wrap up sk1 neoplasia fix.doc

Upload: septiaputrinidyatama

Post on 10-Jan-2016

34 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

WRAP UP SKENARIO 1

BLOK NEOPLASIABENJOLAN DI PAYUDARA

KELOMPOK B 1

Ketua

: Septia Putri Nidyatama1102012270

Sekretaris: Rannissa Puspita Jayanti1102012225

Anggota: Muhammad Iskandar1102010183

Prima Eriawan Putra1102012212

Shofa Muminah

1102012275

Siti Amanda Seanuria1102012277

Siti Miftahul Jannah

1102012280

Siti Saradita

1102012283

William Sitner

1102012306FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS YARSI

2014-2015Skenario 1

Benjolan Di Payudara

Seorang perempuan berumur 55 tahun, ibu rumah tangga, datang ke poliklinik bedah RS YARSI karena adanya benjolan di payudara sebelah kanan sudah setahun ini. Mula-mula sebesar biji rambutan, kemudian sekarang sebesar bola tenis. Tidak terasa sakit, hanya kadang terasa pegal. Pasien merasa berat badannya menurun drastis dalam empat bulan terakhir ini. Pada keluarga terdapat riwayat penderita tumor ganas payudara, yaitu bibi pasien (adik kandung dari ibu pasien). Bibi pasien meninggal karena penyakitnya ini. Pasien tidak mempunyai anak. Sebulan ini timbul luka koreng berbau di kulit di atas benjolan payudara. Pasien juga merasa sesak sebulan terakhir yang bertambah dengan aktifitas tapi tidak berkurang dengan istirahat.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, BB 40 kg, TB 160 cm. T: 110/70 mmHg, N: 88x/mnt. RR: 24x/mnt. Status lokalis pada payudara kanan didapatkan massa oval lebih kurang 8x7x7cm3 di kwadran medial atas, keras, berbenjol, melekat ke dinding dada, peau de orange, ulkus, retraksi papilla mammae, dan nipple discharge. Teraba limfonodi aksilla 2 buah, ukuran 1cm, saling melekat satu dengan yang lain. Pada pemeriksaan Rontgen thoraks didapatkan coin lesion di lobus superior paru kanan disertai efusi pleura. USG abdomen tidak didapatkan nodul. Biopsy insisi memastikan pasien menderita kanker payudara (stadium terminal) kemudian menjalani operasi simple mastectomy dilanjutkan kemoterapi dan radioterapi. Bagaimanakah seharusnya pasien menghadapi penyakit berat dan terminal yang dideritanya dari sisi agama Islam?KATA SULIT

1. Peau dorange

: Permukaan kulit payudara seperti kulit jeruk2. Nipple Discharge

: Keluarnya cairan dari papilla mammae3. Simple Mastectomy

: Pengangkatan seluruh jaringan payudara (nipple, aerola, serta kulit)4. Retraksi Papilla Mamae : Penarikan papilla mammae ke arah dalam5. Kemoterapi

: Terapi untuk penyakit dengan menggunakan bahan-bahan kimiawi (obat-obatan)6. Radioterapi

: Metode pengobatan maligna dengan menggunakan sinar atau ion7. Coin Lesion

: Bayangan bulat seperti koin tanda metastasis tumor ke paru8. Biopsi Insisi

: Biopsi yang dilakukan pada sebagian daerah lesiPERTANYAAN1. Apa faktor pencetus penyakit ini?2. Mengapa bisa timbul luka koreng berbau diatas benjolan?3. Apa temuan khas mikroskopik yang ditemukan pada penyakit ini?4. Ada hubungannya tidak antara keadaan yang ditemui pada ibu ini dengan ibu ini tidak mempunyai anak?5. Ada hubungannya tidak antara penyakit ini dengan berat badan yang turun drastis?6. Mengapa berat badan baru turun 4 bulan terakhir padahal benjolan sudah setahun?7. Mengapa pasien merasa sesak?8. Bagaimana stadium pada kanker dan perbedaannya?9. Adakah hubungan antara riwayat keluarga dengan penyakit yang diderita pasien?10. Mengapa bisa terjadi peau dorange dan atraksi papilla mammae?11. Apa saja pilihan terapi pada Ca mammae?12. Mengapa harus dilanjutkan dengan kemoterapi dan radioterapi? Kalau tidak dilanjutkan bagaimana prognosisnya?13. Bagaimana gambaran PA pasien?14. Apakah perlu dilakukan mastectomy pada payudara kiri?15. Bagaimana cara kita menghadapi penyakit berat dari sisi agama?JAWAB

1, 4 dan 9.

Faktor pencetus : Hormon estrogen >> : kanker payudara Lifestyle

: ROS; rusak DNA Menarki lebih cepat Kelahiran anak pertama di usia tua Menopause lebih lama Genetika

: BRCA 1 & 22, 10.

Peau dorange : metastasis pada saluran Limfe kulit bikin bendungan bagian tersebut menonjol karena bagian lain tertahan oleh Lig. CooperRetraksi Lig. Cooper tertahan akibat inflamasi

Ulkus pembuluh darah jaringan tertahan iskemik nekrosis jaringan

3. Ganas : benjolan keras, tidak Mobile, batas tidak jelas, permukaan berbenjolJinak : Benjolan lunak, Mobile, batas jelas, permukaan rata, licin5, 6.

Karena metabolisme sel kanker lebih cepat dari sel biasa, penurunan 4 bulan terakhir akibat sel kanker mengalami pertumbuhan yang cepat

7. Akibat adanya efusi pleura8. Stadium I (A & B)

- Stadium TNM (tumor modul metafase)Stadium II

Stadium III

Stadium IV11. Karena Estrogen anti estrogenMastectomy, radioterapi, kemoterapi

12. Karena radioterapi untuk membunuh sel sel tumor yang setempat (di lokasi), kemoterapi untuk membunuh yang metastasis. Jika tidak dilakukan prognosis buruk. Karena memungkinkan untuk tumbuh kembalinya sel kanker.13. Ganas, gambar PA : inti pleomorfik, hiperkromatik, tidak berkapsul, ada diferensiasi14. Perlu untuk dilakukan pencegahan15. Sabar, tawakalHIPOTESISKanker payudara merupakan hiperplasia sel payudara yang disebabkan karena adanya faktor resiko berupa Hormon estrogen, Lifestyle (ROS; rusak DNA), Menarkhi lebih cepat, Kelahiran anak pertama di usia tua, Menopause lebih lama dan Genetika (BRCA 1 & 2). Hal ini menyebabkan timbulnya manifestasi klinis berupa:

Peau dorange disebabkan oleh akibat metastasis pada saluran Limfe kulit sehingga muncul bendungan di saluran Limfe dan membuat bagian tersebut menonjol karena bagian lain tertahan oleh Lig. Cooper

Retraksi akibat Lig. Cooper tertahan akibat inflamasi

Ulkusyang diakibatkan oleh pembuluh darah jaringan tertahan sehingga menyebabkan iskemik hingga akhirnya nekrosis jaringan. Selain itu, kanker payudara juga dapat menimbulkan penurunan berat badan akibat metabolisme sel kanker lebih cepat dari sel biasa, penurunan 4 bulan terakhir akibat sel kanker mengalami pertumbuhan yang cepat. Pada pemeriksaan fisik yang didapat : benjolan keras, tidak Mobile, batas tidak tegas, permukaan berbenjol sehingga kemungkinan besar ganas. Sesak napas yang dialami pasien kemungkinan dari efusi pleura akibat metastasis kanker ke paru-paru. Dilakukan biopsi dengan kemungkinan hasil gambaran PA : inti pleomorfik, hiperkromatik, tidak berkapsul, ada diferensiasi. Pemeriksaan radiologi menunjukkan coin lesion. Akibat adanya metastasis maka ditentukan bahwa pasien mengalami stadium terminal, kemungkinan terapi yang diberikan adalah mastectomi payudara dengan kemoterapi dan radioterapi ditambah anti estrogen. Pasien juga harus sabar dan tawakal dalam menghadapi penyakitnyaSASARAN BELAJARLI I. Memahami dan menjelaskan Kanker Payudara

LO 1.1 Memahami dan menjelaskan definisi Kanker Payudara

LO 1.2 Memahami dan menjelaskan epidemiologi Kanker Payudara

LO 1.3 Memahami dan menjelaskan etiologi dan faktor predisposisi Kanker Payudara

LO 1.4 Memahami dan menjelaskan klasifikasi Kanker Payudara

LO 1.5 Memahami dan menjelaskan patogenesis dan patofisiologi Kanker Payudara

LO 1.6 Memahami dan menjelaskan manifestasi klinis Kanker PayudaraLO 1.7 Memahami dan menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding Kanker Payudara

LO 1.8 Memahami dan menjelaskan penatalaksanaan Kanker Payudara

LO 1.9 Memahami dan menjelaskan komplikasi Kanker Payudara

LO 1.10 Memahami dan menjelaskan pencegahan Kanker Payudara

LO 1.11 Memahami dan menjelaskan prognosis Kanker PayudaraLI II. Memahami dan menjelaskan sikap dan tindakan positif dalam menghadapi penyakit berat dengan tawakal dan taubat

LI I. Memahami dan menjelaskan kanker payudaraLO 1.1 Memahami dan menjelaskan definisi kanker payudara

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD).

Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru, hati, kulit, dan bawah kulit.LO 1.2 Memahami dan menjelaskan epidemiologi kanker payudara

Jumlah penderita kanker payudara di seluruh dunia terus mengalami peningkatan, baik pada daerah dengan insiden tinggi di negara barat maupun pada insiden rendah seperti di banyak daerah di Asia. Angka insiden tertinggi dapat ditemukan pada beberapa daerah di Amerika Serikat ( di atas 100/100.000 ). Angka di bawah itu terlihat pada beberapa negara Eropa Barat ( Swiss 73,5/100.000 ). Untuk Asia, masih berkisar antara ( 10-20/100.000 ). Yang menarik, angka ini ternyata akan berubah bila populasi dari daerah dengan insiden rendah melakukan migrasi ke daerah yang insidennya lebih tinggi, suatu bukti adanya peran faktor lingkungan pada proses terjadinya kanker payudara. Faktor insiden usia bergerak naik terus sejak usia 30 tahun. American Cancer Society memperkirakan sekitar 1,4 juta kasus baru kanker payudara di tahun 2008. Insidens kanker payudara pada wanita bervariasi secara global dengan peningkatan sebesar 2,5 kali. Kisarannya antara 3,9 kasus per 100.000 di Mozambique sampai 101,1 kasus per 100.000 di Amerika Serikat. Dalam jangka waktu 25 tahun terakhir, insidens kanker payudara meningkat secara global dengan peningkatan tertinggi terjadi pada Negara-negara barat. Hal ini terjadi diakibatkan terjadinya perubahan pada pola reproduksi, peningkatan skrining, perubahan pola makan dan penurunan aktivitas. Walaupun insidensnya cenderung meningkat secara global, mortalitasnya cenderung menurun, terutama pada Negara maju. Di Amerika Serikat, diperkirakan 192.370 kasus baru dari kanker payudara invasive akan terjadi pada wanita ditahun 2009. Setelah dua decade terakhirterjadi peningkatan insidens kanker payudara, justru dari tahun 1999 sampai ke 2005 terjadi penurunan kasus kanker payudara baru pada wanita sebesar 2,2% per tahun. Hal ini terjadi akibat menurunnya penggunaan hormone replacement therapy (HRT) yang dipublikasikan oleh Womens Health Initiative pada tahun 2002. Diperkirakan akan terjadi 62.280 kasus baru berupa kanker payudara in situ pada wanita di tahun 2009. Diperkirakan 85% kasus yang terjadi merupakan ductal carcinoma in situ. Jumlah penderita kanker payudara di seluruh dunia terus mengalami peningkatan, baik pada daerah dengan insiden tinggi di negara barat maupun pada insiden rendah seperti di banyak daerah di Asia. Angka insiden tertinggi dapat ditemukan pada beberapa daerah di Amerika Serikat (di atas 100/100.000). Angka di bawah itu terlihat pada beberapa negara Eropa Barat (Swiss 73,5/100.000). Untuk Asia, masih berkisar antara (10-20/100.000). Kanker payudara merupakan kanker kedua terbanyak sesudah kanker leher rahim di Indonesia (Tjindarbumi, 1995). Sejak 1988 sampai 1992, keganasan tersering di Indonesia tidak banyak berubah. Kanker leher rahim dan kanker payudara tetap menduduki tempat teratas. Selain jumlah kasus yang banyak, lebih dari 70% penderita kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut (Moningkey, 2000). Data dari Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa Case Fatality Rate (CFR) akibat kanker payudara menurut golongan penyebab penyakit menunjukkan peningkatan dari tahun 1992-1993, yaitu dari 3,9 menjadi 7,8.LO 1.3 Memahami dan menjelaskan etiologi dan faktor predisposisi kanker payudara1. Umur

Risiko Ca mammae bertambah seiring dengan umur. Wanita umur 60 tahun memiliki risiko terkena ca mammae 100 kali lipat dibanding dengan wanita umur 20 tahun

2. Jenis Kelamin

Risiko terkena ca mammae pada pria sangat rendah, namun prognosisnya lebih buruk karena cenderung terlambat diagnosis.

3. Herediter

BRCA 1 dan BRCA 2 merupakan gen autosomal dominan yang berperan pada familial breast cancer. Wanita yang mengalami mutasi BRCA berisiko 60%-80% terkena ca mammae

4. Prior Cancer

Orang yang pernah didiagnosa dengan ca ovarium atau ca uterus memiliki risiko terkena ca mammae lebih tinggi.

5. Faktor Makanan

a. Alkohol

Mengkonsumsi alkohol 1-2 gelas/hari memiliki risiko terkena ca mammae 150% dibanding normal dan mengkonsumsi alkohol 6 gelas/hari memiliki risiko terkena ca mammae 330% dibanding normal.

Alkohol dapat meningkatkan :

Kadar estrogen dan androgen Kerentanan gen terhadap bahan carcinogenik Kerusakan DNA mammae Potensi metastase Proses angiogenesis tumor b. Intake Lemak

Tidak terdapat pengaruh signifikan pada ca mammae, namun berdasarkan statistik, orang dengan diet rendah lemak memiliki risiko yang lebih rendah Penggunaan kontrasepsi hormonal jangka panjang meningkatkan risiko terkena ca mammae

daripada diet tinggi lemak

Intake lemak yang tinggi kemungkinan hanya berpengaruh pada wanita premenopause

c. Iodine

Iodine dapat menurunkan sensitivitas reseptor estrogen, mengurangi pertumbuhan sel tumor, dan menyebabkan apoptosis pada sel yang malignant.

6. Obesitas

Peningkatan berat badan setelah menopause dapat meningkatkan risiko terkena ca mammae.

7. Hormon

Peningkatan estrogen dan androgen darah yang persisten dapat meningkatkan risiko ca mammae, namun peningkatkan progesteron dapat menurunkan risiko pada wanita premenopause

a. Kehamilan dan menyusui

Umur saat melahirkan anak pertama (900 mg/m2 Beritahu pasien tentang kemungkinan rambut dapat rontok akibat kemoterapi.

Dosis

5-FU 500 mg/m2 pada hari 1.

Epirubisin 60 mg/m2 pada hari 1

Siklofosfamid 500 mg/m22 Cara Pemberian

5-FU dan siklofosfamid disuntikan secara IV pelan-pelan atau dilarutkan dalam NaCl 0,9% 100 ml dan diinfuskan dalam 10-20 menit.

Epirubisin disuntikan lewat selang infus salin.

Siklus dan Jumlah siklus

Lama siklus 21 hari

Jumlah siklus 6

Efek Samping

Mielosupresi

Alopesia

Mual dan muntah

Mukositis

Kardiomiopati

Sistitis hemoragik, bila dosis siklofosfamid tinggi

4. Radioterapi

Radioterapi murni kuratif

Radioterapi murni terhadap kanker mammae terutama digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi atau menolak operasi.

Radioterapi adjuvan

Menurut pengaturan waktu radioterapi dapat dibagi menjadi radioterapi praoperasi dan pasca operasi. Radioterapi praoperasi terutama untuk pasien stadium lanjut lokalisasi, dapat membuat sebagian kanker mammae non-operabel menjadi operabel. Radioterapi pasca operasi adalah radioterapi seluruh mammae pasca operasi konservasi mammae.

Radioterapi paliatif

Terutama untuk terapi paliatif kasus stadium lanjut dengan rekurensi dan metastasis.5. Terapi hormonal

Obat Antiesterogen

Tamoksifen. Merupakan penyekat reseptor estrogen, mekanisme utamanya adalah berikatan dengan reseptor esterogen secara kompetitif. Efek samping trombosis vena dalam, karsinoma endometrium.

Inhibitor Aromatase

Menghambat kerja enzim aromatase, sehingga menghambat atau mengurangi atau mengurang perubahan androgen menjadi esterogen.

Golongan obat : anastrozol, Letrozol, dan golongan steroid.

Obat sejenis progestrogen

Medroksiprogesterogen asetat dan megosterol. Mekanisme obat ini adalah melalui umpan balik hormon progestin menyebabkan inhibisi aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal, andrgen menurun, sehingga mengurangi sumber perubahan manjadi estrogen dengan hasil turunya kadar estrogen.

LO 1.9 Memahami dan menjelaskan komplikasi kanker payudaraa. Sindroma Paraneoplastik

Sindroma Paraneoplastik adalah sekumpulan gejala yang bukan disebabkan oleh tumornya sendiri, tetapi oleh zat-zat yang dihasilkan oleh kanker. Beberapa zat yang dapat dihasilkan oleh tumor adalah hormone, sitokinese, dan berbagai protein lainnya. Zat-zat tersebut mempengerahui organ atau jaringan melalui efek kimianya. Bagaimana tepatnya kanker mengenai sisi yang jauh belum sepenuhnya dimengerti. Beberapa kanker mengeluarkan zat ke dalam aliran darah yang merusak jaringan yang jauh melalui suatu reaksi autoimun. Kanker lainnya mengeluarkan zat yang secara langsung mempengaruhi fungsi dari organ yang berbeda atau merusak jaringan. Bisa terjadi kadar gula darah yang rendah, diare, dan tekanan darah tinggi.

Beberapa gejala dapat diobati secara langsung tetapi untuk mengobati sindroma paraneoplastik biasanya harus dilakukan pengendalian terhadap kanker penyebabnya.

Kedaruratan

Yang termasuk dalam kedaruratan kanker adalah :

Tamponade jantung

Efusi pleura

Sindroma vena kava superior

Sindroma penekanan tulang belakang

Sindroma hiperkalemikLO 1.10 Memahami dan menjelaskan pencegahan kanker payudaraPada prinsipnya, strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu pencegahan pada lingkungan, pada pejamu, dan milestone. Hampir setiap epidemiolog sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa:a. Pencegahan primer

Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang "sehat" melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. Pencagahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) yang dilakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil faktor risiko terkena kanker payudara.[25]b. Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode deteksi dini terus mengalami perkembangan. Skrining melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90% dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus-menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain:

Wanita yang sudah mencapai usia 40 tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessement survey.

Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi setiap tahun.

Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun.

Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dibandingkan yang tidak. Walaupun sensitivitas SADARI untuk mendeteksi kanker payudara hanya 26%, bila dikombinasikan dengan mammografi maka sensitivitas mendeteksi secara dini menjadi 75%.

Deteksi Dini Kanker Payudara Sendiri dengan SADARI

PENGERTIAN SADARI

Usaha atau cara pemeriksaan payudara yang secara teratur dan sistematik oleh wanita itu sendiri yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari program screening atau deteksi dini. (Romauli, Suryati, 2009 : 166)

TUJUAN SADARI

Dapat mendeteksi ketidaknormalan atau perubahan yang terjadi pada payudara.

1.Ciri-ciri Tumor Payudara

Adanya benjolan

Keras

Dan mastalgia (rasa sakit) pada payudara (Nugroho, 2010)

2.Ciri-ciri Kanker Payudara

Adanya benjolan di payudara

Adanya borok atau luka yang tidak sembuh (Romauli, Suryati, 2009 : 165)

Keluar cairan yang tidak normal dari putting susu, cairan berupa nanah, darah, cairan encer atau keluar air susu pada wanita yang tidak hamil dan menyusui

Perubahan bentuk dan besarnya payudara

Kulit putting susu dan areola menekuk ke dalam atau berkerut

Nyeri dipayudara (Setiati, Eni, 2009:51).

3. Penyebab kanker payudara

Pola makan yang tidak baik atau mengkonsumsi lemak terlalu banyak

Merokok

Minum minuman alcohol

Tidak menyusui (ibu menyusui yang ASInya tidak disusukan)

Faktor keturunan

4. Fungsi payudara: Suatu organ tambahan yang ada pada perempuan yang fungsinya sebagai produksi susu setelah melahirkan

WAKTU MELAKUKAN SADARI

Dengan mengikuti cara yang sama setiap bulan, sekitar 1 minggu sesudah menstruasi terhitung sejak hari pertama pada waktu payudara dalam keadaan tidak membengkak. Pada wanita yang umurnya lebih dari 20 tahun, melakukan SADARI tiap 3 bulan sekali. (Saryono, 2009)

Beberapa cara melakukan pijatan payudara

A.Ke atas kebawah (Up and Down)

B.Pijatan menuju puting (Wedge)

C.Pijatan melingkar (Circular)

c. Pencegahan tertier

Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecatatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tertier ini penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jauh bermetastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif.

Banyak faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan. Beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup secara umum bisa mengurangi angka kejadian kanker. Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembhan jika masih pada stadium dini.SADARI, pemeriksan payudara secara klinis dan mammografi sebagai prosedur penyaringan merupakan 3 alat untuk mendeteksi kanker secara dini.

Penelitian terakhir telah menyebutkan 2 macam obat yang terbukti bisa mengurangi resiko kanker payudara, yaitu tamoxifen dan raloksifen.Keduanya adalah anti estrogen di dalam jaringan payudara.tamoxifen telah banyak digunakan untuk mencegah kekambuhan pada penderita yang telah menjalani pengobatan untuk kanker payudara. Obat ini bisa digunakan pada wanita yang memiliki resiko sangat tinggi.

Mastektomi pencegahan adalah pembedahan untuk mengangkat salah satu atau kedua payudara dan merupakan pilihan untuk mencegah kanker payudara pada wanita yang memiliki resiko sangat tinggi (misalnya wanita yang salah satu payudaranya telah diangkat karena kanker, wanita yang memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dan wanita yang memiliki gen p53, BRCA1 atauk BRCA 2).

LO 1.11 Memahami dan menjelaskan prognosis kanker payudaraKelangsungan hidup pasien kanker payudara dipengaruhi oleh banyak hal seperti karakteristik tumor, status kesehatan, factor genetik, level stress, imunitas, keinginan untuk hidup, dan lain-lain. Stadium klinis dari kanker payudara merupakan indikator terbaik untuk menentukan prognosis penyakit ini. Harapan hidup pasien kanker payudara dalam lima tahun digambarkan dalam five-year survivak rate (Imaginis, 2009)

Tabel 2.7 Five-Year Survival Rate Pasien Kanker PayudaraStadium Five-Year Survival Rate

0 100%

I 100%

IIA 92%

IIB 81%

IIIA 67%

IIIB 54%

IV 20%

LI. II. Memahami dan menjelaskan sikap dan tindakan positif dalam menghadapi penyakit berat dengan tawakal dan taubatKeutamaan TobatSetiap manusia pasti tidak luput dari dosa dan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak. Karena itulah kita disyariatkan untuk selalu memohon ampunan kepada Allah, dan segera bertobat bila melakukan kesalahan. Allah Subhaanahu wa TaAla berfirman : 2:222Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri(QS.Al-Baqarah:222)

Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang(QS. Az-Zumar:53)

Demikianlah, Allah Subhaanahu wa TaAla membukakan pintu ampunan dengan seluas-luasnya bagi seluruh orang yang berdosa dan melakukan kesalahan. Meskipun dosa mereka setinggi langit sekalipun. Sebagaimana sabda Rasulullah Shollallahu alayhi wa Sallam :

Jika kalian melakukan kesalahan-kesalahan(dosa) hingga kesalahan kalian itu sampai ke langit, kemudian kalian bertobat, niscaya Allah akan memberikan tobat pada kalian.(Riwayat Ibnu Majah).

Diantara keutamaan orang-orang yang bertobat adalah Allah Subhaanahu wa TaAla menugaskan para malaikatmuqarrabinuntuk beristigfar bagi mereka serta berdoa kepada Allah Subhaanahu wa TaAla agar Dia menyelamatkan mereka dari azab neraka dan memasukkan mereka ke dalam surga, serta menyelamatkan mereka dari keburukan.

Allah Subhaanahu wa TaAla berfirman,(Malaikat-malaikat) yang memikul arsy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya, serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan), Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan-Mu dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala. Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang shalih diantara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkau-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana, dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya, dan itulah kemenangan yang besar (QS.Ghafir:7-9)

Makna Dan Hakekat Tawakal

Dari segi bahasa, tawakal berasal dari kata tawakala yang memiliki arti; menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan. (Munawir, 1984 : 1687). Seseorang yang bertawakal adalah seseorang yang menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan segala urusannya hanya kepada Allah SWT. Sebagian ulama salafuna shaleh lainnya memberikan komentar beragam mengenai pernak pernik tawakal, diantaranya adalah ungkapan : Jika dikatakan bahwa Dinul Islam secara umum meliputi dua aspek; yaitu al-istianah (meminta pertolongan Allah) dan al-inabah (taubat kepada Allah), maka tawakal merupakan setengah dari komponen Dinul Islam. Karena tawakal merupakan repleksi dari al-istianah (meminta pertolongan hanya kepada Allah SWT) : Seseorang yang hanya meminta pertolongan dan perlindungan kepada Allah, menyandarkan dirinya hanya kepada-Nya, maka pada hakekatnya ia bertawakal kepada Allah.

1. Tawakal merupakan perintah Allah SWT.

Allah berfirman dalam Al-Quran (QS. 8 : 61)

Dan bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

2. Larangan bertawakal selain kepada Allah (menjadikan selain Allah sebagai penolong)Allah berfirman (QS. 17:2)

Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku,

3. Orang yang beriman; hanya kepada Allah lah ia bertawakal.

Allah berfirman (QS. 3 : 122) :

Dan hanya kepada Allahlah, hendaknya orang-orang mumin bertawakal.

4. Tawakal harus senantiasa mengiringi suatu azam (baca; keingingan/ ambisi positif yang kuat)

Allah berfirman (QS. 3 : 159)

Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

5. Allah sebaik-baik tempat untuk menggantungkan tawakal (pelindung)

Allah berfirman (QS. 3: 173)

Dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung."

6. Akan mendapatkan perlindungan, pertolongan dan anugrah dari Allah.Allah berfirman (QS. 8 : 49):

"Barangsiapa yang tawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".

7. Mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat (surga)

Allah berfirman (QS. 16: 41-42):

*

Dan orang-orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat adalah lebih besar, kalau mereka mengetahui, (yaitu) orang-orang yang sabar dan hanya kepada Tuhan saja mereka bertawakkal.

8. Allah akan mencukupkan orang yang bertawakal kepada-Nya.

Allah berfirman (QS. 65:3):

Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Daftar PustakaCorwin, Elizabeth J.2009.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta:EGC. Mansjoer, Arif.2008.Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid II.Jakarta:Media Aesculapius FKUITim Penanggulangan & Pelayanan Kanker Payudara Terpadu Paripurna R.S Kanker Dharmais.2003. Penatalaksanaan Kanker Payudara Terkini Edisi 1.Jakarta:Pustaka OborCotran RS, Kumar V, Robbin SL.2008.Dasar Patologis Penyakit Edisi 7.Jakarta:EGC

Cotran RS, Kumar V, Robbin SL.2007.Buku Ajar Patologi. Edisi 7.Jakarta:EGC

Price SA, Wilson LM. 2005. Patofisiologi.Jakarta:EGC

DeVita, Vincent T., Hellman, Samuel, Rosenberg, Steven A.2005.Cancer: Principles & Practice of Oncology, 7th Edition.Lippincott Williams & WilkinsCotran RS, Kumar V, Robbin SL.2008.Dasar Patologis Penyakit Edisi 7. EGC. JakartaBagian Farmakologi FKUI, 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta:FKUIMichaelson JS, Satija S, Kopans D, et al.2003. Gauging the impact of breast carcinoma screening in terms of tumor size and death rate. CancerWHO-IARC (International Agency for Research on Cancer). 2012. Breast Cancer/ Breast Self Examination. Diakses pada 25 Maret 2015 melalui http://screening .iarc.fr/breastselfexamination.phpHo, Evelyn. Yeoh, Ernest. Breast Cancer Signs What does it look like? diakses pada 25 Maret 2015 melalui http://www.radiologymalaysia.org/breasthealth/sbe/sbe_breast cancersigns.htmBrashers, Valentina L. 2008 Aplikasi Klinis Patofisiologi Pemeriksaan dan Manajemen Jakarta : EGC

Muchlis, Ramli. Umbas, Rainy. 2002. Deteksi Dini Kanker. Jakarta : FKUI

Fauci, Anthony S. Braunwald, Eugene. et all. 2009. Harrisons Manual of Medicine. 17th edition. America : Mc Graw Hill Rumah Sakit Dokter Soetomo Surabaya. 2008. Pedoman Diagnosis dan Terapi SMF Ilmu Bedah. Surabaya: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Halaman:108-114Price SylviaA, Wilson Lorraine M.2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses- Proses Penyakit. Jakarta: EGC.Sudoyo, W aru dkk.2009.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2 Edisi 5.Jakarta:Interna PublishingUmar, Ummu.2009.Saat Tepat Memulai Tobat. Diakses pada 25 Maret 2015 melalui http://jilbab.or.id/archives/689-saat-tepat-memulai-tobat/Maulan, Rikza.2009.Makna Tawakal. Diakses pada 25 Maret 2015 melalui http://www.eramuslim.com/syariah/tafsir-hadits/makna-tawakal.htmRomauli, Suryati, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika.Setiati, Eni, 2009. Waspadai 4 Kanker Ganas Pembunuh Wanita. Yogyakarta : C.V ANDI OFFSET.Saryono, dkk. 2009. Perawatan Payudara Cetakan Medika. Yogyakarta : Mitra CendikaPrimary Care Guide to Managing a Breast Mass : Triple Diagnosis for Management of the Solid Breast Mass. Diakses melalui http://www.medscape.com/viewarticle/443381_12 pada 25 Maret 2015

Mayer, Mark et all. 2011 Breast Disorders and Breast Cancer Screening. Diakses melalui http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/womens-health/breast-disorders-and-cancer-screening/ pada 25 Maret 20151.Non-invasifa. Non invasive ductal carcinomab. Lobular karsinoma in situ2.Invasifa. Karsinoma invasif duktalb. Karsinoma invasif duktal dengan komponen

intraduktal yang predominantc. Karsinoma invasif lobulard. Karsinoma mucinouse. Karsinoma medullaryf. Karsinoma papillaryg. Karsinoma tubularh. Karsinoma adenoid cystici. Karsinoma sekretori (juvenile)j. Karsinoma apocrinek. Karsinoma dengan metaplasiai. Tipe squamousii. Tipe spindle-celliii. Tipe cartilaginous dan osseousiv. Mixed typel. Lain-Lain3.Pagets disease of the nipple

Palpable Lymph

Node (N)InterpretasiN0Kanker belum menyebar ke lymph nodeN1Kanker telah menyebar ke axillary lymph node ipsilateral

dan dapat digerakkanN2

N2a

N2bKanker telah menyebar ke axillary lymph node ipsilateral

dan melekat antara satu sama lain (konglumerasi) atau

melekat pada struktru lengan

Teraba KGB aksila yang terfiksasi atau berkonglomerasi atau melekat ke struktur lain.

Secara klinis metastase hanya dijumpai pada KGB mamari interna ipsilateral dan tidak terdapat metastase pada KGB aksila.N3

N3a

N3b

N3cMetastase pada KGB infraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan KGB aksila atau klinis terdapat metastase pada KGB mamaria interna ipsilateral dan secara klinis terbukti adanya metastase pada KGB aksila atau adanya metastase pada KGB supraklavikula ipsilateral dengan atau tanpa keterlibatan KGB aksila atau mamaria interna .

Metastase pada KGB infraklavikula ipsilateral

Metastase pada KGB mamaria interna ipsilateral dan KGB aksila

Metastase pada KGB supraklavikula

MetastaseInterpretasiMxMetastase jauh belum dapat dinilaiM0Tidak ada metastase ke organ yang jauhM1Metastase ke organ jauh

5