· dapat menggunakan jaringan tersebut untuk menyalurkan layanan kita untuk enterprise dan ukm....
TRANSCRIPT
Lampiran 1
Lampiran 2
Ringkasan tanya jawab dalam Public Expose Tahun 2017:
Pertanyaan 1:
Berapa total dividen yang akan dibagikan tahun ini dan tanggal berapa pembagiannya. Untuk
tahun 2017, berapa target dari revenue dan profit sampai dengan akhir tahun dan apa saja
mendorongnya. Berapa alokasi belanja modal tahun ini, digunakan untuk apa dan sumber
pendanaannya dari mana?
Jawaban:
Total laba bersih kita pada tahun 2016 mencapai 819 miliar, dari situ akan ada 35% yang
dibagikan dalam bentuk dividen pay-out ratio sehingga setiap pemilik saham mendapatkan
Rp96,8,- yang secara total jumlah pembagian dividen itu senilai Rp286,4 miliar. Untuk
pembagiannya ada beberapa tahapan mulai cum-dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi
diumumkan tanggal 2 Mei 2017, ex-dividen tunai di pasar reguler dan negosiasi pada tanggal
3 Mei 2017, cum-dividen tunai di pasar tunai pada tanggal 5 Mei 2017, dan ex-dividen tunai
pada pasar tunai pada tanggal 8 Mei 2017. Pembayaran dividen kepada pemegang saham akan
dilaksanakan selambatnya pada tanggal 26 Mei 2017.
Terkait target revenue dan profit, manajemen cukup percaya diri dengan perkembangan tahun
2016 kemarin, dimana kita mencapai pertumbuhan sebesar 15%, kita secara konsisten setiap
tahun membangun jaringan baru secara berkelanjutan. Melihat historis perkembangan dan
potensi pasar, ke depan manajemen cukup percaya diri untuk tumbuh diantara angka 13%-15%.
Mengenai profitability, tentunya kita berharap dapat mempertahankan atau bahkan lebih baik
dibandingkan tahun lalu dalam hal profit margin-nya.
Terkait capex, kita menyediakan diantaranya untuk alokasi untuk maintenance, pengembangan
area-area baru (ekspansi) dimana kita sudah lakukan di 4 (empat) kota yang utama dan kota baru
seperti Medan dan Batam, pembelian set top box dan cable modem yang akan kita supply kepada
pelanggan. Total capex yang diharapkan tentunya tidak jauh dari sebelumnya mungkin berkisar
sekitar 1 triliun. Sumber pendanaan capex sebagian akan kita ambil dari internal cash flow
perusahaan, karena kita melihat posisi hutang perusahaan yang cukup kecil dimana tidak ada
hutang jangka panjang dan yang ada hanya hutang vendor financing. Disamping itu, tentunya
manajemen senantiasa mengeksplorasi opsi-opsi terbaik yang tersedia apakah dalam bentuk
pendanaan dari lembaga keuangan ataupun bentuk lain yang kita peroleh dari pasar modal.
Pertanyaan 2:
Tahun lalu sempat diberitakan pemegang saham batal menjual saham di Link Net, apakah
mungkin hal ini dilakukan lagi di tahun ini. Apakah akan ada semacam joint dengan perusahaan
lain. Terkait rencana IPO BigTV yang batal, apakah tahun ini akan dilakukan lagi melihat
kondisi yang mungkin membaik?
Jawaban:
Terkait penjualan saham, dari pemegang saham tentunya mereka punya strateginya masing-
masing, kapan waktunya mereka melakukan aksi dan kapan waktunya merealisasikan return,
tentunya dalam hal ini manajemen hanya melakukan fungsi operasional perusahaan. Jadi, terkait
hal tersebut mungkin dapat ditanyakan langsung kepada pemegang saham.
Mengenai joint atau kerja sama dengan perusahaan lain, tentunya kita menyadari dalam bisnis ini
perusahaan yang dapat bertahan adalah perusahaan yang bisa menawarkan solusi yang
terintegrasi dan bersinergi bagi pelanggannya baik itu di dalam rumah, di jalan, maupun di
tempat-tempat dimana mereka pergi, sehingga ini menjadi suatu saling keterkaitan yang kita
perlukan. Kita melihat PT Link Net Tbk bukan hanya sebagai perusahaan teknologi semata,
tetapi juga merupakan perusahaan yang mengedepankan pelanggan, dimana kita coba mengisi
kepentingan dan kemauan pelanggan sehingga kita dapat menyediakan kualitas yang terbaik.
Dalam rangka menyediakan kualitas terbaik, perusahaan akan melihat hal atau produk apa yang
kira-kira dapat dtawarkan kepada pelanggan, dan apabila kita dapat melakukannya sendiri
tentunya kita akan mencari partner yang relevan.
Mengenai BigTV, PT Link Net Tbk memiliki kepemilikan 15% pada PT Indonesia Media
Televisi. Tentunya kaitan dengan rencana IPO ataupun aksi korporasi yang lainnya dari BigTV,
kita sesuaikan dengan bagaimana kondisi pasar. Apabila kondisi pasar memungkinkan, kita akan
berdialog dengan manajemen BigTV bagaimana solusi terbaik untuk mereka masuk pasar modal.
Saat ini, kita sebagai pemegang saham fokus untuk pertumbuhan pelanggan dan revenue dari
BigTV.
Pertanyaan 3:
Apakah bisa dijelaskan lebih detail untuk ekspansi di segmen korporasi, dan kira-kira dengan
ekspansi yang berkelanjutan di tahun 2017 gambarannya bagaimana, dan bagaimana alokasi
capex-nya?
Jawaban:
Fokus kita memang pada residensial yang merupakan kontribusi terbesar, tetapi manajemen juga
melihat segmen korporasi (enterprise) dapat menjadi pasar potensial yang signifikan. Ada
beberapa faktor yang kita lihat, faktor yang pertama adalah kita melihat industri enterprise kita
sedang berkembang pesat termasuk juga industri Usaha Kecil Menengah (UKM) yang sedang
digalakkan oleh pemerintah yang dapat menjadi pasar potensial yang besar, faktor yang kedua
adalah secara infrastruktur saat kita melakukan penarikan jaringan pada suatu area dimana saat
kita melakukannya kita melewati bisnis area yang tentunya secara cost dan capex hal tersebut
sudah terjadi atau digunakan, dan faktor yang ketiga kita melihat segmen residensial dan
enterprise saling berkaitan dimana kita dapat membuat produk yang dapat kita tawarkan kepada
pelanggan mulai dari rumah sampai kantor ataupun tempat usahanya.
Jika kita lihat iklim-iklim industri sekarang sangat menjanjikan. Banyak perusahaan yang mulai
mendapatkan pembiayaan dari beberapa investor baik dalam negeri maupun luar negeri. Sekitar
bulan lalu, PT Link Net Tbk sebagai internet provider menyediakan konektivitas internet bagi
usaha-usaha di bawah binaan Bank Mandiri. Apalagi tahun ini pemerintah mencanangkan
pertumbuhan pembiayaan sektor UKM dengan tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi, sehingga ini dapat menjadi pasar yang sangat besar dan luas sekali. Disamping itu, dari
segi capex kita melakukan intensifikasi jaringan, dimana setiap jaringan yang kita support untuk
pasar residensial kita lakukan juga mapping untuk pasar enterprise dan UKM, sehingga kita
dapat menggunakan jaringan tersebut untuk menyalurkan layanan kita untuk enterprise dan
UKM.
Pertanyaan 4:
Berapa target homes passed di tahun ini. Selain Batam dan Medan kota mana lagi yang akan
menjadi tujuan. Berapa persen rincian market shares, untuk pendapatan komersial dan
residensial masing-masing berapa persen, dan apakah kuartal 1 sudah bisa diumumkan?
Jawaban:
Untuk 2017, target homes passed kita masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya berkisar
antara 120 ribu-150 ribu.
Saat ini kita sudah bangun jaringan secara intensif di 4 (empat) kota besar yakni Jakarta dan
sekitarnya, Surabaya dan sekitarnya, Bali, dan Bandung. Di tahun lalu kita sudah mengumumkan
akan masuk dan menambah jaringan di 2 (dua) kota lagi yaitu Medan dan Batam, semoga pada
semester kedua kita sudah dapat melihat kontribusi revenue dari dua kota baru tersebut. Untuk
kota-kota yang lainnya sampai hari ini masih dalam pertimbangan dan belum dapat kita
umumkan.
Untuk market share mungkin agak susah untuk kita berikan, karena kita belum data total market
share secara keseluruhan. Jika kita lihat pertumbuhan pasar broadband di Asia-Pasifik sekitar
36%-38%, sedangkan di Indonesia masih berkisar 9%. Dari 9% tersebut hanya sekitar 2% pasar
broadband 1 Mbps ke atas, jadi kita agak susah untuk menentukan market share sekarang ini.
Kontribusi revenue dari enterprise sekarang ini 16%, tapi kedepannya dengan inovasi-inovasi
produk yang kita lakukan, kita dapat targetkan sekitar 16%-20% di 2-3 tahun mendatang.
Untuk kuartal 1 kita belum dapat berikan, mungkin pada akhir bulan sudah dapat kita keluarkan.
PT Link Net Tbk Paparan Publik
21 April 2017
Lampiran 3
2
Agenda Presentasi
1. Kinerja Operasional Tahun 2016
2. Kinerja Keuangan Tahun 2016
3. Rencana Mendatang
3
1. Kinerja Operasional Tahun 2016
4
Ikhtisar kinerja operasional tahun 2016
Memperkuat momentum pertumbuhan di kota metropolitan utama
- Menambah 153 ribu homes passed baru (Jakarta dan sekitarnya, Surabaya, dan Bandung)
- Menambah 70 ribu pelanggan TV berbayar, 64 ribu pelanggan internet (meningkat 15%)
- Retensi pelanggan yang lebih baik dengan rata-rata churn bulanan sebesar 2.2%
- Mempertahankan ARPU (Average Revenue per User) pada level yang premium yaitu Rp
407 ribu per pelanggan
Melakukan ekspansi ke Medan dan Batam untuk mendukung pertumbuhan
dimasa mendatang
5
Ikhtisar kinerja operasional tahun 2016
Melanjutkan pertumbuhan pada
bisnis korporasi, dengan pencapaian
strategis utama pada seluruh sektor
bisnis
Inisiatif kunci & penghargaan
(Triwulan 4/2016)
- Kolaborasi antara First Media dan Bolt
- Meluncurkan produk First Media Smart
Living
- Memperoleh penghargaan “Top IT &
Telco 2016 Award” untuk kategori Fixed
Internet Provider dari I-tech Magazine
6
457 521
433
503
2015 2016
Internet TV berbayar
Pencapaian dalam semua aspek bisnis – homes passed, pelanggan, dan ARPU
Homes Passed (‘000) Pelanggan (‘000) ARPU (Rp ‘000)
1,673
1,826
2015 2016
415 407
2015 2016
890
1,024
7
Penghargaan yang diterima
Top Telco 2014-2016
• Top Fixed Internet Category
• From Itech Magazine
Brand Finance plc
Brand Rating
2015
Customer Loyalty Award Net
Promoter Leader Award 2016
Pay TV & Broadband/Fixed ISP category
SWA magazine, 2011-2016
Indonesia Most Innovative
Business Award 2017
Advertising, Printing, and Media Category
From Warta Ekonomi
Net Promoter Leader
Award 2011-2014 PEFINDO25 Index
(01/08/2015 to
31/01/2016)
2015 Frost & Sullivan
Indonesia Excellent
Awards
Top Brand Award
2012-2014
Corporate Image
Award 2012-2014
Word Of Mouth
Marketing Award
2015
Indonesia WOW Brand
2015 & 2017
• Silver Champion for Pay TV Category,
2015 & 2017
• Gold Champion for Fixed ISP Category,
2015
• From Markplus Inc
8
2. Kinerja Keuangan Tahun 2016
9
Pertumbuhan kinerja keuangan yang kuat
- Pendapatan meningkat 15% menjadi Rp 2,95 triliun
- Bisnis korporasi memberikan kontribusi sebesar 16% dari total pendapatan
Menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan dan manajemen
biaya yang bijak.
- Laba Bersih meningkat 28% menjadi Rp 819 miliar, dengan marjin laba bersih 28%
- Belanja Modal selaras dengan posisi net cash yang tinggi
Ikhtisar kinerja keuangan tahun 2016
10
2,564
2,954
2015 2016
Pendapatan
Pertumbuhan pendapatan yang solid dan stabil
Pendapatan (dalam miliar Rupiah)
11
640
819
2015 2016
Pertumbuhan laba bersih dengan manajemen biaya yang bijak
Laba Bersih (dalam miliar Rupiah)
12
Belanja Modal* (dalam miliar Rupiah)
1,291
896
2015 2016
* Belanja modal merupakan penambahan aset tetap di laporan posisi keuangan.
** Jumlah belanja modal tahun 2016 mencapai Rp 1,028 miliar, dimana Rp 883 miliar merupakan aset yang diperoleh dari perolehan langsung dan Rp 145 miliar
diperoleh dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali melalui utang sewa pembiayaan. Aset yang dijual dalam transaksi penjualan dan penyewaan kembali
tersebut mempunyai nilai perolehan sebesar Rp 132 miliar.
Belanja modal yang didukung dengan neraca yang kuat
**
13
3. Rencana Mendatang
14
Link Net – ekspansi yang berkelanjutan
Mempertahankan
momentum
ekspansi
melalui
roll-out strategis
Memaksimalkan
pemanfaatan modal
melalui intensifikasi
Ekspansi yang
berkelanjutan pada
bisnis korporasi
Fokus pada
kualitas layanan
dan terus menjadi
provider pilihan
NGBB
Terima kasih