eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/sinegri antara pembangunan ekonomi dan... · created date:...

15
Sinergi antara Pembangunan Ekonomi dan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Akhmad Fauzf Abstrak lndonesia adalah nega'a yang oarangkal: bag:sebdg an l- a.angan lerkend [enonei d Durch Desed\F odn RFsoLrrce Curs". Dendan sumber.daya alam dan kekayaan tingkungan yang begitu tjnggi, lndones;a masjh belum juga mampu mengembangt<an e[onomii]a sejajardengan negara-negara maju yang bahkan iebenarnya tidik memiliki sumber daya alam yang melimpah. Kerusakan terhadap sumb"r d_dya d dm oan IngkLngal cpcara gdris besd. oipicu oleh dua {aklo. Pertamd. pola l,o-sJm\,rcomsumption patte,nl dan.yarrg.kedua sering disebut sebagat policy failure 'ke;Eagatan kebijal-"1r. Keb;a^an erononiyarg berrirat marnet fr;endta;a an ''acc.ssa4 coqdit;on_ sementara keoijdl-an el.onora ydngber.ildt e4vtronmentat /rrendlv .netupol.an sr,fficiFrl condirio4 oagl pembangunan ekonomi lndonesia di masa raenclatang. Oleh sebal tIu, dual appraach antara kebijaka n ekonom iyang be-rsifat market friendly dan environmental friendlysangaflah diterlukan. Kata Kunci: dutch dlsease, r.esourcecurse, pola konsumsi, market f rien d I y, envi ro n me ntal f,,iendt, kegaga tan kebijakan, duat apprcach 1G!ru aesar Ekonohisumber DayaAt6m dan Lingkungan, FEM tp6 Jurnal Ekonomi Lingkungan V d.I3/ Na _2/ 2AOg

Upload: ngothien

Post on 12-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/Sinegri antara Pembangunan Ekonomi dan... · Created Date: 3/23/2016 9:54:23 AM

Sinergi antara Pembangunan Ekonomi danPengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Akhmad Fauzf

Abstraklndonesia adalah nega'a yang oarangkal: bag:sebdg an l- a.anganlerkend [enonei d Durch Desed\F odn RFsoLrrce Curs". Dendansumber.daya alam dan kekayaan tingkungan yang begitu tjnggi,lndones;a masjh belum juga mampu mengembangt<an e[onomii]asejajardengan negara-negara maju yang bahkan iebenarnya tidikmemiliki sumber daya alam yang melimpah. Kerusakan terhadapsumb"r d_dya d dm oan IngkLngal cpcara gdris besd. oipicuoleh dua {aklo. Pertamd. pola l,o-sJm\,rcomsumption patte,nldan.yarrg.kedua sering disebut sebagat policy failure 'ke;Eagatankebijal-"1r. Keb;a^an erononiyarg berrirat marnet fr;endta;a an''acc.ssa4 coqdit;on_ sementara keoijdl-an el.onora ydngber.ildte4vtronmentat /rrendlv .netupol.an sr,fficiFrl condirio4 oaglpembangunan ekonomi lndonesia di masa raenclatang. Oleh sebaltIu, dual appraach antara kebijaka n ekonom iyang be-rsifat marketfriendly dan environmental friendlysangaflah diterlukan.

Kata Kunci: dutch dlsease, r.esourcecurse, pola konsumsi, marketf rien d I y, envi ro n me ntal f,,iendt, kegaga tan kebijakan,duat apprcach

1G!ru aesar Ekonohisumber DayaAt6m dan Lingkungan, FEM tp6

Jurnal Ekonomi Lingkungan V d.I3/ Na _2/ 2AOg

Page 2: eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/Sinegri antara Pembangunan Ekonomi dan... · Created Date: 3/23/2016 9:54:23 AM

Pendahuluan

Miguel de Cervantes Saavedra,penulis Don Quixote de /a Mancha

dari Spanyol pernah mengatakanbahwa "kepuasan atas kemakmuranbu kanlah sekedar pada kepemilikandan pengeluarannya yang

.glamor, namun lebih kepada caramemanfaatkannya secara bijak".Saavedra mengemukakan hal iniketika Spanyol ienga h mabukmabuknya menikmati kekayaanmineral termasuk emas vangdibawaoleh para "Spanish exploref' datlbenua Amerika. Saavedra memangbelum mdngena I fenomena"resource curse" (kutukan sumberdaya)dan penyakit Belanda (Dutch

Disease) yang belakangan munculdi negara-negara peirghasil sumberdaya alam, seperti mineral, minyakdan gas alam.

Sejak pertama kali muncul dimajalah the Economist padaTahun

1977, fenomena Dutch Dlsease,adalah sintesis yangsangat populer

untuk menggambarkan paradokspertumbuhan yang lamban dinegara yang kaya dengan sumberdaya alam. Sintesis ini kemL.rdian

dlperkuat oleh tulisa n RichardAuty pada tahun 1993 tentangSusta ining Development inMinetai Ecanomies'. The Resour"ce

Curse fhesis. Tesis ResourceCurse mencoba menjelaskanfenomena mengapa negaradengan kekayaan sumber dayaalam yang melimpah tidak mampumemanfaatkan kekayaan tersebutuntuk meningkatkan kemakmuranekonominya, sehingga mengalamipertumbuhan ekonomi ya ng lebih

rendah dari pada negara-negaradengan sumber daya alam Yangsedikit.

Indonesia adala h negara Yangbarangkali bagi sebagian kalanganterkena fenomena Dutch Diseasedan Reso{.irce Curse tersebut.Dengan sumber daya alam dankekayaan lingkungan yang begitutinggi, lndonesia masih belumjuga mampu mengembangkanekonominya sejajar dengannegara negara maju yang bahkansebenarnya tidak memiliki sumberdaya alam yang melimpah. S€bagaicontoh, lndonesia merupakannegara yang memiliki kawasanhutan tropisterbesar ketiga di duniasetelah Brasil dan Kongo denganperkiraan luas hutan lebih dari 1,15

iuta kilometer persegi. Dernikianpula panjang pantai yang sekitar81.000 k;lometer merupakankedua terpanjang di dunia denganpotensi lestari maksimun'r sumber

Jurrdl Flonc'mi Lingkungan vol.l { \o.2/2009

Page 3: eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/Sinegri antara Pembangunan Ekonomi dan... · Created Date: 3/23/2016 9:54:23 AM

daya ikan sebesar lebih dari6jutaton per tahun. Di bidang minyakdan batu bara. lndonesia memi iki56,6 miliar barel sumber dayaminyakdan lebih dari 90 n'tiliartonbatubara yang ba rL.t dimanfaatkansekitar kurang dari 10 persennya.Jadi mestinya dengan kekayaansumber daya alam yang begitumelimpah, lndonesia bisa mengejarpertumbuhan ekonominya sejajardengan negara-negara maju lainnya.Lalu a pa kah benar lndonesiaterjebak dalam fenomena DutchDesease dan Resoi/tce Curse?Ataukah ada faktor lain yang lebihfundamental? Ada catatan menarikyang ditulis oleh Gavin Wrightdan Jese Czelusta, ekonom CariStanford University, yaitu bahwaDutch Desease dan ResourceCurse adalah pendekatan b/ackboxyangsering merancukan antaracom parative advantage den gan/esource abUndance, Fenomenaresoufce curse dapat menjadifenomena yang anomali. Sumberdaya alam sendiri bukanlahsesuatu yang harus di "blame"terhadap terjadinya pertumbuhanekonom i yang lamban. Yangpenting justru bagaimana parapengambil kebijakan dan pengelolasumber daya alam menentukanlangkah kebijakan yangtepat, yaknibukan saja kebijaka n ekonomi

terha da p sumber daya alamyang berkelanjutan namun jugabersikap bijak terhadap dampaklingkungan yang ditimbLllkannya.Degradasi lingkungan bukan hanyaakan berdampak pada perubahankualitas lingkungan itu sendiri,namun juga akan memtlerikanumpan balik yang negatifterhadappembangunan ekonomi secaramakro-

Pembangunan, DegradasiSumber Daya Alam danLingkungan serta EkonomiEntropi

Kerusakan lingkungan dandegradasi sumber daya aiam telahmenjad i be rita ya ng sering terdenga rbelakangan ini. Kerusakanlingku n ga n bukan saja akanmengurangi kemampuan sumberdaya a am dan jasa lingkungandalam menyuplai kebutuhanmanusia, narfun juga memilikikonsekuensi yang cukup datam ditengah penderitaan yang dideritaoleh masyarakat akibat kerusakanllngkungan, seperti kekeringandan kekurangan pangan. Belumlagi kalau dihitung biaya sosialyang begitu besar yang ditanggllngoleh masyarakat akibat kerusakanlif gkungan yang teriadi.

Jurna Ekonomi Lingkungan Vol.13lNo.2/2009

Page 4: eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/Sinegri antara Pembangunan Ekonomi dan... · Created Date: 3/23/2016 9:54:23 AM

Be rbagai pihak m e ngkla imbahwa seca ra kualitatif. adakecenderungan yang meningkatterhadap kerLrsakan alam Yangterjadi di wilayah lndonesia.Kecenderungan ini dalambeberapa hal dipicu oleh semakinmeningkatnya kebutuhan ekonomidengan terus meningkatnYapertambahan penduduk. Dengandemikian bukan saja pada jumlahsumber daya alam dan lingkunganyang semakin banyak dikomsumsinamun juqa intensitas yangsemakin meningkat. Sifat sumberdaya alam yang merupakan barangpublik keniudian menimbulkane kste rna litas yang berakibatpada ovet consumption dan overextraction terhadap sumber daya

alam dan lingkungan.

Sumber daya alam dan lingkungan(SDAL) merupakan aset yangn'renghasiLkan arus barang danjasa, baik yang dapat dikonsumslla ngsu ng maupun tidak untukmemenuhi kebutuhan manusia.Sumber daya alam dalam beberapa

haljuga rnerupakan barang publik(prlb/ic good) ya fg hak pemjlikannya

tidak terkukuhkan dengan ielas.Konsumsi yang berlebihan dankerusakan lingkungan merupakande vative dati ketidakjelasan hakp e n'r ilika n tersebut yang pada

akhirn!6 menimbulkan eksternalitas

lspill ovet effect), yakni tindakansatu pihak yang merugikan pihakIa in tidak terkoreksi oleh meka n ismepasar. Kondisi ini menyebabkanmemperbaiki kerilsakan lingkunganmerupakan pekerjaan Reversingthe I ft eversible, mengembalikansesuatu yang sulit dikembalikan.Sekali SDAL rusak maka akansangat mustahil rnengembalikannyake kondisisemula.

Dalam konteks ekonomi, peringatan

inisudah sejak lama disampaikanoleh seora ng ekonom brilianbernama Nicolas Georgescu-Rogenpada tahun 1970 ketika Nicolasmempublikasi Magnum Opus nYa

berjudul fhe Entrophy Law andthe Economic Pr'ocess. Ekonoma ndal PaLrl Samelson bahkanmenyebut Nicolas Georgescu-Rogen sebagai "an economist'seconomist" (ekonomnya ekonom)ka rena ke b rilia na n nya dalammengedepankan ide yang jauhmelebihi masanya pada waktuitu. Dalam pandangan Georgescu-Rogen, kegiatan ekonomi secarafunda menta I merupakan or"dercreation yang mengikuti hukumtermodinamika, yakni hukummengenai entropi dan irrcve rsi bi I iA.Dala m konteks ini GeorgercuRogen meiihat bahwa pendekatan

lurnal Ekonorf i Lingkungan Vol.13/No.2/2O09

Page 5: eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/Sinegri antara Pembangunan Ekonomi dan... · Created Date: 3/23/2016 9:54:23 AM

ekonomi neoklasik mengabaikansama sekali peran entropi dalamekonomi. Dengan melawan hukumentropi inilah kemudian kegiatanekonomi banyak menimbulkane kste rna lita s dan degradasiiingkungan yang sering missr'ngdalam pendekatan neoklasikal.Belakangan para ekonom kemudianmenyadari kekeliruan mengabaikankontribusi Georgescu Rogen ini,dan gelombang perubahan pundimulai dengan mengembalikankembali prinsip ekonomi ke dalamprinsip entropi.

Pola Kon'sumsi dan KegagalanKebijakan

Kerusakan terhadap SDAL secaragaris besar dipicu oleh duafaktor. Pertama pola konsumsi(camsumption pattern) dan yangkedua sering diseb!t sebagaipol i cy k i I u re (kegag;alan kebiiakan).Pola konsumsi yang tinggi akanmemicu permintaan yang tinggiterhadap sumber daya aiam yangpada gjlirannya akan menyebabkanenvironmertal srress. Studi olehPa rik h (1992) tentang potakonsumsi dan kerusakan lingkunganmenunjukkan bahwa negara majudengan 24 persen tota pendudL]kdun ia mengonsumsi 50 persen

sampai 90 persen komoditas dunia.Bahkan konsumsi energi mereka20 kalilebih besardaripada negaraberkembang. Tingginya konsumsiper kapita ini harus dipenuhitidak saja dari sumber daya alamnegara maju, tapljuga dari negaraberkembang melalui perdaganganinternationa l. lndustri industridi negara berkembang denganmotif memperoleh devisa yangtinggi kemudian secara sporadismemacu produksi untuk kebutuhankonsumsi tersebut dengan seringmengabaikan kerusakan lingkunganyang ditimbulkan.

Di sisi lain, sebagian besarpenduduk negara berkembang,seperli lndonesia khususnya, yangberada dekat dengan sumber dayaalam, seperti di witayah pesisirmerupakan penduduk yang ser ngdikatagorikan miskin. Kemiskinandan ketidakpastian hidupmenyebabkan pola pemanfaatansumber daya alam tidak terkendali,bahkan destruktif. Oleh sebab itu,tidaklah mengherankan bahwahampir 80 persen kondisi terumbukarang lndonesia, yang sangatbernilai tinggi, dalam kondisi sangatmengenaskan akibat pemanfaatanyang destruktif.

lrrra Fkolon -ilgkur gan Vot.,LJ \0.2 2OO9

Page 6: eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/Sinegri antara Pembangunan Ekonomi dan... · Created Date: 3/23/2016 9:54:23 AM

Ketidakseimbangan P rod u ksisumber daya alam dan konsumsi

manusia iuga ditekankan olehekonom .jefrY Sach. Dalamtulisannya mengenai the Rasioning

Cost of Nature, Sach menyatakan

bahwa pertu m bu ha n ekonomitelah mendorong harga harga.sumber daya alam Yang kemudianmelonjak secara tajam batas batas

fisik dan biologi dari sumber daya

alam, seperti Iahan, kayu, minyak,produk-produk Perikanan, sertasuplai air bersih.

Sach juga .menekankan bahwameskipun banyak Penyebab darimeningkatnya tekanan terhadaPsumber daya alam sehinggameningkatkan harga, namun Yangpalingdramatis adalah peningkatan

konsumsi dunia terhadaP Produk-produk sumber daya alam. Dari

sisi sumber daya tidak terbarukan,peningkatan konsLlmsi sePertiminyak (BBM) meningkat tajamdari sekitar 470 juta ton Padatahun 1950an menjadi 4000 juta

ton pada tahun 2005. Demikianjuga konsumsi batll bara dan gas

meningkat terus dari 1074 MToEpada tahun 1950 menjadi 2600N4TOE pada tahun 2004 untuk batubara dari 471 l,4T0E Pada Periode1950 meniadi 2300 [,4T0E untukgas. Tren dunia lni sedikit banyak

juga sejalan dengan tren konsumsilndonesia untuk kedua komoditastersebut. Demikian Pula halnyadengan konsumsi sumber daya

alam terbarukan, sePerti hutan

dan ikan keduanya mengalamitrenyang seruPa. Produksi Perikanantangkap dunia misalnya mengalami

lonjakan dari 19 juta ton Padatahun 1950an menjadi lebih dari

90juta ton pada tahun 2000an.

Sejalan dengan tren produksi dan

konsumsi yang terus meningkatseperti disebutkan di atas, progres

ekonom i juga membawa biayaekologi dan soslal Yang cukuPmahal. Tren konsumsi BBM dandeforestasi yang terus meningkatdiikuti pula oleh meningkatnyain d ikato r perubahan iklirn.w o rld\"/ atch /nsritute mencatatbahwa sampai tahun 2004pembakaran bahan bakar fosilmelepaskan lebih dari 7 milliarton karbon, suatu Peningkatanyang tajam dari tahun 1950anyang masih di bawah 2 miliar ton.Emisikarbon dari bahan bakarfosilini diyakini sebagai faktor utamadibalik meningkatnya suhu udaraglobal.

Sebagaimana disebutkan di atas,hal kedua rnenyangkut kerusakanlingkL.rngan diplcu oleh terjadinya

Jurnal Ekonomi Ljngkungan Vol 13lNo 2/2009

Page 7: eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/Sinegri antara Pembangunan Ekonomi dan... · Created Date: 3/23/2016 9:54:23 AM

kegagalan kebijakan (poticy faiturc)atau dala m bahasa Opschoor(1994) sering disebut sebagaiEove rnment fa il u rc yang melahirkanmisma na gement terhadappengelolaan SDAL. Kebijakanekonomi yang mengarah ke renfseeking behavlor ditam bah denganif efisiensi birokrasi menyebabkaninstitus i publik tidak dapatd ia ndalka n untuk mengoreksipenyim panga n-penyim pa nga nkegiatan ekonomi yang merusaklingkungan. Kebijakan ekonomi dinegara negara berkembang lebihdiarahkan pada kebijakan ekonomiyang sifatnya market frjendly alaulebih mementingkan pasar. Dengandemikian, imptementasi kebijakanini sering berbenturan denganmasalah lingkungan karena adanyakomponen jasa lingkungan yangtidak terekam dalam pasar {non-marketecl).

Market Friendly versusEnvironmental Friendly

Bagi penulis, kebijakan ekonomiyang bersifat market ftiendlyada la h "necessa/y condition"sementara kebija kan ekonom i

ya ng bers ifat environmentalfriendly merupakan "sufficientcond ition" bagi pernbang!nan

ekonomi lndonesia di masamendatang. Mengapa kebijakanekonomi yang environfientatfriendly ini diperlukan? Berbagaiperistiwa nenyangkut menurunnyakualitas lingkungan seperti kasuspencemaran akibat penambangandi Teluk Buyat, penggundulan dankebakaran hutan, polusi udara,pencemaran wilayah pesisir danlain sebagainya menunjukkanbahwa kebijakan ekonomi yanghanya memenuhi keinginan pasarsemata pada akhirnya hanya akanmengorbankan kua itas sumberdaya alam dan lingkungan. Danmanakala sumber daya alam danlingkungan telah terdegradasi,makaakan menjadi bumerang bagiPertumbuhan ekonomi itu sendiri.

Seja ra h telah membuktikanbagaimana kebijakan ekonomiy angtidak " envi rc n m e nta I f ri end ty"j uga telah menjadi pemicukehancuran suatu bangsa. Sebagaicontoh, meski Edward cibbonmenyatakan bahwa barbarismedan konflik etika menjadi penyebabjatu h nya kekaisaran RomawiKuno, namun studi oleh Daiedan Carter menunjukkan bahwadegradasi lahan yang disebabkanoleh pernbangunan ekonomiyang berlebihan justru menjadi

Jurnal Ekonomi Lingkungan Vol.13lNo.2/2OOg

Page 8: eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/Sinegri antara Pembangunan Ekonomi dan... · Created Date: 3/23/2016 9:54:23 AM

katalis bagi runtuhnya kekaisaran

tersebut. Studi lain oleh Naveh

(1974) dan Hughes (1975) serta

Groenman-van Waateringe (1983)

kesemuanya membuktikan bahwa

destruksi sumber daya alam dan

lingku ngan menjadi Penyebabruntuhnya peradaban-peradaban di

masa lalu. Contoh lain Yang cukuP

spektakuler adalah hancurnyakeraiaan Angkor di Kamboja Pada

awal abad Pertengahan. Kerajaanyang Pada waktu itu merupakan

adva nced civilization (Penduduk

London pada Periode Yang sama

cuma 20.000 jiwa, sementaraAngkorsudah berPenduduk hamPir

2Oo.OOO j iwa) dengan sistemekonoml Yang tertata raPih dan

irigasi pertanian Yang terbilangmodern. dalam kurun wakiu200 tahun kemudian tenggelam.Sete la h diteliti lebih dalam'kehancuran Peradaban tersebutternyata dipicu oleh perturnbuhan

ekonomi yang overheating tanPa

mengindahkan daya dukunglingkungan (environme nta I ca rryi ng

capacity) yangada.

Demikian juga Pada Peradabanmodern saat ini, rneski terlihatperkembangan teknologidan pertumbuhan ekonomiyang menakjubkan Yang tidak

pernah clicaPai Pada abad abad

sebelumnya, narnun Peningkatanstandar hiduP tersebut juga harus

dibayar mahal oleh Peningkatandegradasi sumber daya alam dan

lingku ngan Yang tidak Pernahdialami sebelu mnya Sebagaicontoh, kerugian ekonomi Yangdiakibatkan oleh Pencemaran di

wilayah pesisir tidaklah sedikitlJnited Nation Environment Prcgram

{UNEP) memPerkirakan bahwa

kerugian ekonomi global dalam

bentuk penyakitdan kematian Yang

diakibatkan oleh Pencemaran la ut

telah mencaPai lebih dari US$ 12,8

miliar per tahun. Nilai ini hampir

mendekati seParuh da na Yangdibutuhkan untuk menjalankanprogram konservasi global dalam

rangka menjaga ekosistem dunia

dalan'r kondisi yang sehat.

Terdapat beberaPa alasan Pentingmengapa kebijakan ekonomi Yangbersifat environmental friendlYini ke depan sangat dibutuhkan'khususnya bagi lndonesia Yangsedang mengalami momentumperubahan. Pertama, Pendekatankebijakan ekonomi Yangrnengandalkan matket friendlysemata akan mengalami defisiensi

akibat fenon'lena Newtonian di

dalam ilmu ekonomi itu sendiri.

lurnal Ekonomi Lingkungan Vol 13lN0.2/2009

Page 9: eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/Sinegri antara Pembangunan Ekonomi dan... · Created Date: 3/23/2016 9:54:23 AM

Fenomena yang dipinjam dariEdward Olson tersebut mengacupada situasi sebagaimana hukLlm{isika ba hwa teori ekonom i diba ngundari model yang sederhana untukmemaknai perilaku pasar sertaarrangement ekonomi ya ngkompleks. Sama halnya denganhukum fundamental fisika sendiriyangtidakcukup untuk membangunsebuah pesawat terbang, demikianjuga halnya teori keseimbanganumum ekonomi pun tidak cukupdigunakan untuk memenuhike ingin a n peri aku ekonomidalam kondisi optimat dan stabil.Dengan demikian akibatfenomenaNewtonian tersebut pendekatanekonomi yang market ftiendlysekalipun tidak akai'r cukup untukmenjawab permasalahan yangmenjadi fokus utama masyarakatglobal menyangkut peranan surfberdaya a lam, penurLlnan kualitassumberdaya, dan ingkungan seftakuatnya pengaruh eksternalitasterhadap menurunnya kualitaslingkungan global.

Perlu pula disadari bahwa kebijakanekonomi yang berorientasi pasarsemata, dalam jangka panl-angakan memicu po a konsumsi yangtinggi yang kemudian menyebabkanpermintaan yang tinggi terhadapbarang dan jasa yang dihas kan

oleh sumber daya alam.Kedua kekuatan tersebut akanmenyebabkan terjadinya tekananyang berat terhadap lingkunganatau envirormenta/ stress_ studiyang dilakukan oleh Jyoti Pankh(United Nation Conference onEnvi ron me nt a n d Developme nt,UNCED) misalnya menjetaskanketerkaitan antara pola konsumsidan kerusakan lingkungan initerjadi. la menu njukkan bahwanegara majLr dengan 24 persen totalPenduduk dunia membutuhkankonsumsi 50 persen sampai 90persen komoditas dunia. Tingginyakonsumsi per kapita negara majutersebut tidak saja harus dipenuhidari sumber daya alamnya tapijuga dipenuhi dari negara-negaraberkembang melalui perdaganganinternational. Vandana Shiva.seorang ervlronmenfai lst yangsangat disegani dunia bahkankemudian rnenggambarkan situasiini dalam bukunya Sto/en Harvestsebagai pembajakan pa nga noleh negara maju atas negaraberkembang.

Kedua, pendekata n kebijaka nekonomi yang market ftiendlyjuga cenderung bersifat hermeiicartinya cenderung terisolasi darjkompleksitas perilaku manusia dankenda la llngku nga n. Akibatnya meski

Jurnal Ekonomi Lingkungan Vot.13lNo.2/2OO9

Page 10: eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/Sinegri antara Pembangunan Ekonomi dan... · Created Date: 3/23/2016 9:54:23 AM

indikator indikator ekonomi yang

mengacu ke keinginan pasardapat

dengan mudah diprediksi denganmodel-model yang canggih dankompleks, namun sering menemuikegaga la n. lni terjadi karenasifat hermetic dari pendekatankebijakan yang bersifat marketftiendly semala tanpa melihat'perubahan institusi yang mengaturdan mengendalikan sumber daya

alam dan lingkungan.

Dengan melihatbeberapa defisiensikebuakan ekonomi ma tuet fiendlydiatas, maka dualapproach antarakebijakan e.konomi yang bersifatmarket friendly dan environmentajfriendly sangatlah diperlukan.Evolusi ke pe nde kata n dualapproach terse but da pat d ijelaska n

pada Gambar 1. Pada kebijakanekonomi yang menganda kan pasar

semata rnaka indikator ekonomidiarahkan untuk mengekspansibatas-batas subsistem ekonomisehingga rnenembus keseluruhansistem lingkungan yang ada. Tujuanpendekata n ini adalah sistemekonomi makro secara keseluruhandenga n mengintern a lisasika n

seluruh masalah yang ditimbulkan,sehingga seolah-olah " evetything is

marketedibie" (seluruh barang danjasa yang dihasilkan oleh surnberdaya alam dan lingkungan dapat

10

daya alam dan lingkungan dapatd jtransaksikan di pasar). Sebaliknyapada sistem yang mengedepankankonservasi semata, maka ruanggerak ekonomi dipersemPitsehingga porsi lingkungan menjadibesar. Pendekatan inipun rneniadiabsurd manakala dihadapkan pada

situasi negara berkembang sepertilndonesia yang membLltuhkanpertumbuhan ekonomi tinggitidak hanya untuk meningkatkankesejahteraan masyarakat namunjuga untuk memperbaiki lingkungandan menyehatkan sumber dayaalam dan lingkungan.

Dua I aproach mencobamengakomodasikan kekurangan-kekurangan dari kedua pendekatantersebut dengan mengendalikanekosistem dan lingkungan dengancara fienginjeksi penurunankualitas dan kuantitas lingkungandari rfanfaat yang diperoleh daris;stem ekonomi. Pendekatan inijuga dapat mendelineasi batasan-batasan untLrk kebijakan pasardapat dijalankan atau tidak dapatditerapkan-

iurnal Ekononri Lingkungan Vol.13lNo.2/2oo9

Page 11: eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/Sinegri antara Pembangunan Ekonomi dan... · Created Date: 3/23/2016 9:54:23 AM

A->\vv

Gambar 1. Pandangan Ekonomi dan Lingkungan (Diadopsidari Daly danFarley,2004)

Gambar 2 menggambarkaninterkoneksi kebijakan ekonomi,lingku ngan dan sosial melaluifeedback laop. Da arn pendekatandual approach dLra haLyangmenjadiperhatian utama adalah:. Terjadinya dampak lingkungan

yang diakibatkan oleh aktifitasekonomi (sistem ekonomi);

. Terjadinya dampak ekonomiyangdisebabkan oleh perubahan

dalam sistem lingkungan.Dengan kata la in, perturbasi(gangguan) yang teriad i padasistern lingkungan yangdiakibatkanoleh aktifitas ekonomi dapatdiakomodasikan dalam strukturkebijakan ekonomi makro yangada. Di sisi lain, ekstraksi dan

degradasi sumber daya alam danlingkungan juga menjadi /oopdalam interkoneksi antara sistemekonomi dan sistem lingkungan,dengan demikian sistem ekonomiakan bersifat resource friendly,sementara sistern lingkunganjuga dapat diakomodasikan untukmernenuhi kebutuhan pasa rdengan me lhatfeedback degradasilirgkungannya. Pada dual approachini juga tidak dilL.rpakan sistemsosial yang menjadi penLrnjangkeseim ba n ga n dua sistemekonomi dan ingkungan termasukdidalamnya aspek institusi yangmengendalikan preferensi danatu ra n main yang mengaturperubahan kua itas lingkungan.

Jurnal Ekonomi Lingkungan Vol.13lNo.2/2009 1L

Page 12: eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/Sinegri antara Pembangunan Ekonomi dan... · Created Date: 3/23/2016 9:54:23 AM

Kapasitas Daya Dukungdan Daya Tam

EkstraksiSDAL

Gambar 2. lntegtasi Ekonomi dan Lingkungan (Dimodifikasi dariDuraiappah.2003)

Pendekatan yang mengetengahkanddal a p proa ch bukan sajadibutuhkan untuk rnenjagakeseirabangan antara kebutuhanekonomi masyarakat dankeberlanjutan SDAL, namunleblh dari itu pendekatair inijuga dibutuhkan untuk menjagaproses sosia I dan kestabilaninstitusi. Bukti bLrkti studi terkini(misalnya Barbier dan Djxon, 1996)menunjukkan bahwa di beberaPa

negara berkembang, deplesi dandegradasiSDAL seperri hutan, air,perikanan dan sebagainya menjadlfaktor pemicu ierjadi destabilisasiinstitusi dan pertumbuhan ekonomi

vang rendah. Kelangkaan sumberd aya di negara berkembang

seperti lndonesia, sudah cLlkuP

untuk menjadi pemicu konflik danfriksi sosial yang akan mengganggLl

keseim bangan institus i dankebijakan ekonomi yangdibutuhkan

untuk proses pembangunan itLl

sendiri. Bukti-bukti yang terjadidi Banglades dan Haiti, misalnyamenunjukkan bahwa deplesi dandegradasi sumber daya te ahmem icu "social st/uggle" danmelahirkan perilaku rent seekingbehaviour (pemburu rente). Gejalageja a seperti ini punsudahterjadi di

lndonesia dengan otonomi daerahmenyebabkan ekstra ksi SDALsedemikian rupa !nt!k rnemenuhitujuan kebijakan ekonomi Yangmemenuhi pasarsemata, sehingga

72 lurralLioro-n LilglLngdl vol.13, No.2 2009

Sistern Sosial

SistemLingkungan

Page 13: eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/Sinegri antara Pembangunan Ekonomi dan... · Created Date: 3/23/2016 9:54:23 AM

melahirkan perilaku perilaku rentseek/ng pada tingkat pemerintahanlokal. lnvestasi di bidang ekstraksiSDAL dipacu dengan membangunind ustri berbasis SDAL untukmengejar peningkatan asLi daerah.Sebagai conto h di beberapadaerah dengan potensi pasaryangmenggiurkan dari pengerukanpasir laut menyebabkan ekstraksisumber daya tersebut pada tarafyang mengkhawatirkan dengantidak mengindahkan kaidah-kaidahlingkungan dan hukum ekstraksisumberdaya a am. Kondisiinipadagilirannya rnenvebabkan friksi sosialantara be'rbagai pihak (nelayandan pengusaha pasir laut) danterdegiadasinya ekosistem pesisirketika penambangan tersebutmerambah ke wilayah pantai_Dan manakala ingkungan telahterdegradasi, masyarakat harusmembayar biaya sosial akibatkerusakan lingkungan tersebut.Fenomena CCPP {baca doub/e C

double P) yangafttnya CammonizeCost, Privatize Prafrt yakni industrisering tidak peduli dengan biayasosial ya ng ditimbulkan olehkerusa ka n lingkungan sudahsemestinya dihilangkan. Sudahsewajarnya industri (pengusaha)juga harus menanggung blayakerusakan lingklrngan yang terjadi

(sptead the pain). lntinya adalahbahwa masalah lingkungan, dalamba hasa latin, disebut sebagaiCaveat Venditor yangartinya pihakyang memproduksi kerusakanlingkunga n harus bertanggungjawab dan memberikan kompensasiterhadap timbulnya defect yangterjadi pada natural capita/.

Akhirnya, ba nya k bukti hasilstudi yang menunjukkan eratnyaketerkaitan antara penanganankebijakan ekonomi sumber dayaalarn dengan kestabilan politik disuatu negara. Hasil studi Deacon(1994) di 120 negara misalnyamenunjukkan bahwa penggundulan

hutan (deforestation) dan degradasiIahan yang terjadi di negaranegara tersebut dipicu oleh ik impolitik yang mem icu investasipada keinginan pasar semata.Akibatnya j ustru menimbulkangejolak politik (politic tutmoil)yang dapat menjadi "wash outeffect' atau pencuci keberhasilankeberhasilan pembangunanekonomi itu sendiri.

Jurnal Ekonomi Lingkunga I Va .I3/No.2/2OOg 13

Page 14: eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/Sinegri antara Pembangunan Ekonomi dan... · Created Date: 3/23/2016 9:54:23 AM

Daftar Pustaka

Barbier, E.B. and lHomer Dixon. 1996. Resource Scarcity lnstitutionalAdaptation and Technical lnnovation: Can Paor Countties AttainEndaEenous G towth? University of Toronto.

'Daly, H.E., and 1. Farley. 2OO4. EcoloEical Economics: Principle andApplication. lsland Press. Washington.

Deacon, R.t 1994. Deforcstation and the Rule ofLaw in a Cross SectionofCountries. Land Economics 70(4) 414-430.

Duraiappah, AK. 2003. Computation Models in the Economics ofEnvirolment a\i Development. Kluwer Academic Publishers.

Fauzi, 2006. Ekonomi Sumber Daya AIam dan Lingkungan GramediaPustaka Utama Jakaala.

Greene, K. (1986). The Archaeolo'l of the Roman Economy. Betkeley'.llniversity of California Press.

Groenman-van_Waateringe, w. The Disasferious Effect of the RomanOccupation. ln. Roel Brandtand.Jan Slofstra (eds), Roman andNativein the Low Countriesi Spheres of lnteraction. British ArchaelogicalReports.

Miller, Preston J (ed). 1994.The Rational Expectation Revolution: Readingsfrom the Frcnt Line.fhe lvllT Press, London.

Nave, 2., and Dan, 1. (1973) The Human Degradation of MediteffaneanLandscapes in /srae/, ILE Castriand H.l!4oney (eds) l\4editerraneanType Ecosystems origin and Strlrcture. Berlin SpringeiVerlag.

74 iurnaL Ekonomi Lingkungan Vol.13lNo.2/2O09

Page 15: eslpasca.ipb.ac.ideslpasca.ipb.ac.id/pdf/Sinegri antara Pembangunan Ekonomi dan... · Created Date: 3/23/2016 9:54:23 AM

Parikh, J. 1996. Consu mption pattern: The DivingForce of EnvironmentalStress. ln PH. May and R.s da Motta. 1996. pricing the planet:Economic Anar)sis for S ustainable Development. Columbia Universitypress. New York.

Shiva, V 2000. Stoten HaNest. The Hijac4ing of the Globa! Food Supply.South End Press. Carnbridge. l\4A

Wilson, E.O. 1998. Consi/,erce; Ihe Ufuty of Knowledge. Vintage Book.New York.

-iurnal Ekonomi Lingkungan Vot.13,/No.2/2O09 15