zn fosfat.doc

10
1. TUJUAN Mampu memanipulasi semen seng fosfat yang digunakan untuk basis dengan cara yang tepat serta mampu memanipulasi semen seng fosfat sebagai luting (penyemenan) dengan cara yang tepat. . 2. CARA KERJA 2.1. Bahan yang digunakan a. Powder dan liquid semen seng fosfat b. Vaselin 2.2. Alat yang digunakan a. Glass lab (kaca tebal) b. Kaca tipis c. Spatula semen d. Stopwatch e. Cetakan sampel f. Mixing pad g. Celluloid strip h. Cutton bud & kuas kecil i. Cutter / gunting j. Timbangan digital k. Jarum Gillmore l. Plastic filling instrument Gambar 1. Alat dan bahan 3. Cara Kerja 1

Upload: anggreta-auriadini

Post on 26-Oct-2015

264 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

seng fosfat

TRANSCRIPT

Page 1: Zn Fosfat.doc

1. TUJUAN

Mampu memanipulasi semen seng fosfat yang digunakan untuk basis dengan cara

yang tepat serta mampu memanipulasi semen seng fosfat sebagai luting (penyemenan)

dengan cara yang tepat.

.

2. CARA KERJA

2.1. Bahan yang digunakan

a. Powder dan liquid semen seng fosfat

b. Vaselin

2.2. Alat yang digunakan

a. Glass lab (kaca tebal)

b. Kaca tipis

c. Spatula semen

d. Stopwatch

e. Cetakan sampel

f. Mixing pad

g. Celluloid strip

h. Cutton bud & kuas kecil

i. Cutter / gunting

j. Timbangan digital

k. Jarum Gillmore

l. Plastic filling instrument

Gambar 1. Alat dan bahan

3. Cara Kerja

3.1. Semen Seng Fosfat sebagai Luting

a. Powder semen seng fosfat diambil menggunakan sendok takar bernomor 3 yang

telah disediakan di dalam kemasan semen seng fosfat (sesuai aturan pabrik). Lalu

timbang dan catat berat dari powder tersebut, lalu letakkan di atas kaca tebal dan

bagi menjadi 3 bagian.

1

Page 2: Zn Fosfat.doc

Gambar 2. Powder dibagi menjadi 3 bagian

b. Liquid semen seng fosfat diteteskan di atas kaca tebal secara vertikal sebanyak 3

tetes (sesuai auran pabrik).

c. Powder bagian pertama dimasukkan ke dalam liquid dan diaduk secara memutar

dengan tekanan selama 10 detik, catat waktu mulai pengadukan antara powder dan

liquid, selanjutnya bagian kedua ditambahkan dan diaduk dengan cara yang sama

sambil dilakukan spreading demikian seterusnya sampai semua powder habis

hingga homogen. Pencampuran seluruh powder dan liquid hingga homogen

memerlukan waktu sesuai aturan pabrik.

Gambar 3. Pencampuran powder dan liquid

d. Miringkan letak spatula dengan sudut 45oC terhadap glass lab dan ambil adonan

semen, tarik ke atas, maka semen akan ikut terangkat ke atas (tanpa jatuh),

konsistensi adonan tersebut merupakan konsistensi untuk luting (penyemenan).

3.2. Semen Seng Fosfat sebagai Basis

a. Ambil powder semen seng fosdat menggunakan sendok takar bernomor 3 yang

telah disediakan di dalam kemasan semen seng fosfat (sesuai aturan pabrik). Lalu

timbang dan catat berat dari powder tersebut, lalu letakkan di atas kaca tebal dan

bagi menjadi 3 bagian.

2

Page 3: Zn Fosfat.doc

b. Lalu teteskan liquid semen seng fosfat di atas kaca tebal secara vertikal sebanyak

2 tetes (diperlukan lebih sedikit liquid semen untuk basis).

c. Powder bagian pertama dimasukkan ke dalam liquid dan diaduk secara memutar

dengan tekanan selama 10 detik, catat waktu mulai pengadukan antara powder

dan liquid, selanjutnya bagian kedua ditambahkan dan diaduk dengan cara yang

sama sambil dilakukan spreading demikian seterusnya sampai semua powder

habis hingga homogen. Pencampuran seluruh powder dan liquid hingga homogen

memerlukan waktu sesuai aturan pabrik.

d. Konsistensi untuk basis tercapai apabila adonan dapat dibentuk menjadi bola /

bulatan dan tidak melekat pada glass lab.

3.3. Uji Setting Time Semen Seng Fosfat

a. Adonan semen seng fosfat yang telah homogen dimasukkan ke dalam cetakan

dengan bantuan plastic filling instrument hingga penuh.

b. Cetakan sampel diletakkan diatas kaca tipis.

Gambar 4. Semen seng fosfat diletakkan di atas cetakan di atas kaca tipis

c. Permukaan adonan semen seng fosfat ditutup celluloid strip dan kaca tipis.

d. Kaca tipis dan celluloid strip dilepas, permukaan semen seng fosfat siap dilakukan

uji setting time. Jarum Gillmore ditekankan pada permukaan semen seng fosfat

dengan interval tiap 5 detik. Bekan tekanan dari jarum Gillmore tidak boleh

ditempat yang sama. Uji setting time dilakukan hingga semen seng fosfat setting

ditandai dengan tidak ada bekas tekanan dari jarum Gillmore.

3

Page 4: Zn Fosfat.doc

Gambar 5. Uji setting time menggunakan Jarum Gillmore

e. Pengukuran nilai setting time dimulai awal pencampuran hingga semen setting.

4. HASIL PRAKTIKUM

Berikut data dan hasil pengamatan praktikum semen seng fosfat sebagai luting

dan basis berdasarkan w/p ratio. Data berikut dengan perbedaan w/p ratio yaitu perbedaan

pada berat powder dan liquid semen seng fosfat. Pengamatan dialakukan setiap 5 detik

pada masing – masing percobaan selama 2,5 sampai semen seng fosfat mencapai waktu

setting.

Tabel 1. setting time pada semen seng fosfat sebagai luting

Percobaa Ke-W/ P Ratio

Waktu SettingPowder Liquid

I 0,32 gr 3 tetes 9 menit 30 detik

II 0,36 gr 3 tetes 11 menit 25 detik

III 0,35 gr 3 tetes 11 menit 45 detik

Tabel 2. setting time pada semen seng fosfat sebagai basis

Percobaa Ke-W/ P Ratio

Waktu SettingPowder Liquid

I 0,33 gr 2 tetes 9 menit 4 detik

II 0,35 gr 2 tetes 8 menit 30 detik

III 0,32 gr 2 tetes 6 menit 30 detik

4

Page 5: Zn Fosfat.doc

5. PEMBAHASAN

Semen zinc phosphate merupakan semen yang sering digunakan sebagai luting

karena sifat basis insulator termal yang baik atau material restorative. Semen zinc

phosphate memiliki dua tipe yaitu (Satish Kumar, 2006) :

1. Tipe I: digunakan sebagai luting untuk ketebalan film kurang dari 25 mikron

2. Tipe II: digunakan sebagai dasar dan untuk luting ortodontik bands untuk ketebalan

film antara 25 dan 40 mikron

Semen ini terdiri dari powder dan liquid yang dicampur secara bersama-sama sehingga

terbentuk reaksi kimia yang eksotermis. Berikut reaksi kimia dari semen zinc phosphate

(Satish Kumar, 2006) :

3ZnO + 2H3PO4 + H2O Zn3(PO4)2.H2O

Pada saat manipulasi semen zinc phosphate ada beberapa cara untuk mengurangi panas

dari reaksi eksotermis yaitu :

1. Pengadukan dengan area yang luas

Bubuk semen zinc phosphate yang mulai dicampur dengan cairan, terjadi pembasahan

dan reaksi kimia. Permukaan dari bubuk alkali larut oleh cairan yang asam

menghasilkan reaksi eksotermis. Dengan meencampurkan bubuk dengan porsi yang

kecil kecil pada cairan dapat mengurangi panas yang ditimbulkan karena panas

tersebut dapat dibebaskan dan dengan mudah terhamburkan. Panas yang ditimbulkan

saat reaksi dapat dibebaskan secara efektif dengan pengadukan semen yang meliputi

area luas pada cooled slab ( Craig,2002).

2. Rasio bubuk dan cairan

Selama proses netralisasi cairan dengan bubuk, suhu saat pencampuran berbanding

terbalik dengan waktu dibutuhkan dalam pencampuran. Sehingga, jika volume bubuk

yang besar dicampur ke cairan sekaligus, dengan tidak melakukan pengadukan semen

meliputi area yang luas pada glas slab dengan waktu yang cukup, suhu didaerah reaksi

lebih tinggi ( Craig, 2002).

3. Glass slab yang didinginkan

Bahan bahan yang digunakan dalam prosedur pencampuran yang normal memiliki

setting time yang cukup untuk sementasi inlays dan ceowns. Namun, dalam

penyemenan orthodontic bands, waktu kerja yang singkat memungkinkan

5

Page 6: Zn Fosfat.doc

penyemenan hanya beberapa band dalam satu kali pencampurran, dan setting time

yang terlalu lama untuk kenyamanan klinis. Frozan slab method telah dikembangkan

untuk mengatasi kesulitan ini. Selain itu, pencampuran semen diatas glas slab yang

didinginkan akan mengurrangi efek eksotermis sehingga memungkinkan tercapainya

konsistensi yang benar (Craig, 2002).

4. Bubuk dibagi menjadi beberapa porsi

Pada saat sebelum melakukan pencampuran semen, bubuk semen dibagi menjadi

beberapa porsi kecil terhadap cairan, cara ini dilakukan agar panas dapat dilepaskan

san mudah menguap (berkurang). Panas dari reaksi akan lebih efektif dilepaskan jika

semen dicampur pada glas slab dingin dengan permukaan yang luas (Craig, 2002).

Pada percobaan ini yang telah dilakukan, setting time yang didapatkan berbeda-beda

dari masing-masing percobaan. Pada percobaan semen zinc phosphate sebagai luting,

setting time yang didapatkan lebih panjang daripada semen zinc phosphate sebagai basis.

Hal ini disebabkan karena perbedaan rasio powder : liquid yang digunakan. Pada

percobaan semen zinc phosphate sebagai basis, rasio powder : liquid yang digunakan

lebih sedikit sehingga konsistensi yang didapat lebih padat daripada semen zinc

phosphate sebagai luting.

Pada percobaan semen zinc phosphate sebagai luting maupun sebagai basis, dilakukan

dengan menggunakan rasio powder : liquid yang sama, namun setting time yang

didapatkan bervariasi. Hal ini disebabkan oleh proses pengadukan yang bervariasi dari

masing-masing anggota kelompok. Setting time dapat diperpanjang dengan mencampur

powder dan liquid secara bertahap dan melebarkan area pencampuran di atas glass slab.

Hal ini membantu untuk mengurangi reaksi eksothermis yang dapat memperpendek

setting time. (Van Noort, 2002)

Selain itu, proses pencampuran powder dan liquid juga mempengaruhi setting time.

Jika operator memperpanjang waktu pencampuran pada tahap ketika bagian semen zinc

phosphate terakhir dimasukkan, matriks yang sedang terbentuk akan hancur kembali. Hal

ini dapat memperpanjang setting time karena dibutuhkan waktu ekstra untuk membentuk

matriks-matriks yang telah dihancurkan tersebut. (Anusavice, 2003)

6

Page 7: Zn Fosfat.doc

6. Kesimpulan

Semen seng fosfat sebagai luting memiliki Setting time lebih panjang dibanding

semen seng fosfat sebagai basis.

7. Daftar Pustaka

Van Noort R. 2007. Introduction to Dental Materials.3rd ed. Edinburgh. Mosby Elsevier

Science Limited.

Anusavice KJ. 2003. Science of Dental Materials Science of Dental Materials.11th ed. St.

Louis. WB Saunders Co.

Satish Kumar. 2006. Science of Dental Material Clinical Applications.1st ed. NewDelhi.

CBS publishers.

Craig, R. G. 2002, Restorative Dental Materials, 11th ed . Sydney. Mosby Elsevier Science

Limited.

7