teori / hukum say’s yakin : - income pada akhirnya dapat disebut sebagai
DESCRIPTION
Dalam Pasar Barang. Teori / Hukum Say’s yakin : - Income pada akhirnya dapat disebut sebagai Permintaan efektif - Tidak bakal terjadi kekurangan permintaan efektif - Tidak bakal terjadi kekurangan barang Teori keynes : - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Teori / Hukum Say’s yakin : - Income pada akhirnya dapat disebut sebagai
Permintaan efektif - Tidak bakal terjadi kekurangan permintaan
efektif - Tidak bakal terjadi kekurangan barang Teori keynes : - income tidak secara otomatis menjadi permintaan - Income Dibelanjakan demand efektif Ditabung bukan demand efektif
3
Dalam Pasar Barang
- Kelebihan barang secara umum bisa terjadi over produksi
- Over produksi mengakibatkan : 1. GDP menurun 2. Harga-harga menurun
- Kelebihan demand efektif juga bisa terjadi, disebabkan :
1. Meningkatnya konsumsi rumah tangga ( C ) 2. Meningkatnya konsumsi produsen ( I )- Akibat kelebihan permintaan GDP meningkat Kalau permintaan > kapasitas inflasi
4
- Permintaan efektif = pengeluaran agregate (Z)- Teori Keynes pendapatan keseimbangan ditentu-kan oleh pengeluaran agregate /demand efektif- Teori Klasik pendapatan keseimbangan ditentu-kan oleh kapasitas produksi /suplay- Jadi permintaan atau pengeluaran berperan penting dalam meningkatkan produksi dan pendapatan nasional. - Z = C + I + G perekonomian tertutup
5
Pengeluaran Agregate
- Beberapa macam perekonomian dilihat dari pengeluaran agregate sbb. :
1 2 3 4 KeteranganYCIS
YCISGTxT
YCISXM
YCISGTxTXM
1. Perekonomian Tertutup Sederhana2. Perekonomian Tertutup Dengan Kebijaksnaan Fiskal3. Perekonomian Terbuka Tanpa Kebijasa-naakan Fiskal4. Perekonomian Terbuka Dengan Kebijak-sanaan Fiskal
6
- Keseimbangan pendapatan nasional terjadi jika pendapatan nasional ( Y ) sama dengan pengelua-ran agregate ( Z ) Y = Z Y = C + I + G
PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERTUTUP (Y = C + I + G)
7
Dimaksud konsumsi adalah pembelanjaan yang dilakukan oleh masyarakat atau rumah tangga Proses produksi income dikonsumsi (C ) output ditabung ( S ) Konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh kebiasaan tertentu dlm. membelanjakan incomenya (C), yang sekaligus dipengaruhi pula oleh kebiasaannya dalam menabung (S). Kebiasaan tertentu = kecenderungan /hasrat (hemat atau boros) Secara riil kecenderungan itu dinyatakan dalam angka relatif (% dari Y) Kecenderungan berkonsumsi disebut MPC ( c ) Kecenderungan Menambung disebut MPS ( s ) MPC + MPS = 1 ; 1– MPC = MPS ; 1 - MPS = MPC
8
Fungsi konsumsi (C)
PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN
Fungsi Konsums : C = cY Fungsi Saving : S = s Y Y = C + S Y = cY + sY Y = ( c + s ) Y c + s = Y/Y = 1 Faktor lain yang mempengaruhi C adalah
“kebutuhan minimal masyarakat” (“a”) Jadi,fungsi konsumsi sekarang menjadi : C = a + cY
Y = C + S Y = a + cY + S Y – a – cY = S Y(1–c) –a = S Jadi fungsi saving adalah : S = –a + sY
9
PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN
S = – a + sY
C = a + cY
a
-a
10
PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN
Dua macam hasrat konsumsi (jangka pendek)
1. MPC = C/Y = c 2. APC = C/Y = (a + cY)/ Y = (a/Y) + c
Dalam jangka panjang APC = c, sebab semakin Y meningkat, maka (a/Y) = 0 MPC berkaitan dengan MPS MPS = S/Y MPC + MPS = 1 APC berkaitan dengan APS APS = S/Y APC + APS = 1
Contoh : C = 12.500 + 0,75 Y
11
PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN
Contoh : C = 12.500 + 0,75 Y
Y C S APC APS MPC MPS0 12500 -12.500 - - 0,75 0,25
10.000 20.000 -10.000 2 -1 0,75 0,2520.000 27.500 -7.500 1.375 -0.375 0,75 0,25
30.000 35.000 -5.000 1.166667 -0.16667 0,75 0,2540.000 42.500 -2.500 1.0625 -0.0625 0,75 0,2550.000 50.000 0 1 0 0,75 0,2560.000 57.500 2.500 0.958333 0.041667 0,75 0,2570.000 65.000 5.000 0.928571 0.071429 0,75 0,2580.000 72.500 7.500 0.90625 0.09375 0,75 0,25
12
PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN
Gambar dari data tsb. Dapat dilihat : Menghitung Pendpt. NasionalY = ZY = CY = a + cYY - cY = aY(1-c) = aJadi :
Y* terjadi jika S = 0Garis Fungsi C dan S tidak sejajar 13
S = - 12500 + 0,25 Y
C = 12500 + 0,75 Y`
Scale
Line, Y = C
12500* 50.000
0,25
aY
s
*1
a a aY
c MPS s
PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN
1. Perekonomian suatu negara dilukiskan oleh fungsi konsumsi: C = 60 trilyun + 0,70 Y, Berdasarkan data tersebut hitunglah:
a) Besarnya pendapatan nasional keseimbangan ! b) Besarnya pengeluaran konsumsi keseimbangan ! c) Besarnya saving keseimbangan ! d) Buatlah gambarnya.2. Perekonomian suatu negara dilukiskan oleh fungsi : C = 200 milyar + 0,8 Y. Tentukan : a) Pendapatan Nasional keseimbangan b) Konsumsi keseimbangan c) Tabungan keseimbangan d) Buatlah gambarnya.
Latihan :
14
Fungsi Investasi (I)
- Investasi =Semua pengeluaran swasta untuk keperlua investasi, misalnya untuk pendirian gedung, pembelian mesin-mesin, dsb.
- Bentuk Fungsi Investasi : (1) Sebagai variabel Endogen, yaitu variabel yang tergantung pada veriabel lain, yaitu tingkat bunga (r) dan pendapatan nasional (Y).
I = f (r) → I = I0 – i r (hubungan negatif) I = f (Y) → I = I0 + i Y (hubungan positif)
(2) Sebagai variabel Exogen, yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain (konstanta) atau variabel aotonomous.
I = I0 15
- Faktor-Faktor yang menentukan pelaksanaan investasi : (1) Harapan keuntungan (MEC) (2) Biaya investasi (bunga = r)
Bila MEC > r investasi dapat dilakukan Bila MEC < r investasi tidak dapat dilakukan Bila MEC = r investasi netral
16
- Keseimbangan Perekonomian Dua Sektor (C dan I) Jika dalam perekonomian dimasukkan variabel I
disamping C, maka pengeluaran agregate adalah Z = C + I
Variabel I adalah variabel exogen Dalam keadaan ekonomi yang seimbang maka de-
mand agregate (Z) = penawaran agregate oleh produsen (Y)
Jadi : Y = Z Y = C + I Y = a + cY + I Y – a – cY = I -a + (1-c)Y = I -a + sY = I
S = I
jadi, S = I merupakan syarat terjadinya keseimbangan pere-konomian dalam dua sektor.Besarnya pendapatan keseimba-ngan dapat dihitung :
S = I- a + sY = IsY = a + I Y = (a + I)/s
- ContohC = 50 milyar + 2/3 Y ; I = 60 milyarBerapa pendapatan nasional keseimbangannya (Y) ?Jawab :MPC = c = 2/3MPS = s = 1 - 2/3 = 1/3Jadi Y* = ( a + I )/s = (50+60)/(1/3) = 330Dengan menggunakan tabel maka Y* dapat dihitung :
Y C S I Z Sifat Kegiatan0 50 -50 60 110
150 150 0 60 210240 210 30 60 270
330* 270* 60* 60 330 Seimbang420 330 90 60 390
510 390 120 60 450600 450 150 60 510
18
Meningkat (bila dibanding dg.Y)
Menurun (bila dibanding dg.Y)
Z = 50 milyar + 2/3 Y
Z = 110 milyar + 2/3 Y
S = - 50 milyar + 1/3 Y
I = 60 milyar
Scale Line
19
150
330
Angka Pengganda (multiplier)Dimaksudkan pengganda adalah angka pengali atas suatu perubahan variabel independen sehingga tercapai perubahan jumlah tertentu pada variabel dependen .
- Dalam perekonomian, setiap ada perubahan dalam pengeluaran (Z) akan berakibat adanya perubahan dalam kemakmuran (Y)
Jadi, Z Y- Masalahnya, sejauhmana pengaruh Z (I atau G) terhadap Y ?- Pengaruh Z akan berlipatganda terhadap Y, Logikanya : ΔI Y1 C Y2 . . . . . Yn S S Sn 20
- Jadi, mulai dari awal I secara berantai atau berganda menambah income masyarakat.
Persoalannya : berapa kalikah penggandaan investasi sehingga tercapai pendapatan nasional secara total yang baru ?
I(awal) Y(total),maka terjadi proses penggandaan 200 1000, maka terjadi penggandaan 5 kali (Y/I) Y/I perubahan Y setiap adanya satu rupiah perubahan I. Perubahan I = Pengganda dari I sehingga tercapai Y yg baru.
Jika pengganda I( Y/I ) = n maka Y = n x I Misalnya I = 20 milyar, dan pengganda = 5, maka Y = 5 x 20 milyar = 100 mil.
21
Formulasi Angka PenggandaY/I bisa ditulis dY/d I , artinya turunan Y terhadap I
Contoh :Dari contoh persoalan di muka (C = 50 mil+ 2/3 ; I = 60 mil), sekarang ada tambahan investasi, I = 20 milyar. Berapakah besarnya pendapatan nasional yang baru ?.Jawab : Y1 = Y0 + Y = Y0 + (I/MPS) = 330 + 20/(1/3) = 390Catatan :Angka pengganda untuk semua variabel Exogen besarnya = 1/MPS Misalnya : a , G dan yang lainnya. 22
1 1* ,
a I a I dYY jadi angka pengganda
s s s dI s MPS
- Merupakan bentuk campurtangan pemerintah, meliputi : 1) Governance Expenditure (G) Adalah pengeluaran pemerintah untuk pembangunan, umumnya merupakan Konstanta ( Exogen) 2) Transfer Payment (T) Adalah pengeluaran pemerintah yang tidak ada
kontra prestasi, misalnya pembayaran pensiun PNS,Sumbangan untuk becana alam, sumbsidi-2 lain.
3) Penerimaan Pajak (Tx) Adalah pungutan pajak yang diterima pemerintah dari
masyarakat Dalam penerimaan pajak ini terdapat 2 sistem perpaja-
kan, yaitu(1) Sistem Perpajakan Sederhana (Pajak tetap)
(2) Sistem Perpajakan Fleksibel (pajak sebanding)
Kebijakan Fiskal Pemerintah
23
Karena merupakan konstanta, maka dalam perhitungan pendapatan nasional keseimbangan polanya sama dengan Investasi sebagai variabel exogen yang lain
Y = C + I + GY – C = I + GS = I + G- a + sY = I + GsY = a + I + G →
Kondisi keseimbangan
24
*a I G a I G
YMPS s
1) Governance Expenditure (G)
adalah segala bentuk sumbangan baik dari pemerintah maupun swasta, baik dari sebuah perusahaan atau individu, yang pada dasarnya dalam sumbangan itu tidak mengenal kontra prestasi dari pihak yang menerimanya.
• Namun betapa sulit bagi yang menerima bantuan tersebut untuk tidak memperhatikan siapa yang memberi sumbangan dalam kebijakan perokonomiannya selanjutnya.
• Dalam kebijaksanaan makroeconomics akan diaplikasikan secara khusus bersama pajak sebagai panerimaan nagara, sbb :
25
2) Transfer Payment
A. Analisis Kebijakan Fiskal • Dalam Sistem Perpajakan Sederhana Sistem perpajakan sederhana pada dasarnya
adalah sistem Pajak Tetap (T), yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah yang jumlah-nya sama untuk semua tingkat income.
Income yang siap dibelanjakan (disposible in-come = Yd) adalah income setelah pajak :
• Yd = Y - T
26
Dalam pembehesan perjakan ini ada dua macam pembahasan yaitu analisis kebijaksanaan perpajakan yang sederhana dan analisis kebijaksanaan perpaja-kan yang fleksibel
3) Pajak
27
1. Fungsi Konsumsi dan Saving dengan adanya Keb. Fiskal
● C = f (Y) , setelah kebijakan fiskal menjadi C = f (Yd)● S = f (Y) , setelah kebijakan fiskal menjadi S = f (Yd)● Tr dan Tx Yd = Y + Tr – Tx
C = a + c YdC = a + c (Y + Tr – Tx)
S = Yd – CS = Yd – (a + cYd)S = – a + (1-c) YdS = – a + s YdS = – a + s(Y + Tr – Tx)
Contoh Soal :• Diketahui : Fungsi Konsumsi : C = 30 + 0,75 Yd• Tranfer Pemerintah : Tr = 40• Pajak : Tx = 20• Pertanyaan : a) Carilah dan gambar fungsi C sebelum Tr. dan Tx. b) Carilah dan gambar fungsi C sesudah Tr tapi
sebelum Tx. c) Carilah dan gambar fungsi C sesudah Tx tapi
sebelum Tr. d) Carilah dan gambar fungsi C sesudah Tr dan Tx
28
Jawab :a) C = 30 + 0,75(Y + 0 - 0) = 30 + 0,75 Yb) C = 30 + 0,75 (Y + 40 - 0) = 60 + 0,75 Yc) C = 30 + 0,75 (Y + 0 - 20) = 15 + 0,75 Yd) C = 30 + 0,75 (Y + 40 - 20) = 45 + 0,75 Y
29
a) C = 30 + 0,75 Y
b) C = 60 + 0,75 Y
30
c) C = 15 + 0,75 Y
d) C = 45 + 0,75 Y
2. Perubahan Jumlah C dan S dengan adanya Tr dan Tx
• Dengan adanya pembayaran transfer dan pungutan pajak oleh pemerintah, jumlah konsumsi dan saving dalam pendapatan nasional keseimbangan akan mengalami perubahan
31
32
a) Perubahan Jumlah Konsumsi dan Saving Akibat dari Berubahnya Pajak ΔTx ΔC , berapakah besarnya ΔC ? Sebelum ΔTx C = a + c (Y + Tr – Tx) Sesudah ΔTx C + ΔC = a + c (Y + Tr – Tx – ΔTx) C + ΔC = a + c (Y + Tr – Tx) – cΔTx C + ΔC = C – cΔTx Jadi : ΔC = – cΔTx
ΔTx ΔS , berapakah besarnya ΔS ? Sebelum ΔTx S = – a + s (Y + Tr – Tx)Sesudah ΔTx S + ΔS = – a + s (Y + Tr – Tx – ΔTx) S + ΔS = – a + s (Y + Tr – Tx) – sΔTx S + ΔS = S – sΔTx Jadi : ΔS = – sΔTx
33
b) Perubahan Jumlah Konsumsi dan Saving
Akibat Berubahnya Pajak dan Transfer
b) Perubahan Jumlah Konsumsi dan Saving Akibat Berubahnya Pajak dan Transfer
Dengan cara yang sama seperti perhitungan sebelumnya, maka perhitungan besarnya perubahan Konsumsi dan Saving akibat adanya perubahan Pajak dan sekaligus perubaan transfer adalah :
ΔC = c ( ΔTr – ΔTx ) dan
ΔS = s ( ΔTr – ΔTx )
34
Contoh Soal :
Diketahui: Fungsi Konsumsi : C = 30 + 0,75 Yd Tranfer Pemerintah:Tr = 50 ; Pajak : Tx = 30Pertanyaan : a) Carilah jumlah C dan S sebelum Tr dan Tx pada Income sebesar 120 b) Carilah jumlah C dan S sesudah. Tr tetapi sblm. Tx pada Income = 120c) Carilah jumlah C dan S sesudah Tx tetapi sblm. Tr pada Income = 120d) Carilah jumlah C dan S ssdh Tr dan ssdh Tx pada Income = 120
35
3. Pendapatan Nasional KeseimbanganY = ZY = C + I + G + Tr – TxY – C + Tx = I + G + TrS + Tx = I + G + TrC = f (Yd) dan S = f (Yd), maka S = I + G + Tr – Tx– a + s (Y + Tr – Tx) = I + G + Tr – Tx– a + s Y + sTr – sTx = I + G + Tr – Txs Y = a + I + G + Tr – sTr – Tx + sTxs Y = a + I + G + (1 – s)Tr – Tx (1 – s)s Y = a + I + G + cTr – cTx
` Kondisi Keseimbangan
*a I G cTR cTx a I G cTR cTx
YMPS s
36
4. Angka Pengganda
- Seperti penjelasan tentang angka pengganda di muka, maka yang dimaksud dengan angka pengganda adalah “perubahan pendapatan nasional sebagai ukuran kemakmuran bangsa akibat adanya perubahan setiap satu rupiah dari masing-masing variabel eksogen dari C, I, G, Tr dan Tx “, yang dirumuskan sebagai :
, , , ( )...
Y Y Y Y Y dYdan derivative
a I G Tr Tx d
37
- Berangkat dari formula Pendapatan Nasional Keseimbangan,dapat dicari angka pengganda masing-masing :
1
1
1
a I G cTr cTxY sdY dY c
da s dTr sdY dY c
dI s dTx sdY
dG s
38
B. Analisis Kebijakan Fiskal Dalam Sistem Perpajakan Fleksibel
(1) Fungsi Konsumsi dan Saving dengan adanya Fiscal Policy :
C = f(Y) , setelah kebijakan fiskal menjadi C = f(Yd) S = f(Y) , setelah kebijakan fiskal menjadi S = f(Yd)
Tr dan Tx Yd = Y +Tr – TxTx = t + hY Yd = Y + Tr – (t + hY) Yd = Y + Tr – t – hY Yd = Tr – t + (1-h)Y
39
S = Yd – CS = Tr – t + (1–h)Y – [(a + cTr – ct) + c(1–h)Y]S = Tr – t + (1–h)Y – cTr + ct – c(1– h) YS = Tr – cTr – t + ct + (1–h)Y – c(1–h)Y – aS = Tr(1–c) – t(1– c) + (1–h)Y (1– c) – a S = – a + sTr – st + s (1-h)Y
C = a + cYdC = a + c(Tr – t + (1–h)Y)C = (a + cTr – ct) + c(1- h)Y
40
CONTOH
Fungsi Konsumsi : C = 20 + 0,75 YdFungsi Pajak : Tx = - 20 + 0,2 YTransfer Pem : Tr = 40 Pertanyaan : a) Carilah persamaan fungsi Konsumsib) Carilah persamaan fungsi Savingc) GambarlahJawab :C = (a + cTr - ct) + c(1- h)YC = ( 20 + 0,75(40) – 0,75(– 20) + 0,75 (0,8)YC = 65 + 0,6YS = – a + s[(1-h)Y + Tr – t)]S = – 20 + 0,25[(0,8)Y + 40 – (-20) ]S = – 5 + 0,2 Y
41
(2) Pendapatan Nasional KeseimbanganY = ZY = C + I + G + Tr – TxY – C + Tx = I + G +TrS + Tx = I + G + Tr S = I + G + Tr – TxS = f (Yd) dan C = f (Yd), maka – a + s (Y + Tr – Tx) = I + G + Tr – Tx– a + s Y + sTr – sTx = I + G + Tr – Txs Y = a + I + G + Tr – sTr – Tx + sTxs Y = a + I + G + (1 – s)Tr – (1 – s)Txs Y = a + I + G + cTr – cTx s Y = a + I + G + cTr – c(t + hY)s Y = a + I + G + cTr – ct – chYs Y + chY = a + I + G + cTr – ct
*a I G cTr ct
Ys ch
Kondisi Keseimbangan
42
(3) Angka Pengganda- Berangkat dari formula Pendapatan Nasional Keseim-
bangan,dapat dicari angka pengganda masing-masing :
chs
c
dt
dYchs
c
dTr
dYchsdG
dYchsdI
dYchsda
dYchs
ctcTrGIaY
1
1
1
43
Contoh
Fungsi Konsumsi : C = 20 + 0,75 YdFungsi Pajak : Tx = - 20 + 0,2 YdTransfer Pem : Tr = 40 Konsumsi Pem : G = 60Investasi : I = 40Kalau pemerintah menginginkan pendapatan nasional tahun akan datang mencapai ekuilibrium pada 300 per tahun, maka :a)Dengan hanya merubah transfer pemerintah, dengan jumlah berapakah besarnya transfer peme-rintah harus diperbesar /diperkecil ?b) Dengan hanya merubah besarnya pengeluaran konsumsi pemerintah (G), dengan jumlah berapa-kah besarnya G tsb. harus diperbesar / diperkecil ?
Perekonomian TerbukaY = C + I + G +Tr –Tx + X – M
Y = C + I + G +Tr –Tx + X – M Y – C + M = I + G +Tr –Tx + XS = I + G +Tr –Tx + X – M S= f (Yd)– a + s (Y + Tr – Tx) = I + G + Tr – Tx +X – M– a + sY + sTr – sTx = I + G + Tr – Tx +X – M0 – mY sY + mY = a + I + G + X – M0 +Tr – sTr – Tx +sTx sY + mY = a+I+G+X – M0 + (1-s)Tr + t – hY – st+shY sY+mY+hY-shY= a+I+G+X – M0 + (1-s)Tr + t – stY(s+m)+hY(1-s) = a+I+G+X – M0 + (1-s)Tr + t(1-s)Y(s+m+ch) = a+I+G+X – M0 + c Tr + ct
0a + I + G + X M + cTr + t*
cY
s m ch
ANALISIS PENDAPATAN NASIONALUNTUK PEREKONOMIAN TERBUKA
PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN
Y = ZY = C + I + X – MY – C + M = I + X S + M = I + X
S + M = I + X Syarat Keseimbangan
S Tidak Harus Sama Dengan IX Tidak Harus Sama Dengan M
45
S + M = I + X Syarat KeseimbanganS Tidak Harus Sama Dengan IX Tidak Harus Sama Dengan M
X > M I < S
Perekonomian Suatu Negara Dengan NeracaPerdagangan Positif
Variabel Eksogin X dan I Variabel Endogin S dan M
FUNGSI SAVING : S = S0 + s Y S0 = - aFUNGSI IMPOR : M = f(Y)
M = M0 + mY M0 = intersep m = MPI
S + M = I + XS0 + sY + M0 + mY = I + XsY + mY = I + X – S0 – M0(s + m)Y = I + X – S0 – M0
46
0 0*I X S M
Ys m
HITUNG : a) PENDAPATAN NASIONAL KESEIMBANGAN
b) SAVING KESEIMBANGANc) IMPOR KESEIMBANGANd) KONSUMSI KESEIMBANGAN
CONTOH :
C = 40 + 0,7 Y
M = 20 + 0,2 Y
X = 100 I = 280
47
0 0*I X S M
Ys m
280 100 ( 40) 20
8000,3 0,2
- 40 + 0,3(800) = 20020 + 0,2(800) = 18040 + 0,7(800) = 600
a)
b)c)d)
Scale line
C+I+X-M = 400+0.5Y
C = 40+0.7Y
S+M = -20+0.5Y
S = -40 + 0,3Y M = 20 + 0,2Y
I = 280 X = 100
48
ANKESEIMBANGKONDISIms
MSXIY
00
0 0
0 0
1
1X
I X S M XY Y
s m
I X S M X XY Y Ys m s ms m
X XY Y Ys m s m
YX s m
k pelipatganda ekspors m
Angka Pengganda
X Y
Dengan cara yang sama , maka pelipatganda untuk investasi, saving dan impor dapat di hitung.
49
.s m s m
m XX
Pengaruh Perubahan Ekspor Terhadap Perdagangan
Pengganda Ekspor = Pengganda Investasi
X Y M
X YxI YiX Mx I Mi Mx + Mi = M
Yx + Yi = Y
50
1 1
s m s m
.:
Im :
m XX M mempunyai makna
s mMeningkatnya nilai Ekpor sebesar X mengakibatkan
mMeningkatnya Nilai por sebesar x X
s m
51
50100
0,3 0,2
0,2(50)20
0,3 0,2
Y
M
(s+ m ) adalah positif kurang dari satu , atau0 < (s + m) < 1 yang berarti 0 < m/(s+m) < 1
Yang bermakna :-Meningkatnya ekspor cenderung meningkatkan impor dengan jumlah yang lebih kecil- Meningkatnya ekspor berarti meningkatkan surplus atau menurunkan defisit neraca perdagangan- Menurunnya ekspor berarti menurunkan surplus atau meningkatkan defisit neraca perdagangan
Misalnya : x = 50, maka :
(s+ m ) adalah positif kurang dari satu , atau0 < (s + m) < 1 yang berarti 0 < m/(s+m) < 1
.
0 1
m XM
s m
M m M
X s m X
Yang bermakna :- Meningkatnya ekspor cenderung meningkatkan impor dengan jumlah yang lebih kecil- Meningkatnya ekspor berarti meningkatkan surplus atau menurunkan defisit neraca perdagangan- Menurunnya ekspor berarti menurunkan surplus atau meningkatkan defisit neraca perdagangan
52
Perekonomian Terbuka dengan Kebijakan Fiskal
Sistem Perpajakan sederhana :
Y = ZY = C + I + G + Tr – Tx + X – MC + S = C + I + G + Tr – Tx + X – MS + M + Tx = I + G + Tr + X → Kondisi Keseimbangan
-a + s(Y + Tr –Tx) + M0 + mY + Tx = I + G + Tr + X-a + s(Y + Tr –Tx) + M0 + mY + Tx = I + G + Tr + XsY + sTr – sTx + M0 + mY + Tx = a +I + G + Tr + X(s + m)Y = a + I + G + X – M0 + Tr – sTr + sTx - Tx(s + m)Y = a + I + G + X – M0 + (1-s)Tr + (1-s)Tx
0a + I + G + X - M + cTr - cTx *
( )Y
s m
53
Perekonomian Terbuka dengan Kebijakan FiskalSistem Perpajakan Flexible :
Y = ZY = C + I + G + Tr – Tx + X – MC + S = C + I + G + Tr – Tx + X – M
S + M + Tx = I + G + Tr + X
-a + s(Y + Tr + t - hY) + M0 + mY - t + hY = I + G + Tr + X-a + sY + sTr + st - shY + M0 + mY - t + hY = I + G + Tr + X(s + m + h – sh)Y = a + I + G + X – M0 + Tr – sTr + t - st(s + m + (1-s)h)Y = a + I + G + X – M0 + (1-s)Tr + (1-s) t(s + m + ch)Y = a + I + G + X – M0 + cTr + c t
0a + I + G + X - M + cTr - ct *
( )Y
s m ch
→ Kondisi Keseimbangan
54
Perekomian Kondisi Kesimbangan
P. nas. Keseimbangan Pengganda
Z = C S = 0
Z = C + IZ = C + I + G
S = IS = I + G
Z = C+ I+Tr-Tx(Perpajakan sederhana)
S + Tx = I + Tr
Z = C+ I+Tr-Tx(Perpajakan Flexible)
S + Tx = I + Tr
* aY s 1dYsda
* a IY s
* a I GY s
1dY dY dYsda dI dG
a I cTr cTxY s
1dY dY dYsda dI dG
;dY c dY csda s dTx
a I cTr ctYs ch
Y Y 1=a I s + ch
;Tr t
Y c Y -c= =s+ ch s+ ch
55
Perekomian Kondisi Kesimbangan
P. nas. Keseimbangan Pengganda
Z = C+ I +X-M S + M = I + X
Z = C+ I +G+ Tr- Tx+X-M(Pjk, sedrhna)
S+M+Tx = I+G+Tr+X
Z = C+ I +G+ Tr- Tx+X-M(Pjk. Flexibel)
S+M+Tx = I+G+Tr
a+I+G+X-M +cTr -cTx 0*( )
Ys m
0* a I X MYs m
0+ a+I+G+X-M cTr -ct
*
( )
Y
s m ch
Y Y Y Y 1
=a I G X s + m ch
0
;M
Y -1 Y c=
s + m ch Tr s + m ch
Y -ct s + m ch
56