ws rendra
DESCRIPTION
puisi ws rendraTRANSCRIPT
Makna Sebuah TitipanW.S Rendra
Sering kali aku berkata,Ketika semua orang memuji milikkuBahwa sesungguhnya ini hanyalah titipanBahwa rumahku hanyalah titipan-NyaBahwa hartaku hanyalah titipan-NyaBahwa putraku hanyalah titipan-Nya
Tetapi,mengapa aku tak pernah bertanya;Mengapa Dia menitipkan padaku ?Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?Dan kalau bukan milikku,apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ?Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?
Mengapa hatiku justru terasa berat,ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ?Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibahKusebut sebagai ujian,kusebut sebagai petakaKusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah derita
Ketika aku berdo’a,kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsukuAku ingin lebih banyak harta,ingin lebih banyak mobil,lebih banyak popularitas,dan kutolak sakitKutolak kemiskinan,seolah semua”derita” adalah hukuman bagikuSeolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika:Aku rajin beribadah,maka selayaknyalah derita menjauh dariku,dan nikmat dunia kerap menghampiriku
Kuperlakukan Dia sebagai mitra dagang,dan bukan kekasihKuminta Dia membalas”perlakuan baikku”Dan menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku
Gusti,Padahal tiap hari kuucapkan,hidup dan matiku hanya untuk beribadah“Ketika langit dan bumi bersatu,bencana dan keberuntungan sama saja”
Aku Kangen
W.S Rendra, 1978
Lunglai – ganas karena bahagia dan sedih,…
indah dan gigih cinta kita di dunia yang fana.
Nyawamu dan nyawaku dijodohkan langit,
dan anak kita akan lahir di cakrawala.
Ada pun mata kita akan terus bertatapan hingga berabad-abad lamanya.
Juwitaku yang cakap meskipun tanpa dandanan
untukmu hidupku terbuka.
Warna-warna kehidupan berpendar-pendar menakjubkan
Isyarat-isyarat getaran ajaib menggerakkan penaku.
Tanpa sekejap pun luput dari kenangan padamu
aku bergerak menulis pamplet, mempertahankan kehidupan.
KANGEN
W.S Rendra, 2003
Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku…
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta
kau tak akan mengerti segala lukaku
kerna luka telah sembunyikan pisaunya.
Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.
Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi
itulah berarti
aku tungku tanpa api.