-1kelistrikanbodyguru
TRANSCRIPT
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 1 of 27
KELISTRIKAN
BODY ELECTRICAL Tujuan Instruksional Umum : Peserta dapat memahami fungsi dan cara kerja kelistrikan body standart. Tujuan Instruksional Khusus : 1. Peserta mengetahui komponen-komponen kelistrikan body. 2. Peserta mengetahui cara kerja lampu kepala (head lamp). 3. Peserta mengetahui cara kerja lampu kecil (tail light) 4. Peserta mengetahui cara kerja lampu rem. 5. Peserta mengetahui cara kerja lampu tanda belok & hazard. 6. Peserta mengetahui cara kerja flasher 7. Peserta mengetahui cara kerja motor wiper dan washer. Alat Bantu : 1. Transparant 2. Simulasi rangkaian ;
- Lampu kepala - Lampu kecil - Lampu rem - Lampu tanda belok - Flasher - Motor Wiper
3. Wallchart Waktu : menit Kepustakaan :
- Materi pelajaran chasis Toyota Step 2
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 2 of 27
Test Kompetensi 1. Sebutkan komponen-komponen wiring harness ? 2. Ukuran kabel ditentukan oleh ? 3. Sebutkan jenis-jenis saklar beserta penggunaannya ? 4. Sebutkan fungsi dan jenis-jenis relay ? 5. Jelaskan mengapa lampu halogen tidak boleh dipegang ? 6. Jelaskan cara kerja lampu besar ? 7. Jelaskan cara kerja lampu kecil ? 8. Jelaskan cara kerja lampu rem ? 9. Jelaskan cara kerja lampu mundur ? 10. Jelaskan cara kerja flasher ? 11. Jelaskan cara kerja lampu sen dan hazard ? 12. Jelaskan cara kerja klakson ? 13. Sebutkan komponen-komponen wiper dan washer ? 14. Jelaskan cara kerja wiper dan washer ?
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 3 of 27
KELISTRIKAN BODY
Kelistrikan body adalah semua sistem kelistrikan pada body kendaraan, dan bertujuan untuk menjamin keamanan dan kenikmatan saat berkendara. Yang termasuk kelistrikan body adalah sistem penerangan, meter kombinasi, wiper & washer.
JARINGAN KABEL
Jaringan kabel (wiring harness) berfungsi untuk menghubungkan komponen-komponen kelistrikan dan melindungi sirkuit kelistrikan. Wiring harness terdiri dari :
1. Kabel 2. Komponen-komponen penghubung
a. Junction block b. Relay block c. Konektor d. Baut massa
3. Komponen-komponen pelindung sirkuit a. Sekring (fuse) b. Fusible link c. Circuit breaker
KABEL
Ukuran kabel pada sirkuit kelistrikan yang digunakan ditentukan oleh :
Besarnya arus yang lewat
Panjang dari suatu sirkuit kelistrikan
Penurunan tegangan yang diijinkan
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 4 of 27
KOMPONEN PENGHUBUNG
Wiring harness dibagi dalam beberapa bagian untuk memudahkan pemasang-an pada kendaraan. Untuk itu pada wiring harness dibutuhkan komponen penghubung. Junction Block Dan Relay Block
Junction block (J/B) dan relay block (R/B) adalah suatu kotak (block) tempat pengelompokan konektor untuk sirkuit kelistrikan. Perbedaannya adalah pada junction block terdapat PCB (printed circuit board) atau papan cetakan sirkuit.
Pada relay block terdapat: 1. Relay 2. Sekring (fuse) 3. Fusible link
Connector
Connector berfungsi untuk menghubungkan dua jaringan kabel atau jaringan kabel dengan komponen.
Connector dibagi menjadi : 1. Female (Betina) 2. Male (Jantan)
Baut Massa
3
1
2
Jantan
Betina
1 2
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 5 of 27
Baut massa berfungsi untuk menghubungkan jaringan kael ke body kendaraan (massa).
KOMPONEN PELINDUNG SIRKUIT
Komponen pelindung sirkuit berfungsi untuk mencegah rusaknya komponen-komponen kelistrikan akibat arus yang berlebihan. Sekring (Fuse)
Fuse dibagi menjadi 2 tipe : 1. Blade 2. Cartridge (tabung)
Fuse blade mempunyai identifikasi :
Kapasitas Warna
5 A Coklat kekuningan
7.5 A Coklat
10 A Merah
15 A Biru
20 A Kuning
25 A Tidak berwarna
30 A Hijau
Fusible Link
Fusible link terbagi menjadi : 1. Tipe cartridge 2. Tipe link (kabel)
Fusible link mempunyai identifikasi :
1 2
1 2
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 6 of 27
Kapasitas Warna
30 A Merah muda
40 A Hijau
50 A Merah
60 A Kuning
80 A Hitam
100 A Biru
Circuit Breaker
Circuit breaker adalah kompo-nen pelindung yang didesain un-tuk membuka saat arus yang berlebihan melewatinya.
SAKLAR DAN RELAY
SAKLAR
Saklar (switch) berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik pada sirkuit kelistrikan. Saklar Putar (Rotary Switch)
Pengoperasian switch ini dengan cara diputar Switch putar digunakan pada kunci kontak, wiper, dan head lamp.
Saklar Tekan (Push Switch)
Pengoperasian switch ini dengan cara ditekan Switch tekan digunakan pada lampu hazard (Elf), washer
Saklar Ungkit (Seesaw Switch)
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 7 of 27
Switch ungkit digunakan pada lampu kabut, hazard.
Saklar Tuas (Lever Switch)
Pengoperasian switch ini dengan cara digerakkan ke atas, ke ba-wah, ke kiri, ke kanan. Switch tuas digunakan pada lam-pu sein.
Reed Switch
Switch ini akan “ON” saat ferrite magnet bertemu dengan reed switch. Dan digunakan pada water sedi-meter dan indikator permukaan minyak rem.
Temperatur Switch
Switch ini bekerja berdasarkan perubahan suhu. Dan digunakan pada sistem ke-listrikan water temperatur gauge.
RELAY
Relay berfungsi untuk :
Memperpanjang umur switch.
Memperkecil voltage drop karena sirkuit dapat diperpendek.
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 8 of 27
Bila arus listrik mengalir antara titik A dan B, maka pada coil akan terjadi kemagnetan yang menyebabkan plunger tertarik dan menghubungkan titik A dan C.
Tipe relay diatas adalah relay electromagnetic tipe plunger 3 kaki normally open (kondisi awal terbuka).
Tipe lainnya adalah : 1. Relay 4 kaki normally open
2. Relay 4 kaki normally closed
3. Relay double throw (engsel)
SISTEM PENERANGAN
Sistem penerangan (lighting system) berfungsi untuk keselamatan berkendara di malam hari. Dan terdiri dari :
1. Lampu kepala (head light) 2. Front combination light
- Clearance light (lampu jarak) - Turn signal & hazard warning light
3. Rear combination light - Tail light & stop light - Turn signal & hazard warning switch - Back up light
4. Dome light 5. Licence plate light 6. Meter combination light
1
3
2
6
4
5
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 9 of 27
LAMPU BESAR Sistem lampu besar berfungsi untuk menerangi jalan pada bagian depan ken-daraan.
Dan terdiri dari : 1. Lampu dekat (low beam)
2. Lampu jauh (high beam)
Pada sistem ini menggunakan 2 tipe lampu, yaitu : 1. Sealed beam
Pada tipe ini lampu menjadi satu dengan rumahnya dan bila lampu putus kita harus mengganti satu set (assy).
2. Semi-sealed beam
1
2
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 10 of 27
Pada tipe ini bila lampu putus kita dapat mengganti lampunya saja. Tipe bola lampu terbagi menjadi 2 tipe : 1. Lampu biasa 2. Lampu quartz halogen Bola lampu tipe quartz halogen tidak boleh dipegang karena lemak atau garam yang terdapat pada tangan kita akan menempel pada lampu yang akan menyebabkan umur lampu pendek.
Cara Kerja
1. Saat Low Beam (Lampu Dekat)
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 11 of 27
Light control switch = H + E dan B + T
Dimmer switch = HL + HS
Battery fuse 15 A B light control switch T light control switch tail light massa. - Lampu- lampu kecil menyala.
Battery headlight filamen low HL dimmer switch HS dimmer switch H light control switch E light control switch massa. - Lampu besar dekat menyala.
2. Saat High Beam (Lampu Jauh)
Light control switch = H + E dan B + T
Dimmer switch = HU + HS
Battery fuse 15 A B light control switch T light control switch tail light massa.
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 12 of 27
- Lampu- lampu kecil menyala.
Battery headlight filamen high & high beam indicator light HU dimmer switch HS dimmer switch H light control switch E light control switch massa. - Lampu besar jauh dan lampu indikator menyala.
3. Saat Flash (Passing)
Dimmer switch = HF + E
Battery headlight filamen high & high beam indicator light HF dimmer switch E dimmer switch massa. - Lampu besar jauh dan lampu indikator menyala.
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 13 of 27
Cara Kerja Lampu Kepala Dengan Relay Saat switch lampu dinyalakan, maka head lamp relay akan bekerja. 1. Saat Low Beam (Lampu Dekat)
Battery Relay Fuse RH Lampu L (RH) Dimmer s/w massa. Fuse LH Lampu L (LH)
2. Saat High Beam (Lampu Jauh)
Indicator lamp Battery Relay Fuse RH Lampu H (RH) Dimmer s/w massa. Fuse LH Lampu H (LH)
3. Saat Flash (Passing)
Indicator lamp
Battery Relay Fuse RH Lampu H (RH) Passing s/w massa. Fuse LH Lampu H (LH)
Lengkapi Diagram Lampu Kepala Di Bawah Ini
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 14 of 27
1. Lampu Kepala Dengan Pengendali Positif
2. Lampu Kepala Dengan Pengendali Negatif
LAMPU KECIL
Pass
Up
Low
Lampu jauh RH
Lampu jauh LH
Lampu dekat RH
Lampu dekat LH
Pass
Up
Low
Lampu jauh LH
Lampu jauh RH
Lampu dekat LH
Lampu dekat RH
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 15 of 27
Lampu kecil pada bagian depan kendaraan disebut clearance light (lampu jarak) dan pada bagian belakang tail light (lampu belakang).
Light control switch = B + T
Battery fuse 15 A B light control switch T light control switch tail light massa. - Lampu- lampu kecil menyala.
LAMPU REM DAN LAMPU INDIKATOR REM TANGAN
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 16 of 27
Lampu rem (stop light) berfungsi sebagai tanda bahwa kendaraan akan berhenti (mencegah terjadinya benturan dengan kendaraan dibelakang). Cara Kerja : 1. Lampu Rem
Saat pedal rem diinjak, saklar lampu rem (stop light switch) akan terhubung sehingga terjadi aliran arus : Battery fusible link fuse stop stop light switch stop light massa
Lampu rem menyala
2. Lampu Indikator Rem Tangan
Saat kunci kontak ON dan rem tangan ditarik, saklar rem tangan (brake warning test switch) akan terhubung sehingga terjadi aliran arus : Battery fusible link ignition switch ON fuse heater lampu indikator rem tangan brake warning test switch massa.
Lampu indikator rem tangan menyala
LAMPU MUNDUR
Lampu mundur (stop light) berfungsi sebagai isyarat (tanda bahwa kenda-raan akan mundur. Stop light switch terletak pada transmisi.
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 17 of 27
Aliran arus : Battery fuse stop light switch ON stop light massa. - Stop light menyala.
LAMPU SEN & HAZARD
Lampu sen (turn signal light) berfungsi untuk memberi tanda bahwa kendara-an akan membelok atau pindah jalur. Lampu hazard (hazard warning light) berfungsi untuk memberi tanda bahwa kendaraan dalam kondisi darurat. Saat lampu sen atau hazard dihidupkan maka lampu akan berkedip dengan interval 60 – 120 kali per menit Hal ini disebabkan oleh adanya flasher. Flasher
Tipe-tipe flasher : 1. Semi transistor 2. Kumparan 3. Integrated Circuit (IC) 4. Bimetal
1
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 18 of 27
5. Air raksa
Cara Kerja
1. Kunci kontak “ON”
Arus mengalir dari battery terminal B flasher titik kontak P L2 kapasitor terminal E flasher massa.
Kapasitor terisi penuh saat kunci kontak on
2. Switch sen (turn signal switch) “ON”
3 2
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 19 of 27
Arus mengalir dari battery terminal B flasher kontak point P L1 terminal L flasher turn signal switch lampu tanda belok massa
Lampu tanda belok menyala Pada saat yang sama L1 menjadi magnet menarik kontak point P.
3. Kontak point (P) terbuka
Arus mengalir dari battery terminal B flasher resistor L1 terminal L flasher turn signal switch lampu tanda belok massa.
Lampu tanda belok tidak menyala karena arus kecil. Arus juga mengalir dari kapasitor L2 L1 terminal L flasher turn signal switch lampu tanda belok massa.
L2 menjadi magnet mempertahankan kontak point tetap terbuka.
4. Kontak point (P) tertutup
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 20 of 27
Saat kapasitor muatannya habis, kemagnetan L2 hilang dan kontak point P tertutup. Arus mengalir dari battery terminal B flasher L1 terminal L flasher turn signal sw lampu tanda belok massa.
Lampu tanda belok menyala Arus mengalir dari battery terminal B flasher titik kontak P L2 kapasitor terminal E flasher massa.
Kapasitor terisi
Kemagnetan pada L1 dan L2 saling menghilangkan sehingga kon-tak point P tetap tertutup.
Cara Kerja Lampu Sen & Hazard
1. Belok Kanan
Hazard lamp switch = B1 + F1
Turn signal lamp switch ke posisi R
Battery ignition switch ON fuse turn B1 hazard lamp switch F1 hazard lamp switch F turn signal flasher TB turn signal flasher R turn signal lamp switch turn signal lamp RH massa. - Lampu-lampu sen kanan berkedip.
2. Belok Kiri
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 21 of 27
Hazard lamp switch = B1 + F1
Turn signal lamp switch ke posisi L
Battery ignition switch ON fuse turn B1 hazard lamp switch F1 hazard lamp switch F turn signal flasher TB turn signal flasher L turn signal lamp switch turn signal lamp LH massa. - Lampu-lampu sen kiri berkedip.
3. Hazard
Hazard lamp switch = B2 + F2 dan TB + TL & TR
Battery fuse hazard B2 hazard lamp switch F2 hazard lamp switch F turn signal flasher TB turn signal flasher TR hazard lamp switch turn signal lamp RH massa. TL hazard lamp switch turn signal lamp LH massa.
- Lampu-lampu sen kanan dan kiri berkedip.
KLAKSON
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 22 of 27
Aliran arus : Battery FL fuse horn,hazard horn horn switch “ON” massa - Klakson berbunyi.
WIPER & WASHER
Wiper dan washer berfungsi untuk menjamin pandangan pengendara agar tidak terhalang dengan cara menyapu kotoran dari kaca depan dan belakang.
WIPER
Wiper terdiri dari : 1. Wiper motor 2. Wiper link 3. Wiper arm 4. Wiper blade
Motor Wiper
Motor wiper berfungsi untuk menghasilkan tenaga putar. Dan terdiri dari : 1. Yoke (Housing) 2. Armature 3. Ferrite magnet 4. Contact point 5. Worm gear 6. Cam plate 7. Brush 8. Low speed brush 9. High speed brush 10. Common brush
1
2
4
3
10
9
7
6
5 4
3 2
1
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 23 of 27
Wiper link
Tuas wiper (wiper link) berfungsi untuk merubah gerak putar dari motor wiper menjadi gerak bolak-balik wiper arm.
Wiper Arm
Wiper arm berfungsi sebagai du-dukan / tempat pemegang wiper blade.
Wiper Blade
Wiper blade berfungsi untuk me-nyapu permukaan kaca.
WASHER
Washer berfungsi untuk me-nyemprotkan cairan pembersih ke kaca. Dan terdiri dari : 1. Washer tank 2. Washer motor
8
3
4
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 24 of 27
3. Washer hose 4. Washer nozzle
Tangki Washer
Tangki washer berfungsi sebagai penampung sementara cairan pembersih.
Motor Washer
Motor washer berfungsi untuk mengeluarkan cairan pembersih dari tangki dengan bertekanan. Dan dibagi menjadi 3 tipe : 1. Tipe gigi 2. Tipe squeeze 3. Tipe sentrifugal
Nozzle
Nozzle berfungsi untuk menga-rahkan keluarnya cairan pem-bersih. Diameter lubang orifice 0,8 – 1 mm dan jumlahnya 1 – 2 buah.
1 2
1 2 3
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 25 of 27
CARA KERJA 1. Wiper Low
Aliran arus : Battery ignition switch “ON” wiper fuse B wiper switch +1 wiper switch +1 wiper motor wiper motor E wiper motor massa
- Wiper bergerak lambat
2. Wiper High
Aliran arus : Battery ignition switch “ON” wiper fuse B wiper switch +2 wiper switch +2 wiper motor wiper motor E wiper motor massa
- Wiper bergerak cepat
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 26 of 27
3. Wiper Off
Aliran arus : Battery ignition switch “ON” wiper fuse B wiper motor +S wiper motor 3 INT Relay 2 INT Relay -S wiper switch +1 wiper switch +1 wiper motor wiper motor E wiper motor massa - Motor berputar lambat sampai plat kontak terlepas dari B wiper motor.
4. Wiper Intermittent
Dalam intermitent relay, kontak point akan terhubung dan terputus secara otomatis. Aliran arus : Battery ignition switch “ON” wiper fuse 4 INT Relay 2 INT Relay -S wiper switch +1 wiper switch +1 wiper motor wiper motor E wiper motor massa
TEKNIK MEKANIK
OTOMOTIF
KELISTRIKAN BODY Tanggal : Januari 2008 Halaman
SMK NEGERI 5 JAKARTA Penyusun : Ngadina S.Pd. 27 of 27
- Wiper bergerak lambat 5. Washer ON
Aliran arus : Battery ignition switch “ON” wiper fuse washer motor W wiper switch E wiper switch massa
- Motor washer berputar.