· web viewb a b xxii aparatur pemerintah pendahuluan usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan...

125
APARATUR PEMERINTAH

Upload: ngotram

Post on 18-Jul-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

APARATUR PEMERINTAH

Page 2:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80
Page 3:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

B A B XXIIAPARATUR PEMERINTAH

A. PENDAHULUAN

Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80 dan tahun-tahun sebelumnya.

Usaha-usaha ini bersifat menyeluruh meliputi berbagai segi serta dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan urutan prioritasnya. Tujuannya adalah perbaikan menyeluruh sesuai dengan kebijaksanaan yang ditentukan dalam GBHN.

Usaha dan kegiatan penyempurnaan administrasi dan aparatur Pemerintah dalam tahun kedua Repelita III seperti pada tahun sebelumnya ditujukan kepada penyempurnaan kelembagaan, prosedur kerja, hubungan kerjasama antar lembaga, hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah, administrasi bidang-bidang lain yang lebih men-dukung kelancaran pelaksanaan pembangunan secara berdayaguna dan berhasilguna. Di samping itu sarana dan fasilitas kerja bersama dengan kemampuan kerja semakin ditingkatkan.

Usaha penyempurnaan aparatur Pemerintah seperti dikemukakan di atas meliputi antara lain perbaikan sistem perencanaan operasional tahunan, sistem pembiayaan pembangunan, tatalaksana program dan proyek, pelaksanaan anggaran belanja Negara terutama sistem lelang pemborongan pekerjaan/pembelian barang atau jasa, sistem perijinan dan bidang-bidang lain yang erat berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Di samping itu telah pula diambil langkah-langkah untuk meningkatkan kegiatan pengendalian, pengawasan serta penertiban operasional.B. KEBIJAKSANAAN DAN SASARAN

PENYEMPURNAAN APARATUR PEMERINTAH.

Page 4:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Usaha pembangunan dewasa ini yang mempunyai prioritas di bidang ekonomi didasarkan pada Demokrasi Ekonomi yang menen-

1075

Page 5:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

tukan bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam kegiatan pembangunan. Pemerintah berkewajiban memberikan peng-arahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan ekonomi serta men-ciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dunia usaha. Dengan Demokrasi Ekonomi tata penyelenggaraan pemerintahan harus mencerminkan peranan Pemerintah yang lebih bersifat memberikan bimbingan dan pelayanan kepada masyarakat.

Dalam rangka ini pula aparatur Pemerintah harus peka terha- dap masalah-masalah pembangunan yang dirasakan oleh rakyat serta tanggap dan terampil untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Aparatur Pemerintah dikembangkan untuk memiliki ke-mampuan untuk melaksanakan tugas membimbing dan melayani masyarakat sehingga dapat dikembangkan gairah rakyat untuk berparti-sipasi dalam proses pembangunan.

Arah kebijaksanaan penyempurnaan aparatur Pemerintah per-tama-tama ditujukan pada peningkatan pengabdian dan kesetiaan- nya kepada cita-cita bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Aparatur Pemerintah harus benar-benar merupakan abdi Negara dan abdi masyarakat yang bermental baik dalam men-dukung tugas-tugas pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Sesuai dengan Garis-garis Besar Haluan Negara yang telah menggariskan pokok-pokok kobijaksanaan dan pengarahan penyempurnaan aparatur Pemerintah maka sasaran-sasaran usaha dalam Repelita III ditetapkan sebagai berikut :a. Pengembangan hubungan fungsional yang makin

mantap antara lembaga-letnbaga perwakilan rakyat dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.

b. Meningkatkan pembinaan dan penertiban aparatur Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah termasuk perusahaan-per-usahaan milik Negara

Page 6:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

dan milik daerah, sehingga dapat menjadi alat yang efisien, efektif, bersih dan berwibawa.

c. Mengembangkan hubungan yang serasi antara Pemerintah pusat dan Pemerintah daerah atas dasar keutuhan Negara Kesatuan

1076

Page 7:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

dan diarahkan pada pelaksanaan otonomi daerah yang nyata, dinamis dan bertanggungjawab yang dapat menjamin perkembangan dan pembanguran daerah, dan dilaksarakan bersamasama dengan dekonsentrasi dan sertatantra.

d. Menyempurnakan tata kerja dan hubungan kerja, baik antara Departemen/Lembaga maupun dalam Departemen/Lembaga itu sendiri, agar tercipta langkah kegiatan yang lebih terpadu dan serasi guna mendukung keberhasilan pencapaian tujuan-tujuan serta pelaksanaan program-program pembangunan secara menye-luruh.

e. Meningkatkan pengawasan dan penertiban seluruh aparatur pemerintah, termasuk perusahaan-perusahaan milik Negara dan milik daerah dalam rangka penanggulangan masalah-masalah korupsi, penyalahgunaan wewenang, kebocoran dan pemborosan kekayaan dan keuangan Negara, pungutan-pungutan liar serta berbagai bentuk penyimpangan lainnya yang menghambat pelak-sanaan pembangunan.

f. Meningkatkan produktivitas, kegairahan dan disiplin kerja dengan terus mengembangkan sistem karier yang diserasikan dengan sistem prestasi kerja.

g. Memantapkan pembinaan dan pengelolaan aparatur perekono- mian Negara sehingga dapat menjadi pendorong kegiatan-kegiat- an pembangunan dan produksi pada sektor-sektor dunia swasta, yang belum mampu, pemupukan modal dan keuntungan, penyediaan jasa sosial ekonomi dan turut aktif mengamankan serta menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program Pemerintah dalam pengembangan golongan ekonomi lemah.

h. Meningkatkan kemampuan aparatur Pemerintah dalam penyu-sunan rencana, perumusan kebijaksanaan dan program, kemam-puan dalam

Page 8:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

pelaksanaan serta kemampuan dalam pengendalian dan pengawasan yang efektif dan efisien dengan sistem di mana setiap sektor pembangunan semakin jelas penanggungjawab dan aparatur Pemerintah yang menanganinya.

1077

Page 9:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

C. LANGKAH-LANGKAH KEBIJAKSANAAN DAN HASIL PENYEMPURNAAN APARATUR PEMERINTAH TAHUN, 1980/811. Aparatur Pemerintah Tingkat Pusat.

Penyempurnaan aparatur Pemerintah tingkat pusat telah dila-kukan dengan berbagai usaha seperti perbaikan susunan organisasi, departemen-departemen, perumusan tugas pokok dan fungsi-fungsi nya, uraian kewajiban dan tanggung jawab unit-unit organisasi di-bawahnya, dan sebagainya. Perubahan yang cukup mendasar di bidang organisasi tercermin pada Keppres No. 44 dan 45 tahun 1974 tentang Pokok-pokok organisasi Departemen dan susunan organisasi Departemen sebagai penyempurnaan terhadap Keputusan Presidium Kabinet Ampera No. 15/U/Kep/8/1966 dan No. 75/U/Kep/11/1966.

Selanjutnya penyempurnaan organisasi departemen-departemen telah diteruskan untuk disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing Departemen agar dapat menghadapi tuntutan administrasi pembangunan yang makin meningkat sebagai akibat daripada bertambah luasnya pembangunan dalam Repelita III.

Penyempurnaan-penyempurnaan tersebut di atas dilakukan berturut-turut dengan:a. Keppres No. 12 tahun 1976 yang menyangkut

Departemen Keuangan;b. Keppres No. 6 tahun 1977 mengenai Departemen

Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik;c. Keppres No. 15 tahun 1978 yang berkenaan

dengan beberapa Departemen untuk penyesuaian dengan susunan Kabinet Pembangunan III;

d. Keppres No. 27 tahun 1978 mengenai Departemen-departemen Dalam Negeri, Perindustrian,

1078

Page 10:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Pertambangan dan. Energi, Pekerjaan Umum serta Pendidikan dan Kebudayaan;

e. Keppres No. 40 tahun 1978 mengenai Departemen Pendidikan dan Kebudayaan;

f. Keppres No. 47 tahun 1979 yang berkenaan dengan Departemen-departemen Kehakiman, Perdagangan dan Koperasi, Pertanian,

Page 11:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Perindustrian, Pertambangan dan Energi, Pekerjaan Umum, Perhubungan, Pendidikan dan Kebudayaan, Kesehatan, Agama, Sosial serta Tenaga Kerja dan Transmigrasi;

g. Keppres No. 22 tahun 1980 mengenai Departemen Agama;

h. Keppres No. 57 tahun 1980 yang berkenaan dengan Departemendepartemen Dalam Negeri, Keuangan serta Perdagangan dan Koperasi;

i. Keppres No. 62 tahun 1980 mengenai Departemen Dalam Negeri.

Dengan penyempurnaan-penyempurnaan tersebut maka telah dipenuhi asas fleksibilitas dalam pengorganisasian tanpa mengorbankan asas kontinuitas sesuai dengan perubahan yang dituntut karena meningkatnya kegiatan-kegiatan pembangunan.

Sejalan dengan penyempurnaan organisasi Departemen, maka organisasi lembaga-lembaga Pemerintah non Departemen juga memerlukan penyempurnaan secara menyeluruh. Walaupun sampai dewasa ini belum seluruhnya berhasil dilakukan namun asas-asas yang dipergunakan dalam penyempurnaan organisasi departemen sejauh mungkin telah diterapkan, tanpa mengorbankan sifat-sifat khusus dan ruang lingkup tugas pokok masing-masing. Usaha penyempurnaan ini tidak mudah karena penetapan pola organisasi, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan tatakerja lembaga-lembaga Pemerintah non Departemen secara standar dipersulit oleh perbedaan dasar hukum pembentukan masing-masing lembaga, yaitu ada yang dengan undang-undang, ada pula dengan peraturan Pemerintah dan sebagian besar dengan keputusan Presiden. Juga penyempurnaan menemui kesulitan dengan adanya perbedaan sifat, ialah adanya

1079

Page 12:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

kelompok lembaga Pemerintah non Departemen yang mempunyai bentuk jalur atau melaksanakan tugas eksekutif, kelompok lain mempunyai kedudukan staf atau sebagai badan staf tingkat pusat sedangkan ada pula kelompok yang mempunyai dan melaksanakan tugas koordinasi sehingga dapat disebut badan koordinasi.

Tanpa mengurangi arti penyempurnaan secara menyeluruh, penyempurnaan organisasi telah dilakukan secara bertahap terhadap lembaga-lembaga Pemerintah non Departemen seperti pada tahuntahun terakhir ini terhadap Badan Koordinasi Keluarga Berencana

Page 13:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Nasional (Keppres No. 38 tahun 1978), Badan Urusan Logistik (Keppres No. 39 tahun 1978), Badan Tenaga Atom Nasional (Keppres No. 51 tahun 1979) dan Biro Pusat Statistik (PP No. 6 tahun 1980) karena peranannya makin penting.

Dalam tahun anggaran 1980/81 Badan Administrasi Kepegawaian Negara telah mengalami penyempurnaan dengan persiapan pembentukan Kantor-kantor Wilayah tingkat Propinsi secara bertahap berdasarkan Keppres No. 53 tahun 1980. Demikian pula telah disempurnakan organisasi Sekretariat Negara berturut-turut dengan Keppres No. 31 tahun 1980 dan Keppres No. 16 tahun 1981 untuk mengubah Keppres No. 8 tahun 1978.

Berbagai usaha telah dilakukan untuk penyempurnaan administrasi yang bersifat tata hubungan kerja institusional maupun prosedural secara terus-menerus. Baik dalam Repelita I maupun Repelita II perbaikan tata hubungan kerja antar Departemen/ Lembaga meliputi berbagai kegiatan pelaksanaan program-program prioritas pem-bangunan, antara lain pelaksanaan program keluarga berencana, peningkatan gizi, peningkatan produksi dan pengadaan pangan, penyelenggaraan transmigrasi, pembinaan koperasi, dan sebagainya. Demikian pula hubungan kerjasama antara berbagai instansi secara terus-menerus telah di pupuk dan dikembangkan seperti dalam administrasi perencanaan pembangunan, pembiayaan, penanaman modal, pengelolaan pelabuhan serta administrasi dalam bidang-bidang lainnya yang diprioritaskan.

Dalam tahun pertama (1979/80) dan kedua (1980/81) Repelita III berbagai tata hubungan kerja telah dilembagakan dalam badan-badan koordinasi dengan Keputusan-keputusan Presiden sebagai berikut :a. Keppres No. 6 tahun 1979 tentang pembentukan 1080

Page 14:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Badan Koordinasi Bimas;b. Keppres No. 23 tahun 1979 tentang pembentukan

Badan Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda;

c. Keppres No. 28 tahun 1979 tentang pembentukan Badan Koordinasi Penanggulangan Bencana Alam sebagai pengganti Keppres

Page 15:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

No. 256 tahun 1966 tentang Badan Pertimbangan Penanggulangan Bencana Alam;

d. Keppres No. 46 tahun 1980 dan Keppres No. 75 tahun 1980 tentang pembentukan Badan Koordinasi Energi Nasional.Tata hubungan kerja antara Departemen/Lembaga

dalam bentuk Lembaga Pemerintah Non Departemen yang langsung bertanggungjawab kepada Presiden adalah Badan Koordinasi Penanaman Modal (Keppres No. 53 tahun 1977) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (Keppres No. 38 tahun 1978).

Kecuali itu peningkatan administrasi yang bersifat tata hubungan kerja institusional dilakukan dengan berbagai wadah koordinasi untuk menangani masalah-masalah Pemerintahan yang penting. Dalam tahun kedua Repelita III ini telah dibentuk :a. Otorita Pembangunan Pelabuhan Udara Internasional

Cengkareng dengan Keppres No. 16 tahun 1980 yang melibatkan kerjasama antara Departemen Perhubungan, Pekerjaan Umum, Dalam Negeri, Keuangan, Pemerintah Daerah DKI dan PN Pertamina.

b. Panitia Pertimbangan Landreform Pusat dengan Keppres No. 55 tahun 1980 dan disempurnakan dengan Keppres No. 75 tahun 1980 yang melibatkan kerjasama antara Departemen Dalam Negeri, Pertahanan dan Keamanan, Pertanian, Keuangan, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Pekerjaan Umum, Perdagangan dan Koperasi serta Kehakiman.

c. Dewan Daerah Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang dengan Keppres No. 60 tahun 1980 dengan melibatkan kerjasama antara Departemen Perdagangan dan Koperasi. Keuangan, Per-hubungan, Dalam Negeri, Perindustrian,

1081

Page 16:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Pertahanan dan Keamanan serta Bank Sentral.Berbagai penyempurnaan tata hubungan kerja

juga terlihat dalam badan-badan yang diadakan oleh beberapa Menteri. Dalam hubungan ini dapat dikemukakan pembentukan team-team pertimbangan dalam rangka penyelesaian permohonan hak baru atas tanah bekas hak guna usaha dan hak guna bangunan anal konversi hak-hak

Page 17:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Barat yang dibebani hipotik atau credietverband pada bank. Dalam team-team tersebut duduk wakil-wakil dari berbagai Departemen.

Khusus mengenai pelaksanaan pembangunan untuk berbagai bentuk bantuan kepada Daerah, maka dalam bentuk Surat-surat Keputusan Bersama beberapa Menteri secara terus-menerus telah ditingkatkan pengembangan tata penyelenggaraan hubungan kerja secara serasi.

2. Aparatur Pemerintah Tingkat Daerah.

Secara mendasar pemantapan dan penyempurnaan aparatur Pemerintah pada tingkat Daerah telah dilakukan berdasarkan Undangundang No. 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah yang memberlakukan secara serasi asas desentralisasi, dekonsen- trasi maupun asas tugas pembantuan. Berdasarkan asas desentralisasi maka urusan-urusan Pemerintahan yang telah diserahkan kepada Daerah menjadi wewenang dan tanggung jawab Daerah bersangkutan yang berarti bahwa prakarsa sepenuhnya diserahkan kepada Daerah, baik yang menyangkut penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pelak-sanaan maupun yang menyangkut segi-segi pembiayaannya. Perangkat pelaksanaannya adalah perangkat Daerah itu sendiri, terutama Dinas-dinas Daerah. Oleh karena tidak semua urusan Pemerintahan yang langsung menyangkut kepentingan nasional dapat diserahkan kepada Daerah maka penyelenggaraan berbagai kepentingan tersebut dilaksanakan oleh perangkat Pemerintah Pusat di Daerah berdasarkan asas dekonsentrasi. Urusan-urusan yang dilimpahkan oleh Pemerintah Pusat kepada pejabat-pejabat nya di Daerah menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat, baik mengenai

1082

Page 18:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

perencanaan, pelaksanaan maupun pembiayaannya. Unsur pelaksana adalah terutama instansi-instansi vertikal, yang dikordinasikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dalam kedudukannya selaku perangkat Pemerintah Pusat. Kemudian Pemerintah Pusat dapat pula menugaskan kepada Pemerintah Daerah untuk melaksanakan urusan tugas pembantuan yang disertai dengan pembiayaannya.

Dalam rangka pelaksanaan undang-undang tersebut maka oleh Menteri Dalam Negeri telah dikeluarkan berbagai keputusan tentang

Page 19:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

susunan organisasi Pemerintah Daerah, togas dan wewenang tiap unit organisasi, demikian pula tata kerja dan tata hubungan kerjanya, di antaranya yang terakhir ialah perubahan organisasi dari Sekretariat Wilayah Daerah berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 240 tahun 1980. Penyempurnaan tersebut adalah untuk menyesuaikan susunan organisasinya dengan tugas-tugas yang se-makin meningkat jumlah dan jenisnya.

Demikian pula dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 219 dan 220 tahun 1979 telah diatur kembali mengenai organisasi dan tatakerja Inspektorat Wilayah Propinsi dan Inspektorat Wila-yah Kabupaten/Kotamadya dalam rangka peningkatan penyeleng-garaan pengawasan.

Selanjutnya dengan Keputusan Presiden No. 27 tahun 1980 telah disempurnakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yang telah dibentuk dengan Keputusan Presiden No. 15 tahun 1974. Penyem-purnaan didasarkan atas pertimbangan perlunya peningkatan keserasian antara pembangunan sektoral dan pembangunan daerah, untuk mana diperlukan perencanaan yang lebih menyeluruh, terarah dan terpadu guna menjamin perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan pembangunan di daerah. Selanjutnya dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri sebagai pelaksanaan Keputusan Presiden No. 27 tahun 1980 telah dibentuk Bappeda pada tingkat Kabupaten/ Kotamadya Daerah Tingkat II yang pedoman organisasi dan tatakerja, baik untuk Bappeda tingkat I maupun Bappeda tingkat II diatur dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 185 tahun 1980.

Sebagai usaha peningkatan koordinasi perencanaan, penyusunan program dan

1083

Page 20:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

penganggaran serta pelaksanaan pembangunan maka tiap tahun dilangsungkan Konsultasi Nasional, yaitu konsultasi Bappeda seluruh Indonesia dengan Bappenas dan Departemen-departemen untuk menelaah masalah-masalah pokok pembangunan di daerah serta dalam rangka persiapan penyusunan rencana tahunan tahun berikutnya. Pada tahun 1980/81 penyelenggaraan Konsultasi Nasional dilakukan jauh sebelum waktu pemrosesan penyusunan rencana tahunan dan rancangan anggaran untuk tahun 1981/82. Di samping

Page 21:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

itu di antara Bappeda dari berbagai propinsi dalam satu wilayah pembangunan dilakukan pula konsultasi secara berkala untuk membahas usaha-usaha bersama dalam peningkatan pembangunan.

Selanjutnya dalam rangka peningkatan penanaman modal di daerah maka dengan Keppres No. 26 tahun 1980 telah dibentuk Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) di tiap Propinsi Daerah Tingkat I sebagai badan staf yang langsung berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I. BKPMD mempunyai tugas membantu Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dalam menentukan kebijaksanaan di bidang perencanaan penanaman modal di daerah serta penilaian atas pelaksanaannya.

Dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 167 tahun 1980 sebagai pelaksanaan Keppres No. 26 tahun 1980 tersebut telah ditetapkan susunan organisasi dan tatakerja BKPMD. Fungsi BKPMD ditetapkan sebagai berikut :a. menyusun rencana penanaman modal daerah yang

berisikan tu- juan, susunan prioritas, strategi dan promosi penanaman modal;

b. melakukan koordinasi dengan instansi-instansi di daerah dalam rangka penyelenggaraan perincian yang berhubungan dengan pe- nanaman modal;

c. memonitor pelaksanaan penanaman modal di daerah.

Dalam hubungan ini perlu disebutkan bahwa BKPM Pusat telah melakukan suatu studi tentang "profil investasi regional" yang dimak-sudkan untuk membantu pelaksanaan tugas BKPMD-BKPMD. Dalam pada itu pada awal tahun anggaran 1980/81 telah dilangsungkan rapat koordinasi BKPMD-BKPMD seluruh Indonesia yang diikuti oleh wakil-wakil dari 27 Propinsi dengan tema "Penyelenggaraan Tahun Investasi 1980". Rapat koordinasi bertujuan untuk 1084

Page 22:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

mengembangkan komunikasi antara BKPMD dalam rangka kerjasama penanaman modal di daerah.

Usaha penyempurnaan organisasi Pemerintahan di Daerah juga terus dilakukan dalam rangka tindak lanjut terhadap Undang-undang No. 5 tahun 1979 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Desa.

Menurut undang-undang tersebut dibedakan 2 sistem Pemerintahan desa, ialah kelurahan yang dipimpin oleh seorang Lurah yang

Page 23:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

merupakan aparatur Departemen Dalam Negeri pada tingkat terbawah, dan desa yang dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang tetap merupakan lembaga masyarakat. Berkenaan dengan itu telah pula dilaksanakan pelantikan perangkat dari sejumlah desa menjadi perangkat Kelurahan yang berkedudukan sebagai pegawai negeri.Perlu dikemukakan pula bahwa dengan Keppres No. 28 tahun 1980 sebagai penyempurnaan Keppres No. 81 tahun 1971 telah ditingkatkan fungsi Lembaga Sosial Desa menjadi Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa. Lembaga ini sebagai wadah partisipasi masyarakat desa dalam rangka pembangunan desa yang menyeluruh dan terpadu diharapkan bukan saja mampu merencanakan dan melaksanakan pembangunan di desa, melainkan juga mampu mewujudkan ketahanan desa yang mantap.

Usaha-usaha penyempurnaan program pembangunan di daerah selanjutnya ialah penyerasian antara proyek-proyek dalam rangka bantuan Pemerintah Pusat kepada Daerah berdasarkan Instruksi Presiden pada setiap awal tahun anggaran, yaitu pada tahun anggaran 1980/81 berdasar :a. Inpres No. 3 untuk Program Bantuan

Pembangunan Desa/Kelurahan dengan bantuan langsung kepada desa/kelurahan masingmasing Rp. 750.000,— Di samping itu diberikan pula bantuan keserasian untuk menunjang pembangunan desa dalam Kecamatan UDKP dan untuk menjamin keserasian pembangunan desa yang didasarkan pada usaha-usaha masyarakat yang mencerminkan swadaya gotong-royong desa;

b. Inpres No. 4 untuk Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II yang besarnya bantuan didasarkan pada jumlah penduduk dengan perhitungan Rp. 750,—tiap penduduk dengan ketentuan bahwa besarnya

1085

Page 24:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

bantuan sedikit-dikitnya Rp. 100 juta;c. Inpres No. 5 untuk Bantuan Pembangunan Daerah

Tingkat I dengan bantuan sedikit-dikitnya Rp. 5 milyar;

d. Inpres No. 6 untuk Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar yang untuk keseluruhannya disediakan biaya sebesar Rp. 250,8 milyar;

e. Inpres No. 7 untuk Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan yang untuk keseluruhannya disediakan biaya sebesar Rp. 50 milyar;

Page 25:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

f. Inpres No. 8 untuk Bantuan Penghijauan dan Reboisasi dengan jumlah penyediaan biaya sebesar Rp. 48,642 milyar;

g. Inpres No. 9 untuk Bantuan Kredit Pembangunan dan Pemugaran Pasar. Bantuan ini merupakan pinjaman Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah Tingkat II dan Pemerintah Daerah Tingkat I DKI Jakarta dengan persyaratan pengembalian dalam jangka waktu 10 tahun, termasuk tenggang waktu 2 tahun, dengan bunga 0%. Jumlah dana yang disediakan ialah Rp. 45 milyar.

h. Inpres No. 10 untuk Bantuan Penunjangan Jalan Kabupaten yang diberikan kepada tiap Kabupaten dengan pengutamaan pembangunan jalan-jalan yang menunjang kegiatan ekonomi rakyat, jalan-jalan yang membantu pembukaan daerah terisolasi dan jalanjalan yang rusak. Jumlah dana yang disediakan ialah Rp. 26 milyar.Tatacara pelaksanaan program-program bantuan

tersebut yang dituangkan dalam bentuk Surat-surat Keputusan Bersama beberapa Menteri secara terus-menerus mengalami penyempurnaan. Penyem-purnaan tersebut antara lain mengarah pada fungsionalisasi dinas-dinas, yaitu penunjukan Pemimpin Proyek dari instansi yang paling berwenang dan Bupati/Walikota madya Kepala Daerah Tingkat II adalah sebagai penanggung jawab. Demikian pula tatacara perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelaporan untuk semua program bantuan dilakukan berdasarkan keseragaman dan kejelasan kriteria.

3. Hubungan Pemerintah Pusat dan DaerahHubungan Pemerintah Pusat dan Daerah adalah

1086

Page 26:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

hubungan antara aparatur pemerintah tingkat Pusat sebagai keseluruhan dengan aparatur pemerintah Daerah. Karena Negara Republik Indonesia ada-lah negara kesatuan, maka fungsi Pemerintahan Daerah merupakan sebagian fungsi Pemerintahan Negara. Guna peningkatan kemampuan Daerah maka kepada Pemerintah Daerah diberikan otonomi dalam batas-batas ikatan negara kesatuan, sehingga azas hubungan kerja Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah adalah azas-azas dekon-sentrasi, desentralisasi dan tugas pembantuan.

Page 27:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Pelaksanaan hubungan kerja Pemerintah Pusat dan Daerah pada pokoknya adalah sebagai berikut :a. Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I

bertanggungjawab kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri selaku pembantu Presiden dalam masalah-masalah Pemerintahan daerah. Menteri Dalam Negeri memberikan bimbingan, koordinasi dan pengawasan terhadap pemerintah daerah (Undang-undang No. 5 tahun 1974);

b. Semua instansi vertikal Departemen secara teknis, organisatoris dan administratif bertanggungjawab kepada Menteri yang bersangkutan, tetapi taktis operasional tunduk kepada koordinasi Guber-nur/Kepala Daerah Tingkat I (Inpres No. 48/U/In/8/ 1967). Dinas otonom mempunyai hubungan hirarkis dengan Kepala Daerah, tetapi secara taktis operasional berhubungan pula dengan instansi vertikal Departemen yang bertugas dalam bidang yang sama (Inpres No. 48/U/In/8/1967). Dalam memimpin Pemerintahan daerah Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I mendapat bantuan nasehat dari Muspida (Inpres No. 05/1967);

c. Dalam pelaksanaan proyek-proyek pembangunan instansi vertikal Departemen mengindahkan pedoman-pedoman dan Instruksi Departemen atasannya dan mengindahkan petunjuk-petunjuk Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I dalam rangka memperlancar pelak- sanaan proyek. Instansi vertikal Departemen menerima saran dan pertimbangan Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I guna diteruskan kepada Departemen yang bersangkutan untuk mendapat perhatian (Inpres No. 04/1969). Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I turut bertanggungjawab atas pelaksanaan proyek-proyek sektoral di daerahnya, antara lain dengan pengawasan terhadap proyek-proyek tersebut serta menerima tembusan laporan tentang

1087

Page 28:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

penyelenggaraan dan pengendalian proyek yang terdapat dalam wilayah kekuasaannya.Atas dasar pokok-pokok tersebut maka

keserasian hubungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah telah diusahakan sejak Repelita I dan dikembangkan secara terus-menerus hingga dewasa ini. Undangundang No. 5 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah telah memberikan dasar dan pengarahan yang lebih mantap

Page 29:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

sesuai dengan pengembangan dekonsentrasi, desentralisasi dan tugas pembantuan sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945. Demikian pula dengan diterbitkannya berbagai peraturan pelaksanaan sebagai tindak lanjutnya telah lebih memantapkan hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah. Dalam hubungan ini dapat disebutkan pembentukan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah dengan Keppres No. 23 tahun 1975 yang bertugas merumuskan kebijaksanaan agar segala kegiatan yang terjadi di daerah dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

Usaha-usaha mengenai peningkatan hubungan antara aparatur Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dilakukan dengan menserasikan kegiatan pembangunan guna meningkatkan pemanfaatan ke-giatan-kegiatan pembangunan itu sendiri. Dalam rangka itu telah disempurnakan Bappeda dengan Keppres No. 27 tahun 1980 yang memberikan landasan hukum yang baru. Untuk mencapai adanya keserasian diadakan forum konsultasi regional dan konsultasi nasional untuk mengusahakan keserasian antar daerah dan antara kepentingan daerah dengan kepentingan-kepentingan nasional.

Bappeda juga merupakan aparatur Pemerintahan do daerah yang dilibatkan dalam pelaksanaan pengendalian proyek-proyek pemba-ngunan sektoral. Hal ini mendapat penegasan dalam Keputusan Pre-siden No. 14 A Tahun 1980 tentang pelaksanaan APBN yang pada pasal 75 dan Lampiran II mewajibkan Bappeda untuk menyampaikan laporan triwulanan dari proyek-proyek yang ada di daerah, baik mengenai DIP tahun bersangkutan maupun mengenai DIP SIAP kepada beberapa Menteri tertentu yang menangani pengendalian proyek-proyek pembangunan, selambat-lambatnya 1 bulan setelah ber akhirnya 1 triwulan. Selain sebagai check silang

1088

Page 30:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

terhadap laporan serupa dari Pemimpin Proyek bersangkutan, pelaporan Bappeda tersebut dapat memberikan data umpan balik dari segi daerah yang amat penting bagi perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan selanjutnya.

Dalam Keppres 14A Tahun 1980 dalam rangka pencapaian sasaran-sasaran telah pula dirumuskan peranan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam rangka mengembangkan untuk : (a) peng-utamaan golongan ekonomi lemah dalam pelbagai pemborongan pekerjaan/pembelian barang atau jasa tertentu; (b) pengutamaan

Page 31:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

hasil produksi dalam negeri; dan (c) pengutamaan pengusaha setempat.

Peranan Pemerintah Daerah dalam sistem pelelangan pelaksanaan APBN ditingkatkan seperti ditetapkan dalam berbagai ketentuan dalam Keppres No. 14A Tahun 1980 sebagai berikut :a. Bupati/Walikota madya Kepala Daerah Tingkat II

dengan petunjuk Gubernur Kepala Daerah Tingkat I menyusun daftar pemborong/ rekanan golongan ekonomi lemah di daerah masing-masing dengan dibantu oleh para pemimpin proyek dan dengan bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia Daerah.

b. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I setelah mendengar pertimbangan Bupati/Walikota madya Kepala Daerah Tingkat II menentukan bisa tidaknya pelelangan dilakukan di tempat lokasi di ibukota kabupaten/kotamadya atau di ibukota propinsi.

c. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I mengetuai Panitia Prakualifikasi di tingkat Daerah.

d. Bupati/Walikota madya Daerah Tingkat II dengan mengikuti petunjuk Gubernur Kepala Daerah Tingkat I melakukan koordinasi dalam pengadaan tanah untuk keperluan proyek sektoral.

e. Pada tingkat Daerah, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I menampung pengaduan dari masyarakat dunia usaha mengenai masalahmasalah yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan APBN dan mengambil langkah-langkah penyelesaian sesuai dengan kewenangannya.

f. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I mengikuti dan mengawasi perkembangan proyek-proyek yang ada di daerahnya baik berdasarkan laporan dari Pemimpin Proyek maupun Badan Perencanaan Pem-bangunan Daerah Tingkat I dengan melakukan penelitian serta dengan mengadakan pertemuan berkala dengan para Pemimpin Proyek dalam

1089

Page 32:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Wilayahnya dan selanjutnya melaporkan secara berkala ataupun insidental mengenai suatu proyek atau proyek-proyek kepada Presiden melalui Menteri Dalam Negeri serta kepada beberapa Menteri tertentu lainnya.

g. Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dan Bupati/Walikota madya Kepala Daerah Tingkat II mengumumkan kepada masyarakat luas

Page 33:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

mengenai proyek-proyek pembangunan yang akan dilaksanakan dan dengan dibantu oleh masing-masing Pemimpin Proyek memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai proyek-proyek pembangunan tersebut kepada dunia maim melalui Kamar Dagang dan Industri Indonesia di masing-masing daerah.Walaupun Keppres No. 14 A tahun 1980 berlaku

untuk kegiatankegiatan pekerjaan yang dibebankan pada APBN, namun untuk kegiatan-kegiatan pekerjaan yang dibebankan pada APBD, prinsip-prinsipnya adalah sama. Dengan prinsip yang sama dalam pelaksanaan anggaran maka diharapkan lebih adanya pemantapan koordinasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan pembangunan, baik sektoral maupun regional.

Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan Pemerintahan di mana Pemerintah Daerah dilibatkan, maka dalam tahun anggaran 1980/81, telah ditetapkan berbagai ketentuan sebagai berikut :a. Berdasar Keppres No. 55 tahun 1980 tentang

Organisasi dan Tatakerja Penyelenggaraan Landreform telah ditetapkan tugas Gubernur, Bupati/Walikota madya, Camat dan Kepala Desa dalam pelaksanaan landreform.

b. Dengan Inpres No. 13 tahun 1980 kepada para Gubernur Kepala Daerah Tingkat I telah diinstruksikan untuk menertibkan dan me-ningkatkan pelaksanaan perjanjian bagi hasil. Tatacara pelaksanaan perjanjian bagi hasil telah dirumuskan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Dalam Negeri.

c. Sebagai tindak lanjut dari inventarisasi tanah di daerah atas dasar Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 593.22/3228/agr. tahun 1979 maka dalam tahun anggaran 1980/81 telah diadakan inven-tarisasi tanah yang dikuasai oleh Departemen

1090

Page 34:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

dan Lembaga Pemerintah lainnya di daerah. Dalam hubungan ini perlu pula dikemukakan usaha peningkatan pelaksanaan tugas keagrariaan guna mewujudkan ketertiban di bidang keagrariaan. Untuk itu atas dasar Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 61 tahun 1979 telah dibentuk Team Khusus Agraria di tingkat Propinsi yang bertugas menangani masalah-masalah pelaksanaan peraturan perundang-undangan agraria.

Page 35:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

d. Demikian pula Pemerintah Daerah berdasar Keppres No. 54 tahun 1980 diberikan tugas-tugas tertentu tentang penambahan areal pertanian untuk memenuhi kebutuhan akan pangan terutama beras dalam rangka usaha swasembada pangan serta untuk meningkatkan pendapatan para petani. Hal ini berhubungan dengan adanya pembangunan irigasi yang perlu diikuti dengan kegiatan pencetak-an sawah baru.

e. Atas dasar petunjuk Menteri Pertanian dan Menteri Dalam Negeri sebagai pelaksanaan Inpres No. 13 tahun 1980 tentang pelaksanaan Undang-undang mengenai Perjanjian Bagi Hasil telah diatur tata-cara serta peranan Gubernur, Bupati/Walikota madya, Camat dan Kepala Desa dalam pengawasan pelaksanaan bagi hasil.

Akhirnya perlu dikemukakan bahwa dalam rangka pemantapan keserasian hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah maka Menteri Sekretaris Negara telah mengeluarkan Surat Edaran No. B.800/M. Sesneg/3/1981 yang memuat petunjuk Presiden sebagai pedoman dalam pelaksanaan mutasi dan pelantikan Kepala Kantor Wilayah Departemen/Lembaga di daerah sebagai berikut :a. Pelaksanaan mutasi serta tatacara pelantikan

pejabat Pusat di daerah (Kakanwil) hendaknya sekaligus dikaitkan dengan usaha untuk meningkatkan fungsi menyelenggarakan koordinasi atas ke-giatan-kegiatan instansi vertikal di daerah oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.

b. Pelantikan Kepala Kantor Wilayah Departemen/Direktorat Jenderal di daerah hendaknya dilaksanakan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dan disaksikan oleh pejabat dari Pusat (Departemen/ Direktorat Jenderal) yang

1091

Page 36:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

bersangkutan.c. Sebelum dilaksanakan mutasi/pergantian Kepala

Kantor Wilayah Departemen/Direktorat Jenderal diberitahukan terlebih dulu kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat I.4. Aparatur perekonomian NegaraUsaha penyempurnaan badan-badan usaha negara

yang telah dilakukan sejak tahun 1967 secara terus-menerus meliputi masalahmasalah manajemen, perencanaan perusahaan (corporate plan) yang

Page 37:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

dilengkapi dengan, kebijaksanaan struktur permodalan, cara pembiayaan, cara penyusunan anggaran perusahaan, administrasi keuangan, akuntansi, pemasaran, pengawasan produksi dan sistem pelaporan. Tujuannya ialah untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, menyelenggarakan pemanfaatan umum yang lebih baik dan lebih me-rata serta meningkatkan efisiensi sehingga menguntungkan bagi penerimaan negara.

Demikian pula pembinaan lembaga-lembaga keuangan ditujukan ke arah peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka menggairahkan dunia usaha, terutama pengembangan pengusaha-pengusaha golongan ekonomi lemah secara lebih mantap. Hasil pembinaan selama Repelita I, Repelita II dan diteruskan dalam Repelita III memperlihatkan perkembangan yang nyata dalam peningkatan kesanggupan golongan ekonomi lemah dengan makin meningkatnya jumlah nasa-bah Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja Permanen dan dalam pembayaran kembali kewajibannya.

Sementara itu dalam tahun kedua Repelita III dalam rangka pembinaan badan-badan usaha negara telah dilakukan antara lain :a. Pemisahan dan pengalihan kekayaan negara pada

pelabuhan udara Ngurah Rai Denpasar untuk dijadikan tambahan penyertaan modal negara dalam Perum Angkasa Pura (Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1980);

b. Penyertaan modal negara untuk pendirian Persero dalam bidang konstruksi bangunan pengembangan sumber-sumber air (Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1980);

c. Penambahan penyertaan modal dalam Persero Pelni (Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1980);

1092

Page 38:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

d. Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1970 tentang Perum Otorita Jatiluhur (Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 1980). Perubahan antara lain meliputi susunan Dewan;

e. Pengalihan bentuk Perum Asuransi Kerugian Jasa Raharja men- jadi Persero (Peraturan Pemerintah No. 39 tahun 1980);

f. Penyertaan modal negara untuk pendirian Persero Tambang Batu-bara Bukit Asam (Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 1980);

Page 39:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

g. Penyertaan modal negara dalam modal saham PT Indonesian Satellite Corporation (PT Indosat) (Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1980);

h. Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 36 tahun 1974 tentang Perum Telekom (Peraturan Pemerintah No. 54 tahun 1980);

i. Penyertaan modal negara untuk pendirian Persero di bidang Industri Kereta Api (Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1981);

j. Pembubaran perusahaan perikanan negara Riau dan penggabungan ke dalam Persero PT Karya Mina (Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 1981);

k. Penggabungan perusahaan-perusahaan perikanan Jawa Timur dan Sulawesi Selatan/Tenggara ke dalam Persero PT Perikanan Samudra Besar (Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1981); dan

l. Penggabungan perusahaan-perusahaan perikanan Jawa Tengah dan hasil laut ke dalam Persero PT Tirta Raya Mina (Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 198D.Sementara itu selama tahun kedua Repelita proses

pengalihan bentuk-bentuk perusahaan berjalan terus. Sampai pada akhir tahun anggaran 1980/81 perusahaan negara berstatus Persero berjumlah 131 buah, yaitu 84 ex PN, 5 ex PT lama dan Perum, 21 Persero baru, dan 12 Persero patungan. Dari jumlah 131 Persero, maka 6 Persero beroperasi di sektor jasa keuangan, 44 Persero di sektor jasa umum, 49 Persero di sektor industri (termasuk PT Krakatau Steel) dan 32 di sektor pertanian.

Perusahaan Negara (PN) yang belum ditentukan statusnya menurut Undang-undang No. 9 tahun 1969 tinggal 44 buah, sedangkan PT lama yang belum disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1969 menjadi Persero adalah 10 buah.

Perusahaan Negara yang berkedudukan sebagai 109

3

Page 40:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Perum yang terse-bar di 11 Departemen berjumlah 20 buah.

Perusahaan Negara yang berkedudukan sebagai Perjan berjumlah 2 buah, yaitu Perusahaan Jawatan Pegadaian di bawah Departemen Keuangan dan Perusahaan Jawatan Kereta Api di bawah Departemen Perhubungan.

Page 41:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Perusahaan Negara yang mempunyai status khusus ialah PN Pertamina dalam arti diatur dengan undang-undang sendiri. Dalam hubungan ini dapat dikemukakan bahwa struktur organisasi Pertamina telah mengalami reorganisasi dengan Keppres No. 44 tahun 1975.

Keadaan badan-badan usaha negara secara lebih terperinci sampai tanggal 31 Maret 1981 dapat dilihat pada Tabel XXII— 1.

Dengan Keppres No. 59 tahun 1980 telah ditetapkan ketentuanketentuan tentang pembangunan gedung badan usaha milik negara yang berbentuk Perum dan Perjan. Dalam rangka tetap menjaga kemampuan dan ketertiban pelaksanaan tugas pelayanan Perum dan Perjan kepada masyarakat, Pemerintah telah menyediakan biaya yang diperlukan dalam batas-batas yang wajar untuk keperluan pembangunan gedung kantor ataupun gedung lainnya. Kecuali dengan persetujuan tertulis Presiden pembangunan gedung kantor atau gedunggedung lainnya harus menggunakan pembiayaan yang berasal dari dana perusahaan sendiri dan/atau dari APBN dan tidak menggunakan pembiayaan yang berasal dari swasta.

Berbagai kebijaksanaan khusus dalam rangka usaha pengembangan dunia usaha terus dilakukan. Dalam rangka tersebut dengan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1981 telah ditetapkan pemberian tam-bahan kelonggaran perpajakan dalam rangka penanaman modal dalam negeri maupun asing. Kepada perusahaan PMDN dan PMA yang dapat :a. menampung tenaga kerja dalam jumlah yang besar, ataub. dapat menghasilkan devisa ekspor yang besar, atauc. berlokasi di daerah yang perlu dikembangkan,

1094

Page 42:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

sehingga harus membuka prasarana baru dengan menghadapi risiko besar,

dapat diberikan tambahan kelonggaran perpajakan lain di samping fasilitas perpajakan yang telah diberikan berdasar Undang-undang No. 6 tahun 1968 jo. Undang-undang No. 12 tahun 1970 Undang-undang No. 1 tahun 1967 jo. Undang-undang No. 11 tahun 1970.

Mengenai usaha pembinaan pengusahaan golongan ekonomi lemah telah ditempuh berbagai jenis pembinaan. Keppres No. 14 A Tahun 1980 tentang Pelaksanaan APBN telah mempertegas pemberian pengutamaan kepada golongan lemah dalam rangka pemerataan kesem-

Page 43:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

TABEL XXII — 1

KEADAAN BADAN-BADAN USAHA. NEGARASAMPAI 31 MARET 1981

1095

Page 44:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

patan berusaha. Demikian pula dewasa ini sedang dikembangkan ga-gasan agar perusahaan besar menjadi "bapak angkat" dari perusahaan keen melalui pemanfaatan kemampuan yang telah ada sehingga peru-sahaan kecil yang menjadi "anak angkat" antara lain mendapat ban-tuan pembiayaan atau pemasaran. Perlu dikemukakan bahwa pengem-bangan dan pembinaan pengusaha-pengusaha golongan ekonomi lemah telah dilakukan sejak tahun pertama Repelita I sampai dewasa ini antara lain dengan pemberian fasilitas perbankan/perkreditan, perasuransian bantuan berupa studi kelayakan, tehnik-tehnik mana-jemen, pemasaran, kursus-kursus keterampilan, peralatan dan per-contohan, pembentukan kawasan industri mini dan sebagainya guna mendorong kewiraswastaan melalui program-program dari berbagai Departemen.

5. Pengawasan dan penertiban operasionalMasalah-masalah pembangunan dalam Repelita III

yang berkembang sesuai dengan makin meningkatnya volume pembiayaan pembangunan serta makin bertambahnya sasaran-sasaran yang hendak dicapai memerlukan peningkatan pengawasan dan penertiban secara terus-menerus, baik oleh aparat pengawasan fungsional maupun oleh aparat pengawasan yang melekat pada fungsi pimpinan, yaitu pengawasan oleh atasan terhadap bawahan dalam tugas pekerjaan yang telah disiapkan.

Diadakannya jabatan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup dalam Kabinet Pembangunan III serta jabatan Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara sejak Kabinet Pembangunan I, demikian pula perangkat pengawasan yang luas dan disertai dengan usaha-usaha penyempurnaan nya secara terus-menerus menggambarkan kesungguhan Pemerintah dalam membina keseluruhan aparatur supaya merupakan alat yang berwibawa, kuat, efektif, efisien dan bersih guna menjamin keberhasilan usaha pembangunan.

Operasi Tertib yang dilancarkan atas dasar Inpres No. 1096

Page 45:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

9 tahun 1977 dimaksudkan untuk mendinamisir fungsi aparatur pengawasan Pemerintah dalam peningkatan penertiban organisasi, personalia dan tatalaksana dalam lingkungan Departemen serta lingkungan Pemerintah

Page 46:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Daerah. Dengan wewenangnya untuk melakukan tindakan korektif terhadap pejabat Pemerintah yang melakukan penyimpangan pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka dengan Operasi Tertib sekurang-kurangnya telah dapat diciptakan iklim yang tidak merangsang untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan.

Langkah-langkah untuk melanjutkan dan meningkatkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dilakukan dalam pengawasan dan penertiban aparatur Pemerintah selama tahun anggaran 1980/81 adalah antara lain sebagai berikut:

a. Mengembangkan sistem pengawasan dengan cara kerja kordinatif antara sesama aparatur pengawasan di tingkat Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Perusahaan milik Negara/Daerah.

b. Meningkatkan kemampuan aparatur pengawasan untuk mendeteksi penyimpangan sedini mungkin agar dapat diambil langkah koreksi sebelum terlambat.

c. Meningkatkan kemampuan aparatur pengawasan mengenai pelaksanaan pembangunan dari segi penggunaan keuangan pengelolaan administrasi kepegawaian, mutu fisik pembangunan serta pemenuhan segi fungsional proyek.

d. Memantapkan kedudukan dan fungsi Inspektorat Jenderal Departemen sebagai aparatur pengawasan fungsional dan meningkatkan kemampuan personil yang bertugas di bidang pengawasan melalui penataran.

e. Mengembangkan terselenggaranya pengawasan yang terkoordinasikan di daerah dengan cara lebih memantapkan kedudukan dan fungsi Inspektorat Wilayah Propinsi dan Inspektorat Wilayah Kabupaten/Kotamadya sebagai aparat

1097

Page 47:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

pengawasan Pemerintah Daerah.Mengenai Operasi Tertib yang antara lain

bertujuan menegakkan dan meningkatkan disiplin aparatur Pemerintah dengan usaha meminimalisasi praktek-praktek penyimpangan dalam semua bentuk dan perwujudannya, dalam tahun 1980/81 telah dilakukan peningkatan di segala bidang kegiatan aparatur Pemerintah. Sejak dilancarkan Operasi Tertib pada bulan Juli 1977 maka sampai dengan

Page 48:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Maret 1981 telah ditangani 5.285 buah kasus dengan 8.026 orang dikenakan tindakan administratif, 920 orang dikenakan tindakan hukum dan 240 orang dikenakan tindakan lainnya seperti terlihat pada Tabel XXII — 2.

Sesuai dengan konsepsi pengembangannya, dewasa ini Operasi Tertib telah memasuki tahap di mana Departemen/Lembaga Pemerintah Non Departemen dan Pemerintah Daerah harus sudah mampu melakukan penertiban sendiri di lingkungan masing-masing, sedangkan Operasi Tertib Pusat hanya akan membatasi pada tiga kegiatan pokok yang bersifat membantu, yaitu :a. menangani secara langsung terhadap kasus-kasus

yang dinilai strategis vital,b. memberikan bantuan teknis operasional baik

bantuan berupa bantuan tenaga personil maupun umpan balik untuk tindakan operasional instansi yang bersangkutan, dan

c. berfungsi sebagai pendorong peningkatan penertiban dan penangkalan tiap usaha penyimpangan di lingkungan instansi.

Terhadap masalah-masalah yang bersifat strategis telah dilakukan langkah-langkah sebagai lanjutan langkah-langkah tahun sebelumnya, ialah :a. pembentukan Team Khusus Agraria di tingkat

Pusat dan Propinsi berdasar Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 61 tahun 1979 untuk antara lain mengadakan pemeriksaan dan penelitian terhadap kasus-kasus yang berupa penyimpangan atas berbagai peraturan perundang-undangan Agraria yang bersifat strategis,

b. pembentukan Team Khusus Kehutanan baik di tingkat Pusat maupun Daerah berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 232 tahun 1980

1098

Page 49:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

yang antara lain bertugas untuk melakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap kasus-kasus yang berupa penyimpangan atas berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang kehutanan yang bersifat strategis.

Mengenai penertiban terhadap oknum aparatur Pemerintah yang memiliki atau menggunakan ijazah palsu, maka telah diadakan tin-

Page 50:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

TABEL XXII — 2

IKHTISAR PERKEMBANGAN OPSTIB DI LINGKUNGAN APARATUR NEGARA, PERIODE JUNI 1977 /td MARET 1981

Tindakan penertiban (orang)No. U r a i a n Kasus Administrasi Hukum Lain-lain*) Jumlah

1. Departemen 3.921 5.343 722 239 6.304

2. Lembaga Pemerintah Non-Departemen, Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara 77 105 3 1 109

3. Kejaksaan Agung 97 88 15 — 1034. Bank-bank Pemerintah 1.190 1.430 80 — 1.510

J u m 1 a h: 5.285 6.966 820 240 8.026

*) Bukan pegawai negeri atau pegawai Perusahaan Negara (Perusahaan swasta sebagai supplier/kontraktor)

1099

Page 51:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

dakan-tindakan penertiban di lingkungan Departemen/Lembaga yang sampai akhir Maret 1981 tercatat 29 tingkat Sarjana Lengkap, 11 tingkat Sarjana Muda dan 311 SLTA ke bawah. Penertiban telah diambil terhadap dua macam ijazah, ialah ijazah palsu dalam arti bentuk, ciri atau isinya tidak sah, serta ijazah asli tetapi palsu, yaitu ijazah yang dikeluarkan oleh perguruan tinggi yang berwenang, tetapi dikeluarkan dengan cara yang tidak memenuhi ketentuan yang berlaku di lingkungan pendidikan/perguruan tinggi, atau tidak memenuhi persyaratan norma-norma akademis dan norma-norma administrasi. Penertiban dalam tahun-tahun mendatang akan diteruskan terhadap oknum-oknum pegawai negeri yang menggunakan ijazah palsu dan ijazah asli tetapi palsu oleh Team yang dibentuk yang diberi tugas untuk mengadakan pengusutan terhadap oknum-oknum pegawai negeri yang diduga memiliki dan menggunakan ijazah palsu untuk kepentingan karier kepegawaian maupun yang bukan untuk kepentingan karier. Dalam hubungan ini telah pula dikeluarkan Surat Edaran Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara No. 02 dan No. 07 tahun 1980 dan Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara No. K 41 tahun 1980 kepada setiap instansi sipil dimaksud.

Dalam rangka pelaksanaan PP No. 30 tahun 1980 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil, khususnya mengenai kewajiban untuk mentaati jam kerja sesuai dengan Keppres No. 58 tahun 1964 tentang Jam Kerja pada Kantor Pemerintah dan Keppres No. 24 tahun 1972 tentang Jam Kerja dalam lingkungan DKI Jakarta telah dilakukan pengecekan terhadap 8 Departemen dan 11 Lembaga Pemerintah Non Departemen. Pengecekan terhadap pegawai-pegawai di lingkungan aparatur Pemerintah Daerah 1100

Page 52:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

akan segera dilaksanakan pula. Dengan pengecekan-pengecekan tersebut diharapkan dari tiap pimpinan lingkungan kerja dapat menggalakkan tingkat presensi yang tinggi di kalangan para pegawai.

Perlu dikemukakan bahwa dalam PP No. 30 tahun 1980 ditetapkan 26 kewajiban bagi pegawai negeri di samping 18 larangan dalam hal many pelanggaran akan dikenakan hukuman disiplin.

Page 53:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Terhadap aparat penegak hukum telah pula diadakan penertiban secara terus-menerus. Sejak dilancarkan nya Operasi Tertib dengan Inpres No. 9 tahun 1977 sampai bulan Maret 1981 telah dilakukan penertiban dalam tubuh badan-badan peradilan terhadap 71 orang hakim yang terdiri dari 2 hakim Pengadilan Tinggi dan 69 hakim Pengadilan Negeri. Di samping itu telah pula ditertibkan 29 orang Panitera Pengadilan Negeri. Kemudian dalam tubuh Kejaksaan telah dilakukan penertiban terhadap 66 orang jaksa dan 37 orang pegawai tata usaha Kejaksaan Agung. Dengan penertiban-penertiban tersebut Pemerintah menunjukkan keinginan agar kekuasaan kehakiman benar-benar memberi pengayoman hukum dan rasa keadilan kepada masyarakat.

6. Penyempurnaan di bidang kepegawaian

Peningkatan pembinaan pegawai negeri sipil atas dasar keserasian sistem karier dan sistem prestasi kerja secara berencana dan terarah terus dilakukan dalam tahun kedua Repelita III. Tujuannya adalah agar segenap pegawai negeri mempunyai kesetiaan dan ketaatan yang penuh kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah serta bersatu-padu, bermental baik, berwibawa, berdaya-guna, bersih, bermutu tinggi dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat dalam menjalankan tugas Pemerintahan dan pembangunan.

Usaha ini merupakan kelanjutan dari kegiatan-kegiatan yang di-laksanakan dalam Repelita I, Repelita II dan dalam Repelita-repelita berikutnya. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya usaha pembinaan meliputi (a) penyempurnaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian; (b)

1101

Page 54:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

penyempurnaan dasar-dasar penyusunan formasi pegawai; (c) pengadaan dan pengangkatan pegawai serta penyelesaian kepangkatan; (d) perbaikan penghasilan pegawai negeri dan Pejabat Negara; (e) perbaikan penghasilan pensiunan bekas pegawai negeri dan janda/dudanya; (f) penyempurnaan tata usaha kepegawaian; (g) peningkatan kemampuan manajemen para pejabat serta peningkatan keterampilan dan produktivitas kerja pegawai; dan (h) penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.

Page 55:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Dengan berbagai penyempurnaan di atas, di samping diberlakukannya penilaian pelaksanaan pekerjaan atas pegawai negeri yang obyektif seperti ditentukan dalam PP No. 10 tahun 1979, diharapkan akan semakin terjamin ketenangan dan kegairahan bekerja pegawai negeri dan pada gilirannya akan mendorong pegawai negeri untuk bekerja dengan lebih produktif, tertib dan teratur sehingga pelaksanaan tugas-tugas umum Pemerintahan dan pembangunan dapat terselenggara dengan lebih lancar.a. Penyempurnaan peraturan perundang-undangan

di bidang kepegawaianSebagai lanjutan usaha untuk lebih memantapkan

pembinaan pegawai negeri maka dalam tahun anggaran 1980/81 telah dikeluarkan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian dengan satu Undang-undang, sepuluh Peraturan Pemerintah dan tiga Keputusan Presiden dan sejumlah Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara.

Sebagaimana diketahui Undang-undang di bidang kepegawaian bersifat mengatur tentang pokok-pokok kepegawaian, dan Peraturan Pemerintah mengatur ketentuan pelaksanaannya, sedangkan dengan keputusan Presiden diatur pelaksanaan operasionalnya. Selanjutnya petunjuk pelaksanaan teknis dituangkan dalam Keputusan atau Surat Edaran Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara.

Perincian dari peraturan perundang-undangan tersebut adalah seperti tercantum dalam Tabe1 XXII — 3.

b. Penyempurnaan dasar-dasar penyusunan formasi 1102

Page 56:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

pegawai

Dasar-dasar penyusunan formasi bagi satuan-satuan organisasi Negara telah ditetapkan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No 5 tahun 1976 tentang formasi pegawai negeri. Tujuan penetapan dasar-dasar penyusunan formasi tersebut adalah agar masing-masing satuan-satuan organisasi negara dapat mempunyai jumlah dan mutu pegawai yang sesuai dengan beban kerja yang dipikulkan kepadanya. Dasar-dasar penyusunan formasi adalah :

Page 57:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

(i) Jenis Pekerjaan,(ii) Sifat Pekerjaan,(iii) Perkiraan beban kerja dan perkiraan kapasitas

seorang pegawai dalam jangka waktu tertentu,(iv) Prinsip pelaksanaan pekerjaan,(v) Jenjang dan jumlah pangkat dan jabatan yang

tersedia dalam satuan organisasi yang bersangkutan,

(vi) Peralatan yang tersedia, dan(vii) Kemampuan Keuangan Negara.

Sebagai langkah pertama ke arah itu maka sejak Repelita II telah diadakan inventarisasi jabatan dengan maksud untuk dapat mengetahui semua jumlah dan jenis jabatan yang ada pada organisasi Pemerintah. Pengertian jabatan dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu sudut struktural dan sudut fungsional (non struktural). Jabatan dari sudut struktural ialah jabatan yang secara tegas tercantum pada suatu organisasi Pemerintah yang bersangkutan, sedangkan jabatan non struktural ialah jabatan yang tidak nyata-nyata tercantum pada struktur organisasi Pemerintahan, akan tetapi adanya diperlukan untuk dapat melaksanakan tugas pokok organisasi Pemerintahan yang bersangkutan.

Dalam tahun kedua Repelita III usaha inventarisasi masih diteruskan dengan melengkapi daftar jabatan yang telah terkumpul dari instansi Pusat maupun Daerah, sedangkan terhadap jabatan-jabatan yang telah terkumpul setelah diadakan penelitian akan disusun suatu daftar jabatan.

Inventarisasi jabatan adalah sebagai dasar dalam membuat uraian jabatan, penggolongan jabatan dan penilaian jabatan selanjutnya. Apabila kegiatan-kegiatan tersebut telah dapat diselesaikan maka

1103

Page 58:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

akan diperoleh landasan bagi penyusunan formasi pegawai negeri yang sebenarnya.c. Pengadaan dan pengangkatan pegawai serta

penyelesaian pangkatnya.

Page 59:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

TABEL XXII — 3PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TELAH DITETAPKAN TAHUN 1980/81 SEBAGAI

PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG No. 8 TAHUN 1974

BentukPeraturan

NomorUrut

Nomor Tahun P e r i h a l

Undang- 1 12 1980 Hak Keuangan/Administratif Pimpinan dan Anggota Lem-undang baga Tertinggi/Tinggi Negara serta Bekas Pimpinan Lem-baga Tertinggi/Tinggi Negara dan Bekas Anggota Lembaga

PeraturanPemerintah

1 30 1980 Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

2 37 1980 Pengangkatan Pegawai Yayasan Televisi Republik Indonesiamenjadi Pegawai Negeri Sipil.

3 44 1980 Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 1974tentang Gaji/Gaji Kehormatan/Uang Kehormatan Ketua,

4 45 1980 Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 1980tentang Pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan Pensiun

5 46 1930 Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1980tentang Pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan BagiPerintis Pergerakan

Kemerdekaan/Kebangsaan dan 6 47 1980 Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1980tentang Pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan Bagi

7 48 19110 Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1980tentang Hak Keuangan/Administrasi Kepala Daerah/WakilKepala Daerah dan Bekas Kepala Daerah/Wakil

8 49 1980 Pemberian Tunjangan Tambahan Penghasilan Bagi PensiunJanda/Duda Pegawai Negeri Sipil.

9 50 1980 Hak Keuangan/Administratif Menteri Negara dan Bekastalented Negara aorta janda/dudanya.10 51 1980 Penetapan kembali/Penyesuaian Pensiun Pokok bakes Pe-jabat Negara.11 55 1980 Pengangkatan Kepala Kelurahan dan Perangkat Kelurahanmenjadi Pegawai Negeri Sipil.12 12 1981 Perawatan Tunjangan Cacat, dan Uang Duka Pegawai Negeri Sipil.Keputusan

Presiden1 67 1980 Badan Pertimbangan Kepegawaian.

2 69 1980 Perubahan pada lampiran A, B, C dan F Keputusan PresidenNo. 15 tahun 1977 tentang Tunjangan Jabatan Strukturalsebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

3 71 1980 Pengalihan Ionia Kepegawaian Pegawai Negeri Sipil Daerahyang memangku Jabatan Guru dan Tenaga Administrasi

Page 60:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Pengadaan pegawai negeri dimaksudkan untuk mengisi formasi yang lowong pada masing-masing satuan organisasi Pemerintah. Dalam tahun anggaran 1980/81 pengangkatan calon pegawai negeri pada masing-masing Departemen dan Lembaga adalah sejumlah 150.125 orang.

Selain dari pada pengangkatan tersebut di atas maka telah diangkat pula :(i) Pegawai/Guru SD/Guru Agama SD yang diang-

kat berdasarkan Inpres No. 6 tahun 1980 50.000 orang

(ii) Tenaga-tenaga medis dan para medis di Pusat Kesehatan Masyarakat yang diangkat berdasar-kan Inpres No. 7 tahun 1980

4.535 orang

Jumlah 54.535 orang

Dalam hubungan ini perlu dikemukakan bahwa dalam pengadaan pegawai negeri diperhatikan komposisi dengan tidak terlampau banyak golongan I dibandingkan dengan golongan II ke atas Langkah-langkah yang selalu diambil ialah dengan kebijaksanaan pengadaan pegawai baru yang dititik beratkan pada tenaga-tenaga ahli dan tenaga-tenaga kejuruan.

Selanjutnya sebagai pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 55 tahun 1980 tentang Pengangkatan Kepala Kelurahan dan Perangkat Kelurahan menjadi pegawai negeri sipil, jo. Undang-undang No. 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, maka telah diadakan pencatatan yang

1105

Page 61:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

kemudian diperoleh data bahwa di seluruh Indonesia terdapat sebanyak 34.230 orang lurah.

Perincian jumlah Kepala Kelurahan dan Perangkat Kelurahan yang diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil adalah sebagaimana dapat dilihat pada Tabel XXII — 4.

Mengenai kepangkatan dapat dikemukakan bahwa jumlah pegawai negeri yang bekerja pada Departemen/Lembaga yang mengalami kenaikan pangkat dalam tahun anggaran 1980/81 adalah

Page 62:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

TABEL XXII — 4PENYELESAIAN PENGANGKATAN KEPALA/PERANGKAT

KELURAHAN *) MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL, 1980/81(Unit pengangkatan)

No.Daerah Tingkat I/Propinsi

Jumlah Kepala/Perangkat

Ke-Lurahan

Penyelesaian S i s a

1. Daerah Istimewa Aceh 784 428 3562. Sumatera Utara 2.534 1.370 1.1643. Sumatera Barat 2.842 1.792 1.0504. R i a u 1.162 574 5885. J a m b i 714 139 5756. Sumatera Selatan 1.127 549 5787. B e n g k u l u 553 190 3638. L a m p u n g 532 195 3379. D K I Jakarta 1.652 2 1.650

10. Jawa Barat 2.219 1.975 24411. Daerah Istimewa Yogya-

Karta 315 192 12312. Jawa Tengah 4.249 3.632 61713. Jawa Timur 4.557 3.531 1.02614. Kalimantan Barat 406 244 16215. Kalimantan Tengah 679 265 41416. Kalimantan Selatan 770 458 31217. Kalimantan Timur 805 321 48418. Sulawesi Utara 1.918 1.227 69119. Sulawesi Tengah 595 422 17320. Sulawesi Selatan 2.072 1.503 56921. Sulawesi Tenggara 1.155 324 83122. B a l i 553 228 32523. Nusa Tenggara Barat 399 293 10624. Nusa Tenggara Timur 665 332 33325. M a l u k u 511 53 45826. Irian Jaya 462 165 297

J u m l a h : 34.230 20.404 13.826

*') Tidak Termasuk Kepala/Perangkat Kelurahan yang telah berstatus sebagai pegawai Negeri

1106

Page 63:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

223.721 orang. Jumlah kenaikan pangkat dalam tahun anggaran sebelumnya ialah 201.298 orang, sehingga dengan demikian pertambahan kenaikan pangkat dalam tahun anggaran 1980/81 dibanding-kan dengan tahun anggaran sebelumnya ialah 111,14%.

Lebih banyak pegawai negeri yang memperoleh kenaikan pangkat dalam tahun anggaran 1980/81 disebabkan antara lain :(1) sebagai hasil pemeliharaan data kepegawaian

yang makin sempuma;

(ii) adanya usaha secara terus-menerus agar pegawai negeri dapat memperoleh kenaikan pangkat tepat pada waktunya, untuk mana telah ditetapkan standarisasi formulir usul-usul kenaikan pangkat yang merupakan penyeragaman dan penyederhanaan administrasi;

(iii)makin bertambahnya jumlah pegawai yang terlatih pada masingmasing Departemen dan Lembaga.

d. Perbaikan penghasilan pegawai negeri dan pejabat Negara.

Sebagai usaha untuk meningkatkan kegairahan bekerja maka Pemerintah secara bertahap dan secara nyata berusaha memperbaiki penghasilan pegawai negeri dan pejabat Negara dalam batas-batas kemampuan keuangan Negara.

Dalam tahun anggaran 1980/81 usaha Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri dan pejabat Negara ialah :(i) pemberian tunjangan perbaikan penghasilan

kepada pegawai negeri dan pejabat Negara terhitung mulai tanggal 1 April 1980 berdasar

1107

Page 64:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 1980, ialah bagi golongan I sebesar 60 % dari penghasilan, bagi golongan II sebesar 50 % dari penghasilan, bagi golongan III sebesar 40 % dari penghasilan, bagi golongan IV sebesar 40 % dari penghasilan, bagi pejabat Negara sebesar 40 % dari penghasilan, dan bagi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat yang tidak merangkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat sebesar 40 % dari uang kehormatan.

Page 65:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

(ii) perbaikan pemberian tunjangan kepada pegawai negeri dan pejabat Negara terhitung mulai tanggal 1 Januari 1981 berdasar Peraturan Pemerintah No. 47 tahun 1980 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 1980, sehingga tunjangan perbaikan penghasilan meningkat lagi, ialah bagi golongan I dari 60 % menjadi 100 % dari penghasilan, bagi golongan II dari 50 % menjadi 80 % dari penghasilan, bagi golongan III dari 40 % menjadi 65 % dari penghasilan, bagi golongan IV dari 40 % menjadi 60 % dari penghasilan, bagi pejabat Negara dari 40 % menjadi 60 % dari penghasilan dan bagi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat yang tidak merangkap anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari 40 % menjadi 60 % dari uang kehormatan.Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No.

44 tahun 1980 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 1974 tentang Gaji/Gaji Kehormatan/Uang Kehormatan Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara yang berlaku sejak 1 Januari 1981 ditetapkan perubahan gaji pokok bagi pejabat Negara tersebut.

Adapun perkembangan perbaikan penghasilan rata-rata pegawai negeri adalah sebagai tersebut dalam Tabel XXII — 5, sedangkan perbaikan penghasilan pejabat Negara juga disesuaikan dengan perbaikan penghasilan rata-rata pegawai negeri.

Mengenai pegawai bekas Trikora, yaitu pegawai yang sudah bertugas di Irian Jaya sebelum 1 Mei 1969, yang menerima penghargaan berdasarkan Keppres No. 62 tahun 1979, sampai dengan 31 Maret 1981 adalah sebanyak 2.307 orang.

e. Perbaikan penghasilan pensiun1108

Page 66:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Sejalan dengan perbaikan penghasilan pegawai negeri maka secara bertahap diusahakan pula perbaikan penghasilan dari para penerima pensiun/tunjangan yang bersifat pensiun.

Dengan Peraturan Pemerintah No. 45 tahun 1980 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 1.5 tahun 1980 tentang Pemberian Tunjangan Perbaikan Penghasilan Pensiun bagi Penerima

Page 67:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

TABEL XXII — 5PERBAIKAN PENGHASILAN RATA-RATA PEGAWAI NEGERI SIPIL,

1979/80 dan 1980/81

1109

Page 68:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Pensiun/Tunjangan Yang Bersifat Pensiun, maka kepada penerima pensiun/tunjangan yang bersifat pensiun terhitung mulai tanggal 1 Januari 1981 diberikan setiap bulan tunjangan perbaikan penghasilan pensiun dari 35% menjadi 50% dari penghasilan.

Dalam rangka perbaikan penghasilan bekas pejabat Negara serta janda/dudanya telah dikeluarkan Undang-undang dan Peraturan- peraturan Pemerintah sebagai berikut:(i) Undang-undang No. 12 tahun 1980 tentang Hak

Keuangan/ Administratif Pimpinan dan Anggota Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara serta Bekas Pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Bekas Anggota Lembaga Tinggi Negara.

(ii) Peraturan Pemerintah No. 48 tahun 1980 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1980 tentang Hak Keuangan/Administratif Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan Bekas Kepala Daerah/Bekas Wakil Kepala Daerah serta Janda/Dudanya.

(iii) Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 1980 tentang Hak Keuangan/Administratif Menteri Negara dan Bekas Menteri Negara serta Janda/Dudanya.

(iv) Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1980 tentang Penetapan Kembali/Penyesuaian Pensiun Pokok Bekas Pejabat Negara yang berlaku mulai tanggal 1 April 1981.

Sampai akhir tahun anggaran 1980/81 bekas pejabat Negara dan janda/dudanya yang berhak mendapat penyesuaian pensiun pokok tercatat sebanyak 1.641 orang dengan perincian sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel XXII — 6.

Dalam pada itu perkembangan perbaikan

1110

Page 69:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

penghasilan penerima pensiun/tunjangan yang bersifat pensiun pegawai negeri sipil dalam Repelita III adalah sebagai tercantum dalam Tabel XXII — 7.f. Penyempurnaan tata usaha kepegawaian

Dalam rangka usaha peningkatan pembinaan pegawai negeri atas dasar sistem karier dan sistem prestasi kerja sangat diperlukan adanya data kepegawaian yang terpelihara, lengkap, dapat dipercaya dan

Page 70:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

TABEL XXII — 6

PERBAIKAN PENGHASILAN RATA-RATA PENSIUNAN BEKAS PEJABAT NEGARA,

1979/80 dan 1980/81

( dalam rupiah)

No. Jenis Bekas Pejabat Negara1-4-1979

s/d31-3-1980

1-4-1980s/d

31-12-1980

1-1-1981s/d

31-3-1981

K e t e r a n g a n

1. Bekas Menteri Negara 166:500 224.800 249.800 a. Setiap Pejabat Negara-dianggapmempunyai seorang isteri/suami

2. Bekas Ketua MPR, DPR, DPA,BEPEKA, BPKNIP, dan MA

166.500 224.800 249.800 dan 3 orang anak.

3. Bekas Wakil Ketua MPR, DPR,DPA, BEPEKA, BPKNIP dan MA

146.550 197.900 229.800 b. Dalam perhitungan ini belum ter-masuk tunjangan pangan.

4. Bekas Ketua Muda MA 116.550 157.400 219.800 c. Belum dikurangi ASKES sebesar 2%dari penghasilan.

5 . Bekas Anggota DPR, DPA,BEPEKA, BPKNIP dan MA

99.900 134.900 209.900 d. Pada bulan Januari 1980 diberikanpensiun tambahan sebesar pengha-silan pensiun sebulan berdasarkan

6. Bekas Kepala Daerah Tingkat I 99.900 134.900 209.900 PP No. 38 tahun 1979.

7. Bekas Wakil Kepala DaerahTingkat I

79.950 107.900 119.900 e. Sejak 1-1-1981 diberikan perbaikanpenghasilan pensiun sebesar 50%

8. Bekas Kepala Daerah Tingkat II 66.600 90.000 99.900 dari penghasilan berdasarkan PPNo. 45 tahun 1980.

9. Bekas Wakil Kepala DaerahTingkat I I 59.950 81.000 90.9001111

Page 71:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

TABEL XXII - 7

PERBAIKAN PENGHASILAN RATA-RATA PENSIUNAN PEGAWAI NEGERI SIPIL,1979/60 dan 1980/61

(dalam rupiah )

1112

Page 72:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

dapat ditemukan apabila diperlukan. Alas dasar data yang demikian maka penyelenggaraan tata usaha kepegawaian akan berjalan tertib dan teratur.

Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka usaha tersebut pada tahun. anggaran 1980/81 adalah sebagai berikut:(i) penetapan NIP bagi calon pegawai negeri

sebanyak 141.111 orang;(ii) pemberian KARPEG bagi calon pegawai negeri

yang diangkat menjadi pegawai negeri sebanyak 118.999 orang;

(iii) perekaman data setiap pegawai negeri serta perkembangannya ke dalam pita magnetic, dan

(iv) penyusunan berkas pegawai negeri ke dalam almari khusus yang diperuntukkan untuk itu.

Kecuali hal-hal yang dikemukakan di atas, maka telah diberikan pula kepada masing-masing Pimpinan Departemen, Lembaga dan Daerah tingkat I daftar pegawai negeri dalam lingkungannya masing-masing yang perlu mendapat perhatian dalam pengelolaannya.

Dengan kegiatan-kegiatan tersebut maka pada masa-masa mendatang diharapkan akan dapat lebih ditingkatkan pembinaan pegawai negeri.g. Peningkatan kemampuan manajemen para

pejabat serta peningkatan keterampilan dan produktivitas kerja pegawaiSejalan dengan penyempurnaan di bidang

kelembagaan dan ketatalaksanaan maka telah diusahakan pula peningkatan mutu pegawai negeri agar aparatur Pemerintah diisi oleh tenaga-tenaga yang memenuhi persyaratan jabatan dan pekerjaan nya melalui berbagai pro-gram pendidikan dan latihan untuk mendukung pembinaan pegawai atas

1113

Page 73:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

dasar sistem karier dan sistem prestasi kerja. Di samping tujuan umum tersebut di atas tujuan khusus program-program pendidikan dan latihan pegawai negeri ialah:(i) mengusahakan perbaikan sikap dan kepribadian

pegawai negeri sesuai dengan tuntutan tugas dan jabatan sekarang maupun yang akan dijabatnya;

Page 74:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

(ii) membina kesatuan berpikir dan kesatuan bahasa di kalangan pegawai negeri untuk kesatuan gerak yang meliputi pembinaan kerjasama, dan

(iii) menunjang pelaksanaan pembangunan.Ruang lingkup pembinaan pendidikan dan latihan

pegawai negeri meliputi bidang yang luas, yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:(i) bidang teknis fungsional, yaitu yang

bersangkutan dengan keterampilan teknis sesuatu pekerjaan berkenaan dengan tugas pokok dan tanggung-jawab fungsional dari sesuatu Departemen/ Lembaga;

(ii) bidang administrasi, bank umum maupun pembangunan; administrasi umum menyangkut peningkatan kemampuan organisasi dan manajemen yang disyaratkan bagi jabatan pimpinan, se-dangkan administrasi pembangunan ber kepentingan dengan peningkatan kemampuan perencanaan, pelaksanaan, pengendali-an dan penilaian serta kegiatan-kegiatan khusus pembangunan.

Kesemua program-program tersebut pada akhirnya bertujuan untuk menyempurnakan dan meningkatkan kemampuan aparatur Pemerintah dalam penyelenggaraan tugas-tugas umum Pemerintahan dan terutama tugas-tugas pembangunan.

Pembinaan dan koordinasi penyelenggaraan pendidikan dan latihan pegawai negeri adalah menjadi tanggung jawab dan wewenang Lembaga Administrasi Negara berdasarkan Keppres No. 5 tahun 1971, Keppres No. 34 tahun 1972 dan Inpres No. 15 tahun 1974. Kegiatan pembinaan dan koordinasi dilaksanakan dengan memberikan pedoman, konsultasi, perumusan kebijaksanaan teknis dan membantu penyelenggaraan pendidikan 1114

Page 75:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

dan latihan baik di instansi pusat maupun daerah.Di antara program-program pendidikan dan

latihan di bidang administrasi yang terutama ialah program pada Sekolah Staf dan Pimpinan Administrasi (SESPA) yang dimaksudkan untuk mempersiapkan pegawai yang potensial untuk menduduki jabatan eselon II atau memantapkan kemampuan mereka yang telah menduduki eselon II tersebut. Dalam lingkungan Pemerintah diusahakan hanya ada satu

Page 76:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

SESPA saja yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara. Untuk maksud tersebut pada waktu ini sedang dibangun gedung kampus SESPA dan sementara kampus tersebut belum selesai maka SESPA selain diselenggarakan secara interdepartmental juga dilakukan pada Departemen-departemen. Penyelenggaraan SESPA selama tahun kedua Repelita III adalah sebagai tentera pada Tabel XXII — 8.

Selanjutnya program pendidikan dan latihan administrasi tingkat madya, tingkat lanjutan dan tingkat dasar dewasa ini terus dikembangkan. Program-program ini telah menjadi program pendidikan dan latihan penjenjangan bagi pegawai negeri yang dipromosikan ke jenjang jabatan setingkat lebih tinggi dalam golongan jabatan pim-pinan.

Program pendidikan dan latihan pegawai lainnya yang perlu dikemukakan adalah Program Perencanaan Nasional (PPN) yang dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dasar dan berbagai tehnik yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Pada tahun kedua Repelita III telah dilaksanakan program angkatan ke 10 yang diikuti oleh 37 orang pejabat. Sampai dengan tahun kedua Repelita III Program Perencanaan Nasional yang diselenggarakan sejak tahun 1972 telah menghasilkan 460 orang lulusan.

Perlu pula dikemukakan bahwa dewasa ini oleh LAN telah dikembangkan koordinasi program pendidikan dan latihan luar negeri yang meliputi :(i) program yang diselenggarakan di dalam negeri

dengan tenaga ahli dari luar negeri sebagai instruktur/tenaga pengajar, dan

(ii) penugasan kepada pegawai negeri untuk

111

Page 77:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

mengikuti program di luar negeri baik untuk jangka waktu pendek maupun panjang.

h. Penyelenggaraan penataran Redman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.Berdasarkan Instruksi Presiden No. 10 tahun 1978

telah diadakan penataran mengenai Undang-Undang Dasar 1945 dan hasil-hasil Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 1978, yaitu Ketetapan No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan

Page 78:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

TABEL XXII— 8

JUMLAH LULUSAN SESPA,1974/75 S/D 1978/79 DAN 1979/80 -1980181

Departemen dan Lembaga 1974/75 s/d 1978/79(Repelita II)

1979/80 1980/81

Departemen Dalam Negeri 121 34 35Departemen Luar NegeriDepartemen Pertahanan

129 — —

dan Keamanan 141 — 29Departemen Kehakiman 130 23 24Departemen Penerangan 90 20 —Departemen KeuanganDepartemen Perdagangan

— — —

dan Koperasi 75 31 —Departemen Pertanian 83 30 28Departemen PerindustrianDepartemen Pertambangan

194 37 —

dan EnergiDepartemen Pekerjaan

— — 30

Umum 288 — —Departemen PerhubunganDepartemen Pendidikan

276 — 45

dan Kebudayaan 168 30 29Departemen Kesehatan 79 34 27Departemen Agama 109 31 30Departemen SosialDepartemen Tenaga Kerja

68 — 24

dan TransmigrasiLembaga AdministrasiNegara (SESPA inter-

274 — 30

departemental) 549 28 30

Jumlah : 2.774 298 361

Pancasila, dan Ketetapan No. IV/MPR/1978 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara.

Penataran dilaksanakan secara bertingkat, yaitu :(i) Penataran calon Penatar Tingkat Nasional;(ii)Penataran Tingkat Nasional;

1116

Page 79:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

(iii)Penataran Tingkat Instansi Pusat dan Tingkat Propinsi;(iv) Penataran Tingkat Kabupaten/Kotamadya; dan(v) Penataran Tingkat Kecamatan.

Demikian pula penataran dilaksanakan secara bertahap, yaitu :

(i) Penataran Tipe A yang diikuti oleh pegawai negeri golongan III ke atas atau yang dipersamakan dengan itu;

(ii) Penataran Tipe B yang diikuti oleh pegawai negeri golongan II atau yang disamakan dengan itu;

(iii)Penataran Tipe C yang diikuti oleh pegawai negeri golongan I atau yang disamakan dengan itu.

Penataran calon Penatar Tingkat Nasional dan Penataran Tingkat Nasional telah diselenggarakan sejak bulan September 1978 dan berakhir pada bulan Februari 1980 dengan jumlah peserta sebanyak 4.186 orang.

Peserta Penataran Tingkat Instansi Pusat, Propinsi dan Kabupaten/ Kotamadya Tipe A sampai dengan 31 Maret 1981 seluruhnya berjumlah 281501 orang. Seterusnya peserta Penataran Tingkat Instansi Pusat, Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya/Kecamatan Tipe B sampai dengan 31 Maret 1981 seluruhnya berjumlah 411.221 orang, sedangkan peserta Penataran Tingkat Pusat. Propinsi, dan Kabupaten/Kotamadya/Kecamatan Tipe C sampai dengan 31 Maret 1981 berjumlah 82.930 orang.

Di samping itu telah diikutsertakan dalam penataran para pimpinan/anggota organisasi yang seasas dengan Korpri sebagai pendengar yang hingga

1117

Page 80:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

sekarang berjumlah 33.471 orang.Dengan demikian jumlah seluruh peserta

penataran sampai dengan 31 Maret 1981 adalah sebanyak 777.652 orang. Perincian menurut tipe penataran adalah sebagai tercantum dalam Tabel XXII — 9.

7. Penyempurnaan administrasi bidang-bidang lain

Dalam rangka penyempurnaan dan penertiban administrasi, pada tahun 1980/81 berbagai usaha telah pula dilakukan antara lain di bidang administrasi pengerahan penerimaan negara, administrasi ma-

Page 81:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

TABEL XXII — 9PESERTA PENATARAN TINGKAT NASIONAL, INSTANSI PUSAT,PROPINSI, KABUPATEN/KOTAMADYA DAN KECAMATAN TIPE A,

TIPE B, DAN TIPE C, KEADAAN SAMPAI DENGAN 31 MARET 1981

(orang)

J u m l a hNo. U r a i a n

Peserta Pendengar

1. Penataran tingkat National 4.186 *) 159

2. Penataran tingkat Instansi Pusat Tipe "A"a. Departemen/Lembaga 25.075 1.431b. Bank/Perum/PN/PT 10.529 594

3. Penataran tingkat Propinsi Tipe "A" 77.256 2.6914. Penataran tingkat

Kabupaten/KotamadyaTipe "A"

166.455 6.437

5. Penataran tingkat Instansi Pusat Tipe "B"a. Departemen/Lembaga 41.165 702b. Bank/Perum/PN/PT 18.636 1.149

6. Penataran tingkat Propinsi Tipe "B" 80.285 4.403

7. Penataran tingkat Tipe "B" 271.135 13.423

8. Penataran tingkat Instansi Pusat Tipe "C"a. Departemen/Lembaga 19.695 17b. Bank/Perum/PN/PT 6.500 61

9. Penataran tingkat Propinsi Tipe "C" 18.252 508

10. Penataran tingkat Tipe "C" 38.483 1.896

J u m l a h : 777.652

33.471

1118

Page 82:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

*) Termasuk Penatar tingkat Nasional Angkatan I

Page 83:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

terial dan pengelolaan perlengkapan, administrasi pengadaan barang/ peralatan Pemerintah, administrasi perijinan, kearsipan dan sebagainya.

Mengenai administrasi pengerahan penerimaan negara Pemerintah secara terus menerus melakukan berbagai perbaikan dalam sistem perpajakan, perbaikan aparatur serta intensifikasi penerimaan Negara di bidang perpajakan (termasuk bea cukai) dan penertiban di bidang penerimaan non-tax. Hal itu mengingat bahwa pendapatan Negara merupakan unsur yang menentukan bagi APBN yang diusahakan selalu meningkat. Dalam rangka tersebut telah dirumuskan pokokpokok kebijaksanaan untuk mengamankan penerimaan Negara dari hasil pemungutan pajak langsung yang meliputi penyempurnaan pengelolaan SPT, peningkatan pengawasan dan penyederhanaan penyelesaian surat keberatan. Pemerintah telah pula mengambil langkah kebijaksanaan untuk menghidupkan kembali Majelis Pertimbangan Pajak pada tahun 1981 yang antara lain mengikutsertakan Kamar Dagang dan Industri Indonesia dalam keanggotaan nya. Badan ini akan menangani perbedaan pendapat yang sering terjadi di kalangan pengusaha dan petugas pajak mengenai masalah perpajakan.

Administrasi perlengkapan Pemerintah yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari administrasi negara juga terus diusahakan penyempurnaan nya. Dewasa ini sedang dirumuskan ketentuan pokok penghapusan barang milik Negara yang terpadu dan seragam di semua instansi Pemerintah. Untuk keperluan itu Departemen Keuangan melalui Proyek Pengembangan Sistem Pengadaan dan Administrasi Pengurusan Barang telah mengadakan temu karya yang diikuti oleh para pejabat yang menangani masalah perlengkapan di

1119

Page 84:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

tiap Departemen/Lembaga. Masalah penghapusan barang milik Negara ini tidak kalah pentingnya dengan masalah lainnya dalam siklus logistik seperti perencanaan, penentuan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, penyimpanan, penyaluran, pemeliharaan serta pengendalian. Tanpa adanya peraturan penghapusan dapat mengakibatkan kerugian Negara antara lain dengan timbulnya biaya pengamanan dan pemeliharaan di samping akan berkurangnya nilai ekonomis barang yang seharusnya dihapus.

Page 85:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Dalam pada itu untuk kelancaran pendayagunaan dan kehasilgunaan pengadaan barang-barang/peralatan yang diperlukan oleh Departemen/Lembaga dengan Keppres No. 10 tahun 1980 telah dibentuk Team Pengendali Pengadaan Barang/Peralatan Pemerintah. Team yang diketuai oleh Merited Sekretaris Negara bertugas mengen-dalikan dan mengkoordinasi pengadaan atau pembelian barang/peralatan tertentu yang dilakukan Departemen/Lembaga sesuai dengan prioritas dan dengan anggaran yang dapat disediakan, sehingga pelaksanaannya dapat berjalan lancar, berdayaguna dan berhasilguna.Tugas-tugas pengendalian dan koordinasi tersebut meliputi :a. penetapan standar surat perjanjian/kontrak untuk

berbagai pemborongan/pembelian termasuk pembelian tanah serta pedoman penggunaan standar kontrak tersebut;

b. koordinasi pelelangan pekerjaan untuk pemborongan/pembelian dengan nilai di atas Rp. 500 juta;

c. penetapan pekerjaan pemborongan/pembelian tanpa pelelangan untuk nilai pemborongan/pembelian di atas Rp. 500 juta.

d. pengadaan dan penetapan tatacara pengadaan kendaraan ber-motor serta barang-barang lain yang ditetapkan oleh Team pengendali Pengadaan untuk keperluan Departemen/Lembaga/ Kantor/Satuan Kerja/Proyek yang dilaksanakan secara terpusat oleh Sekretariat Negara.Keppres No. 10 tahun 1980 tentang pembentukan

Team Pengendali Pengadaan Barang/Peralatan Pemerintah telah dilengkapi dengan Keppres No. 15 tahun 1980 tentang tatacara penyediaan dana dan

1120

Page 86:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

tatacara pelaksanaan pembayaran dalam rangka pengadaan barangbarang/peralatan Pemerintah.

Penyempurnaan tatacara dalam rangka pembinaan dunia usaha juga dikembangkan terus. Antara lain pembinaan itu dilakukan dengan usaha penyederhanaan sistem perijinan. Departemen Perdagangan dan Koperasi pada tahun pertama Repelita III telah berhasil menyempurnakan tatacara pengajuan permohonan, penanganan dan pengeluaran surat ijin usaha perdagangan (SIUP) yang jauh lebih sederhana dari masa sebelumnya. Dalam prosedur pemberian SIUP

Page 87:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

antara lain dihilangkan persyaratan pelengkapan surat-surat keterangan tertentu sehingga lebih membantu kelancaran pengusahaan, terutama bagi pengusaha golongan ekonomi lemah. Pada tahun kedua Repelita III oleh Departemen Pertanian telah disempurnakan syaratsyarat clan tatacara permohonan dan pemberian ijin usaha peternakan. Pada tahun-tahun mendatang diharapkan pengaturan yang lebih mantap mengenai perijinan usaha di bidang-bidang lain. Dengan demikian diharapkan tercipta iklim yang merangsang kesempatan untuk berpartisipasi dalam pembangunan bagi pengusaha melalui lebih adanya kepastian hukum dan kepastian usaha.

Mengenai kearsipan Negara dapat dikemukakan bahwa usaha penyempurnaan terus dilakukan agar keseluruhan penyelenggaraan kearsipan pada aparatur pemerintah, baik tingkat pusat maupun tingkat daerah, merupakan sistem yang baik dan yang dianut sehingga terdapat keseragaman. Pembinaan dan pengembangan kearsipan dalam tahun kedua Repelita III terus ditingkatkan, terutama untuk pengelolaan arsip dinamis aktif berdasarkan sistem yang kernudian dikenal sebagai sistem kearsipan pola baru atau sistem kartu kendali. Dengan melalui berbagai uji-coba maka dapat dikatakan bahwa sistem kearsipan kartu kendali telah cukup mantap untuk diterapkan secara menyeluruh dan yang dalam penerapannya dapat dilaksanakan menurut tugas pokok, fungsi dan kondisi instansi masing-masing.

Dalam rangka usaha penerapan sistem kearsipan kartu kendali maka dengan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 30 tahun 1979 dan Instruksi Menteri Dalam Negeri No. 1 tahun 1980 sistem ke-arsipan kartu kendali telah ditetapkan sebagai sistem

1121

Page 88:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

yang digunakan di seluruh jajaran Departemen Dalam Negeri, termasuk Pemerintah Daerah. Dengan demikian sistem kearsipan kartu kendali yang diguna-kan untuk mengelola arsip-arsip dinamis aktif telah menyebar dan dikenal oleh instansi-instansi Pemerintah di seluruh Indonesia.

Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 1979 tentang penyusutan arsip, maka pada tahun 1980/81 telah ditingkatkan kegiatan-kegiatan untuk pelaksanaannya. Beberapa Departemen/ Lembaga, bahkan juga beberapa badan usaha negara telah mulai

Page 89:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

menangani arsip-arsip dinamis-inaktif dalam rangka penyusutan. Mengenai bidang kearsipan states juga dilanjutkan kegiatan usaha penertiban arsip-arsip statis yang penting sebagai bahan pertanggung-jawaban nasional dan bahan bukti perjuangan bangsa.

D. SISTEM PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN DAN PENGAWASAN KEUANGAN NEGARA

1. PendahuluanAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara,

khususnya Anggaran Pembangunan, merupakan rencana operasional tahunan dari Repelita yang diusahakan mencerminkan pola kebijaksanaan, prioritas dan program dari Repelita untuk tahun bersangkutan. Dalam sistem anggaran klasifikasi penyediaan biaya pembangunan dilakukan secara fungsional menurut program-program yang akan dilakukan. Anggaran pembangunan berorientasi dan diarahkan kepada pelaksanaan program-program yang masing-masing diperinci seterusnya dalam penyediaan biaya untuk tiap proyek pembangunan. Dari praktek pelaksanaan sistem pembiayaan pembangunan yang tahun demi tahun mengalami penyempurnaan maka telah berhasil dikembangkan asas-asas sesuai dengan apa yang disebut "performance budgeting":

Dalam penyusunan anggaran pendapatan dan belanja negara Pemerintah selalu berpegang pada 4 prinsip sebagai berikut:a. anggaran berimbang yang dinamis;

b. dana-dana pembangunan darn dalam negeri harus makin besar;c. penentuan prioritas yang tetap;

d.1122

Page 90:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

d. bekerja berdasarkan program yang terpadu.Pada tahun anggaran 1980/81 sebagaimana pula

pada tahuntahun anggaran sebelumnya, sistem pembiayaan pembangunan telah mengalami berbagai penyempurnaan. Sistem pembiayaan pembangunan yang meliputi tatacara penyelenggaraan pembiayaan untuk tahun anggaran 1980/81 ditetapkan dengan Keputusan Presiden No. 14 A tahun 1980. Dalam bidang ini telah dilakukan berbagai penyempurnaan yang cukup berarti dibandingkan dengan ketentuan-ketentuan sebe-

Page 91:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

lumnya. Sasaran penyempurnaan Keppres No. 14 tahun 1979 menjadi Keppres No. 14 A tahun 1980 secara menyeluruh dibagi dalam 2 hal :

a. penyempurnaan aparatur Pemerintah agar pelaksanaan APBN lebih lancar dan proyek pembangunan terlaksana pada waktunya melalui peningkatan pengawasan, terutama pengawasan yang melekat pada fungsi pimpinan terhadap bawahan. Diadakan pula penyempurnaan berbagai dokumen dalam pelaksanaan anggaran;

b. penyempurnaan dengan sasaran agar pengaturan pelaksanaan APBN sekaligus juga mendukung kebijaksanaan pemerataan.

Di samping usaha-usaha penyempurnaan dalam penyusunan anggaran maka secara, terus menerus diusahakan peningkatan kemampuan perencanaan proyek-proyek atau perencanaan penggunaan dana pembangunan, perbaikan tatacara penyelenggaraan penyediaan anggaran serta penyempurnaan tata hubungan kerja antara instansiinstansi yang terlibat dalam kegiatan penyusunan, pembiayaan pem-bangunan serta administrasi pembiayaannya. Tujuan penyempurnaan ini adalah supaya penyediaan biaya menjadi lebih terarah, wajar, tidak menghambat, tetapi tidak pula memberi peluang bagi kebocoran dan pemborosan.

Selanjutnya dalam usaha lebih menyerasikan pembangunan yang bersifat nasional maupun yang akan dilaksanakan oleh daerah-daerah, telah disempurnakan pula tatacara pembiayaan pembangunan pada tingkat daerah. Penyempurnaan yang penting dalam program-program bantuan kepada daerah-daerah yang dikenal sebagai program/proyek Inpres meliputi keseragaman format,

1123

Page 92:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

sistematika, penggunaan kriteria yang sama dalam prosedur perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelaporan bantuan pembangunan. Dalam hal pengorganisasian diadakan penyempurnaan yang mengarah kepada fungsionalisasi dinas-dinas yang bersangkutan. Kesemuanya itu adalah untuk terus meningkatkan kemampuan membangun, karena besarnya kemampuan membangun yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah akan memperbesar pengaruh pemerataan pembangunan secara nasional.

Page 93:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Kemudian untuk dapat memberi dukungan kepada pembiayaan pembangunan, maka pada tahun anggaran 1980/81 juga diusahakan penyempurnaan sistem pembiayaan rutin, sistem penyediaan kredit yang disalurkan melalui perbankan serta sistem penyediaan dana untuk penyertaan modal Pemerintah dalam badan-badan usaha negara.

Sistem pengendalian proyek-proyek pembangunan sebagai sistem yang memungkinkan identifikasi bagi tindakan-tindakan korektif atau-pun penyesuaian secepatnya serta penyempurnaan perencanaan berikutnya, terus dikembangkan. Dalam sistem pengendalian yang telah dikembangkan itu diikutsertakan Bappeda dalam pelaporan pelaksanaan proyek-proyek pembangunan sebagai pengujian silang. Hasil utama yang diperoleh dari sistem pengendalian ialah diketahuinya masalah-masalah pelaksanaan proyek-proyek pembangunan untuk ditanggulangi oleh instansi-instansi berwenang.

Di bidang pengawasan keuangan Negara tetap ditempuh cara pendekatan preventif maupun represif, atau pendekatan pre-audit dan post-audit. Dalam hal ini telah diusahakan secara terus menerus, antara lain dengan penyempurnaan berbagai peraturan, peningkatan koordinasi pelaksanaan pengawasan di bawah Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup, peningkatan kemampuan para petugas pengawasan, peningkatan mutu inspeksi, pengaturan tindak lanjut pengawasan dan penyempurnaan lainnya. Dalam hubungan ini penting dikemukakan bahwa dalam sistem pengawasan yang disempurnakan itu Departemen teknis dewasa ini memikul tanggung jawab utama dalam pelaksanaan pengawasan. Ini berarti bahwa atasan langsung pemimpin proyek memikul beban 1124

Page 94:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

tanggung jawab lebih besar.

2. Penyusunan anggaran pembangunanSeperti dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya,

anggaran pembangunan dalam tahun 1980/81 disusun dan ditetapkan berdasarkan perkiraan tentang besarnya dana pembangunan yang dapat disediakan, khususnya tabungan Pemerintah dan dana bantuan luar negeri. Guna menjamin kelangsungan kegiatan pelaksanaan proyek-proyek, tetap dilaksanakan sistem yang mengijinkan penggunaan sisa anggaran pembangunan tahun-tahun lalu dalam tahun anggaran yang sedang berjalan.

Page 95:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Namun sejak tahun 1977/78, penggunaan sisa anggaran pembangunan (SLAP) dalam tahun anggaran berikutnya dibatasi hingga selambat-lambatnya 3 tahun anggaran berturut-turut.

Penyusunan rencana proyek-proyek juga tetap dituangkan dalam Daftar Isian Proyek (DIP) yang dimaksudkan sebagai program kerja untuk mencapai suatu hasil tertentu dalam jangka waktu setahun. Dalam tahun anggaran 1980/81 telah diadakan penyempurnaan penting dengan perubahan menjadi lebih ringkas, padat dan sederhana. Walaupun demikian DIP tetap mengandung pengarahan kegiatan secara berencana. DIP juga sekaligus berlaku sebagai Surat Keputusan Otorisasi. Sebagai perubahan substantial lainnya ialah penunjukan Pemimpin dan Bendaharawan Proyek cukup dilakukan dengan pecantuman nama-namanya dalam DIP. Untuk pelaksanaan operasional proyek maka atas dasar DIP Direktur Jenderal atau pejabat setingkat pada Departemen/Lembaga yang membawahi proyek bersangkutan menyusun Petunjuk Operasional (PO) bagi proyek yang memuat uraian dan perincian lebih lanjut dan DIP yang bersangkutan serta petunjuk khusus yang perlu diperhatikan oleh Pemimpin Proyek dalam pelaksanaan. PO ini juga menjadi alat bagi pengawasan. Di sini letak perubahan pengawasan pre-audit kepada pengawasan langsung dan post-audit.

Anggaran Pembangunan sebagai suatu keseluruhan diperinci dalam susunan Sektor, Sub-sektor, Program dan Proyek. Kecuali itu Anggaran Pembangunan juga disusun dalam masing-masing Bagian Anggaran (Departemen/Lembaga) bersangkutan. Dengan demikian secara jelas dapat dilihat hubungan secara matrix antara penyusunan menurut Sektor

1125

Page 96:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

(horisontal) dan penyusunan menurut Departemen/Lembaga (vertikal).

Dalam Repelita III anggaran menurut susunan vertikal meliputi 18 Sektor sedangkan menurut susunan horisontal meliputi 27 Bagian.

Ke-18 Sektor tersebut ialah Sektor Pertanian dan Pengairan; Sektor Industri; Sektor Pertambangan dan Energi; Sektor Perhubungan dan Pariwisata; Sektor Perdagangan dan Koperasi; Sektor Tenaga Kerja dan Transmigrasi; Sektor Pembangunan Daerah, Desa dan Kota;

Page 97:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Sektor Agama; Sektor Pendidikan, Generasi Muda, Kebudayaan Nasional dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Mafia Esa; Sektor Kesehatan, Kesejahteraan Sosial, Peranan Wanita, Kependudukan dan Keluarga Berencana; Sektor Perumahan Rakyat dan Pemukiman; Sektor Hukum; Sektor Pertahanan dan Keamanan Nasional; Sektor Penerangan, Pers dan Komunikasi Sosial; Sektor Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Penelitian; Sektor Aparatur Pemerintah; Sektor Pengembangan Dunia Usaha; dan Sektor Sumber Alam dan Lingkungan Hidup.

Susunan anggaran dalam masing-masing Bagian Anggaran meliputi Majelis Permusyawaratan Rakyat; Dewan Perwakilan Rakyat; De-wan Pertimbangan Agung; Badan Pemeriksa Keuangan; Mahkamah Agung; Kejaksaan Agung; Kepresidenan; Sekretariat Negara; Lembagalembaga Pemerintah Non Departemen; Departemen Dalam Negeri; Departemen Luar Negeri; Departemen Pertahanan dan Keamanan; Departemen Kehakiman; Departemen Penerangan; Departemen Keuangan; Pembiayaan dan Perhitungan; Departemen Perdagangan dan Koperasi; Departemen Pertanian; Departemen Perindustrian; Departemen Pertambangan dan Energi; Departemen Pekerjaan Umum; Departemen Perhubungan; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; Departemen Kesehatan; Departemen Agama; Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi; dan Departemen Sosial.

Dalam susunan menurut Bagian Anggaran di antaranya terdapat Bagian Anggaran XVI yang karena sifatnya dimasukkan dalam Bagian Pembiayaan dan Perhitungan. Dalam bagian ini terdapat sejumlah pembiayaan melalui perbankan, pembiayaan untuk penyertaan modal Pemerintah dalam badan-badan usaha Negara, berbagai bantuan

1126

Page 98:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

pembangunan kepada Daerah, pembangunan khusus Timor Timur, dan seba-gainya.

Mengenai revisi DIP tatacara nya tetap diberikan kelonggaran- kelonggaran yang besar kepada Departemen/Lembaga untuk mengadakan revisi DIP bilamana keadaan memerlukannya. Kriteria pokok revisi adalah volume pekerjaan dan biaya tiap tolok ukur. Biaya sesuatu tolok ukur dapat terdiri dari satu atau beberapa jenis pengeluaran.

Page 99:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Kewenangan-kewenangan merevisi DIP ditetapkan sebagai berikut :

a. Pemimpin Proyek untuk perubahan sampai setinggi-tingginya 10% di bawah/di atas volume tolok ukur asal tidak melampaui batas biaya untuk keperluan itu dalam DIP yang asli;

b. Pemimpin Proyek dengan persetujuan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Anggaran untuk perubahan sampai setinggi-tingginya 15 % di bawah/di atas biaya untuk tolok ukur yang tercantum dalam DIP yang asli sepanjang tidak melampaui batas biaya yang. tersedia untuk keperluan itu dalam DIP asli; dan

c. Menteri/Ketua Lembaga dalam hal perubahan sampai setinggi-ting- ginya 20 % di bawah/di atas volume tolok ukur yang tercantum dalam DIP yang asli asal tidak melampaui batas biaya yang ter-sedia untuk keperluan itu dalam DIP tersebut yang asli.Demikian pula ketentuan mengenai pemrosesan

revisi diusahakan sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan secara lebih cepat.

Dalam penyusunan anggaran pembangunan juga ditentukan pelimpahan beberapa kewenangan yang semula dipegang oleh Kantor Perbendaharaan Negara (KPN) kepada Pemimpin Proyek dalam usaha memperlancar prosedur pembiayaan pembangunan. KPN yang semula mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam mengadakan pengujian atas tagihan terhadap Negara, maka kini wewenang dan tanggungjawab tersebut sebagian dipertanggungjawabkan kepada pelaksana operasional dan sebagian kepada Departemen/Lembaga. Dalam DIP ta-hun 1980/81 tidak lagi terdapat perincian

1127

Page 100:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

penggunaan dana anggaran. Perincian tersebut terdapat dalam Petunjuk Operasional (PO) yang disampaikan kepada Pemimpin Proyek tanpa mengirimkannya kepada KPN. Dengan demikian KPN tidak lagi mengadakan pengujian mengenai "doelmatigheid" pengeluaran anggaran, baik apabila menerima Surat Permintaan Pembayaran Pembangunan (SPPP) maupun apabila menerima tembusan Surat Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pembangunan (SPJP). Menurut ketentuan sekarang SPJP dikirimkan oleh Pemimpin Proyek selambat-lambatnya pada tanggal 10 tiap bulan kepada Direktur Jenderal atau pejabat setingkat pada Departemen/ Lembaga yang membawahkan proyek dengan tembusan kepada Inspek-

Page 101:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

tur Jenderal Departemen/Pimpinan unit pengawasan pada Lembaga, KPN 'dan Biro Keuangan Departemen/Lembaga. Kepada yang terakhir ini tembusan disertai dengan tanda bukti pengeluaran. Dengan pengiriman SPJP penelitian pertanggungjawaban pada tingkat post-audit dilakukan oleh aparat Departemen/Lembaga sendiri. Di samping SPJP yang dikirimkan oleh Pemimpin Proyek, Bendaharawan Proyek mengirimkan Laporan Keadaan Kas Pembangunan (LKKP), juga selambatlambatnya pada tanggal 10 tiap bulan mengenai bulan yang baru lalu.

Pada tahun anggaran 1980/81 titik berat pelaksanaan anggaran pembangunan ialah mendorong pelaksanaan 8 jalur pemerataan, khususnya pemerataan kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pemerataan pembangunan di seluruh daerah. Penyempurnaan-penyempurnaan yang menyangkut prosedur pembiayaan dalam rangka pelaksanaan APBN seperti prosedur-prosedur DIP, SPM, SPJP dan sebagainya serta terutama prinsip-prinsip dan prosedur pelelangan mempertegas usaha pemerataan tersebut.

3. Prosedur pelaksanaan Anggaran PembangunanTiap tahun RAPBN disampaikan oleh Pemerintah

kepada DPR 3 bulan sebelum masa berlakunya APBN sebagai rencana operasional tahunan yang disahkan oleh DPR dan kemudian diterbitkan dalam bentuk Undang-undang APBN, sedang pedoman pelaksanaannya diatur dengan Keputusan Presiden. Undang-undang serta Keputusan Presiden untuk tahun 1980/81 adalah Undang-undang No. 1 tahun 1980 dan Keppres No. 14A tahun 1980.

Makin meningkatnya APBN dari tahun ke tahun, khususnya Anggaran Pembangunan, yang untuk tahun

1128

Page 102:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

anggaran 1980/81 mencapai jumlah sebesar Rp. 5.027,7 milyar, memerlukan tatacara sedemikian rupa sehingga pelaksanaannya harus lebih lancar tanpa mengabaikan segi pengawasan. Oleh karena itu dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan untuk memperbesar daya serap serta mempercepat pelaksanaan pembangunan. Perbaikan tatacara ini merupakan lanjutan dari penyempurnaan-penyempurnaan yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Pokok-pokok penyempurnaan terhadap Keppres 14 tahun 1979 adalah sebagai berikut :

Page 103:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

a. Pelaksanaan operasional proyek-proyek dilaksanakan berdasarkan Petunjuk Operasional yang disusun oleh Direktur Jenderal atau pejabat setingkat pada Departemen/Lembaga yang membawahi proyek. Dengan demikian telah bergeser tekanan pengawasan dari pre-audit ke pengawasan atasan langsung dan post-audit dengan dipertegasnya tanggungjawab pelaksanaan fisik dan keuangan proyek. Demikian pula Bendaharawan Proyek didudukkan dalam fungsi-nya sesuai dengan ketentuan-ketentuan Undang-undang Perbenda-haraan Negara sebagai pejabat komptabel yang murni. Kemudian telah dilakukan penggeseran pengujian kebenaran atas tagihan kepada negara dari Kantor Perbendaharaan Negara kepada pelaksana operasional, yaitu Pemimpin Proyek. Jika dahulu penilaian itu batas waktunya 3 hari, maka kini telah dipersingkat menjadi 2 hari.

b. Terhadap beberapa batas pembiayaan telah dilakukan perubahanperubahan:(i) pembayaran beban sementara dari Rp. 3 juta

menjadi Rp. 5 juta; (ii) batas untuk penunjukan

pemborong/rekanan dari golongan ekonomi lemah dengan pengutamaan perusahaan setempat yang semula Rp. 10 juta menjadi Rp. 20 juta;

(iii)batas untuk pelelangan antara golongan ekonomi lemah dengan pengutamaan perusahaan setempat dari Rp. 10 juta sampai dengan Rp. 25 juta menjadi Rp. 20 juta sampai dengan Rp. 50 juta;

(iv) batas untuk pelelangan antara perusahaan setempat dengan kelonggaran untuk golongan ekonomi lemah dari Rp. 25 juta sampai dengan

1129

Page 104:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Rp. 50 juta menjadi dari Rp. 50 juta sampai dengan Rp. 100 juta. Kelonggaran kepada pemborong/rekanan golongan ekonomi lemah di atas harga penawaran yang memenuhi syarat dari peserta pelelangan yang tidak termasuk go-longan ekonomi lemah dinaikkan dari 5 % menjadi 10 %.

c. Ketentuan-ketentuan pelelangan diadakan tambahan, yaitu untuk pemborongan/pembelian yang bernilai di atas Rp. 100 juta sampai

Page 105:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

dengan Rp. 200 juta diadakan pelelangan antara pemborong/rekanan setempat, sedangkan untuk pemborongan/pembelian yang bernilai di atas Rp. 200 juta diadakan pelelangan antara pemborong/ rekanan.

d. Ketentuan diadakan berkenaan dengan kemungkinan pemborong/ rekanan yang memperoleh kontrak pemborongan pekerjaan atau kontrak pembelian Pemerintah untuk dapat memperoleh kredit dari Bank Pemerintah untuk membiayai pelaksanaan kontrak tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong kegiatan ekonomi di daerah.

Dapat dikemukakan pula bahwa jiwa dan rumusan Surat Edaran Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara No. 02/SE/Menpan/1979 telah dirumuskan dalam batang tubuh Keppres 14A tahun 1980, yaitu tentang pengutamaan perusahaan golongan ekonomi lemah dan perusahaan setempat serta pengutamaan pembelian/penggunaan hasil produksi dalam negeri. Hal tersebut tidak saja berlaku bagi Departemen/Lembaga/Pemerintah Daerah tapi juga bagi badan-badan usaha milik Negara, baik dalam hal pemborongan/pembelian maupun dalam hal penjualan produksinya.

Mengenai perbaikan prosedur pelelangan dapat dikemukakan lebih lanjut bahwa untuk pelaksanaan pelelangan yang dilakukan secara terbuka diperlukan pengumuman dan penjelasan kepada Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) serta Asosiasi ang-gota KADIN yang bersangkutan dengan pelelangan tersebut. Tempattempat diadakannya pelelangan diperjelas untuk nilai-nilai pelelangan mana di lokasi Kantor/Satuan Kerja/Proyek, di ibukota Kabupaten/ Kotamadya, di ibukota Propinsi, di

1130

Page 106:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Departemen/Lembaga dan kewenangan dari Instansi yang dapat memutuskannya. Prinsipnya ialah pemerataan kegiatan di daerah-daerah. Demikian pula telah diperjelas ketentuan tentang pembentukan panitia prakualifikasi di masingmasing Departemen/Lembaga untuk pekerjaan pemborongan/pembelian yang dilakukan Departemen/Lembaga di tingkat Pusat dan di masing-masing daerah untuk pekerjaan pemborongan/pembelian oleh Kantor/Satuan Kerja/Proyek dari Departemen/Lembaga di daerah bersangkutan.

Page 107:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Ketentuan baru lainnya ialah bahwa Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dan Bupati/Walikota madya Kepala Daerah Tingkat II mengumumkan kepada masyarakat luas proyek-proyek yang akan dilaksanakan di daerah masing-masing, baik proyek-proyek sektoral maupun proyek-proyek Inpres al program bantuan pembangunan Daerah Tingkat I dan program bantuan pembangunan Daerah Tingkat II melalui KADIN. Juga merupakan ketentuan baru ialah bahwa Bupati/Walikota madya Kepala Daerah Tingkat II dengan petunjuk Gubernur Kepala Daerah Tingkat I menyusun daftar pemborong/ rekanan golongan ekonomi lemah di daerah-daerah masing-masing dengan dibantu oleh para pemimpin proyek dan dengan kerjasama dengan KADIN Daerah. Ketentuan baru lainnya ialah mengenai penampungan pengaduan dari masyarakat dunia usaha tentang masalah pelaksanaan APBN oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I dan Inspektur Jenderal Departemen bersangkutan.

Penyempurnaan-penyempurnaan sebagaimana dikemukakan di atas menunjukkan adanya pengkaitan pelaksanaan APBN dengan usaha pemerataan, terutama pemerataan kesempatan berusaha, pemerataan kesempatan kerja dan pemerataan pembangunan di daerahdaerah, demikian pula lebih diperluas desentralisasi kewenangan dan pegangan operasional yang lebih jelas.

4. Pengendalian pelaksanaan proyekSistem pengendalian proyek-proyek pembangunan

yang memungkinkan identifikasi masalah serta hambatan dalam pelaksanaan untuk diambil tindakan korektif secepatnya serta untuk perbaikan perencanaan proyek-proyek dikemudian hari telah berlaku sejak tahun anggaran 1977/78.

Pada tahap pertama berlakunya sistem tersebut

1131

Page 108:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

tidak semua proyek dikendalikan secara nasional, melainkan secara selektif atas dasar kriteria tertentu. Walaupun demikian ini tidak berarti bahwa Departemen/Lembaga juga membatasi jumlah proyek yang dikendalikan secara selektif karena tiap Departemen/Lembaga bertanggungjawab atas keberhasilan proyek-proyek yang dikelolanya.

Pada tahun anggaran 1980/81 sistem pengendalian proyek-proyek didasarkan pada pasal 75 dan Lampiran II Keppres No. 14 A tahun

Page 109:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

1980 yang menentukan kewajiban pemimpin proyek serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah untuk menyampaikan laporan triwulan mengenai proyek yang bersangkutan, baik dari DIP yang sedang berjalan maupun DIP SLAP. Laporan tersebut disampaikan kepada Menteri/Ketua Lembaga bersangkutan, Menteri Koordinator bidang EKUIN/Ketua Bappenas, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I yang bersangkutan, Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup serta Inspektorat Jenderal/Unit Pengawasan lembaga bersangkutan, selambat-lambatnya 1 bulan setelah ber akhirnya 1 triwulan.

Pelaporan yang memberikan data dan informasi factual tentang status perkembangan proyek itu dituangkan dalam suatu formulir yang pada poko1 nya berisi data umum, data keuangan, tolok ukur dan sasaran usaha pelaksanaan berdasarkan wilayah administrasi/ fisik/pembiayaan/sasaran fungsional, tindak lanjut yang diperlukan. dan catatan-catatan lain pelapor. Yang terpenting dalam laporan itu ialah dimuatnya kemajuan pelaksanaan berupa realisasi jenis pengeluaran serta perincian kegiatan yang telah dilakukan dalam triwulan bersangkutan.

Demikian pula terdapat ketentuan bahwa Gubernur Kepala Daerah Tingkat I mengikuti dan mengawasi perkembangan proyekproyek yang ada di daerahnya baik berdasarkan laporan dari pemimpin proyek dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tingkat I maupun dengan melakukan penelitian sendiri serta dengan mengadakan pertemuan berkala dengan para pemimpin proyek/bendaharawan proyek dalam Wilayahnya. Selanjutnya melaporkan secara berkala ataupun insidental mengenai keadaaan suatu proyek atau proyekproyek bersangkutan. Laporan tersebut disampaikan kepada Presiden melalui Menteri Dalam 1132

Page 110:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Negeri kepada Departemen/Lembaga bersangkutan, Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang EKUIN/ Ketua Bappenas dan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup.

Dalam perkembangan pelaksanaan sistem pengendalian secara nasional masalah-masalah yang dialami dalam pelaksanaan proyekproyek ialah masalah-masalah kelembagaan dan peraturan-peraturan

Page 111:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

sebanyak 16,4 %, masalah yang berhubungan dengan DIP sebanyak 13,1 %, masalah peralatan dan mesin sebanyak 10,9 % masalah penelitian perencanaan dan teknik pelaksanaan juga sebanyak 10,9 % dan masalah yang berhubungan dengan tanah sebanyak 9,7 %.

Perlu pula dikemukakan bahwa untuk kelancaran proses pengendalian maka baik bagi pemimpin proyek maupun pejabat-pejabat yang terlibat dalam proses tersebut telah tersusun Buku Pedoman, Daftar Klasifikasi Masalah dan Petunjuk Pelaporan, sehingga memudahkan pelaksanaan pengendalian.

Di samping sistem pengendalian secara nasional terdapat pula berbagai kegiatan pelaporan yang sistemnya dikembangkan oleh Departemen/Lembaga masing-masing dalam usaha pengendalian program atau proyek yang menjadi tanggung jawabnya.

Pelaporan lain yang perlu pula disebutkan ialah laporan bulanan dalam bentuk Surat Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pembangunan (SPJP) yang selambat-lambatnya pada tanggal 10 tiap bulan dikirimkan oleh pemimpin proyek kepada Direktur Jenderal/ Pejabat setingkat yang membawahkan proyek bersangkutan dengan tembusan kepada Inspektur Jenderal Departemen/Unit pengawasan Lembaga dan Kepala Kantor Perbendaharaan Negara setempat. Tembusan SPJP dari para pemimpin proyek diolah lebih lanjut oleh KPN dan dikirimkan kepada Pusat Analisa Informasi Keuangan Departemen Keuangan untuk diproses lebih lanjut sehingga menjadi laporan bulanan mengenai perkembangan pelaksanaan anggaran pembangunan yang disusun menurut Sektor/Sub Sektor/Program, Departemen/Lembaga dan Propinsi Daerah Tingkat I.

5. Pengawasan keuangan negara113

3

Page 112:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Secara terus-menerus selama pelaksanaan Repelita, demikian pula dalam tahun 1980/81 diusahakan penyempurnaan pengawasan atas pengelolaan keuangan negara yang bertujuan melindungi keutuhannya dalam mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan.

Penyempurnaan di bidang pengawasan pertama-tama dilakukan dengan penggiatan dilaksanakannya pengawasan oleh atasan lang-

Page 113:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

sung yang merupakan tugas yang melekat pada setiap jabatan pimpinan. Demikian pula penggiatan aparat pengawasan intern senantiasa dilakukan. Untuk peningkatan kegiatan tersebut Inspektorat Jenderal Departemen telah diberikan sarana yang lebih memadai, antara slain melalui peningkatan anggaran belanjanya. Sesuai dengan fungsinya Inspektorat Jenderal Departemen tidak hanya mengawasi pelaksanaan anggaran, tetapi juga menekankan kegiatannya kepada masalah pengelolaan barang dan pelaksanaan operasional Departemen dan masalah disiplin dan ketertiban kepegawaian dalam departemennya. Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara sebagai aparat pengawasan intern tingkat eksekutif juga terus meningkatkan kegiatannya bersamaan dengan dikemukakan nya organisasi, personalia dan kemampuan teknisnya

Di antara lembaga-lembaga pengawasan selalu diadakan koordinasi agar supaya dicapai hasil-hasil yang optimal dari pengawasan. Dewasa ini aparat-aparat pengawasan pada tingkat eksekutif terdiri dari Menteri Negara Pengawasan Pembangunan clan Lingkungan Hidup, Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara, para Inspektur Jenderal Pembangunan, Komando Operasi Keamanan dan Ketertiban, Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara, Inspektorat-Inspektorat Jenderal pada Departemen-departemen dan Inspektorat-Inspektorat wilayah tingkat propinsi/kabupaten/kota-madya.

Koordinasi lembaga-lembaga pengawasan itu baik di pusat maupun daerah terus-menerus ditingkatkan untuk mencapai sinkronisasi atas rencana kerja masing-masing, keseragaman mengenai sasaran pemeriksaan, cara memeriksa, cara pelaporan, bentuk laporan dan keseragaman 1134

Page 114:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

istilah-istilah yang dipergunakan. Untuk memperlancar pembinaan pelaksanaan pengawasan, sesuai dengan yang ditugaskan oleh Presiden, tugas koordinasi dilakukan oleh Wakil Presiden dengan dibantu oleh Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup.

Pemeriksaan pada umumnya dapat dibedakan antara pemeriksaan rutin dan pemeriksaan serentak. Pemeriksaan rutin ialah pemeriksaan yang dilakukan sehari-hari, bask mengenai anggaran rutin

Page 115:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

maupun anggaran pembangunan. Dalam pemeriksaan ini pemilihan obyek pemeriksaan dan jangka waktu yang diperiksa sepenuhnya diserahkan kepada kantor-kantor daerah dari Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara, sedangkan mengenai ruang lingkup dan waktu pemeriksaan ditentukan sebelumnya dari pusat. Untuk memperoleh gambaran umum dalam pemeriksaan, maka pemeriksaan ini dilengkapi pula dengan pemeriksaan serentak yang bersifat menyeluruh. Dalam pemeriksaan serentak ini pemilihan obyek yang diperiksa, jangka waktu, ruang lingkup, sasaran dan waktu pemeriksaan ditetapkan dari pusat.

Sementara itu sasaran pemeriksaan serentak adalah organisasi dan administrasi proyek, pembiayaan proyek, prosedur dan pelaksana pekerjaan sehingga hasilnya diharapkan dapat memberikan gambaran umum mengenai pelaksanaan proyek-proyek pembangunan. Hasil pemeriksaan dalam tahun anggaran ketiga Repelita II sampai dengan tahun anggaran kedua Repelita III dapat dilihat dalam Tabel XXII — 10.

Dari tabel itu dapat dilihat beberapa perkembangan penting, yaitu proyek yang diperiksa dari tahun ke tahun makin meningkat jumlahnya, dan bahkan makin mendekati jumlah seluruh proyek. Dengan demikian jelas bahwa walaupun jumlah proyek makin bertambah banyak sesuai dengan peningkatan anggaran pembangunan, kegiatan pemeriksaan senantiasa dapat mengikutinya.

Di samping kemajuan-kemajuan tersebut terdapat pula adanya peningkatan disiplin dari para pelaksana proyek yang terlihat dari menurunnya berita acara yang tidak benar dan realisasi fisik yang tidak sesuai dengan DIP.

1135

Page 116:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Di samping pemeriksaan terhadap APBN, pemeriksaan juga dilakukan terhadap badan usaha milik Negara yang bertujuan melakukan penilaian kewajaran dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh badan usaha yang bersangkutan. Hasil penilaian tersebut dinyatakan dalam bentuk pernyataan pendapat akuntan yang dapat dipergunakan untuk menilai kemajuan dan ketertiban administrasi badan usaha milik Negara bersangkutan. Secara keseluruhan dari

Page 117:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

TABEL X X I I — 10

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN SERENTAK OLEH DJPKN 1) TERHADAP PROYEK-PROYEK REPELITA,

1978/79 — 19 '80/81

No. Jenis Pemeriksaan Satuan 1978/79 1979/80 1980/81

1. Jumlah Proyek Repelita yang diperiksa(% Proyek yang diperiksa dari jumlah

proyek 3.178 4.024 4.334

proyek) (persen) (90,10%) (96,45%) (89,98%

2. Nilai DIP yang diperiksa rupiah 84 6.772.859.073, 00 1.141.520.381.325,09 1.918.576.739.785, 83

3. Nilai SKO yang diperiksa rupiah 834.956.123.600,03 — 2) — 2)4. Nilai SPMU yang diperiksa rupiah 403.014.793.6.06,74 624.0+0.121.077,35 1.172.692.916.893,42

5. Beban Tetap rupiah 246.332.992312,27 362.420.615.316,62 —

(% dari Beban Tetap) persen (60,67%) (58,07%)

6. Beban Sementara rupiah 159.681.806.594,47 261.539 495.760,73 —

(% dari Beban Sementara) (persen) — (41,93%)

7. Nilai Pembayaran berdasar Berita Mara:pelaksanaan fisik yang tidak sesuaidengan keadaan fisiknya rupiah 1.214.145.777,61 3.333.518.059,23 —

8, Nilai SIAP per 1 April tahunberikutnya rupiah 566.014 557.120,57 784.540.000.148,86 969.495.829.5`33,50

9. Jumlah penyimpangan prosedur kejadian 292 —

1) Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara2) Mulai tahun 1979/80, DIP berfungsi sebagai SKO

Page 118:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

tahun ke tahun dari pernyataan-pernyataan pendapat akuntan menunjukkan bahwa keadaan administrasi perusahaan semakin bertambah baik.

Sementara itu banyaknya laporan pemeriksaan terhadap proyekproyek Repelita, proyek-proyek program bantuan kepada Daerah (Inpres) serta proyek-proyek dari badan-badan usaha milik Negara sampai dengan tahun anggaran 1980/81 dapat dilihat pada Tabel XXII — 11.

TABEL XXII — 11

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN SERENTAK OLEH DJPKN *)TERHADAP PROYEK-PROYEK REPELITA DAN

BADAN USAHA NEGARA,1978/79 — 1980/81

Uraian Satuan 1978/79 1979/80 1980/81

Proyek-proyek Repelita proyek 3.961 5.685 5.627(Proyek-proyek Non Inpres) proyek (3.178) (4.024) (4.334)(Proyek-proyek Inpres) proyek ( 783) (1.661) (1.293)

Badan Usaha Negara buah 256 233 370Jumlah : 4.217 5.918 5.997

*) Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara

Selanjutnya sesuai dengan semakin bertambah pentingnya peranan manajemen dalam usaha untuk mencapai tujuan program-program yang telah mengalami perkembangan, maka sejak tahun 1979/80 telah mulai dirintis pemeriksaan operasional di samping pemeriksaan financial. Pemeriksaan operasional telah dilakukan terhadap program transmigrasi, program pembinaan daerah pemu-kiman transmigrasi, program peningkatan produksi tanaman pangan dan terhadap program pembangunan jaringan irigasi. Hasil pemeriksaan

1137

Page 119:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

operasional ini akan membantu pemimpin proyek untuk menemukan alternatif yang lebih baik untuk usaha-usaha pembangunan selanjutnya.

Page 120:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

Mengenai tenaga pemeriksa dapat dikemukakan bahwa di samping penambahan tenaga pemeriksa baru, keterampilan tenaga pemeriksa yang ada terus-menerus ditingkatkan pula melalui penataran dan pendidikan tambahan, baik di dalam maupun di luar negeri. Dalam rangka peningkatan pengetahuan teknis tentang pemeriksaan operasional daripada aparat-aparat pengawasan Pemerintah, maka sejak bulan Desember 1980 oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara telah diselenggarakan penataran yang diikuti oleh 280 orang tenaga-tenaga pengawas dari Inspektorat Jen-deral Departemen dan Inspektorat Wilayah Propinsi.

Dalam pada itu untuk meningkatkan pengawasan pada aparatur Pemerintah Daerah maka Lembaga Administrasi Negara dengan bekerjasama dengan Departemen Dalam Negeri, Kantor Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara dan Team Operasi Tertib pada tahun anggaran 1980/81 telah menyelenggarakan penataran sebanyak 8 angkatan dengan jumlah peserta 355 orang dari Inspektorat Wilayah Propinsi seluruh Indonesia. Perincian jumlah angkatan dan jumlah peserta penataran petugas pengawasan, baik pada aparatur Inspektorat Jenderal Departemen maupun Inspektorat Wilayah Propinsi, yang diselenggarakan sejak tahun anggaran 1978/79 dapat dilihat pada Tabel XXII — 12.

Dengan peningkatan keterampilan dan ditunjang dengan berbagai penyempurnaan di bidang pengawasan, diharapkan kemampuan petugas pengawasan akan semakin meningkat.

1138

Page 121:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80

TABEL XXII — 12

PENATARAN PETUGAS PEMERIKSA PADA INSPEKTORAT JENDERALDEPARTEMEN DAN INSPEKTUR PEMBANTU PADA INSPEKTORAT

WILAYAH PROPINSI,1978/79 — 1980/81

1978/79 1979/80 1980/81

No. Jenis Peserta Jumlahangkatan

Jumlahpeserta

Jumlahangkatan

Jumlahpeserta

Jumlahangkatan

Jumlahpeserta

(orang) (orang) (orang)

1. Petugas pemeriksa padaInspektorat Jenderal Departemen 6 117 *) 9 244 *) — —

2. Inspektur pembantu padaInspektorat WilayahPropinsi — — 3 148 8 355

Jumlah 6 117 *) 12 392 *) 8 355

*) Angka diperbaiki

1139

Page 122:  · Web viewB A B XXII APARATUR PEMERINTAH PENDAHULUAN Usaha-usaha penyempurnaan dan peningkatan Aparatur Pemerintah tahun 1980/81 ini merupakan lanjutan dan peningkatan tahun 1979/80