wildan nur ichsan

9
TUGAS PETROGRAFI Wildan Nur Ichsan 072.12.214 TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNIK KEBUMIAN DAN ENERGI UNIVERSITAS TRISAKTI

Upload: rizkyadhim918349864

Post on 14-Nov-2015

261 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

kmlmkmknknknjknkjkj

TRANSCRIPT

TUGAS PETROGRAFI

Wildan Nur Ichsan072.12.214

TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNIK KEBUMIAN DAN ENERGIUNIVERSITAS TRISAKTIJAKARTA 2015

Batuan SedimenA. Felsphatic Arenite

Warna:Mengkilap kecoklatan, abu-abu atau pink, putih keabuanSediment:sand (fine, medium, coarse) Tekstur :Biasanya butirannya sedang(2 mm /1/16dalamrata-rata)tapi butirannya baik. Butiran mineraltidak dapat bersatuKomposisi :Terdiri atas batu pasir kuarsa yang memuat seperempatmassa batuan yang tersusun darimineral alimuniumsilikat bercampur dengan potasium, kaliu, sodium, danbarium dengan pengerasan atau semen oksida besi, mungkin juga terdapat mika.

B. Quartz Arenite

Batupasir arenit kuarsa memiliki komposisi siliceous grain sampai 90% dari total tiga komponen penyusun utamanya. dimana butiran ini berasal dari fragmen kuarsa, rijang, dan batuan quartzose. Warnanya biasanya abu terang terkadang juga kemerahan, pink, kuning, atau coklat karena ada campuran oksida besi. biasnya terlitifiaski baik dan tersementasi baik oleh silika atau karbonat; tapi beberapa ada yang porous dan friable (dapat diremas). arenit kuarsa ini secara khas berasaosiasi dengan batuan yang diendapkan pada linkgungan kraton stabil seperti aeolian, beach, dan shelf. cenderung berselang seloing dengan karbonat laut dangkal, di beberapa kasus, dengan batupasir feldsfatik. Fosil jarang kelimpahannya, fasies iknofosil skolithos dijumpai melimpah secara lokal di arenit kuarsa laut dangkal.

C. Lithic Arenite

Kelompok ini dicirikan oleh dominasi fragmen batuan sebagai komposisi butiran penyusun pasir. Fragmen batuan in dapat berasal dari batuan yang tidak stabil seperti batuan vulkanik dan klas batuan metamorf. namun, butiran fragmen batuan yang stabil juga ada seperti rijang, dan mengandung kurang dari 90 % quartzose kemudian jumlah fragmen batuannya tentu saja lebih banyak dari jumlah feldspar. Warna berada pada kisaran abu abu terang, hingga abu-abu gelap. Kebanyakan litharenite memiliki soratasi yang buruk, tapi soratasi ini berkisar mulai dari sortasi baik hingga sangat buruk. kuarsa membundar tanggung jika hadir. Kematangan kemungkinan submature (lithic wacke) sampai immature. struktur sedimen yang sering muncul diantaranya evenly bedded (paralel bedding), iregularly bedded, cross stratified fluvial unit too evenly beded, laterally extensive, gradd, marine turbidite unit. Dapat juga hadir berasosiasi dengan konglomerat fluvial dan endapan fluvial lainnya, atau berasosisi juga dengan konglomerat laut lebih dalam, pelagic shale, chert, dan submarine basalt. lithic arenite seca khas menunjukan komposisi immature dan barada pada kondisi deposisi dimana voulume material yang tidak stabil (feldspar) cukup banyak diproduksi. Secara mekanis karakter yang lemah dari kebanyakan litharenit pada batupasir menunjukan kemungkiannya berasal dari sumber berelief tinggi (pegunungan, gunung dll). Litharenite dapat diendapkan pada lingkungan non marin seperti pada bagain proksimal alluvial fans atau lingkungan fluvial lainnya. secara alternatif mereka diendapan pada foreland basin, berdekatan dengan fold-thrust belt, atau ditransprotasikan oleh sungai yan gbesar menjauhi kontinen ke delta dan lingkungan laut dangkal. Sedimen litik diendapkan pada daerah coastal (pantai) mungkin saja dapat ter transport kembali ke laut dalam oleh arus trubdiit atau oleh mekansime sediment gravity flow lainnya. sedimen laut dalam ini secara khas akan mengalami deep burial (karena tentu saja selama dia masih laut maka sedimentasi akan terus berlangsung ketutup deh yang udah ngendap duluan otomatis itu..) metamorfisme dapat berkembang selanjutnya (kalo gak keangkat dan terus terusan tertimbun dan terjadi subsiden) atau bisa saja kebentuk greywacke bila diagenesis terjadi dengan baik.

D. Batupasir Glaukonit

Batupasi glaukonit adalah batuan sedimen dengan komposisi penyusun butiran berupa material material klastika terigen berukuran dominan rata-rata 1/16-2 mm. Mineral autigenik hadir bukan dibawa oleh transportasi bersama butiran terigen klastik lainnya, melainkan hadir secara insitu akibat kondisi kimia tertentu pada daerah tersebut. glaukonit, klorit, zeolit dan mineral mineral lainnya dapat hadir melalui proses diagentik atau proses tertentu.

E. Batupasir Karbonat

Batupasir karbonatan adalah batuan dengan kandungan material karbonat lebih dari 50 % yang tersusun atas partikel karbonat klastik yang tersemenkan atau karbonat kristalin hasil presipitasi langsung (Rejers & Hsu, 1986).Bates & Jackson (1987) mendefinisikan batuan karbonat sebagai batuan yang komponen utamanya adalah mineral karbonat dengan berat keseluruhan lebih dari 50 %. Sedangkan batugamping menurut definisi Reijers &Hsu (1986) adalah batuan yang mengandung kalsium karbonat hingga 95 %. Sehingga tidak semua batuan karbonat adalah batugamping. Lime mudmerupakan istilah untuk material karbonat dengan butiran yang sangat halus lebih kecil dari ukuran pasir (kurang lebih kayak matrik or lempung versi karbonatlah) dibagi dua jenis yaitumicriteyaitu butiran karbonat berukuran