dari elemen data yang secara logika saling berhubungan.

Dalam perkembangan teknologi informasi dan aplikasi bisnisnya,

telah menghasilkan evolusi dari beberapa jenis database utama.

Menurut O’Brien ada beberapa jenis utama database.

1. Database Operasional

Database yang menyimpan data terinci yang di perlukan untuk

mendukung proses bisnis dan operasi dari suatu organisasi atau

perusahaan. Database Operasional di sebut juga subject area

database (SADB), database transaksi (transaction database),

dan database produksi (production database).

2. Database Terdistribusi

Database terdistribusi (distributed database) terdapat dalam

intranet, extranet, World Wide Web, atau di jaringan

perusahaan lainnya. Banyak perusahaan yang mereplikasi dan

mendistribusikan database ini untuk meningkatkan kinerja

database pada situs web pemakai akhir.

3. Database Eksternal

Akses ke informasi yang kaya dari database external tersedia

secara gratis dari berbagai layanan komersial online, dan

dengan atau tanpa biaya dari banyak sumber di World Wide

Web.

39

4. Database Hypermedia

Terdiri dari berbagai multimedia yang saling berhubungan

dalam situs web dari berbagai elemen halaman hypermedia

yang saling berhubungan.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa database

merupakan komponen yang saling berhubungan yang digunakan oleh

perusahaan untuk mengontrol struktur data dan mengakses data.

2.14.5 User Interface

Menurut Satzinger (2005:442). User interface adalah bagian dari

sistem informasi yang membutuhkan interaksi dengan user untuk

menghasilkan input dan output. User interface memungkinkan

pengguna sistem berinteraksi dengan komputer untuk melakukan suatu

proses seperti mencatat transaksi. Terkadang output dihasilkan setelah

pengguna berinteraksi dengan sistem, seperti informasi yang

ditampilkan setelah query mengenai status dari suatu pesanan.

2.14.6 7C

Menurut Mohammed (2004:160-180), untuk merancang tampilan,

digunakan kerangka kerja 7C yaitu cara untuk mengidentifikasi

tantangan-tantangan perancangan tampilan utama yang dihadapi ketika

mengimplementasikan model bisnis. Berikut adalah definisi dari 7C :

Context

Menekankan pada bagaimana sebuah website dirancang baik

secara estetik maupun fungsional. Secara estetik bearti

menggambarkan karakteristik visual dari website seperti warna

grafis, foto, pemakaian huruf. Secara fungsional dapat berupa :

1. Section breakdown. Menggambarkan cara sebuah situs

diorganisasikan kedalam sub-sub komponen.

2. Linking structure. Menggambarkan bagian alternative

dari sebuah situs dihubungkan.

3. Navigation tools. Memfasilitasi pergerakan setiap

pengguna diseluruh situs, seperti sites maps. Beberapa

situs menitik beratkan pada gambar yang menarik,

40

warna, dan fitur perancangan, sedangkan yang lainnya

menekankan fungsi kemudahan navigasi.

Content

Menekankan pada apa yang dipresentaskan dalam website

yaitu semua unsur utama digital yang ada pada website,

meliputi teks, video, audio, dan gambar. Dimensi dari content :

1. Offering mix. Isi website dapat berisi produk, informasi,

dan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.

2. Appeal mix. Merupakan pesan komunikasi dan promosi

yang dibuat perusahaan sehingga dapat mempengaruhi

pelanggan baik secara fungsional (harga rendah,

customer support) mauoun emosional.

3. Multimedia mix. Semua variaso media (teks, audio,

video, gambar dan lainnya) yang ada didalam website.

4. Content type. isi dari website yang memiliki batas

waktu sehingga harus diperbaharui secara berkala.

Community

Merupakan sebuah hubungan yang dibangun berdasarkan

minat-minat yang dibagikan. Komunitas memiliki beberapa

kegunaan yaitu dapat membuat isi atau layanan-layanan yang

menarik konsumen kepada sebuah website, dapat juga

disediakan sebagai arti untuk membangun hubungan yang

lebih dekat antara konsumen dengan perusahaan dan antara

konsumen. Contoh : message broad dan live chats.

Customization

Didefinisikan sebagai kemampuan situs untuk memodifikasi

dirinya atau dapat dimodifikasi oleh setiap pengguna. Dimensi

dari customization :

1. Personalisasi. Fitur – fitur dari personalisasi adalah

daftar login cookies, personalisasi akun e-mail, isi dan

konfigurasi layout, penyimpanan dan agen.

41

2. Tailoring . ada dua yaitu berdasarkan pada perilaku

pengguna di masa lalu dan berdasarkan pada perilaku

pengguna lain yang memiliki kemiripan pilihan.

Communication

Mengarah pada dialog antara website dan penggunanya.

Dimensi komunikasi :

1. Broadcast. Pertukaran informasi satu arah dari

organisasi ke pengguna. Contoh : mass mailing, FAQ,

e-mail newsletter.

2. Interaktif. Komunikasi dua arah antara organisasi

dengan pengguna. Contoh : e-commerce dialogue,

customer service and user input.

3. Hybrid. Kombinasi antara broadcast dengan interaktif.

Connection

Koneksi didefinisikan sebagai jaringan dari link antara situs

tersebut dengan situs-situs lainnya. Link yang di klik dan

membawa pengunjung pergi dari situs perusahaan atau dapat

membawa pengunjung ke situs perusahaan.

Commerce

Merupakan kapasitas transaksi dari sebuah situs, seperti

penjualan barang, produk atau layanan pada situs tersebut

bersama dengan fungsionalitas regristrasi. Keranjang belanja,

keamanan, pengesahan kartu kredit, pelacakan pesanan, pilihan

pengiriman dan pembayaran, keluar dan konfirmasi pesanan.

42