yang baru diketik.docx

RUMAH SAKIT CITAMACepat, Tepat, Akrab dan TuntasJl. Raya Pabuaran No.52 Bojonggede, Bogor – Jawa Barat 16922Telepon : 021-8798 4444 / 8798 5555, Fax. : 021-8798 6666, Email : [email protected]

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CITAMANOMOR : 623/SK/DIR/RSC/XI/2014

TENTANG PENGANGKATAN WAKIL KETUA KOMITE MEDIK

Menimbang : 1. Bahwa dalam rangka pengendalian tuberculosis yang berkualitas secara berkesinambungan dan akreditasi di RS Citama, perlu disusun program pelaksanaan pengendalian tuberculosis dalam bentuk Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) ;

2. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir 1, perlu menetapkan Tim DOTS sebagai pelaksana harian kegiatan TB DOTS ;

Mengingat : 1. Undang – undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 No. 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3273 ) ;

2. Undang – undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 No. 116, Tambahan Lembaran Negera RI No. 4431 ) ;

3. Undang – undangan No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No. 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5063 ) ;

4. Undang – undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No. 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5072 ) ;

5. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1991 tentang Penaggulangan Wabah Penyakit Menular ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 No. 49, Tambahan Lembaarn Negara Republik Indonesia No. 3447 ) ;

6. Keputusan Menteri Kesehatan No. 203/Menkes/SK/III/1999 tentang Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan Tuberkulosis ;

7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit

8. Keputasan Menteri Kesehatan No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal di Rumah Sakit

9. Keputusan Menteri Kesehatan No.364/Menkes/SK/V/2009 tentang Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis ( TB )

10. Surat Edaran Menteri Kesehatan No. 884/Menkes/vii/2007 tentang Ekspansi TB Strategi DOTS di Rumah Sakit dan Balai Kesehatan / Pengobatan Penyakit Paru

11. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Pelayanan Tuberkulosis di Rumah Sakit12. Pedoman Manajerial Pelayanan Tuberkulosis dengan Strategi DOTS di Rumah

Sakit, Kemenkes RI, Tahun 2010

Menetapkan :

MEMUTUSKAN

1. Membentuk Tim TB DOTS RS Citama terhitung tanggal 1 Januari 2015 sebagai pelaksana harian TB DOTS di Rumah Sakit Citama ( terlampir )

2. Tim TB DOTS RS Citama mempunyai uraian tugas, fungsi dan kewajiban yang jelas ( terlampir )

3. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya


Asli Surat Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : BogorPada tanggal : 30 September 2015

Direktur Rumah Sakit Citama

dr. Yustitia, MARS


SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CITAMANOMOR : 138/SK/UM/RSC/I/2016

TENTANG PEMBENTUKAN TIM TB DOTS RS CITAMA

MENIMBANG : 1. Bahwa dalam rangka pengendalian tuberculosis yang berkualitas secara berkesinambungan dan akreditasi di RS Citama, perlu disusun program pelaksanaan pengendalian tuberculosis dalam bentuk Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) ;

2. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir 1, perlu menetapkan Tim DOTS sebagai pelaksana harian kegiatan TB DOTS ;

3. Perlu adanya revisi 12/SK/UM/RSC/XII/2014 tentang Tim TB DOTS RS Citama

MENGINGAT : 1. Undang – undang No. 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 No. 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3273 ) ;

2. Undang – undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran ( Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 No. 116, Tambahan Lembaran Negera RI No. 4431 ) ;

3. Undang – undangan No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No. 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5063 ) ;

4. Undang – undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 No. 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5072 ) ;

5. Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1991 tentang Penaggulangan Wabah Penyakit Menular ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 No. 49, Tambahan Lembaarn Negara Republik Indonesia No. 3447 ) ;

6. Keputusan Menteri Kesehatan No. 203/Menkes/SK/III/1999 tentang Gerakan Terpadu Nasional Penanggulangan Tuberkulosis ;

7. Keputusan Menteri Kesehatan No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit

8. Keputasan Menteri Kesehatan No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal di Rumah Sakit

9. Keputusan Menteri Kesehatan No.364/Menkes/SK/V/2009 tentang Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis ( TB )

10. Surat Edaran Menteri Kesehatan No. 884/Menkes/vii/2007 tentang Ekspansi TB Strategi DOTS di Rumah Sakit dan Balai Kesehatan / Pengobatan Penyakit Paru

11. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Pelayanan Tuberkulosis di


Rumah Sakit12. Pedoman Manajerial Pelayanan Tuberkulosis dengan Strategi DOTS

di Rumah Sakit, Kemenkes RI, Tahun 2010

MENETAPKAN:

MEMUTUSKAN

1. Membentuk revisi Tim TB DOTS RS Citama terhitung tanggal 1 Januari 2015 sebagai pelaksana harian TB DOTS di Rumah Sakit Citama ( terlampir ) dengan sampai adanya surat keputusan yang baru.

2. Tim TB DOTS RS Citama mempunyai uraian tugas, fungsi dan kewajiban yang jelas ( terlampir )

3. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitungan kembali sebagaimana mestinya

Asli Surat Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Bogor

Pada tanggal : 01 Februari 2016

DirekturRumah Sakit Citama

Dr. Yustitia, MARS


Surat EdaranNomor : 139/SE/MDK/RSC/I/216

Tentang : Penata Anastesi On Call

Kepada Yth ;Dr. Spesialis Anastesi Bedah, Dr. Spesialis Obgyn, Dr. Spesialis THTRS Citama

Dengan hormat,

Sehubungan dengan kekosongan penata Anastesi di RS Citama, bersama ini

disampaikan bahwa apabila ada operasi cito diluar jam elektif, ataupun diatas jam 12.00 WIB

malam, dimana Dokter Anastesi konsulen berhalangan, dan sudah mengalihkan ke Dokter

Anastesi ke II, namun berhalangan, maka Dokter Anastesi ke II dapat mendelegasikan kepada

penata Anastesi, dengan melengkapi surat pendelegasian kepada penata Anestesi. Penata

Anastesi on call dapat ditunjuk oleh Dokter Anastesi dengan mengacu kepada Permenkes 31

tentang pelayanan intensif. Besaran jasa yang diterima oleh penata adaalah sebesar 10% dari

jasa Dokter Anastesi per pasien.

Demikian edaran untuk diketahui dan ditindaklanjuti.

Bogor, 04 Febuari 2016

DirekturRS Citama

Dr. Yustitia, MARS

Tembusan :

1. Manajer Pelayanan Medis

2. Manajer Keperawatan

3. Manajer Umum


4. Arsip

Lampiran I :Revisi susunan anggota Tim TB DOTS RS Citama

SUSUNAN ANGGOTA TIM TB DOTS RS CITAMA

Ketua : Dr. Fordiastiko, Sp.P

Anggota :

1. Unit Penyakit Dalam : Dr. Khairiyah, Sp.PD2. Unit Kesehatan Anak : Dr. Benry P. Simbolon, Sp.A3. Unit Bedah : Dr. Richard Z. Sihotang, Sp.B4. Unit Penunjang Medis : Dr. Ikhlaq Muluk5. Unit Laboratorium : Nur Siti Maryam, Amd. AK6. Unit Farmasi : Desty Awaliyah Noor A, S.Farm., Apt7. Perawat Rawat Inap : Ns. Verawati Tarigan, Skep

Rina Gustiana, Amd. Kep Sortalina Haloho

8. Perawat Rawat Jalan : Seluruh Perawat yang bertugas di Poliklinik9. Petugas Pencatatan : Ratna Dewi Sari, Amd. Kep

dan Pelaporan10. Petugas Penyuluhan Kesehatan : Ratna Dewi Sari, Amd. Kep

Masyarakat di Rumah Sakit

Ditetapkan di : BogorPada tanggal : 01 Februari 2016


Dr. Yustitia, MARS


Lampiran II : Uraian Tugas Tim TB DOTS

URAIAN TUGAS TIM TB DOTS

Fungsi Ketua Tim TB DOTS RS Citama :

1. Pengaturan administrasi

2. Pengaturan pengembangan staf

3. Pengawas kualitas pelayanan agar sesuai dengan standar pelayanan medis

4. Pengawas bahwa penanganan pasien TB di Rumah Sakit menggunakan strategi DOTS

dan jejaring internal berjalan optimal serta aktif melaksanakan jejaring eksternal

5. Pengawas bahwa pencatatan dan pelaporan baik kepada Direktur maupun Dinas

Kesehatan Kabupaten / Kota semuanya terlaksana dengan benar dan tepat waktu

Fungsi Staf Medik Fungsional :

Staf medic dalam Tim DOTS berperan aktif dalam membuat Standar Prosedur Operasional

( SPO ) bagi pelayanan pasien TB

Tugas Tim DOTS DI Rumah Sakit adalah :

Menjamin terselenggaranya pelayanan TB dengan membentuk unit DOTS di Rumah Sakit

sesuai dengan strategi DOTS termasuk, sistem jejaring internal dan eksternal.

Dalam melaksanakan tugasnya, Tim DOTS di Rumah Sakit melakukan :

1. Perencanaan terhadap semua kebutuhan bagi terselanggaranya pelayanan TB di

Rumah Sakit meliputi :

a. Tenaga terlatih

b. Anggaran

c. Obat – obatan

d. Reagensia


e. Peralatan

f. Pencatatan dan pelaporan

2. Pelaksanaan

Tim DOTS RS mengadakan rapat rutin untuk membicaraka semua hal temuan terkait

dengan pelaksanaan pelayanan terhadap pasien TB di Rumah Sakit

3. Monitoring dan Evaluasi

Tim DOTS RS menyelenggarakan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan

pelayanan DOTS di 20 Rumah Sakit. Dalam pelaksanaannya Tim DOTS berkoordinasi

dengan setiap SMF dan Unit DOTS


Surat EdaranNomor : 141/SE/UM/RSC/I/216

Tentang : Briefing Senin Pagi

Kepada Yth ;Seluruh UnitRS Citama

Dengan hormat,

Untuk meningkatkan sosialisasi dan komunikasi seluruh karyawan RS Citama, bersama

ini disampaikan bahwa kegiatan Briefing setiap hari senin pagi wajib diikuti oleh karyawan yang

lepas dinas malam dan yang hadir pada hari senin pagi.

Demikian edaran untuk diperhatikan dan ditindaklanjuti.


Direktur

RS Citama

Dr. Yustitia, MARS


Nomor :142/U/UM/RSC/I/2016

Perihal : Pertemuan Rutin Tiap Bulan

Kepada Yth ;

Pimpinan Klinik Citama

Di tempat

Dengan hormat,

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan rujukan dari klinik yang tergabung dalam

Citama Group, bersama ini disampaikan Pertemuan Rutin Tiap Bulan diadakan pada :

Hari / tanggal : Selasa, 09 Febuari 2016

Pukul : 11.00 WIB sampai selesai

Tempat : Ruang Pertemuan

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas kehadirannya dan kerjasamanya diucapkan

terima kasih.


Direktur

RS Citama

Dr. Yustitia, MARS


Surat EdaranNomor : 144/SE/MDK/RSC/II/216

Lampiran : 2 Lembar

Perihal : Revisi Alur Perencanaan Operasi Elektif BPJS

Kepada Yth ;

Dokter Spesialis dan Dokter Umum

RS Citama

Dengan hormat,

Sehubungan dengan pelayanan pasien BPJS di Rumah Sakit Citama, dimana

sebelumnya ada alur perencanaan yang sudah disampaikan pada tanggal 04 Febuarai 2016

No. Surat 139/SE/MDK/RSC/II/2016 bersama ini disampaikan revisi alur perencanaan operasi

elektif BPJS dan alur perencanaan operasi cito.

Demikian edaran ini disampaikan untuk ditindaklanjuti. Atas bantuan dan kerjasamanya

diucapkan terimakasih.


DirekturRS Citama

Dr. Yustitia, MARS

Tembusan :

1. Arsip



Perihal : Jadwal Konsultasi Dokter Anastesi

Kepada Yth ;

Dokter Spesialis, Dokter Umum, Kepala Rawat Jalan dan Kepala Rawat Inap

RS Citama

Dengan hormat,

Diberitahukan per tanggal 09 Februari 2016 sudah dibentuk ruang konsultasi sebagai

tempat konsultasi pasien pre operasi dengan Dokter Anastesi.

Dengan jadwal sebagai berikut :

1. Dr. Anri, Sp.AN : Rabu – Sabtu Pukul 14.00 – 15.00 WIB

2. Dr. Rifki, Sp.AN : Senin – Selasa Pukul 08.00 – 11.00 WIB

Sementara ruangan yang digunakan adalah Ruang USG.

Demikian pemberitahuan ini agar dilakukan sebagaimana mestinya.


Direktur

RS Citama


Dr. Yustitia, MARS

Tembusan :

1. Arsip

Nomor :147/U/UM/RSC/II/2016

Perihal : Undangan Sosialisasi Alur Rencana Operasi Elektif

Kepada Yth ;

Kepala Unit

Di tempat

Dengan hormat,

Bersama ini kami mengundang seluruh Kepala Unit, untuk Sosialisasi Alur Rencana

Operasi Elektif diadakan pada :

Hari / tanggal : Rabu, 10 Febuari 2016

Pukul : 10.00 WIB sampai selesai

Tempat : Ruang Pertemuan

Demikian undangan ini kami sampaikan, atas kehadirannya dan kerjasamanya diucapkan

terima kasih.


Dr. Elisabeth D.A Manajer Medis

Tembusan :

1. Direktur



3. Supervisor Pelayanan Medis

4. Supervisor Penunjang Medis

5. Supervisor RI

6. Supervisor RJ

Surat EdaranNomor : 153/SE/UM/RSC/II/216

Perihal : Pelayanan pemeriksaan penunjang ( laboratorium ) RS Citama

Kepada Yth ;Pimpinan Klinik CitamaDi tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan bertambahnya jumlah pasien yang memerlukan pemeriksaan penunjang ( laboratorium ) dari seluruh Klinik Citama, maka untuk memberikan pelayanan yang Cepat, Tepat, Akrab, dan Tuntas kami informasikan bahwa :

1. Petugas kurir pershift rata – rata 4 – 5x ( mengambil sample / menyerahkan hasil )2. Petugas kurir akan menuju ke Klinik Citama yang lebih dulu menghubungi, dan hasil

lebih dulu selesai.3. Petugas kurir diberi waktu menunggu saat sampai di setiap klinik 10 menit.

Bila waktu menunggu kurir sudah lebih dari 10 menit, petugas kurir akan berangkat ke Klinik Citama yang lain untuk mengambil sample / menyerahkan hasil

4. Petugas kurir mengisi buku ekspedisi, yang berisi tentang nama pasien, permintaan laboratorium, dan tanda tangan dari perawat yang menyerahkan dan menerima

5. Hasil laboratorium akan diterima oleh petugas klinik ± 4 jam sejak sample diambil oleh kurir

Demikian informasi yang kami sampaikan, untuk kenyamanan dan pelayanan yang Cepat,

Tepat, Akrab, dan Tuntas, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Bogor, 10 Februari 2016Direktur RS Citama

Dr. Yustitia, MARS

Tembusan :1. Manajer Umum2. Manajer Pelayanan Medis


3. Manajer Keperawatan4. Arsip

Nomor :154/PM/UM/RSC/II/2016

Perihal : Pemberitahuan Pengangkatan Penanggung Jawab Instalasi Rehabilitasi Medik

Lampiran : 1 Lembar

Kepada Yth;

Ka. BPJS Kesehatan

Bogor,

Dengan hormat,

Sehubungan dengan pengunduran diri Dr. Zulfan Harahap, Sp.PD sebagai Dokter Penyakit

Dalam di RS Citama, dimana yang bersangkutan juga sebagai Penanggung Jawab Instalasi

Rehabilitasi Medik, untuk kesinambungan pelayanan bersama ini kami sampaikan SK

pengangkatan Dr. Bernard Agus Sakti Dachi, Sp.PD, FINASIM sebagai Penanggung Jawab

Instalasi Rehabilitasi RS Citama.

Demikian surat pemberitahuan ini disampaikan untuk diketahui, atas bantuan dan

kerjasamanya diucapkan terima kasih

Bojong Gede, 10 Februari 2016Direktur RS Citama

Dr. Yustitia, MARS Tembusan :

1. Manajer Umum dan Keuangan



4. Arsip


Nomor :154/PM/UM/RSC/II/2016

Perihal : Pemberitahuan Pengangkatan Penanggung Jawab Instalasi Rehabilitasi Medik

Lampiran : 1 Lembar

Kepada Yth;

Ka. BPJS Kesehatan

Bogor,

Dengan hormat,

Sehubungan dengan pengunduran diri Dr. Zulfan Harahap, Sp.PD sebagai Dokter Penyakit

Dalam di RS Citama, dimana yang bersangkutan juga sebagai Penanggung Jawab Instalasi

Rehabilitasi Medik, untuk kesinambungan pelayanan bersama ini kami sampaikan SK

pengangkatan Dr. Bernard Agus Sakti Dachi, Sp.PD, FINASIM sebagai Penanggung Jawab

Instalasi Rehabilitasi RS Citama.

Demikian surat pemberitahuan ini disampaikan untuk diketahui, atas bantuan dan

kerjasamanya diucapkan terima kasih

Bojong Gede, 10 Februari 2016Direktur RS Citama

Dr. Yustitia, MARS Tembusan :

5. Manajer Umum dan Keuangan




8. Arsip

.

Surat EdaranNomor : 155SE/MDK/RSC/II/216

Tentang : Revisi No. 139/SE/MDK/RSC/II/2016 Penata Anastesi On Call

Kepada Yth ;Dr. Spesialis Anastesi Bedah, Dr. Spesialis Obgyn, Dr. Spesialis THTRS Citama

Dengan hormat,

Sehubungan dengan surat pemberitahuan tentang on call penata Anastesi tanggal 04

Februari 2016 nomor 139/SE/MDK/RSC/II/2016 dimana tertulis Jasa Penata Anatesi sebesar

10% dari Dokter Anastesi dengan ini disampaikan ralat, bahwa jasa penata anastesi on call

adalah sebesar Rp. 120.000,- per pasien.

Demikian agar pemberitahuan ini dapat ditindak lanjuti, atas perhatiannya diucapkan terima

kasih.

Bogor, 10 Februari 2016

DirekturRS Citama

Dr. Yustitia, MARS

Tembusan :




3. Manajer Umum

4. Arsip


Lampiran : 2 Lembar

Perihal : Revisi Alur Perencanaan Operasi Elektif BPJS

Kepada Yth ;

Dokter Spesialis dan Dokter Umum

RS Citama

Dengan hormat,

Sehubungan dengan pelayanan pasien BPJS di Rumah Sakit Citama, dimana

sebelumnya ada alur perencanaan yang sudah disampaikan pada tanggal 04 Februari 2016

dan tanggal 05 Februari 2016 No. Surat 139/SE/MDK/RSC/II/2016 bersama ini disampaikan

revisi alur perencanaan operasi elektif BPJS.

Demikian edaran ini disampaikan untuk ditindaklanjuti. Atas bantuan dan kerjasamanya

diucapkan terimakasih.


DirekturRS Citama

Dr. Yustitia, MARS


Tembusan :

1. Arsip

KEBIJAKAN DI RAWAT JALAN POLIKLINIK

a. Penyakit Dalam

1. Pasien yang datang untuk pertama kali hanya konsultasi dan obat. Obat yang

diberikan simtompmatis untuk 3 hari

2. Jarak 1-3 hari untuk kunjungan kedua bila memerlukan pemeriksaan penunjang

harus memilih salah satu antara laboratorium atau radiologi

3. Untuk laboratorium hanya diperbolehkan 1 maacam pemeriksaan per kunjungan

4. Hasil dijelaskan kepada pasien pada saat konsultasi selanjutnya. Dapat diberikan

obat tambahan tanpa melebihi pagu pelayanan rawat jalan

5. Untuk pasien dengan penyakit kronis obat diberikan untuk 7 hari sisanya 23 hari

diambil diapotik yang bekerjasama dengan BPJS

b. Penyakit Saraf





3. Untuk laboratorium hanya diperbolehkan 1 macam pemeriksaan per kunjungan


obat tambahan tanpa melebihi pagu pelayanan rawat jalan.


diambil diapotik yang bekerjasama dengan BPJS

c. Kandungan

1. Pasien yang datang untuk pertama kali dapat dilakukan pemeriksasan USG disertai

konsultasi dan obat. Obat diberikan tidak melebihi pagu rawat jalan

2. Apabila pasien terdapat indikasi terminasi kehamilan maka langsung disarankan

rawat inap langsung ke VK tidak melalui UGD


d. Bedah



2. Pasien dengan rencana operasi elektif mengikuti alur operasi elektif. ( Terlampir )

3. Pasien dengan rencana operasi cito mengikuti alur operasi cito. ( Terlampir )

4. Untuk tindakan di poli bedah sebelum ada tindakan harus dilakukan informed

consent dan disetujui oleh pasien.

e. Paru


diberikan simptomatis untuk 3 hari.


siambil di apotik yang berkerjasama dengan BPJS




5. Hasil dijelaskan kepada pasien pada saat kosultasi selanjutnya. Dapat diberikan


6. Untuk pelayanan fisioterapi dilakukan pada saat konsultasi selanjutnya

f. Anak



2. Jarak 1-3 hari untuk kunjungan bkedua bila memerlukan pemeriksaan penunjang





5. Untuk pelayanan fisioterapi dilakukan pada saat konsultasi selanjutnya


diambil diapotik yang berkerjasama dengan BPJS

g. THT




2. Pasien dengan rencana operasi elektif mengikuti alur operasi elektif. ( Terlampir )

3. Untuk tindakan di poli THT sebelum ada tindakan harus dilakukan informed consent

dan disetujui oleh pasien

h. GIGI

1. Dalam pelayanan poli gigi tindakan dilakukan bertahap, tidak semua dilakukan

dalam 1 kali kunjungi


Direktur RS Citama

Dr. Yustitia, MARS


Surat EdaranNomor : 174/SE/DIR/RSC/II/2016

Perihal : Tentang Pemulangan Pasien Rawat Inap

Kepada Yth ;

RS Citama

Dengan hormat,

Untuk meningkatkan pelayanan dan efisiensi perawatan pada pasien baik Umum,

Asuransi ataupun BPJS, apabila pasien rawat inap sudah diperbolehkan pulang oleh DPJP, dan

pasien yang hendak pulang telah melunaskan biaya perawatan atau sudah mendapat surat

lepas rawat maka diberlakukan ketentuan sebagai berikut :

1. Pasien BPJS yang sudah diizinkan pulang oleh DPJP, dalam waktu 1 ( satu ) jam

setelah administrasi / surat lepas rawat diberikan, wajib segera meninggalkan tempat

guna dipersiapkan untuk pasien baru.

2. Bila pasien yang sudah diizinkan pulang bermaksud menggunakan kamar, akan

dikenakan biaya perawatan umum sesuai dengan tarif umum RS Citama.

3. Untuk pasien umum / asuransi bila sudah diizinkan pulang dapat meninggalkan ruangan

setelah administrasi selesai

Demikian edaran ini disampaikan untuk ditindaklanjuti.

Bogor, 18 Februari

2016

DirekturRS Citama

Tembusan : Dr. Yustitia, MARS1. Manajer Pelayanan Medis2. Manajer Keperawatan


3. Manajer Umum4. Arsip

Surat EdaranNomor : 180/SE/DIR/RSC/II/2016

Perihal : Penyesuaian Jasa Medis

Terlampir : 1 Lembar

Kepada Yth ;

Dr. Spesialis Kebidanan & kandungan, Bedah dan Anastesi

RS Citama

Dengan hormat,

Berdasarkan evaluasi pelayanan pasien BPJS yang mendapatkan tindakan operasi di

bagian kebidanan & kandungan, Bedah, maka perlu adanya revisi dan penyesuaian jasa medis

terkait dibagian kebidanan & kandungan, Bedah, yang mana penyesuaian ini dimaksudkan

untuk lebih efisiennya pelayanan BPJS di RS Citama.

Bersama ini disampaikan kebijakan terkait pelayanan kebidanan dan kandungan, dan besaran

revisi jasa medis yang sudah disesuaikan ( terlampir ), dimana penyesuaian jasa medis dan

kebijakan pelayanan ini berlaku tanggal 01 Maret 2016.

Demikian edaran ini disampaikan untuk ditindaklanjuti. Atas perhatiannya diucapkan terima

kasih

Bogor, 26 Februari

2016

DirekturRS Citama

Tembusan : Dr. Yustitia, MARS1. Manajer Pelayanan Medis2. Manajer Keperawatan3. Manajer Umum


4. Arsip

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CITAMANOMOR : 186/SK/DIR/RSC/II/2016

TENTANG PEMBENTUKAN TIM ANTI FRAUD

RUMAH SAKIT CITAMA

MENIMBANG : a. bahwa sesuai amanat Undang – undang Nomor 40 Tahun 2004

tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang –

undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara

jaminan Sosial (BPJS) ditetapkan bahwa operasional BPJS

Kesehatan dimulai sejak tanggal 1 Januari 2014;

b. bahwa landasan operasional BPJS Kesehatan adalah “Managed

Care‘ yaitu suatu sistem dimana pelayanan kesehatan dan

pembiayaannya diselenggarakan dan tersinkronisasi dalam

kerangka kendali mutu dan biaya, sehingga menghasilkan

pelayanan kesehatan yang bermutu dan dengan biaya yang efisien;

c. bahwa sesuai dengan butir a dan b di atas, dipandang perlu untuk

membentuk Tim Anti Fraud pada Rumah Sakit Citama Tahun 2016

MENGINGAT : 1. Undang – undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional (SISN) dan Undang – undang Nomor 24 Tahun

2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS);

2. Peraturan Presiden No.12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan;

3. Peraturan Presiden No.111 Tahun 2013 tentang Perubahan atas

Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan

Kesehatan;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71 Tahun


2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan

Nasional;


2014 tentang Petunjuk Teknis Sistem Indonesia Case Base Groups

(INA-CBGs);


2014 tentang Pedoman Pelaksaan Program Jaminan Kesehatan

Nasional;

7. Petunjuk Pelaksanaan Program Daerah Tahun 2015 tentang Deteksi

dan Identifikasi Fraud and Abuse melalui audit klaim primer dan

rujukan;

8. Rencana Kerja Anggaran Pendapatan dan Beban Rumah Sakit

Citama Tahun 2016.

MENETAPKAN

PERTAMA

KEDUA

KETIGA

:

MEMUTUSKAN

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT CITAMA TENTANG

PEMBENTUKAN TIM ANTI FRAUD RUMAH SAKIT CITAMA TAHUN

2016.

Susunan Tim Anti Fraud Rumah Sakit Citama Tahun 2016 sebagaimana

tercantum pada Lampiran 1 keputusan ini.

Uraian Tugas Tim Anti Fraud Rumah Sakit Citama Tahun 2016

sebagaimana tercantum pada Lampiran 2 keputusan ini.

Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian

hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diubah dan

ditetapkan kembali sebagaimana mestinya.





Dr. Yustitia, MARS

Lampiran 1

Keputusan Direktur Rumah Sakit Citama Nomor : 186/SK/DIR/RSC/II/2016Tanggal : 23 Februari 2016

Susunan Tim anti Fraud Rumah Sakit Citama terdiri dari :

NO Sruktur dalam Tim Nama Unit kerja / Jabatan

1 Ketua Dr. Yustitia, MARS Direktur

2 Sekretaris Dr. Syamhakim Persada Ketua Tim BPJS RS Citama

3 Anggota Dr. Elisabeth D.A Manajer Yanmed

4 Anggota Rudi Rudolf P, Amd, Kep Manajer Keperawatan

5 Anggota Murdo Suwardjoko, SE, MKes Manajer Umum

6 Anggota Mandalina Silalahi, SE Supervisor Keuangan




Dr. Yustitia, MARS


NO Sruktur dalam Tim Nama Unit kerja / Jabatan

1 Ketua Dr. Yustitia, MARS Direktur

2 Sekretaris Dr. Syamhakim Persada Ketua Tim BPJS RS Citama

3 Anggota Dr. Elisabeth D.A Manajer Yanmed

4 Anggota Rudi Rudolf P, Amd, Kep Manajer Keperawatan

5 Anggota Murdo Suwardjoko, SE, MKes Manajer Umum

6 Anggota Mandalina Silalahi, SE Supervisor Keuangan

NO Sruktur dalam Tim Unit kerja / Jabatan

1 Ketua Direktur

2 Sekretaris Ketua Tim BPJS RS Citama

3 Anggota Manajer Yanmed

4 Anggota Manajer Keperawatan

5 Anggota Manajer Umum

6 Anggota Supervisor Keuangan


Surat EdaranNomor : 189/SE/UM/RSC/II/216

Tentang : Perbantuan Dokter IGDTerlampir : 1 Lampiran

Kepada Yth ;Seluruh Dokter RS Citama

Dengan hormat,

Untuk meningkatkan pelayanan di IGD, bersama ini disampaikan kebijakan – kebijakan terkait

Perbantuan Tenaga Dokter di IGD.

Demikian edaran ini untuk ditindaklanjuti.


DirekturRS Citama

Dr. Yustitia, MARS

Tembusan :



3. Manajer Umum

4. Arsip


Surat KeteranganNomor : 190/SKet/UM/RSC/II/216

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Dr. Yustitia, MARS

Jabatan : Direktur RS Citama

Mengatakan bahwa nama dibawah ini :

Nama : Dr. Yessi Octaviani

Jabatan : Dr. IGD

Pada hari Rabu tanggal 24 Februari 2016 sedang bertugas bekerja di bagian IGD RS Citama.

Sehubungan dengan adanya surat panggilan dari Pengadilan Negeri Depok pada tanggal 24

Februari 2016 yang diterima pada hari yang sama tanggal 24 Februari 2016, maka yang

tersebut berhalangan hadir.

Demikian keterangan ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.


DirekturRS Citama

Dr. Yustitia, MARS



Perihal : Kebijakan Pasien Rencana Operasi Kebidanan


Kepada Yth ;

Dr. Spesialis Kebidanan & kandungan

RS Citama

Dengan hormat,

Sehubungan dengan pelayanan pasien BPJS yang mendapatkan tindakan operasi di

bagian kebidanan & kandungan, maka perlu adanya dan penyesuaian jasa medis terkait

dibagian kebidanan & kandungan, yang mana penyesuaian ini dimaksudkan untuk lebih

efisiennya pelayanan BPJS di RS Citama.

Bersama ini disampaikan kebijakan terkait pelayanan kebidanan dan kandungan yang sudah

disesuaikan ( terlampir ).


kasih

Bogor, 26 Februari

2016

DirekturRS Citama

Tembusan : Dr. Yustitia, MARS1. Manajer Pelayanan Medis2. Manajer Keperawatan3. Manajer Umum4. Arsip


Surat EdaranNomor : 181/SE/DIR/RSC/III/2016

Perihal : Penyesuaian Jasa Medis


Kepada Yth ;

Dr. Spesialis Anak

RS Citama

Dengan hormat,

Berdasarkan evaluasi pelayanan pasien BPJS yang mendapatkan tindakan operasi SC

di bagian kebidanan & kandungan, maka perlu adanya revisi dan penyesuaian jasa medis yang

mana penyesuaian ini dimaksudkan untuk lebih efisiennya pelayanan BPJS di RS Citama.

Bersama ini disampaikan kebijakan terkait resusitasi bayi SC, dan besaran revisi jasa medis

yang sudah disesuaikan ( terlampir ), dimana penyesuaian jasa medis dan kebijakan pelayanan

ini berlaku tanggal 01 Maret 2016.


kasih

Bogor, 1 Maret 2016

DirekturRS Citama

Tembusan : Dr. Yustitia, MARS1. Manajer Pelayanan Medis2. Manajer Keperawatan3. Manajer Umum4. Arsip

yang baru diketik.docx

Documents