( s t i t ) · sekolah tinggi ilmu administrasi. di samping itu masih banyaknya tenaga...

42
i STUDI KELAYAKAN PENDIRIAN SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH ( S T I T ) SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG TABALONG 2017

Upload: hoangdien

Post on 02-Mar-2019

250 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

i

STUDI KELAYAKAN

PENDIRIAN SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH

( S T I T )

SYEKH MUHAMMAD NAFIS TABALONG

TABALONG

2017

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

1. Negara dan bangsa Indonesia (yang masih dikategorikan sebagai

negara yang belum maju) mayoritas penduduknya muslim. Oleh

karena itu bangsa Indonesia pada umumnya terutama umat

Islamnya harus bekerja keras dan merasa wajib untuk memacu

peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan. Islam

menekankan bahwa pendidikan merupakan perintah kewajiban

agama, dimana proses belajar mengajar dan proses pencarian

ilmu menjadi sangat bermakna dan bernilai dalam kehidupan

manusia. Islam memberikan posisi derajat yang sangat tinggi

kepada orang-orang yang terdidik, terpelajar, sarjana dan ilmuan

yang beriman. Disamping itu rangkaian kegiatan pendidikan

dalam Islam adalah merupakan ibadah kepada Allah yang

merupakan kewajiban individual dan kolektif yang

pelaksanaannya dilakukan melalui pendidikan formal dan non

formal sesuai dengan tingkat kemampuan anggota masyarakat

Islam masing-masing. Selanjutnya dapat dikemukakan bahwa

seluruh proses pembelajaran dan pola pendidikan dalam

konstruk ajaran Islam bersifat dialogis, inovatif dan terbuka. Hal

ini berarti dalam rangka meraih kemajuan di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi, umat Islam bisa belajar dari

manapun sepanjang bermanfaat bagi peningkatan kreatifitas dan

pencerahan intelektualitas umat Islam serta memperkuat

konstruk keseimbangan hubungan dengan Allah dan hubungan

sosial antar sesama manusia. Sehingga tujuan untuk mencapai

kebahagiaan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat

bisa dilakukan melalui proses pendidikan, sebab nilai-nilai

2

intelektual (kecerdasan intelektual) dan nilai-nilai moral spiritual

(kecerdasan emosial) mendapat tempat yang serasi dalam

rancang-bangun sistem pendidikan Islam.

2. Bahwa Kabupaten Tabalong adalah sebuah wilayah yang secara

geografis cukup strategis di Kalimantan Selatan, dan yang

memiliki religiusitas yang kuat. Namun ditinjau dari sisi

pendidikan masih belum menunjukan perkembangan yang

optimal, antara lain baru ada satu Perguruan Tinggi, yaitu

Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi. Di samping itu masih

banyaknya tenaga kependidikan, guru dan tenaga fungsional lain

yang belum memenuhi standar kompetensi akademik (lulusan

S1).

3. Hasil studi kelayakan menyimpulkan bahwa pendirian Sekolah

Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Muhammad Nafis dengan Program

Studi Pendidikan Agama Islam, Program Studi Manajemen

Pendidikan Islam sangatlah dibutuhkan dan prospektif untuk

masa yang akan datang bagi masyarakat, baik dalam bidang

penyiapan alternatif pengembangan pendidikan islam,

penyediaan alternatif memperoleh pendidikan tinggi bagi lulusan

MA/SMA/SMK, serta penyiapan sumber daya manusia yang

kompeten dan kompetitif.

Berdasarkan pokok-pokok pikiran dan latar belakang seperti

tersebut di atas, maka Yayasan memandang perlu mendirikan

sebuah Perguruan Tinggi Agama Islam dengan nama SEKOLAH

TINGGI ILMU TARBIYAH SYEKH MUHAMMAD NAFIS, dengan

alasan sebagai berikut:

a. Memperluas akses dan pemerataan pendidikan serta

mengurangi tingkat anak putus sekolah.

3

b. Menyediakan fasilitas pendidikan tingkat perguruan tinggi dan

membantu masyarakat ekonomi lemah yang tidak mampu

menyekolahkan anak keluar daerah/diluar daerah.

c. Membantu program pemerintah dalam meningkatkan sumber

daya manusia dan menyiapkan tenaga profesional.

B. KONDISI OBYEKTIF LEMBAGA PENGUSUL

Yayasan yang mengusulkan pendirian STIT ini adalah hasil inisiasi

Bupati Tabalong. Dalam analisis SWOT, yayasan ini akan

mendapatkan dukungan yang kuat dari pemerintah. Artinya,

yayasan ini akan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang efektif,

meskipun di sisi lain, rentan untuk menghadapi ketidakpastian jika

pemerintah daerah berganti dan memilliki kebijakan yang berbeda.

Secara obyektif, yayasan ini sedang diajukan perizinannya kepada

otoritas terkait. Jika izin resmi tersebut belum terealisasi sesuai

jadwal yang ditentukan, maka ini akan menjadi hambatan untuk

mempercepat berdirinya STIT. Namun kesempatan untuk

mempercepat perizinan dapat dilakukan melalui pendekatan top-

down. Tantangannya, diperlukan kerjasama tim yang solid untuk

merealisasikan target yang telah ditentukan.

4

BAB II

DASAR PEMIKIRAN

Dampak kehidupan global yang dialami bangsa–bangsa dewasa ini

adalah nyata mempengaruhi perkembangan masyarakat yang

ditandai dengan adanya perubahan sosial/masyarakat yang

demikian cepat dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Sebagai

akibat dari perubahan sosial tersebut adalah terjadi perubahan

pada : nilai-nilai tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat, pada

pola pikir, pandangan, keyakinan manusia-pribadi dan

perilakunya, serta perubahan perkembangan pada struktur sosial

dan lembaga / institusi sosialnya, termasuk institusi pendidikan.

Pendidikan ada, tumbuh dan berkembang dalam lingkungan

kehidupan masyarakat dan masyarakat dapat tumbuh dan

berkembang maju seirama dengan perkembangan kemajuan di

bidang pendidikan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Telah diakui bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang pesat telah membawa dampak dan perubahan terhadap

kehidupan manusia, terutama pada abad ke 20 hingga kini. Dengan

demikian pertumbuhan dan kemajuan masyarakat (yang

berkeadaban) membutuhkan pendidikan yang maju dan

berkualitas, yang mampu memenuhi kebutuhan- kebutuhan

masyarakat pengguna jasa pendidikan dan sebaliknya pendidikan

yang berkualitas mensyaratkan pengelolaan yang baik dan

dukungan serta partisipasi masyarakat-bangsanya.

Salah satu dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

adalah terjadinya persaingan global yang kompetitif dalam berbagai

aspek kehidupan baik dalam bentuk produk maupun pelayanan

5

(service). Era globalisasi telah mendorong manusia dan atau

lembaga / institusi sosial untuk bersaing dalam mendapatkan atau

memberikan kualitas produk dan pelayanan terbaik sesuai dengan

kebutuhan masyarakat (costumer/clien). Salah satu faktor kunci

untuk memenangkan persaingan global tersebut adalah dengan

memiliki sumber daya manusia profesional yang berkualitas tinggi.

Oleh karena itu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia

dan profesionalisme dalam berbagai bidang penghidupan dan

kehidupan masyarakat harus menjadi prioritas utama

pembangunan suatu bangsa/negara. Kenyataan menunjukan

bahwa bangsa atau negara yang memiliki sumber daya manusia

berkualitas tinggi dapat menguasai kehidupan manusia (baik

produk maupun jasa pelayanan). Sebaliknya negara-negara

berkembang yang sampai saat ini belum dikategorikan sebagai

negara maju, memiliki ketergantungan yang tinggi tarhadap negara

maju. Oleh karena itu negara berkembang harus berusaha

mengejar ketertinggalan mereka dengan memacu peningkatan

kualitas sumber daya manusia melalui peningkatan pendidikan dan

kualitas mutu pendidikannya.

6

BAB III

DASAR HUKUM PENDIRIAN

Adapun dasar hokum pendirian STIT ini sebagai berikut:

1. Pembukaan dan pasal 31 UUD 1945

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78:

tambahan lembaran Negara Nomor 4301)

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999, tanggal 24 Juni

1999 tentang Pendidikan Tinggi.

4. Keputusan Mendiknas RI Nomor 234/U/2000 tanggal 20

Desember 2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi

5. Keputusan Menteri Agama Nomor 394 Tahun 2003 tentang

Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi di lingkungan Departemen

Agama.

6. Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 2668/D/T/2000 tanggal 26

September 2000 tentang Pembukaan Program Studi Baru dan

Pendirian Perguruan Tinggi Baru.

7

BAB IV

ANALISIS SUMBER DAYA DAN FASILITAS PENDUKUNG

Untuk mendukung terselenggaranya pendidikan yang berkualitas

dan memenuhi persyaratan standar, maka Yayasan akan merekrut

tenaga pendidik (dosen) yang memiliki kualifikasi akademik dari

berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan kebutuhan Prodi

Pendidikan Agama Islam dan Prodi Manajemen Pendidikan Islam.

1. Prodi Pendidikan Agama Islam:

Dosen Tetap : 6 orang magister

2. Prodi Pendidikan Manajemen Pendidikan Islam:

Dosen Tetap : 6 orang magister

3. Tenaga Kependidikan dan penunjang akademik

a. Tenaga administrasi : 9 orang

b. Pustakawan : 1 orang

c. Laboran : 1 orang

Struktur organisasi STIT terdiri dari Satu Ketua dan dibantu oleh 3

(tiga) orang Pembantu Ketua: (a) Pembantu Ketua I, bidang

akademik, (b) Pembantu Ketua II, bidang administrasi umum, dan

(c) Pembantu III, Ketua bidang kemahasiswaan.

STIT Syekh Muhammad Nafis mempunyai dua (2)

Prodi/Jurusan yang merupakan satuan pelaksana pendidikan,

penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat: Jurusan dipimpin

oleh Ketua Jurusan dengan dibantu oleh seorang Sekretaris

jurusan dan staf.

8

Untuk mendukung dan melaksanakan program-program

perguruan tinggi dan administrasi STIT memiliki:

Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Lembaga Penjaminan Mutu Akademik,

Perpustakaan

Untuk mendukung dan melaksanakan administrasi, STIT memiliki:

Bagian Tata Usaha

Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan,

Bagian Administrasi Umum dan keuangan

Pengembangan tenaga pendidikan dan kependidikan, baik

jumlah maupun kualifikasi serta profesionalitas, akan berkembang

terus selama proses kegiatan akademik berlangsung, sesuai dengan

kebutuhan dan peraturan perundangan yang berlaku.

Gedung perkuliahan dipersiapkan berupa bangunan

berlantai tiga terdiri atas sembilan lokal. Untuk tahap

awal/sementara memakai gedung Islamic Center di Tanjung, dan

merupakan wilayah strategis yang berada pada jalan utama.

STIT Syekh Muhammad Nafis untuk sementara ini akan

memanfaatkan/memakai beberapa sarana dan prasarana yang

dimiliki oleh Pemda Tabalong sebagaimana daftar dibawah ini:

JENIS PRASARANA SATUAN JUMLAH KET

A. Sarana dan Prasarana

Mesjid Buah 1

Ruang Kuliah Buah 6

Ruang Dosen Buah 1

Ruang Seminar Buah 1

Ruang Laboratorium Buah 1

Ruang Perpustakaan Buah 1

Ruang Laboratorium Komputer Buah 1

Fasilitas Teknologi Informasi Buah 1

Fasiltas Laboratorium Buah 1

Buku-Buku Perpustakaan Buah 120

B. Fasilitas Pendukung

Ruang Administrasi Buah 1

Peralatan Pendukung Administrasi

Almari Buah 3

9

Meja Kursi Unit 6

Telpon Unit 1

Listrik Watt 1300

Komputer Unit 2

D. Alat Bantu Peraga

Pengeras Suara Unit 1

Wearless Unit 1

Radio, TV Unit 1

Laptop Unit 1

LCD Unit 3

E. Alat Transportasi

Kendaraan Roda Empat Unit Belum

Kendaraan Roda Dua Unit Belum

Tabel 1. Sarana dan Prasarana

Agar fungsi dan tujuan pendirian sekolah tinggi dapat

terselenggara dengan baik, maka STIT dilengkapi dengan

perpustakaan. Kehadiran perpustakaan tidak saja sebagai sarana

pendukung kegiatan belajar mengajar kearah pengembangan

profesionaliosme mahasiswa, tetapi juga sangat berperan sebagai

sarana untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan wawasan,

pengembangan sikap serta ketrampilan melalui pemberdayaan

koleksi buku dan kitab yang tersedia.

Untuk mewujudkan fungsi perpustakaan sebagai jantung

perguruan tinggi, serta penunjang riset/penelitian, maka

perpustrakaan perlu dikembangkan baik dari sisi mutu pelayanan

koleksi buku, sarana yang tersedia maupun aspek administrasi.

Perpustakaan harus menempatkan posisi sebagai pusat

informasi dan pusat sumber belajar (Learning Research Center) yang

betul-betul menopang dan memperlancar program Tri Dharma

Perguruan Tinggi. Oleh karena itu pengelola STIT akan membangun

kerjasama dengan perpustakaan perguruan tinggi lainnya.

Sesuai rencana pengembangan STIT menjadi sebuah Institut,

maka pengembangan perpustakaan direncanakan mengacu kearah

perpustakaan Institut yang mampu melayani mahasiswa dan

10

penggunaannya dari berbagai disiplin ilmu dan jurusan/program

studi yang ada. Oleh sebab itu, pengembangan jangka panjang dan

terencana dan bertahap akan dilaksanakan sebagai berikut:

a) Pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perpustakaan

yang memadai sesuai dengan perkembangan yang dicapai dan

mahasiswa/masyarakat pemakai.

b) Penyediaan ruang baca yang dapat mencakupi kebutuhan

pemakai, terutama mahasiswa.

c) Penambahan bahan koleksi, baik secara material maupun

kualitas yang dapat menunjang kebutuhan mahasiswa/

masyarakat pemakai.

d) Penataan dan penyempurnaan sistem pelayanan.

e) Melakukan kerjasama dengan perpustakaan daerah Kabupaten

Tabalong dan perpustakaan perguruan tinggi lainnya.

Adapun dukungan dan bantuan riil berbagai elemen

masyarakat dalam upaya mendirikan dan menyelenggarakan STIT

Syekh Muhammad Nafis, antara lain:

1. Kesediaan dosen dari berbagai bidang ilmu yang sesuai dengan

prodi yang akan dibuka.

2. Dukungan moral dari para Ulama dan Tokoh masyarakat di

Kabupaten Tabalong

3. Dukungan Pemerintah Kabupaten Tabalong

(surat dukungan terlampir)

4. Dukungan dari Kopertais Wilayah XI Kalimantan

(surat dukungan terlampir)

5. Dukungan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tabalong

Di samping itu, sikap dan minat masyarakat di Tabalong pada

umumnya dan Tanjung khususnya sangat tinggi animonya untuk

menuntut ilmu di satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh

yayasan.

11

BAB V

PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Untuk kelancaran penyelenggaraan dan pengelolaan STIT

Syekh Muhammad Nafis, maka mutlak diperlukan biaya untuk

kebutuhan dana awal, dana operasional dan pemeliharaan serta

kebutuhan dana lainnya dalam bentuk dana investasi, dana

operasional dan pemeliharaan, penerimaan internal dan eksternal

serta sistem pengelolaan keuangan.

A. DANA INVESTASI

Modal awal yang dimiliki oleh Yayasan sebagai pendiri STIT

yang dapat digunakan sebagai dana investasi antara lain:

a. Tanah seluas 40.000 m2.

c. Fasilitas/sarana prasarana lain

Adapun kebutuhan dana untuk investasi pada tahap awal (

jangka 3 sd 5 tahun) kurang lebih sebesar Rp 15.000.000.000,-

(lima belas milyar rupiah) yang diperuntukkaan antara lain:

a. Pembangunan gedung perkuliahan 3 lantai

b. Pembangunan gedung perkantoran 3 lantai

c. Pemenuhan prasarana akademik

d. Pemenuhan prasarana penunjang akademik

B. DANA OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN

Guna menunjang kegiatan operasional dan pemeliharaan,

Yayasan telah menyiapkan dana sebesar Rp. 3.000.000.000,- (tiga

milyar) untuk tiga program studi sebagai dana cadangan yang

tersimpan dalam rekening bank (copy buku bank terlampir).

Pendanaan operasional lebih diprioritaskan dalam rangka

menjamin pelaksanaan proses belajar mengajar dapaxt berlangsung

12

dengan optimal. Adapun bentuk penggunaan dana operasional dan

pemeliharaan antara lain meliputi:

1. Gaji dosen tetap dan tenaga kependidikan perhitungan tiap bulan

2. Gaji tetap Pengelola perhitungan tiap bulan

3. Honor mengajar dosen tidak tetap perhitungan tiap pertemuan

4. Pengadaan alat dan bahan perkuliahan perhitungan tiap

bulan/tahun

5. Belanja alat tulis kantor dan rumah tangga kampus perhitungan

tiap

6. Kesejahteraan pegawai perhitungan tiap bulan/tahun

7. Transport perjalanan dinas perhitungan tiap kegiatan

8. Pembinaan kemahasiswaan perhitungan tiap kegiatan

9. Belanja perawatan dan pemeliharaan perhitungan tiap

bulan/tahun

C. PENERIMAAN INTERNAL

Penerimaan internal bersumber dari :

1. Sumbangan Pendidikan mahasiswa meliputi :

a. Biaya pendaftaran dan seleksi mahasiswa baru

b. Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) per semester

c. Beban SKS per semester

d. Biaya praktikum per semester

e. Biaya kegiatan kemahasiswaan per semester

f. Sumbangan perpustakaan tiap akhir pendidikan (lulus)

g. Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) tiap mahasiswa baru

2. Subsidi yayasan dari dana cadangan

13

D. PENERIMAAN EKSTERNAL

Dalam rangka pengembangan STIT Syekh Muhammad

Nafissecara berkelanjutan Penerimaan eksternal bersumber dari:

1. Pemerintah dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tabalong

2. Sumbangan-sumbangan lain yang tidak mengikat meliputi:

a. Donatur tetap (aghniya’)

b. Sponsor

c. Donasi insidentil

E. SISTEM PENGELOLAAN KEUANGAN

Pengelolaan keuangan STIT Syekh Muhammad Nafis

mengikuti pola umum pengelolaan keuangan publik dengan prinsip

keadilan, kecukupan dan berkelanjutan. Mekanisme

pengelolaannya menggunakan anggaran berimbang, transparan,

akuntabel. Dalam perencanaan penggunaan keuangan, setiap

tahun akademik dilaksanakan penyusunan anggaran yang bersifat

partisipatif dan terbuka, yang disusun dalam rancangan anggaran

pendapatan dan belanja.

F. PROYEKSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DANA

A. PROYEKSI PENERIMAAN DANA

No Uraian Tahun Nominal

1 Biaya Pendaftaran dan Seleksi 2017/2018 100.000

2 SPP Mahasiswa tiap Semester 2017/2018 400.000

3 Beban Studi tiap SKS 2017/2018 25.000

4 Sumbangan Pengembangan Institusi

satu kali selama kuliah

2017/2018 2.000.000

5 Subsidi Yayasan dari Dana Cadangan 2017/2018 -

Catatan : setiap tahun naik 10% ( asumsi kenaikan pertahun 10% )

Tabel 2. Proyeksi Penerimaan

14

B. PROYEKSI PENGELUARAN DANA

No Uraian Tahun Nominal

1 Honor mengajar dosen tidak tetap

tiap pertemuan 2017/2018 100.000

2 Gaji dosen tetap tiap bulan (setara

12 SKS) 2017/2018 1.500.000

3 Gaji tenaga kependidikan tiap bulan 2017/2018 750.000

4 Insentif Ketua STIT Syekh

Muhammad Nafistiap bulan 2017/2018 1.500.000

5 Insentif Pembantu Ketua tiap bulan 2017/2018 1.000.000

6 Pengadaan alat dan bahan

perkuliahan tiap bulan 2017/2018 500.000

7 Belanja alat tulis kantor dan rumah

tangga kampus tiap bulan 2017/2018 500.000

8 Kesejahteraan pegawai tiap tahun 2017/2018 500.000

9 Transport perjalanan dinas luar

kota tiap kegiatan 2017/2018 300.000

10 Transport perjalanan dinas dalam

kota tiap kegiatan 2017/2018 100.000

11 Pembinaan kemahasiswaan tiap

kegiatan 2017/2018 500.000

12 Belanja perawatan dan

pemeliharaan tiap bulan 2017/2018 500.000

13 Beban Daya dan Jasa tiap bulan 2017/2018 500.000

Tabel 3. Proyeksi Pengeluaran

RENCANA ANGGARAN PENERIMAAN DAN BELANJA

STIT SYEKH MUHAMMAD NAFISTAHUN AKADEMIK

2017/2018

A. Penerimaan

No Uraian Perhitungan Jumlah (Rp)

1 Biaya Pendaftaran dan Seleksi 150 mhs x Rp 100.000

15.000.000

2 SPP Mahasiswa tiap Semester 150 mhs x 2 smt x

Rp 400.000 120.000.000

3 Beban Studi tiap SKS 150 mhs x 2 smt x

20 sks x 25.000 150.000.000

4

Sumbangan Pengembangan

Institusi satu kali selama

kuliah

150 mhs x Rp 2.000.000

300.000.000

5 Subsidi Yayasan dari Dana

Cadangan - 0

Jumlah Seluruh 585.000.000

Tabel 4. Rencana Penerimaan

15

B. Pengeluaran

No Uraian Tahun Nominal

1 Honor mengajar dosen tidak tetap

tiap pertemuan

8 mk x 2 smt x

16 ptm x

100.000,-

38.400.000

2 Gaji dosen tetap tiap bulan (setara

12 SKS)

18 org x 12 bln

x 1.500.000 324.000.000

3 Gaji tenaga kependidikan tiap bulan 3 or x 12 bl x

Rp. 750.000 27.000.000

4 Insentif Ketua STIT Syekh

Muhammad Nafistiap bulan

1 org x 12 bl x

Rp 1.500.000 18.000.000

5 Insentif Pembantu Ketua tiap bulan 3 org x 12 xRp

1.000.000 36.000.000

6 Pengadaan alat dan bahan

perkuliahan tiap bulan

12 bl x Rp

500.000 6.000.000

7 Belanja alat tulis kantor dan rumah

tangga kampus tiap bulan

12 bl x Rp

500.000 6.000.000

8 Kesejahteraan pegawai tiap tahun 17 org x Rp

500.000 8.500.000

9 Transport perjalanan dinas luar

kota tiap kegiatan

12 keg x Rp

300.000 3.600.000

10 Transport perjalanan dinas dalam

kota tiap kegiatan

40 keg x Rp

100.000 4.000.000

11 Pembinaan kemahasiswaan tiap

kegiatan

12 keg x Rp

500.000 6.000.000

12 Belanja perawatan dan

pemeliharaan tiap bulan

12 bln x Rp

500.000 6.000.000

13 Beban Daya dan Jasa tiap bulan 12 bln x Rp

500.000 6.000.000

Jumlah 489.500.000

Tabel. 5 Tabel Pengeluaran

Asumsi :

1. Dalam satu semester rata-rata 8 mata kuliah dan/atau 20 SKS

2. Dalam satu semester terdapat 16 minggu efektif dan/atau

pertemuan

3. Dalam satu Rombel dan/atau Prodi membina 30 mahasiswa

4. Perhitungan RAPB di atas berbasis satu Rombel pada tiga Prodi

yang ada

16

BAB VI

DAYA TAMPUNG DAN PROSPEK MINAT MAHASISWA

Ada dua faktor yang mempengaruhi daya tampung sebuah

Perguruan Tinggi yaitu: Ketersediaan sarana dan prasarana proses

pembelajaran seperti ruangan belajar/lokal dan jumlah mahasiswa

yang mendaftar.

Atas dasar analisis sumber daya dan fasilitas pendukung dan

analisis pembiayaan seperti dijelaskan sebelumnya, maka pada

tahun akademik 2017/2018 daya tampung STIT Tabalong

direncanakan menerima mahasiswa sebanyak 144 orang untuk dua

program studi, yaitu pendidikan agama Islam dan manajemen

pendidikan Islam. Adapun rancangan daya tampung untuk lima

tahun kedepan diharapkan akan dapat menerima mahasiswa

hingga lebih dari 300 orang dengan pembabakan seperti yang telah

disebutkan sebelumnya.

Tabel 6. Proyeksi Daya Tampung

Prakondisi pertama yang diperlukan adalah adanya pemetaan

minat untuk memasuki STIT Syekh Muhammad Nafis. Identifikasi

No Program

Studi

Tahun Akademik

2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021 2021/2022

1 Pendidikan

Agama Islam 72 144 216 288 336

2

Manajemen

Pendididikan

Islam

72 144 216 288 336

JUMLAH 144 288 432 576 672

17

partner proyek menemukan area-area studi yang menarik minat

dalam konteks pembukaan STIT terkait. Tabel berikut

menunjukkan beberapa program studi dengan klasifikasi

institusional yang menarik. Yang menjadi catatan penting dalam

studi ini adalah adanya keunggulan kompetitif (competitive

advantage) yang menjadi faktor penentu keberhasilan

pengembangan STIT Syekh Muhammad Nafis ke depan.

Program

Klasifikasi Minat Institusional

Kuat Moderat Pertengahan Total

Pendidikan Agama 2 1 2 5

Manajemen Pendidikan Islam 2 2 1 5

Tabel 7. Respon dari stakeholder terkait dengan minat

program studi. Data dibagi kepada tiga level minat dari masing-masing program. Klasifikasi dengan minat yang kuat diberi huruf tebal sekaligus menjadi program unggulan yang

mengarahkan arah pengembangan STIT Syekh Muhammad Nafis.

Angka Partisipasi Kasar

Kuantitas peserta didik di suatu jenjang pendidikan di Tabalong

dapat diukur dengan Angka Partisipasi Kasar. Semakin tinggi APK

berarti semakin banyak anak usia sekolah yang bersekolah di suatu

jenjang pendidikan pada suatu wilayah. Nilai APK bisa lebih besar

dari 100% karena terdapat murid yang berusia di luar usia resmi

sekolah, terletak di daerah kota, atau terletak pada daerah

perbatasan.

Diperkirakan jumlah peserta didik di Pendidikan Tinggi yang

berasal dari Tabalong mencapai 1150 mahasiswa yang tersebar di

18

Kalimantan Selatan dan luar Kalimantan Selatan (Usia 18 tahun ke

atas).

1.150

188.300

Dengan demikian, Angka Partisipasi Kasar untuk peserta didik di

PT yang berasal dari Tabalong masih belum mencapai satu persen

atau dengan kata lain APK itu relatif masih rendah. Apalagi bila

instrumen angka mahasiswa dibatasi hanya pada perguruan tinggi

di Tabalong yang hingga saat ini masih satu saja. Oleh karenanya,

keberadaan STIT Syekh Muhammad Nafis diproyeksikan akan

menambah angka partisipasi mahasiswa dari Tabalong pada

khususnya dan secara regional pada umumnya.

Di samping itu, berdasarkan observasi dan gambaran yang

diperoleh bahwa hampir semua Perguruan Tinggi yang ada di

Tabalong mempunyai mahasiswa yang sesuai dengan rasio minimal

mahasiswa yang diharapkan. Mengingat jumlah perguruan tinggi

hanya terdapat satu buah, sehingga dapat dikatakan bahwa

kapasitas gedung atau ruangan yang dimiliki oleh STIT Syekh

Muhammad Nafis akan tertampung. Hal ini disebabkan oleh kondisi

masyarakat Kota Tabalong itu sendiri sebagai dengan pertumbuhan

ekonomi yang cukup menjanjikan.

Hal ini tidak luput dari peranan/kinerja beberapa sektor ekonomi

dominan daerah, seperti pertanian dan pertambangan. Penduduk

di Tabalong, selain bekerja sektor-sektor primer seperti pertanian

dan perdagangan, juga terdiri atas kalangan yang bekerja di kantor

X 100 = 0,6 APK

19

kantor pemerintah maupun di perusahaan swasta baik asing

maupun lokal. Untuk pasar seperti mereka ini dapat melanjutkan

pendidikan di jenjang Perguruan Tinggi setelah pulang kerja.

Atas dasar analisis sumber daya dan fasilitas pendukung dan

analisis pembiayaan seperti dijelaskan sebelumnya, maka pada

tahun akademik 2017/2018 daya tampung STIT Tabalong

direncanakan menerima mahasiswa sebanyak 144 orang untuk dua

program studi, yaitu pendidikan agama Islam dan manajemen

pendidikan Islam. Adapun rancangan daya tampung untuk lima

tahun kedepan diharapkan akan dapat menerima mahasiswa

hingga lebih dari 300 orang dengan pembabakan seperti yang telah

disebutkan sebelumnya.

Mengingat jumlah lulusan SMA sederajat di Tabalong sekitar 4000

orang siswa/tahun, maka dapat diperkirakan bahwa estimasi 144

orang mahasiswa baru dari setiap wilayah di Tabalong sangat

realistis. Di samping itu, dengan sistem perkuliahan sistematis dan

terkendali, mahasiswa diproyeksikan tidak akan dapat

meninggalkan proses perkuliahan. Dalam jajak pendapat kami, 96

persen masyarakat sangat mendukung agar mahasiswa

mendapatkan asrama. Oleh karena itu kehadiran STIT Syekh

Muhammad Nafis dengan dua program studi akan menambah

sumber daya manusia di Tabalong dan meningkatkan percepatan

pembangunan dan kesejahteraan.

Dengan demikian, minat masyarakat pada program program studi

atau jurusan jurusan di atas sangat tinggi/ besar yang disebabkan

oleh keberadaan STIT sebagai Perguruan Tinggi yang terdepan

20

dalam bidang pendidikan. Berdasarkan hal ini pula STIT Syekh

Muhammad Nafis yang menaungi terpanggil dan terdorong untuk

memberikan solusi khususnya di bidang keguruan dan ilmu

pendidikan. Kemudian juga dengan jumlah para guru/ pendidik di

SD/MI dan SMP/SMA memiliki minat yang besar untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk

memenuhi standar dan kualifikasi yang diatur dan ditentukan oleh

pemerintah.

Maka berdasarkan fakta-fakta tersebut Yayasan yang menaungi

STIT Syekh Muhammad Nafis memutuskan dan berusaha untuk

menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam bidang keilmuan yang

relevan dengan kebutuhan lokal pada khususnya dan regional pada

umumnya.

21

BAB VII

KOMPETENSI LULUSAN

A. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KOMPETENSI LULUSAN

1) Mengetahui teori bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) secara

mendalam sehinggga mampu memahami permasalahan PAI.

2) Mampu mengaplikasikan keilmuan dan memanfaatkan

teknologi pada bidang PAI sesuai dengan perkembangan

pendidikan.

3) Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan

analisis informasi dan data, serta mampu memformulasikan

berbagai alternatif solusi atas problematika PAI secara mandiri

dan kelompok.

4) Bertanggung jawab pada profesi kependidikan Islam dan

pencapaian hasil kerja di lembaga pendidikan.

5) Mampu melakukan analisis, supervisi dan mengevaluasi

pekerjaan yang menjadi tangung jawabnya.

6) Mampu menyusun dan menyampaikan ide dan informasi

bidang PAI secara efektif melalui berbagai media.

7) Mampu mempublikasikan karya ilmiah di bidang PAI.

8) Mampu belajar secara mandiri dan berkelanjutan untuk

mengembangkan bidang PAI yang bermutu.

9) Mampu menjadi guru PAI berkarakter Islam berkemajuan,

bermoral, memiliki komitmen kebangsaan serta menghargai

keberagaman.

22

B. PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

KOMPETENSI LULUSAN

1) Mengetahui teori bidang Manajemen Pendidikan Islam (MPI)

secara mendalam sehinggga mampu memahami

permasalahan tata kelola pendidikan Islam.

2) Mampu mengaplikasikan keilmuan dan memanfaatkan

teknologi pada bidang manajemen pendidikan Islam sesuai

dengan perkembangan pendidikan.

3) Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan

analisis informasi dan data, serta mampu memformulasikan

berbagai alternatif solusi atas problematika manajemen

pendidikan Islam secara mandiri dan kelompok.

4) Bertanggung jawab pada profesi ketatakelolaan kependidikan

Islam dan pencapaian hasil kerja di lembaga pendidikan.

5) Mampu melakukan analisis, supervisi dan mengevaluasi

pekerjaan yang menjadi tangung jawabnya.

6) Mampu menyusun dan menyampaikan ide dan informasi

bidang manajemen pendidikan Islam secara efektif melalui

berbagai media.

7) Mampu mempublikasikan karya ilmiah di bidang

manajemen pendidikan Islam.

8) Mampu belajar secara mandiri dan berkelanjutan untuk

mengembangkan bidang manajemen pendidikan Islam yang

bermutu.

9) Mampu menjadi guru sekaligus pengelola pendidikan Islam

yang berkarakter Islam berkemajuan, bermoral, memiliki

komitmen kebangsaan serta menghargai keberagaman.

23

C. PROFIL PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DAN MPI

Tujuan Program Studi Pendidikan Agama Islam:

1) Menyiapkan guru Pendidikan Agama Islam yang

berkepribadian muslim serta memiliki kompetensi akademik,

pedagogik, sosial, dan profesional, yang akan bekerja di

lingkungan sekolah, madrasah, dan lembaga pendidikan dan

pelatihan.

2) Menyiapkan tenaga pendidik PAI yang memiliki landasan dan

wawasan keilmuan yang kuat sehingga mampu

melaksanakan tugas sebagai guru PAI di sekolah atau

madrasah yang menguasai bidang keahliannya.

3) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan

dan kependidikan Islam dalam rangka memajukan Islam dan

meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

4) Mengembangkan pendidikan Islam untuk mewujudkan

masyarakat utama, adil dan makmur yang diridloi Allah SWT.

Profil Lulusan PAI dan Capaian Pembelajaran

Deskripsi Umum

Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia,

maka implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem

pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap level

kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun

karakter dan kepribadian manusia Indonesia sebagai berikut:

1) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu

menunjukkan sikap keagamaan;

2) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam

menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika;

24

3) Berperan sebaga warga Negara yang bangga dan cinta tanah

air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada

Negara dan bangsa;

4) Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan

Pancasila;

5) Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian

terhadap masyarakat dan lingkungan;

6) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama

dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal

orang lain;

7) Taat Hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat

dan bernegara;

8) Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan

dibidang keahliannya secara mandiri;

9) Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik;

10) Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan

kewirausahaan.

Keterampilan Kerja Umum Lulusan PAI

1) Menerapkan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi di

bidang keahliannya melalui penalaran ilmiah berdasarkan

pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif;

2) Mengkaji pengetahuan dan/ atau teknologi di bidang

keahliannya berdasarkan kaidah keilmuan, atau

menghasilkan karya desain/seni berserta deskripsinya

berdasarkan kaidah atau metoda rancangan baku, yang

disusun dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir;

25

3) Mempublikasikan hasil tugas akhir atau karya desain/seni,

yang memenuhi syarat tata tulis ilmiah, dan dapat diakses

oleh masyarakat akademik;

4) Menyusun dan mengkomunikasikan ide dan informasi

bidang keilmuannya secara efektif, melalui berbbagai

bentuk media kepada masyarakat akademik;

5) Mengambil keputusan secara tepat berdasarkan analisis

dalam melakukan supervise dan evaluasi terhadap

pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya;

6) Mengelola pembelajaran diri sendiri;

7) Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan

pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar

lembaganya.

Deskriptor Spesifik Lulusan PAI

Profil Deskripsi Learning Outcomes

Pendidik, Praktisi,

Konsultan

1. Mengetahui teori bidang Pendidikan Agama

Islam (PAI) secara mendalam sehinggga mampu memahami permasalahan PAI.

2. Mampu mengaplikasikan keilmuan dan

memanfaatkan teknologi pada bidang PAI sesuai dengan perkembangan pendidikan.

3. Mampu mengambil keputusan yang tepat

berdasarkan analisis informasi dan data, serta mampu memformulasikan berbagai alternatif

solusi atas problematika PAI secara mandiri

dan kelompok. 4. Bertanggung jawab pada profesi kependidikan

Islam dan pencapaian hasil kerja di lembaga

pendidikan.

5. Mampu melakukan analisis, supervisi dan mengevaluasi pekerjaan yang menjadi tangung

jawabnya.

6. Mampu menyusun dan menyampaikan ide dan informasi bidang PAI secara efektif melalui

berbagai media.

7. Mampu mempublikasikan karya ilmiah di bidang PAI.

26

8. Mampu belajar secara mandiri dan

berkelanjutan untuk mengembangkan bidang

PAI yang bermutu.

9. Mampu menjadi guru PAI berkarakter Islam berkemajuan, bermoral, memiliki komitmen

kebangsaan serta menghargai keberagaman.

Tabel 8. Learning Outcomes PAI

Tujuan Program Studi Manajemen Pendidikan Agama Islam:

1) Menyiapkan pengelola Pendidikan Islam yang berkepribadian

muslim serta memiliki kompetensi akademik, pedagogik,

sosial, dan profesional, yang akan bekerja di lingkungan

sekolah, madrasah, dan lembaga pendidikan dan pelatihan.

2) Menyiapkan pengelola pendidikan Islam yang memiliki

landasan dan wawasan keilmuan yang kuat sehingga mampu

melaksanakan tugas sebagai pengelola pendidikan di sekolah

atau madrasah yang menguasai bidang keahliannya.

3) Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan

dan kependidikan Islam dalam rangka memajukan Islam dan

meningkatkan kesejahteraan umat manusia.

4) Mengembangkan pendidikan Islam untuk mewujudkan

masyarakat utama, adil dan makmur yang diridloi Allah SWT.

Profil Lulusan MPI dan Capaian Pembelajaran

Deskripsi Umum

Lulusan MPI diproyeksikan dapat mencapai target setiap level

kualifikasi pada KKNI mencakup proses sebagai berikut:

1) Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu

menunjukkan sikap keagamaan;

2) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dalam

menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika;

27

3) Berperan sebaga warga Negara yang bangga dan cinta tanah

air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggung jawab pada

Negara dan bangsa;

4) Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan

Pancasila;

5) Bekerjasama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian

terhadap masyarakat dan lingkungan;

6) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan agama

dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal

orang lain;

7) Taat Hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat

dan bernegara;

8) Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan

dibidang keahliannya secara mandiri;

9) Menginternalisasi nilai, norma dan etika akademik;

10) Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan

kewirausahaan.

Keterampilan Kerja Umum Lulusan MPI

1) Menguasai tata kelola pendidikan dan mampu mencari

solusi persoalan tata kelola pendidikan;

2) Menerapkan ilmu pengetahuan dan/atau teknologi di

bidang keahliannya melalui penalaran ilmiah berdasarkan

pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif;

3) Mengkaji pengetahuan dan/ atau teknologi di bidang

keahliannya berdasarkan kaidah keilmuan, atau

menghasilkan karya desain/seni berserta deskripsinya

berdasarkan kaidah atau metoda rancangan baku, yang

disusun dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir;

28

4) Mempublikasikan hasil tugas akhir atau karya desain/seni,

yang memenuhi syarat tata tulis ilmiah, dan dapat diakses

oleh masyarakat akademik;

5) Menyusun dan mengkomunikasikan ide dan informasi

bidang keilmuannya secara efektif, melalui berbbagai

bentuk media kepada masyarakat akademik;

6) Mengambil keputusan secara tepat berdasarkan analisis

dalam melakukan supervisi dan evaluasi terhadap

pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya;

7) Mengelola pembelajaran diri sendiri;

8) Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan

pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar

lembaganya.

Deskriptor Spesifik Lulusan MPI

Profil Deskripsi Learning Outcomes

Pendidik, Praktisi,

Konsultan

1. Mengetahui teori bidang Manajemen Pendidikan

Islam secara mendalam sehinggga mampu

memahami permasalahan.

2. Mampu mengaplikasikan keilmuan dan memanfaatkan teknologi pada bidang tata

kelola pendidikan Islam sesuai dengan

perkembangan pendidikan. 3. Mampu mengambil keputusan yang tepat

berdasarkan analisis informasi dan data, serta

mampu memformulasikan berbagai alternatif solusi atas problematika pengelolaan

pendidikan Islam secara mandiri dan kelompok.

4. BertanggunG jawab pada profesi kependidikan Islam dan pencapaian hasil kerja di lembaga

pendidikan.

5. Mampu melakukan analisis, supervisi dan

mengevaluasi pekerjaan yang menjadi tangung jawabnya.

6. Mampu menyusun dan menyampaikan ide dan

informasi bidang manajemen pendidkan Islam secara efektif melalui berbagai media.

29

7. Mampu mempublikasikan karya ilmiah di

bidang manajemen pendidikan Islam.

8. Mampu belajar secara mandiri dan berkelanjutan untuk mengembangkan bidang

MPI yang bermutu.

9. Mampu menjadi pengelola pendidikan yang berkarakter Islam berkemajuan, bermoral,

memiliki komitmen kebangsaan serta

menghargai keberagaman.

Tabel 9. Learning Outcomes MPI

30

BAB VIII

PROSPEK PEKERJAAN

Program Studi Pendidikan Agama Islam dan manajemen pendidikan

Islam memiliki peluang kerja yang sangat luas antara lain :

a. Sebagai Pendidik/Guru Pendidikan Agama Islam yang

profesional di berbagai lembaga pendidikan, khususnya

lembaga pendidikan Islam.

b. Sebagai Konsultan model-model pembelajaran Pendidikan

Agama Islam alternatif.

c. Sebagai Peneliti di bidang Pendidikan Agama Islam.

d. Sebagai pengelolola atau manajer lembaga pendididikan Islam.

31

BAB IX

KEBUTUHAN MASYARAKAT

Pada tahap awal pendirian STIT Syekh Muhammad Nafis

prioritas penyelenggaraan pendidikan ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan tenaga pendidik Pendidikan Agama Islam (PAI) dan

pengelola madrasah/sekolah yang berkualitas dan profesional. Hal

ini karena di Tabalong meskipun terdapat banyak lembaga

pendidikan baik umum maupun agama namun secara umum

kualitas pendidikan Agama Islam masih belum memadai, antara

lain karena tenaga kependidikan dan guru belum memenuhi

standar kualifikasi S1. Studi kami menemukan bahwa terdapat

77% masyarakat memilih sekolah tinggi ilmu tarbiyah yang

bergerak di bidang pendidikan, sebanyak 21 persen memilih

diselenggarakannya sekolah tinggi ekonomi Islam dan 2 persen

memilih dibukanya sekolah tinggi ilmu syariah.

Secara spesifik, masyarakat cenderung memilih

penyelenggaraan prodi pendidikan agama Islam (73%) dan

Manajemen pendidikan Islam (21%) dan 6 persen memilih prodi

lainnya (PBA, PBI dan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah). Dua prodi

dengan persentasi terbesar dipilih karena alasan keperluan akan

peningkatan kualitas pendidikan.

Oleh karena itu STIT Syekh Muhammad Nafis akan membuka

Program Studi Pendidikan Agama Islam dan Manajemen Pendidikan

Islam.

32

BAB X

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Dengan mempertimbangkan faktor kesiapan sarana

prasarana dan keluasan tanah yang dimiliki, faktor demografis,

sektor SDM Pengelola dan prediksi calon mahasiswa serta faktor

lainnya, maka permohonan pendirian STIT Syekh Muhammad

Nafis, dipandang layak untuk segera dikabulkan pada tahun

akademik 2017/2018.

B. PENUTUP

Semoga usaha pendirian STIT Syekh Muhammad Nafisini

dapat menjadi sumbangan nyata dan bukti partisipasi masyarakat

dan Yayasan dalam upaya peningkatan kualitas Sumber Daya

Manusia.

Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan petunjuk dan

jalan kemudahan bagi kita semua, Amin.

C. REKOMENDASI

1. Dalam hal manajemen, diharapkan biaya penyelenggaraan yang

dikenakan kepada mahasiswa dapat ditekan hingga pada

kisaran di bawah lima ratus ribu melalui skema beasiswa dan

kerjasama linkage dengan user (pasar). Rendahnya biaya juga

dilandasi agar terdapat suasana kompetitif dengan STIT lain di

kawasan Kalimantan. Tim juga merekomendasikan unit biaya

produksi efektif untuk mengimbangi dan menutupi kekurangan

dana pendidikan. Untuk mewujudkan itu, unit biaya produksi

ini akan melakukannya melalui kontrak kerja dan

33

penyelenggaraan unit-unit permodelan pendidikan pada STIT

Syekh Muhammad Nafis.

Nilaian dana penyelenggaraan berada pada kisaran Rp. 500.000

hingga Rp. 700.000. Nilaian pendanaan ini didapat dari studi

banding ke beberapa STIT lain.

2. Lokasi yang memungkinkan untuk dibangun STIT Syekh

Muhammad Nafis adalah kawasan Islamic Center Tabalong.

Rencana pembangunan di lokasi milik Yayasan ini juga

mendapat dukungan dari pemerintah dan masyarakat karena

diyakini akan menimbulkan efek positif bagi kesejahteraan

masyarakat sekitar.

3. Keterhubungan dengan pihak pengguna juga perlu menjadi

catatan penting bagi STIT manapun. Implikasinya sejatinya

mesti ada representasi tokoh pendidikan di Dewan Penyantun.

Sementara tenaga pendidik sedianya direkrut dari para praktisi

dan unit produksi difungsikan sebagai wujud keterhubungan

(linkage) dengan komunitas industri.

4. Terkait dengan struktur manajemen, direkomendasikan model

pro-aktif. Model ini mencakup suatu dewan menyeluruh (an

over-arching advisory) dan dewan perencanaan strategis yang

menyediakan tuntunan, rencana strategis, visi keuangan.

Dewan juga menjadi representasi dari kalangan industri/staf

akademik/pemerintah lokal dan pendiri.

5. Target rekrutmen tahun pertama diproyeksikan mencapai 144

mahasiswa (2 prodi, dengan masing-masing 72 mahasiswa),

untuk empat tahun masa studi.

6. Pengelola disarankan untuk mempekerjakan manajer senior

yang memiliki pengalaman relevan dengan dunia pendidikan

dan pengelolaan perguruan tinggi.

34

7. Instalasi internet server pada tiap prodi dengan kapasitas yang

memungkinkan akses penggunaan/penelitian bagi maksimum

600 mahasiswa/staf akademik. Instalasi mesti melalui sistem

manajemen informasi integral agar dapat dilakukan monitoring

perkembangan secara berkala.

8. Direncakanan agar rasio mahasiswa dan staf pengajar tidak

melebihi 24:1 di setiap laboratorium/workshop; tidak melebihi

rasio 24:1 di setiap ruang kuliah. Manajemen STIT sejatinya

agak fleksibel untuk mengadakan program kunjungan pengajar

(visiting lecturer).

9. Segera mengejar akreditasi nasional dan internasional setelah

empat tahun operasional, misalnya dari BAN PT dan ISO.

10. Agar menggunakan desain konstruksi tropis untuk menjaga

biaya energi tanpa terlalu tergantung pada AC.

11. Subsidi pemerintah diperlukan untuk pelaksanaan hingga

waktu minimal tujuh tahun ke depan.

12. Terkait dengan konstruksi, tim merekomendasikan lokasi

pembangunan di lahan milik Yayasan dengan 24 orang/kelas

yang dikondisikan.

Luas area yang direkomendasikan adalah 15.320 m2. Hal ini

mencakup gedung utama dua lantai dengan kualitas baik seluas

3.120 m2 yang akan dibangun pada tahun pertama proses

konstruksi. Gedung utama ini akan mencakup: pusat

administrasi, ruang kelas, perpustakaan, unit-unit

laboratorium, dan ruang kuliah. Sementara bangunan-

bangunan pendukung (support buildings) lainnya seluas 13.200

m2 dan mencakup: asrama, unit-unit laboratorium, ruangan

multifungsi, ruang keamanan, warehouse, rumah penjaga,

kantin, ruang kelas tambanhan, kantor, dan fasilitas olahraga.

35

Dengan desain tropis yang sesuai dengan iklim sekitar dan

ketersediaan material bangunan di Kalsel/Tabalong, tentu akan

melibatkan adanya kontraktor-kontraktor lokal. Desain ini juga

dilandasi oleh observasi pada beberapa perguruan tinggi di

Kalsel yang pada umumnya menggunakan konsumsi daya lebih.

Sebagai ilustrasi, bangunan berdesain tropis ini diupayakan

agar dapat menggunakan pencahayaan dan ventilasi alami.

Secara teoritis ini dimungkinkan, apabila ruangan itu memiliki

langit-langit tidak kurang dari 4 (empat) meter, sementara

untuk laboratorium dan hall/ruangan multifungsi, langit-langit

yang diperlukan adalah minimal 6 meter.

Seluruh ruang kelas diusulkan agar memiliki lampu alami dari

dua sudut: kiri dan kanan. Sirkulasi udara menggunakan rolling

ways agar ruangan menjadi lebih sejuk. Sementara

pengaturan, tipe, dan ventilasi tidak terlalu harus berkompromi

dengan desain dan nilai estetika.

13. Timeline yang diusulkan adalah sebagai berikut.

36

No

Deskripsi

TIMELINE

2016 2017 2018 2019 2020 2021

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

Q1

Q2

Q3

Q4

1 Fase I Identifikasi Keperluan STIT

Mengembangkan Rekomendasi dan Kasus Bisnis

Presentasi kepada Pemerintah dan memperoleh persetujuan

2 Fase II

Finalisasi Yayasan, Legal Permit, dan Urusan administrasi lain

Mengembangkan Detil Rencana Desain, Bangunan, Peralatan, dan Biaya

Mengembangkan kerjasama dengan PT lain dan pemerintah

3 Fase III

Identifikasi Partner untuk Membangun STIT

Persiapan Lahan untuk Pembangunan Gedung

Mengembangkan sarana pendukung

4 Fase IV

Rekrutmen pengajar, instruktur dan manajemen

Konstruksi modul bangunan

37

Spesifikasi dan pembelian peralatan dan sumber daya

Rekrutmen mahasiswa

5 Fase V Pengadaan Inaugurasi

Operasionalisasi STIT

Penyerahan secara formal kepada manajemen STIT

Cost Benefit Analysis

38

Fiscal Year

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Undiscounted Flows

Costs -700000 -650000 -1700000 -1000000 -1050000 0 0 0 0 0

Benefits 0 0 550000 925000 1050000 1250000 1400000 1600000 1750000 2050000

Net Cash Flow -700000 -650000 -1150000 -75000 0 1250000 1400000 1600000 1750000 2050000

Discount Factors

Discount Rate 0,07

Base Year 2020

Year Index 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Discount Factor 1 0,9345794 0,8734387 0,8162979 0,7628952 0,7129862 0,66634 0,62275 0,58201 0,54393

Discounted Flows

Costs -700000 -607476,64 -1484845,8 -816297,88 -801039,97 0 0 0 0 0

Benefits 0 0 480391,3 755075,54 801039,97 891232,72 932879 996400 1018516 1115064

Net -700000 -607476,64 -1004454,5 -61222,341 0 891232,72 932879 996400 1018516 1115064

Cumulative -700000 -1307476,6 -2311931,2 -2373153,5 -2373153,5 -1481920,8 -549042 447358 1465874 2580938

Net Present Value 2580938,02

Internal Rate of Return 21%

Studi Kelayakan Pendirian STIT Syekh Muhammad Nafis 39

.

Cost Estimate STIT Syekh Muhammad Nafis

Total biaya selama lebih dari tujuh tahun diperkirakan sebesar

Rp. 31.019.344.366 Estimasi waktu untuk proses konstruksi

adalah dua tahun dengan pembangunan gedung utama pada tahun

pertama dan proses perampungan pada tahun berikutnya.

Perkiraan biaya konstruksi pada tahun pertama adalah Rp.

9.233.499.000 yang mencakup gedung utama dan bangunan

pendukung lain (supporting buildings). Proses perekrutan dan

pengembangan dilakukan mulai tahun pertama dan kedua

konstruksi menelan biaya Rp. 3.499.922.020. Pada tahun kedua

pembangunan diestimasikan menelan biaya sekitar Rp.

9.455.782.000.

No Biaya Konstruksi Total (Rp)

Unit Biaya Volume

1 Construction Main Building (grade 1) m2 7.900.000.000 3.210

2 Construction Building (grade 2) m2 7.900.000.000 2.140

3 Mechanical and Electrical Package 1.000.000.000 1

(Incl. Genset, Out door system, Arrester and Early Streamer)

4 Furniture (for Office, Lab, Class Room, etc)

Package 233.499.000 1

5 Landscaping Package 300.000.000 1

(incl. paving, wall, re-greening)

6 Sport Facilities Package 100.000.000

1

7 Consultancy Service (DED, MC) Package 800.000.000 1

8 Team Budget, Permit/IMB and Dedication

Package 355.782.000

1

ceremony

Total

18.389.281.000

No Laboratory Equipment Unit Biaya Volume (Rp)

1 Laboratories Package 100.000.000 3 300.000.000

Studi Kelayakan Pendirian STIT Syekh Muhammad Nafis 40

.

Total

18.689.281.000

No Staff Development Unit Biaya Volume (Rp)

1 Recruitment Plan and Process, Lecturer and Instructor

Package 2.619.350.000 1 1.760.000.000

Internship, GovernmentProposal

Permit Process, 89.922.020

Development Fee 1.200.000.000

2 Team CostDev, 4 yr and Consultant for Academics

Package 3.061.800.000 1 450.000.000

Total 3.499.922.020

Subsidy Rp.

No Biaya Operasional/Tahun (Rp)

1 Power 120.000.000

2 Staff Salary 662.400.000

3 Maintenance 108.624.700

4 Equipment 30.000.000

5 Consumables 58.000.000

6 Administration Cost 78.000.000

Total 1.229.824.700

Grand Total 23.419.027.720

Studi Kelayakan Pendirian STIT Syekh Muhammad Nafis 41

.

Referensi

Alvin Goldman, Knowlede in a Social World. Oxford: Oxford University Press, 1999.

BPS. Kabupaten Tabalong dalam Angka 2015. Tanjung: BPS 2015. BPS. Kalimantan Selatan dalam Angka 2015. Banjarbaru: BPS 2015

BPS. Monografi Kabupaten Tabalong 2016. Tanjung: BPS 2016 BPS. Produk Domestik Regional Bruto 2011-2015. Tanjung: BPS

2016 -----. Statistical Yearbook of Indonesia 2015. Jakarta: BPS 2011

-----. Statistik 60 Tahun Indonesia Merdeka. Jakarta: BPS 2005 Departemen Pendidikan Nasional. Buku Panduan Dan Materi Rapat

Kerja Pimpinan PTS. Jakarta: Ditjen Dikti, 2005 ---------. Data Pelaporan PT: Prodi Dikti per Juli 212. www.dikti.go.id

--------- Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 234/U/2000 Tentang Pendirian Perguruan Tinggi, www.dikti.go.id

Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi DKI. Pedoman Penilaian KBK Pada SMK. Jakarta: Jaya Raya, 2005 Institut Teknologi Bandung. Profil KP2 Par ITB. Bandung: ITB, 2003

Institut Teknologi Sepuluh November. Summary Report Master Plan ITS 2002. Surabaya: ITS, 2003

Kopertis XI Kalimantan. Bentuk Universitas, Bentuk Sekolah Tinggi Dan Bentuk Akademi Di Propinsi Kalsel. Banjarmasin: Kopertis XI,

2012 louis Sanzogni & Heather Arthur Gray, Technology Leapfrogging in

Thailand. Sydney: IGI Global, 2008. PCR. Preparing Future Professionals Now. Pekanbaru: PCR, 2005.

--------- Meraih Pengakuan Nasional dan Internasional. Pekanbaru: PCR, 2005