xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/strategic... · web viewdaftar isi bab i...

127
DAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah....................................................... .................................. I.1 Pembahasan dan issue terkini...................................................... I.2 BAB II Visi dan Misi BNI Visi dan Misi.......................................................... ..................... II.1 Pembahasan dan issue terkini...................................................... II.2 BAB III Strategy Analysis SWOT Analysis...................................................... .................... III.1 Five Forces Porter........................................................ ............... III.2 External Factor Evaluation............................................... .......... III.3 Competitive Profile Matrix........................................................ . III.4 Internal Factoe Evaluation.................................................... ...... III.5 1 | Page Strategic Management – Bank BNI

Upload: lamthien

Post on 21-Apr-2018

241 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

DAFTAR ISI

BAB I Sejarah BNI

Sejarah......................................................................................... I.1

Pembahasan dan issue terkini...................................................... I.2

BAB II Visi dan Misi BNI

Visi dan Misi............................................................................... II.1

Pembahasan dan issue terkini...................................................... II.2

BAB III Strategy Analysis

SWOT Analysis.......................................................................... III.1

Five Forces Porter....................................................................... III.2

External Factor Evaluation......................................................... III.3

Competitive Profile Matrix......................................................... III.4

Internal Factoe Evaluation.......................................................... III.5

Space Matrix............................................................................... III.6

The Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)................. III.7

BAB IV Implementing Strategy

Organization Structure................................................................. IV.1

Hierarchy of Aim......................................................................... IV.2

Hierarchy of Policies....................................................................IV.3

BAB V Strategy Review And Evaluation

Reviewing Bases of Strategy........................................................V.1

Measuring Organizational Performance...................................... V.2

Taking Corrective Action.............................................................V.3

Contingency Plan BNI..................................................................V.4

1 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 2: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

BAB VI Corporate Social Responsibility

Business Ethics…………………………………………………VI.1

Perlindungan Konsumen…………………………………..........VI.2

Pengembangan masyarakat…..…………………………............VI.3

Kepedulian lingkungan…………………………………...…..…VI.4

Analisa CSR berkaitan dengan Manajemen Strategi………......VI.5

BAB VII Financial Projection

Glossary

2 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 3: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

BAB I

SEJARAH BNI

I.1 Sejarah

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk (Bank) merupakan institusi keuangan

yang berbasis di Indonesia. Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank

Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah

Indonesia. Produk dan layanan Bank dikategorikan menjadi :

Individu. Terdiri dari kredit, tabungan, treasury dan jasa

Perusahaan. Terdiri dari kredit, treasury dan jasa

Syariah. Terdiri dari pendanaan dan produk pembiayaan berdasarkan prinsip

syariah.

Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang

dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam

menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga

kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari

pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.

Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah

Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara

Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan

sebagai bank pembangunan, dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank

devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri.

Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara

Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi

pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional.

Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas

perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968.

Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai 'BNI 46'.

Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - 'Bank BNI' - ditetapkan bersamaan

dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988.

3 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 4: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia

(Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui

penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996.

Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan,

sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang

berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI

terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus.

Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk

menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi

masa-masa yang sulit. Sebutan 'Bank BNI' dipersingkat menjadi 'BNI', sedangkan tahun

pendirian - '46' - digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai

bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad

untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan

negara.

Keunggulan dari beberapa fasilitas yang ditawarkan BNI adalah sebagai berikut:

Kartu ATM :

- Dapat diakses dmelalui jaringan ATM BNI, ATM Bersama, Link

diseluruh Indonesia 24 jam non stop dan juga dapat diakses melalui ATM

Internasional Cirrus (termasuk uang asing Real)

- Sebagai Kartu Debit untuk berbelanja di merchant berlogo

Maestro/MasterCard.

- Bagi hasil sangat menarik/, dihitung secara harian (ditampung dalam

rekening akumulasi) dan dikreditkan ke rekening penabung secara

otomatis tanggal 15 dan efektif dapat digunakan tanggal 16.

- Saldo dibawah saldo minimum tetap diberikan bagi hasil.

- Nasabah menutup rekeningnya sebelum akhir bulan, sistem menghitung

keuntungan bagi hasil sampai tanggal penutupan.

- On-Line real time diseluruh Cabang/Capem BNI BNI dan BNI Syariah

- Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan

4 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 5: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

- Fasilitas Phonebanking 24 jam : layanan informasi dan mutasi rekening,

layanan transaksi, layanan pengaktifan/perubahan PIN, layanan otodebet,

billpayment

Individu : Aneka produk dan layanan baik layanan Kredit, Simpanan, ataupun

Treasuri, dengan manfaat maksimal dan sesuai dengan kebutuhan perbankan maupun

pribadi Anda. Beberapa produk kami antara lain adalah:

a. BNI Card : Dengan BNI Card, nikmati kenyamanan berbelanja di jaringan

toko/merchant berlogo MasterCard dengan otorisasi tandatangan, keleluasaan

tarik tunai di BNI ATM, jaringan ATM Link, jaringan ATM Bersama yang

tersebar di seluruh Indonesia dan jaringan ATM berlogo Cirrus di seluruh

dunia serta semakin mudah melakukan pembayaran rutin bulanan di BNI

ATM dan transfer antar Bank ATM Bersama. Selain itu, BNI Card sebagai

akses untuk mendapatkan layanan E-Banking seperti BNI Phoneplus, BNI

SMS Banking dan BNI Internet Banking.

b. BNI Instan : Produk dan layanan ini memfasilitasi kredit bagi Anda para

pemegang Deposito, Tabungan dan Giro dari Bank BNI.

c. Kartu Kredit : Kartu kredit dewasa ini bukan sekedar gaya hidup tetapi

merupakan kebutuhan bagi masyarakat modern untuk menunjang semua

aktivitas dalam kehidupannya sehari-hari. Semua keperluan bisnis maupun

pribadi, mulai dari membiayai perjalanan dinas, menjamu klien, membiayai

kelahiran si kecil, hingga belanja kebutuhan harian atau berlibur bersama

keluarga tercinta dapat di penuhi dengan Kartu Kredit BNI.

d. BNI Griya : Adalah fasilitas kredit untuk pembelian/pembangunan/renovasi

rumah tinggal, rumah susun, ruko, rukan, apartemen dan rumah peristirahatan

(villa) atau untuk pembelian kavling/tanah matang di real estate, kavling

pemerintah atau swasta.

e. BNI Berbagi : BNI dan masyarakat adalah pasangan hidup yang saling

memberi dan membutuhkan. Kontribusi dan harmonisasi keduanya akan

menentukan keberhasilan pembangunan bangsa. Sinergi keduanya akan

membawa perubahan ke arah perbaikan dan peningkatan taraf hidup

masyarakat.

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen berkelanjutan yang

dibangun oleh BNI untuk berperilaku etis dan memberikan kontribusi pada pembangunan

5 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 6: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

nasional sekaligus meningkatkan kualitas hidup komunitas lokal dan masyarakat secara

keseluruhan. Hal ini merupakan perwujudan budi baik (goodwill) perusahaan sebagai bentuk

apresiasi kepada masyarakat.

Tujuan dari CSR di BNI adalah mencakup hal-hal berikut:

Mendorong kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan

Mendorong pelaksanaan bisnis yang bersih dan bertanggung jawab

Memberikan kontribusi positif bagi masyarakat luas pada umumnya dan lingkungan

sekitar di mana bisnis dilaksanakan pada khususnya

Membangun simpati masyarakat kepada perusahaan yang dapat menunjang

terbentuknya citra positif perusahaan di mata publik

Meningkatkan nilai perusahaan melalui pembentukan reputasi yang baik

Meningkatkan pemahaman publik terhadap BNI melalui informasi yang disalurkan

dalam kegiatan sosial kemasyarakatan

Program CSR yang dilakukan BNI adalah sesuai dengan bisnis perusahaan sehingga

dapat berjalan alami, serta mampu memberikan manfaat dan perubahan yang signifikan bagi

masyarakat. Bantuan dan partisipasi yang diberikan oleh BNI bagi kemajuan ekonomi, sosial

dan lingkungan adalah berdasarkan visi dan misi dalam rangka menuju pembangunan yang

berkelanjutan, serta berlandaskan kepada S.E. Kepmen BUMN No. SE-433/MBU/2003

tanggal 16 September 2003 tentang dana kemitraan dan bina lingkungan dalam kaitannya

dengan prinsip membawa perubahan yang signifikan.

Program CSR di BNI menerapkan dan melaksanakan code of conduct yang berlaku

serta mengimplementasikan praktek good corporate governance. Bertanggung jawab dan

melaksanakan seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk didalamnya

menjalankan kewajiban sebagai warganegara yang bertanggung jawab. Menerapkan

tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk pembinaan masyarakat dan bantuan sosial

yang memiliki dampak terhadap perubahan ke arah hidup yang lebih baik serta meningkatkan

kualitas sumber daya manusia Indonesia.

http://www.bni.co.id/BNIBerbagi/tabid/179/Default.aspx

6 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 7: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

I.2 Pembahasan dan issue terkini

Pada data diatas yang didapatkan dari website terkait, kami mencoba menganalisa

sejarah dan perkembangan yang dilakukan BNI yang membuat BNI masih tetap berjaya di

masa sekarang ini. Kami beranggapan bahwa salah satu faktor alasan pendukungnya adalah

karena BNI merupakan bank pertama yang dilansir oleh pemerintah sehingga jika ada

masalah pada PT ini tentu akan ditindak lanjuti secara lebih mendalam oleh pemerintah. BNI

juga mempunyai pengaruh penting pada dunia keuangan atau transaksi dimasyarakat terbukti

dengan tindakannya dalam pemberlakuan penjualan ORI yang dijadikan sebagai hari bank

nasional. Seperti juga tertera pada data diatas bahwa BNI dijadikan sebagai bank sentral

dimana banyak bank lain secara langsung atau tidak langsung menjadikan BNI sebagai acuan

dalam bertindak

Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank didukung oleh 167 cabang domestik dan 878

sub-cabang dalam negeri. Selain itu, jaringan Bank juga mencakup empat cabang di luar

negeri berlokasi di Singapura, Hong Kong, Tokyo dan London, dan satu agen di New York.

Anak perusahaan Bank adalah PT BNI Life Insurance, PT BNI Multifinance, PT BNI

Securities, BNI Remitansi Ltd dan PT Bank BNI Syariah.

7 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 8: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

BAB II

VISI DAN MISI BNI

II.1 Visi dan Misi

Visi BNI

Menjadi Bank kebanggaan nasional yang Unggul, Terkemuka dan Terdepan  dalam Layanan

dan Kinerja. 

Misi BNI

Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah,

dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice).

Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.

Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan

berprestasi.

Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.

Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.

II.2 Pembahasan dan issue terkini

Apa yang menjadi titik poin dari visi BNI adalah untuk menjadi Bank kebanggaan

nasional, yang menawarkan layanan terbaik dengan harga kompetitif kepada segmen pasar

korporasi, komersial dan consumer. Untuk merealisasikan hal ini tentu didukung dengan

kematangan visi dari BNI dan juga value yang ditawarkan dari BNI yakni kenyamanan dan

kepuasan nasabahnya.

Banyak terjadi pembaharuan dalam logo BNI dari pertama kali keluar hingga

sekarang. Tentu hal ini didasari tidak dengan semena-mena tetapi dengan melalui beberapa

proses penyesuaian dan diskusi. Salah satu alasannya adalah untuk mengikuti perkembangan

jaman dimana logo baru ini adalah sebagai identitas BNI yang lebih segar, modern, dinamis,

dan memiliki posisi serta arah yang baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru

yang tersusun dari simbol “46” dan kata “BNI” yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu

bentuk logo baru BNI.

8 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 9: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Selain logo adalah huruf “BNI”. Seperti yang dapat kita jumpai di sekitar kita bahwa

huruf BNI ditulis dalam warna turquoise dengan font yang tebal. Dari sini BNI mencoba

untuk mencerminkan jati dirinya yang memiliki kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan

disbanding bank-bank lain, serta citra yang lebih modern. Huruf tersebut dibuat secara

khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan unik. Tepat di samping huruf BNI

terdapat angka 46 sebagai simbol. Angka 46 merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI,

sekaligus mencerminkan warisan sebagai sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo ini,

angka “46” diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk

menggambarkan BNI baru yang modern.

Terakhir adalah palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap

mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise

yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan

kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih percaya diri

dan segar. Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis.

Sedangkan penggunakan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. Hal ini akan

membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar

dan modern.

Dalam pelaksanaan visi dan misi ini ada beberapa hal yang tentu harus diperhatikan

oleh BNI. Mulai dari bagaimana strategi perusahaan dalam berbagai divisi, penyusunan

organisasi yang baik, serta budaya kerja yang diciptakan dalam perusahaan. Kita coba garis

bawahi budaya kerja BNI yang terdiri dari profesionalisme, integritas, orientasi pelanggan,

dan perbaikan tiada henti. Keempat hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap bagaimana BNI

merealisasikan visi misinya. Seperti dikatakan BNI ingin menjadi bank kebanggaan nasional

yang Unggul, Terkemuka dan Terdepan  dalam Layanan dan Kinerja pasti membutuhkan

perbaikan tiada henti tetapi dilakukan dalam skala professional dan tidak asal-asalan.

Orientasi pada pelanggan juga merupakan budaya kerja untuk menjalankan misi memberikan

pelayanan prima kepada nasabahnya.

Selain itu juga terdapat 6 (Enam) Nilai Perilaku Utama Insan BNI :

Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik

Jujur, Tulus dan Ikhlas

Disiplin, Konsisten dan Bertanggungjawab

9 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 10: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Sinergis

Senantiasa Melakukan Penyempurnaan

Kreatif dan Inovatif

4  NILAI 

BUDAYA KERJA BNI

6 NILAI PERILAKU UTAMA

 INSAN BNI

Profesionalisme 

(Professionalism)

Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil

Terbaik

Integritas

(Integrity)

Jujur, Tulus dan Ikhlas

Disiplin, Konsisten dan Bertanggungjawab

Orientasi Pelanggan

(Customer Orientation)

Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan

yang Sinergis

Perbaikan Tiada Henti

(Continuous Improvement)

Senantiasa Melakukan Penyempurnaan

Kreatif dan Inovatif

Keenam nilai perilaku utama insan BNI ini juga tetap berhubungan dengan visi misi

dan budaya kerja BNI sebagaimana bias dijelaskan dalam data di tabel ini :

http://www.bni.co.id/TentangBNI/BudayaPerusahaan/tabid/190/Default.aspx

Menurut Prof. Sammy Kristamuljana, membangun visi misi tidaklah menjadi suatu

hal yang mudah. Visi dan misi mendasari bagaimana sebuah perusahaan akan bertindak

selama beroperasi dan bagaimana strategi-strategi yang akan dibuat akan sejalan dengan

tujuan perusahaan tersebut. Sebuah tujuan perusahaan didasari oleh bagaimana secara

teoritical dan empirical, perusahaan harus menambahkan sebuah proses yang dinamakan

Proses Management Strategic yang sukses untuk dapat mencapai tujuan perusahaan

tersebut.

10 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Visi & Misi

Proses

Strategi Implementasi Evaluasi Strategi

Internal

Eksternal

Page 11: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Dari framework yang digambarkan di atas oleh Prof. Sammy Kristamuljana, dapat

dilihat bahwa Visi dan Misi menjadi salah satu dasar dan keberadaannya dipengaruhi secara

internal dan eksternal. Visi Bank BNI adalah menjadi bank kebanggaan nasional yang

unggul, terkemuka, dan terdepan dalam layanan dan kinerja. Visi ini digambarkan BNI

dengan begitu jelas dengan program-program yang juga menjadi bagian dari misi yang

menopang visi ini. Secara internal, BNI terus melihat bagaimana tubuh BNI yang dinamis

juga harus terus beradaptasi dengan perubahan zaman namun terus bertujuan kepada visi

yang telah dibangun. BNI melakukannya dengan misalnya terus menjunjung 6 Nilai Perilaku

Insan BNI dan 4 Nilai Budaya Kerja BNI yang ada. Secara eksternal, perubahan zaman serta

teknologi, menuntun BNI untuk dapat terus mendapatkan kepercayaan serta mindset

konsumen terhadap brand Bank BNI serta kinerjanya.

Penetapan Visi dan Misi BNI tidak lepas dari bagaimana BNI melihat bahwa menjadi

bank yang secara nasional dapat dibanggakan karena layanan dan kinerjanya tidak mudah dan

mimpi itu hendak dicapai oleh Bank BNI sebagai visi Bank BNI ke depan sekaligus sebagai

dasar untuk terus dapat survive dalam perkembangan zaman. Didukung oleh Misi bank BNI

yang mengedepankan customer sebagai asset dalam mencapai visinya serta terus

meningkatkan kepeduliannya kepada lingkungan social yang juga menjadi kewajiban BNI

dalam membangun society yang semakin baik, Bank BNI terus memberikan layanan terbaik

serta mencari strategi-strategi yang membangun BNI serta mengantarkan BNI pada

tercapainya visi Bank BNI.

11 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Intuisi

Analysis

Visi

Misi

Page 12: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Jika berbicara bagaimana Visi dan Misi Bank BNI menjadi salah satu dasar dalam

menyusun strategi dalam menjalankan Bank BNI sebagai sebuah perusahaan perbankan. Visi

datang dari sebuah intuisi dan mimpi yang ingin dicapai oleh perusahan atau organisasi

dimana mimpi tersebut menjadi sebuah hal yang selalu menjadi tujuan dan terus menerus

dicapai kesempurnaannya. Intuisi ini yang mendasari sebuah organisasi untuk bergerak

sejalan dengan hal tersebut. Sedangkan misi, misi adalah sebuah analisa dari visi yang

dilakukan sebagai salah satu bentuk dalam mencari jalan mencapai visi tersebut. Analisa-

analisa ini juga menjadi dasar bagaimana ke depannya, strategi yang diterapkan terus

mengacu pada misi perusahaan.

Proses Management Strategi menjadi salah satu hal yang harus dimiliki oleh Bank

BNI sebagai alat untuk mencapai tujuan dari Bank BNI. Proses ini menjadi sebuah

penyokong yang membantu bagaimana sebuah organisasi memformulasikan strategi-strategi,

mengimplementasikan, serta mengevaluasi strategi-strategi tersebut, apakah sudah sesuai

dengan jalan menuju tercapainya visi organisasi tersebut atau tidak. Proses ini digambarkan

sebagai berikut:

The Stages of Strategic Management Process

Framework di atas menunjukkan bahwa organisasi yang menjalankan proses

manajemen strategic, selalu melakukan 3 hal di atas, yaitu formulasi, implementasi, serta

evaluasi lalu mengulangnya kembali ke proses formulasi dan seterusnya. Pembaharuan dan

perbaikan pada strategi yang diterapkan ditujukan agar strategi-strategi yang dijalankan tetap

mengacu pada tercapainya visi dan tidak melenceng. Dalam sejarah Bank BNI, proses seperti

seharusnya sudah dilewati dan terus dilakukan oleh Bank BNI sebagai proses dalam

memanage perusahaannya secara strategic dan tetap mengikuti tatanan.

Dalam menjalankan proses manajemen strategic, sebuah arahan diperlukan sebagai

pedoman dalam menentukan formulasi seperti apa yang diperlukan organisasi untuk terus

dapat mencapai visi yang sudah ditentukan dari awal berdirinya organisasi. Arahan ini

menjadi salah satu dasar yang mendasari apakah formulasi strategi yang nantinya dibuat

sudah sesuai atau belum. Arahan ini yang disebut sebagai Strategic Direction.

12 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Formulasi Implementasi Evaluasi Formulasi Dan seterusnya

Page 13: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Pasar perbankan Indonesia masih terus berkembang dan ini menjadi salah satu pedoman bagi

Bank BNI untuk terus berfokus kepada Market Development yang didukung oleh adanya

produk-produk yang juga disesuaikan dengan demand yang ada.

13 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

M

A

R

K

E

T

PRODUCT

OLD NEW

OLD

NEW

Page 14: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

BAB III

STRATEGY ANALYSIS

III.1 SWOT Analysis

Merupakan sebuah analisa mengenai kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman

yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Analisa ini diperlukan sebagai dasar dalam

menentukan bagaimana positioning sebuah perusahaan dan strategi seperti apa yang akan

diambil dalam menjalankan usahanya.

Strength dari Bank BNI:

1. Reputasi, nama brand yang sudah dikenal, dan sejarah panjang yang kuat dan

stabil sebagai bank terkemuka di Indonesia.

Sebagai bank terkemuka di Indonesia selama lebih dari setengah abad,

BNI berkeyakinan bahwa BNI memiliki reputasi yang baik dan nama

BNI merupakan salah satu lembaga keuangan terkemuka yang paling

dikenal di Indonesia. BNI berkeyakinan bahwa dengan nama besar

BNI di industri perbankan, BNI memiliki platform yang kuat untuk

memasarkan produk dan layanan yang dimilikinya. Sebagai pengakuan

atas merek yang terkemuka dan kualitas pelayanan yang tinggi, BNI

memperoleh penghargaan “Banking Service Excellence Award” dari

Market Research Institute dan InfoBank selama tiga tahun berturut-

turut yaitu tahun 2007, 2008 dan 2009. BNI menempati posisi bank

terbesar ke-4 di Indonesia dalam hal total aset, total kredit dan dana

pihak ketiga per 30 Juni 2010 berdasarkan data statistik yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Per tanggal 30 September 2010, BNI

mencatat total aset sebesar Rp224.811 miliar, Rp126.074 miliar total

kredit, Rp183.772 miliar total dana pihak ketiga. BNI menawarkan

produk dan layanan kepada lebih dari 943 rekening nasabah korporasi

besar 71.982 rekening nasabah usaha kecil dan menengah, 280.000

rekening pinjaman nasabah dan sekitar 10,9 juta rekening nasabah

ritel.

2. Platform jaringan distribusi yang luas dan ekstensif

14 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 15: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

BNI sebagai salah satu Bank besar di Indonesia memiliki Misi

memberikan layanan prima serta memberikan solusi bagi nasabahnya

sehingga memberikan nilai tambah bagi konsumen yang akan berujung

Bank BNI menjadi pilihan Bank bagi masyarakat Indonesia. Berbagai

macam layanan unggulan BNI ditawarkan agar menjadi Bank nasional

yang unggul dan terdepan dalam layanannya yang memiliki jaringan

yang luas dan ekstensif. Dengan memberikan layanan berjaringan luas

diseluruh Indonesia hingga luar negri memudahkan nasabahnya untuk

mengakses layanan BNI kapanpun dan dimanapun.

BNI memiliki platform jaringan distribusi yang tersebar di seluruh

Indonesia, dengan 1.054 kantor cabang (termasuk kantor cabang

pembantu), 51 sentra kredit kecil, 20 sentra kredit menengah, 12 sentra

kredit konsumen, 24 sentra BNI Emerald.

BNI memiliki 4.072 mesin ATM per 30 September 2010 sehingga

nasabah dapat melakukan layanan perbankan yang dilakukan melalui

mesin ATM (Automatic Teller Machine) yang melayani selama 24

jam, agar dapat melakukan transaksi perbankan meliputi penarikan

tunai, inquiry saldo rekening tabungan, setoran tunai (melalui mesin

CDM) dan melakukan berbagai jenis pembelian dan pembayaran

tagihan tanpa harus datang langsung ke Kantor Cabang BNI dan tanpa

terikat waktu. Banyaknya ATM yang dimiliki BNI diharapkan dapat

memberikan nilai lebih bagi konsumennya dengan dapat menarik uang

tunai dalam 24 jam sehingga nasabah tidak lagi tergantung jam

pelayanan bank atau hari libur untuk mengambil uang tunai, bebas dari

antrian yang panjang, menghemat waktu, karena tidak lagi mengikuti

prosedur administrasi, selain menarik uang tunai juga dapat melihat

saldo dan melakukan pemindahbukuan. lebih mudah dicapai karena

ATM BNI tersedia di berbagai lokasi strategis, dapat menggunakan

layanan ATM lainnya seperti: Informasi Saldo, pembelian voucher isi

ulang, pemindahbukuan, pembayaran kartu kredit,pembayaran telpon

(Telkom dan Telpon Seluler),pembayaran PAM, pembelian tiket

pesawat.

15 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 16: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

BNI memiliki jaringan yang luas hingga ke luar negri dan mempunyai

cabang di London, Tokyo, Singapore, Hong Kong, dan New York. Hal

ini dimanfaatkan BNI mengembangkan produk unggulannya yaitu jasa

pengiriman uang. Jasa pengiriman uang dari luar negeri atau

remittance menjelang Hari Raya Idul Fitri biasanya meningkat di atas

HKI. Hal ini dirasakan oleh BNI, yang menyediakan jasa pengiriman

uang khusus bagi para tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri.

Jumlah TKI Indonesia yang cukup banyak, dilihat BNI perlu untuk

lebih fokus digarap. Dengan hadirnya BNI sebagai bank pemerintah,

para TKIpun merasa lebih aman dalam mengirimkan uang mereka

pada keluarga di Tanah Air

Dengan keseriusan BNI dalam menggarap ios.1 pengiriman uang dari

luar negeri ini terlihat dari peningkatan jumlah volume dan slip

remittance tahun ini jika dibandingkan dengan periode yang sama pada

tahun lalu. Untuk tahun ini tercatat sebanyak 1,4 juta slip dengan

volume pengiriman hingga $41 miliar. Padahal tahun lalu hanya $28

miliar dengan slip sebanyak 1,3 juta. Dengan mengembangkan produk

ini lebih lanjut, BNI mendapatkan pembiayaan yang cukup besar

karena jumlah TKI yang banyak menggunakan layanan unggulan dari

BNI ini. Dengan prestasi inilah BNI berhasil meraih penghargaan

sebagai The Best Remittance Provider in Asia untuk dua tahun

berturut-turut. Pada kedepannya BNI berencana menambah perwakilan di

Korea, Australia dan Belanda

3. Basis nasabah yang besar dengan kualitas yang tinggi

BNI melayani basis nasabah korporasi, komersial dan individu melalui

jaringan pelayanan yang luas. Per 30 September 2010, BNI telah

memberikan kredit kepada 71.982 nasabah usaha kecil dan menengah,

serta memberikan modal kepada banyak pemasok kunci dan rekanan

dari nasabah korporasi besar BNI. Pendekatan value chain dengan

memperluas hubungan dengan pemasok dan rekanan yang termasuk

dalam value chain bisnis nasabah memungkinkan BNI untuk

membantu nasabahnya untuk tumbuh dan sukses. Dengan pemberian

kredit tersebut BNI mendapatkan memperoleh hasil dari pemberian

16 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 17: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

kredit tersebut. Hal tersebut terutama dalam bentuk bunga yang

diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit

yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk

kelangsungan hidup bank.

4. Dana pihak ketiga yang kuat dan biaya pendanaan yang rendah

Per 30 Juni 2010, BNI merupakan bank dengan dana pihak ketiga

terbesar ke-4 di Indonesia berdasarkan data statistik yang dikeluarkan

oleh Bank Indonesia. BNI memiliki Rp183.772 miliar dana pihak

ketiga yang tersimpan dalam 10,9 juta rekening simpanan nasabah per

30 September 2010. BNI berkeyakinan bahwa, BNI merupakan salah

satu pemimpin dalam pasar layanan cash management di Indonesia, hal

ini memungkinkan BNI untuk menjaga dan menarik minat nasabah

korporasi untuk menyimpan dananya dalam rekening di BNI.

5. Fokus pada manajemen risiko dan sistem kontrol internal yang efektif

BNI menjalankan proses check and balance secara independen dalam

proses perpanjangan kredit dengan memisahkan proses pengajuan

kredit, analisis kredit, layanan kredit, dan fungsi pemantauan, selain itu

BNI juga telah memisahkan divisi manajemen risiko dan divisi

kepatuhan. Manajemen BNI berkomitmen untuk mencapai stabilitas

keuangan, menciptakan nilai bagi pemegang saham secara

berkelanjutan, dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

Sebagai salah satu bagian dari sistem internal yang sesuai dengan

standar internasional, BNI telah membentuk komite internal untuk

mendukung penerapan tata kelola perusahaan yang baik, dan untuk

melakukan penilaian dan pemantauan terhadap kebijakan internal agar

sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia dan juga prinsip dan prosedur

perbankan. Pada tahun 2009, BNI menerima penghargaan “Best

Corporate Governance” di Indonesia dari Euromoney berdasarkan

hasil pilihan dari analis saham di regional Asia-Pasifik. Hal ini sejalan

dengan misi BNI untuk meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi

investor serta Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola

17 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 18: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

perusahaan yang baik untuk menuju Bank kebanggaan nasional yang

Unggul, Terkemuka dan Terdepan  dalam Layanan dan Kinerja

6. Manajemen yang berpengalaman dan fokus pada penciptaan nilai yang

berkelanjutan

Selama dua tahun terakhir, Manajemen BNI telah berhasil

menyelesaikan beberapa inisiatif strategis antara lain dengan

menerapkan model berbasis nasabah (customer centric model), sistem

peringatan dini untuk portofolio kredit dengan pemantauan secara aktif

terhadap potensi NPL (Non Performing Loan), penyelesaian terhadap

NPL yang besar dan penerapan beberapa kebijakan penyisihan baru

yang komprehensif. Selain itu, manajemen BNI juga telah

menghabiskan banyak waktu dan sumber daya untuk memastikan

bahwa BNI memiliki karyawan dengan keahlian yang tepat dengan

cara merekrut karyawan berkualitas dari pihak eksternal ataupun

melalui pelatihan terhadap karyawan. Hal ini menduku BNI untuk

Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk

berkarya dan berprestasi bagi karyawannya.

Source: http://www.bataviase.co.id , http://www.bi.go.id

Weakness dari Bank BNI:

1. Manajemen resiko yang belum optimal, meskipun sudah memiliki fokus

terhadapnya.

Pembentukan Divisi Manajemen Resiko serta adanya Direktur

Manajemen Resiko menjadikan alasan bahwa BNI masih sangat

merasakan bahwa manajemen resiko yang ada perlu dikelola lebih baik

dan lebih terkontrol. Manajemen resiko menjadi salah satu hal yang

penting bagi dunia perbankan dan bagi BNI, ini menjadi salah satu

kelemahan yang harus ditangani dengan baik.

Point ini diambil berdasarkan kasus penyelewengan kredit melalui

fasilitas L/C pada tahun 2003.

Dalam aktifitas perdagangan internasional baik dari segi ekspor

maupun impor fungsi bank sangatlah penting, terutama fungsi

18 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 19: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

sebagai perantara di bidang pelaksanaan teknis pembayaran luar

negeri.

Fungsi penting dari pada bank sebagai perantara dalam pembayaraan

luar negeri, disamping untuk mempercepat dan mempermudah

pelaksanaannya, hubungan koresponden yang demikian berarti

adanya pemakaian jasa-jasa dari bank luar negeri, juga dapat

memberikan keuntungan kepada bank-bank yang telah menunjuknya

sebagai bank koresponden atas dasar prinsip resiprositas. Tetapi

dalam kasus ini mulai dari surat kredit (L/C) yang diterbitkan bukan

dari bank koresponden, syarat-syarat L/C yang tak dipenuhi, diskonto

yang dilakukan sebelum akseptasi opening bank (bank pembuka L/C),

sampai dengan pemalsuan dokumen L/C disebut sebagai sebab

musabab yang menyebabkan bobolnya Bank BNI. kebobolan ini akibat

tidak diterapkannya sistem manajemen risiko yang baik. Seharusmya

manajemen risiko mencakup adanya pengawasan aktif dewan

komisaris dan direksi, kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan

limit, kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan

pengendalian risiko, serta sistem informasi manajemen risiko dan

sistem pengendalian internal yang menyeluruh. Hal ini menyebabkan

kerugian besar bagi BNI hingga ratusan miliar.

Kasus ini masih dinilai sebagai kelemahan BNI yang harus terus

menerus diperbaiki sehingga tidak akan terjadi kembali pada masa

yang akan datang.

2. Kurang Transparan sebagai BUMN

BNI adalah Bank Negara dan merupakan bagian dari Badan Usaha

Milik Negara (BUMN). Masalah-masalah besar yang terjadi pada

Bank BNI lebih sering untuk diselesaikan sendiri tanpa melakukan

koordinasi dengan BUMN. Koordinasi terkadang merupakan hal

penting dalam mendapatkan solusi yang lebih baik. Bagi industry

perbankan, kepercayaan adalah hal terpenting oleh sebab itu kurang

trasparannya BNI bisa menjadi kendala mendapatkan kepercayan

nasabahnya untuk memakai jasa BNI. Jika memang BNI sudah 19 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 20: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

melakukan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang

baik maka tidak perlu adanya ketidak transparan dalam tubuh BNI.

Opportunity dari Bank BNI:

1. Perkembangan perbankan Syariah di Indonesia

Sebagai sebuah bank yang memiliki kinerja yang baik, BNI dapat

melakukan ekspansi dengan lebih mudah. Peluang BNI dalam ekspansi

antara lain dapat berupa penambahan unit Islamic Banking pada

manajemen BNI. Perkembangan Islamic Banking di Indonesia dan

bahkan dunia telah terjadi dengan sangat cepat, bahkan di beberapa

negara telah menjadi produk utama yang ditawarkan dalam industri

perbankan.

Pengembangan sistem perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam

kerangka dual-banking system atau sistem perbankan ganda dalam

kerangka Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan

alternatif jasa perbankan yang semakin lengkap kepada masyarakat

Indonesia. Secara bersama-sama, sistem perbankan syariah dan

perbankan konvensional secara sinergis mendukung mobilisasi dana

masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan

pembiayaan bagi sektor-sektor perekonomian nasional. Pengembangan

perbankan syariah diarahkan untuk memberikan kemaslahatan terbesar

bagi masyarakat dan berkontribusi secara optimal bagi perekonomian

nasional. Oleh karena itu, maka arah pengembangan perbankan syariah

nasional selalu mengacu kepada rencana-rencana strategis lainnya,

seperti Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Arsitektur Sistem

Keuangan Indonesia (ASKI), serta Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN). Dengan demikian upaya pengembangan

perbankan syariah merupakan bagian dan kegiatan yang mendukung

pencapaian rencana strategis dalam skala yang lebih besar pada tingkat

nasional.

Pertumbuhan perbankan syariah semakin pesat di Indonesia.

Berdasarkan data yang dimiliki PT Bank Muamalat (Tbk),

20 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 21: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia mencapai 40 persen

setiap tahunnya, sedangkan di tingkat dunia sebesar 35 persen. Hingga

September 2010, jumlah aset bank syariah yang ada di Indonesia

mencapai 800 miliar dollar AS.

2. Fokus pemerintah Indonesia terhadap UKM (social issue)

Sebagai salah satu bank pemerintah, BNI mendapat kesempatan yang

lebih besar untuk dapat berkampanye mengenai pinjaman untuk UKM.

Dengan mengekspos kegiatan pemberian kredit kepada UKM

diharapkan BNI dapat meningkatkan reputasinya di dalam industri

perbankan Indonesia.

Salah satu upaya untuk mendukung program pertumbuhan ekonomi

yang terus digalakkan pemerintah adalah melalui pemberian kredit

untuk para pengusaha kecil. Program untuk itu tertuang dalam kredit

untuk pengusaha yang bergerak di usaha kecil menengah (UKM).

Selain pemerintah yang akan menyalurkan program ini melalui

pembiayaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) ada satu

pihak lagi yang harus didorong untuk berpartisipasi dalam pemberian

kredit UKM, yaitu perbankan.

3. Kondisi pasar dan perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh

Dunia perbankan sangat erat kaitannya dengan banyak indusri lain di

dalam perekonomian sebuah negara, bila pertumbuhan ekonomi di

dalam negara baik, maka akan memberikan kesempatan bagi industri

perbankan untuk berkembang. Karena pada umumnya bila dalam

sebuah kondisi perekonomian yang relatif baik, ada kecenderungan

perusahaan-perusahaan untuk melakukan ekspansi. Dengan demikian

tentunya bank dapat masuk untuk memberikan bantuan modal yang

mana dengan demikian akan memberikan pemasukan bagi bank itu

sendiri melalui bunga kredit yang akan diterimanya.

Terkait dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang

lebih didorong sektor investasi, Direktur Keuangan Bank Mandiri

Pahala N Mansuri mengatakan sampai Juni lalu, kredit investasi

tumbuh 26,9% dari Rp66,2 triliun menjadi Rp84 triliun. Sementara

21 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 22: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

kredit produktif meningkat 23,4% dari Rp168,6 triliun menjadi

Rp208,1 triliun, sedangkan kredit modal kerja tumbuh 21% dari

Rp102,5 triliun menjadi Rp124,1 triliun.

Threats terhadap Bank BNI:

1. Jumlah Pesaing yang semakin banyak

Banyaknya pemain di dalam industri perbankan, membuat BNI harus

dapat mempertahankan pelayanan yang mereka tawarkan, agar tidak

kalah dengan para pesaing lainnya yang terus berbenah diri agar dapat

memberikan pelayanan terbaik mereka.

Satu dasawarsa terakhir ini, pasar perbankan domestik diramaikan oleh

kehadiran semakin banyaknya bank asing yang beroperasi di negeri

kita. Kehadiran bank-bank asing telah meramaikan persaingan pasar

perbankan domestik, sekaligus memperlihatkan bahwa pasar domestik

masih cukup luas potensi pasarnya. Hal itu didukung pula oleh

pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia yang masih meningkat di atas

4% di luar Tiongkok dan India.

2. Perkembangan Teknologi yang pesat

Perkembangan teknologi yang pesat dan nasabah yang demanding

mengharuskan BNI up-to date dengan pelayanan berbasiskan internet

yang sangat diminati oleh kalangan eksekutif yang jumlahnya terus

berkembang. Apabila tidak dipenuhi, besar kemungkinan nasabah

berpindah-haluan ke bank lain. Perkembangan tekologi

membutuhkanbiaya yang besar dan tentunya dapat berdampak negatif

bila tuntutan perkembangan teknologi tidak dibarengi dengan

peningkatan produktifitas.

Kemajuan teknologi informasi ikut menambahtantangan yang dihadapi

oleh perbankan. Perkembangan teknologi informasi (TI) menyebabkan

makin pesatnya perkembangan jenis dan kompleksitas produk dan jasa

bank sehingga risikorisiko yang muncul menjadi lebih besar dan

bervariasi. Disamping itu, persaingan industry perbankan yang

cenderung bersifat global juga menyebabkan persaingan antar bank

menjadi semakin ketat sehingga bank-bank nasional harus mampu

22 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 23: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

beroperasi secara lebih efisien dengan memanfaatkan teknologi

informasi.

3. Kondisi perekonomian yang tidak menentu (interdipendent risk on bank)

Sebagai sebuah bank, situasi perekonomian menjadi sesuatu hal yang

sangat penting dalam menjlankan usahanya. Seperti yang kita ketahui

bahwa sumber pendapatan utama bank adalah berasal dari pendapatan

bunga dengan cara memberi pinjaman kepada masyaakat atau sebuah

badan usaha. Bila perekonomian suatu negara sedang mengalami

gejolak negatif (market risk) maka akan berpengaruh bagi pergerakan

perekonomian di suau perusahaan. Bila ada sebuah perusahaan dengan

pinjaman besar kepada bank tidak mampu membayar hutang-

hutangnya (credit risk), maka bank akan mengalami kesulitan

pendanaan. Bila kabar ini diterima publik , maka akan menimbulkan

turunya reputasi bank tersebut, karena dengan mudahnya publik

menyimpulkan bahwa uang yang mereka simpan di bank tersebut akan

menjadi sulit untuk dicairkan (reputation risk). Bila hal tersebut benar-

benar terjadi, maka secara otoatis bank dapat di-rush oleh para

nasabahnya, yang kemudian akan timbul shortage likuiditas (liquidity

risk), yang bila terlalu parah, dapat membuat bank tersebut ditutup.

23 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 24: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

STRENGTHS WEAKNESSES

SWOT MATRIX BNI

1. Reputasi, nama brand yang sudah dikenal, dan sejarah panjang yang kuat dan stabil sebagai bank terkemuka di Indonesia

1.      Manajemen resiko yang belum optimal, meskipun sudah memiliki fokus terhadapnya.

2. Platform jaringan distribusi yang luas dan ekstensif 2. Kurang Transparan sebagai BUMN

3. Basis nasabah yang besar dengan kualitas yang tinggi4. Dana pihak ketiga yang kuat dan biaya pendanaan yang rendah5. Fokus pada manajemen risiko dan sistem kontrol internal yang efektif6. Manajemen yang berpengalaman dan fokus pada penciptaan nilai yang berkelanjutan

OPPRTUNITIES SO STRATEGIES WO STARTEGIES

1.Perkembangan perbankan Syariah di Indonesia

1. Mengembangkan produk perbankan yang sedang berkembang dengan memanfaatkan reputasi BNI dan platform jaringan yang sudah luas (S1,S2,O1)

1. Meningkatkan kepercayaan nasabah dengan meningkatkan manajemen resiko dan ketransparanan dalam tubuh BNI seiring perekonomian tumbuh sehingga dapat menciptakan layanan produk yang aman dan terpercaya (S1,S2,O3)

2. Fokus pemerintah Indonesia terhadap UKM (social issue)

2. Memperluas kredit untuk UKM karena dana pihak ketiga kuat untuk melakukan pendanaan (S4,O2)

3.Kondisi pasar dan perekonomian Indonesia yang terus bertumbuh

3. Memperluas basis nasabah sehingga dana pihak ketiga semakin kuat seiring pertumbuhan ekonomi (S3,S4,03)

      

THREATS ST STRATEGIES WT STRATEGIES1.Jumlah Pesaing yang 1. Mengangkat awareness tentang 1. Menumbuhkan trust masyarakat

24 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 25: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

semakin banyakbasis nasabah BNI, sejarah reputasi BNI, dan luasnya jaringan BNI ke masyrakat. (S1, S2, S3, T1)

akan kredibilitas BNI melalui iklan dan semacamnya. (W2, T1)

2.Perkembangan Teknologi yang pesat

2. Mengangkat awarness BNI Internet banking, BNI Mobile Banking, dan semacamnya. (S6, S2, T2)

3.Kondisi perekonomian yang tidak menentu (interdipendent risk on bank)

 

III.2 Five Forces Porter

1. The threat of new entrance into the industry (Ancaman pendatang baru)

Hal ini mencakup skala ekonomis, diferensiasi produk layanan, identitas

bank, kebutuhan pasar dalam hal ini nasabah, akses ke jaringan online, keunggulan

pelayanan, kebijakan suku bunga simpanan. Dalam menghadapi ancaman

pendatang baru, BNI sudah menerapkan strategi yaitu diferensiasi produk layanan

yang memang ditujukan untuk portal corporate tingkat kecil dan menengah (Small

Medium Enterprise). BNI sudah menetapkan beberapa hambatan industri agar bisa

mencegah masuknya pendatang baru yang bisa menjadi saingan BNI. dengan skala

ekonomis yaitu dengan cara memaksa mereka untuk masuk pada skala besar

dikarenakan BNI adalah bank pertama yang ada dan sudah memiliki banyak cabang

sehingga sulit untuk menjadi saingan BNI, lalu BNI menetapkan diferensiasi

produknya untuk para nasabahnya sehingga pendatang baru harus bisa

mengimbangi dan berani mengeluarkan modal yang besar untuk bisa menarik para

nasabah setia BNI, persyaratan modal dan kebijakan pemerintah juga bisa

menjadi hambatan untuk bisa terjun ke industri bank.

2. The bargaining power of buyers ( Daya tawar menawar pembeli dalam hal

ini nasabah)

Faktor penentu kekuatan nasabah mencakup volume transaksi nasabah,

kemampuan melakukan integrasi balik, kepercayaan nasabah terhadap pelayanan

BNI. Dalam hal ini, pelayanan BNI menggunakan sistem informasi manajemen,

25 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 26: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

aplikasi bisnis, maupun yang lain. Nasabah bisa menjadi salah satu faktor yang bisa

mengancam BNI karena nasabah bagaikan raja di dalam industri bank, banyak bank

berlomba untuk bisa mendapatkan nasabah baru dan BNI harus bisa memberikan

suatu fitur premium kepada para nasabah besar (menaruh uangnya dalam jumlah

yang besar) sebagai upaya untuk menjaga mereka untuk tidak berpindah ke bank

lain.

3. The bargaining power of suppliers (Daya tawar menawar pemasok)

Bagi BNI supplier tebesarnya adalah para nasabahnya yang menyimpan

dana mereka baik dalam bentuk dana dari pihak ketiga, yang mana dana terseut

adalah modal utama bagi sebuah bank untuk dapat menjalankan kegiatan

operasional utamanya, yaitu menyalurkan kredit kepada masyarakat. Perlu diingat

penghasilan utama bagi sebuah bank adalah berasal dari pendapatan bunga, yang

mana bunga hanya bisa didapatkan jika bank melakukan pemberian kredit kepada

para debiturnya. Oleh karena itu, bank dalam usahanya untuk menarik orang agar

mau menyimpan dananya di bank tersebut, maka bank tersebut harus mampu

memberikan penawaran-penawaran yang lebih baik dari para pesaingnya, misalnya

dengan memberikan rata-rata bunga simpanan ynag lebih tinggi dari para

pesaingnya dan juga memberikan bunga kredit yang lebih rendah dari para

pesaingnya, dengan demikian maka bank akan mendapatakan bargaining power

yang lebih besar daripada para kompetitornya.

Dalam hal ini juga BNI menjalin kerjasama dengan beberapa rekanan yaitu :

1. IT Consultants

2. Hardware vendors

3. ISP (Internet Service Provider)

4. ASP & Internet community portal

5. Telkomsel

6. Siemens

7. Institusi pendidikan

8. BPR tertentu

Dengan menjalin kerjasama dengan banyak perusahaan yang berbeda

jenis akan bisa memperkuat BNI dibandingkan jika BNI hanya menjalin

26 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 27: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

dengan beberapa perusahaan. Jika tidak, maka hal ini akan berdampak kepada

fakta bahwa BNI mau tidak mau harus terus menuruti kehendak supplier. Oleh

karena itu, dengan terus menambah kerjasama dengan berbagai perusahaan

juga dapat mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi juga

memberikan nilai tambah BNI di mata nasabah.

4. The threat of substitute product or service (Ancaman produk atau jasa substitusi)

Faktor penentu ancaman jasa substitusi mencakup pelayanan dan kinerja

bank substitusi dan kecenderungan nasabah terhadap bank substitusi. Untuk

mengeliminasi adanya produk atau jasa pengganti, BNI telah melakukan usaha

salah satunya dengan menandatangani perjanjian kerjasama dengan Telkomsel,

Siemens, BPR dengan tujuan untuk membundle jasa pelayanan BNI, Telkomsel

dan Siemens di dunia khususnya di Indonesia. Bagi BNI, ancaman akan adanya

bank yang menawarkan produk dan jasa yang serupa memang tidak bisa terelakkan

dan BNI harus siap dengan segala strateginya untuk bisa menghadapi ancaman

tersebut. Oleh karena itu, BNI harus bisa selalu inovatif dalam memberikan jasa

serta produk-produk bank yang akan ditawarkan kepada nasabah dengan misalnya

mengedepankan keunggulan perbedaan di bagian persyaratan peminjaman yang

mudah, bunga yang ringan, serta kerja sama dengan banyak perusahaan yang dapat

memudahkan nasabah untuk melakukan transaksi dan sebagainya.

5. The intensity of rivalry among competing firms in the industry (Persaingan

diantara perusahaan yang ada)

Faktor penentu persaingan diantara perusahaan yang ada yaitu pertumbuhan

jasa layanan perbankan, suku bunga yang bersaing tetap, diferensiasi produk

layanan, identitas bank, konsentrasi dan keseimbangan, kompleksitas informasi,

ragam pesaing, taruhan korporasi, dan hambatan keluar. Pesaing dalam hal ini

adalah bank yang menghasilkan serta menjual produk sejenis, yang akan bersaing

dalam memperebutkan market share pasar. Semakin tinggi tingkat persaingan antar

perusahaan, mengidentifikasikan juga bahwa akan semakin tinggi profitabilitas

industri tersebut. Oleh karena itu, untuk tetap dapat mempertahankan market share

atau lebih memperluas market share BNI di industri perbankan, maka BNI harus

dapat meningkatkan pelayanan perbankannya, mempertahankan suku bunga yang

27 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 28: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

tetap stabil, kemudahan dalam peminjaman, serta diferensiasi produk yang

beragam.

III.3 External Factor Evaluation (EFE)

Dari SWOT analysis di atas, untuk mengetahui apakah perusahaan dalam hal ini Bank

BNI 46 merespon dengan baik kepada opportunity dan threats yang ada dalam industri

perbankan.Untuk mengetahui seberapa baik respon BNI 46 dalam merespon hal tersebut,

dapat menggunakan metode yang disebut External Factor Evaluation Matrix (EFE).

EFE dapat mengevaluasi dan memberi summary mengenai industri yang sedang

dianalisa, dari bidang ekonomi, sosial, kebudayaan, demografi, politik, lingkungan,

pemerintahan, legal, tekhnologi, dan informasi-informasi lainnya.

Ada 5 langkah dalam membuat EFE :

1. Menyusun key external factors yang berupa threats dan opportunities.

Disarankan untuk menyusunnya sespesifik mungkin, gunakan persentase,

rasio, dan angka-angka perbandingan.

2. Berikan bobot pada setiap key external factors, dalam range 0-1 atau 0%-

100%

(0 = tidak penting ; 1 = sangat penting)

Bobot ini memberikan indikasi seberapa penting key external factors dalam

mempengaruhi kesuksesan perusahaan dalam industri ini.

3. Berikan rating pada setiap key external factor dari 1-4.

4. Kalikan weight dengan rating sehingga mendapatkan weighted score.

5. Jumlahkan weighted score.

Hasil dari penjumlahan weighted score menunjukkan bagaimana perusahaan merespon.

Apakah baik atau buruk.

Jika jumlahnya 4 berarti respon perusahaan sangat baik,

Jika jumlahnya 1 berarti respon perusahaan buruk, dan

Jika jumlahnya 2.5 berarti repon perusahaan rata-rata.

Berikut adalah EFE BNI 46:

28 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 29: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Opportunities       Weight RatingWeighted

Score1 Unit usaha BNI Syariah 15.00% 3 0.45

2Pertumbuhan Pasar dan Perekonomian Indonesia 35.00% 3 1.05

3 Fokus pada UKM 10.00% 4 0.4Threats            

1 Jumlah Pesaing yang semakin banyak 15.00% 3 0.452 Perkembangan Teknologi yang pesat 17.00% 4 0.683 Kondisi Ekonomi yang tidak terlalu baik 7.50% 2 0.15Poor (1), Below Average (2), Above Average (3), Superior (4)  Total Weighted Score     100%   3.18

Dilihat dari total weighted score berarti BNI 46 merespon dengan baik terhadap

threats dan opportunities yang ada dalam industri perbankan.

III.4 Competitive Profile Matrix

Competitive Profile Matrix merupakan alat yang digunakan dalam menejemen

strategis untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan dibandingkan

dengan perusahaan sejenis khususnya dalam posisi strategis perusahaan. CPM menunjukkan

gambaran yang jelas tentang titik kuat dan titik lemah relatif perusahaan terhadap pesaing

mereka. Penilaian CPM diukur berdasarkan critical success factor, dimana pada setiap faktor

yang diukur dalam skala yang sama untuk setiap perusahaan, namun dengan rating bervariasi

sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis komparatif. Dalam CPM, analisa dilakukan

secara keseluruhan, baik itu faktor eksternal maupun faktor internal. Hal ini berbeda dengan

perhitungan menggunakan External Factor Evaluation (EFE) dimana hanya memperhatikan

factor eksternal saja. Berikut merupakan komponen-komponen dalam CPM:

Critical Success Factors

Critical Success Factors merupakan faktor-faktor terpenting yang mempengaruhi

keberhasilan organisasi. Faktor-faktor tersebut diambil setelah dilakukan analisis

mengenai kondisi eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Ini dilakukan

karena dalam lingkungan eksternal dan internal, banyak faktor yang secara nyata

memberikan dampak baik dan buruk bagi perusahaan. Critical Success Factors yang

memiliki peringkat lebih tinggi dibanding pesaingnya menunjukkan bahwa strategi

29 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 30: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

perusahaan terhadap faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut telah berhasil

dengan baik, atau dalam kata lain merupakan kekuatan perusahaan. Sedangkan

peringkat yang lebih rendah berarti startegi perusahaan dalam mendukung faktor-

faktor tersebut masih kurang, atau dengan kata lain menjadi kelemahan perusahaan.

Rating

Rating dalam CPM menunjukkan tanggapan atau respons perusahaan terhadap

faktor-faktor penentu keberhasilan. Rating tertinggi menunjukkan bahwa perusahaan

dengan baik mampu merespons faktor penentu keberhasilan dan hal ini

menunjukkan kekuatan utama perusahaan. Pemberian peringkat diantara 1-4 yang

diterapkan pada setiap faktornya. Ada beberapa poin penting yang terkait dengan

pemberian rating di CPM, antara lain:

1. Rating akan diterapkan ke setiap critical success factor.

2. Respon perusahaan yang kurang terhadap critical success factor diwakili oleh 1.

Hal ini menunjukkan bahwa faktor tersebut menjadi kelemahan utama

perusahaan.

3. Respon rata-rata terhadap critical success factor diwakili oleh 2. Hal ini

menunjukkan bahwa faktor tersebut menjadi kelemahan minor perusahaan.

4. Respon diatas rata-rata terhadap critical success factor diwakili oleh 3. Hal ini

menunjukkan bahwa faktor tersebut menjadi kekuatan minor perusahaan.

5. Respon perusahaan yang superior terhadap critical success factor diwakili oleh 4.

Hal ini menunjukkan bahwa faktor tersebut menjadi kekuatan utama perusahaan.

Bobot dalam CPM menunjukkan kepentingan relatif dari faktor untuk menjadi

penentu kesuksesan perusahaan dalam industri. Bobot berkisar dari 0,0 yang berarti

tidak penting dan 1,0 yang berarti penting. Jumlah dari semua bobot dari faktor-

faktor yang dianalisis harus sama dengan 1,0.

Total Weighted Score

Jumlah semua nilai tertimbang adalah sama dengan total nilai tertimbang. Nilai akhir

dari jumlah nilai tertimbang harus berada di antara rentang 1.0 (rendah) untuk 4.0

(tinggi). Rata-rata total nilai tertimbang untuk CPM adalah 2,5, dimana setiap

perusahaan dengan total nilai tertimbang berada di bawah 2,5 dapat dikatakan dalam

30 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 31: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

posisi yang lemah. Perusahaan dengan total nilai tertimbang lebih tinggi adalah 2,5

maka dianggap memiliki posisi yang kuat. Dimensi lain dalam CPM adalah

perusahaan dengan jumlah nilai tertimbang yang paling tinggi dianggap unggul di

antara para pesaing.

CPM untuk Bank BNI

    BNI46 BRI Mandiri

Critical Success

Factor Weight Rating Score Rating Score Rating Score

Facilities &

Network 0,15 4 0,6 3 0,45 4 0,6

Service Quality 0,2 3 0,6 3 0,6 4 0,8

Corporate Social

Responsibilty 0,15 3 0,45 3 0,45 3 0,45

Market Share 0,2 3 0,6 2 0,4 4 0,8

Human Resource 0,1 3 0,3 3 0,3 3 0,3

Management

System 0,1 3 0,3 2 0,2 3 0,3

Trust and Good

Will 0,1 4 0,4 3 0,3 4 0,4

Total 1 3,25 2,70 3.65

Dapat dilihat dari tabel Competitive Profile Matrix ini bahwa nilai BNI, dilihat dari

critical success factors posisinya cukup baik di industri perbankan apabila

disandingkan dengan BRI. Namun posisinya masih dibawah apabila dibandingkan

dengan Bank Mandiri.

Kami memberikan bobot yang cukup besar pada fasilitas, pelayanan, kepuasan

konsumen, serta market share karena faktor-faktor itulah yang paling berpengaruh

pada sukses-tidaknya suatu institusi perbankan. Dan Secara overall, BNI sudah

31 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 32: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

mencapai standar yang cukup, walaupun tidak memiliki fitur yang “outstanding”

yang menjadi competitive advantage-nya.

Pada kondisi pasar yang cenderung monopolistik ini, tentunya diferensiasi

memegang peranan yang sangat penting. Maka dari itu, Bank BNI haruslah mencari

cara agar dapat meningkatkan posisinya dalam industri perbankan ini melalui

peningkatan pada critical success factors diatas.

III.5 Internal Factor Evaluation (IFE)

Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan di dalam setiap area fungsional

bisnisnya. Area fungsional yang umum digunakan dalam suatu organisasi perusahaan adalah

pemasaran, produksi, keuangan, sistem informasi, akuntansi, dan sumber daya manusia. Jika

ditelaah lebih mendalam, setiap fungsi tersebut memiliki subarea lagi dengan tugas yang

berbeda-beda. Proses internal audit kurang lebih sama dengan external audit. Perwakilan dari

setiap divisi mengumpulkan dan menggabungkan informasi mengenai masing-masing

divisinya.

Bagian internal perusahaan yang biasanya diaudit adalah :

Manajemen : membicarakan tentang lima aktivitas dalam manajemen yaitu

planning, organizing, motivating, staffing, dan controlling.

Pemasaran : ada tujuh fungsi dalam kegiatan pemasaran yaitu, customer

analysis, selling products/services, product and service planning, pricing,

distribution, marketing research, dan opportunity analysis.

Keuangan/ akuntansi : aspek-aspek keuangan yang diperhatikan untuk

menentukan kekuatan atau kelemahan perusahaan adalah, liquidity, leverage,

working capital, profitability, asset utilization, cash flow, dan equity.

Operasional : berhubungan dengan semua hal dalam proses produksi mulai

dari input sampai output. Ada lima fungsi dalam kegiatan operasional yaitu,

process, capacity, inventory, workforce, dan quality.

Research and Development : tingkat ketergantungan perusahaan terhadap riset

untuk meningkatkan pelayanan atau produk baru dan hubungannya dengan

investasi yang dikeluarkan perusahaan tersebut untuk melakukan riset tersebut

merupakan bagian yang dinilai dalam perusahaan.

Information system : sistem yang digunakan perusahaan bisa menjadi suatu

kekuatan atau malah kelemahan di dalam perusahaan tersebut.32 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 33: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Dari informasi yang telah dikumpulkan tersebut, dibuatlah faktor internal yang

menjadi kunci kekuatan atau kelemahan dalam perusahaan. Pernyataan kekuatan atau

kelemahan tersebut harus spesifik. Setelah itu berikan bobot pada setiap pernyataan kekuatan

dan kelemahan dengan totalnya 1.0. Setelah itu, berikan penilaian pada setiap faktor. Untuk

kelemahan nilainya 1 – 2 dimana nilai 1 berarti kelemahan tersebut berdampak besar pada

perusahaan. Untuk kekuatan nilainya 3 – 4 dimana angka 4 menunjukkan kekuatan tersebut

berdampak signifikan bagi perusahaan.

  Strenghts Weight Rate Weighted Scoring

1.Reputasi, nama brand yang sudah dikenal, dan sejarah panjang yang kuat dan stabil

sebagai bank terkemuka di Indonesia11% 4 0,44

2. Platform jaringan distribusi yang luas dan

ekstensif 15% 4 0,6

3. Basis nasabah yang besar dengan kualitas

yang tinggi 8% 3 0,24

4. Dana pihak ketiga yang kuat dan biaya

pendanaan yang rendah9% 3 0,27

5. Fokus pada manajemen risiko dan sistem

kontrol internal yang efektif8% 3 0,24

6. Manajemen yang berpengelaman dan

fokus pada penciptaan nilai yang berkelanjutan

9% 3 0,27

7.Keberadaan yang kuat di perbankan

Internasional7% 4 0,28

  Weaknesses Weight Rate Weighted Scoring

1.Manajemen resiko yang belum optimal,

meskipun sudah memiliki fokus terhadapnya

8% 2 0,16

2. Kurangnya Pengawasan Internal 15% 1 0,153. Kurang Transparan sebagai BUMN 10% 2 0,2

  Total 100%   2,85

Dari hasil penghitungan IFE, BNI menunjukkan bahwa kekuatan internalnya masih

lebih baik karena nilainya menunjukkan angka 2,85 dimana masih berada diatas rata-rata.

33 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 34: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

III.6 SPACE Matrix

SPACE Matrix adalah sebuah alat analisa yang melihat bagaimana hal-hal strategic

yang bersifat internal dan hal-hal strategic yang bersifat eksternal dapat menjadi suatu

kesatuan informasi yang dapat memberikan gambaran seperti apakah strategi yang pantas

untuk diambil dan dilakukan.

SPACE Matrix terdiri dari 4 kuadran yang masing-masing menggambarkan

karakter masing-masing, yaitu:

a. Aggressive Profiles

b. Conservative Profiles

c. Competitive Profiles

d. Defensive Profiles

Dalam menganalisa dan menentukan dimana kuadran yang ditempati suatu

perusahaan / organisasi, ada 4 hal yang menjadi fokus dan dasar dalam menentukan hal ini,

yaitu:

a. Financial Position (Internal)

b. Competitive Position (Internal)

c. Stability Position (Eksternal)

d. Industry Position (Eksternal)

Financial Position Bank BNI

Bank BNI memiliki gambaran financial position sebagai berikut:

a. Laba bersih BNI meningkat Rp 1.618 miliar atau 65.1% dari Rp 2.484 miliar pada

tahun 2009 menjadi Rp 4.102 miliar pada tahun 2010.

b. Pendapatan operasional bersih BNI meningkat sebesar Rp 2.123 miliar atau 62,7%

dari Rp3.386 miliar tahun 2009 menjadi Rp 5.509 miliar pada tahun 2010.

c. Jumlah aset BNI meningkat sebesar Rp 21.084 miliar atau 9,3% dari Rp 227.497

miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 248.581 miliar pada tahun 2010.

d. Jumlah pinjaman / loan meningkat sebesar Rp 15.514 miliar atau 12,8% dari Rp

120.843 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 136.357 miliar pada tahun 2010.

e. Capital Adequacy Ratio BNI meningkat sebesar 4,8% dari 13,8% di tahun 2009

menjadi 18,6% di tahun 2010. (Tren perbankan general 17.2%)

34 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 35: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

f. Return on Assets BNI meningkat sebesar 0,8% dari 1,7% di tahun 2009 menjadi

2,5% di tahun 2010. (Tren perbankan general 2.9%)

g. Return on Equity BNI meningkat sebesar 8,4% dari 16,3% di tahun 2009 menjadi

24,7% di tahun 2010.

h. Net Interest Margin menurun sebesar 0.2% dari 6% di tahun 2009 menjadi 5,8% di

tahun 2010.

Financial Position (FP) Ratings

a. Laba bersih BNI meningkat Rp 1.618 miliar atau 65.1% dari Rp 2.484

miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 4.102 miliar pada tahun 2010.

(Tren perbankan general 26.7%)

5.0

b. Pendapatan operasional bersih BNI meningkat sebesar Rp 2.123

miliar atau 62,7% dari Rp3.386 miliar tahun 2009 menjadi Rp 5.509

miliar pada tahun 2010.

5.0

c. Jumlah aset BNI meningkat sebesar Rp 21.084 miliar atau 9,3% dari

Rp 227.497 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 248.581 miliar pada

tahun 2010.

2.0

d. Jumlah pinjaman / loan meningkat sebesar Rp 15.514 miliar atau

12,8% dari Rp 120.843 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp 136.357

miliar pada tahun 2010.

3.0

e. Capital Adequacy Ratio BNI meningkat sebesar 4,8% dari 13,8% di

tahun 2009 menjadi 18,6% di tahun 2010. (Tren perbankan general

17.2%)

4.0

f. Return on Assets BNI meningkat sebesar 0,8% dari 1,7% di tahun

2009 menjadi 2,5% di tahun 2010. (Tren perbankan general 2.9%)

3.0

g. Return on Equity BNI meningkat sebesar 8,4% dari 16,3% di tahun

2009 menjadi 24,7% di tahun 2010.

4.0

h. Net Interest Margin menurun sebesar 0.2% dari 6% di tahun 2009

menjadi 5,8% di tahun 2010.

5.0

35 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 36: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Total 31.0

Average 3.875

Competitive Position dari BNI

Bank BNI memiliki Competitive Position sebagai berikut:

a. BNI memiliki platform jaringan distribusi yang luas dan tersebar di seluruh

Indonesia, dengan 1.150 kantor cabang (termasuk kantor cabang pembantu), 51

sentra kredit kecil, 20 sentra kredit menengah, 12 sentra kredit konsumen, 24 sentra

BNI Emerald dan lebih dari 5.000 unit mesin ATM per 30 September 2010.

b. BNI memiliki 4 kantor cabang di luar negeri yaitu di Hong Kong, London,

Singapura, dan Tokyo serta satu kantor agency di New York, dimana BNI memiliki

jaringan dengan 1.425 bank koresponden di luar negeri dan 76 bank koresponden di

dalam negeri.

c. Brand BNI yang kuat dan reputasi serta sejarah yang membanggakan.

d. BNI memiliki jumlah nasabah yang besar, yaitu 11,3 juta nasabah di tahun 2010.

e. BNI memiliki rata-rata penyelesaian keluhan nasabah melalui BNI Call sebesar

90,71% di tahun 2010 atau meningkat 1,37% dari 89,34% di tahun 2009.

Competitive Position (CP) Ratings

a. BNI memiliki platform jaringan distribusi yang luas dan tersebar di

seluruh Indonesia, dengan 1.150 kantor cabang (termasuk kantor

cabang pembantu), 51 sentra kredit kecil, 20 sentra kredit

menengah, 12 sentra kredit konsumen, 24 sentra BNI Emerald dan

lebih dari 5.000 unit mesin ATM per 30 September 2010.

-3.0

b. BNI memiliki 4 kantor cabang di luar negeri yaitu di Hong Kong,

London, Singapura, dan Tokyo serta satu kantor agency di New York,

dimana BNI memiliki jaringan dengan 1.425 bank koresponden di

luar negeri dan 76 bank koresponden di dalam negeri.

-2.0

c. Brand BNI yang kuat dan reputasi serta sejarah yang -2.036 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 37: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

membanggakan.

d. BNI memiliki jumlah nasabah yang besar, yaitu 11,3 juta nasabah di

tahun 2010.

-4.0

e. BNI memiliki rata-rata penyelesaian keluhan nasabah melalui BNI

Call sebesar 90,71% di tahun 2010 atau meningkat 1,37% dari

89,34% di tahun 2009.

-2.0

Total -13.0

Average -2.60

Sumber: Prospektus BNI 2010 dan Annual Report BNI 2010 (www.bni.co.id) Investor

Relation

Stability Position dari BNI:

a. Perkembangan teknologi dalam dunia perbankan sangat menentukan kualitas

pelayanan yang akan diberikan kepada para nasabah dari bank tersebut, BNI

sebagai salah satu bank besar di Indonesia sangat baik dan cepat untuk terus

melakukan pengembangan infrastruktur untuk mendukung kemajuan teknologi

informasi yang dibutuhkan dalam operasional perbankan BNI.

b. Ragam permintaan yang ditujukan pada produk-produk perbankan dari BNI telah

banyak menimbulkan pengaruh positif, karena BNI sebagai bank besar secara

otomatis berupaya untuk terus memenuhi berbagai permintaan yang ada pada bank

tersebut, sehingga permintaan yang datang dari nasabah dapat dengan sangat baik

dipenuhi oleh BNI.

c. Dari segi harga jual produk, atau dalam hal ini adalah besaran suku bunga kredit

untuk usaha, BNI masih memiliki daya saing yang cukup kuat jika dibandingkan

dengan Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Central Asia, yang

masing-masing menetapkan bunga sebesar 12% - 16% (efektif p.a.) untuk BMRI,

13% - 15% (efektif p.a.) untuk BBRI, dan 9% - 11% (efektif p.a.) untuk BBCA.

Sedangkan BNI memberikan suku bunga kredit di kisaran 13.5% - 15% efektif per

tahun.

37 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 38: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

d. BNI memiliki bidang usaha yang penuh dengan regulasi pemerintah, dengan

demikian tentu BNI memiliki kelebihan, karena tidak mudah bagi kompetitor baru

untuk ikut berkompetisi di industri perbankan.

e. Tekanan kompetisi usaha bagi BNI sangatlah besar, mengingat BNI bukan satu-

satunya bank pemerintah dan juga bank besar di Indonesia, melainkan masih ada

BCA, BRI, dan Bank Mandiri yang juga menjadi pesaing utama dari BNI, diikuti

oleh beberapa bank swasta yang kepemilikan modalnya juga dimiliki asing.

f. Elastisitas permintaan terhadap produk-produk perbankan sangat tinggi (sangat

elastis), karena produk-produk perbankan dari suatu bank akan dapat dengan

mudah menemukan substitusinya di bank lain, sebagai contoh, bila terjadi

peningkatan suku bunga kredit ataupun pinjaman di suatu bank, maka hal tersebut

akan mempengaruhi secara langsung keputusan nasabah ataupun calon nasabah

untuk memilih apakah bank tersebut memiliki penawaran terbaik atau tidak.

g. Dunia perbankan adalah dunia yang penuh dengan resiko, dan buruknya lagi resiko

yang ada biasanya bersifat interdipenden satu dengan yang lainnya, atau dengan

kata lain memiliki efek domino yang sangat besar. Bank pada umumnya memiliki

resiko pasar yang sangat besar dalam kegiatan operasionalnya, karena resiko pasar

merupakan resiko yang sulit untuk diperhitungkan dan datangnya selalu secara tiba-

tiba, dan biasanya memiliki efek yang besar terhadap perekonomian.

Stability Position (SP) Ratings

a. Perkembangan teknologi dalam dunia perbankan sangat

menentukan kualitas pelayanan yang akan diberikan kepada para

nasabah dari bank tersebut, BNI sebagai salah satu bank besar di

Indonesia sangat baik dan cepat untuk terus melakukan

pengembangan infrastruktur untuk mendukung kemajuan teknologi

informasi yang dibutuhkan dalam operasional perbankan BNI.

-2.0

b. Ragam permintaan yang ditujukan pada produk-produk perbankan

dari BNI telah banyak menimbulkan pengaruh positif, karena BNI

sebagai bank besar secara otomatis berupaya untuk terus memenuhi

berbagai permintaan yang ada pada bank tersebut, sehingga

permintaan yang datang dari nasabah dapat dengan sangat baik

-2.0

38 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 39: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

dipenuhi oleh BNI.

c. Dari segi harga jual produk, atau dalam hal ini adalah besaran suku

bunga kredit untuk usaha, BNI masih memiliki daya saing yang cukup

kuat jika dibandingkan dengan Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia,

dan Bank Central Asia, yang masing-masing menetapkan bunga

sebesar 12% - 16% (efektif p.a.) untuk BMRI, 13% - 15% (efektif p.a.)

untuk BBRI, dan 9% - 11% (efektif p.a.) untuk BBCA. Sedangkan BNI

memberikan suku bunga kredit di kisaran 13.5% - 15% efektif per

tahun.

-3.0

d. BNI memiliki bidang usaha yang penuh dengan regulasi pemerintah,

dengan demikian tentu BNI memiliki kelebihan, karena tidak mudah

bagi kompetitor baru untuk ikut berkompetisi di industri perbankan.

-1.0

e. Tekanan kompetisi usaha bagi BNI sangatlah besar, mengingat BNI

bukan satu-satunya bank pemerintah dan juga bank besar di

Indonesia, melainkan masih ada BCA, BRI, dan Bank Mandiri yang

juga menjadi pesaing utama dari BNI, diikuti oleh beberapa bank

swasta yang kepemilikan modalnya juga dimiliki asing.

-4.0

f. Elastisitas permintaan terhadap produk-produk perbankan sangat

tinggi (sangat elastis), karena produk-produk perbankan dari suatu

bank akan dapat dengan mudah menemukan substitusinya di bank

lain, sebagai contoh, bila terjadi peningkatan suku bunga kredit

ataupun pinjaman di suatu bank, maka hal tersebut akan

mempengaruhi secara langsung keputusan nasabah ataupun calon

nasabah untuk memilih apakah bank tersebut memiliki penawaran

terbaik atau tidak.

-3.0

g. Dunia perbankan adalah dunia yang penuh dengan resiko, dan

buruknya lagi resiko yang ada biasanya bersifat interdipenden satu

-3.0

39 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 40: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

dengan yang lainnya, atau dengan kata lain memiliki efek domino

yang sangat besar. Bank pada umumnya memiliki resiko pasar yang

sangat besar dalam kegiatan operasionalnya, karena resiko pasar

merupakan resiko yang sulit untuk diperhitungkan dan datangnya

selalu secara tiba-tiba, dan biasanya memiliki efek yang besar

terhadap perekonomian.

TOTAL -18.0

AVERAGE -2.571

Industry Position dari BNI:

a. Secara industri, industri perbankan sedang gencar-gencarnya melakukan

propaganda untuk memberikan kredit usaha bagi usaha mikro kecil dan menengah

(UMKM), BNI sebagai salah satu bank besar di Indonesia memiliki kesempatan

untuk meningkatkan program pemberian kredit bagi UMKM yang sedang

berkembang, dengan demikinan diharapkan industri perbangkan dapat terus

berkembang.

b. Sulitnya untuk dapat masuk kedalam industri perbankan karena banyaknya regulasi

dan tuntutan dari pemerintah, khususnya BI, membuat kompetitor baru sulit untuk

memasuki pasar perbankan.

c. Keadaan perekonomian nasional ynag cenderung sabil memberikan keuntungan

tersendiri bagi dunia perbankan, karena dengan demikian perusahaan akan

cenderung melakukan ekspansi dan tentunya akan melibatkan bank dalam hal

pedanaan.

d. Industri perbankan memiliki regulasi dan penyaringan yang ketat kepada calon

debitur mereka, sehingga hal ini dapa meminimalisir resiko kerugian, yang pada

akhirnya dapat memaksimalkan potensi profit mereka.

Industry Position Ratings

a. Secara industri, industri perbankan sedang gencar-gencarnya 5.0

40 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 41: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

melakukan propaganda untuk memberikan kredit usaha bagi usaha

mikro kecil dan menengah (UMKM), BNI sebagai salah satu bank

besar di Indonesia memiliki kesempatan untuk meningkatkan

program pemberian kredit bagi UMKM yang sedang berkembang,

dengan demikinan diharapkan industri perbangkan dapat terus

berkembang.

b. Sulitnya untuk dapat masuk kedalam industri perbankan karena

banyaknya regulasi dan tuntutan dari pemerintah, khususnya BI,

membuat kompetitor baru sulit untuk memasuki pasar perbankan.

3.0

c. Keadaan perekonomian nasional ynag cenderung stabil memberikan

keuntungan tersendiri bagi dunia perbankan, karena dengan

demikian perusahaan akan cenderung melakukan ekspansi dan

tentunya akan melibatkan bank dalam hal pedanaan.

4.0

d. Industri perbankan memiliki regulasi dan penyaringan yang ketat

kepada calon debitur mereka, sehingga hal ini dapa meminimalisir

resiko kerugian, yang pada akhirnya dapat memaksimalkan potensi

profit mereka.

5.0

TOTAL 17.0

AVERAGE 4.25

Kesimpulan

Total sumbu X (mean CP + mean IP) = -2.6 + 4.25 = 1.65

Total sumbu Y (mean SP + mean FP) = -2.571 + 3.875 = 1.30441 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 42: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Dengan demikian maka profil BNI ada di posisi agresif, berarti BNI sebagai

lembaga keuangan memiliki kekuatan internal yang sangat baik, namun BNI juga harus

memperhatikan peluang-peluang yang datang dari luar, meminimalisir kelemahan

(weaknesses) internal, dan BNI sebaiknya menghindar dari ancaman ang bearasal dari luar

BNI.

III.7 The Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM)

QSPM merupakan suatu alat pada Decision Stage (Stage 3) yang digunakan sebagai

pengambil keputusan akan sebuah alternative strategi yang akan diambil berdasarkan input

dari Stage 1 dan Stage 2. Pada analisa SPACE Matrix menunjukkan bahwa BNI berada pada

posisi Aggressive Profile dimana BNI memiliki kekuatan financial serta competitive

advantage yang memadai dan cukup baik. Oleh karena itu, BNI dianggap siap untuk dapat

mengembangkan unit bisnisnya serta sasaran yang lebih baik, khususnya kepada sektor

UKM, sehingga sektor UKM di perekonomian Indonesia pun ikut merasakan peningkatan.

Alternative strategi yang kiranya menjadi strategi BNI adalah:

1. Menurunkan suku bunga pinjaman UKM, sebagai dasar untuk menarik minat UKM

untuk dapat masuk ke dalam program kredit Bank BNI.

2. Meningkatkan biaya pemasaran untuk program pinjaman UKM, yaitu dengan

melakukan promosi-promosi serta informasi mengenai keuntungan-keuntungan apa

yang akan didapat oleh debitur serta meningkatkan awareness akan Bank BNI beserta

program kreditnya sehingga kredibilitas BNI di mata UKM pun meningkat.

Kedua strategi ini diharapkan mampu mengakomodir serta relevan kepada profil BNI

yang cenderung agresif dimana tergolong sangat kuat dalam financial serta competitive

advantage yang secara langsung dapat digunakan sebagai suatu modal dalam menyasar pasar

UKM selain pada korporasi. UKM diharapkan dapat menjadi suatu core target yang dibangun

sedemikian rupa oleh Bank BNI sehingga menjadi unit usaha yang baik secara internal, serta

bermanfaat bagi eksternal, khususnya kepada peningkatan modal UKM serta penggalakan

UKM yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

QSPM

Key Factors Weight Menurunkan suku

bunga pinjaman

Meningkatkan

biaya pemasaran

42 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 43: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Opportunities

1

Unit usaha BNI Syariah sedang

berkembang 0.15

2

Pertumbuhan Pasar dan Perekonomian

Indonesia 0.35 2 0.7 3 1.05

3 Fokus pemerintah pada UKM 0.10 4 0.4 3 0.3

Threats

1 Jumlah Pesaing yang semakin banyak 0.15 3 0.45 2 0.3

2 Perkembangan Teknologi yang pesat 0.17

3 Kondisi Ekonomi yang tidak terlalu baik 0.08 2 0.15 3 0.225

1.00

Strengths

1

Reputasi, nama brand yang sudah dikenal,

dan sejarah panjang yang kuat dan stabil

sebagai bank terkemuka di Indonesia 0.11 3 0.33 4 0.44

2

Platform jaringan distribusi yang luas dan

ekstensif 0.15

3

Basis nasabah yang besar dengan kualitas

yang tinggi 0.08 3 0.24 2 0.16

4

Dana pihak ketiga yang kuat dan biaya

pendanaan yang rendah 0.09 4 0.36 2 0.18

5

Fokus pada manajemen risiko dan sistem

kontrol internal yang efektif 0.08

6

Manajemen yang berpengelaman dan

fokus pada penciptaan nilai yang

berkelanjutan 0.09

7

Keberadaan yang kuat di perbankan

Internasional 0.07 2 0.14 4 0.28

Weaknesses

1 Manajemen resiko yang belum optimal, 0.08 43 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 44: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

meskipun sudah memiliki fokus

terhadapnya

2 Kurangnya Pengawasan Internal 0.15

3 Kurang Transparan sebagai BUMN 0.10 3 0.3 2 0.2

1.00 3.07 3.135

Dari hasil QSPM di atas, didapat hasil bahwa alternative strategi kedua yaitu

meningkatkan biaya pemasaran untuk program pinjaman UKM menjadi alternative yang

dipilih karena nilainya lebih besar dibandingkan dengan alternative strategi yang pertama.

Hal ini menunjukkan bahwa alternative kedua dipandang sebagai alternative strategi yang

mampu mengakomodir strategi BNI secara jangka panjang dalam menyasar pasar UKM di

Indonesia.

BAB IV

IMPLEMENTING STRATEGY

IV. 1 BNI Organization Structure

44 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 45: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Dari struktur organisasi BNI dapat terlihat bahwa BNI memiliki struktur organisasi

yang terdiri dari divisi-divisi. Dengan dibentuknya divisi, memudahkan BNI untuk

memaparkan tugas-tugas secara spesifik berdasarkan produk atau servis yang ditawarkan. Hal

ini juga membantu BNI untuk mencapai long term objectivesnya yang menurut hasil analisa

QSPM kami adalah memperluas program UKM.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memiliki jabatan tertinggi dalam struktur ini

dimana Organ Perseroan yang mempunyai wewenangyang tidak diberikan kepada Dewan

Komisarisdan Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Undang-undang Perseroan

Terbatas dan/atau anggaran dasar Perseroan.

RUPS Tahunan merupakan forum dimana Dewan Komisaris dan Direksi melaporkan

dan mempertanggungjawabkan kinerja BNI kepada pemegang saham. RUPS memiliki

wewenang antara lain untuk mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris dan

Direksi, menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi serta mengevaluasi kinerja

Dewan Komisaris dan Direksi.

45 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 46: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Berikut penjelasan tugas umum dari beberapa divisi yang terbentuk dalam struktur

organisasi BNI yang kami dapat dari Annual Report tahun 2010 serta sumber terpercaya

lainnya.

1. Direksi Business Banking –Krishna R. Suparto

Mengkoordinasikan,mengendalikan dan mengevaluasi fungsi dan bidang

Korporasi, Jasa Keuangan & Dana Institusi, Transactional Banking

&Financial Service, Usaha Menengah, Usaha Kecil.

Memberikan kredit impor kepada buyer khususnya yang berada di Indonesia.

Fokus pada pembiayaan industry unggulan (focus on leading industries) di 8

sektor yaitu agribisnis, komunikasi, kelistrikan, perdagangan besar dan eceran,

minyak, gas dan pertambangan, konstruksi, makanan–minuman, serta bahan

kimia termasuk barang dari karet.

Menyaluran kredit kepada perusahaan bersama para mitra atau pemasok dari

bisnis yang dijalankan perusahaan induk.

2. Direktur Konsumer & Ritel – Darmadi Sutanto

Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi fungsi dan bidang

Kredit Konsumen, Bisnis Kartu, Wealth Management, Dana & Jasa

Konsumen, Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

Fokus serta memposisikan diri sebagai mitra perbankans epanjang masa (to be

lifetime banking partner), terutama untuk segmen usia muda.

3. Direktur Jaringan & Layanan – Honggo WidjojoKangmasto

Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan

mengevaluasi fungsi dan bidang East & West Network, Jaringan, Wilayah,

Cabang Luar Negeri, Unit Service Quality, BNI Contact Center.

Memberikan kemudahan bertransaksi dimana saja

Memiliki 1.159 cabang dan sentra kredit yang tersebar di seluruh Indonesia,

serta 5 buahcabang di luarnegeri (Singapore, Hongkong, Tokyo, New York

dan London)

4. Direktur Operasional dan Teknologi Informasi – Suwoko Singoastro

Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi fungsi dan bidang

Operasional dan Teknologi informasi.

Menetapkan cetak biru teknologi BNI

Memutuskan prioritas investasi dan pengembangan

46 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 47: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Melakukan evaluasi kinerja implementasi teknologi BNI.

Melakukan pengembangan fitur di ATM, EDC Banking serta SMS & internet

banking

Memiliki 4.011 ATM dan 967 cabang di seluruh Indonesia

5. Direktur Tresuri & Financial Institution – Adi Setianto

Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi fungsi dan bidang

Tresuri dan Internasional.

Mengelola likuiditas Bank maupun sebagai profit center dengan meningkatkan

aksesibilitas produk-produk tresurinya di pasar.

Menjaga posisi likuiditas yang optimum dengan meminimalisasikan kelebihan

likuiditas serta juga menjaga tingkat kecukupan likuiditas untuk mendukung

operasional harian dan memenuhi ketentuan pencadangan minimum dari Bank

Indonesia.

Menyediakan produk dan layanan divisi tresuri:

Forex Today, Spot Forex Forward Forex Swap Deposit On Call Money Market Account SBI Outright Nasabah Repo Obligasi/Reverse Repo, danBanknotes Trading

6. Direktur Kepatuhan –Ahdi Jumhari Luddin

Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi fungsi dan

bidangKepatuhan dan Hukum

Melakukan pengembangan manajemen risiko di BNI yang selalu berpedoman

pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi

Bank Umum serta dokumen-dokumen dari Basel Committee on Banking

Supervision, terutama konsep Basel Accord II.

Mengembangkan dan meningkatkan kerangka system pengelolaan risiko dan

struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif.

7. Direktur Keuangan (Chief Financial Officer) –Yap Tjay Soen

Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi fungsi dan bidang

Pengendalian Keuangan, Umum, Pengembangan Perusahaan Anak.

8. Direktur Enterprise Risk Management –Sutanto

47 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 48: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan

mengevaluasi fungsi dan bidang Enterprise Risk Management dan Policy

Governance.

Memiliki kerangka penerapan manajemen risiko yang secara efektif dilakukan

oleh BNI yang mencakup:

• Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.

• Kecukupan kebijakan, prosedur & penetapan limit manajemen risiko

• Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan

pengendalian, serta system informasi Manajemen Risiko.

• Sistem pengendalian intern yang komprehensif.

Melakukan pengembangan dan penyempurnaan perangkat, metodologi dan

sistem informasi manajemen risiko sesuai dengan blue print Enterprise Risk

Management (ERM).

Berikut merupakan hasil analisa yang telah kami lakukan yang kami hubungkan dengan long

term objectives yang telah kami buat sebelumnya.

1. Divisi Business Banking

Memberikan potensi kontribusi yang cukup besar bagi BNI. Hal ini terlihat dari BNI

yang terjadi pertumbuhan sebesar 16%-17% dan memberikan kontribusi 40%

penyaluran kredit hanya dari sektor business banking saja. Untuk penyaluran kredit

Usaha Menengah dan Usaha Kecil tumbuh 13,2% dan 17,2% tetapi hal ini masih

kalah dari pertumbuhan kredit korporasi dan konsumen yang mencapai lebih dari

30%. BNI telah melakukan re-focusing bisnis dimana pengembangan bisnis

Menengah dan Kecil mulai difokuskan pada sektor-sektor unggulan di masing masing

Wilayah dengan mempertimbangkan mitigasi risikonya. Akan tetapi BNI tidak hanya

agresif dalam melakukan penyaluran pinjaman, tetapi juga mampu mengoptimalkan

momentum dalam meningkatkan profitabilitas. Peran penting dari divisi ini juga

mencakup manajemen keuangan BNI sendiri kepada UKM yang diberi kredit berupa

analisis tingkat resiko serta penetapan bunga dan jangka waktu pembayaran.

48 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 49: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Sub Divisi: Divisi Korporasi 1, Divisi Korporasi 2, Divisi Jasa Keuangan & Dana

Institusi, Divisi Transactional and Banking Services, Divisi Usaha Menengah, Divisi

Usaha Kecil.

2. Divisi Konsumer & Ritel

Selain Business Banking, yang menjadi fokus bagi BNI adalah Konsumen dan Ritel

yang memberikan kontribusi yang cukup besar juga setelah Business Banking akan

tetapi divisi ini hanya berfokus pada konsumen secara individual seperti kartu kredit,

simpanan nasabah, kredit perumahan, kredit otomotif, kredit konsumer sehingga

tidak memberikan dampak yang berarti untuk pengimplementasian strategi yang telah

dibuat sebelumnya.

Sub Divisi: Divisi Kredit Konsumen, Divisi Bisnis Kartu, Divisi Wealth

Management, Divisi Dana & Jasa Konsumen, Unit Dana Pensiun Lembaga

Keuangan.

3. Divisi Jaringan & Layanan

Untuk implementasi strategi, divisi ini cukup memberikan peranan penting untuk

memperluas jaringan UMKM yang akan dikembangkan. Ekspansi jaringan kantor dan

mesin automated teller maschine (ATM) diperkirakan akan meningkatkan pendapatan

bunga dari penyaluran kredit.

Sub Divisi: Divisi Jaringan Layanan, Unit Service Quality, Unit BNI Contact Centre,

Wilayah.

4. Divisi Operasional dan Teknologi Informasi

Divisi Operasional dan IT akan memiliki peranan yang sangat penting dalam

implementasi strategi BNI. Sesuai dengan tugasnya yaitu menetapkan prioritas dan

pengembangan investasi, maka divisi ini harus memonitor serta mengontrol

pengembangan penyaluran kredit untuk UKM serta investasi dalam jaringannya.

Sub Divisi: Divisi Operasional, Divisi Teknologi Informasi

5. Divisi Tresuri & Financial Institution

Divisi ini memiliki korelasi yang sekunder dengan pilihan strategi BNI yaitu

menggencarkan program pinjaman kredit kepada UKM. Maka dari itu divisi ini tetap

menjalankan fungsinya semula

Sub Divisi: Divisi Tresuri, Divisi International

6. Divisi Kepatuhan

49 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 50: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Memiliki peranan untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi fungsi

dan bidang kepatuhan dan hukum dalam badan BNI sendiri. Dalam hubungannya

dengan implementasi strategi maka divisi kepatuhan harus menetapkan standar atas

perilaku dan etos kerja dari manajemen internal sehingga meminimalisir terjadinya

perilaku menyimpang dari kinerja bisnis BNI.

Sub Divisi: Divisi Kepatuhan, Divisi Hukum

7. Divisi Keuangan

Divisi ini juga memiliki peranan yang penting dalam implementasi strategi BNI

berkaitan dengan biaya pemasaran, pengembangan produk, serta edukasi pasar. Divisi

keuangan harus menetapkan seberapa besar ‘budget’ yang disediakan untuk

periklanan, pengadaan kantor cabang baru, serta sarana penetrasi pasar lainnya.

Sub Divisi: Divisi Pengendalian Keuangan, Divisi Umum, Unit Pengembangan

Perusahaan Anak

8. Divisi Enterprise Risk Management

Memiliki peranan mengantisipasi tingkat resiko yang akan dihadapi BNI dalam

implementasi strateginya. Mencakup perkiraan secara garis besar bagaimana jangka

waktu pembayaran oleh kredit UMKM serta persentase gagal bayar. Juga harus

dirumuskan peraturan untuk sebisa mungkin meminimalisir resiko tersebut.

Sub Divisi: Divisi Enterprise Risk Management, Unit Policy Governance

IV.2 Hierarchy of Aim

50 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 51: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Objektif jangka panjang BNI adalah memperoleh financial benefit dengan

mengimplemetasikan program transformasi bisnis yang mengarah kepada cutomer-centric.

Program transformasi yang lebih dikenal dengan sebutan Program BNI Reformasi

merupakan suatu program jangka panjang yang berisi programprogram pengembangan dan

perbaikan business strategy dan operating model dengan tujuan akhir berupa penyampaian

produk, service dan solusi yangmemuaskan nasabah.

DIVISI I: International Business and Treasury Services

Divisi Internasional menawarkan berbagai layanan perbankan internasional

antara lain bisnis trade finance dan international remittance serta transaksi

perbankan lainnya melalui jaringan kantor cabang luar negeri (Singapura,

Hong Kong, Tokyo, London, New York) dan representative yang berlokasi

di Kuala Lumpur, Sabah, Taipei, Jeddah, Riyadh, Abu Dhabi, Dubai, Doha,

Muscat, dan Kuwait City. Kemudahan akses bagi nasabah BNI terhadap

pasar internasional juga didukung oleh jaringan internasional yang dimiliki

BNI terdiri dari 1.457 bank koresponden di luar negeri di 81 negara serta 75

bank koresponden dalam negeri, serta sejumlah aliansi strategis dengan

lembaga internasional lainya.

51 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 52: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Annual Objectives (2011):

1. Pengembangan Bisnis International Remittance :

• Perluasan pasar dengan konsentrasi di Australia dan Korea Selatan

• Pengembangan Payment versus Payment dengan kantor cabang Hong

Kong untuk meningkatkan pelayanan di wilayah Cina

• Penetrasi lebih lanjut di pasar Asia Timur, Asia Tenggara, Timur Tengah

dan beberapa pasar Eropa

• Pemasaran intensif di Timur Tengah, Malaysia dan Asia Timur

• Pemasaran untuk peningkatan transaksi outgoing remittance

• Pengembangan produk system dan re-pricing transaksi remittance

• Optimalisasi call center 7 hari kerja

• Program promosi above dan below the line

2. Pengembangan bisnis trade finance:

• Penetrasi pasar dengan memasarkan produk dan layanan unggulan (non

LC financing,internet banking for trade finance customers)

• Pengembangan skema transaksi trade finance untuk memenuhi tuntutan

atau kebutuhan pasar

• Partnership dalam rangka pengembangan bisnis trade

• Pengelolaan proses bisnis trade finance yang berstandar internasional

dengan mengimplementasikan ISO 9001:2008

• Pengembangan kompetensi SDM pada semua lini bisnis trade finance.

• Pengembangan sistem aplikasi untuk memenuhi kebutuhan pengembangan

bisnis dan efisiensi proses transaksi trade finance.

3. Treasury Service :

52 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 53: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Divisi akan terus meningkatkan bisnisnya melalui pengembangan produk

baru serta penambahan Treasury Regional Area (TRA) baru untuk

memperluas area pemasaran produk-produk tresuri.

R&D Annual Objectives :

•Pengembangan outlet kantor cabang luar negeri untuk mendekatkan serta

memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada nasabah BNI, antara lain

fasilitas ruang pertemuan bagi nasabah BNI Emerald yang akan melakukan

pertemuan bisnis di seluruh kantor cabang luar negeri.

•Pengembangan SDM berkelanjutan melalui program pelatihan internal dan

eksternal termasuk di dalamnya meningkatkan jumlah staf yang terlibat

dalam bisnis trade finance untuk memperoleh sertifikasi internasional.

•Peluncuran BNI Forfaiting sebagai aktivitas bisnis yang mendorong

peningkatan bisnis trade finance baik di dalam negeri maupun kantor-kantor

cabang luar negeri.

IT Annual Objectives :

Pengembangan 52 Virtual Office di 11 negara melalui instalasi sistem

aplikasi Smart Remittance pada strategic partner, untuk mempercepat

pengiriman uang ke Indonesia.

Marketing Annual Objectives:

•Penempatan Regional Business Representative sebagai koordinator

pemasaran wilayah Timur-Tengah serta penambahan tenaga Remittance

Representative untuk meningkatkan penetrasi bisnis di Timur-tengah dan

Malaysia.

•Business Gathering antara pengusaha Indonesia dan pengusaha Timur

Tengah. Serta pelaksanaan event yang sama pada acara Shanghai Expo di

Cina.

DIVISI II : Consumer Banking

Annual Obejctives (2011):

53 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 54: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

•Perluasan basis nasabah melalui pengembangan produk yang kompetitif

dan inovatif; peningkatan kualitas portofolio kredit nasabah melalui

penyempurnaan proses bisnis dan pengelolaan risiko; dan upaya

peningkatan penggunaan layanan e-channel.

•Meningkatkan kemitraan dengan perusahaan-perusahaan korporasi,

sehingga dapat memberikan layanan yang lebih baik dan menyeluruh,

termasuk pelanggan, pemasok dan pegawai dari perusahaan korporasi

tersebut.

•Memperluas kemitraan dengan berbagai partner usaha seperti perusahaan

multifinance dan pengembang property

•Ekpansi berbasis nasabah dan peningkatan kualitas proses bisnis agar dapat

meningkatkan kecepatan layanan tanpa mengabaikan prinsip-prinsip

perbankan yang berhati-hati.

•Peningkatan kualitas asset melalui penyempurnaan berbagai sistim kerja

dan prosedur, termasuk prosedur pemantauan kinerja pinjaman dan

penanganan pinjaman bermasalah.

Human Resource Annual Objectives:

Melakukan continuity improvement untuk perbaikan kualitas layanan

kepada nasabah dan mengacu pada konsep ‘one stop solution’, sehingga

cukup dengan satu kali call maka permintaan dan pengaduan nasabah dapat

diselesaikan dengan baik (first call resolution).

Marketing Annual Objectives :

•Pelaksanaan program-program promosi seperti BNI Griya Ibu Bijak, BNI

Griya Angsuran Bijak dan event-event strategic untuk meraih nasabah di

segmen menengah-atas seperti BNI Gelegar Expo di pusat-pusat

perbelanjaan di kota-kota besar Indonesia.

•Privilege untuk bertransaksi di seluruh dunia, seperti kurs rendah untuk

transaksi di luar negeri, cicilan ringan untuk belanja di mana saja, Buy 1

Get 2 untuk music performance seperti Java Jazz Festival, tiket bioskop atau

tiket pertunjukan lainnya, diskon sampai dengan 50% di berbagai restoran 54 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 55: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

di seluruh Indonesia, privilege untuk berbagai fashion branded dan masih

banyak lagi.

R&D Annual Objectives :

Pengembangan berbagai varian kartu kredit, seperti Kartu Kredit BNI Style

Titanium, Kartu Kredit BNI Affinity, Kartu Kredit BNI Corporate dan

Kartu Kredit BNI Private Label.

DIVISI III : COMMERCIAL BANKING

Annual Objectives

•Pengembangan sektor-sektor potensial di setiap wilayah yang dikelola oleh

20 Sentra Kredit Menengah, 51 Sentra Kredit Kecil dan 74 Kantor Cabang

Standalone di seluruh Indonesia.

•Peningkatan kualitas asset melalui penyempurnaan berbagai sistim kerja

dan prosedur, termasuk prosedur pemantauan kinerja pinjaman dan

penanganan pinjaman bermasalah.

Operation Annual Objectives

•Penyempurnaan proses bisnis dan pengembangan organisasi. Salah satu

program yang telah dilaksanakan adalah lending model untuk industri alat

berat, sehingga proses evaluasi proposal kredit dapat dilakukan secara lebih

akurat dan hati-hati, namun tetap memperhatikan agar waktu pemrosesan

tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

•Membentuk sentra-sentra penanganan kredit bermasalah sehingga Sentra

Kredit yang ada dapat lebih fokus pada penyediaan layanan nasabah dan

peningkatan portofolio kredit.

Marketing Annual Objectives

•Meningkatkan kemitraan dengan perusahaan-perusahaan korporasi,

sehingga dapat memberikan layanan yang lebih baik dan menyeluruh

termasuk pelanggan, pemasok dan pegawai dari perusahaan korporasi

tersebut.

55 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 56: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

•Mengembangkan kerja sama dengan berbagai perusahaan pembiayaan

terkemuka, pengembangan program kemitraan dengan Bank Perkreditan

Rakyat (BPR), serta peningkatan kapasitas Bank melalui alihdaya tenaga

pemasaran.

DIVISI IV: CORPORATE BANKING

Melaksanakan strategi pertumbuhan kredit korporasi yang selektif, dan

mengarahkan pada industri-industri unggulan yaitu Pertambangan dan

Migas, Informasi dan Komunikasi, Kimia, Pertanian, Makanan &

Minuman, Retail & Perdagangan besar, Listrik, Teknik & Konstruksi.

Dengan cara ini diharapkan agar kualitas kredit akan terjaga sehingga

mendukung terciptanya kinerja keuangan yang solid di masa depan.

Annual Objectives

•Memberikan solusi keuangan terpadu bagi perusahaan-perusahaan skala

besar dan terdepan di Indonesia.

•Pendanaan untuk pembangunan infrastruktur seiring dengan komitmen

Bank untuk mendukung pembangunan perekonomian Indonesia. Khusus

untuk kredit infrastruktur ini, BNI tidak hanya menyalurkan kredit secara

langsung kepada debitur namun juga melalui proses sindikasi.

Operation Objectives

•Peningkatan pemantauan dan penyelamatan kredit (restrukturisasi) secara

lebih komprehensif serta meningkatkan penyelesaian NPL (Non Performing

Loan) dan recovery.

•Restrukturisasi dan penurunan NPL debitur korporasi dilakukan dengan

berbagai cara seperti penurunan suku bunga, penjadualan kembali angsuran

pokok, kerja sama dengan investor strategis, penjualan jaminan dan aktiva

tidak produktif secara sukarela atau lelang.

Marketing Objectives

•Menawarkan layanan transactional banking kepada nasabah korporasi,

khususnya di bidang pengelolaan kas (cash management).

56 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 57: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

•Meningkatkan “Customer Service Experience”, BNI terus meningkatkan

layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan bisnis nasabah, antara lain

melalui keunggulan layanan e-banking berbasis web dengan fitur yang

setara dengan bank internasional terkemuka.

57 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 58: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

58 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 59: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

IV.3 Hierarchy of Policies

Company Strategy

Mendapatkan pengakuan masyarakat Indonesia sebagai bank yang terbaik dalam

memberikan pelayanan perbankan kepada masyarakat Indonesia.

Supporting Policies

Melakukan edukasi untuk perubahan model pelayanan perbankan BNI secara

nasional.

Meningkatkan awareness masyarakat dengan membuat jaringan komunikasi

pemasaran yang terpadu (IMC).

Seluruh karyawan di tiap cabang diwajibkan untuk mengikuti standarisasi cara

berprilaku kepada nasabah dan calon nasabah bank.

Seluruh cabang BNI di Indonesia harus dapat membangun awareness di sekitar

lingkungan cabang itu berdiri.

Melakukan program CSR yang mengatasnamakan BNI agar brand BNI semangkin

kuat di masyarakat, terutama masyarakat marginal.

Divisional Objective

Meningkatkan performa kinerja dari tiap-tiap divisi demi tercapainya visi perusahaan.

Supporting Policies

Tiap-tiap divisi diwajibkan memberikan pelaporan mengenai pengembangan apa

saja yang telah dilakukan oleh divisi tersebut dan sejauh mana pengembangan yang

dilakukan itu memberikan nilai tambah bagi BNI.

Melakukan sosialisasi yang intens di dalam tiap divisi terhadap arah perusahaan

dalam berkarya.

Business Banking Division and Consumer and Retail Division

Meningkatkan mutu pelayanan dan mutu produk perbankan yang ditawarkan.

Supporting Policies

Memberikan bantuan dalam pengertian kepada para nasabah dan calon nasabah

BNI mengenai produk-produk perbankan BNI.

Memberikan input yang membangun bagi para calon investor yang ingin

melakukan investasi melalui BNI.

59 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 60: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Melayani para debitur dengan sebaik-baiknya terutama dalam hal penawaran suku

bunga pinjaman, agar dapat lebih kompetitif dengan bank lain yang ada.

Melayani para nasabah BNI dengan jujur dan terbuka sehingga nasabah merasa

nyaman untuk bertransaksi dengan BNI.

Memberikan kemudahan pemberian kredit kepada masyarakat, terutama bagi

mereka yang bergerak di sektor kecil dan menengah (UKM).

Menjalin kerja sama retail, misalnya kerja sama dalam promosi kartu kredit dengan

perusahaan-perusahaan retail besar di Indonesia, sebagai contoh PT Mitra Adi

Perkasa, Tbk (MAP), sehingga dapat meningkatkan perhatian masyarakat

60 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 61: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

BAB V

STRATEGY REVIEW AND EVALUATION

V.1 Reviewing Bases of Strategy

Dalam tahap ini kami hendak meninjau sejauh ini apa saja yang menjadi tindakan

BNI dan seberapa besar dampaknya terhadap pertumbuhan bisnis BNI. Mengingat strategi

yang kami usulkan sesuai hasil QSPM kami yaitu menggalakkan program kredit UKM

dengan melakukan penetrasi pasar, tentunya kami juga harus melakukan benchmarking

mengenai kondisi dan strategi yang ditetapkan BNI saat ini.

Sementara itu, pada awal 2010 BNI telah menetapkan strateginya terdiri dari tiga

komponen utama yaitu:

1. Pertumbuhan laba konsisten dan berkelanjutan

Ini berarti bahwa BNI siap untuk terus bertumbuh melalui peningkatan kinerja

revenue streams nya. Tentunya divisi-divisi BNI yaitu Corporate Banking, Kredit

UKM, dan Consumer Banking menjadi ujung tombak dari implementasi strategi

ini.

2. Penjagaan kualitas aset untuk mencapai rasio keuangan kompetitif dilakukan BNI

dengan menjaga dan meningkatkan aset-aset yang dimilikinya baik berupa aset

fisik seperti mesin ATM, kantor cabang, maupun aset berupa saham, obligasi dan

mata uang asing.

3. Peningkatan layanan dilakukan BNI dengan memperhatikan HRD dan SOP yang

berlaku dalam kegiatan operasi bisnis sehari-harinya. BNI menyadari bahwa

peningkatan layanan akan berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah nasabah

dan meningkatnya kepuasan pelanggan.

V.2 Measuring Organizational Performance

Berikut ditampilkan indikator-indikator hasil implementasi strategi BNI per Juli

2011:

61 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 62: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Laba bersih Rp 2,73 triliun pada semester I tahun 2011, atau naik sekitar 41 persen

dari periode sama tahun lalu senilai Rp 1,93 triliun.

Penurunan biaya operasional sekitar 2 persen dari 4,48 triliun menjadi 4,39 triliun.

Return on asset (ROA) BNI naik dari 2,3% pada tahun 2010 menjadi 3.0% per Juni

2011 yang mengartikan efisiensi BNI meningkat dalam mengatur penggunaan asset

guna menghasilkan pendapatan. Ini diakibatkan oleh meningkatnya laba bersih yang

BNI menjadi 41% per-Juli 2011.

Return on equity (ROE) turun dari 16.56% menjadi 10.74% akibat penambahan

modal dari hasil rights issue pada Desember 2010. ROE sendiri mengukur

profitabilitas perusahaan dengan melihat perbandingan profit yang dihasilkan dengan

modal yang ditanam investor.

Total aset BNI per akhir Juni 2011 tercatat Rp 260.65 triliun, atau tumbuh 4.86%

dibandingkan dengan posisi pada akhir Juni 2010 sebesar Rp 248.58 triliun.

Dana pihak ketiga (DPK) BNI meningkat 9 persen dari Rp 184,20 triliun

menjadi Rp 200,14 triliun.

Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, pinjaman di segmen

korporasi tumbuh 25 persen menjadi Rp 56,84 triliun

Kredit usaha kecil naik 17,3 persen menjadi Rp 31,65 triliun

Kredit konsumer tumbuh 34 persen menjadi Rp 27,33 triliun

Pembiayaan di bisnis internasional juga tumbuh 27 persen menjadi Rp 6,08 triliun

V.3 Taking Corrective Action

Menurut kami strategi yang diterapkan BNI ini sudah memberikan hasil yang

positif sejauh ini, maka kami sarankan BNI untuk meneruskan implementasi strategi yang

dilakukannya. Menurut QSPM kami, BNI sebaiknya berfokus pada program UKMnya

dengan melakukan penetrasi dan edukasi pasar. Terbukti bahwa ini in-line dengan strategi

yang BNI sudah lakukan.

Namun, salah satu fokus BNI yang tidak kami cantumkan dalam QSPM kami yaitu

menggencarkan program kredit konsumen. Dapat dilihat bahwa pertumbuhan kredit

konsumen BNI sangat tinggi sebesar 34%. Hal ini dimotori oleh pertumbuhan KPR dan

62 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 63: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

kartu kredit dalam bisnis Bank BNI. BNI juga menetapkan strategi-strategi B2B dalam

penggalakan program kredit konsumennya seperti kerjasama dengan pegawai PT Aqua dan

PT Pupuk Kaltim.

Menurut kami strategi yang dilakukan oleh BNI tentunya memiliki perubahan

dengan strategi yang sebelumnya. Disinilah peran dari corrective action, yaitu membantu

perusahaan untuk terus berada di jalur yang sama untuk mencapai objectives yang sama.

Kredit konsumer mengalami pertumbuhan sebesar 28,9%, dari Rp 18,5 triliun di

2009 menjadi Rp 23,8 triliun di tahun 2010. Kredit perumahan melalui BNI Griya tumbuh

sebesar 45,3% menjadi Rp 12 triliun dan tetap menjadi penyumbang terbesar yaitu 50,2%

dari total kredit konsumer. Sisa dari portofolio berasal dari kredit otomotif (kepemilikan

mobil dan sepeda motor) melalui BNI Oto sebesar Rp 6,2 triliun atau 26,0% dari total

portofolio; kredit tanpa agunan melalui BNI fleksi sebesar Rp 0,5 triliun atau 2,4% total

kredit; dan Kartu Kredit sebesar Rp 3,0 triliun atau 12,8% dari keseluruhan kredit.

Pada tahun 2011, BNI membukukan pertumbuhan kredit konsumer sekitar 15

persen hingga Juni 2011. Pertumbuhan didukung oleh semakin tingginya permintaan atas

kredit pemilikan rumah (KPR) yang tumbuh 22 persen. Hingga akhir tahun, BNI yakin

kredit konsumer bisa tumbuh hingga 30 persen.

Hingga semester pertama 2011 kredit konsumer BNI mencapai Rp 22,3 triliun. BNI

pun yakin pada akhir tahun 2011 akan bisa mencapai target Rp 25 Triliun.

Pertumbuhan kredit konsumer ini di antaranya disebabkan oleh meningkatkan KPR

yang hingga Juni 2011 mencapai Rp 14,88 triliun. Tumbuh 22 persen dari tahun

sebelumnya yang mencapai Rp 12 triliun. Karena besarnya kontribusi KPR terhadap kredit

63 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 64: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

konsumer, BNI agresif mengembangkan jenis kredit ini. Saat ini BNI telah bekerja sama

dengan 1.000 developer untuk mengucurkan KPR. Booking pinjaman KPR BNI setiap

bulannya rata-rata mencapai Rp 800 miliar hingga Rp 900 miliar. BNI pun berusaha untuk

menarik nasabah KPR dengan memberikan suku bunga rendah. Rata-rata suku bunga KPR

BNI antara 8,75-12,5 persen per tahun.

Selain KPR, kredit konsumer BNI

didukung oleh bisnis kartu kredit. Bisnis kartu

kredit BNI tumbuh 27 persen per Juni. Saat ini

jumlah kartu BNI yang telah dikeluarkan sekitar

1,9 juta. Pertumbuhannya dua kali lipat dari total

industri yang rata-rata tumbuh 11 persen. Jumlah

transaksi kartu kredit BNI mencapai 14 juta pada

tahun 2009 dan terus meningkat menjadi 16 juta

pada tahun 2011. Dilihat dari sisi nilai transaksi kartu kredit BNI tumbuh 45 persen atau

sekitar Rp 6,2 triliun. Pertumbuhan ini,didukung dengan peningkatan kualitas fitur produk

dan keuntungan transaksi melalui kartu kredit seperti memberikan bunga kartu kredit yang

rendah.

Opportunity consumer banking

Layanan yang dimiliki oleh BNI dalam bidang consumer banking sudah cukup

menarik dan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Seperti BNI card, BNI instant, Kartu

kredit, dan BNI griya. Untuk penjelasan dari produk dan layanan yang disebutkan sudah

dijelaskan pada BAB 1.

Dilihat dari komposisi yang dimiliki oleh BNI, kredit konsumen berada di

peringkat 3 yaitu sebesar 17.9 %. Porsi paling besar dimiliki oleh kredit korporasi sebesar

37.9%, diikuti kredit UKM yaitu sebesar 36.5%, diikuti kredit konsumen dan 2 terakhir

ditempati oleh pembiayaan internasional sebesar 4,4% dan terakhir adalah dari anak

perusahaan yaitu 3.3%.

Growth unit kredit konsumen ini adalah pertumbuhan yang terbesar yaitu sebesar

37.8%. Selain itu pertumbuhan kartu kredit BNI juga tumbuh sebesar 27% per Juni 2011.

pertumbuhan ini dapat dikatakan cukup agresif karena perumbuhannya lebih cepat 2 kali

64 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 65: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

dibandingkan dengan pertumbuhan informasi. Dan sekarang ini BNI meraih pasar sebesar

13% di antara 20 bank penerbit kartu kredit.

Informasi tersebut menunjukan bahwa ada opportunity yang dapat diambil oleh

BNI dalam mengembangkan unit consumer banking karena unit ini sedang bertumbuh dan

masih ada layanan yang perlu dikembangkan.

Produk dan layanan yang perlu dikembangkan dari BNI consumer banking adalah

kartu kredit BNI yang menurut kami perlu melakukan revitalisasi penampilan kartu kredit

dengan mengubah design gambar dan warna pada kartu kredit yang sudah ada sehingga

terlihat lebih modern, atau cara lain yang dapat digunakan untuk menyasar pasar anak

muda adalah dengan mengadakan kartu kredit subsidiary dari orang tua kepada anak-anak

nya kemudian kartu subsidiary dibuat dengan design yang lebih muda dan modern

sehingga BNI dapat masuk ke dalam lifestyle anak muda.

Selain rekomendasi penggantian design, kami juga melihat bahwa BNI sudah

melakukan langkah yang benar dalam mempromosikan kartu kreditnya dengan

bekerjasama dengan acara-acara atau event-event musical dan konser. Karena dengan cara

tersebut banyak orang yang menjadi pengguna kartu kredit BNI untuk mendapatkan

benefit tersebut. Selain itu, konser dan event-event musik lainnya adalah acara yang dapat

menarik sehimgga pasar menjadi lebih luas. Dan menurut kelompok kami BNI lebih baik

fokus dalam pengembangan kerjasama dengan acara-acara musical dan konser-konser

karena pangsa pasar dan peminatnya sangat besar. Strategi ini juga mendukung BNI untuk

memperbesar pasar ke kalangan anak muda, BNI dapat melakukannya dengan cara

memperbanyak bekerjasama dengan konser-konser yang memiliki target market anak

muda. Sehingga dengan begitu banyak anak muda yang tertarik untuk menggunakan kartu

kredit BNI.

 

65 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 66: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Berikut adalah revisi QSPM yang kami lakukan:

QSPMKey Factors Weight

Opportunities

1Unit usaha BNI Syariah sedangberkembang 0.15

2Pertumbuhan Pasar danPerekonomian Indonesia 0.35 4

3 Fokus pemerintah pada UKM 0.10 2Threats

1 Jumlah Pesaing yang semakin banyak 0.15 3

2 Perkembangan Teknologi yang pesat 0.17

3Kondisi Ekonomi yang tidak terlalubaik 0.08 4

1.00Strengths

1

Reputasi, nama brand yang sudahdikenal, dan sejarah panjang yangkuat dan stabil sebagai bankterkemuka di Indonesia 0.11 3

2Platform jaringan distribusi yang luasdan ekstensif 0.15 3

3Basis nasabah yang besar dengankualitas yang tinggi 0.08 3

4Dana pihak ketiga yang kuat danbiaya pendanaan yang rendah 0.09 3

5Fokus pada manajemen risiko dansistem kontrol internal yang efektif 0.08 3

6

Manajemen yang berpengelaman danfokus pada penciptaan nilai yangberkelanjutan 0.09 3

7Keberadaan yang kuat di perbankanInternasional 0.07 2Weaknesses

1

Manajemen resiko yang belumoptimal, meskipun sudah memilikifokus terhadapnya 0.08 3

2 Kurangnya Pengawasan Internal 0.15 23 Kurang Transparan sebagai BUMN 0.10 3

1.00 5.15 3,135

0.30.3 2 0.2

0.24

0.27

0.14 4 0.28

0.18 2 0.18

0.24

0.45

0.24 2 0.16

0.33 4 0.44

0.32 3 0.225

0.45 2 0.3

0.2 3 0.31.4 3 1.05

Mengembangkan sektor consumer banking

Mengembangkan sektor UKM

Hasil revisi QSPM yang kami buat memperkuat keputusan kelompok kami bahwa BNI

sebaiknya berfokus pada Consumer Banking. Adapun langkah-langkah riil yang perlu

dilakukan BNI:

66 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 67: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Merevitalisasi design kartu kreditnya agar menarik bagi kaum muda, sesuai dengan

tujuan BNI yang ingin menjadi life-long partner in consumer banking

Menjalin kerjasama dengan event-event musik dan lifestyle yang akrab dengan

kaum muda

Mempertahankan dan mengkomunikasikan fitur-fitur yang diberikan oleh BNI

dalam program pemberian KPR sehingga konsumen semakin loyal kepada BNI

V.4 Contingency Plan BNI

Sebuah rencana alternatif akan menjadi sangat penting apabila suatu perusahaan

mengalami permasalahan, karena perusahaan tidak perlu membuang waktu untuk

menyusun strategi penanggulangan masalah. Dengan merumuskan rencana alternatif

terlebih dahulu, perusahaan dapat dengan segera menanggulangi masalah sebelum terjadi

kerugian yang terlalu besar.

Rencana alternatif ini tidak hanya juga berguna untuk menanggulangi

permasalahan perihal ancaman dari eksternal, tetapi juga permasalahan yang bisa muncul

dari internal.

Berikut resiko-resiko yang telah memiliki alternative plan dari BNI:

1.Adanya Natural disaster, ataupun disaster pada sistem internal Bank.

Kerusakan yang akan ditimbulkan dari resiko ini sangat besar apabila tidak dicegah

dengan baik karena kerusakan langsung menuju ke sistem dan reputasi bank. Bank BNI

telah membentuk BCM (Business Continuity Management) untuk mengatasi masalah

bencana alam atau kerusakan karena perbuatan manusia, hal ini telah sesuai dengan

peraturan BNI tentang pengendalian resiko. Sejauh ini BCM telah mampu menangani

permasalahan yang dialami oleh BNI, tetapi ada baiknya memiliki rencana cadangan ketika

BCM tidak cukup menanggulangi masalah ini.

Contoh yang dapat dilakukan bank seperti memiliki back-up data yang lebih dari 1

dan diupdate harian atau beberapa jam sekali sebagai bentuk pencegahan maksimal dari

ancaman hack/teroris dan kerusakan data internal. Lalu untuk kejadian bencana alam,

sebaiknya divisi ini merencanakan adanya relokasi sementara apabila cabang bank yang

ada rusak karena bencana, sehingga nasabah tetap dapat mengakses accountnya.

2.Resiko kontrak

67 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 68: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Kontrak merupakan hal vital bagi perusahaan karena memuat pasal-pasal yang

memiliki pengaruh kuat dalam perkembangan perusahaan, tetapi kontrak ini cukup tricky

karena mampu disalah gunakan dengan menuliskan kata-kata ambigu yang dapat disalah

gunakan. Untuk mengurangi resiko terjadinya kesalahan atau penyalah gunakan kontrak

yang mampu merugikan pihak-pihak terkait, BNI selalu melakukan kajian berkala pada

dokumen hukum, perjanjian, dan kontrak dengan pihak ketiga dan evaluasi perjanjian

tentang kelemahan kontrak yang mampu merugikan BNI. Kedepannya ada baiknya jika

BNI lebih tegas dan waspada dalam pembuatan peraturan pengikatan kontrak yang

diwaspadai atau dibimbing oleh pihak ketiga sebagai pengawas. Hal ini disarankan

mengingat bahwa BNI sendiri pernah mengalami kejebolan rekenin oleh orang dalam. Bisa

dibayangkan jika dari orang dalamnya sendiri bisa mencetuskan masalah, bagaimana

mungkin tidak untuk hal terkait kontrak ini juga tidak mengalami masalah. Melihat juga

latar belakang BNI adalah bank yang didirikan oleh pemerintah, tentu juga pemerintah

harus mengawasi berbagai penandatangan kontrak dan regulasi persetujuan kontrak

kedepannya.

3.Resiko reputasi

Resiko ini harus diminimalisir karena berhubungan dengan kepercayaan nasabah

terhadap bank, sekali kepercayaan hilang dan nasabah menarik dananya maka bank akan

mengalami kesulitan dan kerugian karena kegiatan pemutaran uang tidak maksimal.

BNI mengetahui ini dan membentuk Divisi Komunikasi Perusahaan dan

Kesekretariatan. Divisi ini melakukan evaluasi harian dan resiko-resiko yang berpotensi

muncul. Selain itu divisi ini juga bertanggung jawab dalam memantau penyelesaian

masalah yang diajukan oleh nasabah (komplain nasabah) apakah terselesaikan dengan baik

dan tingkat kepuasan nasabah.

Strategi kedepan yang kami sarankan disini adalah penekanan terhadap servis yang

diberikan BNI pada nasabahnya. Kembali lagi kita tahu bahwa BNI adalah bank yang

didirikan dan didukung oleh pemerintah, maka segala gerak-gerik BNI akan banyak

diawasi. Salah satu cara paling mudah untuk mendapatkan reputasi yang baik adalah

“menganak-rajakan” nasabahnya dengan memberikan pelayanan yang unik dan tidak

ditawarkan oleh bank lain.

4.Resiko kepatuhan

68 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 69: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Resiko ini muncul karena adanya ketakutan akan kegiatan bank yang melenceng

dari pedoman yang telah ditentukan dan juga terhadap undang-undang yang telah

ditetapkan oleh negara. Apabila dilanggar BNI bisa diberi sanksi oleh negara ataupun

mengalami kerugian karena tidak sesuai dengan SOP atau prosedur yang telah ditentukan.

Untuk meminimalisir resiko ini BNI memasukkan kebijakan tentang resiko ini

sebagai pedoman kerja dan juga memaksimalkan quality assurance (sebagai bentuk

pengendalian intern) yang ada di tiap unit (cabang, kantor wilayah, maupun kantor pusat

BNI). Untuk mengawasi perihal kepatuhan ini BNI memiliki Divisi Kepatuhan yang

memiliki staf di tiap divisi/unit yang ada di BNI.

Demikian rencana alternatif yang baik untuk dirumuskan karena cukup vital aspek-

aspek yang dicakup. Rencana ini harus senantiasa diperbaharui seiring dengan

berkembangnya keadaan perekonomian dalam negeri ataupun global karena sifat

perekonomian dan bisnis yang dinamis menuntut adanya perubahan secara aktif untuk

memaksimalkan hasil yang ingin dicapai.

69 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 70: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

BAB VI

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

VI.1 Business Ethics

Pengawasan implementasi etika bisnis di BNI dilakukan oleh Divisi Komunikasi

Perusahaan dan Kesekretariatan pada bagian Pengelolaan Hukum dan Pemantauan Good

Corporate Governance (GCG). Selain itu, kegiatan implementasi etika bisnis juga dipantau

oleh Divisi Kepatuhan untuk memastikan segala kegiatan bisnis BNI berjalan sesuai dengan

GCG. Divis Sumber Daya Manusia turut membantu untuk menyelesaikan kasus-kasus

pelanggaran GCG yang sudah terjadi dan juga proses pemberian sanksinya. Secara tertulis,

BNI memliki Buku Kode Etik BNI yang menyebutkan bahwa setiap insan BNI akan

mendapatkan hukuman atau sanksi sesuai dengan apa yang tertulis pada buku tersebut.

Pada tahun 1986, BNI membuat sebuah budaya kerja yang dikenal sebagai 5 Pilar dan

12 Perilaku Pegawai. Namun karena dirasa budaya tersebut sudah tidak relevan lagi untuk

digunakan sekarang, maka pada tahun 2007, BNI membuat budaya kerja yang baru yang

dikenal dengan nama Prinsip 46. Nilai-nilai dalam budaya kerja yang baru tersebut

diharapkan dapat mendukung tercapainya visi dan misi BNI.

Prinsip 46 sendiri merupakan akronim dari 4 nilai budaya kerja BNI yang baru dan

ditambah dengan 6 perilaku utama insan BNI. Isinya adalah sebagai berikut :

a. 4 Nilai Budaya Kerja :

- Profesionalisme

- Integritas

- Orientasi Pelanggang

- Perbaikan Tiada Henti

b. 6 Perilaku Utama Pegawai :

- Meningkatkan kompetensi dan memberikan hasil terbaik

- Jujur, tulus dan ikhlas

- Disiplin, konsisten dan bertanggung jawab

70 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 71: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

- Memberikan layanan terbaik melalui kemitraan yang sinergis

- Senantiasa melakukan penyempurnaan

- Kreatif dan inovatif

Dari keempat nilai budaya kerja tersebut, budaya Profesionalisme dan Integritas

berorientasi pada diri individu masing-masing, sedangkan nilai Orientasi Pelanggan dan

Perbaikan Tiada Henti berfokus pada aspek di luar individu yaitu lingkungan dan pihak-pihak

lainnya.

Budaya kerja merupakan suatu konsep yang abstrak, sehingga BNI menciptakan

sebuah kerangka agar budaya kerja tersebut dapat ditanamkan dengan baik secara nyata

dalam kehidupan sehari-hari. Kerangka tersebut adalah sebagai berikut :

1. Setiap Nilai Budaya Kerja BNI dijabarkan sebagai perilaku utama yaitu konsep yang

menunjukkan kumpulan perilaku-perilaku sejenis yang mewakili Nilai-Nilai Budaya

Kerja yang diyakini oleh seluruh insan BNI.

2. Setiap perilaku utama memiliki panduan perilaku yaitu rambu-rambu atau aturan

berperilaku yang menjadi acuan untuk dijalankan oleh insan BNI.

3. Setiap Panduan perilaku memiliki beberapa contoh perilaku yaitu perilaku yang

ditunjukan oleh seseorang dalam lingkup pekerjaan dan tanggung jawabnya sebagai

insan BNI yang teramati dan terukur secara langsung.

BNI menyediakan dua jenis sarana pengaduan dalam memperketat pelaksanaan GCG di

perusahaan. Sarana pengaduan yang disediakan oleh BNI adalah sebagai berikut :

1. Whistle Blowing System (WBS)

BNI membentuk WBS sebagai pelaksanaan penerapan Prinsip Integritas dalam

Budaya Kerja BNI dalam bentuk partisipatif aktif insan BNI untuk melaporkan

pelanggaran yang terjadi di lingkuangan BNI dalam rangka pelaksanaan tata kelola

perusahaan yang baik yang dilaksanakan secara sukarela melalui mekanisme

pelaporan khusus dan bersifat rahasia.

2. Website dan pos

BNI juga berusaha melibatkan masyarakat umum untuk menjadi pengawas

implementasi GCG BNI dengan cara menyediakan sarana umum untuk

menyampaikan keluhan serta pengaduan terjadinya pelanggaran GCG yang dilakukan

oleh pegawai BNI melalui [email protected] atau PO BOX GCG BNI. Setiap orang yang

71 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 72: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

merasa dirugikan oleh perbuatan insan BNI atau mengetahui adanya perbuatan

pegawai BNI yang menyimpang dari prinsip GCG dapat langsung melaporkannya

melalui kedua sarana tersebut.

Salah satu tindakan yang menyimpang dari GCG yang sering terjadi di perusahaan-

perusahaan adalah gratifikasi. BNI berusaha menerapkan budaya untuk tidak menerima

pemberian atau imbalan dari nasabah, debitur, vendor, rekanan, mitra kerja dan pihak ketiga

lainnya atas jasa yang diberikan oleh Pegawai BNI dalam menjalankan tugasnya. Hal ini

ditunjukan BNI dengan cara membuat iklan sebagai pengumuman pada saat menjelang hari

Raya Idul Fitri di surak kabar nasional. Iklan tersebut berisi tentang penyampaian kepada

masyarakat luas bahwa Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh jajaran pegawai BNI

mempunyai komitmen penuh untuk tidak menerima dan/atau meminta hadiah atau bingkisan

dalam bentuk apapun dari/kepada nasabah, debitur, rekanan/vendor/mitra kerja dan pihak

ketiga lainnya dan meminta agar seluruh pihak yang bermaksud untuk melakukan kerjasama

dengan BNI agar mendukung komitmen tersebut.

VI.2 Perlindungan Konsumen

a) Pusat Pengaduan Konsumen

Dalam rangka menerapkan program pengelolaan bisnis dan system manajemen BNI

melalui pendekatan Customer Centric maka dipandang perlu untuk mengintegrasikan seluruh

unit organisasi yang mengelola aktivitas Call Center ke dalam organisasi BNI Contact

Center.Layanan yang diberikan BNI Contact Center kepada Nasabah BNI berupa Inquiry,

Maintenance dan Complaint.Sebagai pusat pengaduan nasabah BNI Contact Center melayani

nasabah kartu kredit, perbankan dan ATM dengan jumlah pegawai 432 orang. Pengaduan

konsumen dilayani oleh BNI Call baik melalui incoming calls, korespondensi (surat

menyurat) maupun e-mail. Untuk melayani pengaduan yang melalui cabang-cabang

penggunaan media OCC (Online Customer Complaint) telah digunakan sejak tahun 2006.

Pengaduan di atas berasal dari nasabah perbankan, kartu kredit dan ATM dan selama tahun

2010 telah berhasil diselesaikan sebanyak 86%.72 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 73: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

b) Program Peningkatan Layanan Bagi Nasabah

Layanan dapat dikatakan memuaskan apabila kita dapat mengidentifikasi kebutuhan-

kebutuhan nasabah. Program program untuk meningkatkan kepuasan bagi nasabah yaitu

antara lain:

1. Memperluas Jaringan Outlet dan Fasilitas

2. Transaksi

Salah satu program dalam rangka meningkatkan layanan bagi nasabah yaitu dengan

memperluas jaringan outlet dan fasilitas lainnya, sehingga keberadaan BNI dapat lebih

mudah di capai serta dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi seluruh nasabah.

Pada tahun 2010 BNI memperluas jaringan outlet dengan membuka 120 (seratus dua puluh)

Kantor Cabang Pembantu baru, menambah 1001 (seribu satu) unit mesin ATM, 25 (dua

puluh lima) unit BNI Layanan Gerak (BLG), serta membuka 8 (delapan) Loket Payment

Point, yang tersebar di seluruh propinsi Indonesia. Dengan total outlet yang tersebar per

tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebanyak 1.148, dan jumlah mesin ATM sebanyak 5.004,

diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi nasabah untuk bertransaksi, serta

meningkatkan service level BNI.

c) Standarisasi Design Outlet

Selain memperluas jaringan untuk mempermudah pencapaian nasabah untuk bertransaksi

di BNI, program lain terkait usaha untuk meningkatan layanan bagi nasabah adalah dengan

melakukan standarisasi disain untuk eksterior dan interior outlet, serta ATM. Tujuannya, agar

nasabah dapat merasa nyaman dan aman dalam bertransaksi di outlet-outlet BNI. Standarisasi

dimaksud yaitu standarisasi dari seluruh fungsi yang berada di dalam banking hall dan ATM,

seperti standarisasi interior, furnitur, placement unit, dan sebagainya tanpa mengesampingkan

identitas Perseroan (Corporate Identity).

d) Standar Pelayanan

BNI juga berupaya membangun awareness pegawai yang bertugas di frontliners dengan

membangkitkan kepercayaan diri, antusiasme dalam melayani dan memberikan pemahaman-

pemahaman standar pelayanan melalui training, workshop, gathering, serta kompetisi seperti

Exceeding Customer Expectation (ECE) dan Branch Service Competition.

VI.2 Pengembangan Masyarakat

a) Mitra Usaha Binaan

73 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 74: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Aktualisasi misi perseroan pada butir 4 yaitu meningkatkan kepedulian dan tanggung

jawab terhadap lingkungan dan sosial, tidak hanya diwujudkan dalam kepedulian kepada

lingkungan alam, melainkan juga kepada lingkungan sosial. Hal ini dimanifestasikan pada

program-program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) BNI yang berorientasi pada

pemberdayaan masyarakat yang kurang membutuhkan.Pelaksanaan PKBL di BNI mengacu

kepada peraturan Menteri Negara BUMN No. 05/2007 tentang PKBL.Ketentuan tersebut

mengatur penyisihan laba bersih setelah pajak sebesar maksimum 4% dialokasikan untuk

kegiatan PKBL. Berdasarkan RUPS pada Juni 2010, ditetapkan alokasi dana untuk kegiatan

program kemitraan sebesar 1% atau sebesar Rp 24,8 miliar sedangkan 3% atau sebesar Rp

74,5 miliar diperuntukkan bagi kegiatan bina lingkungan. Realisasi penyaluran dana program

kemitraan tahun 2010 adalah 136,55% dari target sebesar Rp 17 miliar. Sementara realisasi

penyaluran dana bina lingkungan tahun 2010 sebesar 74,65% dari target sebesar Rp 76

miliar. Kegiatan program kemitraan diarahkan kepada pengusaha kecil melalui penyaluran

kredit kemitraan berbunga rendah.Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kemampuan dan

memberdayakan mereka agar menjadi pengusaha yang tangguh dan mandiri.Fokus

penyaluran tahun 2010 adalah kepada pengusaha yang bergerak di bidang industri kreatif dan

industry pangan. Hingga tahun 2010, telah tersalurkan kredit kemitraan dengan rincian

sebagai berikut.Bentuk nyata dari kepedulian kepada masyarakat adalah dengan penyaluran

dengan sistem klaster yang dikenal dengan nama “Kampoeng BNI” yang dilakukan di

beberapa daerah. Tujuan pembentukan “Kampoeng BNI” adalah untuk mengembangkan

suatu kawasan pedesaan melalui pinjaman lunak program kemitraan dalam rangka

mengembangkan potensi masyarakat di setiap daerah. Dengan program pemberdayaan ini

diharapkan akan berdampak luas terhadap peningkatan derajat hidup masyarakat di sekitar

“Kampoeng BNI”. “Kampoeng BNI” yang saat ini telah berdiri antara lain: Kampoeng BNI

Sapi-Subang, Kampoeng BNI Jagung- Tasikmalaya, Kampoeng BNI Ulat Sutera-Imogiri

Yogyakarta, Kampoeng BNI Sapi Nongkojajar Malang dan Kampoeng BNI Tenun Songket-

Ogan Ilir Sumatera Selatan. Pembentukan Kampoeng BNI telah dilakukan sejak tahun 2007

dan rencananya akan terus dilakukan di beberapa daerah di seluruh penjuru tanah air. Ke

depan, BNI akan kembali menginisiasi pembentukan Kampoeng BNI, seperti Kampoeng BNI

Budidaya Pisang – Lumajang Jawa Timur, Kampoeng BNI kerajinan Kain Ulos dengan

pewarnaan alam-Pulau Samosir Sumatera Utara, Kampoeng BNI pengolahan hasil laut di

Lamongan Jawa Timur, Kampoeng BNI Budidaya Jagung di Solok Sumatera Barat,

Kampoeng BNI Pemberdayaan Perempuan di desa Leuwiliang Bogor, industri kreatif di desa

74 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 75: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Kamasan kabupaten Klungkung-Bali, Kerajinan merangkai Bunga di Kawasan bunga Rawa

Belong-Jakarta serta upaya peningkatan kemampuan perajin, peternak dan petani anggota

koperasi di Majalengka Cirebon Jawa Barat. Upaya lain dalam penyaluran kredit kemitraan

adalah dengan melakukan inisiasi revitalisasi Pasar Tradisional di wilayah kerja PD. Pasar

Kota Denpasar. Tahap awal dilakukan dengan merevitalisasi Pasar Ketapian, Denpasar – Bali

yang akan dilanjutkan di pasar-pasar lainnya. Hal ini, sama seperti inisiasi pembentukan

kampoeng BNI, disinergikan dengan program bina lingkungan.

b) Program Pengembangan Pendidikan

Dalam bidang program pengembangan pendidikan dilaksanakan kegiatan Ayo Membaca,

Ayo Menabung (AMAM) dimana kegiatan ini melibatkan siswa-siswa Sekolah Dasar (SD),

SMP, guru dan komunitas dengan melakukan role play mengenai kegiatan transaksi dan

menabung serta menyediakan mobil perpustakaan keliling kegiatan ini telah dilaksanakan di

wilayah Jakarta, Bandung, Malang, dan beberapa kota lainnya. Kegiatan beasiswa diberikan

kepada seluruh strata pendidikan dari tingkat sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah,

SMP/Tsanawiyah, SMA/Aliyah dan Perguruan Tinggi bagi siswa/mahasiswa yang kurang

mampu dan berprestasi. Kegiatan beasiswa telah disalurkan ke segenap wilayah Indonesia

yang disinergikan dengan program Tabunganku. Untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan di

kalangan generasi muda BNI tetap melanjutkan program Pojok BNI yang terdapat di 8

(delapan) Universitas di Indonesia. Pojok BNI yang dikembangkan oleh BNI dilengkapai

dengan sarana Perpustakaan, akses internet, ruang diskusi dimana pengelolaan dilakukan oleh

mahasiswa sendiri yang ditunjuk sebaga duta. Dalam bidang Sarana dan prasarana

pendidikan BNI melakukan renovasi dan meningkatkan kelengkapan alat bantu pendidikan.

c) Program Perbaikan Kesehatan

Kegiatan di bidang Perbaikan kesehatan bekerja sama dengan MER-C tetap melanjutkan

pengoperasian 46 klinik kesehatan murah di beberapa wilayah di Indonesia, mulai dari

Sumatera hingga Papua. Klinik tersebut berada di lokasi masyarakat menengah ke bawah dan

di pedalaman yang belum terjangkau layanan kesehatan yang memadai. Memberikan bantuan

ambulan dan motor untuk Puskesmas Tambora, Program Art For AIDS, Donasi Yayasan

Kanker Anak Indonesia, Pemeliharaan Balai Layanan Kesehatan Bakti Sosial Kesehatan

Yayasan Hijau Putih Magelang, Bantuan sarana kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah

75 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 76: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

(RSUD) Pulau Sebatik, penanggulangan gizi buruk di Kupang dan dalam rangka HUT ke-46

BNI dilaksanakan kegiatan khitanan masal bagi masyarakat yang kurang mampu.

d) Program Pengembangan Seni dan Budaya

Kegiatan dalam bidang seni dan budaya BNI berusaha mengangkat potensi-potensi

kerajinan daerah, seperti: Songket Palembang, dengan membangun kampoeng BNI Tenun di

Ogan Ilir – Palembang, Sumatera Selatan. Untuk lebih mengenalkan Kerajinan Tenun

Songket Palembang BNI mempromosikan dengan membawa kerajinan tersebut ke

mancanegara. Diantaranya ke pusat perdagangan Harrods di London, Shanghai Expo,

menampilkan tenun songket disetiap kantor cabang BNI di luar negeri, serta menjadi bahan

dasar rancangan busana para perancang baik di tingkat nasional maupun internasional. Secara

berkesinambungan BNI mengikutsertakan para perajin dari segala jenis seni budaya

Indonesia – antara lain: membatik, menenun, memahat, melukis, dan kerajinan lainnya –

diikutkan dalam kegiatan pameran baik di dalam maupun luar negeri.

VI.3 Kepedulian Lingkungan

a) Aktivitas Pelestarian Lingkungan

BNI saat ini tengah berupaya untuk menjadi bank pertama di Indonesia yang secara

resmi mendapatkan status sebagai Green Bank, yang direncanakan dapat tercapai pada tahun

2012. BNI juga telah menandatangani nota kesepakatan dengan Green Works Asia & Climate

Change Capital Limited, salah satu perusahaan spesialis dalam pembiayaan proyek karbon,

guna mendukung realisasi mekanisme pembangunan bersih (clean development mechanism)

di Indonesia. CDM adalah program yang diluncurkan pada Perjanjian Kyoto untuk

memberikan insentif bagi perusahaan-perusahaan yang mampu menurunkan polusi

karbon.Untuk mengarahkan penerapan konsep keberlanjutan secara terintegrasi, BNI

menyusun suatu strategi yang disebut ‘Road Map of Sustainability’. Strategi tersebut akan

dilaksanakan selama 2 (dua) tahun, yaitu tahun 2009 – 2011, dan secara umum dapat

dibedakan menjadi 2 (dua) klasifikasi, yaitu strategi internal dan strategi eksternal. Secara

internal, BNI menerapkan kebijakan ramah lingkungan dengan pendekatan konsep Green

Office, yang akan dijelaskan lebih detil di bawah. Sedangkan untuk penerapan strategi

76 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 77: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

eksternal dilakukan dengan mengarahkan BNI menjadi insitusi keuangan yang memberikan

prioritas pada konsep keberlanjutan dalam praktek bisnisnya. Hal ini ditempuh antara lain

melalui upaya meningkatkan portofolio kredit di sektorsektor yang ramah lingkungan, atau

dengan melakukan edukasi pelanggan, seperti misalnya BNI Griya.

b) Aktivitas Pengelolaan Lingkungan

BNI adalah pelopor di kalangan perbankan nasional Indonesia yang mencatatkan diri

sebagai anggota lembaga United Nation Environment Programme Finance Initiative (UNEP

FI), yakni sejak tahun 2005.Lembaga ini merupakan tempat bagi perbankan dan lembaga

keuangan internasional untuk saling berbagi pengalaman dan bertukar pikiran mengenai

praktik-praktik perbankan berwawasan lingkungan.Bank-bank yang telah tergabung dalam

UNEP FI memiliki Prinsip-Prinsip Investasi yang Bertanggung Jawab (Principlesfor

Responsible Investment UNEP FI).BNI menerapkan prinsip tersebut melalui program

innovative financing for sustainability. Terkait dengan ketersediaan energi di masa depan,

melalui Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, Indonesia

telah mempunyai kebijakan yang berisi strategi untuk menjamin ketersediaan energi.

Kebijakan ini merumuskan konsep bauran energi di tahun 2025 dengan jalan mengurangi

konsumsi energi fosil dan menggantinya dengan energy terbarukan. BNI mendukung hal

tersebut antara lain dengan meningkatkan portofolio kredit di sektor energy terbarukan,

khususnya pembangkit listrik tenaga panas bumi dan air. Secara internal, BNI membentuk

Corporate Sustainability Team atau CST yang bertugas mengawal tata operasional BNI agar

senantiasa berada pada jalur yang tepat dalam menuju status green bank. CST dibentuk

berdasarkan SK Direksi dan beranggotakan perwakilan seluruh divisi.Untuk mengembangkan

kapasitas sumberdaya manusia yang dimilikinya, CST mengirimkan anggotanya ke berbagai

kegiatan pelatihan dan pendidikan yang berkaitan dengan isu keberlanjutan, seperti misalnya

LEAD (Leadership Environment and Development).

c) UNEP-FI Signatory Member

Kuatnya komitmen lingkungan hidup BNI dapat terlihat partisipasi aktifnya di berbagai

inisiatif atau kegiatan pelestarian lingkungan hidup dunia. Selain menjadi satusatunya bank di

Indonesia yang menandatangani UNEP FI sejak tahun 2005, BNI juga terpilih sebagai salah

satu Panitia Pengarah Global (Global Steering Committee) UNEP FI pada tahun 2007. Pada

77 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 78: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

tahun 2009, BNI terpilih menjadi Official Bank in the World Ocean Conference (WOC) dan

Coral Triangle Initiative (CTI) yang diselenggarakan di Manado. Sebagai tindak lanjut dari

posisinya sebagai bank resmi WOC dan CTI, maka BNI akan bekerjasama dengan Kelola

Mina Laut untuk mengembangkan pelabuhan terpadu dan pemrosesan ikan di Bali dan

Lombok.

VI. 4 Analisa CSR berkaitan dengan Manajemen Strategi

Corporate Social Responsibility yang diterapkan oleh BNI menjadi salah satu sarana

bagi BNI dalam menyempurnakan paket strategi yang sudah dirancang oleh BNI. Bentuk dari

CSR BNI sudah sangat sesuai dengan tagline BNI yaitu: “Melayani Negeri, Kebanggaan

Bangsa”. Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa ada hubungan serta korelasi antara visi dan

misi BNI yang tertuang dalam taglinenya ke dalam strategi CSR mereka.Hal ini

menunjukkan bahwa BNI memiliki komitmen kuat dalam mencapai objectives yang ada.

Program Perlindungan Konsumen yang dimiliki BNI juga menjadi salah satu strategi yang

kuat dalam menjaga market share serta pembuktian kapabilitas BNI sebagai bank yang

memang memiliki kepercayaan yang besar dari masyarakat Indonesia, khususnya para

nasabah BNI itu sendiri.

Fokus dari CSR BNI yang juga cukup menarik secara strategi adalah adanya program

Mitra Usaha Binaan berupa “Kampoeng BNI” yang menjadi program BNI dalam

menyukseskan program peningkatan UKM di Indonesia dimana program ini ditujukan

kepada pengusaha mikro yang memiliki modal terbatas dengan didukung oleh penyaluran

kredit dengan bunga yang rendah. Hal ini sejalan dengan strategi QSPM yang telah dibuat

dimana pilihan strategi yang diambil adalah fokus kepada penyaluran kredit pinjaman kepada

UKM. Fakta ini memperlihatkan bahwa BNI serius menggarap pasar UKM menjadi salah

satu bagian yang penting, baik bagi BNI sebagai sebuah organisasi perbankan, maupun

kepada perannya dalam meningkatkan perekonomian nasional Indonesia ke arah yang lebih

baik.

78 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 79: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Proforma Income Statement

2006 2007 2008 2009 2010 2011e 2012e 2013e 2014e

TOTAL INTEREST AND SHARIA INCOME

15.043.561Rp 14.877.720Rp 16.628.139Rp 19.466.766Rp 18.837.397Rp 20.156.015Rp 21.566.936Rp 23.076.621Rp 24.691.985Rp

Sales Growth -1,102% 11,765% 17,071% -3,233% 7,000% 7,000% 7,000% 7,000%Growth Average 6,125%

2006 2007 2008 2009 2010 2011e 2012e 2013e 2014e

15.043.561Rp 14.877.720Rp 16.628.139Rp 19.466.766Rp 18.837.397Rp 20.156.015Rp 21.566.936Rp 23.076.621Rp 24.691.985Rp

Sales Growth -1,102% 11,765% 17,071% -3,233% 7,000% 7,000% 7,000% 7,000%Growth Average 6,125%

BAB VII

FINANCIAL PROJECTION

79 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 80: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Proforma Income

Statement2006 2007 2008 2009 2010 2011e 2012e 2013e 2014e

TOTAL INTEREST AND SHARIA INCOME

Rp 15.043.561

Rp 14.877.720

Rp 16.628.139

Rp 19.466.766

Rp 18.837.397

Rp 20.156.015

Rp 21.566.936

Rp 23.076.621

Rp 24.691.985

TOTAL INTEREST EXPENSE, BONUS, AND OTHER FINANCING CHARGES

Rp (7.667.029)

Rp (7.410.289)

Rp (6.716.256)

Rp (8.313.998)

Rp (7.116.680)

Rp (7.614.848)

Rp (8.147.887)

Rp (8.718.239)

Rp (9.328.516)

NET INTEREST AND SHARIA INCOME

Rp 7.376.532

Rp 7.467.431

Rp 9.911.883

Rp 11.132.768

Rp 11.720.717

Rp 12.541.167

Rp 13.419.049

Rp 14.358.382

Rp 15.363.469

TOTAL OTHER OPERATING INCOME

Rp 2.861.274

Rp 4.129.716

Rp 3.548.889

Rp 4.295.385

Rp 7.061.053

Rp 7.555.327

Rp 8.084.200

Rp 8.650.094

Rp 9.255.600

80 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 81: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

PROVISION OF ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL AND NON-FINANCIAL ASSETS

Rp (1.318.753)

Rp (2.703.572)

Rp (4.358.607)

Rp (4.050.809)

Rp (3.629.395)

Rp (3.883.453)

Rp (4.155.294)

Rp (4.446.165)

Rp (4.757.396)

TOTAL OTHER OPERATING EXPENSE

Rp (6.258.208)

Rp (7.625.927)

Rp (7.227.642)

Rp (7.991.230)

Rp (9.643.357)

Rp (10.318.392)

Rp (11.040.679)

Rp (11.813.527)

Rp (12.640.474)

OPERATING INCOME

Rp 2.660.845

Rp 1.267.648

Rp 1.874.523

Rp 3.386.114

Rp 5.509.018

Rp 5.894.649

Rp 6.307.275

Rp 6.748.784

Rp 7.221.199

NON-OPERATING INCOME (EXPENSE) - NET

Rp 178.794

Rp 213.492

Rp 57.862

Rp 57.835

Rp (23.558)

Rp (25.207)

Rp (26.972)

Rp (28.860)

Rp (30.880)

INCOME BEFORE TAX EXPENSE AND MINORITY INTEREST

Rp 2.839.639

Rp 1.481.140

Rp 1.932.385

Rp 3.443.949

Rp 5.485.460

Rp 5.869.442

Rp 6.280.303

Rp 6.719.924

Rp 7.190.319

TAX EXPENSE Rp (911.074)

Rp (579.396)

Rp (706.480)

Rp (957.230)

Rp (1.382.262)

Rp (1.479.020)

Rp (1.582.552)

Rp (1.693.330)

Rp (1.811.864)

81 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 82: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

INCOME BEFORE MINORITY INTEREST

Rp 1.928.565

Rp 901.744

Rp 1.225.905

Rp 2.486.719

Rp 4.103.198

Rp 4.390.422

Rp 4.697.751

Rp 5.026.594

Rp 5.378.456

MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF SUBSIDIARIES

Rp (2.735)

Rp (3.816)

Rp (3.420)

Rp (2.724)

Rp (1.492)

Rp (1.596)

Rp (1.708)

Rp (1.828)

Rp (1.956)

NET INCOME  Rp    1.925.830 

 Rp        897.928 

 Rp    1.222.485 

 Rp    2.483.995 

 Rp      4.101.706 

 Rp      4.388.825 

 Rp      4.696.043 

 Rp      5.024.766 

 Rp      5.376.500 

BASIC EARNINGS PER SHARE (IN FULL RUPIAH AMOUNT)

Rp 145

Rp 64

Rp 80

Rp 163

Rp 266

Rp 285

Rp 305

Rp 326

Rp 349

82 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 83: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Financial Highlights of Bank BNI

83 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 84: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

84 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 85: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Glossary

Benchmarking : A measurement of the quality of an organization's policies, products,

programs, strategies, and their comparison with standard measurements, or similar

measurements of its peers.

Business Ethics : a form of applied ethics or professional ethics that examines ethical

principles and moral or ethical problems that arise in a business environment. It applies to all

aspects of business conduct and is relevant to the conduct of individuals and entire

organizations.

Code of Conduct : a set of rules outlining the responsibilities of or proper practices for an

individual, party or organization. Related concepts include ethical codes and honor codes.

85 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 86: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Competitive Profile Matrix : an essential strategic management tool to compare the firm

with the major players of the industry. It show the clear picture to the firm about their strong

points and weak points relative to their competitors.

Contingency Plan : Organized and coordinated set of steps to be taken if an emergency or

disaster (fire, hurricane, injury, robbery, etc.) strikes.

Corporate Social Responsibility (CSR) : the continuing commitment by business to behave

ethically and contribute to economic development while improving the quality of life of the

workforce and their families as well as of the local community and society at large.

Corrective Action : Identification and elimination of the causes of a problem, thus

preventing their recurrence.

Critical Success Factors : The term for an element that is necessary for an organization or

project to achieve the mission. It is a critical factor or activity required for ensuring the

success of a company or an organization.

External Factor Evaluation (EFE) : The strategic tool to evaluate external environment or

macro environment of the firm include economic, social, technological, government,

political, legal and competitive information’s firm existing strategies.

Five Forces Porter : Designed to explain the relationship between the five dynamic forces

intensity of competitive rivalry, threat from new entrants, threat from substitutes, bargaining

power of buyers, and bargaining power of suppliers that affect an industry’s performance.

Good Corporate Governance : a relationship pattern between management with its

stakeholders, management with board of commissioner and with members of management

itself. This relationship is based on ethics, corporate culture and corporate value and

supported by system, process, working procedures and organization in achieving maximum

performance.

Internal Factor Evaluation (IFE) : The strategic tool for internal audit of functional area of

business such as finance, marketing,IT, operations,accounts and others depend upon the

nature of business.

86 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I

Page 87: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/23051285/1385772934/name/Strategic... · Web viewDAFTAR ISI BAB I Sejarah BNI Sejarah I.1 Pembahasan dan issue terkini I.2 BAB II Visi dan Misi BNI

Market Development : The expansion of the total market for a product or company by

entering new segments of the market, converting nonusers into users, and/or increasing usage

per user.

Measuring Organizational Performance : The activity of comparing expected results to

actual results, investigating deviations from plans, evaluating individual performance, and

examining progress being made toward meeting stated objectives.

Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) : a strategic tool which is used to

evaluate alternative set of strategies.

Reviewing Bases of Strategy : To find out how far the actions was taken and how big an

impact in an enterprise.

SPACE Matrix : Another management tool used to help analyze a company to determine the

sort of strategy the company should undertake.

Strategic Direction : The function of the top management team to provide the firm’s

purpose.

SWOT Analysis : a strategic planning method used to evaluate the Strengths, Weaknesses,

Opportunities, and Threats involved in a project or in a business venture.

Sumber:

http://www.bni.co.id/LinkClick.aspx?fileticket=wZT2IxkUrhY%3D&tabid=255&mid=1507

http://www.vibiznews.com/news/banking_insurance/2011/01/04/bni-incar-pertumbuhan-kredit-ukm-

20-

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/07/26/03345137/Laba.Bersih.BNI.Naik.41.Persen

http://economy.okezone.com/read/2011/10/11/457/513641/kredit-konsumer-bni-melaju-hingga-50

http://www.infobanknews.com87 | P a g e S t r a t e g i c M a n a g e m e n t – B a n k B N I