yayasan kolese santo yusup perwakilan …sdtegaljaya.com/wp-content/uploads/2017/10/... · guru...
TRANSCRIPT
Dokumen Kurikulum 2017-2018 1
YAYASAN KOLESE SANTO YUSUP PERWAKILAN DENPASAR SEKOLAH DASAR TEGALJAYA
TERAKREDITASI A
Jalan Kubu Gunung-Tegaljaya-Dalung-Kuta Utara-Badung-Bali TELP. (0361) 430715, 439271E-mail : [email protected]
Web. Blog : sdtj-bali.blogspot.com
PERATURAN AKADEMIK
SEKOLAH DASAR TEGALJAYA TAHUN PELAJARAN 2017/2018
A. PELAKSANAAN PROSES PEMBELAJARAN
1. Proses Pembelajaran dilaksanakan dalam tahun pelajaran.
2. Satu Tahun Pelajaran dibagi menjadi dua semester.
3. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran dalam satu tahun
pelajaran sebanyak 38 minggu.
4. Jumlah minggu efektif untuk pelaksanaan proses pembelajaran setiap semesternya
sebanyak 19 minggu .
5. Pandangan Tentang Pembelajaran.
Secara prinsip, kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi
kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa,
serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan
pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi
kompetensi yang diharapkan. Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk
memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum
agar setiap individu mampu menjadi pembelajar mandiri sepanjang hayat, dan yang
pada gilirannya mereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan masyarakat
belajar. Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan harus terealisasikan dalam
proses pembelajaran antara lain kreativitas, kemandirian, kerja sama, solidaritas,
kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup peserta didik guna membentuk
watak serta meningkatkan peradaban dan martabat bangsa.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 2
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum, kegiatan
pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada peserta didik, (2)
mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan kondisi menyenangkan dan
menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika, dan kinestetika, dan (5)
menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui penerapan berbagai strategi
dan metode pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan
bermakna.
Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah
ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau
kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman tempat dan waktu ia hidup.
Kurikulum 2006 mempunyai pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang
memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan
menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan
kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan
dalam proses kognitifnya.
Agar benar- benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik
perlu didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk
dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide- idenya.
Guru memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan mengembangkan suasana
belajar yang memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan, menerapkan ide-ide
mereka sendiri, menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri
untuk belajar.
Guru mengembangkan kesempatan belajar kepada peserta didik untuk meniti
anak tangga yang membawa peserta didik kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula
dilakukan dengan bantuan guru tetapi semakin lama semakin mandiri. Bagi peserta
didik, pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu” menjadi “aktif mencari tahu”. Di
dalam pembelajaran, peserta didik mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya. Bagi
peserta didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang dari
sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya menuju ruang
Dokumen Kurikulum 2017-2018 3
lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju abstrak. Sebagai manusia
yang sedang berkembang, peserta didik telah, sedang, dan/atau akan mengalami empat
tahap perkembangan intelektual, yakni sensori motor, pra-operasional, operasional
konkrit, dan operasional formal.
Secara umum jenjang pertama terjadi sebelum seseorang memasuki usia
sekolah, jejang kedua dan ketiga dimulai ketika seseorang menjadi peserta didik di
jenjang pendidikan dasar, sedangkan jenjang keempat dimulai sejak tahun kelima dan
keenam sekolah dasar. Proses pembelajaran terjadi secara internal pada diri peserta
didik. Proses tersebut mungkin saja terjadi akibat dari stimulus luar yang diberikan
guru, teman, lingkungan. Proses tersebut mungkin pula terjadi akibat dari stimulus
dalam diri peserta didik yang terutama disebabkan oleh rasa ingin tahu. Proses
pembelajaran dapat pula terjadi sebagai gabungan dari stimulus luar dan dalam. Dalam
proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan kedua stimulus pada diri setiap
peserta didik.
Di dalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan pengalaman
belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan yang memungkinkan
mereka mengembangkan potensi yang dimiliki mereka menjadi kompetensi yang
ditetapkan dalam dokumen kurikulum atau lebih. Pengalaman belajar tersebut semakin
lama semakin meningkat menjadi kebiasaan belajar mandiri dan ajeg sebagai salah satu
dasar untuk belajar sepanjang hayat.
Dalam suatu kegiatan belajar dapat terjadi pengembangan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan dalam kombinasi dan penekanan yang bervariasi. Setiap kegiatan
belajar memiliki kombinasi dan penekanan yang berbeda dari kegiatan belajar lain
tergantung dari sifat muatan yang dipelajari. Meskipun demikian, pengetahuan selalu
menjadi unsur penggerak untuk pengembangan kemampuan lain.
Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum adalah istilah yang komprehensif, didalamnya
mencakup: perencanaan, penerapan dan evaluasi. Perencanaan kurikulum adalah
langkah awal membangun kurikulum ketika pekerja kurikulum membuat keputusan dan
Dokumen Kurikulum 2017-2018 4
mengambil tindakan untuk menghasilkan perencanaan yang akan digunakan oleh guru
dan peserta didik. Penerapan Kurikulum atau biasa disebut juga implementasi
kurikulum berusaha mentransfer perencanaan kurikulum ke dalam tindakan operasional.
Evaluasi kurikulum merupakan tahap akhir dari pengembangan kurikulum untuk
menentukan seberapa besar hasil-hasil pembelajaran, tingkat ketercapaian program-
program yang telah direncanakan, dan hasil-hasil kurikulum itu sendiri.
Dalam pengembangan kurikulum, tidak hanya melibatkan orang yang terkait
langsung dengan dunia pendidikan saja, namun di dalamnya melibatkan banyak orang,
seperti : pengusaha, orang tua peserta didik, serta unsur – unsur masyarakat lainnya
yang merasa berkepentingan dengan pendidikan. Prinsip-prinsip yang akan digunakan
dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau
hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum.
Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah
berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-
prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga
pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan
kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan
banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.
Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok : (1) prinsip – prinsip
umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2) prinsip-prinsip
khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan
pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar,
prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan
dengan pemilihan kegiatan penilaian. Sedangkan Asep Herry Hernawan dkk (2002)
mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1. Prinsip relevansi; secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara
komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan
evaluasi).
Dokumen Kurikulum 2017-2018 5
2. Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki
relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi
epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta
tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
3. Prinsip fleksibilitas; dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang
dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya,
memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan
kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar
bekang peserta didik.
4. Prinsip kontinuitas; yakni adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara
vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang
disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam
tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan
dengan jenis pekerjaan.
5. Prinsip efisiensi; yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum
dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara
optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
6. Prinsip efektivitas; yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan
kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas
maupun kuantitas.
Terkait dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, terdapat
sejumlah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 6
2. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial
ekonomi dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan
wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta
disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat
antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu
semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan
memanfaatkan secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pengembangan kurikulum dilakukan
dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin
relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
antarsemua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses
pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara
unsur-unsur pendidikan formal, nonformal dan informal, dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang
serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 7
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum
dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling
mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemenuhan prinsip-prinsip di atas itulah yang membedakan antara penerapan satu
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan kurikulum sebelumnya, yang justru
tampaknya sering kali terabaikan. Karena prinsip-prinsip itu boleh dikatakan sebagai
ruh atau jiwanya kurikulum
Dalam mensikapi suatu perubahan kurikulum, banyak orang lebih terfokus hanya pada
pemenuhan struktur kurikulum sebagai jasad dari kurikulum . Padahal jauh lebih
penting adalah perubahan kutural (perilaku) guna memenuhi prinsip-prinsip khusus
yang terkandung dalam pengembangan kurikulum.
B. KEHADIRAN SISWA
1. Siswa wajib hadir mengikuti proses pembelajaran selama satu tahun pelajaran untuk
setiap tingkat.
2. Setiap peserta didik wajib hadir mengikuti proses belajar mengajar minimal 80 persen;
kehadiran dalam satu tahun.
3. Setiap siswa wajib mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di lapangan
( di luar kelas ) sesuai karakteristik mata pelajaran dan tuntutan Standar Isi setiap mata
pelajaran.
4. Setiap siswa yang tidak dapat mengikuti proses belajar mengajar di kelas dihitung
masuk dalam kegiatan belajar mengajar apabila:
a. Mengikuti lomba mewakili sekolah, Kecamatan, Kota, Propinsi maupun Negara.
b. Menghadiri upacara/kegiatan yang ditugaskan oleh sekolah.
c. Mengerjakan sesuatu hal yang berkaitan dengan program sekolah
Dokumen Kurikulum 2017-2018 8
C. KETIDAK HADIRAN SISWA
1. Ketidak hadiran siswa dalam kegiatan proses pembelajaran dapat disebabkan karena:
a. Sakit ( dibuktikan dengan surat keterangan dari orang tua/wali,/ surat keterangan
dokter/pemberitahuan langsung orang tua/wali ).
b. Ijin ( didahului dengan permohonan orang tua baik melalui surat , lisan / by phone
( alasan duka ) )
Ijin lebih dari dua hari orang tua / wali wajib menyampaikan permohonan
kepada kepala sekolah.
c. Alpa ( tanpa keterangan ) sengaja tidak mengikuti kegiatan pembelajaran
dan atau tanpa keterangan yang sah.
2. Setiap peserta didik yang tidak dapat mengikuti KBM karena sakit ;
a. Satu sampai dua hari, surat keterangan dari orang tua/wali murid dan melapor ke
Guru kelas bersangkutan.
b. Tiga hari atau lebih, pemberitahuan orang tua/wali murid dilengkapi surat
keterangan dokter dan melapor ke guru kelas bersangkutan.
c. Rawat inap, pemberitahuan orang tua/wali murid dilengkapi surat keterangan
dokter dan melapor ke guru kelas bersangkutan diketahui oleh Kepsek.
D. KEDATANGAN SISWA
a) Siswa datang di sekolah selambat-lambatnya 5 menit sebelum bel sekolah berbunyi.
b) Siswa yang terlambat wajib lapor kepada guru piket/Kepala Sekolah atau
menginformasikan sebelumnya kepada pihak sekolah.
c) Siswa yang terlambat diperkenankan masuk kelas dengan menunjukkan catatan
keterlambatan dari guru piket.
E. PROSES PENILAIAN
Komponen Format Penilaian Sekolah Dasar Tegaljaya
Penilaian Sekolah Dasar Tegaljaya memakai sitem penilaian kelas yang mengacu pada
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk kelas I-III Pendekatan Tematik
dan Kelas IV-VI Pendekatan Mata Pelajaran.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 9
Pengertian Penilaian Kelas
Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan
keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik yang mengikuti
proses pembelajaran tertentu.
Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar
pengambilan keputusan berhubungan dengan sudah atau belum berhasilnya peserta didik
dalam mencapai suatu kompetensi.
Data yang diperlukan dapat dijaring dan dikumpulkan selama pembelajaran
berlangsung melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi yang akan
dinilai. Sehingga diperoleh potret/profil kemampuan peserta didik dalam mencapai
sejumlah kompetensi dasar yang tercantum dalam kurikulum.
Penilaian dilakukan secara holistik meliputi aspek sikap, pengetahuan dan
keterampilan untuk setiap jenjang pendidikan, baik selama pembelajaran berlangsung
(penilaian proses) maupun setelah pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian hasil belajar).
Pada jenjang pendidikan dasar, proporsi pembinaan karakter lebih diutamakan dari pada
proporsi pembinaan akademik.
Penilaian Kelas Meliputi :
1. Ulangan harian/Formatif baik tertulis maupun Praktik komponen nilai (X)
2. Tugas Pekerjaan Sekolah ( PS ) dan Pekerjaan Rumah (PR)
Komponen Nilai (Y)
3. Tes Tengah Semester dimasukkan dalam komponen ulangan harian.
4. Tes Akhir Semester / Sumatif komponen (P)
Penjelasan komponen Penilaian :
Ulangan harian/Formatif baik tertulis maupun praktik komponen Nilai (X)
a. Ulangan harian/formatif diberikan setelah selesai satu kompetensi dasar ( KD )
yang disesuaikan dengan luas materi pelajaran.
b. Ulangan harian/formatif harus sesuai dengan indikator pembelajaran yang
tercermin dalam soal-soal.
c. Ulangan harian/formatif dianalisis setelah hasilnya dikoreksi guru.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 10
d. Guru wajib memberikan Remidi kepada siswa yang belum mencapai KKM
(Kreteria Ketuntasan Minimal) maksimal 2 kali.
e. Hasil remidi yang melebihi nilai KKM ditulis sesuai dengan KKM yang telah
ditentukan.
f. Jika poin d dan e belum mencapai KKM maka nilai diambil dari hasil tertinggi.
g. Siswa yang sudah mencapai KKM diberikan pengayaan.
h. Nilai ulangan harian tertulis 10-100. tidak ada nilai : 0 (nol)
i. Nilai ulangan praktek nilai terendah sesuai KKM nilai maksimal 95.
Tugas komponen nilai (Y)
a. Tugas dapat berupa pekerjaan sekolah ( PS ) dan pekerjaan rumah ( PR )
b. PS dan PR diberikan kepada siswa sebagai umpan balik atas materi yang telah
disampaikan.
c. PS dan PR dapat berupa tugas kelompok atau individual yang disesuaikan
dengan materi pembelajaran.
d. PS tidak selalu latihan soal, dapat berupa kerja kelompok.
e. Pekerjaan Sekolah ( PS ) adalah tugas yang diberikan pada siswa untuk
dikerjakan di sekolah dengan tujuan sebagai umpan balik atas materi yang telah
disampaikan oleh pendidik. ( Pelaksanaanya disesuaikan dengan instruksi guru).
f. Pekerjaan Rumah (PR) adalah tugas yang diberikan pada siswa untuk dikerjakan
di rumah dengan tujuan pengulangan materi dan peran serta orang tua.
g. Jumlah soal untuk PS dan PR antara 5 – 15 soal jika dalam bentuk komponen
soal.
h. Guru wajib mengoreksi dan menilai hasil dari PS dan PR siswa.
i. Nilai tugas ( komponen Y ) diperoleh dari akumulasi nilai 60 % PS + 40 % PR
Komponen P ( Hasil Test Sumatif )
a. Nilai komponen P untuk semua mata pelajaran kelas 1 s.d 6 x 100 %
b. Teknis Remidi komponen P dilakukan 3 kali
Remidi pertama dilakukan dengan soal yang sama.
Remidi kedua dilakukan dengan mengurangi jumlah dan bobot soal.
Remidi ketiga dilakukan dengan tugas mandiri terstruktur.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 11
RAPORT BULANAN
1. Nilai Ulangan harian non tertulis / praktek ( SBK, Komputer) minimal sesuai
KKM, maksimal 95
2. Nilai Penjasorkes Praktik disesuaikan dengan pedoman penilaian
penjasorkes.
3. Nilai di bawah KKM ditulis dengan tinta merah
4. Raport bulanan dibagikan setiap 2 bulan sekali
5. Nilai kepribadian diisi dengan skala nilai A,B,C
6. Raport Bulanan dibagikan dalam bentuk print out.
RAPORT SEMESTER
1. Rumus N= X + Y + 2P
4
N = Nilai Raport
X = Nilai Rata-rata Ulangan Harian
Y = Nilai rata-rata Tugas dan PR
P = Sumatif Sekolah
2. Nilai N : untuk nilai asli menggunakan nilai puluhan dengan 2 digit dibelakang
koma, pembulatan ( nilai asli ) adalah puluhan tanpa koma Misal 87.8
perubahan menjadi 88 dst.
3. Nilai X dan Y dihitung dan dirata-rata sampai dua angka dibelakang koma
tanpa pembulatan.
4. Tidak ada nilai 55 dalam raport ( menjadi 50 atau 60 menyesuaikan dua angka
dibelakang koma)
5. Nilai terendah ( 40 )/ menyesuaikan keputusan rapat dewan guru
6. Nilai Penjaskes dan SBK paling rendah sama dengan KKM.
7. Nilai maksimal raport untuk semua mata pelajaran 95.
8. Nilai Pramuka dan pengembangan bakat A,B,C
Dokumen Kurikulum 2017-2018 12
9. Nilai muatan lokal ditulis dengan nilai angka dengan urutan peletakannya
sebagai berikut :
1. Bahasa Bali
2. Budi Pekerti
3. Bahasa Inggris
4. Komputer
10 Nilai kepribadian A,B, atau C
11. Peringkat kelas ditulis dalam legger nilai, dan ditentukan melalui
penjumlahan nilai asli seluruh mata pelajaran.
12. Peringkat kelas diperoleh dari akumulasi nilai asli peserta didik , Peringkat I s/d
X ditulis di raport dan peringkat I s/d V dibuatkan piagam penghargaan.
13. Raport Semester dibagikan dalam bentuk print out untuk kelas 1 - 6.
PENGETAHUAN
Aspek Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut:
a.Tes tulis
Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda,
isian, Benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
1) Pilihan Ganda : Secara umum, setiap soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal
(stem) dan pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban
dan pengecoh (distractor).
2) Kunci jawaban adalah jawaban yang benar atau paling benar. Pengecoh
merupakan jawaban yang tidak benar, namun memungkinkan seseorang
terkecoh untuk memilihnya apabila tidak menguasai bahan/materi pelajaran
dengan baik.
3) Isian : Soal isian adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan
jawaban singkat, berupa kata, frase, angka, rumus, atau simbol. Ada 3 macam
soal isian yaitu (1) melengkapi, (2) jawaban singkat, dan (3) asosiasi.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 13
4) Menjodohkan : Soal menjodohkan terdiri dari dua kelompok pernyataan.
Kelompok pertama ditulis pada lajur sebelah kiri merupakan pernyataan soal
atau pernyataan stimulus. Kelompok kedua ditulis pada lajur sebelah kanan
merupakan pilihan jawaban atau pernyataan respon. Peserta tes diminta untuk
menjodohkan, atau memilih pasangan yang tepat bagi pernyataan yang ditulis
pada lajur sebelah kiri di antara pernyataan yang ditulis pada lajur sebelah
kanan.
5) Uraian : Soal uraian adalah soal yang jawabannya menuntut siswa untuk
mengingat dan mengorganisasikan gagasan gagasan atau hal hal yang telah
dipelajarinya dengan cara mengemukakan atau mengekspresikan gagasan tersebut
secara tertulis dengan kata-katanya sendiri.
Berdasarkan penskorannya soal uraian diklasifikasikan atas uraian objektif dan uraian
non-objektif.
a) Soal uraian objektif adalah soal yang menuntut sehimpunan jawaban dengan
rumusan jawaban yang pasti sehingga penskorannya dapat dilakukan secara
objektif.
b) Sedangkan soal uraian non-objektif adalah soal yang menuntut sehimpunan
jawaban dengan rumusan jawaban menurut pendapat masing masing siswa sehingga
penskorannya sukar untuk dilakukan secara objektif (penskorannya dapat
mengandung unsur subjektifitas).
Penilaian hasil belajar peserta didik dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan
melalui berbagai kegiatan ulangan dan Tugas Mandiri/Kelompok.Tugas yang diberikan guru
kepada siswa dapat berupa :
a. Tugas Terstruktur
b. Tugas Mandiri Tidak Tersetruktur.
b. Tes Lisan
Berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga peserta didik
merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan keberanian.
Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf yang diucapkan.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 14
Jumlah soal Tes Tengah Semester dan Tes Sumatif Semester ditentukan oleh kurikulum dan
kepanitiaan. tes ( biasanya di awal tahun pelajaran )
Jenis tulisan Times New Roman, ukuran tulisan 12,line spacing 1,15, satu lembar 2 kolom dan
bergaris, ukuran kertas F4. margin normal.
Format pilihan ganda kelas 1 dan 2
A. … B. … C. …
Format pilihan ganda kelas 3 s/d 6
A. … C. …
B. … D. …
E. SANKSI
1. Persentase minimal kehadiran siswa mengikuti kegiatan pembelajaran agar dapat
diikutsertakan dalam proses penilaian adalah 80 % dari kehadiran wajib.
2. Siswa yang tidak diikutsertakan proses penilaian akibat tidak memenuhi kehadiran
minimal, dikembalikan kepada orang tua setelah ada pemberitahuan/peringatan kepada
orang tua terlebih dahulu.
3. Siswa yang tidak mengikuti proses penilaian secara lengkap tidak diperkenankan
mengikuti UST.
A. …
B. …
C. …
A. …
B. …
C. …
D. …
Dokumen Kurikulum 2017-2018 15
F. KETENTUAN PENILAIAN
1. Penilaian hasil belajar peserta didik yang dilaksanakan mengacu pada standar
kompetensi lulusan untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran, yang
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
2. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan
untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektivitas kegiatan pembelajaran.
3. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.
4. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia.
5. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan tanggung jawab
sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik sesuai dengan norma dan nilai-
nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian
dari penilaian kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
6. Penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dilakukan secara periodik melalui:
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan
kelas.
G. ULANGAN DAN UJIAN
1. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan,
melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
2. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar
(KD) atau lebih.
3. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan
pembelajaran. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh KD pada periode tersebut.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 16
4. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
5. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di akhir semester
genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap
pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan meliputi
seluruh indikator yang merepresentasikan KD pada semester tersebut.
6. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan
merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan.
7. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UST adalah kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata
pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar
Nasional Pendidikan.
H. PELAKSANAAN ULANGAN DAN UJIAN
1. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan harian dan Tugas
Mandiri/Kelompok dilakukan sepenuhnya oleh pendidik.
2. Penilaian hasil belajar yang diselenggarakan melalui ulangan tengah semester, dan
ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik dibawah
koordinasi satuan pendidikan.
3. Ujian Sekolah dilaksanakan oleh satuan pendidikan
4. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UST dilaksanakan oleh Pemerintah
5. Untuk memetakan kemampuan dasar siswa, sekolah menyelenggarakan TKD ( tes
kemampuan dasar khusus bagi siswa-siswi kelas 3). Pelaksanaan TKD akan dilakukan
pada awal semester 2.
Adapun materi kemampuan dasar tersebut yaitu : membaca, menulis dan berhitung.
Membaca bisa dilakukan secara lisan dengan memperhatikan intonasi lafal,
volume ( boleh dilaksanakan saat ulangan praktek membaca dikelas / ditentukan
tanggal sesuai kesepakatan guru pararel ) Rentang nilai KKM s/d 95.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 17
Menulis bisa dilakukan dengan memperhatikan ejaan (huruf Kapital, tanda baca,
kerapian dan kebersihan, serta pemenggalan kalimat) dan menulis halus.
Berhitung dengan materi penjumlahan, pengurangan ( ribuan ) dan perkalian,
pembagian ( ratusan ), pecahan sederhana, bangun datar ( persegi, persegi
panjang,segi tiga ), luas dan keliling bangun datar , sudut, uang, satuan panjang
dan soal cerita sederhana / disesuaikan dengan materi yang sudah diajarkan.
PEDOMAN PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DAN TUGAS
Untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswa perlu dilakukan penilaian
kelas yang menggambarkan kemajuan dan prestasi belajar siswa. Mengacu pada hal tersebut
maka kurikulum membuat pedoman penilaian kelas secara berkesinambungan yang
meliputi:
1. Ulangan Harian
Ulangan harian dilakukan secara tertulis, lisan/mencongak, perbuatan dan
pengamatan.
Ulangan harian tertulis dikerjakan dengan mengunakan tulisan tegak bersambung,
berlaku untuk semua mata pelajaran kecuali Matematika, dan Bahasa Inggris.
Ulangan harian diberikan pada setiap akhir pokok bahasan/tema/konsep/bahan kajian
atau lebih.
Pelaksanaan ulangan harian disesuaikan dengan jenis dan ciri mata pelajaran, tingkat
kelas dan kondisi yang ada dan mengutamakan pengembangan kecakapan hidup
melalui praktik, dan bentuk soal uraian.
Khusus kelas I – III ( Pembelajaran Tematik) ulangan harian dapat dilakukan lisan,
atau tes tertulis ringan yang dibacakan guru dan praktik langsung.
Ulangan harian dilaksanakan minimal 3 ( tiga ) kali setiap semester dan atau
disesuaikan dengan jumlah pokok bahasan/tema/konsep/bahan kajian yang ada.
Ulangan harian diberikan 1 mata pelajaran dalam satu hari dan atau 2 mata pelajaran
dengan ketentuan tugas PR tidak dikumpulkan pada hari itu.
Penilaian untuk ulangan harian memakai pedoman penilaian yang ada yaitu nilai
puluhan rentang 10 s.d 100.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 18
Ketentuan nilai ulangan harian bagi siswa yang tidak ikut ulangan :
a. Nilai ( . )
Karena sakit
Permohonan ijin dari orang tua / wali murid melalui surat atau datang ke
sekolah atau telpon paling tidak sehari sebelumnya dan diijinkan oleh guru
kelas dan atau kepala sekolah.
Karena alasan duka cita.
b. Nilai terendah
Pemberitahuan melalui surat maupun telpon pada hari H
Tanpa ijin
Remidi ulangan harian diberikan kepada siswa yang nilainya belum
mencapai KKM termasuk siswa di poin b.
c. Siswa yang mewakili sekolah diberikan kesempatan mengikuti ulangan susulan.
2. Pemberian Tugas Sekolah (PS) dan Tugas Rumah (PR)
Pemberian PS/PR diberikan untuk setiap mata pelajaran mulai kelas I s.d VI sesuai
dengan materi dan perkembangan anak.
PS ataupun PR dikerjakan dengan mengunakan tulisan tegak bersambung, berlaku
untuk semua mata pelajaran kecuali Matematika, dan Bahasa Inggris.
Jumlah soal PS/PR dalam satu mata pelajaran diusahakan tidak memberatkan siswa
( 5 – 15 soal ) , karena siswa juga mendapat tugas dari mata pelajaran yang lain.
PS/PR wajib dikoreksi dan dinilai sesuai dengan pedoman penilaian yang ada,
kemudian segera dibagikan kepada siswa.
Diusahakan agar waktu pemberian PS/PR dikomunikasikan dengan guru bidang
studi lain sehingga siswa tidak mendapatkan tugas yang bertumpuk.
Jenis dan materi pemberian PS/PR harus didasarkan pada tujuan pemberian tugas
yaitu untuk melatih siswa menerapkan dan mengembangkan hasil perolehannya.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 19
Siswa yang terlambat mengumpulkan PR sampai batas waktu 3 hari, diberikan
kembali kesempatan dengan tenggang waktu 2 hari, melebihi ketentuan tersebut
siswa diberi nilai maksimal KKM.
I. NILAI / LAPORAN PENILAIAN
1. Nilai ahlak mulia dan kepribadian dihimpun oleh guru Kelas dari guru Agama.
2. Memperoleh nilai minimal baik untuk seluruh mata pelajaran kelompok
kewarganegaraan, pendidikan agama dan akhlak mulia.
3. Nilai Pengembangan Diri dihimpun oleh guru Kelas dari Pelatih/Instruktur/ Pembimbing
kegiatan pengembangan diri dengan kategori nilai Sangat Baik = A, Baik = B, Kurang = C
4. Nilai harian diperoleh dari hasil ulangan harian dan nilai tugas dengan
Ketentuan X ( ulangan harian,ujian praktik,tes tengah semester )
dan Y(60 % PS + 40 % PR )
5. Skala nilai untuk pengetahuan dan praktik memakai skala ratusan dan nilai yang pecahan
dibulatkan ke atas contoh ; 84,54 dibulatkan 85.
6. Skala nilai kepribadian, Sangat Baik = A, Baik = B, Kurang = C
7. Setiap peserta didik berhak menerima pengembalian hasil ulangan, ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas setelah
diperiksa oleh pendidik.
8. Nilai akhir setiap mata pelajaran diperoleh dari Rumus = 2P + X + Y / 4
9. Nilai pada laporan hasil belajar selalu ada komentar dari pendidik berdasarkan
Kompetensi Dasar yang diselesaaikan dalam satu semester.
10. Nilai Ujian Sekolah Terkoordinasi / UST
11. Nilai ekstra kurikuler dengan kategori nilai Sangat Baik = A, Baik = B, Kurang = C,
Pemilihan komponen ekstra kurikuler berlaku satu tahun pelajaran dengan persetujuan
orang tua / wali murid.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 20
J. REMEDIAL
1. Peserta didik yang belum mencapai KKM pada ulangan harian , dan tes sumatif harus
mengikuti program remedial.
2. Program remedial diberikan setelah dilakukan analisis terhadap hasil ulangan harian
atau Ujian semester .
3. Program remedial dapat diselenggarakan dengan berbagai kegiatan antara lain:
a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda melalui
kegiatan tatap muka di luar jam efektif.
b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus ( tugas mandiri tidak terstruktur )
4. Nilai hasil remedial tidak melebihi nilai KKM.
K. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN
1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau setiap akhir
semester genap.
2. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester 1
(satu) dan semester 2 (dua) secara komulatif dengan pertimbangan seluruh
SK/KD yang belum tuntas di semester 1 (satu) harus dituntaskan sesuai
KKM yang ditetapkan,sebelum akhir semester genap.
3. Peserta didik dinyatakan naik/tidak naik kelas oleh rapat pleno Dewan
Guru SD Tegaljaya
4. Keputusan naik/tidak naik kelas bersifat mutlak dan tidak dapat dibatalkan
oleh siapa pun secara perorangan maupun kelompok
Peserta didik dinyatakan NAIK KELAS, Jika :
1. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran semester ganjil dan genap
secara lengkap dan tuntas sesuai kriteria
2. Memperoleh nilai minimal baik untuk seluruh mata pelajaran kelompok Bahasa
Indonesia, kewarganegaraan, pendidikan agama dan akhlak mulia
3. Memiliki kehadiran dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar minimal 80% dari
jumlah jam tatap muka setiap mata pelajaran
Dokumen Kurikulum 2017-2018 21
4. Telah mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal di
Sekolah Dasar Tegaljaya.
5. Jumlah Nilai dibawah KKM untuk semester I dan II tidak boleh lebih dari 5 nilai.
6. Nilai di bawah KKM berjumlah lebih dari 5 nilai, namun rata-rata nilai raport
melebihi nilai rata-rata KKM.
7. Jika no :5 dan 6 terpenuhi maka nilai dibawah KKM di remidi sehingga menjadi
sama dengan KKM.
8. Pedoman yang digunakan kenaikan kelas 1 didasarkan pada nilai raport
semester 2
9. Peserta didik dinyatakan TIDAK NAIK KELAS, Jika :
Tidak memenuhi kreteria kenaikan kelas SD tegaljaya.
5. Kelulusan peserta didik ditetapkan oleh rapat Dewan Pendidik dengan krireria :
Peserta didik dinyatakan lulus jika :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh nilai baik ( minimal sama dengan nilai KKM ) untuk seluruh mata
pelajaran dan muatan lokal yang ditentukan oleh pendidik melalui rapat pendidik
tingkat satuan pendidikan.
3. Lulus Ujian Sekolah Terkoordinasi ( UST / M ) dengan kreteria yang telah
ditentukan oleh Satuan Pendidikan / sekolah
a. Nilai minimal setiap mata pelajaran UST/M
b. Nilai rata-rata minimal mata pelajaran UST/M
Cara Perolehan Nilai UST :
Rata – rata UST tertulis + Ujian Praktek Sekolah kecuali bidang studi IPA dan
Bahasa Indonesia ( karena masuk dalam nilai NUST )
4. Memperoleh nilai minimal 75.0 pada penilaian akhir untuk kelompok mata
pelajaran :
a. Agama dan akhlak mulia
b. Kewarganegaraan dan Kepribadian Estetika
c. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
5. Memperoleh nilai rata-rata SKL minimal sama dengan yang telah ditentukan oleh
SD Tegaljaya.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 22
Cara Perolehan SKL antara lain :
a. KKM tiap bidang studi diambil dari rata rata KKM kelas 4 s/d kelas 6
b. Penentuan Nilai Minimal UST dilakukan sebelum UST diselenggarakan dengan
mempertimbangkan hasil nilai Pemantapan dan nilai minimal UST tahun lalu.
c. Penentuan Nilai SKL diperoleh dari KKM x 70 % + Nilai Minimal UST x 30 %
6. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran ditentukan oleh pendidik
dengan mempertimbangkan kehadiran peserta didik pada program pembelajaran.
Persentase minimal kehadiran siswa adalah 80 % dari kehadiran wajib dari
semester 1 kelas I sampai semester 2 kelas VI.
6. Penentuan kelulusan ini dilakukan dan ditetapkan oleh Kepala sekolah dan dewan guru
dalam rapat kelulusan.
7. Nilai ulangan Tes Tengah Semester 2 digunakan untuk nilai raport SMT 2
8. Penulisan nilai ijasah diambil dari
a. Rata rata raport kelas IV –VI semester 2
b. Rara - rata ujian tertulis dan ujian praktik
c. Nilai ijasah ditulis dengan angka puluhan tanpa koma ( pembulatan )
Untuk mencapai kelulusan maka peserta didik harus mengikuti seluruh program
pembelajaran yang ada di Sekolah Dasar Tegaljaya dengan memiliki tanda bukti berupa raport
dari kelas I sampai dengan kelas VI ,mengikuti ujian sekolah yang diadakan oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten , dan mengikuti ujian sekolah terkoordinasi yang diadakan oleh Pusat
sebagai pelaksanannya Dinas Pendidikan Provinsi Bali.
Untuk meningkatkan kualitas lulusan, maka SD Tegaljaya mengupayakan peningkatan
mutu pendidik, sarana pembelajaran, serta memberikan pelajaran yang lebih intensif kepada
siswa kelas VI .
Bagi siswa yang tidak lulus tidak akan diberikan ijazah dan akan mengulang di kelas VI
untuk mengikuti ujian tahun berikutnya, atau mengikuti program kejar paket A
Kriteria peserta didik yang dinyatakan lulus secara rinci sesuai dengan Ketentuan
mengenai penilaian akhir dan ujian sekolah yang diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri
dan prosedur operasi standar ( POS ) tentang Ujian Nasional yang berlaku dalam tahun
pelajaran 2017 /2018.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 23
L. HAK DAN KEWAJIBAN SISWA MENGGUNAKAN FASILITAS BELAJAR
1. Setiap peserta didik berhak menggunakan fasilitas belajar dalam rangka mencapai
kompetensi dasar sesuai mata pelajaran, yang berupa :
a. Alat dan Bahan Praktikum untuk mata pelajaran IPA
b. Media Pembelajaran
c. Alat / perabot praktik untuk mata pelajaran Kesenian, Penjaskes dan Keterampilan
d. Komputer dan Internet untuk praktek mata pelajaran TIK
2. Setiap peserta didik berhak menggunakan fasilitas perpustakaan sekolah dalam bentuk:
Meminjam buku pelajaran, buku refrensi dan pengetahuan umum di perpustakaan
sesuai prosedur.
3. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memiliki minimal satu buah buku pelajaran dan
buku refrensi setiap mata pelajaran yang sesuai dengan Standar Isi Kurikulum.
4. Setiap peserta didik berkewajiban untuk memelihara setiap fasilitas belajar yang terdapat
di perpustakaan, Lab.Komputer.
M. LAYANAN KONSULTASI SISWA
1. Untuk membantu pencapaian kompetensi, setiap peserta didik diberi pelayanan
akademis oleh guru mata pelajaran,Guru kelas.
2. Setiap guru mata pelajaran wajib menyediakan jadwal layanan akademik kepada setiap
peserta didik asuhannya.
3. Setiap Guru kelas wajib menyediakan jadwal layanan akademik kepada setiap peserta
didik asuhannya berupa :
a. Kehadiran c. Ahlak
b. Kepribadian d. Keamanan
4. Layanan khusus diberikan secara berjenjang mulai dari guru mata pelajaran, Guru kelas
5. Segala bentuk pelayanan ( akademik dan khusus ) dikoordinasikan dgn Guru kelas
6. Setiap peserta didik wajib melaksanakan satu jenis kegiatan pengembangan diri.
7. Setiap peserta didik berhak mendapat pelayanan untuk melaksanakan pengembangan
diri.
Dokumen Kurikulum 2017-2018 24
N. MUTASI SISWA
1. Mutasi siswa dapat berupa :
a. Mutasi masuk
b. Mutasi keluar
2. Siswa pindah masuk ( mutasi masuk ) harus memenuhi persyaratan.
Persyaratan yang ditentukan oleh Sekolah SD Tegaljaya antara lain :
o Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
o Memiliki Laporan Hasil belajar ( Rapor ) asli dengan nilai lengkap dari sekolah
asal
o Menyerahkan surat pindah dari sekolah asal
o Menyerahkan NISN dari sekolah asal
o Menyerahkan foto copy akte kelahiran, Kartu keluarga, Surat baptis ( khusus
siswa beragama Katolik )
o Menyerahkan pas foto berwarna ukuran 3x4 sebanyak 3 lembar
o Mengisi formulir data siswa, data orang tua / wali murid
o Membayar administrasi
3. Setiap peserta didik berhak pindah keluar ( mutasi keluar ) atas permintaan orang
tua/wali murid dan pertimbangan sekolah.
4. Tidak menerima pindahan siswa kelas VI
5. Tidak menerima pindahan siswa kelas I s/d V pada semester 2, kecuali ada pertimbangan
khusus dari orang tua / wali murid dan sekolah.
Kepala Sekolah Dasar Tegaljaya,
Johanes Bujang Setiawan, S.S
Tegaljaya, 10 Juli 2017
Ko. Kurikulum SD Tegaljaya,
Ig. Agus Widodo, S.Pd.SD