wulannv | catetan sore sorebiofarmaka.ipb.ac.id/biofarmaka/2013/lomba blog 45 jamu, jangan... ·...
TRANSCRIPT
9/18/13 WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi !
naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html 1/8
Beranda Aku dan tulisan Potret Diri dan Mereka Aku dan Kata
WulanNV
Hola Amigos ! Lihat dunia lebih
jauh !
Teman
Join this sitew ith Google Friend Connect
Members (10)
Already a member? Sign in
Aku Dan Buku
visitor
10,266
Friday, 6 September 2013
Jamu, Jangan Lupa Tradisi !
Suwe ora jamu
Jamu godhong tela
Suwe ora ketemu
Ketemu pisan gawe gela
Tau lirik lagu ini ? dulu saat masih duduk di sekolah dasar, lagu ini sering saya
dendangkan di kelas bersama teman-teman, apalagi saat pelajaran bahasa daerah
atau KTK (Ketrampilan Tangan dan Kesenian) eh masih ada tidak ya mata
pelajaran tersebut sekarang? Atau mungkin sudah berganti nama seiring
pergantian kurikulum tiap tahunnya.
ASAL USUL JAMU
Jamu, ketenaran jamu tak hanya ada di lagu daerah Jawa Tengah ini. Jamu
ternyata sudah terkenal pada zaman kerajaan dahulu, jamu mulai diminum ketika
masa pemerintahan Brawijaya III yang kemudian dilanjutkan oleh cucunya
Brawijaya ke V. Diakhir periode Majapahit, Raden Fatah (Pendiri Kerajaan Demak
Bintoro), penerus tahta Brawijaya V, mulai mempromosikan jamu sebagai ilmu
sekaligus tatanan sacral kehidupan keratin yang sampai saat ini masih ada dalam
rangkuman Buku “Kawruh Jampi” di Jogjakarta dan Surakarta. [1]
Namun terdapat data yang lebih actual mengenai asal-usul istilah jamu, yang juga
diwacanakan sudah ada sekitar pertengahan abad 15-16 Masehi. Menurut pakar
bahasa jawa kuno, jamu berasal dari dua kata. Djampi dan Oesodo. Djampi adalah
bahasa jawa kuno yang berarti penyembuhan yang menggunakan ramuan obat-
obatan atau doa-doa dan ajian, Oesodo berarti kesehatan. [2]
Bukti tertua yang ditemukan mengenai penggunaan jamu pada zaman kerajaan
adalah ditemukannya relief pada Candi Borobudur, Prambanan, Penataran, Sukuh
dan Tegalwangi yang menggambarkan proses meracik, pemeliharaan kesehatan
dan minum jamu. Bukti sejarah lainnya adapalah prasasti “Madhawapura”
peninggalan kerajaan Hindu Majapahit, yang menyebutkan adanya profesi peracik
jamu yang disebut “Acaraki”. [3]
Istilah tabib sering kita dengar saat kita menonton film laga seperti Brama
Kumbara atau Tutur Tinular, yang tahu pasti lahir era 90an, seperti saya. Ya,
tabib juga merupakan orang yang memperkenalkan jamu di kalangan keraton.
Tidak hanya itu saja, ditemukan juga bukti yang mencengangkan kalau sudah ada
peralatan batu dari zaman Mesolithikum dan Neolithikum berupa lumping yang
telah digunakan oleh nenek moyang untuk memproses makanan dan jamu. [2]
Blog Archive
▼ 2013 (46)
▼ September (2)
Jamu, Jangan Lupa Tradisi !
Obrolan malam
► August (8)
► July (3)
► June (9)
► May (8)
► April (3)
► March (5)
► February (3)
► January (5)
► 2012 (126)
► 2011 (24)
Kompetisi Blog
WulanNV | catetan sore soreC a t e t a n y a n g d i t u l i s s e b e l u m s o re , s a a t s o re d a n s e s u d a h s o re
9/18/13 WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi !
naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html 2/8
@wulannovi18. Powered by
Blogger. Jamu yang dahulu identik dengan ramuan untuk keluarga keraton saja, kini sudah
bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Industry jamu sudah menjamur dimana-
mana, namun pasti semuanya masih ingat dengan yang namanya jamu gendong.
Jamu gendong adalah salah satu jenis jamu bakul yang penjualannya digendong
dibelakang punggung, yang termasuk jamu gendong adalah cabe puyang, beras
kencur dan jamu godhong kates (daun papaya). Sampai sekarang yang paling
terkenal adalah jamu beras kenchur dengan rasa pedasnya kencur, hanya saja
sekarang sulit ditemui ibu-ibu yang menjual jamu gendong dalam artian
sebenarnya, secara digendong. Kebanyakan sekarang sudah menggunakan alat
transportasi seperti sepeda atau sepeda motor.
INDUSTRI JAMU
Jamu, yang sekarang lebih di modernisasi menjadi “obat herbal” sudah merambah
ke industry yang lebih maju, proses pengolahan jamu sudah tidak menggunakan
peralatan tradisional, namun sudah menggunakan teknologi canggih serta
mekanisme pengolahan yang higienis. Berbagai macam perusahaan jamu
bermunculan di Indonesia, seperti Djamu Djagoe, Jamu Ir Mancur, Jamu Nyonya
Meneer, Jamu Iboe dan Sido Muncul.
Adanya industry jamu ini juga membuat distribusi produk jamu bisa mencapai
seluruh pelosok Indonesia bahkan ada yang sampai ke luar negeri, masih ingat
iklan jamu Tolak Angin Sidomuncul yang sudah merambah dunia internasional
dengan jargon bablas angine. Sudah sepatutnya pemerintahan Indonesia
mendukung langkah ini, apalagi sudah banyak pakar kesehatan dunia yang
mengakui manfaat produk jamu Indonesia, di dalam negeri saja diperkirakan 80%
penduduk Indonesia pernah menggunakan jamu.[3]
UPAYA PELESTARIAN JAMU
Senang sekali ketika ada langkah konkrit dari pemerintah Indonesia mengenai
produk jamu lokal. Pada pertemuan pejabat tinggi ketiga (SOM-III) APEC di
Medan, Pemerintah Indonesia dan China bekerja untuk mendukung produk
herbal mereka satu sama lain, dalam rangka memuluskan promosi investasi di
sector industry berbasis obat tradisional, kepada 21 member anggota APEC. [4]
FESTIVAL JAMU INTERNASIONAL
Upaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang berinisiatif
untuk menggelar Festival Jamu Internasional, patut untuk dijadikan acuan daerah
lain dalam melestarikan Jamu sebagai brand Indonesia. Pada tahun lalu festival ini
berhasil mencapai omzet Rp 450 juta, Tahun ini, panitia mentargetkan transaksi
naik hingga 30 persen. Festival jamu tahun ini sedikit berbeda dengan tahun lalu,
tahun ini peserta dari mancanegara juga turut diundang, seperti Negara-negara
ASEAN, Jepang dan Belanda. [5] Festival ini akan diadakan pada tanggal 13-15
September 2013 di halaman kantor Gubernur dan DPRD Semarang, bisa jadi
agenda wisata dan pelestarian jamu. Yuk yang di Semarang dan sekitarnya ikut
meramaikan festival ini.
JULEE Day
Upaya pelestarian jamu lainnya datang dari seorang gadis yang unik dan kreatif
bernama Julee ( @juliflorensia ) seorang mahasiswi perguruan tinggi di
jabodetabek. Dia sering membuat video di youtube tentang bagaimana rasanya
minum jamu-jamu tradisional Indonesia. Kita tahu bahwa youtube adalah portal
video terbesar di dunia, seluruh video yang diupload bisa dilihat oleh penduduk
dunia dimanapun, jadi upayanya ini patut diacungi jempol. Berikut salah satu
videonya yang sedang minum Mahkota Dewa, dijamin ngakak
A Part Of
9/18/13 WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi !
naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html 3/8
Apakah dengan event-event tersebut upaya pelestarian jamu sudah
cukup? Tentu tidak, upaya untuk melestarikan jamu tidak harus menunggu dari
sector pemerintah, kita sendiripun bisa melakukannya.
Caranya ? dengan kita bisa memanfaatkan lahan pekarangan rumah dan
menanam sendiri tanaman-tanaman herbal atau toga (tanaman obat keluarga).
Saya masih ingat betul dulu ketika masih duduk di sekolah dasar, setiap hari
jum’at selalu diadakan kerja bakti. Kegiatan kerja bakti dimulai dari
membersihkan hingga menanam, siswa-siswi disuruh untuk membawa bibit
tanaman herbal dari rumah, seperti kunir, laos, lengkuas dan sebagainya. Upaya
tersebut juga dianjurkan untuk dilakukan dirumah, bahkan saat itu ada tugas
praktikum IPA untuk menanam kunyit atau kunir di rumah untuk dicatat dan
diawasi setiap perkembangannya. Sekarang upaya dari bidang pendidikan
untuk pelestarian jamu tersebut apakah masih diberlakukan ?
Kebiasaan dan didikan dari kecil tersebut, berlangsung hingga kini. Lahan
pekarangan rumah yang cukup luas sangat efektif jika digunakan untuk menanam
tanaman-tanaman herbal/jamu. Ibu saya sangat hobi untuk menanan
kunyit/kunir baik yang jenis orange ataupun putih, Lengkuas/Laos, Bunga
Rosella, Daun Sirih, Pohon Buah Mahkota Dewa, Serai, Pohon Jeruk Purut, hingga
Daun Katuk.
Bunga Rosela
9/18/13 WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi !
naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html 4/8
Tanaman Rosela atau yang memiliki nama latin Hisbiscus Sabdariffa adalah
spesies bunga yang berasal dari benua Afrika.[6] Memiliki khasiat untuk
menurunkan asam urat, hipertensi, diabetes mellitus, memperbaiki metabolism
tubuh, melangsingkan tubuh, menghambat sel kanker, mencegah sariawan dan
panas dalam, mencegah flu dsb. Rosela bisa diolah menjadi the rosella, di toko
obat sudah banyak yang menjual bunga rosella ini mulai harga Rp 5000 sampai
yang Rp 100 ribu. Tanaman rosella ini sangat mudah untuk ditanam, kita bisa
memanfaatkan biji bunga rosella, kemudian setiap hari disiram dan jangan lupa
diberi pupuk. Tiap seminggu sekali saya mengolah dan minum the rosella, hanya
saja sekarang sedang musim kemarau, pohon rosella tersebut jadi kering. Saat
musim penghujan adalah waktu yang tepat untuk menanamnya lagi.
Cara Pengolahan :
Petik rosella yang sudah tua, kemudian gunting bagian kelopak bunga untuk
mengeluarkan bijinya, Jika ingin langsung diminum, bunga rosella bisa langsung
direbus hingga air mendidih dan air berubah warna merah, siap diminum.
Sedangkan jika ingin digunakan untuk beberapa hari kedepan, bunga rosella
dijemur untuk dikeringkan dulu supaya awet.
Daun Sirih
Waktu kecil saya sering minum jamu suruh, karena itu ibu ingin menanam sendiri
dan membuatnya sendiri, tapi susah bikin jamunya :D tanaman merambat ini
dikenal sangat baik untuk menjaga kebersihan organ kewanitaan. Namun selain itu
tanaman ini juga berfungsi untuk, mengobati batuk, bau mulut, jerawat, bau
ketiak, membersihkan mata dsb. Untuk membersihkan mata, saya biasanya
menyeduh dua daun sirih dengan air panas, kemudian setelah dingin mencelupkan
mata kedalam air tersebut, entahlah tapi setelah mencelupkan mata ke dalam air
daun sirih penglihatan saya sedikit lebih cerah dan bersih meskipun sayapun
menggunakan kacamata. Untuk wanita, bisa merebus daun sirih dan memakainya
untuk membasuh organ kewanitaan. Kadangkala ketika saya sakit gigi saya
menggunakan air daun sirih untuk berkumur dan manjur.
Mahkota Dewa
9/18/13 WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi !
naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html 5/8
Saya jarang meminum mahkota dewa, pernah sekali mencobanya tapi sangat
pahit. Mahkota Dewa lebih sering dikonsumsi oleh ibu saya, kata ibu sih untuk
mengurangi kolestrol. Manfaat dari mahkota dewa adalah dapat mentralisir racun
dalam tubuh, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi kadar gula dalam
darah, anti oksidan, anti alergi, serta mengurangi kadar risiko penyakit jantung
koroner. Cara pengolahnnya, mahkota dewa dikeringkan lalu direbus dan siap
diminum.
Daun Luntas
Daun luntas bermanfaat untuk mengurangi bau badan
Daun Katuk
9/18/13 WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi !
naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html 6/8
Daun katuk bermanfaat untuk memperlancar ASI ibu.
Beberapa tanaman herbal lainnya yaitu :
Lida h Bu a y a
Ser eh
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Orang bilang tanah kita tanah surga
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Deretan lagu koes plus diatas benar adanya, tanah Indonesia yang luas dan subur
ini seharusnya bisa kita manfaatkan untuk menanam berbagai macam jenis
tumbuhan, herbal, sayuran, padi, bahkan kedelai. Nilai rupiah yang terus turun
beberapa minggu ini serta impor besar-besaran hasil bumi bisa jadi diperbaiki dari
sektor ini, komoditi produk jamu yang unggul, bisa menjadi komoditi penunjang
ekonomi Indonesia, tentunya ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak,
pemerintah untuk investasi dan penambahan anggaran untuk sector industry ini,
pengusaha jamu untuk meningkatkan kualitas produk, petani untuk menanam
bahan baku, serta masyarakat Indonesia untuk selalu menggunakan produk dalam
negeri seperti produk Jamu. Sayang sekali, kebanyakan pemuda sekarang jarang
mengenal jamu, adapun yang masih membudayakan untuk minum jamu pun
dibilang ndeso. Hari gini masih minum jamu? why not? Bukankah yang alami lebih
baik ketimbang bahan kimia. Modernisasi boleh tapi jangan lupa tradisi. Cintailah
Produk Indonesia !
9/18/13 WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi !
naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html 7/8
Tulisan ini diikut sertakan pada lomba blog yang diselenggarakan oleh Pusat Studi
Biofarmaka LPPM IPB dengan tema ”Lestarikan Jamu Sebagai Budaya Indonesia
[1] Jamu : Sebuah Filosofi dan Representasi Budaya.
http://madaisking.blogspot.com/2012/01/jamu-sebuah-filosofi-dan-
representasi.html (Diakses tanggal 6 September 2013)
[2] Asal Usul Jamu. http://www.agribisnis.web.id/jamu/?q=sejarah-rempah-dan-
jamu (Diakses tanggal 6 September 2013)
[3] Jamu Warisan Budaya Bangsa http://media-
herbal.blogspot.com/2011/01/jamu-warisan-budaya-bangsa.html (Diakses
tanggal 6 September 2013)
[4] Indonesia – China Galakkan Industri Obat Tradisional di Forum APEC
http://economy.okezone.com/read/2013/07/02/320/830979/redirect
(Diakses tanggal 6 September 2013)
[5] Festival Jamu Internasional Digelar di Semarang
http://www.tempo.co/read/news/2013/09/02/058509551/Festival-Jamu-
Internasional-Digelar-di-Semarang (Diakses tanggal 6 September 2013)
[6] Rosela http://id.wikipedia.org/wiki/Rosela (Diakses tanggal 6 September
2013)
Posted by Wulan Novitasari at 16:00
Labels: jamu, kompetisi blog
2 com m ents:
Replies
Reply
Prawira Aditam a 6 September 2013 21:15
Julee day e lebay yhahahahahha
Reply
Wulan Novitasari 10 September 2013 10:21
haha iy a ni, seharusny a Julee Bay bukan Julee day ^^v peacembak julee :D
9/18/13 WulanNV | catetan sore sore: Jamu, Jangan Lupa Tradisi !
naluwnovi.blogspot.com/2013/09/jamu-jangan-lupa-tradisi.html 8/8
Older Post
Enter your comment...
Com m ent as: Google Account
Publish Preview
Links to this post
Create a Link
Home
Copyright 2009 WulanNV | catetan sore sore. Powered by Blogger.
Blogger Templates created by Deluxe Templates