klikanggaran.com … · lhp atas lkpd provinsi dki jakarta ta 2017 bp k ri perwakilan provinsi dki...
TRANSCRIPT
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta ix
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
RESUME HASIL PEMERIKSAAN
ATAS KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 15
Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta Undang-Undang terkait
lainnya, BPK telah memeriksa Neraca Pemerintah Provinsi DKI Jakarta per 31 Desember
2017, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan
Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas, serta Catatan atas
Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan
adalah tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. BPK telah menerbitkan
Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
tahun 2017 yang memuat opini wajar tanpa pengecualian dengan Nomor
08.A/LHP/XVIII.JKT-XVIII.JKT.2/05/2018 tanggal 25 Mei 2018 dan Laporan Hasil
Pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern Nomor 08.B/LHP/XVIII.JKT-
XVIII.JKT.2/05/2018 tanggal 25 Mei 2018.
Sebagai bagian pemerolehan keyakinan yang memadai tentang apakah laporan
keuangan bebas dari salah saji material, sesuai dengan Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN), BPK melakukan pengujian kepatuhan pada Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, kecurangan serta
ketidakpatutan yang berpengaruh langsung dan material terhadap penyajian laporan
keuangan. Namun, pemeriksaan yang dilakukan BPK atas Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak dirancang khusus untuk menyatakan pendapat
atas kepatuhan terhadap keseluruhan ketentuan peraturan perundang-undangan. Oleh
karena itu, BPK tidak menyatakan suatu pendapat seperti itu.
BPK menemukan adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yaitu sebanyak 18 temuan senilai
Rp172.777.383.588,77 yang terdiri dari indikasi kerugian daerah senilai
Rp11.414.929.518,40, kekurangan penerimaan senilai Rp57.502.280.834,00, potensi
kerugian daerah senilai Rp66.281.452.602,57 dan denda keterlambatan senilai
Rp33.572.233.371,80, serta tidak diyakini kebenarannya senilai Rp4.006.487.262,00.
Atas temuan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menindaklanjuti dengan
menyetorkan ke rekening rekening Kas Daerah senilai Rp3.285.761.799,04.
Pokok-pokok temuan pemeriksaan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta antara lain adalah sebagai berikut:
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta x
1. Kegiatan Pembebasan Tanah untuk Pembangunan Embung Kebagusan Tidak Sesuai
Ketentuan;
2. Pengadaan Perlengkapan Mobil Penanggulangan Kebakaran pada Sudin
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Barat Tidak
Sesuai Ketentuan;
3. Pengadaan Perlengkapan Petugas Penanggulangan Kebakaran pada Sudin
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Timur
Tidak Sesuai Ketentuan
Sehubungan dengan temuan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Gubernur
antara lain agar menginstruksikan:
1. Kepala Dinas SDA supaya:
a. Memerintahkan Kepala UPT Pengadaan Tanah untuk lebih optimal dalam
melakukan pengendalian dan pengawasan atas proses pengadaan tanah, termasuk
dalam mengevaluasi atas penetapan lokasi dengan mempertimbangkan
kesesuaian RDTR dan kajian teknis sehingga lahan yang dibeli tepat sasaran dan
tidak melanggar ketentuan yang diatur dalam RDTR;
b. Memberikan peringatan atau teguran sesuai ketentuan yang berlaku kepada Ketua
Satpel Wilayah II dan anggotanya yang kurang tertib melaksanakan proses
pengadaan tanah;
c. Menyampaikan Laporan Penilaian KJPP AKR kepada Pusat Pembinaan Profesi
Keuangan (P2PK) pada Kementerian Keuangan dan Dewan Penilai MAPPI yang
lalai dalam melaksanakan pekerjaan penilaian dan belum memedomani ketentuan
yang diatur dalam KEPI dan SPI 2015, serta meminta pemeriksaan terkait proses
penilaian dan penetapan nilai. Apabila hasil pemeriksaan dari P2PK dan hasil
penilaian ulang dari Penilai MAPPI tersebut mengindikasikan adanya kelebihan
bayar maka dikembalikan ke rekening kas daerah
2. Kepala Dinas Gulkarmat supaya:
a. Memberikan peringatan atau teguran sesuai ketentuan yang berlaku kepada
Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Barat dan PPK Sudin Gulkarmat Jakarta
Barat yang kurang tertib dalam melaksanakan kegiatan pengadaan perlengkapan
mobil penanggulan kebakaran;
b. Memerintahkan PPK menagih kelebihan bayar kepada PT AKG dan PT GOS
serta menyetorkan ke rekening kas daerah senilai Rp219.402.000,00 serta
menyampaikan bukti setor ke BPK;
c. Memerintahkan PPK berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengusulkan
PT AKG dan PT GOS dimasukkan kedalam daftar hitam sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
d. Memberikan peringatan atau teguran sesuai ketentuan yang berlaku kepada
Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Timur dan PPK Sudin Gulkarmat Jakarta
Timur yang kurang tertib dalam melaksanakan kegiatan pengadaan perlengkapan
mobil penanggulan kebakaran;
e. Memerintahkan PPK menagih kelebihan bayar kepada CV BJB dan Sdr. RFN
serta menyetorkan ke rekening kas daerah senilai Rp130.483.425,00 serta
menyampaikan bukti setor ke BPK;
f. Memerintahkan PPK berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengusulkan
CV BJB dimasukkan kedalam daftar hitam sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 1
HASIL PEMERIKSAAN
ATAS
KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1. Pendapatan
1.1. Pemberian Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
(PBB-P2) Tidak Sesuai Ketentuan
Pada Tahun Anggaran (TA) 2017 Pemprov DKI Jakarta telah
menganggarkan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
(PBB-P2) senilai Rp8.000.000.000.000,00 dan terealisasi senilai
Rp7.606.651.990.073,00 atau sebesar 95,08%.
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Provinsi DKI Jakarta Nomor 6 Tahun
2010 tentang Ketentuan Umum Pajak Daerah, Gubernur dapat memberikan
pengurangan ketetapan pajak terutang berdasarkan pertimbangan kemampuan
membayar Wajib Pajak (WP) atau kondisi tertentu WP. Sebagai pelaksanaan lebih
lanjut atas ketentuan Perda tersebut, Gubernur telah menetapkan beberapa Peraturan
Gubernur (Pergub) tentang Pemberian Pengurangan PBB-P2, diantaranya:
a. Pergub Nomor 211 Tahun 2012 tentang Pemberian Pengurangan PBB-P2;
b. Pergub Nomor 90 Tahun 2013 tentang Pengenaan dan Pengurangan PBB-P2
kepada Rumah Sakit Swasta;
c. Pergub Nomor 91 Tahun 2013 tentang Pengenaan dan Pengurangan PBB-P2 di
Bidang Pendidikan Swasta;
d. Pergub Nomor 141 Tahun 2014 tentang Pemberian Pengurangan PBB-P2 atas
Lapangan Golf;
e. Pergub Nomor 168 Tahun 2015 tentang Pemberian Pengurangan PBB-P2 atas
Cagar Budaya, Kawasan Suaka Alam, dan Kawasan Pelestarian Alam; dan
f. Pergub Nomor 262 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Pergub Nomor 84 Tahun
2013 tentang Pembebasan Sebagian PBB-P2 kepada Veteran Pejuang
Kemerdekaan, Veteran Pembela Kemerdekaan, Penerima Tanda Jasa Bintang
Gerilya, Mantan Presiden dan Mantan Wakil Presiden, Mantan Gubernur dan
Mantan Wakil Gubernur, Purnawirawan TNI/Polri serta Pensiunan Pegawai
Negeri Sipil atau Janda/Dudanya.
Pengurangan PBB-P2 adalah pengurangan pajak yang terutang dalam Surat
Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) atau Surat Ketetapan Pajak Daerah PBB-P2
yang dikarenakan kondisi tertentu objek pajak yang ada hubungannya dengan subjek
pajak dan/atau sebab-sebab tertentu lainnya atau karena bencana alam atau sebab lain
yang luar biasa.
Berdasarkan Pergub Nomor 262 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) serta Pergub Nomor 297 Tahun
2017 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pengelola Pajak dan
Retribusi Daerah (UPPRD), diketahui bahwa tugas pokok dan fungsi atas
pengurangan PBB-P2 berada pada Suku Badan dan UPPRD. Suku Badan
bertanggung jawab atas pelaksanaan penyelesaian pengurangan ketetapan, serta
pelaksanaan penyusunan dan administrasi konsep uraian penelitian dan Surat
undangan pada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta Tahun Anggaran 2017
mengungkapkan sebanyak 18 temuan pemeriksaan, dengan rincian sebagai berikut:
Hasil pemeriksaan atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 2
Keputusan Pengurangan Ketetapan, sedangkan UPPRD bertanggung jawab atas
pelayanan penerimaan permohonan pengurangan, melaksanakan verifikasi lapangan
dalam rangka penyelesaian permohonan pengurangan dan memproses permohonan
pengurangan.
Hasil pemeriksaan atas pengurangan pokok PBB-P2 atas Surat
Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Tahun 2017, diketahui bahwa BPRD telah
menerbitkan 22.367 Laporan Hasil Penelitian (LHP) Pengurangan PBB-P2 senilai
Rp124.520.503.184,00. Dari pemeriksaan secara uji petik atas 25 permohonan
pengurangan senilai Rp14.174.849.414,00, diketahui terdapat penyelesaian
pengurangan PBB-P2 yang tidak sesuai ketentuan, dengan rincian sebagai berikut:
a. Pemberian pengurangan PBB-P2 untuk WP Badan senilai Rp635.092.903,00
tidak sesuai ketentuan
Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pelayanan Pajak (DPP) Nomor
1101 Tahun 2015 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Pengurangan PBB-P2
antara lain dinyatakan bahwa apabila WP memiliki beberapa Objek Pajak maka
yang dapat diberikan pengurangan PBB-P2 hanya untuk satu Objek Pajak yang
ditinggali, atau dalam hal Objek Pajak tersebut tidak ditinggali maka
pengurangan diberikan kepada Objek Pajak yang memiliki Nilai Jual Objek Pajak
(NJOP) paling tinggi.
Dari pemeriksaan secara uji petik atas LHP Penyelesaian Pengurangan
PBB-P2 Tahun 2017, diketahui terdapat dua Wajib Pajak (WP) yang
mendapatkan pengurangan PBB-P2 untuk lebih dari satu Objek Pajak, yaitu:
1) PT CSK
Berdasarkan Surat Permohonan Nomor 003/BOD-AM/CSK/IV/2017
tanggal 17 April 2017, diketahui bahwa PT CSK mengajukan permohonan
pengurangan PBB-P2 untuk 11 NOP, yaitu lima Objek Pajak atas nama PT
CSK dan enam Objek Pajak atas nama Orang Pribadi. Permohonan
pengurangan PBB-P2 untuk lima Objek Pajak atas nama PT CSK telah
diterbitkan SK Pengurangan dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1.1.1 SK Pengurangan PBB-P2 untuk Lima Objek Pajak a.n. PT CSK
No NOPD Wajib Pajak Nomor Keputusan Nilai (Rp)
1 317104000500600050 PT CSK 1683 Tahun 2017 860.978.632,00
2 317104000500600100 PT CSK 2599 Tahun 2017 21.314.925,00
3 317104000500600410 PT CSK 2890 Tahun 2017 15.475.684,00
4 317104000500600400 PT CSK 2887 Tahun 2017 12.736.541,00
5 317104000500600390 PT CSK 2724 Tahun 2017 1.199.692,00
Jumlah 911.705.474,00
Berdasarkan Keputusan Kepala DPP Nomor 1101 Tahun 2015,
diketahui bahwa pengurangan yang dapat diberikan kepada PT CSK hanya
untuk satu bidang yang memiliki Penetapan PBB-P2 paling tinggi yaitu
senilai Rp860.978.632,00. Dengan demikian, pengurangan PBB-P2 atas
empat Objek Pajak senilai Rp50.726.842,00 (Rp21.314.925,00+
Rp15.475.684,00+Rp12.736.541,00+Rp1.199.692,00) tidak dapat diberikan.
2) PT PTJ
Pemeriksaan atas Surat Keputusan Pengurangan PBB-P2 Tahun 2017
menemukan empat Objek Pajak yang diajukan oleh PT PTJ yang telah
mendapatkan pengurangan PBB-P2 dengan rincian sebagai berikut:
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 3
Tabel 1.1.2. Objek Pajak yang Diajukan Pengurangan PBB-P2 oleh PT PTJ
No NOP Wajib Pajak Nomor Keputusan Nilai (Rp)
1 317105000500600250 PT PTJ 1655 Tahun 2017 1.019.316.510,00
2 317106000600301750 PT PTJ 2542 Tahun 2017 447.534.787,00
3 317106000600300220 PT PTJ 2544 Tahun 2017 104.451.862,00
4 317106000600300050 PT PTJ 2543 Tahun 2017 32.379.412,00
Jumlah 1.603.682.571,00
Berdasarkan ketentuan Keputusan Kepala DPP Nomor 1101 Tahun
2015 bahwa pengurangan yang dapat diberikan kepada PT PTJ hanya untuk
satu bidang yang memiliki Penetapan PBB-P2 paling tinggi yaitu senilai
Rp1.019.316.510,00. Dengan demikian, pengurangan PBB-P2 atas tiga Objek
Pajak senilai Rp584.366.061,00 tidak dapat diberikan.
b. Pemberian pengurangan PBB-P2 untuk WP Orang Pribadi senilai
Rp433.364.508,00 tidak sesuai ketentuan
Berdasarkan Pergub Nomor 211 Tahun 2012 tentang Pemberian
Pengurangan PBB-P2, diketahui bahwa pengurangan PBB-P2 dapat diberikan
kepada WP Orang Pribadi dengan kategori:
1) Objek Pajak dengan WP orang pribadi yang berpenghasilan rendah sehingga
kewajiban PBB-P2 sulit dipenuhi;
2) Objek Pajak dengan WP orang pribadi yang berpenghasilan rendah yang
NJOP per meter perseginya meningkat akibat perubahan lingkungan dan
dampak positif pembangunan; dan
3) Objek Pajak dengan WP orang pribadi yang terkena bencana alam atau sebab
lain yang luar biasa.
Berdasarkan Keputusan Kepala DPP Nomor 1101 Tahun 2015 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Pengurangan PBB-P2, yang dimaksud dengan
WP berpenghasilan rendah adalah WP yang memiliki penghasilan dengan jumlah
sama atau tidak melebihi jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Ditjen Pajak
Kemenkeu).
Berdasarkan Pergub Nomor 211 Tahun 2012 pada Pasal 2 ayat (3)
dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan Bencana Alam adalah bencana alam
yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam, antara lain gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan,
angin topan dan/atau tanah longsor, sedangkan pada ayat (4) yang dimaksud
dengan Sebab Lain yang Luar Biasa meliputi kebakaran, wabah penyakit
tanaman dan/atau wabah hama tanaman.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas 25 permohonan pengurangan
PBB-P2, diketahui bahwa terdapat pemberian pengurangan PBB-P2 untuk WP
Orang Pribadi yang tidak sesuai ketentuan, dengan rincian sebagai berikut:
1) WP atas nama LTL untuk NOP 31.71.060.003.020.0024.0
Berdasarkan SK Gubernur Nomor 2608 Tahun 2017, WP tersebut
mendapatkan persentase pengurangan sebesar 20% atau senilai
Rp81.160.649,00 (20% x PBB terhutang Rp405.803.247,00). Dari hasil
pemeriksaan atas dokumen permohonan, diketahui bahwa WP tersebut
mengajukan permohonan pengurangan PBB-P2 sebesar 40% dengan alasan
pemasukan WP berkurang dan ada penambahan biaya untuk pengobatan
rutin. WP telah melampirkan surat pernyataan berpenghasilan senilai
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 4
Rp150.000.000,00 per bulan atau Rp1.800.000.000,00 dalam setahun. Selain
itu, WP melampirkan Surat Keterangan dari Lurah untuk mengurus
permohonan pengurangan PBB-P2. Berdasarkan LHP Lapangan yang
dikeluarkan UPPRD, diketahui bahwa lokasi objek pajak merupakan rumah
tinggal permanen dan dimanfaatkan untuk usaha kos-kosan.
2) WP atas nama WWW untuk NOP 31.76.050.005.030.0001.0
Berdasarkan SK Gubernur Nomor 788 Tahun 2017 WP tersebut
mendapatkan persentase pengurangan sebesar 25% atau senilai
Rp81.980.850,00 (25% x PBB terhutang Rp327.923.400,00). Dari hasil
pemeriksaan atas dokumen permohonan diketahui bahwa WP tersebut
mengajukan permohonan pengurangan PBB-P2 sebesar 50% dengan alasan
kenaikan PBB-P2 yang terlalu tinggi dan usia WP yang sudah lanjut usia. WP
melampirkan surat pernyataan berpenghasilan senilai Rp30.000.000,00 per
bulan atau Rp360.000.000,00 dalam setahun. Pemeriksaan lebih lanjut
diketahui tidak terdapat LHP Lapangan yang dikeluarkan UPPRD. BPK telah
menyampaikan kepada Bidang Pengendalian BPRD untuk melengkapi
dokumen tersebut, namun sampai dengan pemeriksaan berakhir dokumen
tersebut belum disampaikan kepada BPK.
3) WP atas nama FD untuk NOP 31.71.041.005.003.0001.0
Berdasarkan SK Gubernur Nomor 3989 Tahun 2017 WP tersebut
mendapatkan persentase pengurangan sebesar 50% atau senilai
Rp147.498.937,00 (50% x PBB terhutang Rp294.997.875,00). Dari hasil
pemeriksaan atas dokumen permohonan diketahui bahwa WP tersebut
mengajukan permohonan pengurangan PBB-P2 sebesar 50% dengan alasan
lokasi objek merupakan lahan kosong. WP melampirkan surat pernyataan
penghasilan, namun tidak menyebutkan nilai penghasilan dalam sebulan.
Pemberian pengurangan PBB-P2 atas objek lahan kosong tersebut tidak
sesuai dengan kategori yang diatur dalam Pergub 211 Tahun 2012. Hasil
pemeriksaan lebih lanjut diketahui LHP Lapangan yang dikeluarkan UPPRD
menjelaskan bahwa objek pajak merupakan eks SPBU yang sudah tidak
beroperasi.
4) WP atas nama PT CSK
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa PT CSK mengirimkan Surat
Permohonan kepada Kepala BPRD dengan Nomor 003/BOD-
AM/CSK/IV/2017 tanggal 17 April 2017 yang menjelaskan bahwa AM
selaku Direktur Utama PT CSK mengajukan permohonan pengurangan PBB-
P2 untuk enam Objek Pajak dengan WP Orang Pribadi. Atas permohonan
pengurangan PBB-P2 tersebut telah diterbitkan SK Pengurangan senilai
Rp122.724.072,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 1.1.3. Daftar SK Pengurangan PBB-P2 Tidak Sesuai Ketentuan
No NOP Wajib Pajak Nomor Keputusan Nilai (Rp)
1 317104000500600380 AJ 2716 Tahun 2017 89.941.995,00
2 317104000500600350 MS 2607 Tahun 2017 24.337.451,00
3 317104000500600080 AH 2596 Tahun 2017 3.667.377,00
4 317104000500600460 AM 2883 Tahun 2017 1.797.075,00
5 317104000500600070 TM 2587 Tahun 2017 1.524.237,00
6 317104000500600370 SY 2610 Tahun 2017 1.455.937,00
Jumlah 122.724.072,00
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 5
Berdasarkan dokumen permohonan, diketahui bahwa WP mengajukan
permohonan pengurangan PBB-P2 sebesar 50% dengan alasan Objek Pajak
masih berupa tanah kosong dan tidak ada pendapatan/pemasukan. Lima NOP atas
nama WP selain AM tidak disertai Lampiran Surat Kuasa dalam mengajukan
surat permohonan tersebut. Pemberian pengurangan PBB-P2 atas objek lahan
kosong tersebut tidak sesuai dengan kategori yang diatur dalam Pergub Nomor
211 Tahun 2012.
Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut, diketahui bahwa Laporan Penelitian
Material Pengurangan PBB-P2 beserta Kertas Kerja Perhitungan Besarnya
Persentase Pengurangan PBB-P2 atas enam NOP tersebut tidak sesuai dengan
Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Pengurangan PBB-P2, karena menggunakan
ketentuan dan cara perhitungan untuk WP Badan dengan melampirkan data
antara lain Laporan Keuangan PT CSK.
c. Pemberian pengurangan PBB-P2 tidak didukung dengan surat permohonan
senilai Rp334.719.412,00
Pemeriksaan secara uji petik atas 25 permohonan pengurangan PBB-P2
menemukan pemberian pengurangan kepada dua WP tidak berdasarkan surat
permohonan dengan rincian sebagai berikut:
1) WP atas nama KR untuk NOP 31.73.010.003.013.0055.0
Berdasarkan SK Gubernur Nomor 443 Tahun 2017 mendapatkan persentase
pengurangan sebesar 40%, atau senilai Rp82.573.200,00 (40% x PBB
terhutang Rp206.433.000,00).
2) WP atas nama PT BM untuk NOP 31.73.020.002.003.0032.0
Berdasarkan SK Gubernur Nomor 1938 Tahun 2017 mendapatkan persentase
pengurangan sebesar 25% atau senilai Rp252.146.212,00 (25% x PBB
terhutang Rp1.008.584.847,00).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 6 Tahun 2010 tentang Ketentuan
Umum Pajak Daerah pada Pasal 42 ayat (2) huruf b dan c yang menyatakan
bahwa Permohonan pengurangan pajak disampaikan secara tertulis dengan
sekurang-kurangnya memuat:
1) Jenis pajak dan besar pengurangan pajak yang dimohon;
2) Alasan yang mendasari diajukannya permohonan pengurangan pajak.
b. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 211 Tahun 2012 tentang
Pemberian Pengurangan PBB-P2 pada:
1) Pasal 6 ayat (1) huruf a dan b yang menyatakan bahwa Permohonan
pengajuan yang diajukan secara perseorangan harus memenuhi persyaratan
formal:
a) 1 (satu) permohonan untuk 1 (satu) SPPT atau SKPD PBB-P2;
b) Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan mencantumkan
besarnya persentase pengurangan yang dimohonkan dengan disertai
alasan yang jelas.
2) Pasal 7 ayat (1) yang menyatakan bahwa Permohonan pengurangan secara
perseorangan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (1), dianggap bukan sebagai permohonan sehingga tidak
dapat dipertimbangkan;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 6
3) Pasal 12 yang menyatakan bahwa Terhadap keputusan penyelesaian
permohonan pengurangan oleh Kepala Suku Dinas Pelayanan Pajak atau
Kepala Dinas Pelayanan Pajak harus didahului oleh hasil penelitian.
c. Keputusan Kepala Dinas Pelayanan Pajak Nomor 1101 Tahun 2015 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Pengurangan PBB-P2 pada:
1) Lampiran I:
a. Huruf C Tata Cara Proses Pengurangan PBB-P2 pada poin 2 yang
menyatakan bahwa Wajib Pajak yang memiliki beberapa objek pajak
hanya dapat diberikan pengurangan PBB-P2 untuk satu objek pajak yang
ditinggali, atau dalam hal objek pajak tersebut tidak ditinggali maka
diberikan kepada objek pajak yang memiliki Nilai Jual Objek Pajak
(NJOP) paling tinggi;
b. Huruf D Pengurangan PBB-P2 Badan pada poin 8 yang menyatakan
bahwa Setiap petugas agar memegang prinsip kehati-hatian dan dapat
mempertanggungjawabkan besar jumlah pengurangan yang diberikan;
c. Huruf E Pengurangan PBB-P2 Orang Pribadi pada poin 2 yang
menyatakan bahwa Yang dimaksud dengan wajib pajak berpenghasilan
rendah adalah Wajib Pajak yang memiliki penghasilan dengan jumlah
sama atau tidak melebihi jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak Kementrian Keuangan
Republik Indonesia.
2) Lampiran XII tentang Kertas Kerja Perhitungan Prosentase Pengurangan
PBB-P2Wajib Pajak Daerah Badan.
Permasalahan tersebut mengakibatkan:
a. Kekurangan penerimaan senilai Rp1.068.457.411,00 akibat pengurangan PBB-
P2 yang tidak sesuai ketentuan yaitu:
1) Pengurangan PBB-P2 yang lebih dari satu Objek Pajak senilai
Rp635.092.903,00;
2) Pengurangan PBB-P2 untuk WP orang pribadi yang tidak sesuai ketentuan
senilai Rp433.364.508,00;
b. Pemberian pengurangan PBB-P2 atas dua WP yang tidak melampirkan surat
permohonan senilai Rp334.719.412,00 tidak dapat diyakini kebenarannya.
Hal tersebut disebabkan Kepala BPRD, Kepala Suku Badan dan Kepala
UPPRD tidak sepenuhnya memedomani peraturan terkait pemberian pengurangan
PBB-P2.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPRD menyatakan sependapat dan akan
menjadi perhatian dan bahan perbaikan dimasa yang akan datang.
BPK merekomendasikan Gubernur melalui Kepala BPRD agar
memerintahkan Kepala Suku Badan dan Kepala UPPRD supaya dalam melaksanakan
pemberian pengurangan PBB-P2 memedomani peraturan dan memperhitungkan
kembali pemberian pengurangan PBB-P2:
a. Yang lebih dari satu Objek Pajak senilai Rp635.092.903,00;
b. WP orang pribadi yang tidak sesuai ketentuan senilai Rp433.364.508,00
c. WP yang tidak melampirkan surat permohonan senilai Rp334.719.412,00.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 7
1.2. Penetapan Pajak dan Masa Tayang Reklame Tidak Sesuai Ketentuan dan
Terdapat Kekurangan Penetapan Senilai Rp50.096.763.499,00
Pada Laporan Keuangan TA 2017 (audited), Pemprov DKI Jakarta telah
menganggarkan Pendapatan Pajak Reklame senilai Rp900.000.000.000,00 dan telah
terealisasi senilai Rp964.653.743.479,00 atau sebesar 107,18%, sedangkan Piutang
Pokok Pajak Reklame per 31 Desember 2017 dicatat senilai Rp503.074.271.676,00,
dan Piutang Sanksi Pajak Reklame dicatat senilai Rp21.721.026.029,00.
Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan corak
ragamnya dirancang untuk tujuan komersial memperkenalkan, menganjurkan,
mempromosikan, atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang
atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau dinikmati oleh
umum. Oleh karena itu, setiap penyelenggaraan reklame dikendalikan berdasarkan
aspek tata ruang, lingkungan hidup, estetika kota, dan kelayakan konstruksi serta
pengawasan terhadap kepatuhan penyelenggara reklame dalam memenuhi
kewajibannya.
Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame yang ditetapkan
dan dipungut secara official assessment. Objek Pajak Reklame meliputi: (a) reklame
papan/billboard/videotron/megatron/large electronic display (LED) dan sejenisnya,
(b) reklame kain, (c) reklame melekat (stiker), (d) reklame selebaran, (e) reklame
berjalan, termasuk pada kendaraan, (f) reklame udara, (g) reklame apung, (h) reklame
suara, (i) reklame film/slide, dan (j) reklame peragaan.
Hasil pemeriksaan atas pengelolaan pendapatan dan piutang pajak reklame
menemukan permasalahan sebagai berikut:
a. Pajak reklame belum dihitung secara akurat dan terdapat kekurangan
penetapan senilai Rp40.214.739.536,00
Dasar Pengenaan Pajak Reklame adalah Nilai Sewa Reklame (NSR).
Untuk reklame yang diselenggarakan sendiri, NSR-nya dihitung dengan
memperhatikan faktor jenis reklame produk atau non produk, bahan yang
digunakan, lokasi penempatan, jangka waktu penyelenggaraan, jumlah muka, dan
ukuran media reklame, sedangkan untuk reklame yang diselenggarakan oleh
pihak ketiga, NSR-nya ditetapkan berdasarkan nilai kontrak reklame. Dalam hal
nilai kontrak reklame sebagaimana dimaksud tidak diketahui dan/atau dianggap
tidak wajar, maka NSR-nya ditetapkan dengan menggunakan faktor-faktor
sebagaimana reklame yang diselenggarakan sendiri.
Hasil analisis data pada sistem pajak reklame menemukan adanya pajak
reklame yang belum dihitung secara akurat dengan uraian sebagai berikut:
1) Jenis reklame produk yang perhitungan pajaknya menggunakan NSR non
produk mengakibatkan Surat Ketetapan Pajak Daerah kurang ditetapkan
senilai Rp612.686.851,00
Peraturan Gubernur (Pergub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 27 Tahun 2014
tanggal 27 Februari 2014 dan berlaku sejak tanggal 30 Maret 2014 tentang
Penetapan Nilai Sewa Reklame (NSR) sebagai Dasar Pengenaan Pajak (DPP)
Reklame untuk reklame yang diselenggarakan sendiri memperhitungkan
faktor-faktor antara lain jenis reklame produk dan reklame non produk
dengan nilai NSR yang berbeda.
Kepala Dinas Pelayanan Pajak (sekarang Badan Pajak dan Retribusi Daerah)
Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 50/SE/2014
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 8
tentang Reklame Non Produk yang diselenggarakan pada Bangunan atau
Gedung Usaha Sendiri atau Bangunan Tempat Profesi Termasuk yang Berada
di Dalam Lingkungan Bangunan atau Gedung dan Reklame Produk. Dalam
Surat Edaran tersebut dijelaskan perbedaan jenis reklame produk dan non
produk.
Hasil pemeriksaan terhadap data pajak reklame menemukan reklame yang
masuk kategori Produk namun perhitungan pajaknya menggunakan NSR Non
Produk. Permasalahan tersebut menimbulkan Surat Ketetapan Pajak Daerah
Pajak Reklame kurang ditetapkan senilai Rp612.686.851,00 dengan rincian
pada lampiran 1.2.1.
2) Nilai kontrak reklame tidak wajar namun tidak dikenakan tarif NSR
seharusnya yang mengakibatkan Surat Ketetapan Pajak Daerah kurang
ditetapkan senilai Rp39.602.052.685,00
Pergub Nomor 27 Tahun 2014 pada Pasal 5 ayat (2) menyatakan bahwa
dalam hal nilai kontrak reklame tidak diketahui dan/atau dianggap tidak
wajar, maka NSR ditetapkan sebagaimana reklame yang diselenggarakan
sendiri. Penilaian kewajaran kontrak reklame didasarkan pada Surat
Keputusan Kepala Dinas Pelayanan Pajak Nomor 931 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Keputusan Kepala Dinas Pelayanan Pajak Nomor 532 Tahun
2014 tentang Penetapan Standar Nilai Kontrak Reklame.
Hasil wawancara dengan Staf Bidang Teknologi Informasi Pajak Daerah
menyatakan bahwa Sistem Informasi Manajemen Reklame (SIMR) belum
memiliki fungsi yang secara otomatis melakukan penilaian kewajaran
kontrak. Penilaian kewajaran kontrak dilaksanakan oleh Petugas pada Unit
Pelayanan Pajak dan Retribusi Daerah (UPPRD) dengan menggunakan
aplikasi diluar SIMR. Berdasarkan penilaian tersebut, jika nilai kontrak diatas
nilai wajar Petugas akan menginput nilai DPP Pajak Reklame dengan nilai
kontrak. Sebaliknya, jika nilai kontrak dibawah nilai wajar, Petugas akan
menginput DPP Pajak Reklame dengan NSR yang memperhitungkan faktor-
faktor sebagaimana reklame yang diselenggarakan sendiri. Satuan Pelaksana
Penetapan pada UPPRD akan mencetak Surat Ketetapan Pajak Daerah
Reklame dan disampaikan kepada Kepala UPPRD untuk disahkan.
Hasil pemeriksaan atas perhitungan Surat Ketetapan Pajak Daerah Pajak
Reklame (SKP Daerah Reklame), diketahui bahwa terdapat kontrak reklame
yang nilainya dibawah nilai wajar namun perhitungan pajaknya tidak
menggunakan NSR yang memperhitungkan faktor-faktor sebagaimana
reklame yang diselenggarakan sendiri. Permasalahan tersebut mengakibatkan
Surat Ketetapan Pajak Daerah Pajak Reklame kurang ditetapkan senilai
Rp39.602.052.685,00 dengan rincian pada lampiran 1.2.2.
b. Tayangan Reklame Dengan Status Belum Daftar Ulang (BDU) belum
ditetapkan Surat Ketetapan Pajak Daerah senilai Rp9.882.023.963,00
Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan BPK bersama dengan Bidang
Pengendalian dan UPPRD pada tanggal 22, 27 Februari dan 08 Maret 2018 atas
reklame yang belum melakukan daftar ulang (BDU) Tahun 2017 menemukan 77
reklame yang sudah habis masa pajaknya namun masih terpasang. Reklame
tersebut belum ditetapkan Surat Ketetapan Pajak Daerah-nya sejak akhir masa
tayang sampai dengan 31 Desember 2017 yaitu senilai Rp11.506.292.593,00.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 9
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik tersebut, UPPRD menindaklanjuti
dengan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah atas 30 objek reklame senilai
Rp1.624.268.630,00, sedangkan sisanya sebanyak 47 objek reklame senilai
Rp9.882.023.963,00 belum diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah-nya dengan
rincian pada lampiran 1.2.3.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pajak
Reklame pada:
1) Pasal 3 ayat (1) bahwa Obyek pajak reklame adalah semua penyelenggaraan
reklame;
2) Pasal 12 bahwa Pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saat
penyelenggaraan reklame atau diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah
(SKPD).
b. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 148 Tahun 2017 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Reklame:
1) Pasal 44 bahwa Penyelenggara reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal
42 ayat (1):
a) Angka 7 yang menyatakan bahwa Membongkar sendiri konstruksi
reklame dan bidang reklame setelah berakhirnya izin atau setelah izin
dicabut yang tidak lagi digunakan untuk penyelenggaraan reklame atau
secara teknis usia konstruksi dan bidang reklame tidak layak lagi; dan
b) Angka11 yang menyatakan bahwa Membayar pajak reklame dan retribusi
daerah sesuai dengan ketentuan.
2) Pasal 51:
a) Ayat (1) yang menyatakan bahwa Setiap penyelenggaraan reklame wajib
membayar Pajak Reklame, kecuali terhadap objek pajak yang tidak
termasuk objek Pajak Reklame sebagaimana ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan Perpajakan Daerah.
b) Ayat (2) yang menyatakan bahwa Pajak Reklame terutang dalam masa
pajak terjadi pada saat penyelenggaraan reklame atau diterbitkan Surat
Ketetapan Pajak Daerah.
c) Ayat (3) yang menyatakan bahwa Pajak Reklame sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), wajib dibayar sebelum jatuh tempo yang tertera dalam
SKPD Pajak Reklame sesuai masa pajak.
d) Ayat (4) yang menyatakan bahwa Pajak Reklame tahun berjalan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dipungut berdasarkan
Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Reklame yang diterbitkan Badan
Pajak dan Retda berdasarkan IPR yang masih berlaku dan Surat
Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) Reklame yang diterbitkan Badan Pajak
dan Retda berdasarkan kondisi pada saat penyelenggaraan
reklame/tertayang reklame.
e) Ayat (5) yang menyatakan bahwa Pendaftaran ulang perpanjangan Pajak
Reklame wajib dilakukan oleh Wajib Pajak paling lambat 5 (lima) hari
kalender sebelum berakhirnya masa pajak dan terhadap keterlambatan
daftar ulang dikenakan sanksi administrasi berupa bunga
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 10
3) Pasal 52:
a) Ayat (1) yang menyatakan bahwa Dasar pengenaan pajak reklame
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah Nilai Sewa Reklame (NSR)
b) Ayat (2) yang menyatakan bahwa Nilai Sewa Reklame sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), diatur dengan ketentuan sebagai berikut :
(1) Reklame yang diselenggarakan oleh Pihak Ketiga, Nilai Sewa
Reklame ditetapkan berdasarkan Nilai Kontrak Reklame.
(2) Reklame yang diselenggarakan sendiri, Nilai Sewa Reklame
ditetapkan oleh Gubernur dengan memperhitungkan faktor-faktor:
(a) Jenis;
(b) Bahan yang digunakan;
(c) Lokasi penempatan;
(d) Waktu;
(e) Jangka waktu penyelenggaraan;
(f) Jumlah; dan
(g) Ukuran media reklame.
c) Ayat (3) yang menyatakan bahwa Dalam hal Nilai Kontrak Reklame
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a, tidak diketahui dan/atau
dianggap tidak wajar, maka Nilai Sewa Reklame ditetapkan dengan
menggunakan faktor-faktor sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b.
c. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 142 Tahun 2013 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah, pada:
1) Pasal 129:
a) Ayat (2) yang menyatakan bahwa PPK-SKPD melakukan penatausahaan
atas penerimaan piutang atau tagihan daerah yang menjadi tanggung
jawab SKPD; dan
b) Ayat (3) yang menyatakan bahwa PPK-SKPD wajib melaporkan setiap
transaksi penerimaan piutang atau tagihan daerah kepada PPKD.
2) Pasal 132:
a) Ayat (1) yang menyatakan bahwa PPKD selaku BUD melaksanakan
penagihan dan menatausahakan piutang daerah; dan
b) Ayat (2) yang menyatakan bahwa Untuk melaksanakan penagihan
piutang daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), PPKD menyiapkan
bukti dan administrasi penagihan.
Permasalahan tersebut mengakibatkan kekurangan penetapan Pajak Reklame
senilai Rp50.096.763.499,00 dengan rincian:
a. Jenis reklame produk dikenakan menggunakan NSR non produk mengakibatkan
SKP Daerah kurang ditetapkan senilai Rp612.686.851,00;
b. Nilai kontrak reklame tidak wajar tidak dikenakan tarif NSR mengakibatkan SKP
Daerah kurang ditetapkan senilai Rp39.602.052.685,00;
c. Tayangan Reklame dengan status Belum Daftar Ulang (BDU) belum ditetapkan
SKP Daerah senilai Rp9.882.023.963,00.
Hal tersebut disebabkan:
a. SIMR belum optimal dalam menghitung pajak reklame secara akurat;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 11
b. Petugas Satuan Pelaksana Penetapan pada UPPRD tidak cermat dalam
melaksanakan penilaian kewajaran kontrak;
c. Petugas Satuan Pelaksana Pendataan tidak optimal dalam melaksanakan
pendataan terhadap penayangan reklame yang telah habis masa pajaknya;
d. Kepala UPPRD mengesahkan Surat Ketetapan Pajak Daerah Pajak Reklame
dengan nilai Dasar Pengenaan Pajak yang tidak sesuai ketentuan.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPRD menyatakan temuan BPK akan
menjadi perhatian dan bahan perbaikan dimasa yang akan datang, dan selanjutnya
akan melakukan beberapa upaya meliputi:
a. Melakukan pembetulan Surat Ketetapan Pajak Daerah atas reklame yang
perhitungan ketetapannya belum akurat atau kurang penetapan yaitu jenis
reklame produk yang menggunakan Nilai Sewa Reklame (NSR) Non Produk dan
reklame yang menggunakan Nilai Kontrak dibawah Nilai Kontrak Wajar;
b. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah atas reklame yang memiliki status
Belum Daftar Ulang (BDU) namun masih tayang.
BPK merekomendasikan Gubernur melalui Kepala BPRD agar:
a. Menetapkan dan menagih kekurangan penetapan Pajak Reklame senilai
Rp50.096.763.499,00;
b. Memperbaiki SIMR agar mampu menghitung Pajak Reklame secara akurat;
c. Memerintahkan Kepala UPRD supaya dalam mengesahkan SKPD Pajak
Reklame menggunakan nilai dasar pajak yang berlaku dan memerintahkan:
1) Petugas Satuan Pelaksana Penetapan agar lebih cermat dalam menilai
kewajaran kotrak dan mematuhi ketentuan ketika menetapkan nilai tagihan
pajak reklame;
2) Petugas Satuan Pelaksana Pendataan agar lebih cermat dalam melaksanakan
pendataan masa tayang reklame.
1.3. Potensi Penerimaan atas Pendapatan Sewa pada Tiga RSUD dan BPAD Belum
Direalisasikan Minimal Senilai Rp6.337.059.924,00
Pemprov DKI Jakarta pada TA 2017 telah menganggarkan Pendapatan Asli
Daerah (PAD) senilai Rp41.687.387.826.535,00 dan telah terealisasi senilai
Rp43.901.488.807.743,00 atau sebesar 105,31%. Penerimaan PAD tersebut antara
lain berasal dari pemanfaatan sebagian tanah dan gedung yang dikelola oleh RSUD
dan BPAD di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas penerimaan PAD tersebut diketahui
terdapat potensi kekurangan penerimaan atas pendapatan sewa pada tiga RSUD dan
BPAD yang belum dipungut minimal senilai Rp6.337.059.924,00.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pemanfaatan aset di lingkungan
RSKD Duren Sawit, RSUD Tarakan, dan RSUD Budhi Asih serta BPAD diketahui
bahwa terdapat permasalahan antara lain pemanfaatan aset dilakukan tanpa melalui
Persetujuan Gubernur, pemanfaatan aset belum dituangkan dalam perjanjian
kerjasama sehingga terdapat potensi kekurangan penerimaan pendapatan daerah
dengan jumlah keseluruhan minimal senilai Rp6.337.059.924,00, dengan rincian
sebagai berikut:
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 12
Tabel 1.3.1. Pemanfaatan Aset di Lingkungan RSKD Duren Sawit, RSUD Tarakan, RSUD Budhi Asih, dan BPAD Yang Tidak Tertib
No SKPD Pihak Ketiga Peruntukan Nilai Minimal
Potensi Penerimaan (Rp)
Keterangan
1 RSKD Duren Sawit
PT Bank DKI Ruang ATM 54.000.000,00 Perhitungan potensi penerimaan menggunakan pendekatan Perjanjian Sewa Menyewa antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
2 RSUD Tarakan
PT BNI (Persero) Kantor Cabang Utama Harmoni
Ruang ATM 166.666.665,00 Pendekatan potensi penerimaan menggunakan perjanjian sebelumnya dan kesepakatan bersama antara RSUD dengan PT BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Harmoni.
PT JIP Penempatan antena indoor.
105.000.000,00 Nilai tersebut berdasarkan klausul perjanjian sebelumnya, Perjanjian Kerja Sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT JIP Nomor 2735/-076.36 dan Nomor 008/JIP/P/IX/2015 tanggal 9 Juli 2015 tentang Perpanjangan pemanfaatan BMD berupa sebagian bangunan gedung RSUD Tarakan untuk penempatan perangkat telekomunikasi (antena indoor), Pasal 5 ayat (5) menyebutkan bahwa apabila perjanjian Sewa Menyewa berakhir dan masih dalam proses perpanjangan maka Pihak Kedua bersedia membayar uang sewa terhitung sejak Perjanjian Sewa Menyewa berakhir minimal senilai Rp105.000.000,00.
PT Bank DKI Ruang ATM 199.999.998,00 Perhitungan potensi penerimaan menggunakan pendekatan Perjanjian Sewa Menyewa antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
3 RSUD Budhi Asih
Koperasi Karyawan RSUD Budhi Asih
Vending Machine di Lantai I dan lantai I, serta kantin
56.860.000,00 Catatan Nota Dinas dari Kepala BPAD kepada Gubernur DKI Jakarta
PT JIP Sewa Pemasangan Public Kiosk Data
486.894.761,00 Perhitungan potensi penerimaan menggunakan pendekatan mengacu pada Keputusan Gubernur (Kepgub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 565 Tahun 2015 tentang Persetujuan Perpanjangan Pemanfaatan BMD berupa sebagian bangunan gedung RSUD Budhi Asih untuk penempatan perangkat telekomunikasi kepada PT JIP antara lain menerangkan bahwa pembayaran senilai Rp591.894.761,00 dibayar dimuka (PT JakPro hanya membayar Rp105.000.000,00).
PT Bank DKI Ruang ATM 54.000.000,00 Perhitungan potensi penerimaan menggunakan pendekatan Perjanjian Sewa Menyewa antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
4 Sekretariat Daerah / BPAD
PT AAP – telah diakuisisi oleh PT Jakpro.
Sebagian Tanah 4.246.908.500,00 PT AAP belum dikenakan kewajiban atas pemanfaatan aset sejak Tahun 2013 s.d 2018. Perhitungan minimal potensi penerimaan daerah mengacu pada perjanjian sewa terdahulu yaitu periode Tahun 2008 s.d 2013.
5 Dispora / BPAD
PT TMS Sebagian tanah dan Bangunan
210.330.000,00 Hasil penilaian oleh KJPP Areyanti Junita (AJ) tanggal 23 Januari 2018 Nomor 4582/Lap.Pen/AJ-TMS.BPAD/I/2018 dengan keterangan
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 13
No SKPD Pihak Ketiga Peruntukan Nilai Minimal
Potensi Penerimaan (Rp)
Keterangan
bahwa nilai sewa gedung tersebut senilai Rp105.165.000,00 per tahun.
PT BPP 756.400.000,00 Potensi penerimaan mengacu dari perjanjian sewa periode sebelumnya, periode 1 November 2015 s.d 2017 (dua tahun) dengan nilai sewa Rp756.400.000,00.
Jumlah 6.337.059.924,00
Hasil wawancara dengan Kasubid Pemanfaatan Aset BPAD Provinsi DKI
Jakarta menyatakan bahwa:
a. Atas pemanfaatan aset di RSUD oleh Pihak Ketiga yang belum ditetapkan
dengan perjanjian sewa tersebut disebabkan masih dalam proses pembuatan
perjanjian dan masih dalam proses penghitungan sewa oleh KJPP;
b. Atas PKS yang dibuat oleh RSUD dengan Pihak Ketiga yang menyatakan harga
sewa merupakan harga sementara, hal tersebut berarti PKS tersebut belum
memiliki persetujuan pemanfaatan oleh Sekretaris Daerah selaku Pengelola
Barang Milik Daerah.
c. PT Jakpro telah mengakuisisi PT AAP pada Tahun 2015, dan atas pemanfaatan
aset yang dilakukan oleh PT AAP sejak Tahun 2013 s.d 2018 yang belum
dipungut biaya sewa, PT Jakpro bersedia mempertanggungjawabkannya.
d. BPAD akan meminta surat pernyataan kesanggupan membayar dari PT TMS.
e. BPAD telah melayangkan surat kepada PT BPP agar memberikan kepastian
terkait perpanjangan sewa dan belum mendapat tanggapan dari PT BPP.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tanggal 6 April 2016
tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah pada:
1) Pasal 116 ayat (1) yang menyatakan bahwa formula tarif/besaran sewa
barang milik daerah ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota huruf b
untuk BMD berupa selain tanah dan/atau bangunan dengan berpedoman
pada kebijakan pengelolaan BMD;
2) Pasal 118 ayat (4) yang menyatakan bahwa tarif pokok sewa barang milik
daerah ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota;
3) Pasal 129 ayat (1) yang menyatakan bahwa penyewaan barang milik daerah
dituangkan dalam perjanjian sewa yang ditandatangani oleh penyewa dan:
a) Huruf a : Gubernur/Bupati/Walikota, untuk barang milik daerah yang
berada pada Pengelola Barang; dan
b) Huruf b : Pengelola Barang, untuk barang milik daerah yang berada pada
Pengguna Barang;
b. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 55 Tahun 2012 tanggal 29 Mei
2012 tentang Pemanfaatan Barang Milik Daerah:
1) Pasal 5:
a) Ayat (1) huruf a dn b yang menyatakan bahwa Sekretaris Daerah selaku
Pengelola Barang berwenang dan bertanggung jawab:
(1) Mengatur pemanfaatan BMD yang telah disetujui oleh Gubernur;
(2) Melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
pemanfaatan BMD.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 14
b) Ayat (2) yang menyatakan bahwa Kepala BPKD selaku Pembantu
Pengelola Barang, bertanggungjawab dan mengoordinasikan pelaksanaan
penyelenggaraan pemanfaatan BMD yang ada pada masing-masing
SKPD/UKPD.
2) Pasal 9 ayat (2) menyatakan bahwa Penyewaan BMD atas sebagian tanah
dan/atau bangunan, selain tanah dan/atau bangunan yang masih
dipergunakan oleh Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan dari
Pengelola;
3) Pasal 10:
a) Ayat (1) menyatakan bahwa Persetujuan penyewaan BMD ditetapkan
dengan Keputusan Gubernur;
b) ayat (2) menyatakan bahwa Pelaksanaan penyewaan BMD dilakukan
dengan perjanjian sewa menyewa yang dibuat antara Pemerintah Daerah
dengan Pihak Penyewa yang bersangkutan;
c) Ayat (3) yang menyatakan bahwa Perjanjian sewa menyewa BMD
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya memuat:
(1) Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian;
(2) Jenis, luas atau barang, besaran sewa dan jangka waktu;
(3) Tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan
selama jangka waktu penyewaan; dan
(4) Persyaratan lain yang dianggap perlu.
d) ayat (4) menyatakan bahwa Penandatanganan naskah Perjanjian Sewa
Menyewa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemerintah Daerah dapat
dikuasakan kepada Kepala BPKD.
c. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 157 Tahun 2016 tanggal 2
Agustus 2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sewa Barang Milik Daerah pada:
1) Pasal 11 yang menyatakan bahwa Besaran sewa pada kontrak atas BMD
untuk masa sewa tahun berikutnya dapat dievaluasi dengan
mempertimbangkan:
a) Nilai sewa pada kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan
mempertimbangkan faktor perubahan biaya;
b) Inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs;
c) Informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
2) Pasal 27:
a) Ayat (1) yang menyatakan bahwa Gubernur memberikan persetujuan atas
permohonan sewa yang diajukan dengan mempertimbangkan kajian
kelayakan penyewaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26;
b) Ayat (3) yang menyatakan bahwa dalam hal Gubernur menyetujui
permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka SKPKD
menerbitkan surat persetujuan penyewaan BMD;
c) Ayat (8) yang menyatakan bahwa berdasarkan persetujuan sebagaimana
dimaksud ayat (3), SKPKD memproses Keputusan Penetapan Sewa yang
ditandatangani oleh:
(1) Gubernur, untuk objek sewa berupa tanah dan/atau bangunan yang
berada pada Pengelola; atau
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 15
(2) Pengelola, untuk objek sewa berupa sebagian tanah dan/atau
bangunan yang masih digunakan oleh pengguna atau selain tanah
dan/atau bangunan.
3) Pasal 28:
a) Ayat (5) yang menyatakan bahwa perjanjian sewa berupa tanah dan/atau
bangunan yang berada pada Pengelola ditandatangani oleh Kepala
BPKAD selaku SKPKD dan calon penyewa;
b) Ayat (6) yang menyatakan bahwa perjanjian sewa atas objek sewa berupa
sebagian tanah dan/atau bangunan yang masih digunakan oleh Pengguna
atau selain tanah dan/atau bangunan ditandatangani oleh Pengelola dan
calon penyewa;
c) Ayat (7) yang menyatakan bahwa Pengelola mendelegasikan
penandatanganan perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (6) kepada
Pengguna.
4) Pasal 29 Perpanjangan Jangka Waktu Sewa ayat (2) yang menyatakan
bahwa pengajuan permohonan perpanjangan jangka waktu sewa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan dengan ketentuan
bahwa untuk jangka waktu sewa lebih dari atau sama dengan satu tahun,
permohonan perpanjanngan harus disampaikan paling lambat empat bulan
sebelum berakhirnya jangka waktu sewa;
5) Pasal 34 Pengawasan dan Pengandalian ayat (2) yang menyatakan bahwa
Pengawasan dan pengendalian teknis dan administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan oleh Pengelola meliputi:
a) menagih kewajiban pembayaran sewa kepada Calon Penyewa;
b) mengamankan secara fisik atas objek sewa berupa tanah dan/atau
bangunan yang berada di bawah pengelola;
c) melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan perjanjian sewa Barang
Milik Daerah;
d) memantau pelaksanaan sewa Barang Milik Daerah, termasuk apabila
terjadi kerusakan, perubahan bentuk atau kehilangan berupa tanah
dan/atau bangunan, sebagian tanah dan/atau bangunan yang berada pada
pengguna dan selain tanah dan/atau bangunan;
e) membuat laporan kepada Gubernur mengenai pelaksanaan sewa yang
dilaksanakan oleh Pengelola;
f) melakukan evaluasi secara berkala atas besaran tarif sewa setiap tahun
berdasarkan laporan perkembangan pelaksanaan sewa;
g) menerbitkan surat peringatan/teguran kepada penyewa atas dilakukannya
pelanggaran terhadap perjanjian sewa dan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
h) dan menghentikan kegiatan sewa apabila surat peringatan/teguran
sebagaimana dimaksud pada angka 7 tidak diindahkanoleh penyewa.
d. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 565 Tahun 2015 tentang
Persetujuan Perpanjangan Pemanfaatan BMD berupa sebagian bangunan gedung
RSUD Budhi Asih untuk penempatan perangkat telekomunikasi kepada PT JIP:
1) Putusan kesatu: Menyetujui perpanjangan pemanfaatan BMD berupa
sebagian bangunan gedung RSUD Budhi Asih di Jalan Dewi Sartika Nomor
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 16
200 Kota Administrasi Jakarta Timur untuk penempatan perangkat
telekomunikasi (antena indoor) kepada PT JIP;
2) Putusan kelima: Pelaksanaan lebih lanjut Keputusan Gubernur ini akan
dituangkan dalam Perjanjian Sewa Menyewa yang dibuat antara Pemprov
DKI Jakarta dengan PT JIP paling lambat tiga bulan terhitung sejak tanggal
ditetapkannya Keputusan Gubernur ini.
e. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 16 Tahun 2015 tanggal 2
Januari 2015 tentang Persetujuan Pemanfaatan BMD berupa halaman dan
basement Gedung Blok A dan Blok D RSUD Tarakan yang terletak di Jalan Kyai
Caringin, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Kota Administrasi Jakarta
Pusat kepada PT TPI, memutuskan:
1) Kelima: Pelaksanaan lebih lanjut Keputusan Gubernur ini akan dituangkan
dalam Perjanjian Sewa Menyewa yang dibuat antara Pemprov DKI Jakarta
dengan PT TPI paling lambat tiga bulan terhitung sejak tanggal
ditetapkannya Keputusan Gubernur ini;
2) Ketujuh: Menugaskan Kepala BPKAD Provinsi DKI Jakarta untuk
menandatangani Perjanjian Sewa Menyewa sebagaimana dimaksud pada
diktum KELIMA dan melakukan pengendalian/pemantauan terhadap
pelaksanaan penyewaan lahan sebagaiamana dimaksud pada diktum
KESATU sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
f. Surat Perjanjian Sewa Menyewa antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT Bank
DKI tanggal 7 Juli 2011 tentang Pemanfaatan BMD Pemprov DKI Jakarta berupa
tanah/gedung sebanyak 38 lokasi yang terletak di lima wilayah kota administrasi
DKI Jakarta untuk 41 ruang ATM,
1) Pasal 2 ayat (3) menyebutkan bahwa apabila pihak kedua melakukan
pembayaran sewa atas pemanfaatan aset tersebut tidak sesuai dengan jatuh
tempo tanggal pembayaran yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum
pada Pasal 2 ayat (2) di atas, maka pihak kedua berkewajiban untuk
membayar denda keterlambatan sebesar 1o/oo (satu per mil) per hari dari
besarnya nilai sewa pertahun, dan para pihak sepakat bahwa penentuan
pilihan denda sebagaimana dimaksud di atas sepenuhnya ditentukan oleh
pihak pertama;
2) Pasal 6 ayat (3) a) menyebutkan bahwa para pihak sepakat cara pembayaran
untuk periode perjanjian baru yang belum ditandatangani oleh para pihak
adalah sebagai berikut:
a) Untuk tahun ke-1 (periode tanggal 7 Juli 2016 sampai dengan 6 Juli
2017) sudah harus dibayarkan oleh pihak kedua dan diterima oleh pihak
pertama paling lambat pada tanggal 7 Juli 2016;
b) Untuk tahun ke-2 (periode tanggal 7 Juli 2017 sampai dengan 6 Juli
2018) sudah harus dibayarkan oleh pihak kedua dan diterima oleh pihak
pertama paling lambat pada tanggal 7 Juli 2017.
g. Kesepakatan Bersama RSUD Tarakan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
dengan PT BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Harmoni tentang Sewa
Lahan untuk Ruang ATM nomor 42/2017 dan nomor HMN/2.1/1549/R:
1) Pasal 8, ayat (1): Harga perjanjian kerja sama sewa menyewa yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak adalah sebesar Rp33.333.333.333,00 per
tahun (incl.Ppn 10%).
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 17
2) Pasal 9, ayat (1): Pihak kedua membayar uang sewa kepada Pihak Pertama
untuk jangka waktu lima tahun dimuka Lunas pada saat penandatanganan
perjanjian kerjasama ini.
h. Perjanjian Sewa Menyewa antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT JIP Nomor
2735/-076.36 dan Nomor 008/JIP/P/IX/2015 tanggal 9 Juli 2015 tentang
Perpanjangan Pemanfaatan BMD berupa sebagian bangunan gedung RSUD
Tarakan untuk penempatan perangkat telekomunikasi (antena indoor) pada Pasal
5 ayat (5) yang menyatakan bahwa apabila perjanjian sewa menyewa berakhir
dan masih dalam proses perpanjangan, maka Pihak Kedua bersedia membayar
uang sewa terhitung sejak Perjanjian Sewa Menyewa berakhir minimal sebesar
Rp105.000.000,00.
i. Surat Perjanjian Sewa Menyewa antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT Bank
DKI tanggal 7 Juli 2011 tentang Pemanfaatan BMD Pemprov DKI Jakarta berupa
tanah/gedung sebanyak 38 lokasi yang terletak di lima wilayah kota administrasi
DKI Jakarta untuk 41 ruang ATM:
1) Pasal 2 ayat (3) yang menyatakan bahwa apabila pihak kedua melakukan
pembayaran sewa atas pemanfaatan aset tersebut tidak sesuai dengan jatuh
tempo tanggal pembayaran yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum
pada Pasal 2 ayat (2) di atas, maka pihak kedua berkewajiban untuk
membayar denda keterlambatan sebesar 1o/oo (satu per mil) per hari dari
besarnya nilai sewa pertahun, dan para pihak sepakat bahwa penentuan
pilihan denda sebagaimana dimaksud di atas sepenuhnya ditentukan oleh
pihak pertama.
2) Pasal 6 ayat (3) huruf a) yang menyatakan bahwa para pihak sepakat cara
pembayaran untuk periode perjanjian baru yang belum ditandatangani oleh
para pihak adalah sebagai berikut:
3) Untuk tahun ke-1 (periode tanggal 7 Juli 2016 sampai dengan 6 Juli 2017)
sudah harus dibayarkan oleh pihak kedua dan diterima oleh pihak pertama
paling lambat pada tanggal 7 Juli 2016;
4) Untuk tahun ke-2 (periode tanggal 7 Juli 2017 sampai dengan 6 Juli 2018)
sudah harus dibayarkan oleh pihak kedua dan diterima oleh pihak pertama
paling lambat pada tanggal 7 Juli 2017.
j. Surat Perjanjian Sewa Menyewa antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT TMS
Nomor 1270/-076.31 tanggal 4 April 2017 tentang Pemanfaatan BMD Berupa
Sebagian Tanah dan Bangunan Gedung PORA Lantai 4 Gelanggang Olahraga
Bahtera Jaya di Jalan RE Martadinata Nomor 2, PLTU Ancol Timur, Kelurahan
Ancol, Kecamatan Pademangan, Kota Administrasi Jakarta Utara, dan Surat
Perjanjian Sewa Menyewa dengan PT BPP Nomor 590/-076.2 tanggal 23
Februari 2017 tentang Pemanfaatan BMD Berupa Tanah yang Terletak di
Kawasan Gelanggang Olah Raga Bahtera Jaya Jalan RE Martadinata Nomor 2,
Ancol Timur, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Kota Administrasi
Jakarta Utara:
1) Pasal 3 ayat (1) huruf e Hak dan Kewajiban Pihak Pertama yang menyatakan
bahwa setiap enam bulan sekali melakukan monitoring atas kegiatan yang
dilakukan oleh Pihak Kedua atas pemanfaatan aset dimaksud dan pihak
kedua berkewajiban memberikan data-data dan informasi yang diperlukan
Pihak Kesatu;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 18
2) Pasal 4 ayat (2) Hak dan Kewajiban Pihak kedua yang menyatakan bahwa:
a) Huruf d: memberitahukan kepada pihak kesatu selambat-lambatnya 60
(enam puluh) hari kalender, sebelum berakhirnya Surat Perjanjian sewa
menyewa ini berakhir;
b) Huruf g: melaporkan pelaksanaan pemanfaatan aset kepada Gubernur
DKI Jakarta c.q BPAD Kota Administrasi Jakarta Utara secara berkala
setahun sekali atau sewaktu-waktu bila diperlukan;
3) Pasal 5 ayat (4) yang menyatakan bahwa apabila jangka waktu sewa
berakhir, Pihak kedua agar tetap membayar nilai sewa selama masa proses
perpanjangan maksimum dua tahun yang nilainya disesuaikan dengan nilai
sewa tahun terakhir dan untuk nilai sewa yang baru, kekurangan akan
disetorkan kemudian setelah diterbitkan keputusan gubernur yang baru;
4) Pasal 13 ayat (1) Pengendalian dan Pengawasan yang menyatakan bahwa
pengendalian atas pelaksanaan perjanjian sewa ini dilakukan oleh pihak
kesatu.
Permasalahan tersebut mengakibatkan penerimaan sewa lahan pada RSKD
Duren Sawit, RSUD Tarakan, RSUD Budhi Asih, Setda dan Dispora minimal senilai
Rp6.337.059.924,00 berpotensi tidak diterima oleh Rekening Kas Daerah atau
Rekening Kas BLUD.
Hal tersebut disebabkan:
a. Kepala BPAD selaku Pembantu Pengelola Barang kurang optimal dalam
mengkoordinasikan pelaksanaan penyelenggaraan pemanfaatan BMD yang ada
pada masing-masing SKPD/UKPD;
b. Direktur RSUD Duren Sawit, Direktur RSUD Tarakan, Direktur RSUD Budhi
Asih kurang berkoordinasi dengan BPAD dalam hal pemanfaatan aset daerah
oleh pihak ketiga.
Atas permasalahan tersebut, Kepala SKPD terkait menjelaskan sebagai
berikut:
a. Kepala BPAD menyatakan sependapat dengan permasalahan pada RSKD Duren
Sawit, RSUD Budhi Asih, dan RSUD Tarakan dan akan memproses perjanjian
sewa PT APP, PT TMS, dan PT BPP, dan selanjutnya PT APP dan PT TMS
akan membuat surat kesanggupan sewa selama 2 tahun sedangkan untuk PT BPP
telah membuat surat permohonan perpanjangan kepada Kepala BPAD;
b. Direktur RSKD Duren Sawit menyatakan bahwa RSKD Duren Sawit telah
memberikan arahan secara tertulis kepada PT Bank DKI untuk berkoordinasi
dengan BPAD terkait pemanfaatan aset.
c. Direktur RSUD Tarakan menyatakan bahwa:
1) Adapun mengenai Pemanfaatan Aset milik Pemprov DKI Jakarta oleh PT
Bank BNI Cabang Harmoni di RSUD Tarakan nilai KJPP sudah terbit dari
hasil pertemuan pihak BPAD agar Pihak PT BNI Cabang Harmoni membuat
surat pernyataan sanggup membayar sesuai harga yang diterbitkan oleh
KJPP, setelah itu akan di buat Nota Dinas dari pihak BPAD;
2) Untuk Pemanfaatan Aset Pemprov DKI Jakarta oleh PT JIP saat ini sedang
berproses di BPAD dan untuk biaya sewa yang belum dibayar untuk
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 19
sementara akan menggunakan Perjanjian Kerjasama Pemprov DKI Jakarta
dengan PT JIP Nomor 2735/-076.36 dan Nomor 008/JIP/P/IX/2015 mengacu
pada Pasal 5 ayat 5;
3) Untuk Pemanfaatan Aset Pemprov DKI Jakarta oleh PT Bank DKI saat ini
sedang berproses di BPAD.
d. Direktur RSUD Budhi Asih menyatakan bahwa:
1) RSUD Budhi Asih akan berkoordinasi ke pihak PT Jakarta Infrastruktur
Propertindo terkait dengan perjanjian perpanjangan pemanfaatan aset dan
kekurangan pembayaran sebesar Rp486.894.761,00;
2) RSUD Budhi Asih akan berkoordinasi ke pihak PT Bank DKI Jakarta terkait
dengan perjanjian pemanfaatan aset dan kekurangan pembayaran sewa
penempatan mesin ATM Bank DKI selama dua tahun 2016 dan 2017 sebesar
Rp54.000.000,00;
BPK merekomendasikan kepada Gubernur agar menginstruksikan kepada:
a. Kepala BPAD selaku Pembantu Pengelola Barang supaya lebih optimal dalam
mengkoordinasikan pelaksanaan penyelenggaraan pemanfaatan BMD yang ada
pada masing-masing SKPD/UKPD dan membuat perjanjian kerjasama dengan
memperhitungkan masa pemanfaatan aset yang sudah dinikmati minimal senilai
Rp6.337.059.924,00;
b. Kepala BPAD untuk membuat perjanjian kerja sama dengan menambahkan
kompensasi atas aset yang sudah dimanfaatkan sebelum perjanjian tersebut
dibuat; dan
c. Direktur RSKD Duren Sawit, Direktur RSUD Tarakan, dan Direktur RSUD
Budhi Asih untuk mengusulkan kepada BPAD membuat perjanjian kerjasama
pemanfaatan aset.
1.4. Piutang Pemeliharaan Sarana Kerja dan Hunian Sewa Beli Berpotensi Tidak
Tertagih Senilai Rp1.887.650.000,00 dan Terdapat Perjanjian Sewa Kontrak
Hunian yang Belum Diperpanjang
Neraca Pemerintah Provinsi DKI Jakarta TA 2017 mencatat Piutang BLUD
senilai Rp510.792.823.872,00, yang diantaranya berupa Piutang BLUD Unit
Pengelola Kawasan Pusat Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah serta
Pemukiman Pulogadung (UPK PPUKMP) senilai Rp27.729.099.497,00.
Piutang BLUD UPK PPUKMP Pulogadung tersebut diantaranya berasal dari
Piutang Sewa Sarana Kerja dan Hunian (SKH) senilai Rp2.306.380.500,00, dengan
rincian sebaga berikut:
Tabel 1.4.1. Piutang BLUD UPK PPUKMP Pulogadung
No Uraian Nilai (Rp)
1 Piutang Pemeliharaan SKH (Sewa Beli) 1.890.500.000,00
2 Piutang SKH (Sewa kontrak) 80.785.000,00
3 Piutang Barak kerja 123.895.500,00
4 Piutang Ruang Pamer 211.200.000,00
Jumlah 2.306.380.500,00
UPK PPUKMP Pulogadung yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) dapat melakukan kerjasama
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 20
pemanfaatan aset dengan pihak lain untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
pelayanannya.
Adapun kerja sama pemanfaatan aset yang dilakukan UPK PPUKMP
Pulogadung adalah penyewaan sarana kerja bagi industri kecil yang terdiri dari sarana
kerja dan hunian, barak kerja, dan ruang pamer. Pemanfaatan aset dilakukan
berdasarkan kontrak sewa dalam jangka waktu tertentu.
Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik atas dokumen piutang dan
wawancara dengan pihak BLUD UPK PPUKMP Pulogadung, diketahui
permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
a. Piutang Pemeliharaan Sarana Kerja dan Hunian Sewa Beli berpotensi tidak
tertagih senilai Rp1.887.650.000,00
Berdasarkan reviu dokumen terkait sarana kerja dan hunian (SKH) sewa
beli, diketahui bahwa pada Tahun 2000 terdapat kebijakan baru terkait sewa
kontrak menjadi sewa beli. Kebijakan tersebut tertuang dalam Keputusan
Gubernur (Kepgub) Provinsi DKI Jakarta Nomor 136 Tahun 2000 tanggal 20
November 2000 tentang Ketentuan Perubahan Status Hukum Sarana Kerja dan
Hunian Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung dari Sewa Kontrak
menjadi Sewa Beli. Pengusaha yang berhak membeli SKH adalah Pengusaha
yang secara administratif menandatangani sewa kontrak Badan Pengelola yang
masa sewa kontraknya masih berlaku pada saat Kepgub tersebut diberlakukan.
Untuk menjamin pemanfaatan lahan PIK Pulogadung dilakukan untuk
pembinaan industri kecil, maka seluruh lahan PIK Pulogadung dibuatkan
sertifikat Hak Pengelolaan (HPL) atas nama Pemprov DKI Jakarta. Terhadap
lahan SKH yang disewabelikan, pengusaha dapat mengurus Sertifikat HGB diatas
HPL melalui penerbitan Surat Penunjukan Penggunaan Tanah (SPPT) oleh Badan
Pengelola Lingkungan Industri dan Pemukiman (BPLIP) Pulogadung kepada
masing-masing Pengusaha.
Hasil reviu dokumen, diketahui terdapat 236 Pengusaha yang telah
melakukan sewa beli dari 428 pengusaha yang dapat melakukan sewa beli. Atas
sewa beli tersebut telah diterbitkan SPPT. Ketentuan sewa beli tersebut diatur
dalam Kepgub Nomor 22 Tahun 2004 tanggal 24 Februari 2004 tentang
Ketentuan Sewa Beli Sarana Kerja dan Hunian (SKH) Perkampungan Industri
Kecil (PIK) Pulogadung yang antara lain mengatur tentang tata cara sewa beli.
Terhadap penyewa beli harus memenuhi ketentuan antara lain wajib membayar
biaya perawatan sarana lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku senilai Rp50.000,00 per unit per bulan.
Hasil reviu dokumen piutang SKH UPK PPUKMP Pulogadung,
diketahui terdapat Piutang Pemeliharaan atas SKH Sewa Beli sebesar
Rp1.890.500.000,00 yang merupakan tunggakan dari pembayaran biaya
pemeliharaan yang menjadi tanggungan Pengusaha yang telah melakukan sewa
beli SKH. Piutang yang tercatat berasal dari Tahun 2009 s.d. 2017 dan untuk
Piutang Tahun 2009 merupakan akumulasi dari piutang tahun-tahun sebelumnya.
Berdasarkan wawancara dengan Kasubag Keuangan UPK PPUKMP Pulogadung,
diketahui bahwa permasalahan tunggakan pembayaran Biaya Pemeliharaan
disebabkan Pengusaha merasa sudah memiliki HGB diatas HPL di wilayah
tersebut dan sebagai pihak penyewa tidak berurusan lagi dengan Pemprov DKI
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 21
Jakarta sehingga Pengusaha tersebut tidak membayar Biaya Pemeliharaan secara
tertib.
Upaya yang telah dilakukan oleh pihak UPK PPUKMP Pulogadung
antara lain mengirimkan Surat Tagihan setiap bulan ke Pengusaha, mensyaratkan
apabila melakukan pengurusan administrasi ke pihak penyewa harus melunasi
tunggakan terlebih dahulu, dan penetapan status macet/dalam perhatian/lancar
apabila pihak bank melakukan konfirmasi terkait status pembayaran pemilik unit
yang dapat dijadikan dasar pinjaman ke bank.
Berdasarkan daftar piutang dari UPK PPUKMP Pulogadung, rincian
Piutang Pemeliharaan atas SKH Sewa Beli senilai Rp1.890.500.000,00
sebagaimana dijelaskan dalam Tabel 1.4.2 sebagai berikut:
Tabel 1.4.2 Rekap Kategori Kualitas Pembayaran Piutang Pemeliharaan SKH Sewa Beli Tahun 2017
No. Kualitas
Pembayaran Jumlah
Pengusaha Prosentase
Jumlah Piutang (Rp)
Prosentase
1 Lancar 144 33,03% - 0,00%
2 Dalam Perhatian 8 1,83% 1.350.000,00 0,07%
3 Kurang Lancar 1 0,23% 400.000,00 0,02%
4 Diragukan 2 0,46% 1.100.000,00 0,06%
5 Macet 281 64,45% 1.887.650.000,00 99,85%
Jumlah 436
1.890.500.000,00
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa sebanyak 281 Pengusaha dari
436 Pengusaha (64,45%) dikategorikan macet dengan jumlah total piutang senilai
Rp1.887.650.000,00 (99,85%) dari jumlah piutang keseluruhan senilai
Rp1.890.500.000,00 dengan rincian pada lampiran 1.4.1. Berdasarkan data
tersebut, terdapat potensi piutang macet yang tidak tertagih senilai
Rp1.887.650.000,00.
b. Terdapat perjanjian sewa kontrak hunian yang belum diperpanjang
Hasil reviu dokumen piutang SKH UPK PPUKMP Pulogadung, terkait
perpanjangan kontrak sebagaimana dijelaskan dalam Tabel 1.4.3 dibawah ini:
Tabel 1.4.3 Rekap Pengusaha yang Sudah Memperpanjang Kontrak dan yang Belum Memperpanjang Kontrak SKH Tahun 2017 pada UPK PPUKMP Pulogadung
No. Kontrak Jumlah
Pengusaha/Penyewa Prosentase
1 Sudah Perpanjang Kontrak 112 68,29%
2 Belum Perpanjang Kontrak 52 31,71%
Jumlah 164
Berdasarkan Tabel 1.4.3 diatas, diketahui bahwa masih terdapat 52
penyewa yang belum melakukan perpanjangan kontrak sewa dengan UPK
PPUKMP Pulogadung dengan rincian penjelasan pada lampiran 1.4.2. Sewa
yang belum diperpanjang merupakan kontrak perjanjian tahun 2017. Salah satu
alasan penyewa belum memperpanjang kontrak karena terdapat biaya
administrasi saat pembuatan kontrak senilai Rp1.000.000,00. Biaya tersebut
berdasarkan Kepgub Provinsi DKI Jakarta Nomor 92 Tahun 2003 tanggal 24
Oktober 2003.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 22
Pemeriksaan lebih lanjut, terhadap 52 penyewa yang belum
memperpanjang kontrak, terdapat 27 penyewa yang masih memiliki piutang pada
tahun 2017 senilai Rp36.940.900,00 (42,74%) dari total piutang SKH senilai
Rp86.423.500,00 dengan rincian penjelasan pada lampiran 1.4.2. Piutang
tersebut merupakan piutang SKH dan denda keterlambatan pembayaran sebesar
2% per bulan.
Berdasarkan wawancara dengan Kasubag Keuangan UPK PPUKMP
Pulogadung, diperoleh penjelasan bahwa adanya piutang tersebut dikarenakan
kurangnya kesadaran pemilik/penyewa untuk membayar sewa, menurut pelaku
UKM order sepi, dan persaingan yang lebih ketat dengan vendor luar negeri dan
transaksi online. Dalam perjanjian sewa kontrak, tidak dicantumkan ketentuan
yang mengatur adanya jaminan. Apabila pembayaran sewa tersebut macet, akan
diberikan peringatan, penyegelan, hingga pengosongan unit. Terkait penyewa
yang meninggal pada saat kontrak berlangsung, tidak terdapat ketentuan yang
mengatur dalam perjanjian sewa. Selama ini pihak penyewa melakukan
penagihan kepada ahli waris untuk menyelesaikan pembayaran sewa yang belum
dibayar.
Berdasarkan keterangan dari Kasubag Keuangan UPK PPUKMP Pulogadung
diketahui juga bahwa pihak UPK PPUKMP Pulogadung memiliki rencana kedepan
agar penyewa tertib melakukan pembayaran sewa yaitu dengan melakukan penagihan
lebih intensif, memberikan sanksi lebih tegas, serta memaksimalkan pembayaran
melalui Cash Management System (CMS) dengan Bank DKI, sedangkan untuk
pengusaha yang memiliki HGB diatas HPL, agar pembayaran biaya pemeliharaan
tertib, pembayaran akan dipermudah melalui fasilitas perbankan dengan cara auto
debet atau transfer.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tanggal 6 April 2016
tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah pada Pasal 129 ayat (1) yang
menyatakan bahwa Penyewaan Barang Milik Daerah dituangkan dalam
perjanjian sewa yang ditandatangani oleh Penyewa dan:
1) Huruf a: Gubernur/Bupati/Walikota, untuk Barang Milik Daerah yang berada
pada Pengelola Barang; dan
2) Huruf b: Pengelola Barang, untuk Barang Milik Daerah yang berada pada
Pengguna Barang;
b. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 55 Tahun 2012 tentang
Pemanfaatan Barang Milik Daerah pada:
1) Pasal 5:
a) Ayat (1) huruf a dan b yang menyatakan bahwa Sekretaris Daerah selaku
Pengelola Barang berwenang dan bertanggung jawab:
(1) mengatur pemanfaatan BMD yang telah disetujui oleh Gubernur;
(2) melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
pemanfaatan BMD.
b) Ayat (2) Kepala BPKD selaku Pembantu Pengelola Barang,
bertanggungjawab dan mengkoordinasikan pelaksanaan penyelenggaraan
pemanfaatan BMD yang ada pada masing-masing SKPD/UKPD.
2) Pasal 10:
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 23
a) Ayat (2) menyatakan bahwa Pelaksanaan penyewaan BMD dilakukan
dengan perjanjian sewa menyewa yang dibuat antara Pemerintah Daerah
dengan Pihak Penyewa yang bersangkutan;
b) Ayat (3) menyatakan bahwa Perjanjian sewa menyewa BMD
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya memuat:
(1) Pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian;
(2) Jenis, luas atau barang, besaran sewa dan jangka waktu;
(3) Tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan
selama jangka waktu penyewaan; dan
(4) Persyaratan lain yang dianggap perlu.
c. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 22 Tahun 2004 tanggal 24
Februari 2004 tentang Ketentuan Sewa Beli Sarana Kerja dan Hunian (SKH)
Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung, pada Pasal 5 ayat (5) huruf e
yang menyatakan bahwa terhadap penyewa beli harus memenuhi ketentuan wajib
membayar biaya perawatan sarana lingkungan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
d. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 92 Tahun 2003 tentang
Ketentuan Sewa Kontrak Penggunaan Lahan dan/atau Fasilitas Kerja Di
Lingkungan Perkampungan Industri Kecil (PIK) Pulogadung DKI Jakarta:
1) Pasal 4 ayat (1) yang menyatakan bahwa Setiap pengusaha yang akan
menggunakan lahan dan/atau fasilitas kerja dilaksanakan berdasarkan
perjanjian sewa kontrak;
2) Pasal 5 ayat (1) yang menyatakan bahwa jangka waktu perjanjian sewa
kontrak lahan dan/atau fasilitas kerja berlaku untuk selama-lamanya 2 tahun
dan dapat diperpanjang.
Permasalahan tersebut mengakibatkan:
a. Piutang Pemeliharaan SKH Sewa Beli berpotensi tidak tertagih senilai
Rp1.887.650.000,00;
b. UPK PPUKMP Pulogadung tidak dapat segera memanfaatkan piutang yang
belum terbayar untuk biaya operasional.
Hal tersebut disebabkan Kepala UPK PPUKMP Pulogadung kurang optimal
dalam mengatur pelaksanaan pemanfaatan, melakukan pembinaan, pengawasan, dan
pengendalian pelaksanaan pemanfaatan BMD serta dalam melaksanakan penagihan
piutang sewa dan pemeliharaan
Atas permasalahan tersebut Kepala Unit Pengelola Kawasan Pusat
Pengembangan UMKM (UPK PPUKMP) menjelaskan bahwa Pengusaha merasa
telah memiliki HGB diatas HPL sehingga mereka tidak membayar biaya
pemeliharaan secara tertib. Kepala UPK PPUKMP berupaya mengirimkan tagihan
tiap bulan untuk mengingatkan mereka, mensyaratkan apabila ingin melakukan
pengurusan administrasi haru melunasi tunggakan terlebih dahulu.
BPK merekomendasikan kepada Gubernur agar menginstruksikan Kepala
Dinas Koperasi UKM serta Perdagangan untuk memerintahkan Kepala UPK
PPUKMP agar lebih optimal dalam menyusun strategi penagihan Piutang
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 24
Pemeliharaan SKH Sewa Beli senilai Rp1.887.650.000,00 dan mengevaluasi
kebijakan Sewa Beli Sarana Kerja dan Hunian.
2. Belanja Pegawai
2.1. Pengelolaan Pembayaran Gaji dan TKD Belum Dilaksanakan Sesuai Ketentuan
dan Terdapat Kelebihan Pembayaran Sebesar Rp2.407.047.544,00
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Tahun Anggaran (TA) 2017
menganggarkan Belanja Pegawai melalui Belanja Tidak Langsung senilai
Rp22.606.123.775.863,00 dengan realisasi senilai Rp20.245.514.324.792,00 atau
sebesar 89,56%. Pengelolaan gaji pegawai dan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD)
pada Pemprov DKI Jakarta menggunakan aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Pegawai (SIMPEG) dan aplikasi e-TKD yang dikelola oleh Pusat Data dan Informasi
Kepegawaian (PDIK) pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
Mekanisme pengajuan pembayaran gaji dan TKD pada Pemprov DKI Jakarta
adalah sebagai berikut:
a. Setiap bulan akan diterbitkan listing gaji dari SIMPEG yang memuat data antara
lain nama-nama pegawai dan besaran gaji serta tunjangan yang diterima dalam
satu bulan;
b. Berdasarkan listing gaji dan tunjangan tersebut Bendahara Pengeluaran masing-
masing SKPD melakukan verifikasi dan mengajukan SPP-LS dan SPM-LS setiap
bulannya;
c. Pencairan SP2D-LS atas pembayaran gaji dan tunjangan pegawai setiap bulannya
dari rekening kas daerah dipindahbukukan ke rekening Bendahara Pengeluaran;
d. Dari rekening Bendahara Pengeluaran dilakukan pemindahbukuan ke rekening
simpanan sementara masing-masing kantor cabang Bank DKI untuk kemudian
dipindahbukukan ke rekening masing-masing pegawai di Bank DKI.
Hasil pemeriksaan atas data pembayaran gaji dan tunjangan menunjukkan
hal-hal sebagai berikut:
a. Kelebihan pembayaran gaji dan TKD atas pegawai wafat, pegawai
mengundurkan diri, dan pegawai titipan di luar Pemprov DKI Jakarta
senilai Rp2.260.617.477,00.
Pemeriksaan atas data pembayaran gaji dan TKD menunjukkan bahwa
masih terdapat pembayaran gaji dan TKD atas pegawai pensiun karena wafat,
pegawai mengundurkan diri atau pensiun dini dan pegawai Pemprov DKI Jakarta
yang dititipkan di luar instansi Pemprov DKI Jakarta senilai Rp2.260.617.477,00
sebagaimana disajikan pada Tabel 2.1.1 berikut:
Tabel 2.1.1 Kelebihan Pembayaran Gaji dan TKD PNS Tahun 2017
No Keterangan
Gaji TKD
Jumlah Pegawai
Nilai
(Rp)
Jumlah Pegawai
Nilai (Rp)
1 Pegawai pensiun karena wafat 86 983.427.320,00 77 488.285.316,00
2 Pegawai pensiun dini 46 308.159.624,00 21 185.843.762,00
3 Pegawai Pemprov DKI dititipkan di luar instansi Pemprov DKI
- - 9 294.901.455,00
Total 132 1.291.586.944,00 107 969.030.533,00
Total Gaji + TKD 239 2.260.617.477,00
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 25
Permasalahan tersebut sudah pernah diungkapkan dalam Laporan Hasil
Pemeriksaan (LHP) BPK sebelumnya yaitu pada:
1) LHP BPK atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2015 No. 10.B/LHP/
XVIII.JKT-XVIII.JKT.2/05/2016 tanggal 31 Mei 2016, mengungkapkan
hasil temuan pemeriksaan diantaranya adalah terdapat kelebihan pembayaran
gaji dan TKD senilai Rp7.193.130.003,00. Atas temuan tersebut BPK telah
memberikan rekomendasi kepada Gubernur DKI Jakarta agar memerintahkan
para Kepala SKPD terkait supaya memerintahkan bendahara pengeluaran dan
atasan langsung masing-masing SKPD untuk memperhatikan update data
kepegawaian dan lebih cermat dalam meneliti listing gaji dari SIMPEG yang
menjadi dasar pengajuan pembayaran gaji dan TKD; Kepala BKD
berkoordinasi dengan Kepala BPKAD dan Kepala Dinas Kominfomas untuk
menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait mekanisme verifikasi
listing gaji dan TKD, mekanisme pemutakhiran data status pegawai dan
mensosialisasikan kepada seluruh SKPD/UPKD di Provinsi DKI Jakarta.
Atas rekomendasi ini, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan tindak lanjut
sebagai berikut:
a) Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan Instruksi Gubernur No. 129 Tahun
2016 tanggal 23 September 2016 tentang verifikasi daftar gaji dan TKD
bagi PNS dan CPNS;
b) BKD menyusun Standar Operasional Prosedur No. 4141/089/tanggal 15
Agustus 2016 tentang pemutakhiran data pegawai; dan
c) Atas kelebihan pembayaran gaji dan TKD senilai Rp7.193.130.003,00,
telah dilakukan penyetoran ke kas daerah senilai Rp670.496.814,00.
2) LHP BPK atas Belanja Daerah TA 2015 dan 2016 No. 01/LHP/XVIII.JKT-
XVIII.JKT.2/01/2017 tanggal 13 Januari 2017, mengungkapkan hasil temuan
pemeriksaan diantaranya adalah kelebihan pembayaran gaji dan TKD pada
periode bulan Januari s.d. Oktober 2016 senilai Rp2.384.784.715,00. Atas
temuan tersebut BPK telah memberikan rekomendasi kepada Gubernur
antara lain agar menginstruksikan Kepala BKD berkoordinasi dengan Kepala
BPKAD dan Kepala Dinas Kominfomas untuk menyusun Standar
Operasional Prosedur (SOP) terkait mekanisme verifikasi listing gaji dan
TKD, mekanisme pemutakhiran data status pegawai dan menyusun sistem
kepegawaian (SIMPEG) yang terintegrasi dengan SIPKD di SKPD, serta
mensosialisasikan kepada seluruh SKPD/UPKD di Provinsi DKI Jakarta.
Atas rekomendasi ini, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan tindak lanjut
sebagai berikut:
a) Penyusunan Peraturan Gubernur Nomor 184 Tahun 2017 tentang
Pemutakhiran Data Pegawai.
b) Integrasi SIPKD dengan SIMPEG;
c) Terhadap kelebihan pembayaran pada Gaji, dikeluarkan Surat
Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) Gaji Pegawai yang
dikeluarkan oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Provinsi
DKI Jakarta, yang ditujukan kepada PT Taspen (Persero), untuk
melakukan pemotongan uang pensiun dari pegawai yang mempunyai
utang, sesuai dengan data pada SKPP. Hasil pemotongan akan disetorkan
setiap bulannya oleh PT Taspen (Persero) kepada BPKD Provinsi DKI
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 26
Jakarta. Lebih lanjut diketahui bahwa atas kelebihan pembayaran gaji dan
TKD periode Januari s.d. Oktober 2016 senilai Rp2.384.784.715,00
tersebut, telah dilakukan penyetoran ke kas daerah senilai
Rp730.500.409,00.
3) LHP BPK atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2016 No. 16.B/LHP/
XVIII.JKT-XVIII.JKT.2/05/2017 tanggal 29 Mei 2017, mengungkapkan
kelebihan pembayaran gaji dan TKD senilai Rp381.768.794,00 untuk bulan
Oktober s.d. Desember 2016. Atas temuan tersebut BPK telah memberikan
rekomendasi kepada Gubernur antara lain agar:
a) Kepala BKD agar merumuskan peraturan tentang mekanisme
pemutakhiran data disertai sanksi tegas kepada petugas apabila terjadi
kelalaian dalam jangka waktu yang telah ditentukan;
b) Kepala UPT PDIK untuk meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsinya
atas pengelolaan database pegawai, dan menyajikan database pegawai
secara update dan akurat;dan
c) Pimpinan SKPD terkait supaya mengembalikan kelebihan pembayaran
gaji dan TKD senilai Rp381.768.794,00 dari pegawai yang bersangkutan
dengan menyetorkan kembali ke rekening kas daerah.
Atas rekomendasi ini, Pemprov DKI Jakarta telah melakukan tindak lanjut
berupa penyusunan Peraturan Gubernur Nomor 184 Tahun 2017 tentang
Pemutakhiran Data Pegawai yang ditetapkan tanggal 16 November 2017 dan
penyetoran ke Kas Daerah senilai Rp15.391.500,00.
Atas hal tersebut, BKD menyatakan sebagai berikut:
1) Terkait kelebihan pembayaran gaji, PDIK tidak dapat melakukan input data
pegawai wafat, pegawai mengundurkan diri, dan pegawai yang dititipkan di
luar instansi Pemprov DKI Jakarta tanpa adanya SK Perubahan yang
dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang sehingga listing gaji atas pegawai
tersebut masih terus keluar;
2) Namun, pejabat pengelola kepegawaian dan Kepala Subbagian Keuangan
masing-masing sudin maupun dinas dapat melihat listing pembayaran gaji
dan TKD sehingga sebelum listing tersebut dibayarkan, seharusnya masing-
masing sudin maupun dinas dapat melaporkan perubahan data pegawai ke
suku badan kepegawaian BKD atau ke BKD.
3) Alternatif kedua, walaupun listing masih keluar, Bendahara Pengeluaran
masing-masing SKPD dapat melaporkan ke Bank DKI dan mengecualikan
pembayaran atas pegawai wafat, pegawai mengundurkan diri, dan pegawai
dititipkan di luar instansi Pemprov DKI Jakarta sehingga pembayaran
tersebut langsung dikembalikan ke kas daerah oleh Bank DKI dan menjadi
pengembalian belanja pegawai;
4) Terkait pembayaran TKD berdasarkan Pergub Nomor 409 Tahun 2016,
adanya kewajiban input aktivitas dalam e-kinerja bagi masing-masing
pegawai, pemberlakuan batas minimal capaian kinerja sebesar 50%, dan
perhitungan nilai inputan aktivitas berdasarkan hari efektif kerja maka
seharunya sistem telah secara otomatis tidak membayarkan TKD bagi
pegawai yang meninggal, mengundurkan diri dan dititipkan di luar instansi
Pemprov DKI Jakarta. UPT PDIK akan menelusuri lebih lanjut terkait hal
tersebut;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 27
5) Pada Bulan Januari s.d. Maret, untuk guru dan kepala sekolah masih
menggunakan Pergub Nomor 409 Tahun 2016 dan TKD diberikan hanya
berdasarkan kehadiran dimana pegawai wafat, pegawai mengundurkan diri,
dan pegawai titipan di luar instansi Pemprov DKI Jakarta masih
memungkinkan untuk menerima TKD jika hari efektif dalam satu bulan
adalah di bawah 20 hari (tidak hadir tanpa keterangan atau alpa dipotong 5%
dari besaran TKD di kelas);
6) Terkait pembayaran TKD berdasarkan Pergub Nomor 22 Tahun 2017, atas
pegawai meninggal yang belum diupdate dalam SIMPEG, maka status
pegawai tersebut dalam sistem presensi adalah tidak hadir tanpa keterangan
yang sah dan dipotong 5% dari TKD Kehadiran. Pergub tersebut tidak
mengatur bahwa TKD Prestasi Kerja tidak diberikan bagi pegawai yang tidak
hadir kerja satu bulan penuh.
b. Terdapat pembayaran TKD senilai Rp146.430.067,00 kepada pegawai yang
tidak masuk kerja tanpa keterangan sah
1) Berdasarkan pemeriksaan atas data presensi pegawai dan data riwayat
pemberian hukuman disiplin (hukdis) pegawai dari Subbagian Hukuman
Disiplin BKD diketahui terdapat 330 pegawai yang dalam satu bulan tidak
masuk kerja 5 hari atau lebih tanpa keterangan sah dan belum diberikan
hukuman disiplin berupa pemotongan TKD. Atas 330 pegawai yang tidak
hadir tanpa keterangan sah tersebut, telah dibayarkan TKD nya senilai
Rp2.099.008.687,00. Pemeriksaan lebih lanjut atas data kehadiran dari 330
pegawai tersebut diketahui bahwa sebanyak 32 pegawai tidak hadir kerja
tanpa keterangan sah selama satu tahun penuh dan telah dibayarkan TKD nya
senilai Rp146.430.067,00;
2) BKD menjelaskan bahwa listing pembayaran gaji dan tunjangan atas pegawai
yang tidak hadir kerja tanpa keterangan sah selama satu tahun penuh tersebut
masih terus keluar karena sampai saat ini belum pernah dikeluarkan SK
Pemberhentian sebagai PNS atas pegawai tersebut. Selain itu, masing-masing
pegawai, atasan pegawai, dan pejabat pengelola kepegawaian masing-masing
SKPD dapat melihat data presensi pegawai di bawahnya sehingga jika
pejabat pengelola kepegawaian SKPD melaksanakan monitoring kehadiran
pegawai, hal tersebut dapat dicegah dan atas pegawai yang telah alpa 5 hari
atau lebih tersebut seharusnya juga telah diberikan hukuman disiplin berupa
teguran lisan dan pemotongan TKD minimal 1 bulan.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 49 Tahun 1980 tentang Pemberian
Tunjangan Tambahan Penghasilan Bagi Pensiun Janda/Duda Pegawai Negeri
Sipil dalam pasal 1 ayat (3) yang menyatakan bahwa tunjangan diberikan selama
4 (empat) bulan dan berlaku mulai bulan berikutnya setelah Pegawai Negeri
Sipil/Pensiunan Pegawai Meninggal Dunia;
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 32 tahun 1979 tentang
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil, pada:
1) Pasal 2 yang menyatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang meminta
berhenti, diberhentikan dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 28
2) Pasal 13 yang menyatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang meninggal
dunia dengan sendirinya dianggap diberhentikan dengan hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah Pasal 4 ayat (1) yang menyatakan bahwa keuangan daerah dikelola secara
tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan,
kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat.
d. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 409 Tahun
2016 tentang Tunjangan Kinerja Daerah Pasal 44 ayat (1) dan Peraturan
Gubernur Nomor 22 Tahun 2017 tentang TKD untuk Kepala Sekolah, Wakil
Kepala Sekolah, Guru, Pengawas Sekolah, Penilik, dan Pamong Belajar Pasal 20
ayat (1) poin c yang menyatakan bahwa TKD tidak diberikan kepada PNS yang
berstatus sebagai pegawai titipan di dalam atau di luar Pemerintah Daerah.
Permasalahan tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran gaji dan TKD
senilai Rp2.407.047.544,00 (Rp1.291.586.944,00 + Rp969.030.533,00 +
Rp146.430.067 ,00).
Hal tersebut disebabkan:
a. Pejabat pengelola kepegawaian pada SKPD terkait kurang optimal dalam
melakukan koordinasi dengan BKD dan bagian keuangan masing-masing SKPD
terkait pemutakhiran data atas pegawai meninggal, pegawai mengundurkan diri,
dan pegawai ditempatkan di luar instansi Pemprov DKI Jakarta;
b. Kepala UPT PDIK dan Suku Badan Kepegawaian Daerah belum optimal dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya atas pengelolaan database pegawai, dan belum
dapat menyajikan database pegawai secara update dan akurat;
Atas permasalahan tersebut, Kepala BKD menjelaskan sebagai berikut:
a. Terhadap pegawai meninggal dunia, mengundurkan diri dan titipan di luar
Pemprov DKI Jakarta, hal yang sudah dan akan dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Terhadap pegawai meninggal dunia, penghentian pembayaran gaji pegawai
meninggal dilakukan dengan dasar surat permohonan SKPD/UKPD yang
ditujukan ke BKD Provinsi DKI Jakarta atau Suku Badan Kepegawaian Kota
Administrasi. UPT. Pusat Data dan Informasi Kepegawaian sudah
membuatkan hak akses kepada Suku Badan Kepegawaian Kota Administrasi
untuk melakukan input data kematian di wilayah masing-masing. Hal ini
dilakukan dalam rangka percepatan atau memudahkan pengelola
Kepegawaian khususnya UKPD di wilayah dalam melaporkan kematian
sehingga tidak terjadi kelebihan pembayaran pegawai yang meninggal dunia.
2) Terhadap pegawai yang mengundurkan diri (pensiun atas permintaan
sendiri/APS), UPT. Pusat Data dan Informasi Kepegawaian telah melakukan
koordinasi dengan Bidang Kesejahteraan dan Cuti Pegawai BKD Provinsi
DKI Jakarta. Hal yang dapat dilakukan adalah apabila terjadi kelebihan
pembayaran pada pegawai APS maka pada saat mengajukan permohonan
pembuatan Surat Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) gaji kepada
Badan Pengelola Keuangan Daerah (BKPD) Provinsi DKI Jakarta kelebihan
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 29
tersebut dapat dicatat dalam SKPP yang bersangkutan dan proses
pengembalian kelebihan tersebut dilakukan melalui PT Taspen selaku
pengelola gaji pensiun kepada BPKD.
3) Untuk Pegawai titipan di luar Pemprov DKI Jakarta, UPT Pusat Data dan
Informasi Kepegawaian melakukan koordinasi dengan Bidang Perencanaan
dan Pendayagunaan (Rendagun) Pegawai BKD Provinsi DKI Jakarta. Hal
yang dilakukan adalah Bidang Rendagun melaporkan setiap pegawai titipan
di luar Pemprov DKI Jakarta kepada UPT Pusat Data dan Informasi
Kepegawaian. Untuk selanjutnya data pegawai titipan di luar Pemprov DKI
Jakarta tersebut dimasukkan dalam SIMPEG (dengan memberi kode khusus
bagi pegawai titipan di luar Pemprov DKI Jakarta) sehingga TKD yang
bersangkutan dapat terjaga dalam SIMPEG dan tidak terjadi kelebihan
pembayaran.
b. BKD akan melakukan optimalisasi pengendalian pemberian TKD kepada
pegawai sebagaimana diatur dalam Pergub No. 22 Tahun 2017 tentang
Tunjangan Kinerja Daerah bagi Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru,
Pengawas Sekolah, Penilik Sekolah, dan Pamong Belajar. Dinas Pendidikan
menyatakan bahwa Atas gagal salur Gaji dan TKD, Kepala Subag Keuangan
Disdik telah berkordinasi dengan Pejabat Pengelola Kepegawaian Dinas dan
Bank DKI, sedangkan terhadap pencatatan utang pegawai akan di dilakukan
koordinasi dengan Pejabat Pengelola Kepegawaian Dinas dan BKD Provinsi DKI
Jakarta.
BPK merekomendasikan Gubernur agar menginstruksikan kepada:
a. Kepala BKD supaya:
1) Berkoordinasi dengan para Kepala SKPD beserta jajarannya untuk
pemutakhiran data atas pegawai meninggal, pegawai mangundurkan diri, dan
pegawai ditempatkan di luar instansi Pemprov DKI serta menagih kelebihan
pembayaran tersebut senilai Rp2.407.047.544,00 dan menyetorkan kembali
ke rekening Kas Daerah dan bukti setor disampaikan kepada BPK;
2) Memerintahkan Kepala UPT PDIK dan Suku Badan Kepegawaian Daerah
mengoptimalkan pengelolaan database pegawai dan menyajikan database
pegawai secara update dan akurat;
3) Meningkatkan kegiatan monitoring, evaluasi dan pembinaan terhadap
pengelolaan kepegawaian pada SKPD.
b. Kepala Dinas Pendidikan supaya menginstruksikan Kepala Subbagian Keuangan
dan Pejabat Pengelola Kepegawaian Dinas Pendidikan untuk berkoordinasi
dengan Bank penyalur atas transaksi gagal salur terhadap penyaluran gaji dan
TKD.
2.2. Pembayaran Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah (TPG-
PNSD) Kurang Tertib dan Terdapat Dana DPG-PNSD yang Mengendap di
Rekening Bank Sebesar Rp2.901.674.903,00, Kelebihan Pembayaran Sebesar
Rp2.272.669.164,00, serta Kekurangan Pembayaran Sebesar Rp4.895.322.415,00
Penghasilan yang diterima oleh guru pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa
Tunjangan Kinerja Daerah (TKD), Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 30
Daerah (TPG-PNSD), Tunjangan Khusus dan maslahat tambahan yang terkait dengan
tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar
prestasi.
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta pada TA 2017 memperolah alokasi
anggaran TPG-PNSD sebesar Rp1.395.774.551.000,00 dan telah direalisasikan
sebesar Rp1.310.470.595.449,00.
Mekanisme pembayaran TPG PNSD diawali dari masing-masing operator
sekolah melakukan input data pada sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang
selanjutnya dilakukan verifikasi dan validasi berjenjang dari tingkat sekolah, Suku
Dinas Pendidikan, dan Dinas Pendidikan dalam hal ini Bidang Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (PTK) Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Berdasarkan data di
Dapodik, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menerbitkan Surat Keputusan Penerima
Tunjangan Profesi (SKTP) dalam 2 (dua) tahap dalam satu tahun. Tahap 1 berlaku
untuk semester I, sedangkan tahap 2 dua berlaku untuk semester II.
Setelah SKTP terbit, masing-masing sudin pendidikan memuat listing
pembayaran TPG PNSD tiap triwulan dan melakukan verifikasi serta validasi data
pembayaran. Jika terdapat guru yang tidak memenuhi kewajiban minimal jam
mengajar maka sudin pendidikan akan menghapus nama guru dari daftar
pembayaran. Setelah sudin pendidikan melakukan verifikasi dan validasi data
pembayaran TPG PNSD, selanjutnya data tersebut dihimpun dan dilakukan verifikasi
dan validasi lanjutan oleh Bidang PTK. Setelah Bidang PTK melakukan verifikasi,
data pembayaran tersebut disampaikan ke Subbagian Keuangan untuk selanjutnya
diterbitkan Surat Perintah Pembayaran (SPP) dan Surat Perintah Membayar (SPM)
oleh Subbagian Keuangan.
Pembayaran TPG PNSD selanjutnya dilakukan melalui Bendahara secara
langsung (LS), dimana dana dari rekening kas daerah masuk ke rekening Bendahara
Pengeluaran pada Bank DKI. Selanjutnya, Bendahara menyampaikan surat perintah
transfer kepada bank, kemudian oleh Bank DKI, dana tersebut dipindahkan ke
rekening simpanan sementara dana TPG PNSD. Dari rekening simpanan sementara
dana TPG PNSD, dana tersebut dipindahbukukan oleh Bank DKI ke masing-masing
rekening penerima untuk guru yang tunjangan profesinya dibayarkan melalui Bank
DKI. Sedangkan untuk guru yang tunjangan profesinya dibayarkan melaui Bank BNI,
Bank Mandiri, dan Bank BRI, dana tersebut dipindahbukukan oleh Bank DKI ke
rekening simpanan sementara dana TPG PNSD di Bank BNI, Bank Mandiri, dan
Bank BRI untuk selanjutnya Bank BNI, Bank Mandiri, dan Bank BRI yang
melakukan transfer pemindahbukuan ke rekening penerima TPG-PNSD.
Hasil pemeriksaan atas pelaksanaan pembayaran TPG-PNSD pada Dinas
Pendidikan diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. Terdapat saldo TPG-PNSD senilai Rp2.901.674.903,00 yang belum
disalurkan kepada guru
Hasil Pengujian terhadap data bendaharawan dan rekening simpanan
sementara dana TPG PNSD pada Bank DKI, Bank BNI, Bank BRI dan Bank
Mandiri diketahui bahwa terdapat saldo per 31 Desember 2017 senilai
Rp96.161.786.942,00. Jumlah tersebut merupakan dana tunjangan profesi guru
Tahun 2015 senilai Rp12.191.865,00, Tahun 2016 senilai Rp674.640.029,00 dan
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 31
Tahun 2017 senilai Rp95.474.955.048,00 yang belum tersalurkan sampai dengan
tanggal 31 Desember 2017 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 2.2.1 Rincian TPG PNSD yang Belum Tersalurkan per 31 Desember 2017
Setelah tanggal 31 Desember 2017, dilakukan transfer pemindahbukuan
dana tunjangan profesi kepada masing-masing guru senilai Rp93.260.112.039,00
oleh Bank DKI mulai tanggal 3 s.d 9 Januari 2018, Bank BNI mulai tanggal 3
Januari s.d 20 Februari 2018, Bank Mandiri mulai tanggal 5 s.d 29 Januari 2018
dan Bank BRI mulai tanggal 2 s.d 12 Januari 2018. Sampai dengan tanggal 20
Maret 2018 masih terdapat saldo senilai Rp2.901.674.903,00 yang belum dapat
disalurkan kepada guru dikarenakan gagal transfer, sebagaimana disajikan pada
tabel berikut:
Tabel 2.2.2 Dana TPG PNSD Yang Belum Disalurkan per 20 Maret 2018
No. Uraian Rekening Jumlah
Guru Nilai (Rp) Keterangan
1. Nama Beda 39 340.072.030 Rekening simpanan sementara Bank DKI, Bank BNI, dan Bank BRI tanpa keterangan nama sekolah
2. Rekening Duplikat 12 81.145.200
3. Rekening Salah 56 613.216.226
4. Rekening Tidak Dikenal 23 202.992.944
5. Rekening Tutup 47 509.970.883
Jumlah 177 1.747.397.283
6. Rekening Tutup/Beku/Invalid 88 775.732.522 Rekening simpanan sementara Bank Mandiri tanpa keterangan triwulan/periode pembayaran dan nama sekolah
7. Belum ada keterangan penyebab gagal transfer
- 378.545.098
Jumlah Total Gagal Transfer 265 2.901.674.903
Pemeriksaan lebih lanjut atas saldo dana yang belum dapat disalurkan
kepada guru (retur) senilai Rp2.901.674.903,00 dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Data retur tidak lengkap, sehingga menyulitkan pihak Dinas Pendidikan
dalam hal ini para sudin pendidikan wilayah dalam melakukan koordinasi
untuk perbaikan data dengan sekolah bersangkutan.
Bidang PTK Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta menyatakan bahwa
selama ini data retur atau gagal transfer tunjangan profesi guru yang
diberikan oleh Subbagian Keuangan Dinas Pendidikan tidak lengkap yaitu
hanya berupa nama guru, nomor rekening, keterangan gagal transfer, dan
nilai nominal jumlah tunjangan profesi guru tanpa menyebutkan sekolah
tempat guru tersebut mengajar dan tahap atau periode pembayaran. Data retur
Nama Bank Nomor Rekening Saldo Per 31 Des
2017 (Rp) Rincian Saldo Sertifikasi (Rp)
Bank DKI 10392253289 51.982.832.246,00 Saldo sertifikasi Tahun 2015 12.191.865,00
Saldo sertifikasi Tahun 2016 66.773.681,00
Saldo sertifikasi Tahun 2017 51.903.866.700,00
Bank BNI 0630003152 5.999.214.747,00 Saldo sertifikasi Tahun 2016 91.516.365,00
Saldo sertifikasi Tahun 2017 5.907.698.382,00
Bank Mandiri 9910000008269 37.162.148.817,00 Saldo sertifikasi Tahun 2016 137.804.885,00
Saldo sertifikasi Tahun 2017 37.024.343.932,00
Bank BRI 19301001417994 1.017.591.132,00 Saldo sertifikasi Tahun 2016 378.545.098,00
Saldo sertifikasi Tahun 2017 639.046.034,00
Total
96.161.786.942,00 96.161.786.942,00
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 32
tersebut selanjutnya disampaikan oleh Bidang PTK ke masing-masing Sudin
Pendidikan Wilayah untuk dilakukan koordinasi dengan sekolah
bersangkutan. Tidak lengkapnya data retur tersebut menyebabkan Bidang
PTK dan sudin merasa kesulitan untuk melakukan koordinasi dengan sekolah
terkait. Selain itu, terdapat beberapa nama guru yang sama sehingga jika
rekening salah dan tanpa ada data tambahan berupa nama sekolah maka
Bidang PTK menyatakan sulit untuk melakukan koordinasi dengan sudin dan
sekolah bersangkutan.
2) Tidak ada rekonsiliasi data retur antara Bidang PTK dengan Subbagian
Keuangan dan monitoring atas perbaikan retur.
Bidang PTK yang mempunyai fungsi verifikasi terkait data listing
pembayaran TPG-PNSD tidak melakukan rekonsiliasi data dengan
Subbagian Keuangan sehingga Bidang PTK tidak mengetahui progress status
atas perbaikan data retur yang pernah diberikan kepada Subbagian Keuangan.
3) Tidak ada rekonsilisi data retur antara Subagian Keuangan dengan bank
terkait
Selama ini Bendahara tidak melakukan rekonsiliasi dengan bank terkait
pembayaran TPG-PNSD. Subbagian Keuangan hanya menerima laporan data
dari bank terkait yang telah berhasil transfer dan yang mengalami retur atau
gagal transfer. Laporan dari bank terutama Bank BNI, Bank BRI terkait
penyaluran dana sertifikasi memerlukan waktu antara 2 s.d. 3 minggu setelah
bendahara menyampaikan surat perintah transfer ke bank tersebut.
Sedangkan Bank Mandiri baru menyampaikan laporan tersebut tiap semester.
Tidak adanya rekonsiliasi antara Subbagian Keuangan dengan bank
menyebabkan perbaikan atas data retur dari Bidang PTK tersebut
disampaikan oleh Subbagian Keuangan kepada bank terkait tanpa melakukan
monitoring progress penyaluran retur. Hal ini pada akhirnya menyebabkan
proses penyaluran retur-TPG PNSD berlarut-larut sehingga belum dapat
disalurkan yaitu senilai Rp2.901.674.903,00 terdiri dari senilai
Rp378.545.098,00 belum ada rincian, senilai Rp775.732.522,00 tanpa rincian
tahap/periode pembayaran dan nama sekolah, senilai Rp1.747.397.283,00
tanpa rincian nama sekolah.
b. Kelebihan pembayaran TPG-PNSD pada guru jenjang Pendidikan Dasar
(Dikdas) dan Pendidikan Menengah (Dikmen) senilai Rp2.176.496.600,00
Fungsi verifikasi listing pembayaran TPG-PNSD dilakukan oleh masing-
masing Sudin Pendidikan Wilayah untuk selanjutnya dilakukan verifikasi dan
validasi oleh Bidang PTK Dinas Pendidikan. Bidang PTK menyatakan bahwa
telah melakukan pemotongan TPG-PNSD atas guru yang tidak memenuhi
kewajiban minimal jam mengajar sesuai peraturan baik karena cuti besar, cuti
bersalin, cuti sakit, atau cuti di luar tanggungan negara. Hasil pemeriksaan atas
pembayaran TPG-PNSD pada guru jenjang Dikdas dan Dikmen menunjukkan
hal-hal sebagai berikut.
1) Terdapat 84 guru yang telah memasuki batas usia pensiun yaitu 60 tahun
namun masih dibayarkan TPG nya senilai Rp454.763.335,00;
2) Terdapat 4 guru yang telah mengajukan pensiun atas permintaan sendiri
namun masih dibayarkan TPG nya senilai Rp47.599.660,00;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 33
3) Terdapat 64 guru yang telah meninggal namun masih dibayarkan TPG nya
senilai Rp595.152.520,00;
4) Terdapat 22 guru dengan status Alpa dan tidak memenuhi kewajiban minimal
jam mengajar namun masih dibayarkan TPG nya senilai Rp176.994.156,00;
5) Terdapat 175 guru dengan status cuti dan tidak memenuhi kewajiban minimal
jam mengajar namun masih dibayarkan TPG nya senilai Rp901.986.929,00.
Hasil wawancara dengan pihak Dinas Pendidikan, diperoleh informasi
bahwa pembayaran TPG-PNSD masih dilakukan kepada para guru yang sudah
pensiun, pensiun kerena permintaan sendiri, meninggal, alfa dan cuti dikarenakan
antara lain tidak adanya laporan dari kepala satuan pendidikan (kepala sekolah)
kepada Sudin Pendidikan Wilayah.
c. Data gaji yang digunakan sebagai dasar pembayaran TPG kurang valid
sehingga terjadi kekurangan pembayaran senilai Rp4.985.322.415,00 dan
kelebihan pembayaran senilai Rp96.172.564,00
Berdasarkan peraturan, tunjangan profesi guru dibayarkan senilai 1 kali
gaji pokok. Pemeriksaan lebih lanjut atas pembayaran TPG jenjang Dikdas
menunjukkan hal-hal sebagai berikut.
1) Terdapat selisih kurang pembayaran TPG dibandingkan dengan pembayaran
gaji pokok pegawai kepada sebanyak 6.508 guru senilai Rp4.985.322.415,00.
Selisih kurang tersebut antara lain disebabkan oleh:
a) Terdapat SK kenaikan gaji yang belum diupdate pada sistem pembayaran
tunjangan profesi;
b) Terdapat CPNS yang telah diangkat menjadi PNS sehingga seharusnya
telah dibayarkan tunjangan profesinya 100% dari gaji pokok namun data
pada sistem pembayaran tunjangan profesi masih belum di-update.
2) Terdapat selisih lebih atas pembayaran tunjangan profesi guru dibandingkan
dengan pembayaran gaji pokok pegawai kepada 88 guru senilai
Rp96.172.564,00. Selisih lebih tersebut antara lain disebabkan oleh:
a) Terdapat guru dengan status CPNS yang seharusnya dibayarkan
tunjangan profesinya senilai 80% dari gaji pokok namun dibayarkan
100% dari gaji pokok;
b) Gaji pokok yang tercantum pada sistem pembayaran TPG tercatat lebih
tinggi dibanding gaji pokok dalam pembayaran gaji bulanan karena salah
input gaji pokok.
Hasil wawancara dengan pihak Dinas Pendidikan, diperoleh informasi
bahwa belum update-nya data dan salah input gaji pokok antara lain disebabkan
oleh operator sekolah yang tidak teliti karena beban kerja yang banyak dan
lemahnya pengendalian dari kepala sekolah.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru pada:
1) Pasal 15 Ayat (4) yang menyatakan bahwa Tunjangan Profesi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberikan dengan syarat sebagai berikut: huruf c
memenuhi beban kerja; huruf d aktif mengajar sebagai Guru mata pelajaran
dan/atau Guru kelas pada satuan pendidikan yang sesuai dengan peruntukan
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 34
Sertifikat Pendidik yang dimiliki; huruf e berusia paling tinggi 60 (enam
puluh) tahun;
2) Pasal 52 ayat (2) yang menyatakan bahwa Beban kerja Guru sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit memenuhi 24 (dua puluh
empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka
dalam I (satu) minggu;
3) Penjelasan Pasal 52 Ayat (2) yang menyatakan bahwa istilah tatap muka
berlaku untuk pelaksanaan beban kerja guru yang terkait dengan pelaksanaan
pembelajaran. Beban kerja guru untuk melaksanakan pembelajaran paling
sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat
puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu tersebut merupakan bagian jam
kerja dari jam kerja sebagai pegawai yang secara keseluruhan paling sedikit
37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja dalam 1 (satu) minggu.
b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.17 Tahun 2016 tentang
Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi dan Tambahan Penghasilan Bagi
Guru Pegawai Negari Sipil Daerah, Lampiran I, huruf G Pengendalian,
Pengawasan, dan Pelaporan Retur yang antara lain menyatakan bahwa
pengendalian merupakan kegiatan pengendalian pembayaran Tunjangan Profesi
ini dilakukan melalui:
1) pelaksanaan bimbingan teknis program penyaluran tunjangan profesi oleh
pusat kepada dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota sesuai dengan
kewenangannya;
2) pemantauan dan evaluasi (Monitoring dan Evaluasi) dilakukan oleh instansi
terkait;
3) penyelesaian masalah secara terus-menerus dilakukan atas permasalahan
yang terjadi dalam proses pelaksanaan pembayaran Tunjangan Profesi;
4) rekonsiliasi data penerima Tunjangan Profesi dengan instansi terkait.
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi, Tunjangan Khusus, dan
Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah Lampiran I tentang
Mekanisme Penyaluran dan Kriteria Penerima Tunjangan Profesi:
1) Huruf A bahwa tunjangan profesi guru sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 12 Tahun 2017
bertujuan untuk:
a) memberi penghargaan kepada Guru PNSD sebagai tenaga profesional
dalam melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab;
b) mengangkat martabat Guru, meningkatkan kompetensi Guru, memajukan
profesi Guru, meningkatkan mutu pembelajaran, dan meningkatkan
pelayanan pendidikan yang bermutu; dan
c) membiayai pelaksanaan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan yang mendukung pelaksanaan tugas sebagai guru
profesional.
2) Huruf B terkait Mekanisme Penyaluran Tunjangan Profesi
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 35
a) Nomor 6 tentang Pembayaran Tunjangan Profesi yang menyatakan
bahwa Pemerintah Daerah provinsi/kabupaten/kota wajib membayarkan
Tunjangan Profesi sesuai tempat terbitnya SKTP setiap triwulan, paling
lama 7 (tujuh) hari kerja setelah diterimanya dana Tunjangan Profesi di
rekening kas umum daerah (RKUD) provinsi/kabupaten/ kota sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
b) Nomor 8 tentang Pembayaran Tunjangan Kurang atau Lebih Bayar
(1) Apabila diketahui adanya kekurangan atau kelebihan pembayaran
tunjangan profesi pada tahun berkenaan, maka tunjangannya dapat
disesuaikan pada triwulan berikutnya dalam tahun berkenaan.
(2) Apabila diketahui adanya kelebihan pembayaran tunjangan profesi
pada tahun berikutnya, maka guru penerima tunjangan lebih bayar
tersebut harus mengembalikan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
c) Nomor 9 tentang Penghentian Pembayaran Tunjangan Profesi
Pembayaran Tunjangan Profesi dihentikan apabila Guru penerima
Tunjangan Profesi:
(1) meninggal dunia (pembayaran dihentikan dilakukan pada bulan
berikutnya);
(2) mencapai batas usia pensiun (pembayaran dihentikan dilakukan pada
bulan berikutnya);
(3) mengundurkan diri atas permintaan sendiri (pembayaran dihentikan
dilakukan pada bulan berkenaan);
(4) dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan telah memiliki kekuatan
hukum tetap (pembayaran dihentikan dilakukan pada bulan
berkenaan);
(5) mendapat tugas belajar (pembayaran dihentikan dilakukan pada
bulan berkenaan);
(6) tidak melaksanakan/meninggalkan tugas mengajar tanpa surat tugas
dari pejabat yang berwenang; dan/atau
(7) tidak bertugas lagi sebagai Guru atau pengawas sekolah.
3) Huruf C Kriteria Penerima Tunjangan Profesi
Kriteria Guru PNSD penerima Tunjangan Profesi sebagai berikut:
a) Nomor 5 memenuhi beban kerja Guru sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b) Huruf 13 bagi guru berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah
(CPNSD) yang sudah memiliki sertifikat pendidik, mengajar sesuai
dengan sertifikat pendidiknya, dan memenuhi beban kerja sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan, maka tunjangan profesinya
dibayarkan senilai 80% (delapan puluh persen) dari gaji pokok.
Permasalahan tersebut mengakibatkan:
a. Pengeluaran belanja pegawai untuk tunjangan profesi guru senilai
Rp2.901.674.903,00 belum diterima oleh guru yang berhak;
b. Kelebihan pembayaran tunjangan profesi guru senilai Rp2.272.669.164,00
(Rp502.362.995,00+Rp595.152.520,00+Rp176.994.156,00+ Rp901.986.929,00 +
Rp96.172.564,00);
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 36
c. Kekurangan pembayaran tunjangan profesi guru senilai Rp4.985.322.415,00.
Hal tersebut disebabkan:
a. Operator sekolah dan Kepala Sekolah belum melaksanakan penginputan dan
perbaikan data guru secara benar dan lengkap;
b. Kepala Subbagian Keuangan belum melakukan pengendalian, verifikasi dan
validasi memadai atas hasil pekerjaan bendahara terkait pembayaran TPG;
c. Bidang PTK dan Sudin Pendidikan Wilayah belum melakukan tugasnya secara
optimal terkait verifikasi dan validasi data listing pembayaran TPG; dan
d. Kepala Dinas Pendidikan belum optimal dalam melaksanakan tugasnya terkait
monitoring dan evaluasi atas pembayaran TPG.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan menjelaskan:
a. Dinas Pendidikan masih menunggu laporan retur terbaru dari bank penyalur
terkait realisasi penyaluran tahun 2015, 2016 dan 2017. Dinas Pendidikan akan
melakukan rekonsialisi data penyalur dengan bank-bank penyalur.
b. Terkait dengan kelebihan pembayaran dikarenakan guru pensiun, guru yang telah
meninggal, cuti, dan alpa. Perlu di ketahui bahwa:
1) SK tunjangan profesi SKTP yang dikeluarkan Kemendikbud terbit tidak
secara serentak.
2) Proses Verifikasi data oleh operator sudin pendidikan dan dinas pendidikan
masih dilakukan secara manual yang meliputi pensiun, cuti, laporan
meninggal, alpa kehadiran, dan data rekening penyaluran.
3) Dinas Pendidikan, Sudin Pendidikan dan UPT Pusdatekomdik saat ini sedang
memverikasi data terkait temuan tersebut. Hasil verifikasi akan digunakan
sebagai bahan pemanggilan guru yang terbukti menerima lebih bayar
penyaluran TPG-PNSD. Guru yang lebih bayar diinstruksikan untuk segera
mengembalikan dana yang diterima.
4) Terkait cuti melahirkan diberikan kepada guru selama 3 bulan, karena
pelaksanaan cuti tidak selalu diawal bulan maka TPG disesuaikan dalam 1
semester hanya sebanyak 3 bulan apabila terbukti lebih dari 3 bulan maka
guru yang bersangkutan harus mengembalikan.
5) Untuk yang kaitannya dengan guru yang meninggal, beberapa sekolah
terlambat melapor ke sudin dan dinas. Terkait hal ini sudin memberikan
penjelasan kepada ahli waris untuk melakukan pengembalian dana TPG
almarhum.
6) Terkait kehadiran pada petunjuk teknis penyaluran TPG tahun 2017 belum
diatur secara detail. Kemendikbud menginfokan bahwa kedepannya terkait
penyaluran TPG PNSD 2018-2019 segera terkoneksi dengan absen online.
Pada petunjuk teknis penyaluran 2018 dijelaskan.
SKTP diterbitkan sebanyak 2 tahap dalam 1 tahun dan masing masing
berlaku dalam 6 bulan apabila terjadi perubahan pada gaji pokok pada semester
berjalan, maka perubahan gaji pokok akan diterapkan pad a semester berikutnya.
Sehingga di semester berjalan akan terjadi kurang bayar. Terkait dengan lebih
pembayaran dana TPG PNSD akibat salah gaji pokok, gaji pokok guru penerima
tunjangan diinput operator sekolah melalui sistem dapodik kemendikbud di awal
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 37
semester ada beberapa sekolah yang melakukan kesalahan input. Operator sudin,
Operator UPT Pusdatekomdik dan dinas melakukan verifikasi data yang lebih bayar
gaji pokok dan akan memanggil guru yang terdapat menerima lebih bayar tunjangan
profesi guru. Sebagai informasi, sistem informasi manajemen pembayaran
(SIMBAR) kemendikbud pada saat semester 1 terjadi error sehingga banyak data
yang belum sesuai dengan gaji pokok. Dinas Pendidikan melakukan sosialiasasi
kepada kasudin, kasatlak kecamatan, kepala sekolah dan pengawas serta operator
sekolah terkait update dan verifikasi data dapodik serta membuat Surat Pernyataan
Tanggung jawab Mutlak (SPTJM) terkait data dapodik.
BPK merekomendasikan kepada Gubernur agar memerintahkan Kepala
Dinas Pendidikan supaya:
a. Menginstruksikan Operator sekolah dan Kepala Sekolah agar melaksanakan
tugas penginputan dan perbaikan data guru secara benar dan lengkap;
b. Melakukan rekonsialisi data guru dengan bank-bank penyalur agar data retur
terbaru segera diperoleh dan penyaluran TPG senilai Rp2.901.674.903,00 kepada
guru yang berhak segera diterima;
c. Menginstruksikan Kepala Bidang PTK melakukan penagihan dan penyetoran
kelebihan pembayaran TPG senilai Rp2.176.496.600,00,00 dan selisih lebih
pembayaran TPG dengan pembayaran gaji bulanan senilai Rp96.172.564,00 ke
rekening Kas Daerah, selanjutya bukti setor disampaikan kepada BPK serta
memproses kekurangan pembayaran TPG sebesar Rp4.985.322.415,00; dan
d. Lebih optimal dalam melaksanakan tugasnya terkait monitoring dan evaluasi atas
pembayaran TPG.
Atas rekomendasi tersebut, Dinas Pendidikan telah menindaklanjuti dengan
penyetoran ke rekening Kas Daerah senilai Rp910.548.526,00 dengan rincian sebagai
berikut:
a. Penyetoran senilai Rp319.393.175,00 pada tanggal 14 Mei 2018 sesuai STS
Nomor 2018.10101000.00043 dengan Nomor validasi 2018PPBN010002493;
b. Penyetoran senilai Rp79.898.871,00 pada tanggal 16 Mei 2018 sesuai STS
Nomor 2018.10101000/DISDIK/029 dengan Nomor validasi
2018PPBN010002816;
c. Penyetoran senilai Rp87.627.100,00 pada tanggal 16 Mei 2018 sesuai STS
Nomor 2018.10101000/DISDIK/028 dengan Nomor validasi
2018PPBN010002617.1;
d. Penyetoran senilai Rp268.705.013,00 pada tanggal 23 Mei 2018 sesuai STS
Nomor 2018.10101000/DISDIK/035 dengan Nomor validasi
2018PPBN010002796;
e. Penyetoran senilai Rp154.924.367,00 pada tanggal 24 Mei 2018 sesuai STS
Nomor 2018.10101000/DISDIK/037 dengan Nomor validasi
2018PPBN010002837.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 38
3. Belanja Barang dan Jasa
3.1. Kelebihan Pembayaran Atas Gaji/Upah Mandor Sebesar Rp101.473.790,00
pada Kegiatan Pembuatan, Perbaikan Saluran dan Turap Saluran di Suku
Dinas Sumber Daya Air Jakarta Utara Tidak Sesuai Ketentuan
Pada Tahun 2017 Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Suku Dinas
Sumber Daya Air (Sudin SDA) Jakarta Utara menganggarkan belanja program
pemeliharaan prasarana dan sarana pengendali banjir dan drainase, kegiatan
perbaikan insfrastruktur saluran/saluran penghubung sebesar Rp48.759.947.481,00
dan telah direalisasikan sebesar Rp44.833.641.460,00 atau 91,95%, di antaranya
untuk pembayaran belanja gaji/upah sebesar Rp19.758.866.908,00.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan saluran dilaksanakan secara
swakelola, yakni Kepala Sudin SDA Jakarta Jakarta Utara membuat Surat Perintah
Tugas (SPT) yang ditujukan kepada Satuan Pelaksana Kecamatan sebagai penerima
Perintah Tugas untuk melaksanakan pekerjaan berdasar jenis dan lokasi kegiatan,
syarat-syarat teknis berupa gambar-gambar, berita acara perhitungan volume dan
rencana anggaran biaya, serta syarat-syarat administrasi. Satuan Pelaksana
Kecamatan melakukan perikatan kerja membuat Perjanjian Kerja untuk Waktu
Tertentu (PKWT) dengan unsur masyarakat/mandor untuk satu jenis pekerjaan dan
lokasi kegiatan. Di dalam perjanjian disebutkan bahwa pembayaran dilakukan secara
transfer melalui Bank DKI setelah pekerjaan selesai 100%, dengan melampirkan
laporan kemajuan pekerjaan, bukti-bukti pengeluaran upah kerja sesuai time
schedule, ketentuan-ketentuan yang ada di rencana anggaran biaya (RAB), dan berita
acara peninjauan lapangan serta berita acara serah terima pekerjaan yang
ditandatangani oleh satuan pelaksana dan kepala Sudin SDA.
Pembayaran upah mandor yang dibayarkan Sudin SDA Jakarta Utara
berdasar DPA nomor 757/DPA/2017 Tanggal 3 Januari 2017 dan Surat Penyediaan
Anggaran Belanja Daerah nomor 0000072/SPD/I/2017 tanggal 13 Januari 2017
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.1.1. Rincian Pembayaran Upah Mandor Sudin SDA Jakarta Utara
No No SP2D Uraian Nomor Kontrak
Jumlah Mandor
Jumlah (Rp)
1 013790/SP2D/X/2017, Tgl 19 Oktober 2017
Pembayaran upah mandor sebanyak 19 SPT kegiatan perbaikan infrastruktur saluran/saluran penghubung di wilayah Jakarta Utara
5076/078.24 19 1.384.064.784,00
2 013448/SP2D/X/2017, Tgl. 12 Oktober 2017
Perbaikan infrastruktur saluran/saluran penghubung di wilayah Jakarta Utara sebanyak 18 SPT
4640/1.793.2 18 1.304.502.114,00
3 015236/SP2D/XI/2017, Tgl. 13 Nopember 2017
Perbaikan infrastruktur saluran/saluran penghubung di wilayah Jakarta Utara pembayaran upah mandor 10 lokasi tahun 2017
5462/1.793.2 10 753.048.032,00
4 017838/SP2D/XII/2017, Tgl. 13 Desember 2017
Pembayaran upah mandor bulan Desember 2017 sebanyak 47 lokasi
5957/078.2 47 3.252.032.676,00
5 016088/SP2D/XI/2017, Tgl. 24 Nopember 2017
Pembayaran upah mandor 21 lokasi kegiatan perbaikan infrastruktur saluran penghubung di wilayah Jakarta Utara bln November 2017
5651/078.2 21 1.596.335.124,00
6 016984/SP2D/XII/2017, Tgl. 7 Desember 2017
Pembayaran upah mandor sebanyak 21 lokasi (21 orang) kegiatan perbaikan infrastruktur saluran/saluran penghubung di wilayah Jakarta Utara bulan Desember 2017
5847/-078.624 21 1.587.424.272,00
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 39
No No SP2D Uraian Nomor Kontrak
Jumlah Mandor
Jumlah (Rp)
7 018738/SP2D/XII/2017, Tgl. 15 Desember 2017
Pembayaran upah mandor kegiatan perbaikan infrastruktur saluran/saluran penghubung di wilayah Jakarta Utara tahun anggaran 2017, 21 lokasi (21 orang mandor) bln Desember 2017
6003/078.2 21 1.418.323.116,00
8 005834/SP2D/VI/2017, Tgl. 7 Juni 2017
Pengajuan Pembayaran Upah Mandor sebanyak 40 SPT Kegiatan Perbaikan Infrastruktur saluran di wilayah Jakarta Utara tahun 2017
2640/1.793.2 40 1.771.041.220,00
9 016393/SP2D/XI/2017, Tgl. 30 Nopember 2017
Pembayaran upah mandor 20 lokasi bulan November 2017 kegiatan perbaikan infrastruktur saluran penghubung di wilayah Jakarta Utara
5742/1.793.2 20 1.634.827.770,00
10 011973/SP2D/IX/2017, Tgl. 19 September 2017
Pembayaran kegiatan perbaikan infrastruktur saluran/ saluran penghubung di wilayah Jakarta Utara sebanyak 57 SPT
4405/-085.17 57 2.897.343.988,00
11 007063/SP2D/VI/2017, Tgl. 20 Juni 2017
Pembayaran Upah Mandor Kegiatan Perbaikan Infrastruktur Saluran/Saluran Penghubung di Wilayah Jakarta Utara Tahun Anggaran 2017 Tahap II
2917/-1.793 50 2.159.923.812,00
Jumlah 324 19.758.866.908,00
Berdasarkan hasil penghitungan upah tenaga kerja pada Rencana
Anggaran dan Biaya serta laporan harian pekerjaan di lapangan yang dibuat oleh
Mandor dan Pengawas Teknis secara uji petik terhadap 41 Mandor, diketahui
bahwa terdapat kelebihan pembayaran gaji/upah pada 25 Mandor atau senilai
Rp101.437.790,00 dengan rincian sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.1.2. Kelebihan Pembayaran Gaji/Upah Mandor
No. Lokasi Saluran Nama
Mandor
Jumlah
Selisih HOK (Rp)
HOK yg dibayar
(Rp)
Perhitungan Kembali HOK
(Rp)
1 Jl. Hidup Baru Belakang Samsat Sisi Timur dari Pr. 0 s.d Pr. 1 Kel. Pademangan Barat
SB 70.863.253,00 68.256.725,00 2.606.528,00
2 Jl. Hidup Baru Belakang Samsat Sisi Barat dari Pr. 2 s.d Pr. 3
BS 82.323.171,00 79.330.973,00 2.992.198,00
3 Sal. Phb. Gubug Genteng Sisi Selatan dari Pr. 7 s.d Pr. 8
BTK 45.158.583,00 37.344.897,00 7.813.686,00
4 Sal. Phb. Indo Karya Timur dari Pr. 6 s.d Pr. 7
SmK 72.819.547,00 69.101.872,00 3.717.675,00
5 Sal. Phb. Indo Karya Sisis Timur dari Pr. 7 s.d Pr. 8
SrK 72.819.547,00 70.692.879,00 2.126.668,00
6 Phb. Gubuk Genteng Sisi Utara dari Pr. 8 s.d Pr. 9
Spr 82.739.941,00 66.440.365,00 16.299.576,00
7 Phb. Gubuk Genteng Sisi Utara dari Pr. 9 s.d Pr. 10
BR 62.817.063,00 61.366.617,00 1.450.446,00
8 Phb. Gubuk Genteng Sisi Selatan dari Pr. 8 s.d Pr. 9
BTK 79.590.169,00 64.950.367,00 14.639.802,00
9 Sal. Phb. Jl. Agung Perkasa Raya dari Pr. 5 s.d Pr. 6
CR 68.717.518,00 66.151.297,00 2.566.221,00
10 Sal. Phb. Jl. Agung Perkasa Raya dari Pr. 6 s.d Pr. 7
AS 66.873.626,00 64.456.027,00 2.417.599,00
11 Sal. Phb. Jl. Agung Perkasa Raya dari Pr. 7 s.d Pr. 8
HA 68.989.050,00 64.797.083,00 4.191.967,00
12 Sal. Phb. Jl. Tenggiri dari Pr. 0 s.d Pr. 1
ES 71.532.612,00 71.102.323,00 430.289,00
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 40
No. Lokasi Saluran Nama
Mandor
Jumlah
Selisih HOK (Rp)
HOK yg dibayar
(Rp)
Perhitungan Kembali HOK
(Rp)
13 Sal. Phb. Jl. Tenggiri dari Pr. 1 s.d Pr. 2
YR 72.669.258,00 72.343.837,00 325.421,00
14 Sal. Jl. Ancol Timur dari Pr. 4 s.d Pr. 5
HS 78.780.624,00 74.512.364,00 4.268.260,00
15 Sal. Gang Salak Kalibaru Barat dari Pr. 2 s.d Pr. 3
RS 45.628.449,00 43.102.202,00 2.526.247,00
16 Jl. Lingkungan RT. 008 RW 009 Kel. Sunter Jaya
Rdw 48.545.841,00 39.225.301,00 9.320.540,00
17 Sal. Jl. Boulevard Barat Pr. 5 - Pr. 6 WJ 62.189.381,00 60.118.748,00 2.070.633,00
18 Sal. Jl. Boulevard Barat Pr. 6 - Pr. 7 ANA 62.189.381,00 60.926.119,00 1.263.262,00
19 Phb. Hybrida Komplek Mitra Gading RW 017
Usm 69.258.057,00 67.345.623,00 1.912.434,00
20 Sal. Taman Gading Indah (RT. 01 RW 014)
RR 87.079.403,00 81.515.615,00 5.563.788,00
21 Sal. Jl. H. Oyar Kel. Pegangsaan Dua Pr. 3 - Pr. 4 Sisi Barat & Pr. 2 s.d Pr. 3 Sisi Timur
SS 83.545.697,00 77.372.179,00 6.173.518,00
22 Phb. Inkopal Samping Hypermart Pr. 1 - Pr. 2
Ksr 73.492.694,00 72.423.373,00 1.069.321,00
23 Saluran Jl. Loader 1 (Komplek Dinas Kebersihan)
Skm 61.146.193,00 60.069.321,00 1.076.872,00
24 Saluran Jl. Tipar Timur SR 96.349.383,00 94.305.072,00 2.044.311,00
25 Jl. Marunda 1 Terusan Armain (sisi Timur) Pr. 0 + Pr.168 s.d Pr.1
MM 67.954.703,00 65.348.175,00 2.606.528,00
Jumlah 101.473.790,00
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Gubernur provinsi DKI Jakarta Nomor 212 Tahun 2016 tentang
Pedoman Pengelolaan Penyedia Jasa Lainnya Orang Per Orangan pada:
1) Pasal 8 ayat 2 yang menyatakan bahwa setiap Penyedia Jasa Lainnya
diberikan hak berupa: a) upah; b) cuti; c) jaminan kesehatan; d) jaminan
sosial ketenagakerjaan; dan e) tunjangan hari raya;
2) Pasal 10 ayat (1) yang menyatakan bahwa dalam pelaksanaan proses
pembayaran upah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) Kepala
SKPD/UKPD mengajukan pembayaran upah Penyedia Jasa Lainnya kepada
Kepala BPKAD paling lambat tanggal 3 (tiga) setiap bulan. Ayat (2) BPKAD
memverifikasi kesesuaian kode rekening dan anggaran terhadap daftar gaji
yang diajukan oleh SKPD/UKPD. Pembayaran upah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) wajib dilaksanakan oleh SKPD/UKPD kepada Penyedia Jasa
Lainnya secara non tunai melalui transfer Bank paling lambat tanggal 5
(lima) setiap bulan;
b. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 terakhir diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada:
1) Pasal 11 yang menyatakan bahwa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
memiliki tugas pokok dan kewenangan di antaranya mengendalikan
pelaksanaan kontrak;
2) Pasal 51 ayat (2) huruf c yang menyatakan bahwa pembayaran kontrak
didasarkan pada pengukuran bersama volume pekerjaan yang benar-benar
telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 41
c. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 142 Tahun 2013 tentang Sistem
dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah pada:
1) Pasal 137 ayat (1) yang menyatakan bahwa pembayaran prestasi kerja sesuai
dengan kemajuan pekerjaan atau sistem termin yang didasarkan pada prestasi
pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tertuang dalam surat perjanjian
kerja/kontrak;
2) Pasal 12 ayat (6) yang menyatakan bahwa Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) mempunyai tugas antara lain mencakup mengendalikan pelaksanaan
kontrak;
d. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 37 Tahun 2011 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada Pasal 72 ayat
(2) yang menyatakan bahwa jumlah pembayaran kepada Penyedia Barang/Jasa
dilakukan sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan dan tidak dibenarkan melebihi
prestasi pekerjaan yang diselesaikan/jumlah barang yang diserahkan;
e. Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu anatara Satpel Sumber Daya Air
kecamatan dengan mandor pasal 4 tentang Kewajian dan Larangan poin 1 Hak a.
Pihak Kedua melaksanakan kegiatan perbaikan insfrastruktur saluran/saluran
penghubung di wilayah Jakarta Utara berupa perbaikan saluran sesuai dengan
RAB dan Gambar yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari perjanjian ini.
Permasalahan tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran atas Mandor
pada Suku Dinas SDA Jakarta Utara senilai Rp101.473.790,00.
Hal tersebut disebabkan:
a. PPK, PPTK, dan Pengawas Lapangan lalai dalam melakukan pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan lapangan;
b. Pelaksana pekerjaan tidak melaksanakan kewajibannya sesuai kontrak.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Kota
Administrasi Jakarta Utara menyatakan sependapat dengan temuan BPK dan para
mandor akan mengembalikan kelebihan tersebut melalui Bendahara Suku Dinas
Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Utara dan akan disetorkan ke Kas
Daerah.
BPK merekomendasikan kepada Gubernur agar memerintahkan Kepala
Dinas SDA supaya memberikan peringatan kepada PPK, PPTK dan Pengawas
Lapangan yang lalai melaksanakan tugasnya dan menginstruksikan PPK menarik
kelebihan pembayaran senilai Rp101.473.790,00 dan menyetor ke rekening Kas
Daerah serta menyampaikan bukti setor ke BPK.
3.2. Pembayaran Premi Asuransi Kesehatan Peserta Jaminan Kesehatan Kategori
Penerima Bantuan Iuran Kurang Tertib dan Terjadi Kelebihan Pembayaran
Senilai Rp43.769.000,00 serta Pembayaran Senilai Rp1.160.375.210 Tidak Dapat
Diyakini Kelayakannya
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang telah mengalami tiga kali perubahan, terakhir diubah dengan
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 42
Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2016, mengatur bahwa iuran jaminan kesehatan
bagi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan dibayar oleh
Pemerintah. Sebagai dasar hukum dan acuan dalam pelaksanaan jaminan kesehatan
yang terintegrasi dengan program JKN tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
telah menetapkan Peraturan Gubernur Nomor 169 Tahun 2016 tentang Kepesertaan
dan Pelayanan Jaminan Kesehatan. Peraturan gubernur tersebut mengatur bahwa
biaya iuran peserta PBI pada program JKN dibebankan pada APBD Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas
Kesehatan.
Berdasarkan DPA Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta diketahui bahwa
pada TA 2017, belanja premi asuransi kesehatan dianggarkan sebesar
Rp1.029.415.439.000,00 dan telah direalisasikan berdasarkan Laporan Realisasi
Anggaran TA 2017 (audited) senilai Rp1.025.730.494.000,00 atau 99,64% dari
anggaran. Realisasi belanja premi asuransi kesehatan tersebut mengalami
peningkatan senilai Rp194.382.354.350,00 atau 23,38% dari realisasi TA 2016 senilai
Rp831.348.139.650,00 (audited). Realisasi belanja premi asuransi kesehatan tersebut
merupakan pembayaran premi asuransi kesehatan untuk warga DKI Jakarta yang
terdaftar sebagai peserta PBI pada BPJS Kesehatan.
Pada tahun 2017, pembayaran premi asuransi kesehatan kepada BPJS
Kesehatan dilaksanakan dalam beberapa tahap dengan menggunakan mekanisme
pembayaran langsung (LS). Secara rinci, realisasi pencairan SP2D-LS pada Dinas
Kesehatan untuk pembayaran premi asuransi kesehatan TA 2017 sebagaimana dalam
tabel berikut:
Tabel 3.2.1. Daftar SP2D Pembayaran Premi Asuransi Kesehatan TA 2017
No Nomor SP2D Tanggal
SP2D Nilai SP2D (Rp) Keterangan
1. 002852/SP2D/III/2017 30/03/2017 250.870.338.000,00 Pembayaran Tahap I bulan Januari s.d Maret 2017
2. 005592/SP2D/V/2017 19/05/2017 8.186.735.000,00 Pembayaran Tambahan Tahap I bulan Januari s.d Maret 2017
3. 005591/SP2D/V/2017 19/05/2017 249.886.122.000,00 Pembayaran Tahap II bulan April s.d Juni 2017
4. 010222/SP2D/VII/2017 28/07/2017 107.258.568.000,00 Pembayaran Tahap III bulan Juli dan Agustus 2017
5. 016691/SP2D/X/2017 31/10/2017 403.612.763.000,00 Pembayaran Tahap III bulan Agustus dan September 2017 dan Tahap IV bulan Oktober s.d Desember 2017
6. 018328/SP2D/XI/2017 17/11/2017 221.237.000,00 Pembayaran Tambahan Tahap III bulan Agustus dan September 2017
7. 018494/SP2D/XI/2017 20/11/2017 4.802.676.000,00 Pembayaran Tambahan bulan September 2017
8. 022980/SP2D/XII/2017 20/12/2017 892.055.000,00 Pembayaran Tambahan bulan Oktober 2017
Jumlah
1.025.730.494.000,00
Pelaksanaan pembayaran premi asuransi kesehatan peserta PBI Provinsi DKI
Jakarta tersebut dilaksanakan berdasarkan Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta dengan BPJS Kesehatan Nomor 9090 Tahun 2016 –
III/KTR/DIVRE-IV/2016 tentang Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan bagi
Penduduk yang Didaftarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Perjanjian kerja
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 43
sama tersebut mengatur bahwa tarif premi asuransi kesehatan sebesar Rp23.000,00
per peserta. Selain itu, diatur bahwa besaran premi asuransi kesehatan yang harus
dibayarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada BPJS Kesehatan tersebut
ditetapkan berdasarkan jumlah peserta PBI yang disepakati dalam Berita Acara
Kesepakatan Penagihan yang ditandatangani oleh Kepala BPJS Divisi Regional IV
dan Kepala Dinas Kesehatan. Secara lebih jelas, rekapitulasi perhitungan pembayaran
premi asuransi kesehatan berdasarkan Berita Acara Kesepakatan Penagihan TA 2017
terdapat di dalam tabel berikut:
Tabel 3.2.2 Rekapitulasi Perhitungan Premi Asuransi Kesehatan
Berdasarkan BA Kesepakatan Penagihan Iuran Jaminan Kesehatan Peserta PBI
Tabel di atas menunjukkan bahwa pembayaran premi asuransi kesehatan
peserta PBI dilaksanakan dalam beberapa tahap sebagaimana diatur dalam perjanjian
No. Nomor BA
Kesepakatan Tanggal
BA Keterangan Pembayaran
Tarif (Rp)
Jumlah Peserta
Nilai BAKesepakatan
(Rp)
1 2 3 4 5 6 7 = (5 x 6)
1. 13/BA/Divre-IV/0217 II 1284 Tahun 2017
22/02/2017 Januari 23.000,00 3.487.096 80.203.208.000,00
Februari 23.000,00 3.487.096 80.203.208.000,00
Maret 23.000,00 3.487.096 80.203.208.000,00
Kekurangan Des 2016 23.000,00 446.118 10.260.714.000,00
250.870.338.000,00
2. 30/BA/Divre-IV/0517 II 5514/-1.776.5
02/05/2017 Kekurangan Januari 23.000,00 103.043 2.369.989.000,00
Kekurangan Februari 23.000,00 118.460 2.724.580.000,00
Kekurangan Maret 23.000,00 134.442 3.092.166.000,00
April 23.000,00 3.621.538 83.295.374.000,00
Mei 23.000,00 3.621.538 83.295.374.000,00
Juni 23.000,00 3.621.538 83.295.374.000,00
258.072.857.000,00
3. 71/BA/Wil-IV/0717 II 1740/078
20/07/2017 Kekurangan April 23.000,00 23.300 535.900.000,00
Kekurangan Mei 23.000,00 (34.126) (784.898.000,00)
Kekurangan Juni 23.000,00 (34.869) (801.987.000,00)
Juli 23.000,00 3.586.669 82.493.387.000,00
Agustus 23.000,00 3.586.669 82.493.387.000,00
September 23.000,00 3.586.669 82.493.387.000,00
246.429.176.000,00
4. 115/BA/Wil-IV/1017 II 13.447/-1.776.5
20/10/2017 Kekurangan Juli 23.000,00 (30.845) (709.435.000,00)
Kekurangan Agustus 23.000,00 3.450 79.350.000,00
Kekurangan September
23.000,00 245.826 5.653.998.000,00
Oktober 23.000,00 3.832.495 88.147.385.000,00
Nopember 23.000,00 3.832.495 88.147.385.000,00
Desember 23.000,00 3.832.495 88.147.385.000,00
269.466.068.000,00
5. 130/BA/Wil-IV/1217 II 15896/-1.776.5
06/12/2017 Kekurangan Oktober 23.000,00 38.785 892.055.000,00
Jumlah 1.025.730.494.000,00
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 44
kerja sama. Pelaksanaan pembayaran premi asuransi kesehatan TA 2017 ditetapkan
bahwa data peserta sebagai dasar pembayaran premi asuransi kesehatan bulan
Januari, Februari dan Maret menggunakan data peserta hasil rekonsiliasi tanggal 19
Desember 2016 yang tertuang dalam BA Nomor 2077/DKK-Yankes/XII/2016 yaitu
sebesar 3.487.096 peserta. Sedangkan sebagai dasar pembayaran premi asuransi
kesehatan per triwulan berikutnya ditetapkan sebagai berikut:
a. Dasar pembayaran premi asuransi kesehatan bulan April, Mei dan Juni
menggunakan data peserta hasil kesepakatan bulan Maret 2017 yaitu sebesar
3.621.538 peserta;
b. Dasar pembayaran premi asuransi kesehatan bulan Juli, Agustus dan September
menggunakan data peserta hasil kesepakatan bulan Juni 2017 yaitu sebesar
3.586.669 peserta;
c. Dasar pembayaran premi asuransi kesehatan bulan Oktober, Nopember dan
Desember menggunakan data peserta hasil kesepakatan bulan September 2017
yaitu sebesar 3.832.495 peserta.
Perubahan jumlah peserta PBI dikarenakan adanya mutasi tambah/kurang
setiap bulannya akan diperhitungkan berdasarkan hasil rekonsiliasi antara Dinas
Kesehatan dan BPJS Kesehatan Divre IV yang dituangkan dalam BA Kesepakatan
Penagihan. Rekonsiliasi tersebut dilaksanakan setelah adanya proses verifikasi dan
validasi data peserta PBI oleh Dinas Kesehatan dhi Seksi Pengendalian, Evaluasi dan
Pembiayaan Kesehatan (PEPK) atas data master file yang dikirim BPJS Kesehatan
setiap bulan. Master file BPJS Kesehatan tersebut merupakan database kepesertaan
PBI yang berisi informasi identitas peserta, antara lain:
a. Identitas kependudukan peserta meliputi nama, tanggal lahir, alamat, NIK, No
KK;
b. Identitas keanggotaan BPJS peserta meliputi nomor Kartu BPJS (e-ID), tanggal
registrasi, tanggal cetak kartu, tanggal perjanjian kerja sama, nama dan kode
fasilitas kesehatan, tarif premi asuransi.
Master file tersebut dikirim oleh BPJS Kesehatan setiap bulan untuk
dilakukan verifikasi dan validasi sebelum disepakati jumlah peserta yang akan
dibayarkan preminya. Berdasarkan hasil konfirmasi dengan BPJS Kesehatan Divre
IV diketahui bahwa master file tersebut berasal dari master file Nasional dari
database server Kantor Pusat BPJS Kesehatan yang dikirim setiap bulan kepada
masing-masing wilayah/regional.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas pelaksanaan verifikasi dan validasi
database kepesertaan dalam master file oleh Dinas Kesehatan tersebut diketahui
bahwa terdapat beberapa kelemahan antara lain:
a. Masih terdapat peserta PBI dengan NIK Ganda dan Data Ganda yang
belum diverifikasi dan dinonaktifkan oleh Dinas Kesehatan
Sebagai dasar pelaksanaan pembayaran premi asuransi kesehatan peserta
PBI, Kepala Dinas Kesehatan mengeluarkan Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk
Teknis Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. Di dalamnya diatur hal-hal sebagai
berikut:
1) Kriteria warga DKI Jakarta yang dapat dikategorikan sebagai PBI;
2) Mekanisme pendaftaran peserta PBI;
3) Mekanisme penagihan klaim layanan yang diberikan kepada PBI;
4) Monitoring dan evaluasi.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 45
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Seksi Pengendalian,
Evaluasi dan Pembiayaan Kesehatan (PEPK) diketahui bahwa seksi PEPK
melakukan verifikasi dan validasi data peserta PBI dalam master file yang
dikirim BPJS Kesehatan Divre IV setiap bulan. Proses verifikasi dan validasi
tersebut untuk menyortir apakah terdapat peserta ganda dan peserta dengan
fasilitas kesehatan di luar DKI Jakarta dalam data master file, dengan
menggunakan kriteria sebagai berikut:
1) NIK ganda yaitu verifikasi atas ada/tidaknya data peserta dengan Nomor
Induk Kependudukan (NIK) ganda;
2) Data ganda yaitu verifikasi atas ada/tidaknya peserta dengan nama dan
tanggal lahir sama;
3) Data anomali yaitu verifikasi atas ada/tidaknya peserta dengan tanggal lahir
dan alamat sama;
4) Memverifikasi atas ada/tidaknya peserta dengan fasilitas kesehatan di luar
DKI Jakarta.
Berdasarkan verifikasi dan validasi tersebut kemudian Seksi PEPK
mengajukan usulan penonaktifan peserta ganda maupun peserta dengan fasilitas
kesehatan di luar DKI Jakarta tersebut dengan identitas peserta (nomor kartu
BPJS Kesehatan) paling lama yang akan dinonaktifkan. Pengajuan penonaktifan
tersebut kemudian disampaikan kepada BPJS Kesehatan Divre IV untuk
dilakukan validasi ulang meliputi apakah terdapat pengajuan penonaktifan ganda
atas peserta PBI. Hasil validasi ulang tersebut akan direkonsiliasi antara Dinas
Kesehatan dan BPJS Kesehatan Divre IV untuk menentukan jumlah peserta yang
disepakati akan dibayarkan preminya. Hasil rekonsiliasi dituangkan dalam BA
Kesepakatan Penagihan yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan dan
Kepala BPJS Kesehatan Divre IV sebagai dasar pembayaran premi.
BPK telah melakukan pengujian dengan melakukan verifikasi atas data
master file dengan menggunakan kriteria NIK ganda dan data ganda. Berdasarkan
hasil pengujian tersebut diketahui bahwa terdapat peserta dengan NIK ganda dan
data ganda yang belum terverifikasi oleh Dinas Kesehatan. Secara rinci,
perbandingan antara hasil validasi Seksi PEPK dan pengujian BPK RI dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Peserta dengan NIK ganda yang belum diajukan penonaktifan
Berdasarkan hasil pengujian atas master file menunjukkan bahwa terdapat
peserta dengan NIK sama dan alamat sama yang belum terverifikasi oleh
seksi PEPK.
Tabel 3.2.3. Perhitungan Peserta dengan NIK Ganda yang Belum Diajukan Penonaktifan
No Bulan
NIK ganda
Selisih Konfirmasi
PEPK Hasil Koreksi
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp) BA
Penagihan Hasil Uji
BPK
(1) (2) (3) (4) (5) = (4) – (3) (6) (7) = (5) – (7) (8) (9) = (7) x (8)
1 Januari 959 1.020 61 4 57 23.000,00 1.311.000,00
2 Februari 670 953 283 49 234 23.000,00 5.382.000,00
3 Maret 1.018 1.356 338 265 73 23.000,00 1.679.000,00
4 April 72 93 21 5 16 23.000,00 368.000,00
5 Mei 63 82 19 10 9 23.000,00 207.000,00
6 Juni 2.207 2392 185 127 58 23.000,00 1.334.000,00
7 Juli 252 338 86 42 44 23.000,00 1.012.000,00
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 46
No Bulan
NIK ganda
Selisih Konfirmasi
PEPK Hasil Koreksi
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp) BA
Penagihan Hasil Uji
BPK
(1) (2) (3) (4) (5) = (4) – (3) (6) (7) = (5) – (7) (8) (9) = (7) x (8)
8 Agustus 121 371 250 151 99 23.000,00 2.277.000,00
9 September 119 970 851 716 135 23.000,00 3.105.000,00
10 Oktober 418 1.006 588 311 277 23.000,00 6.371.000,00
Jumlah 23.046.000,00
2) Peserta dengan data ganda yang belum dinonaktifkan
Berdasarkan hasil pengujian atas master file menunjukkan bahwa terdapat
peserta dengan data nama dan tanggal lahir sama yang belum terverifikasi
oleh seksi PEPK.
Tabel 3.2.4. Perhitungan Peserta dengan data ganda yang belum diajukan penonaktifan
No Bulan
Data Ganda
Selisih Konfirmasi
PEPK Hasil Koreksi
Tarif (Rp)
Jumlah (Rp) BA
Penagihan Hasil Uji
BPK
(1) (2) (3) (4) (5) = (4) – (3) (6) (7) = (5) – (7) (8) (9) = (7) x (8)
1 Januari 1.568 1.699 131 56 75 23.000,00 1.725.000,00
2 Februari 481 680 199 16 183 23.000,00 4.209.000,00
3 Maret 1.355 1.527 172 51 121 23.000,00 2.783.000,00
4 April 315 494 179 39 140 23.000,00 3.220.000,00
5 Mei 533 684 151 36 115 23.000,00 2.645.000,00
6 Juni 686 893 207 145 62 23.000,00 1.426.000,00
7 Juli 686 757 71 31 40 23.000,00 920.000,00
8 Agustus 714 762 48 17 31 23.000,00 713.000,00
9 September 4.459 4.557 98 17 81 23.000,00 1.863.000,00
10 Oktober 1.470 1.555 85 32 53 23.000,00 1.219.000,00
Jumlah
20.723.000,00
b. Terdapat peserta tanpa NIK yang tidak diverifikasi oleh Dinas Kesehatan
Berdasarkan hasil pengujian atas data master file BPJS Kesehatan bulan
Januari s.d Oktober TA 2017 diketahui bahwa terdapat peserta PBI yang tidak
disertai data identitas kependudukan berupa NIK maupun Nomor Kartu Keluarga
(KK). Secara rinci, jumlah peserta PBI tanpa NIK maupun Nomor KK tersebut
terdapat di dalam tabel berikut:
Tabel 3.2.5. Jumlah Peserta PBI tanpa NIK dan nomor KK Bulan Januari s.d Oktober 2017
No. Bulan Jumlah Peserta tanpa
NIK dan No KK
1. Januari 102.880
2. Februari 102.299
3. Maret 98.337
4. April 97.968
5. Mei 96.777
6. Juni 78.896
7. Juli 78.299
8. Agustus 75.577
9. September 74.261
10. Oktober 72.751
Jumlah 878.045
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 47
Berdasarkan Peraturan Gubernur tentang Kepesertaan dan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan menyatakan bahwa kriteria warga DKI Jakarta yang
dapat didaftarkan sebagai PBI dipersyaratkan mempunyai identitas
kependudukan berupa KTP maupun KK DKI Jakarta. Berdasarkan hasil
konfirmasi kepada Kepala Seksi PEPK diketahui bahwa Seksi PEPK dalam
melakukan verifikasi dan validasi terhadap data master file tidak termasuk
kriteria peserta tanpa identitas kependudukan baik NIK maupun Nomor KK.
Belum ada upaya yang dilakukan oleh pihak Dinas Kesehatan untuk melakukan
pembaruan data kepesertaan PBI tersebut dengan berkoordinasi dengan Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil. Selama ini belum ada mekanisme rekonsiliasi
yang disepakati antara Dinas Kesehatan dan Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil terhadap data kepesertaan PBI tersebut. Dinas Kesehatan belum
membangun sistem informasi kepesertaan daerah sebagaimana dipersyaratkan
dalam Peraturan Gubernur yang menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan
efisiensi, efektifitas dan optimalisasi pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan dapat
membangun sistem informasi kepesertaan jaminan kesehatan di Daerah dan/atau
sistem rujukan Daerah. Sistem ini harus terintegrasi dengan sistem informasi
administrasi kependudukan pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
sebagai pemegang hak akses data dan dokumen kependudukan yang
dikoordinasikan oleh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,
SKPD/UKPD terkait lainnya dan/atau instansi terkait lainnya. Selama ini data
kepesertaan berasal dari database BPJS Kesehatan.
Berdasarkan hasil konfirmasi kepada pihak BPJS Kesehatan melalui
Dinas Kesehatan diperoleh pernyataan dari Kepala BPJS Kesehatan Divre IV
bahwa peserta PBI tanpa NIK tersebut sebagian besar merupakan peralihan dari
peserta Kartu Jakarta Sehat (KJS) menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional
pada saat transformasi PT Askes (Persero) menjadi BPJS Kesehatan. Sampai
dengan pemeriksaan di lapangan data-data peserta tersebut belum diberikan
informasi data kependudukan berupa NIK maupun Nomor KK.
Atas pernyataan tersebut, BPK meminta kepada pihak BPJS Kesehatan
Divre IV untuk menelusuri identitas kependudukan peserta-peserta PBI tersebut.
Hasil penelusuran yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan sampai dengan tanggal 9
Mei 2018 diketahui bahwa berdasarkan hasil pemadanan data dengan Kantor
Pusat BPJS Kesehatan dan Dinas Dukcapil, ditemukan identitas atas peserta yang
tanpa NIK tersebut. Secara lebih rinci terdapat di dalam tabel berikut:
Tabel 3.2.6. Hasil Penelusuran BPJS Kesehatan atas Peserta Tanpa NIK
No. Bulan Jumlah NIK
kosong Hasil Penelusuran
BPJS Sisa Belum Ditelusuri
(1) (2) (3) (4) (5) = (3) – (4)
1. Januari 102.880 96.090 6.790
2. Februari 102.299 95.519 6.780
3. Maret 98.337 91.567 6.770
4. April 97.968 91.200 6.768
5. Mei 96.777 90.015 6.762
6. Juni 78.896 72.135 6.761
7. Juli 78.299 71.544 6.755
8. Agustus 75.577 68.831 6.746
9. September 74.261 67.528 6.733
10. Oktober 72.571 65.845 6.726
Jumlah 878.045 810.274 67.591
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 48
Berdasarkan hal tersebut, BPK RI berkesimpulan bahwa peserta PBI
tanpa disertai informasi data kependudukan berupa NIK maupun Nomor KK
tersebut tidak dapat diyakini bahwa peserta tersebut merupakan warga DKI
Jakarta yang layak diberi bantuan iuran sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan
Gubernur. Sehingga terjadi kelebihan pembayaran premi asuransi kesehatan atas
peserta PBI sebesar Rp1.554.593.000,00 (67.591 orang x Rp23.000,00) selama
Januari sampai dengan Oktober 2017. Kemudian, diketahui bahwa atas peserta
PBI yang tidak ada data kependudukannya tersebut telah dibayarkan dana
kapitasinya berdasarkan jumlah kepesertaan. Pembayaran dana kapitasi tersebut
mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
dan Pemanfaatan Dana Kapitasi yaitu besaran pembayaran per bulan yang
dibayar dimuka kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) berdasarkan
jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan
kesehatan yang diberikan Jaminan Kesehatan Nasional pada FKTP Milik
Pemerintah. Dari bulan Januari s.d Oktober 2017 diketahui bahwa terdapat
pembayaran dana kapitasi atas peserta PBI tersebut senilai Rp394.217.790,00.
Secara lebih rinci, pembayaran dana kapitasi kepada FKTP dari bulan Januari s.d
Oktober 2017 dapat dilihat dalam lampiran 3.2.1. Sehingga, jumlah kelebihan
pembayaran premi asuransi atas peserta PBI yang tidak mempunyai data
kependudukan setelah diperhitungkan dengan dana kapitasi yang diterima
menjadi senilai Rp1.160.375.210,00.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 9090 Tahun 2016 –
III/KTR/DIVRE-IV/1216 tentang Kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Bagi
Penduduk yang Didaftarkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada:
1) Pasal 4 ayat (2) huruf e yang menyatakan bahwa Kewajiban Pihak Pertama:
e. Melakukan validasi master file terhadap data kepesertaan;
2) Pasal 10 huruf h yang menyatakan bahwa h. Perhitungan iuran peserta
tambahan dan pengurangan dikarenakan NIK ganda, data anomali dan data
ganda dilakukan setiap periode sesuai dengan tahapan pembayaran iuran dan
tidak diperhitungkan ulang pada tahapan penagihan periode berikutnya;
b. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 169 Tahun 2016 tentang Kepesertaan
dan Pelayanan Jaminan Kesehatan pada:
1) Pasal 4 ayat (1) yang menyatakan bahwa Peserta PBI sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 huruf a merupakan orang dengan kriteria sebagai berikut:
a) tidak termasuk dalam data kepesertaan program JKN yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat;
b) telah memiliki Kartu Keluarga Daerah dan KTP Daerah;
c) bersedia untuk berobat pada pelayanan kesehatan tingkat pertama dan/atau
ruang rawat kelas III pada pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan.
2) Pasal 4 Ayat (3) yang menyatakan bahwa Peserta PBI termasuk seluruh WBS
yang terdaftar pada Dinas Sosial, WBP di Daerah, orang terlantar di Daerah
dan korban tindak kekerasan di Daerah;
3) Pasal 22 yang menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan efisiensi,
efektifitas dan optimalisasi pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan dapat
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 49
membangun sistem informasi kepesertaan jaminan kesehatan di Daerah
dan/atau sistem rujukan Daerah;
4) Pasal 23 ayat (1) yang menyatakan bahwa Sistem informasi kepesertaan
jaminan kesehatan di Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 harus
terintegrasi dengan sistem informasi administrasi kependudukan pada Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai pemegang hak akses data dan
dokumen kependudukan yang dikoordinasikan oleh Kepala Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, SKPD/UKPD terkait lainnya dan/ atau
instansi terkait lainnya.
c. Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Tahun 2017 pada:
1) Bab II huruf C angka 2 tentang Kebijakan Kepesertaan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan yang menyatakan bahwa Penduduk Daerah Khusus
Ibukota Jakarta yang memiliki KTP dan Kartu Keluarga Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta serta bersedia dirawat di kelas III (tiga) Rumah Sakit
Provider BPJS Kesehatan dan tidak termasuk dalam PBI Pusat, maka
didaftarkan oleh Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta kepada
BPJS Kesehatan sebagai peserta PBI Daerah (termasuk didalamnya
pemegang Kartu Jakarta Sehat);
2) Bab II huruf D angka 1 tentang Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan yang menyatakan bahwa Penerima Bantuan Iuran (PBI):
a) Penduduk ber KTP dan Kartu Keluarga Provinsi DKI Jakarta dan
bersedia dirawat di kelas III (tiga) Rumah Sakit Provider BPJS
Kesehatan;
b) Warga Binaan Sosial (WBS) di Provinsi DKI Jakarta;
c) Orang Terlantar (OT) di wilayah provinsi DKI Jakarta;
d) Korban Tindak Kekerasan yang terjadi diwilayah Provinsi DKI Jakarta;
e) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Provinsi DKI Jakarta.
Permasalahan tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran premi asuransi
atas peserta PBI ganda yang belum terverifikasi senilai Rp43.769.000,00
(Rp23.046.000,00 + Rp20.723.000,00) dan atas peserta PBI tanpa NIK senilai
Rp1.160.375.210,00 tidak dapat diyakini kelayakan pembayaran preminya.
Hal tersebut disebabkan:
a. Kepala Dinas Kesehatan belum membangun sistem informasi kepesertaan
jaminan kesehatan yang terintegrasi dengan data kependudukan;
b. Kepala Seksi PEPK Dinas Kesehatan belum optimal dalam melakukan verifikasi
dan validasi data master file peserta PBI BPJS Kesehatan;
c. Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala BPJS kurang optimal dalam melakukan
rekonsiliasi dengan BPJS Kesehatan Divre IV Jakarta.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan menyatakan sependapat
dengan temuan BPK dan menjelaskan bahwa:
a. Terdapat NIK ganda dan data ganda yang belum terverifikasi tersebut bukan
merupakan faktor kesengajaan namun karena disebabkan validasi data dilakukan
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 50
secara manual dan latar belakang para verifikator bukan dari pendidikan
komputer melainkan medis dan paramedis;
b. Dinas Kesehatan akan membangun sistem informasi kepesertaan Jaminan
Kesehatan yang terintegrasi dengan data kependudukan dan telah bersurat kepada
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil terkait permohonan pembersihan master
file data kepesertaan sebelum divalidasi oleh Dinas Kesehatan;
c. NIK ganda dan Data ganda akan dihitung sebagai data kurang kepesertaan PBI
dalam pembayaran premi pada tahap pembayaran ketiga (berikutnya) oleh Dinas
Kesehatan;
d. Dinas Kesehatan sependapat dengan BPK dalam hal bahwa peserta dengan NIK
Null adalah data peralihan KJS Tahun 2014 yaitu adanya peralihan kepesertaan
Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) Provinsi DKI Jakarta ke PT Askes
(Persero) mulai tahun 2013 dimana per 1 Januari 2014 PT Askes (Persero)
berubah menjadi BPJS Kesehatan. Pada saat kepesertaan di PT Askes (Persero)
NIK bukan merupakan kewajiban dalam kepesertaan;
e. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
menyatakan bahwa:
1) Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib dan mencakup seluruh
penduduk Indonesia;
2) Kepesertaan Jaminan Kesehatan mulai tanggal 1 Januari 2014 paling sedikit
meliputi:
a) PBI Jaminan Kesehatan;
b) Anggota TNI/PNS dilingkungan Kementerian Pertahanan dan anggota
keluarganya;
c) Anggota Polri/PNS dilingkungan Polri dan anggota keluarganya;
d) Peserta asuransi kesehatan PT Askes (Persero) dan keluarganya;
e) Peserta Jaminan Sosial Kesehatan Tenaga Kerja dan anggota
keluarganya.
f. Sesuai Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 12
ayat (2) Identitas Peserta sebagaimana dimaksud ayat (1) berupa Kartu Indonesia
Sehat yang paling sedikit memuat nama dan NIK, kecuali untuk bayi baru lahir
dari ibu yang terdaftar sebagai PBI;
g. Untuk peserta dengan NIK Null sebesar Rp8.163.735.000,00, Dinas Kesehatan
sependapat bahwa terdapat peserta PBI yang tidak ada data kependudukannya
yaitu NIK dan Nomor Kartu Keluarga;
h. Terhadap NIK sejumlah 33.731, BPJS Kesehatan bersama Disdukcapil terus
melakukan koordinasi dengan pencarian NIK per tanggal 19 April 2018
ditemukan NIK sejumlah 3.122 sehingga saat ini NIK kosong menjadi 30.609
dan saat ini masih proses pencarian/penelusuran;
i. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta akan membuat kesepakatan dengan BPJS
Kesehatan yang akan dituangkan dalam Nota Kesepakatan yang mengatur
mengenai:
1) Batas waktu penelusuran peserta dengan NIK kosong tersebut tanggal 21 Mei
2018;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 51
2) Apabila sampai dengan batas waktu yang ditentukan atas peserta dengan NIK
kosong/Null tersebut tidak dapat ditelusuri dapat dipastikan bahwa peserta
tersebut bukan merupakan warga DKI maka data peserta dengan NIK
kosong/Null akan dihitung sebagai data kurang kepesertaan PBI pada tahap
pembayaran berikutnya.
BPK merekomendasikan Gubernur agar memerintahkan Kepala Dinas
Kesehatan supaya:
a. berkoordinasi dengan Kepala Dinas Dukcapil mengintegrasikan data kepesertaan
BPJS Kesehatan dengan data kependudukan;
b. memperhitungkan kelebihan pembayaran PBI kepada BPJS Kesehatan dengan
mengurangi pembayaran PBI pada Tahun 2018 sebesar Rp43.769.000,00
(Rp23.046.000,00 + Rp20.723.000,00)
c. memerintahkan Kepala Seksi PEPK untuk memverifikasi data kepesertaan BPJS
Kesehatan yang tanpa NIK dan No. KK yang telah dibayarkan preminya sebesar
Rp1.160.375.210,00
3.3. Kekurangan Volume Pekerjaan pada Empat SKPD Senilai Rp1.901.893.432,81
dan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Belum Dikenakan pada Dua
SKPD Senilai Rp3.167.274.654,28
Pada Tahun Anggaran 2017, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
menganggarkan Belanja Barang dan Jasa senilai Rp16.737.239.960.178,00, dan telah
direalisasikan senilai Rp13.662.113.026.906,00 (81,63%). Hasil pemeriksaan atas
belanja barang dan jasa menemukan kekurangan volume pekerjaan pada empat SKPD
senilai Rp1.901.893.432,81 dan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan belum
dikenakan pada satu SKPD senilai Rp3.167.274.654,28, dengan rincian permasalahan
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.3.1. Kekurangan Volume Pekerjaan dan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Belanja Barang dan Jasa
No. SKPD Nilai Kekurangan Volume
Pekerjaan (Rp) Nilai Denda Keterlambatan
Penyelesaian Pekerjaan (Rp)
1. Dinas Bina Marga 340.678.800,00 0,00
2. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
87.236.120,00 0,00
3. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman
1.411.506.886,97 3.167.274.654,28
4. Dinas Sumber Daya Air 62.471.625,84 0,00
Jumlah 1.901.893.432,81 3.167.274.654,28
Permasalahan kekurangan volume pekerjaan dan denda keterlambatan
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Kekurangan volume Pekerjaan Pemeliharaan senilai Rp1.901.893.432,81
1) Kelebihan pembayaran pada Dinas Bina Marga sebesar Rp340.678.800,00
Dari pemeriksaan pekerjaan pemeliharaan jalan pada Dinas Marga diketahui
terdapat kelebihan pembayaran atas kekurangan volume pekerjaan, yaitu:
a) Kelebihan Pembayaran atas Kekurangan Volume Pekerjaan
Pemeliharaan Berkala Jalan di Wilayah Kecamatan Kebon Jeruk Senilai
Rp269.196.800,00
Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan di Wilayah Kecamatan
Kebon Jeruk dilaksanakan oleh PT PRP selaku pelaksana berdasarkan
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 52
Surat Perjanjian/ Kontrak Nomor 1119/076.542 tanggal 11 April 2017
senilai Rp14.886.304.680,00 (termasuk PPN 10%), dengan jangka waktu
pelaksanaan 150 hari kalender (11 April s.d 9 September 2017).
Pekerjaan fisik telah dinyatakan selesai 100% berdasarkan Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan/Provisional Hand Over (PHO) Nomor
38/-076.543/BAST Tanggal 8 Agustus 2017. Berdasarkan dokumen
pembayaran (SP2D) diketahui Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan di
Wilayah Kecamatan Kebon Jeruk telah dibayar lunas senilai
Rp14.886.304.680,00.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen kontrak beserta
dokumen pendukung lainnya, dan hasil pemeriksaan fisik di lapangan
secara uji petik yang dilaksanakan oleh BPK beserta Suku Dinas Bina
Marga Kota Administrasi Jakarta Baratdan PT PRP pada tanggal 8 Maret
2017 dan 3 April 2018 atas pekerjaan tersebut diketahui bahwa masih
terdapat kekurangan volume atas pekerjaan aspal AC-WC senilai
Rp269.196.800,00 dengan rincian sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.3.2. Kekurangan Volume Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan di Wilayah Kecamatan Kebon Jeruk
No. Jenis Pekerjaan Satuan Harga
Satuan (Rp) Volume Kontrak
Volume Terpasang
Kurang Volume
Nilai (Rp)
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)=(e)-(f) (h) = (g) x (d)
1 Pekerjaan AC-WC Ton Rp1.280.000 11.252,74 11.042,43 210,31 269.196.800,00
b) Kelebihan Pembayaran atas Kekurangan Volume Pekerjaan
Pemeliharaan Berkala Jalan Arteri, Kolektor di Jakarta Timur Senilai
Rp71.482.000,00
Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan Arteri, Kolektor di Jakarta
Timur dilaksanakan oleh PT PLP selaku pelaksana berdasarkan Surat
Perjanjian/Kontrak Nomor 627/1.792.12 tanggal 8 Februari 2017 senilai
Rp14.420.000.000,00 (termasuk PPN 10%), dengan jangka waktu
pelaksanaan 90 hari kalender (8 Februari s.d 8 Mei 2017).
Pekerjaan fisik telah dinyatakan selesai 100% berdasarkan Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan/Provisional Hand Over (PHO) Nomor
2538/-1.792.12 Tanggal 8 Mei 2017. Berdasarkan dokumen pembayaran
(SP2D) diketahui Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan Arteri, Kolektor
di Jakarta Timur telah dibayar lunas senilaiRp14.420.000.000,00.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen kontrak beserta
dokumen pendukung lainnya, dan hasil pemeriksaan fisik di lapangan
yang dilaksanakan oleh BPK beserta Dinas Bina Marga dan PT PLP pada
tanggal 13 Maret 2017 atas pekerjaan tersebut diketahui bahwa masih
terdapat kekurangan volume atas pekerjaan beton senilai
Rp71.482.000,00 dengan rincian sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.3.3. Kekurangan Volume Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan Arteri, Kolektor di Jakarta Timur
No. Jenis Pekerjaan Satuan Harga
Satuan (Rp) Volume Kontrak
Volume Terpasang
Kurang Volume
Nilai (Rp)
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g)=(e)-(f) (h) = (g) x (d)
1 30111505-RMX-000075545 HOLCIM Recon 8 Hour Installed -Reinforcement
M3 Rp10.300.000 1.400,00 1.393,06 6,94 71.482.000,00
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 53
2) Kekurangan Volume Pekerjaan Kegiatan Konservasi Museum Wayang pada
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Senilai Rp87.236.120,00
Kegiatan Konservasi Museum Wayang dilaksanakan oleh PT KG
dengan Kontrak No 3403/076.35 tanggal 13 Oktober 2017 dan berakhir
sampai dengan 11 Desember 2017 senilai Rp2.027.271.906,00. Pekerjaan
telah diserahterimakan sesuai BAST Pekerjaan No 4170/BAPP/XII/2017
tanggal 11 Desember 2017.
Pekerjaan tersebut telah dibayarkan melalui SP2D No
017613/SP2D/XI/2017 tanggal 14 November 2017 senilai
Rp1.013.635.953,00 dan SP2D No 022076/SP2D/XII/2017 tanggal 21
Desember 2017 senilai Rp1.013.635.953,00atau dibayar 100%.
Hasil pemeriksaan fisik pekerjaan pada tanggal 6 Maret 2018
menemukan kekurangan volume pekerjaan senilai Rp87.236.120,00 dengan
rincian sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.3.4. Kekurangan Volume Pekerjaan Kegiatan Konservasi Museum Wayang
No. Uraian Pekerjaan Volume Kontrak
Volume Lapangan
Selisih Volume
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
1. Kusen Daun Pintu Alumunium 145 m 49,3 m 95,70 m 108.000,00 10.335.600,00
2. Rangka Daun Pintu 105 m 38,48 m 66,52 m 190.000,00 12.638.800,00
3. Pasang Dinding Partisi 851,98 m2 605,48 m
2 246,50 m
2 220.000,00 54.230.000,00
4. Karpet 135 m2 117,38 m
2 17,62 m
2 190.000,00 3.347.800,00
5. Underlayer Karpet 135 m2 77,38 m
2 57,62 m
2 116.000,00 6.683.920,00
Jumlah 87.236.120,00
3) Kekurangan Volume Pekerjaan pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Senilai Rp1.411.506.886,97
Hasil pemeriksaan lapangan atas sembilan rusun menunjukkan
adanya kekurangan volume pekerjaan dengan uraian sebagaimana tabel
berikut:
Tabel 3.3.5. Kekurangan Volume Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Rumah Susun
No Lokasi Rusun Nilai Kekurangan Volume
1. Pinus Elok 167.972.893,22
2. Tipar Cakung 222.712.086,98
3. Pondok Bambu 50.438.553,21
4. Flamboyan 119.455.268,06
5. Marunda 233.926.246,74
6. Pulo Gebang 62.168.082,53
7. Cipinang Besar Selatan 48.426.856,61
8. Muara Baru 291.654.691,20
9. Kapuk Muara 214.752.208,42
Jumlah 1.411.506.886,97
Rincian atas kekurangan volume pekerjaan dari masing-masing rusun
terdapat di dalam lampiran 3.3.1.
4) Kekurangan Volume Pekerjaan pada Dinas Sumber Daya Air Senilai
Rp62.471.625,84
Kegiatan Infrastruktur Saluran, Saluran Penghubung dan
Kelengkapannya dilaksanakan dengan perjanjian antara Mandor, Pekerja, dan
Tukang, dengan pihak Seksi Pemeliharaan Sistem Pengendali Banjir, Air
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 54
Bersih dan Air Limbah Suku Dinas SDA Jakarta Barat berdasarkan lokasi
pekerjaan.
Jumlah lokasi perbaikan infrastruktur saluran, saluran penghubung
dan kelengkapannya di Wilayah Jakarta Barat untuk Tahun 2017 sebanyak
93 lokasi dengan pekerjaan senilai Rp11.697.005.638,00. Pemeriksaan
dilakukan secara uji petik terhadap 10 lokasi dengan nilai kontrak
keseluruhan sebesar Rp1.523.946.342,00 dengan rincian sebagaimana tabel
berikut:
Tabel 3.3.6. Ringkasan Perjanjian Pekerjaan Perbaikan Infrastruktur Saluran, Saluran Penghubung dan Kelengkapannya di Wilayah Jakarta Barat
No Lokasi Pekerjaan Nomor dan Tanggal
Perjanjian Nomor dan
Tanggal BAST Nomor dan Tanggal
SP2D
Nilai Kontrak
(Rp)
1. Saluran PHB DermagaSisiTimurLanjutanKec. Kembangan
76/SPK/PEMEL/X/2017 Tgl. 17 Oktober 2017
870/Pemel/XI/2017 Tgl 27 November 2017
3021984/SP2D/XII/2017 Tgl. 12 Desember 2017
192.029.186,00
2. Saluran PHB Jameson SisiTimurKec.Kembangan
05/SPK/PEMEL/II/2017 Tgl. 20 Februari 2017
098/Pemel/III/2017 Tgl 29 Maret 2017
3005152/SP2D/VII/2017 Tgl. 10 Mei 2017
105.534.253,00
3. Saluran PHB Krendang Kec. Tambora
39/SPK/PEMEL/IV/2017 Tgl. 27 April 2017
190/Pemel/VI/2017 Tgl 26 Mei 2017
3010379/SP2D/VII/2017 Tgl. 27 Juli 2017
171.636.660,00
4. Saluran PHB PesakihSegmen 3 Kec. Cengkareng
42/SPK/PEMEL/IV/2017 Tgl. 19 April 2017
194/Pemel/V/2017 Tgl 26 Mei 2017
3008168/SP2D/VI/2017 Tgl. 19 Juni 2017
192.082.684,00
5. Saluran PHB AnggrekRosliana 7 Kerc. Palmerah
02/SDA PLM/II/2017 TGl. 14 Februari 2017
05/SDA PLM/III/2017 Tgl16 Maret 2017
3005147/SP2D/V/2017 Tgl. 10 Mei 2017
61.716.179,00
6. Saluran PHB Arjuna Utara Kec. Petamburan
60/SPK/Pemel/VIII/2017 tgl. 11 Agustus 2017
457/Pemel/IX/2017 Tgl 19 September 2017
3013946/SP2D/IX/207 Tgl. 25 September 2017
198.940.660
7. Saluran PHB GendongSekretarisKec. Petamburan
02/SDSDA.SATPEL.KEC.GROPET/III/2017 Tgl. 24 Maret 2017
3797/-076.542 Tgl 2 Mei 2017
3005149/SP2D/V/2017 Tgl. 10 Mei 2017
158.103.669,00
8. Saluran PHB TPU SasakKec. Kembangan
27/-1.793/KASATPEL/IV/2017 Tgl. 27 April 2017
29/-1.793/KASATPEL/V/2017 Tgl. 24 Mei 2017
3008170/SP2D/VI/2017 Tgl. 19 Juni 2017
46.703.036,00
9. Saluran PHB BTC Ring road SisiTimurSegmen 3 Kec. Cengkareng
19/SPK/Pemel/III/2017 Tgl. 6 Maret 2017
151/Pemel/IV/2017 Tgl. 13 April 2017
3007220/SP2D/VI/2017 Tgl. 13 Juni 2017
198.472.207,00
10. Saluran PHB RW 03 Kamal Kec. Kalideres
02/SPK/SDA Kalideres/II/2017
04/BAST/SDA Kaliderse/III/2017
3006371/SP2D/V/2017 Tgl 31 Mei 2017
198.727.799,00
Pemeriksaan fisik atas pekerjaan yang dilakukan BPK, PPTK dan
Pengawas pada tanggal 12 dan 13 April 2018 menemukan kekurangan
volume pekerjaan pasangan batu kali senilai Rp62.471.625,84 dengan rincian
sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.3.7. Kekurangan Volume Pekerjaan Perbaikan Infrastruktur Saluran, Saluran Penghubung dan Kelengkapannya
No. Lokasi Pekerjaan Volume Kontrak
Volume Lapangan
Selisih Volume
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
1. Saluran PHB Dermaga Sisi Timur Lanjutan Kec. Kembangan
272,12 252,47 19,65 429.624,00 8.442.111,60
2. Saluran PHB Jameson Sisi Timur Kec. Kembangan
160,39 145,79 14,60 429.624,00 6.272.510,40
3. Saluran PHB Krendang Kec. Tambora
204,48 193,12 11,36 429.624,00 4.880.528,64
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 55
No. Lokasi Pekerjaan Volume Kontrak
Volume Lapangan
Selisih Volume
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
4. Saluran PHB Pesakih Segmen 3 Kec. Cengkareng
292,50 265,50 27,00 429.624,00 11.599.848,00
5. Saluran PHB Anggrek Rosliana 7 Kerc. Palmerah
66,06 51,92 14,14 429.624,00 6.074.883,36
6. Saluran PHB Arjuna Utara Kec. Petamburan
237,81 227,31 10,50 429.624,00 4.511.052,00
7. Saluran PHB Gendong Sekretaris Kec. Petamburan
200,64 191,12 9,52 429.624,00 4.090.020,00
8. Saluran PHB TPU Sasak Kec. Kembangan
61,56 55,08 6,48 429.624,00 2.783.964,00
9. Saluran PHB BTC Ring road Sisi Timur Segmen 3 Kec. Cengkareng
251,88 229,92 21,96 429.624,00 9.434.543,04
10. Saluran PHB RW 03 Kamal Kec. Kalideres
212,80 202,60 10,20 429.624,00 4.382.164,80
Jumlah 62.471.625,84
b. Denda Keterlambatan belum dikenakan pada Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman minimal senilai Rp3.167.274.654,28
1) Kegiatan Pemeliharaan Berkala di 10 Lokasi Rumah Susun Belum Selesai
dan Belum Dikenakan Denda Keterlambatan Senilai Rp629.532.692,78
Kegiatan pemeliharaan berkala rusun dilaksanakan oleh PT PG
dengan ringkasan sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.3.8. Ringkasan Kontrak Pemeliharaan Berkala Rumah Susun
No Lokasi Rusun No Kontrak Nilai Pekerjaan
(Rp)
Tanggal Kontrak
Tanggal Mulai
Pekerjaan
Tanggal Akhir Kontrak
Pekerjaan
1. Marunda 419/-1.796.32 23.509.560.016,00 10-08-2017 10-08-2017 15-12-2017
2. Tipar Cakung 412/-1.796.32 18.437.302.879,00 10-08-2017 10-08-2017 15-12-2017
3. Pinus Elok 411/-1.796.32 12.023.979.926,00 10-08-2017 10-08-2017 15-12-2017
4. Kapuk Muara 417/-1.796.32 11.122.818.423,00 10-08-2017 10-08-2017 1-12-2017
5. Cipinang Besar Selatan 421/-1.796.32 9.289.813.569,00 10-08-2017 10-08-2017 15-12-2017
6. Pulo Gebang 422/-1.796.32 8.556.911.309,00 10-08-2017 10-08-2017 15-12-2017
7. Cipinang Muara 413/-1.796.32 6.891.312.935,00 10-08-2017 10-08-2017 15-12-2017
8. Komarudin 423/-1.796.32 6.575.535.592,00 10-08-2017 10-08-2017 15-12-2017
9. Muara Baru 416/-1.796.32 5.432.389.657,00 10-08-2017 10-08-2017 15-12-2017
10. Penjaringan 418/-1.796.32 4.408.350.800,00 10-08-2017 10-08-2017 15-12-2017
11. Flamboyan 424/-1.796.32 4.400.080.868,00 10-08-2017 10-08-2017 15-12-2017
12. Pondok Bambu 415/-1.796.32 2.552.476.177,00 10-08-2017 10-08-2017 15-12-2017
13. Jatinegara Kaum 414/-1.796.32 2.008.233.210,00 10-08-2017 10-08-2017 15-12-2017
14. Pulo Jahe 420/-1.796.32 814.678.685,00 10-08-2017 10-08-2017 15-12-2017
Jumlah 116.023.444.046,00
Hasil pemeriksaan atas dokumen pembayaran dan laporan realisasi
fisik dan keuangan per 31 Desember 2017 menunjukkan bahwa sampai
dengan berakhirnya waktu kontrak pada tanggal 15 Desember 2017 masih
terdapat 10 lokasi rusun yang belum selesai dikerjakan.Sehubungan dengan
perpanjangan waktu pelaksanaan selama 50 hari, dikenakan denda
keterlambatan terhadap pekerjaan pada 10 lokasi rumah susun yang belum
selesai tersebut dengan perhitungan sebagai berikut:
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 56
Tabel 3.3.9 Denda Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Rumah Susun
No Lokasi Rumah Susun Sisa Kontrak
(Rp)
Tanggal Penyerahan
Pertama Hasil Pekerjaan
Jumlah Hari Keterlambatan
Jumlah Denda Keterlambatan
(Rp)
1. Marunda 1.817.288.989,00 21 Januari 2018 38 69.056.981,58
2. Muara Baru 383.526.710,00 5 Januari 2018 21 8.054.060,91
3. Kapuk Muara 985.481.712,00 2 Februari 2018 49 48.288.603,89
4. Penjaringan 761.322.183,00 2 Februari 2018 49 37.304.786,97
5. Tipar Cakung 1.087.800.869,00 30 Januari 2018 46 50.038.839,97
6. Pinus Elok 734.665.173,00 3 Februari 2018 50 36.733.258,65
7. Komarudin 1.083.648.266,00 29 Januari 2018 45 48.764.171,97
8. Cipinang Besar Selatan 2.081.847.221,00 31 Januari 2018 47 97.846.819,39
9. Pulo Gebang 2.635.528.683,00 31 Januari 2018 47 123.869.848,10
10. Cipinang Muara 2.236.231.048,00 2 Februari 2018 49 109.575.321,35
Jumlah 13.807.340.854,00 629.532.692,78
Perubahan kontrak selain perpanjangan waktu yang diberikan kepada
PT PG selaku pelaksana adalah perubahan atas volume atau item pekerjaan
yang dilaksanakan (Contract Change Order/CCO). Di dalam CCO, volume
atau item pekerjaan yang tercantum merupakan volume atau item pekerjaan
yang sesuai dengan kondisi di lapangan.
2) Kegiatan Pembangunan Rumah Susun Polri Pesing Jakarta Barat Belum
Selesai dan Denda Keterlambatan Belum Ditetapkan Minimal Senilai
Rp2.537.741.961,50
Kegiatan pembangunan rumah susun (rusun) Polri tersebut
dilaksanakan oleh KSO ALA, melalui kontrak nomor 215/-1.796.32 tanggal
25 April 2017 senilai Rp78.022.910.000,00, dengan pengawasan PT VK
selaku Manajemen Konstruksi. Jangka waktu pelaksanaan kontrak selama
240 hari terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak hingga tanggal 20
Desember 2017.
Hasil pemeriksaan atas dokumen pembayaran dan laporan realisasi
fisik dan keuangan per 31 Desember 2017 menunjukkan bahwa sampai
dengan berakhirnya waktu kontrak pada tanggal 20 Desember 2017 pekerjaan
pembangunan rusun Polri belum selesai dilaksanakan. Atas pelaksanaan
pekerjaan tersebut telah dilakukan pembayaran hingga termin ke-5 (65%)
sebesar Rp50.714.891.500,00, dengan tingkat penyelesaian pekerjaan sebesar
70,16%. Penilaian atas tingkat penyelesaian pekerjaan tercantum di dalam
Berita Acara Penilaian Bobot Prestasi Pekerjaan per tanggal 20 Desember
2017. Atas pekerjaan yang belum selesai tersebut, pelaksana diberi
kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan selama 50 hari kalender atau
sampai dengan tanggal 8 Februari 2018 melalui Adendum I Nomor 637/-
1.796.32 tanggal 18 Desember 2017.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen kontrak kegiatan
pembangunan rusun Polri menunjukkan bahwa kontrak pekerjaan telah
kembali diubah melalui Adendum II nomor 216/-1.796.32 tanggal 8 Februari
2018 tentang Perubahan Atas Pemberian Kesempatan Penyelesaian
Pekerjaan. Pelaksana diberi tambahan kesempatan selama paling lama 90 hari
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 57
kalender sejak berakhirnya masa pekerjaan sampai dengan tanggal 9 Mei
2018.
Hasil pemeriksaan fisik pada tanggal 8 Maret 2018 menunjukkan
bahwa kegiatan pembangunan rusun Polri masih berlangsung. Rekap laporan
prestasi pekerjaan (mingguan) ke-45 (26 Februari 2018 s.d. 4 Maret 2018)
menunjukkan bahwa prestasi pekerjaan yang sudah dilaksanakan baru
mencapai 88,10%. Surat pernyataan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Kegiatan Pembangunan Rusun Polri Pesing tanggal 10 April 2018
menyatakan bahwa sampai dengan tanggal 8 April 2018, persentase
penyelesaian pekerjaan baru mencapai 90,99%. Hal ini berdasarkan Laporan
Mingguan ke-50 yang disusun oleh PT VK selaku Manajemen Konstruksi.
Selain itu, surat pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa jumlah hari
keterlambatan pekerjaan sampai dengan tanggal 8 April 2018 adalah selama
109 hari.
Nilai sisa pekerjaan yang belum dilaksanakan sampai dengan batas
waktu kontrak (20 Desember 2017) adalah sebesar 29,84% (100,00% -
70,16%), atau sebesar Rp23.282.036.344,00. Nilai denda yang dikenakan
kepada KSO ALA adalah minimal sebesar Rp2.537.741.961,50 (109 hari x
1‰ x Rp23.282.036.344,00).
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah pada:
1) Pasal 11 yang menyatakan bahwa Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
memiliki tugas pokok dan kewenangan diantaranya mengendalikan
pelaksanaan kontrak;
2) Pasal 18 ayat (4) yang menyatakan bahwa Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan (PPHP) sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mempunyai tugas
pokok dan kewenangan diantaranya untuk melakukan pemeriksaan hasil
pekerjaan pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan yang tercantum
dalam kontrak;
3) Pasal 89 ayat (2a) yang menyatakan bahwa pembayaran untuk pekerjaan
konstruksi, dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang;
4) Pasal 120 yang menyatakan bahwa selain perbuatan atau tindakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118 ayat (1), Penyedia Barang/Jasa yang
terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana
ditetapkan dalam Kontrak, dapat dikenakan denda keterlambatan sebesar
1/1000 (satu perseribu) dari harga Kontrak atau bagian Kontrak untuk setiap
hari keterlambatan dan tidak melampaui besarnya Jaminan Pelaksanaan;
b. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta:
1) Nomor 142 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan
Daerah pada:
a) Pasal 137 ayat (1) yang menyatakan bahwa pembayaran prestasi kerja
sesuai dengan kemajuan pekerjaan atau sistem termin yang didasarkan
pada prestasi pelaksanaan pekerjaan sebagaimana tertuang dalam surat
perjanjian kerja/kontrak;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 58
b) Pasal 12 ayat (6) menyatakan bahwa PPTK mempunyai tugas antara lain
mencakup mengendalikan pelaksanaan kontrak;
2) Nomor 37 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah, Pasal 72 ayat (2) yang menyatakan bahwa jumlah
pembayaran kepada Penyedia Barang/Jasa dilakukan sesuai dengan
pelaksanaan pekerjaan dan tidak dibenarkan melebihi prestasi pekerjaan yang
diselesaikan/jumlah barang yang diserahkan;
c. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) masing-masing kontrak terkait Hak dan
Kewajiban dari para pihak, pada:
1) Poin D Hak dan Kewajiban Penyedia:
a) Huruf a yang menyatakan bahwa penyedia memiliki hak dan kewajiban
menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga
yang telah ditentukan dalam kontrak;
b) Huruf c yang menyatakan bahwa penyedia memiliki hak dan kewajiban
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
c) Huruf d yang menyatakan bahwa penyedia memiliki hak dan kewajiban
melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan, angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan
rehabilitasi permanen maupun sementara yang diperlukan untuk
pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam
kontrak;
2) Poin D Hak dan Kewajiban PPK:
a) Huruf c yang menyatakan bahwa PPK memiliki hak dan kewajiban
membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam kontrak
yang telah ditetapkan kepada Penyedia;
b) Huruf d yang menyatakan bahwa PPK memiliki hak dan kewajiban
mengenakan denda (apabila ada);
3) Poin F yang menjelaskan bahwa pembayaran dilakukan senilai pekerjaan
yang yang telah terpasang, kecuali peralatan dan/atau bahan yang menjadi
bagian dari hasil pekerjaan yang akan diserahterimakan sebagaimana diatur
dalam SSKK dan Surat Perjanjian/Kontrak yang menjelaskan tentang volume
pekerjaan yang harusnya terpasang.
Permasalahan tersebut mengakibatkan:
a. Kelebihan bayar karena kekurangan volume pekerjaan senilai
Rp1.901.893.432,81;
b. Kekurangan penerimaan daerah dari denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan
yang belum ditagih senilai Rp3.167.274.654,28.
Hal tersebut disebabkan:
a. PPK, PPTK, dan Konsultan Pengawas kurang optimal dalam melakukan
pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan pekerjaan;
b. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PPHP) kegiatan kurang optimal dalam
memeriksa hasil pekerjaan yang tidak sesuai kontrak;
c. Penyedia Barang/Jasa tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan kontrak.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 59
Atas permasalahan tersebut, para Kepala SKPD menjelaskan sebagai berikut:
a. Kepala Dinas Bina Marga menyatakan:
1) Sependapat dan telah melakukan pengembalian atas kekurangan volume
pekerjaan pekerjaan pemeliharaan berkala jalan di wilayah Kecamatan Kebon
Jeruk dengan STS Nomor 001/STS-TPBPK/IV/2018 ke Kas Daerah pada
tanggal 12 Aril 2018 senilai Rp269.195.225,00;
2) Sependapat dan telah melakukan pengembalian atas kekurangan volume
pekerjaan pemeliharaan berkala jalan arteri, kolektor di Jakarta Timur senilai
Rp71.522.556,25 dengan STS Nomor 2018.10310000.000008 ke Kas Daerah
pada tanggal 2 Mei 2018 senilai Rp71.522.600,00;
b. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyatakan sependapat dengan
temuan BPK dan akan memberikan surat peringatan kepada PT KG agar segera
mengembalikan kekurangan volume pekerjaan senilai Rp87.235.600,00 kepada
Bendahara Pengeluaran Pembantu Unit Pengelola Museum Seni yang selanjutnya
akan disetorkan ke SUBAN BPKD Jakarta Barat;
c. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman menyatakan:
1) Sependapat dengan temuan BPK dan menjelaskan bahwa atas pelaksanaan
pemeliharaan berkala di 10 lokasi Rumah Susun yang belum selesai dan
belum dikenakan denda keterlambatan senilai Rp629.532.692,78 serta
kekurangan volume pekerjaan senilai Rp1.436.965.330,22 pihak pelaksana
menyanggupi untuk membayar atas kekurangan volume pekerjaan dan denda
keterlambatan tersebut;
2) Sependapat dengan temuan BPK dan menjelaskan bahwa penyedia sanggup
untuk menyelesaikan sisa pekerjaan yang dinyatakan dengan surat pernyataan
kesanggupan yang ditandatangani diatas kertas bermeterai sesuai dengan
Surat Pernyataan Kesanggupan KSO ALA tanggal 8 Februari 2018 yang
menyatakan bahwa penyedia bersedia membayar denda keterlambatan
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian/Kontrak;
d. Kepala Dinas Sumber Daya Air menyatakan sependapat dengan temuan BPK dan
menjelaskan bahwa:
1) Pembayaran atas pekerjaan pemasangan batu kali dilakukan atas dasar
pengukuran bersama volume pekerjaan yang dilakukan oleh tim PPHP,
Pengawas lapangan serta penyedia barang/jasa;
2) Namun dari hasil pemeriksaan tersebut terdapat kekurangan volume
pekerjaan yang kurang maka Suku Dinas Sumber Daya Air Kota
Administrasi Jakarta Barat akan segera menyampaikan kepada penyedia jasa/
mandor untuk segera mengembalikan ke Kas Daerah.
BPK merekomendasikan Gubernur supaya memerintahkan Kepala SKPD
untuk:
a. Memproses penagihan atas kekurangan volume pekerjaan pada masing-masing
rekanan senilai Rp1.901.893.432,81 dan mengenakan denda keterlambatan
senilai Rp3.167.274.654,28 serta menyetorkan ke rekening Kas Daerah dan bukti
setor disampaikan ke BPK;
b. Memberi peringatan kepada PPK, PPTK dan Konsultan Pengawas serta PPHP
supaya lebih cermat dalam melaksanakan tugas pengawasan pengadaan barang.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 60
Atas rekomendasi tersebut, Penyedia Barang/Jasa pada Dinas Bina Marga
telah menindaklanjuti dengan penyetoran ke rekening Kas Daerah dengan rincian
sebagai berikut:
a. Kelebihan pembayaran senilai Rp269.196.800,00 telah disetorkan oleh PT PRP
senilai Rp269.195.225,00 sesuai STS Nomor 001/STS-TPBPK/IV/2018 tanggal
12 April 2018 Nomor validasi 2018PBRT020000877.1;
b. Kelebihan pembayaran senilai Rp71.482.000,00 telah disetorkan oleh PT PLP
senilai Rp71.482.000,00 (lunas) sesuai STS Nomor 2018.10301000.00008
tanggal 2 Mei 2018 Nomor validasi 2018PPBN010002289.1.
Atas rekomendasi tersebut, Penyedia Barang/Jasa pada Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan telah menindaklanjuti dari kelebihan pembayaran senilai
Rp87.236.120,00 telah disetor oleh PT KG senilai Rp87.235.600,00 ke rekening Kas
Daerah sesuai STS Nomor 01/STS/V/2018 tanggal 23 Mei 2018 Nomor validasi
2018PBRT020001154.
Atas rekomendasi tersebut, pelaksana pekerjaan pada Dinas Sumber Daya
Air telah menindaklanjuti dengan penyetoran ke rekening Kas Daerah senilai
Rp37.550.856,04 dengan rincian sebagai berikut:
a. Mandor HA telah melakukan penyetoran senilai Rp6.274.229,00 sesuai STS
Nomor 2018.1.03.10302301.007 tanggal 14 Mei 2018 Nomor validasi
2018PBRT020001096;
b. Mandor JS telah melakukan penyetoran senilai Rp6.074.883,00 sesuai STS
Nomor 2018.1.03.10302301.009 tanggal 14 Mei 2018 Nomor validasi
Rp2018PBRT020001094;
c. Mandor AH telah melakukan penyetoran senilai Rp4.511.052,00 (lunas) sesuai
STS Nomor 2018.1.03.10302301.003 tanggal 4 Mei 2018 Nomor validasi
2018PBRT020001062;
d. Mandor JPP telah melakukan penyetoran senilai Rp2.783.964,00 (lunas) sesuai
STS Nomor 2018.1.03.10302301.010 tanggal 14 Mei 2018 Nomor validasi
2018PBRT020001095;
e. Mandor JL telah melakukan penyetoran senilai Rp4.090.020,00 (lunas) sesuai
STS Nomor 2018.1.03.10302301.006 tanggal 7 Mei 2018;
f. Mandor S telah melakukan penyetoran senilai Rp9.434.543,04 (lunas) sesuai STS
Nomor 2018.1.03.10302301.005 tanggal 7 Mei 2018 Nomor validasi
2018PBRT020001061;
g. Mandor AJS telah melakukan penyetoran senilai Rp4.382.165,00 sesuai STS
Nomor 2018.1.03.10302301.008 tanggal 14 Mei 2018 Nomor validasi
2018PBRT020001093.1.
3.4. Kelebihan Pembayaran Gaji Pegawai Tidak Tetap (PTT) pada Dinas
Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Senilai Rp40.800.000,00
Pembayaran Gaji PTT dilakukan secara transfer (non cash) ke masing-
masing rekening PTT oleh Bendahara Pengeluaran Dinas Perhubungan berdasarkan
SP2D LS Bendahara yang dicairkan ke rekening bendahara. Jumlah pengajuan
pembayaran Gaji dan Tunjangan PTT berdasarkan listing yang dikeluarkan oleh
Badan Kepegawaian Daerah (BKD). Badan Kepegawaian Daerah (BKD) mulai
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 61
menerapkan absen handkey sehingga secara otomatis absensi dari masing-masing
PTT akan terinput secara online ke dalam sistem e-absensi.
Pada Tahun 2017 BPK telah melakukan pemeriksaan atas Pendapatan dan
Belanja Daerah. Laporan Hasil Pemeriksaan atas pemeriksaan tersebut telah
diterbitkan pada tanggal 31 Oktober 2017 dengan No. 19/LHP/XVIII.JKT-
XIII.JKT.3/10/2017. Dalam LHP tersebut memuat temuan pemeriksaan dengan judul
Pelaksanaan Pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai Tidak Tetap pada Dinas
Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Tidak Sesuai Ketentuan dan Terdapat Kelebihan
Pembayaran Minimal Senilai Rp1.263.837.625,00.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas pelaksanaan pembayaran Gaji PTT pada
Dinas Perhubungan (September-Desember 2017 ) diketahui masih terdapat enam
orang PTT yang tidak aktif yang masih dibayarkan gajinya. Hal tersebut
mengakibatkan adanya kelebihan pembayaran atas gaji PTT yang tidak aktif bekerja
senilai Rp40.800.000,00 dengan rincian sebagaimana tabel berikut:
Tabel 3.4.1. Rincian PTT Tidak Aktif
No. Nama NPTT Unit Kerja Berdasarkan Surat Perintah
Tugas Terakhir
Pembayaran Gaji Bulan Jumlah Kelebihan
Pembayaran (Rp)
Agustus (Rp) September
(Rp)
1 Ir 09.12187 Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara 3.400.000,00 3.400.000,00 6.800.000,00
2 Mhm 09.12226 Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat 3.400.000,00 3.400.000,00 6.800.000,00
3 Dzl 09.11830 Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur 3.400.000,00 3.400.000,00 6.800.000,00
4 Dd 09.13435 Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat 3.400.000,00 3.400.000,00 6.800.000,00
5 Nps 09.12727 Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat 3.400.000,00 3.400.000,00 6.800.000,00
6 MR 09.11832 Unit Pengelola Terminal Angkutan Jalan 3.400.000,00 3.400.000,00 6.800.000,00
Jumlah 20.400.000,00 20.400.000,00 40.800.000,00
Kepala Sub Bagian Kepegawaian Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta
menyatakan selama bulan Agustus dan September 2017 masih terdapat pembayaran
gaji kepada enam orang PTT meskipun yang bersangkutan tidak pernah hadir senilai
Rp40.800.000,00 dan sampai sekarang belum ada pengembalian ke rekening Kas
Daerah.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Gubernur DKI Jakarta:
a. Nomor 92 Tahun 2012 tentang Pegawai Tidak Tetap pada:
1) Pasal 15 Ayat (6) huruf j yang menyatakan bahwa jenis hukuman disiplin
berat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, dijatuhkan bagi
pelanggaran terhadap: j. tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari kerja secara
berturut-turut tanpa alasan yang sah atau tidak masuk kerja selama 15 (lima
belas) hari kerja tidak terus menerus dalam 1 (satu) bulan tanpa alasan yang
sah;
2) Pasal 24 yang menyatakan bahwa untuk tertib administrasi PTT perlu
dilakukan pengelolaan terhadap dokumen kepegawaian masing-masing PTT
oleh BKD;
b. Nomor 152 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Gubernur
Nomor 92 Tahun 2012 Tentang Pegawai Tidak Tetap pada Pasal 8 ayat (1) huruf
a dan b yang menyatakan bahwa terhadap ketidakhadiran PTT berlaku
pemotongan TPP sebagai berikut:
1) Potongan per hari atas ketidakhadiran tanpa keterangan yang sah sebesar 5%
(lima persen) dari batas maksimal bruto yang diterima;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 62
2) Potongan per hari atas ketidakhadiran karena izin sebesar 2,5% (dua koma
lima persen) dari batas maksimal bruto yang diterima;
c. Nomor 270 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan
pada:
1) Pasal 10 ayat (3) huruf g, h, j, dan l yang menyatakan bahwa Subbagian
Kepegawaian mempunyai tugas:
a) huruf g, melaksanakan kegiatan pembinaan, pengendalian dan evaluasi
disiplin pegawai Dinas Perhubungan;
b) huruf h, menghimpun, mengolah, menyajikan dan memelihara data,
informasi dan dokumen kepegawaian;
c) huruf j, melaksanakan monitoring, pembinaan, pengendalian,
pengembangan dan pelaporan kinerja dan disiplin pegawai;
d) huruf l, menyiapkan dan memproses administrasi pengangkatan,
pemindahan dan pemberhentian pegawai dalam dan dari jabatan”.
2) Pasal 42 ayat (3) huruf d yang menyatakan bahwa Subbagian Tata Usaha
mempunyai tugas: d. melaksanakan pengelolaan kepegawaian Suku Dinas
Perhubungan Kota Administrasi”;
d. Nomor 332 Tahun 2016 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pengelola Terminal Angkutan Jalan pada Pasal 7 ayat (3) huruf h yang
menyatakan bahwa Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang Unit Pengelola Terminal
Angkutan Jalan;
Permasalahan tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran Gaji Pegawai
Tidak Tetap Dinas Perhubungan senilai Rp40.800.000,00.
Hal tersebut disebabkan:
a. Kepala UKPD dan Kepala Subbagian Kepegawaian lalai dalam melaksanakan
monitoring, pembinaan, pengendalian, pengembangan dan pelaporan kinerja dan
disiplin PTT;
b. Atasan langsung masing-masing PTT lalai dalam mengawasi kinerja
bawahannya.
Atas permasalahan tersebut, Sekretaris Dinas Perhubungan menyatakan
sependapat dengan temuan BPK dan menjelaskan bahwa:
a. Pada awal tahun 2017, Kepala Subbagian Kepegawaian baru menangani PTT
setelah sebelumnya menjabat di Subbagian Umum namun dalam tahun yang
sama pula Kepala Subbagian Kepegawaian sudah menginventarisir dan
memonitoring administrasi PTT yaitu salah satunya dengan diterbitkannya SK
Pemberhentian PTT bermasalah sebanyak 18 orang pada tahun 2017;
b. Penganggaran gaji PTT berada di Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan
user id tidak diberikan ke UKPD sehingga sedikit kesulitan dalam melakukan
pengawasan terhadap PTT yang sebagian besar bertugas di lapangan.
BPK merekomendasikan Gubernur Provinsi DKI Jakarta melalui Kepala
Dinas Perhubungan agar Kepala UKPD dan Kepala Sub Bagian yang menangani PTT
untuk mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran PTT tersebut sebesar
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 63
Rp40.800.000,00 dan menyetorkan ke rekening Kas Daerah serta menyampaikan
bukti setor ke BPK.
3.5. Pelaksanaan Pengadaan Petugas Operasional Penanggulangan Kebakaran Kota
Administrasi Jakarta Selatan Tidak Sesuai Ketentuan
Pada APBD Tahun Anggaran (TA) 2017, Suku Dinas Penanggulangan
Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Selatan Provinsi DKI
Jakarta (Sudin Gulkarmat Jaksel) mendapatkan alokasi anggaran untuk Program
Peningkatan dan Pengelolaan Kantor Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
dengan Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Petugas Operasional Penanggulangan
Kebakaran sebesar Rp2.157.731.147,00 dengan realisasi sebesar Rp1.599.163.500,00
atau 74,11% dari anggaran. Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggran (DPA)
Sudin Gulkarmat Jaksel Nomor 563/DPA/2017 tanggal 3 Januari 2017 diuraikan
secara detil perlengkapan petugas operasional yang akan diadakan sebagaimana
disajikan dalam Tabel 3.5.1
Tabel 3.5.1. Uraian Pengadaan Perlengkapan Petugas Operasional dalam DPA
No. Peralatan dan Spesifikasi Jumlah Harga Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 = (3) x (4)
1. Katrol
Tekel, Panjang rantai 5 meter, Kapasitas 3 ton, rantai terbuat dari baja
3 unit 2.145.000,00 6.435.000,00
2. Alat Pelindung Pernafasan Personil Masker khusus personil, bahan epdm hypoallergenic visor bebas kabut, tahan dengan kimia, pandangan lebih luas, tahan terhadap goresan bukti pmma (kaca) dengan 180deg - Single filter face mask - 5 point head harness - Double sealing frame encures comfortable and tight fit - Approved to EN 136, CE Marking
470 buah 2.178.000,00 1.023.660.000,00
3. Dummy Pasir
Boneka Peraga berbahan kulit gelap
2 buah 5.000.000,00 10.000.000,00
4. Cicin Kait Bahan Alumunium alloy dilengkapi sekrup pengaman standar Eropa - Mayor Axis Strength : 28kN - Minor Axis Strength : 7kN - Open Gate Strength : 8kN
30 buah 703.087,00 21.092.610,00
5. Figur Eight Bahan Alumunium alloy standar Eropa - Strength : 30kN - Rope Diameter : 8 – 13 mm
15 buah 699.292,00 10.489.380,00
6. Sarung Tangan Luncur
Bahan Kevlar ukuran : M, L, XI, Meet to CE EN3888
21 pasang 1.533.180,00 32.196.780,00
7. Sepatu Boot Electrical insulting fireman, jenis konstruksi : karet vulkanis atas dan sole, last/ sole patern : vsv/ njv, and apos : Recommendation structural fire fighting, general fire rescue, bush fire fighting 1. Line Material
- Gain extra heat insulation from non-woven Polyaramide textile with excellent flame retardant property
- Extra comfort with soft fittig lining 2. Upper Construction:
- Flame retardant upper with heat insulation - Reinforced rubber upper
470 pasang 1.425.000,00 669.750.000,00
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 64
No. Peralatan dan Spesifikasi Jumlah Harga Jumlah (Rp)
1 2 3 4 5 = (3) x (4)
- Waterproof - High Visibility with black and yellow contrast
3. Sole/ Heel - Fuel oil resistant sole suitable for inimical environment - Slip resistant vulcanized rubber outsole - Excellent abrasion resistant for extra durability
4. Steel Midsole - Non-corrosive stainless steel - Withstands pin & sharp objects
5. Chemical Resistant - Sole & Upper – Resistant towards mild acids and
alkalis 6. Finishing :
- Lacquer coating for weather protection
8 Pakaian Coverall (penangan lebah)
Pakaian satu kesatuan baju dan celana menjadi satu, terbuat dari bahan PVC berlapis serat rajutan polyester, tahan air dan tahan lama, tahan terhadap zat asam dan bahan kimia lain, dijahit dengan frequently sewing, alat pelindung kepala (hood), lengan panjang
5 Stel 3.100.000,00 15.500.000,00
9 Pry Axe with Metal Cutting Claw
Metal cutting claw cuts sheet metal steel shaft for added strength, locking device, rubber device, rubber sleeve over hendle provides a no slip grip
21 unit 8.000.000,00 168.000.000,00
10 Sarung tangan
Terbuat dari bahan plastic kuat (PVC/Nitrille Neoprene) atau sejenis, tahan terhadap zat asam
5 Pasang 890.000,00 4.450.000,00
Sub Total 1.961.573.770
PPN 196.157.377
Total 2.157.731.147
Untuk merealisasikan kegiatan tersebut, Kepala Sudin Gulkarmat Jaksel
selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) telah menetapkan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) untuk melaksanakan Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Petugas
Operasional Penanggulangan Kebakaran. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner
Estimate disusun oleh PPK dan ditetapkan sebesar Rp1.731.975.229,00 sudah
termasuk PPN dan keuntungan perusahaan.
Hasil pemeriksaan atas DPA dan HPS tersebut menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan item pekerjaan yang dimuat dalam DPA dengan yang dibuat dalam HPS.
Di dalam DPA, terdapat item pekerjaan dummy pasir senilai Rp10.000.000,00 dan
Pry Axe with Metal Cutting Claw senilai Rp168.000.000,00 namun pada saat
penyusunan HPS barang tersebut tidak dilakukan survei. Berdasarkan hasil
wawancara dengan PPK pada tanggal 23April 2018 dijelaskan bahwa PPK tidak
melakukan survei atas barang-barang tersebut karena berdasarkan hasil pembicaraan
secara lisan antara KPA, PPK, dan Pejabat Pengadaan Sudin Gulkarmat Selatan
disepakati bahwa pengadaan kedua item barang tersebut tidak dilaksanakan karena
barang tersebut belum dibutuhkan. Berdasarkan pertimbangan tersebut, dummy pasir
dan Pry Axe with Metal Cutting Claw tidak dimasukkan ke dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK) sebagai item barang yang akan diadakan pada TA 2017.
Penetapan pelaksanaan pekerjaan Pengadaan Perlengkapan Petugas
Operasional Penanggulangan Kebakaran tersebut dilakukan dengan e-lelang
sederhana dengan metode pascakualifikasi satu file dengan menggunakan sistem
gugur. Kegiatan pengadaan tersebut dimenangkan oleh PT AKG dan ditunjuk sebagai
pelaksana pekerjaan sesuai perjanjian/kontrak Nomor 129/PBJ/VI/2017 tanggal 14
Juni 2017 dengan nilai pekerjaan senilai Rp1.600.335.000,00. Jangka waktu
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 65
penyelesaian pekerjaan selama 120 hari kalender terhitung mulai tanggal 14 Juni s.d
11 Oktober 2017. Pembayaran kegiatan tersebut telah dibayar lunas dengan Berita
Acara Serah Terima Pekerjaan (100%) Nomor 198/PBJ/VIII/2017 tanggal 24
Agustus 2017 dan SP2D Nomor 4 012196/SP2D/IX/2017 tanggal 11 September 2017
senilai Rp1.599.163.500,00. Nilai pekerjaan yang dibayarkan tidak sama dengan nilai
perjanjian/kontrak dikarenakan adanya Nota Kesepakatan antara Sudin Gulkarmat
Selatan dan PT AKG Nomor 211/PBJ/IX/2017 tanggal 5 September 2017 tentang
Surat Perjanjian/Kontrak Pengadaan Perlengkapan Petugas Operasional
Penanggulangan Kebakaran Sudin Gulkarmat Jaksel yang menyepakati bahwa PT
AKG bersedia menerima pembayaran senilai Rp1.599.163.163.500,00 dengan
perhitungan untuk tiga katrol hanya dibayarkan sesuai dengan RAB yaitu
Rp2.145.000,00 per item dari harga kontrak Rp2.500.000,00.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas proses kegiatan pengadaan tersebut
menunjukkan permasalahan sebagai berikut:
a. Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tidak berdasarkan harga pasar
Sebelum kegiatan pelelangan dilakukan, PPK terlebih dahulu menyusun
Harga Perkiraan Sendiri (HPS). HPS disusun antara lain dengan melakukan
survei harga pasar yaitu membandingkan dua sumber/harga yang berbeda
sehingga ditemukan harga yang wajar dengan kualitas barang yang baik sehingga
daerah tidak dirugikan. Hasil penjelasan PPK dan staf Seksi Sarpras Sudin
Gulkarmat Jaksel pada tanggal 5 April 2018 diketahui bahwa dalam menyusun
HPS, PPK mengambil harga yang terendah dari harga pembanding yang
didapatkan yang ditetapkan sebagai HPS.
Survei harga tersebut dilakukan oleh PPK dan Staf Seksi Sarpras dan tidak
terdapat tim survei dan juga surat tugas untuk melakukan survei pasar terkait
penyusunan HPS. Survei tersebut dilakukan salah satunya dengan mendatangi
sejumlah toko di LTC Glodok, namun atas pelaksanaan survei tersebut tidak
dibuat dokumentasi. Selain itu, dilakukan survei harga melalui toko online yang
menyediakan alat pemadam kebakaran yaitu bukalapak.com, tokopedia.com,
monotaro.id, onsight-adventure.com, esemessafety.com, safetyandrescue.co.id,
alatpemadamkebakaran.co, e-katalog.lkpp.go.id dan aliexpress.com. Berdasarkan
survei harga melalui toko online tersebut, PPK kemudian melakukan konfirmasi
harga dan stok yang tersedia kepada beberapa penyedia namun tidak
terdokumentasikan. Sedangkan untuk barang berupa alat pelindung pernapasan,
survei dilakukan dengan meminta pricelist melalui email kepada PT DJ pada
tanggal 6 April 2017.
Berdasarkan riwayat HPS yang disusun oleh PPK diketahui bahwa
terdapat dua item barang yaitu pakaian Coverall (penangan lebah) dan sarung
tangan yang survei harganya hanya diperoleh dari satu tempat serta tidak terdapat
pembanding. Lebih lanjut diketahui untuk pakaian Coverall (penangan lebah) dan
sarung tangan (penangan lebah) tersebut harga pembentuk HPS diperoleh dari
satu sumber yaitu melalui situs www.aliexpress.com yang merupakan toko online
internasional. Hasil penelusuran atas dokumentasi survei harga pada situs
www.aliexpress.com tersebut diketahui bahwa untuk pakaian Coverall tersebut
diperoleh harga US $189.00 (dengan kurs tanggal 18 April 2017 sebesar 1
USD=Rp13.365,00) atau setara Rp2.525.985,00. Namun berdasarkan pada saat
dilakukan survei, barang tersebut sudah tidak tersedia di toko online tersebut.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 66
Sedangkan untuk sarung tangan (penangan lebah) diperoleh harga US $8.50
(dengan kurs tanggal 18 April 2017 sebesar 1 USD=Rp13.365,00) atau setara
Rp113.602,00. Berdasarkan hasil wawancara dengan PPK pada tanggal 23 April
2018 diketahui bahwa survei atas pakaian Coverall dan sarung tangan (penangan
lebah) tersebut dilakukan pada toko online luar negeri karena hasil pencarian
melalui internet tidak ada penyedia dari Indonesia.
b. Persyaratan teknis lelang terindikasi sulit dipenuhi
Berdasarkan dokumen KAK Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Petugas
Operasional Penanggulangan Kebakaran menunjukkan bahwa terdapat
persyaratan-persyaratan teknis yang harus dipenuhi penyedia, antara lain:
1) Memiliki surat dukungan dari agen/agen tunggal/distributor/ distributor
tunggal pemegang merek yang dilengkapi dengan surat penunjukan sebagai
agen/agen tunggal/distributor/distributor tunggal pemegang merek dari pabrik
untuk barang Alat Pelindung Pernapasan dan Sepatu Boot;
2) Surat Pernyataan Jaminan Keaslian Barang dari agen/agen
tunggal/distributor/ distributor tunggal pemegang merek yang dilengkapi
dengan surat penunjukan sebagai agen/agen tunggal/distributor/distributor
tunggal pemegang merek dari pabrik untuk barang Alat Pelindung
Pernapasan dan Sepatu Boot;
3) Melampirkan Surat Pernyataan Jaminan Purnajual selama 6 (enam) bulan
dari agen/agen tunggal/distributor/distributor tunggal pemegang merek yang
dilengkapi dengan surat penunjukan sebagai agen/agen
tunggal/distributor/distributor tunggal pemegang merek dari pabrik untuk
barang Alat Pelindung Pernapasan dan Sepatu Boot;
4) Melampirkan copy ISO 9001:2008 atau yang lebih tinggi/baru dari agen/agen
tunggal/distributor/distributor tunggal pemegang merek yang dilengkapi
dengan surat penunjukan sebagai agen/agen tunggal/distributor/distributor
tunggal pemegang merek dari pabrik untuk barang Alat Pelindung
Pernapasan dan Sepatu Boot;
5) Melampirkan copy sertifikat OHSAS 18001:2007 atau yang lebih tinggi/baru
dari agen/agen tunggal/distributor/distributor tunggal pemegang merek yang
dilengkapi dengan surat penunjukan sebagai agen/agen
tunggal/distributor/distributor tunggal pemegang merek dari pabrik untuk
barang Alat Pelindung Pernapasan dan Sepatu Boot;
Lebih lanjut diketahui bahwa sertifikasi ISO dan OHSAS tersebut tidak
berkaitan secara langsung terhadap kualitas produk/barang yang dihasilkan.
Sertifikasi ISO 9001:2008 merupakan standar internasional untuk sistem
manajemen mutu/kualitas yang menetapkan persyaratan-persyaratan dan
rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen mutu. ISO
9001:2008 bukan merupakan standar produk karena tidak menyatakan
persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah produk barang atau
jasa. Sedangkan OHSAS 18001:2007 merupakan standar internasional untuk
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bertujuan untuk
mengelola aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada setiap proses kerja
di tempat kerja. Berdasarkan hasil wawancara dengan PPK tanggal 23 April 2018
diketahui bahwa pencantuman persyaratan teknis terutama adanya ISO
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 67
9001:2008 dan OHSAS 18001:2007 tersebut merupakan pertimbangan dari PPK
dan Tim Penyusun HPS agar memperoleh barang yang berkualitas.
c. PT AKG tidak layak ditetapkan sebagai Pemenang Lelang
1) Terdapat keikutsertaan beberapa penyedia barang/jasa yang patut
diduga dalam satu kendali
a) Adanya penggunaan IP address yang sama oleh ketiga penyedia pada
saat memasukkan dokumen penawaran
Hasil pemeriksaan terhadap penggunaan IP address untuk mengakses
LPSE diketahui bahwa terdapat IP address yang digunakan secara
bersama oleh calon penyedia pada saat memasukkan dokumen
penawaran yaitu PT AKG, PT ACN, dan PT AYN dengan rincian
sebagaimana disajikan pada Tabel 3.5 2. Tabel tersebut menunjukkan
bahwa ketiga perusahaan yang mengajukan penawaran menggunakan IP
address yang sama pada tanggal pengajuan penawaran dan pada beberapa
tanggal lain pada waktu pelelangan berjalan. Atas hal tersebut patut
diduga terdapat indikasi pengaturan lelang
Tabel 3.5.2. Penelusuran Akses Peserta Lelang Pada LPSE
IP Address Tanggal
Penggunaan IP Peserta Lelang
IP Address Tanggal
Penggunaan IP Peserta Lelang
110.136.32.205 30/05/2017 08:38 PT ACN 114.124.233.154 28/05/2017 16:59 PT ACN
30/05/2017 12:21 PT ACN 28/05/2017 17:01 PT AYN
30/05/2017 15:44 PT ACN 28/05/2017 16:57 PT AKG
31/05/2017 10:04 PT ACN 28/05/2017 19:09 PT AKG
31/05/2017 11:24 PT ACN
30/05/2017 15:51 PT AYN 180.252.152.219 27/04/2017 11:49 PT ACN
31/05/2017 10:16 PT AYN 27/04/2017 11:35 PT AYN
31/05/2017 11:14 PT AYN 27/04/2017 9:49 PT AKG
30/05/2017 08:37 PT AKG 27/04/2017 9:55 PT AKG
30/05/2017 10:12 PT AKG 27/04/2017 10:37 PT AKG
30/05/2017 11:42 PT AKG 27/04/2017 11:26 PT AKG
30/05/2017 12:14 PT AKG
30/05/2017 12:51 PT AKG
30/05/2017 12:58 PT AKG
30/05/2017 15:31 PT AKG
30/05/2017 15:50 PT AKG
30/05/2017 15:59 PT AKG
30/05/2017 16:29 PT AKG
30/05/2017 18:39 PT AKG
30/05/2017 19:37 PT AKG
30/05/2017 19:39 PT AKG
30/05/2017 19:48 PT AKG
31/05/2017 09:50 PT AKG
31/05/2017 09:58 PT AKG
31/05/2017 14:19 PT AKG
31/05/2017 14:26 PT AKG
31/05/2017 15:30 PT AKG
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 68
b) Terdapat kesamaan kesalahan pengetikan dan format penulisan dalam
dokumen penawaran
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen penawaran dari calon penyedia
yang diunduh dari situs www.lpse.dki.jakarta.go.id diketahui bahwa terdapat
kesalahan pengetikan dan format penulisan yang sama dalam surat
penawaran yang diunggah oleh PT AKG, PT AYN, dan PT ACN ke LPSE
untuk mengikuti pelelangan Pengadaan Perlengkapan Petugas Operasional
Sudin Gulkarmat Jaksel. Beberapa kesamaan kesalahan pengetikan dan
format penulisan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
(1) Adanya kesamaan kesalahan pengetikan pada surat penawaran yang
diajukan oleh PT AKG, PT ACN dan PT AYN
(a) Kesalahan pengetikan tanda koma (,) setelah kata Yth pada surat
penawaran yang diunggah ke SPSE oleh tiga peserta lelang yaitu PT
AYN, PT ACN dan PT AKG;
(b) Ketidakkonsistenan pengetikan tanda titik koma (;) pada akhir
kalimat rincian dokumen penawaran teknis yang sama dalam surat
penawaran PT AYN, PT ACN dan PT AKG
i) Huruf d., Memiliki Surat Dukungan dari agen/agen tunggal/
distributor/distributor tunggal pemegang merek yang dilengkapi
dengan surat penunjukan sebagai agen/agen
tunggal/distributor/distributor tunggal pemegang merek dari
pabrik untuk barang Alat Pelindung Pernapasan Personil [.;]
ii) Huruf e., Surat Pernyataan Jaminan Keaslian Barang dari agen/
agen tunggal/distributor/distributor tunggal pemegang merek
untuk barang Alat Pelindung Pernapasan Personil dan Sepatu
Boot [.;]
iii) Huruf f., Melampirkan Surat Pernyataan Jaminan Purnajual
selama 6 (enam) bulan dari agen/agen tunggal/distributor/
distributor tunggal pemegang merek untuk barang Alat
Pelindung Pernapasan Personil dan Sepatu Boot [.]
(2) Adanya kesamaan format penulisan nomor surat penawaran PT AKG dan
PT AYN
Surat penawaran yang diunggah PT AKG pada tanggal 30 Mei 2017
dengan nomor 099/AKG-SPH/V/2017 mempunyai kesamaan format
dengan surat penawaran yang diunggah PT AYN dengan nomor
020/AKG-SPH/V/2017
2) PT AKG tidak dapat memenuhi persyaratan dukungan dari agen untuk
barang sepatu Harvik
Berdasarkan Surat Pokja B UPPBJ Jakarta Selatan Nomor 10.08.JS
B/PP/-054/VI/2017 tanggal 9 Juni 2017 ditetapkan PT AKG sebagai pemenang
lelang Pengadaan Perlengkapan Petugas Operasional Penanggulangan Kebakaran
Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan. Penetapan pemenang tersebut berdasarkan hasil
evaluasi atas administrasi, teknis, harga dan kualifikasi yang dilakukan oleh Tim
Pokja JS.B-UPPBJ Jaksel. Hasil evaluasi penawaran yang dilakukan Tim Pokja
JS B-UPPBJ Jaksel tersebut dituangkan dalam Berita Acara Evaluasi Penawaran
Nomor 10.03.JS B/BA.Ev.Pnwrn/-054/VI/2017 tanggal 7 Juni 2017 dengan hasil
sebagai berikut:
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 69
a) Berdasarkan pembukaan dokumen penawaran dihasilkan nama-nama peserta
pengadaan Perlengkapan Petugas Operasional yaitu PT AKG, PT AYN, dan
PT ACN;
b) Hasil evaluasi administrasi dinyatakan bahwa PT AKG, PT AYN, dan PT
ACN lulus evaluasi administrasi;
c) Hasil evaluasi teknis dinyatakan bahwa satu penyedia yang lulus yaitu PT
AKG sedangkan PT AYN dan PT ACN tidak lulus dengan keterangan:
(1) PT AYN dinyatakan tidak lulus karena:
(a) Surat penunjukan sebagai distributor atau agen dari pabrik tidak
dilampirkan;
(b) Tidak melampirkan surat dukungan untuk barang yang diminta
dukungan;
(c) Sertifikat ISO series 9001:2008 (manajemen mutu) dari pabrik tidak
dilampirkan;
(d) Sertifikat OHSAS 18001:2007 dari pemberi dukungan tidak
dilampirkan;
(e) Kualifikasi perusahaan nonkecil;
(f) Domisili perusahaan habis masa berlakunya;
(g) SPT yang dilampirkan tahun 2015.
(2) PT ACN dinyatakan tidak lulus karena:
(a) Surat penunjukan sebagai distributor atau agen dari pabrik tidak
dilampirkan;
(b) Tidak melampirkan surat dukungan untuk barang yang diminta
dukungan;
(c) Sertifikat ISO series 9001:2008 (manajemen mutu) dari pabrik tidak
dilampirkan;
(d) Sertifikat OHSAS 18001:2007 dari pemberi dukungan tidak
dilampirkan.
d) Hasil evaluasi biaya dinyatakan bahwa PT AKG lulus karena harga tidak
melebihi HPS atau 92% dari HPS;
e) Hasil evaluasi kualifikasi menyatakan PT AKG telah memenuhi kualifikasi
dan diundang untuk pembuktian kualifikasi.
Hasil pemeriksaan atas dokumen kualifikasi PT AKG menunjukkan bahwa ada
beberapa persyaratan yang tidak dipenuhi untuk layak ditetapkan sebagai
pemenang:
a) PT GOS selaku pemberi dukungan item barang Sepatu Boot merek Harvik
bukan merupakan agen resmi
Hasil pemeriksaan dokumen yang dilampirkan oleh PT GOS dan
hasil konfirmasi kepada Sdr AW sebagai direktur PT GOS tanggal 6 April
2018 diketahui bahwa PT GOS tidak memiliki Surat Tanda Pendaftaran
sebagai Agen Barang Produksi Luar Negeri dari Dirjen Perdagangan Dalam
Negeri untuk barang merek Harvik. PT GOS hanya memiliki Letter of
Authorised Agent (LoA Agent) dari WHH PTE LTD yang merupakan
pedagang besar peralatan pemadam kebakaran dan peralatan safety yang
berkantor di Singapura. LoA Agent dari WHH PTE LTD tersebut
menyatakan bahwa IH (PT GOS) Indonesia merupakan agen resmi dari
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 70
WHH PTE LTD untuk memasarkan produk pemadam dan produk safety dari
WHH PTE LTD di wilayah Indonesia dengan merek diantaranya Harvik.
Kondisi yang telah diungkapkan di atas menunjukkan bahwa PT
GOS bukan merupakan agen resmi dari barang merek Harvik, sehingga
dukungan yang diberikan oleh PT GOS bukanlah Surat Dukungan dari
agen/distributor untuk barang Sepatu Boot merek Harvik sebagaimana
disyaratkan dalam KAK. Dengan demikian PT GOS tidak dapat memenuhi
persyaratan yang diwajibkan kepada penyedia, sehingga seharusnya PT AKG
sebagai penyedia yang didukung oleh PT GOS tidak lolos kualifikasi dan
tidak layak menjadi pemenang lelang kegiatan pengadaan perlengkapan
mobil penanggulangan kebakaran di Sudin Gulkarmat Jaksel.
b) UD GS selaku pemberi dukungan barang Sepatu Boot merek Harvik tidak
melampirkan Surat Jaminan Keaslian Barang, Surat Jaminan Purnajual serta
sertifikat ISO 9001:2008 dan OHSAS 18001:2007.
d. PT AKG sebagai Pemenang Lelang, hanya dipakai sebagai Perusahaan Bendera
sedang keseluruhan kegiatan pengadaan dikerjakan PT GOS-IH
Berdasarkan hasil pengakuan Sdr. Sat selaku Direktur PT AKG pada tanggal 4
April 2018 dijelaskan bahwa perusahaan yang bersangkutan hanya digunakan sebagai
perusahaan bendera yang dipinjam oleh Sdr. BMS melalui Sdr. Sud. Sebagaimana
telah disampaikan sebelumnya, bahwa Sdr. BMS adalah sebagai Marketing Project
dari PT GOS sedangkan Sdr. Sud adalah teman dari Sdr. BMS yang juga adalah
paman dari Sdr. Sat.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Sdr. Sat sama sekali tidak mengetahui
mengenai proses lelang dan Pengadaan Perlengkapan Petugas Operasional
Penanggulangan Kebakaran di Sudin Gulkarmat Jaksel. Segala proses terkait
pelelangan mulai dari proses pembuatan dokumen penawaran dan pemenuhan
kelengkapan lain yang dibutuhkan untuk dapat mengikuti pelelangan, serta peng-
upload-an dokumen tersebut ke LPSE seluruhnya dilakukan oleh Sdr. BMS. Sdr. Sat
sebagai Direktur PT AKG hanya dihubungi ketika diperlukan tandatangan dokumen
atas nama PT AKG seperti untuk dokumen penawaran yang sudah disiapkan oleh
Sdr. BMS. Untuk setiap informasi yang diterima melalui email PT AKG akan akan
diteruskan kepada Sdr. BMS untuk kemudian mempersiapkan segala hal yang
diminta oleh POKJA JS.B – UPPBJ Jakarta Selatan. Selain itu, untuk kegiatan ini
telah juga dibuka rekening baru atas nama PT AKG pada kantor BRI Cabang
Cibinong yang bersifat join account antara Sdr. Sat sebagai Direktur PT AKG dengan
Sdr. AW sebagai direktur PT GOS. Keseluruhan pembayaran dari kegiatan
pengadaan di Sudin Gulkarmat Jaksel ini diterima melalui rekening Bank BRI
Cabang Cibinong dengan Nomor 042101000653306. Atas pinjam bendera ini, Sdr.
Sat menerima fee sekitar 1% dari nilai kontrak atau sekitar ±Rp10 juta yang diterima
dari Sdr. Sud.
Dari hasil klarifikasi terhadap Sdr. Sud pada tanggal 5 April 2018 serta Sdr.
BMS tanggal 6 April 2018 dan Sdr. AW tanggal 9 April diketahui bahwa dari awal
Sdr. BMS memang merencanakan peminjaman bendera ini untuk ikut serta kegiatan
di Sudin Gulkarmat Jaksel. Hal itu dilakukan karena PT GOS bermaksud
memasarkan peralatan pemadam yang dimilikinya, akan tetapi tidak dapat mengikuti
pelelangan secara langsung, karena pada pelelangan mensyaratkan SIUP peserta
adalah kelas kecil, sementara SIUP yang dimiliki PT GOS adalah kelas menengah.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 71
Kemudian, melalui pertemanan dilakukan pinjam bendera PT AKG yang memiliki
SIUP kecil sesuai dengan persyaratan lelang. Atas pinjam bendera ini, Sdr. Sud
menerima fee sekitar 1% dari nilai kontrak atau sekitar ±Rp20 juta dan dari fee yang
diterima oleh Sdr. Sud sebesar Rp10 juta diberikankepada Sdr. Sat.
Pada proses selanjutnya, tim dari PT GOS, yaitu Sdr. BMS dan teman-
temannya yang menyiapkan segala persyaratan yang dibutuhkan, seperti membuat
dokumen penawaran, meng-upload dokumen penawaran ke LPSE, dengan
menggunakan nama PT AKG. Selain itu, tim dari PT GOS juga melakukan
pemesanan barang kepada distributor dan penyedia lain sesuai dengan kontrak.
Kondisi-kondisi yang telah diungkapkan pada poin diatas menunjukkan
adanya dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan Perlengkapan Petugas
Operasional Penanggulangan Kebakaran di Sudin Gulkarmat Jaksel sehingga
seharusnya PT AKG tidak layak ditunjuk sebagai pemenang dan pelaksana pekerjaan.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut antara lain:
a. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tidak berdasarkan survei harga pasar yang
memadai dan terindikasi tidak wajar;
b. Persyaratan teknis lelang terindikasi sulit dipenuhi;
c. PT AKG tidak layak ditetapkan sebagai Pemenang Lelang;
d. PT AKG selaku pemenang lelang hanya sebagai “perusahaan bendera”.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut menimbulkan kelebihan pembayaran
senilai Rp340.588.225,00. Nilai tersebut merupakan keuntungan dari selisih harga
yang dijual kepada Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan senilai Rp1.599.163.500,00
dengan harga perolehan yang telah dibayarkan oleh PT GOS kepada beberapa
supplier senilai Rp1.091.390.000,00 dikurangi PPN sebesar 10% atau senilai
Rp145.378.500,00 dan PPh sebesar 1,5% atau senilai Rp21.806.775,00. Rincian
keuntungan selisih harga tersebut sebagai berikut:
Tabel 3.5.3. Rincian Keuntungan dari Selisih Harga
No Nama dan Spesifikasi Barang Kuan-titas (Unit)
Selisih Keuntungan Pembayaran PT GOS (Rp)
Harga Satuan
(Kontrak)
Nilai SP2D
(sebelum PPh)
Harga Satuan
(Invoice)
Jumlah Invoice ke Supplier
Keuntungan dari Selisih
Harga
1 2 3 4 5 = (3x4) 6 7 = (3x6) 8 = (6-7)
1. Katrol 3 2.145.000,00 6.435.000,00 1.700.000,00 5.100.000,00 1.335.000,00
2. Alat Pelindung Pernafasan Personil (Draeger X-plore 6300)
470 2.000.000,00 940.000.000,00 1.400.000,00 658.000.000,00 282.000.000,00
3. Cicin Kait 30 300.000,00 9.000.000,00 280.000,00 8.400.000,00 600.000,00
4. Figure of Eight merk Camp 15 250.000,00 3.750.000,00 250.000,00 3.750.000,00 -
5. Sarung Tangan Luncur 21 600.000,00 12.600.000,00 340.000,00 7.140.000,00 5.460.000,00
6. Sepatu Boot merek Harvik (9687) 360 1.000.000,00 360.000.000,00 825.000,00 297.000.000,00 63.000.000,00
32 1.000.000,00 32.000.000,00 1.000.000,00 32.000.000,00 -
57 1.000.000,00 57.000.000,00 900.000,00 51.300.000,00 5.700.000,00
21 1.000.000,00 21.000.000,00 950.000,00 19.950.000,00 1.050.000,00
7. Pakaian Coverall (Penangan Lebah) 5 2.350.000,00 11.750.000,00 1.600.000,00 8.000.000,00 3.750.000,00
8. Sarung Tangan (Penangan Lebah) 5 50.000,00 250.000,00 150.000,00 750.000,00 (500.000,00)
Keuntungan dari selisih harga sebelum dikurangi PPh 362.395.000,00
PPh (1,5% x Nilai SP2D sebelum PPN atau Rp1.453.785.000,00) 21.806.775,00
Keuntungan dari selisih harga setelah dikurangi PPh 340.588.225,00
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 72
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Presiden Nomor 54 Taun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, pada:
1) Pasal 6 huruf c yang menyatakan bahwa para pihak yang terkait dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika tidak saling
mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibat
terjadinya persaingan tidak sehat;
2) Pasal 6 huruf f yang menyatakan bahwa para pihak yang terkait dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika: menghindari dan
mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam
pengadaan barang/jasa;
3) Pasal 66 ayat 7 yang menyatakan bahwa Penyusunan HPS dikalkulasikan
secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggung jawabkan
meliputi:
a) harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa dilokasi barang/jasa
diproduksi/diserahkan/dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya
Pengadaan Barang/Jasa;
b) informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan
Pusat Statistik (BPS);
c) informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi
terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;
d) daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor
tunggal;
e) biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan
mempertimbangkan factor perubahan biaya;
f) inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank
Indonesia;
g) hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan
instansi lain maupun pihak lain;
h) perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana
(engineer’s estimate);
i) norma indeks; dan/atau
j) informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan;
4) Pasal 83 Ayat (1) Kelompok Kerja ULP menyatakan bahwa
Pelelangan/Pemilihan Langsung gagal apabila, huruf (e) dalam evaluasi
penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat;
5) Pasal 118 ayat (1) huruf a yang menyatakan bahwa perbuatan atau tindakan
penyedia barang/jasa yang dikenakan sanksi adalah berusaha mempengaruhi
kelompok kerja ULP/Pejabat Pengadaan/pihak lain yang berwenang dalam
bentuk dan cara apapun, baik langsung maupun tidak langsung guna
memenuhi keinginannya yang brtentangan dengan ketentuan dan prosedur
yang telah ditetapkan dalam dokumen Pengadaan/Kontrak, dan/atau
ketentuan peraturan perundang-undangan;
6) Pasal 118 ayat (1) huruf b yang menyatakan bahwa perbuatan atau tindakan
penyedia barang/jasa yang dikenakan sanksi adalah melakukan
persekongkolan dengan penyedia barang/jasa lain untuk mengatur harga
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 73
penawaran di luar prosedur pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa sehingga
mengurangi/ menghambat/memperkecil dan atau meniadakan persaingan
yang sehat dan/atau merugikan orang lain;
7) Pasal 118 ayat (2) yang menyatakan bahwa perbuatan sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 dikenakan sanksi berupa:
a) sanksi administratif;
b) sanksi pencantuman dalam daftar hitam;
c) gugatan secara perdata; dan atau
d) pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang;
8) Pasal 118 ayat (3) yang menyatakan bahwa pemberian sanksi sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 huruf a, dilakukan oleh PPK/ULP/Pejabat Pengadaan
sesuai dengan ketentuan;
b. Penjelasan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun
2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada pasal 83 huruf e yang
menyatakan bahwa indikasi persekongkolan antar penyedia barang/jasa harus
dipenuhi sekurang-kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini:
1) Terdapat kesamaan dokumen teknis, antara lain metode kerja, bahan, alat,
analisa pendekatan teknis, harga satuan, dan/atau spesifikasi barang yang
ditawarkan (merek/tipe/jenis) dan/atau dukungan teknis;
2) Seluruh penawaran dari penyedia mendekati HPS;
3) Adanya keikutsertaan beberapa penyedia barang/jasa yang berada dalam satu
kendali;
4) Adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen penawaran, antara lain
kesamaan/kesalahan pengetikan, susunan, dan format penulisan;
5) Jaminan penawaran dikeluarkan dari penjamin yang sama dengan nomor seri
yang berurutan.
Kondisi di atas mengakibatkan kelebihan bayar senilai Rp340.588.225,00
(Rp362.395.000,00 - Rp21.806.775,00).
Hal tersebut disebabkan:
a. Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jaksel dan PPK kurang tertib dalam melaksanakan
kegiatan Pengadaan Perlengkapan Petugas Operasional Penanggulangan
Kebakaran TA 2017;
b. Pokja JS.B UPPBJ Jaksel lalai dalam melakukan pemilihan pemenang lelang
pekerjaan Pengadaan Perlengkapan Petugas Operasional Penanggulangan
Kebakaran; dan
c. PT AKG dan PT GOS terindikasi bekerjasama dalam lelang Kegiatan
Perlengkapan Petugas Operasional Penanggulangan Kebakaran dengan cara-cara
yang bertentangan dengan ketentuan.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan menyatakan sependapat dengan temuan BPK dan menjelaskan bahwa:
a. Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) diambil dari berbagai sumber yang
dapat dipertanggungjawabkan dan diambil harga terendah sebagai acuan;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 74
b. Sebagai bentuk evaluasi dan koreksi pada proses pelaksanaan pengadaan
barang/jasa di Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota
Administrasi Jakarta Selatan kedepannya akan lebih memperhatikan prinsip-
prinsip dan kaidah proses pengadaan barang/jasa;
c. Pemberian persyaratan untuk penyedia/agen tunggal/distributor/distributor
tunggal harus melampirkan fotokopi ISO dan OHSAS memang tidak berkaitan
langsung dengan kualitas produk/barang. Persyaratan tersebut dicantumkan untuk
mendapatkan penyedia yang bertanggung jawab terhadap produk dan
menghindari penyedia yang hanya mempunyai umur perusahaan yang pendek.
BPK merekomendasikan Gubernur agar menginstruksikan kepada:
a. Kepala Dinas Gulkarmat untuk:
1) Memberikan peringatan atau teguran sesuai ketentuan yang berlaku kepada
Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jaksel dan PPK yang kurang tertib dalam
melaksanakan kegiatan Pengadaan Perlengkapan Petugas Operasional
Penanggulangan Kebakaran;
2) Memerintahkan PPK menagih kelebihan bayar PT AKG dan PT GOS dan
menyetorkan ke Rekening Kas Daerah senilai Rp340.588.225,00 serta
menyampaikan bukti setor ke BPK;
3) Mengusulkan kepada Kepala BPPBJ untuk memproses PT AKG dan PT
GOS dimasukkan dalam Daftar Hitam sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Kepala BPPBJ untuk memberikan peringatan kepada Pokja JS.B UPPBJ
Jaksel yang lalai dalam melakukan pemilihan pemenang lelang.
4. Belanja Modal
4.1. Kegiatan Pembebasan Tanah untuk Pembangunan Embung Kebagusan Tidak
Sesuai Ketentuan
Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Dinas Sumber Daya Air (SDA)
Tahun Anggaran 2017 (audited) diketahui Belanja Modal Tanah dianggarkan senilai
Rp960.252.847.397,00 dengan realisasi senilai Rp437.937.584.992,00 atau 45,61%
dari anggaran. Dari realisasi sebesar tersebut, salah satunya direalisasikan untuk
kegiatan pembebasan tanah Embung Kebagusan senilai Rp56.080.000.000,00.
Kegiatan pengadaan tanah tersebut dilakukan oleh Unit Pengadaan Tanah (UPT) pada
Dinas SDA.
Hasil pemeriksaan atas dokumen kegiatan pembebasan tanah tersebut
menunjukkan jumlah bidang tanah yang dibebaskan adalah sebanyak lima bidang
tanah dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 4.1.1.
Tabel 4.1.1 Rincian Kegiatan Pengadaan Tanah Embung Kebagusan
No Pemilik
Bidang Tanah yang Dibebaskan Nilai Ganti Kerugian
(Rp) Nomor Surat Luas (m
2)
Alas Hak
1 Sdr. Fer 199/2017 2.772 Girik C No. 26 19.600.000.000,00
2 Sdr. SS 200/2017 1.155 SHM No.5150 8.430.000.000,00
3 Sdr. Fer 201/2017 1.850 Girik C No.2227 12.900.000.000,00
4 Sdr. Fer 202/2017 1.649 Girik C No.5326 11.500.000.000,00
5 Sdr. EVS 223/2017 500 SHM No.1830 3.650.000.000,00
Jumlah 56.080.000.000,00
Sumber: Salinan Gambar Keterangan Tanah dan Tanda Terima Uang Ganti Rugi
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 75
Pengadaan tanah untuk kepentingan umum diselenggarakan melalui tahapan
perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penyerahan hasil. Berdasarkan hasil
pemeriksaan atas proses kegiatan pembebasan lahan tersebut, mulai dari kegiatan
perencanaan s.d. penyerahan hasil menunjukkan permasalahan sebagai berikut:
a. Penetapan Lokasi Embung Kebagusan Dilakukan Sebelum Kajian Teknis
dan Tanpa Konsultasi Publik
Kegiatan pembangunan Embung Kebagusan, awalnya ditetapkan melalui
Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2018 Tahun 2013 tanggal 20
Desember 2013 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Embung di Kebagusan
RT 01/RW 03, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Kota
Administrasi Jakarta Selatan. Dalam keputusan tersebut tersebut memuat
informasi luasan trace adalah ±9.833 m2 dengan masa berlaku dua tahun dan
dapat diperpanjang untuk jangka waktu paling lama satu tahun.
Pada tahun 2013, unit yang melakukan permohonan atas penerbitan
lokasi pembebasan tanah untuk pembangunan embung tersebut adalah Bidang
Prasarana dan Sarana Jaringan Utilitas pada Dinas Pekerjaan Umum (PU).
Selanjutnya, terjadi perubahan SOTK di tahun 2015 sehingga Dinas PU menjadi
dua SKPD, yaitu Dinas Bina Marga dan Dinas Tata Air (sekarang menjadi Dinas
SDA). Berdasarkan hasil konfirmasi kepada Kepala Bidang dan staf pada Bidang
Prasarana dan Sarana Jaringan Utilitas pada Dinas PU tanggal 9 April 2018
dijelaskan bahwa:
1) Kegiatan pembebasan lahan untuk Embung Kebagusan dianggarkan pada
APBD Perubahan TA 2013 sebesar Rp18.000.000.000,00. Atas kegiatan
tersebut bukan merupakan usulan dari Bidang Prasarana dan Sarana Jaringan
Utilitas. Pada waktu itu, terkadang Bidang Prasarana dan Sarana Jaringan
Utilitas mendapatkan limpahan anggaran dari kegiatan di Dinas PU. Untuk
pengusulan anggaran atas embung tersebut, tidak diketahui siapa yang
mengusulkan (apakah usulan bidang langsung ataukah permohonan dari
warga). Kegiatan tersebut sudah dimasukkan dalam DPA Perubahan TA
2013 oleh Bidang Bina Program. Pada waktu itu, Bidang Bina Program
menyampaikan dokumen berupa peta informasi lokasi kegiatan yang akan
dibebaskan dan atas dokumen ini, karena sudah lama maka tidak diketahui
lagi dokumentasi arsipnya;
2) Karena kegiatan tersebut telah dianggarkan maka Bidang Prasarana dan
Sarana Jaringan Utilitas mengusulkan permohonan trace kepada Dinas Tata
Ruang (sekarang menjadi Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan
Pertanahan/Dinas CKTRP) dengan dilampirkan dengan peta informasi lokasi
kegiatan yang akan dibebaskan dari Bidang Bina Program. Selanjutnya,
dilakukan survei ke lapangan bersama dengan Dinas CKTRP untuk
menentukan titik sekeliling trace. Output-nya berupa penerbitan Peta Trace
dan peta ini yang dijadikan permohonan kepada Gubernur Provinsi DKI
Jakarta untuk Penetapan Lokasi tersebut;
3) Selanjutnya, di TA 2014 dianggarkan kembali kegiatan pembebasan lahan
tersebut dengan nilai yang telah dialokasikan oleh Bidang Bina Program
sebesar Rp23.000.000.000,00 namun tidak ada realisasi pembayaran.
Kegiatan yang ada di TA 2014 adalah kegiatan konsultan untuk melakukan
pekerjaan kajian teknis terkait pembebasan lahan untuk Embung Kebagusan
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 76
dan belum dibayarkan kegiatanya di TA 2014. Kegiatan kajian tersebut
dilakukan atas arahan dari Wakil Kepala Dinas PU dhi. Sdr. AJ bahwa untuk
prinsip kehatian-hatian meskipun telah diterbitkan Keputusan Gubernur
tentang penetapan lokasi, tetap harus dilakukan kajian terlebih dahulu;
4) Pada TA 2015, ketika terjadi perubahan SOTK menjadi dua SKPD, Kepala
Bidang Prasarana dan Sarana Jaringan Utilitas pada Dinas PU menjadi
Kepala UPT di Dinas Tata Air (sekarang menjadi Dinas SDA). Atas kegiatan
tersebut, tidak direalisasikan dan hanya terdapat alokasi anggaran untuk
pembayaran hutang kepada pihak ketiga dhi. konsultan yang mengerjakan
kajian teknis di tahun 2014. Namun, s.d. akhir 2015 atas utang tersebut tidak
terdapat realisasi pembayarannya;
5) Kegiatan publikasi rencana pembangunan Embung Kebagusan sesuai diktum
yang dimuat dalam Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2018
Tahun 2013 dilakukan setelah Penetapan Lokasi dan kegiatan publikasi ini
belum dilakukan baik di tahun 2013 maupun di tahun 2014;
6) Pada tahun 2013, Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 belum digunakan
sebagai pedoman dalam pengadaan tanah dan masih menggunakan Peraturan
Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum junto Peraturan Presiden Nomor
65 Tahun 2006 dan Peraturan Kepala BPN Nomor 3 Tahun 2007. Dalam
ketentuan tersebut, tidak mengatur secara spesifik terkait proses penerbitan
lokasi sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2012.
Hasil konfirmasi lebih lanjut kepada Dinas CKTRP yang disampaikan
secara tertulis oleh BPK pada tanggal 6 April 2018 dan telah disampaikan
penjelasan tertulisnya melalui surat Kepala Dinas CKTRP dijelaskan terkait
proses penerbitan trace tahun 2013 adalah sebagai berikut:
1) Dinas PU Provinsi DKI Jakarta bersurat kepada Dinas Tata Ruang Provinsi
DKI Jakarta melalui surat Nomor 10100/-1.711.37 tanggal 8 Oktober 2013
perihal Permohonan Penerbitan Trace yang memuat bahwa sehubungan
dengan kegiatan pembuatan embung di lima wiayah kota Program
Pengendalian Banjir dalam DPA SKPD PU TA 2013 dan menindaklanjuti
surat permohonan warga, serta mengingat waktu pelaksanaan anggaran tahun
2013 sudah hampir habis untuk percepatan pembuatan trace;
2) Dinas PU berkoordinasi dengan Dinas Tata Ruang dhi. Bidang Pengukuran
untuk melakukan pengukuran bersama;
3) Setelah dilakukan pengukuran, selanjutnya Bidang Perencanaan Prasarana
dan Sarana Kota pada Dinas Tata Ruang melakukan penggambaran trace
embung dengan mengacu kepada Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 1999
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Lembar Rencana Kota
(LRK);
4) Terbit trace embung Nomor 761/S/PPSK/DTR/XII/2013 yang disampaikan
oleh Kepala Dinas Tata Ruang kepada Kepala Dinas PU melalui surat
pengantar tanggal 3 Desember 2016 Nomor 616/-1.792.1 perihal Trace
Embung seluas ±9,833 m2 yang terletak di RT 001 RW 03 Kelurahan
Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Dalam surat tersebut memuat informasi yang perlu ditindaklanjuti, yaitu
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 77
menghubungi Biro Prasarana dan Sarana Kota Setda Provinsi DKI Jakarta
untuk pembuatan Surat Keputusan Gubernur perihal Penguasaan Trace
dimaksud, menghubungi Bidang Pengukuran dan Pemetaan Dinas CKTRP
untuk pematokan, sebelum pelaksanaan pembangunan agar berkoordinasi
dengan instansi terkait, dan melaksanakan pembangunan sesuai trace yang
ditetapkan oleh Dinas CKTRP.
Sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum yang mulai berlaku pada tanggal
diundangkan, yaitu tanggal 14 Januari 2012, memuat bahwa tahapan pengadaan
tanah antara lain tahapan perencanaan dan tahapan persiapan dengan uraian
sebagai berikut:
1) Dalam tahapan perencanaan, instansi yang memerlukan tanah membuat
perencanaan pengadaan tanah yang disusun dalam bentuk dokumen
perencanaan pengadaan tanah berdasarkan studi kelayakan;
2) Dalam tahapan persiapan pengadaan tanah, instansi yang memerlukan tanah
berdasarkan dokumen perencanaan pengadaan tanah melaksanakan:
a) Pemberitahuan rencana pembangunan disampaikan kepada masyarakat
pada rencana lokasi pembangunan, baik secara langsung maupun tidak
langsung;
b) Pendataan awal lokasi rencana pembangunan meliputi kegiatan
pengumpulan data awal Pihak yang Berhak dan Objek Pengadaan Tanah,
yang mana hasil dari pendataan awal tersebut digunakan sebagai data
untuk pelaksanaan konsultasi publik rencana pembangunan;
c) Konsultasi publik rencana pembangunan dilaksanakan untuk
mendapatkan kesepakatan lokasi rencana pembangunan dari Pihak yang
Berhak dengan melibatkan Pihak yang Berhak dan masyarakat yang
terkena dampak. Kesepakatan tersebut dituangkan dalam bentuk berita
acara kesepakatan;
d) Selanjutnya, atas dasar kesepakatan tersebut, instansi yang memerlukan
tanah mengajukan permohonan penetapan lokasi kepada gubernur.
Setelah penetapan lokasi, Pihak yang Berhak hanya dapat mengalihkan
hak atas tanahnya kepada instansi yang memerlukan tanah.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa dasar hukum yang
digunakan dalam penetapan lokasi yang dimuat dalam Keputusan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta Nomor 2018 Tahun 2013 diantaranya adalah Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2012. Selain itu, kegiatan studi kelayakan yang berupa
Kajian Teknis untuk Embung Kebagusan dilakukan pada tahun 2014, yang
pelaksanaannya dikerjakan oleh PT MSB. Selain itu, terdapat dua bidang tanah
yang belum direalisasikan sampai dengan akhir tahun 2017 dan berdasarkan hasil
konfirmasi kepada pemilik dua bidang tanah tersebut dhi. diwakilkan oleh Sdri.
MS pada tanggal 3 April 2018 dijelaskan bahwa dua bidang tanah tersebut adalah
milik Sdri. MS seluas 715 m2 dan Sdr. TMPS (suami dari Sdri. MS) seluas 716
m2. Ybs menjelaskan bahwa tidak pernah dihubungi baik lisan maupun tertulis
oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sampai dengan saat ini terkait adanya
rencana pembangunan embung di atas dua bidang tanah milik ybs dan suaminya.
Kondisi di atas menunjukkan bahwa penetapan lokasi Embung
Kebagusan yang diterbitkan pada tanggal 20 Desember 2013 ditetapkan sebelum
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 78
dilakukan kajian teknis dan tidak dilakukan konsultasi publik sebelum penetapan
lokasi pembangunan embung tersebut dengan maksud untuk mendapatkan
kesepakatan dari warga yang terkena trace pembangunan embung.
b. Proses Revisi Trace Tahun 2016 yang Mendasarkan Surat Permohonan
Warga yang Tidak Diyakini Keabsahannya
Pada tanggal 11 Maret 2016, Kepala UPT Dinas Tata Air (sekarang
menjadi Dinas SDA) mengajukan permohonan Perpanjangan dan Revisi
Keputusan Gubernur tentang penetapan lokasi kepada Kepala Biro Penataan Kota
dan LH Provinsi DKI Jakarta Nomor 168/-1.711.5. Permohonan tersebut
didasarkan atas Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2018 Tahun
2013 tanggal 20 Desember 2013 dan adanya permohonan dari Sdr. Dryn tanggal
25 Februari 2016 untuk menambahkan RT 01 dan RT 03 di RW 05 dengan
mengubah luas yang awalnya ±9.833 m2 menjadi ±15.000 m
2.
Selanjutnya, pada tanggal 31 Mei 2016, Kepala Dinas Tata Air (sekarang
menjadi Dinas SDA) mengajukan kembali permohonan Revisi Gambar Trace
kepada Kepala Dinas Penataan Kota (sekarang menjadi Dinas CKTRP) Nomor
7729/-1.711.37. Permohonan tersebut didasarkan atas Gambar Trace Nomor
No.761/S/PPSK/DTR/XII/2013 dan adanya permohonan dari Sdr. Dryn tanggal
25 Februari 2016 untuk menambahkan RT 02 di RW 03 dengan mengubah luas
yang awalnya ±9.833m2 menjadi ±15.000 m
2 dan melakukan pematokan.
Hasil pemeriksaan atas surat permohonan dari Sdr. Dryn tanggal 25
Februari 2016 menunjukkan bahwa Sdr. Dryn mengajukan permohonan
perubahan luas trace kepada Kepala Dinas Tata Air. Dalam surat tersebut, Sdr.
Dryn menyatakan setuju dengan kebijakan pembuatan embung/penampungan air
bersih di Kelurahan Kebagusan dan mendasarkan Keputusan Gubernur Provinsi
DKI Jakarta Nomor 2018 Tahun 2013 dengan rencana luas 9.833m2 menjadi
15.083 m2 supaya tanahnya ikut dibebaskan dengan bukti kepemilikan SHM
Nomor 1830.
Atas pengajuan surat permohonan dari Kepala Dinas Tata Air, Kepala
Dinas Penataan Kota meminta konfirmasi sesuai dengan surat Nomor 4333/-
1.792.1 tanggal 31 Agustus 2016 terkait persetujuan terhadap perbedaan luas dan
alamat lokasi yang dimohon. Terhadap lokasi yang dimohon, telah dilakukan
survei dengan luas lahan sebesar ±10.403 m2 sehingga terdapat perbedaan luas
sebesar ±4.597 m2 dari luasan permohonan sebesar ±15.000 m
2.
Kepala Dinas Tata Air memberikan konfirmasikan kepada Kepala Dinas
Penataan Kota dengan surat Nomor 14785/-1.792.1 tanggal 24 Oktober 2016
dengan memberikan penjelasan bahwa revisi luas yang diusulkan seluas ±15.000
m2 merupakan estimasi. Terhadap lokasi yang sudah diukur oleh Dinas Penataan
Kota seluas ±10.403 m2 sehingga terdapat perbedaan antara permohonan dengan
hasil survei seluas ±4.597 m2 maka mendasarkan hasil pengukuran tersebut maka
yang digunakan adalah luas hasil survei yaitu seluas ±10.403 m2.
Selanjutnya, Dinas Penataan Kota menerbitkan Peta Informasi Rencana
Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Embung Kebagusan dengan Nomor
199/S/PSR/DPK/XI/2016 tanggal 28 November 2016 dengan luas ±10.403 m2.
Dalam peta tersebut memuat keterangan antara lain agar Dinas Tata Air wajib
melakukan klarifikasi kepada unit terkait untuk memastikan tanah yang akan
dibeli bukan merupakan aset pemerintah dan sebelum pelaksanaan pembangunan
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 79
agar berkoordinasi dengan instansi terkait. Selain itu pernah diterbitkan Peta
Trace dengan Nomor 761/S/PPSK/DTR/XII/2013 dengan luas ±9.833 m2.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas bukti kepemilikan SHM Nomor 1830
menunjukkan bahwa tanah tersebut adalah milik Sdr. Dryt bukan Sdr. Dryn dan
hanya seluas 600 m2 dan bukan 15.083 m
2 sebagaimana diajukan dalam surat
permohonan ybs. Selain itu, dari hasil pemeriksaan atas SHM Nomor 1830
diketahui kepemilikan atas bidang tanah tersebut telah beralih dari Sdr. Dryn ke
Sdr. EVS sesuai dengan AJB Nomor 482/2015 tanggal 13 November 2015 dan
telah dicatatkan dalam SHM Nomor 1830. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa
dokumen pendukung tidak menunjukkan kondisi yang rill pada waktu pengajuan
surat permohonan di tanggal 25 Februari 2016.
Hasil konfirmasi kepada Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Wilayah II
TA 2017 pada UPT Dinas SDA tanggal 20 Maret 2018, atas kondisi tersebut
tidak dapat menjelaskannya. Pada saat menyusun draft surat permohonan
tersebut, atas perbedaan tersebut tidak dilakukan klarifikasi. Selanjutnya,
Kasatpel Wilayah II memberikan penjelasan secara tertulis pada tanggal 5 April
2018 terkait permohonan penambahan luas menjadi ±15.000 m2 diajukan dengan
alasan peningkatan kapasitas pengendali banjir dan agar bentuk trace menjadi
lebih simetris dan berbentuk. Mengenai perbedaan nama yang dicantumkan di
surat permohonan warga dengan nama yang dimuat dalam alas hak SHM Nomor
Nomor 1830 tidak mengetahuinya.
Konfirmasi lebih lanjut kepada Kepala UPT pada tanggal 9 April 2018
dan 11 April 2018 dijelaskan bahwa pengajuan permohonan revisi trace dan
penambahan luasan awal dari ±9.833 m2 menjadi ±15.000 m
2 tidak mempunyai
dasar perhitungannya dan hanya mempunyai dasar perhitungan untuk seluas 600
m2 sesuai dokumen alas hak milik Sdr. Dryt di SHM Nomor 1830. Pertimbangan
permohonan seluas tersebut adalah untuk peningkatan kapasitas pengendali
banjir dan bentuk trace menjadi lebih simetris dan berbentuk. Selain itu, pada
saat pengajuan trace menjadi ±15.000 m2 Sdr. YW (selaku anggota di Satpel
Wilayah II) berkoordinasi dengan Ketua RT setempat untuk meminta data
kepemilikan tanah dari warga yang diperkirakan terkena trace perubahan
bersamaan dengan proses permohonan penerbitan trace berjalan. Namun, s.d
penerbitan trace perubahan tersebut, data kepemilikan tanah dari warga yang
diperkirakan terkena trace perubahan belum diperoleh s.d. Sdr. YW menjalani
pensiun. Mempertimbangkan bahwa Dinas Penataan Kota tidak bersedia
melakukan pengukuran apabila tidak dilampirkan data pendukungnya maka trace
perubahan tidak sampai seluas ±15.000 m2 dan menerima hasil pengukuran trace
yang telah diterbitkan oleh Dinas Penataan kota, yaitu seluas ±10.403 m2.
Terkait dengan permohonan Sdr. Dryn dengan menggunakan alas hak
berupa SHM Nomor 1830 namun atas nama Sdr. Dryt dan permohonan luasan
dari 9.833 m2 menjadi 15.083 m
2 dijelaskan bahwa dokumen kepemilikan
tersebut diperoleh Sdr. YW dari Sdr. Par dan akan dilakukan penelitian pada saat
mengajukan permohonan pengukuran ke Kantor Pertanahan Kota Administrasi
Jakarta Selatan. Setelah dilakukan penelitian tersebut diketahui bahwa SHM
Nomor 1830 telah beralih nama sehingga dijadikan pedoman untuk pengukuran
peta bidang tanah. Adanya perbedaan nama yang dicantumkan dalam
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 80
suratpermohonan a.n. Sdr. Dryn dengan menggunakan alas hak berupa SHM
Nomor 1830 a.n. Sdr. Dryt tidak dapat dijelaskan s.d pemeriksaan berakhir.
c. Terdapat Realisasi atas Tiga Bidang Tanah yang Berada di Sub Zona H.2
yang Tidak Diijinkan untuk Kegiatan Pembangunan Embung (Kolam
Retensi) dan Sebagian Luasan dari Satu Bidang Tanah yang Terkena
Rencana Prasarana Jalan yang Tidak Dapat Diubah Peruntukannya
Berdasarkan Peta Informasi Zonasi yang diterbitkan oleh Dinas Penataan
Kota dengan Nomor 199/S/PSR/DPK/XI/2016 tanggal 28 November 2016
menunjukkan bahwa luasan rencana pembangunan Embung Kebagusan terletak
pada Sub Zona Rumah KDB rendah (R.9), Sub Zona Taman Kota/Lingkungan
(H.2), dan sebagian merupakan peruntukan rencana prasarana jalan. Selanjutnya
dilakukan mapping informasi sub zona tersebut dengan Gambar Keterangan
Tanah yang diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta
Selatan untuk lima bidang yang telah direalisasikan pembebasan tanahnya
dengan hasil sebagaimana disajikan pada Tabel 4.1.2
Tabel 4.1.2 Mapping Peruntukan Sub Zona
No. Pemilik Luas (m
2)
Nilai Ganti Kerugian
(Rp) Sub Zona/Peruntukan
1 Sdr. Fer 2.772 19.600.000.000,00 R.9 dan sebagian luasan berada dalam rencana prasarana jalan
2 Sdr. SS 1.155 8.430.000.000,00 R.9
3 Sdr. Fer 1.850 12.900.000.000,00 H.2
4 Sdr. Fer 1.649 11.500.000.000,00 H.2
5 Sdr. EVS 500 3.650.000.000,00 H.2
Sumber: Gambar Keterangan Tanah dan Peta Informasi RDTR Nomor 99/S/PSR/DPK/XI/2016
Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas klasifikasi kegiatan berdasarkan
RDTR tahun 2014, yaitu pada Lampiran VI Tabel 3 Pelaksana Kegiatan dalam
Sub Zona menunjukkan bahwa untuk kegiatan Pelayanan Umum berupa kolam
retensi di Sub Zona R.9 diijinkan (I), sedangkan Sub Zona H.2 tidak diijinkan
untuk kegiatan kolam retensi atau embung. Selain itu, sebagian luasan berada
dalam peruntukan rencana struktur ruang jalan. Selain itu, berdasarkan Lampiran
III-1 Gambar 29A Peta Zonasi Kecamatan Pasar Minggu menunjukkan bahwa
peruntukan sub zona sesuai RDTR adalah sebagian besar diperuntukkan sebagai
sub zona rumah KDB rendah (R.9) dan sebagian kecil untuk sub zona taman
kota/lingkungan (H.2). Sedangkan sub zona biru (B1) hanya sebagian kecil dan
berupa kali dan saluran. Kondisi di atas menunjukkan bahwa realisasi
pembebasan tanah untuk dua bidang tanah milik Sdr. Fer dan satu bidang tanah
milik Sdr. EVS, serta sebagian luasan dari bidang tanah milik Sdr. SS tidak
sesuai ketentuan karena pembebasan lahannya tidak sesuai dengan rencana kota.
Hasil konfirmasi secara tertulis oleh BPK kepada Dinas CKTRP pada
tanggal 6 April 2018 dan telah disampaikan penjelasan tertulisnya melalui surat
Kepala Dinas CKTRP dijelaskan antara lain:
1) Peta Informasi hanya menjelaskan lokasi rencana pembangunan di atas
rencana kota sesuai dengan Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana
Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi. Apabila pembangunan dilakukan
tidak sesuai dengan rencana kota, maka SKPD wajib melaporkan kepada
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 81
Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan selanjutnya dapat diusulkan perubahan
zonasi pada saat peninjauan kembali Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang
RDTR-PZ dalam jangka waktu lima tahun;
2) Zonasi merupakan bagian dari Peraturan Daerah sehingga perubahan zonasi
yang ada di dalam Peraturan Daerah harus mendapatkan pesetujuan DPRD
dan Kepala Daerah.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut diketahui terdapat surat yang disampaikan
oleh Kepala Dinas SDA kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1437/-
1.711.37 tanggal 18 Oktober 2017 perihal Laporan Rencana Embung di
Kebagusan RT 001 RW 03 Kelurahan Kebagusan yang memuat informasi antara
lain telah terbit Peta Informasi RDTR dan PZ Nomor 199/S/PSR/DPK/XI/2016
tanggal 28 November 2016 sebagai revisi dari Peta Informasi RDTR dan PZ
Nomor Nomor 761/S/PPSK/DTR/XII/2013 seluas ± 10.402,9 m2. Dalam laporan
tersebut tidak dicantumkan secara jelas bahwa terdapat bidang tanah yang tidak
sesuai dengan rencana kota, dhi. berada di sub zona H.2 yang tidak diijinkan
untuk kegiatan pembangunan embung atau kolam retensi. Dalam laporan
tersebut, pada paragraf terakhir memuat kalimat “Berkenaan dengan hal di atas,
dalam rangka peningkatan kapasitas pengendalian banjir di Provinsi DKI Jakarta,
saya mohon proses pembebasan tanah untuk Embung Kebagusan dapat saya
lanjutkan. Atas perhatian dan arahan untuk tindak lanjut, saya ucapkan terima
kasih”.
Konfirmasi lebih lanjut kepada Kepala UPT Dinas SDA pada tanggal 9
April 2018 dan 11 April 2018 dijelaskan bahwa pembangunan embung
disamping untuk pengendalian banjir juga diarahkan untuk fungsi lainnya
diantaranya untuk hijau penangkap air hujan, hijau lingkungan, taman
lingkungan, tempat rekreasi dan fungsi lainnya sebagai penyeimbang suhu udara.
Dalam pembangunan embung tidak seluruhnya berupa genangan, namun
disediakan juga fasilitas penunjang lainnya di lingkungan areal embung. Selain
itu, kegiatan tersebut tetap dilaksanakan karena mendasarkan Keputusan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2018 Tahun 2013 terkait penetapan lokasi
pembangunan Embung Kebagusan dan mendasarkan atas RPJMD 2012 s.d 2017
yang memuat antara lain peningkatan kapasitas pengendali banjir, peningkatan
kapasitas luasan tanah untuk pembangunan prasarana dan sarana pengendali
banjir.Terkait laporan yang disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta, Kepala
UPT menjelaskan bahwa tidak terdapat disposisi berupa ijin prinsip dari
Gubernur Provinsi DKI Jakarta untuk kelanjutan pelaksanaan pengadaan tanah.
Laporan tersebut hanya berupa laporan dan tidak memerlukan jawaban ijin dari
Gubernur untuk proses kelanjutannya.
Sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 82 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
terkait pengadaan tanah yang luasnya tidak lebih dari lima hektar (5 Ha)
mengatur bahwa dalam Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah didasarkan
pada antara lain Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) serta Rencana Detail
Tata Ruang dan Peraturan Zonasi (RDTR-PZ). Kondisi di atas menunjukkan
bahwa pengadaan tanah yang telah direalisasikan tidak sepenuhnya memedomani
ketentuan karena terdapat bidang tanah yang tidak sesuai dengan rencana kota
yang dimuat di RDTR-PZ Tahun 2014.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 82
d. Tidak Semua Bidang Tanah pada Rencana Lokasi untuk Pembangunan
Embung Kebagusan Efektif untuk Pembangunan Embung Berdasarkan
Hasil Kajian Teknis
Hasil pemeriksaan lebih lanjut diketahui pada tahun 2014 telah dilakukan
kegiatan Kajian Teknis untuk Embung Kebagusan yang pelaksanaannya
dikerjakan oleh PT MSB dengan metode penunjukkan langsung sesuai dengan
kontrak Nomor 28321/-1.711.37 tanggal 8 September 2017, jangka waktu
pelaksanaan kontrak selama satu bulan terhitung 8 September s.d. 7 Oktober
2014, dan nilai kontrak sebesar Rp46.000.000,00. Hasil pekerjaan tersebut
berupa Laporan Kajian Teknis dengan hasil sebagai berikut:
1) Lokasi rencana Embung Kelurahan Kebagusan layak digunakan sebagai
embung pengendali banjir;
2) Kesimpulan antara lain bahwa potensi embung sebagai pengendali banjir
menunjukkan relatif efektif untuk menunda waktu tiba dan puncak banjir di
daerah tangkapan hujan embung;
3) Rekomendasi antara lain bahwa berdasarkan hasil pengukuran menunjukkan
elevasi lahan eksisting di lokasi rencana embung sekitar +34 m dan
diperkirakan tidak jauh berbeda dengan elevasi lahan kawasan perumahan di
sebelah selatan lokasi rencana embung. Untuk meningkatkan efektifitas
embung bagi sistem pengendalian banjir, sebagian permukaan di sebelah
selatan perlu dibebaskan sehingga luas efektif embung dapat ditingkatkan.
Selain itu perlu dilakukan studi lanjutan untuk mengecek elevasi dasar sungai
Kali Sarua serta kapasitas eksisitingnya, dimana kali ini akan menjadi outlet
bagi rencana Embung Kebagusan. Lokasi rencana Embung kebagusan layak
digunakan sebagai embung pengendali banjir.
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik atas lokasi pembebasan tanah untuk
kegiatan pembangunan Embung Kebagusan pada tanggal 24 Januari 2018 yang
dilakukan bersama-sama antara BPK dengan kuasa pemilik dan pemilik tanah
yang telah dibebaskan, Dinas Sumber Daya Air, dan Ketua RT 01/RW 03
menunjukkan bahwa dari areal lahan yang telah dibebaskan, terdapat sebagian
lahan yang berada di lokasi dengan kemiringan lahan yang cukup tinggi, yaitu
satu bidang tanah milik Sdr. SS seluas 1.155 m2 dan satu bidang tanah milik Sdr.
Fer seluas 2.772 m2. Apabila dihubungkan dengan embung sebagai kolam
retensi, maka seharusnya Embung berada di lokasi yang lebih rendah sehingga
dapat menampung air.
Konfirmasi lebih lanjut kepada tenaga ahli yang digunakan oleh PT MSB
dalam paket pekerjaan Kajian Teknis untuk Embung Kebagusan pada tanggal 1
April 2018 dijelaskan bahwa:
1) Apabila embung dianalogikan sebagai kolam retensi maka embung ketika
musim kemarau harus kering dan ketika musim hujan akan berfungsi
menampung air hujan;
2) Berdasarkan peta kontur yang dihasilkan diketahui luasan atas rencana
embung adalah seluas 0,98 Ha. Hasil analisa atas peta kontur, delineasi
daerah tangkapan hujan, analisis hidrografi banjir di lokasi rencana embung,
dan analisis profil hidrografi di hilir embung menunjukkan bahwa luasan
efektif dari embung adalah sekitar 0,39 Ha dari area yang dialokasikan
sebesar 0,98 Ha. Luasan efektif embung yang relatif kecil didasarkan atas
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 83
topografi setempat, dimana lahan yang relatif datar di Tepi Kali Sarua
dengan elevasi +34 m hanya mencapai 40% dari kawasan yang dialokasikan
untuk embung. Sedangkan 60% dari sisa luasannya berupa lahan dengan
kemiringan yang cukup tinggi sehingga tidak cocok untuk dikembangkan
menjadi embung, namun dapat digunakan untuk kawasan terbuka hijau.
Informasi ini telah dimuat dalam Laporan Hasil Kajian Teknis Embung
Kebagusan;
3) Untuk sisa luasan 60% tidak semuanya dapat digunakan sebagai sarana
pendukung langsung atas rencana pembangunan embung. Sarana pendukung
embung langsung hanya berupa jalan inspeksi (dengan asumsi lebar jalan
inspeksi adalah ±2,75 m) dan spill way (pelimpah). Sarana pendukung
langsung tersebut tidak harus dengan menambah luasan area embung, namun
dapat menggunakan areal 40% tersebut. Selain itu, sisa seluas 60% tersebut
dapat digunakan untuk yang tidak berkaitan langsung dengan embung.
Misalnya untuk buffer zone/Ruang Terbuka Hijau (RTH). Luasan RTH dapat
lebih luas dari sisa seluas 60% tersebut, namun yang dihitung hanya sebesar
60% dari 0,98 Ha karena mendasarkan pada penugasan yang diberikan seluas
0,98 Ha;
4) Rekomendasi dari hasil kajian untuk melakukan studi lanjutan dalam rangka
mengukur elevasi dasar sungai Kali Sarua serta kapasitas eksistingnya
dengan maksud agar dapat menentukan level dasar embung (paling bawah
embung) dan level mercu pelimpah (paling atas embung) ketika akan
dilakukan pembangunan konstruksi embung. Kegiatan studi lanjutan ini
merupakan bagian dari pekerjaan DED dan bukan pekerjaan dari kajian awal
yang telah dilakukan.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut dengan cara melakukan mapping data
hasil kajian teknis dengan Gambar Keterangan Tanah atau Peta Bidang, Peta
Informasi Rencana Detail Tata Ruang Embung Kebagusan Nomor
761/S/PPSK/DTR/XII/2013 dan Nomor 199/S/PSR/DPK/XI/2016, dokumen
realisasi, serta hasil konfirmasi kepada pemilik tanah yang belum dibebaskan
menunjukkan bahwa bidang tanah yang masuk dalam areal efektif embung seluas
0,39 Ha dari 0,98 Ha yang dialokasikan adalah dengan hasil sebagaimana
disajikan pada Tabel 4.1.3.
Tabel 4.1.3 Mapping Areal Efektif Embung
No. Pemilik Luas (m2)
Realisasi Pembebasan
Termasuk dalam Areal Embung Efektif
1 Sdr. Fer 2.772 TA 2017 Tidak
2 Sdr. SS 1.155 TA 2017 Tidak
3 Sdr. Fer 1.850 TA 2017 Ya
4 Sdr. Fer 1.649 TA 2017 Ya
5 Sdr. EVS 500 TA 2017 Tidak termasuk areal yang dilakukan kajian teknis pada tahun 2014
6 Sdri. MS 715 Belum dibebaskan
Ya
7 Sdr. TMPS 716 Belum dibebaskan
Ya
Sumber: Hasil Mapping menggunakan tiga data dan hasil konfirmasi
Konfirmasi lebih lanjut kepada Kepala UPT Dinas SDA pada tanggal 9
April 2018 dan 11 April 2018 dijelaskan bahwa seharusnya hasil kajian tersebut
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 84
menjadi pertimbangan pada waktu pembebasan. Terkait dengan hasil kajian
tersebut diakui oleh Kepala UPT baru membaca hasil kajiannya beberapa hari
yang lalu (setelah diskusi dengan BPK pada tanggal 9 April 2018). Meskipun
demikian, atas kegiatan pembebasan tanah tersebut tetap akan direalisasikan
pembebasan tanahnya karena lokasi yang dimaksud masuk trace baik di trace
awal tahun 2013 maupun trace revisi tahun 2017.
Kajian teknis atas studi kelayakan diperlukan dalam rangka penyusunan
dokumen perencanaan tanah yang akan digunakan sebagai pedoman dalam
pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan. Kondisi di atas menunjukkan
bahwa kegiatan pelaksanaan pembebasan tanah untuk pembangunan Embung
Kebagusan tidak memedomani sepenuhnya atas hasil studi kelayakan atau kajian
teknis yang telah dihasilkan oleh konsultan dhi. PT MSB sehingga atas tanah
yang telah dibebaskan tidak dapat seluruhnya digunakan untuk pembangunan
Embung Kebagusan.
e. Adanya Peralihan Kepemilikan setelah Penetapan Lokasi Diterbitkan
Hasil pemeriksaan atas riwayat kepemilikan tanah atas lima bidang yang
telah dibebaskan berdasarkan dokumen bukti kepemilikan dan wawancara
dengan pemilik/kuasa pemilik tanah tanggal 14 Maret 2018 menunjukkan kondisi
sebagai berikut:
1) Tiga bidang tanah milik Sdr. Fer
a) Girik C Nomor 26 seluas 2.772 m2
Girik C Nomor 26 telah ditingkatkan status kepemilikannya
menjadi SHM Nomor 11082 per tanggal 28 September 2017 a.n. Sdr.
Fer. Pada saat dilakukan pengukuran bidang tanah, penerbitan Surat
Keterangan Tanah (SKT) oleh Kantor Pertanahan Kota Administrasi
Jakarta Selatan, dan penilaian atas bidang tanah diketahui alas hak atas
bidang tanah tersebut masih berupa Girik C atau tanah milik adat.
Hasil pemeriksaan atas riwayat bidang tanah tersebut berupa
AJB Nomor 297/2017 tanggal 21 Agustus 2017 dihadapan Notaris VNR,
SH., M.Kn menunjukkan bahwa bidang tanah dimaksud merupakan Girik
C Kohir Nomor 26 persil 100 Blok D.III seluas 2.783 m2 milik alm.
Sdr. NM yang memberikan Kuasa Menjual kepada Sdr. AD sebagai
penjual dan Sdr. Fer sebagai pembeli dengan nilai transaksi sebesar
Rp6.055.808.000,00.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sdr. Fer disampaikan
bahwa transaksi tersebut terjadi pada tahun 2014 dari Kuasa Menjual Sdr.
AD sebagai perantara, namun atas transaksi jual beli tersebut Sdr. Fer
tidak memegang dokumen AJB dan dokumen tersebut tidak diketahui
keberadaannya. Dokumen AJB yang disampaikan oleh Sdr. Fer kepada
Dinas Sumber Daya Air pada waktu realisasi pada tahun 2017 adalah
AJB Nomor 297/2017 tanggal 21 Agustus 2017.
Selanjutnya, Sdr. Fer menyampaikan dokumen AJB tahun 2014
kepada BPK setelah pelaksanaan wawancara dengan BPK, yaitu AJB
Nomor 251/2014 tanggal 19 Agustus 2014 dihadapan Notaris VNR, SH.,
M.Kn. Informasi yang dimuat sama seperti AJB Nomor 297/2017 tanggal
21 Agustus 2017. Bidang tanah ini, selanjutnya dijual oleh Sdr. Fer
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 85
kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seluas 2.772 m2 dengan nilai
ganti kerugian sebesar Rp19.600.000.000,00.
b) Girik C Nomor 2227 seluas 1.850 m2
Girik C Nomor 2227 telah ditingkatkan status kepemilikannya
menjadi SHM Nomor 10352 per tanggal 28 September 2017 a.n. Sdr.
Fer seluas 1.850 m2. Pada saat dilakukan pengukuran bidang tanah,
penerbitan SKT oleh Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta
Selatan, dan penilaian atas bidang tanah diketahui alas hak atas bidang
tanah tersebut masih berupa Girik C atau tanah milik adat.
Hasil pemeriksaan atas riwayat bidang tanah tersebut berupa
AJB Nomor 298/2017 tanggal 21 Agustus 2017 dihadapan Notaris VNR,
SH., M.Kn menunjukkan bahwa bidang tanah dimaksud merupakan Girik
C No.2227 persil 98 Blok D.II seluas 1.970 m2 milik alm. Sdr. NM yang
memberikan Kuasa Menjual kepada Sdr. AD sebagai penjual dan Sdr.
Fer sebagai pembeli dengan nilai transaksi sebesar Rp4.286.720.000,00.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sdr. Fer disampaikan
bahwa transaksi tersebut terjadi pada tahun 2014 dari Kuasa Menjual Sdr.
AD sebegai perantara, namun atas transaksi jual beli tersebut Sdr. Fer
tidak memegang dokumen AJB dan dokumen tersebut tidak diketahui
keberadaannya. Dokumen AJB yang disampaikan oleh Sdr. Fer kepada
Dinas Sumber Daya Air pada waktu realisasi pada tahun 2017 adalah
AJB Nomor 298/2017 tanggal 21 Agustus 2017.
Selanjutnya, Sdr. Fer menyampaikan dokumen AJB tahun 2014
kepada BPK setelah pelaksanaan wawancara, yaitu AJB Nomor
252/2014 tanggal 19 Agustus 2014 dihadapan Notaris VNR, SH., M.Kn.
Informasi yang dimuat sama hampir sama seperti AJB Nomor 298/2017
tanggal 21 Agustus 2017, perbedaan hanya di informasi alas hak tanah
adalah persil Nomor 100 Blok D.III Kohir Nomor C.26 seluas 1.970 m2.
Bidang tanah ini, selanjutnya dijual oleh Sdr. Fer kepada Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta seluas 1.850 m2 dengan nilai ganti kerugian sebesar
Rp12.900.000.000,00.
c) Girik C Nomor 5326 seluas 1.649 m2
Hasil pemeriksaan atas riwayat bidang tanah tersebut berupa
AJB Nomor 298/2017 tanggal 21 Agustus 2017 dihadapan Notaris VNR,
SH., M.Kn menunjukkan bahwa bidang tanah dimaksud merupakan Girik
C 5326 persil 67 a dan 67 b Blok S.II seluas 2.283 m2 milik alm. Sdr.
NM yang memberikan Kuasa Menjual kepada Sdr. AD sebagai penjual
dan Sdr. Fer sebagai pembeli dengan nilai transaksi sebesar
Rp4.967.808.000,00.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Sdr. Fer disampaikan
bahwa transaksi tersebut terjadi pada tahun 2014 dari Kuasa Menjual Sdr.
AD sebegai perantara, namun atas transaksi jual beli tersebut Sdr. Fer
tidak memegang dokumen AJB dan dokumen tersebut tidak diketahui
keberadaannya. Dokumen AJB yang disampaikan oleh Sdr. Fer kepada
Dinas Sumber Daya Air pada waktu realisasi pada tahun 2017 adalah
AJB Nomor 298/2017 tanggal 21 Agustus 2017.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 86
Selanjutnya, Sdr. Fer menyampaikan dokumen AJB tahun 2014
kepada BPK setelah pelaksanaan wawancara, yaitu AJB Nomor
253/2014 tanggal 19 Agustus 2014 dihadapan Notaris VNR, SH., M.Kn.
Informasi yang dimuat sama hampir sama seperti AJB Nomor 298/2017
tanggal 21 Agustus 2017, perbedaan hanya di informasi alas hak tanah
adalah persil Nomor 100 Blok D.III Kohir Nomor C.26 seluas 1.970 m2.
Bidang tanah ini, selanjutnya dijual oleh Sdr. Fer kepada Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta seluas 1.649 m2 dengan nilai ganti kerugian sebesar
Rp11.500.000.000,00.
2) Satu bidang tanah milik Sdr. SS dengan alas hak berupa SHM Nomor 5150
seluas 1.155 m2
Alas hak berupa SHM Nomor 5150, pertama kali diterbitkan pada
tanggal 11 Nopember 1998 a.n. Sdr. AG seluas 1.338 m2. Selanjutnya, terjadi
peralihan kepemilikan dari Sdr. AG kepada Sdr. SS sesuai AJB Nomor
110/2015 tanggal 26 Oktober 2015 seluas 1.338 m2
dibuat dihadapan Notaris
EP.
Informasi yang dimuat dalam AJB tersebut menunjukkan penjual
adalah Sdr. H. Suh (Bandung) selaku Kuasa dari Sdr. AG dan pembeli adalah
Sdr. SS dengan nilai transaksi sebesar Rp1.873.200.000,00. Bidang tanah ini,
selanjutnya dijual oleh Sdr. SS kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
seluas 1.155 m2 dengan nilai ganti kerugian sebesar Rp8.430.000.000,00.
3) Satu bidang tanah milik Sdr. EVS dengan alas hak berupa SHM Nomor 1830
seluas 500 m2
Alas hak berupa SHM Nomor 5150 pertama kali diterbitkan pada
tanggal 11 Nopember 1998 a.n. Sdr. Dryt seluas 600 m2. Selanjutnya, terjadi
peralihan kepemilikan dari Sdr. Dryt kepada Sdr. EVS sesuai AJB Nomor
482/2015 tanggal 13 Nopember 2015 seluas 600 m2 dibuat dihadapan Notaris
VNR.
Informasi yang dimuat dalam AJB tersebut menunjukkan penjual
adalah Sdr. Dryt dan pembeli adalah Sdr. EVS dengan nilai transaksi adalah
sebesar Rp1.411.200.000,00. Bidang tanah ini, selanjutnya dijual oleh Sdr.
EVS kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seluas 500 m2 dengan nilai
ganti kerugian sebesar Rp3.650.000.000,00.
Hasil konfirmasi kepada Kepala Satuan Pelaksana II di UPT Dinas
SDA tanggal 20 Maret 2018 dijelaskan bahwa tidak melakukan pemeriksaan
sampai sejauh itu dan tidak bisa mengendalikan pemilik tanah untuk
mengalihkan tanahnya ke pihak lainnya. Konfirmasi lebih lanjut kepada
Kepala UPT Dinas SDA pada tanggal 9 April 2018 dijelaskan bahwa tidak
mengetahui adanya peralihan kepemilikan sejak penerbitan lokasi pertama
kali di tahun 2013. Apabila telah telah terbitkan penetapan lokasinya maka
seharusnya tidak diijinkan adanya peralihan kepemilikan tanpa seijin instansi
yang memerlukan tanah. Untuk kegiatan ini, mungkin karena di bawah lima
hektar (5 Ha) maka BPN tidak mempunyai data penetapan lokasinya
sehingga ketika ada permohonan balik nama kepemilikan di alas hak SHM
dan peningkatan SHM disetujui oleh BPN.
Kondisi yang telah diungkapkan di atas menunjukkan bahwa peralihan
kepemilikan setelah penerbitan lokasi tahun 2013 tersebut disebabkan karena
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 87
belum adanya sosialiasi kepada warga yang bidang tanahnya terkena rencana
pembangunan embung sehingga ada potensi peralihan bidang tanah kepada pihak
lain yang telah mengetahui rencana dimaksud. Meskipun berdasarkan hasil
konfirmasi kepada Sdr. Fer, Sdr. SS, dan Sdr. EP (selaku kuasa dari Sdr. EVS)
pada tanggal 14 Maret 2018 tidak mengakui jika telah mengetahui rencana
pembebasan tanah oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pembangunan
Embung Kebagusan.
f. Proses Inventarisasi Pihak yang Berhak dan Konsultasi Publik/Sosialisasi
Tidak Dilakukan Secara Memadai
Sebagaimana yang telah diungkapkan pada kondisi di poin a bahwa
penetapan lokasi melalui Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2018
Tahun 2013 tanggal 20 Desember 2013 tidak berdasarkan kesepatakan warga
yang terkena trace dan konsultasi publik juga tidak dilakukan sebelum dan
setelah keputusan penerbitan lokasi tersebut terbit. Selanjutnya, ketika penetapan
lokasi tersebut akan berakhir per 20 Desember 2016, Dinas SDA mengajukan
revisi trace dan luasan. Karena pengadaan tanah di bawah lima hektar tidak
mensyaratkan penetapan lokasi maka yang dilakukan permohonan revisi hanya
peta trace saja atau Peta Informasi RDTR dan PZ. Selanjutnya, atas permohonan
tersebut Dinas Penataan Kota (sekarang Dinas CKTRP) menerbitkan Peta
Informasi RDTR dan PZ Nomor 199/S/PSR/DPK/XI/2016. Terkait proses
terbitnya trace dimaksud telah diungkapkan rinciannya pada kondisi di poin b.
Berdasarkan penerbitan peta trace tersebut, Dinas SDA menyampaikan
permohonan berupa inventarisasi bidang tanah kepada Kepala Kantor Pertanahan
Kota Administrasi Jakarta Selatan melalui surat Nomor 5478/-1.711.37 tanggal
31 Maret 2017 dan pematokan trace sebagai dasar inventarisasi peta bidang tanah
kepada Kepala Dinas CKTRP melalui surat Nomor 15861/-1.711.37 tanggal 12
April 2017. Karena pengadaan di bawah lima hekter tidak mensyaratkan
penetapan lokasi, Kepala Dinas SDA menerbitkan Surat Keputusan Nomor 143
Tahun 2017 tanggal 14 Juni 2017 tentang Pengadaan Tanah untuk Pembangunan
Embung Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Administrasi
Jakarta Selatan seluas ±10.402,9 m2.
Atas permohonan Dinas SDA, Kantor Pertanahan Kota Administrasi
Jakarta Selatan menerbitkan Surat Keterangan Tanah atau peta bidang tanggal 26
Juli 2017 dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 4.1.4.
Tabel 4.1.4 Surat Keterangan Tanah (SKT)
No Pemilik Nomor Bidang No. SKT Luas (m2)
1 Sdr. Fer 10856 199/2017 2.772
2 Sdr. SS M.5150 200/2017 1.155
3 Sdr. Fer M.10352 201/2017 1.850
4 Sdr. Fer - 202/2017 1.649
5 Sdr. EVS M.1830 223/2017 500
6 Belum diketahui M.1824 Belum terbit Belum diketahui
7 Belum diketahui M.1832 Belum terbit Belum diketahui
Sumber: SKT dan Gambar Keterangan Tanah dari Kantor Pertanahan Kota Adm. Jaksel
Hasil konfirmasi kepada pihak terkait pada Kantor Pertanahan Kota
Administrasi Jakarta Selatan pada tanggal 21 Maret 2018 dijelaskan antara lain:
1) Untuk bidang tanah M.1824 dan M.1832 tidak dimohonkan oleh Dinas SDA.
Namun bidang tanah ini masuk dalam patok-patok batas disekeliling
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 88
hamparan tanah keseluruhan yang dibebaskan. Selain itu, pada waktu
membuat gambar yang diplot ke Peta Pendaftaran TM 3° atas dua bidang
tersebut tetap terploting karena alas haknya merupakan SHM. Untuk luasan
dua bidang tersebut berdasarkan hasil pengukuran digital adalah seluas 715
m2 untuk M.1824 dan 716 m
2 untuk M.1832. Selain itu, terkait dengan
perbedaan gambar ukur yang dimuat di SKT dengan trace dijelaskan bahwa
pengukuran dilakukan berdasar eksisting patok-patok yang ada dilokasi pada
saat pengukuran. Trace tetap menjadi perhatian, namun kondisi fisik di
lapangan, patok-patok yang ada, dan batas yang ditunjukkan oleh pemilik
yang menjadi dasar pengukuran bidang-bidang tanah di lapangan;
2) Terkait bidang tanah milik Sdr. SS, secara alas hak berupa SHM seluas
adalah 1.338 m2 namun hasil pengukuran hanya seluas 1.155 m
2 sehingga
terdapat selisih luas 183 m2. Perbedaan tersebut terjadi karena di atas tanah
seluas 183 m2 tersebut terdapat bangunan milik orang lain, makam, dan akses
jalan;
3) Terkait satu bidang tanah milik Sdr. Fer, secara alas hak berupa Girik C
seluas 2.283 m2 namun hasil pengukuran hanya seluas 1.649 m
2 sehingga
terdapat selisih seluas 643 m2. Perbedaan tersebut terjadi karena atas batas
yang ditunjukkan oleh pemilik pada saat pengukuran terdapat taman yang
dikuasai oleh Pihak Apartemen Kebagusan City sehingga pengukuran tidak
dapat dilakukan s.d. areal taman tersebut. Sedangkan untuk dua bidang tanah
seluas masing-masing 1.850 m2 dan 2.772 m
2 pada waktu pengukuran fisik
bidang tanah tersebut masih berupa alas hak Girik. Tidak ada perbedaan
antara alas hak dengan hasil pengukuran sehingga diterbitkan SKT untuk
bidang tanah ybs.
Berdasarkan peta bidang tersebut, Kepala Dinas SDA menginstruksikan
kepada Lurah Kebagusan pada tanggal 11 September 2017 untuk mengumumkan
peta bidang dimaksud di Kelurahan Kebagusan selama 14 hari kerja. Selanjutnya,
pada tanggal 19 September 2017, Kepala Dinas SDA menyampaikan
permohonan kepada Lurah Kebagusan melalui surat Nomor 12478/-1.711.37
tanggal 19 September 2017 perihal Sosialiasi/Konsultasi Publik, yang memuat
informasi antara lain agar segera dilakukan sosialiasi kepada warga sekitar yang
tanahnya terkena trace dan kegiatan sosialisasi/konsultasi publik tersebut
diselenggarakan pada tanggal 5 Oktober 2017 di Kelurahan Kebagusan.
Dari hasil konfirmasi kepada Ketua RT 01 RW 03 pada tanggal 3 April
2018 dijelaskan bahwa pada waktu kegiatan tersebut, belum mengetahui adanya
trace sehingga mengundang 10 warga (termasuk ybs) yang tinggal kira-kira
(estimasi) dekat dengan rencana lokasi pembangunan Embung Kebagusan. Pada
kegiatan sosialisasi tersebut dijelaskan trace-nya namun hanya di tampilkan di
depan dan tidak didistribusikan peta trace-nya dan disampaikan bahwa yang ada
bangunannya tidak terkena trace dan pembebasan tanah dengan harga nego.
Artinya bahwa 10 warga yang diundang di kegiatan sosialiasi tersebut bukan
warga yang tanahnya masuk dalam peta trace Embung Kebagusan. Materi
sosialiasi disampaikan oleh petugas dari Dinas SDA. Terkait dengan Sdr. Fer,
Sdr. SS, dan Sdr. EVS bukan termasuk yang diundang oleh Ketua RT karena
bukan warganya dan tidak berdomisili di rencana lokasi, termasuk Sdr. Sih.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 89
Hasil konfirmasi lebih lanjut kepada Kepala UPT Dinas SDA pada
tanggal 11 April 2018 dijelaskan antara lain:
1) Proses sosialisasi dilakukan oleh personil UPT di Satpel II. Ketika peta
bidang telah terbit, seharusnya semua pihak yang terkena trace telah terdata
sehingga ketika sosialisasi atas para pihak ini diundang oleh pihak Kelurahan
dan hasil konfirmasikan kepada personil UPT di Satpel Wilayah II dijelaskan
bahwa undangan sosialisasi diserahkan sepenuhnya kepada Kelurahan;
2) Kegiatan sosialisasi tersebut dilakukan setelah terbit peta bidang yang
seharusnya kegiatan tersebut dilakukan setelah kegiatan sosialisasi;
3) Sampai dengan saat ini, UPT belum mempunyai data para Pihak Berhak
selain yang telah kami realisasikan pembebasannya di TA 2017 dan dua
bidang tanah menurut informasi dari warga adalah milik keluarga Sih.
Namun kami belum menghubungi keluarga Sih. tersebut. Selain itu, terkait
bidang-bidang yang lain di lokasi trace tersebut, UPT belum mempunyai
datanya.
Sebagaimana yang telah diungkapkan pada kondisi poin a bahwa
berdasarkan hasil konfirmasi kepada pemilik dua bidang tanah tersebut dhi.
diwakilkan oleh Sdri. MS pada tanggal 3 April 2018 dijelaskan bahwa dua
bidang tanah tersebut adalah milik Sdri. MS dan Sdr. TMPS (suami dari Sdr.
MS). Ybs menjelaskan bahwa tidak pernah dihubungi baik lisan maupun tertulis
oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sampai dengan saat ini terkait adanya
rencana pembangunan embung di atas dua bidang tanah milik ybs dan suaminya.,
serta untuk saat ini belum bersedia melepasakan tanahnya untuk kepentingan
pembangunan rencana Embung Kebagusan. Selain itu, masih terdapat bidang-
bidang tanah yang belum terinventarisasi dan terdapat tanah yang masih sengketa
di bidang tanah milik Sdr. Fer.
Kondisi di atas menunjukkan bahwa sosialisasi atau konsultasi publik
tidak dilakukan secara memadai untuk mengetahui Para Pihak Berhak di lokasi
rencana pembebasan tanah tersebut. Hal ini dapat menimbulkan permasalahan
antara lain berupa penolakan dari warga yang terkena trace namun tidak
diberikan sosialisasi sebelumnya, dan adanya potensi peralihan kepemilikan
kepada pihak lain yang telah memiliki informasi atas kegiatan pembebasan tanah
di maksud.
g. Proses Penilaian Tanah oleh KJPP AKR Belum Sepenuhnya Memedomani
Standar Penilaian Indonesia
Berdasarkan laporan penilaian yang diterbitkan oleh KJPP AKR Nomor
Ref.0571710017AppAKR tanggal 17 Oktober 2017 diketahui Nilai Pasar atas
lima bidang tanah yang telah dilakukan penilaian adalah sebesar
Rp57.435.150.000,00 dengan rincian hasil penilaian sebagaimana disajikan pada
Tabel 4.1.5.
Tabel 4.1.5 Rincian Hasil Penilaian
No Pihak yang
Berhak
Tanah Nilai per m
2
(Rp/m2)
Total Kerugian Nilai Fisik
(Rp) Luas (m
2)
Alamat Alas Hak
1 Sdr. Fer 2.772 Kel. Kebagusan Girik C No. 26 7.250.000,00 20.097.000.000,00
2 Sdr. SS 1.155 Kel. Kebagusan SHM No.5150 7.550.000,00 8.720.250.000,00
3 Sdr. Fer 1.850 Kel. Kebagusan Girik C No.2227 7.100.000,00 13.135.000.000,00
4 Sdr. Fer 1.649 Kel. Kebagusan Girik C No.5326 7.100.000,00 11.707.900.000,00
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 90
No Pihak yang Berhak
Tanah Nilai per m2
(Rp/m2)
Total Kerugian Nilai Fisik
(Rp) 5 Sdr. EVS 500 Kel. Kebagusan SHM No.1830 7.550.000,00 3.775.000.000,00
Jumlah 57.435.150.000,00
Sumber: Laporan Penilaian dan Kertas Kerja Penilaian dari KJPP AKR
Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas laporan penilaian, kertas kerja
penilaian, dan hasil konfirmasi kepada KJPP AKR pada tanggal 27 Februari 2018
menunjukan beberapa permasalahan antara lain:
1) Pencantuman kalimat “Indikasi Nilai Pasar” pada paragraf terakhir dalam
Surat Pengantar. Berdasarkan hasil wawancara dijelaskan bahwa seharusnya
yang dimuat adalah “Nilai Pasar”, bukan “Indikasi Nilai Pasar”. Selain itu,
dalam Surat Pengantar tidak mencantumkan tanggal penilaian;
2) Asumsi Khusus yang dimuat dalam Bagian Ringkasan Eksekutif serta Bagian
1 Definisi dan Lingkup Penugasan mencantumkan bahwa KJPP AKR tidak
menerima daftar nominatif sehingga nama pemilik, status kepemilikan, dan
luas lahan berdasarkan surat keterangan tanah yang dikeluarkan oleh BPN
dan copy sertifikat dari Pemberi Tugas. Padahal berdasarkan wawancara
dijelaskan bahwa dalam penugasan dari Dinas Sumber Daya Air belum
mendapatkan surat representasi data, yang mana surat tersebut merupakan
bentuk komitmen dari pemberi tugas dhi. Dinas Sumber Daya Air bahwa
telah memberikan data yang benar;
3) Objek Penilaian yang dimuat dalam Bagian 1 Definisi dan Lingkup
Penugasan di poin 1.4 bahwa objek yang dinilai berdasarkan penugasan dari
pemberi tugas adalah tanah, bangunan, tanaman, dan benda yang berkaitan
dengan tanah. Namun hasil pemeriksaan atas objek penilaian yang telah
dilakukan adalah tanah kosong;
4) Pendekatan Penilaian yang dimuat dalam Bagian 1 Definisi dan Lingkup
Penugasan di poin 1.15 Pendekatan dan Metode Penilaian dan Bagian 3
Analisis Data dan Kesimpulan di poin 3.3 Implementasi Penggunaan
Pendekatan Penilaian bahwa Pendekatan Penilaian menggunakan Pendekatan
Pasar dan Pendekatan Biaya. Padahal objek penilaian adalah tanah kosong,
yang mana seharusnya pendekatan penilaian yang digunakan adalah
Pendekatan Pasar. Berdasarkan hasil wawancara dijelaskan bahwa mengakui
kesalahan pencantuman pendekatan penilaian. Namun demikian, dalam
proses penilaian telah mengunakan secara konsisten, yaitu Pendekatan Pasar;
5) Hasil analisa atas Penggunaan Tertinggi dan Terbaik pada Bagian 3 Analisis
Data dan Kesimpulan di poin 3.1 menunjukkan bahwa “Informasi yang
dimuat hanya gambaran umum dan tidak menunjukkan secara spesifik hasil
analisis HBU atas objek penilaian yang telah dilakukan serta tidak adanya
kesimpulan atas Penggunaan Tertinggi dan Terbaik atas bidang tanah yang
dinilai tersebut. Padahal, pendekatan penilaian yang digunakan adalah
pendekatan Pasar, dimana kesimpulan atas Penggunaan Tertinggi dan
Terbaik adalah hal yang fundamental harus dilakukan. Dengan mengetahui
Penggunaan Tertinggi dan Terbaik dari lokasi yang dinilai maka akan dapat
dijadikan pedoman dalam penentuan data pembanding yang akan digunakan;
6) Nilai tanah yang disajikan dalam Bagian 3 Analisis Data dan Kesimpulan di
poin 3.2 menunjukkan bahwa informasi data pembanding yang disajikan
hanya memuat secara umum dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
tanah tidak disajikan secara jelas dan akurat. Berdasarkan hasil wawancara
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 91
dijelaskan bahwa rincian atas data pembanding dan faktor penyesuaianya
memang tidak dimuat dalam laporan penilaian, namun informasinya dimuat
rinci dalam kerta kerja penilaian;
7) Hasil pemeriksaan atas kerja kerja penilaian menunjukkan faktor-faktor
penyesuaian penilaian terdiri atas lima faktor, yaitu lokasi, letak/posisi,
kondisi, kepemilikan, dan minat pasar. Hasil konfirmasi dijelaskan bahwa
lokasi menunjukkan alamat dan lebar jalan depan, kondisi menunjukan
kondisi tanah padat/tidak dan matang/tidak, letak/posisi menunjukkan letak
posisi tanah terhadap jalan, kepemilikan menunjukkan status legalitas tanah,
dan minat pasar menunjukkan kemudahan untuk dijual. Kondisi ini
menunjukkan bahwa lima faktor penyesuaian tidak ditetapkan secara spesifik
dan dapat berpotensi menimbulkan persepsi nilai yang berbeda-beda. Selain
itu, berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut atas prosentase faktor
penyesuainnya menunjukkan bahwa nilai prosentase penyesuaian masing-
masing data pembanding dengan objek yang dinilai berkisar antara 48 s.d.
51% lebih baik data pembanding. Kondisi ini menunjukkan bahwa data
pembanding tidak begitu setara dengan objek yang dinilai.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, pada:
1) Pasal 7 ayat (1) yang menyatakan bahwa “Pengadaan Tanah untuk
Kepentingan Umum diselenggarakan sesuai dengan: a. Rencana Tata Ruang
Wilayah; b. Rencana Pembangunan Nasional/Daerah; c. Rencana Strategis;
dan d. Rencana Kerja setiap Instansi yang memerlukan tanah”;
2) Pasal 13 yang menyatakan bahwa “Pengadaan Tanah untuk Kepentingan
Umum diselenggarakan melalui tahapan: a. perencanaan; b. persiapan; c.
pelaksanaan; dan d. penyerahan hasil”;
3) Pasal 15 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Dokumen perencanaan
Pengadaan Tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan
studi kelayakan yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan”;
b. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, pada:
1) Pasal 23 ayat (3) yang menyatakan bahwa “Jangka waktu rencana tata ruang
wilayah provinsi adalah 20 (dua puluh) tahun”;
2) Pasal 23 ayat (4) yang menyatakan bahwa “Rencana tata ruang wilayah
provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditinjau kembali 1 (satu) kali
dalam 5 (lima) tahun”;
c. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Tahun 2014
tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi, pada:
1) Pasal 6 yang menyatakan bahwa “Tujuan RDTR dan PZ untuk:
a) Ayat (1): terwujudnya kualitas ruang yang terukur sesuai standar teknis
dan arahan dalam RTRW 2030;
b) Ayat (2): terwujudnya tertib penyelenggaraan penataan ruang melalui
pengaturan intensitas kegiatan, keseimbangan dan keserasian peruntukan
lahan serta penyediaan prasarana yang maju dan memadai”;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 92
2) Pasal 9 yang menyatakan bahwa “Kedudukan RDTR dan PZ merupakan
ketentuan operasional RTRW 2030 yang mengatur pemanfaatan dan
pengendalian pemanfaatan ruang berdasarkan zona dan zub zona
peruntukan”;
3) Pasal 10 yang menyatakan bahwa “Jangka waktu RDTR dan PZ berlaku dua
puluh tahun sesuai yang diamanatkan peraturan perundang-undangan”;
4) Pasal 597 ayat (1) yang menyatakan bahwa “Pemerintah Daerah menyusun
PZ sebagai instrumen bagi SKPD, UKPD, dan instansi terkait dalam
pengendalian pemanfaatan ruang berdasarkan zona pemanfaatan ruang yang
dirinci ke dalam sub zona pemanfaatan ruang”;
5) Pasal 598 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Klasifikasi kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelompokkan sebagai berikut:
a) kegiatan diperbolehkan dengan kode I;
b) kegiatan diizinkan terbatas dengan kode T;
c) kegiatan diizinkan bersyarat dengan kode B;
d) kegiatan diizinkan terbatas dan bersyarat dengan kode TB; dan
e) kegiatan tidak diizinkan dengan kode X.
6) Pasal 599 ayat (1) yang menyatakan bahwa “Kegiatan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 598 ayat (2) berdasarkan zona pemanfaatan ruang
yang dirinci ke dalam sub zona dengan kode sub zona, sebagai berikut:
a) Huruf c: zona taman kota/lingkungan dan sub zona taman
kota/lingkungan dengan kode H.2;
b) Huruf n: zona perumahan KDB rendah dan zub zona perumahan KDB
rendah dengan kode R.9.
7) Pasal 599 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Klasifikasi zona dan sub zona
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun berdasarkan hierarki pola ruang
disajikan dalam Tabel-2 Kualitas Ruang yang terdapat pada Lampiran VI
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini”;
8) Pasal 599 ayat (3) yang menyatakan bahwa “Klasifikasi sub zona
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menjadi pedoman dalam kegiatan
pemanfaatan ruang di setiap kecamatan”;
9) Lampiran VI, Tabel 3 Pelaksanaan Kegiatan Dalam Sub Zona, yang
mencantumkan antara lain pada kolom Zona menunjukkan Zona Taman
Kota, Sub Zona Taman Kota/Lingkungan (H.2) dan kolom Kegiatan untuk
Kolam Retensi bertanda “X” yang artinya kegiatan tidak diijinkan;
10) Lampiran III-1 Peta Zonasi Kecamatan Pasar Minggu Kota Administrasi
Jakarta Selatan menunjukkan untuk wilayah di Kelurahan Kebagusan,
pemanfaatan ruang untuk Zona Perumahan KDB Rendah (R.9) mendominasi,
diikuti untuk Zona Perkantoran, Perdagangan, dan Jasa KDB Rendah,
sebagian kecil untuk Zona Jalur Hijau (H.2 dan H.5), dan hanya sedikit sekali
untuk Zona Terbuka Biru (B.1). Dalam peta terebut tidak mencantumkan
prosentase luasan;
d. Peraturan Gubernur Nomor 82 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengadaan Tanah
Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, pada:
1) Pasal 55 ayat (1) yang menyatakan bahwa “Penawaran tanah oleh masyarakat
selain diajukan langsung kepada Gubernur, dapat juga disampaikan kepada
Kepala SKPD/UKPD”;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 93
2) Pasal 55 ayat (2) Terhadap penawaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala SKPD/UKPD harus terlebih dahulu melakukan kajian awal yang
memuat informasi ringkas mengenai: a. kondisi dan status tanah; b.
kesesuaian dengan rencana tata ruang serta rencana detail tata ruang dan
peraturan zonasi; c. kesesuaian dengan kebutuhan SKPD/UKPD; dan/ atau d.
informasi pendukung lainnya”;
e. Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) 2016, pada:
1) Poin 4.0 Prinsip Dasar Etik pada huruf e yang menyatakan bahwa “Perilaku
Profesional: melaksanakan pekerjaan sesuai dengan Lingkup Penugasan yang
telah disepakati di dalam kontrak dan mengacu pada SPI”;
2) Poin 4.3 Kompetensi, pada:
a) 4.3.1 yang menyatakan bahwa Prinsip kompetensi mensyaratkan penilai
untuk bertindak sesuai dengan standar teknis dan profesional yang
berlaku saat memberikan layanan profesional”;
b) 4.3.4 yang menyatakan bahwa “Ketekunan meliputi tanggung jawab
untuk bertindak sesuai dengan Lingkup Penugasan, hati-hati, menyeluruh
dan tepat waktu”;
c) 4.3.8 Efisiensi dan Ketelitian, 4.3.8.3 yang menyatakan bahwa “Sebelum
penilaian dilaporkan, Lingkup Penugasan yang tertulis dan cukup rici
hendaknya sudah dipahami dan disetujui antara Pemberi Tugas dan
Penilai ntuk mencegah interpretasi yang berbeda”;
f. Standar Penilaian Indonesia (SPI) 2016, pada:
1) Konsep dan Prinsip Umum Penilaian (KPUP) pada poin 12.0 Penggunaan
Tertinggi dan Terbaik (Highest and Best Use – HBU)
a) 12.1 yang menyatakan bahwa “HBU didefinisikan sebagai penggunaan
yang paling mungkin dan optimal dari suatu aset, yang secara fisik
dimungkinkan, telah dipertimbangkan secara memadai, secara hukum
diijinkan, secara finansial layak, dan menghasilkan nilai tertinggi dari
aset tersebut”;
b) 12.2 yang menyatakan bahwa “Penggunaan yang tidak diijinkan secara
hukum atau tidak dimungkinkan secara fisik tidak dapat dianggap sebagai
HBU”;
c) 12.5 yang menyatakan bahwa “Konsep HBU merupakan hal yang
fundamental dan tidak terpisahkan dari estimasi Nilai Pasar”;
g. Petunjuk Teknis SPI 306 tentang Penilaian Terhadap Pengadaan Tanah Bagi
Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, pada Lampiran 4 Sistematika dan Isi
Laporan, yaitu:
1) Bagian I Pendahuluan poin ii Surat Pengantar yang menyatakan “Surat
seharusnya meliputi elemen antara lain Tanggal Penilaian dan opini nilai
(dalam angka dan huruf)”;
2) Bagian IV Analisis Data dan Kesimpulan, poin i Penggunaan Tertinggi dan
Terbaik yang menyatakan bahwa “Ke-4 kriteria yaitu secara legal, kelayakan
keuangan dan produktivitas maksimum dibahas dalam kaitannya dengan
properti yang dinilai. Pola penggunaan tanah, regulasi peruntukan,
profitabilitas dari pengembangan yang ada atau alternatif seharusnya dibahas
di dalam laporan”
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 94
3) Bagian IV Analisis Data dan Kesimpulan, poin ii Nilai Tanah yang
menyatakan bahwa “Pada bagian penilaian tanah di dalam laporan penilaian,
data pasar disajikan bersamaan dengan analisis data dan alasan yang
mengarah kepada opini nilai tanah. Faktor yang mempengaruhi nilai tanah
seharusnya disajikan dalam cara yang jelas dan akurat”;
h. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 147 Tahun 2017 tanggal 22
Januari 2017 tentang Kuasa Pengguna Anggaran pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah pada Diktum Kesembilan yang menyatakan bahwa “Tugas dan tanggung
jawab pengguna anggaran yang dapat dilimpahkan ke Kuasa Pengguna Anggaran
sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU huruf u yaitu mengawasi
pelaksanaan anggaran SKPD yang menjadi tanggung jawabnya;
i. Keputusan Kepala Dinas Sumber Daya Air Nomor 234 Tahun 2017 tanggal 16
Oktober 2017 tentang Penetapan PPK pada Pelaksanaan Kegiatan Perubahan
APBD Dinas Sumber Daya Air Provinsdi DKI Jakarta dan Suku Dinas Sumber
Daya Air Lima Kota Administrasi dan Suku Dinas Sumber Daya Air Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu pada Diktum KEDUA yang menyatakan bahwa
“PPTK memiliki tugas antara lain mengendalikan pelaksanaan kegiatan dan
melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan pada DIKTUM KEDUA yang
menyatakan bahwa “PPK memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain
mengendalikan pelaksanaan kontrak”;
j. Keputusan Kepala Dinas Sumber Daya Air Nomor 235 Tahun 2017 tanggal 16
Oktober 2017 tentang Penetapan PPTK pada Pelaksanaan Kegiatan Perubahan
APBD pada Diktum KEDUA yang menyatakan bahwa “PPTK memiliki tugas
antara lain mengendalikan pelaksanaan kegiatan dan melaporkan perkembangan
pelaksanaan kegiatan”;
k. Keputusan Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Nomor 23
Tahun 2017 tanggal 5 Januari 2017 tentang Penetapan Kepala Satuan Pelaksana
Unit Pengadaan Tanah Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta pada
Lampiran II angka II Satuan Pelaksana Pengadaan Tanah Wilayah II mempunyai
tugas antara lain mulai dari perencanaan s.d pengaman terhadap lahan/tanah yang
telah dibebaskan;
Permasalahan tersebut mengakibatkan:
a. Penetapan lokasi embung kebagusan belum sepenuhnya tepat sasaran karena
terdapat bidang tanah yang telah dibebaskan menurut kajian teknis tidak efektif
digunakan sebagai embung;
b. Terdapat bidang tanah yang seharusnya tidak dibebaskan karena tidak sesuai
RDTR dan PZ sehingga memerlukan waktu untuk pengusulan revisi sub zona
pada waktu melaksanakan pembangunan embung yang mana RDTR dan PZ
Tahun 2014 berlaku s.d tahun 2019 sehingga s.d tahun 2019, atas rencana lokasi
belum dapat dilakukan pembangunan embungnya dan tujuan pembebasan tanah
untuk pembangunan embung sebagai pengendali banjir belum dapat terealisasi;
c. Adanya potensi gugatan dari warga yang tidak dilakukan sosialisasi kesepakatan
terkait rencana embung Kebagusan dan peralihan kepemilikan kepada pihak yang
telah memiliki informasi rencana pembebasan tanah tersebut;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 95
d. Laporan penilaian oleh KJPP belum dapat diyakini sepenuhnya sehingga terdapat
potensi nilai yang dijadikan dasar musyawarah ganti kerugian dapat lebih tinggi
atau lebih rendah dari yang seharusnya.
Hal tersebut disebabkan oleh:
a. Kepala Dinas Sumber Daya Air selaku Pengguna Anggaran dan Kepala UPT
selaku PPK kurang optimal dalam melakukan pengendalian dan pengawasan atas
proses pengadaan tanah;
b. Ketua Satpel Wilayah II dan anggotanya tidak memahami proses pengadaan
tanah;
c. Penilai Publik AKR dalam melaksanakan pekerjaan penilaian belum
memedomani ketentuan yang diatur dalam KEPI dan SPI 2015.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas SDA menjelaskan hal-hal sebagai
berikut:
a. Sependapat terkait dengan tidak semua bidang tanah pada rencana lokasi untuk
pembangunan Embung Kebagusan efektif untuk pembangunan embung
berdasarkan hasil kajian teknis, terdapat peralihan kepemilikan setelah penetapan
lokasi diterbitkan, proses inventarisasi pihak yang berhak dan konsultasi
publik/sosialisasi tidak dilakukan secara memadai, dan proses penilaian oleh
KJPP belum sepenuhnya memedomani Standar Penilaian Indonesia. Atas
permasalahan tersebut akan menjadi catatan dalam merencanakan pembangunan
embung;
b. Terkait dengan proses penetapan lokasi tanah akan menjadi perhatian Dinas SDA
dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pengadaan tanah untuk selanjutnya;
c. Terkait dengan proses revisi trace tahun 2016 memang benar bahwa revisi luas
memang diusulkan seluas ±15.000 m2 agar lebih simeris, namun dalam
pengajuannya berkas pendukung trace hanya berupa SHM Nomor 1830 yang
seluas 600 m2 sedangkan sisa luas 4.569 tidak diketahui pemiliknya. Atas dasar
sertifikat tersebut selanjutnya Dinas Penataan Kota menerbitkan revisi trace
seluas ±10.403 m2. Atas kondisi tersebut ke depan akan lebih baik lagi;
d. Terkait realisasi atas tiga bidang tanah yag berada di Sub Zona H.2 yang tidak
diijinkan untuk kegiatan pembangunan embung bahwa lokasi rencana tersebut
diarahkan untuk multi fungsi dan terintegrasi dengan berbagai kebutuhan
masyarakat antara lain untuk pengendalian banjir, penampungan air hujan, kolam
rekreasi dan jalan inspeksi. Memperhatikan hal tersebut bahwa rencana
pembangunan embung memenuhi beberapa persyaratan antara lain tersedianya
inlet dan outlet dan hijau keliling. Namun demikian, temuan dimaksud akan
menjadi catatan bagi Dinas SDA dalam pengadaan tanah memperhatikan
keseuaian zoning.
BPK merekomendasikan kepada Gubernur menginstruksikan Kepala Dinas
SDA agar:
a. Memerintahkan Kepala UPT Pengadaan Tanah supaya lebih optimal dalam
melakukan pengendalian dan pengawasan atas proses pengadaan tanah, termasuk
dalam mengevaluasi atas penetapan lokasi dengan mempertimbangkan
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 96
kesesuaian RDTR dan kajian teknis sehingga lahan yang dibeli tepat sasaran dan
tidak melanggar ketentuan yang diatur dalam RDTR;
b. Memberikan peringatan atau teguran sesuai ketentuan yang berlaku kepada Ketua
Satpel Wilayah II dan anggotanya yang kurang tertib melaksanakan proses
pengadaan tanah;
c. Menyampaikan Laporan Penilaian KJPP AKR kepada Pusat Pembinaan Profesi
Keuangan (P2PK) pada Kementerian Keuangan dan Dewan Penilai MAPPI
karena KJPP AKR yang lalai dalam melaksanakan pekerjaan penilaian dan belum
memedomani ketentuan yang diatur dalam KEPI dan SPI 2015, serta meminta
pemeriksaan terkait proses penilaian dan penetapan nilai. Apabila hasil
pemeriksaan dari P2PK dan hasil penilaian ulang dari Penilai MAPPI tersebut
mengindikasikan adanya kelebihan bayar agar menarik kelebihan bayar tersebut
selanjutnya dikembalikan ke rekening Kas Daerah.
4.2. Pengadaan Perlengkapan Mobil Penanggulangan Kebakaran pada Sudin
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta
Barat Tidak Sesuai Ketentuan
Pada APBD TA 2017, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Barat (Sudin Gulkarmat Jakbar)
mendapatkan alokasi anggaran untuk Program Peningkatan Sarana, Prasarana
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan dengan Kegiatan Pengadaan
Perlengkapan Mobil Penanggulangan Kebakaran senilai Rp1.972.853.671,00 dengan
realisasi senilai Rp1.294.920.000,00 atau 65.64% dari anggaran. Berdasarkan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Sudin Gulkarmat Jakbar Nomor
440/DPA/2017 tanggal 3 Januari 2017 diuraikan secara detil peralatan yang akan
diadakan sebagaimana disajikan dalam Tabel 4.2.1.
Tabel 4.2.1 Uraian Pengadaan Peralatan dalam e-budgetting
(dalam rupiah)
No. Peralatan dan Spesifikasi Jumlah Harga Total PPN Total Harga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (4) – (5)
1. Gergaji Mesin
Mesin 2 tak, isi silinder 50.2 cc, kekuatan mesin 2.6 kw (5.3 bhp), sistem pengapian elektronik, panjang bar 16 inch (40 cm)
9 unit 10.014.312,00 9.012.881,00 99.141.689,00
2. Pipa Cabang
Ukuran 2,5"x1,5"x1,5, Allumunium Alloy
19 Unit 5.601.291,00 10.642.453,00 117.066.982,00
3. Pipa Cabang
Ukuran 2,5"x2,5"x2,5", Cat Warna Merah Powder Coating Single Handle Coupling Vdh
37 Unit 3.850.000,00 14.245.000,00 156.695.000,00
4. Polyester Hose
Ukuran 1,5"x20 m, Kopling Vdh, Premium Quality, Double Colour Jacket Made From 100% High, Tensile Strength Silk-Polyester Yarn, Ethylene Propylene Diene Monomer (Epdm) Rubber Lined Fire Hose, Double-White And Double-Yellow Jacket Colour
48 roll 3.000.000,00 14.400.000,00 158.400.000,00
5. Polyester Hose
Ukuran 2,5" X 20 m, Kopling Vdh,
165 roll 4.500.000,00 74.250.000,00 816.750.000,00
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 97
No. Peralatan dan Spesifikasi Jumlah Harga Total PPN Total Harga
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (4) – (5)
Premium Quality, Double Colour Jacket Made From 100% High, Tensile Strength Silk-Polyester Yarn, Ethylene Propylene Diene Monomer (Epdm) Rubber Lined Fire Hose, Double-White And Double-Yellow Jacket Colour
6. Selectable Nozzle
Inlet: Vdh 2,5" Nozzle Mempunyai Kamampuan Pancaran Constant dan dilengkapi dengan berbagai macam setting flow, fungsi dan pancaran air (nozzle spray, shutoff dan nozzle tip), Operating Pressure Standard 100 Psi
22 Unit 11.500.000,00 25.300.000,00 278.300.000,00
7. Selectable Nozzle
Inlet: Vdh 1,5" Nozzle mempunyai kemampuan pancaran constant dan dilengkapi dengan berbagai macam setting flow, fungsi dan pancaran air (nozzle spray, shutoff dan nozzle tip), operating pressure standard 100 Psi
35 Unit 9.000.000,00 31.500.000,00 346.500.000,00
Total 1.972.853.671,00
Sumber: https://apbd.jakarta.go.id
Untuk merealisasikan kegiatan tersebut, Kepala Sudin Gulkarmat Jakbar
selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) telah menetapkan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) untuk melaksanakan Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Mobil
Penanggulangan Kebakaran. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner Estimate
disusun oleh PPK dan ditetapkan senilai Rp1.328.777.509,00 sudah termasuk PPN
dan keuntungan perusahaan.
Penetapan pelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan dengan e-Lelang Cepat
dengan metode pascakualifikasi satu file - sistem gugur dengan maksud untuk
mempercepat waktu pelelangan. Kegiatan pengadaan tersebut dimenangkan oleh PT
AKG dan ditunjuk sebagai pelaksana pekerjaan tersebut sesuai perjanjian/kontrak
Nomor 08/SDPKP/XI/2017 tanggal 15 November 2017 dengan nilai pekerjaan senilai
Rp1.306.057.500,00. Jangka waktu penyelesaian pekerjaan selama 30 hari kalender
terhitung mulai tanggal 15 November 2017 s.d 15 Desember 2017. Pembayaran
kegiatan tersebut telah dibayar lunas dengan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
(100%) Nomor 22/-077.923 tanggal 12 Desember 2017 dan SP2D Nomor 3
021395/SP2D/XII/2017 tanggal 18 Desember 2017 senilai Rp1.294.920.000,00.
Kondisi diatas menunjukkan terdapat perbedaan nilai pekerjaan yang dimuat
dalam kontrak dengan yang direalisasikan. Hasil konfirmasi kepada Staf Seksi
Prasarana dan Sarana Sudin Gulkarmat Jakbar tanggal 2 Maret 2018 dijelaskan
bahwa perbedaan tersebut terjadi karena adanya perubahan atas kontrak Nomor
08/SDPKP/XI/2017 tanggal 15 November 2017 dengan nilai kontrak senilai
Rp1.306.057.500,00 menjadi kontrak Nomor 10/SDPKP/XI/2017 tanggal 21
November 2017 dengan nilai kontrak senilai Rp1.294.920.000,00. Perubahan kontrak
tersebut dilakukan karena terjadi perubahan spesifikasi atas barang yang
diperjanjikan sehingga terjadi perubahan harga satuan barang dengan rincian
sebagaimana disajikan pada Tabel 4.2.2.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 98
Tabel 4.2.2. Perubahan Spesifikasi dan Harga pada Gergaji Mesin
Peralatan Kontrak Awal Perubahan Kontrak
Gergaji Mesin STIHL seri MS261 STIHL seri MS382
Spesifikasi Mesin: 2 TAK, Isi Silinder: 50.2 CC, Kekuatan Mesin: 3,0 KW (4,1 BHP), Sistem Pengapian: Eletronik, Kapasitas Tangki oli rantai: 0,27 Liter, Kapasitas tangki Bahan Bakar: 0,50 Liter, Bahan Bakar: Bensin Campur Oli 2 T, Perbandingan Campuran: 1 Liter Oli : 50 Liter Bensin, Panjang Bar: 18” (45 cm) Kecepatan maksimum mesin dengan, Bar & rantai: 14.000 Rpm
Mesin: 2 TAK, Isi Silinder: 72.2 CC, Kekuatan Mesin: 3,9 KW (5,3 BHP), Sistem Pengapian: Eletronik, Kapasitas Tangki oli rantai: 0,36 Liter, Kapasitas tangki Bahan Bakar: 0,68 Liter, Bahan Bakar: Bensin Campur Oli 2 T, Perbandingan Campuran: 1 Liter Oli : 50 Liter Bensin, Panjang Bar: 18” (45 cm ) Kecepatan maksimum mesin dengan, Bar & rantai : 13.500 Rpm
Jumlah Unit 9 unit 9 unit
Harga per Unit Rp9.750.000,00 Rp8.625.000,00
Total Harga Rp87.750.000,00 Rp77.625.000,00
Total Harga Kontrak+PPn
Rp1.306.057.500,00 Rp1.294.920.000,00
Sumber: hasil analisis kontrak dan penelusuran STIHL Indonesia https://indokita.co.id
Atas kegiatan pengadaan tersebut telah dilakukan pemeriksaan fisik secara
bersama antara BPK dengan PPK, Pengurus barang, serta Staf Bidang Prasarana dan
Sarana pada tanggal 6 Maret 2018. Hasil pemeriksaan fisik diketahui bahwa jenis
barang yang diterima adalah merek STIHL dengan seri 382 yaitu sesuai dengan
perubahan kontrak dan ke-tujuh jenis barang yang diadakan telah lengkap diterima
oleh Sudin Gulkarmat Jakbar. Atas barang tersebut, sebagian telah juga disalurkan ke
sektor-sektor dibawah Sudin Gulkarmat Jakbar.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas proses kegiatan pengadaan tersebut,
mulai dari kegiatan perencanaan s.d penyerahan hasil menunjukkan permasalahan
sebagai berikut:
a. Perencanaan Kebutuhan Barang Tidak Didasarkan Hasil Analisa
Kebutuhan yang Memadai
Berdasarkan hasil konfirmasi kepada PPK pada tanggal 29 Maret 2018
dan 13 April 2018 dijelaskan bahwa yang bersangkutan tidak ikut serta dalam
proses perencanaan dalam penganggaran terkait pengadaan perlengkapan mobil
penanggulangan kebakaran TA 2017. Dari hasil konfirmasi kepada kepada Staf
Seksi Prasarana dan Sarana Sudin Gulkarmat Jakbar pada tanggal 29 Maret 2018
dan 13 April 2018 diketahui perencanan pengadaan dilakukan oleh Seksi
Prasarana dan Sarana Sudin Gulkarmat Jakbar. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
untuk pengadaan perlengkapan mobil penanggulangan kebakaran TA 2017,
proses perencanaannya telah dimulai pada akhir tahun 2015 dalam rangka
penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA). Karena itu, dokumen yang
digunakan dalam perencanaan adalah data persediaan barang di Gudang Seksi
Prasarana dan Sarana Sudin Gulkarmat Jakbar dan Gudang Sektor. Untuk data
yang digunakan sebagai dasar adalah laporan persediaan pada Gudang Seksi
Prasarana dan Sarana Sudin Gulkarmat Jakbar per November 2015. Selain
Gudang Seksi Prasarana dan Sarana, Sudin Gulkarmat Jakbar juga memiliki
gudang dimasing-masing sektor yang merupakan unit kerja dibawah Sudin
Gulkarmat Jakbar. Akan tetapi untuk data persediaan dari Gudang Sektor tidak
ditemukan dokumen yang tertulis. Data ketersediaan peralatan tersebut kemudian
dibandingkan dengan data mobil pompa pada KIB Sudin Gulkarmat Jakbar yang
masih baik, yaitu sejumlah 44 unit. Selanjutnya, dilakukan perhitungan peralatan
yang dibutuhkan untuk perlengkapan ke 44 unit mobil pemadam kebakaran pada
Sudin Gulkarmat Jakbar. Hasil perhitungan dituangkan dalam Rencana Kerja
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 99
(Renja) Kegiatan Sudin Gulkarmat Jakbar tahun 2017, yang di-input dalam RKA
pada bulan Februari s.d. Maret 2016 dengan mengikutsertakan para Kepala Seksi
di masing-masing sektor beserta stafnya. Pada tahun 2016 tersebut diketahui
belum terdapat Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) untuk kebutuhan setiap
seksi/sektor.
Hasil dari RKA disampaikan ke Dinas Gulkarmat dan Kantor
Perencanaan Kota (Kanpeko). Hasilnya kemudian dibahas dalam ke rapat teknis
di tingkat Dinas. Kemudian, hasil dari supervisi Dinas, di-input dalam sistem e-
budgeting. Finalisasi RKA berupa DPA yang merupakan pembahasan akhir
antara SKPD dengan Bappeda.
Untuk peralatan gergaji mesin, dialokasikan sebanyak satu unit untuk
masing-masing seksi/sektor (pada Sudin Gulkarmat Jakbar terdapat delapan
Sektor) dan satu unit untuk Seksi Penyelamatan di Sudin Gulkarmat Jakbar.
Sebagaimana yang telah diungkapkan pada Tabel 4.2.1 bahwa untuk peralatan
berupa gergaji mesin memiliki spesifikasi sebagaimana yang termuat dalam
standar di e-budgetting yaitu mesin 2 tak, isi silinder 50.2 cc, kekuatan mesin 2.6
kw (5.3 bhp), sistem pengapian elektronik, dan panjang bar 16 inch (40 cm).
Atas spesifikasi tersebut juga telah dimuat dalam DPA.
Dari hasil pemeriksaan atas spesifikasi gergaji mesin dalam sistem e-
budgetting diketahui bahwa spesifikasi dalam e-budgetting tersebut tidak sesuai
dengan kondisi yang ada di pasar. PT IM sebagai distributor gergaji mesin merek
STIHL di Indonesia pada tanggal 3 April 2018 menjelaskan bahwa tidak
mungkin mesin 2 tak dengan daya 2.6 kw menghasilkan kekuatan sebesar 5.3
bhp. Karena umumnya mesin dengan daya 2.6 kw hanya menghasilkan kekuatan
3.5 bhp, sedang untuk kekuatan 5.3 bhp baru bisa diperoleh dengan daya mesin
3.9 kw. Hal tersebut menunjukkan bahwa spesifikasi gergaji mesin dalam sistem
e-budgetting tersebut terindikasi salah.
Dari hasil konfirmasi kepada PPK Pengadaan Peralatan Mobil Pemadam
Kebakaran Sudin Gulkarmat Jakbar dijelaskan bahwa pihaknya hanya memilih
apa yang terdapat dalam e-budgetting saja. Akan tetapi terkait spesifikasi yang
dibutuhkan oleh petugas lapangan pemadam kebakaran adalah memang yang
memiliki kemampuan bagus dengan tenaga yang kuat, namun dengan ukuran
yang kecil dan ringan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa dari hasil penelusuran
secara online diketahui bahwa gergaji mesin merek STIHL seri MS261
memenuhi kriteria tersebut dan memiliki panjang bar 14” atau 16”. Hal tersebut
yang menjadi dasar pertimbangan PPK memilih gergaji mesin merek STIHL seri
MS261 (untuk perbandingan gergaji mesin STIHL seri MS261 dengan seri
MS382 akan dijelaskan pada bagian berikutnya).
Namun demikian, hasil konfirmasi kepada PT IM sebagai distributor
gergaji mesin merek STIHL di Indonesia pada tanggal 3 April 2018 diketahui
bahwa untuk gergaji mesin seri MS261 di Indonesia sejak tahun 2017 tidak lagi
tersedia bar dengan panjang 14” dan 16”, melainkan menjadi ukuran bar 18”,
akan tetapi informasi pada website perusahaan belum diperbaharui.
b. Harga Perkiraan Sendiri Tidak Didasarkan pada Survei Harga Pasar yang
Memadai
Pada proses penyusunan HPS, dari hasil penjelasan PPK dan Staf Sarpras
Sudin Gulkarmat Jakbar pada tanggal 21 Maret 2018 dan 29 Maret 2018, serta 13
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 100
April 2018 diketahui bahwa dalam menyusun HPS diambil dari harga yang
terendah dari harga pembanding yang sudah didapatkan. Dengan cara tersebut
maka akan selalu diperoleh harga barang yang termurah dalam penyusunan HPS.
Selain itu, survei hanya dilakukan sendiri oleh Staf Sarpras Sudin Gulkarmat
Jakbar dan tidak terdapat tim survei serta surat tugas untuk melakukan survei
pasar terkait penyusunan HPS. Survei tersebut dilakukan oleh Staf Sarpras
dengan cara menghubungi para perusahaan yang menyediakan peralatan
pemadam kebakaran melalui telepon. Lebih lanjut dijelaskan bahwa nama dan
alamat perusahaan yang disurvei diperoleh dari Sdr. AS selaku Kepala Seksi
Sarpras Sudin Gulkarmat Jakbar yang menjabat pada tahun 2017. Setelah
informasi dilakukan melalui telepon, kemudian para perusahaan tersebut diminta
untuk datang ke kantor Sudin Gulkarmat Jakbar, untuk kemudian dijelaskan
spesifikasi dari peralatan yang diinginkan. Selanjutnya perusahaan tersebut
diminta untuk membuat surat penawaran harga atas barang dengan sepsifikasi
yang telah dijelaskan.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas proses penyusunan HPS pengadaan
Perlengkapan Mobil Penanggulangan Kebakaran pada Sudin Gulkarmat Jakbar
diketahui permasalahan sebagai berikut:
1) Penyusunan HPS tidak berdasarkan pada survei pasar yang sebenarnya
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap profil perusahaan yang
dilakukan dengan cara melakukan penelusuran informasi secara online
diketahui bahwa penyusunan HPS tidak berdasarkan pada survei pasar yang
sebenarnya. Indikasi tersebut dapat dilihat dengan adanya beberapa
penawaran harga dari perusahaan yang tidak memiliki kompetensi di bidang
penjualan alat pemadam kebakaran. Hasil pemeriksaan terhadap perusahaan
yang dimintakan penawaran untuk survei pasar adalah sebagai berikut:
a) Pada saat lelang awal, survei pasar diperoleh dari surat penawaran harga
lima perusahaan, yaitu PT IBU, PT ASA, PT ZII, PT GOS, dan PT NP.
Hasil penelusuran terhadap kelima perusahaan tersebut diketahui sebagai
berikut:
(1) Dari hasil penelusuran pada website PT IBU menunjukkan bahwa PT
IBU bergerak dalam usaha penyedian solusi bagi keamanan dengan
produk berupa brangkas, alat pemadam api ringan (APAR) dan sistim
keamanan. Namun perusahaan tidak secara khusus bergerak di
perlengkapan pemadam kebakaran seperti yang dibutuhkan dalam
pengadaan;
(2) Dari hasil penelusuran pada website PT ASA menunjukkan bahwa
PT ASA yang terkenal juga sebagai firedome adalah produsen dan
distributor of Fire Safety Equipment, khususnya Fire Trucks
Manufacturer. Selain itu, PT ASA adalah produsen untuk Fire Jeep,
Trailer Unit, Foam/Pompa Trailer, Riot Truk, Hidrostatis Tester, dan
Portable and Trolley Fire Extinguisher termasuk pelayanan dan
mengisi. Namun perusahaan tidak secara khusus bergerak di
perlengkapan pemadam kebakaran seperti yang dibutuhkan dalam
pengadaan;
(3) Dari hasil penelusuran pada website PT ZII menunjukkan bahwa PT
ZII adalah perusahaan yang bergerak di bidang fire equipment lebih
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 101
dari 10 tahun dan secara khusus bergerak di perlengkapan pemadam
kebakaran. PT ZII adalah merupakan agen dari jenis barang Tex Fire
Hoses dan Red Fire Hoses merek ZHIELD. Selain selang untuk
pemadam, PT ZII juga menyediakan perlengkapan pemadam lainnya,
termasuk nozzle dan juga pipa cabang yang juga direncanakan dalam
pengadaan perlengkapan mobil penanggulangan kebakaran dan
penyelamatan seperti yang dibutuhkan dalam pengadaan;
(4) Dari hasil penelusuran pada website PT GOS menunjukkan bahwa
PT GOS adalah perusahaan yang bergerak di bidang fire equipment
yang menjual selang, coupling dan nozzle, draeger dan peralatan
pemadam lainnya;
(5) PT NP merupakan penyedia perusahaan yang bergerak di bidang
peralatan pemadam kebakaran. PT NP diketahui juga melakukan
penawaran untuk kegiatan pengadaan di lingkungan Sudin Gulkarmat
lainnya, seperti di Sudin Gulkarmat Jaktim.
Dari hasil penelusuran tersebut diketahui bahwa PT IBU dan PT ASA
tidak memenuhi syarat untuk dipilih sebagai perusahaan untuk survei
pasar terkait pengadaaan perlengkapan mobil penanggulangan kebakaran,
karena tidak secara khusus menjual peralatan pemadam kebakaran.
b) Pada saat lelang ulang, survei pasar diperoleh dari surat penawaran harga
tiga perusahaan, yaitu PT ZII, PT GOS dan PT AYN. Sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya, PT ZII dan PT GOS sudah pernah digunakan
untuk survei pasar pada lelang awal. Dari hasil penelusuran sebelumnya
juga diketahui bahwa PT ZII dan PT GOS memang bergerak peralatan
pemadam dan sesuai dengan barang yang direncanakan dalam pengadaan
perlengkapan mobil penanggulangan kebakaran dan penyelamatan.
Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut atas profil PT AYN menunjukkan
bahwa PT AYN bukan merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang penjualan peralatan pemadam kebakaran. PT AYN juga tidak
memiliki pengalaman dalam melakukan penjualan peralatan pemadam
kebakaran serta tidak memiliki toko peralatan pemadam kebakaran.
Dari hasil konfirmasi dengan Sdr. Muh selaku Direktur dari PT AYN
pada tanggal 9 April 2018 diketahui bahwa surat penawaran harga PT
AYN Nomor 031/AYN-SPH/X2017 tanggal 18 Oktober 2017 yang
digunakan oleh PPK Sudin Gulkarmat Jakbar sebagai salah satu
pertimbangan dalam menyusun HPS tidak dibuat oleh Sdr Muh. Sdr Muh
menjelaskan lebih lanjut bahwa dirinya belum pernah diminta untuk
membuat penawaran untuk pengadaan Peralatan Operasional Pemadam
Kebakaran pada Sudin Gulkarmat Jakbar dan juga tidak pernah membuat
penawaran ataupun diminta membuat penawaran baik oleh pihak Sudin
Gulkarmat Jakbar ataupun pihak lain terkait pengadaan barang-barang
pemadam kebakaran.
Atas kondisi tersebut, Staf Sappras Sudin Gulkarmat Jakbar menjelaskan
bahwa penawaran PT AYN diperoleh dari Sdr. BMS dari PT GOS.
Dijelaskan pula bahwa pada saat itu dari lima perusahaan yang
memberikan penawaran pada lelang awal hanya dua perusahaan, yaitu
PT ZII dan PT GOS yang dapat dihubungi untuk dimintakan surat
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 102
penawaran kembali. Sementara dari hasil konfirmasi kepada UPBJ
diketahui bahwa untuk riwayat HPS harus diperoleh dari survei pasar
minimal tiga penawaran. Untuk itu, Staf Sappras Sudin Gulkarmat Jakbar
meminta Sdr. BMS untuk dicarikan satu perusahaan lagi untuk
dimintakan penawaran dan kemudian diperoleh penawaran dari PT AYN
yang disampaikan oleh tim dari Sdr. BMS.
Dari hasil pemeriksaan atas dokumen penawaran PT GOS dan PT AYN
menunjukkan bahwa jenis dan spesifikasi produk yang ditawarkan oleh
PT GOS identik dengan yang ditawarkan oleh PT AYN. PT GOS
diketahui merupakan salah satu perusahaan pemberi dukungan bagi
pemenang lelang yaitu PT AKG.
2) Terjadi perubahan spesifikasi gergaji mesin yang telah diatur dalam DPA
dengan yang disusun dalam HPS dengan menyesuaikan hasil survei pasar
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pengadaan diketahui bahwa
terdapat perbedaan spesifikasi gergaji mesin antara yang tertulis dalam DPA
SKPD dengan HPS yang diajukan oleh PPK. Perbedaan tersebut terdapat pada
kekuatan mesin dan panjang bar yang digunakan. Dari pemeriksaan lebih lanjut
menunjukkan bahwa spesifikasi yang ada dalam HPS sama dengan spesifikasi
yang diperoleh dari penawaran harga dalam survei pasar penyusunan HPS
dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 4.2.3.
Tabel 4.2.3. Perubahan Spesifikasi dan Harga pada Gergaji Mesin Pada Survei HPS
Uraian DPA HPS Penawaran 1
PT GOS Penawaran 2
PT AYN
Merek - - Stihll Stihll
Model - - MS 261 MS 261
Mesin 2 tak 2 Tak 2 Tak 2 Tak
Isi Silinder 50.2 cc 50.2 cc 50.2 cc 50.2 cc
Kekuatan Mesin 2.6 kw (5.3 bhp) 3.0 kw (4.1 bhp) 3.0 kw (4.1 bhp) 3.0 kw (4.1 bhp)
Sistem Pengapian elektronik elektronik elektronik elektronik
Kapasitas oli rantai 0,27 lt 0,27 lt 0,27 lt
Kapasitas Tangki bahan Bakar 0,50 lt 0,50 lt 0,50 lt
Perbandingan Campuran 1 : 50 1 : 50 1 : 50
Panjang Bar 16 inch (40 cm) 18 inch (45 cm) 18 inch (45 cm) 18 inch (45 cm)
Sumber: hasil analisis dokumen
Hasil klarifikasi yang dilakukan kepada Staf Sarpras Sudin Gulkarmat
Jakbar diakui bahwa dalam penyusunan HPS dilakukan dengan menyalin
spesifikasi dari penawaran yang ada dan tidak melakukan pengecekan kembali
spesifikasi dari dokumen penawaran tersebut dengan spesifikasi yang tercantum
dalam DPA.
c. Adanya Indikasi Persaingan Tidak Sehat dalam Proses Pelelangan
Metode pengadaan dilaksanakan melalui sistem pengadaan e-Lelang Cepat
dengan metode pascakualifikasi satu file - sistem gugur. Dari urutan tahapan proses
lelang dan hasil evaluasi, serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan proses
pelelangan diketahui kronologis penetapan pemenang adalah sebagai berikut:
1) Proses pelelangan dilaksanakan secara elektronik dengan mengakses aplikasi
Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) pada alamat situs LPSE (Layanan
Pengadaan Secara Elektronik);
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 103
2) Proses pengadaan e-Lelang Cepat merupakan metode pelelangan, dimana peserta
hanya melakukan penawaran harga secara online pada SPSE, untuk kemudian
sistem akan mengurutkan berdasarkan nilai penawaran terkecil. Berdasarkan dari
urutan nilai penawaran tersebut, selanjutnya Pokja UPBJ selaku penyelenggara
pelelangan mengundang perusahan yang menawar untuk dilakukan evaluasi
terkait persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta, sebagaimana telah
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK);
3) Proses Pelelangan tersebut dilaksanakan oleh Unit Pengadaan Barang dan Jasa
Jakarta Barat (UPBJ Jakbar) pada Kelompok Kerja (POKJA) JB.1B TA 2017.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen pengadaan, penelusuran e-tendering
melalui http://lpse.jakarta.go.id dan konfirmasi kepada POKJA JB.1B UPBJ Jakbar
pada tanggal 19 dan 27 Maret 2018 diketahui bahwa kegiatan lelang atas paket
pekerjaan tersebut dilaksanakan dua kali, dengan uraian kejadian sebagai berikut:
1) Kegiatan Lelang Pertama
Pada tanggal 27 September 2017 dilakukan pengumuman lelang
Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Mobil Penanggulangan Kebakaran pada Sudin
Gulkarmat Jakbar. Pemberian penjelasan dan upload penawaran dilakukan pada
tanggal 28 September 2017. Sebanyak 24 peserta tercatat mengakses SPSE untuk
mengetahui informasi terkait pelelangan ini, namun hanya enam peserta yang
mengajukan penawaran. Urutan peserta berdasarkan nilai penawaran terkecil
dengan hasil sebagaimana disajikan pada Tabel 4.2.4.
Tabel 4.2.4 Urutan Pemenang Pada Kegiatan Lelang Pertama
No Penyedia NIlai Penawaran
(Rp)
1. CV KSA 855.442.500,00
2. PT JAR 1.022.725.000,00
3. CV PAA 1.253.890.000,00
4. CV KH 1.271.930.000,00
5. PT. WSU 1.328.631.700,00
6. PT. AKG 1.415.609.360,00
Sumber: summary report pada lelang dengan kode 33337127, http://lpse.jakarta.go.id
Keenam peserta tersebut, selanjutnya dipanggil untuk dilakukan evaluasi.
Akan tetapi, pada saat pembuktian kualifikasi diketahui bahwa ke-enam penyedia
yang telah mengajukan penawaran tidak dapat memenuhi persyaratan kualifikasi
sebagaimana tertuang dalam KAK, yaitu pada poin XII huruf b, yang mengatur
mengenai persyaratan yang harus disampaikan saat pembuktian kualifikasi
bahwa apabila tidak dapat menunjukkan dokumen yang dipersyaratkan maka
dinyatakan gugur. Mendasarkan kondisi tersebut, Kelompok Kerja (POKJA)
JB.1B menyatakan bahwa lelang gagal.
2) Kegiatan Lelang Ulang (Susulan)
Pada tanggal 19 Oktober 2017, Kepala Sudin Gulkarmat Jakbar
mengajukan permohonon kepada Kepala UPPBJ Kota Administrasi Jakarta
Barat melalui surat Nomor 2417/-077.32 agar dapat dilaksanakan lelang ulang
untuk Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Mobil Penanggulangan Kebakaran pada
Sudin Gulkarmat Jakbar. Selain itu, telah dilakukan kaji ulang rencana
pelaksanaan pengadaan (RPP) paket pekerjaan tersebut pada tanggal 19 Oktober
2017 oleh Tim Pokja JB.1 UPPBJ Jakbar dengan PPK dan Tim teknis sesuai
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 104
dengan Berita Acara Kaji Ulang RPP Barang dan Jasa nomor 2427/-077.32
dengan hasil sebagai berikut:
a) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan menjadi 30 hari;
b) Harga barang Nozzle merek Unifire mengalami perubahan harga dan akan
dilampirkan riwayat HPS terbaru, sehingga terjadi perubahan nilai HPS;
c) Persyaratan Penyedia antara lain:
(1) Memiliki Surat Dukungan dari agen/distributor untuk barang Nozzle
merek Unifire, dan Polyester Hose merek Zhield Tex. Agen/distributor
adalah perusahaan yang memiliki Surat Penunjukan dari Prinsipal untuk
Nozzle merek Unifire dan Polyester Hose merek Zhield Tex;
(2) Melampirkan Surat Pernyataan Keaslian Barang dari agen/distributor
untuk barang Nozzle merek Unifire dan Polyester Hose merek Zhield
Tex;
(3) Melampirkan Surat Uji Laboratorium dari Dinas Penanggulangan
Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta untuk Nozzle merek
Unifire dan Polyester Hose merek Zhield Tex.
Setelah melaksanakan kaji ulang tersebut, pada 23 Oktober 2017 kembali
dilakukan pengumuman lelang ulang atas kegiatan paket pengadaan tersebut,
pemberian penjelasan secara online pada tanggal 24 Oktober 2017, dan upload
penawaran pada tanggal 25 Oktober 2017. Sebanyak 25 peserta tercatat
mengakses SPSE untuk mengetahui informasi terkait pelelangan ini, namun
hanya tujuh peserta yang mengajukan penawaran. Urutan peserta berdasarkan
nilai penawaran terkecil dengan hasil sebagaimana disajikan pada Tabel 4.2.5
Tabel 4.2.5 Urutan Pemenang pada Lelang Susulan (dalam rupiah)
No Penyedia NIlai Penawaran
1. CV MKJ 1.183.712.187,90
2. PT WSU 1.223.169.233,00
3. CV ACK 1.284.910.000,00
4. PT AKG 1.306.057.500,00
5. PT KP 1.313.950.000,00
6. PT CGS 1.315.199.902,50
7. CV TB 1.322.773.760,00
Sumber: summary report pada lelang dengan kode 33453127, http://lpse.jakarta.go.id
Dari hasil pemeriksaan proses lelang dan hasil evaluasi, serta dokumen-
dokumen yang berkaitan diketahui terindikasi terjadi persaingan tidak sehat
dalam proses pelelangan dengan indikasi sebagai berikut:
a) Harga penawaran per satuan alat yang diajukan oleh dua perusahaan peserta
lelang seluruhnya mendekati HPS dan memiliki nilai yang hampir sama
HPS dibuat sebagai dasar untuk menetapkan batas tertinggi
penawaran yang sah untuk pengadaan barang dan jasa. Nilai total HPS
bersifat terbuka dan tidak rahasia, tetapi rincian harga satuan bersifat rahasia.
Dari hasil pemeriksaan dokumen penawaran pada LPSE, diketahui bahwa
dari tujuh peserta yang mengajukan penawaran, terdapat dua perusahaan
yang mengajukan harga penawaran mendekati nilai HPS, yaitu PT AKG dan
PT CGS.
Apabila dilakukan analisa perbandingan nilai HPS berdasarkan data
Riwayat HPS baik secara total maupun per satuan alat menunjukkan bahwa
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 105
harga penawaran PT AKG dan PT CGS untuk setiap komponen yang
diajukan hampir seluruhnya mendekati nilai HPS berdasarkan data Riwayat
HPS dan memiliki nilai yang hampir sama serta secara total harga penawaran
tidak melebihi HPS. Sedangkan untuk lima peserta lainnya yang juga
mengajukan penawaran diketahui terdapat harga penawaran per satuan alat
yang melebihi HPS, namun secara total tidak melebihi HPS. Rincian atas
perbandingan harga penawaran dengan HPS terlampir dalam lampiran 4.2.1.
Dari uraian diatas menunjukkan bahwa nilai HPS per satuan alat
berdasarkan data riwayat HPS terindikasi telah diketahui oleh PT AKG dan
PT CGS.
b) Adanya kesamaan IP Address antar peserta lelang dalam data akses log LPSE
Internet Protocol (IP) Address merupakan suatu identitas numerik
yang dilabelkan kepada suatu alat seperti komputer atau router yang terdapat
dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan IP sebagai sarana
komunikasi. IP address memiliki dua fungsi, yaitu:
(1) Sebagai alat identifikasi host atau antar muka pada jaringan yang
digunakan, sehingga dapat mengilustrasikan user yang mengakses LPSE;
dan
(2) Sebagai alamat lokasi jaringan, sehingga dapat digunakan untuk
mengidentifikasi lokasi tempat keberadaan user tersebut ketika
mengakses LPSE.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut terhadap data akses log yang
tersimpan pada data server LPSE diketahui bahwa terdapat IP address yang
digunakan secara bersama oleh PT AKG dan PT CGS dengan rincian
sebagaimana terlampir pada lampiran 4.2.2. Selain itu, PT AKG juga
tercatat pernah mengakses LPSE dengan menggunakan IP address yang sama
dengan peserta lelang yang lainnya yaitu PT WSU. Hal tersebut
menunjukkan bahwa PT AKG dan PT CGS serta PT WSU terindikasi berada
dalam satu kendali.
c) Pemanggilan penyedia untuk dilakukan evaluasi tidak berdasarkan urutan
nilai penawaran terkecil dan pemanggilan serta evaluasi PT AKG dilakukan
pada hari yang sama
Setelah para peserta mengajukan penawaran, maka kemudian atas
penawaran tersebut secara sistem akan diurutkan berdasarkan nilai
penawaran terkecil (sebagaimana telah disajikan pada Tabel 4.2.5). Tahap
selanjutnya adalah tahap evaluasi peserta. Evaluasi dilakukan terkait
pembuktian pemenuhan persyaratan oleh peserta dan pemanggilan peserta
untuk evaluasi dilakukan secara bergantian dengan jadwal sebagaimana
disajikan pada Tabel 4.2.6
Tabel 4.2.6 Jadwal Pemanggilan Penyedia dan Hasil Evaluasi
No Penyedia Tanggal Undangan dan
Evaluasi BA Pembuktian Kualifikasi Hasil Evaluasi
1. PT WSU - tidak diperoleh surat Undangan
- Evaluasi tanggal 16 Oktober 2017
Nomor 114/JB.1/-077.321 tanggal 16 Oktober 2017.
Persyaratan tidak ada (Surat Dukungan Agen/distributor, Surat penunjukan sebagai agen/distributor, surat pernyataan keaslian barang, surat pernyataan jaminan garansi dan purna jual)
Tidak Lolos
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 106
No Penyedia Tanggal Undangan dan
Evaluasi BA Pembuktian Kualifikasi Hasil Evaluasi
2. CV MKJ - Undangan tanggal 30 Oktober 2017
- Evaluasi tanggal 31 Oktober 2017
Nomor 1223/JB.1/-077.321 tanggal 31 Oktober 2017
Persyaratan masih dalam proses (Surat Dukungan Agen/distributor, Surat penunjukan sebagai agen/distributor, surat pernyataan keaslian barang, surat pernyataan jaminan garansi dan purna jual)
Tidak Lolos
3. CV ACK - Undangan tanggal 6 November 2017
- Evaluasi tanggal 7 November 2017
Tidak hadir dalam verifikasi Tidak Lolos
4. PT AKG - Undangan tanggal 7 November 2017
- Evaluasi tanggal 7 November 2017
Nomor 1283/JB.1/-077.321 tanggal 7 November 2017
Dapat memenuhi dan menunjukan Persyaratan Penyedia
Lolos sebagai pemenang
5. PT KP - - Tidak dilakukan pemanggilan
Evaluasi
6. PT CGS - - Tidak dilakukan pemanggilan
Evaluasi
7. CV TB - - Tidak dilakukan pemanggilan
Evaluasi
Sumber: hasil analisis dokumen dan Berita Acara Hasil Pelelangan Nomor 2317/JB.1/-077.321 kode lelang 33453127, http://lpse.jakarta.go.id
Tabel 4.2.5 dan 4.2.6 menunjukkan bahwa pemanggilan pertama
dilakukan kepada PT WSU yang pada urutan penawaran berada pada urutan
kedua setelah CV MKJ Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pemanggilan
penyedia untuk evaluasi tidak berdasarkan sepenuhnya pada urutan
penawaran. Selain itu dari Tabel 4.2.6 juga diketahui bahwa undangan
pemanggilan serta pelaksanaan evaluasi atas PT AKG dilakukan dalam waktu
hanya satu hari dan bersamaan pula dengan ketidakhadiran CV ACK untuk
mengikuti evaluasi yaitu, pada tanggal 7 November 2017.
d) PT AKG tidak dapat memenuhi persyaratan dukungan dari agen untuk
barang Nozzle merek Unifire
Setelah dilakukan evaluasi, pada tanggal 10 November 2017 POKJA
JB.1B melakukan peninjauan lapangan terhadap agen/distributor yang
memberikan dukungan kepada PT AKG, yaitu PT ZII yang memberikan
Surat Dukungan untuk Polyester Hose merek Zhield Tex dan PT GOS - Indo
Hardware yang memberikan Surat Dukungan untuk Nozzle merek Unifire.
Hasilnya adalah sebagai berikut:
(1) Berdasarkan Berita Acara Peninjauan Lapangan Nomor 2313/JB.1/-
077.321 tanggal 10 November 2017, Sdr. BS sebagai Direktur dari PT
ZII menyatakan bahwa PT ZII benar telah memberikan dukungan untuk
barang Polyester Hose 2,5” dan 1,5” kepada PT AKG dan dijelaskan juga
bahwa Polyester Hose 2,5” dan 1,5” ready stock. Selain itu, PT ZII juga
menyatakan bahwa benar sebagai agen dari jenis barang Tex Fire Hoses
dan Red Fire Hoses merek ZHIELD dengan produsen Jacob Eschbach
GMBH Marsberg, Germany yang dibuktikan dengan Surat Tanda
Pendaftaran sebagai Agen Barang Produksi Luar Negeri dari Dirjen
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 107
Perdagangan Dalam Negeri Nomor 2152/STP-LN/UPP/4/2016 tanggal 5
April 2016 yang berlaku sampai dengan tanggal 5 April 2018;
(2) Berdasarkan Berita Acara Peninjauan Lapangan Nomor 2314/JB.1/-
077.321 tanggal 10 November 2017, Sdr BMS selaku Project Director
dari PT GOS menyatakan bahwa PT GOS - Indo Hardware benar telah
memberikan dukungan Nozzle merek Unifire kepada PT AKG dan
dijelaskan juga bahwa Nozzle merek Unifire ready stock. Selain itu, PT
GOS adalah benar sebagai distributor resmi untuk produk merek Unifire.
Akan tetapi dalam dokumen yang dilampirkan sebagai bagian dari berita
acara peninjauan lapangan tidak terdapat Surat Tanda Pendaftaran
sebagai Agen Barang Produksi Luar Negeri dari Dirjen Perdagangan
Dalam Negeri atas merek Unifire.
Dari hasil peninjauan lapangan tersebut, Ketua POKJA JB.1B –
UPPBJ Jakarta Barat menerbitkan Nota Dinas Kepada Kepala UPPBJ Kota
Administrasi Jakarta Barat, dengan Nomor 2337/JB.01/-077.321 tanggal 14
November 2017 perihal Laporan Hasil Pengadaan Perlengkapan Unit
Operasional Kebakaran dan Penyelamatan (lelang ulang) yang menetapkan
PT AKG sebagai pemenang berdasar Berita Acara Hasil Pengadaan Nomor
2317/JB.1/-077.321 tanggal 13 November 2017, dengan harga penawaran
terkoreksi sebesar Rp1.036.057.500,00. Untuk kemudian dilakukan
pengumuman pemenang oleh Ketua POKJA JB.1B – UPPBJ Jakarta Barat
dengan dokumen Nomor 2319/JB.1/-077.321, namun tidak terdapat jelas
tanggal dikeluarkannya dokumen pengumuman pemenang tersebut.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen Pengumuman
Pemenang Nomor 2319/JB.1/-077.321 didasarkan pada dokumen Penetapan
Pemenang Nomor 1218/JB.1/-077.321 tanggal 7 November 2017, sementara
dokumen Penetapan Pemenang Nomor 1218/JB.1/-077.321 tanggal 7
November 2017 tersebut dibuat berdasarkan hasil Verifikasi dan Pembuktian
Kualifikasi oleh Pokja JB.1 UPPBJ Jakarta Barat dengan Berita Acara Nomor
1283/JB.1/-077.321 Tanggal 7 November 2017 dan Berita Acara Hasil
Pengadaan Nomor 2317/JB.1/-077.321 Tanggal 13 November 2017. Dengan
demikian terdapat kesalahan atas dokumen penetapan pemenang, karena
dokumen penetapan pemenang dibuat pada tanggal Tanggal 7 November
2017, dengan mendasarkan pada Berita Acara Hasil Pengadaan yang baru
dilakukan pada Tanggal 13 November 2017.
Selanjutnya, hasil pemeriksaan dokumen yang dilampirkan oleh PT
GOS dan hasil konfirmasi kepada Sdr. AW sebagai direktur PT GOS tanggal
6 April 2018 diketahui bahwa PT GOS tidak memiliki Surat Tanda
Pendaftaran sebagai Agen Barang Produksi Luar Negeri dari Dirjen
Perdagangan Dalam Negeri untuk barang merek Unifire. PT GOS hanya
memiliki Letter of Authorised Agent (LoA Agent) dari Weng Hock Hardware
PTE LTD yang merupakan pedagang besar peralatan pemadam kebakaran
dan peralatan safety yang berkantor di Singapura. LoA Agent dari Weng Hock
Hardware PTE LTD tersebut menyatakan bahwa Indo Hardware (PT GOS)
Indonesia merupakan agen resmi dari WHH Pte Ltd untuk memasarkan
produk pemadam dan produk safety dari WHH Pte Ltd di wilayah Indonesia
dengan merek diantaranya Unifire. Namun tidak ada dokumen yang
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 108
menunjukkan bahwa WHH Pte Ltd merupakan distributor resmi dari produk
dengan merek Unifire.
Kondisi yang telah diungkapkan di atas menunjukkan bahwa PT
GOS bukan merupakan agen resmi dari barang merek Unifire, sehingga
dukungan yang diberikan oleh PT GOS bukanlah Surat Dukungan dari
agen/distributor untuk barang Nozzle merek Unifire sebagaimana disyaratkan
dalam KAK. Dengan demikian PT GOS tidak dapat memenuhi persyaratan
yang diwajibkan kepada penyedia, sehingga seharusnya PT AKG sebagai
penyedia yang didukung oleh PT GOS tidak lolos kualifikasi dan tidak layak
menjadi pemenang lelang kegiatan pengadaan perlengkapan mobil
penanggulangan kebakaran di Sudin Gulkarmat Jakbar.
d. PPK Melakukan Adendum Kontrak yang Tidak Sesuai dengan Ketentuan yang
Berlaku
Setelah penetapan pemenang oleh Ketua POKJA JB.1B – UPPBJ Jakarta
Barat, selanjutnya pada tanggal 15 November 2017 bertempat di kantor Sudin
Gulkarmat Jakbar dilakukan penandatangan kontrak oleh Sdr Sju, S.Sos, M.Si selaku
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), yang bertindak untuk dan atas nama Sudin
Gulkarmat Jakbar dengan Sdr Sat selaku Direktur, yang bertindak untuk dan atas
nama PT AKG.
Dari hasil pemeriksaan dokumen berdasarkan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
(SSKK) pengadaan yang mengacu pada standar dokumen pengadaan barang dan jasa
pemerintah sebagaimana diumumkan dalam informasi jenis kontrak pelelangan pada
pengadaan perlengkapan mobil penanggulangan kebakaran pada Sudin Gulkarmat
Jakbar, maka jenis kontrak berdasarkan cara pembayaran yang digunakan dalam
pelelangan ini adalah Lump Sum. Pada bagian Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)
pengadaan yang telah ditandatangani yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
kontrak, dijelaskan pada poin 35.3 mengenai perubahan kontrak dijelaskan bahwa
perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada angka 38.2 tidak dapat dilakukan
untuk kontrak lump sum dan bagian lump sum dari kontrak gabungan i dan harga
satuan. Lebih lanjut pada poin 38 mengenai perubahan nilai kontrak dijelaskan
bahwa perubahan nilai kontrak sebagai akibat perubahan pekerjaan dengan ketentuan
perubahan nilai kontrak hanya dapat dilakukan sampai paling tinggi 10% (sepuluh
perseratus) dari nilai kontrak awal. Dan sebagaimana dalam SSKK pengadaan pada
saat dilakukan lelang pengadaan Perlengkapan Mobil Penanggulangan Kebakaran
pada Sudin Gulkarmat Jakbar dijelaskan bahwa jenis kontrak pada pengadaan
berdasarkan cara pembayaran adalah Lump Sum, sehingga tidak boleh dilakukan
perubahan atas kontrak pengadaan.
Namun dari hasil pemeriksaan dokumen, diketahui telah terjadi perubahan
atas kontrak dengan kronologi sebagai berikut:
1) Terdapat surat dari PT IM yang merupakan agen/distributor barang merek STIHL
di Indonesia kepada Kepala Sudin Gulkarmat Jakbar pada tanggal 16 November
2017. Surat tersebut menjelaskan bahwa barang pesanan PT AKG berupa gergaji
mesin seri MS261 tidak ready stock, dan baru tersedia kembali dengan jangka
waktu indent 2 s.d 3 bulan. Hasil konfirmasi secara tertulis yang dilakukan BPK
kepada PPK pada tanggal 21 Maret dan 29 Maret 2018 dijelaskan bahwa surat
dari distributor tersebut memang merupakan permintaan dari PPK. Hal itu
dilakukan karena pada tanggal 16 November 2017 atau sehari setelah
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 109
penandatangan kontrak, PT AKG menyatakan bahwa salah satu barang yang
dipesan dalam kontrak berupa gergaji mesin seri MS261 tidak tersedia stoknya.
Informasi tersebut tidak dapat diterima oleh PPK karena kontrak telah
ditandatangani. Kemudian PPK melakukan komunikasi dengan Pokja JB.1
UPPBJ Jakarta Barat. Dari hasil komunikasi tersebut dijelaskan oleh PPK bahwa
menurut Pokja JB.1 UPPBJ informasi tersebut harus diperkuat dengan adanya
pernyataan dari distributor mengenai ketidaktersediaanya gergaji mesin merek
STIHL seri MS261 tersebut. Dijelaskan lebih lanjut, bahwa menurut Pokja JB.1
UPPBJ, dengan adanya surat dari distributor tersebut, dapat dilakukan
adendum/perubahan atas kontrak pengadaan. Namun semua komunikasi antara
PPK dengan Pokja JB.1 UPPBJ tidak didukung dengan bukti/dokumen tertulis.
Hasil konfirmasi secara tertulis yang dilakukan BPK kepada Pokja JB.1 UPPBJ
pada tanggal 19 Maret 2018 dijelaskan bahwa untuk perubahan spesifikasi teknis
atas mesin gergaji tidak ada pemberitahuan dari PPK kepada POKJA dan
menurut pendapat POKJA untuk perubahan dapat saja dilakukan oleh PPK sesuai
kebutuhan saat itu;
2) Pada tanggal 20 November 2017, PPK beserta dengan staf Seksi Prasarana dan
Sarana Sudin Gulkarmat Jakbar melakukan survei langsung ke distributor merek
STIHL untuk mendapat kejelasan kondisi dan ketersediaan gergaji mesin STIHL
MS261;
3) Berdasarkan konfirmasi yang telah dilakukan PPK kepada Pokja JB.1 UPPBJ
serta hasil survey kepada agen/distributor merek STIHL di Indonesia, pada
tanggal 21 November 2017 terdapat surat dari PPK kepada PT AKG dengan
Nomor 2733/-077.9 yang merupakan balasan atas surat dari PT AKG Nomor
042/SP/AKG/XI/2017 tanggal 17 November 2017 perihal permohonan perubahan
spesifikasi gergaji mesin dan PPK menyetujui adanya perubahan spesifikasi
gergaji mesin STIHL MS261 menjadi STIHL MS382. Atas perubahan tersebut
kemudian dilakukan negosiasi atas harga gergaji STIHL MS382 dan disepakati
untuk setiap unitnya adalah sebesar Rp8.625.000,00. Secara umum perbandingan
spesifikasi antara gergaji mesin STIHL seri MS261 dengan MS382 sudah pernah
dijelaskan pada tabel 4.2.2. sebelumnya;
4) Selanjutnya pada tanggal yang sama, 21 November 2017 dilakukan
penandatanganan perubahan kontrak oleh Sdr Sju, S.Sos, M.Si selaku PPK, yang
bertindak untuk dan atas nama Sudin Gulkarmat Jakbar dengan Sdr. Sat selaku
Direktur, yang bertindak untuk dan atas nama PT AKG.
Konfirmasi yang dilakukan BPK kepada PT IM selaku agen/distributor
merek STIHL di Indonesia pada tanggal 3 April 2018, diketahui bahwa gergaji mesin
seri MS261 dan seri MS382 sama-sama merupakan gergaji mesin tipe profesional
yang dimiliki oleh STIHL. Di dalam kelas tersebut, seri MS261 adalah gergaji paling
kecil dengan keunggulan baik dari segi tenaga mesin dan juga dari berat gergaji
secara umum. Selain itu, seri MS261 merupakan satu-satunya seri gergaji mesin yang
menggunakan tipe mesin 2-MIX. Tipe mesin ini merupakan tipe khusus yang
dikembangkan oleh STIHL dan dijelaskan oleh teknisi, bahwa tipe ini memiliki emisi
gas buang yang lebih rendah serta bahan bakar yang lebih hemat sebesar 20% dari
tipe mesin 2 TAK biasa. Spesifikasi itulah yang membuat harga seri MS261 senilai
Rp8.900.000,00 lebih mahal dibandingkan dengan seri MS382 senilai
Rp7.125.000,00 pada saat tim melakukan konfirmasi.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 110
Kondisi yang telah diungkapkan di atas menunjukkan bahwa telah terjadi
pelanggaran atas SSKK dan SSUK, dengan melakukan perubahan kontrak yang tidak
diperbolehkan dilakukan pada kontrak lumpsum. Selain itu, Sebagaimana yang telah
diungkapkan sebelumnya bahwa Surat Pesanan (SP) Nomor 11/SDPKP/XI/2017
tanggal 21 November 2017 menginstruksikan bahwa barang pesanan tersebut paling
lambat diterima pada tanggal 20 Desember 2017 bertentangan dengan Syarat dan
Ketentuan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari perubahan kontrak, yaitu
pada poin 1 terkait Hak dan Kewajiban yang memuat bahwa penyedia memiliki
kewajiban mengirimkan barang sesuai spesifikasi dalam Surat Pesanan selambat-
lambatnya pada tanggal 15 Desember 2017 sejak SP tersebut diterima oleh Penyedia.
e. Pelaksanaan Pengadaan Dilakukan oleh PT GOS, bukan oleh PT AKG selaku
Perusahaan Pemenang Lelang
Berdasarkan hasil analisa atas bukti dan keterangan dari pihak-pihak terkait
menunjukkan bahwa pelaksanaan Pengadaan Perlengkapan Mobil Penanggulangan
Kebakaran Tahun 2017 dilakukan oleh PT GOS, bukan oleh PT AKG sebagai
perusahaan pemenang lelang. Kondisi tersebut diketahui dari hal-hal sebagai berikut:
1) Perusahaan pemenang lelang merupakan “perusahaan bendera” yang dipinjam
oleh PT GOS
Berdasarkan hasil konfirmasi dengan Sdr. Sat selaku Direktur PT AKG
pada tanggal 4 April 2018 diketahui bahwa PT AKG hanya digunakan sebagai
perusahaan “bendera” yang dipinjam oleh Sdr. BMS melalui Sdr. Sud.
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, Sdr. BMS merupakan sebagai Project
Director dari PT GOS sedangkan Sdr. Sud adalah teman dari Sdr. BMS yang
juga adalah paman dari Sdr. Sat.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa Sdr. Sat sama sekali tidak mengetahui
mengenai proses lelang dan Pengadaan Perlengkapan Mobil Pemadam di Sudin
Gulkarmat Jakbar. Segala proses terkait pelelangan mulai dari proses pembuatan
dokumen penawaran dan pemenuhan kelengkapan lain yang dibutuhkan untuk
dapat mengikuti pelelangan, termasuk proses peng-upload-an penawaran harga
ke LPSE seluruhnya dilakukan oleh Sdr. BMS. Sdr. Sat sebagai Direktur PT
AKG hanya dihubungi ketika diperlukan tanda tangan dokumen atas nama PT
AKG seperti untuk dokumen penawaran yang sudah disiapkan oleh Sdr. BMS.
Untuk setiap informasi yang diterima melalui email PT AKG akan diteruskan
kepada Sdr. BMS untuk kemudian mempersiapkan segala hal yang diminta oleh
POKJA JB.1B – UPPBJ Jakarta Barat. Sdr. Sat hanya diminta untuk ikut hadir
pada saat proses pembuktian kualifikasi, tanda tangan kontrak dan proses
pengiriman barang di Kantor Sudin Gulkarmat Jakbar.
Dari hasil konfirmasi dengan Sdr. Sud pada tanggal 5 April 2018 serta
Sdr. BMS tanggal 6 April 2018 dan Sdr. AW tanggal 9 April 2018 diketahui
bahwa dari awal Sdr. BMS memang merencakan peminjaman bendera ini untuk
ikut serta kegiatan di Sudin Gulkarmat Jakbar. Hal itu dilakukan karena PT GOS
bermaksud memasarkan peralatan pemadam yang dimilikinya, akan tetapi tidak
dapat mengikuti pelelangan secara langsung, karena pada pelelangan
mensyaratkan SIUP peserta adalah kelas kecil, sementara SIUP yang dimiliki PT
GOS adalah kelas menengah. Untuk itu kemudian, melalui pertemanan dilakukan
pinjam bendera PT AKG yang memiliki SIUP kecil sesuai dengan persyaratan
lelang. Atas pinjam bendera ini, Sdr. Sud menerima fee sekitar 1% dari nilai
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 111
kontrak atau sekitar ±Rp20 juta dan dari fee yang diterima oleh Sdr. Sud, sebesar
Rp10 juta diberikan kepada Sdr. Sat.
Berdasarkan penjelasan Sdr BMS diketahui bahwa tim dari PT GOS,
yaitu Sdr. BMS dan teman-temannya yang menyiapkan segala persyaratan yang
dibutuhkan, seperti membuat dokumen penawaran serta kelengkapan
administrasi lainnya termasuk meng-upload harga penawaran ke LPSE, dengan
menggunakan nama PT AKG.
2) Rekening PT AKG yang digunakan untuk menerima pembayaran hasil
pelaksanaan pengadaan Perlengkapan Mobil Penanggulangan Kebakaran berada
dalam penguasaan PT GOS
Setelah proses pekerjaan pengadaan Perlengkapan Mobil
Penanggulangan Kebakaran selesai dilaksanakan, kemudian Pemprov DKI
Jakarta membayarkan kepada PT AKG melalui SP2D yang ditansfer dari
rekening Kas Daerah Pemprov DKI Jakarta ke rekening PT AKG. Rekening
tersebut diketahui merupakan rekening baru atas nama PT AKG pada kantor BRI
Cabang Cibinong yang sengaja dibuat atas permintaan pihak PT GOS. Rekening
tersebut bersifat joint account antara Sdr. Sat sebagai Direktur PT AKG dengan
Sdr. AW. Berdasarkan penjelasan Sdr. Sat diketahui bahwa rekening tersebut
tidak dalam penguasaan Sdr. Sat. Sdr. Sat tidak pernah melakukan penyetoran
maupun penarikan di rekening tersebut serta mengetahui nilai saldo dan rincian
transaksi dalam rekening tersebut. Rekening tersebut diketahui berada dalam
penguasaan PT GOS.
3) Pembelian dan Pengiriman Barang tidak dilakukan oleh PT AKG selaku
perusahaan pemenang lelang melainkan oleh PT GOS
Dari hasil konfirmasi dengan Sdr. Sat diketahui bahwa Sdr. Sat (PT
AKG) tidak mengetahui proses pemesanan dan pengiriman barang. Sdr. Sat tidak
pernah melakukan pemesanan barang, pengiriman dan juga pembayaran kepada
para Distributor/Agen.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa yang melakukan pemesanan
barang kepada distributor dan penyedia lain adalah Sdr. BMS dan tim dari PT
GOS. Dokumen pemesanan barang kepada Distributor dan penyedia lain yang
tertulis berasal dari PT AKG (termasuk pemesanan barang dari PT AKG kepada
PT GOS selaku distributor pipa cabang dan nozzle merek Unifire) terindikasi
merupakan dokumen yang dibuat secara proforma. Dokumen tersebut diketahui
dibuat oleh Sdr. BMS dan tim.
Dari hasil konfirmasi dan analisa dokumen diketahui bahwa untuk item
pipa cabang Protek 520 dan Pipa Cabang Fire Shield dibeli PT GOS dari Toko
Gudang Alat Pemadam di Blok M Square pada tanggal 14 November 2017.
Sementara untuk Selectable Nozzle Unifire 1,5” dan Nozzle Unifire 2,5”
barangnya memang ready di gudang milik PT GOS. Barang tersebut ready
karena sudah dibeli pada akhir tahun 2016 yang awalnya bertujuan untuk dijual
ke Green Peace namun proyek tersebut gagal.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas perencanaan kebutuhan barang,
penyusunan HPS; pelaksanaan lelang; serta pelaksanaan kontrak menunjukkan
adanya dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan Perlengkapan Mobil
Penanggulangan Kebakaran di Sudin Gulkarmat Jakbar sehingga seharusnya PT
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 112
AKG tidak layak ditunjuk sebagai pemenang dan pelaksana pekerjaan.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut yaitu:
a. HPS tidak berdasarkan hasil survei pasar yang sebenarnya dan dibuat oleh
perusahaan yang memberikan dukungan kepada pemenang lelang yang juga
merupakan pelaksana pekerjaan yang sebenarnya;
b. Nilai rincian HPS terindikasi telah diketahui oleh PT AKG dan salah satu peserta
lelang;
c. PT AKG selaku pemenang lelang tidak memenuhi persyaratan untuk ditunjuk
sebagai pemenang lelang;
d. Adendum kontrak terkait perubahan spesifikasi salah satu produk yang dilakukan
oleh PPK tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dilakukan bukan
karena barang yang sudah tidak diproduksi lagi namun karena ketidakmampuan
penyedia untuk menyediakan barang sebagaimana kontrak;
e. PT AKG selaku pemenang lelang hanya sebagai “perusahaan bendera”.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut menimbulkan kelebihan pembayaran
karena kemahalan harga senilai Rp219.402.000,00. Nilai tersebut adalah merupakan
keuntungan dari selisih harga perolehan dengan harga yang dijual kepada Sudin
Gulkarmat Jakarta Barat sebesar Rp237.060.000,00 (dengan rincian perhitungan
sebagaimana disajikan pada Tabel 4.2.7) dengan dikurangi pajak penghasilan PPh
(1,5% dari nilai kontrak sebelum PPN atau senilai Rp1.177.200.000,00
(Rp1.294.920.000,00 – Rp117.720.000,00)) yang telah disetorkan ke kas daerah
sebesar Rp17.658.000,00.
Tabel. 4.2.7 Perhitungan Selisih Pengadaan Peralatan Mobil Pemadam Sudin Gulkarmat Jakarta Barat
No Nama Barang dan Spesifikasi Volume
Kontrak Harga Perolehan
(Rp)
Selisih
(Rp)
Total Harga Selisih
(Rp)
Harga Satuan
(Rp/Satuan)
Total Harga
(Rp)
1 2 3 4 5 = 3 x 4 6 7 = 4 – 6 8 = 3 x 7
1 Gergaji Mesin STIHL 382 9 Buah 8.625.000,00 77.625.000,00 7.160.000,00 1.465.000,00 13.185.000,00
2 Pipa cabang Protek 520 (2,5"X1,5"X1,5") 19 Buah 4.750.000,00 90.250.000,00 4.000.000,00 750.000,00 14.250.000,00
3 Pipa cabang FireShield (2,5 x 2,5x2,5) 37 Buah 3.275.000,00 121.175.000,00 1.200.000,00 2.075.000,00 76.775.000,00
4 Polyester Hose Zhield Tex (2,5") 165 Roll 3.300.000,00 544.500.000,00 2.800.000,00 500.000,00 82.500.000,00
5 Polyester Hose Zhield Tex (1,5") 48 Roll 2.500.000,00 120.000.000,00 2.100.000,00 400.000,00 19.200.000,00
6 Selectable Nozzle Unifire (1.5") 35 Unit 3.750.000,00 131.250.000,00 3.200.000,00 550.000,00 19.250.000,00
7 Selectable Nozzle Unifire (2.5") 22 Unit 4.200.000,00 92.400.000,00 3.250.000,00 950.000,00 20.900.000,00
8 Cargo Batam – Jakarta 1 Unit 9.000.000,00 (9.000.000,00) (9.000.000,00)
Jumlah 237.060.000,00
Sumber: analisis dokumen tagihan dan pembayaran
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Presiden Nomor 54 Taun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, pada:
1) Pasal 6 huruf c yang menyatakan bahwa “Para pihak yang terkait dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika tidak saling
mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibat
terjadinya persaingan tidak sehat”;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 113
2) Pasal 6 huruf f yang menyatakan bahwa “Para pihak yang terkait dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika: menghindari dan
mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam
pengadaan barang/jasa”;
3) Pasal 66 ayat 7 yang menyatakan bahwa “Penyusunan HPS dikalkulasikan
secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggung jawabkan
meliputi:
a) harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa dilokasi barang/jasa
diproduksi/diserahkan/dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya
Pengadaan Barang/Jasa;
b) informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan
Pusat Statistik (BPS);
c) informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi
terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;
d) daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor
tunggal;
e) biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan
mempertimbangkan factor perubahan biaya;
f) inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank
Indonesia;
g) hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan
instansi lain maupun pihak lain;
h) perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana
(engineer’s estimate);
i) norma indeks; dan/atau
j) informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan”;
4) Pasal 83 Ayat (1) Kelompok Kerja ULP menyatakan bahwa
“Pelelangan/Pemilihan Langsung gagal apabila, huruf (e) dalam evaluasi
penawaran ditemukan bukti/indikasi terjadi persaingan tidak sehat”;
5) Pasal 118 ayat (1) huruf a yang menyatakan bahwa “Perbuatan atau tindakan
penyedia barang/jasa yang dikenakan sanksi adalah berusaha mempengaruhi
kelompok kerja ULP/Pejabat Pengadaan/pihak lain yang berwenang dalam
bentuk dan cara apapun, baik langsung maupun tidak langsung guna
memenuhi keinginannya yang brtentangan dengan ketentuan dan prosedur
yang telah ditetapkan dalam dokumen Pengadaan/Kontrak, dan/atau
ketentuan peraturan perundang-undangan”;
6) Pasal 118 ayat (1) huruf b yang menyatakan “Perbuatan atau tindakan
penyedia barang/jasa yang dikenakan sanksi adalah melakukan
persekongkolan dengan penyedia barang/jasa lain untuk mengatur harga
penawaran di luar prosedur pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa sehingga
mengurangi/menghabat/ memperkecil dana tau meniadakan persaingan yang
sehat dan / atau merugikan orang lain”;
7) Pasal 118 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Perbuatan sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 dikenakan sanksi berupa:
a) sanksi administratif;
b) sanksi pencantuman dalam daftar hitam;
c) gugatan secara perdata; dan atau
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 114
d) pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang;
8) Pasal 118 ayat (3) yang menyatakan bahwa “Pemberian sanksi sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 huruf a, dilakukan oleh PPK/ULP/Pejabat Pengadaan
sesuai dengan ketentuan;
b. Penjelasan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun
2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada pasal 83 huruf e yang
menyatakan bahwa “Indikasi persekongkolan antar penyedia barang/jasa harus
dipenuhi sekurang-kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini:
1) Terdapat kesamaan dokumen teknis, antara lain metode kerja, bahan, alat,
analisa pendekatan teknis, harga satuan, dan/atau spesifikasi barang yang
ditawarkan (merek/tipe/jenis) dan/atau dukungan teknis;
2) Seluruh penawaran dari penyedia mendekati HPS;
3) Adanya keikutsertaan beberapa penyedia barang/jasa yang berada dalam satu
kendali;
4) Adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen penawaran, antara lain
kesamaan/kesalahan pengetikan, susunan, dan format penulisan;
5) Jaminan penawaran dikeluarkan dari penjamin yang sama dengan nomor seri
yang berurutan.
c. Syarat-syarat khusus kontrak (SSKK) dan Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)
pengadaan yang telah ditandatangani, yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari kontrak Nomor 08/SDPKP/XI/2017 tanggal 15 November 2017, pada poin
35.3 mengenai perubahan kontrak yang menyatakan bahwa “Perubahan kontrak
sebagaimana dimaksud pada angka 38.2 tidak dapat dilakukan untuk kontrak
lump sum dan bagian lump sum dari kontrak gabungan lump sum dan harga
satuan. Lebih lanjut pada poin 38 mengenai perubahan nilai kontrak dijelaskan
bahwa perubahan nilai kontrak sebagai akibat perubahan pekerjaan dengan
ketentuan perubahan nilai kontrak hanya dapat dilakukan sampai paling tinggi
10% (sepuluh perseratus) dari nilai kontrak awal.
Kondisi tersebut mengakibatkan kelebihan bayar sebesar Rp219.402.000,00
(Rp237.060.000,00 – Rp17.658.000,00).
Hal tersebut terjadi karena:
a. Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakbar dan PPK kurang tertib dalam
melaksanakan kegiatan pengadaan perlengkapan mobil penanggulangan
kebakaran TA 2017;
b. Pokja JB.I UPPBJ Jakbar lalai dalam melakukan pemilihan pemenang lelang
pekerjaan pengadaan perlengkapan mobil penanggulangan kebakaran;
c. PT AKG dan PT GOS terindikasi bekerja sama dalam lelang kegiatan pengadaan
perlengkapan mobil penanggulanan kebakaran dengan cara yang bertentangan
dengan ketentuan
Atas permasalahan tersebut melalui Kepala SKPD terkait menjelaskan
bahwa:
a. Kepala BPPBJ menyatakan sependapat dengan hasil pemeriksaan BPK dan akan
menjadi bahan evaluasi untuk koreksi selanjutnya;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 115
b. Kepala Dinas Gulkarmat menjelaskan bahwa memang terdapat kelalaian oleh
PPK dan Tim dalam pembuatan HPS, adanya perubahan spesifikasi serta
adendum kontrak. Hal itu terjadi karena keterbatasan yang dimiliki oleh PPK dan
Tim. Atas permasalahn tersebut, kedepannnya akan menjadi masukan bagi Sudin
Gulkarmat Jakarta Barat untuk lebih tertib dalam melakukan kegiatan pengadaan.
Selain itu, hasil dari koordinasi yang dilakukan dengan Penyedia menyatakan
kesanggupan untuk menyelesaikan kewajiban sesuai dengan ketentuan dan
peraturan pemerintah yang berlaku. Namun Penyedia meminta keringanan
pembayaran TGR dicicil dan diangsur sampai lunas.
BPK merekomendasikan Gubernur agar menginstruksikan kepada:
a. Kepala Dinas Gulkarmat supaya:
1) Memberikan peringatan atau teguran sesuai ketentuan yang berlaku kepada
Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Barat dan PPK Sudin Gulkarmat
Jakarta Barat yang kurang tertib dalam melaksanakan kegiatan pengadaan
perlengkapan mobil penanggulan kebakaran;
2) Memerintahkan PPK menagih kelebihan bayar kepada PT AKG dan PT
GOS serta menyetorkan ke rekening kas daerah senilai Rp219.402.000,00
serta menyampaikan bukti setor ke BPK; dan
3) Memerintahkan PPK berkoordinasi dengan instansi terkait untuk
mengusulkan PT AKG dan PT GOS dimasukkan kedalam daftar hitam sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
b. Kepala BPPBJ supaya memberikan peringatan atau teguran sesuai ketentuan
yang berlaku kepada Pokja JB.I UPPBJ yang lalai dalam melakukan pemilihan
pemenang lelang.
4.3. Pengadaan Perlengkapan Petugas Penanggulangan Kebakaran pada Sudin
Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta
Timur Tidak Sesuai Ketentuan
Pada Tahun Anggaran 2017, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan
Penyelamatan Kota Administrasi Jakarta Timur (Sudin Gulkarmat Jaktim) telah
menganggarkan Belanja Modal Peralatan dan Mesin senilai Rp5.633.769.812,00
dengan realiasi senilai Rp3.826.432.100,00 atau sebesar 67,92% dari anggaran. Dari
nilai anggaran sebesar tersebut, diantaranya direalisasikan untuk kegiatan Pengadaan
Perlengkapan Petugas Operasional Penanggulangan Kebakaran dengan anggaran
senilai Rp1.991.500.000,00 dan terealisasi sebesar Rp954.915.500,00 atau 47,95%
dari anggaran. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Sudin Gulkarmat Jaktim
Nomor 686/DPA/2017 tanggal 3 Januari 2017 dengan rincian peralatan yang akan
diadakan sebagaimana disajikan dalam Tabel 4.3.1.
Tabel 4.3.1 Uraian Pengadaan Peralatan dalam E-budgetting (DPA Murni)
No. Uraian Volume Harga Total PPn
(Rp) Pagu Paket (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 3 x (4 + 5)
A. Akun 5.2.2
1 Kampak
ukuran kecil, bahan kuningan, lapis steinlis steel
250 900.000,00 90.000,00 247.500.000,00
Sub Jumlah (A) 247.500.000,00
B. Akun 5.2.3
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 116
No. Uraian Volume Harga Total PPn
(Rp) Pagu Paket (Rp)
1 Fire Helmet
Spesifikasi : outer shell: advance high temperature resistant, duroplastic material (high-temp fibre) type A (Half Shell) Helmet Shape, electrical insulation capacity increased resistance to flame and liquid chemical, low temperature classification -
40⁰C, INNER SHELL : PU inner shell, resistant to high temperatures, face protection : integrated clear Vizor
100 6.600.000,00 660.000,00 726.000.000,00
2 Firesuits Fighter
first layer outer shell: NOMEX ADVANCE 60% Kevlar, 40%nomex 7.3 oz/yard in rip stop weave construction with water repellenttreatment, second layer moistrure barrier : PINTAIL Ar/P-Ar/PUFR100 Spulanced non moven with FR PU membarane Breathable flame resistant
200 9.000.000,00 900.000,00 1.980.000.000,00
3 Pry Axe With Metal Cutting Claw
Spesifikasi : Metal cutting claw cuts sheet metal steel shaft for added streght, locking device, rubber device, rubber sleeve over handle provides a no slip grip.
30 8.000.000,00 800.000,00 264.000.000,00
4 Sarung Tangan Rescue
Rescue Glove
30 1.000.000,00 100.000,00 33.000.000,00
5 Sepatu Boot
Electrical Insultating Fireman, Jenis Konstruksi: Karet Vulkanis atas Dan Sole; Last/Sole Pattern; Structural Fire Fighting; General Fire Rescue; Bush Fire Fighting
460 1.425.000,00 142.500,00 721.050.000,00
Sub Jumlah (B) 3.724.050.000,00
Jumlah (A) + (B) 3.971.550.000,00 Sumber: Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD
Selanjutnya, DPA mengalami perubahan yang dimuat dalam DPPA Nomor
686/DPPA/2017 tanggal 13 Oktober 2017 dengan rincian peralatan yang akan
diadakan sebagaimana disajikan dalam Tabel 4.3.2.
Tabel 4.3.2 Uraian Pengadaan Peralatan dalam E-budgetting (DPA Perubahan)
No. Uraian Volume Harga Total PPn
(Rp) Pagu Paket (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 3*(4 + 5)
A. Akun 5.2.2
1 Kampak
ukuran kecil, bahan kuningan, lapis steinlis steel
250 900.000,00 90.000,00 247.500.000,00
Sub Jumlah (A) 247.500.000,00
B. Akun 5.2.3
2 Fire Helmet
Spesifikasi : outer shell: advance high temperature resistant, duroplastic material (high-temp fibre) type A (Half Shell) Helmet Shape, electrical insulation capacity increased resistance to flame and liquid chemical, low temperature
classification -40⁰C, INNER SHELL : PU inner shell, resistant to high temperatures, face protection : integrated clear Vizor
100 6.600.000,00 660.000,00 726.000.000,00
3 Pry Axe With Metal Cutting Claw 30 8.000.000,00 800.000,00 264.000.000,00
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 117
No. Uraian Volume Harga Total PPn
(Rp) Pagu Paket (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 3*(4 + 5)
Spesifikasi : Metal cutting claw cuts sheet metal steel shaft for added streght, locking device, rubber device, rubber sleeve over handle provides a no slip grip.
4 Sarung Tangan Rescue
Rescue Glove
30 1.000.000,00 100.000,00 33.000.000,00
5 Sepatu Boot
Electrical Insultating Fireman, Jenis Konstruksi: Karet Vulkanis atas Dan Sole; Last/Sole Pattern; Structural Fire Fighting; General Fire Rescue; Bush Fire Fighting
460 1.425.000,00 142.500,00 721.050.000,00
Sub Jumlah (B) 1.744.050.000,00
Jumlah (A) + (B) 1.991.500.000,00
Sumber : Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran SKPD
Untuk merealisasikan kegiatan tersebut, Kepala Sudin Gulkarmat Jaktim
selaku Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) telah menetapkan Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) untuk melaksanakan Kegiatan Perlengkapan Petugas Operasional
Penanggulangan Kebakaran. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) atau Owner Estimate
disusun oleh PPK dan ditetapkan sebesar Rp1.626.900.000,00 sudah termasuk PPN
dan keuntungan perusahaan.
Kegiatan lelang atas paket pekerjaan tersebut dilakukan dengan proses e-
Lelang Cepat dengan metode pascakualifikasi satu file - sistem gugur dan jenis
kontrak harga satuan. Kegiatan pengadaan tersebut dilaksanakan oleh CV BJB
berdasarkan perjanjian/kontrak Nomor 4901/-077.322 tanggal 20 November 2017
senilai Rp1.445.405.500,00 dengan jangka waktu penyelesaian pekerjaan selama 30
hari kalender terhitung mulai tanggal 20 November 2017 s.d. 19 Desember 2017.
Pembayaran kegiatan tersebut telah dibayar lunas dengan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan (100%) Nomor 5512/-077.222 tanggal 19 Desember 2017 dan SP2D
Nomor 5029362/SP2D/XII/2017 tanggal 22 Desember 2017 senilai
Rp954.915.500,00. Dalam BAST tersebut menunjukkan bahwa dari empat jenis
barang yang telah diserahterimakan, terdapat satu jenis barang yang tidak dapat
dipenuhi oleh penyedia, yaitu Fire Helmet yang hanya dapat disediakan sebanyak dua
unit dari 100 unit yang diperjanjikan dalam kontrak.
Atas kegiatan pengadaan tersebut telah dilakukan pemeriksaan fisik bersama
antara BPK dengan PPTK dan Staf Sarpras pada tanggal 6 Maret 2018. Hasil
pemeriksaan fisik diketahui bahwa pekerjaan tidak sesuai dengan kontrak yaitu Fire
Helmet merek Schuberth sebanyak 100 unit hanya bisa direalisasikan sebanyak 2
(dua) unit.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas proses kegiatan pengadaan tersebut,
mulai dari kegiatan perencanaan s.d. penyerahan hasil menunjukkan permasalahan
sebagai berikut:
a. Perencanaan Pengadaan Barang Tidak Didasarkan Hasil Analisa
Kebutuhan yang Memadai
Berdasarkan hasil wawancara dengan PPK, PPTK dan Staf Sarpras Sudin
Gulkarmat Jaktim tanggal 2 April 2018 dijelaskan bahwa pengadaan di
lingkungan Dinas dan Suku Dinas Gulkarmat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
biasanya dilakukan terpusat oleh Dinas Gulkarmat. Namun dalam periode dua
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 118
tahun terakhir, Kepala Dinas Gulkarmat memberikan wewenang kepada Kepala
Sudin untuk dapat melakukan pengadaan sendiri berdasarkan kebutuhan masing-
masing Sudin Gulkarmat.
Proses perencanaan pengadaan di Sudin Gulkarmat Jaktim disusun
melalui pengajuan kebutuhan dari masing-masing seksi/sektor. Setiap
seksi/sektor seharusnya membuat laporan bulanan atas ketersediaaan
peralatan/perlengkapan Gulkarmat kepada Kasudin Gulkarmat Jaktim melalui
Staf Sarpras, namun tidak semua seksi/sektor membuat laporan bulanan tersebut.
Kemudian, atas dasar laporan bulanan tersebut setiap seksi/sektor mengajukan
kebutuhan perlengkapan pemadam untuk dibahas dalam rapat bersama Kasudin,
akan tetapi tidak terdapat bukti baik berupa notulen/risalah rapat yang dapat
menunjukkan hasil pembahasan atas pengajuan kebutuhan tersebut.
Menurut keterangan dari PPTK diketahui bahwa sebenarnya perencanaan
kebutuhan pengadaan di Sudin Gulkarmat Jaktim dilakukan berdasarkan data sisa
peralatan yang masih tersedia di gudang yang diperoleh dari laporan Pengurus
Barang. Namun dalam praktiknya, seperti pengadaan Sepatu merek Harvick
sebanyak 460 pasang disusun berdasarkan jumlah petugas pemadam di seluruh
seksi/sektor (termasuk PHL), sedangkan jumlah kebutuhan untuk kampak, Fire
Helmet dan sarung tangan rescue pengadaannya disesuaikan dengan sisa
anggaran yang tersedia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan DPA Nomor 686/DPA/2017 tanggal 03
Januari 2017 dan Nomor 686/DPPA/2017 tanggal 13 Oktober 2017 menunjukkan
bahwa telah terjadi perubahan nilai anggaran semula sebesar Rp3.971.550.000,00
(Rp247.500.000+Rp3.724.050.000) mengalami penurunan dalam DPPA menjadi
Rp1.991.550.000,00 (Rp247.500.000+Rp1.744.050.000) Perubahan nilai
anggaran tersebut berdasarkan konfirmasi dengan PPTK pada tanggal 13 April
2018 dijelaskan bahwa rencana pengadaan untuk firesuit fighter (jumpsuit
pemadam) sebesar Rp1.980.000.000,00 tidak dapat dilaksanakan karena hasil
survei pasar lebih tinggi dari DPA. Sedangkan Pry Axe With Metal Cutting Claw
sebesar Rp264.000.000,00 tidak dapat direalisasikan karena barang import dan
harganya lebih besar dari nilai di DPPA.
Berdasarkan pemeriksaan fisik pada tanggal 6 Maret 2018 atas
perlengkapan tersebut menunjukkan bahwa Sudin Gulkarmat Jakarta Timur
belum memanfaatkan/mendistribusikan seluruh perlengkapan tersebut.
Berdasarkan konfrmasi dengan staf Sarpras menyatakan belum
disdistribusikannya perlengkapan tersebut dikarenakan jumlah petugas
operasional Gulkarmat termasuk PHL lebih kurang 550 orang lebih besar dari
jumlah barang yang ada, untuk menghindari terjadinya keributan antara sesama
petugas operasional Gulkarmat pendistribusian kepada petugas operasional akan
dikaji lagi oleh Kasudin.
Kondisi di atas menunjukkan bahwa perencanaan kebutuhan atas
perlengkapan petugas operasional penanggulangan kebakaran belum
mendasarkan atas hasil analisa kebutuhan yang memadai.
b. Harga Perkiraan Sendiri Tidak Didasarkan pada Survei Harga Pasar yang
Memadai
Penyusunan HPS pada Sudin Gulkarmat Jaktim dilakukan dengan cara
konsolidasi dengan lima wilayah Sudin Gulkarmat lainnya. Masing-masing Sudin
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 119
Gulkarmat melakukan survei pasar kemudian hasilnya dirapatkan untuk
ditetapkan sebagai HPS atas paket pengadaan barang yang sama. Tujuan
penyusunan HPS konsolidasi ini adalah agar pengadaan barang yang sama
diharapkan mengunakan harga yang sama sehingga tidak menimbulkan
perbedaan harga.
Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen HPS yang telah
ditandatanggani oleh PA/KPA dan PPK Sudin Gulkarmat Jak-Tim diketahui
informasi sebagaimana disajikan pada Tabel 4.3.3.
Tabel 4.3.3 HPS Paket Pengadaan Perlengkapan Personil
No Nama Barang, Spesifikasi, dan Kuatitas
Kuatiti/ jumlah
PT KJMMP (Rp/Satuan)
PT NP (Rp/Satuan)
PT ZII (Rp/Satuan)
PT MS (Rp/Satuan)
HPS (Rp/Satuan)
1 Kampak
Ukuran kecil bahan kuningan, lapisan stenlis steel, beserta sarung kulit,
250 bh - 650.000,00 - 800.000,00 650.000,00
2 Fire Helmet
Outer Shell: advance high temperature, increase resistant to flame, low temperature classification -40c, integrated high visor, 100 unit
100 bh 7.000.000,00 6.500.000,00 - - 6.500.000,00
3 Sarung Tangan Rescue
Tahan panas dan kuat berbahan Nomex dana tau Kevlar atau cotton, 30 pasang
30 psg - 900.000,00 750.000,00 - 750.000,00
4 Sepatu Boot
Jenis konstruksi Karet vulkanis atas dan sole, 460 pasang
460 psg 1.800.000,00 1.400.000,00 1.700.000,00 - 1.400.000,00
Sumber: Kertas Kerja HPS Sudin Gulkarmat Jaktim
Berdasarkan Tabel 4.3.3 diketahui bahwa PPK menyusun HPS
berdasarkan harga penawaran terendah dari empat perusahaan. Konfirmasi lebih
lanjut diketahui bahwa untuk surat permintaan penawaran harga dari PPK
kepada PT KJMMP dan PT MS merupakan dokumen penawaran yang dibuat
secara proforma dan hanya untuk memenuhi kepentingan administrasi saja,
dimana surat tersebut tidak pernah dikirimkan kepada perusahaan tersebut.
Menurut penjelasan dari Staf Sarpras pada tanggal 2 April 2018 bahwa survei
pasar atas PT KJMMP merupakan hasil survei dari Sudin Gulkarmat Jakarta
Pusat. Sedangkan Surat penawaran dari PT MS, Staf Sarpras tidak ingat
mengenai harga survei tersebut diperoleh dari Sudin mana. Untuk surat
penawaran/permintaan harga kepada PT ZII tidak dapat ditunjukkan kepada
BPK, yang dapat ditunjukkan hanya price list dari PT ZII dan menurut penjelasan
dari Staf Sarpras kemungkinan surat penawaran disampaikan melalui email, tapi
bukti email tersebut belum dapat diperlihatkan kepada BPK s.d pemeriksaan
berakhir.
Terkait penawaran dari PT NP, dari hasil wawancara dengan PPK, PPTK
dan Staf Sarpras Sudin Gulkarmat Jaktim tanggal 2 April 2018 diketahui
penawaran harga dari PT NP dalam rangka penyusunan HPS berawal dari adanya
permintaan harga penawaran dari PPTK yang juga merupakan Kepala Seksi
Sarpras Sudin Gulkarmat Jaktim secara langsung kepada rekanan dhi. Sdr. HL
selaku PT NP yang pada saat itu sedang melaksanakan pekerjaan lainnya di
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 120
Kantor Sudin Gulkarmat Jaktim. Sdr. HL menawarkan brosure peralatan
Gulkarmat kepada PPTK dan menyatakan perusahaannya dapat menyediakan
alat-alat Gulkarmat apabila Sudin Gulkarmat Jaktim membutuhkan. Kemudian
PPTK menugaskan Staf Sarpras untuk meminta penawaran price list atas
spesifikasi produk pemadam seperti sarung tangan tahan panas, baju pemadam
tahan api dan sepatu boot bahan karet sebagai bahan pertimbangan dalam
melakukan penyusunan HPS. Selanjutnya, Sdr. HL memberikan surat penawaran
harga Nomor 007/NP-SPH/IX/2017 tanggal 13 September 2017 untuk beberapa
produk sesuai yang diminta PPTK melalui Staf Sarpras dengan membawa produk
contoh yang dimiliki kecuali helm. Tujuan membawa contoh produk tersebut
adalah untuk menyakinkan bahwa barang yang ditawarkan sesuai dengan yang
diinginkan. Adapun penawaran harga yang diberikan PT NP adalah harga satuan
untuk pembelian satu set belum termasuk PPN dan harga satuan tersebut tidak
terdapat informasi untuk pembelian dalam jumlah berapa. Rincian harga
penawaran dari PT NP sebagaimana disajikan pada Tabel 4.3.4.
Tabel 4.3.4 Penawaran PT NP
No. Uraian Harga Satuan
(Rp)
1 Kampak Kecil Personil (Bras) Kuningan Kode (DA-511/ 500.000,00
Kampak Stainless (Kode DA-512) 650.000,00
2 Sarung Tangan Rescue (Kode: CG-015) 900.000,00
3 Fire Suit (Kode : CH-079) 8.500.000,00
4 Helm Schuberth Type F220 6.500.000,00
5 Sepatu Boot Harvick Type : 9687L 1.400.000,00
Sumber: Surat Penawaran Harga PT NP
Dari hasil konfirmasi dengan Sdr. HL pada tanggal 5 April 2018
dijelaskan bahwa price list produk tersebut merupakan hasil survei dari beberapa
toko di Glodok dan info dari rekanan bisnis, bukan merupakan produk dari PT
NP selaku Distributor atau Agen.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa PT NP dan PTZII merupakan
perusahaan pemberi dukungan kepada pemenang lelang (CV BJB). CV BJB
diketahui merupakan “perusahaan bendera” yang dipinjam oleh Sdr. RFN untuk
melaksanakan pekerjaan Pengadaan Perlengkapan Petugas Operasional
Penanggulangan Kebakaran di Sudin Gulkarmat Jaktim. Dari hasil konfirmasi
dengan PT NP dan hasil pemeriksaan atas dokumen pemesanan barang dan
pembayaran dari Sdr. RFN kepada PT NP menunjukkan bahwa harga penawaran
serta harga penjualan yang diberikan oleh PT NP kepada Sdr. RFN memiliki
harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan PT. NP
kepada pihak Sudin Gulkarmat Jaktim. Hasil pemeriksaan atas dokumen
pemesanan barang dan pembayaran dari Sdr. RFN kepada PT ZII menunjukkan
bahwa harga yang diberikan kepada Sdr. RFN memiliki harga yang lebih murah
dibandingkan dengan harga yang ditawarkan PT ZII kepada pihak Sudin
Gulkarmat Jaktim. Rincian harga tersebut sebagaimana disajikan pada Tabel
4.3.5.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 121
Tabel 4.3.5 Rincian Perbandingan Harga Penawaran dan Harga Penjualan PT NP dan PT ZII dengan Harga Penawaran kepada Sudin Gulkarmat Jaktim
No. Nama & Spesifikasi Barang
Harga Penawaran dan Harga Penjualan
(Rp)
Harga Penawaran kepada Sudin
Gulkarmat Jaktim (Rp)
1 Sepatu Harvik 1.245.000,00 1.400.000,00
2 Kampak & Sarung 525.000,00 650.000,00
3 Helm Schuberth F-220 4.700.000,00 6.500.000,00
4 Sarung tanggan Zhield 375.000,00 750.000,00
Sumber: Surat PT NP tgl 6/11/2017 dan Bukti Pembayaran Sdr. RFN
Hal tersebut menunjukkan adanya indikasi ketidakwajaran harga
penawaran yang diberikan kepada pihak Sudin Gulkarmat Jaktim yang digunakan
sebagai dasar penyusunan HPS.
Dari hasil konfirmasi dengan Sdr RFN diketahui bahwa antara Sdr RFN
dengan pimpinan PT NP dan PT ZII merupakan kolega yang sudah lama
mempunyai hubungan bisnis. Sdr. RFN juga diketahui sudah mengenal Staf
Sarpras Sudin Gulkarmat Jaktim Sdr. AW sejak yang bersangkutan masih
menjadi Staf di Sudin Gulkarmat lain.
c. Adanya Indikasi Persaingan Tidak Sehat dalam Proses Pelelangan
Sudin Gulkarmat Jaktim telah menyusun dan menetapkan Rencana
Umum Pengadaan (RUP) pada tanggal 01 Agustus 2017. Pengkajian ulang
terhadap Rencana Umum Pengadaan (RUP) kegiatan Pengadaan Perlengkapan
Petugas Operasional Penanggulangan Kebakaran melalui rapat koordinasi antara
PPK dengan Pokja.1 Unit Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (UPPBJ) Kota
Administrasi Jakarta Timur yang dituangkan dalam Berita Acara Kaji Ulang RUP
Nomor: 4622/-077.22/BA-RUP/2017 tanggal 27 Oktober 2017. Kaji ulang
tersebut menghasilkan empat penjelasan salah satunya pada Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ditambahkan metode pemilihan menggunakan metode pemilihan
lelang cepat. Kaji ulang kedua dilakukan pada tanggal 31 Oktober 2017 yang
dituangkan dalam Berita Acara Kaji Ulang Rencana Pelaksanaan Pengadaan
(RPP) Nomor: 4661/-077.22/BA-RPP/2017. Kaji ulang tersebut menghasilkan
empat penjelasan yaitu: 1) membuat justifikasi barang yang akan diproses lelang
cepat; 2) poin 9 dalam persyaratan kualifikasi diubah menjadi membawa barang
yang ditawarkan pada saat pembuktian kualifikasi; 3) pada spesifikasi teknis
KAK tambahan keterangan untuk barang kampak kecil diperjelas peruntukan
petugas pemadam kebakaran; 4) menyebutkan merek semua barang kecuali
kampak kecil untuk petugas pemadam kebakaran.
Metode pengadaan dilaksanakan melalui sistem pengadaan e-Lelang
Cepat dengan metode pascakualifikasi satu file - sistem gugur. Dari urutan
tahapan proses lelang dan hasil evaluasi, serta dokumen-dokumen yang berkaitan
dengan proses pelelangan diketahui kronologis penetapan pemenang adalah
sebagai berikut:
1) Proses pelelangan dilaksanakan secara elektronik dengan mengakses aplikasi
Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) pada alamat situs LPSE
(Layanan Pengadaan Secara Elektronik);
2) Proses pengadaan e-Lelang Cepat merupakan metode pelelangan, dimana
peserta hanya melakukan penawaran harga secara online pada SPSE, untuk
kemudian sistem akan mengurutkan berdasarkan nilai penawaran terkecil.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 122
Berdasarkan dari urutan nilai penawaran tersebut, selanjutnya Pokja.1 UPBJ
Jak-Tim selaku penyelenggara pelelangan mengundang perusahan yang
menawar untuk dilakukan evaluasi terkait persyaratan yang harus dipenuhi
oleh peserta, sebagaimana telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK);
3) Proses Pelelangan tersebut dilaksanakan oleh Kelompok Kerja.1 Unit
Pengadaan Jakarta Timur (Pokja.1 UPPBJ Jak-tim).
Dari hasil pemeriksaan atas data lelang Pengadaan Perlengkapan Petugas
Operasional Penanggulangan Kebakaran di Sudin Gulkarmat Jaktim dalam situs
LPSE DKI Jakarta menunjukkan bahwa terdapat 39 peserta yang mendaftar,
namun yang memasukkan penawaran hanya 14 peserta lelang dengan urutan nilai
penawaran dari yang terendah s.d yang tertinggi dan proses evaluasi pembuktian
kualifikasi adalah dengan rincian sebagaimana disajikan pada Tabel 4.3.6.
Tabel 4.3.6 Penawaran Peserta dan Evaluasi Pembuktian Kualifikasi e-Lelang Cepat
No. Peserta Lelang
Harga Penawaran (Rp)
Proses Pembuktian Evaluasi Kualifikasi
1 PT ABR 1.280.527.875.,00 Pemenang tidak lolos pembuktian kualifikasi karena tidak memenuhi kualifikasi spesifikasi teknis Fire Helmet
2 CV PAA 1.285.900.000,00 Tidak lolos pembuktian kualifikasi karena persyaratan kualifikasi teknis Fire Helmet dan Sarung Tangan tidak sesuai yang disyaratkan
3 CV IDB 1.438.250.000,00 Tidak hadir dalam pembuktian persyaratan verifikasi kualifikasi
4 CV Ven 1.440.113.125,00 Tidak memenuhi persyaratan verifikasi kualifikasi Fire Helmet dan Sarung Tanggan tidak sesuai yang disyaratkan
5 CV BJB 1.445.405.500.00 Lolos verifikasi kualifikasi
6 PT ACN 1.459.590.000,00 Di undang, namun tidak dipertimbangkan menjadi pemenang
7 CV ACK 1.482.250.000,00 Di undang, namun tidak dipertimbangkan menjadi pemenang
8 CV TGP 1.494.350.000,00 Di undang, namun tidak dipertimbangkan menjadi pemenang
9 PT MAM 1.496.748.000,00 Di undang, namun tidak dipertimbangkan menjadi pemenang
10 CV BU 1.505.625.000,00 Di undang, namun tidak dipertimbangkan menjadi pemenang
11 PT CRU 1.577.400.000,00 Tidak di undang
12 PT MPU 1.595.550.000,00 Tidak di undang
13 PT AI 1.598.850.000,00 Tidak di undang
14 PT TMI 1.599.400.000,00 Tidak di undang
Sumber: http://lpse.jakarta.go.id/eproc4/33507127/peserta
Berdasarkan hasil evaluasi pembuktian kualifikasi dinyatakan oleh Ketua
Pokja.1 UPPBJ Kota Administrasi Jakarta Timur bahwa hanya satu peserta yang
lulus dan memenuhi syarat, yaitu CV BJB, sedangkan PT ABR walaupun
menawarkan harga terendah dinyatakan gugur karena pada saat evaluasi teknis
tidak membawa contoh barang sesuai dengan yang dipersyaratkan pada saat
evaluasi teknis yaitu Fire Helmet merek Schubert.
Pada saat proses pembuktian kualifikasi teknis penawaran, berdasarkan
keterangan yang disampaikan oleh Sdr. RFN yang menggunakan CV BJB
sebagai “perusahaan bendera” pada tanggal 3 April 2018, diketahui bahwa proses
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 123
pembuktian kualifikasi dilakukan oleh Sdr. RFN dan rekannnya Sdr. HMN dan
bukan oleh pihak Direksi ataupun Komisaris CV BJB.
Dari hasil pemeriksaan proses lelang dan hasil evaluasi, serta dokumen-
dokumen yang berkaitan diketahui terindikasi terjadi persaingan tidak sehat
dalam proses pelelangan dengan indikasi sebagai berikut:
1) CV BJB tidak dapat memenuhi persyaratan dukungan dari agen untuk barang
Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta lelang adalah
adanya surat dukungan dari agen/agen tunggal/distributor/sub distributor atas
barang berupa Fire Helmet merek Schuberth F220 dan Sepatu Boot merek
Harvick sebagaiman diatur dalam KAK.
Pada saat proses evaluasi diketahui bahwa Tim Pokja.1 UPPBJ
Jaktim hanya memastikan kebenaran dari surat dukungan dari agen/agen
tunggal/distributor/sub distributor atas barang berupa Fire Helmet merek
Schuberth F220 dan Sepatu Boot merek Harvick dari perusahaan pemberi
dukungan. Tim Pokja.1 UPPBJ Jaktim tidak melakukan klarifikasi terkait
surat penunjukkan atau tanda pendaftaran perusahaan pemberi dukungan
tersebut sebagai agen/agen tunggal/distributor/sub distributor atas produk
yang diberikan dukungan untuk meyakinkan kelayakan perusahaan pemberi
dukungan tersebut dalam memberikan dukungan kepada peserta lelang.
Dari hasil konfirmasi pada tanggal 5 April 2018 dengan Sdr. HL
selaku Direktur PT NP yang merupakan perusahaan pemberi dukungan
kepada CV BJB selaku pemenang lelang diketahui bahwa PT NP bukanlah
agen/agen tunggal/distributor/sub distributor atas barang berupa Fire Helmet
merek Schuberth F220 dan Sepatu Boot merek Harvick. PT NP hanya
memiliki surat penunjukkan sebagai agen tunggal untuk barang pemadam
merek IWA dari Jepang. PT NP memberikan dukungan untuk barang berupa
Sepatu merek Harvick dikarenakan barang tersebut adalah barang umum
yang banyak dijual di Pasar Glodok dan PT NP juga sudah mendapat
kepastian dari relasi bisnis PT NP dhi. PT Wah bahwa dapat memenuhi
pesanan PT NP sebanyak 460 pasang dalam waktu yang dipersyaratkan.
Sedangkan untuk Fire Helmet merek Schuberth F220, PT NP memberikan
dukungan sebelum mendapatkan kepastian dari perusahaan Schuberth yang
berlokasi di Jerman atas ketersediaan barang untuk pemesanan sebanyak 100
unit.
Kondisi yang telah diungkapkan di atas menunjukkan bahwa PT NP
bukan merupakan agen/agen tunggal/distributor/sub distributor atas barang
berupa Fire Helmet merek Schuberth F220 dan Sepatu Boot merek Harvick,
sehingga dukungan yang diberikan oleh PT NP bukanlah Surat Dukungan
dari agen/agen tunggal/distributor/sub distributor atas barang berupa Fire
Helmet merek Schuberth F220 dan Sepatu Boot merek Harvick sebagaimana
disyaratkan dalam KAK. Dengan demikian PT NP tidak dapat memenuhi
persyaratan yang diwajibkan kepada penyedia, sehingga seharusnya CV BJB
sebagai penyedia yang didukung oleh PT NP tidak lolos kualifikasi dan tidak
layak menjadi pemenang lelang kegiatan pengadaan Perlengkapan Petugas
Operasional Penanggulangan Kebakaran di Sudin Gulkarmat Jaktim.
2) PPK menetapkan Jenis Kontrak Harga Satuan Tidak Sesuai dengan
Ketentuan yang Berlaku
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 124
PPK diketahui menetapkan jenis kontrak Pengadaan Perlengkapan
Petugas Operasional Penanggulangan Kebakaran dengan kontrak harga
satuan. Pembayaran kontrak harga satuan disesuaikan dengan realisasi barang
yang diterima dan kesesuian dengan spesifikasi barang sebagaimana yang
diatur dalam kontrak. Sedangkan pembayaran jenis kontrak lump-sum baru
dapat dilakukan setelah barang diterima sesuai volume dan spesifikasi dalam
kontrak.
Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas paket pengadaan barang sejenis,
yaitu paket lelang Pengadaan Perlengkapan Mobil Penanggulangan
Kebakaran dan kedua paket lelang Pengadaan Motor Tempel menunjukkan
bahwa jenis kontrak dua kegiatan tersebut adalah Lump Sum dan bukan
kontrak harga satuan.
Berdasarkan definisi jenis kontrak lump sum yang diatur dalam
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah pada Pasal 51 ayat (1) bahwa kontrak lump sum adalah kontrak
pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas
waktu tertentu sebagaimana ditetapkan dalam kontrak, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a) Jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan penyesuaian
harga;
b) Semua risiko sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang/jasa;
c) Pembayaran didasarkan pada tahapan produk/keluaran yang dihasilkan
sesuai dengan isi kontrak;
d) Sifat pekerjaan berorientasi pada keluaran (output based)
e) Total harga penawaran bersifat mengikat;
f) Tidak diperbolehkan adanya pekerjaan tambah/kurang.
Sedangkan kontrak harga satuan yang diatur dalam Pasal 51 ayat (2)
mengatur bahwa kontrak harga satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa
atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu yang telah
ditetapkan dengan ketentuan sebagai berikut:
a) Harga satuan pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan
dengan spesifikasi teknis tertentu;
b) Volume atau kuantitas pekerjaan masih bersifat perkiraan pada saat
kontrak ditandatangani;
c) Pembayaran didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume
pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa; dan
d) Dimungkinkan adanya pekerjaan tambah kurang berdasarkan hasil
pengukuran bersama atas pekerjaan yang diperlukan.
Berdasarkan kedua definisi tersebut telah jelas seharusnya untuk
pekerjaan Pengadaan Perlengkapan Petugas Operasional Penanggulangan
Kebakaran di Sudin Gulkarmat Jaktim adalah kontrak lump sum dikarenakan
jumlah harga pasti dan tetap serta tidak dimungkinkan adanya penyesuaian
harga serta volume atau kuantitas pekerjaan yang dituangkan dalam kontrak
merupakan volume yang sudah pasti dan bukan bersifat perkiraan.
3) CV BJB tidak melakukan pekerjaan sesuai kontrak dan PPK tidak
mengenakan sanksi atas kepada CV BJB
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 125
Pekerjaan pengadaan Perlengkapan Petugas Operasional
Penanggulangan Kebakaran di Sudin Gulkarmat Jaktim diketahui telah
selesai dilaksanakan dan diserahterimakan, serta telah dibayarkan. Dari hasil
pemeriksaan menunjukkan bahwa CV BJB selaku penyedia telah wanprestasi
karena tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak yaitu dari
volume pekerjaan Fire Helmet merek Schuberth sebanyak 100 unit namun
yang bisa direalisasikan hanya sebanyak dua unit. Dari hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa CV BJB tidak mampu melaksanakan pekerjaan tersebut
karena produk Fire Helmet merek Schuberth yang dimiliki oleh PT NP hanya
sebanyak 2 unit dan untuk membeli produk tersebut dari luar negeri (Jerman)
membutuhkan waktu kurang lebih sekitar tiga bulan.
PPK diketahui tidak mengenakan sanksi sesuai ketentuan yang
berlaku kepada CV BJB atas tidak ketidakmampuan CV BJB untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diperjanjikan dalam kontrak.
PPK tetap melakukan pembayaran kepada CV BJB sesuai pekerjaan yang
telah dilaksanakan karena Panitia Penerima Barang Hasil Pekerjaan
(PPBHP), PPK, PPTK dan PA/KPA menganggap kontrak adalah harga
satuan sehingga proses pembayaran tetap dilaksanakan sesuai dengan volume
yang diterima dan penyedia dianggap tidak wanprestasi sehingga dapat
dibayarkan.
Berdasarkan uraian permasalahan diatas menunjukkan bahwa PPK
terindikasi telah mengantisipasi ketidakmampuan penyedia untuk menyediakan
produk Fire Helmet merek Schuberth dengan menetapkan jenis kontrak dengan
kontrak harga satuan walaupun penetapan jenis kontrak harga satuan tersebut
bertentangan dengan ketentuan yang berlaku.
d. Pelaksanaan Pengadaan Dilakukan Tidak Oleh Perusahaan Pemenang
Lelang
Berdasarkan hasil analisa atas bukti dan keterangan dari pihak-pihak
terkait menunjukkan bahwa pelaksanaan Pengadaan Perlengkapan Petugas
Operasional Penanggulangan Kebakaran di Sudin Gulkarmat Jaktim Tahun 2017
dilakukan oleh Sdr RFN, bukan oleh CV BJB sebagai perusahaan pemenang
lelang. Kondisi tersebut diketahui dari hal-hal sebagai berikut:
1) Perusahaan pemenang lelang merupakan “perusahaan bendera” yang
dipinjam oleh Sdr RFN
Berdasarkan hasil konfirmasi dengan Sdr. Batara Siallagan (Sdr BS)
selaku Komisaris CV BJB pada tanggal 03 April 2018 diketahui bahwa CV
BJB hanya meminjamkan nama untuk digunakan sebagai “perusahaan
bendera” oleh Sdr. RFN untuk mengikuti tender dalam paket kegiatan
Pengadaan Perlengkapan Petugas Operasional Penanggulangan Kebakaran
pada Suku Dinas Gulkarmat Jaktim
Menurut Sdr. BS pihaknya hanya menyerahkan profil perusahaan
asli, stempel, kertas berkop perusahaan, user id dan password CV BJB untuk
digunakan di sistem LPSE. Sedangkan dalam proses pembuatan dokumen
penawaran serta memasukkan harga penawaran ke sistem LPSE dilakukan
oleh Sdr. RFN dan rekannya Sdr. Hotlan M Napitupulu (Sdr HMN). Begitu
juga dalam proses pembuktian kualifikasi teknis di Pokja.1 UPPBJ Jak-Tim
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 126
dan survei yang dilakukan Pokja.1 bersama dangan Sudin Gulkarmat Jak-
Timur di kantor CV BJB semuanya dilakukan oleh Sdr. RFN dan Sdr. HMN.
Ketika dinyatakan CV BJB sebagai pemenang lelang melalui email
dari LPSE menurut keterangan Sdr. BS pihaknya diminta bertemu oleh Sdr
RFN untuk menandatanggani draft kontrak di gedung Jl. Kebon Sirih.
Kemudian Sdr. BS mengutus Sdr. NS selaku Direktur CV BJB yang juga
merupakan keponakan dari Sdr. BS. Proses penandatanganan dokumen
penagihan dan dokumen lainnya juga dilakukan di gedung di Jalan Kebon
Sirih.
Atas pinjam bendera ini, Sdr BS menerima fee sekitar 1% dari nilai
kontrak atau sekitar ±Rp10 juta. Sdr BS menjelaskan bahwa proses
penerimaan fee dilakukan setelah pembayaran dari Pemprov DKI Jakarta
diterima di rekening CV BJB yang kemudian Sdr. BS bersama-sama dengan
Sdr RFN mencairkan seluruh uang tersebut di Bank DKI Cabang Balai Kota
dan fee sebesar 1% atau sekitar ±Rp10 juta diberikan kepada Sdr. BS secara
tunai.
2) Pembelian dan Pengiriman Barang tidak dilakukan oleh CV BJB selaku
perusahaan pemenang lelang melainkan oleh Sdr. RFN
Dari hasil konfirmasi dengan Sdr. BS diketahui bahwa Sdr. BS (CV
BJB) tidak mengetahui proses pemesanan dan pengiriman barang. Sdr BS
tidak pernah melakukan pemesanan barang, pengiriman dan juga pembayaran
kepada para distributor/agen.
Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa yang melakukan pemesanan
barang kepada distributor dan penyedia lain adalah Sdr. RFN. Sdr. RFN
melakukan pemesanan barang Pengadaan Perlengkapan Petugas Operasional
Penanggulangan Kebakaran di Sudin Gulkarmat Jaktim kepada PT NP dan
PT ZII.
Berdasarkan hasil pemeriksaan atas perencanaan kebutuhan barang,
penyusunan HPS; pelaksanaan lelang; serta pelaksanaan kontrak menunjukkan
adanya dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan Perlengkapan Petugas
Operasional Penanggulangan Kebakaran di Sudin Gulkarmat Jaktim sehingga
seharusnya CV BJB tidak layak ditunjuk sebagai pemenang dan pelaksana pekerjaan.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut yaitu:
a. Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tidak didasarkan pada survei harga pasar yang
memadai dan terindikasi tidak wajar;
b. CV BJB selaku pemenang lelang tidak memenuhi persyaratan untuk ditunjuk
sebagai pemenang lelang;
c. PPK menetapkan jenis kontrak harga satuan yang bertentangan dengan ketentuan
yang berlaku dan terindikasi dilakukan untuk mengantisipasi ketidakmampuan
penyedia untuk menyediakan produk Fire Helmet merek Schuberth; dan
d. CV BJB selaku pemenang lelang hanya sebagai “perusahaan bendera”.
Penyimpangan-penyimpangan tersebut menimbulkan kelebihan bayar karena
kemahalan harga senilai Rp130.483.425,00. Nilai tersebut adalah merupakan
keuntungan dari selisih harga yang dijual kepada Sudin Gulkarmat Jakarta Timur
senilai Rp143.505.000,00 (dengan rincian perhitungan sebagaimana disajikan pada
Tabel 4.3.7) dengan dikurangi pajak penghasilan PPh (1,5% dari nilai pembayaran
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 127
kepada penyedia sebelum PPN atau senilai Rp868.105.000,00 (Rp954.915.500,00 –
Rp86.810.500,00)) yang telah disetorkan ke kas daerah sebesar Rp13.021.575,00.
Tabel 4.3.7 Perhitungan Selisih dan Nilai Indikasi Kerugian Keuangan Daerah
No Nama Barang dan
Spesifikasi Volume
Kontrak Harga Perolehan
(Rp)
Selisih (Rp)
Total Harga Selisih
(Rp)
Harga Satuan
(Rp/Satuan)
Total Harga (Rp)
1 2 3 4 5 = 3 x 4 6 7 = 4 – 6 8 = 3 x 7
1 Kampak (kualitas Lokal dan type Kecil)
250 Buah 647.500,00 161.875.000,00 525.000,00 122.500,00 30.625.000,00
2 Helm Schuberth F-220 2 Buah 4.550.000,00 9.100.000,00 4.700.000,00 (150.000,00) (300.000,00)
3 Sepatu Harvick 460 Buah 1.487.000,00 684.020.000,00 1.245.000,00 242.000,00 111.320.000,00
4 Sarung tanggan Zhield 30 Pasang 437.000,00 13.110.000,00 375.000,00 62.000,00 1.860.000,00
Jumlah 143.505.000,00
Sumber: Hasil konfirmasi dan dokumen pendukungnya
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Presiden Nomor 54 Taun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir berdasarkan
Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, pada:
1) Pasal 6 huruf c yang menyatakan bahwa “Para pihak yang terkait dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika tidak saling
mempengaruhi baik langsung maupun tidak langsung yang berakibat
terjadinya persaingan tidak sehat”;
2) Pasal 6 huruf f yang menyatakan bahwa “Para pihak yang terkait dalam
pelaksanaan pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika: menghindari dan
mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara dalam
pengadaan barang/jasa”;
3) Pasal 66 ayat (7) yang menyatakan bahwa “Penyusunan HPS dikalkulasikan
secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggung jawabkan
meliputi:
a) harga pasar setempat yaitu harga barang/jasa dilokasi barang/jasa
diproduksi/diserahkan/dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya
Pengadaan Barang/Jasa;
b) informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan
Pusat Statistik (BPS);
c) informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi
terkait dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;
d) daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor
tunggal;
e) biaya Kontrak sebelumnya atau yang sedang berjalan dengan
mempertimbangkan factor perubahan biaya;
f) inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank
Indonesia;
g) hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan
instansi lain maupun pihak lain;
h) perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana
(engineer’s estimate);
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 128
i) norma indeks; dan/atau
j) informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan”;
4) Pasal 87 (ayat 3) menyatakan bahwa “Penyedia barang/jasa dilarang
mengalihkan pelaksanaan pekerjaan utama berdasarkan kontrak dengan
melakukan subkontrak kepada pihak lain, kecuali sebagian pekerjaan utama
kepada penyedia barang/jasa spesialis”;
5) Pasal 118 ayat (1) huruf a yang menyatakan bahwa “Perbuatan atau tindakan
penyedia barang/jasa yang dikenakan sanksi adalah berusaha mempengaruhi
kelompok kerja ULP/Pejabat Pengadaan/pihak lain yang berwenang dalam
bentuk dan cara apapun, baik langsung maupun tidak langsung guna
memenuhi keinginannya yang brtentangan dengan ketentuan dan prosedur
yang telah ditetapkan dalam dokumen Pengadaan/Kontrak, dan/atau
ketentuan peraturan perundang-undangan”;
6) Pasal 118 ayat (1) huruf b yang menyatakan bahwa “Perbuatan atau tindakan
penyedia barang/jasa yang dikenakan sanksi adalah melakukan
persekongkolan dengan penyedia barang/jasa lain untuk mengatur harga
penawaran di luar prosedur pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa sehingga
mengurangi/menghabat/memperkecil dana tau meniadakan persaingan yang
sehat dan / atau merugikan orang lain”;
7) Pasal 118 ayat (2) yang menyatakan bahwa “Perbuatan sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 dikenakan sanksi berupa:
a) sanksi administratif;
b) sanksi pencantuman dalam daftar hitam;
c) gugatan secara perdata; dan atau
d) pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang”;
8) Pasal 118 ayat (3) yang menyatakan bahwa “Pemberian sanksi sebagaimana
dimaksud pada ayat 2 huruf a, dilakukan oleh PPK/ULP/Pejabat Pengadaan
sesuai dengan ketentuan”;
b. Penjelasan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun
2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada pasal 83 huruf e yang
menyatakan bahwa “Indikasi persekongkolan antar penyedia barang/jasa harus
dipenuhi sekurang-kurangnya 2 (dua) indikasi di bawah ini:
1) Terdapat kesamaan dokumen teknis, antara lain metode kerja, bahan, alat,
analisa pendekatan teknis, harga satuan, dan/atau spesifikasi barang yang
ditawarkan (merek/tipe/jenis) dan/atau dukungan teknis;
2) Seluruh penawaran dari penyedia mendekati HPS;
3) Adanya keikutsertaan beberapa penyedia barang/jasa yang berada dalam satu
kendali;
4) Adanya kesamaan/kesalahan isi dokumen penawaran, antara lain
kesamaan/kesalahan pengetikan, susunan, dan format penulisan;
5) Jaminan penawaran dikeluarkan dari penjamin yang sama dengan nomor seri
yang berurutan”.
Hal tersebut mengakibatkan kelebihan bayar sebesar Rp130.483.425,00
(Rp143.505.000,00 - Rp13.021.575,00).
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 129
Hal tersebut terjadi karena:
a. Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jaktim dan PPK kurang tertib dalam
melaksanakan kegiatan pengadaan perlengkapan petugas operasional
penanggulangan kebakaran TA 2017;
b. Pokja JB.I UPPBJ Jaktim lalai dalam melakukan pemilihan pemenang lelang
pekerjaan pengadaan perlengkapan petugas operasional penanggulangan
kebakaran; dan
c. CV BJB dan Sdr. RFN terindikasi bekerja sama dalam lelang kegiatan pengadaan
perlengkapan petugas operasional penanggulanan kebakaran dengan cara yang
bertentangan dengan ketentuan.
Atas permasalahan tersebut melalui Kepala SKPD terkait menjelaskan antara
lain:
a. Kepala BPPBJ menyatakan bahwa terhadap perusahaan pendukung, Pokja.1
UPPBJ Kota Administrasi Jakarta Timur telah melakukan klarifikasi kebenaran
dukungan dimaksud namun tidak dilakukan secara mendalam. Kedepanya Pokja
akan melakukan klarifikasi eksistensi badan usaha dan kepastian kebenaran
barang sesuai spesifikasi yang dipersyaratkan serta ketersediaan barang sesuai
kebutuhan. Untuk itu akan dilakukan perbaikan terkait hal tersebut, dimana tata
cara klarifikasi akan diperbaiki dan dituangkan dalam dokumen pengadaan;
b. Kepala Dinas Gulkarmat menyatakan bahwa:
1) Sependapat terkait dengan perencanaan pengadaan barang yang tidak
berdasarkan hasil analisa kebutuhan yang memadai dan ke depan akan
diperbaiki;
2) Terkait dengan penyusunan HPS telah dilakukan survei pasar berdasarkan
hasil harga survei yang terendah sesuai spesifikasi yang dibutuhkan dan
survei harga pasar dari PT NP hanya sebagai harga pelengkap/pembanding;
3) Sehubungan dengan adanya indikasi persaingan tidak sehat dalam proses
pelelangan merupakan kewenangan Pokja.1 UPPBJ Jakarta Timur;
4) Perusahaan pemenang lelang dhi. CV BJB adalah perusahaan bendera yang
dipinjam oleh Sdr. RFN dan kedepan akan menjadi perhatian;
5) Terkait adanya dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan tersebut
senilai Rp130.483.425,00 dan meminta diberi keringanan dengan
mempertimbangkan keuntungan perusahaan. Selain itu, hasil dari koordinasi
yang dilakukan dengan Penyedia menyatakan kesanggupan untuk
menyelesaikan kewajiban sesuai dengan ketentuan dan peraturan pemerintah
yang berlaku. Namun Penyedia meminta keringanan pembayaran TGR dicicil
dan diangsur sampai lunas.
BPK merekomendasikan Gubernur agar menginstruksikan kepada Kepala
Dinas Gulkarmat untuk:
a. Kepala Dinas Gulkarmat supaya:
1) Memberikan peringatan atau teguran sesuai ketentuan yang berlaku kepada
Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jaktim dan PPK Sudin Gulkarmat Jaktim yang
kurang tertib dalam melaksanakan kegiatan pengadaan perlengkapan mobil
penanggulan kebakaran;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 130
2) Memerintahkan PPK menagih kelebihan bayar kepada CV BJB dan Sdr.
RFN serta menyetorkan ke rekening kas daerah senilai Rp130.483.425,00
serta menyampaikan bukti setor ke BPK;
3) Memerintahkan PPK berkoordinasi dengan instansi terkait untuk
mengusulkan CV BJB dimasukkan kedalam daftar hitam sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
b. Kepala BPPBJ supaya memberikan peringatan atau teguran sesuai ketentuan
yang berlaku kepada Pokja JB.I UPPBJ yang lalai dalam melakukan pemilihan
pemenang lelang.
4.4. Kekurangan Volume atas 12 Paket Pekerjaan Konstruksi pada Lima SKPD
Senilai Rp3.956.802.937,59
Pemprov DKI Jakarta menganggarkan Belanja Modal pada TA 2017 senilai
Rp15.410.230.846.929,00 dan telah direalisasikan per 31 Desember 2017 senilai
Rp11.045.723.233.626,00 atau sebesar 71,68%. Hasil pemeriksaan dokumen kontrak
dan pemeriksaan fisik realisasi kegiatan Belanja Modal infrastruktur TA 2017 secara
uji petik oleh BPK bersama Pelaksana, Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan
Pengawas dan personil terkait pada lima SKPD, menunjukkan terdapat kelebihan
pembayaran 12 paket pekerjaan sebesar Rp3.956.802.937,59 karena adanya
kesalahan perhitungan volume pekerjaan terpasang dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.4.1 Kelebihan Pembayaran 12 Paket Pekerjaan pada Lima SKPD
(dalam rupiah)
No. Nama Kegiatan Pelaksana
Pekerjaan
Nilai Kontrak
Akhir
Kelebihan
Pembayaran Keterangan
A. Dinas Pendidikan
1. Pembangunan Design and Build Rehab Total Gedung Sekolah Paket 1 Jakarta Jakarta Pusat dan Jakarta Utara
PT WIK - FMJ - YK – KSO
353.938.044.997,00 682.327.616,00 Lampiran 4.4.1
Sub Jumlah A 353.938.044.997,00 682.327.616,00
B. Dinas Sumber Daya Air
1.
Pembangunan Tanggul Pantai Fase A National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Aliran Barat di Provinsi DKI Jakarta
PT WBP 16.666.674.860,00 323.695.731,00 Lampiran 4.4.2
2.
Pembangunan Tanggul Pantai Fase A National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Aliran Timur di Provinsi DKI Jakarta
PT WBP 35.713.271.660,00 987.440.302,40 Lampiran 4.4.3
Sub Jumlah B 52.379.946.520,00 1.311.136.033,40
C. Dinas Bina Marga
1. Pembangunan/Peningkatan Jalan-Jalan Strategis di Provinsi DKI Jakarta (Pekerjaan Hotmix Jl Ahmad Yani CS)
PT JKMP Tbk 47.926.885.000,00 799.039.500,00 Lampiran 4.4.4
2. Pembangunan/Peningkatan Jalan-Jalan Strategis di Provinsi DKI Jakarta (Pekerjaan Hotmix Jl Melawai CS)
PT JKMP Tbk 23.755.720.000,00 366.134.819,00 Lampiran 4.4.5
Sub Jumlah C.1 71.682.605.000,00 1.165.174.319,00
3. Pembangunan/Peningkatan Jalan-Jalan Strategis di Provinsi DKI Jakarta (Pekerjaan Hotmix Jl Diponegoro CS)
PT PAS 24.634.815.000,00 233.181.773,00 Lampiran 4.4.6
4. Pembangunan/Peningkatan Jalan-Jalan Strategis di Provinsi DKI Jakarta (Pekerjaan Hotmix Jl HOS Cokroaminoto CS)
PT PAS 23.153.625.000,00 166.004.864,00 Lampiran 4.4.7
5. Pembangunan/Peningkatan Jalan- PT PAS 20.333.745.000,00 239.439.637,00 Lampiran 4.4.8
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 131
No. Nama Kegiatan Pelaksana
Pekerjaan
Nilai Kontrak
Akhir
Kelebihan
Pembayaran Keterangan
Jalan Strategis di Provinsi DKI Jakarta (Pekerjaan Hotmix Jl Puri Kencana CS)
Sub Jumlah C.2 68.122.185.000,00 638.626.274,00
Sub Jumlah C (C.1 + C.2) 139.804.790.000,00 1.803.800.593,00
D. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
1. Pembangunan Rumah Susun Jatinegara Kaum, Jakarta Timur
PT AMS KSO 27.849.887.101,00 26.818.479,00 Lampiran 4.4.9
2. Pembangunan Rumah Susun Pinus Elok
PT SMA 11.577.599.153,00 20.292.863,08 Lampiran 4.4.10
3. Pembangunan Rumah Susun Lokasi Binaan (Lokbin) Rawa Buaya
PT JKMP Tbk 56.852.913.976,00 33.356.224,33 Lampiran 4.4.11
Sub Jumlah D 96.280.400.230,00 80.467.566,41
E. Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan
1. Pembangunan Kantor Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana
PT JKMP Tbk 173.226.223.271,00 79.130.499,00 Lampiran 4.4.12
Sub Jumlah E 173.226.223.271,00 79.130.499,00
Jumlah (A + B + C + D + E) 815.629.405.018,00 3.956.802.937,59
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 70 Tahun 2012 jo. Perpres Nomor 4 Tahun
2015 tentang Perubahan Keempat Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, pada Pasal 89 ayat (2a) yang antara lain
menyatakan bahwa pembayaran untuk pekerjaan konstruksi, dilakukan sebesar
pekerjaan yang telah terpasang;
b. Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 37 Tahun 2011 tanggal 25
Maret 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah pada Pasal 72 Ayat (2) yang menyatakan bahwa jumlah pembayaran
kepada Penyedia Barang/Jasa dilakukan sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan dan
tidak dibenarkan melebihi prestasi pekerjaan yang diselesaikan/jumlah barang
yang diserahkan;
c. Kontrak pelaksanaan pekerjaan di Dinas SDA pada Syarat - Syarat Umum
Kontrak (SSUK) masing-masing kontrak yang menjelaskan bahwa Pembayaran
dilakukan senilai pekerjaan konstruksi yang telah terpasang dan berfungsi
(commisioning test), tidak termasuk bahan/material dan peralatan yang ada di
lokasi pekerjaan konstruksi.
d. Kontrak pelaksanaan pekerjaan di Dinas Bina Marga, Dinas Perumahan Rakyat
dan Kawasan Permukiman, serta Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan
pada Kewajiban Penyedia diantaranya adalah melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan konstruksi secara cermat, akurat dan penuh tanggungjawab dengan
menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke/atau dari
lapangan dan segala pekerjaan konstruksi permanen maupun sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan konstruksi
yang dirinci dalam kontrak.
Hal tersebut mengakibatkan kelebihan pembayaran karena kekurangan
volume pekerjaan senilai Rp3.956.802.937,59.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 132
Hal tersebut disebabkan:
a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) pada Dinas Pendidikan, Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga,
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, serta Dinas Cipta Karya,
Tata Ruang dan Pertanahan kurang cermat dalam melakukan pengendalian atas
kewajaran berita acara bobot pekerjaan;
b. Konsultan Manajemen Konstruksi pada Dinas Pendidikan, Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman, dan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan
Pertanahan serta Konsultan Pengawas pada Dinas Sumber Daya Air dan Dinas
Bina Marga lalai dalam mengawasi pekerjaan sesuai kontrak; dan
c. Pelaksana Pekerjaan terkait pada Dinas Pendidikan, Dinas Sumber Daya Air,
Dinas Bina Marga, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, serta
Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan tidak memenuhi kewajibannya
sesuai dengan kontrak.
Atas permasalahan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Sumber
Daya Air, Kepala Dinas Bina Marga, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman dan Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan Pemprov
DKI Jakarta menyatakan sependapat dan akan menindaklanjuti sesuai rekomendasi
hasil pemeriksaan.
BPK merekomendasikan kepada Gubernur agar:
a. Melalui Kepala Dinas Pendidikan supaya:
1) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi karena lalai dalam mengawasi pekerjaan sesuai
kontrak; dan
2) Menginstruksikan PPK untuk memerintahkan PT WIK - FMJ - YK - KSO
agar melakukan penyetoran ke Kas Daerah sebesar Rp682.327.616,00.
b. Melalui Kepala Dinas Sumber Daya Air supaya:
1) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Konsultan
Pengawas karena lalai dalam mengawasi pekerjaan sesuai kontrak; dan
2) Menginstruksikan PPK Bidang Sungai dan Pantai Sistem Aliran Barat untuk
memerintahkan PT WBP agar melakukan penyetoran ke Kas Daerah sebesar
Rp323.695.731,00 dan PPK Bidang Sungai dan Pantai Sistem Aliran Timur
agar memerintahkan PT WBP untuk melakukan penyetoran ke Kas Daerah
sebesar Rp987.440.302,40.
c. Melalui Kepala Dinas Bina Marga supaya:
1) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Konsultan
Pengawas karena lalai dalam mengawasi pekerjaan sesuai kontrak; dan
2) Menginstruksikan Kepala Bidang Jalan dan Jembatan untuk memerintahkan
PT JKMP Tbk dan PT PAS agar melakukan penyetoran ke Kas Daerah
masing-masing sebesar Rp1.165.174.319,00 dan Rp638.626.274,00.
d. Melalui Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman supaya:
1) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi karena lalai dalam mengawasi pekerjaan sesuai
kontrak; dan
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 133
2) Menginstruksikan Kepala Bidang Pembangunan Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman untuk memerintahkan PT AMS KSO, PT SMA dan
PT JKMP Tbk agar melakukan penyetoran ke Kas Daerah masing-masing
sebesar Rp26.818.479,00, Rp20.292.863,08, dan Rp33.356.224,33.
e. Melalui Kepala Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan supaya:
1) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi karena lalai dalam mengawasi pekerjaan sesuai
kontrak; dan
2) Menginstruksikan Kepala Bidang Penindakan, Pelanggaran, Pemanfaatan
Ruang untuk memerintahkan PT JKMP Tbk agar melakukan penyetoran ke
Kas Daerah masing-masing sebesar Rp79.130.499,00.
Atas rekomendasi tersebut, Pelaksana Pekerjaan pada Dinas Bina Marga
telah menindaklanjuti dengan penyetoran ke Kas Daerah senilai Rp1.803.800.593,00
dengan rincian sebagai berikut:
a. PT JKMP telah melakukan penyetoran ke Kas Daerah senilai
Rp1.165.174.319,00 sesuai STS Nomor 23052018 tanggal 23 Mei 2018 Nomor
Validasi 2018PPBN010002804 dan STS Nomor 23052018 tanggal 23 Mei 2018
Nomor Validasi 2018PPBN010002803;
b. PT PAS telah melakukan penyetoran ke Kas Daerah senilai Rp638.626.274,00
sesuai STS Nomor 23052018 tanggal 23 Mei 2018 Nomor Validasi
2018PPBN010002801.1, STS Nomor 23052018 tanggal 23 Mei 2018 Nomor
Validasi 2018PPBN010002802 dan STS Nomor 23052018 Nomor Validasi
2018PPBN010002800.
Atas rekomendasi tersebut, Pelaksana Pekerjaan pada Dinas Perumahan
Rakyat dan Kawasan Permukiman yaitu PT AMS KSO telah menindaklanjuti dengan
penyetoran ke Kas Daerah sebesar Rp26.818.500,00 dengan penyetoran ke Kas
Daerah sesuai STS Nomor 02052018 tanggal 3 Mei 2018 Nomor Validasi
2018PPBN010002302 dan STS Nomor 02052018 tanggal 3 Mei 2018 Nomor
Validasi 2018PPBN10002302.
Atas rekomendasi tersebut, Pelaksana Pekerjaan pada Dinas Cipta Karya,
Tata Ruang dan Pertanahan telah menindaklanjuti dengan penyetoran ke Kas Daerah
sebesar Rp79.130.499,00 dengan penyetoran ke Kas Daerah sesuai STS Nomor
2018.DCKTRP.000001 tanggal 4 Mei 2018 dengan Nomor Validasi
2018PPBN010002359.
4.5. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi pada Empat SKPD Belum
Dikenakan Denda Keterlambatan Minimal Senilai Rp30.404.958.717,52
Pemprov DKI Jakarta pada TA 2017 telah mengalokasikan anggaran Belanja
Modal senilai Rp15.410.230.846.929,00 dengan realisasi senilai
Rp11.045.723.233.626,00 atau sebesar 71,68%. Belanja modal tersebut diantaranya
direalisasikan untuk Belanja Modal Gedung dan Bangunan senilai
Rp5.837.362.392.365,00 serta Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan senilai
Rp1.974.059.648.125,00.
Dari hasil pemeriksaan atas realisasi kegiatan Belanja Modal Gedung dan
Bangunan serta Belanja Modal Jalan, Irigasi dan Jaringan secara uji petik di empat
SKPD diketahui terdapat pekerjaan yang penyelesaiannya melewati jangka waktu
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 134
kontrak. Atas keterlambatan pekerjaan tersebut, penyedia barang/jasa belum
dikenakan denda keterlambatan senilai Rp30.404.958.717,52 dengan uraian sebagai
berikut:
a. Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan di Dinas Pendidikan senilai
Rp1.902.372.232,00
Pada Tahun 2017, Bidang Prasarana dan Sarana Pendidikan Dinas Pendidikan
diketahui telah mengalokasikan anggaran untuk pekerjaan Pembangunan Design
and Build Rehab Total Gedung Sekolah. Dari hasil pemeriksaan dokumen
kontrak, laporan kemajuan fisik pekerjaan dan pemeriksaan fisik lapangan secara
uji petik oleh BPK beserta yang mewakili PPK, pelaksana dan konsultan
Manajemen Konstruksi atas realisasi kegiatan pekerjaan Pembangunan Design
and Build Rehab Total Gedung Sekolah di Dinas Pendidikan tersebut
menunjukkan terdapat tiga pekerjaan yang penyelesaiannya melewati jangka
waktu kontrak dengan lama hari keterlambatan bervariasi antara 10 s.d. 69 hari
kalender. Atas keterlambatan pekerjaan tersebut, penyedia barang/jasa belum
dikenakan denda keterlambatan sebesar Rp1.902.372.232,00, dengan rincian
pada tabel berikut
Tabel 4.5.1 Rekapitulasi Denda Keterlambatan pada Lima Paket Pekerjaan di Dinas Pendidikan
(dalam rupiah)
No. Nama Paket Pekerjaan Pelaksana
Pekerjaan Nilai Pekerjaan Nilai Denda
I. Pekerjaan yang Telah Selesai s.d. Akhir Pemeriksaan
A. Dinas Pendidikan
1. Pembangunan Design and Build Rehab Total Gedung Sekolah Paket 1 Jakarta Jakarta Pusat dan Jakarta Utara
PT WIK - FMJ - YK – KSO
353.938.044.997,00 338.975.836,00
2. Pembangunan Design and Build Rehab Total Gedung Sekolah Paket 2 Jakarta Selatan
PT AK - JKMP - ARK – KSO
267.757.957.446,00 452.291.935,00
3. Pembangunan Design and Build Rehab Total Gedung Sekolah Paket 5 Jakarta Timur II dan Kepulauan Seribu
PT JKMP - ARK - KSO
344.333.819.000,00 1.111.104.461,00
Jumlah 1.902.372.232,00
*) rincian hari keterlambatan dan nilai denda terlampir pada lampiran 4.5.1 s.d.4.5.3
b. Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Rumah Susun
di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinas PRKP)
senilai Rp27.692.037.433,18
Pada Tahun 2017, Bidang Pembangunan Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman Dinas PRKP diketahui telah mengalokasikan anggaran untuk
pekerjaan Pembangunan Rumah Susun di beberapa lokasi. Dari hasil evaluasi
dokumen laporan harian pelaksanaan pekerjaan dan pemeriksaan fisik pekerjaan
di lapangan oleh BPK beserta yang mewakili PPK, pelaksana dan konsultan
Manajemen Konstruksi atas realisasi kegiatan pekerjaan Pembangunan Rumah
Susun di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman tersebut
menunjukkan terdapat pekerjaan yang penyelesaiannya melewati jangka waktu
kontrak. Atas keterlambatan pekerjaan tersebut, penyedia barang/jasa belum
dikenakan denda keterlambatan. Penjelasan lebih lanjut atas keterlambatan
pelaksanaan pekerjaan tersebut diuraikan sebagai berikut:
1) Keterlambatan pada Empat Paket Pekerjaan Pembangunan Rusun Belum
dikenakan Denda Minimal senilai Rp24.165.811.371,98
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 135
Sesuai dengan kontrak masing-masing pekerjaan, pekerjaan-pekerjaan
tersebut seharusnya dapat diselesaikan sampai dengan tanggal 20 Desember
2017, namun sampai dengan tanggal tersebut, pekerjaan belum selesai
dilaksanakan. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 189 Tahun 2017
tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Daerah,
Penyelesaian Pekerjaan serta Pekerjaan yang tidak Terselesaikan pada Akhir
Tahun Anggaran 2017, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan
perpanjangan sampai dengan 50 hari, atau sampai dengan 8 Februari 2018.
Namun sampai dengan batas waktu perpanjangan sampai dengan 50 hari
berakhir, keempat paket pekerjaan tersebut belum selesai dilaksanakan.
Hasil wawancara dengan tim monitoring pekerjaan diperoleh informasi
sebagai berikut:
a) Tidak ada permasalahan lahan pada saat memulai pekerjaan pada ke
empat paket pekerjaan. Lahan existing merupakan lahan milik Pemprov
DKI Jakarta dan tidak ada masalah permasalahan penghapusan aset diatas
lahan tersebut.
b) Tidak ada kendala yang signifikan selama pelaksanan pekerjaan, kecuali
untuk lokasi Pulo Gebang dimana pada saat pelaksanan ada pengecoran
jalan yang menggambat mobilisasi, kurang lebih satu bulan.
Atas keterlambatan pekerjaan-pekerjaan tersebut Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) Dinas PRKP belum memberikan sanksi denda keterlambatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Dalam kontrak perjanjian antara PPK dengan
masing-masing penyedia, denda keterlambatan yang dikenakan kepada
penyedia apabila terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1/1000
dari nilai sisa kontrak. Nilai denda keterlambatan sesuai ketentuan dalam
kontrak adalah minimal senilai Rp24.165.811.371,98 dengan rincian nilai
denda dari masing pekerjaan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5.2 Rekapitulasi Denda Keterlambatan Empat Paket Pekerjaan Pembangunan Rusun pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
TA 2017
(dalam rupiah)
No Nama Paket Pekerjaan Pelaksana Pekerjaan
Progres per 20
Des 2017
Tanggal Selesai
Pekerjaan
Lama Keterlam
batan (hari)
Nilai Kontrak Nilai Denda Keterlambatan
1 Pembangunan Rumah Susun Nagrak Tower 1-5 Jakarta Utara
TEP- AA KSO 71,033% Belum selesai sampai dengan pemeriksaan berakhir
minimal 121
377.785.670.900,00 13.241.414.210,05
2 Pembangunan Rumah Susun Nagrak Tower 6-10 Jakarta Utara
AK–JK-P KSO 93,022% 28-Feb-18 70 438.814.000.000,00 2.143.430.864,40
3 Pembangunan Rumah Susun Nagrak Tower 11-14 Jakarta Utara
PT PP 91,011% 25-Mar-18 95 355.247.524.280,00 3.033.653.995,97
4 Pembangunan Rumah Susun Kel.Penggilingan Kec.Cakung Jakarta Timur dan Pembangunan Rumah Susun Pulo Gebang Kel.Pulo Gebang Kec.Cakung Jakarta Timur
TEP–AEA KSO
81,047% 09-Mar-18 79 383.838.281,00 5.747.312.301,56
Jumlah 24.165.811.371,98
*) Rincian perhitungan denda dapat dilihat di Lampiran 4.5.4
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 136
Pengenaan denda berdasarkan nilai sisa pekerjaan tersebut diketahui tidak
sesuai dengan peraturan mengenai pengadan barang/jasa pemerintah yang
mengatur bahwa denda keterlambatan yang dikenakan kepada penyedia
adalah sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai kontrak atau nilai bagian
kontrak untuk setiap hari keterlambatan. Dijelaskan bahwa bagian kontrak
adalah bagian pekerjaan yang tercantum didalam syarat-syarat kontrak yang
terdapat dalam rancangan kontrak dan dokumen kontrak. Penyelesaian
masing-masing pekerjaan yang tercantum pada bagian kontrak tersebut tidak
tergantung satu sama lain dan memiliki fungsi yang berbeda, dimana fungsi
masing-masing bagian kontrak tersebut tidak terkait satu sama lain dalam
pencapaian kinerja pekerjaan. Dalam pembangunan konstruksi gedung rumah
susun masing-masing pekerjaan yang tercantum dalam kontrak saling terkait
satu sama lain antara pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal.
Konstruksi bangunan tidak dapat berfungsi jika salah satu pekerjan belum
selesai dikerjakan. Jumlah hari keterlambatan sampai dengan pekerjaan
selesai telah melebihi 50 hari. Kondisi per tanggal 20 Desember 2017
bangunan rusun diketahui belum bisa dimanfaatkan, maka denda yang
seharusnya dikenakan adalah 5% dikalikan dengan nilai kontrak pekerjaan
adalah senilai Rp72.787.500.350,19 (rincian terlampir dalam lampiran 4.5.5.
Nilai denda yang diatur dalam kontrak oleh PPK berdasarkan nilai sisa
pekerjaan tersebut berdampak adanya potensi pendapatan denda yang hilang
senilai Rp48.621.688.978,21 (Rp72.787.500.350,19-Rp24.165.811.371,98).
2) Keterlambatan pada Pekerjaan Pembangunan Rumah Susun Pinus Elok
Belum dikenakan Denda senilai Rp14.914.547,01
Pekerjaan Pembangunan Rumah Susun Pinus Elok dilaksanakan satu tahun
anggaran 2017 oleh PT SMA dengan nilai kontrak Rp11.577.599.153,
dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan tanggal 20
Desember 2017. Sesuai dengan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan pada
tanggal 20 Desember 2017 diketahui progres pekerjaan adalah sebesar
96,039 %. Pekerjaan yang belum selesai pada tanggal 20 Desember 2017
adalah pekerjaan instalasi pipa gas dalam bangunan. Berdasarkan adendum
kedua, perusahaan pelaksana pekerjaan bersedia menyelesaikan pekerjaan
sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 dengan memberikan jaminan
sebesar nilai sisa pekerjaan atau senilai Rp470.000.000,00 sehingga
pekerjaan dapat dibayar 100%. Sampai dengan 31 Desember 3017 pekerjaan
tersebut telah dibayar sesuai prestasi pekerjaan, yaitu senilai
Rp11.577.599.153,00 atau sebesar 100% dari total kontrak.
Dari hasil pemeriksaan lebih lanjut diketahui bahwa pada pekerjaan
Pembangunan Rusun Pinus Elok terdapat pekerjaan yang belum
terpasang/dilaksanakan yaitu pemasangan, penyambungan dan tes meter gas.
Menurut pelaksana pekerjaan, meter gas yang belum terpasang masih dalam
proses pekerjaan oleh sub kontraktor PGN.
Sampai dengan pemeriksaan berakhir, lima item pekerjaan tersebut belum
dilaksanakan/terpasang dengan alasan menunggu jadwal pemasangan dari
sub kontraktor PGN. Atas keterlambatan penyelesaian pekerjaan tersebut,
PPK Dinas PRKP belum mengenakan denda keterlambatan.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 137
Denda keterlambatan sesuai dengan klausul kontrak dihitung berdasarkan
pekerjaan yang belum dilaksanakan. Sampai dengan pelaksanaan
pemeriksaan fisik, keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 51 hari
sehingga nilai denda yang seharusnya dikenakan kepada pelaksana pekerjaan
sesuai dengan kontrak adalah 5% x Rp298.290.940,16 = Rp14.914.547,01.
3) Keterlambatan Pembangunan Rumah Susun Jl Rorotan IV Kec Cilincing
Jakarta Utara Belum dikenakan Denda M i n i ma l senilai
Rp2.338.586.375,64
Pelaksanaan pembangunan empat tower Rumah Susun Jl Rorotan IV Kec
Cilincing dilakukan oleh KSO AK-JK-Ar KSO dengan nilai kontrak
Rp362.214.000.000,00, dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampia
dengan 20 Desember 2017. Sampai dengan tanggal 20 Desember 2017,
pekerjaan diketahui belum selesai 100%.
Hasil pengamatan pekerjaan secara uji petik yang dilakukan oleh BPK,
Pengawas Lapangan, Pelaksana dan Konsultan Pengawas (MK) pada
tanggal 3 April 2018 diketahui bahwa pekerjaan tersebut belum selesai
100%. Atas hal tersebut, PPK dan Pelaksana Pekerjaan menjelaskan
bahwa pada saat pemeriksaan fisik oleh BPK banyak material yang belum
terpasang karena material tersebut disimpan dalam gudang penyedia dengan
alasan keamanan material dan juga sedang pekerjaan dilaksanakan
pemeliharaan atas beberapa pekerjaan. Namun atas keterlambatan pekerjaan
gas detector memang diakui mengalami keterlambatan. Atas keterlambatan
pekerjaan-pekerjaan tersebut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PRKP
belum memberikan sanksi denda keterlambatan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Dalam kontrak perjanjian antara PPK dengan masing-masing
penyedia, denda keterlambatan yang dikenakan kepada penyedia apabila
terjadi keterlambatan penyelesaian pekerjaan adalah 1/1000 dari nilai sisa
kontrak. Nilai denda keterlambatan sesuai ketentuan dalam kontrak adalah
minimal senilai Rp2.338.586.375,64, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.5.3 Perhitungan Denda Keterlambatan Pembangunan Rumah Susun Jl. Rorotan
(dalam rupiah)
Tanggal berakhir kontrak
Progress fisik per akhir kontrak
Sisa pekerjaan per akhir kontrak (Rp)
Sisa pekerjaan s.d tanggal pengamatan
fisik
Keterlam-batan
Nilai Denda Keterlambatan Gas
Detector
Nilai Denda Keterlambatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) =[1/1000%x (3)x(5)]+(6)
20 Desember
2017
90,825% 33.233.134.500,00 Unit CCTV Tower 3, aksesoris plumbing, gas detector, regulator gas
70 hari 12.266.960,64 2.338.586.375,64
Jumlah hari keterlambatan sampai dengan pekerjaan selesai telah melebihi 50
hari. Kondisi per tanggal 20 Desember 2017 bangunan rusun diketahui belum
bisa dimanfaatkan, maka denda yang seharusnya dikenakan adalah 5%
dikalikan dengan nilai kontrak pekerjaan adalah senilai
Rp18.110.700.000,00 (5% x Rp362.214.000.000,00).
Nilai denda yang diatur dalam kontrak oleh PPK berdasarkan nilai sisa
pekerjaan tersebut berdampak adanya potensi pendapatan denda yang hilang
senilai Rp15.772.113.624,36 (Rp18.110.700.000,00- Rp2.338.586.375,64).
4) Keterlambatan Pembangunan Rumah Susun Penggilingan, Jakarta Timur
Belum dikenakan Denda Minimal senilai Rp451.575.266,05
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 138
Pelaksanaan pembangunan dua tower Rumah Susun Penggilingan dilakukan
oleh Ab-Na KSO dengan nilai kontrak Rp162.407.936.000,00, dengan
jangka waktu pekerjaan sampai dengan 14 Nopember 2017. Berdasarkan
Adendum kontrak kedua, jangka waktu pekerjaan diperpanjang menjadi
menjadi sampai dengan 15 Desember 2017. Sampai dengan berakhirnya
kontrak, yaitu tanggal 15 Desember 2017, pekerjaan belum dinyatakan
selesai 100%.
Hasil pengamatan pekerjaan secara uji petik yang dilakukan oleh BPK,
Pengawas Lapangan, Pelaksana dan Konsultan Pengawas (MK) pada
tanggal 20 Februari 2018 diketahui bahwa pekerjaan belum selesai 100%.
Atas keterlambatan pekerjaan-pekerjaan tersebut Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) Dinas PRKP belum memberikan sanksi denda keterlambatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku minimal senilai Rp451.575.266,05, dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 4.5.4 Perhitungan denda keterlambatan Pembangunan Rumah Susun Penggilingan
(dalam rupiah)
Tanggal berakhir kontrak
Progress fisik per
akhir kontrak
Sisa pekerjaan per akhir kontrak
(Rp)
Sisa pekerjaan s.d tanggal pengamatan
fisik Keterlambatan
Nilai Denda
Keterlambatan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = 1/1000%x (3)x(5)
15 Desember 2017
95,85%
6.739.929.344,00 Finishing pengecatan Lt 9 s.d 15, pekerjaan gondola, operasional lift
67 hari 451.575.266,05
5) Keterlambatan Pembangunan Rumah Susun Lokasi Binaan (Lokbin) Rawa
Buaya Belum dikenakan Denda Minimal senilai Rp7.149.431,01
Pelaksanaan pembangunan tower 1 dan 2 Rumah Susun Lokasi Binaan
(Lokbin) Rawa Buaya dilakukan oleh PT JKMP Tbk dengan nilai kontrak
Rp135.054.247.398,00, dengan jangka waktu sampai dengan 17 Agustus
2017. Pekerjaan telah dinyatakan selesai 100% berdasarkan Berita Acara
Serah Terima Nomor 396/-1.796.32 pada tanggal 16 Agustus 2017.
Hasil pengamatan pekerjaan secara uji petik yang dilakukan oleh BPK,
Pengawas Lapangan, Pelaksana dan Konsultan Pengawas (MK) pada
tanggal 21 Februari 2018 diketahui bahwa terdapat aksesoris berupa kabel
power, wire rope, tambang safety pada pekerjaan gondola tower B belum
terpasang dan ijin operasional gondola dari Dinas Tenaga Kerja belum
didapatkan. Atas permasalahan tersebut, rekanan belum dikenakan denda
keterlambatan minimal senilai Rp7.149.431,02.
Tabel 4.5.5 Perhitungan Denda Keterlambatan Pembangunan Rumah Susun Lokasi Binaan
Sisa Pekerjaan (Rp)
Keterlambatan (hari) Denda (Rp)
(1) (2) (3)=1/1000x(1)x(2)
38.232.251,42 187 7.149.431,02
6) Keterlambatan Pembangunan Rumah Susun Rawa Bebek Tower 2 Belum
dikenakan Denda senilai Rp114.492.220,14
Pelaksanaan kegiatan pembangunan dilakukan oleh PT WK-Ca KSO dengan
Kontrak Nomor 656/-1.796.32 tgl 1 November 2016 senilai
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 139
Rp198.033.935.182,00 dengan jangka waktu penyelesaian pekerjaan sampai
dengan tanggal 15 Desember 2017. Rincian alokasi nilai pekerjaan sesuai
kontrak untuk masing-masing lokasi adalah sebagai berikut:
1) Pengadegan senilai Rp69.596.819.729,00;
2) Tegal Alur senilai Rp49.883.276.592,00; dan
3) Rawa Bebek Tower 2 senilai Rp78.553.838.861,00.
Sesuai dengan dokumen pembayaran diketahui sampai dengan akhir tahun
2017 telah dilakukan pembayaran untuk Rusun Rawa Bebek dengan progres
pelaksanan pekerjaan pada tahun 2017 sesuai dengan Berita Acara
Monitoring Bobot Pekerjan Nomor 699/-076-932 tanggal 12 Desember 2017
adalah sebesar 92,01%. Pembayaran prestasi pekerjaan sampai dengan akhir
tahun 2017 adalah sebesar 90% senilai Rp70.895.954.308,00.
Pengamatan fisik atas Pembangunan Rumah Susun Rawa Bebek Tower 2
yang dilakukan pada tanggal 26 Februari 2018 dengan progress fisik sebesar
100%, menunjukkan terdapat pekerjaan yang mengalami keterlambatan. Atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan tersebut, PPK Dinas PRKP belum
mengenakan denda keterlambatan.
a) Item pekerjaan gate parking yang belum dikenakan denda senilai
Rp83.149.238,43.
Nilai kontrak Rusun Rawa Bebek Tower 2 adalah Rp78.553.838.861,00,
bobot pekerjaan gate parking (satu kesatuan dengan sistem CCTV &
gate parking) adalah 1,45% dari kontrak atau Rp1.139.030.663,48. Masa
Akhir kontrak 15 Desember 2017. Rusun Rawa Bebek Tower 2
dinyatakan telah selesai berdasarkan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan Nomor 181/-1.796.32 tanggal 26 Januari 2018.
Berdasarkan laporan mingguan ke-59 menunjukkan bahwa progres fisik
pada akhir masa kontrak tanggal 15 Desember 2017 untuk pekerjaan gate
parking telah selesai 100%.
Hasil pemeriksaan fisik oleh BPK yang dilakukan pada tanggal 26
Februari 2018 menunjukkan bahwa pekerjaan gate parking belum
dipasang. Dengan demikian waktu untuk pengenaan denda sampai
dengan tanggal 26 Februari 2018 minimal adalah 73 hari (16 Desember
2017 s.d. 26 Ferbuari 2018). Nilai denda yang belum ditetapkan minimal
adalah Rp83.149.238,43 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.5.6 Perhitungan Denda Keterlambatan Rusun Lokasi Binaan (Lokbin) Rawa Bebek Tower 2
No Item Pekerjaan/Barang
Item Belum Terpasang
Nilai Belum Terpasang
(Rp)
Terlambat (hari)
Denda (Rp)
1 Sistem CCTV, Acces Control dan Gate Parking.
Gate parking belum dipasang karena lokasi gate belum ditentukan, sistemnya gabung dengan CCTV.
1.139.030.663,48 73 83.149.238,43
b) Progres Pekerjaan per 15 Desember 2017 masih terdapat sisa pekerjaan
yang belum diselesaikan dan belum dikenakan denda keterlambatan
senilai Rp31.342.981,71.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 140
Progres fisik sesuai dengan Laporan Mingguan 59 (11 Desember – 15
Desember 2017) pada akhir masa kontrak tanggal 15 Desember 2017
adalah sebesar 99,05%.
Hal tersebut menunjukkan terdapat pekerjaan yang belum selesai
dikerjakan sebesar 0,95% atau senilai Rp746.261.469,18 (0,95% x
Rp78.553.838.861,00).
Rusun Rawa Bebek Tower 2 dinyatakan telah selesai dikerjakan pada
tanggal tanggal 26 Januari 2018 berdasarkan Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan Nomor 181/-1.796.32.
Hal tersebut menunjukkan terdapat denda keterlambatan yang belum
dihitung mulai 16 Desember 2017 sampai dengan 26 Januari 2018 atau
selama 42 hari senilai Rp31.342.981,71, dengan rincian perhitungan
denda sebagai berikut:
Tabel 4.5.7 Perhitungan Denda Keterlambatan atas Sisa Pekerjaan Rusun Lokasi Binaan (Lokbin) Rawa Bebek Tower 2
No Nilai Deviasi Sisa Kontrak (Rp)
Terlambat (hari)
Denda (Rp)
1 746.261.469,18 42 31.342.981,71
Perhitungan denda tersebut tidak termasuk nilai denda keterlambatan
pekerjaan gate parking yang belum selesai dikerjakan sampai dengan
pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh BPK.
7) Keterlambatan Pembangunan Rumah Susun Pulo Gebang dan Penggilingan
Jakarta Timur (Tahun Jamak) Belum dikenakan Denda senilai
Rp599.508.221,35
Pelaksanaan pembangunan Rumah Susun Pulo Gebang dan Penggilingan
Jakarta Timur (Tahun Jamak) dilakukan oleh PT HK (Persero) dengan
Kontrak Rancang Bangun (Tahun Jamak) senilai Rp242.000.068.360,00,
dengan jangka waktu pekerjaan sampai dengan 15 Desember 2017. Sampai
dengan berakhirnya kontrak, yaitu tanggal 15 Desember 2017, pekerjaan
belum dinyatakan selesai 100%.
Hasil pemeriksaan pada dokumen pembayaran diketahui bahwa pekerjaan
telah dilakukan serah terima melalui Berita Acara Serah Terima
Pekerjaan Nomor 63/-1.796.32 tanggal 10 Januari 2018. Atas
keterlambatan pekerjaan tersebut PPK Dinas PRKP belum mengenakan
sanksi denda keterlambatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku senilai
Rp599.508.221,35, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 4.5.8 Perhitungan Denda Keterlambatan Pembangunan Rumah Susun Pulo Gebang dan Penggilingan Jakarta Timur
Tanggal berakhir kontrak
Progress fisik per
akhir kontrak
Sisa pekerjaan per akhir kontrak
(Rp)
Tanggal Penyelesaian
Pekerjaan Sesuai BAST
Hari Keterlambatan
Nilai Denda
Keterlambatan (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)=(4)-(1) (6) = 1/1000x(3)x(5)
15 Desember 2017
90,4719 %
23.058.008.513,41 10 Januari 2018 26 hari 599.508.221,35
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 141
c. Denda Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan di RSUD Tarakan Dinas
Kesehatan senilai Rp810.549.054,34
Pada Tahun 2017, RSUD Tarakan Dinas Kesehatan diketahui telah
mengalokasikan anggaran untuk pekerjaan Pembangunan Pembangunan Gedung
Sky Hospital. Pelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan oleh PT HK-BA KSO
dengan kontrak senilai Rp243.352.000.000,00 dan jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan selama 338 hari dari tanggal 17 Januari s.d 20 Desember 2017. Sampai
dengan berakhirnya kontrak, yaitu tanggal 20 Desember 2017, pekerjaan belum
dinyatakan selesai 100%.
Hasil pengamatan pekerjaan secara uji petik yang dilakukan oleh BPK, PPK,
Pelaksana dan Konsultan Pengawas (MK) pada tanggal 27 Februari 2018
menunjukkan permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1) Prestasi Pekerjaan pada Akhir Tahun 2017 tidak diyakini kewajarannya
Berdasarkan Laporan MK per 20 Desember 2017, prestasi pekerjaan
seluruhnya dinyatakan mencapai 95,17%. Dalam laporan diantaranya
menyebutkan pekerjaan lantai dan plafon pada lantai 17 dan 18,
pekerjaan access control serta pekerjaan pos jaga telah memiliki prestasi
pekerjaan, dengan uraian sebagai berikut:
Tabel 4.5.9 Penilaian bobot pekerjaan dalam Laporan Kemajuan Fisik
No Item Pekerjaan Prestasi (%) Bobot pekerjaan
(%)
Pekerjaan Lantai 17
Pekerjaan Arsitektur
1 Pekerjaan Lantai 90 0,276
2 Pekerjaan Plafon 90 0,081
Pekerjaan Lantai 18
Pekerjaan Arsitektur
3 Pekerjaan Lantai 90 0,284
4 Pekerjaan Plafon 90 0,082
Pekerjaan Peralatan Utama M&E
5 Pekerjaan Access control
95 0,164
Pekerjaan Halaman
6 Pekerjaan Pos Jaga 56 0,031
Hasil pengamatan pekerjaan secara uji petik yang dilakukan oleh BPK,
PPK, Pelaksana dan Konsultan Pengawas (MK) pada tanggal 27 Februari
2018 diketahui bahwa pekerjaan lantai dan plafon pada lantai 17 dan 18
belum terpasang, pekerjaan access control baru dan pos jaga belum
dikerjakan.
Hasil wawancara dengan Pengawas Struktur dan Arsitektur PT Ark
selaku MK pada tanggal 19 Maret 2018 diketahui bahwa:
a) Untuk pekerjaan arsitektur, penilaian prestasi pekerjaan didasarkan
pada formulasi (1) penandatanganan material approval (35%); (2)
kunjungan pabrik (20%); (3) material on site (20%); serta (4)
pekerjaan terpasang (25%). Dengan demikian prestasi pekerjaan
lantai dan plafon Lantai 17 dan 18 pada saat dilakukan pengamatan
fisik sebesar 75% (35+20+20);
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 142
b) Untuk pekerjaan pos jaga, penilaian prestasi dilakukan berdasarkan
subyektifitas pihak MK;
c) Untuk pekerjaan access control, prestasi seharusnya saat
pengamatan fisik adalah sebesar 35%; serta
d) Berdasarkan Laporan Kemajuan Pekerjaan per 1 Januari 2018 yang
ditandatangani oleh PPK, Pelaksana dan MK dinyatakan bahwa
kemajuan fisik pekerjaan mencapai 96,6277%.
Dengan demikian nilai kemajuan fisik sebagai dasar penilaian denda
keterlambatan dan penilaian Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) tidak
memadai dan handal sehingga tidak dapat diyakini kewajarannya.
2) Keterlambatan Pembangunan Gedung Sky Hospital belum dikenakan
minimal senilai Rp810.549.054,34.
Hasil pengamatan pekerjaan secara uji petik yang dilakukan oleh BPK,
PPK, pelaksana dan Konsultan Pengawas (MK) pada tanggal 27 Februari
2018 diketahui bahwa:
1) Terdapat item-item pekerjaan yang belum selesai dilaksanakan dan
prestasi pekerjaan belum 100%;
2) Lantai 1 s.d 3 telah digunakan dan dimanfaatkan oleh RSUD Tarakan
sebagai parkir kendaraan berotor;
3) Berdasarkan Laporan MK per 20 Desember 2017, prestasi pekerjaan
seluruhnya dinyatakan mencapai 95,17%;
4) Atas belum selesainya pekerjaan tersebut, pelaksana belum dikenakan
denda keterlambatan minimal terhadap sisa pekerjaan yang belum selesai
dengan perhitungan sebagai berikut:
Tabel 4.5.10 Perhitungan Denda Keterlambatan Minimal Pembangunan Gedung Sky Hospital
Sisa Pekerjaan (%)
Sisa Pekerjaan (Rp)
Keterlambatan minimal
(hari)
Denda minimal (Rp)
(1) (2)=(1)x Nilai kontrak (3) (4)=1/1000x(2)x(3)
4,83 (100-95,17) 11.747.087.744,00 69 810.549.054,34
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Kontrak pelaksanaan pekerjaan pada Syarat - Syarat Khusus Kontrak (SSKK)
masing-masing kontrak pada huruf W denda yang menyatakan bahwa untuk
denda berdasarkan kontrak ini adalah sebesar 1/1000 dari nilai kontrak atau nilai
bagian kontrak untuk setiap keterlambatan;
b. Syarat-syarat Umum Kontrak, pada Huruf B, Pasal 30, angka 30.2 yang
menyatakan bahwa jika pekerjaan konstruksi tidak selesai pada Tanggal
Penyelesaian Pekerjaan Konstruksi bukan akibat keadaan Kahar atau hal-hal yang
diatur dalam Pasal 31 maka Penyedia dikenakan Denda, sebagaimana diatur
dalam SSKK;
c. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 70 Tahun 2012 jo. Perpres Nomor 4 Tahun
2015 tentang Perubahan Keempat Perpres Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, pada:
1) Pasal 120 yang menyatakan bahwa Penyedia Barang/Jasa yang terlambat
menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam
kontrak karena kesalahan Penyedia Barang/Jasa, dikenakan denda
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 143
keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari nilai kontrak atau nilai
bagian Kontrak untuk setiap hari keterlambatan; dan
2) Penjelasan Pasal 120 yang menyatakan bahwa Bagian kontrak adalah bagian
pekerjaan yang tercantum didalam syarat-syarat kontrak yang terdapat dalam
rancangan kontrak dan dokumen kontrak. Penyelesaian masing-masing
pekerjaan yang tercantum pada bagian kontrak tersebut tidak tergantung satu
sama lain dan memiliki fungsi yang berbeda, dimana fungsi masing-masing
bagian kontrak tersebut tidak terkait satu sama lain dalam pencapaian kinerja
pekerjaan.
d. Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 189 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penerimaan dan Pengeluaran Daerah, Penyelesaian Pekerjaan serta
Pekerjaan yang tidak Terselesaikan pada Akhir Tahun Anggaran 2017 pada:
1) Pasal 22 ayat (1) yang menyatakan bahwa penyelesaian sisa pekerjaan yang
dapat dilanjutkan ke Tahun Anggaran 2018 sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 harus memenuhi ketentuan diantaranya huruf b penyedia barang/jasa
sanggup untuk menyelesaikan sisa pekerjaan paling lambat 50 (lima puluh)
hari kalender sejak berakhirnya masa pelaksanaan pekerjaan yang dinyatakan
dengan surat pernyataan kesanggupan yang ditandatangani di atas kertas
bermeterai;
2) Pasal 22 Ayat (2) yang menyatakan bahwa surat pernyataan kesanggupan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit memuat
diantaranya huruf c pernyataan bahwa penyedia barang/jasa bersedia
dikenakan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan;
3) Pasal 27 Ayat (5) yang menyatakan bahwa dalam hal waktu penyelesaian sisa
pekerjaan yang tercantum dalam surat kesanggupan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 22 ayat (2) mengakibatkan denda lebih dari 5% (lima persen),
penyedia barang/jasa menambah nilai jaminan pelaksanaan sehingga menjadi
sebesar 1/1000 (satu permil) dikalikan jumlah hari kesanggupan penyelesaian
pekerjaan dikalikan nilai kontrak.
Permasalahan tersebut mengakibatkan:
a. Kekurangan pendapatan daerah dari denda keterlambatan yang belum ditetapkan
dan ditagih minimal senilai Rp30.404.958.717,52 dengan rincian:
1) Dinas Pendidikan senilai Rp1.902.372.232,00;
2) Dinas PRKP senilai Rp27.692.037.433,18;
3) RSUD Tarakan Dinas Kesehatan senilai Rp810.549.054,34.
b. Potensi pendapatan denda yang hilang atas pekerjaan pembangunan Rusun di
Dinas PRKP senilai Rp63.276.142.990,00 (Rp48.621.688.978,00+
Rp14.654.454.012,00); dan
c. Penyajian nilai Konstruksi Dalam Pengerjaan Tahun Anggaran 2017 pada
Pembangunan Gedung 2 Lantai Sky Hospital senilai Rp2.511.392.640,00 tidak
dapat diyakini kewajarannya.
Hal tersebut disebabkan:
a. PPK Dinas PRKP dalam menyusun klausul kontrak terkait pengenaan nilai denda
yang tidak sesuai ketentuan;
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 144
b. Pelaksana terkait pada Dinas Pendidikan, Dinas PRKP, dan RSUD Tarakan tidak
memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu yang dipersyaratkan dalam
kontrak.
Atas permasalahan tersebut, diperoleh tanggapan dari masing-masing Kepala
SKPD, sebagai berikut:
a. Kepala Dinas Pendidikan menyatakan sependapat atas pengenaan denda
keterlambatan;
b. Kepala Dinas Perumahan menyatakan bahwa:
1) Sependapat atas pengenaan denda keterlambatan namun dari nilai kontrak
tanpa PPN 10%;
2) Untuk Pembangunan Rusun Rorotan IV Kecamatan Cilincing Jakarta Utara,
jumlah hari keterlambatan adalah sesuai dengan BAST yaitu selama 70 hari
ditambah dengan denda keterlambatan gas detector senilai Rp12.266.960,64.
c. Direktur RSUD Tarakan menyatakan bahwa sependapat mengenai keterlambatan
penyelesaian pembangunan Gedung 18 Lantai Sky Hospital di RSUD Tarakan
dan pelaksana pekerjaan bersedia membayar denda keterlambatan senilai
Rp834.043.229,82.
Dalam melakukan penilaian progres pekerjaan Skyhospital, PPK dan PPTK
berdasarkan pada hasil penilaian yang dilakukan oleh MK. Prestasi pekerjaan
pada akhir 2017 diyakini oleh MK sebesar 95,17%, dikarenakan seluruh material
arsitektur/finishing untuk lantai 17 dan lantai 18 sudah 100% serta telah
dilakukan pekerjaan persiapan dan pemasangan "rangka angle" plafon dan
pemasangan kepalaan pekerjaan pasang keramik.
Atas tanggapan Kepala Dinas PRKP, BPK berpendapat bahwa Pengenaan
nilai denda sudah sesuai dengan yang diatur dalam kontrak. Dalam perjanjian kontrak
masing-masing rusun pada Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) pada huruf W
tentang Denda, menyatakan bahwa denda berdasarkan kontrak ini adalah sebesar
1/1000 dari nilai sisa pekerjaan untuk setiap harinya, dan dalam Syarat-Syarat Umum
Kontrak (SSUK) angka 1.42. dinyatakan bahwa Nilai kontrak adalah total harga yang
tercantum dalam kontrak. Dalam masing-masing kontrak kegiatan Pembangunan
Rumah Susun menyebutkan bahwa definisi nilai kontrak adalah sebagaimana
didefinisikan dalam SSUK termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
BPK merekomendasikan kepada Gubernur supaya:
a. Melalui Kepala Dinas Pendidikan agar menginstruksikan PPK untuk menagih
pembayaran dan menyetorkan denda keterlambatan senilai Rp1.902.372.232,00
sesuai ketentuan yang berlaku dan menyetorkannya ke rekening Kas Daerah serta
menyampaikan bukti setor ke BPK.
b. Memerintahkan Kepala Dinas PRKP agar:
1) Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) dalam menyusun klausul kontrak terkait pengenaan nilai
denda keterlambatan yang tidak sesuai ketentuan;
2) Menginstruksikan PPK untuk memerintahkan pelaksana pekerjaan
menyetorkan denda keterlambatan senilai Rp27.692.037.433,18 sesuai
ketentuan yang berlaku dan menyetorkannya ke rekening Kas Daerah serta
menyampaikan bukti setor ke BPK.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 145
c. Memerintahkan Direktur RSUD Tarakan melalui Kepala Dinas Kesehatan agar
menginstruksikan PPK untuk memerintahkan pelaksana pekerjaan menyetorkan
denda keterlambatan senilai Rp810.549.054,34 sesuai ketentuan yang berlaku dan
menyetorkannya ke Rekening Kas Daerah dan menyerahkan bukti setor kepada
BPK.
5. Aset Lainnya
5.1. Pemanfaatan Jalan Seluas 1.859 m2 di Kompleks Pertokoan Kedoya Elok Plaza
dan Aset Tanah dan Bangunan Sarana Olahraga di Kompleks Taman
Perumahan Griya Inti Sentosa Tidak Didukung Perjanjian Kerjasama
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyajikan akun Kemitraan dengan Pihak
Ketiga - Aset Kekayaan Daerah yang Disewakan dalam Neraca per 31 Desember
2017 sebesar Rp2.034.296.585.918,00 atau naik 3,29% jika dibandingkan dengan
saldo Kemitraan dengan Pihak Ketiga - Aset Kekayaan Daerah yang Disewakan per
31 Desember 2016 sebesar Rp1.969.555.686.398,00.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas Aset Kekayaan Daerah yang
Disewakan menunjukkan bahwa terdapat pemanfaatan fasos fasum berupa jalan
seluas 1.859 m2 di Kompleks Pertokoan Kedoya Elok Plaza sebagai lahan parkir oleh
Pihak Ketiga dan pemanfaatan aset tanah dan bangunan sarana olahraga di Kompleks
Taman Perumahan Griya Inti Sentosa tidak didukung perjanjian kerjasama dengan
uraian sebagai berikut
a. Pemanfaatan Fasos Fasum berupa Jalan Seluas 1.859 m2 di Kompleks
Pertokoan Kedoya Elok Plaza Sebagai Lahan Parkir oleh Pihak Ketiga
Tanpa Didukung Perjanjian Kerjasama
Pemprov DKI Jakarta memiliki aset bangunan jalan Taman Kedoya Baru,
perolehan tahun 1995 sebagaimana tercatat dalam buku inventaris barang daerah
sebagai berikut.
Nomor : 11.9.3.09.00.00.00.002.1995
02.01.04.01.00026
Aset bangunan jalan tersebut seluas ±70.120 m2, merupakan bagian dari
kewajiban fasos fasum PT AE sesuai SIPPT Nomor 935/A/K/BKD/1973 tanggal
6 April 1973 yang telah diserahterimakan melalui Berita Acara Serah Terima
(BAST) Nomor 723 Tahun 1995.
Pada tanggal 11 Oktober 2007, Gubernur menerbitkan Keputusan Nomor
1443/2007 tentang Persetujuan Pemanfaatan Lahan Jalan Seluas ±1.859 m2
kepada PT PFU untuk sarana parkir kendaaran bermotor. Dalam keputusan
tersebut disebutkan bahwa jalan seluas ±1.859 m2 merupakan bagian dari
keseluruhan jalan seluas ±70.120 m2. Berdasarkan dokumen Petunjuk Rencana
Kota, jalan seluas ±1.854 m2 merupakan jalan yang menghubungkan Jalan
Panjang ke Perumahan Taman Kedoya Elok melalui Kompeks Pertokoan Kedoya
Elok Plaza (Jalan Kedoya Palma). Persetujuan Gubernur tersebut kemudian
ditindaklanjuti Perjanjian Kerjasama Sewa Menyewa antara Pemprov DKI
Jakarta dengan PT PFU Nomor 15/AK/BP/X/2007 tanggal 23 Oktober 2007 yang
berlaku selama lima tahun, atau berakhir tanggal 22 Oktober 2012.
Terbitnya Keputusan Gubernur tersebut digugat oleh PT AE selaku
pengembang yang menyatakan bahwa PT AE merupakan pemilik yang sah atas
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 146
lahan jalan di kompleks pertokoan tersebut. Atas gugatan tersebut telah terbit
putusan hukum sebagai berikut:
1) Putusan PTUN Nomor 164/6/2007/PTUN.JKT tanggal 13 Mei 2008 yang
menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima;
2) Putusan Banding Pengadilan Tinggi TUN Nomor 131/B/2008/PT.TUN.JKT
tanggal 6 November 2008 yang menguatkan Putusan PTUN Nomor
164/6/2007/PTUN.JKT;
3) Surat Pemberitahuan Kasasi Nomor 33.K/TUN/2009 tanggal 30 November
2010 dengan amar putusan menolak kasasi dari pemohon kasasi: PT AE
Hasil konfirmasi dengan eks Dirut PT PFU pada tanggal 5 Maret 2018
menunjukkan bahwa aset Pemprov DKI Jakarta yang dimohonkan untuk
dikerjasamakan dengan PT PFU adalah jalan yang menghubungkan Jalan
Panjang ke Jalan Kedoya Palma 1, yang saat ini telah ditutup secara permanen.
Namun demikian, meskipun pemanfaatan lahan tersebut telah disetujui Gubernur
dan telah ditandatangani perjanjian kerjasama pemanfaatan lahan antara Pemprov
DKI Jakarta dengan PT PFU, PT PFU sampai saat ini tidak pernah menguasai
dan memanfaatkan aset jalan tersebut sebagai lahan parkir.
Hasil pemeriksaan fisik di lokasi dan hasil konfirmasi ke pengelola
kompeks pertokoan Kedoya Elok Plaza pada tanggal 8 Februari 2018
menunjukkan bahwa perparkiran di dalam kompleks tersebut selama ini dikelola
oleh PT MAM. Hasil pemeriksaan fisik dan dokumen menunjukkan bahwa:
1) Jalan yang menghubungkan Jalan Panjang dan Perumahan Taman Kedoya
Elok seluas ±1.859 m2 telah ditutup secara permanen menggunakan pagar
besi oleh pengelola. Berdasarkan bukti dokumen Berita Acara Peninjauan
Lapangan Pemprov DKI Jakarta tertanggal 24 April 2007 diketahui bahwa
akses jalan tersebut telah ditutup oleh warga pasca kerusuhan tahun 1998.
2) Jalan seluas ±1.859 m2 saat ini digunakan sebagai bagian dari lahan parkir
yang dikelola oleh PT MAM di kompleks pertokoan Kedoya Elok Plaza.
Pengelola menjelaskan bahwa PT PFU tidak pernah mengelola lahan parkir
di kompleks tersebut.
Lahan parkir yang digunakan oleh PT MAM termasuk di dalamnya fasos
fasum milik Pemprov DKI Jakarta dimuat pada Gambar 1, dengan penjelasan
garis biru merupakan lahan parkir yang dikelola PT MAM, sedangkan garis
merah merupakan fasos fasum Pemprov DKI Jakarta
Gambar 1. Peta Lahan Parkir dan Fasos Fasum yang Digunakan PT MAM
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 147
Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa lahan fasos fasum
merupakan jalan akses dari Jalan Panjang ke Perumahan Kedoya Elok, yang
melalui Kompleks Pertokoan Kedoya Elok Plaza. Sesuai dokumen yang
diperoleh dari PT MAM, pengelolaan lahan parkir di kompleks tersebut
didasarkan perjanjian antara PT MAM dengan PT AE tertanggal 1 Agustus 2012,
dengan jangka waktu selama 30 tahun, atau berakhir tanggal 31 Juli 2042. Pihak
Pengelola menjelaskan bahwa lahan parkir di kompleks Kedoya Elok Plaza
sebelum perjanjian tersebut dikelola oleh PT BA. Izin penyelenggaraan parkir di
luar ruang milik jalan kepada PT MAM ditetapkan dengan Keputusan Badan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Nomor 1092/6.25/311.1.819.6/2016 tanggal 26
September 2016.
b. Pemanfaatan Aset Tanah dan Bangunan Sarana Olahraga di Kompleks
Taman Perumahan Griya Inti Sentosa Tidak Didukung Perjanjian
Kerjasama
Berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 540/2006 tanggal 20 April
2006 tentang Persetujuan Pemanfaatan Tanah dan Bangunan Sarana Olahraga
kepada Koperasi Karyawan Bina Sejahtera BP3W Kotamadya Jakarta Utara,
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki aset tanah bangunan olah raga yang
terletak di Komplek Perumahan Griya Inti Sentosa (Griya Inti Servitia),
Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara. Mengacu Keputusan Gubernur tersebut,
pada tanggal 13 Juli 2006 Pemprov DKI Jakarta dan Koperasi KBS BP3W
Kotamadya Jakarta Utara membuat perjanjian kerja sama (PKS) pemanfaatan
tanah dan bangunan sarana olahraga dengan rincian aset yang dikerjasamakan
sebagai berikut:
Tabel 5.1.1 Rincian Aset yang Dikerjasamakan dengan Koperasi Karyawan BinaSejahtera BP3W Kotamadya Jakarta Utara
No Aset Nomor Inventaris Luas (m2)
1 Tanah 11.09.00.04.15.02.00
01.11.04.06.000.52
4.496
2 Lapangan Tenis 11.09.00.04.15.02.00
01.11.04.05.00001
1.404
3 Ruang Ganti 11.09.00.04.15.02.00
06.01.11.07.00001
63
4 Lapangan Basket 11.09.00.04.15.02.00
06.01.11.05.00002
1.646
Jangka waktu perjanjian selama lima tahun terhitung sejak tanggal 30
Mei 2005, atau telah berakhir tanggal 29 Mei 2010. Berdasarkan laporan daftar
PKS yang telah berakhir namun belum ada BAST ke Pemprov DKI Jakarta yang
didapat dari Subbidang Pemanfaatan Aset BPAD Provinsi DKI Jakarta diketahui
bahwa sampai dengan pemeriksaan berakhir tanggal 24 April 2018 belum ada
Berita Acara Serah Terima (BAST) atas aset yang selesai dikerjasamakan
tersebut.
Berdasarkan berita acara pengamatan fisik oleh BPK bersama Subbidang
Pemanfaatan Aset BPAD pada 15 Februari 2018 diketahui bahwa aset tanah dan
bangunan sarana olahraga yang terletak di Komplek Perumahan Griya Inti
Sentosa tersebut saat ini dikelola oleh RW. 20 Kelurahan Sunter Agung.
Berdasarkan wawancara dengan Ketua RW. 20 Kelurahan Sunter Agung
diketahui bahwa pengelolaan aset oleh RW. 20 Kelurahan Sunter Agung telah
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 148
dilakukan sejak sekitar tahun 2010. Lapangan tenis dan lapangan basket tersebut
disewakan untuk warga perumahan Griya Inti Sentosa maupun warga umum di
luar Perumahan Griya Inti Sentosa.
Berdasarkan pemeriksaan terhadap berkas perjanjian kerjasama sewa
pada Subbidang Pemanfaatan Aset BPAD diketahui bahwa atas pemanfaatan
barang milik daerah tanah bangunan olah raga yang terletak di Komplek
Perumahan Griya Inti Sentosa Kelurahan Sunter Agung, Jakarta Utara oleh
pengurus RW Perumahan Griya Inti Sentosa, Kelurahan Sunter Agung, belum
didukung perjanjian kerja sama dan belum terdapat persetujuan Gubernur tentang
pemanfaatan barang milik daerah tersebut.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pengelolaan
Barang Milik Daerah, Bagian Kelima Paragraf Kesatu, Prinsip Umum, pada Pasal
112 ayat (1) yang menyatakan bahwa “Penyewaan barang milik daerah dilakukan
dengan tujuan, antara lain butir c. Mencegah penggunaan barang milik daerah
oleh pihak lain secara tidak sah.
b. Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2012 tentang Pemanfaaatan Barang Milik
Daerah, Bagian Kesatu, Tujuan, pada Pasal 2 yang menyatakan bahwa
“Pemanfaatan barang Milik Daerah bertujuan untuk, antara lain pada:
1) butir c. Meningkatkan penerimaan daerah dengan memberikan kontribusi
terhadap pendapatan asli daerah (PAD)
2) butir d. pengamanan Barang Milik Daerah
Permasalahan tersebut mengakibatkan:
a. Pemprov DKI Jakarta tidak memperoleh kontribusi PAD atas pemanfaatan aset
jalan di Kompleks Pertokoan Kedoya Elok Plaza dan aset tanah dan bangunan
sarana olahraga di Kompleks Taman Perumahan Griya Inti Sentosa Kelurahan
Sunter Agung;
b. Aset jalan seluas 1.859 m2 di Kompleks Pertokoan Kedoya Elok Plaza yang
dikuasai PT MAM berisiko hilang dan tidak dapat dimanfaatkan dalam rangka
meningkatkan penerimaan daerah.
Hal tersebut disebabkan oleh Kepala BPAD selaku Pembantu Pengelola
Barang belum optimal dalam melakukan fungsi pengamanan dan pemanfaatan aset
fasos fasum berupa jalan seluas 1.859 m2 di Kompleks Pertokoan Kedoya Elok Plaza
dan aset tanah dan bangunan sarana olahraga di Kompleks Taman Perumahan Griya
Inti Sentosa Kelurahan Sunter Agung.
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPAD menyatakan sependapat dengan
temuan BPK dan menjelaskan bahwa:
a. Terkait Pemanfaatan Fasos Fasum berupa jalan seluas 1.859 m2 di Kompleks
Pertokoan Kedoya Elok Plaza, BPAD telah menindaklanjuti temuan ini dengan
mengundang PT AE, PT MAM, dan PT PFU pada tanggal 18 April 2018. BPAD
akan berkoordinasi dengan SKPD terkait untuk melakukan penelitian terhadap
dokumen yang ada dan melakukan upaya penyelesaian permasalahan tersebut
sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 149
b. Atas permasalahan Pemanfaatan Aset Tanah dan Bangunan Sarana Olahraga di
Kompleks Taman Perumahan Griya Inti Sentosa tersebut, BPAD akan bersurat
kepada KBS BP3W Jakarta Utara terkait proses pengakhiran dan penarikan aset
kerjasama dan berkoordinasi dengan SKPD dan pihak terkait dalam rangka
optimalisasi aset sarana olahraga berikut perlengkapannya yang terletak di
Komplek Perumahan Taman Griya Inti Sentosa.
BPK merekomendasikan kepada Gubernur agar memerintahkan Kepala
BPAD selaku Pembantu Pengelola Barang supaya:
a. Mengambil alih fasos fasum berupa jalan seluas 1.859 m2 di Kompleks Pertokoan
Kedoya Elok Plaza sesuai ketentuan yang berlaku
b. Membuat perjanjian kerjasama pemanfaatan aset tanah dan bangunan sarana
olahraga pada Perumahan Griya Inti Sentosa dengan pihak ketiga
5.2. Pemanfaatan Aset Lahan Pemprov DKI Jakarta untuk Pendirian Menara
Telekomunikasi Mikro Selular oleh Pihak Ketiga Belum Dipungut Biaya Sewa
Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 225 Tahun
2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD),
BPAD mempunyai fungsi pengoordinasian dan pelaksanaan proses pemanfaatan aset,
mengoordinasikan pengamanan aset pada SKPD/UKPD, dan pengamanan aset yang
berada pada pengelola barang. Dalam fungsi pemanfaatan aset, Bidang Pembinaan,
Pengendalian dan Pemanfaatan Aset (P3A) menyelenggarakan fungsi antara lain
memproses permohonan pemanfaatan aset dalam bentuk pinjam pakai, sewa, bangun
serah guna/bangun guna serah, kerjasama pemanfaatan dan kerjasama penyediaan
infrastruktur dan melaksanakan, monitoring dan evaluasi atas optimalisasi
pemanfaatan aset daerah.
Dalam menjalankan tugasnya, BPAD juga dibantu oleh Suku Badan
Pengelola Aset Daerah (Suban PAD) Kota/Kabupaten yang menyelenggarakan fungsi
antara lain pelaksanaan monitoring aset daerah pada lingkup Kota/Kabupaten
Administrasi dan pengendalian dan pengamanan aset daerah yang dikerjasamakan
pada lingkup Kota/Kabupaten administrasi.
Untuk mengoptimalkan fungsi monitoring dan inventarisasi aset, pada
tanggal 18 Agustus 2017, Kepala BPAD menerbitkan Instruksi Nomor 7 Tahun 2017
tentang Monitoring dan Inventarisasi. Dalam Instruksi tersebut, Kepala BPAD
meminta para Kepala Suban PAD Kota/Kabupaten administrasi untuk melakukan
inventarisasi dan penataan atas barang milik daerah (BMD) berupa lahan yang
digunakan untuk pembangunan menara telekomunikasi yang berada di wilayah
kota/kabupaten administrasi masing-masing. Menindaklanjuti instruksi tersebut, para
Kepala Suban PAD Kota/Kabupaten administrasi menyampaikan hasil inventarisasi
dan monitoring kepada BPAD. Berdasarkan hasil monitoring Suban yang telah
diterima oleh BPAD dan dokumen Rekap Pembangunan Menara Tiang Mikro Selular
dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Dinas PMPTSP),
Bidang P3A BPAD melakukan klarifikasi terhadap sembilan perusahaan penyedia
infrastruktur menara telekomunikasi yang mendirikan menara telekomunikasi diatas
lahan milik Pemprov DKI Jakarta. Hasil klarifikasi didokumentasikan dalam bentuk
notulen rapat dengan hasil sebagaimana dimuat dalam tabel berikut:
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 150
Tabel 5.2.1 Hasil Klarifikasi atas Bangunan Menara Telekomunikasi Mikro Selular di atas Lahan Pemprov DKI Jakarta
No. Nama Pihak Ketiga
Pemilik Menara Selular
Nomor Notulen Rapat
Jumlah Menara di atas lahan Pemprov
Keterangan
1 PT DT 201/NR/PA/I/2017 228
2 PT DAS 10/NR/PA/I/2018 11
3 PT BITTN 13/NR/PA/I/2018 355 PT BITTN memiliki Perjanjian Pemenuhan Kewajiban (PPK) dan beranggapan dengan adanya PPK dan pembayaran retribusi kepada Pemprov DKI Jakarta, PT. BITTN tidak memiliki kewajiban lain terhadap Provinsi DKI.
PT BITTN berharap atas kontribusi yang telah diberikan dapat diperhitungkan sebagai penentuan besaran sewa yang akan dibayarkan nanti.
4 PT BTS 06/NR/PA/I/2018 3.338
5 PT QI 02/NR/PA/I/2018 12
6 PT ISI 201/NR/PA/I/2017 396 PT ISI memiliki PPK dan beranggapan dengan adanya PPK dan pembayaran retribusi kepada Pemprov DKI Jakarta, PT ISI tidak memiliki kewajiban lain terhadap Provinsi DKI.
PT ISI berharap kontribusi yang telah diberikan dapat diperhitungkan dalam besaran sewa yang akan dibayarkan nanti.
7 PT MDC 07/NR/PA/I/2018 400
8 PT IBS 08/NR/PA/I/2018 744
9 PT MTI 03/NR/PA/I/2018 23
Jumlah 5.507
Berdasarkan pemeriksaan dokumen Perjanjian dan Izin Prinsip diketahui
bahwa dari sembilan pihak ketiga tersebut, terdapat delapan pihak ketiga telah
memiliki Perjanjian Pemenuhan Kewajiban (PPK) atau Surat Pernyataan
Kesanggupan dengan rincian dimuat pada tabel berikut:
Tabel 5.2.2 Izin Prinsip Penyelenggaraan Antena Telekomunikasi Mikro Selular (microcell) beserta Kewajiban Pemegang Izin
No. Nama Pihak Ketiga Pemilik Menara Selular
Nomor dan Tanggal Izin Prinsip
Penyelenggaraan Antena Telekomunikasi
Mikro Selular (microcell)
Kewajiban Pihak Ketiga dalam Izin Prinsip
Nomor dan Tanggal Perjanjian
Pemenuhan Kewajiban (PPK) /Surat Pernyataan
Kesanggupan
1 PT DT Nomor 2432/-1.817
tanggal 27 Oktober 2014
1. CCTV beserta sistem dan perangkat penunjangnya yang terintegrasi dengan sistem eksisting milik Pemprov DKI Jakarta yang berada sejalur dan/atau dekat dengan fiber optic milik PT. DT sesuai kebutuhan Pemprov DKI Jakarta tanpa dikenai biaya, yang dipasang pada tiang antena telekomunikasi microcell yang dibangun PT. DT dan/atau tiang eksisting aset milik Pemprov DKI Jakarta; dan
2. Akses Wi-Fi gratis dengan
PPK Nomor 12 Tahun 2015/DMT 008/C11/DBS-T 1000000/1V/2015
Tanggal 7 April 2015
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 151
No. Nama Pihak Ketiga Pemilik Menara Selular
Nomor dan Tanggal Izin Prinsip
Penyelenggaraan Antena Telekomunikasi
Mikro Selular (microcell)
Kewajiban Pihak Ketiga dalam Izin Prinsip
Nomor dan Tanggal Perjanjian
Pemenuhan Kewajiban (PPK) /Surat Pernyataan
Kesanggupan
bandwidth 2 Mbps beserta sistem dan perangkat penunjangnya secara gratis pada lokasi publik yang berada sejalur/berdekatan dengan Fiber Optic milik PT. DT sesuai kebutuhan Pemprov DKI Jakarta tanpa dikenakan biaya.
2 PT DAS CCTV serta mengintegrasikannya dengan Jakarta Smart City dan jaringan Pemprov DKI Jakarta sesuai dengan jumlah CCTV yang telah dijanjikan kepada Pemprov DKI Jakarta yakni 200 unit
Surat Pernyataan Kesanggupan
tanggal 18 Juni 2016
3 PT BITTN Nomor 1432/-1.817
tanggal 5 Agustus 2009
1. Dua core fiber optic sepanjang jaringan yang terpasang di wilayah Provinsi DKI,
2. fasilitas CCTV/video surveillance serta penerangan jalan umum dan dalam pelaksanaannya dituangkan dalam perjanjian
PPK (tanpa nomor)
tanggal 8 Januari 2010
4 PT BTS Nomor 02/513/31/1.817/2015 Nomor 05/513/31/1.817/2015
tanggal 30 Maret 2015
CCTV serta mengintegrasikannya dengan Jakarta Smart City dan jaringan Pemprov DKI Jakarta sesuai dengan jumlah CCTV yang telah dijanjikan kepada Pemprov DKI Jakarta yakni 4.000 unit
PPK (tanpa nomor)
tanggal 21 Juli 2016
5 PT QI Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Pemprov DKI Jakarta berupa kamera CCTV di setiap titik antena microcell milik PT QI secara bertahap sesuai dengan standar dari Pemprov DKI Jakarta
Surat Pernyataan Kesanggupan
tanggal 7 November 2016
6 PT ISI Nomor 821/-1.817
tanggal 30 April 2010
1. Dua core fiber optic sepanjang jaringan yang terpasang di wilayah Provinsi DKI khusus sepanjang jalur Busway Koridor 1 akan dipasang Bus Tracking System dan variable arrival sign board termasuk central control yang diperlukan pada seluruh halte koridor 1 Busway
2. 90 unit GPS pada kendaraan Busway koridor 1 Blok M-Kota, Broadband Wireless Access (BWA) dengan frekuensi radio 5,7 GHz sebagai jaringan back-up dan akses,
3. fasilitas CCTV/ video surveillance serta penerangan jalan umum dan pelaksanaannya dituangkan dalam perjanjian.
PPK (tanpa nomor)
17 Desember 2010
7 PT MDC Nomor 421/-1.817
tanggal 27 Oktober 2014
Enam core kabel akses fiber optic ke seluruh Kecamatan di wilayah Provinsi DKI (kecuali Kepulauan Seribu), satu switch akses di setiap Kecamatan, satu wi-fi akses point di setiap Kecamatan, satu IP (Internet Protocol) Phone di setiap Kecamatan dan telah memberikan layanan bandwidth internet di setiap Kecamatan dengan Service Level Agreement (SLA) 98,5% selama 5 tahun.
PPK Nomor 42 Tahun 2014 - 006/PKS/MDC-DKI/X/201423
Tanggal Oktober 2014
8 PT IBS Nomor 899/-1.817
tanggal 15 Juli 2013
Akses internet secara gratis kepada penduduk Provinsi DKI dengan bandwidth internet gratis sebesar 2
Nomor 43 Tahun 2014/ Nomor 019/IBSW, - Pemprov
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 152
No. Nama Pihak Ketiga Pemilik Menara Selular
Nomor dan Tanggal Izin Prinsip
Penyelenggaraan Antena Telekomunikasi
Mikro Selular (microcell)
Kewajiban Pihak Ketiga dalam Izin Prinsip
Nomor dan Tanggal Perjanjian
Pemenuhan Kewajiban (PPK) /Surat Pernyataan
Kesanggupan
mbps pada setiap akses point, banner e-advertising Pemprov DKI Jakarta di layanan Freenet untuk layanan informasi publik yang berkaitan atas penyediaan bandwidth dan pelaksanaannya dituangkan dalam Perjanjian
DKI Jakarta/XII.2014
Berdasarkan analisis dokumen atas Izin Penempatan Bangunan Pelengkap
Tiang Mikro Selular dan tindak lanjutnya oleh BPAD diketahui bahwa:
a. Dalam PPK dan Surat Pernyataan Kesanggupan belum seluruhnya
mencantumkan klausul pemanfaatan BMD. Dari delapan PPK dan Surat
Pernyataan Kesanggupan sebagaimana tabel di atas, hanya PPK dengan PT IBS
tahun 2014 dan PT DT tahun 2015 yang telah mengatur bahwa dalam hal
pelaksanaan perjanjian terdapat BMD yang dimanfaatkan oleh pihak ketiga
dikenakan sewa dan akan diatur dengan perjanjian tersendiri. Namun demikian,
sampai dengan pemeriksaan BPK berakhir, belum terdapat perjanjian yang
mengatur pemanfaatan sewa tersebut meskipun terdapat lahan Pemprov yang
digunakan oleh PT IBS dan PT DT;
b. Bidang P3AD BPAD telah meminta sembilan perusahaan penyedia infrastruktur
menara telekomunikasi tersebut untuk menyampaikan hasil inventarisasi terhadap
aset daerah yang telah dimanfaatkan untuk menara telekomunikasi dan membuat
surat kepada BPAD Provinsi DKI Jakarta perihal permohonan penunjukan
Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) terkait nilai sewa pemanfaatan BMD. Atas
permintaan tersebut, PT QI telah menyampaikan permohonan penunjukan KJPP
untuk menentukan nilai sewa atas 17 lokasi aset daerah yang dimohonkan
kerjasamanya dan telah menyampaikan lokasi pendirian 17 menara tersebut.
Atas hal tersebut, BPAD telah menunjuk dan memperoleh hasil penilaian KJPP
atas nilai sewa aset yang akan dikerjasamakan. Sedangkan delapan perusahaan
lainnya sampai dengan pemeriksaan tanggal 18 April 2018 belum melaksanakan
permintaan Bidang P3AD BPAD tersebut;
c. Sampai dengan pemeriksaan berakhir Pemeriksa tidak memperoleh informasi
bentuk perikatan kerja sama antara Pemprov DKI Jakarta dengan PT MTI.
Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pemanfaatan Barang Milik Daerah pada:
1) Pasal 1 angka 32 yang menyatakan bahwa “Pemanfaatan adalah
pendayagunaan barang milik daerah yang tidak digunakan untuk
penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD dan/atau optimalisasi barang milik
daerah dengan tidak mengubah status kepemilikan”.
2) Pasal 78 yang menyatakan bahwa pemanfaatan barang milik daerah
dilaksanakan oleh:
a) Pengelola Barang dengan persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota, untuk
barang milik daerah yang berada dalam penguasaan Pengelola Barang;
dan
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 153
b) Pengguna Barang dengan persetujuan Pengelola Barang, untuk barang
milik daerah berupa sebagian tanah dan/atau bangunan yang masih
digunakan oleh Pengguna Barang, dan selain tanah dan/atau bangunan.
3) Pasal 81 yang menyatakan bahwa “Bentuk Pemanfaatan Barang milik daerah
berupa:a.Sewa; b.Pinjam Pakai; c.KSP; d.BGS atau BSG; dan e.KSPI.
4) Pasal 112 ayat (1) yang menyatakan bahwa “Penyewaan barang milik daerah
dilakukan dengan tujuan: a. mengoptimalkan pendayagunaan barang milik
daerah yang belum/tidak dilakukan penggunaan dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi penyelenggaraan pemerintahan daerah; b. memperoleh fasilitas yang
diperlukan dalam rangka menunjang tugas dan fungsi Pengguna Barang;
dan/atau c. mencegah penggunaan barang milik daerah oleh pihak lain secara
tidak sah”.
b. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 55 Tahun 2012 tentang Pemanfaaatan
Barang Milik Daerah, Bagian Kesatu, Tujuan, pada Pasal 2 yang menyatakan
bahwa “Pemanfaatan barang Milik Daerah bertujuan untuk, antara lain pada butir
c. Meningkatkan penerimaan daerah dengan memberikan kontribusi terhadap
pendapatan asli daerah (PAD) , dan butir d. pengamanan Barang Milik Daerah.
c. Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 225 Tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Pengelola Aset Daerah pada:
1) Pasal 3:
a) ayat (1) yang menyatakan bahwa “BPAD mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan aset daerah”.
b) ayat (2) yang menyatakan bahwa “Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPAD mempunyai fungsi, antara
lain pada huruf j.pengoordinasian dan pelaksanaan proses pemanfaatan
aset, huruf m.mengoordinasikan pengamanan aset pada SKPD/UKPD,
dan huruf n. pengamanan aset yang berada pada pengelola barang.
2) Pasal 17:
a) ayat (1) yang menyatakan bahwa “Bidang Pembinaan, pengendalian dan
Pemanfaatan Aset yang merupakan unit kerja lini BPAD yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengendalian dan
pemanfaatan aset daerah
b) ayat (2) yang menyatakan bahwa “Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pembinaan, Pengendalian
dan Pemanfaatan Aset menyelenggarakan fungsi, antara lain pada huruf
d. pelaksanaan proses permohonan pemanfaatan aset dalam bentuk
pinjam pakai, sewa, bangun serah guna/bangun guna serah, kerjasama
pemanfaatan dan kerjasama penyediaan infrastruktur, dan huruf f.
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi atas optimalisasi pemanfaatan aset
daerah.
Permasalahan tersebut mengakibatkan hilangnya potensi penerimaan daerah
dari pemanfaatan aset daerah yang tidak didukung perjanjian kerjasama.
Hal tersebut disebabkan Kepala BPAD selaku Pembantu Pengelola Barang
belum optimal dalam fungsi pengamanan, pengendalian dan pemanfaatan aset daerah.
LHP atas LKPD Provinsi DKI Jakarta TA 2017
BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta 154
Atas permasalahan tersebut, Kepala BPAD menyatakan sependapat dengan
temuan BPK dan menjelaskan bahwa BPAD bersama dengan SKPD terkait akan
melakukan langkah penyelesaian terhadap pemanfaatan barang milik daerah atas
pendirian menara telekomunikasi mikro selular di Wilayah DKI Jakarta.
BPK merekomendasikan kepada Gubernur agar memerintahkan Kepala
BPAD selaku Pembantu Pengelola Barang supaya membuat perjanjian pemanfaatan
lahan yang digunakan untuk Menara Telekomunikasi Mikro Selular sesuai ketentuan
yang berlaku.
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
UPPRD Nomor Penetapan Tanggal Terbit
Kelas Jalan
Produk Reklame
Awal Pasang
Akhir Pasang Pokok Pajak Hari LUAS TARIF NSR Produk POKOK PAJAK
BPK HITUNGKURANG
PENETAPAN
CEMPAKA PUTIH 011704100802050309 10-04-2017 B P 05-08-2016 04-08-2017 1.168.000 365 0,64 25% 100.000 5.840.000 4.672.000 CEMPAKA PUTIH 011704060802050303 06-04-2017 3 P 31-03-2017 30-03-2018 229.950 365 0,84 25% 15.000 1.149.750 919.800 CENGKARENG 011706050802381057 05-06-2017 C P 07-02-2017 31-05-2017 7.643.700 114 17,88 25% 75.000 38.218.500 30.574.800 CILANDAK 011704290802290695 29-04-2017 1 P 05-10-2016 04-10-2017 5.475.000 365 6,00 25% 50.000 27.375.000 21.900.000 GAMBIR 011705020802080913 02-05-2017 B P 02-02-2016 01-02-2017 21.960.000 366 12,00 25% 100.000 109.800.000 87.840.000 GAMBIR 011705020802080910 02-05-2017 B P 02-02-2015 01-02-2016 21.900.000 365 12,00 25% 100.000 109.500.000 87.600.000 GAMBIR 011702020802080251 02-02-2017 2 P 15-02-2017 14-02-2018 1.368.750 365 3,00 25% 25.000 6.843.750 5.475.000 JAKARTA PUSAT I 011701200801010012 20-01-2017 C P 01-01-2017 31-12-2017 64.043.812 365 46,79 25% 75.000 320.219.063 256.175.251 KALIDERES 011706140802390868 14-06-2017 1 P 17-06-2017 16-06-2018 2.920.000 365 6,00 25% 50.000 27.375.000 24.455.000 KEBON JERUK 011710160802432053 16-10-2017 C P 14-07-2016 13-07-2017 8.212.500 365 6,00 25% 75.000 41.062.500 32.850.000 KELAPA GADING 011703210802130882 21-03-2017 C P 11-05-2016 10-05-2017 7.391.250 365 5,40 25% 75.000 36.956.250 29.565.000 KELAPA GADING 011704100802131122 10-04-2017 B P 15-02-2017 14-02-2018 7.227.000 365 3,96 25% 100.000 36.135.000 28.908.000 TEBET 011702090802320224 09-02-2017 2 P 10-12-2016 09-12-2017 438.000 365 0,96 25% 25.000 2.190.000 1.752.000
149.977.962 756.824.813 612.686.851
Lampiran 1.2.1
Perhitungan Nilai Sewa Reklame (NSR) Produk dan Non Produk
NAMA KECAMATAN NOPD NOMOR PENETAPAN TGL TERBIT KONTRAK STANDAR (M2/TAHUN) KONTRAK WAJAR MASA
PAJAK TINGGI LUAS POKOK PAJAK NSR PAJAK HITUNG BPK KURANG PENETAPAN
CAKUNG 2211707010172 011704040802210566 04-04-2017 67.137.000 11.500.000 67.160.000 365 3 5,84 8.392.125 75.000 39.967.500 31.575.375
CAKUNG 1101407010038 011704070802210593 07-04-2017 383.600.000 9.500.000 970.717.808 259 10 144 350.000.000 50.000 466.200.000 116.200.000
CENGKARENG 2381707010255 011708290802381626 29-08-2017 492.000.000 11.500.000 492.010.959 61 12 256 123.000.000 75.000 292.800.000 169.800.000
CENGKARENG 2381707010255 011708290802381620 29-08-2017 492.000.000 11.500.000 492.010.959 61 12 256 123.000.000 75.000 292.800.000 169.800.000
CENGKARENG 2381707010254 011708290802381619 29-08-2017 192.000.000 11.500.000 192.191.781 61 12 100 48.000.000 75.000 114.375.000 66.375.000
CENGKARENG 2381707010254 011712280802382597 28-12-2017 287.500.000 11.500.000 289.863.014 92 12 100 71.875.000 75.000 172.500.000 100.625.000
CILANDAK 2291707010178 011711170802291760 17-11-2017 577.125.000 13.500.000 577.578.082 122 23 128 144.281.250 100.000 468.480.000 324.198.750
CILANDAK 2291707010178 011708080802291156 08-08-2017 577.125.000 13.500.000 577.578.082 122 23 128 144.281.250 100.000 468.480.000 324.198.750
CILANDAK 2291707010183 011708240802291257 24-08-2017 108.000.000 13.500.000 108.887.671 92 0 32 27.000.000 100.000 73.600.000 46.600.000
CILANDAK 2291707010179 011708080802291157 08-08-2017 57.000.000 9.500.000 58.093.151 31 0 72 14.250.000 50.000 27.900.000 13.650.000
CILANDAK 2291607030003 011706210802290984 21-06-2017 228.750.000 38.000.000 229.873.973 92 6 24 57.187.500 2.365.200.000 596.160.000 538.972.500
CILANDAK 2291707010318 011712140802291964 14-12-2017 81.000.000 13.500.000 82.553.425 31 0 72 20.250.000 100.000 55.800.000 35.550.000
CILANDAK 2291707050256 011710300802291653 30-10-2017 81.000.000 13.500.000 82.553.425 31 9 72 20.250.000 100.000 55.800.000 35.550.000
CILANDAK 2291707050235 011710060802291497 06-10-2017 81.000.000 13.500.000 82.553.425 31 9 72 20.250.000 100.000 55.800.000 35.550.000
CILANDAK 2291707050204 011712140802291963 14-12-2017 56.333.333 9.500.000 58.093.151 31 0 72 14.083.333 50.000 27.900.000 13.816.667
CILANDAK 1061607010121 011708100802291177 10-08-2017 1.585.833.334 13.500.000 1.728.000.000 365 25 128 432.500.000 100.000 1.401.600.000 969.100.000
CIPAYUNG 2241707050182 011712060802241076 06-12-2017 140.000.000 11.500.000 144.931.507 92 15 50 35.000.000 75.000 86.250.000 51.250.000
CIPAYUNG 2241507010102 011708150802240703 15-08-2017 31.200.000 11.500.000 36.800.000 365 3,5 3,2 7.800.000 75.000 21.900.000 14.100.000
CIRACAS 2251607010052 011708100802250804 10-08-2017 35.250.000 13.500.000 40.500.000 365 4 3 8.812.500 100.000 27.375.000 18.562.500
CIRACAS 2251407010058 011702270802250203 27-02-2017 58.750.000 13.500.000 67.500.000 365 3,5 5 14.687.500 100.000 45.625.000 30.937.500
DUREN SAWIT 2221707010052 011710230802221414 23-10-2017 82.000.000 13.500.000 108.887.671 92 4 32 20.500.000 100.000 73.600.000 53.100.000
GAMBIR 2081707010217 011710270802082064 27-10-2017 370.000.000 11.500.000 371.024.658 92 21 128 92.500.000 75.000 264.960.000 172.460.000
GAMBIR 2081707010217 011707310802081500 31-07-2017 370.000.000 11.500.000 371.024.658 92 21 128 92.500.000 75.000 264.960.000 172.460.000
GAMBIR 2081707030004 011711100802082229 10-11-2017 1.015.000.000 38.000.000 1.016.109.589 61 12 160 253.750.000 3.942.000.000 658.800.000 405.050.000
GAMBIR 2081707010124 011705170802081026 17-05-2017 145.000.000 13.500.000 146.761.644 31 10 128 36.250.000 100.000 99.200.000 62.950.000
GAMBIR 2081707010234 011708040802081541 04-08-2017 722.000.000 13.500.000 724.339.726 153 17 128 180.500.000 100.000 587.520.000 407.020.000
GAMBIR 2081707010075 011707200802081434 20-07-2017 400.000.000 13.500.000 403.150.685 109 15 100 100.000.000 100.000 272.500.000 172.500.000
GAMBIR 2081707010499 011712220802082558 22-12-2017 866.000.000 13.500.000 871.101.370 92 12 256 216.500.000 100.000 588.800.000 372.300.000
GAMBIR 2081707030004 011708300802081685 30-08-2017 510.000.000 38.000.000 516.383.562 31 12 160 127.500.000 3.942.000.000 334.800.000 207.300.000
GAMBIR 2081607010612 011701130802080126 13-01-2017 30.000.000 13.500.000 37.260.000 365 10 2,76 3.750.000 100.000 12.592.500 8.842.500
GAMBIR 2081707010279 011709270802081848 27-09-2017 95.000.000 13.500.000 113.732.877 41 6 75 23.750.000 100.000 76.875.000 53.125.000
GAMBIR 2081707010279 011712070802082436 07-12-2017 145.000.000 13.500.000 169.212.329 61 6 75 36.250.000 100.000 114.375.000 78.125.000
GAMBIR 2081707010073 011703210802080583 21-03-2017 1.245.000.000 13.500.000 1.728.000.000 365 13 128 311.250.000 100.000 1.168.000.000 856.750.000
GROGOL PERTAMBURAN 2411707010226 011709060802411968 06-09-2017 370.000.000 11.500.000 371.024.658 92 23 128 92.500.000 75.000 264.960.000 172.460.000
GROGOL PERTAMBURAN 2411707010110 011704280802410976 28-04-2017 608.196.721 16.400.000 609.630.685 106 23 128 152.049.180 125.000 508.800.000 356.750.820
GROGOL PERTAMBURAN 2411707050486 011711290802412667 29-11-2017 354.000.000 16.400.000 356.576.438 62 10 128 88.500.000 125.000 248.000.000 159.500.000
GROGOL PERTAMBURAN 1081607010039 011709130802412034 13-09-2017 351.000.000 16.400.000 356.576.438 62 23 128 87.750.000 125.000 297.600.000 209.850.000
GROGOL PERTAMBURAN 2411707010160 011706190802411419 19-06-2017 250.000.000 16.400.000 297.626.301 92 22 72 62.500.000 125.000 248.400.000 185.900.000
JAGAKARSA 1061507010105 011704200802350359 20-04-2017 267.000.000 13.500.000 421.643.836 228 12 50 200.000.000 100.000 285.000.000 85.000.000
JATINEGARA 2171707050040 011709290802170764 29-09-2017 525.000.000 16.400.000 529.113.425 92 23 128 131.250.000 125.000 441.600.000 310.350.000
JATINEGARA 2171707010062 011706140802170418 14-06-2017 1.400.000.000 16.400.000 1.409.052.055 245 23 128 350.000.000 125.000 1.176.000.000 826.000.000
JOHAR BARU 2041707010018 011706210802040120 21-06-2017 220.834.000 13.500.000 221.104.110 61 20 98 55.208.500 100.000 179.340.000 124.131.500
JOHAR BARU 2041707010028 011711150802040223 15-11-2017 445.000.000 13.500.000 445.832.877 123 20 98 111.250.000 100.000 361.620.000 250.370.000
Lampiran 1.2.2
PERHITUNGAN NILAI KONTRAK PAJAK REKLAME TIDAK WAJAR
Halaman 1 dari 5
NAMA KECAMATAN NOPD NOMOR PENETAPAN TGL TERBIT KONTRAK STANDAR (M2/TAHUN) KONTRAK WAJAR MASA
PAJAK TINGGI LUAS POKOK PAJAK NSR PAJAK HITUNG BPK KURANG PENETAPAN
JOHAR BARU 2041707010026 011710260802040210 26-10-2017 433.000.000 13.500.000 435.550.685 92 23 128 108.250.000 100.000 353.280.000 245.030.000
KALIDERES 2391707010391 011712200802391954 20-12-2017 146.000.000 13.500.000 149.128.767 32 14 126 36.500.000 100.000 100.800.000 64.300.000
KALIDERES 2391707010344 011711210802391738 21-11-2017 289.000.000 9.500.000 296.712.329 190 12 60 72.250.000 50.000 142.500.000 70.250.000 KEBAYORAN BARU 2271507030003 011709200802272355 20-09-2017 410.000.000 34.000.000 411.353.425 184 8 24 102.500.000 1.132.600.000 570.954.521 468.454.521
KEBAYORAN BARU 1061607010233 011704100802270919 10-04-2017 85.000.000 9.500.000 104.942.466 126 12 32 21.250.000 50.000 50.400.000 29.150.000
KEBAYORAN BARU 2271707050309 011709260802272398 26-09-2017 10.000.000 9.500.000 41.643.836 32 15 50 2.500.000 50.000 20.000.000 17.500.000
KEBAYORAN LAMA 2281707010155 011705170802281596 17-05-2017 70.000.000 11.500.000 70.323.288 31 20 72 17.500.000 75.000 50.220.000 32.720.000
KEBAYORAN LAMA 2281707010236 011708080802282401 08-08-2017 70.000.000 11.500.000 70.323.288 31 12 72 17.500.000 75.000 41.850.000 24.350.000
KEBON JERUK 2431707010177 011709110802431802 11-09-2017 289.000.000 11.500.000 289.863.014 92 15 100 72.250.000 75.000 172.500.000 100.250.000
KEBON JERUK 2431707010133 011706020802431187 02-06-2017 160.000.000 11.500.000 192.191.781 61 15 100 40.000.000 75.000 114.375.000 74.375.000
KEBON JERUK 2431707010340 011711300802432511 30-11-2017 48.333.333 11.500.000 96.095.890 61 15 50 12.083.333 75.000 57.187.500 45.104.167
KEBON JERUK 2431707010341 011711300802432512 30-11-2017 96.666.667 11.500.000 192.191.781 61 15 100 24.166.667 75.000 114.375.000 90.208.333
KELAPA GADING 2131707010320 011705310802131599 31-05-2017 70.000.000 11.500.000 70.323.288 31 16 72 17.500.000 75.000 50.220.000 32.720.000
KELAPA GADING 2131707010238 011704250802131206 25-04-2017 70.000.000 11.500.000 70.323.288 31 16 72 17.500.000 75.000 41.850.000 24.350.000
KELAPA GADING 2131707010538 011709190802132663 19-09-2017 69.100.000 11.500.000 69.567.123 92 9 24 17.275.000 75.000 41.400.000 24.125.000
KELAPA GADING 2131707050433 011709040802132488 04-09-2017 435.000.000 13.500.000 435.550.685 92 3 128 108.750.000 100.000 294.400.000 185.650.000
KELAPA GADING 2131707010492 011708230802132403 23-08-2017 146.000.000 13.500.000 146.761.644 31 23 128 36.500.000 100.000 119.040.000 82.540.000
KELAPA GADING 2131707010262 011710160802132993 16-10-2017 124.000.000 11.500.000 125.019.178 31 23 128 31.000.000 75.000 89.280.000 58.280.000
KELAPA GADING 2131707010262 011708100802132276 10-08-2017 124.000.000 11.500.000 125.019.178 31 23 128 31.000.000 75.000 89.280.000 58.280.000
KELAPA GADING 2131707010262 011707120802131933 12-07-2017 124.000.000 11.500.000 125.019.178 31 23 128 31.000.000 75.000 89.280.000 58.280.000
KELAPA GADING 2131707010262 011705260802131551 26-05-2017 124.000.000 11.500.000 125.019.178 31 23 128 31.000.000 75.000 89.280.000 58.280.000
KELAPA GADING 2131707010230 011704120802131145 12-04-2017 124.000.000 11.500.000 125.019.178 31 23 128 31.000.000 75.000 89.280.000 58.280.000
KELAPA GADING 2131707010527 011709070802132563 07-09-2017 370.000.000 11.500.000 371.024.658 92 12 128 92.500.000 75.000 220.800.000 128.300.000
KELAPA GADING 2131707010449 011708020802132166 02-08-2017 288.000.000 11.500.000 289.863.014 184 8 50 72.000.000 75.000 172.500.000 100.500.000
KELAPA GADING 1031507010055 011704270802131259 27-04-2017 123.000.000 11.500.000 125.019.178 31 23 128 30.750.000 75.000 89.280.000 58.530.000
KELAPA GADING 1031607010054 011709080802132568 08-09-2017 369.000.000 11.500.000 371.024.658 92 16 128 92.250.000 75.000 264.960.000 172.710.000
KELAPA GADING 2131707010394 011711030802133216 03-11-2017 122.700.000 11.500.000 125.019.178 31 4 128 30.675.000 75.000 74.400.000 43.725.000
KELAPA GADING 2131707010394 011708160802132332 16-08-2017 122.700.000 11.500.000 125.019.178 31 4 128 30.675.000 75.000 74.400.000 43.725.000
KELAPA GADING 2131707010342 011706210802131831 21-06-2017 122.700.000 11.500.000 125.019.178 31 0 128 30.675.000 75.000 74.400.000 43.725.000
KELAPA GADING 2131707010358 011706150802131769 15-06-2017 415.000.000 11.500.000 485.457.534 214 17 72 103.750.000 75.000 346.680.000 242.930.000
KELAPA GADING 1031607010092 011707180802132006 18-07-2017 745.000.000 11.500.000 984.021.918 122 23 256 186.250.000 75.000 702.720.000 516.470.000
KEMAYORAN 2061707010423 011706210802061082 21-06-2017 177.187.500 13.500.000 177.255.000 365 15 13,13 22.148.438 100.000 59.905.625 37.757.187
KEMAYORAN 2061707010422 011706210802061081 21-06-2017 177.187.500 13.500.000 177.255.000 365 15 13,13 22.148.438 100.000 59.905.625 37.757.187
KEMAYORAN 2061707010421 011706210802061080 21-06-2017 177.187.500 13.500.000 177.255.000 365 15 13,13 22.148.438 100.000 59.905.625 37.757.187
KEMAYORAN 2061707010420 011706210802061079 21-06-2017 177.187.500 13.500.000 177.255.000 365 15 13,13 22.148.438 100.000 59.905.625 37.757.187
KEMAYORAN 2061707010419 011706210802061078 21-06-2017 177.187.500 13.500.000 177.255.000 365 15 13,13 22.148.438 100.000 59.905.625 37.757.187
KEMAYORAN 2061707010418 011706210802061077 21-06-2017 177.187.500 13.500.000 177.255.000 365 15 13,13 22.148.438 100.000 59.905.625 37.757.187
KEMAYORAN 2061707010674 011709120802061662 12-09-2017 145.000.000 13.500.000 146.761.644 31 23 128 36.250.000 100.000 49.600.000 13.350.000
KEMAYORAN 2061707050267 011711200802062065 20-11-2017 145.000.000 13.500.000 146.761.644 31 6 128 36.250.000 100.000 99.200.000 62.950.000
KEMAYORAN 2061707030005 011709080802061628 08-09-2017 450.000.000 38.000.000 478.904.110 92 10 50 112.500.000 3.153.600.000 794.880.000 682.380.000
KEMAYORAN 2061707030005 011711290802062218 29-11-2017 385.000.000 38.000.000 416.438.356 80 10 50 96.250.000 3.153.600.000 691.200.000 594.950.000
KEMAYORAN 2061707010092 011702130802060231 13-02-2017 42.525.000 13.500.000 101.250.000 365 4 7,5 5.315.625 100.000 68.437.500 63.121.875
KEMAYORAN 2061707010091 011702130802060229 13-02-2017 42.525.000 13.500.000 101.250.000 365 4 7,5 5.315.625 100.000 68.437.500 63.121.875
KEMAYORAN 2061707030005 011706020802060836 02-06-2017 520.000.000 38.000.000 624.657.534 120 10 50 130.000.000 3.153.600.000 1.036.800.000 906.800.000
KEMBANGAN 2421707010289 011711220802424546 22-11-2017 432.000.000 13.500.000 435.550.685 92 14 128 108.000.000 100.000 294.400.000 186.400.000
KEMBANGAN 2421707010289 011709110802423703 11-09-2017 432.000.000 13.500.000 435.550.685 92 14 128 108.000.000 100.000 294.400.000 186.400.000 Halaman 2 dari 5
NAMA KECAMATAN NOPD NOMOR PENETAPAN TGL TERBIT KONTRAK STANDAR (M2/TAHUN) KONTRAK WAJAR MASA
PAJAK TINGGI LUAS POKOK PAJAK NSR PAJAK HITUNG BPK KURANG PENETAPAN
KEMBANGAN 2421707030001 011711090802424383 09-11-2017 947.000.000 36.000.000 972.000.000 365 6 27 236.750.000 2.069.550.000 2.069.550.000 1.832.800.000
KEMBANGAN 2421707050651 011712210802424875 21-12-2017 205.000.000 11.500.000 246.005.479 61 8 128 51.250.000 75.000 146.400.000 95.150.000
MAKASAR 1051407010046 011707310802230596 31-07-2017 250.000.000 16.400.000 250.717.808 93 7 60 62.500.000 125.000 174.375.000 111.875.000
MAKASAR 1051407010030 011709040802230717 04-09-2017 144.879.518 16.400.000 149.621.918 74 8 45 36.219.880 125.000 104.062.500 67.842.620
MAKASAR 1051307010051 011703100802230234 10-03-2017 171.000.000 16.400.000 197.339.178 61 13 72 42.750.000 125.000 137.250.000 94.500.000
MAKASAR 2231707030001 011704210802230342 21-04-2017 1.080.000.000 36.000.000 1.152.000.000 365 3 32 270.000.000 2.069.550.000 2.069.550.000 1.799.550.000
MAMPANG PRAPATAN 1061607010214 011710310802261790 31-10-2017 370.500.000 11.500.000 371.024.658 92 23 128 92.625.000 75.000 264.960.000 172.335.000
MAMPANG PRAPATAN 2261707010079 011706140802260889 14-06-2017 350.000.000 16.400.000 350.825.205 61 10 128 87.500.000 125.000 244.000.000 156.500.000
MAMPANG PRAPATAN 2261707010075 011706140802260887 14-06-2017 177.000.000 16.400.000 178.288.219 31 7 128 44.250.000 125.000 124.000.000 79.750.000
MAMPANG PRAPATAN 2261707010075 011704100802260595 10-04-2017 177.000.000 16.400.000 178.288.219 31 7 128 44.250.000 125.000 124.000.000 79.750.000
MAMPANG PRAPATAN 2261707010098 011708090802261211 09-08-2017 1.056.000.000 16.400.000 1.058.226.849 92 23 256 264.000.000 125.000 883.200.000 619.200.000
MAMPANG PRAPATAN 2261707010079 011707120802260981 12-07-2017 175.000.000 16.400.000 178.288.219 31 10 128 43.750.000 125.000 124.000.000 80.250.000
MAMPANG PRAPATAN 2261707010159 011709200802261535 20-09-2017 1.053.000.000 16.400.000 1.058.226.849 184 24 128 263.250.000 125.000 883.200.000 619.950.000
MAMPANG PRAPATAN 2261707010081 011710310802261782 31-10-2017 351.000.000 16.400.000 356.576.438 62 7 128 87.750.000 125.000 248.000.000 160.250.000
MAMPANG PRAPATAN 2261607030002 011710270802261781 27-10-2017 550.000.000 34.000.000 591.600.000 365 1,5 17,4 137.500.000 1.182.600.000 1.182.600.000 1.045.100.000
MAMPANG PRAPATAN 1061407030002 011710310802261793 31-10-2017 700.000.000 40.000.000 962.630.137 122 13 72 175.000.000 4.434.750.000 1.482.300.000 1.307.300.000
MATRAMAN 2161707010073 011711070802160562 07-11-2017 170.000.000 13.500.000 170.136.986 92 10 50 42.500.000 100.000 115.000.000 72.500.000
MATRAMAN 2161707010072 011711070802160561 07-11-2017 170.000.000 13.500.000 170.136.986 92 15 50 42.500.000 100.000 115.000.000 72.500.000
MENTENG 2021707030004 011708290802022314 29-08-2017 220.000.000 36.000.000 220.142.466 31 15 72 55.000.000 2.660.850.000 225.990.000 170.990.000
PADEMANGAN 2101707010086 011705260802100733 26-05-2017 57.000.000 13.500.000 57.328.767 31 10 50 12.250.000 100.000 38.750.000 26.500.000
PADEMANGAN 2101707010079 011705090802100664 09-05-2017 260.000.000 11.500.000 260.876.712 184 10 45 65.000.000 75.000 155.250.000 90.250.000
PADEMANGAN 2101707050421 011712040802101762 04-12-2017 243.750.000 13.500.000 244.997.260 92 15 72 60.937.500 100.000 165.600.000 104.662.500
PADEMANGAN 2101707050230 011708240802101199 24-08-2017 243.750.000 13.500.000 244.997.260 92 15 72 60.937.500 100.000 165.600.000 104.662.500
PADEMANGAN 2101707010190 011710160802101511 16-10-2017 52.000.000 11.500.000 68.810.959 91 8 24 13.000.000 75.000 40.950.000 27.950.000
PADEMANGAN 2101707010174 011709150802101333 15-09-2017 52.000.000 11.500.000 69.567.123 92 8 24 13.000.000 75.000 41.400.000 28.400.000
PADEMANGAN 2101707010041 011705040802100647 04-05-2017 52.000.000 11.500.000 69.567.123 92 8 24 13.000.000 75.000 41.400.000 28.400.000
PADEMANGAN 1031607010002 011702100802100229 10-02-2017 653.580.000 13.500.000 972.000.000 365 19 72 326.790.000 100.000 788.400.000 461.610.000
PALMERAH 2401707010172 011711130802401049 13-11-2017 161.304.348 11.500.000 161.315.068 40 23 128 40.326.087 75.000 115.200.000 74.873.913
PALMERAH 2401707010120 011710030802400797 03-10-2017 209.695.652 11.500.000 209.709.589 52 23 128 52.423.913 75.000 124.800.000 72.376.087
PALMERAH 2401707010103 011708310802400674 31-08-2017 127.663.043 13.500.000 127.824.658 27 23 128 31.915.761 100.000 103.680.000 71.764.239
PALMERAH 2401707010081 011707270802400595 27-07-2017 307.336.957 13.500.000 307.726.027 65 23 128 76.834.239 100.000 249.600.000 172.765.761
PALMERAH 2401707010123 011710030802400805 03-10-2017 52.826.086 13.500.000 53.260.274 45 13 32 13.206.522 100.000 36.000.000 22.793.478
PALMERAH 2401707010181 011711200802401075 20-11-2017 55.173.914 13.500.000 55.627.397 47 13 32 13.793.479 100.000 37.600.000 23.806.521
PALMERAH 2401707010174 011711200802401077 20-11-2017 82.333.333 16.400.000 82.931.879 31 15 59,54 20.583.333 125.000 57.679.375 37.096.042
PALMERAH 2401707010118 011709250802400754 25-09-2017 36.000.000 13.500.000 36.690.411 31 23 32 9.000.000 100.000 29.760.000 20.760.000
PALMERAH 2401707010170 011711170802401070 17-11-2017 177.545.455 16.400.000 178.288.219 31 20 128 44.386.364 125.000 148.800.000 104.413.636
PALMERAH 2401707010129 011710050802400809 05-10-2017 350.000.000 16.400.000 350.825.205 61 23 128 87.500.000 125.000 292.800.000 205.300.000
PALMERAH 2401707010066 011708220802400651 22-08-2017 350.000.000 16.400.000 350.825.205 61 23 128 87.500.000 125.000 292.800.000 205.300.000
PALMERAH 2401707010099 011709040802400677 04-09-2017 108.423.913 16.400.000 109.273.425 19 23 128 27.105.978 125.000 91.200.000 64.094.022
PALMERAH 2401707010109 011709120802400711 12-09-2017 370.000.000 11.500.000 371.024.658 92 17 128 92.500.000 75.000 264.960.000 172.460.000
PALMERAH 2401707010175 011711200802401071 20-11-2017 177.253.000 16.400.000 178.288.219 31 23 128 44.313.250 125.000 148.800.000 104.486.750
PALMERAH 2401707010139 011711020802401007 02-11-2017 54.250.000 13.500.000 55.627.397 47 23 32 13.562.500 100.000 45.120.000 31.557.500
PALMERAH 2401707010122 011710030802400803 03-10-2017 256.793.478 16.400.000 258.805.479 45 23 128 64.198.370 125.000 216.000.000 151.801.630
PALMERAH 2401707010182 011711200802401076 20-11-2017 268.206.522 16.400.000 270.307.945 47 23 128 67.051.631 125.000 225.600.000 158.548.369
PALMERAH 2401707010180 011711210802401087 21-11-2017 176.000.000 16.400.000 178.288.219 31 15 128 44.000.000 125.000 124.000.000 80.000.000
PALMERAH 2401707010142 011710160802400915 16-10-2017 200.769.231 13.500.000 203.572.603 43 23 128 50.192.308 100.000 165.120.000 114.927.692 Halaman 3 dari 5
NAMA KECAMATAN NOPD NOMOR PENETAPAN TGL TERBIT KONTRAK STANDAR (M2/TAHUN) KONTRAK WAJAR MASA
PAJAK TINGGI LUAS POKOK PAJAK NSR PAJAK HITUNG BPK KURANG PENETAPAN
PALMERAH 2401707010177 011711200802401078 20-11-2017 175.333.333 16.400.000 178.288.219 31 23 128 43.833.333 125.000 148.800.000 104.966.667
PALMERAH 2401707010082 011707270802400596 27-07-2017 416.576.087 16.400.000 419.840.000 73 23 128 104.144.022 125.000 350.400.000 246.255.978
PALMERAH 2401707010173 011711200802401072 20-11-2017 175.000.000 16.400.000 178.288.219 31 23 128 43.750.000 125.000 148.800.000 105.050.000
PALMERAH 2401707010171 011711130802401047 13-11-2017 175.000.000 16.400.000 178.288.219 31 23 128 43.750.000 125.000 148.800.000 105.050.000
PALMERAH 2401707010083 011707310802400603 31-07-2017 350.500.000 16.400.000 356.576.438 62 23 128 87.625.000 125.000 297.600.000 209.975.000
PALMERAH 2401707010186 011711280802401120 28-11-2017 175.333.333 16.400.000 184.039.452 32 23 128 43.833.333 125.000 153.600.000 109.766.667
PALMERAH 1090107013106 011705170802400452 17-05-2017 464.263.311 13.500.000 473.424.658 64 17 200 116.065.828 100.000 384.000.000 267.934.172
PALMERAH 2401707010054 011705040802400424 04-05-2017 350.000.000 16.400.000 407.618.630 36 21 252 87.500.000 125.000 340.200.000 252.700.000
PANCORAN 2331707010170 011710090802331404 09-10-2017 176.000.000 16.400.000 178.288.219 31 26 128 44.000.000 125.000 148.800.000 104.800.000
PANCORAN 2331707010149 011709180802331313 18-09-2017 176.000.000 16.400.000 178.288.219 31 23 128 44.000.000 125.000 148.800.000 104.800.000
PANCORAN 2331707010145 011709180802331317 18-09-2017 526.000.000 16.400.000 529.113.425 92 22 128 131.500.000 125.000 441.600.000 310.100.000
PANCORAN 2331707010148 011709180802331314 18-09-2017 352.000.000 16.400.000 356.576.438 62 23 128 88.000.000 125.000 297.600.000 209.600.000
PANCORAN 2331707010123 011708220802331221 22-08-2017 179.000.000 16.400.000 184.039.452 32 26 128 44.750.000 125.000 153.600.000 108.850.000
PANCORAN 1061607010220 011707120802331038 12-07-2017 193.000.000 11.500.000 384.383.562 122 15 100 48.250.000 75.000 228.750.000 180.500.000
PENJARINGAN 1031407010062 011702100802110379 10-02-2017 1.216.700.000 13.500.000 1.216.701.370 257 15 128 304.175.000 100.000 822.400.000 518.225.000
PENJARINGAN 2111707010382 011710270802112966 27-10-2017 170.000.000 13.500.000 170.136.986 92 15 50 42.500.000 100.000 115.000.000 72.500.000
PENJARINGAN 2111707010389 011711020802113021 02-11-2017 70.000.000 11.500.000 70.323.288 31 0 72 17.500.000 75.000 41.850.000 24.350.000
PENJARINGAN 2111707010265 011707240802112000 24-07-2017 435.000.000 13.500.000 435.550.685 92 18 128 108.750.000 100.000 353.280.000 244.530.000
PENJARINGAN 1031707010001 011701260801030001 26-01-2017 435.000.000 13.500.000 435.550.685 92 18 128 108.750.000 100.000 353.280.000 244.530.000
PENJARINGAN 2111707010169 011706150802111727 15-06-2017 305.000.000 9.500.000 306.498.630 92 21 128 76.250.000 50.000 176.640.000 100.390.000
PENJARINGAN 2111707010169 011705090802111268 09-05-2017 305.000.000 9.500.000 306.498.630 92 21 128 76.250.000 50.000 176.640.000 100.390.000
PENJARINGAN 2111707010380 011710270802112964 27-10-2017 433.000.000 13.500.000 435.550.685 92 20 128 108.250.000 100.000 353.280.000 245.030.000
PENJARINGAN 2111707010379 011710270802112963 27-10-2017 433.000.000 13.500.000 435.550.685 92 20 128 108.250.000 100.000 353.280.000 245.030.000
PENJARINGAN 2111707010296 011708250802112331 25-08-2017 432.000.000 13.500.000 435.550.685 92 22 128 108.000.000 100.000 353.280.000 245.280.000
PENJARINGAN 1031607010059 011702130802110390 13-02-2017 2.100.000.000 13.500.000 2.130.410.959 288 16 200 525.000.000 100.000 1.728.000.000 1.203.000.000
SAWAH BESAR 2071707010209 011711230802072193 23-11-2017 108.500.000 13.500.000 108.887.671 92 14 32 27.125.000 100.000 73.600.000 46.475.000
SAWAH BESAR 2071707010208 011711230802072194 23-11-2017 243.750.000 13.500.000 244.997.260 92 18 72 60.937.500 100.000 198.720.000 137.782.500
SAWAH BESAR 2071707010106 011708160802071470 16-08-2017 72.000.000 13.500.000 85.216.438 32 10 72 18.000.000 100.000 57.600.000 39.600.000
SAWAH BESAR 2071707010212 011711300802072222 30-11-2017 118.750.000 11.500.000 144.931.507 92 8 50 29.687.500 75.000 86.250.000 56.562.500
SENEN 2031707010159 011711060802030988 06-11-2017 487.000.000 13.500.000 489.994.521 92 10 144 121.750.000 100.000 331.200.000 209.450.000
SETIA BUDI 2311707010398 011709200802312208 20-09-2017 98.000.000 16.400.000 100.287.123 31 0 72 24.500.000 125.000 69.750.000 45.250.000
SETIA BUDI 2311707010262 011709140802312169 14-09-2017 415.000.000 16.400.000 420.558.904 130 19 72 103.750.000 125.000 351.000.000 247.250.000
SETIA BUDI 2311707010204 011705180802311092 18-05-2017 92.000.000 16.400.000 197.339.178 183 6 24 49.692.000 125.000 137.250.000 87.558.000
TAMAN SARI 2361707010195 011706130802361015 13-06-2017 170.000.000 13.500.000 170.136.986 184 10 25 42.500.000 100.000 115.000.000 72.500.000
TAMAN SARI 2361707010196 011706130802361007 13-06-2017 170.000.000 13.500.000 170.136.986 184 10 25 42.500.000 100.000 115.000.000 72.500.000
TAMAN SARI 2361707010393 011711160802361957 16-11-2017 26.230.434 13.500.000 26.630.137 10 22 72 6.557.609 100.000 21.600.000 15.042.391
TAMAN SARI 2361707010405 011711170802361960 17-11-2017 116.438.356 13.500.000 118.356.164 25 22 128 29.109.589 100.000 96.000.000 66.890.411
TAMAN SARI 2361707010200 011706130802361009 13-06-2017 850.000.000 34.000.000 852.328.767 183 10 50 212.500.000 788.400.000 395.280.000 182.780.000
TAMAN SARI 2361707030011 011706130802361005 13-06-2017 950.000.000 38.000.000 952.602.740 183 10 50 237.500.000 3.153.600.000 1.581.120.000 1.343.620.000
TAMAN SARI 2361707010144 011704200802360720 20-04-2017 160.000.000 13.500.000 165.698.630 35 14 128 40.000.000 100.000 112.000.000 72.000.000
TANAH ABANG 2011707010167 011712040802014043 04-12-2017 59.476.744 11.500.000 61.501.370 61 10 32 14.869.186 75.000 36.600.000 21.730.814
TANAH ABANG 1011607010080 011708010802012338 01-08-2017 439.285.714 16.400.000 442.844.932 77 21 128 109.821.429 125.000 369.600.000 259.778.571
TANAH ABANG 2011707010167 011708100802012473 10-08-2017 80.000.000 11.500.000 83.682.192 83 10 32 20.000.000 75.000 49.800.000 29.800.000
TANAH ABANG 2011707010167 011705240802011602 24-05-2017 127.000.000 11.500.000 136.109.589 135 10 32 31.750.000 75.000 81.000.000 49.250.000
TANAH ABANG 1011507010083 011704280802011303 28-04-2017 697.000.000 16.400.000 776.416.438 135 23 128 174.250.000 125.000 648.000.000 473.750.000
TANJUNG PRIOK 2091707050157 011709270802091844 27-09-2017 435.000.000 13.500.000 435.550.685 92 15 128 108.750.000 100.000 294.400.000 185.650.000 Halaman 4 dari 5
NAMA KECAMATAN NOPD NOMOR PENETAPAN TGL TERBIT KONTRAK STANDAR (M2/TAHUN) KONTRAK WAJAR MASA
PAJAK TINGGI LUAS POKOK PAJAK NSR PAJAK HITUNG BPK KURANG PENETAPAN
TANJUNG PRIOK 2091707050158 011709140802091729 14-09-2017 30.666.667 11.500.000 31.254.795 31 13 32 7.666.667 75.000 18.600.000 10.933.333
TANJUNG PRIOK 2091707050147 011709040802091654 04-09-2017 288.333.334 13.500.000 298.257.534 63 16 128 72.083.334 100.000 201.600.000 129.516.666
TEBET 1071407010095 011711270802321927 27-11-2017 140.000.000 11.500.000 140.646.575 62 18 72 35.000.000 75.000 100.440.000 65.440.000
TEBET 1071407010095 011709280802321420 28-09-2017 140.000.000 11.500.000 140.646.575 62 18 72 35.000.000 75.000 100.440.000 65.440.000
TEBET 2321707010169 011709190802321355 19-09-2017 145.000.000 13.500.000 146.761.644 31 20 128 36.250.000 100.000 119.040.000 82.790.000
TEBET 2321707010130 011707060802320881 06-07-2017 145.000.000 13.500.000 146.761.644 31 1 128 36.250.000 100.000 99.200.000 62.950.000
TEBET 2321707010215 011710060802321485 06-10-2017 176.000.000 16.400.000 178.288.219 31 23 128 44.000.000 125.000 148.800.000 104.800.000
TEBET 2321707010133 011708180802321161 18-08-2017 176.000.000 16.400.000 178.288.219 31 16 128 44.000.000 125.000 148.800.000 104.800.000
TEBET 2321707010133 011707130802320901 13-07-2017 176.000.000 16.400.000 178.288.219 31 1 128 44.000.000 125.000 124.000.000 80.000.000
TEBET 2321707010133 011707130802320900 13-07-2017 176.000.000 16.400.000 178.288.219 31 1 128 44.000.000 125.000 124.000.000 80.000.000
TEBET 2321707010132 011707130802320899 13-07-2017 176.000.000 16.400.000 178.288.219 31 0 128 44.000.000 125.000 124.000.000 80.000.000
TEBET 1061607010085 011711170802321860 17-11-2017 526.800.000 16.400.000 529.113.425 92 21 128 131.700.000 125.000 441.600.000 309.900.000
TEBET 2321707010284 011712040802321960 04-12-2017 20.000.000 11.500.000 22.684.932 30 8 24 5.000.000 75.000 13.500.000 8.500.000
TEBET 2321707010169 011708230802321173 23-08-2017 144.000.000 13.500.000 146.761.644 31 20 128 36.000.000 100.000 119.040.000 83.040.000
TEBET 2321707010168 011710190802321594 19-10-2017 142.900.000 16.400.000 172.536.986 30 30 128 35.725.000 125.000 144.000.000 108.275.000
TEBET 2321707010168 011709190802321358 19-09-2017 147.500.000 16.400.000 178.288.219 31 30 128 36.875.000 125.000 148.800.000 111.925.000
TEBET 2321707010281 011711270802321928 27-11-2017 147.000.000 16.400.000 178.288.219 31 30 128 36.750.000 125.000 148.800.000 112.050.000
TEBET 2321707010168 011708230802321172 23-08-2017 143.000.000 16.400.000 178.288.219 31 30 128 35.750.000 125.000 148.800.000 113.050.000
TEBET 2321707010132 011708180802321160 18-08-2017 143.000.000 16.400.000 178.288.219 31 16 128 35.750.000 125.000 148.800.000 113.050.000
TEBET 2321707010150 011707270802321001 27-07-2017 300.000.000 16.400.000 350.825.205 61 23 128 75.000.000 125.000 292.800.000 217.800.000
TEBET 2321707010159 011708090802321093 09-08-2017 82.000.000 16.400.000 2.099.200.000 365 19 128 20.500.000 125.000 1.752.000.000 1.731.500.000
JUMLAH 15.306.659.961 54.908.712.646 39.602.052.685
Halaman 5 dari 5
Lampiran 1.2.3
NO KELAS JALAN UNIT LUAS PASANG AKHIR TINGGI PRODUK
REKLAMEBDU per Tgl. 31-
12-17 TGL CEK FISIK HASIL CEK FISIK(TAYANG/TIDAK)
HARI TAYANG
2017
HARI TAYANG
2018 NSR
KURANG PENETAPAN PAJAK
2017 1 A GROGOL PERTAMBURAN 128 16-04-2017 23 P 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 259 53 125.000 1.036.000.000 2 A GROGOL PERTAMBURAN 24 03-11-2017 18 N 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 58 53 25.000 8.700.000 3 A GROGOL PERTAMBURAN 128 31-12-2017 31 P 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 0 53 125.000 - 4 A GROGOL PERTAMBURAN 24 16-04-2017 15 N 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 259 53 25.000 38.850.000 5 A GROGOL PERTAMBURAN 128 31-12-2017 13 P 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 0 53 125.000 - 6 A GROGOL PERTAMBURAN 128 15-12-2017 15 P 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 16 53 125.000 64.000.000 7 A GROGOL PERTAMBURAN 24 16-04-2017 15 N 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 259 53 25.000 38.850.000 8 A GROGOL PERTAMBURAN 50,41 19-08-2017 25 N 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 134 53 25.000 42.218.375 9 A GROGOL PERTAMBURAN 24 16-04-2017 21 N 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 259 53 25.000 38.850.000
10 A GROGOL PERTAMBURAN 50 14-12-2017 9 P 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 17 53 125.000 26.562.500 11 A GROGOL PERTAMBURAN 201,36 31-12-2017 40 N 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 0 53 25.000 - 12 A GROGOL PERTAMBURAN 48,25 31-12-2017 2,67 N 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 0 53 25.000 - 13 A KEBAYORAN BARU 576 30-11-2017 19 P 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 31 53 125.000 558.000.000 14 A KEBAYORAN BARU 28 30-04-2017 7 P 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 245 53 125.000 214.375.000 15 A KEBAYORAN BARU 46,8 30-04-2017 17,6 N 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 245 53 25.000 71.662.500 16 A KEBAYORAN BARU 56,5 30-04-2017 100 N 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 245 53 25.000 86.515.625 17 A KEBAYORAN BARU 56,5 30-04-2017 100 N 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 245 53 25.000 86.515.625 18 A KEBAYORAN BARU 56,5 30-04-2017 100 N 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 245 53 25.000 86.515.625 19 A KEBAYORAN BARU 63,75 30-04-2017 10 N 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 245 53 25.000 97.617.188 20 A KEBAYORAN BARU 56,5 30-04-2017 100 N 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 245 53 25.000 86.515.625 21 A KEBAYORAN BARU 63,75 30-04-2017 10 N 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 245 53 25.000 97.617.188 22 A KEBAYORAN BARU 495 31-12-2017 14 N 31/12/2017 27/02/2018 TAYANG 0 58 25.000 - 23 C KELAPA GADING 50 10-01-2017 15 P 31/12/2017 08/03/2018 TAYANG 355 67 75.000 332.812.500 24 C KELAPA GADING 23,89 04-12-2017 7,6 N 31/12/2017 08/03/2018 TAYANG 27 67 15.000 2.418.863 25 C KRAMAT JATI 63 31-12-2017 13 N 31/12/2017 08/03/2018 TAYANG 0 67 15.000 - 26 C KRAMAT JATI 57,6 31-12-2017 12 N 31/12/2017 08/03/2018 TAYANG 0 67 15.000 - 27 C KRAMAT JATI 50 19-09-2017 11 N 31/12/2017 08/03/2018 TAYANG 103 67 15.000 19.312.500 28 C KRAMAT JATI 23,8 27-10-2017 15 N 31/12/2017 08/03/2018 TAYANG 65 67 15.000 5.801.250 29 C KRAMAT JATI 22,4 15-11-2017 6 N 31/12/2017 08/03/2018 TAYANG 46 67 15.000 3.864.000 30 C KRAMAT JATI 17,6 31-12-2017 12 N 31/12/2017 08/03/2018 TAYANG 0 67 15.000 - 31 C KRAMAT JATI 12 25-08-2017 8 N 31/12/2017 08/03/2018 TAYANG 128 67 15.000 5.760.000 32 1 PENJARINGAN 15,6 20-01-2017 10 N 31/12/2017 08/03/2018 TAYANG 345 67 10.000 13.455.000 33 1 PENJARINGAN 24 10-01-2017 8 P 31/12/2017 08/03/2018 TAYANG 355 67 50.000 106.500.000 34 C PENJARINGAN 34,2 13-12-2017 41 N 31/12/2017 08/03/2018 TAYANG 18 67 15.000 2.308.500 35 B PENJARINGAN 256 22-12-2017 20 P 31/12/2017 08/03/2018 TAYANG 9 67 100.000 57.600.000 36 A SETIA BUDI 50 30-06-2017 10 P 31/12/2017 27/02/2018 TAYANG 184 58 125.000 287.500.000 37 A SETIA BUDI 288 30-09-2017 29 P 31/12/2017 27/02/2018 TAYANG 92 58 125.000 828.000.000 38 A SETIA BUDI 128 29-10-2017 23 P 31/12/2017 27/02/2018 TAYANG 63 58 125.000 252.000.000 39 A SETIA BUDI 10164 31-10-2017 28 N 31/12/2017 27/02/2018 TAYANG 61 58 15.000 2.325.015.000 40 A SETIA BUDI 128 12-08-2017 24 P 31/12/2017 27/02/2018 TAYANG 141 58 125.000 564.000.000 41 A SETIA BUDI 128 30-09-2017 28 P 31/12/2017 27/02/2018 TAYANG 92 58 125.000 368.000.000 42 A SETIA BUDI 98 31-10-2017 21 P 31/12/2017 27/02/2018 TAYANG 61 58 125.000 186.812.500 43 B TAMAN SARI 48,48 31-05-2017 20 N 31/12/2017 27/02/2018 TAYANG 214 58 20.000 51.873.600 44 B TAMAN SARI 45 31-07-2017 19 P 31/12/2017 27/02/2018 TAYANG 153 58 100.000 172.125.000 45 A TEBET 50 04-10-2017 8 P 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 88 53 125.000 137.500.000 46 A TEBET 128 27-09-2017 23 P 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 95 53 125.000 380.000.000 47 A TEBET 128 31-03-2017 23 P 31/12/2017 22/02/2018 TAYANG 275 53 125.000 1.100.000.000
Jumlah 9.882.023.963
HASIL PEMERIKSAAN FISIK REKLAME BDU
Lampiran 1.4.1
Lancar
1 101051 WA A 51 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - Dibayar dimuka2 101055 H.Al A 55-56 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 3 101057 HI A 57 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 4 101066 H.BZ A 66-67 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 5 101068 Hj. No A 68-70 3 50.000 150.000 - - - - - - - - - - 6 101072 SB A 72 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 7 101073 OW A 73 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 8 101074 NS A 74 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 9 101082 ER A 82 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - -
10 101085 DV. H A 85 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - Dibayar dimuka11 101086 Af A 86 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 12 101102 Su A 102 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - 13 101105 WA A 105 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 14 101112 ST A 112 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 15 101113 Ka A 113 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 16 101129 Hj. As A 129-130 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 17 101159 Md A 159 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 18 101165 HP A 165-166 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - Dibayar dimuka19 101169 Da A 169 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 20 102040 Hj. MS B 40-41 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 21 102045 DN B 45 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 22 102046 DA B 46-47 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 23 102048 DA B 48 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 24 102052 Yo B 52 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 25 102057 Dj B 57 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 26 102058 Sy B 58 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 27 102061 IS B 61-62 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 28 102063 YK B 63-64 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 29 102065 YK B 65-66 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 30 102080 FF B 80 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 31 102086 Mu B 86 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 32 102089 H.Ja B 89 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 33 102092 Hj.No B 92-93 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 34 102099 Se B 99 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 35 102100 Se B 100 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 36 102121 Wa B 121 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 37 102123 H.Yu B 123-124 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 38 102125 SH B 125 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 39 102126 AI B 126 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 40 102131 Yu B 131 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 41 102147 H.RR B 147-148 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 42 102149 NA B 149-150 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 43 102151 MS B 151-152 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 44 102155 Suw B 155 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 45 102159 Ro B 159 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 46 102162 SR B 162 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 47 102163 Ka B 163 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 48 102164 MA B 164 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 49 102174 Ro B 174-175 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 50 102185 JT B 185-186 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 51 102190 OB B 190 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 52 102191 MZ B 191-192 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 53 103009 SR C 9-10 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 54 103018 SAD C 18 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 55 103026 Muh C 26 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 56 103033 Su C 33 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 57 103037 KG C 37 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - Bayar dimuka58 103042 SA C 42,107 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 59 103067 Ad C 67 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - -
ID PELANGGAN BLOK NOMOR
UNITJUMLAH
UNITNAMA
PENGUSAHA
Rekapitulasi Piutang Pemeliharaan Sarana Hunian dan Kerja Sewa Beli Tahun 2017
KETERANGANTUNGGAKAN 2013
TUNGGAKAN 2014
TUNGGAKAN 2015
TUNGGAKAN 2016
TUNGGAKAN 2017
JUMLAH TUNGGAKAN s.d
2017
PERAWATAN/BULAN
TOTAL PEMBAYARAN
(Rp)
TUNGGAKAN s.d 2009
TUNGGAKAN 2010
TUNGGAKAN 2011
TUNGGAKAN 2012NO
Halaman 1 dari 9
ID PELANGGAN BLOK NOMOR
UNITJUMLAH
UNITNAMA
PENGUSAHA KETERANGANTUNGGAKAN 2013
TUNGGAKAN 2014
TUNGGAKAN 2015
TUNGGAKAN 2016
TUNGGAKAN 2017
JUMLAH TUNGGAKAN s.d
2017
PERAWATAN/BULAN
TOTAL PEMBAYARAN
(Rp)
TUNGGAKAN s.d 2009
TUNGGAKAN 2010
TUNGGAKAN 2011
TUNGGAKAN 2012NO
60 103068 MUM C 68 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 61 103070 SH C 70 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 62 103071 SH C 71 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 63 103072 Um C 72 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 64 103076 AM C 76 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 65 103079 H. ASY C 79-80 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 66 103084 Mus C 84 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 67 103086 MN C 86 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 68 103089 Sy C 89 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 69 103090 MN C 90 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 70 103094 Ans C 94-95 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 71 103105 Az C 105 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 72 103110 AQ C 110 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 73 103113 Mar C 113 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 74 104001 YM D 1 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 75 104005 DV. H D 5 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - Dibayar dimuka76 104006 SS D 6 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - Dibayar dimuka77 104015 AGC D 15 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 78 104019 H. PH D 19-20 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 79 104021 FD D 21-22 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - Dibayar dimuka80 104023 HS D 23 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 81 104025 WT D 25-26 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 82 104027 AFB D 27-28 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 83 104029 Nur D 29-30 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 84 104031 AI D 31-32 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 85 104033 DS D 33-34 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 86 104037 Rus D 37-38 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 87 104039 AS D 39 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 88 104040 Sug D 40 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 89 104041 BS D 41 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 90 104043 SM D 43-44 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - Dibayar dimuka91 104051 Isn D 51 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 92 104056 Hj. Ak D 56 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 93 104057 Suy D 57 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 94 104060 Rac D 60-61 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 95 104062 Sam D 62-63 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 96 104064 Sum D 64 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 97 104065 HR D 65-66 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 98 104067 DH D 67-68 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 99 104075 HR D 75-76 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - -
100 104077 SB D 77-78 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 101 104079 AM D 79-80 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 102 104115 AT D 115-118 4 50.000 200.000 - - - - - - - - - - 103 105001 Zul E 1 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 104 105007 H. Edw E 7 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - Dibayar dimuka105 105009 SD E 9-10 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - Dibayar dimuka106 105011 MM E 11 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - Dibayar dimuka107 105012 RMS E 12 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 108 105015 DK E 15 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 109 105027 DK E 27-28 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 110 105034 YK E 34-35 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 111 105059 H.AMT E 59-60 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 112 105041 DV. H E 41 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - Dibayar dimuka113 105071 Saf E 71-72 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 114 105076 Jun E 76-77 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 115 105082 BS E 82-83 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 116 105099 Her E 99 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 117 105109 MN E 109-110 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 118 105112 BS E 112 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 119 105113 BS E 113-114 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 120 105115 BS E 115-116 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 121 105124 ISS E 124 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 122 105125 Ir. Asr E 125-126 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - -
Halaman 2 dari 9
ID PELANGGAN BLOK NOMOR
UNITJUMLAH
UNITNAMA
PENGUSAHA KETERANGANTUNGGAKAN 2013
TUNGGAKAN 2014
TUNGGAKAN 2015
TUNGGAKAN 2016
TUNGGAKAN 2017
JUMLAH TUNGGAKAN s.d
2017
PERAWATAN/BULAN
TOTAL PEMBAYARAN
(Rp)
TUNGGAKAN s.d 2009
TUNGGAKAN 2010
TUNGGAKAN 2011
TUNGGAKAN 2012NO
123 105127 Ir. Sup E 127-128 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 124 105130 AM E 130 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 125 105131 AM E 131 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 126 105132 LT E 132-133 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 127 105147 VWT E 147-148 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 128 105166 JWP E 166-167 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 129 105168 AR E 168-169 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 130 105214 HS E 214,227-
2283 50.000 150.000 - - - - - - - - - -
131 105229 H. Sya E 229-230 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 132 105239 AJ E 239-240 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 133 105276 YT E 276-277 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 134 105285 Sum E 285-286 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 135 105290 Tur E 290-291 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 136 105303 Hj.Wi E 303-304 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 137 106003 Nel F 3-4 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 138 106007 Erd F 7-8 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 139 106009 Yun F 9-10 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 140 106012 Ref F 12-13 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 141 106015 HW F 15-16 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 142 106017 TB F 17-18 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 143 106019 H.Sa F 19-20 2 50.000 100.000 - - - - - - - - - - 144 106021 Mar F 21 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - -
217 7.200.000 10.850.000 - - - - - - - - - - Dalam Perhatian
1 101140 RW A 140-141 2 50.000 100.000 - - - - - - - - 200.000 200.000 Desember 20172 102160 H.Zul B 160 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 150.000 150.000 Oktober 2017 s.d Desember 20173 103006 AR C 6 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 150.000 150.000 Desember 20174 104009 LS D 9 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 150.000 150.000 5 106005 Has F 5-6 2 50.000 100.000 - - - - - - - - 300.000 300.000 6 106022 RR F 22 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 50.000 50.000 7 106023 SAP F 23 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 50.000 50.000 8 106027 LP F 27-28 2 50.000 100.000 - - - - - - - - 300.000 300.000 Oktober 2017 s.d Desember 2017
11 400.000 550.000 - - - - - - - - 1.350.000 1.350.000 Kurang lancar
1 101125 RP A 125-126 2 50.000 100.000 - - - - - - - - 400.000 400.000 September 2017 s.d Desember 20172 50.000 100.000 - - - - - - - - 400.000 400.000
Diragukan1 105057 HS E 57-58 2 50.000 100.000 - - - - 500.000 - - - - 500.000 Agustus 2013 s.d Desember 2013 2 105093 HC E 93-94 2 50.000 100.000 - - - - - - - - 600.000 600.000 Juli 2017 s.d Desember 2017
4 100.000 200.000 - - - - 500.000 - - - 600.000 1.100.000 Macet
1 101052 H.Ba A 52 1 50.000 50.000 1.600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - - - 4.000.000 Mei 2007 s.d Desember 2013 2 101053 ifw A 53-54 2 50.000 100.000 5.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 300.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 13.900.000 September 2005 s.d Desember 2013 +
Oktober 2014 s.d Desember 20173 101058 Id A 58 1 50.000 50.000 1.050.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 5.850.000 April 2008 s.d Desember 20174 101059 LP A 59 1 50.000 50.000 - - 200.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 3.800.000 September 2011 s.d Desember 20175 101060 Suy A 60-61 2 50.000 100.000 - - - - 200.000 300.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 4.100.000 Nopember 2013 s.d Desember 2013
+Oktober 2014 s.d Desember 20176 101062 Idr A 62-63 2 50.000 100.000 - - - - - - - - 900.000 900.000 April 2017 s.d Desember 20177 101064 Drs. OA A 64-65 2 50.000 100.000 2.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 11.800.000 Maret 2008 s.d Desember 20178 101071 Az A 71 1 50.000 50.000 3.550.000 600.000 600.000 600.000 600.000 50.000 600.000 600.000 600.000 7.800.000 Februari 2004 s.d Desember 2013 +
Desember 2014 s.d Desember 20179 101077 San A 77 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 600.000 600.000 Januari 2017 s.d Desember 2017
10 101078 AH A 78 1 50.000 50.000 - - - - - - - 200.000 600.000 800.000 September 2016 s.d Desember 201711 101079 Sup A 79 1 50.000 50.000 1.250.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 6.050.000 Desember 2007 s.d Desember 201712 101080 SJ A 80 1 50.000 50.000 650.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 4.250.000 Desember 2008 s.d desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 201713 101081 MR A 81 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 450.000 450.000 April 2017 s.d Desember 201714 101083 Jur A 83 1 50.000 50.000 - - 150.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 3.750.000 Oktober 2011 sd. Desember 201715 101084 Sut A 84 1 50.000 50.000 5.050.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 9.850.000 Agustus 2001 s.d Desember 201716 101087 Sar A 87 1 50.000 50.000 - - - - 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 3.000.000 Januari 2013 s.d Desember 201717 101088 Ir.AZ A 88-89 2 50.000 100.000 3.400.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 13.000.000 Maret 2007 s.d Desember 2017
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Halaman 3 dari 9
ID PELANGGAN BLOK NOMOR
UNITJUMLAH
UNITNAMA
PENGUSAHA KETERANGANTUNGGAKAN 2013
TUNGGAKAN 2014
TUNGGAKAN 2015
TUNGGAKAN 2016
TUNGGAKAN 2017
JUMLAH TUNGGAKAN s.d
2017
PERAWATAN/BULAN
TOTAL PEMBAYARAN
(Rp)
TUNGGAKAN s.d 2009
TUNGGAKAN 2010
TUNGGAKAN 2011
TUNGGAKAN 2012NO
18 101090 Ag A 90-91 2 50.000 100.000 1.000.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 - - 1.200.000 1.200.000 8.200.000 Maret 2009 s.d Desember 2013 + Januari 2016 s.d Desember 2017
19 101092 Sud A 92 1 50.000 50.000 4.300.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 9.100.000 Nopember 2002 s.d Desember 201720 101093 IS A 93 1 50.000 50.000 - 350.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.550.000 Juni 2010 s.d Desember 201721 101094 Mul A 94 1 50.000 50.000 - - - - - - - 600.000 600.000 1.200.000 Januari 2016 s.d Desember 201722 101095 Suk A 95 1 50.000 50.000 - - - 400.000 600.000 100.000 600.000 600.000 600.000 2.900.000 Mei 2012 s.d Desember 2013 +
Nopember 2014 s.d Desember 201723 101096 M/S A 96 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 450.000 450.000 April 2017 s.d Desember 201724 101098 S/S A 98 1 50.000 50.000 3.400.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.200.000 Mei 2004 s.d Desember 201725 101099 Suw A 99 1 50.000 50.000 3.800.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.600.000 September 2003 s.d Desember 201726 101100 Sur A 100 1 50.000 50.000 - - 450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.050.000 April 2011 s.d Desember 201727 101101 Sut A 101 1 50.000 50.000 - - 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.200.000 Januari 2011 s.d Desember 201728 101103 Idr A 103 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 450.000 450.000 April 2017 s.d Desember 201729 101104 Mas A 104 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 450.000 450.000 April 2017 s.d Desember 201730 101106 MJ A 106 1 50.000 50.000 4.450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 8.050.000 Agustus 2002 s.d desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 201731 101107 Uty A 107 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 400.000 400.000 Mei 2017 s.d Desember 201732 101108 SD A 108-109 2 50.000 100.000 - - - - - - - - 800.000 800.000 Mei 2017 s.d Desember 201733 101114 H. MS A 114-115 2 50.000 100.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 10.800.000 Januari 2009 s.d Desember 201734 101116 CF A 116 1 50.000 50.000 1.700.000 600.000 600.000 600.000 600.000 150.000 600.000 600.000 600.000 6.050.000 Maret 2007 s.d Desember 2013 +
Oktober 2014 s.d Desember 201735 101117 NK A 117-118 2 50.000 100.000 1.400.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 300.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 10.100.000 Desember 2007 s.d Desember 2013 +
Oktober 2014 s.d Desember 201736 101119 HS A 119-120 2 50.000 100.000 5.000.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 300.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 13.700.000 Januari 2005 s.d desember 2013 +
Oktober 2014 s.d Desember 201737 101121 PPG A 121-122 2 50.000 100.000 3.400.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 13.000.000 Maret 2007 s.d Desember 201738 101132 DS A 132-133 2 50.000 100.000 1.100.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 300.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 9.800.000 Februari 2009 s.d Desember 2013 +
Oktober 2014 s.d Desember 201739 101136 ER A 136-137 2 50.000 100.000 4.400.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 14.000.000 Mei 2006 s.d Desember 201740 101138 Ik A 138 1 50.000 50.000 2.850.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 7.650.000 April 2005 s.d Desember 201741 101139 Ras A 139 1 50.000 50.000 3.800.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.600.000 September 2003 s.d Desember 201742 101145 RT A 145-146 2 50.000 100.000 - - - - - - - 300.000 1.200.000 1.500.000 Oktober 2016 s.d Desember 201743 101147 JS A 147 1 50.000 50.000 - - - - - - - 150.000 600.000 750.000 Oktober 2016 s.d Desember 201744 101148 BS A 148-149 2 50.000 100.000 - - - - - - - 1.200.000 1.200.000 2.400.000 Januari 2016 s.d Desember 201745 101150 AC A 150 1 50.000 50.000 - - - - 300.000 - 100.000 600.000 600.000 1.600.000 Juli 2013 s.d Desember 2013 +
Nopember 2015 s.d Desember 201746 101151 Em A 151 1 50.000 50.000 - - - - 300.000 - 100.000 600.000 600.000 1.600.000 Juli 2013 s.d Desember 2013 +
Nopember 2015 s.d Desember 201747 101152 Adm A 152-153 2 50.000 100.000 - - - - - 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 4.800.000 Januari 2014 s.d Desember 201748 101154 Wij A 154 1 50.000 50.000 - - - - 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 3.000.000 Januari 2013 s.d Desember 201749 101155 UU A 155-156 2 50.000 100.000 - - - - - - 1.200.000 1.200.000 1.200.000 3.600.000 Januari 2015 s.d Desember 201750 101157 M.HB A 157-158 2 50.000 100.000 - - - - - - 400.000 1.200.000 1.200.000 2.800.000 Nopember 2013 s.d Desember 2013 +
Desember 2014 s.d Desember 2017
51 101160 H.NS A 160 1 50.000 50.000 - - - - - - - 150.000 600.000 750.000 Oktober 2016 s.d Desember 201752 101161 Mar A 161-162 2 50.000 100.000 4.300.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 - - - - 9.100.000 Juni 2006 s.d Desember 2013 53 101163 Hj. Nu A 163-164 2 50.000 100.000 9.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 - - 1.200.000 1.200.000 16.400.000 Mei 2002 s.d Desember 2013 + Januari
2016 s.d Desember 201754 101170 H.NS A 170 1 50.000 50.000 1.550.000 600.000 600.000 600.000 600.000 150.000 600.000 600.000 600.000 5.900.000 Juni 2007 s.d Desember 2013 + Oktober
2014 s.d Desember 201755 102030 H.HZN B 30 1 50.000 50.000 - 500.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.700.000 Maret 2010 s.d Desember 201756 102031 Drs.RS B 31 1 50.000 50.000 - - 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.200.000 Januari 2011 s.d Desember 201757 102032 SH B 32 1 50.000 50.000 3.500.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.300.000 Maret 2004 s.d Desember 201758 102033 KGN B 33 1 50.000 50.000 2.800.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 7.600.000 Mei 2005 s.d Desember 201759 102034 FA B 34,37 2 50.000 100.000 7.700.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 17.300.000 Agustus 2003 s.d Desember 201760 102035 Sla B 35-36 2 50.000 100.000 7.700.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 17.300.000 Agustus 2003 s.d Desember 201761 102042 Ams B 42 1 50.000 50.000 3.050.000 600.000 600.000 600.000 600.000 50.000 600.000 600.000 600.000 7.300.000 Desember 2004 s.d Desember 2013 +
Desember 2014 s.d Desember 2017
62 102043 SM B 43,50 2 50.000 100.000 5.100.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 - - - 1.200.000 11.100.000 Oktober 2005 s.d Desember 2013 + Januari 2017 s.d Desember 2017
63 102044 AM B 44 1 50.000 50.000 4.500.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 9.300.000 Juli 2002 s.d Desember 201764 102049 Ikb B 49,59 2 50.000 100.000 - - - - 800.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 5.600.000 Mei 2013 s.d Desember 2017
Halaman 4 dari 9
ID PELANGGAN BLOK NOMOR
UNITJUMLAH
UNITNAMA
PENGUSAHA KETERANGANTUNGGAKAN 2013
TUNGGAKAN 2014
TUNGGAKAN 2015
TUNGGAKAN 2016
TUNGGAKAN 2017
JUMLAH TUNGGAKAN s.d
2017
PERAWATAN/BULAN
TOTAL PEMBAYARAN
(Rp)
TUNGGAKAN s.d 2009
TUNGGAKAN 2010
TUNGGAKAN 2011
TUNGGAKAN 2012NO
65 102051 Kas B 51 1 50.000 50.000 3.450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 7.050.000 April 2004 s.d Desember 2013 + Januari 2016 s.d Desember 2017
66 102053 Nas B 53 1 50.000 50.000 - - - 400.000 600.000 - - - 600.000 1.600.000 Mei 2012 s.d Desember 2013+ Januari 2017 s.d Desember 2017
67 102054 Yur B 54 1 50.000 50.000 50.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - 600.000 4.250.000 Desember 2009 s.d Desember 2015 + Januari 2017 s.d Desember 2017
68 102055 Dar B 55 1 50.000 50.000 550.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 4.150.000 Februari 2009 s.d Desember 2013 + Januari 2016 s.d Desember 2017
69 102056 Mart B 56 1 50.000 50.000 5.000.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 9.800.000 September 2001 s.d Desember 201770 102060 Som B 60 1 50.000 50.000 6.200.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - - - 8.600.000 September 1999 s.d Desember 201371 102067 H.NA B 67 1 50.000 50.000 3.150.000 600.000 600.000 600.000 600.000 150.000 600.000 600.000 600.000 7.500.000 Oktober 2004 s.d Desember 2013 +
Oktober 2014 s.d Desember 201772 102068 H.TA B 68 1 50.000 50.000 - - - - - 150.000 600.000 600.000 600.000 1.950.000 Oktober 2014 s.d Desember 201773 102069 H.TA B 69 1 50.000 50.000 2.100.000 600.000 600.000 600.000 600.000 150.000 600.000 600.000 600.000 6.450.000 Juli 2006 s.d Desember 2013 + Oktober
2014 s.d Desember 201774 102070 SW B 70 1 50.000 50.000 - - 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.200.000 Januari 2011 s.d Desember 201775 102071 Nur B 71 1 50.000 50.000 3.650.000 600.000 600.000 600.000 600.000 250.000 600.000 600.000 600.000 8.100.000 Desember 2003 s.d Desember 2013 +
Agustus 2014 s.d Desember 201776 102072 Nas B 72 1 50.000 50.000 8.450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 12.050.000 Desember 2009 s.d Desember 201577 102073 LLO B 73 1 50.000 50.000 - - 500.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.100.000 Maret 2011 s.d Desember 201778 102074 Kaf B 74 1 50.000 50.000 300.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 3.900.000 Juli 2009 s.d Desember 201579 102075 Mun B 75 1 50.000 50.000 4.450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 9.250.000 Agustus 2002 s.d Desember 201780 102076 Hj.HR B 76-77 2 50.000 100.000 8.000.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 17.600.000 Mei 2003 s.d Desember 201781 102078 Cho B 78 1 50.000 50.000 4.600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - - - 7.000.000 Mei 2002 s.d Desember 2013 82 102079 Suh B 79 1 50.000 50.000 3.900.000 600.000 600.000 600.000 600.000 100.000 600.000 600.000 600.000 8.200.000 Juli 2003 s.d desember 2013 + Nopember
2014 s.d Desember 201783 102081 AD B 81 1 50.000 50.000 1.700.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 6.500.000 Maret 2007 s.d Desember 201784 102082 End B 82 1 50.000 50.000 2.100.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 6.900.000 Juli 2006 s.d Desember 201785 102083 AG B 83 1 50.000 50.000 3.800.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.600.000 September 2003 s.d Desember 201786 102084 Asm B 84 1 50.000 50.000 - 100.000 600.000 600.000 600.000 - - - - 1.900.000 Nopember 2010 s.d Desember 201387 102085 Ist B 85 1 50.000 50.000 - 100.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.300.000 Nopember 2010 s.d Desember 201788 102087 ZAZ B 87 1 50.000 50.000 (600.000) - 350.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 2.150.000 Juni 2011 s.d Desember 2013 + Januari
2016 s.d Desember 201789 102088 Yun B 88 1 50.000 50.000 3.650.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 150.000 600.000 6.800.000 Desember 2003 s.d Desember 2013 +
Oktober 2016 s.d Desember 201790 102090 Rach B 90-91 2 50.000 100.000 8.800.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 18.400.000 September 2002 s.d Desember 201791 102094 War B 94 1 50.000 50.000 3.000.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 6.600.000 Januari 2005 s.d Desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 201792 102095 Tas B 95 1 50.000 50.000 2.800.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - - 600.000 5.800.000 Mei 2005 s.d Desember 2013 + Januari
2017 s.d Desember 201793 102096 MDT B 96-97 2 50.000 100.000 10.500.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 100.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 19.000.000 April 2001 s.d Desember 2013 +
Desember 2014 s.d Desember 201794 102098 Rac B 98 1 50.000 50.000 3.600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 7.200.000 Desember 2003 s.d Desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 201795 102102 Jam B 102-103 2 50.000 100.000 - 900.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 100.000 - - - 4.600.000 April 2010 s.d Desember 2013 96 102116 SS B 116 1 50.000 50.000 3.650.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.450.000 Desember 2003 s.d Desember 201797 102117 Cip B 117 1 50.000 50.000 3.550.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.350.000 Februari 2004 s.d Desember 201798 102118 Suk B 118 1 50.000 50.000 - - 300.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 3.900.000 Juli 2011 s.d Desember 201799 102119 AKH B 119 1 50.000 50.000 800.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 5.600.000 September 2008 s.d Desember 2017
100 102120 Cho B 120 1 50.000 50.000 - - - - - - - 50.000 600.000 650.000 Desember 2016 s.d Desember 2017101 102122 AM B 122 1 50.000 50.000 2.600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 50.000 600.000 600.000 600.000 6.850.000 September 2005 s.d Desember 2013 +
Desember 2014 s.d Desember 2017
102 102127 JW B 127 1 50.000 50.000 3.600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 150.000 600.000 600.000 600.000 7.950.000 Januari 2004 s.d Desember 2013 + Oktobert 2014 s.d Desember 2017
103 102128 Bak B 128 1 50.000 50.000 3.450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 7.050.000 April 2004 s.d Desember 2013 104 102129 BS B 129 1 50.000 50.000 - - - - - 600.000 600.000 600.000 600.000 2.400.000 Januari 2014 s.d Desember 2017105 102130 Kas B 130 1 50.000 50.000 - - - - - 400.000 600.000 600.000 600.000 2.200.000 Mei 2014 s.d Desember 2017106 102141 MN B 141-142 2 50.000 100.000 4.500.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 800.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 13.700.000 April 2006 S.d Desember 2013 + Mei
2014 s.d Desember 2017107 102143 SS B 143 1 50.000 50.000 3.550.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.350.000 Februari 2004 s.d Desember 2017108 102144 Hj.AT B 144 1 50.000 50.000 2.050.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 6.850.000 Agustus 2006 s.d Desember 2017109 102145 Dar B 145 1 50.000 50.000 - 100.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.300.000 Nopember 2010 s.d Desember 2017
Halaman 5 dari 9
ID PELANGGAN BLOK NOMOR
UNITJUMLAH
UNITNAMA
PENGUSAHA KETERANGANTUNGGAKAN 2013
TUNGGAKAN 2014
TUNGGAKAN 2015
TUNGGAKAN 2016
TUNGGAKAN 2017
JUMLAH TUNGGAKAN s.d
2017
PERAWATAN/BULAN
TOTAL PEMBAYARAN
(Rp)
TUNGGAKAN s.d 2009
TUNGGAKAN 2010
TUNGGAKAN 2011
TUNGGAKAN 2012NO
110 102146 MK B 146 1 50.000 50.000 2.350.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 5.950.000 Februari 2006 s.d desember 2013 + Januari 2016 s.d Desember 2017
111 102153 IH B 153 1 50.000 50.000 2.450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 7.250.000 Desember 2005 s.d Desember 2017112 102154 H.AN B 154 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 500.000 500.000 Maret 2017 s.d Desember 2017113 102156 Wah B 156 1 50.000 50.000 - - - - - - 350.000 600.000 600.000 1.550.000 Juni 2015 s.d Desember 2017114 102157 AYS B 157-158 2 50.000 100.000 - - - - 300.000 100.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 4.000.000 Oktober 2013 s.d Desember 2013 +
Desember 2014 s.d Desember 2017115 102161 SH B 161 1 50.000 50.000 4.350.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 9.150.000 Oktober 2002 s.d Desember 2017116 102165 H.Ju B 165-166 2 50.000 100.000 7.800.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 16.400.000 Juli 2003 s.d Desember 2013 +
Nopember 2014 s.d Desember 2017117 102167 Nei B 167-168 2 50.000 100.000 9.000.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 800.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 18.200.000 Juli 2002 s.d Desember 2013 + Mei 2014
s.d Desember 2017118 102169 AD B 169 1 50.000 50.000 4.500.000 - - - - - - 600.000 600.000 5.700.000 Juli 2002 s.d Januari 2007 + Januari 2016
s.d Desember 2017119 102170 Sua B 170 1 50.000 50.000 4.500.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 8.100.000 Juli 2002 s.d desember 2013 + januari
2016 s.d Desember 2017120 102171 Drs. Bo B 171 1 50.000 50.000 700.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 5.500.000 Nopember 2008 s.d Desember 2017121 102172 Sof B 172 1 50.000 50.000 3.850.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - - - 6.250.000 Agustus 2003 s.d Desember 2013 122 102173 Mah B 173 1 50.000 50.000 3.500.000 600.000 600.000 600.000 600.000 400.000 600.000 600.000 600.000 8.100.000 Maret 2004 s.d Desember 2013 + Mei
2014 s.d Desember 2017123 102176 Ir. Irw B 176-177 2 50.000 100.000 5.500.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 15.100.000 Juni 2005 s.d Desember 2017124 102179 Sup B 179 1 50.000 50.000 5.150.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - - - 7.550.000 Juni 2001 s.d Desember 2013 125 102180 Her B 180 1 50.000 50.000 - - 500.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.100.000 Maret 2011 s.d Desember 2017126 102181 Cha B 181 1 50.000 50.000 - 150.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.350.000 Oktober 2010 s.d Desember 2017127 102182 Az B 182 1 50.000 50.000 4.350.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 9.150.000 Oktober 2002 s.d Desember 2017128 102183 Tas B 183-184 2 50.000 100.000 4.800.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 14.400.000 Januari 2006 s.d Desember 2017129 102187 RW B 187-188 2 50.000 100.000 10.500.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 - - - - 15.300.000 April 2001 s.d Desember 2013 130 102189 ND B 189 1 50.000 50.000 3.250.000 600.000 600.000 - - - - - - 4.450.000 Agustus 2004 s.d Desember 2011131 102193 MS B 193 1 50.000 50.000 - - 300.000 600.000 600.000 300.000 600.000 600.000 600.000 3.600.000 Juli 2011 s.d Desember 2014 + Juli 2014
s.d Desember 2017132 102194 AAH B 194 1 50.000 50.000 - - - - 150.000 300.000 600.000 600.000 600.000 2.250.000 Oktober 2013 s.d Desemebr 2013 +Juli
2014 s.d Desember 2017133 103001 Abd C 1 1 50.000 50.000 - 600.000 600.000 600.000 600.000 - - - 600.000 3.000.000 Januari 2008 s.d Desember 2013+
Januari 2017 s.d Desember 2017134 103002 Hj. S C 2-3 2 50.000 100.000 - - - - - - - - 1.200.000 1.200.000 Januari 2017 s.d Desember 2017135 103004 TS C 4-5 2 50.000 100.000 6.000.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 15.600.000 Januari 2005 s.d Desember 2017136 103007 MS C 7 1 50.000 50.000 9.350.000 600.000 600.000 600.000 600.000 300.000 600.000 600.000 600.000 13.850.000 Juni 1994 s.d Desember 2013 + Juli 2014
s.d Desember 2017137 103008 H.AK C 8 1 50.000 50.000 - - - - - 400.000 600.000 600.000 600.000 2.200.000 Mei 2014 s.d Desember 2017138 103011 H.Sup C 11-12 2 50.000 100.000 13.100.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 600.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 22.100.000 Februari 1999 s.d Desember 2013 + Juli
2014 s.d Desember 2017139 103013 AR C 13 1 50.000 50.000 2.350.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 5.950.000 Februari 2006 s.d Desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 2017140 103014 Sur C 14 1 50.000 50.000 2.400.000 600.000 600.000 600.000 600.000 50.000 600.000 450.000 600.000 6.500.000 Januari 2006 s.d Desember 2013 +
Desember 2014 s.d Maret 2016 + Juli 2016 s.d Desember 2017
141 103015 H. Gun C 15 1 50.000 50.000 3.800.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 7.400.000 September 2003 s.d Desember 2013 + Januari 2016 s.d Desember 2017
142 103030 H. Gun C 30 1 50.000 50.000 3.850.000 600.000 600.000 600.000 600.000 400.000 600.000 600.000 600.000 8.450.000 Agustus 2003 s.d Desember 2013 + Mei 2014 s.d Desember 2017
143 103016 IAD C 16-17 2 50.000 100.000 9.300.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 600.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 18.300.000 April 2002 s.d Desember 2013 + Juli 2014 s.d Desember 2017
144 103019 AG C 19 1 50.000 50.000 1.450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 50.000 600.000 600.000 600.000 5.700.000 Agustus 2007 s.d Desember 2013 + Desember 2014 s.d Desember 2017
145 103020 Suw C 20 1 50.000 50.000 2.450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 7.250.000 Desember 2005 s.d Desember 2017146 103021 Suw C 21-22 2 50.000 100.000 9.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 18.800.000 Mei 2002 s.d Desember 2017147 103023 AM C 23-24 2 50.000 100.000 11.800.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 21.400.000 Maret 2000 s.d Desember 2017148 103025 SS C 25 1 50.000 50.000 3.850.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 7.450.000 Agustus 2003 s.d Desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 2017149 103027 AP C 27-28 2 50.000 100.000 7.300.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 16.900.000 Desember 2003 S.d Desember 2017150 103029 WA C 29 1 50.000 50.000 3.550.000 600.000 600.000 600.000 600.000 200.000 600.000 600.000 600.000 7.950.000 Febuari 2004 s.d Desember 2013 +
September 2014 s.d Desember 2017151 103031 AS C 31 1 50.000 50.000 3.650.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.450.000 Desember 2003 s.d Desember 2017
Halaman 6 dari 9
ID PELANGGAN BLOK NOMOR
UNITJUMLAH
UNITNAMA
PENGUSAHA KETERANGANTUNGGAKAN 2013
TUNGGAKAN 2014
TUNGGAKAN 2015
TUNGGAKAN 2016
TUNGGAKAN 2017
JUMLAH TUNGGAKAN s.d
2017
PERAWATAN/BULAN
TOTAL PEMBAYARAN
(Rp)
TUNGGAKAN s.d 2009
TUNGGAKAN 2010
TUNGGAKAN 2011
TUNGGAKAN 2012NO
152 103032 SyS C 32 1 50.000 50.000 10.800.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 15.600.000 Januari 1992 s.d Desember 2017153 103034 Sud C 34-35 2 50.000 100.000 7.600.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 - - 1.200.000 1.200.000 14.800.000 September 2003 s.d Desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 2017154 103036 TI C 36 1 50.000 50.000 3.700.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 7.300.000 Nopember 2003 s.d desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 2017155 103038 H. R C 38 1 50.000 50.000 - 250.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 3.250.000 Agustus 2010 s.d Desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 2017156 103039 Yet C 39 1 50.000 50.000 4.450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 400.000 600.000 600.000 600.000 9.050.000 Agustus 2002 s.d Desember 2013 + Mei
2014 s.d Desember 2017157 103040 SM C 40 1 50.000 50.000 3.650.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.450.000 Desember 2003 s.d Desember 2017158 103041 AM C 41 1 50.000 50.000 3.900.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 350.000 600.000 8.450.000 Juli 2003 s.d Maret 2016 + Januari 2016
s.d Desember 2017159 103043 AP C 43 1 50.000 50.000 3.300.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.100.000 Juli 2004 s.d Desember 2017160 103044 Drs. Cha C 44-45 2 50.000 100.000 7.000.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 16.600.000 Maret 2004 s.d Desember 2017161 103046 Yan C 46-47 2 50.000 100.000 4.000.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 13.600.000 September 2006 s.d Desember 2017162 103048 Kas C 48 1 50.000 50.000 5.150.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 9.950.000 Juni 2001 s.d Desember 2017163 103049 IB C 49-50 2 50.000 100.000 6.900.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 16.500.000 April 2004 s.d Desember 2017164 103051 No C 51 1 50.000 50.000 4.550.000 600.000 600.000 600.000 600.000 300.000 600.000 600.000 600.000 9.050.000 Juni 2002 s.d desember 2013 + Juli 2014
s.d Desember 2017165 103052 Isk C 52 1 50.000 50.000 3.150.000 600.000 600.000 600.000 600.000 300.000 600.000 600.000 600.000 7.650.000 Oktober 2004 s.d Desember 2013 + Juli
2014 s.d Desember 2017166 103053 H.MN C 53 1 50.000 50.000 - - - - - - 550.000 600.000 600.000 1.750.000 Februari 2015 s.d Desember 2017167 103054 Wid C 54 1 50.000 50.000 2.450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 50.000 600.000 600.000 600.000 6.700.000 Desember 2005 s.d Desember 2013 +
Desember 2014 s.d Desember 2017
168 103055 A/Y C 55 1 50.000 50.000 2.100.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 6.900.000 Juli 2006 s.d Desember 2013 + Januari 2014 s.d Desember 2017
169 103056 TW C 56 1 50.000 50.000 3.650.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.450.000 Desember 2003 s.d Desember 2017170 103057 MG C 57 1 50.000 50.000 4.050.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.850.000 April 2003 s.d Desember 2017171 103058 Zur C 58 1 50.000 50.000 3.800.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.600.000 September 2003 s.d Desember 2017172 103059 H. Mah C 59-60 2 50.000 100.000 7.700.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 17.300.000 Agustus 2003 s.d Desember 2017173 103061 AZ C 61 1 50.000 50.000 3.000.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 7.800.000 Februari 2003 s.d Desember 2017174 103062 Nas C 62 1 50.000 50.000 - - - - 350.000 600.000 600.000 600.000 600.000 2.750.000 Juni 2013 s.d Desember 2017175 103063 Yos C 63 1 50.000 50.000 2.300.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 7.100.000 Maret 2006 s.d Desember 2017176 103064 H. Mun C 64-65 2 50.000 100.000 7.800.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 100.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 16.300.000 Juli 2003 s.d Desember 2013 +
Desember 2014 s.d Desember 2017177 103066 Hj. Sof C 66 1 50.000 50.000 3.650.000 600.000 600.000 600.000 600.000 50.000 600.000 600.000 600.000 7.900.000 Desember 2003 s.d Desember 2013 +
Desember 2014 s.d Desember 2017
178 103069 Ram C 69 1 50.000 50.000 2.200.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 7.000.000 Mei 2006 s.d Desember 2017179 103073 LH C 73 1 50.000 50.000 - - 450.000 600.000 600.000 - - - 600.000 2.250.000 April 2011 s.d Desember 2013 + Januari
2017 s.d Desember 2017180 103075 Roz C 75 1 50.000 50.000 - - 300.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 3.900.000 Juli 2011 s.d Desember 2017181 103081 MB C 81 1 50.000 50.000 8.750.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 13.550.000 Juni 1995 s.d Desember 2017182 103082 Suk C 82-83 2 50.000 100.000 - - - - 200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 5.000.000 Nopember 2013 s.d Desember 2017183 103085 ZA C 85 1 50.000 50.000 - 100.000 600.000 600.000 600.000 - - - - 1.900.000 Nopember 2010 s.d Desember 2013184 103087 SR C 87 1 50.000 50.000 - - - - - 50.000 600.000 600.000 600.000 1.850.000 Desember 2014 s.d Desember 2017185 103088 Kom C 88 1 50.000 50.000 400.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 5.200.000 Mei 2009 s.d Desember 2017186 103096 HE C 96-97 2 50.000 100.000 6.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 15.800.000 Nopember 2004 s.d Desember 2017187 103099 DP C 99 - 100 2 50.000 100.000 - 900.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 9.300.000 April 2010 s.d Desember 2017188 103101 Ram C 101 1 50.000 50.000 - - - - 200.000 600.000 600.000 600.000 600.000 2.600.000 September 2013 s.d Desember 2017189 103102 IL C 102 1 50.000 50.000 - - - 50.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 3.050.000 Desember 2012 s.d Desember 2017190 103103 LH C 103-104 2 50.000 100.000 - - - - - - - - 1.200.000 1.200.000 Januari 2017 s.d Desember 2017191 103106 NS C 106 1 50.000 50.000 5.800.000 600.000 600.000 600.000 600.000 350.000 600.000 600.000 600.000 10.350.000 Mei 2000 s.d Desember 2013 + Juni 2014
s.d Desember 2017192 103108 OP C 108 1 50.000 50.000 - - 150.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 2.550.000 Oktober 2011 s.d desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 2017193 103109 AS C 109 1 50.000 50.000 2.350.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 7.150.000 Februari 2006 s.d Desember 2017194 103126 NS C 111 1 50.000 50.000 - - - - - - - - - - 195 103112 HK C 112 1 50.000 50.000 4.050.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.850.000 April 2003 s.d Desember 2017196 103114 MIB C 114 1 50.000 50.000 - - 400.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.000.000 Mei 2011 s.d Desember 2017197 103115 Ir C 115 1 50.000 50.000 3.150.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - - - 5.550.000 Oktober 2004 s.d Desember 2013 198 103116 CK C 116 1 50.000 50.000 400.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - - 50.000 2.850.000 Mei 2009 s.d Desember 2013
Halaman 7 dari 9
ID PELANGGAN BLOK NOMOR
UNITJUMLAH
UNITNAMA
PENGUSAHA KETERANGANTUNGGAKAN 2013
TUNGGAKAN 2014
TUNGGAKAN 2015
TUNGGAKAN 2016
TUNGGAKAN 2017
JUMLAH TUNGGAKAN s.d
2017
PERAWATAN/BULAN
TOTAL PEMBAYARAN
(Rp)
TUNGGAKAN s.d 2009
TUNGGAKAN 2010
TUNGGAKAN 2011
TUNGGAKAN 2012NO
199 103117 AR C 117 1 50.000 50.000 3.050.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - - 50.000 5.500.000 Desember 2004 s.d Desember 2013200 103118 Da C 118 1 50.000 50.000 400.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 5.200.000 Mei 2009 s.d Desember 2017201 103120 H. BS C 120 1 50.000 50.000 1.600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 6.400.000 Mei 2007 s.d Desember 2017202 103121 AMC C 121 1 50.000 50.000 3.850.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 7.450.000 Maret 2003 s.d Desember 2013 + Januari
2016 s.d Desember 2017203 103122 AR C 122 1 50.000 50.000 - - - - 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 3.000.000 Januari 2013 s.d Desember 2017204 103123 RHP C 123 1 50.000 50.000 - - - - 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 3.000.000 Januari 2013 s.d Desember 2017205 103125 Ar C 125 1 50.000 50.000 3.500.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - 450.000 600.000 600.000 7.550.000 Maret 2004 s.d Desember 2013 + April
2015 s.d Desember 2017206 103126 NC C 126 1 50.000 50.000 3.500.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - 450.000 600.000 600.000 7.550.000 Maret 2004 s.d Desember 2013 + April
2015 s.d Desember 2017207 103127 RH C 127 1 50.000 50.000 3.050.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - 600.000 600.000 600.000 7.250.000 Desember 2004 s.d Desember 2013 +
Januari 2015 s.d Desember 2017208 103128 Ma (Alm) C 128-129 2 50.000 100.000 - 300.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 8.700.000 Oktober 2010 s.d Desember 2017209 103130 Ny. Noe C 130 1 50.000 50.000 - - 450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.050.000 April 2011 s.d Desember 2017210 104002 Od D 2-4 3 50.000 150.000 - - - 300.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000 9.300.000 Nopember 2012 s.d Januari 2017 s.d
Desember 2017211 104007 Ne D 7 1 50.000 50.000 - - - - 350.000 - - 600.000 600.000 1.550.000 Juni 2013 s.d Desember 2013 + Januari
2016 s.d Desember 2017212 104010 MZ D 10-11 2 50.000 100.000 5.000.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 14.600.000 Nopember 2005 s.d Desember 2017213 104013 UJ D 13-14 2 50.000 100.000 - - - - - 800.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 4.400.000 Mei 2014 s.d Desember 2017214 104016 Su D 16 1 50.000 50.000 - - - - 200.000 600.000 600.000 600.000 600.000 2.600.000 September 2013 s.d Desember 2017215 104024 Gu D 24 1 50.000 50.000 - - - 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 3.600.000 Januari 2012 s.d Desember 2017216 104035 HI D 35-36 2 50.000 100.000 - - - - - - - - 1.200.000 1.200.000 Januari 2017 s.d Desember 2017217 104042 He D 42 1 50.000 50.000 4.450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 8.050.000 Agustus 2002 s.d Desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 2017218 104045 DS D 45-46 2 50.000 100.000 - 800.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 9.200.000 Mei 2010 s.d Desember 2017219 104052 Su D 52 1 50.000 50.000 3.000.000 600.000 600.000 600.000 600.000 400.000 600.000 600.000 600.000 7.600.000 Januari 2005 s.d Desember 2013 + Mei
2014 s.d Desember 2017220 104053 Ad D 53 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 600.000 600.000 Januari 2017 s.d Desember 2017221 104058 IH D 58 1 50.000 50.000 - - - - - 100.000 600.000 600.000 600.000 1.900.000 Nopmeber 2014 s.d Desember 2017222 104059 Drs.MM D 59 1 50.000 50.000 - - - - 200.000 600.000 600.000 600.000 600.000 2.600.000 September 2013 s.d Desember 2017223 104088 Yo D 88-89 2 50.000 100.000 4.500.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 300.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 13.200.000 April 2006 s.d Desember 2013 + Oktober
2014 s.d Desember 2017224 104097 Ir.AM D 97-103 7 50.000 350.000 - - - - - - - - 3.500.000 3.500.000 Maret 2017 s.d Desember 2017225 104108 Su D 108 - 109 2 50.000 100.000 - - - - - - - - 900.000 900.000 April 2017 s.d Desember 2017226 105020 ZU E 20 1 50.000 50.000 - 600.000 600.000 600.000 600.000 - 450.000 600.000 600.000 4.050.000 Januari 2010 s.d Desember 2013 + April
2015 s.d Desember 2017227 105002 LER E 2 1 50.000 50.000 - - - 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 3.600.000 Januari 2012 s.d Desember 2017228 105003 Is E 3 1 50.000 50.000 - - 250.000 600.000 600.000 - - 500.000 600.000 2.550.000 Augustus 2011 s.d Desember 2013 +
Maret 2016 s.d Desember 2017229 105005 YS E 5 1 50.000 50.000 - - 450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.050.000 April 2011 s.d Desember 2017230 105006 Ai E 6 1 50.000 50.000 2.600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 7.400.000 September 2005 s.d Desember 2017231 105008 KS E 8 1 50.000 50.000 - - 250.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 3.850.000 Augustus 2011 s.d Desember 2017232 105019 Na E 19 1 50.000 50.000 - 250.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.450.000 Agustus 2010 s.d Desember 2017233 105021 SKB E 21 1 50.000 50.000 - - - - - - - 600.000 600.000 1.200.000 Januari 2016 s.d Desember 2017234 105022 Suh E 22 1 50.000 50.000 - - - - - - - - 600.000 600.000 Januari 2017 s.d Desember 2017235 105023 BS E 23 1 50.000 50.000 4.550.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - - 600.000 7.550.000 Juni 2002 s.d Desember 2013 + Januari
2017 s.d Desember 2017236 105025 ER E 25-26 2 50.000 100.000 - - 100.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 7.300.000 Desember 2011 s.d Desember 2017237 105029 Drs.Tas E 29-30 2 50.000 100.000 - 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 9.600.000 Januari 2010 s.d Desember 2017238 105031 Drs.Tas E 31-32 2 50.000 100.000 - 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 9.600.000 Januari 2010 s.d Desember 2017239 105033 Ma E 33 1 50.000 50.000 700.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - - - 3.100.000 Nopmeber 2008 s.d Desember 2013 240 105036 UMT E 36-37 2 50.000 100.000 - - - - 500.000 - 100.000 1.200.000 1.200.000 3.000.000 Agustus 2013 s.d Desember 2013 +
Desember 2015 s.d Desember 2017241 105038 UMT E 38-39 2 50.000 100.000 - - - - - - 100.000 1.200.000 1.200.000 2.500.000 Desember 2015 s.d Desember 2017242 105042 Tu E 42 1 50.000 50.000 - - 450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.050.000 April 2011 s.d Desember 2017243 105043 Hj. Ra E 43-44 2 50.000 100.000 - - 200.000 1.200.000 1.200.000 - - 1.200.000 1.200.000 5.000.000 Nopmeber 2011 s.d Desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 2017244 105331 Mu E 33A 1 50.000 50.000 - 150.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.350.000 Oktober 2010 s.d Desember 2017245 105332 Mu E 33B 1 50.000 50.000 - 150.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 4.350.000 Oktober 2010 s.d Desember 2017246 105045 Hj.Ra E 45-46 2 50.000 100.000 - - 200.000 1.200.000 1.200.000 - - 1.200.000 1.200.000 5.000.000 Nopmeber 2011 s.d Desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 2017
Halaman 8 dari 9
ID PELANGGAN BLOK NOMOR
UNITJUMLAH
UNITNAMA
PENGUSAHA KETERANGANTUNGGAKAN 2013
TUNGGAKAN 2014
TUNGGAKAN 2015
TUNGGAKAN 2016
TUNGGAKAN 2017
JUMLAH TUNGGAKAN s.d
2017
PERAWATAN/BULAN
TOTAL PEMBAYARAN
(Rp)
TUNGGAKAN s.d 2009
TUNGGAKAN 2010
TUNGGAKAN 2011
TUNGGAKAN 2012NO
247 105047 MRT E 47-48 2 50.000 100.000 - - - - - 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 4.800.000 Januari 2014 s.d Desember 2017248 105049 Is E 49-50 2 50.000 100.000 - - - - - - - - 1.200.000 1.200.000 Januari 2017 s.d Desember 2017249 105067 Her E 67-68 2 50.000 100.000 - - - - - - 1.200.000 1.200.000 1.200.000 3.600.000 Januari 2015 s.d Desember 2017250 105069 ZA E 69-70 2 50.000 100.000 6.000.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 15.600.000 Januari 2005 s.d Desember 2017251 105080 CA E 80-81 2 50.000 100.000 - - - - - 300.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 3.900.000 Oktober 2014 s.d Desember 2017252 105084 Suh E 84 1 50.000 50.000 1.850.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 6.650.000 Desember 2006 s.d Desember 2017253 105087 Ar E 87 1 50.000 50.000 450.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 5.250.000 April 2009 s.d Desember 2017254 105088 Nur E 88 1 50.000 50.000 4.150.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.950.000 Februari 2003 s.d Desember 2017255 105090 Cha E 90 1 50.000 50.000 4.550.000 600.000 600.000 600.000 600.000 100.000 600.000 600.000 600.000 8.850.000 Juni 2002 s.d Desember 2013 +
Nopember 2014 s.d Desember 2017256 105091 Da E 91-92 2 50.000 100.000 - 800.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 9.200.000 Mei 2010 s.d Desember 2017257 105095 BS E 95 1 50.000 50.000 2.050.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 6.850.000 Agustus 2006 S.d Januari 2017 s.d
Desember 2017258 105096 SA E 96 1 50.000 50.000 3.000.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - - 600.000 6.000.000 Januari 2005 s.d Desember 2013 +
Januari 2017 s.d Desember 2017259 105097 NS E 97-98 2 50.000 100.000 - - - - 1.000.000 - - - 1.200.000 2.200.000 Maret 2013 s.d Desember 2013 + Januari
2017 s.d Desember 2017260 105102 RS E 102 1 50.000 50.000 - - 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 3.000.000 Januari 20111 s.d Desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 2017261 105107 US E 107 1 50.000 50.000 1.850.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - 600.000 600.000 5.450.000 Desember 2006 s.d Desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 2017262 105108 JA E 108 1 50.000 50.000 650.000 600.000 600.000 600.000 600.000 100.000 600.000 600.000 600.000 4.950.000 Desember 2008 s.d Desember 2013 +
Nopember 2014 s.d Desember 2017
263 105111 IL E 111 1 50.000 50.000 3.250.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 8.050.000 Agustus 2004 s.d Desember 2017264 105123 H. SK E 123 1 50.000 50.000 2.850.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 600.000 7.650.000 April 2005 s.d Desember 2017265 105140 HK E 140-141 2 50.000 100.000 - - - 1.200.000 1.200.000 - - - - 2.400.000 Januari 2012 s.d Desember 2013266 105172 SW E 172-173 2 50.000 100.000 - - - - 1.200.000 - - 1.200.000 1.200.000 3.600.000 Januari 2013 s.d Desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 2017267 105174 AB E 174 1 50.000 50.000 - - - - 600.000 - - 600.000 600.000 1.800.000 Januari 2013 s.d Desember 2013 +
Januari 2016 s.d Desember 2017268 105179 Drs.NM E 179-180 2 50.000 100.000 - - - - - - - - 900.000 900.000 April 2017 s.d Desember 2017269 105198 AZ E 198 1 50.000 50.000 850.000 600.000 600.000 600.000 600.000 50.000 600.000 600.000 600.000 5.100.000 Agustus 2008 s.d Desember 2013 +
desember 2014 s.d Desember 2017270 105205 H. NA E 205-206 2 50.000 100.000 - - - - - 600.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 4.200.000 Juli 2014 s.d Desember 2017271 105249 Mus E 249-250 2 50.000 100.000 - - - 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 7.200.000 Januari 2012 s.d Desember 2017272 105252 Hj.ED E 252-258 7 50.000 350.000 - - - - - - - - 3.500.000 3.500.000 Maret 2017 s.d Desember 2017273 105267 Za E 267-268 2 50.000 100.000 - - - - 700.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 5.500.000 Juni 2013 s.d Desember 2017274 105273 Kha E 273 1 50.000 50.000 50.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - - - 2.450.000 Desember2009 s.d Desember 2013 275 105274 Ja E 274 1 50.000 50.000 1.500.000 600.000 600.000 600.000 600.000 - - - - 3.900.000 Juli 2007 s.d Desember 2013276 105282 Drs. Ma E 282-283 2 50.000 100.000 - - - 500.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 6.500.000 Agustus 2012 s.d Desember 2017277 105287 Bo E 287 1 50.000 50.000 - - - - 150.000 - - - 600.000 750.000 Oktober 2013 s.d Desember 2013 +
Januari 2017 s.d Desember 2017278 105288 Az E 288-289 2 50.000 100.000 1.700.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 11.300.000 Agustus 2008 s.d Desember 2016 +
Januari 2017 s.d Desember 2017279 106001 IS F 1-2 2 50.000 100.000 1.400.000 700.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 - 900.000 1.200.000 1.200.000 9.000.000 Nopember 2008 s.d Desember 2009 +
Juni 2010 s.d Desember 2013 + Desember 2013 + April 2015 s.d Desember 2017
280 106025 Z F 25 1 50.000 50.000 2.950.000 350.000 600.000 600.000 600.000 400.000 600.000 600.000 600.000 7.300.000 Februari 2005 s.d Desember 2009 + Juni 2010 s.d Desember 2013 + Mei 2014 s.d Desember 2017
281 106026 BT F 26 1 50.000 50.000 2.950.000 350.000 600.000 600.000 600.000 400.000 600.000 600.000 600.000 7.300.000 Februari 2005 s.d Desember 2009 + Juni 2010 s.d Desember 2013 + Mei 2014 s.d Desember 2017
377 14.050.000 18.850.000 633.800.000 129.700.000 146.200.000 158.250.000 171.500.000 115.050.000 149.750.000 176.300.000 207.100.000 1.887.650.000 611 21.800.000 30.550.000 633.800.000 129.700.000 146.200.000 158.250.000 172.000.000 115.050.000 149.750.000 176.300.000 209.450.000 1.890.500.000
JumlahJumlah total
Halaman 9 dari 9
Lampiran 1.4.2Rekapitulasi Piutang Sarana Hunian dan Kerja Sewa Kontrak Tahun 2017
MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML
Sudah Perpanjangan Kontrak1 102002 Aw B 2 1 220.000 212/SU-UPK PPUKMPP/XI/2017 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 102006 MR B 6 1 220.000 147/SU-UPK PPUKMPP/VIII/2017 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 102009 Wa B 9 1 220.000 182/SU-UPK PPUKMPP/IX/2017 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 4 102010 An B 10 1 220.000 151/SU-UPK PPUKMPP/VIII/2017 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 5 102011 Ya B 11-12 2 220.000 150/SU-UPK PPUKMPP/VIII/2017 360.000 800.000 - - - - - -
6 102016 Su B 16 1 220.000 06/SU-UPK PPUKMPP/I/2018 220.000 - - - - - - - - Nov-17 Des-17 2 2 - - - - - - - - 440.000 440.000 3 13.200 453.200 Nopember 2017 s.d Desember 2017
7 102017 EWY B 17 1 220.000 38/SU-UPK PPUMKMPP/II/2018 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 8 102021 AA B 21-22 2 220.000 37/SU-UPK PPUMKMPP/II/2018 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 9 103074 IS C 74 1 220.000 37/SU-UPK PPUMKMPP/I/2017 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
10 103077 MH C 77-78 2 220.000 15/SU-UPK PPUMKMPP/I/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 11 103091 RaM C 91 1 220.000 91/SU-UPK PPUMKMPP/III/2017 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 12 103092 Rim C 92-93 2 220.000 88/SU-UPK PPUMKMPP/III/2017 440.000 - - - - - - - - - - - -
13 103119 JR C 119 1 245.000 154/SU-UPK PPUMKMPP/VIII/2017
245.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 735.000 735.000 6 29.400 764.400 Oktober 2017 s.d Desember 2017
14 103124 EN C 124 1 245.000 86/SU-UPK PPUMKMPP/III/2017 160.000 405.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 15 104008 LS D 8 1 195.000 191/SU-UPK PPUKMPP/VI/2017 195.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 16 104012 NP D 12 1 195.000 85/SU-UPK PPUKMPP/VI/2017 195.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
17 104017 PAR D 17-18 2 195.000 219/SU-UPK PPUKMPP/XI/2017
600.000 990.000 - - - - - - - - Nov-17 Des-17 2 2 - - - - - - - - 1.980.000 1.980.000 3 59.400 2.039.400 Nopember 2017 s.d Desember 2017
18 104049 RR D 49-50 2 220.000 188/SU-UPK PPUKMPP/IX/2017 480.000 920.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 19 104054 RSA D 54-55 2 220.000 34/SU-UPK PPUKMPP/I/2018 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 20 104069 HR D 69-70 2 245.000 152/SU-UPK PPUKMPP/VIII/2017 490.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 21 104071 MHH D 71-72 2 465.000 144/SU-UPK PPUKMPP/VIII/2017 450.000 915.000 - - - - - - - 22 104072 HR D 72-73 2 245.000 169/SU-UPK PPUKMPP/IX/2017 450.000 940.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 23 104704 H. IHH D 74 1 245.000 143/SU-UPK PPUKMPP/VIII/2017 245.000 - - - - - - - - 24 104081 No D 81-82 2 220.000 142/SU-UPK PPUKMPP/VIII/2017 440.000 - - - - - - - - 25 104083 FR D 83-84 2 220.000 146/SU-UPK PPUKMPP/VIII/2017 440.000 - - - - - - - 26 104085 MS D 85-86 2 220.000 170/SU-UPK PPUKMPP/IX/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 27 104090 MR D 90-91 2 220.000 146/SU-UPK PPUKMPP/VIII/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 28 104092 ZA D 92-93 2 220.000 148/SU-UPK PPUKMPP/VIII/2017 440.000 - - - - - - - - - - 29 104094 Pri, Spd D 94-95 2 220.000 145/SU-UPK PPUKMPP/VIII/2017 440.000 - - - - - - - - - - 30 104096 AB D 96 1 220.000 149/SU-UPK PPUKMPP/VIII/2017 750.000 970.000 - - - - - - - - - - 31 104104 Ir. AM D 104-105 2 245.000 117/SU-UPK PPUKMPP/VI/2017 490.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 32 104111 SD D 111-112 2 245.000 120/SU-UPK PPUKMPP/VI/2017 280.000 770.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 33 104113 Su D 113-114 2 245.000 121/SU-UPK PPUKMPP/VI/2017 490.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
34 101075 Ha A 75-76 2 195.000 107/SU-UPK PPUMKMPP/I/2017 390.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 1.170.000 1.170.000 6 46.800 1.216.800 Oktober 2017 s.d Desember 2017
35 101097 HD A 97 1 195.000 174/SU-UPK PPUMKMPP/IX/2017 195.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
36 101127 Nu A 127-128 2 195.000 23/SU-UPK PPUMKMPP/I/2018
390.000 - - - - - - - - Agu-17 Des-17 5 5 - - - - - - - - 1.950.000 1.950.000 15 117.000 2.067.000 Agustus 2017 s.d Desember 2017
37 101131 As A 131 1 195.000 78/SU-UPK PPUMKMPP/III/2017 195.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 38 101134 YR A 134-135 2 195.000 240/SU-UPK PPUMKMPP/XII/2017 390.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
39 101142 RW A 142-143 2 195.000 35/SU-UPK PPUMKMPP/I/2018
390.000 - - - - - - - - Nov-17 Des-17 2 2 - - - - - - - - 780.000 780.000 3 23.400 803.400 Nopember 2017 s.d Desember 2017
40 101167 HS A 167-168 2 245.000 172/SU-UPK PPUMKMPP/IX/2017 490.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 41 101174 Kar A 174 1 440.000 195/SU-UPK PPUMKMPP/X/2017 90.000 530.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
42 101175 Dah A 175 1 440.000 227/SU-UPK PPUMKMPP/XII/2017
440.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 1.320.000 1.320.000 6 52.800 1.372.800 Oktober 2017 s.d Desember 2017
43 101176 IK A 176-177 2 440.000 124/SU-UPK PPUKMPP/VII/2017 880.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 44 101178 Mai A 178-179 2 440.000 115/SU-UPK PPUKMPP/V/2017 880.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 45 102001 Sya B 1 1 220.000 13/SU-UPK PPUMKMP/I/2017 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
46 102101 RF B 101 1 220.000 174/SU-UPK PPUMKMP/IX/2017 220.000 - - - - - - - - Nov-17 Des-17 2 2 - - - - - - - - 440.000 440.000 3 13.200 453.200 Nopember 2017 s.d Desember 2017
47 102195 US B 195 1 220.000 213/SU-UPK PPUMKMP/XI/2017 220.000 - - - - - - - Agu-17 Des-17 5 5 - - - - - - - - 1.100.000 1.100.000 15 66.000 1.166.000 Agustus 2017 s.d Desember 201748 102196 US B 196 1 220.000 213/SU-UPK PPUMKMP/XI/2017 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 49 104106 AR D 106-107 2 245.000 134/SU-UPK PPUMKMP/VII/2017 600.000 1.090.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
50 104110 Sun D 110 1 245.000 41/SU-UPK PPUMKMP/I/2017 245.000 - - - - - - - - Jun-17 Des-17 7 7 - - - - - - - - 1.715.000 1.715.000 28 137.200 1.852.200 Juni 2017 s.d Desember 2017
51 105004 MD E 4 1 245.000 19/SU-UPK PPUMKMP/I/2017 245.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 52 105013 TA E 13 1 245.000 21/SU-UPK PPUKMPP/I/2018 245.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 53 105014 SS E 14 1 245.000 61/SU-UPK PPUMKMP/II/2017 245.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 54 105024 Is E 24 1 220.000 42/SU-UPK PPUMKMP/II/2018 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
55 105040 Sis E 40 1 220.000 112/SU-UPK PPUKMPP/V/2017 220.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 660.000 660.000 6 26.400 686.400 Oktober 2017 s.d Desember 2017
56 105051 Hai E 51-52 2 245.000 43/SU-UPK PPUMKMP/I/2017 490.000 - - - - - - - - Nov-17 Des-17 2 2 - - - - - - - - 980.000 980.000 3 29.400 1.009.400 Nopember 2017 s.d Desember 2017
57 105053 Wah E 53-54 2 245.000 42/SU-UPK PPUMKMP/I/2017 490.000 - - - - - - - - Nov-17 Des-17 2 2 - - - - - - - - 980.000 980.000 3 29.400 1.009.400 Nopember 2017 s.d Desember 2017
58 105055 MY E 55-56 2 245.000 26/SU-UPK PPUKMPP/I/2018 490.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 1.470.000 1.470.000 6 58.800 1.528.800 Oktober 2017 s.d Desember 2017
59 105061 H. AM E 61-62 2 245.000 92/SU-UPK PPUMKMP/III/2017 490.000 - - - - - - - - Apr-17 Des-17 9 9 - - - - - - - - 4.410.000 4.410.000 45 441.000 4.851.000 April 2017 s.d Desember 201760 105063 H. Su E 63-64 2 245.000 189/SU-UPK PPUMKMP/X/2017 490.000 - - - - - - - - Apr-17 Des-17 9 9 - - - - - - - - 4.410.000 4.410.000 45 441.000 4.851.000 April 2017 s.d Desember 201761 105065 DA E 65-66 2 245.000 190/SU-UPK PPUMKMP/X/2017 490.000 - - - - - - - - Apr-17 Des-17 9 9 - - - - - - - - 4.410.000 4.410.000 45 441.000 4.851.000 April 2017 s.d Desember 201762 105073 Mas E 73 1 220.000 175/SU-UPK PPUMKMP/IX/2017 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 63 105074 Mar E 74 1 220.000 04/SU-UPK PPUMKMP/I/2017 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 64 105075 SS E 75 1 220.000 16/SU-UPK PPUMKMP/I/2017 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 65 105078 Was E 78-79 2 220.000 113/SU-UPK PPUKMP/V/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Dibayar dimuka66 105089 Rah E 89 1 220.000 63/SU-UPK PPUMKMP/II/2017 220.000 - - - - - - - - Apr-17 Des-17 9 9 - - - - - - - - 1.980.000 1.980.000 45 198.000 2.178.000 April 2017 s.d Desember 201767 105103 Sup E 103-106 2 245.000 82/SU-UPK PPUMKMPP/III/2017 490.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 68 105105 Kur E 105-106 2 245.000 180/SU-UPK PPUMKMP/IX/2017 360.000 850.000 - - - - - - - - - - -
69 105117 AU E 117 1 220.000 95/SU-UPK [[UKMPP/III/2017 450.000 670.000 - - - - - - - - Jun-17 Des-17 7 7 - - - - - - - - 4.690.000 4.690.000 28 375.200 5.065.200 Juni 2017 s.d Desember 2017
70 105118 UMT E 118-119 2 220.000 96/SU-UPK PPUKMPP/III/2017 440.000 - - - - - - - - Mar-17 Des-17 10 10 - - - - - - - - 4.400.000 4.400.000 55 484.000 4.884.000 Maret 2017s.d Desember 2017
71 105129 Amhil E 129 1 220.000 196/SU-UPK PPUMKMPP/X/2017 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 72 105149 PNK E 149-150 2 220.000 31/SU-UPK PPUMKMP/I/2018 750.000 1.190.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 73 105151 TB E 151-152 2 220.000 05/SU-UPK PPUMKMP/I/2018 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 74 105153 Sur E 153-154 2 220.000 32/SU-UPK PPUMKMP/I/2018 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 75 105155 DP E 155 1 220.000 33/SU-UPK PPUMKMP/I/2018 450.000 670.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 76 105156 JP E 156-157 2 220.000 04/SU-UPK PPUMKMP/I/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 77 105158 SB E 158-159 2 220.000 178/SU-UPK PPUMKMP/IX/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
78 105160 Syam E 160-161 2 220.000 27/SU-UPK PPUKMPP/I/2018 440.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 1.320.000 1.320.000 6 52.800 1.372.800 Oktober 2017 s.d Desember 2017
79 105162 NA E 162 1 220.000 69/SU-UPK PPUMKMP/III/2017 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
80 105163 AL E 163-164 2 220.000 108/SU-UPK.PPUKMPP/IV/2017 440.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 1.320.000 1.320.000 6 52.800 1.372.800 Oktober 2017 s.d Desember 2017
81 105165 Ma E 1651
220.000 110/SU-UPK.PPUKMPP/IV/2017
220.000 - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - 660.000 660.000 6 26.400 686.400 Oktober 2017 s.d Desember 2017
TOTAL BULAN DENDA
DENDA 2%
JUMLAH TUNGGAKAN
& DENDA 2017
KETERANGANTUNGGAKAN 2013
TUNGGAKAN 2014
TUNGGAKAN 2015
TUNGGAKAN 2016
TUNGGAKAN 2017
JUMLAH TUNGGAKAN
s.d 2017
TUNGGAKAN 2010
TUNGGAKAN 2011
TUNGGAKAN 2012
TUNGGAKAN 2016 (BULAN)SEWA /
BULAN (Rp) Kontrak KELEBIHAN LAHAN
TOTAL PEMBAYARAN
(Rp)
TUNGGAKAN s.d 2009 (BULAN)
TUNGGAKAN 2010 (BULAN)
TUNGGAKAN 2011 (BULAN)
TUNGGAKAN 2012 (BULAN)
TUNGGAKAN 2013 (BULAN)
TUNGGAKAN 2014 (BULAN)
TUNGGAKAN 2015 (BULAN) TUNGGAKAN 2017 (BULAN)
BULAN TOTALTUNGGAKAN
s.d 2009
JUMLAH UNITNO
ID PELANGGAN
BLOK NOMOR UNIT
NAMA PENGUSAHA
Halaman 1 dari 3
MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML
TOTAL BULAN DENDA
DENDA 2%
JUMLAH TUNGGAKAN
& DENDA 2017
KETERANGANTUNGGAKAN 2013
TUNGGAKAN 2014
TUNGGAKAN 2015
TUNGGAKAN 2016
TUNGGAKAN 2017
JUMLAH TUNGGAKAN
s.d 2017
TUNGGAKAN 2010
TUNGGAKAN 2011
TUNGGAKAN 2012
TUNGGAKAN 2016 (BULAN)SEWA /
BULAN (Rp) Kontrak KELEBIHAN LAHAN
TOTAL PEMBAYARAN
(Rp)
TUNGGAKAN s.d 2009 (BULAN)
TUNGGAKAN 2010 (BULAN)
TUNGGAKAN 2011 (BULAN)
TUNGGAKAN 2012 (BULAN)
TUNGGAKAN 2013 (BULAN)
TUNGGAKAN 2014 (BULAN)
TUNGGAKAN 2015 (BULAN) TUNGGAKAN 2017 (BULAN)
BULAN TOTALTUNGGAKAN
s.d 2009
JUMLAH UNITNO
ID PELANGGAN
BLOK NOMOR UNIT
NAMA PENGUSAHA
82 105181 YJ E 181-182 2 220.000 232/SU-UPK PPUMKMP/XII/2017 500.000 940.000 - - - - - - - - - - - - - - - 83 105183 AS E 183-184 2 220.000 236/SU-UPK PPUMKMP/XII/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - 84 105185 HR E 185-186 2 220.000 234/SU-UPK PPUMKMP/XII/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - 85 105187 Ar E 187-188 2 220.000 230/SU-UPK PPUMKMP/XII/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - 86 105189 Dbu E 189-190 2 220.000 235/SU-UPK PPUMKMP/XII/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 87 105191 MF E 191-192 2 220.000 237/SU-UPK PPUMKMP/XII/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - 88 105193 MY E 193-194 2 220.000 233/SU-UPK PPUMKMP/XII/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - 89 105195 MFai E 195 1 220.000 229/SU-UPK PPUMKMP/XII/2017 450.000 670.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 90 105215 Ra E 215-216 2 220.000 244/SU-UPK PPUMKMP/XII/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 91 105217 HS E 217-218 2 220.000 241/SU-UPK PPUMKMP/XII/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - 92 105219 CC E 219-220 2 220.000 242/SU-UPK PPUMKMP/XII/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - 93 105221 IR E 221-222 2 220.000 247/SU-UPK PPUMKMP/XII/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 94 105223 MU E 223-224 2 220.000 245/SU-UPK PPUMKMP/XII/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - 95 105225 TL E 225-226 2 220.000 246/SU-UPK PPUMKMP/XII/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - -
96 105231 Drs. WR E 231-232 2 220.000 179/SU-UPK PPUMKMP/IX/2017 440.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 1.320.000 1.320.000 6 52.800 1.372.800 Oktober 2017 s.d Desember 2017
97 105233 Dr. RZ, SE, MM E 233 1 220.000 221/SU-UPK PPUMKMP/XI/2017 220.000 - - - - - - - - Nov-17 Des-17 2 2 440.000 440.000 3 13.200 453.200
Nopember 2017 s.d Desember 2017
98 105246 ES/AN E 246-247 2 220.000 52/SU-UPK PPUMKMP/II/2018 440.000 - - - - - - - - Des-17 Des-17 1 1 - - - - - - - - 440.000 440.000 1 8.800 448.800 Desember 201799 105248 PM/Drs. Ak E 248 1 220.000 07/SU-UPK PPUMKMP/I/2017 220.000 - - - - - - - - Des-17 Des-17 1 1 - - - - - - - - 220.000 220.000 1 4.400 224.400 Desember 2017
100 105261 FK E 261-262 2 220.000 118/SU-UPK PPUMKMP/VI/2017 600.000 1.040.000 - - - - - - - - - - - - - -
101 105263 H. YCS E 263 -264 2 220.000 116/SU-UPK PPUMKMP/VI/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 102 105259 ED E 259-260 2 220.000 135/SU-UPK PPUMKMP/VII/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 103 105265 RF E 265-266 2 220.000 133/SU-UPK PPUMKMP/VI/2017 440.000 - - - - - - - - 104 105278 AP E 278 1 220.000 43/SU-UPK PPUMKMP/II/2018 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 105 105279 ET E 279-280 2 220.000 43/SU-UPK PPUMKMP/II/2018 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 106 105281 Ren E 281 1 220.000 104/SU-UPK.PPUKMPP/IV/2017 600.000 820.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 107 105292 Tur E 292 1 220.000 217/SU-UPK.PPUKMPP/XI/2017 240.000 460.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 108 105297 Hj. Wi E 297-298 2 220.000 23/SU-UPK PPUMKMP/I/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 109 105299 Sul E 299-300 2 220.000 10/SU-UPK PPUMKMP/I/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 110 105301 PA E 301-302 2 220.000 22/SU-UPK PPUMKMP/I/2017 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 111 106011 AD F 11 1 220.000 51/SU-UPK PPUMKMP/II/2017 220.000 - - - - - - - - Des-17 Des-17 1 1 - - - - - - - - 220.000 220.000 1 4.400 224.400 Desember 2017112 106014 MN F 14 1 220.000 50/SU-UPK PPUMKMP/II/2017 220.000 - - - - - - - - Des-17 Des-17 1 1 - - - - - - - - 220.000 220.000 1 4.400 224.400 Desember 2017
179 8.620.000 49.920.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.246.410 1.249.030 115 115 - - - - - - - - 46.180.000 46.180.000 400 3.302.600 49.482.600 Jumlah
Halaman 2 dari 3
MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML MULAI AKHIR JML
TOTAL BULAN DENDA
DENDA 2%
JUMLAH TUNGGAKAN
& DENDA 2017
KETERANGANTUNGGAKAN 2013
TUNGGAKAN 2014
TUNGGAKAN 2015
TUNGGAKAN 2016
TUNGGAKAN 2017
JUMLAH TUNGGAKAN
s.d 2017
TUNGGAKAN 2010
TUNGGAKAN 2011
TUNGGAKAN 2012
TUNGGAKAN 2016 (BULAN)SEWA /
BULAN (Rp) Kontrak KELEBIHAN LAHAN
TOTAL PEMBAYARAN
(Rp)
TUNGGAKAN s.d 2009 (BULAN)
TUNGGAKAN 2010 (BULAN)
TUNGGAKAN 2011 (BULAN)
TUNGGAKAN 2012 (BULAN)
TUNGGAKAN 2013 (BULAN)
TUNGGAKAN 2014 (BULAN)
TUNGGAKAN 2015 (BULAN) TUNGGAKAN 2017 (BULAN)
BULAN TOTALTUNGGAKAN
s.d 2009
JUMLAH UNITNO
ID PELANGGAN
BLOK NOMOR UNIT
NAMA PENGUSAHA
Belum Perpanjangan Kontrak
1 101110 Ir W, MM, MBA A 110-111 2 195.000 390.000 - - - - - - - - Agu-17 Des-17 5 5 - - - - - - - - 1.950.000 1.950.000 15 117.000 2.067.000 Agustus 2017 s.d
Desember 2017
2 101144 Nas A 144 1 195.000 195.000 - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 585.000 585.000 6 23.400 608.400 Oktober 2017 s.d Desember 2017
3 101173 Hj. Ros A 173 1 440.000 440.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 1.320.000 1.320.000 6 52.800 1.372.800 Oktober 2017 s.d Desember 2017
4 102003 Khas B 3 1 220.000 220.000 - - - - - - - - Agu-17 Des-17 5 5 - - - - - - - - 1.100.000 1.100.000 15 66.000 1.166.000 Agustus 2017 s.d Desember 2017
5 102005 Ar B 5 1 220.000 220.000 - - - - - - - - Jan-17 Des-17 12 12 - - - - - - - - 2.640.000 2.640.000 78 343.200 2.983.200 Januari 2017 s.d Desember 2017
6 102013 Jam B 13 1 220.000 220.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 660.000 660.000 6 26.400 686.400 Oktober 2017 s.d Desember 2017
7 102014 DM B 14 1 220.000 220.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 660.000 660.000 6 26.400 686.400 Oktober 2017 s.d Desember 2017
8 102015 NAS B 15 1 220.000 220.000 - - - - - - - - Jul-17 Des-17 6 6 - - - - - - - - 1.320.000 1.320.000 21 92.400 1.412.400 Juli 2017 s.d Desember 2017
9 102038 HBZ B 38-39 2 220.000 440.000 - - - - - - - - Des-17 Des-17 1 1 - - - - - - - - 440.000 440.000 1 8.800 448.800 Desember 2017
10 102178 Ir. Irw B 178 1 220.000 220.000 - - - - - - - - Nov-17 Des-17 2 2 - - - - - - - - 440.000 440.000 3 13.200 453.200 Nopember 2017 s.d Desember 2017
11 102197 AA B 197 1 220.000 220.000 - - - - - - - - Agu-17 Des-17 5 5 - - - - - - - - 1.100.000 1.100.000 15 66.000 1.166.000 Agustus 2017 s.d Desember 2017
12 103098 Sya C 98 1 220.000 220.000 - - - - - - - - Jan-17 Des-17 12 12 - - - - - - - - 2.640.000 2.640.000 78 343.200 2.983.200 Januari 2017 s.d Desember 2017
13 104047 DjS D 47-48 2 195.000 390.000 - - - - - - - - Agu-17 Des-17 5 5 - - - - - - - - 1.950.000 1.950.000 15 117.000 2.067.000 Agustus 2017 s.d Desember 2017
14 105016 Pri E 16 1 245.000 245.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 735.000 735.000 6 29.400 764.400 Oktober 2017 s.d Desember 2017
15 105017 Zai, SE E 17 1 245.000 245.000 - - - - - - - - Agu-17 Des-17 5 5 - - - - - - - - 1.225.000 1.225.000 15 73.500 1.298.500 Agustus 2017 s.d Desember 2017
16 105086 HMS E 86 1 220.000 220.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 660.000 660.000 6 26.400 686.400 Oktober 2017 s.d Desember 2017
17 105120 Nur E 120 1 220.000 220.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 660.000 660.000 6 26.400 686.400 Oktober 2017 s.d Desember 2017
18 105122 AR E 121-122 2 220.000 440.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 1.320.000 1.320.000 6 52.800 1.372.800 Oktober 2017 s.d Desember 2017
19 105175 AS E 175-176 2 220.000 440.000 - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 1.320.000 1.320.000 6 52.800 1.372.800 Oktober 2017 s.d Desember 2017
20 105177 ID E 177-178 2 220.000 440.000 - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - 1.320.000 1.320.000 6 52.800 1.372.800 Oktober 2017 s.d Desember 2017
21 105196 NA E 196-197 2 220.000 440.000 - - - - - - - - Mei-17 Des-17 8 8 - - - - - - - - 3.520.000 3.520.000 36 316.800 3.836.800 Mei 2017 s.d Desember 2017
22 105199 Al E 199 1 220.000 220.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - - - - - - - - 660.000 660.000 6 26.400 686.400 Oktober 2017 s.d Desember 2017
23 105236 Mar E 236-237 2 220.000 440.000 - - - - - - - - Okt-17 Des-17 3 3 - 1.320.000 1.320.000 6 52.800 1.372.800 Oktober 2017 s.d Desember 2017
24 105244 NDTL / Ma E 244-245 2 220.000 440.000 - - - - - - - - Des-17 Des-17 1 1 - - - - - - - - 440.000 440.000 1 8.800 448.800 Desember 201725 105251 Mus E 251 1 220.000 220.000 - - - - - - - - Jun-17 Des-17 7 7 - - - - - - - - 1.540.000 1.540.000 28 123.200 1.663.200 Juni 2017 s.d Desember 201726 105269 AAW E 269-270 2 220.000 440.000 - - - - - - - - Jul-17 Des-17 6 6 - - - - - - - - 2.640.000 2.640.000 21 184.800 2.824.800 Juli 2017 s.d Desember 2017
27 106024DeS
F 24 1 220.000 220.000 - - - - - - - - Nov-17 Des-17 2 2 - - - - - - - - 440.000 440.000 3 13.200 453.200 Nopember 2017 s.d Desember 2017
28 101123 WM A 123-124 2 195.000 390.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 29 101171 Pur A 171-172 2 440.000 900.000 1.780.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 30 102004 Am B 4 1 220.000 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 31 102007 Yul B 7-8 2 220.000 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Dibayar dimuka32 102018 IS B 18-20 3 220.000 660.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 33 102198 WE B 198 1 220.000 420.000 640.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 34 105018 Su E 18 1 245.000 245.000 - - - - - - - - - - - - 35 105046 Hj. Ra E 46a-46b 2 220.000 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 36 105085 Dju E 85 1 220.000 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 37 105100 YM E 100-101 2 245.000 490.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 38 105134 LSJ E 134-139 6 220.000 1.320.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 39 105142 HL E 142-146 5 220.000 1.100.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 40 105170 VRP E 170-171 2 220.000 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 41 105200 AA E 200-204 5 220.000 1.100.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 42 105207 SS E 207 1 220.000 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 43 105208 SFS E 208-210 3 220.000 660.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 44 105211 MTZ E 211-213 3 220.000 660.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 45 105234 BF E 234-235 2 270.000 540.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
46 105238 EWS E 238 & 241 2 220.000 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
47 105242 SG E 242-243 2 220.000 440.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 48 105271 AnAd E 271-272 2 220.000 160.000 600.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 49 105275 Okt E 275 1 220.000 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 50 105284 Mai E 284 1 220.000 220.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 51 105293 DM E 293-294 2 245.000 320.000 810.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 52 105295 Tra E 295-296 2 195.000 160.000 550.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
93 1.960.000 23.130.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 1.160.117 1.162.890 118 118 - - - - - - - - 34.605.000 34.605.000 417 2.335.900 36.940.900 272 10.580.000 73.050.000 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2.406.527 2.411.920 233 233 - - - - - - - - 80.785.000 80.785.000 817 5.638.500 86.423.500 Jumlah Keseluruhan
Jumlah
Halaman 3 dari 3
Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Peserta Jml By Kapitasi1 Klinik 0114B002 BP TS (JST) 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 10 100.000 2 Klinik 0115U015 Klinik MBS (JST) 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 10 100.000 3 Puskesmas 01120001 KEL. PANCORAN 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 30 173.700 4 Puskesmas 01130910 KEL. PONDOK RANGGON II 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 30 180.000 5 Puskesmas 01140001 KEL.KWITANG 37 199.800 37 199.800 36 194.400 36 205.200 36 205.200 36 205.200 36 205.200 36 205.200 36 205.200 36 205.200 362 2.030.400 6 Puskesmas 01140002 KEL. BUNGUR 16 86.400 16 86.400 16 86.400 16 91.200 16 91.200 16 91.200 16 91.200 16 91.200 16 91.200 16 91.200 160 897.600 7 Puskesmas 01140003 KEL. PASEBAN 84 453.600 84 453.600 84 453.600 84 478.800 84 478.800 84 478.800 84 478.800 83 473.100 83 473.100 83 473.100 837 4.695.300 8 Puskesmas 01140005 KEL. KARTINI 151 860.700 151 860.700 151 860.700 151 860.700 151 860.700 151 860.700 151 860.700 151 860.700 150 855.000 150 855.000 1.508 8.595.600 9 Puskesmas 01150110 KEC. KALIDERES 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 180 1.080.000 10 Puskesmas 01150111 KEC. GROGOL PETAMBURAN 11 62.700 11 62.700 11 62.700 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 62.700 9 51.300 9 51.300 9 54.000 104 605.400 11 Puskesmas 01150112 KEL KAMAL II 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 30 180.000 12 Puskesmas 01151002 KEL. KALIDERES 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 150 900.000 13 Puskesmas 01151003 KEL. SEMANAN I 52 312.000 52 312.000 52 312.000 52 312.000 52 312.000 52 312.000 52 312.000 52 312.000 52 312.000 52 312.000 520 3.120.000 14 Puskesmas 01151004 KEL. SEMANAN II 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 60 360.000 15 Puskesmas 01151005 KEL. KAMAL I 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 250 1.500.000 16 Puskesmas 01151006 KEL. TEGAL ALUR I 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 300 1.800.000 17 Puskesmas 01151007 KEL. TEGAL ALUR II 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 70 420.000 18 Puskesmas 01151008 KEL. TEGAL ALUR III 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 70 420.000 19 Puskesmas 01151009 KEL. PEGADUNGAN 1 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 140 840.000 20 Puskesmas 01151010 KEL. PEGADUNGAN II 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 20 120.000 21 Puskesmas 01151011 KEL. PEGADUNGAN III 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 120 720.000 22 Puskesmas 01151012 KEL. PEGADUNGAN IV 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 40 240.000 23 Puskesmas 01151013 KEL. JELAMBAR 7 39.900 7 39.900 7 39.900 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 39.900 7 39.900 7 39.900 7 42.000 70 407.400 24 Puskesmas 01151014 KEL. JELAMBAR II 9 51.300 9 51.300 9 51.300 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 51.300 9 51.300 9 51.300 9 54.000 90 523.800 25 Puskesmas 01160002 Kel. Pegangsaan Dua B 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 26 Puskesmas 01160016 Rawa Badak Selatan 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 20 120.000 27 Puskesmas 01160710 KEL. TUGU UTARA III 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 180 1.080.000 28 Puskesmas 04830001 KEC. KEPULAUAN SERIBU SELATAN 37 222.000 37 222.000 36 216.000 36 216.000 36 216.000 36 216.000 36 216.000 36 216.000 36 216.000 36 216.000 362 2.172.000 29 Puskesmas 04830002 KEC. KEPULAUAN SERIBU UTARA 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 120 709.200 30 Puskesmas 04830003 KEL. PULAU PARI 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 31 Puskesmas 09010100 KEC. GAMBIR 105 630.000 105 630.000 105 630.000 105 598.500 105 598.500 105 598.500 105 598.500 105 598.500 105 598.500 105 598.500 1.050 6.079.500 32 Puskesmas 09010101 KEL. DURI PULO 40 240.000 40 240.000 40 240.000 40 228.000 40 228.000 40 228.000 40 228.000 40 228.000 40 228.000 40 228.000 400 2.316.000 33 Puskesmas 09010102 KEL. PETOJO SELATAN 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 148.200 26 148.200 26 148.200 26 148.200 26 148.200 26 148.200 26 148.200 260 1.505.400 34 Puskesmas 09010103 KEL. PETOJO UTARA 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 171.000 30 171.000 30 171.000 30 171.000 30 171.000 30 171.000 29 165.300 299 1.731.300 35 Puskesmas 09010200 KEC. SAWAH BESAR 226 1.288.200 226 1.288.200 226 1.288.200 226 1.288.200 226 1.288.200 226 1.288.200 226 1.288.200 224 1.276.800 224 1.276.800 224 1.276.800 2.254 12.847.800 36 Puskesmas 09010202 KEL. PASAR BARU 15 85.500 15 85.500 15 85.500 15 85.500 15 85.500 15 85.500 15 85.500 15 85.500 15 85.500 15 85.500 150 855.000 37 Puskesmas 09010300 KEC. KEMAYORAN 186 1.060.200 186 1.060.200 186 1.060.200 186 1.060.200 185 1.054.500 185 1.054.500 185 1.054.500 185 1.054.500 185 1.054.500 185 1.054.500 1.854 10.567.800 38 Puskesmas 09010301 KEL. CEMPAKA BARU 36 205.200 36 205.200 36 205.200 36 205.200 36 205.200 36 205.200 36 205.200 36 205.200 35 199.500 35 199.500 358 2.040.600 39 Puskesmas 09010302 KEL. KEBON KOSONG I 39 222.300 39 222.300 39 222.300 39 222.300 39 222.300 39 222.300 39 222.300 39 222.300 39 222.300 38 216.600 389 2.217.300 40 Puskesmas 09010303 KEL. KEBON KOSONG II 16 91.200 16 91.200 15 85.500 15 85.500 15 85.500 15 85.500 15 85.500 15 85.500 15 85.500 15 85.500 152 866.400 41 Puskesmas 09010304 KEL. SERDANG 48 273.600 48 273.600 48 273.600 48 273.600 48 273.600 48 273.600 48 273.600 48 273.600 48 273.600 48 273.600 480 2.736.000 42 Puskesmas 09010305 KEL. SUMUR BATU 40 228.000 39 222.300 38 216.600 38 216.600 38 216.600 38 216.600 38 216.600 38 216.600 38 216.600 38 216.600 383 2.183.100 43 Puskesmas 09010306 KEL. UTAN PANJANG 65 370.500 65 370.500 65 370.500 65 370.500 65 370.500 65 370.500 65 370.500 65 370.500 65 370.500 65 370.500 650 3.705.000 44 Puskesmas 09010400 KEC. SENEN 62 334.800 62 334.800 62 334.800 62 353.400 61 347.700 61 347.700 61 347.700 61 347.700 61 347.700 61 347.700 614 3.444.000 45 Puskesmas 09010401 KEL. KENARI 20 108.000 20 108.000 20 108.000 20 114.000 20 114.000 20 114.000 20 114.000 20 114.000 20 114.000 20 114.000 200 1.122.000 46 Puskesmas 09010402 KEL. KRAMAT 112 604.800 112 604.800 112 604.800 112 638.400 113 644.100 113 644.100 113 644.100 112 638.400 112 638.400 111 632.700 1.122 6.294.600 47 Puskesmas 09010500 KEC. CEMPAKA PUTIH 198 1.128.600 198 1.128.600 198 1.128.600 198 1.128.600 198 1.128.600 198 1.128.600 198 1.128.600 198 1.128.600 198 1.128.600 198 1.128.600 1.980 11.286.000 48 Puskesmas 09010501 KEL. RAWA SARI 64 364.800 64 364.800 64 364.800 64 364.800 64 364.800 64 364.800 64 364.800 64 364.800 64 364.800 64 364.800 640 3.648.000 49 Puskesmas 09010503 KEL. CEMPAKA PUTIH BRTII 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 220 1.254.000 50 Puskesmas 09010600 KEC. MENTENG 136 775.200 136 775.200 136 775.200 136 775.200 136 775.200 136 775.200 135 769.500 135 769.500 135 769.500 135 769.500 1.356 7.729.200 51 Puskesmas 09010601 KEL. GONDANGDIA 4 22.800 4 22.800 4 22.800 4 22.800 4 22.800 4 22.800 4 22.800 4 22.800 3 17.100 3 17.100 38 216.600 52 Puskesmas 09010602 KEL. PEGANGSAAN 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 220 1.254.000 53 Puskesmas 09010700 KEC. TANAH ABANG 294 1.675.800 292 1.664.400 291 1.658.700 290 1.653.000 289 1.647.300 289 1.647.300 287 1.635.900 285 1.624.500 284 1.618.800 283 1.613.100 2.884 16.438.800 54 Puskesmas 09010702 KEL. GELORA 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 68.400 120 684.000 55 Puskesmas 09010703 KEL. KAMPUNG BALI 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 68.400 120 684.000 56 Puskesmas 09010704 KEL. KARET TENGSIN 49 279.300 49 279.300 49 279.300 49 279.300 49 279.300 49 279.300 49 279.300 49 279.300 49 279.300 48 273.600 489 2.787.300 57 Puskesmas 09010705 KEL. PETAMBURAN 69 393.300 69 393.300 69 393.300 69 393.300 69 393.300 69 393.300 69 393.300 68 387.600 68 387.600 68 387.600 687 3.915.900 58 Puskesmas 09010800 KEC. JOHAR BARU 193 1.042.200 193 1.042.200 193 1.042.200 193 1.100.100 193 1.100.100 193 1.100.100 193 1.100.100 193 1.100.100 192 1.094.400 192 1.094.400 1.928 10.815.900 59 Puskesmas 09010801 KEL. GALUR 92 496.800 92 496.800 92 496.800 92 524.400 92 524.400 92 524.400 92 524.400 92 524.400 92 524.400 92 524.400 920 5.161.200 60 Puskesmas 09010803 KEL. JOHAR BARU II 41 221.400 41 221.400 41 221.400 41 233.700 41 233.700 41 233.700 41 233.700 41 233.700 41 233.700 41 233.700 410 2.300.100 61 Puskesmas 09010804 KEL. JOHAR BARU III 56 302.400 56 302.400 56 302.400 56 319.200 56 319.200 56 319.200 56 319.200 56 319.200 56 319.200 56 319.200 560 3.141.600 62 Puskesmas 09010805 KEL. KAMPUNG RAWA 130 702.000 130 702.000 130 702.000 130 741.000 130 741.000 130 741.000 130 741.000 130 741.000 130 741.000 130 741.000 1.300 7.293.000 63 Puskesmas 09010806 KEL. TANAH TINGGI 99 534.600 99 534.600 99 534.600 99 564.300 98 558.600 98 558.600 98 558.600 98 558.600 98 558.600 98 558.600 984 5.519.700 64 Puskesmas 09020100 KEC. TEBET 17 99.960 17 99.960 17 99.960 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 170 1.013.880 65 Puskesmas 09020101 KEL. MENTENG DALAM I 1 5.880 1 5.880 1 5.880 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 59.640 66 Puskesmas 09020104 KEL. MANGGARAI 4 23.520 4 23.520 4 23.520 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 40 238.560 67 Puskesmas 09020105 KEL. KEBON BARU 15 88.200 15 88.200 15 88.200 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 150 894.600 68 Puskesmas 09020106 KEL. BUKIT DURI 8 47.040 8 47.040 8 47.040 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 80 477.120 69 Puskesmas 09020107 KEL. MANGGARAI SELATAN 12 70.560 12 70.560 12 70.560 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 120 715.680 70 Puskesmas 09020108 KEL. TEBET BARAT 4 23.520 4 23.520 4 23.520 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 40 238.560 71 Puskesmas 09020200 KEC. SETIABUDI 5 27.000 5 27.000 5 27.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 46 267.000 72 Puskesmas 09020201 KEL. PASAR MANGGIS 19 102.600 19 102.600 19 102.600 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 190 1.105.800 73 Puskesmas 09020202 KEL. MENTENG ATAS 39 210.600 39 210.600 39 210.600 39 234.000 39 234.000 39 234.000 39 234.000 39 234.000 39 234.000 38 228.000 389 2.263.800 74 Puskesmas 09020203 KEL. KARET 3 16.200 3 16.200 3 16.200 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 30 174.600 75 Puskesmas 09020204 KEL. SETIABUDI 3 16.200 3 16.200 3 16.200 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 30 174.600 76 Puskesmas 09020300 KEC. MAMPANG PRAPATAN 32 182.400 32 182.400 32 182.400 32 182.400 32 182.400 32 182.400 31 176.700 31 176.700 31 176.700 31 186.000 316 1.810.500 77 Puskesmas 09020302 KEL. PELA MAMPANG II 37 210.900 37 210.900 37 210.900 37 210.900 37 210.900 37 210.900 37 210.900 37 210.900 37 210.900 37 222.000 370 2.120.100 78 Puskesmas 09020303 KEL. KUNINGAN BARAT 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 78.000 130 744.900 79 Puskesmas 09020304 KEL. TEGAL PARANG 16 91.200 16 91.200 16 91.200 16 91.200 16 91.200 16 91.200 16 91.200 16 91.200 16 91.200 16 96.000 160 916.800 80 Puskesmas 09020306 KEL. MAMPANG PRAPATAN 8 45.600 8 45.600 8 45.600 8 45.600 8 45.600 8 45.600 8 45.600 8 45.600 8 45.600 8 48.000 80 458.400 81 Puskesmas 09020400 KEC. PASAR MINGGU 6 32.400 6 32.400 6 32.400 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 34.200 60 336.600 82 Puskesmas 09020401 KEL. PEJATEN BARAT I 40 216.000 40 216.000 40 216.000 40 228.000 40 228.000 40 228.000 40 228.000 40 228.000 40 228.000 40 228.000 400 2.244.000 83 Puskesmas 09020402 KEL. PEJATEN BARAT II 3 16.200 3 16.200 3 16.200 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 30 168.300 84 Puskesmas 09020403 KEL. PEJATEN BARAT III 1 5.400 1 5.400 1 5.400 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 5.700 10 56.100
Nama Faskes Januari
Lampiran 3.2.1
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Jumlah
Rincian Pembayaran Dana Kapitasi atas Peserta PBI yang tidak ada NIK dan Nomor KK
No. Jenis Faskes Kode Faskes
Halaman 1 dari 4
Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Peserta Jml By KapitasiNama Faskes Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober JumlahNo. Jenis Faskes Kode Faskes
85 Puskesmas 09020404 KEL. CILANDAK TIMUR 28 151.200 28 151.200 28 151.200 28 159.600 28 159.600 28 159.600 28 159.600 28 159.600 28 159.600 28 159.600 280 1.570.800 86 Puskesmas 09020405 KEL. RAGUNAN 22 118.800 22 118.800 22 118.800 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 22 125.400 220 1.234.200 87 Puskesmas 09020406 KEL. KEBAGUSAN 26 140.400 26 140.400 26 140.400 26 148.200 26 148.200 26 148.200 26 148.200 26 148.200 26 148.200 26 148.200 260 1.458.600 88 Puskesmas 09020407 KEL. PASAR MINGGU I 46 248.400 46 248.400 46 248.400 46 262.200 46 262.200 46 262.200 46 262.200 46 262.200 46 262.200 46 262.200 460 2.580.600 89 Puskesmas 09020408 KEL. PEJATEN TIMUR 5 27.000 5 27.000 5 27.000 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 50 280.500 90 Puskesmas 09020500 KEC. KEBAYORAN BARU 9 51.300 9 51.300 9 51.300 9 51.300 9 51.300 9 51.300 9 51.300 9 51.300 9 51.300 9 49.950 90 511.650 91 Puskesmas 09020501 KEL. GUNUNG 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 27.750 50 284.250 92 Puskesmas 09020504 KEL. CIPETE UTARA 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 72.150 130 739.050 93 Puskesmas 09020505 KEL. GANDARIA UTARA I/PLT 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 27.750 50 284.250 94 Puskesmas 09020510 KEL. PETOGOGAN 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 16.650 30 170.550 95 Puskesmas 09020600 KEC. KEBAYORAN LAMA 50 300.000 50 300.000 50 300.000 50 300.000 50 300.000 57 342.000 57 342.000 57 342.000 57 342.000 57 342.000 535 3.210.000 96 Puskesmas 09020601 KEL. KEBAYORAN LAMA UTARA 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 190 1.140.000 97 Puskesmas 09020602 KEL. GROGOL UTARA I 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 110 660.000 98 Puskesmas 09020604 KEL. CIPULIR I 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 140 840.000 99 Puskesmas 09020605 KEL. CIPULIR II 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 100 Puskesmas 09020606 KEL. GROGOL SELATAN 29 174.000 29 174.000 29 174.000 29 174.000 29 174.000 29 174.000 29 174.000 29 174.000 29 174.000 29 174.000 290 1.740.000 101 Puskesmas 09020607 KEL. PONDOK PINANG 54 324.000 54 324.000 54 324.000 54 324.000 54 324.000 54 324.000 54 324.000 54 324.000 54 324.000 54 324.000 540 3.240.000 102 Puskesmas 09020608 KEL. KEBAYORAN LAMA SELATAN 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 35 210.000 103 Puskesmas 09020700 KEC. CILANDAK 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 57.000 10 57.000 10 57.000 10 57.000 10 57.000 10 57.000 10 60.000 100 582.000 104 Puskesmas 09020701 KEL. PONDOK LABU I 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 39.900 7 39.900 7 39.900 7 39.900 7 39.900 7 39.900 7 42.000 70 407.400 105 Puskesmas 09020702 KEL. GANDARIA SELATAN 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 62.700 11 62.700 11 62.700 11 62.700 11 62.700 11 62.700 11 66.000 110 640.200 106 Puskesmas 09020703 KEL. LEBAK BULUS 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 11.400 2 11.400 2 11.400 2 11.400 2 11.400 2 11.400 2 12.000 20 116.400 107 Puskesmas 09020704 KEL. CIPETE SELATAN 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 18.000 30 174.600 108 Puskesmas 09020705 KEL. CILANDAK BARAT 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 108.300 19 108.300 19 108.300 19 108.300 19 108.300 19 108.300 19 114.000 190 1.105.800 109 Puskesmas 09020800 KEC. JAGAKARSA 35 189.000 35 189.000 35 189.000 35 199.500 35 199.500 35 199.500 35 199.500 35 199.500 34 193.800 34 193.800 348 1.952.100 110 Puskesmas 09020801 KEL. JAGAKARSA I 9 48.600 9 48.600 9 48.600 9 51.300 9 51.300 9 51.300 9 51.300 9 51.300 9 51.300 9 51.300 90 504.900 111 Puskesmas 09020802 KEL. JAGAKARSA II 1 5.400 1 5.400 1 5.400 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 5.700 10 56.100 112 Puskesmas 09020803 KEL. CIGANJUR 2 10.800 2 10.800 2 10.800 2 11.400 2 11.400 2 11.400 2 11.400 2 11.400 2 11.400 2 11.400 20 112.200 113 Puskesmas 09020804 KEL. LENTENG AGUNG I 4 21.600 4 21.600 4 21.600 4 22.800 4 22.800 4 22.800 4 22.800 4 22.800 4 22.800 4 22.800 40 224.400 114 Puskesmas 09020805 KEL. LENTENG AGUNG II 16 86.400 16 86.400 16 86.400 16 91.200 16 91.200 16 91.200 16 91.200 16 91.200 16 91.200 16 91.200 160 897.600 115 Puskesmas 09020900 KEC. PANCORAN 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 79.800 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 74.100 13 74.100 134 776.400 116 Puskesmas 09020901 KEL. KALIBATA I 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 45.600 8 45.600 8 45.600 8 45.600 8 45.600 8 45.600 8 45.600 80 463.200 117 Puskesmas 09020903 KEL. CIKOKO 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 5.700 10 57.900 118 Puskesmas 09020904 KEL. PENGADEGAN 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 17.100 30 173.700 119 Puskesmas 09020905 KEL. RAWAJATI I 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 11.400 2 11.400 2 11.400 2 11.400 2 11.400 2 11.400 2 11.400 20 115.800 120 Puskesmas 09020906 KEL. RAWAJATI II 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 34.200 60 347.400 121 Puskesmas 09020907 KEL. DUREN TIGA 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 22.800 4 22.800 4 22.800 4 22.800 4 22.800 4 22.800 4 22.800 40 231.600 122 Puskesmas 09021000 KEC. PASANGGRAHAN 26 148.200 26 148.200 26 148.200 26 148.200 26 148.200 26 148.200 26 148.200 26 148.200 26 148.200 26 148.200 260 1.482.000 123 Puskesmas 09021002 KEL. PETUKANGAN UTARA 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 28.500 50 285.000 124 Puskesmas 09021003 KEL. PETUKANGAN SELATAN 20 114.000 20 114.000 20 114.000 20 114.000 20 114.000 20 114.000 20 114.000 20 114.000 20 114.000 20 114.000 200 1.140.000 125 Puskesmas 09021004 KEL. ULUJAMI 17 96.900 17 96.900 17 96.900 17 96.900 17 96.900 17 96.900 17 96.900 17 96.900 17 96.900 17 96.900 170 969.000 126 Puskesmas 09021006 KEL. PESANGGRAHAN 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 34.200 60 342.000 127 Puskesmas 09030100 KEC. MATRAMAN 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 29 174.000 29 174.000 298 1.788.000 128 Puskesmas 09030101 KEL. KAYU MANIS 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 170 1.020.000 129 Puskesmas 09030102 KEL. UTAN KAYU UTARA 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 240 1.440.000 130 Puskesmas 09030103 KEL. UTAN KAYU SELATAN I 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 150 900.000 131 Puskesmas 09030104 KEL. UTAN KAYU SELATAN II 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 130 780.000 132 Puskesmas 09030105 KEL. PISANGAN BARU 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 230 1.380.000 133 Puskesmas 09030106 KEL. PALMARIAM 33 198.000 33 198.000 33 198.000 33 198.000 33 198.000 33 198.000 33 198.000 33 198.000 33 198.000 33 198.000 330 1.980.000 134 Puskesmas 09030200 KEC. PULO GADUNG 18 108.000 18 108.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 172 1.032.000 135 Puskesmas 09030201 KEL. KAYU PUTIH 67 402.000 67 402.000 66 396.000 66 396.000 66 396.000 66 396.000 66 396.000 66 396.000 66 396.000 66 396.000 662 3.972.000 136 Puskesmas 09030202 KEL. JATI I 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 110 660.000 137 Puskesmas 09030203 KEL. JATI II 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 7 42.000 6 36.000 6 36.000 61 366.000 138 Puskesmas 09030204 KEL. RAWAMANGUN 22 132.000 22 132.000 22 132.000 22 132.000 22 132.000 22 132.000 22 132.000 22 132.000 22 132.000 22 132.000 220 1.320.000 139 Puskesmas 09030205 KEL. PISANGAN TIMUR I 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 20 120.000 140 Puskesmas 09030206 KEL. PISANGAN TIMUR II 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 30 180.000 141 Puskesmas 09030207 KEL. CIPINANG 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 200 1.200.000 142 Puskesmas 09030208 KEL. JATINEGARA KAUM 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 170 1.020.000 143 Puskesmas 09030300 KEC. JATINEGARA 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 40 240.000 144 Puskesmas 09030301 KEL. KAMPUNG MELAYU 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 253 1.518.000 145 Puskesmas 09030302 KEL. BALI MASTER 6 36.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 51 306.000 146 Puskesmas 09030303 KEL. BIDARA CINA I 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 100 600.000 147 Puskesmas 09030304 KEL. BIDARA CINA II 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 20 120.000 148 Puskesmas 09030305 KEL. BIDARA CINA III 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 110 660.000 149 Puskesmas 09030306 KEL. CIPINANG CEMPEDAK 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 183 1.098.000 150 Puskesmas 09030307 KEL. RAWA BUNGA 34 204.000 34 204.000 34 204.000 34 204.000 34 204.000 34 204.000 34 204.000 34 204.000 34 204.000 34 204.000 340 2.040.000 151 Puskesmas 09030308 KEL. CIPINANG MUARA 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 190 1.140.000 152 Puskesmas 09030309 KEL. CIPINANG BESAR UTARA 73 438.000 73 438.000 73 438.000 73 438.000 73 438.000 73 438.000 73 438.000 73 438.000 73 438.000 73 438.000 730 4.380.000 153 Puskesmas 09030310 KEL. CIPINANG BESAR SELATAN I 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 230 1.380.000 154 Puskesmas 09030311 KEL. Cipinang Besar Selatan II 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 100 600.000 155 Puskesmas 09030400 KEC. DUREN SAWIT 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 230 1.380.000 156 Puskesmas 09030401 KEL. PONDOK BAMBU I 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 19 114.000 190 1.140.000 157 Puskesmas 09030402 KEL. PONDOK BAMBU II 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 100 600.000 158 Puskesmas 09030403 KEL. KLENDER I 28 168.000 28 168.000 28 168.000 28 168.000 28 168.000 28 168.000 28 168.000 28 168.000 28 168.000 28 168.000 280 1.680.000 159 Puskesmas 09030404 KEL. KLENDER II 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 130 780.000 160 Puskesmas 09030405 KEL. KLENDER III 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 80 480.000 161 Puskesmas 09030406 KEL. DUREN SAWIT 31 186.000 31 186.000 31 186.000 31 186.000 31 186.000 31 186.000 31 186.000 31 186.000 31 186.000 31 186.000 310 1.860.000 162 Puskesmas 09030407 KEL. MALAKA JAYA 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 40 240.000 163 Puskesmas 09030408 KEL. MALAKA SARI 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 100 600.000 164 Puskesmas 09030409 KEL. PONDOK KOPI I 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 140 840.000 165 Puskesmas 09030410 KEL. PONDOK KOPI II 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 100 600.000 166 Puskesmas 09030411 KEL. PONDOK KELAPA 40 240.000 40 240.000 40 240.000 40 240.000 40 240.000 40 240.000 40 240.000 40 240.000 40 240.000 40 240.000 400 2.400.000 167 Puskesmas 09030500 KEC. KRAMAT JATI 14 75.600 14 75.600 13 70.200 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 132 767.400 168 Puskesmas 09030501 KEL. CAWANG 8 43.200 8 43.200 8 43.200 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 80 465.600 169 Puskesmas 09030502 KEL. CILILITAN 15 81.000 15 81.000 15 81.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 150 873.000 170 Puskesmas 09030503 KEL. KRAMAT JATI I 14 75.600 14 75.600 14 75.600 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 140 814.800 171 Puskesmas 09030505 KEL. BATU AMPAR 5 27.000 5 27.000 5 27.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 50 291.000 172 Puskesmas 09030506 KEL. BALE KAMBANG 7 37.800 7 37.800 7 37.800 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 6 36.000 6 36.000 68 395.400
Halaman 2 dari 4
Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Peserta Jml By KapitasiNama Faskes Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober JumlahNo. Jenis Faskes Kode Faskes
173 Puskesmas 09030507 KEL. KAMPUNG TENGAH 4 21.600 4 21.600 4 21.600 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 40 232.800 174 Puskesmas 09030508 KEL. DUKUH 7 37.800 7 37.800 7 37.800 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 70 407.400 175 Puskesmas 09030600 KEC. MAKASAR 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 240 1.440.000 176 Puskesmas 09030601 KEL. CIPINANG MELAYU 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 23 138.000 230 1.380.000 177 Puskesmas 09030602 KEL. HALIM P.K. I 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 178 Puskesmas 09030603 KEL. KEBON PALA 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 80 480.000 179 Puskesmas 09030604 KEL. HALIM P.K. II 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 40 240.000 180 Puskesmas 09030605 KEL. MAKASAR 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 140 840.000 181 Puskesmas 09030606 KEL. PINANG RANTI 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 50 300.000 182 Puskesmas 09030700 KEC. PASAR REBO 13 78.000 13 78.000 13 78.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 123 738.000 183 Puskesmas 09030701 KEL. KAMPUNG BARU 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 100 600.000 184 Puskesmas 09030702 KEL. PEKAYON 22 132.000 22 132.000 22 132.000 22 132.000 22 132.000 22 132.000 22 132.000 21 126.000 21 126.000 21 126.000 217 1.302.000 185 Puskesmas 09030703 KEL. GEDONG 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 60 360.000 186 Puskesmas 09030704 KEL. CIJANTUNG 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 100 600.000 187 Puskesmas 09030705 KEL. KALISARI 21 126.000 21 126.000 21 126.000 21 126.000 21 126.000 21 126.000 21 126.000 21 126.000 21 126.000 21 126.000 210 1.260.000 188 Puskesmas 09030800 KEC. CIRACAS 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 25 150.000 25 150.000 258 1.548.000 189 Puskesmas 09030801 KEL. RAMBUTAN 62 372.000 62 372.000 62 372.000 62 372.000 62 372.000 62 372.000 62 372.000 62 372.000 62 372.000 62 372.000 620 3.720.000 190 Puskesmas 09030802 KEL. CIRACAS 35 210.000 35 210.000 35 210.000 35 210.000 34 204.000 34 204.000 34 204.000 34 204.000 34 204.000 34 204.000 344 2.064.000 191 Puskesmas 09030803 KEL. CIBUBUR 32 192.000 32 192.000 32 192.000 32 192.000 32 192.000 32 192.000 32 192.000 32 192.000 32 192.000 32 192.000 320 1.920.000 192 Puskesmas 09030805 KEL. KELAPA DUA WETAN 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 140 840.000 193 Puskesmas 09030900 KEC. CIPAYUNG 29 174.000 29 174.000 29 174.000 29 174.000 29 174.000 29 174.000 29 174.000 29 174.000 28 168.000 28 168.000 288 1.728.000 194 Puskesmas 09030901 KEL. LUBANG BUAYA 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 240 1.440.000 195 Puskesmas 09030902 KEL. BAMBU APUS I 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 300 1.800.000 196 Puskesmas 09030903 KEL.BAMBU APUS II 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 90 540.000 197 Puskesmas 09030904 KEL. CIPAYUNG 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 60 360.000 198 Puskesmas 09030905 KEL. MUNJUL 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 120 720.000 199 Puskesmas 09030906 KEL. CEGER 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 200 Puskesmas 09030907 KEL. SETU 4 24.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 31 186.000 201 Puskesmas 09030908 KEL. CILANGKAP 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 10 60.000 10 60.000 108 648.000 202 Puskesmas 09030909 KEL. PONDOK RANGON 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 20 120.000 203 Puskesmas 09031000 KEC. CAKUNG 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 110 660.000 204 Puskesmas 09031001 KEL. RAWA TERATAI 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 100 600.000 205 Puskesmas 09031002 KEL. JATINEGARA 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 200 1.200.000 206 Puskesmas 09031003 KEL. PENGGILINGAN I 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 48 288.000 48 288.000 488 2.928.000 207 Puskesmas 09031004 KEL. PENGGILINGAN II 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 110 660.000 208 Puskesmas 09031005 KEL. CAKUNG TIMUR 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 170 1.020.000 209 Puskesmas 09031006 KEL. CAKUNG BARAT 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 80 480.000 210 Puskesmas 09031007 KEL. UJUNG MENTENG 13 78.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 121 726.000 211 Puskesmas 09031008 KEL. PULO GEBANG 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 30 180.000 300 1.800.000 212 Puskesmas 09040100 KEC. CENGKARENG 38 228.000 38 228.000 38 228.000 38 228.000 38 228.000 38 228.000 37 222.000 37 222.000 37 222.000 37 222.000 376 2.256.000 213 Puskesmas 09040101 KEL. CENGKARENG BARAT I 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 490 2.940.000 214 Puskesmas 09040102 KEL. CENGKARENG BARAT II 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 150 900.000 215 Puskesmas 09040103 KEL. CENGKARENG TIMUR 31 186.000 31 186.000 31 186.000 31 186.000 31 186.000 31 186.000 31 186.000 31 186.000 31 186.000 31 186.000 310 1.860.000 216 Puskesmas 09040104 KEL. KAPUK I 27 162.000 27 162.000 27 162.000 27 162.000 27 162.000 27 162.000 27 162.000 27 162.000 27 162.000 27 162.000 270 1.620.000 217 Puskesmas 09040105 KEL. KAPUK II 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 180 1.080.000 218 Puskesmas 09040106 KEL. KEDAUNG KALI ANGKE 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 70 420.000 219 Puskesmas 09040107 KEL. DURI KOSAMBI I 56 336.000 56 336.000 56 336.000 56 336.000 56 336.000 56 336.000 56 336.000 56 336.000 56 336.000 56 336.000 560 3.360.000 220 Puskesmas 09040108 KEL. DURI KOSAMBI II 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 18 108.000 180 1.080.000 221 Puskesmas 09040109 KEL. RAWA BUAYA I 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 150 900.000 222 Puskesmas 09040200 KEC. PAL MERAH 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 30 180.000 223 Puskesmas 09040201 KEL. PAL MERAH I 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 250 1.500.000 224 Puskesmas 09040202 KEL. PAL MERAH II 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 20 120.000 225 Puskesmas 09040203 KEL. JATI PULO I 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 226 Puskesmas 09040204 KEL. JATI PULO II 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 80 480.000 227 Puskesmas 09040205 KEL. KOTA BAMBU SELATAN 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 30 180.000 228 Puskesmas 09040206 KEL. KOTA BAMBU UTARA 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 50 300.000 229 Puskesmas 09040207 KEL. SLIPI I 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 230 Puskesmas 09040208 KEL. SLIPI II 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 231 Puskesmas 09040209 KEL. KEMANGGISAN 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 60 360.000 232 Puskesmas 09040300 KEC. TAMAN SARI 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 120 720.000 233 Puskesmas 09040302 KEL. KEAGUNGAN 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 80 480.000 234 Puskesmas 09040303 KEL. KRUKUT 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 60 360.000 235 Puskesmas 09040305 KEL. MAPHAR 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 236 Puskesmas 09040306 KEL. TAMAN SARI 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 237 Puskesmas 09040400 KEC. TAMBORA 52 296.400 52 296.400 52 296.400 52 312.000 52 312.000 52 312.000 52 312.000 52 312.000 52 312.000 52 312.000 520 3.073.200 238 Puskesmas 09040401 KEL. PEKOJAN I 15 85.500 15 85.500 15 85.500 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 150 886.500 239 Puskesmas 09040402 KEL. PEKOJAN II 2 11.400 2 11.400 2 11.400 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 20 118.200 240 Puskesmas 09040403 KEL. ROA MALAKA 6 34.200 6 34.200 6 34.200 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 60 354.600 241 Puskesmas 09040404 KEL. TAMBORA 9 51.300 9 51.300 9 51.300 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 90 531.900 242 Puskesmas 09040405 KEL. JEMBATAN BESI 12 68.400 12 68.400 12 68.400 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 120 709.200 243 Puskesmas 09040406 KEL. ANGKE 10 57.000 10 57.000 10 57.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 100 591.000 244 Puskesmas 09040407 KEL. DURI UTARA 14 79.800 14 79.800 14 79.800 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 140 827.400 245 Puskesmas 09040408 KEL. KALI ANYAR 5 28.500 5 28.500 5 28.500 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 50 295.500 246 Puskesmas 09040500 KEC. KEBON JERUK 27 162.000 27 162.000 27 162.000 27 162.000 27 162.000 27 162.000 27 162.000 27 162.000 27 162.000 27 162.000 270 1.620.000 247 Puskesmas 09040501 KEL. KEDOYA SELATAN 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 150 900.000 248 Puskesmas 09040502 KEL. KEDOYA UTARA 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 130 780.000 249 Puskesmas 09040503 KEL. DURI KEPA 41 246.000 41 246.000 41 246.000 41 246.000 41 246.000 41 246.000 41 246.000 41 246.000 41 246.000 41 246.000 410 2.460.000 250 Puskesmas 09040504 KEL. KEBON JERUK 37 222.000 37 222.000 37 222.000 37 222.000 37 222.000 37 222.000 37 222.000 37 222.000 37 222.000 37 222.000 370 2.220.000 251 Puskesmas 09040505 KEL. SUKABUMI SELATAN 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 170 1.020.000 252 Puskesmas 09040506 KEL. SUKABUMI UTARA 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 25 150.000 25 150.000 25 150.000 257 1.542.000 253 Puskesmas 09040507 KEL. KELAPA DUA 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 90 540.000 254 Puskesmas 09040602 KEL. GROGOL II 10 57.000 10 57.000 10 57.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 57.000 10 57.000 10 57.000 10 60.000 100 582.000 255 Puskesmas 09040603 KEL. GROGOL III 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 6.000 10 58.200 256 Puskesmas 09040606 KEL. JELAMBAR BARU 29 165.300 29 165.300 29 165.300 29 174.000 29 174.000 29 174.000 29 165.300 29 165.300 29 165.300 29 174.000 290 1.687.800 257 Puskesmas 09040607 KEL. TANJUNG DUREN SLTN 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 5.700 1 5.700 1 5.700 1 6.000 10 58.200 258 Puskesmas 09040608 KEL. TANJUNG DUREN UTARA 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 18.000 30 174.600 259 Puskesmas 09040609 KEL. TOMANG 8 45.600 8 45.600 8 45.600 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 45.600 8 45.600 8 45.600 8 48.000 80 465.600 260 Puskesmas 09040800 KEC. KEMBANGAN 27 162.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 26 156.000 261 1.566.000
Halaman 3 dari 4
Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Pst By Kapitasi Jml Peserta Jml By KapitasiNama Faskes Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober JumlahNo. Jenis Faskes Kode Faskes
261 Puskesmas 09040801 KEL. KEMBANGAN UTARA 40 240.000 40 240.000 39 234.000 39 234.000 39 234.000 39 234.000 39 234.000 39 234.000 39 234.000 39 234.000 392 2.352.000 262 Puskesmas 09040803 KEL. MERUYA UTARA 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 40 240.000 263 Puskesmas 09040804 KEL. MERUYA SELATAN I 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 111 666.000 264 Puskesmas 09040806 KEL. JOGLO I 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 120 720.000 265 Puskesmas 09040807 KEL. JOGLO II 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 40 240.000 266 Puskesmas 09040808 KEL. SRENGSENG 35 210.000 35 210.000 35 210.000 35 210.000 35 210.000 35 210.000 35 210.000 35 210.000 35 210.000 35 210.000 350 2.100.000 267 Puskesmas 09050102 KEL. PULAU PANGGANG 3 17.100 3 17.100 3 17.100 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 30 177.300 268 Puskesmas 09050200 KEC. PENJARINGAN 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 60 360.000 269 Puskesmas 09050201 KEL. KAMAL MUARA 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 270 Puskesmas 09050202 KEL. KAPUK MUARA 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 3 18.000 30 180.000 271 Puskesmas 09050203 KEL. PEJAGALAN 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 272 Puskesmas 09050204 KEL. PENJARINGAN I 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 120 720.000 273 Puskesmas 09050205 KEL. PENJARINGAN II 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 20 120.000 274 Puskesmas 09050206 KEL. PLUIT 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 70 420.000 275 Puskesmas 09050300 KEC. PADEMANGAN 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 5 30.000 59 354.000 276 Puskesmas 09050301 KEL. ANCOL 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 277 Puskesmas 09050302 KEL. PADEMANGAN BARAT I 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 40 240.000 278 Puskesmas 09050303 KEL. PADEMANGAN BARAT II 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 70 420.000 279 Puskesmas 09050400 KEC. TANJUNG PRIOK 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 70 420.000 280 Puskesmas 09050401 KEL. SUNTER JAYA I 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 17 102.000 170 1.020.000 281 Puskesmas 09050402 KEL. SUNTER JAYA II 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 282 Puskesmas 09050404 KEL. SUNGAI BAMBU 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 70 420.000 283 Puskesmas 09050405 KEL. KEBON BAWANG I 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 60 360.000 284 Puskesmas 09050406 KEL. KEBON BAWANG II 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 50 300.000 285 Puskesmas 09050407 KEL. KEBON BAWANG III 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 9 54.000 90 540.000 286 Puskesmas 09050408 KEL. TANJUNG PRIOK 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 125 750.000 287 Puskesmas 09050409 KEL. SUNTER AGUNG I 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 130 780.000 288 Puskesmas 09050410 KEL. SUNTER AGUNG II 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 50 300.000 289 Puskesmas 09050411 KEL. SUNTER AGUNG III 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 20 120.000 290 Puskesmas 09050412 KEL. WARAKAS 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 13 78.000 130 780.000 291 Puskesmas 09050413 KEL. PAPANGGO II 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 70 420.000 292 Puskesmas 09050500 KEC. KOJA 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 10 60.000 100 600.000 293 Puskesmas 09050501 KEL. KOJA 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 24 144.000 240 1.440.000 294 Puskesmas 09050502 KEL. LAGOA 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 5 30.000 50 300.000 295 Puskesmas 09050505 KEL. TUGU SELATAN 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 20 120.000 200 1.200.000 296 Puskesmas 09050506 KEL. RAWA BADAK I 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 150 900.000 297 Puskesmas 09050507 KEL. RAWA BADAK II 44 264.000 44 264.000 43 258.000 43 258.000 43 258.000 43 258.000 43 258.000 43 258.000 43 258.000 43 258.000 432 2.592.000 298 Puskesmas 09050600 KEC. KELAPA GADING 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 7 42.000 70 420.000 299 Puskesmas 09050601 KEL. KLP GADING TIMUR I 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 300 Puskesmas 09050602 KEL. KLP GADING TIMUR II 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 1 6.000 10 60.000 301 Puskesmas 09050603 KEL. PEGANGSAAN DUA 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 4 24.000 40 240.000 302 Puskesmas 09050700 KEC. CILINCING 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 14 84.000 25 150.000 151 906.000 303 Puskesmas 09050701 KEL. KALI BARU 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 12 72.000 120 720.000 304 Puskesmas 09050702 KEL. CILINCING I 48 288.000 48 288.000 48 288.000 48 288.000 48 288.000 48 288.000 48 288.000 48 288.000 48 288.000 48 288.000 480 2.880.000 305 Puskesmas 09050703 KEL. CILINCING II 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 11 66.000 99 594.000 306 Puskesmas 09050704 KEL. SEMPER BARAT I 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 8 48.000 80 480.000 307 Puskesmas 09050705 KEL. SEMPER BARAT II 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 2 12.000 20 120.000 308 Puskesmas 09050706 KEL. SEMPER BARAT III 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 6 36.000 60 360.000 309 Puskesmas 09050707 KEL. MARUNDA 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 15 90.000 150 900.000 310 Puskesmas 09050709 KEL. ROROTAN 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 49 294.000 490 2.940.000 311 Klinik 0177B001 Klinik Ptl 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 1 10.000 10 100.000 312 Puskesmas 10040410 PURWASARI 1 10.000 1 10.000 313 Puskesmas 10121101 PEDES 2 20.000 2 20.000
Jumlah 6.790 39.317.880 6.780 39.246.780 6.770 39.188.880 6.768 39.602.700 6.762 39.567.900 6.761 39.561.900 6.755 39.503.400 6.746 39.452.100 6.733 39.375.900 6.726 39.400.350 67.591 394.217.790
Halaman 4 dari 4
Lampiran 3.3.1
No Item Pekerjaan Vol CCO(m/m²/m³)
Vol Cek Fisik(m/m²/m³)
Selisih(m/m²/m³)
Harga Satuan(Rp)
Kekurangan Volume(Rp)
1 2 3 4 5 (3 - 4) 6 7 (5 x 6)1 Bongkar dinding keramik KM/WC 3.772,00 3.490,71 281,29 5.000,00 1.406.444,442 Pasang dinding keramik KM/WC 3.772,00 3.490,71 281,29 391.500,00 110.124.600,003 Pasang dinding keramik bagian bawah ruang cuci-jemur 744,00 712,00 32,00 391.500,00 12.528.000,004 Pasang water proofing type bitutine KM dan r. cuci 3.250,20 3.112,91 137,29 171.946,00 23.607.230,545 Pasang beton screeding ad.1:2:3 KM dan r. cuci 137,81 129,20 8,61 879.830,00 7.578.415,706 Ketrik/bongkar atap dak beton 4.401,20 4.233,93 167,27 5.000,00 836.341,677 Pasang cor beton ready mix K-175 308,07 296,37 11,70 1.016.827,40 11.891.860,86
Jumlah 167.972.893,22
No Item Pekerjaan Vol CCO(m/m²/m³)
Vol Cek Fisik(m/m²/m³)
Selisih(m/m²/m³)
Harga Satuan(Rp)
Kekurangan Volume(Rp)
1 2 3 4 5 (3 - 4) 6 7 (5 x 6)1 Bongkar keramik lama lantai selasar dan tangga 1 s.d. 4 Blok Jatisari 1.207,03 1.171,39 35,64 5.000,00 178.212,002 Pasang keramik 40x40 lantai selasar dan tangga 1 s.d. 4 Blok Jatisari 1.181,11 1.171,39 9,72 251.650,00 2.446.641,963 Bongkar keramik lama lantai selasar lantai 5 Blok Jatisari 301,76 249,89 51,87 5.000,00 259.341,004 Pasang keramik 40x40 lantai selasar lantai 5 Blok Jatisari 259,02 249,89 9,13 251.650,00 2.298.671,765 Ketrik/bongkar atap dak 5.931,59 5.912,20 19,39 10.000,00 193.872,006 Pasang cor beton ready mix K-175 atap dak 296,58 295,61 0,97 1.016.827,40 985.671,817 Pasang water proofing type bitutine 6.279,38 6.249,25 30,13 292.250,00 8.804.089,708 Ketrik dinding keramik KM/WC 6.549,60 6.473,07 76,53 1.000,00 76.526,679 Pasang dinding keramik KM/WC uk. 30x60cm setara roman 6.883,20 6.473,07 410,13 391.500,00 160.564.590,00
10 Pasang teralis 2.617,81 2.542,72 75,09 580.000,00 43.551.040,0011 Cat permukaan baja manual (tralis R.Jemur) 2.617,81 2.542,72 75,09 44.660,00 3.353.430,08
Jumlah 222.712.086,98
Kekurangan Volume Pekerjaan Rusun Pinus Elok
Kekurangan Volume Pekerjaan Rusun Tipar Cakung
Halaman 1 dari 5
No Item Pekerjaan Vol CCO(m/m²/m³)
Vol Cek Fisik(m/m²/m³)
Selisih(m/m²/m³)
Harga Satuan(Rp)
Kekurangan Volume(Rp)
1 2 3 4 5 (3 - 4) 6 7 (5 x 6)1 Bongkar dinding keramik KM/WC 273,33 214,15 59,18 5.000,00 295.898,002 Pasang dinding keramik setara roman 273,33 214,15 59,18 391.500,00 23.168.813,403 Pasang plint keramik dinding KM/WC 153,10 149,23 3,87 27.470,00 106.400,474 Pasang water proofing type bitutine + teak coating 214,69 184,39 30,30 144.250,00 4.371.164,475 Bongkar atap dak 1.599,60 1.433,99 165,61 5.000,00 828.070,006 Pasang water profing type bitutine membran 1.599,60 1.529,32 70,28 292.250,00 20.538.745,507 Pasang cor beton readymix K.175 79,98 78,87 1,11 1.016.827,40 1.129.461,37
Jumlah 50.438.553,21
No Item Pekerjaan Vol CCO(m/m²/m³)
Vol Cek Fisik(m/m²/m³)
Selisih(m/m²/m³)
Harga Satuan(Rp)
Kekurangan Volume(Rp)
1 2 3 4 5 (3 - 4) 6 7 (5 x 6)1 Bongkar dinding keramik KM/WC 1.891,20 1.616,41 274,79 5.000,00 1.373.952,002 Pasang dinding keramik KM/WC 1.891,20 1.616,41 274,79 391.500,00 107.580.441,603 Pasang lis keramik border 998,40 976,00 22,40 27.470,00 615.328,004 Pasang water proofing type bitutine 705,60 657,92 47,68 144.250,00 6.878.301,605 Pasang beton screeding ad.1:2:3 46,89 43,47 3,42 879.830,00 3.007.244,86
119.455.268,06
Kekurangan Volume Pekerjaan Rusun Pondok Bambu
Kekurangan Volume Pekerjaan Rusun Flamboyan
Halaman 2 dari 5
No Item Pekerjaan Vol CCO(m/m²/m³)
Vol Cek Fisik(m/m²/m³)
Selisih(m/m²/m³)
Harga Satuan(Rp)
Kekurangan Volume(Rp)
1 2 3 4 5 (3 - 4) 6 7 (5 x 6)1 Bongkar lantai keramik kamar mandi 1.664,74 1.661,54 3,20 19.000,00 60.829,132 Bongkar screed lama kamar mandi 1.664,74 1.661,54 3,20 10.000,00 32.015,333 Pasang lantai keramik ruang jemur 2.625,41 2.601,46 23,95 245.830,00 5.886.628,794 Bongkar screed kamar mandi 2.925,16 2.601,46 323,70 10.000,00 3.236.959,335 Bongkar dinding keramik lama kamar mandi 5.534,90 5.322,72 212,18 5.000,00 1.060.913,336 Pasang dinding keramik kamar mandi 5.534,90 5.322,72 212,18 391.500,00 83.069.514,007 Pasang plint lantai ruang jemur 5.812,00 5.412,80 399,20 81.760,00 32.638.592,008 Pasang waterproofing bitutine kamar mandi 2.531,38 2.414,88 116,50 189.480,00 22.075.064,239 Pasang screed kamar mandi 180,30 137,85 42,45 879.830,00 37.347.557,60
10 Pasang screed ruang jemur 262,54 260,15 2,39 879.830,00 2.106.835,0511 Bongkar screed atap dak 2.112,00 1.912,08 199,92 10.000,00 1.999.160,8412 Bongkar screed atap dak 117,60 95,60 22,00 879.830,00 19.352.568,41
13 Pasang waterproofing tipe bitutine atap 2.112,00 2.026,25 85,75 292.250,00 25.059.608,68Jumlah 233.926.246,74
No Item Pekerjaan Vol CCO(m/m²/m³)
Vol Cek Fisik(m/m²/m³)
Selisih(m/m²/m³)
Harga Satuan(Rp)
Kekurangan Volume(Rp)
1 2 3 4 5 (3 - 4) 6 7 (5 x 6)1 Bongkar lantai keramik kamar mandi dan janitor 972,15 880,02 92,14 19.000,00 1.750.580,202 Pasang lantai keramik kamar mandi dan janitor 972,15 880,02 92,14 245.830,00 22.649.743,713 Bongkar lantai keramik 109,41 105,60 3,80 879.830,00 3.346.209,934 Bongkar screed lama dak Blok A dan B 2.184,41 2.084,79 99,62 10.000,00 996.171,005 Bongkar waterproofing lama dak Blok A dan B 2.184,41 2.084,79 99,62 5.000,00 498.085,506 Pasang screed dak Blok A dan B 152,91 145,94 6,97 1.016.827,40 7.090.537,797 Ketrik keramik lantai tangga 345,92 276,48 69,44 1.000,00 69.438,008 Pasang keramik lantai tangga 345,92 276,48 69,44 245.830,00 17.069.943,549 Pasang step nosing lantai tangga 672,80 505,70 167,10 52.048,91 8.697.372,86
Jumlah 62.168.082,53
Kekurangan Volume Pekerjaan Rusun Marunda
Kekurangan Volume Pekerjaan Pulo Gebang
Halaman 3 dari 5
No Item Pekerjaan Vol CCO(m/m²/m³)
Vol Cek Fisik(m/m²/m³)
Selisih(m/m²/m³)
Harga Satuan(Rp)
Kekurangan Volume(Rp)
1 2 3 4 5 (3 - 4) 6 7 (5 x 6)1 Pasang dinding keramik KM/WC 2.902,68 2.879,05 23,63 391.500,00 9.251.301,602 Kelebihan pembayaran pasang keramik lantai dasar Blok A 676,14 652,51 23,63 245.830,00 5.810.192,053 Kelebihan pembayaran pasang keramik lantai dasar Blok C 422,71 383,49 39,22 245.830,00 9.642.116,344 Kelebihan bayar pasang atap polikarbonat 631,68 490,69 140,99 168.260,00 23.723.246,62
Jumlah 48.426.856,61
No Item Pekerjaan Vol CCO(m/m²/m³)
Vol Cek Fisik(m/m²/m³)
Selisih(m/m²/m³)
Harga Satuan(Rp)
Kekurangan Volume(Rp)
1 2 3 4 5 (3 - 4) 6 7 (5 x 6)1 Bongkaran lantai keramik 4.555,40 2.610,82 1.944,58 19.000,00 36.946.977,572 Pasang keramik lantai KM/WC balkon dapur Blok 11 770,00 602,88 167,12 245.830,00 41.083.929,033 Pasang keramik lantai KM/WC balkon dapur Blok 12 770,00 602,88 167,12 245.830,00 41.083.929,034 Pasang keramik dinding KM dan dapur Blok 11 1.387,88 1.329,04 58,84 391.500,00 23.035.207,505 Pasang keramik dinding KM dan dapur Blok 12 1.387,88 1.329,04 58,84 391.500,00 23.035.207,506 Pasang keramik lantai dasar dan lantai selasar Blok 11 844,65 836,24 8,40 251.650,00 2.114.539,457 Pasang keramik lantai dasar dan lantai selasar Blok 12 590,70 568,82 21,87 251.650,00 5.504.441,117 Pasang water proofing type bitutine Blok 11 1.281,0000 869,04 411,96 144.250,00 59.425.230,008 Pasang water proofing type bitutine Blok 12 1.281,0000 869,04 411,96 144.250,00 59.425.230,00
Jumlah 291.654.691,20
Kekurangan Volume Pekerjaan Cipinang Besar Selatan
Kekurangan Volume Pekerjaan Muara Baru
Halaman 4 dari 5
No Item Pekerjaan Vol CCO(m/m²/m³)
Vol Cek Fisik(m/m²/m³)
Selisih(m/m²/m³)
Harga Satuan(Rp)
Kekurangan Volume(Rp)
1 2 3 4 5 (3 - 4) 6 7 (5 x 6)1 Bongkar keramik lantai kamar mandi 792,82 635,56 157,26 19.000,00 2.988.016,002 Pasang keramik lantai kamar mandi 792,82 635,56 157,26 245.830,00 38.660.209,123 Bongkar screed lama lantai kamar mandi 949,62 635,56 314,06 5.000,00 1.570.320,004 Pasang screed lantai kamar mandi 131,73 127,11 4,62 879.830,00 4.063.758,806 Pasang dinding keramik kamar mandi 2.262,40 2.196,18 66,22 391.500,00 25.926.696,007 Pasang waterproofing kamar mandi 1.331,76 973,42 358,34 144.250,00 51.689.968,008 Bongkar atap polikarbonat Blok A 224,28 220,20 4,08 7.000,00 28.542,509 Pasang atap polikarbonat Blok A 224,28 220,20 4,08 168.260,00 686.080,15
10 Bongkar atap polikarbonat Blok B 224,28 111,52 112,76 7.000,00 789.318,6011 Pasang atap polikarbonat Blok B 224,28 111,52 112,76 168.260,00 18.972.963,9512 Bongkar screed existing Blok A 632,07 621,78 10,29 10.000,00 102.915,0013 Pasang waterproofing atap Blok A 881,52 829,50 52,02 292.250,00 15.203.663,3014 Pasang waterproofing atap Blok B 757,59 572,58 185,01 292.250,00 54.069.757,00
Jumlah 214.752.208,42
Kekurangan Volume Pekerjaan Kapuk Muara
Halaman 5 dari 5
Lampiran 4.2.1
Perbandingan HPS dengan Harga Penawaran Peserta
(dalam rupiah)
Jenis Barang/Jasa HPS CV MKJ PT WSU CV ACK PT AKG PT KP PT CGS CV TB
Harga Satuan Harga Satuan % Harga Satuan % Harga Satuan % Harga Satuan % Harga Satuan % Harga Satuan % Harga Satuan % Gergaji Mesin 10.000.000,00 6.008.587,00 60,09 6.208.870,00 62,09 6.800.000,00 68,00 9.750.000,00 97,50 6.500.000,00 65,00 9.818.250,00 98,18 2.535.000,00 25,35Pipa cabang 2,5”x1,5”x1,5”
4.909.091,00 3.360.774,00 68,46 3.472.800,00 70,74 3.800.000,00 77,41 4.750.000,00 96,76 3.500.000,00 71,30 4.783.250,00 97,44 3.354.000,00 68,32
Pipa cabang 2,5”x2,5”x2,5”
3.325.000,00 2.310.000,00 69,47 2.387.000,00 71,79 2.300.000,00 69,17 3.275.000,00 98,50 2.500.000,00 75,19 3.297.925,00 99,19 3.885.000,00 116,84
Polyster Hose 2,5”x20m
3.340.909,00 2.700.000,00 80,82 2.790.000,00 83,51 2.800.000,00 83,81 3.300.000,00 98,78 3.000.000,00 89,80 3.323.100,00 99,47 3.505.800,00 104,94
Polyster Hose 1,5”x20m
2.545.455,00 1.800.000,00 70,71 1.860.000,00 73,07 2.200.000,00 86,43 2.500.000,00 98,21 2.000.000,00 78,57 2.517.500,00 98,90 2.796.200,00 109,85
selectabel nozzel 1,5”
3.850.000,00 5.400.000,00 140,26 5.580.000,00 144,94 6.200.000,00 161,04 3.750.000,00 97,40 6.000.000,00 155,84 3.776.250,00 98,08 4.933.800,00 128,15
selectabel nozzel 2,5”
4.250.000,00 6.900.000,00 162,35 7.130.000,00 167,76 7.500.000,00 176,47 4.200.000,00 98,82 8.000.000,00 188,24 4.229.400,00 99,52 3.949.000,00 92,92
Total Penawaran 32.220.455,00 28.479.361,00 88,39 29.428.670,00 91,34 31.600.000,00 98,07 31.525.000,00 97,84 31.500.000,00 97,76 31.745.675,00 98,53 24.958.800,00 77,46
Sumber: hasil analisis penawaran pada lelang dengan kode 33453127, http://lpse.jakarta.go.id
Lampiran 4.2.2
Rincian Kesamaan IP Address atas Akses Peserta Lelang Pada LPSE
IP Address Tanggal Penggunaan IP Peserta Lelang IP Address Tanggal Penggunaan IP Peserta Lelang
114.124.135.184 16 Oktober 2017 13:42 PT AKG 114.124.212.212 04 Oktober 2017 06:27 PT WSU
19 Oktober 2017 09:39 PT WSU
13 Oktober 2017 08:25 PT CGS
114.124.151.102 03 November 2017 PT WSU 114.124.213.163 14 Oktober 2017 14:05 PT WSU
06 November 2017 PT CGS
06 November 2017 PT CGS
114.124.165.26 03 November 2017 PT AKG 114.124.213.255 09 Oktober 2017 12:39 PT AKG
21 November 2017 PT CGS
07 April 2018 PT CGS
114.124.165.45 16 Oktober 2017 13:42 PT AKG 114.124.235.46 09 Oktober 2017 15:27 PT AKG
06 September 2017 PT WSU
23 Agustus 2017 20:19 PT WSU
114.124.165.73 27 Oktober 2017 10:43 PT CGS 114.124.25.48 29 Oktober 2014 13:12 PT WSU
11 November 2017 PT AKG
04 September 2016 PT CGS
114.124.166.228 23 Oktober 2017 20:29 PT CGS 120.188.37.128 23 Maret 2018 18:41 CV ACK
27 Oktober 2017 11:50 PT WSU
30 November 2017 PT AKG
114.124.167.57 01 Oktober 2017 20:42 PT WSU
30 November 2017 PT AKG
28 September 2017 PT WSU
13 November 2017 PT CGS
Sumber: hasil analisis log akase pada lelang dengan kode 33453127, http://lpse.jakarta.go.id
Lampiran 4.4.1
SKPD : Dinas Pendidikan di Provinsi DKI JakartaPekerjaan : Pembangunan Design and Build Rehab Total Gedung Sekolah Paket I Jakarta Pusat dan Jakarta Utara Rekanan : PT WKI dan Konstruksi-PT FJ-PT YK (Persero)-KSONilai :Nomor/Tanggal Kontrak : 506/-076.74 tanggal 27 Maret 2017 Jangka Waktu Pelaksanaan : 269 hari kalender (27 Maret 2017 s.d. 20 Desember 2017)Nomor/Tanggal Addendum I : 535/-076.74 tanggal, 18 April 2017
tentang Uang MukaNomor/Tanggal Addendum II : 713/-076.74 tanggal, 17 Oktober 2017
Nomor/Tanggal BAST Pekerjaan : 766/-076.74 tanggal 10 November 2017tentang Penetapan tahapan keluaran dan perubahan cara pembayaran.
Volume Satuan Harsat Jumlah Volume Satuan Harsat Jumlah1 2 3 4 5 6=(3x5) 7 8 9 10=(7x9) 11=(10-6)1 SDN Petamburan 07
-GWT - 1 set 101.251.273,35 101.251.273,35 101.251.273,35 -STP - 1 set 85.622.717,15 85.622.717,15 85.622.717,15 -Komunal 33,48 m2 5.473.058,06 183.237.983,85 - (183.237.983,85)
2 SDN Kenari-Tangga - 119,20 m2 4.044.135,68 482.060.973,06 482.060.973,06 -Ruang TU dan Keuangan - 59,60 m2 4.044.135,68 241.030.486,53 241.030.486,53 -Ruang Difable 29,80 m2 4.044.135,68 120.515.243,26 - (120.515.243,26) -Hall 59,60 m2 4.044.135,68 241.030.486,53 - (241.030.486,53)
3 SMP 93-Ruang Audio Visual tidak ada - 14,90 m2 4.138.437,94 61.662.725,31 61.662.725,31 Penggabungan Ruang TU dan Keuangan - 29,80 m2 4.138.437,94 123.325.450,61 123.325.450,61 Ruang UKS - 14,90 m2 4.138.437,94 61.662.725,31 61.662.725,31
4 SDN Pademangan Barat 10-GWT - 1 set 101.251.273,35 101.251.273,35 101.251.273,35 -STP - 1 set 85.622.717,15 85.622.717,15 85.622.717,15 -Komunal 22,32 m2 5.214.113,45 116.379.012,20 - (116.379.012,20)
661.162.725,84 1.343.490.341,82 682.327.615,98 682.327.616,00 JUMLAH (PEMBULATAN)
JUMLAH
Rp360.857.200.000,00
Penghitungan Selisih Pembangunan Rehab Total Gedung Sekolah Paket I Jakarta Pusat dan Jakarta Utara Dinas Pendidikan di Provinsi DKI Jakarta
tentang Perubahan Lokasi 24 menjadi 23 dan Total Nilai Kontrak Rp360.857.200.000 menjadi Rp353.938.044.997
No Nama Sekolah dan Uraian Pekerjaan Pekerjaan Tambah Pekerjaan Kurang Selisih
Lampiran 4.4.2
SKPD : Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI JakartaPekerjaan : Pembangunan Tanggul Pantai Fase A NCICD Aliran Barat di Provinsi DKI JakartaRekanan : PT WBP, TbkNilai : Rp21.642.329.500,00 Nomor/Tanggal Kontrak : 8752/-1.794.2 tanggal 6 Juli 2017 Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 Juli 2017 s.d. 2 Desember 2017Nomor/Tanggal Addendum I : 17752/-1.794.2 tanggal 30 November 2017
Nomor/Tanggal Addendum II : 18689/-1.794.2 tanggal 13 Desember 2017
Nomor/Tanggal BAST Pekerjaan : 18691/-1.794.2 tanggal 13 Desember 2017
Volume Harga Satuan Jumlah Harga Volume Harga Satuan Jumlah Harga1 3 4 5 6 = (4x5) 7 8 9=(7x8) 10=(6-9)
I
A.
1 Ls 1 36.900.000,00 36.900.000,00 1 36.900.000,00 36.900.000,00 0
B.
1 m 154,50 97.829.272,00 15.114.622.524,00 154,50 95.734.154,00 14.790.926.793,00 323.695.731,00
323.695.731,00 Jumlah
Pekerjaan Pemancangan Termasuk Capping Beam untuk tanggul Laut (NCICD) Lokasi Kamal (lewat darat)
Hasil Perhitungan Bersama
2Pembangunan Tanggul Pantai Fase A NCICD Aliran Barat Provinsi DKI JakartaPERJAAN PERSIAPANMobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat Untuk Tanggul Laut (NCICD) Lokasi Kamal (lewat darat)PEKERJAAN TANGGUL LAUT
Penghitungan Selisih Pembangunan Tanggul Pantai Fase A NCICD Aliran Barat Dinas Sumber Daya Air di Provinsi DKI Jakarta
Perubahan tentang Perpanjangan Waktu selesai 2 Desember 2017 menjadi 13 Desember 2017 dan perubahan nilaikontrak Rp21.642.329.500,00 menjadi Rp16.732.438.250,00
No URAIAN SATUAN Addendum II Selisih
Perubahan tentang Pekerjaan Tambah Kurang (Final Quantity ) senilai Rp16.666.674.860,00
Lampiran 4.4.3
SKPD : Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI JakartaPekerjaan : Pembangunan Tanggul Pantai Fase A NCICD Aliran Timur di Provinsi DKI JakartaRekanan : PT WBP, TbkNilai : Rp53.901.757.500,00Nomor/Tanggal Kontrak : 8728/-1.794.2 tanggal 6 Juli 2017 Jangka Waktu Pelaksanaan : 6 Juli 2017 s.d. 2 Desember 2017Nomor/Tanggal Addendum I : 16916/-1.794.2 tanggal 17 November 2017
Nomor/Tanggal BAST Pekerjaan : 17640/-1.794.2 tanggal 30 November 2017
Volume Harga Satuan Jumlah Harga Volume Harga Satuan Jumlah Harga1 3 4 5 6 = (4x5) 7 8 9=(7x8) 10=(6-9)
I
A.
1 Ls 1 149.400.000,00 149.400.000,00 1 149.400.000,00 149.400.000,00 0
B.
1 m 336,40 96.067.808,00 32.317.210.611,20 336,4 93.132.492,00 31.329.770.308,80 987.440.302,40
C.
1 titik 0 818.293.994,00 0 0 818.293.994,00 0 0987.440.302,40
Penghitungan Selisih Pembangunan Tanggul Pantai Fase A NCICD Aliran Timur Dinas Sumber Daya Air di Provinsi DKI Jakarta
Perubahan tentang nilai kontrak Rp53.901.757.500,00 menjadi Rp35.713.271.660,00
No URAIAN SATUAN Addendum II Selisih
Jumlah
Pekerjaan Pemancangan Termasuk Capping Beam untuk tanggul Laut (NCICD) Lokasi Kali Blencong (lewat sungai/laut)
Akses Nelayan Panjang 100 m Lebar 2,5 m Untuk Tanggul Laut (NCICD)
PEKERJAAN DERMAGA (Tempat Sandar Kapal Nelayan/STIP/Dok Kapal)
Hasil Perhitungan Bersama
2Pembangunan Tanggul Pantai Fase A NCICD Aliran Timur Provinsi DKI JakartaPERJAAN PERSIAPANMobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat Untuk Tanggul Laut (NCICD) Lokasi Kali Blencong (lewat sungai/laut)PEKERJAAN TANGGUL LAUT
Lampiran 4.4.4
Spesifikasi Volume Volume HargaTitik ( Ton ) ( Ton ) Satuan
Lokasi Back Up Realisasi ( Ton ) (Rp)1 2 3 4 5=(3-4) 61 Jl. Otista Raya (Arah Cawang) 2.598,88 2.561,58 37,30 1.195.000,00
2 Jl. Ahmad Yani (Arah Cawang) 4.297,87 4.222,43 75,44 1.195.000,00
3 Jl. Otista Raya (Arah Kampung Melayu) 2.702,26 2.663,86 38,40 1.195.000,00
4 Jl. Batu Mulia 1.898,42 1.868,63 29,79 1.195.000,00
5 Jl. Puri Lingkar Luar 2.331,03 2.287,09 43,94 1.195.000,00
6 Jl. Raya Kembangan 684,72 673,01 11,71 1.195.000,00
7 Jl. Pantai Indah Barat 1.380,10 1.358,18 21,92 1.195.000,00
8 Jl. Pedongkelan 1.286,57 1.260,64 25,93 1.195.000,00
9 Jl. Semanggi 0,00 0,00 0,00 1.195.000,00
10 Jl. Ahmad Yani (Arah Priuk) 4.926,47 4.852,09 74,38 1.195.000,00
11 Jl. Lapangan Banteng Utara 642,97 642,24 0,73 1.195.000,00
12 Jl. Katedral 478,55 474,59 3,96 1.195.000,00
23.227,84
-5,47
23.222,37 22.864,34 358,03 1.195.000,00 427.845.850,00
38.895.077,27
388.950.772,73
Spesifikasi Volume Volume Harga
Titik ( Ton ) ( Ton ) Satuan
Lokasi Back Up Realisasi ( Ton ) (Rp)
1 2 3 4 5=(3-4) 6
1 Jl. Otista Raya (Arah Cawang) 1.494,92 1.466,48 28,44 1.280.000,00
2 Jl. Ahmad Yani (Arah Cawang) 2.597,81 2.532,88 64,93 1.280.000,00
3 Jl. Otista Raya (Arah Kampung Melayu) 1.636,88 1.607,06 29,82 1.280.000,00
4 Jl. Batu Mulia 1.081,45 1.053,13 28,32 1.280.000,00
5 Jl. Puri Lingkar Luar 1.327,87 1.297,83 30,04 1.280.000,00
6 Jl. Raya Kembangan 403,47 392,67 10,80 1.280.000,00
7 Jl. Pantai Indah Barat 786,18 767,12 19,06 1.280.000,00
8 Jl. Pedongkelan 870,52 850,25 20,27 1.280.000,00
9 Jl. Semanggi 391,92 384,40 7,52 1.280.000,00
10 Jl. Ahmad Yani (Arah Priuk) 3.177,21 3.081,34 95,87 1.280.000,00
11 Jl. Lapangan Banteng Utara 366,27 355,68 10,59 1.280.000,00
12 Jl. Katedral 272,63 265,62 7,01 1.280.000,00
14.407,13
-0,25
14.406,88 14.054,46 352,42 1.280.000,00 451.097.600,00
41.008.872,73
410.088.727,27
799.039.500,00
Pengurangan PPN 10% (10/110*Jumlah Kelebihan Bayar I)
Jumlah Kelebihan Bayar I (tanpa PPN)
Pengurangan PPN 10% (10/110*Jumlah Kelebihan Bayar II)
Jumlah Kelebihan Bayar II (tanpa PPN)
Jumlah Kelebihan Bayar I (termasuk PPN)
Jumlah Kelebihan Bayar I (sebelum koreksi)
Laston : AC - WC
NoDeviasi
Jumlah Kelebihan Bayar II (sebelum koreksi)
Jumlah Kelebihan Bayar (I (tanpa PPN) + II (tanpa PPN))
Jumlah Kelebihan Bayar II (termasuk PPN)
Koreksi Back Up Volume
Koreksi Back Up Volume
Deviasi
PERHITUNGAN VOLUME HASIL CORE PT. Sfc DAN HASIL DENSITY LABORATORIUM UNIV. INDONESIA
KEGIATAN PEMBANGUNAN/PENINGKATAN JALAN-JALAN STRATEGIS DI PROVINSI DKI JAKARTA TA 2017PEKERJAAN HOTMIX JL. AHMAD YANI CS
Laston : AC - BC
No
Lampiran 4.4.5
Spesifikasi Volume Volume Harga
Titik ( Ton ) ( Ton ) Satuan
Lokasi Back Up Realisasi ( Ton ) (Rp)
1 2 3 4 5=(3-4) 6
1 JL. Melawai (arah Iskandarsyah) 674,06 669,36 4,70 1.195.000,00
2 JL. Melawai (arah Bulungan) 1.447,88 1.422,50 25,38 1.195.000,00
3 JL. Bulungan 1.117,41 1.105,42 11,99 1.195.000,00
4 JL. Lamandau 426,01 424,62 1,39 1.195.000,00
5 JL. Lapangan Banteng Barat 644,26 631,54 12,72 1.195.000,00
6 JL. Mayjen Sutoyo 1.677,27 1.644,09 33,18 1.195.000,00
7 JL. Perwira 821,15 803,54 17,61 1.195.000,00
8 JL. Vetaran I 594,46 586,66 7,80 1.195.000,00
9 JL. Jatinegara Timur 3.508,25 3.460,52 47,73 1.195.000,00
10 JL. Pramuka Sari 528,19 524,56 3,63 1.195.000,00
11.438,94
-0,59
11.438,35 11.272,81 165,54 1.195.000,00 197.820.300,00
17.983.663,64
179.836.636,36
Spesifikasi Volume Volume Harga
Titik ( Ton ) ( Ton ) Satuan
Lokasi Back Up Realisasi ( Ton ) (Rp)
1 2 3 4 5=(3-4) 6
1 JL. Melawai (arah Iskandarsyah) 384,00 376,35 7,65 1.280.000,00
2 JL. Melawai (arah Bulungan) 824,83 803,46 21,37 1.280.000,00
3 JL. Bulungan 636,57 620,25 16,32 1.280.000,00
4 JL. Lamandau 242,69 237,02 5,67 1.280.000,00
5 JL. Lapangan Banteng Barat 367,02 357,18 9,84 1.280.000,00
6 JL. Mayjen Sutoyo 955,52 920,31 35,21 1.280.000,00
7 JL. Perwira 467,79 451,22 16,57 1.280.000,00
8 JL. Vetaran I 338,65 332,98 5,67 1.280.000,00
9 JL. Jatinegara Timur 2.050,96 2.008,53 42,43 1.280.000,00
10 JL. Pramuka Sari 300,55 293,76 6,79 1.280.000,00
6.568,58
-7,42
6.561,16 6.401,06 160,10 1.280.000,00 204.928.000,00
18.629.818,18
186.298.181,82
366.134.818,18
366.134.819,00
Pengurangan PPN 10% (10/110*Jumlah Kelebihan Bayar II)
Jumlah Kelebihan Bayar II (tanpa PPN)
Koreksi Back Up Volume
Koreksi Back Up Volume
Jumlah Kelebihan Bayar (Pembulatan)
Pengurangan PPN 10% (10/110*Jumlah Kelebihan Bayar I)
Jumlah Kelebihan Bayar I (tanpa PPN)
Jumlah Kelebihan Bayar I (sebelum koreksi)
Laston : AC - WC
Deviasi
Jumlah Kelebihan Bayar II (sebelum koreksi)
Jumlah Kelebihan Bayar (I (tanpa PPN) + II (tanpa PPN))
Jumlah Kelebihan Bayar I (termasuk PPN)
No
Jumlah Kelebihan Bayar II (termasuk PPN)
NoDeviasi
PERHITUNGAN VOLUME HASIL CORE PT Sfc DAN HASIL DENSITY LABORATORIUM UNIV. INDONESIA
KEGIATAN PEMBANGUNAN/PENINGKATAN JALAN-JALAN STRATEGIS DI PROVINSI DKI JAKARTA TA 2017PEKERJAAN HOTMIX JL. MELAWAI CS
Laston : AC - BC
Lampiran 4.4.6
Spesifikasi Volume Volume Harga
Titik ( Ton ) ( Ton ) Satuan
Lokasi Back Up Realisasi ( Ton ) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5=(3-4) 6 7=(5x6)
1 Jl. Diponegoro 3.285,03 3.257,96 27,07 1.210.000,00 32.754.700,00
2 Jl. Kalibata 4.912,55 4.862,96 49,59 1.210.000,00 60.003.900,00
3 Jl. Raya Pasar Minggu 2.120,10 2.103,63 16,47 1.210.000,00 19.928.700,00
4 Jl. Duren Tiga 568,37 561,98 6,39 1.210.000,00 7.731.900,00
5 Jl. Kyai Caringin 93,95 93,95 0,00 1.210.000,00 -
10.980,00 10.880,48 99,52 120.419.200,00
10.947.200,00
109.472.000,00
Spesifikasi Volume Volume Harga
Titik ( Ton ) ( Ton ) Satuan
Lokasi Back Up Realisasi ( Ton ) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5=(3-4) 6 7=(5x6)
1 Jl. Diponegoro 1.703,82 1.679,32 24,50 1.275.000,00 31.237.500,00
2 Jl. Kalibata 3.172,22 3.113,07 59,15 1.275.000,00 75.416.250,00
3 Jl. Raya Pasar Minggu 1.032,82 1.015,86 16,96 1.275.000,00 21.624.000,00
4 Jl. Duren Tiga 322,55 316,43 6,12 1.275.000,00 7.803.000,00
5 Jl. Kyai Caringin 53,59 53,59 0,00 1.275.000,00 -
6.285,00 6.178,27 106,73 136.080.750,00
12.370.977,27
123.709.772,73
233.181.772,73
233.181.773,00
Jumlah Kelebihan Bayar I (termasuk PPN 10%)
Laston : AC - WC
NoDeviasi Deviasi
Jumlah Kelebihan Bayar II (termasuk PPN 10%)
PERHITUNGAN VOLUME HASIL CORE PT. SOFOCO DAN HASIL DENSITY LABORATORIUM UNIV. INDONESIA
KEGIATAN PEMBANGUNAN/PENINGKATAN JALAN-JALAN STRATEGIS DI PROVINSI DKI JAKARTA TA 2017PEKERJAAN HOTMIX JALAN DIPONEGORO CS
Laston : AC - BC
Jumlah Kelebihan Bayar (Pembulatan)
Pengurangan PPN 10% (10/110*Jumlah Kelebihan Bayar II)
NoDeviasi Nilai Deviasi
Jumlah Kelebihan Bayar (I (tanpa PPN) + II (tanpa PPN))
Pengurangan PPN 10% (10/110*Jumlah Kelebihan Bayar I)
Jumlah Kelebihan Bayar I (tanpa PPN)
Jumlah Kelebihan Bayar II (tanpa PPN)
Lampiran 4.4.7
Spesifikasi Volume Volume Harga
Titik ( Ton ) ( Ton ) Satuan
Lokasi Back Up Realisasi ( Ton ) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5=(3-4) 6 7=(5x6)
1 Jl. HOS Cokro 2.308,15 2.310,57 -2,42 1.210.000,00 (2.928.200,00)
2 Jl. Cik Ditiro 1.936,59 1.931,00 5,59 1.210.000,00 6.763.900,00
3 Jl. Imam Bonjol 1.993,96 1.979,39 14,57 1.210.000,00 17.629.700,00
4 Jl. Agus Salim 1.395,23 1.380,81 14,42 1.210.000,00 17.448.200,00
5 Jl. M. Yamin 416,68 412,26 4,42 1.210.000,00 5.348.200,00
6 Jl. Sunda 561,21 554,40 6,81 1.210.000,00 8.240.100,00
7 Jl. Purworejo 1.152,08 1.142,31 9,77 1.210.000,00 11.821.700,00
8 Jl. Dr. Sam Ratulangi 556,10 556,10 0,00 1.210.000,00 -
10.320,00 10.266,84 53,16 64.323.600,00
5.847.600,00
58.476.000,00
Spesifikasi Volume Volume Harga
Titik ( Ton ) ( Ton ) Satuan
Lokasi Back Up Realisasi ( Ton ) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5=(3-4) 6 7=(5x6)
1 Jl. HOS Cokro 1.438,11 1.415,98 22,13 1.275.000,00 28.215.750,00
2 Jl. Cik Ditiro 947,43 931,70 15,73 1.275.000,00 20.055.750,00
3 Jl. Imam Bonjol 1.270,41 1.250,48 19,93 1.275.000,00 25.410.750,00
4 Jl. Agus Salim 829,06 812,98 16,08 1.275.000,00 20.502.000,00
5 Jl. M. Yamin 218,41 214,47 3,94 1.275.000,00 5.023.500,00
6 Jl. Sunda 324,42 318,87 5,55 1.275.000,00 7.076.250,00
7 Jl. Purworejo 672,43 663,02 9,41 1.275.000,00 11.997.750,00
8 Jl. Dr. Sam Ratulangi 206,73 206,73 0,00 1.275.000,00 -
5.907,00 5.814,23 92,77 118.281.750,00
10.752.886,36
107.528.863,64
166.004.863,64
166.004.864,00
Jumlah Kelebihan Bayar I (termasuk PPN 10%)
Pengurangan PPN 10% (10/110*Jumlah Kelebihan Bayar I)
PERHITUNGAN VOLUME HASIL CORE PT. SOFOCO DAN HASIL DENSITY LABORATORIUM UNIV. INDONESIA
KEGIATAN PEMBANGUNAN/PENINGKATAN JALAN-JALAN STRATEGIS DI PROVINSI DKI JAKARTA TA 2017PEKERJAAN HOTMIX JALAN HOS COKROAMINOTO CS
Nilai Deviasi
Jumlah Kelebihan Bayar II (termasuk PPN 10%)
Jumlah Kelebihan Bayar I (tanpa PPN)
Jumlah Kelebihan Bayar (Pembulatan)
Laston : AC - BC
Nilai DeviasiNo
Deviasi
Laston : AC - WC
NoDeviasi
Pengurangan PPN 10% (10/110*Jumlah Kelebihan Bayar II)
Jumlah Kelebihan Bayar II (tanpa PPN)
Jumlah Kelebihan Bayar (I (tanpa PPN) + II (tanpa PPN))
Lampiran 4.4.8
Spesifikasi Volume Volume Harga
Titik ( Ton ) ( Ton ) Satuan
Lokasi Back Up Realisasi ( Ton ) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5=(3-4) 6 7=(5x6)
1 Jl. Puri Kencana 3.326,27 3.306,29 19,98 1.210.000,00 24.175.800,00
2 Jl. Barito 1.344,86 1.325,44 19,42 1.210.000,00 23.498.200,00
3 Jl. Pondok Kelapa 2.897,90 2.854,33 43,57 1.210.000,00 52.719.700,00
4 Jl. Yos Sudarso 2.200,93 2.177,69 23,24 1.210.000,00 28.120.400,00
9.769,96 9.663,75 106,21 128.514.100,00
11.683.100,00
116.831.000,00
Spesifikasi Volume Volume Harga
Titik ( Ton ) ( Ton ) Satuan
Lokasi Back Up Realisasi ( Ton ) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5=(3-4) 6 7=(5x6)
1 Jl. Puri Kencana 2.279,08 2.239,94 39,14 1.275.000,00 49.903.500,00
2 Jl. Barito 511,34 502,45 8,89 1.275.000,00 11.334.750,00
3 Jl. Pondok Kelapa 1.691,16 1.651,74 39,42 1.275.000,00 50.260.500,00
4 Jl. Yos Sudarso 1.101,45 1.083,12 18,33 1.275.000,00 23.370.750,00
5.583,03 5.477,25 105,78 134.869.500,00
12.260.863,64
122.608.636,36
239.439.636,36
239.439.637,00
Jumlah Kelebihan Bayar (I (tanpa PPN) + II (tanpa PPN))
Pengurangan PPN 10% (10/110*Jumlah Kelebihan Bayar I)
Jumlah Kelebihan Bayar I (tanpa PPN)
Jumlah Kelebihan Bayar II (termasuk PPN 10%)
Pengurangan PPN 10% (10/110*Jumlah Kelebihan Bayar II)
Jumlah Kelebihan Bayar II (tanpa PPN)
Laston : AC - WC
Deviasi
HASIL CORE PT. Sfc DAN HASIL DENSITY LABORATORIUM UNIV. INDONESIA
KEGIATAN PEMBANGUNAN/PENINGKATAN JALAN-JALAN STRATEGIS DI PROVINSI DKI JAKARTA TA 2017
PEKERJAAN HOTMIX JALAN PURI KENCANA CS
Jumlah Kelebihan Bayar I (termasuk PPN 10%)
Jumlah Kelebihan Bayar (Pembulatan)
PERHITUNGAN VOLUME
Laston : AC - BC
Nilai DeviasiNo
NoDeviasi Nilai Deviasi
Lampiran 4.4.9
Kontrak Terpasang Selisih
1 Gedung C Jendela alumunium + daun jendela dan accessories type J2 18 17 1 1.628.120,00 1.628.120,002 Gedung D Kusen alumunium + pintu shaft serta accessories type PS 13 12 1 1.425.000,00 1.425.000,003 Gedung E Kusen alumunium + pintu shaft serta accessories type PS 14 12 2 1.425.000,00 2.850.000,004 Gedung E Jendela alumunium + daun jendela dan accessories type J2 14 12 2 1.628.120,00 3.256.240,005 Masjid Saluran beton U30.50.120 (Dusaspun) Keliling Bangunan 88,67 87,26 1,41 394.940,00 556.865,406 Masjid Grill penutup saluran 88,55 79,91 8,64 725.400,00 6.267.456,007 Masjid Kusen al. + pintu km/wc serta accessories type P3 6 4 2 334.490,00 668.980,008 Masjid Kusen al. + pintu hadycap serta accessories type P4 2 1 1 1.600.000,00 1.600.000,009 Masjid Kusen al. + pintu Standard Sliding serta accessories type P1 2 0 2 1.505.343,80 3.010.687,6010 Halaman Jalan Area Dalam Rigid Beton L=5 M, K300 t=20 cm 394 391,6 2,4 1.020.000,00 2.448.000,0011 Masjid Railling tangga GIP dia. 2",1,5" + cat 30,84 0 30,84 100.750,00 3.107.130,00
26.818.479,00Jumlah
Perhitungan Kelebihan Pembayaran padaPembangunan Rumah Susun Pinus Elok
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
No Item Pekerjaan Harga Satuan (Rp)
Kelebihan Pembayaran (Rp)Lokasi
Volume
Lampiran 4.4.10
Kontrak Terpasang Selisih1 Pek. Hand Railling Selasar pipa GIP Ø 3 '' +
Fin.Cat 308,2 301,6 6,60 218.882,79 1.444.626,41
2 Pek. Waterproofing type AM 100 Cementittious (cairan+serbuk) 2 x coating 1.118,98 1.037,59 81,39 65.175,00 5.304.593,25
3 Pek. Saluran beton U-dith 30.50.120 (precast) 154,15 149,2 4,95 516.120,67 2.554.797,32
4 Pek. Tutup U-dith 30.60 (precast) 30,25 25,4 4,85 227.486,01 1.103.307,155 Pekerjaan jalan beton K.350 Tebal 20 cm 101,71 94,02 7,69 1.107.736,56 8.518.494,156 Penanaman rumput gajah mini 243,07 182,15 60,92 22.440,00 1.367.044,80
20.292.863,08Jumlah
Perhitungan Kelebihan Pembayaran padaPembangunan Rumah Susun Pinus Elok
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
No Item Pekerjaan Volume Harga Satuan (Rp)
Kelebihan Pembayaran (Rp)
Lampiran 4.4.11
Kontrak Terpasang Selisih
1Kios souvenir 173,2Kios Sembaco 171,18Kios Loak Asesories motor 460,98Kios Loak elektronik 344,38
JUMLAH 1.149,74 1.093,30 56,44 545.700,00 30.799.308,00
2 Pasang bata ringan uk.7x20x60 cm exhebel dengan MU 380 472,26 470,02 2,24 110.929,71 248.482,55
3Plesteran bata ringan dgn MU L 500perekat, 100 plesteran+acian dgn MU250
967,21 940,05 27,16 84.993,88 2.308.433,78
33.356.224,33
Perhitungan Kelebihan Pembayaran padaPembangunan Rumah Susun Lokbin Rawa Buaya 1 dan 2
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman
\Pekerjaan pasangan
Jumlah
No Item Pekerjaan Volume Kelebihan Pembayaran (Rp)
PEKERJAAN, LANTAI, DINDING, PLESTERAN DAN KOLOM PRAKTISRoling door lengkap dengan box tebl 0.5cm
Harga Satuan (Rp)
Lampiran 4.4.12
Rincian Kelebihan Pembayaran Pekerjaan Pembangunan Kantor Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta TA 2017
No Item Barang/Pekerjaan
Volume
Harga Satuan
(Rp)
Selisih Harga
(Rp) Kontrak (m²)
Cek Fisik
(m²)
Selisih (m²)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Kubikal Toilet Gd A3 620,59 618,51 2,08 1.310.419,75 2.729.866,41
2 Kubikal Toilet Gd A1 289,26 285,53 3,73 1.310.419,75 4.889.176,07
3 Plat Dak Beton T. 10 cm /
Besi Wire Mesh M7, 2 lapis
24,38 19,01 5,38 5.290.679,07 28.439.727,92
4 Pasangan Dinding 1/2 Bata
1:3
426,98 355,81 71,17 199.582,03 14.204.652,32
5 Grass Block 779,96 775,18 4,78 230.218,62 1.099.754,34
6 Plat lantai Mezanine 34,68 26,36 8,32 2.962.668,64 24.646.795,97
7 Tiang Prosotan Gd A2 51,48 50,40 1,08 1.444.687,95 1.560.262,99
8 Tiang Prosotan Gd A3 51,48 50,40 1,08 1.444.687,95 1.560.262,99
JUMLAH 79.130.499,00
Lampiran 4.5.1
(dalam rupiah )
Masa Kontrak10 Mei 2017
s.d 20 Desember 2017
LamaPenyelesaian Keterlambatan
UsulanKompensasi yang
Diterima PPK
DendaKeterlambatan
1 2 3 4 5 6 = (5-4) 7 8 = (6-7) > 0 9 = (3x1/1000*8)1 SDN Bendung Hilir 05 14.657.302.574,00 269 269 0 30 0 02 SDN Petamburan 14.629.913.205,00 269 297 28 30 0 03 SMPN 156 5.405.240.493,00 269 282 13 59 0 04 SMPN 08 18.786.379.680,00 269 282 13 61 0 05 SMPN 93 18.520.637.633,00 269 308 39 54 0 06 SMPN 39 17.828.273.629,00 269 282 13 56 0 07 SMPN 136 20.130.627.131,00 269 285 16 36 0 08 SMPN 84 20.351.486.217,00 269 287 18 59 0 09 SDN Sunter Agung 01 14.770.772.798,00 269 269 0 51 0 010 SDN Ancol 01 18.283.132.717,00 269 282 13 27 0 013 SDN Warakas 01/02 15.601.583.515,00 269 287 18 44 0 020 SMPN 10 21.079.195.544,00 269 269 0 0 0 021 SDN Kramat 01-04 16.531.517.650,00 269 269 0 0 0 022 SDN Kenari 01-06 22.553.265.050,00 269 269 0 0 0 023 SDN Karet Tengsin 13 2.512.596.254,00 269 269 0 0 0 011 SDN Pademangan Barat 10 14.061.257.832,00 269 302 33 19 14 196.857.609,65 12 SDN Rawa Badak Utara 11 11.977.057.626,00 269 308 39 11 28 335.357.613,53 14 SDN Johar Baru 09 12.532.670.451,00 269 282 13 3 10 125.326.704,51 15 SDN Kebon Sirih 04/08 13.636.722.685,00 269 282 13 3 10 136.367.226,85 16 SLBN 3 12.373.291.460,00 269 282 13 3 10 123.732.914,60 17 SDN Sungai Bambu 05/06 16.037.204.837,00 269 285 16 0 16 256.595.277,39 18 SDN Lagoa 07/08 12.188.347.011,00 269 302 33 0 33 402.215.451,36 19 SDN Pademangan Barat 11 19.489.569.005,00 269 302 33 0 33 643.155.777,17
Jumlah 353.938.044.997,00 2.219.608.575,06
*) Denda yang sudah dibayar 1.880.632.740,00 **) Denda yang belum disetor 338.975.835,06 **) Denda yang belum disetor (pembulatan) 338.975.836,00
Rincian Perhitungan Denda Pekerjaan Design and Build Rehabilitasi Total Gedung Sekolah Paket 1 Jakarta Pusat dan Jakarta Utara
No Nama Sekolah Niai Kontrak
Jumlah hariJumlahDenda
Keterlambatan
Lampiran 4.5.2
(dalam rupiah )
Masa Kontrak10 Mei 2017
s.d 20 Desember 2017
LamaPenyelesaian Keterlambatan
UsulanKompensasi yang
Diterima PPK
DendaKeterlambatan
1 2 3 4 5 6 = (5-4) 7 8 = (6-7) > 0 9 = (3x1/1000*8)1 SDN Kalibata 08 11.828.366.629,20 258 258 0 57 0 02 SDN Kebagusan 01/05 13.625.300.220,40 258 258 0 0 0 03 SDN Ulujami 06 15.198.727.858,60 258 258 0 0 0 04 Lanjutan Pembangunan RKB SMAN 66 6.669.857.074,10 258 258 0 0 0 05 SMPN 164 12.450.391.608,60 258 258 0 0 0 06 SMPN 182 4.870.467.157,60 258 258 0 0 0 07 SDN Cilandak Barat 04 13.473.806.450,50 258 271 13 26 0 08 SDN Petukangan Utara 07 14.371.231.013,70 258 271 13 3 10 143.712.310,14 9 SMPN 175 19.453.842.690,70 258 271 13 3 10 194.538.426,91 10 SDN Kebon Baru 10 12.773.840.186,80 258 271 13 55 0 011 SDN Pejaten Barat 11 Pagi 10.504.233.559,60 258 271 13 65 0 012 SDN Pejaten Barat 08 11.326.966.874,30 258 271 13 3 10 113.269.668,74 13 SDN Ciganjur 01 13.909.115.324,50 258 284 26 52 0 014 SDN Petukangan Utara 02 11.466.518.874,80 258 284 26 72 0 015 SMKN 29 18.916.102.934,30 258 284 26 0 26 491.818.676,29 16 SMKN 63 17.681.243.069,60 258 284 26 0 26 459.712.319,81 17 SDN Menteng Dalam 07 12.354.905.630,10 258 284 26 0 26 321.227.546,38 18 SDN Kebayoran Lama Utara 13 11.505.885.121,50 258 285 27 0 27 310.658.898,28 19 SDN Lenteng Agung 07 15.145.379.470,10 258 289 31 52 0 020 SDN Bintaro 08 20.231.775.697,10 258 305 47 57 0 0
267.757.957.446,10 2.034.937.846,55
*) Denda yang sudah dibayar 1.582.645.912,00 **) Denda yang belum disetor 452.291.934,55 **) Denda yang belum disetor (pembulatan) 452.291.935,00
Jumlah
Rincian Perhitungan Denda Pekerjaan Design and Build Rehabilitasi Total Gedung Sekolah Paket 2 Jakarta Selatan
No Nama Sekolah Niai Kontrak
Jumlah hariJumlahDenda
Keterlambatan
Lampiran 4.5.3
(dalam rupiah )
Masa Kontrak10 Mei 2017
s.d 20 Desember 2017
LamaPenyelesaian Keterlambatan
UsulanKompensasi yang
Diterima PPK
DendaKeterlambatan
1 2 3 4 5 6 = (5-4) 7 8 = (6-7) > 0 9 = (3x1/1000*8)1 SDN Baru 06 11.163.415.492,00 225 225 0 0 0 02 SDN Cipinang Melayu 04 15.854.288.487,89 225 225 0 0 0 03 SMPN 160 16.877.885.808,21 225 238 13 3 10 168.778.858,08 4 RKB SMPN 281 12.299.626.323,24 225 238 13 3 10 122.996.263,23 5 SMPN 246 16.874.727.515,11 225 225 0 36 0 06 SDN Susukan 08 15.499.738.114,35 225 238 13 22 0 07 SDN Lubang Buaya 06 16.390.037.152,91 225 246 21 40 0 08 SDN Lubang Buaya 05 13.159.750.688,35 225 265 40 50 0 09 SDN Ciracas 09 13.378.389.938,96 225 265 40 36 4 53.513.559,76
10 SMPN 192 18.250.615.179,81 225 273 48 50 0 011 SDN Kramat Jati 18 10.796.554.391,89 225 251 26 43 0 012 SDN Pondok Ranggon 03 15.417.756.030,33 225 251 26 36 0 013 SDN Kramat Jati 11 12.171.710.025,48 225 251 26 44 0 014 SDN Kramat Jati 12 11.498.496.570,33 225 251 26 44 0 015 SMPN 102 18.276.275.767,02 225 251 26 44 0 016 SMPN 260 19.465.334.326,70 225 308 83 14 69 1.343.108.068,54 17 PKBM 36 Pulau Harapan 8.778.885.114,38 225 308 83 49 34 298.482.093,89 18 SDN Pulau Panggang 03 Pagi 14.062.730.287,12 225 303 78 57 21 295.317.336,03 19 SMPN 133 15.914.488.583,20 225 303 78 64 14 222.802.840,16 20 SMPN 285 16.817.572.020,36 225 308 83 64 19 319.533.868,39 21 SMKN 61 19.609.451.432,12 225 303 78 85 0 022 SDN Pulau Kelapa 01 14.676.862.975,00 225 308 83 86 0 023 SMPN 288 17.099.226.775,24 225 314 89 99 0 0
344.333.819.000,00 2.824.532.888,08
*) Denda yang sudah dibayar 1.713.428.428,00 **) Denda yang belum disetor 1.111.104.460,08 **) Denda yang belum disetor (pembulatan) 1.111.104.461,00
Jumlah
Rincian Perhitungan Denda Pekerjaan Design and Build Rehabilitasi Total Gedung Sekolah Paket 5 Jakarta Timur II dan Kepulauan Seribu
No Nama Sekolah Niai Kontrak
Jumlah hariJumlahDenda
Keterlambatan
Lampiran 4.5.4
(dalam rupiah)
No Nama Pekerjaan Pelaksana Pekerjaan Nilai Kontrak
Batas Penyelesaian
Kontrak
Progres Per 20 Des 2017
Sisa Pekerjaan Per 20 Des 2017
Nilai Sisa Pekerjaan per 20 Des 2017
Tanggal Selesai Pekerjaan
Lama Keterlambatan s.d.
20 April 2018
Nilai Denda Keterlambatan
a b c d e f g= 100% - f h = (g*d) i j = i-e k=(j/1000)*h1 Pembangunan Rumah Susun Nagrak Tower 1-5
Jakarta UtaraTEP - AA KSO 377.785.670.900,00 20-Des-17 71,0330% 28,9670% 109.433.175.289,60 Belum selesai
sampai dengan 20 April 2018
121 13.241.414.210,05
2 Pembangunan Rumah Susun Nagrak Tower 6-10 Jakarta Utara
A - JK - P KSO 438.814.000.000,00 20-Des-17 93,0220% 6,9780% 30.620.440.920,00 28-Feb-18 70 2.143.430.864,40
3 Pembangunan Rumah Susun Nagrak Tower 11-14 Jakarta Utara
PT. PP (Persero) 355.247.524.280,00 20-Des-17 91,0110% 8,9890% 31.933.199.957,53 25-Mar-18 95 3.033.653.995,97
4 Pembangunan Rumah Susun Kel.Penggilingan Kec.Cakung Jakarta Timur dan Pembangunan Rumah Susun Pulo Gebang Kel.Pulo Gebang Kec.Cakung Jakarta Timur
TEP - AEA KSO 383.838.281.200,00 20-Des-17 81,0465% 18,9535% 72.750.788.627,24 09-Mar-18 79 5.747.312.301,56
Jumlah 24.165.811.371,98
REKAPITULASI PERHITUNGAN DENDA KETERLAMBATAN YANG BELUM DIPERHITUNGKAN KEPADA PELAKSANA PEKERJAAN
Lampiran 4.5.5.a
No Jenis Pekerjaan Nilai Pekerjaan Nilai Pekerjaan + PPn Batas
Penyelesaian Kontrak
Selesai pekerjaanJumlah Hari
Terlambat s.d 20 April 2018
Denda Keterlambatan
a b c d = 110% * c e f g h = 5% *d1 Pekerjaan Persiapan 31.790.786.000,00 34.969.864.600,00 20-Des-17 Telah selesai dilaksanakan
sebelum 20 Des 2017- -
2 Konstruksi Bangunan 5 towera. Pekerjaan Struktur 114.603.547.000,00 126.063.901.700,00 20-Des-17 Belum selesai 121 6.303.195.085,00 b. Pekerjaan Arsitektur 77.887.931.000,00 85.676.724.100,00 20-Des-17 Belum selesai 121 4.283.836.205,00 c. Pekerjaan Mekanikal 57.382.594.000,00 63.120.853.400,00 20-Des-17 Belum selesai 121 3.156.042.670,00 d. Pekerjaan Elektrikal 42.337.976.000,00 46.571.773.600,00 20-Des-17 Belum selesai 121 2.328.588.680,00
3 Bangunan Utilitas 2.820.817.000,00 3.102.898.700,00 20-Des-17 Belum selesai 121 155.144.935,00 4 Site Development 11.957.034.000,00 13.152.737.400,00 20-Des-17 Belum selesai 121 657.636.870,00 5 Biaya Penyambunan 4.660.834.000,00 5.126.917.400,00 20-Des-17 Belum selesai 121 256.345.870,00
Jumlah 343.441.519.000,00 377.785.670.900,00 17.140.790.315,00
Rincian Perhitungan Denda Pembangunan Rumah Susun Nagrak Tower 1-5 Jakarta Utara
Lampiran 4.5.5.b
No Jenis Pekerjaan Nilai Pekerjaan Nilai Pekerjaan + PPn Batas Penyelesaian Selesai pekerjaan Jumlah Hari
Terlambat Denda Keterlambatana b c d = 110% * c e f g = f - e h = 5% *d1 Pekerjaan Persiapan 18.580.045.706,27 20.438.050.276,90 20-Des-17 Telah selesai
dilaksanakan sebelum - -
2 Konstruksi Bangunan 5 towera. Pekerjaan Struktur 124.141.960.878,32 136.556.156.966,15 20-Des-17 28-Feb-18 70 6.827.807.848,31 b. Pekerjaan Arsitektur 131.921.788.615,91 145.113.967.477,50 20-Des-17 28-Feb-18 70 7.255.698.373,88 c. Pekerjaan Mekanikal 52.244.904.735,60 57.469.395.209,16 20-Des-17 28-Feb-18 70 2.873.469.760,46 d. Pekerjaan Elektrikal 44.296.439.615,49 48.726.083.577,04 20-Des-17 28-Feb-18 70 2.436.304.178,86
3 Bangunan Utilitas 3.109.372.836,58 3.420.310.120,24 20-Des-17 28-Feb-18 70 171.015.506,02 4 Site Development 21.879.579.943,65 24.067.537.938,02 20-Des-17 28-Feb-18 70 1.203.376.896,91 5 Biaya Penyambunan 2.747.725.850,00 3.022.498.435,00 20-Des-17 28-Feb-18 70 151.124.921,75
Jumlah 398.921.818.181,82 438.814.000.000,00 20.918.797.486,19
Rincian Perhitungan Denda Pembangunan Rumah Susun Nagrak Tower 6-10 Jakarta Utara
Lampiran 4.5.5.c
No Jenis Pekerjaan Nilai Pekerjaan Nilai Pekerjaan + PPn Batas
Penyelesaian Kontrak
Selesai pekerjaan Jumlah Hari Terlambat Denda Keterlambatan
a b c d = 110% * c e f g = f - e h = 5% *d1 Pekerjaan Persiapan 8.224.100.000,00 9.046.510.000,00 20-Des-17 Telah selesai
dilaksanakan sebelum 20 Des 2017
- -
2 Konstruksi Bangunan 4 towera. Pekerjaan Struktur 88.340.647.392,00 97.174.712.131,20 20-Des-17 25-Mar-18 95 4.858.735.606,56 b. Pekerjaan Arsitektur 109.904.226.396,00 120.894.649.035,60 20-Des-17 25-Mar-18 95 6.044.732.451,78 c. Pekerjaan Mekanikal 61.365.804.400,00 67.502.384.840,00 20-Des-17 25-Mar-18 95 3.375.119.242,00 d. Pekerjaan Elektrikal 14.782.726.600,00 16.260.999.260,00 20-Des-17 25-Mar-18 95 813.049.963,00
3 Bangunan Utilitas 18.211.871.930,00 20.033.059.123,00 20-Des-17 25-Mar-18 95 1.001.652.956,15 4 Site Development 19.569.568.082,00 21.526.524.890,20 20-Des-17 25-Mar-18 95 1.076.326.244,51 5 Biaya Penyambunan 2.553.350.000,00 2.808.685.000,00 20-Des-17 25-Mar-18 95 140.434.250,00
Jumlah 322.952.294.800,00 355.247.524.280,00 17.310.050.714,00
Rincian Perhitungan Denda Pembangunan Rumah Susun Nagrak Tower 11-14 Jakarta Utara
Lampiran 4.5.5.d
No Jenis Pekerjaan Nilai Pekerjaan Nilai Pekerjaan + PPn Batas
Penyelesaian Kontrak
Selesai pekerjaan Jumlah Hari Terlambat Denda Keterlambatan
a b c d = 110% * c e f g = f - e h = 5% *dA Lokasi : Rusun Pulo Gebang1 Pekerjaan Persiapan 6.451.099.000,00 7.096.208.900,00 20-Des-17 Telah selesai dilaksanakan
sebelum 20 Des 2017- -
2 Konstruksi Bangunan 4 towera. Pekerjaan Struktur 22.507.213.000,00 24.757.934.300,00 20-Des-17 09-Mar-18 79 1.237.896.715,00 b. Pekerjaan Arsitektur 15.775.227.000,00 17.352.749.700,00 20-Des-17 09-Mar-18 79 867.637.485,00 c. Pekerjaan Mekanikal 11.622.127.000,00 12.784.339.700,00 20-Des-17 09-Mar-18 79 639.216.985,00 d. Pekerjaan Elektrikal 8.575.028.000,00 9.432.530.800,00 20-Des-17 09-Mar-18 79 471.626.540,00
3 Bangunan Utilitas 571.322.000,00 628.454.200,00 20-Des-17 09-Mar-18 79 31.422.710,00 4 Site Development 3.052.826.000,00 3.358.108.600,00 20-Des-17 09-Mar-18 79 167.905.430,00 5 Biaya Penyambunan 943.994.000,00 1.038.393.400,00 20-Des-17 09-Mar-18 79 51.919.670,00
Jumlah A 69.498.836.000,00 76.448.719.600,00 3.467.625.535,00
B Lokasi : Rusun Penggilingan1 Pekerjaan Persiapan 25.804.396.000,00 28.384.835.600,00 20-Des-17 Telah selesai dilaksanakan
sebelum 20 Des 2017- -
2 Konstruksi Bangunan 4 towera. Pekerjaan Struktur 90.028.852.000,00 99.031.737.200,00 20-Des-17 09-Mar-18 79 4.951.586.860,00 b. Pekerjaan Arsitektur 63.100.909.000,00 69.410.999.900,00 20-Des-17 09-Mar-18 79 3.470.549.995,00 c. Pekerjaan Mekanikal 46.488.509.000,00 51.137.359.900,00 20-Des-17 09-Mar-18 79 2.556.867.995,00 d. Pekerjaan Elektrikal 34.300.111.000,00 37.730.122.100,00 20-Des-17 09-Mar-18 79 1.886.506.105,00
3 Bangunan Utilitas 2.285.284.000,00 2.513.812.400,00 20-Des-17 09-Mar-18 79 125.690.620,00 4 Site Development 13.661.020.000,00 15.027.122.000,00 20-Des-17 09-Mar-18 79 751.356.100,00 5 Biaya Penyambunan 3.775.975.000,00 4.153.572.500,00 20-Des-17 09-Mar-18 79 207.678.625,00
Jumlah A 279.445.056.000,00 307.389.561.600,00 13.950.236.300,00
Jumlah A dan B 348.943.892.000,00 383.838.281.200,00 17.417.861.835,00
Rincian Perhitungan Denda Pembangunan Rumah Susun Kel.Penggilingan Kec.Cakung Jakarta Timur dan Pembangunan Rumah Susun Pulo Gebang Kel.Pulo Gebang Kec.Cakung Jakarta Timur
Lampiran 4.5.5
No Nama Pekerjaan Pelaksana Pekerjaan Nilai Kontrak (Rp)Batas
Penyelesaian Kontrak
Progres Per 20 Des 2017
Progres Fisik Per 20 Des 2017
Pekerjan Selesai 100%
Lama Keterlambatan
(hari)
Denda Keterlambatan (Rp)
a b c d e f i k l m
1
Pembangunan Rumah Susun Nagrak Tower 1-5 Jakarta Utara
Totalindo Eka Persada - Artefak Arkindo KSO
377.785.670.900 20-Des-17 71,033% Pekerjaan Struktur sudah selesai dan sebagian arsitektur serta ME
Belum selesai sampai dengan
pemeriksaan berakhir
Belum selesai sampai dengan
pemeriksaan berakhir
17.140.790.315,00
2
Pembangunan Rumah Susun Nagrak Tower 6-10 Jakarta Utara
ADHI - JAYA KONSTRUKSI - PENTA KSO
438.814.000.000 20-Des-17 93,022% Pekerjaan Struktur sudah selesai, sudah melaksanakan sebagian sebagian besar arsitektur.
28-Feb-18 70
20.918.797.486,19
3
Pembangunan Rumah Susun Nagrak Tower 11-14 Jakarta Utara
PT. PEMBANGUNAN PERUMAHAN (persero)
355.247.524.280 20-Des-17 91,011% Pekerjaan Struktur sudah selesai, sudah melaksanakan sebagian sebagian besar arsitektur.
25-Mar-18 95
17.310.050.714,00
4
Pembangunan Rumah Susun Kel.Penggilingan Kec.Cakung Jakarta Timur dan Pembangunan Rumah Susun Pulo Gebang Kel.Pulo Gebang Kec.Cakung Jakarta Timur
Totalindo Eka Persada - Atelier Enam Arsitek KSO
383.838.281.200 20-Des-17 81,047% Struktur sudah selesai, sebagian pek Arsitek dan ME sudah dilaksanakan (pekerjaan fasad belum selesai,)
09-Mar-18 79
17.417.861.835,00
*) Rincian Perhitungan denda dapat dilihat pada Lampiran 4.5.5.a s.d. 4.5.5.d Jumlah 72.787.500.350,19
REKAPITULASI PERHITUNGAN DENDA KETERLAMBATAN YANG BELUM DIPERHITUNGKAN KEPADA PELAKSANA PEKERJAAN