-klasikal dapatditerapkan kepadaorganisma-organisma dan ... · di dalam pengkondisian klasikal,...

7
Bab 3 Pengkondisian Klasikal Penelitian pertama tentang belajar yang mendapat perhatian luas dari dunia keilmuan telah dilakukan oleh psikolog Rusia bemama Ivan Pavlov (1849 - 1936). Dalam penelitian awalnya, Pavlov hanya memperhatikan proses pencemaan anjing, dan tidak memperhatikan proses belaiar atau proses mental. Sebagai pengembangan penehtIannya, Pavlov telah ~rhatikan "respon psikis", sampai ditemukannya model belajar yang disebut pen_gkondisian.kla~lkal. --- Dalam penelitiannya, Pavlov memasangkan stimulus suara dengan stimulus makanan yang diberikan kepada aniing!>~lli!g~isJ1.Qye~ penelit~il.Pavl;v-m;ngharapkan anjing d~at meresp0!l.ilil11ulusuar'!.S!enganmengeluarkan airliur (saliva). Dimana pada kon(flsialaml, sflinulus suara tidak akan mendatangkanrespon pengeluaral1§.li. va. Dengan responkdi.iamya sa~ karena s~imulttsSri~l@L~erarti anjingt~lah_melaKu~nbel~arpengk9Rdi<:i:mklasikal. an asil pene itiannya, Pavlov menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajarpeJ)gkondisian klasikal dapatditerapkan kepadaorganisma-organisma dan perilaku-perlf~ ~g bervar~. - -- A. PARADIGMA PENGKONDISIAN KLASIKAL !::.ormatdasar pengkondisian ~la~kal adalah p_emasangan stimulus yang benar-benar netral dengan stiinulu~J'(lI]gs~cara alami menghasilkan respon feffenTu.Setelah satu atau beberapa kali pemasangan}, stimul~s netral dlharapkan menghasilK:an respon tertentu tersebut, yang merupakan respon yang diteliti. Bila kondisi tersebut terjadi, berarti telah terjadi proses belajar pengkondisian klasikal. Contoh 1: sebagi stimulus yang alami shock listrik dapat menghasilkan ~espon withdrawal. Dan biasanya respon withdrawal tidak dihasilkan oleh stimulus netral berupa suara metronome. Tetapi bila secara berulang-ulang, suara metronome dipasangkan dengan shock listrik maka dapat menghasilkan respon withdrawal. Dan setelah itu, bila suara metronome disajikan sendiri maka akan menghasilkan respon withdrawal. I Terminologi Pengkondisian Klasikal Masing-masing komponen paradigma pengkondisian klasikal diberi label khusus. Stimulus secara alami bersifat netral dan di~~an dapJ!tm~Jlgha~ilkan respon tertentu_d~lam penelitian, disebut conditioned stimulus (disingkat CS). Stimulus yang menghasilkan respon ~entu 'p~perta}lla kali diberikan kepada subyek penelitian, d~ebut unconditioned stimulus (dj~ngkat UC~' --- - ---- 20

Upload: duongdang

Post on 02-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: -klasikal dapatditerapkan kepadaorganisma-organisma dan ... · Di dalam pengkondisian klasikal, penguatan sebagian (partial reinforcement) adalah prosedur akuisisi atau pembentukan-per-iGku-(CR)

Bab3 PengkondisianKlasikal

Penelitian pertama tentang belajar yang mendapat perhatian luas dari dunia keilmuan telahdilakukan oleh psikolog Rusia bemama Ivan Pavlov (1849 - 1936). Dalam penelitianawalnya, Pavlov hanya memperhatikan proses pencemaan anjing, dan tidak memperhatikanproses belaiar atau proses mental. Sebagai pengembangan penehtIannya, Pavlov telah~rhatikan "respon psikis", sampai ditemukannya model belajar yang disebutpen_gkondisian.kla~lkal.---

Dalam penelitiannya, Pavlov memasangkan stimulus suara dengan stimulus makananyang diberikan kepada aniing!>~lli!g~isJ1.Qye~penelit~il.Pavl;v-m;ngharapkan anjing d~atmeresp0!l.ilil11ulussuar'!.S!enganmengeluarkan air liur (saliva). Dimana pada kon(flsialaml,sflinulussuara tidak akanmendatangkanrespon pengeluaral1§.li.va.Denganresponkdi.iamya

sa~ karena s~imulttsSri~l@L~erartianjing t~lah_melaKu~nbel~ar pengk9Rdi<:i:mklasikal.an asil pene itiannya,Pavlov menyimpulkanbahwa prinsip-prinsip belajarpeJ)gkondisian

klasikal dapatditerapkan kepadaorganisma-organisma danperilaku-perlf~ ~g bervar~.- --A. PARADIGMA PENGKONDISIAN KLASIKAL

!::.ormatdasar pengkondisian ~la~kal adalah p_emasangan stimulus yang benar-benar netraldengan stiinulu~J'(lI]gs~cara alami menghasilkan respon feffenTu.Setelah satu atau beberapakali pemasangan}, stimul~s netral dlharapkan menghasilK:an respon tertentu tersebut, yangmerupakan respon yang diteliti. Bila kondisi tersebut terjadi, berarti telah terjadi prosesbelajar pengkondisian klasikal. Contoh 1: sebagi stimulus yang alami shock listrik dapatmenghasilkan ~espon withdrawal. Dan biasanya respon withdrawal tidak dihasilkan olehstimulus netral berupa suara metronome. Tetapi bila secara berulang-ulang, suara metronomedipasangkan dengan shock listrik maka dapat menghasilkan respon withdrawal. Dan setelahitu, bila suara metronome disajikan sendiri maka akan menghasilkan respon withdrawal.

I

Terminologi Pengkondisian Klasikal

Masing-masing komponen paradigma pengkondisian klasikal diberi label khusus. Stimulus

secara alami bersifat netral dan di~~an dapJ!tm~Jlgha~ilkanrespon tertentu_d~lampenelitian, disebut conditioned stimulus (disingkat CS). Stimulus yang menghasilkan respon~entu 'p~perta}lla kali diberikan kepada subyek penelitian, d~ebut unconditionedstimulus (dj~ngkat UC~' --- -----

20

Page 2: -klasikal dapatditerapkan kepadaorganisma-organisma dan ... · Di dalam pengkondisian klasikal, penguatan sebagian (partial reinforcement) adalah prosedur akuisisi atau pembentukan-per-iGku-(CR)

Respon yang diperoleh dari UCS disebut unconditioned response (UCR). Dan di dalam

penelitian, respon yang dihasilkan CS~ disebut condiuQD~lresp()iICR). Skema prosesklasikal kondisioning adalah sebagai berikut: ~

CS

Pemasangan ( CR

UCS

Gambar 3

.. UCR

Contoh 2: seperti pada contoh 1, CS beru..E~'yang dihasilkan dari ~etronol!!~gandipasangkan dengan UCS berupa shock listrik,_danUCR J:>erop~~ithdmwalYa!1K9JhasilkandcliCOCS.SeteIahbeberapa kali pemberian pasa~~~nCS da~ UCS...!!l~ek penelitianakan menghasilkan CRberupawilllilrdwal yan_~dihasilkan dari CS. Seda.ngkansecara alamiCS tidakakanmenghasiIkanwithdrawal. -- - -

PerIu diketahui bahwa CR dan UCR tidak perIu sarna betul. Meskipun penelitian-

penelitian awal menunjukkan bahwa CR yang ~i1!.asilkanCS diide.!lti~~ d~nglln UCR yangdi~asilkan !!~S}~ada penelitian-penelitian berikutmya nampak bahwa biasaIlYa CR berbedaatau tidak sarna persis dengan UCR. Seringkali CR adalah komponen dari UCR, sementarapada kasus-kasus lain CR nampak menjadi anticipatory response terhadap UCS. Selain ituterdapat pula kasus lain yang berupa stimulus yang dlgunakan sebagai CS dapat menghasilkanrespon tidak dibawah penelitian, yang disebut orienting response (OR). Contoh 3: sepertipercobaan contoh 1dan 2, sangat mungkin subyek tidak pemah mengenal suara metronome.Ketika penyajian awal dari CS dilakukan, subyek mungkin mencoba mengindentifikasi suarametronome tersebut atau subyek melakukan orienting response, dan mungkin subyek akanterkejut mendengar suara metronom tersebut.

Variabel-variabel Non-Pengkondisian

Para peneliti telah mengidentifikasikan sejumlah variabel yang memiliki pengaruh terhadapmunculnya kondisi yang mirip dengan pengkondisian klasikal, yaitu:

a. Respon Alpha

Saat subyek membuat orienting response karena adanya CS, dimana respon tersebutmemiliklkatagori yang sarna dengan CR (cg mempakan respon yang.sU§elidiki),respontersebut dinamakan respon alpha.Penting sekaliuntuk membedakan antara respon alpha danCR, sehingga dapat diketahui apakah respon yang muncul merupakan nasil belajarpengkondisian klasikal atau bukan. Misaf 2: bila CS berupa suara metronome yang sangatkeras dan diberikan tiba-tiba, maka respon withdrawal yang muncullebih menunjukkanrespon alpha dari pada CR.

21

Page 3: -klasikal dapatditerapkan kepadaorganisma-organisma dan ... · Di dalam pengkondisian klasikal, penguatan sebagian (partial reinforcement) adalah prosedur akuisisi atau pembentukan-per-iGku-(CR)

b. Habituasi

Habituasi terjadi bila CS telah diberikan secara berulang-ulang kepada subyek sebelumpenerapan prosedur penglCOndisianklasikal. Kemudian CS dibefWan lagi beraa~rKanpro.sedurpengkondisial1.klaslkal,sehingga munculnya respon bukan merupakan CRJetapirespon karena faktor habituasi.

c. Sensitisasi

Sensitisasi menunjukkan suatu pengaruh yang dihasilkan oleh pemasangan CS-UCS yangmengikuti proses haoltuasi. Dimana respon yang muncul karena adanya pemasangan CS-DCS bukan berupa CR, tetapi respon yang terjadi karena subyek mengalami sensitisasi.

d. Pengkondisian Palsu

Sebelum beberapa kali pemasangan ~S - DC§.,bila terdapat penyajian DCS sendiri secaraberulang-ulang,JIlUllgkin I1le~mbulkan suatu efek yang disebutpengko!!Sfisian palsu.Dengan adanya kondisi seperti it~,bila CS disaj[kan sendirima~~aka~eE.ghasilkan responyang sebanding CR. Respon tersebut dinamakan respon pengkondisian palsu, sebab tidal<terdapat prosedur yang digunakan untuk memantapkan asosiasi antara cs- dan-DCS atauantara CS dan CR. --

e. Hambatan Laten

Sebelum beberapa kali pemasaQganCS - DCS, bila terdapat penyajian CS sendiri secaraberulang-ulang disebut habituasi, tetapi kondisi tersebut dapat menghasilkan tambahan efeKyang disebut latent inhibition (hambatan laten). Hambatan laten merup'aka!LSt.laJjIkond~iadanya hambatan yangdihasilkan oleh habituasi. Pada umuID)lya,bila habituasi sangat kuat_~ . - -.-"_'_'.,..n. '-

makii semakiu.§.ulituntuk menciptakan respon pengkondisian klasikal (CR). pengaruh darihambatan laten akan semakin besar, bilauKahauntukmenciptakan habituasijuga besar, dan

atau bila intensitas ~sar selamamencima,kan h~bituasi tersebu~ Misal 3: bilapeneliti dalam penelitian shock metronome mengidentifikasi adanya alpha response danmenggunakan habituasiuntukmengeliminasialpha response,makahambatan laten mungkinakan muncul.

f. Sensory Preconditioning

~nsory preconditioning merupakan dua stimulus terkondisikan yaitu £S-1 dan CS-2 yangdipadukan bersama dim dipresentasikan kepada organi$IQa,sebelum dilakukan prosespengkondTsianklasikal. Kemudian tahap kedua, salah satu dari stimulus tersebut misalkanCS-l dipa9ukandenganDCS secaraberulang-ulang,sehinggaorganismadapatmenghasilkanCR. Pada tahap ketiga, CS-2langsung dipresentasikan kepada organisma. Jika CR munculkarena adanya CS-2, maka dinyatakan bahwa proses sensory preconditioning telah terjadi.Skema di baw~h ini menunjukkan tiga tahap proses tersebut:

22

Page 4: -klasikal dapatditerapkan kepadaorganisma-organisma dan ... · Di dalam pengkondisian klasikal, penguatan sebagian (partial reinforcement) adalah prosedur akuisisi atau pembentukan-per-iGku-(CR)

CSl - CS2

dipadukan

CSl- DCS

dipadukan

CS2

dipresentasikan sendiri

(CSl - CR) (CS2 - CR)

tahap 1 tahap2 tahap 3

Gambar4

B. PEMADAMAN DAN PEMUL/HAN SPONTAN

Proses pengurangan kekuatan_ _CR-dan-akhim~ .hilaggny~12.e!iormance CR disebut

pemadaman. Kemudian pemulihan kembali secara spontari kondi;tkeKlHitan Cll ~atterjadi c!en.,ggm.dipresentasikan kembali CS ta!!1!!!___V~lLJstilah"pemadaman" digunakanunriikmenggambarkan prosedur yang dikerjakan dan hasil yang diperoleh dari prosedur itu.

Prosedur yang dikerjakan yaitu meng4~kan pemberi~ii reTr?orcemen(ataUieiij~u~t~n(menghentikan pemberian DCS), dan hasil yang diperoleh dari prosedur yaitu secarabertahap akan berkurang bahkan padamnyakekliatan respon (CR).

Setelah terjadi pemadaman untuk beberapa saat, pe~ulihan spontan dari CR dapatterjadi bila CS dipresentasikan kembali kepada organisma. Pada umumnya dalam prosespemulihan spontan kekuatan CR lebih kecildibandingkan kekuatan CR sebelum pemadaman,terutama bila dibandingkan pada kondisi puncak kemahiran dari CR tersebut.

C. DISKRIMINASI DAN GENERAL/SASI STIMULUS

Bila subjek diberi stimulus yang berbeda dari CS yang asli, ada tiga kemungkinan responyang akan dilakukan subjek yaitu: (1) membuat CR sarnakuatnya dengan CR dari CS yang

'isli, (2) membuat CR kurang kuat dibandingkan dengan CR dari CS yang asli, (3) tidakf!1embuat CR sarna sekali. Kejadian (1) dan (2) disebut generalisasi, sedangkan kejadian (3)disebut diskriminasi.

Generalisasi Stimulus Primer

Generalisasi stimulus primer n'!!!!Paka~b!!.~ resI:0n of!~anismatidak hanya untuk CS asH,tetapi juga untuk stimulus lain yang memilikikarakteristik.fisik yang sarna dengan CS asH.Misal 4: subyeI<feIahoiI(oildisikanuniuk melakukan gerafan withdrawal bila mendengar~etrono!1l~, sebagaimana contoh-contoh di atas. Dan jika subyek melakukan responyang-sama berupa gerakan withdrawal bila mendengar suara detak jam yang diperkerasm~alnya, maka subyek telah melakukan generalisasi paoastimulus primer.

Generalisasi Stimulus Sekunder

~eralisasi stimulus primer muncul berdasarkan ge~lisasi d\!.a..stimulus secara fjsik,misalnya: generahsasi suarametronomdengan suaradetakjam yang diperkeras. Generalisasistimulus sekunder berdasarkan pada generalisasi yang "dipelajari" antara stimulus yang satu

23

-

Page 5: -klasikal dapatditerapkan kepadaorganisma-organisma dan ... · Di dalam pengkondisian klasikal, penguatan sebagian (partial reinforcement) adalah prosedur akuisisi atau pembentukan-per-iGku-(CR)

w...

dengan yang lainnya. ~!l~ subyek mempelejari generalisasi dua stim~uDerdasarkanpengetahuan bahasa, generalisasi stimulus sekunder tersebut dinamai generalisasi semantik.- -- -- -- -Diskriminasi

piskriminasi adalah suatu kondisi apabila sul?Yekhanya melalsuJan~]. karena di)s.enajCSyang asli, dan tidak melakuk<TnCR Eiiladikenai CS yang lain.

Generalisasi Respon

~I!eralisasi respon_~d~lah suatu kondisi apabila subyek melakukan perbandin~an ataupersamaan respon terhadap stimulus yang sama..Misal 5: pada perjamuan makan malam,seseorarrg-fneilgatakan: "Bagaimana tanggapan saudara-saudara tentang makanIE,llamkitaT' Stimulus tunggal tersebut mungkin ditanggapi secara lisan: "Enak sekali'.:z.atau"Cukup memuaskan", atau "Saya senang dapat makan malam bersama". Semua tanggapantersebut menunjukkan generalisasi respon yaitu adanya kepuasan, persetujuan, kekagumandan penerimaan.

D. PENGUKURANPENGKONDISIANRESPON

Beberapa sifat umum dari respon sedogkali digunakan untuk mengukur kekuatan CR, atauuntuk membedakan CR dari beberapa respon lainnya. Beberapa sifat umumdari responadalah sebagai berikut: - ~

Amplitudo Dari Respon

Amplitudo dari respon (amplitude of response) adalah perbedaan besarnya kekuatan ~~nsebelumpengkondisi~n (VCR) dan CR untuk semua triftl.Sedangkan magnitude of responseadalah perbedaanbesarnyakekuatanVCR dan CRuntuk trial-trialtertentuyang cukup berarti.

Frekuensi Dari Respon

Frekuensi dari respon adalah kehadiran atau ketidakhadiran CR selama pemberian CS.

Latensi Dari Respon

Latensi dari respon diukur dari waktu antara permulaan Qemberian CS dan perI1lt!.laan---"- -" - ".'~ ----munculnya CR. Asumsinya lebih pendek: waktu yang dibutuhkan, berarti lebih kuat CRtersebut.--Ketahanan Dari Pemadaman

Ketahanan dari pemadaman adalah J!:!!TI@_htrial atau usaha untuk melakukan pemada_01~Eterhad(ipCR.Asumsinya adalah semakinbesarjumlah usahauntukpemadaman CR, semakinbesarkekua~anCRtersebut. - --

E. INTERVAL ANTAR STIMULUS

Interval antar stimulus adalah waktu antara permulaan pemberian VCS dan permulaanpemberian CS-,~eberapa macam interval antar stimulus sebagalberiKuf:

24

Page 6: -klasikal dapatditerapkan kepadaorganisma-organisma dan ... · Di dalam pengkondisian klasikal, penguatan sebagian (partial reinforcement) adalah prosedur akuisisi atau pembentukan-per-iGku-(CR)

Delay Conditioning

Delay conditioning (pengkondisian tertunda) adalah terlebih dahnll!.~byek diberi eskemudian diikuti dengan pemberian DeS. Dan biasanya pemberian es dan DeS befaKfiirpada waktu yang sarna. - -Trace Conditioning

Trace conditioning (pengkondisian berjejak) adalah terlebih dahulu su~yek diberi C;;Ssampaip~m!;>eriaJLeS diheE.t~kan, kemudian diberi DeS. Asumsinya adalah s'!!!!E~nghentianpemberian es, subyek akan tetap .roengingat es, dan subyek akan menghubungKair-ataumengasosiasikan es dengan Des.

Simultaneous Conditioning

Simultaneous conditioning...(pengkondisians~rent~alah-subyek dikenai c.S dan DeSsecara serentak.

Backward Conditioning

Backward conditioning adalah pengkondisian dimana subyek dikenai DeS terlebih dahulu,kemudian dikenai es. Pengkondisian ini dapat menghasilkan eR yang tidak kuat.

Temporal Conditioning

Temporal conditioning (pengkondi_siantemporal) adalah pengkondisian dimana pemberianDeS dan CSkepada subyek secara temporal. Des dan es dikenakan kepada subyek secarabervariasi dan berulang-ulang p~da interval waktu yang tetap, sehingga akhirnya dapatmenghasilkan eR.

Inhibition of Delay

Inhibition of delay (hambatan penundaan) dapat terjadi bila interva1.pemberian es-uesadalah tetap, tetapi kemudian terdapat penundaan pemberian DeS, ~eQinggalatensi eRmen10gkat sampai eR nampak hanya untuk mengantisipasi pemberian Des.~ '

F. EFEK DARI PENGUATAN SEBAGIAN

Di dalam pengkondisian klasikal, penguatan sebagian (partial reinforcement) adalah prosedurakuisisi atau pembentukan-per-iGku-(CR) yang mana es diberikan pad-a setIap tnal,sedaqgl<an Des yang dipadukan dengan es hanya diberikan pacta beberapa tnal tertenfu."'Sed~ngkan pada penguatan terus-menerus (contino us reinforcement) atau'pen-i;ata; 100per.sen~pembentukan perilaku (eR) dilakukan dengan pemberian pasangan eS-Des padasetiap trial.

Pad a umumnya pembentukan eR berdasarkan Pros~clllr penguatan sebagian akan lebihtahan terhadap pemadaman, dibandingkan dengaQ'CR berdasarkan penguatan terus menerus.

25

--

Page 7: -klasikal dapatditerapkan kepadaorganisma-organisma dan ... · Di dalam pengkondisian klasikal, penguatan sebagian (partial reinforcement) adalah prosedur akuisisi atau pembentukan-per-iGku-(CR)

G. PENGKONDISIAN GABUNGAN

Di awal penelitian pengkondisian klasikal, Pavlov menyebut pengkondisi an gabungan iniden&.an kumpulan stimulus (stimulus aggregate). -Peneliti-penellti berikutnya me[J,1~hs~but~n ters~!?ut dengan pengkondTsian gabungan (compound conditioning), dimana subyekdikenailebihdari satuCS yangdipasangkandenganues.

Terdapat dua bentuk pengkon-disian gabungan, yaitu pengkondisian gabungan serentak(simultaneous compound conditioning) dan pengkondisian gabungan berseri (serial com-pound conditioning). Pengkondisian gabungan serentak adalah subyek dikenai lebih datLsatues dalam waktu yang sarna (misal: eS-l dan eS-2 diberikan bersamaan). Demikiansebaliknya, pengkondisi an gabungan berseri, subyek dikei1ai lebih dari satu es dalam waktuyang berbeda (misal: eS-l diberikan terlebih dahulu, kemudian diikuti eS-2). Gambar dibawah menunjukkan contoh pengkondisian gabungan berseri:- -

Waktu T

eS-l

eS-2

ues

Gambar5

26