yuvita dian d 14-25

12
Nama : Yuvita Dian Damayanti NIM : 142210101025 SOAL 1. Jelaskan bagian-bagian kulit yang terdapat di epidermis? 2. Bagaimana pendapat anda tentang perkembangan industry kosmetik di Indonesia kedepannya? 3. Menurut anda, manakah yang lebih baik sunscreen physical blocker atau chemical absorber? Jelaskan alasannya! Dan berilah contoh bahan aktif untuk masing-masing sunscreen tersebut! 4. Jelaskan proses pigmentasi yang terjadi pada kulit! 5. Jelaskan mekanisme kerja anti aging dan berikan contoh bahan aktifnya! 6. Mengapa baby care product berbeda dengan kosmetik untuk orang dewasa? Jawaban : 1. Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan memiliki sifat avaskuler (tidak memiliki pembuluh darah). Ketebalan lapisan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal yaitu berukuran 1 mm, biasanya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis yaitu pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut dengan ketebalan sekitar 0,1 mm. Epidermis adalah bagian kulit yang paling menarik untuk dirawat dan dijaga dalam perawatan kulit, karena kosmetik digunakan pada bagian epidermis. Lapisan-lapisan pada epidermis antara lain : 1.1 Stratum korneum (lapisan tanduk) Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi serta melindungi lapisan epidermis bagian bawahnya. Stratum korneum tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna,

Upload: yuvita-dian-damayanti

Post on 05-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

soal kosmetologi

TRANSCRIPT

Page 1: Yuvita Dian D 14-25

Nama : Yuvita Dian Damayanti

NIM : 142210101025

SOAL

1. Jelaskan bagian-bagian kulit yang terdapat di epidermis?2. Bagaimana pendapat anda tentang perkembangan industry kosmetik di Indonesia

kedepannya?3. Menurut anda, manakah yang lebih baik sunscreen physical blocker atau chemical

absorber? Jelaskan alasannya! Dan berilah contoh bahan aktif untuk masing-masing sunscreen tersebut!

4. Jelaskan proses pigmentasi yang terjadi pada kulit!5. Jelaskan mekanisme kerja anti aging dan berikan contoh bahan aktifnya!6. Mengapa baby care product berbeda dengan kosmetik untuk orang dewasa?

Jawaban :

1. Epidermis adalah lapisan luar kulit yang tipis dan memiliki sifat avaskuler (tidak memiliki pembuluh darah). Ketebalan lapisan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang paling tebal yaitu berukuran 1 mm, biasanya pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling tipis yaitu pada kelopak mata, pipi, dahi, dan perut dengan ketebalan sekitar 0,1 mm. Epidermis adalah bagian kulit yang paling menarik untuk dirawat dan dijaga dalam perawatan kulit, karena kosmetik digunakan pada bagian epidermis.

Lapisan-lapisan pada epidermis antara lain :1.1 Stratum korneum (lapisan tanduk)

Merupakan lapisan epidermis yang paling atas, dan menutupi serta melindungi lapisan epidermis bagian bawahnya.

Stratum korneum tidak memiliki inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna, sedikit mengandung air, dan terdiri dari beberapa lapis sel pipih.

Lapisan tanduk sebagian besar terdiri dari atas keratin (protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap bahan bahan kimia).

Lapisan ini terdiri dari milyaran sel pipih dan sekitar 20-30 lapisan yang mudah terlepas dan terganti selama 28 hari.

Daya elastisitas kulitnya sangat kecil, dan lapisan tanduk ini sangat efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis-lapis kulit lebih dalam sehingga mampu memelihara kekenyalan kulit, tetapi lapisan tanduk memiliki daya serap air yang cukup besar.

1.2 Stratum lucidum (lapisan bening) Disebut juga lapisan barrier yang letaknya di bawah lapisan tanduk. Lapisan ini terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang kecil-kecil, tipis dan

bersifat translusen (dapat dilewati sinar atau tembus cahaya).

Page 2: Yuvita Dian D 14-25

Terdiri dari lapisan tipis sel epidermis eosinofilik yang sangat tipis, dan sitoplasmanya terdiri dari keratin padat.

Antar selnya terdapat desmosom ( tempelan-tempelan protein di antara sel-sel yang bersebelahan.

Lapisan ini tampak pada telapak tangan dan telapak kaki.1.3 Stratum granulosum (lapisan granulosum)

Tersusun oleh sel keratinosit yang berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di dalam protoplasmanya, berbutir kasa, dan berinti mengkerut.

Tampak jelas pada telapak tangan dan telapak kaki, Terdiri atas 3-5 lapis sel polygonal gepeng Pada membrane selnya terdapat granula lamella yang mengeluarkan materi

perekat antar sel untuk penyaring selektif terhadap masuknya materi asing, serta menyediakan efek pelindung pada kulit.

1.4 Stratum spinosum (lapisan bertaju) Disebut juga lapisan malphigi, terdiri atas sel-sel yang saling berhubungan

dengan perantaraan jembatan-jembatan protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka seakan-akan selnya bertaju. Setiap selnya berisi filament kecil yang terdiri dari serabut protein. Bentuk sel yaitu bulat agak polygonal dan makin kea rah permukaan kulit

makin besar ukurannya. Di antara selnya terdapat celah antar sel untuk peredaran cairan jaringan

ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin.inti sel lapisan taju mengandung kolesterol, asam amino dan glutation.

1.5 Stratum basale (lapisan benih) Disebut juga lapisan germinativum yang terletak pada lapisan terbawah dari

epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan kedudukan yang tegak lurus terhadap lapisan dermis.

Lapisan basale dengan struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis kulit.

Lapisan ini memiliki pengaruh terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi vital kulit. Hal ini disebabkan karena pada lapisan basale terjadi aktivias mitosis, sehingga terjadi pembaharuan sel-sel epidermis secara terus menerus.

Di lapisan basale terdapat sel sel bening (clear cells, melanoblas, atau melanosit) untuk sintesis melanin kulit.

Sel-sel yang terdapat pada epidermis antara lain : Keratinosit

Materi yang membentuk lapisan terluar kulit dan menghasilkan keratin (fibrous protein yang menjadi bahan utama rambut, kulit, dan kuku)

Memproteksi atau melindungi lapisan epidermis Terbentuk dari lapisan stratum basale, yang secara bertahap naik melalui

berbagai lapisan epidermis yang berbeda dan akhirnya tanggal. Regenerasinya yaitu tiap 25-45 hari

Page 3: Yuvita Dian D 14-25

Melanosit Sel menghasilkan pigmen coklat atau gelap yang disebut melanin (8% dari

sel epidermis) Paling banyak terdapat pada daerah anogenital, ketiak , dan puting susu,

kemudian wajah. Paling sedikit pada lengan atas bagian dalam Terdapat pada stratum basale Melanin terakumulasi di melanosom kemudian pindah sepanjang dendrite

melanosit menuju keratinosit Semakin banyak melanin, maka kulit akan tampak semakin gelap, begitu

pula sebaliknya. Sel Merkel

Merupakan sel epidermis local di lapisan basal epidermis dan selubung epitel folikel rambut

Bentuknya mirip keratinosit dan memiliki desmosom Biasanya terdapat pada kulit tebal telapak tangan dan kaki juga pada daerah

dekat anyaman pembuluh darah serta serabut syarat. Berfungsi sebagai penerima rangsang sensoris

Sel Langerhans Berperan dalam imunologi kulit, karena sel langerhans adalah makrofag

turunan sumsum tulang yang berdiferensiasi dan berproliferasi menuju jaringan kulit yang mampu mengikat, mengolah, dan menyajikan antigen kepada limfosit T.

Berbentuk bintang terutama ditemukan pada stratum spinosum dari epidermis Mudah dirusak oleh sinar Ultra Violet

2. Menurut saya, perkembangan industry farmasi kedepannya dapat lebih berkembang dan jauh lebih baik dari sekarang. Hal ini terjadi karena terjadi beberapa hal, antara lain : Persaingan produk industry terutama produk local dan produk internasional saat

ini sedang diuji. Menurut Bisnis Indonesia, (8/5/2015), pelaku industri kosmetik sulit meningkatkan kinerja bisnisnya akibat penguasaan pangsa pasar produk impor sebesar 60% dari total pasar domestik senilai Rp15 triliun. Tentu hal ini butuh perkembangan yang sigifikan dari industry kosmetik Indonesia agar tidak kalah saing.

Saat ini penggunaan kosmetik bukan hanya untuk perempuan, namun laki-laki juga menggunakan kosmetik seperti facial wash gentleman, deodorant khusus untuk laki-laki, parfum dengan karakteristik gentlemen, dan lain-lain. Tentu semakin lama, terjadi perkembangan lebih lanjut mengenai produk kosmetik yang digunakan laki-laki.

Selain itu, pengaruh MEA, Asosiasi Perkosmi akan menyiapkan industri kecil terutama industri rumah tangga kecil dan menengah, yakni Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), agar mampu mengikuti aturan kosmetik di tingkat ASEAN. Tentu ada banyak perkembangan lagi mengenai produk kosmetik yang diproduksi Indonesia. Menteri Perdagangan saat ini mendorong para produsen

Page 4: Yuvita Dian D 14-25

kosmetik dan toiletries dapat merebut peluang pasar kosmetik pada saat berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Menurut Menteri Perdagangan bahwa pemerintah mempunyai rencana lima tahun ke depan mencapai 300 persen produk Indonesia untuk di ekspor dalam mengantisipasi pasar bebas dalam menghadapi MEA 2015 (Rahmad, 2015).

Selain hal-hal di atas pula, pusat “cantik” dunia akan mengalami pergeseran terus-menerus. Misalnya saat ini, pusat “cantik” wanita adalah Korea yaitu dengan mata sipit, kulit putih bersih, tubuh kurus, kaki panjang, dan leher jenjang. Namun, akhir-akhir ini pengaruh Korea tidak se-intens 2 tahun lalu. Meskipun begitu, pengaruh Korea di dunia kosmetik telah merajalela dan beberapa diantaranya memanfaatkan hal ini sebagai peluang yangmenguntungkan secara illegal, misalnya pemutih wajah (whitening agent) instan yang menggunakan bahan aktif hidrokuinon, mercuri, dan campuran bahan aktif yang menyebabkan kanker kulit. Oleh karena itu, konsumen terutama Indonesia harus dapat menyeleksi produk kosmetik yang membahayakan, salah satu caranya yaitu industry kosmetik Indonesia memformulasikan whitening agent yang aman, praktis, dan nyaman.

3. Menurut saya, lebih baik menggunakan sunscreen physical blocker daripada chemical absorber, berikut ini adalah sifat dari masing-masing sunscreen,Physical blocker :

Bekerja dengan memantulkan dan menghamburkan radiasi UV Apabila terdapat dalam jumlah yang cukup, maka dapat memantulkan semua

ultraviolet Bila ukuran partikelnya kurang dari 300 amstrong mempunyai tingkat

perlindungan sinar matahari yang lebih maksimal, dan tidak menimbulkan opasitas sehingga tidak mengganggu penampilan dan pembentukan aglomerat yang dapat mengurangi efektivitas tabir surya.

Bila ukuran partikel makin kecil, tidak diperkenankan karena dapat diabsorbsi oleh tubuh (physical blocker adalah senyawa anorganik, bila diabsorbsi tubuh secara berlebihan dapat menyebabkan penumpulan senyawa tersebut lama-lama bisa kanker)

Semakin tebal lapisan sunscreen maka akan lebih optimal dalam memblok sinar UV (terlalu tebal menyebabkan terganggunya penampilan pemakai)

Lebih efektif dalam memblok UV A, UV B, dan sinar tampak ZnO dan TiO2 adalah contoh sunscreen dengan physical blocker yang inert

secara kimia, tidak bersifat iritanm dan memberikan perlindungan sempurna terhadap seluruh UV

Contoh lain yaitu kaolin, CaCO3, dan MgOChemical absorber :

Bekerja dengan menyerap secara spesifik radiasi UV Lebih disukai secara penampilan (jernih) Senyawanya tersusun atas struktur aromatic yang terkonjugasi dengan gugus

karbonil (gugus kromofor yang dapat mengabsorbso sinar UV)

Page 5: Yuvita Dian D 14-25

Senyawanya dapat mengabsorbsi radiasi UV yang energinya tingga (panjang gelombang pendek) yaitu 250-340 nm, oleh senyawa tersebut akan mengubah sinar tersebut menjadi radiasi dengan panjang gelombang sekitar 380 nm yang relative tidak berbahaya

Contoh tabir surya yang bersifat sebagai chemical absorber adalah PABA dan derivatnya, Benzophenones, Salicylates, Cinnamates, Anthranilates

Berdasarkan sifat-sifat tersebut, maka menurut saya lebih baik menggunakan physical blocker, karena beberapa alas an :

Lebih efektif physical, karena dapat memantulkan semua sinar radiasi UV A maupun UV B, namun chemical butuh kombinasi senyawa kimia agar bisa menyerap UV A dan UV B, karena setiap senyawa yang bersifat penyerap sinar UV memiliki absorbsi maskimum di panjang gelombang tertentu. Anti UV A misalnya turunan benzophenon antara lain oksibenson, dibenzoilmetan, serta anti UV B yaitu turunan salisilat, turunan para amoni benzoic acid (PABA) misalnya oktil dimetil PABA, turunan sinamat (sinoksat, etil heksil parametoksisinamat) dan lain-lain.

Pada kulit yang sensitive, bila menggunakan sunscreen chemical dapat menyebabkan gatal gatal karena sebagian senyawa kimianya akan diabsorbsi oleh tubuh (ukuran partikelnya lebih kecil daripada physical blocker). Sedangkan physical blocker seperti titanium dioxide tidak menimbulkan gatal gatal pada pengguna bila dikontrol ukurannya sehingga tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar (mengganggu penampilan).

Dilihat dari efek kenyamanan, memang lebih nyaman sunscreen dengan chemical absorber (bahan organic) karena bahan aktifnya terlarut atau terdispersi sempurna dalam basis sehingga lebih dapat diterima oleh masyarakat (sediaannya jernih). Namun, dengan mengontrol ukuran partikel dari physical blocker yaitu kurang lebih 300 mikron, maka dapat dihasilkan sediaan yang baik, tidak menimbulkan opasitas yang dapat mengganggu penampilan.

4. Pigmen melanin merupakan pigmen utama yang menentukan warna kulit yang disintesis pada melanosom (organela khusus pada melanosit yang terletak pada lapisan basal epidermis.Proses pigmentasi pada kulit terdiri dari 3 fase, yaitu4.1 Fase aktivasi, melanosit diaktifkan untuk mulai memproduksi melanin

Melanocyte stimulating hormone (MSH) mengaktifkan produksi melanin melalui reseptor hormone yang terikat pada melanosit. MSH adalah suatu hormone kelas peptide yang dihasilkan dan diproduksi oleh hipofisis anterior dalam kelenjar pituitary. MSH dihasilkan melalui pembelahan protein precursor yang disebut Proopimelanocortin (POMC). Pembelaham POMC akan menghasilkan kelompok melanocotin yang meliputi senyawa ACTH (Adrenocortocotropic Horomone), α-MSH, β-MSH, dan γ-MSH. Senyawa α-MSH adalah melanocortin yang paling penting dalam proses pigmentasi karena dapat berikatan dengan melanosit. Factor genetic (jumlah dan bentuk melanosom) dan penuaan dapat menentukan kadar α-MSH, yang dapat mengontrol derajat pigmentasi. Radiasi UV dapat

Page 6: Yuvita Dian D 14-25

meningkatkan produksi dan aktivitas α-MSH sehingga meningkatkan aktivasi melanosit.

4.2 Fase sintesis, melanin disintesis atau diproduksi melalui tahapan reaksi dalam melanosom. Terdapat 3 tahapan reaksi sintesis melanin yaitu, Tirosinase, enzim yang berfungsi untuk sintesis melanin, memiliki peran

untuk mengubah tirosin (asam amino) menjadi 3,4-dihidroksiferil alanin (DOPA), bukan asam amino. Pembentukan tirosinase ini melalui proses glikolisis. Tirosinase disintesis dalam keadaan tidak aktif di RE sebagai protein precursor dan rantainya diproses di Glogi. Proenzim tirosinase diaktivasi jika melanosit dirangsang oleh MSH dan cAMP.

Tirosinase mengoksidasi DOPA menjadi dopakuinon Dopakuinon diubah menjadi dua tipe melanin (Phaeo-melanin dan Eu-

melanin). Sintesis phaeomelanin terjadi dengan adanya sistein atau glutation, dopakuinon diubah menjadi sisteinil dopa, reaksi ini membentuk phaeomelanin (pigmen berwarna kuning). Sedangkan dopakuinon yang diubah menjadi dopakrom melalui reaksi autooksidasi menjadi dihidroksi indole (DHI) atau dihydroxy indole carboxy acid (DHICA) akan membentuk eumelanin (pigmen berwarna coklat)

Tiga tahapan reaksi tersebut terjadi di melanosom yang terdapat dalam melanosit. Melanin yang sudah terbentuk dalam melanosom kemudian akan dihantarkan ke keratinosit dan siap diekspresikan.

4.3 Fase ekspresi, melanosom yang berisi melanin pada ujung lengan seperti dendrit dipindah ke keratinosit yang berpindah ke permukaan kulit melanin tersebut kemudian akan tampak sebagai pemberi warna kulit. Sebuah melanosit dapat mengirim melanosom ke lebih dari 30 keratinosit.

5. Ada berbagai mekanisme kerja anti aging, antara lain yaitu :5.1 Penurunan radikal bebas

Salah satu penyebab aging adalah adanya radikal bebas yang dapat merusak enzim superoksida dismutase (SOD) yang gunanya untuk mempertahankan fungsi sel. Mekanisme anti aging yang menurunkan radikal bebas yaitu menggunakan molekul yang dapat menetralkan radikal bebas dengan memberikan electron yang dimiliki, sehingga dapat mengehntikan sifat radikalnya. Molekul tersebut dapat berupa antioksidan. Molekul antioksidan dapat berfungsi sebagai sumber hydrogen labil yang dapat bereaksi dengan radikal bebas . prosesnya yaitu antioksidan mengikat energy yang akan digunakanuntuk pembentukan radikal bebas baru sehingga reaksi oksidasinya dapat berhenti. Akhirnya, antioksidan tersebut dapat melindungi asam amino penyusun kolagen dan elastin. Berdasarkan fungsi antioksidan dapat dibagi menjadi :

Memutuskan rantai reaksi pembentuk radikal bebas dengan menyumbangkan atom H, contoh : vitamin E

Mereduksi dengan mentransfer atom H atau oksigen misalnya vitamin C Mengikat logam maupun mengikat zat peroksidan seperti Fe2+ dan Cu 2+

contoh : flavonoid

Page 7: Yuvita Dian D 14-25

Mendekomposisi hidroperoksida menjadi bentuk stabil, pada manusia terdapat SOD, katalase, glutation peroksidase.

Contoh bahan aktifnya yaitu koenzim Q10, Retinol, Tocopherol (Vitamin E), dan Grape Seed Extract.Contoh produk anti aging berdasarkan mekanisme penurunan radikal bebas yaitu Ubiquinol suplemen, Super Lutein Suplemen, dan Olay Total Effect Ant-aging Gentle Cream.

5.2 Peningkatan sintesis kolagenKolagen adalah protein yang sangat penting untuk digunakan tubuh sebagai pembentuk jaringan ikat. Kolagen bertanggung jawab untuk kekuatan, kekenyalan, kelembapan, dan elastisitas kulit. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan pemecahan kolagen peptide menjadi asam amino yang dapat memicu firoblas untuk memproduksi kolagen.Contoh bahan aktifnya yaitu Niacinamide dan Ascorbyl Palmitate (Vitamin C)Contoh produk kosmetik dengan mekanisme peningkatan sintesis kolagen yaitu Chrystalis Collagen Anti Aging and Beauty Suplement, Agneta, dan serum vitamin C (Ser C)

6. Baby care product berbeda dengan kosmetik orang dewasa karena fisiologis kulit bayi belum berkembang secara sempurna. Beberapa fisiologis bayi yang tidak sama dengan kulit orang dewasa yaitu : Produksi melanin dan pigmentasi rendah, sehingga kulit bayi lebih rentan

terhadap sinar matahari yang mengandung UV Kulitnya tipis, kenyal, dan mudah terkelupas akibat gesekan, sehiggal pemberian

bahan kosmetik yang mengandung sphere tidak diperkenankan untuk bayi. Kulit yang tipis pada bayi juga berpengaruh terhadap pemilihan kosmetik, karena jika kosmetik tersebut mengandung bahan obat yang dapat menembus kulit bayi sampai ke dermis maupun subkutan dapat menimbulkan alergi, oleh karena itu, produk kosmetik pada bayi menggunakan uji sensitivitas kepada orang dewasa terlebih dahulu, sehingga apabila orang dewasa saja dapat menimbulkan alergi, maka produk tersebut tidak layak untuk bayi.

pH kulit pada bayi adalah sedikit basa, sedangkan pH kulit normal orang dewasa adalah asam. Hal ini terjadi karena sekresi sebum dan keringat pada kulit bayi masih sedikit. Akibatnya bayi dapat lebih retan terkena infeksi kulit disbanding orang dewasa, sehingga penggunaan kosmetik yang digunakan adalah mengandung sedikit alkali (misalnya pada sabun bayi), tidak mengandung parfum yang berat, menghindari penggunaan produk kosmetik yang mengandung bahan aktif hexachlorophene, mercuri iodide, tribromo salicyl anilida yag biasanya terdapat pada sabun medicated. Penggunaan minyak bayi diperbolehkan apabila berada pada iklim yang dingin (kulit bayi menjadi kering), namun, pada penggunaan di daerah tropis dapat menimbulkan miliaria.

System imun bayi belum berkembang secara sempurna menyebabkan bayi lebih mudah terkena infeksi bakteri, alergi, dan iritasi.