ntprasetyo.files.wordpress.com date: 9/17/2012 6:43:13 pm

5
JurnalTeologi Rcformed Indonesia 2/7 (Juli 20 I 2), r45-r49 Ulasan Buku lanji-janji bagi Ismael dalam ,\Lkitab: Berkat yng Terlupakan tentang Ismael. dan Keturunannla oleh Edwin Sujono. Bandung: Satu-satu, Z0ll.2Z9 halarnan. Rp. 52.000,-. Karya Edwin Sujono ini adalah sebuah buku misiologis yang akademik-persuasif, yang bertujuan untuk menjelaskan dan menegas- kan tentang rancangan misi Allah bagi Ishak dan bagi Ismael serta keturunannya. Apabila Ishak dan keturunannya mewarisi 'berkat perjanjian/kovenan' (Kej. 17:19), maka Isma- el dan keturunannya mewarisi 'janji berkat' (Kej. 17:20). Ada sebuah couenant coroLl.ary (64- 65) yang fi ^ n kedua tokoh itu mewarisi hal yang berbeda namun saling tumpang- tindih. Penelitian Sujono berangkat dari peneli- tian seorang imam Anglikan asal Inggris bernama Charles Forster (8-9). Menurut Forster (1829), perjanjian Al1ah kepada Abra- ham dalam Kejadian 77 l-3 berkembang menjadi dua cabang berbeda namun saling tumpang-tindih. Cabang perjanjian yang besar dan kekal ditentukan bagi Ishak (Kej. 17:19), sedangkan cabang perjanjian yang kecil dan fana-tetapi sama sekali tidak lepas dari tujuan rohani-dikhususkan bagi Ismael (Kej. 17,20). Perjanjian kecil itu disampaikan Allah atas desakan doa Abraham dalam Kejadian 17:18, dan Allah meresponi keluh-kesah (doa) Abra- ham ini dengan sebuah ekspresi kepedulian kepada Ismael, yang juga terbentang di dalam catatan Alkitab dari Kejadian hingga Wahl'u. Kepedulian itu Allah nyatakan setidaknya melalui empat perkara, Pertama, dengan menjadikan Ismael sebagai orang pertama di luar bani Israel yang menerima 'janji berkat' dari Allah (Kej. 16:10-11; K"j. 17:70). Tentang'janji berkat' Allah kepada Ismael ini, diielaskan dengan lebih detil dalam bab pertama hingga bab ketiga. Sementara itu, perkembangan penggenapan 'janji berkat' dalam kehidupan Ismael dan keturunannya dibahas dalam bab keempat dan kelima. Di dalam bab pertama, Sujono menjelas- kan bahwa 'janji berkat' Allah kepada Ismael adalah 'janji berkat' yang diterima pula oleh orang-orang Islam secara umum dan orang- orang Arab secara khusus. Di dalam bab kedua, Sujono berusaha menunjukkan kepada para pembaca bahwa Alkitab Perjanjian Lama memandang sosok Ismael secara positif, ber- beda dengan pandangan orang-orang Kristen selama ini. Pandangan positif itu misalnya terkait dengan nama Ismael, pandangan umum atas Kejadian 1.6:17, serta tentang kematian Ismael yang ditulis dalam struktur yang serupa dengan pemberitahuan tentang kematian bapakbapak Patriarkh lainnya (34- 47). Jadi sebenarnya ada gambaran-gambaran positif tentang lsmael di dalam Alkitab. Pandangan positif Pe;[anjian Lama terha- dap Ismael, tidak terlepas dari pandangan positif Perjanjian Lama terhadap Hagar. Dalam bab kedua, Sujono menjelaskan bagai- mana Hagar-ibu kandung Ismael-mendapat- kan sebuah janji yang gemilang dalam Keja- dian 16,10. Perintah Malaikat TUHAN kepada Hagar untuk kembali kepada majikan- nya menjadi salah satu tahap awal misi Allah kepada Ismael dan keturunannya (30). Masih dalam pembahasan tentang Hagar ini, Sujono juga menyinggung tentang Bapak Gereja seperti Yohanes Krisostomus dan Procopius dari Gaza, para Reformator seperti Huldrych Zwingli, Conrad Pellican, Martin Luther, dan tokoh Lutheran seperti H. C. Leupold, yang menilai Hagar sebagai "seorang perempuan yang berwatak saleh" (43). Pada bab ketiga, Sujono menjelaskan bah- wa ada kesamaan dan perbedaan antara janji Allah kepada 'Abraham dan Ishak' dan kepa- da 'Ismael'. Kesamaannya adalah bahwa Allah 45

Upload: nguyenthuan

Post on 04-Apr-2018

216 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: ntprasetyo.files.wordpress.com Date: 9/17/2012 6:43:13 PM

JurnalTeologi Rcformed Indonesia 2/7 (Juli 20 I 2), r45-r49

Ulasan Buku

lanji-janji bagi Ismael dalam ,\Lkitab: Berkat yngTerlupakan tentang Ismael. dan Keturunannlaoleh Edwin Sujono. Bandung: Satu-satu,

Z0ll.2Z9 halarnan. Rp. 52.000,-.

Karya Edwin Sujono ini adalah sebuah

buku misiologis yang akademik-persuasif, yang

bertujuan untuk menjelaskan dan menegas-

kan tentang rancangan misi Allah bagi Ishakdan bagi Ismael serta keturunannya. ApabilaIshak dan keturunannya mewarisi 'berkatperjanjian/kovenan' (Kej. 17:19), maka Isma-

el dan keturunannya mewarisi 'janji berkat'(Kej. 17:20). Ada sebuah couenant coroLl.ary (64-

65) yang fi ^ n kedua tokoh itu mewarisihal yang berbeda namun saling tumpang-tindih.

Penelitian Sujono berangkat dari peneli-

tian seorang imam Anglikan asal Inggrisbernama Charles Forster (8-9). MenurutForster (1829), perjanjian Al1ah kepada Abra-ham dalam Kejadian 77 l-3 berkembangmenjadi dua cabang berbeda namun salingtumpang-tindih. Cabang perjanjian yang besar

dan kekal ditentukan bagi Ishak (Kej. 17:19),

sedangkan cabang perjanjian yang kecil dan

fana-tetapi sama sekali tidak lepas dari tujuanrohani-dikhususkan bagi Ismael (Kej. 17,20).

Perjanjian kecil itu disampaikan Allah atas

desakan doa Abraham dalam Kejadian 17:18,

dan Allah meresponi keluh-kesah (doa) Abra-ham ini dengan sebuah ekspresi kepeduliankepada Ismael, yang juga terbentang di dalam

catatan Alkitab dari Kejadian hingga Wahl'u.Kepedulian itu Allah nyatakan setidaknya

melalui empat perkara, Pertama, denganmenjadikan Ismael sebagai orang pertama diluar bani Israel yang menerima 'janji berkat'dari Allah (Kej. 16:10-11; K"j. 17:70).

Tentang'janji berkat' Allah kepada Ismael ini,diielaskan dengan lebih detil dalam babpertama hingga bab ketiga. Sementara itu,

perkembangan penggenapan 'janji berkat'dalam kehidupan Ismael dan keturunannyadibahas dalam bab keempat dan kelima.

Di dalam bab pertama, Sujono menjelas-

kan bahwa 'janji berkat' Allah kepada Ismael

adalah 'janji berkat' yang diterima pula olehorang-orang Islam secara umum dan orang-orang Arab secara khusus. Di dalam babkedua, Sujono berusaha menunjukkan kepadapara pembaca bahwa Alkitab Perjanjian Lama

memandang sosok Ismael secara positif, ber-

beda dengan pandangan orang-orang Kristenselama ini. Pandangan positif itu misalnya

terkait dengan nama Ismael, pandangan

umum atas Kejadian 1.6:17, serta tentangkematian Ismael yang ditulis dalam strukturyang serupa dengan pemberitahuan tentangkematian bapakbapak Patriarkh lainnya (34-

47). Jadi sebenarnya ada gambaran-gambaran

positif tentang lsmael di dalam Alkitab.Pandangan positif Pe;[anjian Lama terha-

dap Ismael, tidak terlepas dari pandanganpositif Perjanjian Lama terhadap Hagar.

Dalam bab kedua, Sujono menjelaskan bagai-

mana Hagar-ibu kandung Ismael-mendapat-kan sebuah janji yang gemilang dalam Keja-

dian 16,10. Perintah Malaikat TUHANkepada Hagar untuk kembali kepada majikan-nya menjadi salah satu tahap awal misi Allahkepada Ismael dan keturunannya (30). Masihdalam pembahasan tentang Hagar ini, Sujonojuga menyinggung tentang Bapak Gereja

seperti Yohanes Krisostomus dan Procopius

dari Gaza, para Reformator seperti HuldrychZwingli, Conrad Pellican, Martin Luther, dan

tokoh Lutheran seperti H. C. Leupold, yang

menilai Hagar sebagai "seorang perempuanyang berwatak saleh" (43).

Pada bab ketiga, Sujono menjelaskan bah-

wa ada kesamaan dan perbedaan antara janjiAllah kepada 'Abraham dan Ishak' dan kepa-

da 'Ismael'. Kesamaannya adalah bahwa Allah

45

Page 2: ntprasetyo.files.wordpress.com Date: 9/17/2012 6:43:13 PM

JURNAL TEOLOGI REFORMED INDONESIA

menjanjikan berkat dan keturunan yang ba-

nyak bagi kedua pihak, serta memberlakukansunat. Perbedaannya adalah bahwa kepadaAbraham dan Ishak Allah berjanji membuatmereka dan keturunannya menjadi saluranberkat bagi bangsa-bangsa, sedangkan kepada

Ismael, Allah tidak berkata-kata sedikit puntentang perkara ini (60-61). Abraham dan

Ishak menjadi berkat bagi bangsa-bangsa

dengan menjadi leluhur yang menurunkanYesus Kristus, Sang Penebus. Sementara ituIsmael diberkati bukan untuk menjadi sarana

misi Allah (menerima panggilan misioner),melainkan untuk menjadi tanda bahwaketurunannya adalah sasaran misi Allah. Adapermainan kata di sini, yaitu antara kata'sarana' dan kata 'sasaran' (62-63).

Peran penting dari keturunan Ismael

dalam rencana misi Allah juga nampak daricara penulis Kitab Kejadian menempatkansilsilah Ismael di dalam struktur toledorh'(riwayat keturunan). Di dalam Kitab Kejadianada sepuluh rcf"doth, dan salah satu diantaranya adalah toledoth Ismael. Seorangpakar bernama Victor Hamilton menyatakanbahwa setiap leluhur manusia dalam silsilafr-silsilah tersebut adalah "individu kunci" yang

mengimplementasikan atau melestarikanrencana dan kehendak Allah. Karena itu,dicantumkannya toledoth Ismael menunjukkanbahwa garis keturunan Ismael akan terusmemegang peranan di kemudian hari sebagai

bagian dalam rencana misi Allah (97); secara

khusus dalam hal ini adalah sebagai 'sasaran'

dari misi Allah, untuk memperlihatkan the

glory of the impossiblel (164.Konsep kunci untuk memahami misteri

relasi 'berkat' Ishak dan 'berkat' Ismael inidicatat di bagian akhir dari bab tiga, yaitukonsep covendnt corollary. Dalam bahasa

Inggris, corollary berarti konsekuensi logis darisuatu dalil yang terbukti benar. Dengandemikian, covenant corollary berarti konseku-ensi wajar dari kovenan. Dalam hal ini, 'janjiberkat' (Kej. 17:70) kepada Ismael adalahsebuah konsekuensi wajar dari 'berkatperjanjian/kovenan' (Kej. 17,19) yang diper-

r46

oleh Ishak. Yang satu mempengaruhi yang

lain. Konkretnya, ketika janji Allah kepadaAbraham mengalami peningkatan (dari Kej.l7:l-3 menjadi Kej. 17), maka janji Allahkepada Ismael juga mengalami peningkatan(dari Kej. t6:1.0-17 menjadi Kej. 17,70).

Sebetulnya konsep ini menjadi titik berangkatdari seluruh penjelasan Sujono dalam bukuini. Namun sayangnya, istilah dan pengertiankonsep couendnt corollary itu sendiri hanya iasajikan secara tersendiri dalam dua halaman(64.6s).

\Uujud kepedulian Allah yang kedua

kepada Ismael adalah dengan menjadikannyasebagai yang 'pertama datang' ke YerusalemBaru untuk menyembah TUHAN. Tentangini dibahas lebih mendetil dalam bab keenam.

Sujono menuliskan nubuat-nubuat Nabi Yesa-

ya yang menyatakan bahwa keturunan Ismaelakan menyembah Tuhan di Yerusalem Baru.Mereka menjadi kaum non-Israel pertamayang datang ke Yerusalem Baru untuk me-

nyembah TUHAN.Wujud kepedulian Allah yang ketiga

dilelaskan pada bab ketujuh, yaitu bahwakaum Ismael menjadi non-Israel yang 'perta-

ma menyembah' Sang Mesias. Injil Matiusmenceritakan tentang orang.orang Majus yang

'datang dari Timur'. Dalam Alkitab, istilah'bani Timur' atau 'orang-orang di sebelah

Timur' umumnya berarti orang-orang Arab,sementara Babel dan Media-Persia umumnyadisebut 'tanah utara'. Dan berdasarkan hasileksegesis atas teks-teks Alkitab, Sujonomenjelaskan bahwa orang-orang Majus datanguntuk dengan membawa persembahan yang

berupa kekayaan Tanah Arab (Mat. 2:1.17).'!Uujud kepedulian Allah yang terakhir

ditunjukkan masih pada bab ketujuh, yaitubahwa keturunan Ismael adalah non-Israelyang 'pertama dllniili' oleh Rasul Paulus.

Menurut Sujono-dan ini bisa diperdebatkan-Rasul Paulus di awal masa pertobatannya,pergi ke Tanah Arab untuk melakukankegiatan misi (Gal. 1:17; ZKor. lI32).

Di akhir bukunya, bab kedelapan, Sujonomenyimpulkan bahwa, "Hal 'pertama dlber-

Page 3: ntprasetyo.files.wordpress.com Date: 9/17/2012 6:43:13 PM

kati,''pertama datang,''pertama menyembah,'dan'pertama diinlili' memperlihatkan inisiatifmisi Allah, sesuai dengan rancangan misiNyabagi Ismael dan keturunannya" (165). Sujonokemudian melampirkan lima tulisan yangharus dirujuk oleh pembaca untuk memper-jelas konsep atau memperkuat argumentasiSujono. Di antaranya berbicara tentangmasalah garis keturunan Muhammad dariIsmael dan tafsiran Origen terkait denganGalatia 4:7I-31.

Buku yang merupakan pengembangan daridisertasi doktoral Sujono ini dapat memper-kaya khasanah pengetahuan teologi danmisiologi orang-orang Kristen di Indonesia.Buku Sujono ini bukan hanya baik untukdibaca oleh khalayak Kristen umum, namunjuga menarik untuk dipelajari oleh paraakademisi, terutama mereka yang bergiatdalam misi Kristen. Dengan terus terangSujono menulis bahwa ia bermaksud untuk"mengupas kembali janji,janji Allah tentangIsmael sehingga saya dapat memberdayakanteman-teman seiman untuk menjadi saksiyang baik bagi orang Ismael." Sujono sendiritentunya terinspirasi dari prediksi Forster,yaitu bahwa intervensi Ilahi yang luar biasa

akan menghasilkan tuaian besar pada akhirzaman, baik dari garis keturunan Ishak,maupun garis keturunan Ismael (9); sebuahpenggenapan yang makin sempurna darisebuah correna,nt corollary,

Satu hal yang menjadi catatan kecil untukbuku ini adalah penggunaan sistem catatanakhir (endnote). Penerapan sistem catatanakhir pada akhir setiap bab-dan bukannyasistem catatan kaki ffootnote)-memangmembuat alur pembacaan menjadi lebihlancar, namun akan memberikan tantanganyang lebih besar bagi pembaca yang berusahamendalami isi buku dengan lebih teliti.

ULASAN BUKU

Finishing WeLI: Finishing Life's SignificantCh"apters oleh David \7. F. Wong. Singapore:Finishing Well Ministries, 7006. viii+168halaman. $16.

Seringkali dalam hidup ini kita mengang-gap penting panggilan Tuhan dan mulaimencoba untuk menjalankannya. Namun kitakurang memikirkan secara serius apakah kitaakan mampu menyelesaikannya dengan baik.Padahal, pada akhirnya, bagaimana kita me-

nyelesaikan sebuah tugas/panggilan adalahyang terpenting. Masalahnya adalah kita tidaknyaman membicarakan akhir, apalagi memi-kirkan bagaimana nanti akhir hidup kitaseharusnya.

Buku David \7. F. Wong ini mengajak kitauntuk menggumulkan dan memikirkan hal"menyelesaikan" ini secara serius, sehingga

kita mulai berani menyelesaikan hal.hal yangmenghambat kita unruk maju dan memikir-kan strategi-strategi yang kita perlu melaluiperenungan 13 tokoh Alkitab, baik yang

berhasil maupun yang gagal di titik akhlrhidup mereka. Banyak dari mereka memulaidengan baik, tetapi banyak juga yang awalnyaburuk. Uniknya tokoh yang memulai buruktidak serta-merta berakhir buruk. Ini membe-rikan pengharapan besar bagi pembaca yang

merasa apakah mungkin dari hidup merekayang buruk bisa menghasilkan yang baik.

'S7ong membagi tulisannya ke dalam tigabagian: (1) pembuka sebagai d,ppetizer yar'g

membuat pembaca penasaran mengapa perlumembaca buku ini; (7) isi yang berupaeksposisi dari berbagai tokoh Alkitab, ter-masuk mereka yang harus menyelesaikan satu

bab kehidupan sebelum akhirnya bisa lebihmaju ke depannya; dan (3) penutup yang

memuat kesimpulan poin-poin penting yang

seharusnya menjadi perenungan dan aksi

selanjutnya para pembaca. Salah satu tokohyang kuat dibahas dalam buku ini adalahPaulus, yang diladikan acuan sebagai tokohpertama dan terakhir yar,ry disorot uqtukmenggambarkan apa makni sebenarnya darifinishing weLL

Nurcahyo Teguh Prasetyo

r47

Page 4: ntprasetyo.files.wordpress.com Date: 9/17/2012 6:43:13 PM

Para Kontributor

Yakub B. Susabda adalah Dosen Teologi Sistematika, Teologi Praktika, Psikologi

dan Konseling, Ketua Sekolah Tinggi Teologi Reformed Indonesia, danKetua HOPE Counseling and Assessment Center.

R. Dean Anderson adalah Gembala Free Reformed Church of Rockingham diPerth, Australia Barat.

Debby M. Soeseno adalah Asisten Gembala dan Konselor Gereja Kristus TuhanPos Batuceper dan alumnus program M.Th. Konseling Pastoral SekolahTinggi Teologi Reformed Indonesia.

Esther Susabda adalah Dosen Psikologi, Konseling, dan Teologi Praktika, Ketua

Jurusan M.Th. Konseling Pastoral, dan Direktur Perpustakaan Sekolah TinggiTeologi Reformed Indonesia.

Min Soon Kim adalah mahasiswa program Ph.D. dalam bidang Teologi Historikadi Calvin Theological Seminary.

Ihan Martoyo adalah Dosen dan Ketua Jurusan Teknik Elektro Universitas PelitaHarapan dan mahasiswa program M.A. di Sekolah Tinggi Teologi ReformedIndonesia.

Nurcahyo Teguh Prasetyo adalah Pembina Pemuda Gereja Kristen Kalam Kudus

Jayapura dan mahasiswa program M.Th. Teologi Sistematika Sekolah TinggiTeologi Reformed Indonesia.

Virginia Gunawan adalah Koordinator 'lTilayah Yayasan Domba-domba Kristus

dan mahasiswi program M.Th. Konseling Pastoral.

r52

Page 5: ntprasetyo.files.wordpress.com Date: 9/17/2012 6:43:13 PM

Vol. 2 No. 2 Juli 2017 ISSN: 2088.5970

Jurnal Teologi

ReforrnedIndonesia

JurnalTeologiReformed lndonesia Vol. 2

No. 2(Tera kh ir)

Hal.73-152

JakartaJuli 2OI2

ISSN2088-5970