zirkon

14
Zirkon Pengertian Zirkon disebut juga dengan nama jargoon atau batu yakut mempunyai komposisi kimia ZrSiO4, kekerasan 7,5 dengan berat jenis (3,9 - 4,8), berwarna merah tua, kuning, hijau merupakan mineral tambahan pada batuan beku yang kaya akan sodium seperti granit, syenit dan pegmatit.disamping itu didapatkan pula pada batuan metamorf yang berasal dari batuan di atas. Dapat di jumpai pula pada endapan aluvial dalam bentuk ukuran butir yang kecil bersama dengan pasir kuarsa dan kasiterit. Sebagian dari jenis zirkon tidak tembus cahaya dan disebut sebagai zirkon “biasa” dan tidak dipergunakan sebagai perhiasan, yang berwarna bening dinamakan zirkon mulia atau hyacinth. Batuan zirkon berganti-ganti warna jika dipanaskan seperti hyacinth yang berwarna kuning bila dipanaskan menjadi biru, apabila pemanasan berlanjut akan berubah menjadi kehijauan. Zirkon di Bangka diperkirakan terdapat bersamaan dengan endapan timah sekunder , baik berupa endapan sungai maupun endapan pantai. Butirannya yang halus dan warna yang bening agak sulit dibedakan dari butiran kuarsa yang banyak dijumpai di seluruh wilayah Bangka. Sebagaimana endapan timah, untuk mengetahui potensi zirkon ini perlu dilakukan penelitian dan eksplorasi lebih lanjut. Proses Penambangan

Upload: aleo-saputra

Post on 19-Jan-2016

42 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

ggg

TRANSCRIPT

Page 1: Zirkon

Zirkon

Pengertian

Zirkon disebut juga dengan nama jargoon atau batu yakut mempunyai komposisi

kimia ZrSiO4, kekerasan 7,5 dengan berat jenis (3,9 - 4,8), berwarna merah tua,

kuning, hijau merupakan mineral tambahan pada batuan beku yang kaya akan sodium

seperti granit, syenit dan pegmatit.disamping itu didapatkan pula pada batuan

metamorf yang berasal dari batuan di atas. Dapat di jumpai pula pada endapan

aluvial dalam bentuk ukuran butir yang kecil bersama dengan pasir kuarsa dan

kasiterit. Sebagian dari jenis zirkon tidak tembus cahaya dan disebut sebagai zirkon

“biasa” dan tidak dipergunakan sebagai perhiasan, yang berwarna bening dinamakan

zirkon mulia atau hyacinth. Batuan zirkon berganti-ganti warna jika dipanaskan

seperti hyacinth yang berwarna kuning bila dipanaskan menjadi biru, apabila

pemanasan berlanjut akan berubah menjadi kehijauan.Zirkon di Bangka diperkirakan

terdapat bersamaan dengan endapan timah sekunder, baik berupa endapan sungai

maupun endapan pantai. Butirannya yang halus dan warna yang bening agak sulit

dibedakan dari butiran kuarsa yang banyak dijumpai di seluruh wilayah Bangka.

Sebagaimana endapan timah, untuk mengetahui potensi zirkon ini perlu dilakukan

penelitian dan eksplorasi lebih lanjut.

Proses Penambangan

Berdasarkantipeendapan zircon yang merupakan endapan alluvial,

penambangandilakukandenganmenggunakan kapalkeruk, bulldozer, dragline dan

lain-lain peralatan yang biasanyadigunakanuntukmenambanganbijih alluvial.

Di P. Bangka, P. Belitung dan P karimunkundur, zircon ditambangbersama-

samadengankasilterit. Penambangandilakukanoleh PT. Tambang Timahdengancara;

Tambang semprot (konvensionaldantambangbesar )

Kapalkeruk, tambangmekanis

Pada pemisahan menggunakan meja goyang, distribusi partikel dipengaruhi oleh

sifat-sifat riffle, permukaan deck, water supply, perbedaan bentuk, ukuran partikel dan

ada tidaknya material yang termasuk middling atau material interlog atau partikel

dengan sebagian material berat dan sebagian material ringan. Riffle (penghalang)

merupakan perangkat dukung yang berfungsi untuk membentuk turbulensi dalam

Page 2: Zirkon

aliran sehingga partikel ringan diberi kesempatan berada diatas dan partikel berat

relatif dibawah. Gaya yang bekerja pada meja goyang antara lain gaya dorong

alir dan gaya gesek. Gaya dorong alir merupakan fungsi kecepatan relatif aliran air

dan partikel Dalam prosesnya, partikel bergerak dengan kecepatan yang dipengaruhi

oleh kedalaman air. Gaya Gesek terjadi antara partikel dengan dasar deck (alas alat).

Berdasarkan pada ukuran besar butir material yang dipisahkan, meja goyang dapat

dibedakan menjadi “sand table” dan “slime table”. Perbedaan pada kedua alat ini

terletak pada jumlah dan jarak antar Riffle. Jumlah riffle padaSand Table sangat

banyak sedangkan jumlah riffle pada Slime Tablesedang. Jarak antar riffle sand

Table antara ¼ hingga 1 ¼ inch sedangkanSlime Table lebih besar daripada Sand

Table. Selain itu Sand Table, ada bagian deck yang tidak diberi riffle digunakan untuk

slime sedangkan padaSlime Table, ada bagian deck yang tidak dipasang riffle.

Kapasitas shaking table (meja goyang) tergantung pada jumlah air, jumlah Strore,

sifat bijih, slope, meja dan ukuran feed.

MacamMejaGoyang yang lainadalah Willey Table, Butcher Table, Card Tabel. Card

Field Table, Plat of Table, danDister Diagonal Overslorm Table.MejaGoyang Willey

Tabelterdiridari deck berbentuksegiempatdan “Headmotion”

sebagaipenggeraknya.Ketinggian riffle minimal ½ feed danlebar ¼ feed(5).

MejaGoyang Bucher Table mempunyaibentukhampirsamadengan Willey,

tapimemiliki watch plinger untukmencuci. Posisisriffle terbagimenjadi zone

stratifikasi, cleaning zone dan dischange zone.Mekanismekerjanya, material

bergerakkekiridan air bergerakkekanan, sehingga material ringanakanterbawaarus air

sedang material beratakanberjalanterus. MejaGoyang Card

Table yaknimejagoyangdengan riffle dibuatdenganmengerat deck

denganbentuksegitigadanheadmotion. Mejagoyang Dister Diagonal Overslorm

Table yaknimejagoyangdenganberbentuk Deck

Rombahedral.Pemisahanantarakonsentrat, middling dan tailing tidakjelas /

berdekatansekaliMejaGoyang Card Field

Table yaknimejagoyangdenganberbentuk Wafley Table yang

ditutupiseluruhnyaolehriffle, sedangkanmejagoyang Plat of Table mejagoyang yang

mempunyaiciriutama di atas deck adatigamacam riffle danterdapattigazonadari riffle

yaitu zone Stratifikasi, zone Intermediate Plan dan zone Lipper.

Page 3: Zirkon

Pengolahan/Pemurnian

Pengolahan zircon termasuksangatkomplekkarenaselainmemisahkannyadari mineral

pengganggu (gangue minerals), tetapijugadipisahkandari mineral-mineral beratlainnya

(multi mineral processing).

Pengolahankalsiterit, zircon, dan mineral beratlainnyadilakukanoleh PT. Tambang

Timahdalamduatahap, yaitu:

a) pengolahan di tambang

pengolahandisinidilakukandenganmenggunakan sluice box dan jig. Tujuan

pengolahan tersebut adalah untuk menghasilkan konsetrat kalsiterit beserta mineral

ikutanny, termasuk zircon.

b) pengolahan di pusat pencucian bijih timah

pengolahan dilakukan terhadap konsetrat tambang dan kapal keruk. Metode dan

peralatan yang digunakan terdiri atas pemisahan gravitasi (meja goyang, klasifier,

jig), pemisahan listrik (high tension separator) dan pemisahan magnit (rapid

magnetic separator). Produk pengolahan adalah kalsiterit, ilmenit, monazite,

xenomit, dan zircon (gambar 2)

Pasirzirkon yang berasal dari hasil samping pertambangan emas dan timah memiliki

kadar zircon rendah (marginal) antara 30-45 % sehingga perlu dilakukan peningkatan

kadar (beneficiation) dengan pemisahan. Pemisahan mineral dapat dilakukan dengan

cara Konsentrasi Grafitasi (Gravity Concentration) berdasarkan perbedaan berat jenis

dengan perkiraan Kriteria konsentrasi.

Konsentrasi Gravitasi adalah proses pemisahan material-material yang berharga dan

tidak berharga dalam suatu bahan galian akibat gaya-gaya dalam fluida

berdasarkan/tergantung pada perbedaan density, bentuk dan ukuran. Perangkat yang

sering digunakan pada proses ini, antaralain;Shaking Table (MejaGoyang), Jig,

Panning, Sluice Box, Humprey Spiral atau Hydrocyclone.

Page 4: Zirkon

Meja Goyang merupakan perangkat pemisahan material dengan caramengalirkan air

yang tipis (Flowing Film Concentration) pada suatu meja bergoyang yang

dilengkapidengan reffile (penghalang. PrinsipKerja Shaking Table adalah perbedaan

berat dan ukuran partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Faktor yang

mempengaruhi kinerja Shaking Table antaralain :

a.              Ukuran dari feed.

b.              Operasional (roughing/cleaning).

c.              perbedaan Spesifik Grafity.

Tabel 1. Kandungan mineral utama timah dan ikutannya

No. Nama mineral

Rumuskimia Massa jenis g/cm3

Kemagnetan Kelistrikan

1 Zircon ZrSiO4 4,6 - 4,7 Non

magnetis

Non

Konduktor

2 Kasiterit SnO2 6,8 – 7,1 Non magnetis

Konduktor

3 Kuarsa SiO2 2,6 -2,7 Non magnetis

Non

Konduktor

4 Pirit FeS2 4,8 – 5,1 Non magnetis

Konduktor

5 Ilmenit FeTiO2 4,5 – 5,0 Magnetis Konduktor

6 Rutil TiO2 4,1 – 4,3 Non magnetis

Konduktor

7 Hematit Fe2O3 4,9 – 5,3 Non magnetis

Konduktor

8 Monasit (Ce,La,Y,Th)PO4 4,9 – 5,3 Non magnetis

Non

Konduktor

9 Xenotim YPO4 4,5 – 4,6 Magnetis Non

Konduktor

10 Tourmalin

Na(Mg,Fe)Al6

(BO3)

(Si6)18(OH)14

3,0 – 3,2 Non magnetis

Non

Konduktor

11 Galena PbS 7,5 Non magnetis

Konduktor

12 Topaz Al2SiO4(OH,F)2 3,4-3,6

Page 5: Zirkon

Pada pemisahan menggunakan meja goyang, distribusi partikel dipengaruhi oleh sifat-

sifat riffle, permukaan deck, water supply, perbedaan bentuk, ukuran partikel dan ada

tidaknya material yang termasuk middling atau material interlog atau partikel dengan

sebagian material berat dan sebagian material ringan. Riffle (penghalang) merupakan

perangkat dukung yang berfungsi untuk membentuk turbulensi dalam aliran sehingga

partikel ringan diberi kesempatan berada diatas dan partikel berat relatif dibawah.

Gaya yang bekerja pada meja goyang antara lain gaya dorong alir dan gaya gesek.

Gaya dorong alir merupakan fungsi kecepatan relatif aliran air dan partikel Dalam

prosesnya, partikel bergerak dengan kecepatan yang dipengaruhi oleh kedalaman air.

Gaya Gesek terjadi antara partikel dengan dasar deck (alas alat).

Berdasarkan pada ukuran besar butir material yang dipisahkan, meja goyang dapat

dibedakan menjadi “sand table” dan “slime table”. Perbedaan pada kedua alat ini

terletak pada jumlah dan jarak antar Riffle. Jumlah riffle padaSand Table sangat

banyak sedangkan jumlah riffle pada Slime Tablesedang. Jarak antar riffle sand

Table antara ¼ hingga 1 ¼ inch sedangkanSlime Table lebih besar daripada Sand

Table. Selain itu Sand Table, ada bagian deck yang tidak diberi riffle digunakan untuk

slime sedangkan padaSlime Table, ada bagian deck yang tidak dipasang riffle.

Kapasitas shaking table (meja goyang) tergantung pada jumlah air, jumlah Strore,

sifat bijih, slope, meja dan ukuran feed.

MacamMejaGoyang yang lainadalah Willey Table, Butcher Table, Card Tabel. Card

Field Table, Plat of Table, danDister Diagonal Overslorm Table.MejaGoyang Willey

Tabelterdiridari deck berbentuksegiempatdan “Headmotion”

sebagaipenggeraknya.Ketinggian riffle minimal ½ feed danlebar ¼ feed(5).

MejaGoyang Bucher Table mempunyaibentukhampirsamadengan Willey,

tapimemiliki watch plinger untukmencuci. Posisisriffle terbagimenjadi zone

stratifikasi, cleaning zone dan dischange zone.Mekanismekerjanya, material

bergerakkekiridan air bergerakkekanan, sehingga material ringanakanterbawaarus air

sedang material beratakanberjalanterus. MejaGoyang Card

Table yaknimejagoyangdengan riffle dibuatdenganmengerat deck

denganbentuksegitigadanheadmotion. Mejagoyang Dister Diagonal Overslorm

Table yaknimejagoyangdenganberbentuk Deck

Rombahedral.Pemisahanantarakonsentrat, middling dan tailing tidakjelas /

berdekatansekaliMejaGoyang Card Field

Table yaknimejagoyangdenganberbentuk Wafley Table yang

Page 6: Zirkon

ditutupiseluruhnyaolehriffle, sedangkanmejagoyang Plat of Table mejagoyang yang

mempunyaiciriutama di atas deck adatigamacam riffle danterdapattigazonadari riffle

yaitu zone Stratifikasi, zone Intermediate Plan dan zone Lipper.

Gambar 1. Proses pemisahanmemakaimejagoyangdengan media air

Langkahkerjanyaadalahmejagoyangdisiapkandengancara motor penggerakmejadan

motor pengaturumpandihidupkan. Air sebagai media

dialirkandandiaturkecepatannyapada 15 literpermenit.Ditimbangpasirzirkonseberat 50

kg dandimasukkankedalamtangkipengumpan

(feeder).Pasirdialirkandandiaturkecepatannyapada 17 kg perjam.Hasil proses

diambildandilakukanpenimbangandilanjutkananalisismenggunakan XRF.

Hasilpemisahanmenggunakanmejagoyangdandianalisismengunakan XRF

disajikanpadatabelberikut.

Tabel 2.Analisishasil proses pemisahanmenggunakan XRF (%)

PadaTabel 2. tampakbahwakandunganzirkondalamkonsentrat (60,9 %)

lebihbesardibandingdalam head sample ataupasirzirkon yang belumdiproses (54,1 %)

halinimenunjukkanbahwatelahterjadiadanyapemisahanantarpartikel. Selainitu, silikon (SiO2)

dalamkonsentrat (5,6%) lebihrendahdibandingpada middling (6,6%) maupun di tailing

(16,3%), halinimenunjukkanbahwapengotorsilikon yang terletakpadapermukaan mineral

zirkondapat dip

isahkan. Terpisahnyasilikonkarenamassajenis Si sangatrendahatauringanyaitu 2,33

g/cm3 jauhlebihrendahdibandingkandenganzirkon (6,51g/cm3) atauunsurlainnya (Ti,

Fe, Sn, Cr, Al, V, Mn, Nb) sehinggamudahterdorong /

terbawalebihcepatdaripartikelberatsearahaliran. Keberadaansilikondalamkonsentrat

yang masihbanyak,

didugasilikoninimelekatmenjadisatudenganzirkonmembentukzirkonat

ZrO2

Ti O2 Si

O2

Fe

O2

Sn

O2

Cr

O2

Al2

O3

Nb

O2

Mn

O2

Head

sample

54,1 5,4 21,1 2,4 0,6 0,5 0,4 0,1 0,1

Konsentrat 60,9 5,6 5,6 2,7 1,0 0,6 0,5 0,2 0,3

Midlling 40,3 13,1 6,6 3,5 1,2 0,7 1,2 0,3 0,2

Tailing 36,1 10,6 16,3 8,6 0,3 1,4 0,8 0,5 0,4

Page 7: Zirkon

(ZrO2.SiO2).Pengotor Si inidiharapkandapatdipisahkanpadatahaplanjutan (proses

kimia) yaknipelindianmenggunakan air.PengotorpengotorsepertiTi, Fe, Sn, Cr, Al, V,

Mn,

Nbdiharapkandapatdipisahkansecarametodefisikalainnyamisalnyasifatkemagnetannya

dengankonsentrasi magnetic,

perbedaansifatkelistrikandigunakankonsentrasielektrostatikdanperbedaansifatpermuka

anpartikeluntuk proses flotasiataucarakimialainnya.

di Kalimantan tengah, zircon ditambangbersama-samadenganbijihemas ole PT.

Ampalit Mas Perdana. Zircon yang dihasilkanmerupakankosentrat sluice box,

akibatnyakadar zircon tersebutmasihsangatrendah (30 %zirkon)

Penjualan

Ekspor zircon dari Indonesia keberbagai negara di Asia dan Eropa terus meningkat

sejalan dengan makin baiknya harga komoditi itu serta meningkatnya eksploitasi

Timah dan Emas yang menghasilkan mineral ikutan Zircon.

Ketua Asosiasi Zircon Indonesia Tubagus Budhi Tikal Bau Mappasingi, di

Pangkalpinang, Senin, menyatakan, selama tahun 2006, ekspor zircon mencapai 1,2

juta metrik ton dengan harga 500 US$ permetrik ton.

"Ada peningkatan yang cukup signifikan dari pemasaran zircon. Kisaran

peningkatannya 8-10 %," kata Budhi Tikal.Zircon di Indonesia dihasilkan propinsi

Kalteng, Kaltim, Kalbar yang merupakan mineral ikutan emas, sementara di Bangka

Belitung berasal dari mineral ikutan Timah.

Komoditi ini dimanfaatkan negara-negara industri untuk bahan-bahan tahan

panas dan tahan goresan, pelabur keramik, pelapis jam, permata dan

kristal.Sebagai daerah kaya mineral timah, wilayah Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung juga memiliki zircon, hanya saja kandungannya kecil, sehinga kapasitas

ekspornya juga kecil.

"Di Babel, biaya produksi Zircon mahal akibat kandungan zirconnya kurang

bagus hingga perlu ditingkatkan kadarnya menjadi diatas 50 %,"

ujarnya.Pengusaha ekspor zircon di Bangka Belitung kini banyak yang menoleh ke

Kalimantan, setelah tahu potensi pertambangan zircon Kalimantan cukup besar

dan kandungan zirconnya juga lebih tinggi.

Page 8: Zirkon

Pemanfaatan/Kegunaan

Pemanfaatan zirkon adalah untuk kontruksi reaktor nuklir ataupun refraktori tinggi,

ataupun untuk alloys. Zirkon oksida dimanfaatkan untuk pelapis atau glasur. Di

samping itu apabila dijumpai dalam bentuk butiran yang dapat diasah, dipergunakan

sebagai perhiasan/batu mulia, bahan baku elektronik, kramik, catalysis,

refractory.

Keterdapatan

Di Indonesia endapan zirkon belum banyak ketahui keberadaannya. Di daerah S.

Seputih (Lampung) didapatkan bersama dengan pasir kuarsa dan kasiterit, jumlah

cadangan diperkirakan sebanyak 21.350 ton. Juga tersebar di Sumatera Utara,

Kepulauan Riau, dan Kalimantan bagian barat. Potensi ini mengikuti penyebaran

kasiterit, yang dikenal dengan nama tin belt. Di luar Indonesia zirkon banyak di

Ceylon, India, Brazil, Amerika, Kanada, Thailand.

Page 9: Zirkon

TUGAS

BAHAN GALIAN INDUSTRI

KLASIFIKASI ZIRKON

OLEH:

ALEO SAPUTRA (1031211005)

ANGGUN ANGGRAINI (1031211006)

APRILADI(1031211007)

FAKULTAS TEKNIK

Page 10: Zirkon

TEKNIK PERTAMBANGAN

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

2013