xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/soe+hok... · web viewterus sambil...

47
Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran Judul : Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran Tebal : 385 halaman Penerbit : Pustaka LP3S Indonesia Buku jadul nih, diterbitkan pertama kali tahun 1981. Saya beli atas rekomendasi tukang buku di Palasari. Ternyata sebuah diari. Baru saja saya baca diari Anne Frank dan sekarang saya baca diari si Soe Hok Gie. Siapa sih Soe Hok Gie ini? Seperti judulnya, dia adalah seorang demonstran. Lahir 17 Desember 1942, pemuda berketurunan Cina ini adalah nasionalis sejati. Dia mencintai Indonesia dengan amat sangat sampai rela mengorbankan kehidupan pribadinya untuk memperjuangkan sesuatu yang sia- sia. Dengan tulisannya, ia mengkritik para penguasa yang korupsi dan ketidakadilan di Indonesia. Mulai dari mengkritik kebiasaan mengoleksi wanita Presiden Soekarno, menghasut pembubaran PKI, memimpin berbagai macam demonstrasi, menghina para pejabat dan menteri, entah apa lagi. "Is it a crime to be an idealist?" Betul. Soe Hok Gie terlalu idealis. Dia juga seorang reformis yang menolak dibilang radikal. A bitter realist.

Upload: dinhngoc

Post on 14-Apr-2018

224 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran

Judul : Soe Hok Gie: Catatan Seorang DemonstranTebal : 385 halaman

Penerbit : Pustaka LP3S Indonesia

Buku jadul nih, diterbitkan pertama kali tahun 1981. Saya beli atas rekomendasi tukang buku di Palasari.

Ternyata sebuah diari. Baru saja saya baca diari Anne Frank dan sekarang saya baca diari si Soe Hok Gie. 

Siapa sih Soe Hok Gie ini? Seperti judulnya, dia adalah seorang demonstran. Lahir 17 Desember 1942, pemuda berketurunan Cina ini adalah nasionalis sejati. Dia mencintai Indonesia dengan amat sangat sampai rela mengorbankan kehidupan pribadinya untuk memperjuangkan sesuatu yang sia-sia. Dengan tulisannya, ia mengkritik para penguasa yang korupsi dan ketidakadilan di Indonesia. Mulai dari mengkritik kebiasaan mengoleksi wanita Presiden Soekarno, menghasut pembubaran PKI, memimpin berbagai macam demonstrasi, menghina para pejabat dan menteri, entah apa lagi.

"Is it a crime to be an idealist?"

Betul. Soe Hok Gie terlalu idealis. Dia juga seorang reformis yang menolak dibilang radikal. A bitter realist.

Membaca diari Soe Hoe Gie ini entah kenapa saya merasa sedih. Gie terlalu memaksakan diri membela apa yang ia anggap benar. Dia sangat jujur, lurus, dan berani menentang para petinggi negara. Saya mengacungkan jempol untuk keberanian dan sikap nekadnya, tapi saya jadi merasa makin sedih. Masalahnya, apa yang diperjuangkannya tidak berhasil-berhasil bahkan sampai sekarang juga Indonesia masih tetap penuh korupsi seperti dulu. Dengan kata lain, hidupnya dihabiskan untuk memperjuangkan sesuatu yang sia-sia. Ditambah lagi, dengan sikap terang-terangannya itu ia harus mengorbankan kehidupan pribadinya.

Page 2: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Kehidupan cintanya tak sejalan dengan kemauannya. Orang tua wanita yang disukainya melarang anak gadisnya dekat-dekat Soe Hok Gie karena takut terlibat. Mereka mengagumi Gie, tapi untuk menjadi bagian keluarga... nanti dulu. Terlalu berbahaya.

Kesepian. Itulah yang dirasakan Gie sebagian besar waktu. Apa yang diperjuangkannya membuatnya dibenci dan dijauhi banyak orang. Dan dia sadar soal itu. Tapi tetap saja. Ia tidak mau mengorbankan pemikirannya dan terus ngotot berjuang. Dia bahkan menulis kalau dia harus belajar jatuh cinta pada kesepiannya.

Luar biasa sosok Soe Hok Gie ini. Bahkan dari muda dia sudah menyukai sastra berat. Leo Tolstoy dilalapnya waktu berusia 12 tahun. Tak heran ia menjadi sang intelektual yang kritis pemikirannya. Hanya sayang, dia meninggal di usia yang sangat muda (27 tahun) saat melakukan hobinya yaitu mendaki gunung. 

"Filsuf Yunani pernah menulis : Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan. Yang kedua adalah dilahirkan tetapi mati muda. Dan yang tersial adalah mati di umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah, mereka yang mati muda."

Buku ini berisi kumpulan catatan harian Soe Hok Gie. Menarik untuk dibaca sekalipun banyak bagian yang membosankan karena mencakup kehidupan sehari-hari Gie. Banyak nama teman-teman Gie yang jelas saya tidak kenal. Mungkin diari ini akan lebih menyenangkan dibaca oleh orang terdekat Gie yang mengenal detail kehidupannya. Tapi saya tetap suka membaca narasi-narasi Gie yang rumit dan penuh analisis. Keren.

Sekarang tinggal nonton filmnya deh. Cihuy!

4/5

The Mysterious Benedict Society and the Prisoner's Dilemma

Title : The Mysterious Benedict Society And The Prisoner's Dilemma (The Mysterious Benedict Society #3)

Writer : Trenton Lee StewartNumber of Page : 391

Publisher : Little Brown And Company

This is the last book of The Mysterious Benedict Society. I feel sad for saying goodbye to the kids. 

Page 3: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Okay, it's kinda hard for me to write reviews for adventure books because the whole stories are about the journey. I cannot spoil it because then you just lost the fun.

Anyway, the last book was about Ledroptha Curtain again. He was out there planning wicked plans to steal the Whisperer machine. Because of that, Mr. Benedict concerned about the safety of the children (Kate, Rennie, Sticky, and Constance) and he asked them to stay in his house. They were not allowed to go outside without supervision.

The children were stucked and they were bored. Until one day, suddenly the whole town was dark. Lights were all out. And the bad Mr. Curtain came silently to take the machine.

For me, the appeal of Mysterious Benedict Society series was the riddle. However, the last book was unfortunately lack of riddles. There are more actions, running, chasing, and traps. It's a nice read but I don't know why it feels bland. It's not as excited as the previous two books.

The ending is superb and heart-warming. Happy ending, of course. And I like the poem that Constance write to Mr. Benedict. Genius and funny! But, it's too long to write it here.

I think for these series I like the second book the most. It's more memorable, don't know why.

The Mysterious Benedict Society series :1. The Mysterious Benedict Society2. The Mysterious Benedict Society and the Perilous Journey3. The Mysterious Benedict Society and the Prisoner's Dilemma

=.= Such a long title, eh?

3/5

9 Summers 10 Autumns

Judul : 9 Summers 10 AutumnsPenulis : Iwan Setyawan

Tebal : 238 halaman

Page 4: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Buku ini bertujuan untuk menginspirasi. Ceritanya mengenai perjalanan Iwan Setyawan, anak supir angkot asal Kota Batu untuk bisa sukses di New York. Semacam biografi yang sangat singkat dan cukup mengena.

Saya suka dengan kalimat-kalimat puitisnya. Penjelasan mendetail mengenai rumah masa kecil Iwan di Kota Batu, ayah-ibunya, dan juga keempat saudara perempuannya. Entah kenapa saya merasa nuansa novel ini agak bittersweet. Perjalanan hidup seorang Iwan ini tidak lebay sih. Keluarganya miskin tapi semua anak-anaknya masih bisa sekolah. Hanya saja Iwan sangat beruntung karena ditawarkan pekerjaan di Amerika.

Segalanya mulai dari bawah. Perlahan namun pasti kalau kita ulet, kesuksesan akan datang menghampiri. Pintar-pintar saja mencari kesempatan. 

Penyampaian cerita novel ini cukup oke. Tapi saya nggak suka sama kalimat Inggrisnya yang kebanyakan. Waduh, ini sih kayak baca buku Inggris nanggung. Dialognya sebagian besar dalam bahasa Inggris, mungkin itu dimaksudkan supaya nuansa New Yorknya lebih terasa kali ya. Tapi rasanya aneh. Sebentar Inggris, sebentar Indonesia. Kelihatannya nggak rapi gitu. 

Lalu saya agak bingung dengan hubungan Iwan dengan si anak kecil yang selalu mendengarkan cerita masa kecilnya. Hubungan yang sangat aneh sampai saya merasa apa si anak kecil ini adalah sosok yang tidak nyata, semacam pribadi ganda si Iwan. Tampaknya saya mikirnya kejauhan, padahal kayaknya ini bukan novel psikologi deh. Haha...

2/5

Infinitely Yours

Judul : Infinitely YoursPenulis : Orizuka

Page 5: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Tebal : 304 halamanPenerbit : Gagasmedia

Ah, ini satu lagi buku korban K-Pop. Hahaha...

Ceritanya mengenai Jingga yang sedang melakukan tour ke Korea demi bertemu dengan tour leader pujaannya, Yun Jae. Tapi sialnya, sebelum naik pesawat PSP-nya jatuh dan rusak gara-gara seseorang menyenggolnya. Ternyata orang yang bertanggung jawab adalah Rayan, cowok jutek yang juga ikut tour bersamanya. 

Apa ya? Menurut saya sih ceritanya tidak spesial dan biasa saja karena saya sudah pernah nonton Hello Stranger, film Thailand bertema sama. Orang asing ketemu di Korea dan mengikuti tour romantis sehingga jatuh cinta. Bahkan kesialan dan petualangan di dalam buku ini hampir sama dengan film Thailand itu. Ada gembok cinta di N Seoul Tower, dompet dicopet sehingga harus nginep di tempat orang nggak dikenal dan dikira suami istri... Dan yang pasti ada kebetulan-kebetulan nggak masuk akal di dalamnya yang menunjukkan kekuatan takdir bahwa kedua tokoh utama memang sudah seharusnya bersama.

Terus kedua tokoh utamanya adalah stereotipikal drama korea. Cewek ceria, ceroboh, kekanak-kanakan, cerewet, dan selalu positif (tipe cewek paling annoying dan paling saya nggak suka dari novel) dengan cowok jutek, kaku, nggak romantis, galak, namun punya sisi lembut. Yah, agak sotoy sedikit. Saya nggak banyak nonton drama korea sih tapi rata-rata yang saya tonton karakter tokoh utamanya begitu. 

Tapi saya tetap harus akui buku ini lumayan bagus. Kenapa? Kosa kata Korea dan deskripsi lokasi wisata di buku ini cukup menarik sehingga saya juga dapat sedikit pengetahuan. Lalu gaya penulisan Orizuka ini apik dan mengalir sekali. Enak dibaca. Ternyata Orizuka sudah mengarang belasan buku hanya dalam waktu singkat. Pantas saja gaya tulisannya sudah lancar begini. Tapi Infinitely Yours adalah buku pertamanya yang saya baca (Ketinggalan zaman nih saya =.=). Mungkin saya harus baca bukunya yang lain supaya bisa membandingkan. Hehehe...

Oh, ya. Menurut saya, buku ini entah kenapa cocok buat orang travelling. Duduk di pesawat sambil baca buku ini... Kayaknya asyik juga tuh. Terus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 

3/5

Worth Any Price

Page 6: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Title : Worth Any Price (Bow Street Runners #3)Writer : Lisa KleypasNumber of Page : 388

Publisher : Avon Books

Nick Gentry, the bad thief-taker in Lady Sophia's Lover had now become the best runners in Bow Street. He was asked by Lord Radnor to find his long lost fiancee, Miss Charlotte Howard.

Charlotte "Lottie" worked in Stony Cross Park (we meet Marcus Westcliff again!). Nick went to the estate, disguising himself as Lord Sydney. He found her and wanted to bring her back to Lord Radnor. However, he didn't expect to want her for himself.

Marcus, Earl of Westcliff didn't trust Lord Sydney. He tried to protect Lottie by doing the background check behind Nick's back. When everything was revealed, Lottie was very angry and disappointed. As a gentleman, Marcus offered her a marriage. Lottie refused him for he was a peer and she was not. Instead, she offered herself to Nick. She asked for Nick's protection and in return she would be his mistress.

Well, that's surprising. I didn't expect it to come, haha...

Nick wanted more. He would agree only if Lottie married him. He wanted her to be his wife an not a mistress. Desperately needed safety, Lottie accepted.

So, the story is about marriage of convenience. The first hundred pages was so engaging that I could not stop reading. But, it was getting boring and boring after the two characters had married. It's not that the story is bad, it's just lack of conflicts. The only problem was Nick who could not easily trust other people. He was quite bad-tempered although I could understand his burden. The horrible past kept haunting him and unfortunately he hurt Lottie because of that.

Furthermore, the relationship between the two was not really explored. It was mostly just sex.

Page 7: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Nick was an expert in bed and the whole love scenes only tried to show his skills. Okay, it's smoking hot. But seriously, there was even Tantric lovemaking mentioned. *rolling eyes

Never mind. Maybe the intimacy which made them fall in love with each other. It's unbelievable, yes. But, it's Lisa Kleypas. I don't know how she could make such simple story makes sense. Moreover, I like some little details about Ross and Sophia. It was fun to know more about what happen to the characters from previous book.

I think from Bow Street Runners series, I like the second book most. Ross and Sophia are so adorable. And I also like these series more than the Wallflowers series although the Hathaways series are still the best. Hehehe... 

Bow Street Runners series : 1. Someone To Watch Over Me2. Lady Sophia's Lover3. Worth Any Price

4/5

The Diary of A Young Girl-Anne Frank

Title : The Diary of A Young Girl-Anne FrankEdited by : Otto H. Frank and Mirjam Pressler

Number of Page : 351Publisher : Penguin Books

"... What's the point of the war? Why, oh, why can't people live together peacefully? Why all this destruction?... Why are millions spent on the war each day, while not a penny is available for medical science, artists or the poor? Why do people have to starve when mountains of food are rotting away in other parts of the world? Oh, why are people so crazy?"

Page 8: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Anne Frank is probably the youngest and the most complex individual I've ever known. Reading her diary is like reading adult's journal. The way she thinks is just too deep and I cannot even believe that she wrote this diary at the age of thirteen.

It was that time, in Hitler's and World War II era when Anne Frank and her family had to hide in the secret house. They tried to survive for almost three years in that little place because they were Jewish. Once German knew their location, they would surely be tortured and killed. 

Eight people in that house... They had to be quiet all the time, eat almost the same food everyday... I could imagine how boring that was. They tended to have bad mood all the time. And in that kind of situation, Anne Frank grew up as teenager.  

When I decided to read this book, I expected it to be full of historical informations. Well, of course I was wrong. This book is just a diary of a girl trying to understand the world around her. Sometimes it was quite boring when nothing happened. The contents were pretty much about daily activities, telling about what she ate, what she did during the day, the schedules of the other family members, and those usual stuffs. But, the strength of this book is Anne herself. She was strong, witty, and full of passion. She was never afraid and always positive. She grabbed her hopes and her dreams, waiting for the outside war to end. Everything she wrote about her feelings amazed me in the way that I could relate all of them with myself. I mean growing up is not easy, especially in time like that.  I could see that she changed throughout those three years become a wonderful person.

Anne liked to write. She wanted to be a journalist. I believed if she was still here, she would be a good writer. Her writing is good, the words are neat and full of meanings. 

Ironic. That's what I think about her life. Few months before German was defeated, someone betrayed her family and told the authorities about their location. Anne Frank died due to typhus epidemic in working camps. The only one who lived was her father. He edited all her diaries and tried to spread his daughter's words around the world. 

"To be honest, I can't imagine how anyone could say 'I'm weak' and then stay that way. If you know that about yourself, why not fight it, why not developed your character? Their answer has always been: 'Because it's much easier not to!' This reply leaves me feeling rather discouraged. Easy? Does that mean a life of deceit and laziness is easy too? Oh, no, that can't be true. It can't be true that people are so readily tempted by ease... and money."

"I've often imagined how nice it would be if someone were to confide everything to me. But now that it's reached that point, I realize how difficult it is to put yourself in someone else's shoes and find the right answer."

"We're all alive, but we don't know why or what for; we're all searching for happiness; we're all leading lives that are different and yet the same... We have many reasons to hope for great happiness, but... we have to earn it. And that's something you can't achieve by taking the easy way out. Earning happiness means doing good and working, not speculating and being lazy. Laziness may look inviting, but only work gives you true satisfaction." 

"People who are religious should be glad, since not everyone is blessed with the ability to believe in a higher order. You don't even have to live in fear of eternal punishment; the

Page 9: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

concepts of purgatory, heaven and hell are difficult for many people to accept, yet religion itself, any religion, keeps a person on the right path. Not the fear of God, but upholding you own sense of honour and obeying your own conscience. How noble and good everyone could be if, at the end of each day, they were to review their own behaviour and weigh up the rights and wrongs. They would automatically try to do better at the start of each new day and, after a while, would certainly accomplish a great deal. Everyone is welcome to this prescription; it costs nothing and is definitely useful. Those who don't know will have to find out by experience that 'a quiet conscience gives you strength'!"      The secret house of Frank's now becomes historical place worth to visit in Holland. Through her diaries, Anne Frank has taught us about humanity and freedom rights. And for me, she becomes one of the most favorite character I've read in a book.

4/5

Where She Went

Judul : Where She Went (If I Stay #2)Penulis : Gayle Forman

Tebal : 240 halamanPenerbit : Gramedia Pustaka Utama

Cover-nya nggak kalah bagus sama buku pertamanya. Great job, Gramedia!

Karena saya suka banget sama buku pertamanya, saya langsung baca buku ini. Penasaran banget. Kali ini cerita ditulis dari sudut pandang Adam Wilde, pacar Mia.

"Jika kau tinggal, aku akan melakukan apa saja yang kauinginkan. Aku akan berhenti main band, pergi bersamamu ke New York. Tapi jika kau ingin aku menghilang, aku juga akan melakukan itu. Aku tadi bicara dengan Liz dan dia berkata mungkin kembali ke kehidupan lamamu akan menyakitkan, bahwa mungkin akan lebih mudah bagimu jika menghapus kami

Page 10: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

dari kehidupanmu. Dan itu akan sangat menyebalkan, tapi aku akan melakukannya. Aku sanggup kehilangan kau seperti itu asalkan aku tidak perlu kehilangan dirimu hari ini. Aku akan melepaskanmu. Jika kau tetap hidup."

Permohonan Adam di saat Mia koma itulah yang akhirnya membuat Mia kembali. Dia hidup sekalipun harus mengikuti berbagai terapi fisik dan juga mental untuk menghadapi kehilangannya.

Pada awalnya Adam begitu takut menyentuh Mia. Dia begitu hati-hati melindungi Mia dari segala hal. Namun saat akhirnya mereka berpisah karena Mia harus ke New York untuk kuliah, Mia memutuskan hubungan mereka dengan dingin. Tanpa penjelasan dan pemberitahuan.

Perlakuan Mia yang kejam itu membuat Adam terpuruk. Dia akhirnya mengarang lagu satu album penuh. Dan dengan lagu itu ia membuat bandnya, Shooting Star terkenal dengan sangat cepat.

Namun Adam tidak puas dengan hidupnya. Ia berubah jadi bajingan yang suka mainin cewek, minum obat-obatan, dan bahkan dia sampai bermusuhan dengan anggota bandnya sendiri.

Sampai suatu hari ia bertemu lagi dengan Mia yang sedang konser di New York. Tiga tahun sudah berlalu. Keduanya sudah sukses di dunianya masing-masing. Adam sebagai gitaris band rock yang digilai para remaja dan Mia sebagai pemain cello muda yang berbakat. Mereka saling mengobrol, membicarakan masa lalu sambil berjalan-jalan menelusuri Kota New York di waktu malam.

Oke, saya punya banyak komentar untuk buku ini. Hahaha... Pertama, saya suka sekali tokoh Adam. Dia lemah, romantis, dan penyayang sekali. Dia tidak sempurna sekalipun di mata orang lain ia nampak sebagai sosok selebritis yang cukup hebat. Saya mengerti kenapa para pembaca banyak yang jatuh cinta dengan Adam. Narasinya begitu jelas menunjukkan betapa sakit hatinya dia saat Mia memutuskannya.

Beberapa kalimat yang membuat saya ikut sedih bersama Adam.

Saat bertemu pertama kalinya setelah tiga tahun berlalu :...dan tiba-tiba saja dia ada di sana. Benar-benar ada. Daging dan tulang, bukan hantu. Naluri pertamaku bukanlah memeluknya atau menciumnya atau meneriakinya. Aku hanya ingin menyentuh pipinya, yang masih merah setelah pertunjukan tadi. Aku ingin menembus ruang yang memisahkan kami, yang hanya beberapa meter--bukan berkilo-kilometer, bukan di seberang benua, bukan tahunan--dan mengusapkan jemariku yang kapalan ke wajahnya. Aku ingin menyentuhnya untuk memastikan ini benar-benar dirinya, bukan salah satu mimpi yang sering sekali menghantuiku setelah dia pergi, mimpi ketika aku melihatnya sejelas pada siang hari, siap menciumnya dan merengkuhnya, lalu aku terbangun dan menyadari bahwa Mia berada di luar jangkauanku. 

Saat Mia memberitahu kalau dia benci Adam karena sudah memaksanya tinggal dengan kalimat janji yang diucapkannya saat dia koma :Tapi aku akan melakukannya lagi. Aku tahu itu sekarang. Aku akan mengucapkan janji itu seribu kali dan kehilang dirinya seribu kali lagi demi mendengarnya bermain tadi malam

Page 11: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

atau menatapnya dalam cahaya pagi. Atau bahkan tanpa itu sama sekali. Hanya tahu bahwa dia ada di luar sana. Hidup.

Saat Mia tidak ingin keluarganya menonton konser Adam :"Apa? Apa sih masalahnya?" aku bertanya.Dia menggeleng. Bibir terkatup rapat."Ceritakan saja. Pasti tidak lebih buruk daripada yang kupikirkan, bahwa kau malu karena Shooting Star begitu jelek sampai neraka pun menolak kami."Dia menggeleng lagi. "Kau tahu itu tidak benar. Hanya saja," dia berhenti, seakan mempertimbangkan keputusan besar. "Band. Ketika kau bersama band, aku sudah  merasa perlu membagimu bersama semua orang. Aku tidak ingin menambahkan keluargaku juga ke sana." Kemudian dia kalah dalam pertempuran dan menangis.Seluruh kejengkelanku lumer. "Dasar anak tolol," aku membujuknya, mencium dahinya. "Kau tidak membagiku. Kau memilikiku."

You don't share me. You own me... 

Saya langsung kelepek-kelepek di situ. Hahaha...

Tapi... saya lebih suka buku pertama dibandingkan ini. Aneh, memang. Semua orang kebanyakan lebih suka buku kedua karena Adam-nya. Hanya saja saya merasa ceritanya membosankan. Sebagian besar isinya adalah tentang perasaan mellow si Adam dan keluhan-keluhan patah hatinya. Ya, saya tahu dia sedih. Tapi sudahlah, just get to the point already. (Jahat ya saya? T.T)

Belum lagi alasan Mia memutuskan Adam secara tiba-tiba itu. Ampun, deh. Nyebelin banget. Ngomong dong kalau nggak suka atau apalah. Jangan mendiamkan orang sembarangan, apalagi Adam kan pacarnya. Saya langsung nggak suka sama si Mia yang aneh ini.    

Untuk gaya penulisan, saya salut deh. Kerasa banget bedanya sama If I Stay. Jelas sekali narasinya sangat cowok, sama sekali nggak seperti narasi Mia. Keren banget.

Anyway, saya tetap cukup suka dengan ceritanya. Selain tokoh Adam-nya yang karakternya kuat banget, saya juga suka dengan lirik-lirik lagu ciptaan Adam yang ditulis di awal beberapa bab. Kalau album Collateral Damage itu beneran ada, saya yakin pasti langsung terkenal. Liriknya bo! Rimanya bagus, artinya sangat jelas penuh kemarahan, jenius lah pokoknya. Ekstra bintang buat lirik-lirik lagunya itu!

Seri If I Stay :1. If I Stay  2. Where She Went

4/5

If I Stay

Page 12: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Judul : If I Stay (If I Stay #1)Penulis : Gayle Forman

Tebal : 200 halamanPenerbit : Gramedia Pustaka Utama

Pertama saya mau komentar soal cover-nya. Bagus banget sampai menggoda saya buat beli, padahal kalau dilihat dari sinopsis di belakang buku saya pikir saya nggak bakal suka sama buku ini.

Tapi gara-gara baca banyak review bagus soal buku ini, saya pikir coba deh. Siapa tahu beneran bagus.

Dan ternyata betul, lho. Saya suka banget buku ini.

Suatu pagi di musim dingin, Mia Hall harus menghadapi kenyataan kalau kedua orang tuanya dan adik laki-laki satu-satunya meninggal. Mereka berempat sedang tamasya keluarga bersama dan sialnya kecelakaan mobil harus merenggut orang-orang yang paling disayangi Mia.

Kebingungan, Mia dalam bentuk arwah menatap tubuhnya sendiri yang terluka parah. Mia asli yang koma memang tidak bisa apa-apa, tapi Mia arwah bisa menyaksikan semuanya. 

Selama satu hari penuh di rumah sakit itu, Mia arwah kembali berkelana mengingat masa lalunya dan pada akhirnya ia harus memilih... Haruskah ia tinggal atau pergi untuk selama-lamanya?

Menurut saya, cerita ini sangat unik. Memang idenya biasa saja, apalagi saya sempat tahu drama Korea berjudul 49 days yang konsepnya cukup mirip dengan ini : arwah pasien koma yang berkelana. Hanya saja saya harus memuji cara penulisan penulis yang rapi dan kata-katanya yang menyesakkan. Perpindahan antara kenangan masa lalu dan kejadian masa kininya begitu lancar sehingga saya bisa tenggelam masuk ke dalam ceritanya. 

Entah kenapa, saya iri pada Mia yang punya segalanya. Saya iri dengan kedua orang tuanya yang begitu pengertian dan dinamis (Saya tetap memilih orang tua saya sendiri, tentunya). Saya ingin sekali punya sahabat seperti Kim, setia dalam banyak hal kepada Mia. Saya juga ingin bisa seperti Mia, berbakat dalam bidang musik. Mia yang pandai bermain cello diterima

Page 13: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

di universitas musik terkenal, Juilliard. Selain itu, Mia punya pacar yang sangat baik bernama Adam.

Dengan kata lain, hidup Mia sangat sempurna sampai akhirnya kebahagiaan itu direnggut di hari bersalju itu.

Ada beberapa bagian yang membuat saya menangis parah. Salah satunya adalah bagian si Grandpa yang berkata pada Mia di saat koma :

"Tidak apa-apa,” katanya. “Kalau kau mau pergi. Semua orang ingin kau tinggal. Aku ingin kau tinggal lebih daripada apa pun yang kuinginkan di dunia ini.” Suaranya tersekat emosi. Dia berhenti, berdeham, menarik napas, dan melanjutkan. “Tapi itu kemauanku dan aku bisa mengerti mungkin itu bukan kemauanmu. Maka aku hanya ingin memberitahumu bahwa aku mengerti jika kau pergi. Tidak apa-apa kalau kau harus meninggalkan kami. Tidak apa-apa jika kau ingin berhenti berjuang.” 

Nyessss, dah...

Lalu di bagian Kim meminta Mia untuk tinggal sekalipun dia tahu berapa besar kehilangan yang dialami Mia. Dan beberapa bagian yang menjelaskan adik Mia, Teddy juga bikin saya merinding. Teddy ini lebih muda jauh dari Mia. Dia sayang banget sama kakaknya itu. Dan di saat Mia sadar kalau adiknya benar-benar sudah pergi... sakit rasanya (*lebay) membaca sewaktu narasinya berkata bahwa dia tidak bisa lagi membacakan Harry Potter untuk adiknya itu, ia tidak akan lagi bisa melihat sikap hiperaktif adiknya yang lucu... Rasanya saya mengerti betapa besar kesedihan yang akan dihadapi Mia jika ia tinggal.

Jadi, pada akhirnya apa yang harus dipilih Mia arwah? Pergi atau tinggal?

Buku yang sangat bagus sekali, padahal tipis banget nih. Keren lah pokoknya. Top!

5/5

What Happens In London

Page 14: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Judul : What Happens In London (Bevelstoke #2)Penulis : Julia QuinnTebal : 440 halaman

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Saya sudah lupa kapan saya baca seri pertama dari Bevelstoke ini. Lama banget saya nunggu terjemahannya keluar. Saya sudah lupa bagaimana cerita buku pertamanya, The Secret Diaries of Miss Miranda Cheever. Tapi saya ingat kalau dari semua karya Julia Quinn saya paling nggak suka buku itu.

Yah, karena sudah baca buku pertamanya saya harus baca yang keduanya dong.

What Happens In London bercerita tentang Olivia Bevelstoke, adik dari Turner (hero buku pertama) dan sahabat Miranda (heroin buku satu). Kebetulan dia punya tetangga baru yang tinggal di rumah sebelah. Dan menurut gosip, si tetangga yang bernama Harry Valentine (jangan tanya kenapa namanya sesuai dengan tanggal 14 Februari) pernah membunuh tunangannya.

Dasar si Olivia. Dia gatel pengen nyelidiki si Harry. Jadi, dia sengaja memata-matai si Harry lewat jendela rumahnya.

Harry jelas nggak bodoh. Dia tahu ada wanita pirang yang suka ngintip dia lagi kerja. Penasaran dong. Nah, dia jadi mulai iseng deh. 

Pokoknya singkat cerita mereka nanti akhirnya ketemu. Dan seperti biasa, Julia Quinn selalu berhasil bikin saya ketawa dengan dialog antartokohnya.

Oke, sekarang pendapat saya. Julia Quin adalah salah satu pengarang favorit saya selain Lisa Kleypas dan Sandra Brown. Saya biasanya susah suka sama satu pengarang, kecuali... saya sudah baca banyak karyanya dan saya menemukan kalau seluruh bukunya konstan bagusnya. Nah, Julia Quinn adalah salah satu pengarang seperti itu. Saya suka banget sama selera humornya yang witty dan cynical. 

Page 15: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Tapi untuk buku ini... saya tidak begitu suka dengan hubungan yang dia ciptakan antara hero dan heroinnya. Tidak ada spark dan chemistry yang bikin saya sadar : Oh, mereka sedang jatuh cinta. Datar sampai saya bosan sendiri. Saya merasa Harry dan Olivia lebih cocok berteman saja. 

Nah, buku ini menunjuk sedikit ke arah hero yang bakal muncul di buku ketiga, Sebastian Grey. Alamak! Saya yakin saya bakal suka si Sebastian yang iseng dan bajingan ini. Haha...

Terakhir, saya kasih tiga bintang ke buku ini karena endingnya. Seumur-umur saya baca buku nggak pernah nemu cara melamar seunik itu. The most creative way of proposing a woman! Wow! Lewat jendela cuy... Saya sampai ngakak sendiri.

3/5

The Kite Runner

Title : The Kite RunnerWriter : Khaled Hosseini

Number of Page : 340Publisher : Bloomsbury 

"It's wrong what they say about the past, I've learned, about how you can bury it. Because the past claws its way out.”

This novel is about forgiveness and redemption. The main character, Amir was one of the lucky child in Afghanistan because his father was rich. But, he was also the coward that tried to win his father's heart.

Amir had a friend named Hassan. Hassan was the son of a servant and he was not as lucky as Amir. Unfortunately, he was more brave and athletic than Amir. Hassan was good with slingshot, he was also the best kite runner, and that made Amir feel a bit jealous.

"For you, a thousand times over."

Page 16: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

As the story goes, we could see how loyal and unconditional love that Hassan had toward Amir. He defended Amir so many times. However, when Hassan was cornered by three bad guys Amir did not help him. He was too afraid and he just stood there watching his friend being raped.

The sin... the guilt... Amir would bring all his regrets throughout his lives. He could not face Hassan after what he did.

After the Russians invasion, Amir and his father migrated to America. Amir saw it as a chance to forget his past.

Years fly... until one day he got a call from someone in Afghanistan.

"There is a way to be good again."

Amir returned to his home country to deal with everything, including saving Hassan's son, Sohrab.

"I wondered if that was how forgiveness budded; not with the fanfare of epiphany, but with pain gathering its things, packing up, and slipping away unannounced in the middle of the night.”

I always like dramatic and sad stories. I like novels that can hurt my heart and make me cry because that way I know that the writer has successfully brought me into the story itself. And Khaled Hosseini is definitely one of that writer. He got talents with words. The way he describes things is so beautiful that I kept repeating the passages. 

"I want to tear myself from this place, from this reality, rise up like a cloud and float away, melt into this humid summer night and dissolve somewhere far, over the hills. But I am here, my legs blocks of concrete, my lungs empty of air, my throat burning. There will be no floating away.”

See? That was just so beautiful. I mean the words. (don't ask why I stupidly love words =.=) Furthermore, the story is so heart-wrenching. There were a lot of memories and after several years later the character would rekindle all of those memories. I always like that kind of story--remember the past, bits and pieces of memories--because those things engrave in my mind and my heart more than stories which only tell the very little part of character's lives. That's why I love story from childhood until the character becomes adult.

Okay, that was out of topic.

What should I say more? This book is just perfect. I like this one more than A Thousand Splendid Suns although The Kite Runner less makes sense in term of plots. I mean there are too many cruelties and coincidences. But like I say, I love dramatic stories and dramatic stories do not make sense.

The ending was very good. The hope arose from simple activity which was the kite fighting. Same as Hassan, Sohrab liked playing kites. And Amir, feeling like twelve-year old again, showed Sohrab how to play kites. 

Page 17: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

"It was only a smile, nothing more. It didn't make everything all right. It didn't make ANYTHING all right. Only a smile. A tiny thing. A leaf in the woods, shaking in the wake of a startled bird's flight. But I'll take it. With open arms. Because when spring comes, it melts the snow one flake at a time, and maybe I just witnessed the first flake melting."

Oh, one more. The most important moral in this story is the one said by Amir's father.  

"There is only one sin. and that is theft... when you tell a lie, you steal someones right to the truth... When you kill a man, you steal a life. You steal a wife's right to a husband, rob his children of a father. When you tell a lie, you steal someone's right to the truth. When you cheat, you steal the right to fairness. There is no act more wretched than stealing." 

Fat full five stars! 

5/5

Secret Garden

Judul : Secret GardenPenulis : Frances Hodgson Burnett

Tebal : 320 halamanPenerbit : Gramedia Pustaka Utama 

Saat ayah dan ibunya meninggal karena wabah kolera di India, Mary Lennox dipulangkan ke Inggris untuk tinggal bersama pamannya, Archibald Craven. Mary yang sangat egois dan pemarah tidak disukai siapapun. Ia juga merasa dibuang sejak dulu. Semasa hidupnya, kedua orang tuanya sibuk dengan urusan masing-masing dan membiarkan pelayan memanjakan Mary.

Mary benci tinggal di rumah Mr. Craven. Sepi, kosong, dan membosankan. Mr. Craven senang bepergian dan tidak peduli pada siapapun.

Page 18: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Mary merasa kesepian dan ia pun mulai menjelajah rumah besar pamannya. Dan ia menemukan sebuah taman terbengkalai yang tidak pernah dimasuki siapapun lagi sejak sepuluh tahun yang lalu. Dengan penemuannya itu, Mary mulai berkenalan dengan teman baru. Bahkan ia pun mulai mengubah sikapnya.

Di samping petualangannya, Mary pun berhasil membuka rahasia pamannya dan juga menciptakan kebahagiaan bagi orang lain.

Menurut saya, cerita ini bikin hati tenang dan damai. Bayangkan kesenangan seorang anak kecil mengubah taman yang sudah jelek jadi indah lagi. Ditambah lagi, penjelasan penulis mengenai pemandangan taman begitu detail sehingga saya seakan berada di taman itu sendiri.

Tapi saya lebih suka karya Frances Hodgson Burnett yang satu lagi, A Little Princess, karena lebih berisi dan memiliki moral yang kuat. Secret Garden tidak terlalu menonjolkan aspek moral dan lebih mendeskripsikan imajinasi saja. Dan menurut saya, buku-buku seperti itu terasa seperti tidak ada tujuannya. Jadi, tiga bintang saja untuk deskripsi tamannya.

3/5 

The Mysterious Benedict Society and The Perilous Journey

Title : The Mysterious Benedict Society And The Perilous Journey (Mysterious Benedict Society #2)

Writer : Trenton Lee StewartNumber of Page : 440

Publisher : Little, Brown Company

More adventures and riddles again. I was so excited meeting the children again.

One year had passed since the last adventure, the four children would meet again in Mr. Benedict's house. However, something happened. Mr. Benedict was captured by the evil Mr. Curtain. And only The Mysterious Benedict Society who could save him.

Page 19: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

This time, we would get clues and riddles from Mr. Benedict himself. He had prepared presents for the four of them. And to find the presents, they had to solve the riddles. These riddles brought them to interesting yet dangerous journey.

Another warm story with great friendship morals. The book taught us how to appreciate other despite of their weakness. Recommended to all creatures in the world, haha...

4/5

The Fifth Mountain

Judul : The Fifth MountainPenulis : Paulo CoelhoTebal : 320 halaman

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

The Fifth Mountain adalah karya ke-7 Paulo Coelho yang saya baca setelah The Alchemist, The Winner Stands Alone, Eleven Minutes, The Pilgrimage, By The River Piedra I Sat Down And Wept, dan The Zahir. Saya memang penggemar karya-karya penulis Brasil ini. Biasanya buku-bukunya berisi filsafat sederhana yang mendamaikan hati (euh, bahasanya berlebihan).

Buku ini sebenarnya bertema sederhana. Paulo Coelho hanya memodifikasi cerita Nabi Elia yang ada di alkitab dengan tambahan karakter-karakter. Kisah yang biasanya saya baca sambil-lalu-asal-tahu di alkitab bisa jadi satu buku yang keren banget nih. Ceritanya lumayan seru dengan bumbu cinta dan perseteruan antar orang-orang penting di Kota Akbar.

Cerita dibuka dengan Nabi Elia yang dikejar-kejar utusan Ratu Izebel yang kebetulan memerintahkan agar seluruh nabi dibinasakan. Si Ratu ini mau menjadikan Baal sebagai dewa-dewa Israel dan dia menolak Tuhan.

Singkat cerita, Elia sampai ke kota kecil bernama Akbar. Di sini dia ketemu janda beranak satu yang sangat miskin. Seperti dalam alkitab, janda itu akan memberi makan Elia dengan sedikit makanan yang dimilikinya. Namun, persediaan makanan itu tidak akan pernah habis.

Page 20: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Selain itu, ada juga kejadian mukjizat yang dilakukan Elia. Ia membangkitkan anak si janda dari kematian. Tapi seperti cerita lainnya, orang-orang tetap menolak Tuhan dan membenci Elia. 

Yah, karena saya sudah tahu ceritanya jadi saya cuma memperhatikan bagian modifikasinya saja. Tapi saya suka banget jadi saya kasih bintang empat deh.

"Kalau engkau tidak puas dengan masa lalumu, lupakanlah sekarang. Bayangkan sebuah kisah baru tentang hidupmu, dan yakinlah. Pusatkan pikiranmu hanya pada saat-saat engkau memperoleh apa yang kauidamkan. Kekuatan ini akan membantumu meraih yang kauinginkan."

4/5

The Mysterious Benedict Society

Title : The Mysterious Benedict Society (Mysterious Benedict Society #1)Writer : Trenton Lee Stewart

Number of Page : 492Publisher : Little, Brown Company

I just don't realize how I miss children books until I read this. It was a long time ago since I read children adventures like The Famous Five Enid Blyton and Roald Dahl's books. Then suddenly I picked this book and read it. And, wow! It was a wonderful, funny, and cute adventure.

Mysterious Benedict Society will amaze you who like riddles and brainstorming clues. And for myself, I love the characters because they are so cute. They are children after all.

The story started with Reynie Muldoon wanted to take a test for special kids. The test was posted in the newspaper and he wanted to try it. Well, the tests were so challenging and interesting. This was the best part of the book when Reynie met the other students who also

Page 21: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

passed the test. They were George "Sticky" Washington, Kate Wetherall, and Constance Contraire.

Actually, the test was brought by Mr. Benedict, a genious who suffered from narcolepsy (sleep suddenly without warning <--how strange is that?). He had detected a problem that happened across the country without anyone notice it. People were missing and no one knew about it. Mr. Benedict needed the four children to act as secret agents to go inside an academy in which he believed the prisoners were.

Then, the adventures began.

This book is very engaging. I keep wanting to know what happen next. And I like Constance because she was just so cute with her clumsiness and grumpiness. She was short and always left behind. I also like Reynie for his thoughtfulness. Even I like Kate for her dexterity and Sticky for his sticky mind. Ah, I just love the children. I want to hug them all. Kyaaaaaa!

Nice reading.

4/5

How's Life?

Sebenernya judul post ini terinspirasi sama lagu Back To December-nya Taylor Swift. Tapi nggak ada hubungannya sama isinya sih. Jadi, nggak penting.

Tujuan saya tulis post ini karena saya tiba-tiba sadar kalau saya sudah lama nggak nulis apa-apa di blog selain review buku. Kan daripada bosen, saya tambah-tambah yang aneh.

Jadi, how's life?

Pertama, saya ganti template blog. Lagi. Soalnya udah bosen sama yang lama. Terus kan saya udah beres baca buku tentang vampir, jadi blognya nggak boleh gelap-gelap lagi dong. Nah, temanya kali ini adalah kayu. Kembali ke alam yang soothing dan mendamaikan hati (eaaaa). Ahay!

Page 22: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Sekarang karena saya lagi mau bikin final dissertation, saya bakal nggak update blog dulu deh. Mau konsentrasi dulu. Paling saya update buat utang novel yang belum di-review. Ada beberapa yang udah beres baca tapi belum dibikin review-nya.

Terus apa lagi ya? Oh, saya sekarang lagi les IELTS buat daftar sekolah lagi. Rencananya sih mau ambil master, tapi harus cari-cari beasiswa dulu. Ada yang mau nyumbang? (Kalimat terakhir nggak usah dibaca)

Sekian dulu deh. Saya kalau nulis beginian suka nulis yang aneh-aneh. Jadi, mending stop aja.

Buku yang bakal di-review selanjutnya :1. Mysterious Benedict Society - Trenton Lee Stewart2. The Fifth Mountain - Paulo Coelho3. Mysterious Benedict Society And The Perilous Journey - Trenton Lee Stewart4. Secret Garden - Frances Hodgson Burnett

Warna Langit

Judul : Warna Langit (Color Trilogy #3)Penulis : Kim Dong Hwa

Tebal : 322 halamanPenerbit : Gramedia Pustaka Utama

"Betapa anehnya bagaimana pohon yang gundul ini bisa tampak rimbun dan indah hanya dengan seekor kupu-kupu hinggap padanya."

"Itu karena makhluk-makhluk hidup ini menunjukkan kasih sayang mereka satu sama lain. Apa gunanya mendandani penjaja keliling dengan pakaian sutra? Padanya, pakaian itu hanya seperti seutas tali yang tergantung dari tiang. Sebaliknya kalaupun kau hanya

Page 23: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

mendandaninya dengan kain compang-camping, sepanjang kau melakukannya dengan sepenuh perasaan dan kehangatan, maka dia akan memperoleh kekuatan dan tampak hidup."

Buku terakhir dari seri ini bercerita tentang penantian. Ehwa menanti Duksam dan ibu Ehwa menantikan si tukang gambar keliling. 

Di sini banyak sekali interaksi antara ibu dan anaknya. Saya bisa merasakan betapa sayangnya ibu Ehwa terhadap Ehwa. Dengan sabar, ia mendidik dan menasehati Ehwa untuk bersabar dalam penantiannya. Ibu Ehwa ini bener-bener penyayang dan juga bijaksana. 

Pernikahan Duksam dan Ehwa dilakukan secara adat Korea. Kita bakal bisa melihat adat kebudayaan Korea zaman itu. Terutama saya cukup takjub dengan tradisi bebek mandarin yang dilempar bisa menentukan jenis kelamin anak pertama. Ada-ada saja.

Tak hanya Ehwa, ibu Ehwa pun mendapat happy ending-nya sendiri bersama si tukang gambar. 

Betapa sederhana kehidupan zaman dulu. Perempuan hanya begitu saja. Pencapaian terbesar seorang wanita hanyalah menikah dan punya anak. Namun pencapaian terakhir bagi wanita adalah menikahkan anaknya sendiri. 

"Kurasa sudah menjadi takdir perempuan untuk selalu menunggu... Tak pernah kusadari bahwa akan datang suatu waktu ketika aku akan memandangi gerbang desa, menantikan putriku."

Untuk trilogi ini saya beri tiga bintang karena buku ini adalah novel grafis. Saya tetap lebih suka prosa soalnya dibandingkan komik/manga/manhwa. Tapi ceritanya keren banget!   

Color Trilogy :1. Warna Tanah2. Warna Air3. Warna Langit

3/5

Warna Air

Page 24: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Judul : Warna Air (Color Trilogy #2)Penulis : Kim Dong Hwa

Tebal : 320 halamanPenerbit : Gramedia Pustaka Utama

Cerita berlanjut masih di kota kecil yang sama, Namwon. Ehwa kini sudah menjadi gadis remaja yang mulai centil dan iseng. Petualangannya bersama sahabatnya, Bongsoon bener-bener lucu. Apalagi Bongsoon itu suka sok tahu dan sok pintar soal masalah-masalah orang dewasa.

Setelah patah hati oleh dua orang laki-laki dulu, kini Ehwa bertemu seorang pegulat dan juga petani bernama Duksam. Pertemuan awal mereka cukup unik karena terjadi saat Ehwa sedang mandi (Alamak!!). Mereka jatuh cinta namun Duksam lebih berkonsentrasi bekerja keras untuk mencari uang agar bisa menikahi Ehwa.

Namun, bos sekaligus tuan tanah Duksam yang bernama Master Cho naksir Ehwa dan ingin menjadikan gadis itu istrinya. Master Cho tua ini datang ke makcomblang dan meminta bantuannya untuk menjodohkan dirinya dengan Ehwa. Bener-bener cara zaman dulu banget. Si makcomblang datang menawarkan sejumlah harta pada ibu Ehwa agar mau menikahkan anaknya dengan si Master Cho. Tentu saja ditolak.

Duksam yang tahu soal itu sangat marah. Ia memberontak hingga akhirnya dikejar-kejar pesuruh Master Cho, mau dibunuh. Duksam kabur dan ia meminta Ehwa menunggunya sukses supaya mereka bisa menikah.

Masih dengan gaya bahasa puitis dan vulgarnya, Kim Dong Hwa menyihir saya untuk masuk ke dalam dunia zaman dulu yang digambarkannya. Saya suka sekali dengan gambarnya.

3/5

Warna Tanah

Page 25: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Judul : Warna Tanah (Color Trilogy #1)Penulis : Kim Dong Hwa

Tebal : 320 halamanPenerbit : Gramedia Pustaka Utama

Buku pertama dari novel grafis Korea ini bercerita tentang kehidupan wanita Korea zaman dulu. Setting bertempat di sebuah kota kecil bernama Namwon.

Kita akan dibawa melalui perjalanan Ehwa menuju kedewasaan. Bagaimana keluguan anak perempuan zaman itu dalam menghadapi banyak pertanyaan mengenai cinta dan seksualitas. Kebetulan ibu Ehwa adalah seorang janda yang memiliki kedai minum. Tamu-tamu pria di situ suka bicara vulgar dan seringkali Ehwa mendengarnya. Di situlah dimulai pertanyaan-pertanyaan Ehwa.

Ini hanyalah kehidupan sehari-hari Ehwa di kota kecil. Cinta pertama Ehwa pada biksu muda dan seorang putra terpelajar juga penantian ibu Ehwa akan cinta dari seorang tukang gambar yang senang berkelana...

Ceritanya sangat indah. Bahasanya sangat puitis dan banyak menyangkut tentang bunga. Di sini memang wanita digambarkan sebagai berbagai macam bunga. Lembut dan juga kuat. Rasanya seperti membaca sebuah karya seni yang sangat mendamaikan hati.

Saya paling suka bunga tiger lily dan bunga kamelia.

"Tiger lily adalah satu-satunya bunga yang senang hati menghadap ke arah matahari dan mekar meskipun tidak ada siapa-siapa di dekatnya untuk menyaksikan."(menggambarkan si biksu muda yang hanya bisa dikagumi dari jauh)

"Kamelia benar-benar bunga yang tahan cuaca... Itu sebabnya kamelia juga bunga yang konyol-kamelia satu-satunya bunga yang cintanya bertepuk sebelah tangan. Tak peduli betapa indah bunga kamelia menghias dirinya, tak satu pun kupu-kupu akan mendarat di atas kelopaknya bahkan sampai kuntum bunga terakhir telah merekah. Ketika kupu-kupu keluar, bunga-bunga ini sudah terlelap. Sebab hanya ketika kupu-kupu tertidur bunga-bunga ini menjadi hidup."(diucapkan saat di biksu memutuskan cinta Ehwa~~ hebat bener diputusin pake puisi =.=)

Page 26: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Gambarnya cantik sekali. Saya serasa dibawa ke tempat pedesaan itu. Pemandangannya bagus banget, banyak pohon dan bunga-bunga yang mekar di tengah hujan musim semi.

Kekasihku tiba, tapi bukan menyambutnya, Aku hanya bisa menggigit ujung celemekku dengan ekspresi hampa-- Betapa kikuknya diriku.

Hatiku merindukannya, sebesar dan senyalang bulan yang purnama Namun aku malah menyipitkan mata, tatapanku setajam dan setipis bulan sabit.

Namun bukan aku melulu yang bertingkah begini. Ibuku dan ibu dari ibuku sama konyol dan canggungnya saat masih gadis...

Tapi cinta yang datang dari hatiku meluap-luap, Seterang dan semerah besi panas dalam tungku pandai besi. (Kim Dong Hwa)

3/5 

Last Sacrifice

Title : Last Sacrifice (Vampire Academy #6)Writer : Richelle MeadNumber of Page : 594Publisher : Razorbill

My rating : 5/5At last, I finished all the books of the series. I might ramble in this post, so I will warn you that there's gonna be spoiler.

Because this is the last book, I will conclude everything that I feel.

Page 27: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Starting from the good part :1. Adventure. From the prison break, runaway, hiding, meeting new people, investigation, and revelation... I like all of them. I could not stop reading because they are all interesting part of this book.2. Suspense. I'm not even sure that's the right word. I tried to guess who murdered the queen. And I thought it would be Daniella Ivashkov, but I was wrong. And the fact that I could not guess correctly proved that this book is beyond my usually clever instinct (LOL). 3. Certain characters. Of course, I could not stand books that have no likable characters. I like Adrian Ivashkov for his good heart and because he was willing to admit his weakness. He knew he was an addict and he needed Rose as his strength. He also had cheerful personality that lightened up everyone's mood even in bad situation. And the fact that he was one of the character who did not get happy ending made me love him more (haha =.=). Beside Adrian, I also like Abe Mazur for the funny ladies-man way of his and his antique fashion style. I also like Sydney Sage, the serious and competent alchemist who also didn't get happy ending. And the last is Christian Ozera because of his fire-fighting coolness and his sarcasm. He was independent and strong despite of his bad reputation and all.4. Concept. The new world created by Richelle Mead always amazed me. The political system, strigoi-moroi-human-alchemist-dhampir world, the guardian system... The guardian mantra never stopped getting me chills, I don't know why... They come first...5. Couples. Okay, I never like Dimitri because for me he didn't seem to have character. He was described as a god, then what? Kind, yes. Passionate, yes. But, nothing special. Boring and bland. However, I like the fact that he ended up with Rose. They deserved each other although I also don't like Rose. Moreover, Lissa and Christian were also a good and suitable pair.6. Breakup lines. I never felt more hurt than reading the breakup lines said by Rose and Adrian at the end. Damn. It was unfair but yet inevitable. The part when Adrian yelled and clutched his chest like his heart being ripped apart, it was just the best dramatic breakup scenes ever. 7. Dying scene. It's not even important to be mentioned here. But I like these paragraphs in one scene.My vision was growing dimmer, the blackness and ghosts closing in, and I swore, it was like I could hear Robert whispering in my ear : The world of the dead won't give you up a second time.Just before the light completely vanished, I saw Dimitri's face join Lissa's. I wanted to smile. I decided then that if the two people I loved the most were safe, I could leave this world. The dead could finally have me. And I'd fulfilled my purpose, right? To protect? I'd done it. I'd saved Lissa, just like I'd sworn I'd always do. I was dying in battle. No appointment books for me. Lissa's face shone with tears, and I hoped that mine conveyed how much I loved her. With the last spark of life I had left, I tried to speak, tried to let Dimitri know I loved him too and that he had to protect her now. I don't think he understood, but the words of the guardian mantra were my last conscious thought. They come first.

Now, the bad thing :1. The ending. I believe in happy ending, but I don't believe in perfect ending. And Vampire Academy ending is damned very perfect. Rose got everything she always wanted. And she lost the bond? Seriously, it's kinda unbelievable. All the fuss and problems that she had throughout the series were just vanished. She was Lissa's guardian, Dimitri was Christian's.

Page 28: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Then, Lissa was a queen. The weak and doll-like Lissa? It would make more sense if Ariana Szelsky was the queen. 2. The killer. Okay, the killer wasn't Daniella Ivashkov. I was relieved because I could not stand Adrian got more hurt. But, still. It was so sad. She had already had bad reputation for having Strigoi in the family, ruined face... Oh, the reason Rose took the accusation was so laughable. Jealousy, huh?3. Main character. Yah... Rose was not that bad. She was willingly to sacrifice everything for protecting Lissa. She was strong and she always fight for her own fate. I liked her when she changed a bit in the second book. But, toward the end she didn't get any better. She was still reckless and annoying. Well, I was still okay with that until she cheated behind Adrian. If she wanted with Dimitri, she should break up with Adrian first before sleeping with Dimitri. Oh, God. When Adrian visited Rose in her dream after she and Dimitri "did" it, I almost wanted to cry seeing Adrian was still happy. He said Rose's aura was glowing, bla, bla, bla... And Rose still didn't say anything. Poor Adrian. Cheating?! I still couldn't believe a main character did something stupid like that. I had no sympathy left for Rose already. 

That's all. I experienced love-hate relationships with this book. And after I finished it, I could not stop thinking about the story. I kept replaying every scenes in my head. Yah... I should admit that Vampire Academy is wonderful, so I give this book five star. 

The last young adult fantasy I read was Hunger Games. I still like the story of HG better than Vampire Academy. But because the writing and plot structures of VA are much more neat than HG, I think that VA is better book than HG.

T.T *cry

I always feel sad whenever I finish book series. But, I really enjoy the journey reading VA.

Vampire Academy Series : 1. Vampire Academy2. Frostbite3. Shadow Kiss4. Blood Promise5. Spirit Bound6. Last Sacrifice

Enchanting Pleasures

Page 29: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Judul : Enchanting Pleasures (Pleasure #3)Penulis : Eloisa JamesTebal : 520 halaman

Penerbit : DastanbooksMy rating : 4/5

Akhirnya bisa baca seri terakhir juga. Memang biasanya karya Eloisa James sedikit membosankan karena terlalu banyak tokoh dan porsi cerita main character-nya yang terganggu. Tapi saya sudah terbiasa dengan style writing dia, jadi ya sudah deh.

Yah... untungnya yang ini bener-bener bagus. (Rating empat bintang berarti bagus, yah... saya mah pelit, kasih lima bintang cuma buat buku yang bikin saya amazed parah sampai nggak bisa tidur...)

Oke, lanjut.

Ceritanya tentang Gabrielle Jenningham yang dibesarkan di India oleh ayahnya yang seorang misionaris. Dia punya maskawin yang besar dan akhirnya dia dijodohkan dengan seorang Viscount Dewland. Dia harus menempuh perjalanan ke Inggris untuk bertemu dengan calon suaminya.

Pewaris gelar Viscount Dewland adalah Erskine "Quill" Dewland. Si Quill ini pernah cedera kepala jadi dia itu selalu migrain kalau melakukan pekerjaan berirama seperti berkuda (jangan tanya pekerjaan yang lain itu apa). Dan dia dipercaya nggak bisa punya keturunan. Nah, makanya dia nggak mau nikah. Dan Peter, adiknya akhirnya menggantikan posisinya sebagai calon suami Gabrielle.

Bertemulah si Quill ini dengan Gaby waktu jemput Gaby di dermaga. Dia pun terpesona. Dengan gaya acak-acakannya dan tidak tahu sopan santun Inggris, Gaby mampu membuat si serius Quill terhibur.

Page 30: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Sementara itu, Peter orang yang sangat rapi dan memperhatikan kesopanan sebel banget sama Gaby. Udah ceroboh, konyol, cerewet pula. Peter stres sendiri, dia nggak mau nikah sama si Gaby.

Tapi Quill mau. Terjadilah kesepakatan. Quill akan melamar Gaby dengan memanfaatkan sifat romantis Gaby. Dia melamar pakai puisi menjijikkan yang bikin saya geli sendiri.

"Aku membara, aku binasa."

"Matamu bagai kelap-kelip bintang."

What???? Sumpah. Quill kan kaku dan dingin. Terus dia melamar pakai macam-macam puisi lebay. Lucu gila...

Cerita setelah mereka menikah cukup rumit. Ada membahas soal putra mahkota India yang dicari-cari pemerintah Inggris, lalu membahas obat migrain supaya Quill nggak sakit lagi setiap kali mereka gituan, belum ditambah secondary character (yang terakhir sih nggak penting +.+). Pokoknya, saya harus mengacungkan jempol buat Eloisa James yang sudah sangat kreatif memanfaatkan sejarah penemuan obat, sejarah India, dan sejarah migrain untuk membumbui cerita ini.

Great story. Favorit dari seluruh buku Eloisa James yang saya baca. Dan seri Pleasure ini juga seri terbaik EJ, menurut saya yah...

Pleasure Series :1. Potent Pleasures2. Midnight Pleasures3. Enchanting Pleasures

Spirit Bound

Title : Spirit Bound (Vampire Academy #5)

Page 31: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Writer : Richelle MeadNumber of Page : 489Publisher : Razorbill

My rating : 4/5

It's a bit difficult writing review for this book. Too many plots and stories inside.

Rose had to face the final practical exam for becoming the guardian. Since she had killed strigoi before, the exam was very easy for her. I even think that the exam scenes were not intriguing at all.

After she graduated, Rose and her friends went to the Moroi court to wait for the assignments. However, Rose had another plan. Dimitri had sent her many letters showing love and hate at the same time. He also wanted to find and kill her. But, Rose wanted to save Dimitri. She thought strigoi could be brought back to their original form (dhampir/moroi/human). And the only person who might know about this was Victor Dashkov's half-brother, Robert.

No one knew where Robert was, except Victor. Because Victor was in jail, Rose planned to break into jail and free him. This part was very interesting. I like the adventure and the action. Rose with Lissa and Eddie had to find a brilliant trick to save Victor.

At last, they met Robert. And it was true, strigoi could be brought back.

The plot was quite fast. A strigoi attack, Lissa and Christian captured by Dimitri, and rescue mission. Well, I had to say I was a bit disappointed here. The action was too fast that there was no tension built. I could not feel the thrill and the dangerous-you-must-be-careful feeling. Brief and simple. Suddenly, everything was done. Dimitri was dhampir again.

This book was full of politics, I think. There were a lot of discussions and meeting associated with moroi laws and decrees. They were making a new adjusment. And Rose did not like the new adjustment. She complained and even insulted Queen Tatiana in front of The Council because of the stupid adjustment.

Then, the next day Queen Tatiana was found dead in her bedroom. She was murdered. And the most possible culprit? Rose, of course. She was the one who expressed a lot of hatred to the queen the day before.

I like the story a lot. It is very complicated and deep, sometimes I think it doesn't feel like young adult novels. There are some boring parts here and there, but I still like the book very much.

However, I don't like Rose. Okay, she is bad-ass and tough. I don't like stupid and weak heroine, and Rose is far from weak. But, she is... how to say? I think she doesn't know the term "respect". She does whatever she wants the way she likes it. She loves Dimitri and yet she is blood-whoring with Adrian. She uses Adrian a lot of times, uses his money, uses his influences... Even she doesn't care that Adrian truly loves her. And the stupid thing is Adrian understands and wants to accept those. Okay, love makes people blind. But seriously? Rose should be able to restrain herself. Make decision! She has chosen Adrian and she should deal

Page 32: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

with that choice. If she still wants to pursue her love with Dimitri, at least she should break with Adrian first, not two-timing him.

The worst is Rose doesn't respect the moroi's council. Okay, she doesn't agree with their decision. But, at least don't be a crazy maniac who insults the queen in front of a lot of people. That only shows how shallow she is, cannot control the emotion at all. She just ruins her own reputation. Well, I know it's for the sake of the story. If Rose is not like that, then the story would be very flat. But, it's just a very bad example, especially comes from the main character. 

Yah... that's my opinion. I still give the book four stars for the story and all. I never lower my rating just because I don't like the characters. Bad and unlikable characters are the ones who make a story more colourful. Kind and holy characters are boring, hehehe...

A Tree Grows in Brooklyn

Judul : A Tree Grows in BrooklynPenulis : Betty SmithTebal : 664 halaman

Penerbit : Gramedia Pustaka UtamaMy rating : 5/5

Banyak cerita fiksi menceritakan tentang keanehan-keanehan dalam dunia fantasi, cerita cinta seperti dunia dongeng, misteri detektif yang sangat jenius, dan hal-hal luar biasa lainnya.

Sementara buku ini hanya bercerita tentang kehidupan. Kita tidak akan menemukan kejadian-kejadian luar biasa di dalamnya. Kita hanya akan menemukan seorang anak kecil bernama Francie Nolan menceritakan apa yang dia lihat dan dia alami seiring dirinya bertambah dewasa.

Francie Nolan hidup di sebuah pemukiman miskin di Williamsburg, Brooklyn. Sehari-hari ia berjalan melintasi jalan di kotanya itu dan bertemu dengan orang-orang yang menurutnya aneh. Ada pemilik toko yang membeli sampah yang dikumpulkannya, ada penjaga perpustakaan yang tidak pernah mendongak melihat wajahnya setiap ditanya, ada penjual

Page 33: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

lotre mainan anak-anak, dan masih banyak lagi. Bersama Neeley, adiknya, mereka menjelajahi tempat mereka tinggal seperti layaknya anak kecil yang berpetualang.

Ayah Francie, John seorang pemabuk. Tapi Francie sangat menyayangi ayahnya itu. Kemampuan John hanyalah bernyanyi, namun sekalipun begitu ia adalah ayah yang tulus, lucu, dan sangat bangga pada anak-anaknya. Saya sendiri terharu melihat usaha-usaha John untuk membuat anak-anaknya senang. Hanya dari hal-hal kecil, John benar-benar memperhatikan kedua anaknya.

Ibu Francie, Katie adalah wanita berkemauan keras dan berpendirian teguh. Dialah tulang punggung keluarganya karena John tidak begitu bisa diandalkan. Keinginannya cuma satu. Ia ingin semua anaknya berpendidikan. Sekolah, sekolah, sekolah... supaya mereka bisa terlepas dari jerat kemiskinan dan hidup dengan lebih baik. Saya mengagumi Katie karena kerja kerasnya. Bahkan saat dia hamil pun, dia tetap ngotot terus bekerja. Demi anak-anaknya, demi supaya mereka bisa makan, demi supaya mereka tetap bisa sekolah.

Banyak sekali kejadian kecil di buku ini yang membuat saya mencintai semua tokoh-tokohnya dengan segala kekurangannya. Francie yang keras kepala namun juga sangat dewasa. Ada satu kali dia mau disuntik. Sang dokter menghinanya sebagai anak kecil yang kotor dan miskin. Tapi Francie terakhir bilang, "Adikku yang berikut. Tangannya sama kotor dengan tanganku, jadi jangan kaget. Dan kau tidak perlu memberitahunya. Kau sudah memberitahuku."

Francie senang membaca dan berimajinasi. Ia tidak punya teman dan ia melampiaskan segala emosinya dalam tulisan. Ia selalu mendapatkan nilai A untuk karangannya di sekolah. Tapi sejak ayahnya meninggal dan hidup di keluarganya jauh lebih sulit, ia tidak lagi suka mengarang yang indah-indah. Dia menceritakan kemiskinan, kelaparan, sebagaimana adanya. Dan gurunya memberi dia nilai C. 

"Ada apa dengan tulisan-tulisanmu, Frances?""Aku tidak tahu.""Kau salah satu murid terbaikku. Karanganmu sangat indah. Aku menikmati karya-karyamu. Tapi yang belakangan ini...""Aku memeriksa ejaannya, menulis dengan hati-hati, dan...""Aku berbicara tentang topikmu.""Kaubilang kami bisa memilih topik kami sendiri.""Tapi kemiskinan, kelaparan, dan mabuk-mabuk adalah topik yang tidak baik. Kita semua tahu hal-hal itu ada. Tapi orang tidak menulis soal itu semua.""Orang menulis tentang apa?""Orang menggali imajinasi dan menemukan keindahan di sana. Seorang penulis, sama seperti seniman, harus selalu mencari keindahan.""Apa itu keindahan?""Menurutku tidak ada definisi yang lebih baik daripada kata Keats: 'Keindahan adalah kebenaran, dan kebenaran adalah kebenaran.'""Kisah-kisah itu benar.""Omong kosong! Yang kita maksud kebenaran, contohnya seperti bintang-bintang yang selalu ada, matahari yang selalu terbit, serta sifat baik manusia, kasih ibu, dan cinta tanah air.""Aku mengerti."

Page 34: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

"Senang mabuk-mabukan bukanlah kebenaran ataupun keindahan. Itu kejahatan. Pemabuk harusnya berada di penjara, bukan dalam cerita. Dan kemiskinan. Tak ada alasan untuk itu. Ada cukup banyak pekerjaan bagi semua yang ingin bekerja. Orang-orang jadi miskin karena terlalu malas untuk bekerja. Kemalasan tidak indah."(Bayangkan Mama malas!)"Kelaparan tidak indah. Itu juga tidak perlu terjadi. Kita punya kegiatan derma. Tak seorang pun perlu kelaparan. Nah, aku bukan orang sombong. Aku tidak berasal dari keluarga kaya. Ayahku pendeta dengan gaji yang sangat kecil."(Tapi itu tetap gaji, Miss Garnder.)"Satu-satunya bantuan yang dimiliki ibuku adalah sederet pembantu yang tidak berpengalaman, kebanyakan gadis-gadis desa."(Oh begitu. Kau miskin, Miss Garnder, miskin tapi punya pembantu.)"Kami sering tidak punya pembantu dan ibuku harus melakukan semua pekerjaan rumah sendiri."(Sedangkan ibuku, Miss Garnder, harus melakukan semua pekerjaan rumah sendiri, dan ya, berikut sepuluh kali lipat kegiatan bersih-bersih dibanding itu.)"Aku ingin masuk universitas negeri, tapi kami tidak punya biaya. Ayahku harus mengirimku ke sekolah tinggi biasa."(Tapi akuilah kau sama sekali tidak kesulitan mendapat pendidikan tinggi.)"Dan percayalah, orang miskin yang kuliah di situ. Aku  juga tahu apa artinya lapar. Gaji ayahku sering tersendat dan tak ada uang untuk membeli makan. Kami pernah hanya bisa minum teh dan makan roti selama tiga hari."(Jadi kau juga tahu apa artinya lapar.)"Tapi aku pasti jadi orang membosankan kalau aku hanya menulis tentang kemiskinan dan kelaparan, betul, kan? Betul, kan?""Ya, Ma'am."

Saya ikut kesal, marah, iri hati, juga senang bersama Francie. Saya ikut melihat bagaimana Francie berubah dari anak-anak yang percaya pada dongeng menjadi remaja berpikiran realistis dan menyadari kenyataan di sekitarnya. Saya harus acungkan jempol pada setiap tokohnya karena mau berjuang dan bersusah payah bekerja demi terus hidup dan bertahan. 

"Tuhan yang baik, biarkan aku menjadi sesuatu setiap menit dalam setiap jam hidupku.  Biarkan aku bahagia; biarkan aku sedih. Biarkan aku kedinginan; biarkan aku merasa hangat. Biarkan aku kelaparan... terlalu banyak makan. Biarkan bajuku compang-camping atau rapi.  Biarkan aku jadi tulus-jadi penuh muslihat. Biarkan aku jujur; biarkan aku jadi pembohong. Biarkan aku jadi terhormat dan biarkan aku berdosa. Tapi biarkan aku jadi sesuatu dalam setiap menit yang penuh berkah. Dan saat aku tidur, biarkan aku terus bermimpi supaya tak ada satu pun kepingan kehidupan yang terlewat." 

Novel klasik ini meninggalkan kesan warm, bittersweet, and even it made me smile after I finished the last sentence. Hidup ya seperti itu. Ada senangnya, ada susahnya. Bahkan di saat susah pun, akan selalu ada pertolongan jika kita sungguh-sungguh berdoa dan meminta. Betapa pentingnya menjaga hubungan antar sesama keluarga dan bagaimana perbuatan baik akan berbuah pada kehidupan yang baik juga.

Seperti Francie dan Neeley, saya sangat menikmati membaca buku ini. Bagi mereka, pahit-manis kehidupan miskin adalah anugerah karena mereka bisa bersenang-senang jauh lebih banyak daripada anak-anak kecil lainnya.

Page 35: xa.yimg.comxa.yimg.com/kq/groups/22418781/1282219809/name/Soe+Hok... · Web viewTerus sambil dengerin lagu-lagu K-pop yang jadi judul tiap bab novel di buku ini. Aihhh... 3/5 Worth

Dan bagi saya sendiri, novel ini mengajari bagaimana caranya mencintai sebuah kehidupan.

Sekilas tentang penulis :Betty Smith bernama asli Elisabeth Wehner lahir di tempat yang sama dengan Francie Nolan pada tanggal 15 Desember 1896. Sebagai putri dari imigran Jerman, ia harus hidup sebagai anak miskin di Williamsburg, Brooklyn, dunia yang ia deskripsikan dengan detail di novel A Tree Grows in Brooklyn. Ia bahkan sempat keluar dari sekolah di usia 14 tahun demi membantu menafkahi ibunya. Setelah menikah dengan George H.E. Smith, Betty pindah ke Ann Arbor, Michigan. Mereka punya dua anak perempuan, Nancy dan Mary. Seperti tokoh Francie, ia tidak pernah menamatkan SMA-nya. Ia belajar secara autodidak sehingga akhirnya boleh mengambil beberapa mata kuliah di universitas. Ia menyukai jurnalisme, sastra, drama, serta menulis.