} `hpdj500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · web view1.1.5. memilih...

23
STRATEGI PENETAPAN HARGA M. Suyanto www.msuyanto.com 1.1. Strategi Penetapan Harga Strategi penetapan harga menjadikan tantangan yang semakin meningkat untuk banyak perusahaan, karena deregulasi, informasi dari pembeli, persaingan global yang ketat, pertumbuhan pasar yang lambat dan peluang perusahaan untuk meningkatkan posisi pasarnya. Harga berdampak pada kinerja keuangan dan berpengaruh penting pada nilai penempatan posisi merek di benak pelanggan. Harga juga memungkinkan menjadi sebuah perwakilan dari ukuran kualitas produk manakala pelanggan sulit mengevaluasi produk yang kompleks. Di dalam proses penetapan harga jual suatu produk, perusahaan hendaknya mengikuti prosedur yang terdiri dari enam langkah pokok, yaitu memilih sasaran harga, menentukan permintaan, memperkirakan biaya, menganalisis pesaing, memilih metode harga dan memilih harga akhir. 1.1.1. Memilih Sasaran Harga Langkah pertama adalah memilih sasaran harga, seperti misalnya bertahan hidup, maksimalisasi keuntungan jangka pendek, volume penjualan, permintaan pasar, unggul dalam pangsa pasar, persaingan, prestise atau status quo. Perusahaan bertujuan

Upload: vohuong

Post on 26-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga

STRATEGI PENETAPAN HARGA

M. Suyantowww.msuyanto.com

1.1. Strategi Penetapan Harga

Strategi penetapan harga menjadikan tantangan yang semakin meningkat untuk banyak perusahaan, karena deregulasi, informasi dari pembeli, persaingan global yang ketat, pertumbuhan pasar yang lambat dan peluang perusahaan untuk meningkatkan posisi pasarnya. Harga berdampak pada kinerja keuangan dan berpengaruh penting pada nilai penempatan posisi merek di benak pelanggan. Harga juga memungkinkan menjadi sebuah perwakilan dari ukuran kualitas produk manakala pelanggan sulit mengevaluasi produk yang kompleks.

Di  dalam proses penetapan harga jual suatu produk, perusahaan hendaknya mengikuti prosedur yang terdiri dari enam langkah pokok, yaitu memilih sasaran harga, menentukan permintaan, memperkirakan biaya, menganalisis pesaing, memilih metode harga dan memilih harga akhir.

1.1.1. Memilih Sasaran Harga

Langkah pertama adalah memilih sasaran harga, seperti misalnya bertahan hidup, maksimalisasi keuntungan jangka pendek, volume penjualan, permintaan pasar, unggul  dalam pangsa pasar, persaingan, prestise atau status quo. Perusahaan bertujuan bertahan hidup akan berusaha dengan menurunkan harga. Laba tidak begitu dipentingkan, selama harga dapat menutupi biaya variabel dan sebagian biaya tetap. Sasaran ini hanya untuk jangka pendek dan diharapkan dalam jangka panjang perusahaan

Laba sekarang maksimum dilakukan perusahaan dengan memperkirakan permintaan dan biaya yang dihubungkan dengan alternatif harga dan memilih harga yang menghasilkan laba sekarang maksimum, arus kas atau return on investment (ROI). Strategi ini dilakukan dengan mengasumsikan bahwa permintaan dan fungsi biaya dapat diketahui, tetapi pada kenyataannya sulit diperkirakan. Strategi ini mengabaikan kinerja jangka panjang,

Page 2: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga

mengabaikan efek dari variabel bauran pemasaran, reaksi pesaing dan kendala hukum pada harga.

Sasaran berorientasi pada volume penjualan dilakukan perusahaan dengan mengatur harga sedemikian rupa untuk meningkatkan volume penjualan. Perusahaan mengasumsikan bahwa volume penjualan yang lebih tinggi akan menghasilkan biaya per unit lebih rendah dan laba jangka panjang lebih tinggi serta berasumsi bahwa pasar peka terhadap harga.

Sasaran unggul dalam pangsa pasar dilakukan dengan meningkatkan atau memelihara pangsa pasar tanpa mempertimbangkan fluktuasi penjualan dalam industri. Sasaran unggul dalam pangsa pasar sering digunakan perusahaan untuk produk yang mencapai tahap dewasa dalam siklus hidup produk.

Sasaran permintaan pasar adalah penetapan harga yang dihubungkan dengan harapan pelanggan dan situasi pembelian yang khusus. Sasaran ini sering dikenal dengan ”beri harga dengan apa yang pasar kehendaki”.

Sasaran persaingan merancang harga untuk menandingi atau mengalahkan harga pesaing. Tujuannya untuk memelihara persepsi nilai yang baik relatif terhadap pesaing. Tempo Scan menetapkan harga Bodrex sedemikian rupa agar dapat berkompetisi dengan pesaing.

Sasaran prestis dilakukan dengan merancang harga yang konsisten dengan sebuah produk yang mempunyai status yang tinggi atau prestis. Harga ini dirancang dengan sedikit memperhatikan struktur biaya perusahaan atau pesaing.

Sasaran status quo merupakan sasaran yang menetapkan harga untuk memelihara harga yang ada dalam usaha memepertahankan posisi relatif terhadap pesaing.

1.1.2. Menentukan Permintaan

Langkah kedua, perusahaan menentukan permintaan yang akan memperlihatkan  jumlah  produk yang akan dibeli  di pasar dalam periode  tertentu, pada berbagai tingkat harga. Makin inelastis permintaan, makin  mampu  perusahaan  menaik-turunkan  harganya. Menentukan permintaan dimulai dengan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan harga. Menurut Nagle faktor yang membuat pembeli kurang peka tehadap harga antara lain produk bersifat khusus, pembeli kurang sadar tehadap produk pengganti, pembeli tidak mudah membandingkan dengan kualitas produk pengganti, yang dibelanjakan kecil dibanding pendapatan totalnya, yang dibelanjakan kecil dibanding biaya total produk akhirnya, sebagian biaya ditanggung pihak lain,

Page 3: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga

produk digunakan bersama dengan aktiva yang dibeli sebelumnya, produk dianggap memiliki kualitas, prestis atau eksklusif dan pembeli tidak dapat menyimpan produk tersebut.

Setelah menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi kepekaan harga, perusahaan berusaha mengukur kurva permintaan dengan berbagai metode. Metode pertama melibatkan analisis statistik atas data harga masa lalu, jumlah terjual dan faktor lain untuk menentukan hubungannya. Metode kedua adalah melakukan eksperimen harga dengan mengubah harga berbagai produk yang dijual di toko diskon dan mengamati hasilnya. Metode ketiga adalah meminta pembeli untuk menyatakan berapa banyak unit yang akan mereka beli pada berbagai harga yang diusulkan.

Selanjutnya perusahaan perlu untuk mengetahui elastisitas permintaan terhadap perubahan harga. Jika permintaan hampir tidak berubah dengan adanya perubahan kecil terhadap harga, maka permintaan itu disebut inelastis, tetapi jika permintaan itu berubah banyak maka permintaan itu disebut elastis. Permintaan kurang elastis bila terdapat hanya sedikit atau bahkan tidak ada barang pengganti atau pesaing, pembeli tidak segera menyadari harga tinggi tersebut, pembeli lambat dalam mengubah kebiasaan membelinya dan mencari harga yang lebih rendah, dan pembeli berpikir bahwa harga yang lebih tinggi itu pantas karena peningkatan kualitas, inflasi secara normal dan lain sebagainya. Pertimbangan penurunan harga dilakukan jika permintaan tersebut elastis.

1.1.3. Memperkirakan Biaya

Langkah ketiga ialah perusahaan memperkirakan perilaku biaya pada berbagai tingkat produksi dan perilaku biaya dalam kurva pengalamannya.  Biaya perusahaa ada dua jenis, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap (overhead) adalah biaya yang tidak bervariasi dengan produksi atau penjualan, misalnya gaji karyawan. Biaya variabel merupakan biaya yang bervariasi langsung dengan tingkat produksi, misalnya biaya bahan untuk produksi. Biaya total merupakan biaya tetap dan biaya variabel untuk tingkat produksi. Sedangkan biaya rata-rata adalah biaya per unit untuk tingkat produksi atau total biaya dibagi produksi.

Perusahaan harus mengetahui bagaimana biaya bervariasi dengan berbagai tingkat produksi agar dapat menetapkan harga yang tepat. Perusahaan Jepang sering menggunakan metode yang disebut penetapan biaya sasaran (target costing) yaitu biaya ditentukan dari hasil riset pasar untuk menentukan fungsi-fungsi yang diinginkan dari produk, kemudian menentukan harga jual

Page 4: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga

produk tersebut sesuai dengan daya tariknya dan harga pesaingnya. Selanjutnya mengurangi margin laba dari harga ini, sehingga diperoleh biaya sasaran yang harus dicapai dan menelitia biaya setiap unsur, misalnya desain, rekayasa, produksi, penjualan dan lainnya serta memecahkan dalam unsur yang lebih kecil, merekayasa ulang komponen, menghilangkan beberapa fungsi, menurunkan biaya pemasok agar proyeksi biaya akhir sesuai dengan kisaran biaya sasaran.

1.1.4. Menganalisis Biaya, Harga dan Penawaran Pesaing

Perusahaan dapat menggunakan analisis biaya, permintaan pasar, biaya pesaing, harga pesaing dan kemungkinan reaksi pesaing sebagai dasar penetapan harga. Perusahaan juga perlu untuk membandingkan biayanya dengan biaya pesaing, apakah biaya produksinya lebih rendah atau lebih tinggi dan juga harga dan kualitas penawaran pesaing. Dengan mengetahui biaya, harga dan kualitas pesaing, perusahaan dapat menggunakan sebagai titik orientasi untuk menetapkan harga.

Perusahaan harus menetapkan harga dekat dengan harga pesaing, jika pesaing itu merupakan pesaing utama. Jika kualitas kualitas penawaran lebih tinggi dari pesaing, maka perusahaan dapat menetapkan harga lebih tinggi dari harga pesaing, tetapi jika kualitas penawaran lebih rendah dari pesaing, maka perusahaan hendaknya menetapkan harga lebih rendah dari pesaing. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan pesaing mengubah harganya sebagai tanggapan terhadap harga yang ditetapkan perusahaan.

1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga

Kelima, perusahaan  memilih salah satu dari berbagai metode harga  yaitu: markup pricing,    target-return pricing, competitive pricing,  demand pricing, preceived value pricing dan value pricing.

Penetapan harga markup (markup pricing) merupakan metode dengan menambahkan markup standar pada biaya produksi. Penetapan harga markup populer karena menetapkan biaya dan mengaitkan dengan harga lebih mudah, harga menjadi serupa jika industri menetapkan harga dengan metode ini dan merupakan penetapan harga yang lebih adil. Namun demikian metode ini tidak akan menghasilkan penetapan harga yang optimal, karena mengabaikan permintaan.

Page 5: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga

Penetapan harga berdasarkan target (target-return pricing) merupakan metode penetapan harga yang menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi (ROI) yang diinginkan. Penetapan harga berdasarkan persaingan (competitive pricing) merupakan metode penetapan harga dengan menggunakan harga pesaing, apakah di bawah, sama atau di atas harga pesaing. XL menentukan harga berdasarkan persaingan dengan iklan “TARIF TERMURAH Nelpon ke siapa saja se-Indonesia hanya Rp. 10,- per detik”, ditunjukkan pada Gambar 1.1. Demikian pula yang dilakukan Air Asia juga menentukan harga berdasarkan persaingan dengan harga lebih rendah dari pesaing. Harga yang ditetapkan tersebut yang sesuai dengan promosinya berkisar antara 10 % - 20 %. Iklannya ditunjukkan pada Gambar 1.2.

Gambar 1.1.

Page 6: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga

Gambar 1.2.

Penetapan harga berdasarkan permintaan adalah penetapan harga yang dihubungkan dengan harapan pelanggan dan situasi pembelian yang khusus. Sasarannya untuk menentukan seberapa besar harapan pembeli untuk membayar produk berdasarkan kontribusinya terhadap kebutuhan atau keinginannya. Lelang di Internet merupakan metode penetapan harga berdasarkan permintaan. PT. Les Nouveaux Constructeurs Premier Real Property Indonesia atau Premier Indonesia menetapkan harga berdasarkan permintaan. Perusahaan yang membidik pasar atas tersebut menetapkan harga bergantung pada tahap pembangunan dan fasilitas yang diinginkan atas permintaan pelanggan. Salah satu hunian mewah tersebut adalah Cental Park, ditunjukkan pada Gambar 1.3.

Gambar 1.3.

Page 7: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga

Penetapan harga berdasarkan nilai yang dipersepsikan (preceived value pricing) merupakan penetapan harga berdasarkan nilai yang dipersepsikan pelanggan sesuai dengan pemikiran penentuan posisi produk. AQUA menggunakan strategi ini dengan memasang harga sesuai dengan yang dipersepsikan pelanggan yaitu air yang dianggap jernih dan sehat, sehingga memasang harga mahalpun tetap laku. Iklan AQUA ditunjukkan pada Gambar 1.4.

Gambar 1.4.

Penetapan harga berdasarkan nilai (value pricing) merupakan penetapan harga berdasarkan manfaat dan harga produk. Semakin tinggi manfaat produk dan semakin rendah harganya maka semakin tinggi nilai produk tersebut. Manfaat dapat berupa kualitas, kehandalan, prestis, keistimewaan, garansi, merek, pilihan, pelayanan dan sebagainya. Toyota Lexus menetpkan harga berdasarkan nilai dengan memberikan fasilitas mobil mewah tetapi dengan harga lebih rendah daripada mobil mewah pesaing dari Lexus, Gambar 1.5. menunjukkan Gambar mobil Lexus.

Page 8: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga

Gambar 1.5.

1.1.6. Memilih Harga Akhir

Langkah terakhir  dalam prosedur penetapan harga jual adalah menentukan harga akhir, yang harus mencerminkan  cara-cara psikologis  yang  paling  efektif, harus reaksi-reaksi yang mungkin  timbul  dari distributor, dialer, tenaga penjualan perusahaan, pesaing,  pedagang dan pemerintah.

Perusahaan harus mempertimbangkan psikologi harga, disamping faktor lainnya, terutama faktor ekonomi. Faktor ego sangat efektif digunakan untuk menetapkan harga, misalnya untuk harga mobil mewah dan parfum mahal yang menggambarkan citra dari produk tersebut. Iklan dari jam TAGHeuer mencitrakan jam yang dipakai hanya orang yang khusus. Dalam iklan tersebut menggunakan Fernando Alonso, juara dunia Formula 1 sebagai daya tarik iklan, ditunjukkan pada Gambar 1.6.

Angka-angka psikologis sering digunakan dalam menetapkan harga dalam iklan. Perusahaan lebih memilih harga Rp. 999.000,- daripada Rp. 1.000.000,-. Padahal hanya selisih Rp. 1.000,- atau lebih memilih Rp. 299.000,- daripada Rp.300.000,-.

Page 9: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga

Gambar 1.6.

Perusahaan harus mempunyai kebijakan yang konsisten dalam menentukan harga. Perusahaan penerbangan mengenakan biaya bila tiket yang mendapat potongan tidak dipakai pada tanggal dan jam yang telah ditentukan. Bank memberikan penalti bagi yang tidak tepat waktu membayar angsuran. Demikian pula hotel memberikan tambahan biaya jika melebihi jam checkout.

Perusahaan harus mempertimbangkan keuntungan dan resiko bersama dengan distributor, penyalur dan wiraniaga terhadap reaksi dari pembeli yang tidak puas serta harus mempertimbangkan reaksi pihak lain atas harga yang ditentukan, antara lain reaksi dari distributor, penyalur, wiraniaga dan bahkan pesaing.

Page 10: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga

1.1.7. Menyesuaikan Harga

Perusahaan  sering  menerapkan strategi  modifikasi terhadap harga  dasarnya.  Modifikasi  pertama adalah  harga per wilayah geografis,  yang muncul karena masalah bagaimana menetapkan  harga bagi pelanggan yang letaknya jauh dari perusahaan penjual.  Alternatif-alternatif yang ada pada modifikasi geografis ini, mencakup harga FOB, harga seragam harga per wilayah, harga bertitik  patokan, dan harga termasuk angkutan.

Modifikasi kedua adalah potongan harga dan imbalan khusus mencakup potongan tunai,  potongan  jumlah, potongan fungsional, potongan musiman  dan  apa yang  disebut dengan imbalan khusus  (allowances).  Potongan tunai merupakan pengurangan harga apabila membayar secara tunai atau membayar tagihannya sebelum jatuh tempo. Potongan jumlah merupakan pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah besar. Potongan fungsional merupakan potongan yang diberikan kepada anggota saluran perdagangan yang melakukan fungsi tertentu, misalnya fungsi penjualan, penyimpanan dan melakukan pencatatan. Potongan musiman adalah pengurangan harga untuk pembeli yang membeli tidak pada musimnya. Sedangkan imbalan khusus adalah pengurangan harga dari daftar harga, yang terdiri dari potongan tukar tambah dan potongan promosi. Potongan tukar tambah merupakan pengurangan harga dengan menyerahkan barang lama ketika membeli barang baru, ditunjukkan pada Gambar 1.7. Potongan promosi adalah pengurangan pembayaran atau harga untuk memberi imbalan karena membantu aktivitas promosi.

Gambar 1.7.

Page 11: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga

Modifikasi ketiga  berupa harga promosi yang meliputi harga "tumbal",  harga kejadian khusus, rabat tunai, pembiayaan berbunga rendah, bentuk pembayaran lebih lama, garansi dan kontrak jasa serta potongan psikologis.

Modifikasi keempat adalah harga diskriminatif, yaitu penetapan harga yang berbeda bagi  pelanggan  yang bermacam-macam bentuk produk yang berbeda, tempat  yang  berbeda dan waktu yang berbeda.

Modifikasi kelima berupa menetapkan harga pada pembaruan produk asli yang dilindungi oleh hak paten untuk "market skimming" atau untuk penerobosan pasar; penetapan harga jual terhadap  produk tiruan dengan mengambil  salah  satu dari sembilan  strategi harga mutu.

Modifikasi terakhir  terjadi pada bauran  produk yang mencakup penetapan harga lini produk, produk oposional dan produk yang saling menarik, serta produk sampingan.

Bila perusahaan sedang mempertimbangkan untuk memprakarsai suatu perubahan harga, maka ia sebaiknya dengan hati-hati  memperhitungkan reaksi pelanggan dan pesaing. Reaksi pelanggan sangat dipengaruhi  oleh  penafsiran pelanggan atas perubahan harga itu sendiri.  Sedangkan  reaksi  pesaing  mengalir dari seperangkat kebijakan pesaing tentang bagaimana semestinya bereaksi atau dari tanggapan spontan pada setiap situasi. Selain itu perusahaan yang memprakarsai  perubahan  harga hendaknya juga mengantisipasikan kemungkinan reaksi dari pembekalan, pedagang perantara dan  pemerintah.

Perubahan yang menghadapi tindakan perubahan harga jual yang dilakukan oleh pesaing harus mencoba memahami niat pesaing serta kira-kira  arah  perubahan harga tadi.  Apabila kecepatan reaksi diperlukan,  maka  perusahaan  sebaiknya mempersiapkan terlebih dahulu segala strategi yang berbeda-beda bagi segala kemungkinan tindakan pesaing yang berbeda-beda pula.

Page 12: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga

DAFTAR PUSTAKA

Alsem, Karl Jan. 2007. Strategic Marketing : An Applied Perspective. New York : McGraw-Hill.

Arens, William F. 2002. Contemporary Advertising. New York : McGraw-Hill

Bearden, W.O., Ingram, T. N. and LaForge, R. W. 2007. Marketing : Principles and Perspectives. Fifth Edition. New York : McGraw-Hill.

Cateora, Philip R. and Graham, John L. 2002. International Marketing, Eleventh Edition. New York : McGraw-Hill

Cravens, David W. and Piercy, Nigel F. 2006. Strategic Marketing. Eighth Edition. New York : McGraw-Hill

Cristine Y. Chen. 2002. The Wold’s Most Admired Companies 2002. March 11. Fortune.

David Martin, Marc Ryan. 2002. Fortune 500 Companies Grow Fonder of Internet Advertising. Jupiter Media MetrixDavid Miller. 1996. Web Multimedia Development. New Riders.. Dooly, Michael. 1992. Kicking Up A Little Dust: Print, September.

Seventh Edition. New York : McGraw-HillDwyer, F. Robert and Tanner, John F. 2006. Business Marketing :

Connecting Strategy, Relationship and Learning. Third Edition. New York : McGraw-Hill.

Elliot, Stuart. 1996. Big, Bold, Outside and in Fashion. The New York time, 11 Juli, C1.Elsom Cook. 2001. Principles of Interactive Multimedia. New

York : McGrawHill.England, E. and Finney. A. 2002. Managing Multimedia : Project Management for Web and Convergent Media. Addison Wesley Publishers.Etzel, M. J., Walker, B. J. and Stanton, W. J. 2007. Marketing.

Fourteenth Edition. New York : McGraw-Hill.Ferrell, O.C. and Hartline, Michael D. 2005. Marketing Strategy.

Fourth Edition. Natorp Boulevard Mason : Thomson South-Western.

Fisher, Christy. 1995. King of Road : American Demographics. Agustus, hal.55Friedman, Mildred,. 1989. Graphic Design In America : A Visual History. Mineapolis, MN, Walker Art Center and New York, Harry N. Abrams. Fred T. Hofstetter. 2001. Multimedia Literacy. Third Edition. McGrawHillGoldfarb, Roz. 1997. Careers by Design : A Headhunter’s Secrets

Page 13: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga

for Succes and Survival in Graphic Design. New York, Allworth.George E. Belch, Michael A. Belch. 2004. Advertising and Promotion : An Integrated Marketing Communications Perspective, Fourth Edition. New York : McGraw-HillGoldman, Kevin. 1994. Spending On Billboards Is Rising: Video Tool Makes Buying Easier. Wall Street Journal, 27 Juni. B6.Gonnella, Rose, Anderson, Landa. 2000. Creative Jolt Inspirations. Cincinnati, OH, North Light Books. Grover, Ronald. 1998. Billboard Aren’t Boring Anymore. Business

Week 21 September, hal. 88-89Heller, Steven. 1993. Graphic Design, New York, Rockport, Allworth PressHolland, Bierut, Drenttel. 1993. Graphic Design : America, New York, Rockport, Allworth PressJeff Foster. 1997. Photoshop Web Magic. Hayden Books.Johansson, Johny K. 2006. Global Marketing : Foreign Entry,

Local Marketing & Global Management. Fourth Edition. New York : McGraw-Hill

Keegan, Warren J. And Green, Mark S. 2000. Global Marketing. Second Edition. New Jersey : Printice-Hall.

Keyes, J. 1990. Multimedia Offers Managers Multiple Business Solutions. Computer World. Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. 2006. Marketing

Management. 12th Edition. New Jersey : Pearson Education.Labuz, Ronald. 1991. Contemporary Graphic Design, New York,

Van Nostrand ReinholdLanda, Robin, 1998. Thinking Creatively, Cincinnati, North Light Books.Landa, Robin, 2001. Graphic Design Solutios, Cincinnati, North Light BooksMajalah Marketing. 2004. Majalah Pemasaran dan Penjualan,

No.1-12. Jakarta: PT. Info Cahaya Hero.Majalah Marketing. 2005. Inspiring The Leadership, No.1-12.

Jakarta: PT. Info Cahaya Hero.Majalah Marketing. 2006. Inspiring The Leadership, No.1-12.

Jakarta: PT. Info Cahaya Hero.Majalah Marketing. 2007. Inspiring The Leadership, No.1-8.

Jakarta: PT. Info Cahaya Hero.Majalah Marketing. 2007. Top Brand 2000-2007, Edisi Khusus

No.1. Jakarta: PT. Info Cahaya Hero.Majalah Marketing. 2007. 10 Karakter Unik Konsumen Indonesia,

Edisi Khusus. Jakarta: PT. Info Cahaya Hero.

Page 14: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga

Majalah Swa Sembada. 2004. No.1-24. Jakarta: Yayasan Sembada Swakarya.

Majalah Swa Sembada. 2005. No.1-24. Jakarta: Yayasan Sembada Swakarya.

Majalah Swa Sembada. 2006. No.1-24. Jakarta: Yayasan Sembada Swakarya.

Majalah Swa Sembada. 2007. No.1-15. Jakarta: Yayasan Sembada Swakarya.

Meggs, Philip B. 1983. A History of Graphic Design. New York, Van Nostrand ReinholdMichael E. Porter, 1985. Competitive Advantages. Free Press.Miller, Cyndee. 1995. Outdoor Gets a Makeover. Marketing News, 10 April, hal. 26.Nichols, John. 1995. Outdoor New York Tops Ideas, Gannetteer, September, hal.8Nielson, J. 1995. Multimedia and Hypertext : The Internet and Beyond. New York. Harcourt Braco.Neubourne, Ellen. 2000. Road Show : The New Face of Billboards. Business Week, 8 Mei hal.75OAAA. 2005. Introduce Yourself to Outdoor Advertising. OAAA. New YorkOAAA. 2000. Creating Award Winning Outdoor. OAAA. New

YorkPeter, J. Paul and Donnelly, James H. 2006. A Preface to

Marketing Management.Tenth Edition. New York:McGraw-HillRichardson, Margaret. 1993. Best Selling Design : Book Jackets

andCovers, Three Case Study, U&lc, Vol.20, No.2, Summer / Fall

Robert Levering, Milton Moskowitz. 2002. The 100 Best Companies To Work For . March 11. Fortune

Ries, Al dan Jack Trout. 2001. Positioning : The Battle for Your Mind. New York : McGraw-Hill.Ries, Al and Jack Trout. 1993. The 22 Immutable Laws of Marketing, New York, Harper Business. Robisn Landa. 2001. Graphic Design Solutions. Second Edition. OnwordPress-Thomson LearningRichard Raysman & Jeffrey D. Neuburger. 2003. Multi-media Publishing: Legal Issues To Consider. Published in MusiCopyright IntelligenceShamms Moprtier. 2001. Flash 5 : Weekend Crash Shimp,Terence A. 2000. Advertising and Promotion :

Supplemental Aspects of Integrated Marketing Communications, Fifth Edition. The Dryden Press

Page 15: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga

Sloane, A. 1996. Multimedia Communication. . New York : McGraw-Hill Publishing.

Suyanto, M.. 2007. Strategic Management : The Most Admired Companies. Andi Yogyakarta

Suyanto, M.. 2005. Strategi Periklanan Televisi Perusahaan Top Dunia. Andi YogyakartaSuyanto, M.. 2003. Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan. Andi YogyakartaSuyanto, M.. 2003. Strategi Periklanan pada E-Commerce

Perusahaan Top Dunia. Andi YogyakartaSuyanto, M. 2003. Multimedia alat untuk Meningkatkan

Keunggulan Bersaing, Andi YogyakartaSuyanto, M.. 2002. Strategi Pemasaran Global Berbasis Internet. Jurnal DASI Vol. III No. 1. AMIKOM Yogyakarta.Suyanto, M.. 2002. Evaluasi Efektivitas Periklanan Berbasis Internet. Jurnal DASI Vol. III. No. 2. AMIKOM YogyakartaSuyanto, M.. 2001. Manajemen Periklanan. Jurnal DASI Vol. II No. 4. Desember. AMIKOM YogyakartaThe Editors of PC Magazine. 2002. Top 100 Undiscovered Web

Sites. PC MagazineThe Editors of PC Magazine. 2002. The Best Product for 2002. PC MagazineThe Editors of PC Magazine. 2002. The Eighteenth Annual Awards

for Technical Excellence. PC Magazine.Thomas J. Kueglen, Jr. 2000. Web Advertising and Marketing : Make The Web Work for You. Third Edition. A Devision of

Prima PublishingThomas Russel, W. Ronald Lane. 1999. Kleppner’s Advertising Procedure, Fourteenth Edition. Prentice-HallWalker, O. C., Mullins, J. W., Boyd, H. W. and Larreche, J. L.

2006. Marketing Strategy. Fifth Edition. New York : McGraw-Hill

Ward Hanson. 2000. Principles of Internet Marketing. South Western College Publishing.White, Roderick. 2005. Best Practice – Outdoor Advertising :

Solus or Support ?. Admap. Mei. Hal.12-14.Williams, Roy H. 2003. Outdoor Ads That Get Results. Sales & Marketing. 4 Agustus. Wong, Wucius, Benjamin, 1994. Visual Design on the Computer. New York, Design Books WWW.CAKRAM.CO.IDYin, Sandra. 2002. Counting Eyes On Billboards. American Demographic. Desember

Page 16: } `HPDJ500 ~ }msuyanto.com/.../2008/09/strategi-penetapan-harga.doc · Web view1.1.5. Memilih Metode Penetapan Harga Kelima, perusahaan memilih salah satu dari berbagai metode harga