wisatawan keselamatan bagi kesehatan - desa loano

27
Kesehatan & Keselamatan Bagi Wisatawan TIM KKN PPM UGM 2020

Upload: others

Post on 29-Nov-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

Kesehatan &Keselamatan BagiWisatawanTIM KKN PPM UGM 2020

Page 2: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

DAFT

AR

ISI

01PARIWISATA DAN OBYEKWISATA

03PRINSIP-PRINSIP DASARPENGELOLAAN WISATA

05KECELAKAAN DANKESELAMATAN WISATAWAN

09PERUNDANGAN TENTANGKESELAMATAN KERJA DITEMPAT WISATA

12 ASURANSI

15KESELAMATAN DANKESEHATAN KERJA PADAWISATA ARUNG JERAM

Page 3: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

P A R I W I S A T A

D A N O B Y E K

W I S A T A

Dewasa ini Pariwisata menjadi bagian yang tidak

terpisahkan dari kehidupan karena berkaitan erat dengan

kegiatan sosial dan ekonomi yang dapat dinikmati serta menjadi

salah satu cara manusia melakukan sosialisasi. Pariwisata identik

dengan kegiatan memberikan kesenangan dan kenikmatan, karena

kegiatannya bertujuan memberikan beragam aktifitas secara

santai dan menyenangkan tanpa harus menguras tenaga.

Besarnya potensi pariwisata mendorong pelaku usaha

bidang ini berlomba-lomba menyediakan tempat wisata

dengan berbagai cara, baik mengandalkan obyek buatan

maupun obyek alam serta menawarkan beragam keunikan

dan karekteristik obyek unggulan untuk menarik minat

pengunjung

01

Page 4: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

Potensi wisata alam, diantaranya adalah potensi

wisata rafting atau arung jeram di sungai Bogowonto

dusun Tlepo yang memiliki arus cukup deras dan

potensi wisata hutan di dusun Jogotamu

Potensi wisata budaya. Masyarakat desa Loano

masih melestarikan budaya yang mereka miliki.

potensi wisata budaya yang dimiliki diantaranya

adalah Masjid Sunan Geseng di dusun Loano Kulon,

museum Loano dan pasepen di dusun Turusan, serta

makam Gagak Hanodko dan Adipati Loano yang juga

berada di dusun Turusan.

Potensi wisata buatan, diantaranya seperti lahan

kosong yang cukup luas di dusun Cuweran Lor yang

dapat dikembangkan menjadi wisata Kampung Sayur,

serta potensi rest area di dusun Loano wetan dan

Pongangan.

Desa Loano sendiri memiliki kekayaan alam serta

budaya yang dapat dikembangkan menjadi potensi

wisata desa Loano. Apabila potensi tersebut dikelola

dengan baik, tentu akan menjadi daya tarik wisata Loano

serta kawasan desa wisata budaya yang dapat

memberikan banyak dampak positif.

Desa Loano sendiri memiliki beberapa potensi

wisata, diantaranya:

02

Page 5: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

Pembangunan dan pengembangan pariwisata

didasarkan pada kearifan lokal dan special local sense

yang merefleksikan keunikan peninggalan budaya dan

keunikan lingkungan.

Preservasi, proteksi, dan peningkatan kualitas sumber

daya yang menjadi basis pengembangan kawasan

pariwisata.

Pengembangan atraksi wisata tambahan yang mengakar

pada khasanah budaya lokal.

Pelayanan kepada wisatawan yang berbasis keunikan

budaya dan lingkungan lokal.

Memberikan dukungan dan legitimasi pada

pembangunan dan pengembangan pariwisata, jika

terbukti memberikan manfaat positif, tetapi sebaliknya

mengendalikan dan/atau menghentikan aktivitas pariwisata

tersebut, jika melampaui ambang batas (carrying capacity)

lingkungan alam atau aksesibilitas sosial, walaupun disisi lain

mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.

Menurut Cox, pengelolaan pariwisata hendaknya

memperhatikan berbagai prinsip-prinsip sebagai berikut:

P R I N S I P - P R I N S I P

D A S A R P E N G E L O L A A N

W I S A T A

03

Page 6: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

Selain disebutkan diatas, seorang manajer (pengelola)

hendaknya dapat mengelola tiga hal yaitu input, proses dan

output dari sebuah organisasi, namun demikian manajer tidak

dapat mengontrol faktor-faktor yang terjadi di luar organisasi

sekalipun faktor-faktor itu juga sangat menentukan keberhasilan

seorang manajer. Ada berbagai faktor di luar manajemen yang

tidak bisa dikontrol. Misalnya keadaan cuaca, musim, bencana

alam dan sebagainya. Oleh karena itu dalam rangka menjaga

keselamatan dan keamanan para pengunjung sebuah

destinasi wisata dalam rangka meningkatkan citra maka

pengelola harus memilki berbagai prinsip agar dapat

menanggulangi resiko yang dihadapi oleh pengunjung.

04

Page 7: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

K E C E L A K A A N D A N

K E S E L A M A T A N

W I S A T A W A N

Kecelakaan dapat didefinisikan sebagai suatu

kejadian yang tidak diinginkan ataupun

direncanakan yang dapat disebabkan oleh manusia,

situasi, kondisi lingkungan ataupun kombinasi dari

berbagai hal tersebut yang berdampak pada

cidera, kematian, kerusakan properti, terhentinya

produksi, penurunan kesehatan, ataupun kerusakan

lingkungan. Dalam mencegah terjadinya

kecelakaan di tempat wisata, perlu diatur

keselamatan dan kesehatan kerja baik bagi

pengunjung, pegawai, ataupun pengelola tempat

wisata.

05

Page 8: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

Keselamatan Kerja menurut Depnaker RI adalah

segala daya upaya dan pemikiran yang dilakukan dalam

rangka mencegah, menanggulangi dan mengurangi

terjadinya kecelakaan dan dampaknya melalui langkah-

langkah identifikasi, analisa dan pengendalian bahaya

dengan menerapkan sistem pengendalian bahaya

secara tepat dan melaksanakan perundang-undangan

tentang keselamatan dan kesehatan kerja.

Mangkunegara menyampaikan bahwa Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu proses

upaya yang dilaksanakan oleh pihak daya tarik wisata

untuk menjamin keutuhan jasmaniah maupun rohaniah

tenaga kerja dan juga pengunjung saat melakukan

kegiatan wisata. Tujuan dari penerapan ini agar hak

tenaga kerja dan pengunjung terpenuhi yaitu menjamin

kesehatan dan keselamatan saat bekerja dari fisiknya,

psikologis, dan sosial. Selain itu, harus memepersiapkan

peralatan yang harus layak pakai saat bekerja.

06

Page 9: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

Perencanaan manajemen risiko dengan melakukan

identifikasi hingga memberlakukan proses manajemen risiko.

Perencanaan pariwisata dengan memberlakukan

prosedur yang akan menjamin keselamatan pengunjung.

Perencanaan respon tanggap darurat apabila munculnya

kecelakaan yang terjadi di tempat wisata.

Aturan dan prosedur dalam menghadapi kecelakaan yang

terjadi dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan

pengunjung.

Perencanaan media yang ada untuk meminimalisir

kejadian dan memunculkan kesan yang positif.

Perencanaan setelah kejadian dengan berbagai upaya

yang membutuhkan pengembalian seperti sedia kala dari

tempat wisata sebelum adanya kejadian yang merugikan.

The Workers Compensation Board (WCB) of British

Columbia menyebutkan bahwa program keselamatan dan

kesehatan adalah semua kegiatan yang meliputi

pengembangan proses perencanaan manajemen resiko

mencakup enam hal:

07

Page 10: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

Pekerjaan/perekayasaan (engineering)

Memperkuat (enforment)

Pendidikan (education)

Tindakan untuk memberanikan

(encouragement)

Kesiapan bahaya (emergency preparadness)

Dalam Guidelines for safe recreational

water  disebutkan bahwa pencegahan resiko

kecelakaan dapat dilakukan dengan

peningkatan keselamatan. Peningkatan

keselamatan tersebut dapat diintervensi

dengan 5 pendekatan yaitu :

08

Page 11: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

P E R U N D A N G A N T E N T A N G

K E S E L A M A T A N K E R J A D I

T E M P A T W I S A T A

Informasi yang akurat mengenai daya tarik wisata

Pelayanan kepariwisataan sesuai dengan standar

Perlindungan hukum dan keamanan

Pelayanan kesehatan

Perlindungan hak pribadi

Perlindungan asuransi untuk kegiatan pariwisata yang

berisiko tinggi.

Jaminan keamanan dan keselamatan di tempat wisata

telah diatur dalam UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.

Pasal 20 dan Pasal 21 UU No. 10 Tahun 2009 secara rinci

menetapkan hak-hak yang dimiliki wisatawan, yakni:

Sementara itu, wisatawan yang memiliki keterbatasan

fisik, anak-anak, dan lanjut usia berhak mendapatkan fasilitas

khusus sesuai dengan kebutuhannya.

09

Page 12: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

Hak-hak wisatawan tersebut menimbulkan

kewajiban bagi Pemerintah dan Pemerintah Daerah

sebagaimana tertuang dalam Pasal 23 ayat (1) huruf a

UU No. 10 Tahun 2009, untuk menyediakan informasi

kepariwisataan, perlindungan hukum, serta keamanan

dan keselamatan kepada wisatawan. Selain itu,

kewajiban juga melekat bagi pengusaha pariwisata

sebagaimana ditentukan dalam Pasal 26 huruf d dan e

UU No. 10 Tahun 2009 yakni untuk memberikan

kenyamanan, keramahan, perlindungan keamanan,

dan keselamatan wisatawan; serta memberikan

perlindungan asuransi pada usaha pariwisata

dengan kegiatan yang berisiko tinggi, meliputi

wisata selam, arung jeram, panjat tebing, permainan

jet coaster, dan mengunjungi objek wisata tertentu,

seperti melihat satwa liar di alam bebas.

10

Page 13: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

Daya tarik wisata

Kawasan pariwisata

Jasa transportasi wisata

Jasa perjalanan wisata

Jasa makanan dan minuman

Penyediaan akomodasi

Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi

Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi, dan

pameran

Jasa informasi pariwisata

Jsa konsultan pariwisata

Jsa pramuwisata

Wisata tirta

Spa

Dalam rangka pemenuhan kewajiban tersebut, pengusaha

pariwisata perlu memperhatikan Standar Usaha Pariwisata

sebagaimana diamanatkan dalam PP No. 52 Tahun 2012 tentang

Sertifikasi Kompetensi dan Sertifikasi Usaha di Bidang Pariwisata, yang

melingkupi aspek produk, pelayanan, dan pengelolaan. Pasal 17

ayat (2) PP No. 52 Tahun 2012 menguraikan bahwa kewajiban

menerapkan Standar Usaha Pariwisata meliputi bidang usaha:

Beberapa bidang usaha tersebut tidak menutup kemungkinan

bagi Menteri untuk menetapkan bidang usaha pariwisata lain yang

harus memiliki Standar Usaha Pariwisata.

11

Page 14: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

Pengertian Asuransi

Dalam UU Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1992,

Asuransi adalah perjanjian tantara dua pihak atau lebih; pihak

penanggung mengikatkan diri pada pihak tertanggung, dengan

menerima premi asuransi, untuk memberikan pergantian pada

pihak tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan

keuntungan yang diharapkan; atau tanggung jawab hukum

kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung,

yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti; atau untuk

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal

atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Menurut Wirjono Prodjodikoro, Asuransi dimaknai sebagai

suatu persetujuan di mana pihak yang menajmin berjanji

kepada pihak yang dijamin, untuk menerima sejumlah uang

premi sebagai pengganti kerugian, yang mungkin akan

diderita oleh yang dijamin, karena akibat dari suatu

peristiwa yang belum jelas.

12

A S U R A N S I

Page 15: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

Memberikan penggantian kepada tertanggung atau

pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang

timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum

kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau

pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak

pasti; atau

Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya

tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada

hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah

ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan

dana.

Menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 40 Tahun 2014 tentang

Perasuransian, asuransi didefinisikan sebagai perjanjian antara

dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang

menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi

sebagai imbalan untuk:

13

Page 16: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

Perlindungan asuransi di

tempat wisata merupakan hak dari

wisatawan, terutama untuk

kegiatan-kegiatan yang berisiko

tinggi seperti wisata selam, arung

jeram, panjat tebing, permainan jet

coaster, dan mengunjungi objek wisata

tertentu, seperti melihat satwa liar di

alam bebas. Berkaitan dengan asuransi

di bidang pariwisata, pengusaha wisata

pada umumnya melakukan kerja sama

dengan pihak ketiga yakni perusahaan

asuransi untuk menanggung risiko

wisatawan apabila terjadi kecelakaan

di lokasi wisata.

14

Page 17: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

Seperti yang telah disebutkan, desa Loano memiliki potensi

wisata  rafting atau arung jeram. Sesuai dengan perundangan yang

berlaku, pengelola wisata arung jeram harus memperhatikan

keselamatan dan kesehatan kerja, baik bagi pengunjung ataupun

pekerja karena wisata arung jeram merupakan salah satu wisata

dengan resiko fisik yang tinggi karena harus berhadapan langsung

dengan sungai yang memiliki arus deras dan berbatu yang dapat

membahayakan kesehatan dan keselamatan pengunjung. Melihat

berbagai hal tersebut, penting untuk dilakukannya standarisasi

agar menjamin keselamatan dan kesehatan pengunjung. Standar

yang tersusun tersebut harus dipenuhi oleh pengelola untuk

meminimalkan resiko yang terjadi. Seperti yang tertulis dalam peraturan

pemerintah No. 52 tahun 2012 tentang Sertifikasi Kompetensi dan

Sertifikasi Usaha di bidang Pariwisata pada pasal 18 ayat 1 dimana

aspek-aspek yang harus dipenuhi yaitu aspek produk, aspek pelayanan,

dan aspek pengelolaan.

15

K E S E L A M A T A N

D A N K E S E H A T A N

K E R J A P A D A

W I S A T A A R U N G

J E R A M

Page 18: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

16

Paket Arung Jeram

Ketersediaan alur sungai berjeram

Ketersediaan akses jalan yang aman ke lokasi untuk

pengarungan (put in)

Ketersediaan lokasi memulai pengarungan (put in) yang

berada di arus tenang

Ketersediaan akses lokasi akhir pengarungan (take out) yang

berada di arus tenang

Ketersediaan akses jalan keluar dan lokasi akhir pengarungan

Ketersediaan ruang atau area untuk melakukan pengarahan

(briefing) bagi wisatawan

Pemandu Arung Jeram

Bersertifikat atau berlisensi yang dikeluarkan oleh lembaga

yang berwenang

Memiliki pengetahuan dan rekam jejal tentang lokasi arung

jeram dan kemampuan penanganan wisatawan

Selain itu, tertulis secara khusus Peraturan Menteri Pariwisata

dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2014 tentang

Standar Usaha Wisata Arung Jeram sebagai berikut:

A. Aspek Produk

1.

2.

Page 19: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

17

Memiliki perawatan dalm keadaan baik, terawat dan layak

pakai sesuai sandar dan/atau ketentuan peraturan

perundang-undangan meliputi:

Perahu karet, kayak, kano, atau sarana lainnya

Dayung

Pelampung

Helm

Jumlah peralatan yang dimiliki sesuai dengan rasio jumlah

wisatawan

Memiliki peralatan perbaikan (repair kit)

Memiliki tali lempar, tali pembalik, peluit, pisau penyelamatan,

carabiner, katrol, dan pompa

Memiliki alat komunikasi

Memiliki perlengkapan P3K

Tersedia sarana transportasi untuk mengantar wisatawan

3. Peralatan Arung Jeram

4. Peralatan Penunjang

Page 20: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

18

Standar Operasional Prosedur

Penerimaan dan pemberian informasi melalui telepon,

faksimili, dan email mengenai :

Paket kegiatan

Jadwal

Produk

Harga

Reservasi dan registrasi

Pembayaran tunai/non tunai

Penitipan barang wisatawan

Pelaksanaan kegiatan arung jeram

Keamanan oleh satuan pengaman di lokasi kantor, yang

memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) satuan pengaman yang

dikeluarkan oleh Kepolisian Republik Indonesia.

Keselamatan dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.

Penanganan keluhan wisatawan

Pelayanan Lainnya

Pemberian asuransi wisatawan untuk kegiatan arung jeram.

B. Aspek Pelayanan

1.

2.

Page 21: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

19

Organisasi

Profil perusahaan yang terdiri atas :

Visi dan misi

Struktur organisasi yang lengkap dan terdokumentasi

Uraian tugas dan fungsi yang lengkap setiap jabatan dan

terdokumentasi

Dokumen SOP atau petunjuk pelaksanaan kerja

Rencana usaha yang lengkap, terukur, dan terdokumentasi

Manajemen

Pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang

terdokumentasi.

Kerjasama dengan dokter, klinik atau rumah sakit yang

terdokumentasi.

Pelaksanaan evaluasi kinerja manajemen yang terdokumentasi.

Memiliki laporan pemandu (log book) dan laporan pengarungan

(trip report) yang terdokumentasi

Sumber Daya Manusia

Karyawan menggunakan pakaian seragam yang bersih dan sopan

dengan mencantumkan identitas dan/logo perusahaan.

Memiliki perencanaan dan pengembangan karir.

Memiliki program pelatihan peningkatan kompetensi.

Memiliki program pelatihan penyelamatan rutin bagi pekerja

lapangan.

C. Aspek Pengelolaan

1.

2.

3.

Page 22: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

20

Ruang kantor yang dilengkapi peralatan dan perlengkapan

dengan sistem pencahayaan dan sirkulasi udara sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Area kantor depan (front office) dilengkapi :

Meja dan kursi

Tempat penitipan barang yang aman

Tempat menyimpan barang berharga yang aman

Peralatan komunikasi yang terdiri dari telepon, faksimili, dan /atau

fasilitas internet

Peralatan komunikasi khusus koordinasi dan keadaan darurat

(emergency).

Ruang karyawan dilengkapi :

Ruang ganti karyawan wanita dan laki-laki terpisah

Tempat penyimpanan pakaian

Ruang medis dilengkapi :

Oksigen

Tempat tidur

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Ruang atau area perbaikan peralatan arung jeram.

Ruang atau area penyimpanan peralatan arung jeram

Ruang/tempat ibadah dengan kelengkapannya, bagi karyawan.

Alat Pemadam Api Ringan (APAR) sesuai ketentuan perundang-

undangan.

4.Sarana dan Prasarana

Page 23: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

21

Tersedia kamar bilas dan/atau kamar ganti pria dan wanita

terpisah dengan sirkulasi dan pencahayaan udara yang sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dengan

jumlah paling sedikit 5 (lima) kamar.

Toilet umum pria dan wanita yang terpisah di lokasi kantor,

dengan sirkulasi dan pencahayaan udara peraturan

perundangundangan.

Instalasi listrik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Instalasi air bersih sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Papan nama :

Dibuat dari bahan aman dan kuat dengan tulisan yang

terbaca dan telihat jelas

Dipasang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan

Fasilitas parkir yang bersih, aman dan terawat.

Papan himbauan keselamatan dan keamanan.

Peta lokasi jeram, daerah berbahaya dan jalur evakuasi yang

dipahami seluruh petugas lapangan

Page 24: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

Arifin, M., & Sukana, M. (2019). Penerapan Kesehatan Dan

Keselamatna Kerja (K3) Wisata Arung Jeram Di Pinus Camp, Desa

Sumberbulu, Kabupaten Banyuwangi Sebagai Daya Tarik Wisata.

Jurnal Destinasi Pariwisata, 7(2), 244.

https://doi.org/10.24843/jdepar.2019.v07.i02.p06

Hari, B. S. (2019). Pengetahuan Dasar Kesehatan dan Keselamatan

Kerja. Mediantara

Semesta.Hermawan, H. (2017). PENGARUH DAYA TARIK WISATA,

KESELAMATAN, DAN SARANA WISATA TERHADAP KEPUASAN SERTA

DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS WISATAWAN : Studi Community

Based Tourism di Gunung Api Purba Nglanggeran.

https://doi.org/10.31219/osf.io/89hqd

Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia

Nomor 13 tahun 2014 tentang Standar Usaha Wisata Arung Jeram

Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 2012 tentang Sertifikasi

Kompetensi dan Sertifikasi Usaha di Bidang Pariwisata

D A F T A R P U S T A K A

Page 25: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

Rastuti, T. (2016). Aspek Hukum Perjanjian Asuransi. Medpress Digital.

Undang Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

UU No. 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian

WHO. (2003). Guidelines for safe recreational water environments.

World health organization.

Page 26: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

https:///www.canva.com/

https://www.freepik.com/

https://www.pinclipart.com/

https://www.pnjgitem.com/

D A F T A R G A M B A R

Page 27: Wisatawan Keselamatan Bagi Kesehatan - Desa Loano

" P E O P L E S A Y T H A T

A C C I D E N T S A R E D U E T O

H U M A N E R R O R , W H I C H

I S L I K E S A Y I N G F A L L S

A R E D U E T O G R A V I T Y "

Trevor Kletz