widya wiwaha jangan plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 tina ade tuti...

80
i STRATEGI PEMASARAN PADA WARUNG AYAM GEPREK PAK JOYO (Jalan Jogokaryan nomor 4, Yogyakarta) SKRIPSI Ditulis Oleh: Nama : Tina Ade Tuti Nomor Mahasiswa : 144114840 Jurusan : Manajemen Bidang konsentrasi : Manajemen Pemasaran SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA YOGYAKART 2018 STIE Widya Wiwaha Jangan Plagiat

Upload: nguyennhu

Post on 07-Aug-2019

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

i

STRATEGI PEMASARAN PADA WARUNG AYAM GEPREK PAK JOYO

(Jalan Jogokaryan nomor 4, Yogyakarta)

SKRIPSI

Ditulis Oleh:

Nama : Tina Ade Tuti

Nomor Mahasiswa : 144114840

Jurusan : Manajemen

Bidang konsentrasi : Manajemen Pemasaran

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA WIWAHA YOGYAKART

2018

STIEW

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 2: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

vi

ABSTRAK

STRATEGI PEMASARAN PADA WARUNG AYAM GEPREK PAK JOYO DI JOGOKARYAN, YOGYAKARTA

Oleh : Tina Ade Tuti

144114840

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa lingkungan internal dan eksternal

pada warung ayam geprek pak Joyo, setelah itu menentukan posisi dan menetapkan strategi

pemasaran yang tepat guna meningkatkan volume penjualan dan menghadapi persaingan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh yang terlibat dalam warung ayam geprek pak

Joyo dan sampelnya dalah pemilik dari warung ayam geprek ini.

Tahapan dalam menetapkan strategi pemasaran pada penelitian ini yaitu

mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal, merumuskan strategi pemasaran,

kemudian menetapkan strategi pemasaran yang tepat.

Total nilai matriks untuk variabel internal memiliki selisih skor 1,5 yang artinya

kekuatan pada warung ayam geprek ini mampu menutupi kelemahan yang ada ada usaha

ini. Total matriks untuk variabel eksternal memiliki selisih skor 0,7 yang artinya peluang

usaha warung ayam geprek ini dapat meminimalisir ancaman yang ada. Akan tetapi

beberapa peluang besar yang bisa dimanfaatkan belum bisa menjadi prioritas warung ayam

geprek ini karena belum bisa memanfaatkan perubahan teknologi yang terjadi di era

sekarang.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 3: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

vii

Hasil dari analisis SWOT yang digunakan dalam penelitian ini menejaskan bahwa

posisi usaha ini berada pada kuadran satu (pertumbuhan yang agresif). Dimana kondisi ada

posisi uni sangat menguntungkan karena perusahaan memiliki kekuatan dan peluang yang

dapat dimanfaatkan untuk meminimalkan kelemahan dan ancaman yang ada.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 4: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan rasa syukur mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat

limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya serta dengan persembahan shalawat dan salam

atas junjungan Nabi Muhammad SAW dan keluarga serta para sahabat yang selalu

membimbing dan memberikan kemudahan kepada peneliti dalam menyelesaikan tugas

skripsi berjudul “STRATEGI PEMASARAN PADA WARUNG AYAM GEPREK PAK

JOYO DI JOGOKARYAN”

Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Ekononi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha Yogyakarta. Penulis menyadari

bahwa penelitian ini terwujud atas berkat bantuan dari berbagai pihak yang memberikan

motivasi, arahan, bimbingan serta petunjuk yang bermanfaat dalam menulis penelitian ini.

Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Drs. Muhammad Subkhan, MM, selaku ketua STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.

2. Drs. Jazuli Akhmad, M.M, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk dalam menyusun

tugas akhir ini.

3. Seluruh dosen dan karyawan STIE Widya Wiwaha Yogyakarta.

4. Kedua orang tua serta keluarga yang selalu mendukung saya.

5. Teman-teman Jurusan Manajemen angkatan 2014 yang membantu dan mendukung

selama masa kuliah dan proses penyusunan tugas akhir ini.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 5: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

xii

6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung dan

membantu menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.

Saya menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi

penulisan, materi maupun bentuk penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik untuk

membangun dan sebagai pembelajaran sangat penulis harapkan.

Yogyakarta, …………………………..

Penulis

Tina Ade tuti

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 6: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................................... i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .................................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................................................. v

ABSTRAK ........................................................................................................................................ vi

MOTTO .......................................................................................................................................... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL .......................................................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................ xviii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................................................... 5

1.3 BATASAN PENELITIAN ...................................................................................................... 6

1.4 PERTANYAAN PENELITIAN ............................................................................................. 6

1.5 TUJUAN PENELITIAN ......................................................................................................... 6

1.6 MANFAAT PENELITIAN ..................................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................................... 7

2.1 Pengertian Pemasaran ............................................................................................................ 7

2.2 Tujuan pemasaran .................................................................................................................. 9

2.3 Pengertian Manajemen Pemasaran ..................................................................................... 10

2.4 Konsep Pemasaran ................................................................................................................ 10

2.5 Pengertian Sistem Pemasaran .............................................................................................. 11

2.6. Pengertian Strategi ............................................................................................................... 12

2.7 Pengetian Strategi Pemasaran ............................................................................................. 12

2.8 Macam-Macam Strategi Pemasaran ................................................................................... 13

2. Strategi Penantang ( Market challenger) ................................................................................... 14

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 7: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

xiv

3. Strategi Pengikut Pasar (Market Followers) ............................................................................. 15

4. Strategi Penceruk Pasar (Market Nicher) ................................................................................. 15

2.9 Memilih Strategi Pemasaran ................................................................................................ 20

2.10 Pengembangan Strategi Pemasaran .................................................................................. 21

2.11 Proses Perencaaan Strategis ............................................................................................... 26

2.12 Tipe-Tipe Strategi ............................................................................................................... 27

2.13 Analisis SWOT .................................................................................................................... 28

2.14 Pengertian Sektor Usaha Nonformal ................................................................................. 30

2.15 Penelitian Terdahulu........................................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................................ 34

3.1 Lokasi dan waktu penelitian ................................................................................................ 34

3.2 Jenis penelitian ...................................................................................................................... 34

3.2.1 Cara Membuat Analisis SWOT .................................................................................... 36

3.2.2 Matriks Faktor Internal (IFAS) .................................................................................... 38

3.2.3 Matrik Faktor Strategi Eksternal ..................................................................................... 39

3.3 Sumber Data .......................................................................................................................... 40

3.4 Populasi, Sampel dan Sampling ........................................................................................... 40

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................................... 41

3.6 Teknik Analisa Data.............................................................................................................. 42

BAB IV ANALISA DATA DAN PERSEMBAHAN .................................................................... 43

4.1 Analisis SWOT ...................................................................................................................... 43

4.2 Identifikasi Variabel Internal .............................................................................................. 43

4.3 Penilaian Variabel Internal .................................................................................................. 44

4.3.1 Kekuatan Warung Ayam Geprek ................................................................................. 46

4.3.2 Kelemahan Warung Ayam Geprek Pak Joyo.............................................................. 47

4.3.3 Pemberian Bobot Variabel Internal ............................................................................. 48

4.4 Perhitungan Nilai Tertimbang Variabel Internal .............................................................. 50

4.5 Identifikasi Variabel Eksternal ............................................................................................ 52

4.6 Penilaian Variabel Eksternal ............................................................................................... 52

4.6.1 Peluang Warung Ayam Geprek Pak Joyo ................................................................... 55

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 8: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

xv

4.6.2 Ancaman Warung Ayam Geprek Pak Joyo ................................................................. 56

4.6.3 Pemberian Bobot Variabel Eksternal ........................................................................... 57

4.6.4 Perhitungan Nilai Tertimbang Variabel Eksternal..................................................... 59

4.7 Penentuan Posisi Warung Ayam Geprek Pak Joyo Dalam Diagram Analisis SWOT ... 61

4.8 Matriks SWOT ...................................................................................................................... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................................... 66

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 66

5.2 Saran....................................................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 68

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................... 70

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 9: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

xvi

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 3.1 KERANGKA POLA PIKIR…………………………………………...35

GAMBAR 3.2 DIAGRAM ANALISIS SWOT………………………………………..37

GAMBAR 4.1 POSISI ANALISIS SWOT…………………………………………….62

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 10: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

xvii

DAFTAR TABEL

TABEL 4.1 PENILAIAN VARIABEL INTERNAL……………………………......45

TABEL 4.2 PEMBERIAN BOBOT VARIABEL INTERNAL…………………….49

TABEL 4.3 NILAI TERTIMBANG VARIABEL INTERNAL…………………….51

TABEL 4.4 PENILAIAN VARIABEL EKSTERNAL……………………………..54

TABEL 4.5 PEMBERIAN BOBOT VARIABEL EKSTERNAL………………….58

TABEL 4.6 NILAI TERTIMBANG VARIABEL EKSTERNAL………………….60

TABEL 4.7 MATRIKS SWOT……………………………………………………...63

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 11: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR PERTANYAAN ANALISIS SWOT INTERNAL………………………….70

DAFTAR PERTANYAAN ANALISIS SWOT EKSTERNAL……………………….71

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 12: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada era global saat ini hampir semua bidang mengalami kemajuan yang kompetitif,

baik di negara maju maupun di negara berkembang. Indonesia sendiri merupakan

negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta permintaan

barang konsumsi yang besar dan beragam, seperti yang kita tahu bahwa Indonesia juga

merupakan negara dengan tempat pariwisata yang sangat menarik di mata dunia. Hal ini

menjadikan banyak peluang bisnis bagi para pengusaha. Salah satu bisnis yang

berkembang dengan baik di Indonesia ialah bisnis kuliner. Bisnis yang tidak pernah ada

matinya, di tengah badai krisis moneter yang berkepanjangan, bisnis ini tetap pada

perkembangannya dan punya cara sendiri untuk mengatasinya, selain itu bisnis kuliner

ini menyediakan kebutuhan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat luas. Bisnis

kuliner akan melahirkan produk baru, inovasi baru dan modifikasi baru di dalamnya,

apalagi didukung pula oleh kemajuan teknologi saat ini. Dalam kondisi semakin

meningkatnya persaingan antara bisnis-bisnis sejenis yang memiliki keunggulan

masing-masing ini, setiap perusahaan yang mampu menciptakan dan mempertahankan

pelanggan ialah perusahaan yang memenangkan persaingan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 13: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

2

Pertumbuhan ekonomi dan perubahan lingkungan yang cepat, mengharuskan

perusahaan untuk secara kontinyu memantau dan menyesuaikan diri terhadap

perubahan pasar. Perusahaan harus lebih kreatif dalam merancang dan memutuskan visi

misi bisnis, serta menentukan strategi pemasaran yang tepat agar dapat diterapkan di

lapangan untuk bisa mengantisipasi berbagai macam perubahan yang akan terjadi,

selain itu dapat terus berkompetisi dan bergerak searah dengan keinginan konsumen,

karena pada dasarnya fungsi perusahaan adalah memproduksi barang dan jasa yang

dapat diterima konsumen sekaligus dapat memenuhi keinginan konsumen, dengan

tujuan untuk memperoleh laba sesuai dengan keinginan perusahaan dan untuk mencapai

tujuan tersebut perusahaan harus melakukan kegiatan pemasaran terhadap produk dan

jasa yang dihasilkannya.

pemasaran menurut Kotler 1997 dalam bukunya (Danang suyatno 2012) adalah

kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui

proses pertukaran. Di sisi lain karena persaingan usaha yang semakin kompetitif dan

bervariatif, suatu usaha harus mempunyai strategi yang tepat dalam bersaing untuk

mencapai tujuan.

Setiap perusahaan yang berdiri, baik yang bergerak dibidang produk maupun jasa

mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk maju dan terus berkembang, tujuan itu dapat

dicapai ketika perusahaan berupaya terus untuk mempertahankan serta meningkatkan

laba melalui penjualan produk atau jasa yang diproduksi. Selain itu perusahaan harus

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 14: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

3

mempunyai strategi pemasaran yang akurat melalui pemanfaatan peluang dalam

meningkatkan penjualan, sehingga perusahaan akan mendapatkan posisinya dalam

pasar.

Dengan menggunakan strategi yang jelas, tegas dan tepat perusahaan dapat

merumuskan pikiran tentang langkah-langkah yang akan digunakan menyangkut semua

aspek, baik internal maupun ekternal perusahaan sehingga perusahaan dapat mengambil

keputusan lebih awal untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi pada saat

itu. Karena salah satu kunci sukses suatu usaha ialah dapat menentukan strategi yang

baik dan tepat dalam bersaing serta memudahkan suatu perusahaan untuk menjual

produk maupun jasanya. Terkait dengan hal yang tersebut, pemasaran modern nyatanya

mempunyai peranan yang sangat penting bahkan menjadi penunjang langsung terhadap

peningkatan laba dan perkembangan perusahaan.

Strategi pemasaran merupakan wujud suatu rencana yang terperinci dibidang

pemasaran. Strategi sendiri mempunyai lingkup yang luas diantaranya ialah startegi

dalam menghadapi persaingan, strategi harga, porduk, pelayanan dan sebagainya.

Perusahaan harus mengenali benar tentang apa yang menjadi kekuatan dan

kelemahannya serta memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalisir ancaman.

Strategi pemasaran merupakan salah satu upaya mencari posisi pemasaran yang

menguntungkan dalam sutau industri. Perusahaan harus terus menerus melakukan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 15: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

4

inovasi, karena sekarang ini adalah era dimana perusahaan yang memanjakan para

pelangganya, memberikan apa yang dikehendaki oleh konsumen.

Sekarang ini jumlah rumah makan, cafe dan restoran sudah benar-benar menjamur

mulai dari yang berskala kecil sampai dengan yang berskala internasional. Ketika kita

berkunjung ke Jogjakarta, hampir disetiap sudut kotanya kita menjumpai beragam

makanan yang dijual. Mengutip dari penelitian yang sudah ada, bahwa data yang

terdapat di Departemen parwisata pada tahun 2006 tercatat ada sebanyak 31.903

industri rumah makan yang terdiri atas empat segmen pasar yang berbeda yaitu, rumah

makan tradisional, restoran, catering dan bar. Segmen pasar merupakan pembagian

pasar berdasarkan beberapa kategori, agar perusahaan lebih mudah untuk mencapai

pasar sasarannya. pasar sendiri bisa dibagi menjadi dua jenis yaitu :

1. Konsumen akhir yaitu konsumen yang langsung mengkonsumsi produk atau

jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka.

2. Pembeli institusional atau industrial market yaitu konsumen yang menggunakan

produk secara tidak langsung, atau bisa diartikan juga konsumen yang membeli

produk untuk diolah yang kemudian akan dijual lagi.

Seperti salah satu yang menarik perhatian saya sebuah warung makan di pinggir

jalan yang juga padat pengunjung, namanya warung geprek “Pak Joyo”. Warung geprek

ini mengarah ke konsumen akhir, namun disisi lain juga sebagai pembeli institusional

karena membeli bahan baku, diolah kemudian dijual lagi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 16: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

5

Warung geprek “Pak Joyo” ini sudah berdiri sekitar satu tahun, perkembangannya

selama ini tergolong baik. Warung geprek ini menetapkan segmen pasarnya dari

golongan menengah kebawah, namun tidak menutup kemungkinan untuk merambah ke

segmen golongan menengah ke atas. Beberapa hal masih perlu dilakukan perbaikan,

Warung geprek “Pak Joyo” belum mempunyai sistem manajemen yang jelas serta

belum menerapkan strategi pemasaran yang tepat untuk memasarkan produknya.

Dengan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, menjadi bahan pertimbangan

saya untuk mengetahui bagaimana penerapan strategi pemasaran yang dilakukan

Warung geprek “Pak Joyo” dalam meningkatkan volume penjualannya maka dari itu

saya memilih judul skripsi sebagai berikut : “Analisis Strategi Pemasaran Pada

Warung Geprek Pak Joyo”.

1.2 RUMUSAN MASALAH Setiap perusahaan yang berdiri membutuhkan perencaan dan penyusunan strategi

pemasaran yang tepat dalam meghadapi persaingan dan mengembangkan usahanya.Sebagai

rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bahwa warung ayam geprek belum menerapkan

strategi yang tepat dalam pemasaran produknya serta belum memperhatikan serta

mempertimbangkan aspek lingkungan baik internal maupun eksternalnya.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 17: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

6

1.3 BATASAN PENELITIAN Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah objek yang dikaji dalam

membuat makalah ini dikhususkan untuk warung ayam geprek pak joyo yang berloakasi di

Jogokaryan, Jogjakarta.

1.4 PERTANYAAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka pertanyaan penelitian

ini adalah strategi pemasaran apakah yang paling tepat untuk menghadapi persaingan dan

meningkatkan volume penjualan pada Warung geprek pak Joyo ?

1.5 TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis strategi pemasaran yang

paling tepat untuk meningkatkan volume penjualan dan menghadapi persaingan. Selain itu

mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang ada di dalam maupun

di luar perusahaan.

1.6 MANFAAT PENELITIAN

1. Sebagai salah satu syarat bagi saya untuk menyelesaikan studi untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi Jurusan manajemen Pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Widya Wiwaha

2. Sebagai informasi bagi pihak yang berkepentingan dalam hal ini khususnya

manajemen warung geprek pak Joyo dan juga sebagai bahan pertimbangan bagi

perusahaan dalam mengambil keputusan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 18: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

7

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam upaya untuk menentukan dan menerapka strategi pemasaran yang tepat,

suatu usaha dihadapkan pada kondisi pasar yang kompleks juga heterogen. Kondisi pasar

seperti ini mengaharuskan suatu usaha mengoptimalkan pendayagunaan sumber daya

perusahaan sehingga mampu melakukan penyesuaian dengan pasar yang dilayani.

2.1 Pengertian Pemasaran

Sekarang ini pemasaran berkembang sedemikian pesatnya dan telah menjadi ujung

tombak bagi setiap usaha dalam rangka mencapai tujuannya. Ini disebabkan karena

pemasaran mempunyai cakupan yang begitu luas, berhubungan langsung dalam setiap

kegiatan dan transaksi mulai dari persiapan, penyediaan, bahan baku, proses produksi,

sampai pada tahap akhir yaitu produk atau jasa siap dikonsumsi oleh konsumen. Engan

demikian dapat dikatakan bahwa pemasaran merupakan faktor penting yang melibatkan dua

pihak yakni produsen dan konsumen sebagai pusat dari semua kegiatan pemasaran yang

dilakukan seperti menetukan dan memproduksi barang maupun jasa, menetapkan harga dan

konsumsi oleh konsumen.

Konsep yang paling mendasar pada pemasaran yaitu kebutuhan manusia, dimana

kebutuhan manusia adalah keadaan seperti perasaan kehilangan dalam diri seseorang

sedangkan kebutuhan manusia sendiri itu luas dan kompleks. Lain halnya dengan keinginan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 19: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

8

manusia adalah bentuk yang berasal dari kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya

dan pribadi seseorang.

Definisi pemasaran menurut Kotler 1997 (Danang Suyatno 2012:26) adalah

kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses

pertukaran.

Beberapa ahli juga mengemukakan pendapatnya mengenai definsi pemasaran.

Maynard and Beckman dalam bukunya Principle of Marketing, pemasaran adalah segala

usaha yang meliputi menyalurkan barang dan jasa dari sektor produksi ke sektor konsumsi.

Menurut Titik Nurbiyati dan Mahmud Machfoedz (pemasaran kontemporer 2005:1)

pemasaran adalah proses kolektif yang dimanfaatkan oleh individu atau kelompok

mendapatkan suatu yang dibutuhkan atau diinginkan melalui pembuatan, penawaran,

pertukaran nilai produk dan jasa dengan pihak lain. Adapun pendapat dari Drs. Basu

swasatha dan hani handoko bahwa pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan

pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

untuk berkembang, dan mendapatkan laba.

Mengetahui apa yang menjadi sasaran perusahaan dalam memasarkan produknya

tentu sangat penting, karena perusahaan dapat menyusun target yang akan dicapai melalui

berbagai straegi pemasaran yang akan diterapkan nantinya. Strategi yang akan diterapkan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 20: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

9

pada perusahaan bisa bersifat jangka pendek, menengah bahkan jangka panjang sesuai

dengan yang sudah direncanakan oleh perusahaan tersebut.

Dari beberapa definisi yang sudah dipaparkan di atast dapat ditarik kesimpulan

bahwa pemasaran adalah proses social dan manajerial dimana individu dan kelompok

terpenuhi kebutuhan serta keinginannya dengan menciptakan, menawarkan dan

menukarkan produk yang senilai.

2.2 Tujuan pemasaran

Sebuah perusahaan yang berdiri sudah pasti mempunyai tujuannya masing-masing

seperti mendapatkan kaba atau keuntungan tertentu,meningkatkan volume penjualan,

memperluas pangsa pasar dan lain-lain. Dalam konsep pemasaran, tujuan perusahaan

tersebut dapat tercapai dari keputusan konsumen. Dan keputusan konsumen itu didasarkan

pada kepuasan konsumen itu sendiri ketika kebutuhan dan keinginanya merasa terpenuhi

melalui kegiatan pemasaran terpadu yang dilakukan oleh suatu perusahaan.

Tujuan pemasaran dapat didefinisikan dalam banyak hal dan kata, dapat

mendistribusikan barang dan jasa keseluruh pelosok negripun termasuk salah satu tujuan

pemasaran, namun tujuan yang paling utama yaitu dapat memberikan kepuasan pada

konsumen dan mendapatkan laba. Dengan tujuan utama tersebut kegiatan marketing yang

meliputi berbagai lembaga produsen harus benar-benar mengenal konsumennya agar apa

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 21: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

10

yang dilakukan oleh perusahaan sampai kepada konsumen, ketika konsumen terpuaskan

maka keuntungan akan dating dengan sendirinya.

2.3 Pengertian Manajemen Pemasaran

Kebanyakan orang berpikir tentang manajemen pemasaran sebagai menemukan

pelanggan yang cukup banyak untuk output perusahaan dewasa ini, tetapi ini adalah

pandangan yang terlalu terbatas. Organisasi mempunyai tingkat permintaan akan

produknya yang didambakan. Dengan adanya manajemen pemasaran hal-hal seperti

permintaan yang berbeda-beda dapat ditemukan cara mengatasinya. Manajemen pemasaran

memperhatikan tidak hanya penemuan dan peningkatan permintaan, melainkan juga

pengubahan atau bahkan pengurangan permintaan.

Manajemen pemasaran menurut Philip Kotler (drs. Basu swastha dan drs. T hani

handoko 1987:3) adalah penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan

program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju

dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.

2.4 Konsep Pemasaran

Perusahaan yang sudah mulai mmengenal bahwa pemasaran merupakan faktor

penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan falsafah baru

yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 22: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

11

concept). Konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan

kebutuhan konsumen (basu swastha dan hani handoko 1987:4).

Konsep pemasaran adalah falsafah manajemen pemasaran yang berkeyakinan

bahwa pencapaian sasaran organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan dan keinginan

pasar sasaran dan penyampaian kepuasan yang didambakan itu lebih efektif dan efisien

ketimbang pesaing (Kotler dan Amstrong 1996:17).

2.5 Pengertian Sistem Pemasaran

Organisasi pemasaran dan pasar yang ditujunya merupakan dua elemen yang

salingberinteraksi adalah pemasaran dalam bentuk yang sederhana kedua elemen tersebut

dihubungkan oleh dua pasang aliran (swasta dan irawan, 1990:21). Salah satu dari kedua

pasang aliran tersebut terdiri atas sebuah perusahaan yang mendistribusikan barang atau

jasa kepada konsumen, yang kemudian mendapat bayaran dari konsumen sebagai bentuk

imbalan.

laba lewat kepuasan pelanggan

pemasaran

terpadu

kebutuhan pelanggan

pasar

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 23: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

12

2.6. Pengertian Strategi

Proses pencapaian tujuan perusahaan merupakan implementasi dari kesatuan

rencana menyeluruh perusahaan yang dikemas dalam suatu strategi untuk menghadapi

tantangan lingkungan perusahaan, beberapa usaha mungkin mempunyai tujuan yangs sama,

akan tetapi strategi yang digunakan oleh masing-masing usaha berbeda-beda sesuai dengan

kondisi perusahaan itu sendiri. Berikut definisi strategi menurut Ibnu sofyan dalam

bukunya manajemen strategi (2015:3) bahwa strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana

kegiatan menyeluruh yang disusun secara sistematis dan bersifat umum, karena itu dapat

diketahui oleh setiap orang dalam perusahaan maupun diluar perusahaan, tetapi taktik

bagaimana perusahaan melaksanakan strategi itu dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, harus dirahasiakan dan tidak semua orang dapat mengetahuinya.

Istilah strategi seringkali diadaptasi dan diterapkan dalam dunia bisnis. Dalam

konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang

dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu

organisasi (Fandy Tjiptono 1999:3).

2.7 Pengetian Strategi Pemasaran

Berdasarkan konsep pemasaran, pemasaran merupakan penunjang perusahaan dapat

menentukan strategi pemasaran yang mengarahkan kepada pasar sasaran yang sebenernya.

Pentingnya strategi pemasaran bagi suatu perusahaan timbul atas dasar ketidakmampuan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 24: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

13

perusahaan dalam mengontrol semua faktor yang dibatasi dalam luar lingkungan

perusahaan.

Berikut strategi pemasaran menurut Fandy Tjiptono (2004:43) adalah rencana yang

hendak diikuti oleh manajer pemasaran. Rencana tindakan ini didasarkan atas analisa

situasi dan tujuan-tujuan perusahaan dan merupakan cara untuk pencapaian tujuan tersebut.

Beberapa ahli juga mendefinisikan tentang strategi pemasaran merupakan pertanyaan baik

berupa implicit maupun eksplisit mengenai bagaimana suatu merek atau lini produk

mencapai tujuannya (Bennett,1988 dalam bukunya Fandy Tjiptono, 1999:6).

Dalam pengertian strategi dapat diartikan bahwa itu adalah suatu proses yang

berjalan secara terus oleh perusahaan. Oleh Karena itu, strategi pemasaran suatu

perusahaan merupakan rencana secara menyeluruh yang diharapkan agar dapat mencapai

sasaran yang pada akhirnya merealisasikan tujuan dari perusahaan.

2.8 Macam-Macam Strategi Pemasaran

Ada beberapa macam strategi pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan

sesuai dengan posisi perusahaan dalam persaingan. Macam- macam strategi pemasaran

menurut Tjiptono (1997:306) meliputi :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 25: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

14

1. Strategi Pemimpin Pasar (Market Leader)

Dalam perusahaan yang banyak industry terdapat pemimpin pasar yang je;as.

Perusahaan ini memiliki pangsa pasar terbesar (40%) dalam pasar produk yang

relevan. Lebih unggul dari perusahaan lain dalam hal perubahan harga, pengenalan

produk baru, cakupan distribusi dan intensitas promosi. Dominasi perusahaan ini

diakui oleh pesaingnya dan menjadi acuan pesaing untuk ditantang, ditiru, dan

dihindari. Dapat dicontohkan misalnya pemimpin pasar yang terkenal adalah

General Motors (mobil), IBM (komputer), Coca Cola (minuman ringan), Mc

Donalds (makanan cepat) dan Gilette (pisau cukur). Di Indonesia misalnya Unilever

(pasta gigi, sabun), Indofood (mie instan), Astra (mobil).

2. Strategi Penantang ( Market challenger)

Penantang pasar adalah perusahaan runner up yang secara kontan mencoba

memperbesar pangsa pasar mereka yang dalam usaha tersebut mereka berhadapan

secara terbuka dan langsung dengan pemimpin pasar. Biasanya penantang pasar

adalah perusahaan besar dipandang dari sudut volume penjualan dan laba (pangsa

pasar 30%). Dapat dicontohkan misalnya perusahaan yang termasuk penantang

pasar antara lain Pepsi cola (minuman ringan), ford (mobil), Burger king (restoran

siap saji).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 26: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

15

3. Strategi Pengikut Pasar (Market Followers)

Pengikut pasar adalah perusahaan yang mengambil sikap tidak mengusik pemimpn

pasar dan hanya puas dengan cara menyesuaikan diri terhadap kondisi-kondisi

pasar. Selalu mencoba menonjolkan diri khususnya kepada pasar sasaran, seperti

lokasi, pelayanan, keunggulann produk, atau strategi pemimpin pasar dan penantang

pasar daripada menyerang mereka. Biasanya memperoleh laba yang tinggi karena

tidak menanggung beban pengeluaran yang tinggi karena inovasi.

4. Strategi Penceruk Pasar (Market Nicher)

Penceruk pasar adalah perusahaan yang mengkhususkan diri melayani sebagian

pasar yang diabaikan perusahaan besar. Karakteristik penceruk pasar adalah

biasanya berspesialisasi secara geografis, memiliki potensi untuk berkembang,

memiliki keterampilan dan memiliki sumber daya yang memadai untuk memenuhi

kebutuhan ceruk pasar tersebut secara efektif.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 27: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

16

Menurut Kotler (2000) macam-macam strategi pemasaran meliputi :

1. Strategi pemimpin pasar

Pemimpin pasar (Market leader) adalah perusahaan yang diakui oleh industry yang

bersangkutan sebagai pemimpin perusahaan yang dominan, selalu nomor satu, sikap

ini medorong untuk mengambil tindakan tiga arah yaitu :

1). Mencari Pemakai Baru

Perusahaan dapat mencari pemakai baru dari kalangan tiga kelompok lain,

yaitu mereka yang mungkin menggunakan tetapi ternyata tidak

menggunakan, mereka yang tidak pernah menggunakannya dan mereka

yang tinggal di tempat lain.

2). Mencari Penggunaan Baru

Pasar juga dapat diperluas dengan jalan menemukan dan mengenalkan

kegunaan baru dari suatu produk.

3). Penggunaan Yang Lebih Sering

Yaitu dengan meyakinkan konsumen agar menggunakan produk lebih

banyak pada setiap kesempatan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 28: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

17

2. Mempertahankan Pangsa Pasar

Perusahaan dalam mencoba memperluas pasar yang dominan tetap harus

melindungi usahanya secara terus-menerus dari serangan lawannya. Tetapi

pemimpin pasar tidak mungkin mempertahanya semua wilayahnya. Oleh karena itu,

perusahaan harus mengkonsentrasikan sumber daya ke wilayah yang

menguntungkan.

Tujuan strategi bertahan adalah untuk mengurangi kemungkinan serangan,

mengalihkan serangan ke daerag yang kurang berbaaya dan memperkeecil identitas. Ada 6

strategi pertahanan yang harus dilakukan oleh pemimpin pasar yaitu :

1). Pertahanan posisi (membangun daerah pemasaran yang tisak tertembus di

sekeliling daerah seseorang).

2). Pertahanan rusuk (membangun pos-pos penjagaan di luar daerah pemasaran

untuk melindungi sisi yang lemah).

3). Pertahanan mendahului (menyerang pesaing sebelum pesaing masuk).

4). Pertahanan serangan balik (jika diserang pesaing akan menanggapi dengan suatu

serangan balik).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 29: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

18

5). Pertahanan bergerak (meluaskan pemasaran baru yang dapat menjadi pusat

penyerangan atau pertahanan di masa depan).

6). Pertahanan mundur (menigkatkan daerah yang lemah dan memperluas daerah

yang kuat).

3. Memperluas Pangsa Pasar

Ada 3 faktor yang perlu dipertimbangakna perusahaan sebelum mengupayakan

kenaikan pangsa pasar yaitu :

a. Kemungkinan terjadi tindakan antimonopoly

Pesaing ini cenderung akan menuduh perusahaan melakukan praktik

monopoli.

b. Biaya ekonomis

Biaya yang diperlukan untuk memperoleh tambahan pangsa pasar seringkali

nmeningkat pesat sehingga mengikis keuntungan perusahaan.

c. Adanya kemungkinan perusahaan mengambil strategi pemasaran yang keliru

dalam upayanya memperoleh pangsa pasar yang tinggi sehingga tidak

meningkatkan laba.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 30: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

19

4. Strategi Pengikut Pasar

Pengikut pasar (Market Follower) adalah perusahaan yang mengambil sikap tidak

mengusik pemimpin pasar dan hanya puas dengan cara menyesuaikan diri terhadap

kondisi-kondisi pasar. Meskipun hanya meniru produk atau strategi pemimpin pasar atau

penantang pasar, bukan berarti market follower menjalankan usaha juga perlu

mempertahankan konsumennya dan memproleh tambahan pelanggan.

Di samping itu juga peru merumuskan strategi untuk pertumbuhan perusahaan dan

berusaha agar supaya tidak mengudang balasan dari perusaaan lain. Ada 4 strategi umum

yang bisa dilaksanakan oleh market follower yaitu :\

1. Pemalsu (counterfeller), pemalsu meniru bulat-bulat produk dan kemasan

pemimpin serta penjualanya di pasar gelap atau melalui penyalur yang

memiliki reputasi buruk.

2. Pengklon (cloner), berupaya meniru dan menyamai segmen pasar bauran

pemasaran pemimpin pasar.

3. Peniru (imitator), mencontek beberapa hal dari pemimpin, namun masih

mempertahankan diferensiasi dalam hal kemasan, iklan, harga dan lain-lain.

4. Pengadaptasi (adapter), pengadaptasi mengammil produk pemimpin dan

mengadaptasikan atau memperbaikinya.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 31: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

20

5. Strategi Pengisi Celah Pasar

Strategi untuk menjadi pengikut di pasar besar adalah menjadi pemimpin pasar kecil

atau relung pasar (nicher). Perusahaan kecil umumnya menghindari pasar kecil yang

kurang atau tidak menarik barang perusahaan besar.

6. Memilih Strategi Pemasaran

Memilih strategi pemsaran yang cocok sesungguhnya merupakan satu faktor

penting dalam pemsarn agar dapat mencapai keberhsilan karena manajer dihadapkan pada

sejumlah pilihan strategi dan program, maka manajer harus menganilis alternatife-alternatif

yang ada secara hati-hati, agar manajer dapat memilih strategi yang terbaik, ada beberapa

macam informasi yang perlu diperhatikan.

2.9 Memilih Strategi Pemasaran

Pada dasarnya memilih strategi pemsaran yang sesuai merupakan salah satu faktor

penting dalam keberhasilan pemasaran suatu perusahaan baik dilihat dari segi produk atau

jasa dalam meghadapi beberapa pilihan menganalisa alternative yang ada secara hati-hati.

Artinya manajer harus memilih strateggi dan program pemasaran yang kemungkinan besar

akan mencapai sasaran dengan menangani masalah dan peluang yang dijumpai dalam

analisis dan persaingan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 32: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

21

2.10 Pengembangan Strategi Pemasaran

Untuk mengembangkan suatu strategi pemasaran, maka perlu memahami konsep-

konsep yang mendasari suatu strategi pemasaran. Menurut Dharmmesta dan irawan (2008)

ada lima konsep yang mendasari suatu strategi pemasaran yaitu :

1. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar merupakan dasar untuk mngetahui bahwa setiap pasar itu

terdiri atas beberapa segmen yang berbeda-beda. Dalam setiap segmen terdapat

pembeli-pembeli yang mempunyai :

1) Kebutuhan yang berbeda-beda

2) Pola pembelian yang berbeda-beda

3) Tanggapan yang berbea-beda terhadap berbagai macam penawaran

2. Penentu Posisi Pasar

Perusahaan berusaha memilih pola konsentrasi pasar khusus yang dapat

memberikan kesempatan maksimum untuk mencapai tujuan sebagai pelopor. Ada

dua strategi yang dapat digunakan dalam penentuan posisi pasar yaitu :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 33: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

22

1) Konsesntrasi Segmen Tunggal, yaitu Strategi yang dapat ditempuh

perusahaan apabila ingin mempunyai posisi yang kuat pada satu

segmen saja.

2) Konsentrasi Segmen Ganda yaitu, digunakan jika perusahaan

menginginkan posisi yang kuat dalam beberapa segmen.

3. Strategi Memasuki Pasar

Strategi dapat menentukan segmen pasar yang dituju, perusahaan harus

menentukan satu strategi, bagaimana untuk memasuki pasar tersebut. Menurut

Dharmmesta (2008) ada beberapa cara untuk memasuki segmen pasar yang dituju

yaitu :

1) Membeli perusahaan lain

Membeli perusahaan lain merupakan cara memasuki pasar yang paling

mudah, paling cepat dan perusahaan dapat menghindari proses pengujian

yang mahal dan waktu yang lama.

2) Berkembang sendiri

Berkembang sendiri menganggap bahwa posisi yang kuat apat dicapai

dengan menjalankan riset dan pengembangan sendiri. Untuk memasuki

pasar dengan strategi ini, perusahaan akan menghadapi beberapa faktor

penghalang, antara lain :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 34: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

23

a) Harus memiliki hak paten

b) Skala produksi yang paling ekonomis

c) Saluran distribusi yang paling tepat

d) Menentukan supplier yang paling menguntungkan

3) Kerjasama dengan Perusahaan Lain

Memasuki pasar dengan strategi ini akan memiliki keuntungan-

keuntungan sebagai berikut :

a. Resiko ditanggung bersama

b. Masing-masing perusahaan memiliki keahlian sendiri-sendiri

sehingga dapat saling melengkapi atau saling menutup

kekurangan yang ada.

4. Strategi Marketing Mix

Menurut Dharmmesta dan Irawan (2008) marketing mix adalah kombinasi

dari empat variable atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran

perusahaan, yakni produk, price, promosi dan distribusi.

Kegiatan-kegiatan ini perlu dikombinasikan dan dikoordinir agar perusahan

dapat melakukan tugas pemasaran seefektif mungkin. Kegiatan-kegiatan yang

dimaksud dalam definisi tersebut termasuk keputusan-keputusan dari empat

variable, yaitu :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 35: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

24

1. Produk

Menurut Tjiptono (1997) produk merupakan segala sesuatu

yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari,

digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau

keinginan pasar yang bersangkutan.

Produk mencakup lebih dari sekedar barang berwujud. Kalau

didefinisikan secara luas produk meliputi obyek fisik, pelayanan,

orang, tempat, organisasi, gagasan, atau bauran dari semua wujud di

atas. Mengembangkan produk mencakup penetapan manfaat yang

akan disampaikan oleh atribut produk seperti mutu, sifat, dan

rancangan produk (gaya), merek sangat mempengaruhi reaksi

konsumen terhadap suatu produk.

2. Harga

Menurut Dharmmesta dan Irawan (2008), harga adalah

jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang

dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan

pelayanannya.

Dari definisi di atas, kita dapat mengetahui bahwa harga yang

dibayar oleh pembeli itu sudah termasuk pelayanan yang diberikan

oleh penjual. Bahkan penjual juga menginginkan sejumlah

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 36: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

25

keuntungan dari harga tersebut. Pada umumnya penjual mempunyai

beberapa tujuan dalam penetapan harga anatar lain mengahsilkan

laba maksimal, mendapatkan investasi yang ditargetkan, mengurangi

persaingan, mempertahankan atau memparbaiki market share.

3. Promosi

Promosi merupakan salah satu faktor penentu. Keberhasilan

program pemasaran. Promosi merupakan komponen yang dipakai

untuk memberikan dan mempengaruhi pasar bagi produk

perusahaan.

Menurut Dharmmesta (1990) bahwa promosi adalah

kombinasi strategi yang paling baik dari variael-variabel periklanan,

publisitas, personal selling, dan promosi penjualan yang semuanya

direncanakan untuk mencapai tujuan program pemasaran.

4. Saluran Distribusi

Menurut Tjiptono (1997), saluran distribusi adalah rute atau

rangkaian perantara, baik yang dikelola pemasar maupun independen

dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 37: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

26

5. Strategi Penentu Waktu

Apabila perusahaan telah menemukan kesempatan yang baik, kemudian

menetapkan tujuan dan mengembangkan strategi pemasaran, ini tidak berarti

perusahan tersebut dapat segera beroperasi. Perusahaan dapat mengalami kegagalan

dalam menentukan tujuan apabila bergerak terlalu cepat atau terlalu mahal. Oleh

karena itu, masalah penentuan waktu yang tepat sangat penting bagi perusahaan

untuk melaksanakan program pemasarannya.

2.11 Proses Perencaaan Strategis

Perencanaan strategi menurut Rangkuti (2015:23) merupakan proses penyusunan

perencanaan strategis melalui 3 tahap analisis, yaitu :

1. Tahap pengumpulan data berupa evaluasi faktor eksternal, evaluasi

faktor internal dan matrik profil kompetitif.

2. Tahap analisis berupa matrik Tows, matrik BCG, matrik space, dan

matrik Grand Strategy.

3. ahap pengambilan keputusan berupa matrik Tows, matrik BCG,

matrik space, dan matrik Grand Strategy.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 38: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

27

2.12 Tipe-Tipe Strategi

pada prinsipnya strategi dapat dikelompokan berdasarkan tiga tipe yaitu :

1. Strategi Manajemen

Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan

orientasi pengembangan strategi secara makro. Misalnya, strategi pengembangan

produk, strategi penerapan harga, strategi akuisisi, strategi mengenai keungan dan

sebagainya.

2. Strategi Investasi

Strategi ini merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya, apakah

perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan yang agresif atau berusaha

mengadakan penetrasi pasar, strategi bertahan, strategi pembangunan kembali suatu

divisi baru atau strategi divestasi dan sebagainya.

3. Strategi Bisnis

Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnis secara fungsional karena

strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi

pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi,

dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 39: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

28

2.13 Analisis SWOT

1. Pengertian Analisis SWOT

Siapapun yang sudah biasa berkecimpung dalam kegiatan perumusan

strategi pemasaran perusahaan dan menjadi pelaku dalam pengambilan keputusan di

suatu organisasi pasti mengetahui bahwa analisis SWOT merupakan salah satu

instrument analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat. Faktor kekuatan

dan kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi, sedangkan peluang dan

ancaman merupakan faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh organisasi atau

perusahaan yang bersangkutan.

Analisis SWOT menurut Rangkuti (2009:18) adalah proses identifikasi

berbgai faktor secara sistematis guna menentukan rumusan yang tepat dan

melakukan strategi perusahaan yang terbaik. Analisis ini didasarkan pada logika

yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities),

namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesess) dan

ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis perusahaan selalu

berkaitan erat dengan pengembangan misi, visi, tujuan, strategi serta kebijakan

perusahaan. Oleh karenanya perencanaan yang strategis sangat memerlukan analisa-

anaisa dari masing-masing SWOT ini (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman)

di lingkungan perusahaan ini.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 40: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

29

a) Strength (kekuatan)

Merupakan sumber daya kapabilitas yang dikendalikan oleh atau

tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relative

lebih unggul dibanding dengan pesaingnya dalam memenuhi

kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Kekuatan muncul dari

sumber daya dan kompetensi yang tersedia.

b) Weaknesess (Kelemahan)

Merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih

sumber daya kapabilitas suatu perusahaan relative terhadap

pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan

pelanggan secara efektif.

c) Opportunity (peluang)

Merupakan situasi yang menguntungkan dalam lingkungan suatu

perusahaan. Kecenderungan utama merupakan salah satu sumber

peluang identifikasi atas segmen pasar yang sebelumnya

terlewatkan.perubahan dalam kondisi persaingan/regulasi, perubahan

teknologi, dan membaik hubungan dengan pembeli/ pemasok dapat

menjadi peluang bagi perusahaan.

d) Merupakan situasi yang tidak menguntungkan dalam lingkungan

suatu perusahaan. Ancaman merupakan penghalang bagi perusaaan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 41: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

30

dalam mencapai posisi yang diinginkan. Masuknya pesaing baru,

pertumbuhan pasar yang lambat, meningkatnya kekuatan tawar

menawar dari pembeli/pemasok, perubahan teknologi dan

direvisinya atau pembaharuan peraturan, dapat menjadi penghalang

bagi keberhasilan perusahaan.

2.14 Pengertian Sektor Usaha Nonformal

Sektor usaha nonformal merupakan bentuk usaha yang paling banyak kita temukan

di masyarakat. Bentuk usaha yang ini banyak dilakukan oleh masyarakat golongan

menengah kebawah, bermodal kecil dan tidak mempunyai tempat usaha yang tetap. Sektor

usaha nonformal terbuka bagi siapa saja dan sangat mudah mendirikannya, sehingga

jumlahnya tidak dapat dihitung dengan banyaknya usaha ini berarti akan menyerap tenaga

kerja dan mengurangi pengangguran.Ciri-ciri sektor usaha nonformal :

1. Modal usahanya relatif kecil

2. Peralatan yang digunakn sederhana

3. Tidak memerlukan izin dari pemerintah

4. Ruang lingkup usahanya kecil

5. Umumnya hanya dilakukan oleh anggota keluarga

6. Dalam pengelolaan tidak memerlukan pendidikan atau keahlian khusus, namun

hanya berdasarkan pengalaman.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 42: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

31

Contoh Sektor Usaha Nonformal :

1. PEDAGANG ASONGAN

Pedagang asongan adalah pedagang yang menjajakan barang daganganya

dengan cara menyodorkan barangnya pada calon pembeli. Pedagang ini

banyak kita jumpai di perempatan jalan kota, halte, terminal, di bus, kerta

api, stasiun.

2. PEDAGANG KELILING

Pedagang yang menjual barangnya dengan cara berkeliling (door to door)

dari satu pintu ke pintu yang lain dan dari tempat satu ke tempat yang lain.

Mereka menggunakan motor, mobil, gerobak dan ada yang dipikul untuk

berkeliling dan yang dijual adalah kebutuhan sehari-sehari seperti minyak

goreng,sabun,perabot rumah tangga, buku dan alat tulis dan lain-lain.

Adapun peranan pedagang keliling antara lain :

1) Menyebarkan barang dan jasa hasil produksi tertentu

2) Mendaptkan hasil produksi barang tertentu kepada masyarakat

3) Membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran, contoh

gambar seorang pedagang keliling.

3. PEDAGANG KAKI LIMA

Pedagang kaki lima yaitu pedagang yang menjajakan barang dagangannya di

tempat-tempat yang strategis, seperti pinggir jalan, di perempatan jalan, di bawah

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 43: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

32

pohon yang rindang, dan lain-lain. Barang yang dijual biasanya makanan, minuman,

pakaian dan barang-barang kebutuhan sehari-hari lainnya. Tempat penjualan

pedagang kaki lima relative permanent yaitu berupa kios-kios kecil atau gerobak

dorong ataupun lapak kecil. Warung ayam geprek pak Joyo ini termasuk salah satu

contoh dari pedagang kaki lima. Warung ayam geprek ini menjual produknya di

kios pinggir jalan. Warung ayam geprek ini didirikan dengan modal yang tidak

terlalu besar, pemiliknya pun bukan seorang yang ahli dalam bidang kuliner. Semua

produksi dan penjualan dikerjakan sendiri oleh pemiliknya yaitu bu Ari budi (istri

dari pak Joyo), namun setahun terakhir ini profit penjualan ayam geprek meningkat

sedikit demi sedikit sehingga untuk penjualannya bu Ari sudah dibantu oleh 2

karyawan dan 1 anak laki-lakinya.

Adapun peranan pedagang kaki lima dalam perekonomian antara lain :

1. Dapat menyebarluaskan hasil produksi tertentu.

2. Mempercpat proses kegiatan produksi karena barang yang dijual cepat laku.

3. Membantu masyarakat ekonomi lemah dalam pemenuhan kebutuhan dengan

harga relative.

4. Mengurangi pengangguran.

5. Selain dari peranan di atas, pedagang kaki lima juga memiliki sisi negative

yaitu :

Selain dari peranan di atas, pedagang kaki lima juga memiliki sisi negative yaitu :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 44: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

33

1. Membuat lalu lintas menjadi macet, semrawut dan kurang tertata rapi.

2. Mengurangi keindahan dan kebersihan kota/wilayah setempat.

3. Mendorong meningkatnya urbanisasi.

4. Mengurangi hasil penjualan pedagng took (yang sudah mempunyai ijin

resmi pemerintah).

2.15 Penelitian Terdahulu Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Angela Devi Rismayanti Wulandari (2016),

untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh Toko Kavaa-na agar berhasil

dalm bersaing. Penelitian dilakukan di Toko Kavaa-na yang terletak di jalan gambiran

nomor 71 Yogyakarta. Obyek penelitian adalah semua bagian manajerial Toko Kavaa-na,

pengumpulan data adalah dengan metode wawancara dan observasi langsung terhadap

kegiatan di Toko Kavaa-na.

Kesimpulan dari hasil peneltian ini bahwa strategi pemasaran yang tepat diterapkan

pada usaha perlengakapan dan oleh-oleh haji/ umroh Toko Kavanaa untuk saat ini adalah

menerapkan strategi SO (strength opportunity).

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 45: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan waktu penelitian

Pelaksanaan penelitian ini di warung geprek “Pak Joyo” yang beralamat di jalan

jogokaryan, manteri jeron (sekitar 100 meter dari masjid jogokaryan),

Yogjakarta.Pemilihan lokasi penelitian ini karena ingin mengetahui dan membantu

pihak manajemen menentukan strategi pemasaran yang dapat digunakan dalam

memasarkan produknya dan meningkatkan penjualan.Usaha ini sudah berdiri sekitar

satu tahun, dan mempunyai profit yang bagus, namun dari segi manajerial masih kurang

tertata rapi serta belum menerapkan startegi pemasaran yang tepat untuk memasarkan

produknya.

3.2 Jenis penelitian

Metode analisa data secara kualitatif dan kuantitatif bertujuan untuk menguraikan

tentang sifat agar karakteristik dari suatu keadaan dalam prasarana, konsumen, perusahaan,

dan sebagainya dan dapat diidentifikasi dengan menggunakan analisis SWOT.

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis SWOT (strength,

weakness, opportunity, threat). Analisis SWOT adalah teknik strategi dalam mengevaluasi

kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang hal ini dapat diterapkan untuk kegiatan

meliputi bisnis dan usaha, pendidikan, proyek atau bahkan diri sendiri. Tujuan dan manfaat

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 46: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

35

menggunakanan analisis SWOT adalah memadukan empat faktor (kekuatan, kelemahan,

pulang dan ancaman), ketika teknik ini data dijalankan secara tepat, maka kesempurnaan

dalam meraih visi dan misi program yang direncakan tentunya akan berjalan lebih baik

dengan hasil yang optimal.

Setelah kita mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan,

kita dapat menyusun suatu rencana atau strategi yang mencakup tujuan yang telah

ditentukan.

Berikut gambar 3.1 ini adalah kerangka pola pikir :

Lingkungan perusahaan yang

berubah-ubah

Analisis SWOT

Analisis internal Analisis eksternal

Posisi perusahaan

Startegi perusahaan yang

berdaya saing

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 47: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

36

Konsep pendekatan SWOT tampak sederhana, yaitu apabila kita dapat mengetahui

kekuatan dan kelemahan perusahaan serta mengetahui pelung dan ancaman yang dialami

oleh perusahaan. Sehubungan dengan pilihan strategi sebagaimana terungkap di atas, kita

akan mengkaji penentuan pilihan melalui matriks kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman sebagai kesatuan yang integral dalam perumusan strategi.

3.2.1 Cara Membuat Analisis SWOT

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi

faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis

SWOT.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 48: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

37

Gambar 3.2

Diagram Analisis SWOT

3. strategi turn around 1. Mendukung strategi agresif

4. Strategi defensif 2. Strategi diversifikasi

Keterangan gambar

Kuadaran 1 : merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki

peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus

diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan petumbuhan yang agresif

(growth oriented strategy).

Kuadaran 2 : meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki

kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan

Berbagai peluang

Kekuatan internal Kelemahan internal

Berbagai Ancaman

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 49: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

38

untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi

(produk/pasar).

Kuadaran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak,

ia menghadapi beberapa kendala/ kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini adalah

meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar

yang lebih baik.

Kuadaran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut

menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

3.2.2 Matriks Faktor Internal (IFAS)

Berikut tahapan untuk menyusun table IFAS:

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom

satu

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting)

sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi

strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala

mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh faktor tersebut

terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 50: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

39

variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4

(sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industry atau dengan pesaing

utama. Sedangkan variabel yang bersifat negative, kebalikannya. Contohnya, jika

kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industry, nilainya adalah

1, sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industry nilainya adalah 4.

3.2.3 Matrik Faktor Strategi Eksternal

Berikut ini adalah cara untuk menentukan faktor strategi eksternal :

a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampa dengan 10 peluang dan ancaman).

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai

dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat membrikan dampak

terhadap faktor strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala

mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut

terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor

peluang bersifat positif (peluang yan semakin besar diberi rating +4, jika peluangnya kecil

diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya jika nilai

ancamannya sangat besar ratingnya adalah 1, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 51: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

40

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor

pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masong

faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor).

3.3 Sumber Data

a. Data primer

Merupakan data yang berasal dari sumber asli dan dikumpulkan secara khusus

untuk menjawab pertanyaan penelitian kita (Donald R. Cooper dan C william Emory,

1996:256). Data primer merupakan sumber data yang diperoleh dari sumber asli pemilik

dan manajamen warung geprek pak Joyo Yogyakarta.

b. Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui banyak media baik

media cetak maupun elektronik. Umumnya data sekunder ini sebagai bukti atau historis

yang telah tersusun rapi dalam sebuah catatan maupun buku.

3.4 Populasi, Sampel dan Sampling

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek dengan ciri atau karakteristik yang sama

misalnya orang, obyek, dan benda-benda alam. Dalam makalah penelitian kali ini yang

menjadi populasinya adalah warung ayam geprek pak Joyo.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 52: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

41

b. Sampel dan Sampling

Sampel adalah bagian dari populasi yang dijadikan obyek penelitian sebagai wakil

dari seluruh anggota populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi. Dalam penelitian

ini yang menjadi sampel adalah personil yang berada di warung ayam geprek pak Joyo.

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Pusposive Sampling

(Judgemental Sampling) yaitu dengan memilih orang-orang yang terseleksi berdasarkan

cirri-ciri khusus atau criteria tertentu (Kuncoro, 2003:119), ciri-ciri orang dalam penelitian

ini harus mengetahui segala hal mengenai warung ayam, geprek pak Joyo sehingga

terpilihlah pemilik dan peneglola warung ayam geprek ini. Karena pemilik warung ayam

geprek sekaligus pengelola, maka yang dipilih menjadi sampel adalah satu orang yaitu

pengelola warung ayam geprek pak Joyo.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

a. Metode wawancara

Proses penelitian dengan mengadakan wawancara dengan pimpinan perusahaan atau

pihak manajemen yang mengetahui dengan baik keadaan warung geprek Pak Joyo.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 53: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

42

b. Metode Observasi

Suatu bentuk penelitian yang dengan pengamatan baik secara tatapmuka langsung

maupun secara tidak langsung seperti memberikan beberapa daftar pertanyaan untuk

dijawab oleh pihak manajemen.

3.6 Teknik Analisa Data

Menurut Sugiyono (2013: 88) analisa data adalah suatu proses mencari dan

menyusun secara sistematis yang diperoleh dari wawancara dan sumber dari lapangan

terkait fokus permasalahan, teknik analisa data silakukan melalui empat tahap yaitu reduksi

data, menampilkan data, verifikasi data dan kesimpulan.

Pada penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif. Analisis ini

dimaksudkan untuk mencari kesimpulan dari hasil yang diperoleh dari analisis kualitatif.

Penyajiannya berupa keterangan penjelasan, serta pembahasan secara teoritis. Dengan

analisis ini kemudian dibuat uraian deskripsi disertai interpretasi.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 54: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

43

BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis SWOT

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT, yaitu

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,

namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman.

Untuk menganalisis faktor internal dan faktor eksternal ada dau pendekatan yaitu

kualitatif (bersifat subyektif) dan kuantitatif. Analisis pendekatan kuantitatif bertujuan

untuk memperkuat hasil pendekatan kualitatif, pendeketan kualitatif merupakan

mengidentifikasi terhadap variabel-variabel internal dan eksternal perusahaan melalui

perhitungan-perhitungan untuk keperluan penelitian perusahaan.

4.2 Identifikasi Variabel Internal

Pemilihan indikator untuk mengidentifikasi variable internal ini sangat luas,

manajemen dituntut untuk menjadikan variable tersebut lebih dominan dan semakin

signifikan. Pada tahap ini manajemen tidak hanya menemukan indikator akan tetapi lebih

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 55: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

44

penting yaitu manajemen harus mampu menganalisa implikasi manajerial yang

ditimbulkannya dan menyiapkan antisipasinya.

4.3 Penilaian Variabel Internal

Penilaian nilai variabel internal didasarkan pada besarnya pengaruh variabel

tersebut bagi perusahaan. Pemberian nilai dengan menggunakan skala nilai 1 hingga 5

dengan keterangan sebagai berikut :

a. 1 = Sangat Buruk

b. 2 = Buruk

c. 3 = Cukup

d. 4 = Baik

e. 5 = Sangat Baik

Penilaian variabel internal dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 56: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

45

Tabel 4.1

Penilaian Variabel Internal

No.

Variabel Internal

Penilaian

Sangat

Buruk

Buruk

Cukup

Baik

Sangat

Baik

Nilai

1. Kualitas produk 4

2. Penetapan Harga 4

3. Permodalan 4

4. Lokasi 3

5. Pelayanan Konsumen 5

6. Distribusi 3

7. Promosi 2

8. Perubahan Teknologi 2

9. Kemampuan Manajerial 3

Sumber : data primer diolah (2018)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 57: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

46

4.3.1 Kekuatan Warung Ayam Geprek

1. Kualitas Produk

Produk yang dijual sejauh ini masih khusus ayam geprek dengan tingkat pedas yang

bisa di sesuaikan dengan permintaan. Mengenai kualitas produk bisa dipastikan produk

yang dijual ini higienis dan enak meskipun hanya dijual di pinggir jalan karena dari segi

bahan baku sampai proses produksi diawasi langsung oleh owner. Warung pak joyo ini

mempunyai standarnya sendiri sebelum produk dipasarkan, selain itu sangat selektif dalam

memilih supplier untuk diajak kerja sama.

2. Penetapan Harga

Penetapan harga untuk produk di warung ayam geprek ini menggunakan kebijakan

harga yang dapat terjangkau oleh semua kalangan konsumen, sehingga mampu menarik

minat konsumen untuk membeli ayam geprek di sini.

3. Permodalan

Warung ayam geprek mengandalkan modal dari pemilik atau owner sendiri,

sehingga hal-hal yang menyangkut permodaan itu ditanggung oleh pemilik usaha.

4. Lokasi

Lokasi warung ayam geprek pak Joyo di Jalan Jogokaryan Nomor 4 Manteri Jeron

Yogyakarta, lokasi ini sangat strategis sehingga mudah dijangkau oleh konsumen. Selain

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 58: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

47

itu, lokasi ini merupakan lokasi yang menguntungkan karena hanya satu-satunya warung

ayam geprek di daerah ini.

5. Pelayanan Konsumen

Konsumen akan mendapatkan pelayanan dari karyawan dan pihak manajemen, selain itu

konsumen juga bisa melihat secara langsung proses pembuatan ayam geprek yang

dipesannya. Warung ayam geprek pak Joyo ini juga siap menerima pesanan mulai dari

partai kecil hingga partai besar serta melyani delivery order untuk area sekitar warung.

6. Distribusi

Banyaknya pesanan setiap hari di outlate maupun pesanan delivery atau pesanan partai

tidak membuat warung pak Joyo ini kewalahan. Semua dilayani dengan baik dan tepat

waktu, bagi pelanggan yang makan ditempatpun tidak dibuat menunggu lama.

4.3.2 Kelemahan Warung Ayam Geprek Pak Joyo

1. Promosi

Promosi yang dilakukan warung pak Joyo ini belum maksimal dan kurang mengenal

strategi pemasaran yang seharusnya mereka terapkan untuk mengembangkan pemasaran

warung ayam geprek. Hal ini menyebabkan warung pak Joyo mengalami ketidakstabilan

pendapatan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 59: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

48

2. Perubahan Teknologi

Perubahan teknologi yang semakin maju sangat mempengerahui perkembangan pemasaran

di era sekarang. Namun, warung pak Joyo ini belum sepenuhnya bahkan masih tergolong

sangat kurang memanfaatkan peran teknologi modern saat ini untuk mempomosikan

usahanya. Promosi yang dilakukan saat ini hanya menggunakan WOM (word of mouth)

saja, sehingga perkembangan usahanyapun melambat.

3. Kemampuan Manajerial

Keahlian dan kemampuan pimpinan dalam menggerakkan sumber daya yang ada

merupakan bukti adanya sebuah kualitas dalam manajemen organisasi. Namun manajemen

di warung pak Joyo ini belum tertata rapi, mulai dari pembagian kerja karyawan, jam kerja,

pembukuan dll, hal ini menyebabkan visi dan misi usaha ini belum tersalurkan dengan baik

kepada karyawan.

4.3.3 Pemberian Bobot Variabel Internal

Untuk mengukur kekuatan serta kelemahan yang dimilki perusahaan dapat dilihat

pada variabel-variabel internal dengan memberikan bobot terhadap masing-masing variabel

dimulai dari yang paling penting higga tidak penting, setiap variabel diberi bobot sesuai

dengan besarnya pengaruh variabel terhadap perusahaan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 60: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

49

Tabel 4.2

Pemberian Bobot Variabel Internal warung ayam geprek pak Joyo

No. Variabel Internal Bobot

Kekuatan:

1. Kualitas produk 0,15

2. Penetapan Harga 0,20

3. Permodalan 0,15

4. Lokasi 0,25

5. Pelayanan Konsumen 0,15

6. Distribusi 0,10

JUMLAH KEKUATAN 1,00

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 61: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

50

Kelemahan :

1. Kurangnya Promosi 0,35

2. Perubahan teknologi 0,35

3. Kemampuan manajerial 0,30

JUMLAH KELEMAHAN 1,00

Sumber : data sekunder diolah (2018)

Dari hasil pemberian bobot untuk masing-masing variabel di atas maka dapat dilihat

variabel yang memiliki bobo paling besar merupakan variabel yang pengaruhnya besar

terhadap perusahaan, dan begitu sebaliknya untuk variabel yang memiliki bobot paling

kecil memberikan pengaruh yang kecil pula terhadap perusahaan.

4.4 Perhitungan Nilai Tertimbang Variabel Internal

Nilai tertimbang merupakanhasil perkalian antara nilai dan bobot variabel. Dengan

demikian dapat diukur kekuatan dan kelemahan perusahaan. Berikut tabel perhitungan nilai

tertimbang :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 62: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

51

Tabel 4.3

Nilai Tertimbang Variabel Internal

Warung Ayam Geprek Pak Joyo

No. Variabel Internal Nilai Bobot Nilai

Tertimbang

Kekuatan :

1. Kualitas produk 4 0,15 0,6

2. Penetapan Harga 4 0,20 0,8

3. Permodalan 4 0,15 0,6

4. Lokasi 3 0,25 0,75

5. Pelayanan Konsumen 5 0,15 0,75

6. Distribusi 3 0,10 0,3

Jumlah kekuatan - 1,00 3,8

Kelemahan:

7. Kurangnya Promosi 2 0,35 0,7

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 63: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

52

8. Perubahan Teknologi 2 0,35 0,7

9. Kemampuan Manajerial 3 0,30 0,9

Jumlah kelemahan - 1,00 2.3

Sumber : data sekunder diolah (2018)

Hasil perhitungan menunjukan skor nilai pada kekuatan lebih besar yaitu 3,8

sedangkn skor nilai pada kelemahan 2,3 selisih skor nilai variabel internal adalah 1,5

(positive).

4.5 Identifikasi Variabel Eksternal

Variabel eksternal meliptuti dua aspek penting yaitu peluang dan ancaman.

Perusahaan harus mampu mengatasi segala macam ancaman dan berusaha mengambil

peluang yang ada untuk meraih posisi di pasar.

4.6 Penilaian Variabel Eksternal

Pemberian nialai variabel eksternal didasarkan pada besarnya pengaruh variabel

tersebut bagi perusahaan. Pemberian nilai dengan menggunakan skala nilai 1 sampai 5

dengan keterangan sebagai berikut :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 64: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

53

a. 1 = Sangat Buruk

b. 2 = Buruk

c. 3 = Cukup

d. 4 = Baik

e. 5 = Sangat Baik

Penilaian variabel eksternal dapat dilihat pada tabel 4.4, berikut ini :

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 65: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

54

Tabel 4.4

Penilaian Variabel Eksternal

No. Variabel Eksternal Penilaian

Sangat

Buruk

Buruk Cukup Baik Sangat

Baik

Nilai

1. Daya Beli Masyarakat 3

2. Pertumbuhan Pasar 3

3. Ketertarikan Konsumen 3

4. Kepuasan Konsumen 3

5. Persaingan Harga 2

6. Halangan Masuk Pasar 3

7. Tingkat Persaingan 2

Sumber: data primer diolah (2018)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 66: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

55

4.6.1 Peluang Warung Ayam Geprek Pak Joyo

1. Daya Beli Masyarakat

Meningkatnya pendapatan per kapita setiap tahun berdasarkan UMP (upah minimum

propinsi) di Indonesia khususnya daerah istimewa Yogyakarta mempunyai dampak positif

terhadap pertumbuhan daya beli konsumen, yang dimana hal ini menjadi peluang di warung

ayam geprek pak Joyo dalam meningkatkan penjualan setiap waktu.

2. Tingkat Pertumbuhan Pasar

Pertumbuhan pasar yang selalu mengalami peningkatan akan memberikan peluang yang

bagus kepada warung pak Joyo dalam meningkatkan pertumbuhan konsumen dari daerah

Yogyakarta maupun sekitarnya.

3. Ketertarikan Konsumen

Menu ayam geprek sendiri sebenarnya sudah unik juga merupakan inovasi baru untuk

menikmati ayam dan setahun terakhir ini menjadi menu yang banyak dicari oleh konsumen.

Beberapa rumah makan dan café pun menyediakan menu ini. Tidak terkecuali warung pak

Joyo ini. Meskipun warung pak Joyo hanya terletak di pinggir jalan namun rasa rasa dari

produk yang dijual tidak kalah dengan rasa yang ditawarkan di rumah makan mewah dan

harganya pun terjangkau oleh semua kalangan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 67: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

56

4. Kepuasan Konsumen

Melihat kondisi saat ini, warung pak Joyo terus melakukan perbaikan-perbaikan dalam hal

produk maupun layanan. Dengan semakin baik produk dan layanan yang diberikan ke

konsumen diharapkan dapat mencapai kepuasan konsumen.

4.6.2 Ancaman Warung Ayam Geprek Pak Joyo

1. Persaingan Harga

Semakin banyak munculnya usaha yang sejenis maka harga produk yang ditawarkan akan

berbeda dan beragam. Dapat dilihat di beberapa tempat usaha lain, mereka menawarkan

produk yang lebih banyak varian rasanya menyesuaikan dengan era sekarang dan tentu saja

harag setiap rasa di patok berbeda namun masih terjangkau.

2. Halangan Masuk Pasar

Masyarakat masih tersugesti tentang makanan di pinggir jalan kurang higienis, dan tidak

sedikit masyarakat yang lebih memilih membeli makanan di tempat yang bersih dan

pengemasannya bagus seperti restoran atau café.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 68: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

57

3. Tingkat Persaingan

Banyaknya usaha-usaha sejenis dengan beragam pengemasan mulai dari warung lesehan,

rumah makan, restoran dan café di Yogyakarta, mengakibatkan tingkat persaingan yang

semakin ketat. Warung pak Joyo merasakan akibat ancaman yang muncul oleh pesaing

dengan produk yang sama.

4.6.3 Pemberian Bobot Variabel Eksternal

Untuk mengukur peluang serta ancaman yang dimiliki perusahaan dapat dilihat

pada variabel-variabel eksternal dengan memberikan bobot terhadap setiap variabel dimulai

dari yang paling penting hingga tidak penting, dan setiap variabel diberi bobot sesuai

dengan besar pengaruhnya terhadap perusahaan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 69: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

58

Tabel 4.5

Pemberian Bobot Variabel Eksternal

Warung Ayam Geprek Pak Joyo

No. Indikator Variabel Eksternal Bobot

Peluang :

1. Daya Beli Masyarakat 0,30

2. Tingkat Pertumbuhan Pasar 0,20

3. Ketertarikan Konsumen 0,25

4. Kepuasan Konsumen 0,25

JUMLAH 1,00

Ancaman :

5. Persaingan Harga 0,35

6. Halangan Masuk Pasar 0,30

7. Tingkat Persaingan 0,35

JUMLAH 1,00

Sumber : data sekunder diolah (2018)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 70: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

59

dengan hasil pemberian bobot untuk masing-masing variabel di atas maka dapat dilihat

variabel yang memiliki bobot paling besar merupakan variabel yang paling berpengaruh

terhadap perusahaan dan sebaliknya variabel yang memiliki bobot paling kecil memberikan

pengaruh yang kecil pada perusahaan.

4.6.4 Perhitungan Nilai Tertimbang Variabel Eksternal

Nlilai tertimbang hasil penelitian nilai variabel dan bobot variabel. Dengan

mendapatkan nilai tertimbang masing-masing variabel maka dapat diukur kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 71: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

60

Tabel 4.6

Nilai Tertimbang Variabel Eksternal

No. Variabel Eksternal Nilai Bobot Nilai

Tertimbang

Peluang :

1. Daya Beli Masyarakat 3 0,30 0,9

2. Tingkat Pertumbuhan Pasar 3 0,20 0,6

3. Ketertarikan Konsumen 3 0,25 0,75

4. Kepuasan Konsumen 3 0,25 0,75

JUMLAH PELUANG - 1,00 3

Ancaman :

5. Persaingan Harga 2 0,35 0,7

6. Halangan Masuk Pasar 3 0,30 0,9

7. Tingkat Persaingan 2 0,35 0,7

JUMLAH ANCAMAN - 1,00 2,3

Sumber : data sekunder diolah (2018)

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 72: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

61

Hasil perhitungan di atas diperoleh skor nilai peluang lebih tinggi yaitu 3,00 sedangkan

ancaman memiliki skor 2,3. Selisih skor nilainya adalah 0,7 (positive).

4.7 Penentuan Posisi Warung Ayam Geprek Pak Joyo Dalam Diagram Analisis SWOT

Hasil perhitungan nilai tertimbang yang di dapat variabel-variabel internal dan

ekstenal warung ayam geprek pak Joyo apabila digambarkan kedalam bentuk diagaram

analisis SWOT maka akan terlihat pada gambar 4.1 berikut.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 73: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

62

Gambar 4.1

Posisi Analisis SWOT Warung Ayam Geprek Pak Joyo

3

2

(1,5 ; 0,7)

1 2 3 2 3 4

2

1

Sumber: Freddy Rangkuti (1998)

Peluang

Kelemahan Kekuatan

Ancaman

Kuadran I Kuadran III

Kuadran II Kuadran IV

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 74: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

63

Diagram di atas menunjukan titik temu antara 1,5 dan 0,7 yang dinamakan titik agresif

karena berada di kuadran pertama yaitu daerah kekuatan dan peluang. Karena berada di

kuadaran pertama warung ayam geprek pak Joyo berada pada situasi ang sangat

menguntungkan karena mempunyai kekuatan yang kuat serta dapat memanfaatkan peluang-

peluang yang ada.

4.8 Matriks SWOT Tabel 4.7

Tabel Matriks SWOT

IFAS

EFAS

STRENGTHS (S)

1. Kualitas produk

2. penetapan harga

3. Permodalan

4. Lokasi

5. Pelayanan Konsumen

6. Distribusi

WEAKNESS (W)

1. Promosi

2. Perubahan Teknologi

3. Kemampuan Manajerial

OPPORTUNITY (O)

STRATEGI SO

1. Mempertahankan

kualitas dan mutu produk

STRATEGI WO

1. Meningkatkan Promosi

menggunakan strategi-

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 75: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

64

1. Daya beli konsumen

2. Pertumbuhan Pasar

3. Ketertarikan konsumen

4. Kepuasan konsumen

serta layanan untuk

memenuhi kebutuhan

pelanggan

2. Pertumbuhan pasar

membuka outlate dekat

dengan aktifitas

masyarakat sekitar

strategi pemasaran yang

ada.

2. Ketertarikan dan daya

beli masyarakat akan

membuat membuat

penjualan meningkat

THREATH (T)

1. Persaingan harga

2. Halangan masuk pasar

3. Tingkat persaingan

STRATEGI ST

1. Meningkatkan potensi

kualitas Fresh food

STRATEGI WT

1. Menggunakan teknologi

terkini untuk mendukung

kegiatan promosi dengan

memberikan potongan

harga untuk order dalam

partai besar.

Berdasarkan posisi pada diagram analisis SWOT maka warung ayam geprek pak

Joyo berada pada posisi kuadran 1 yang artinya kondisi perusahaan sangat kuat dan

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 76: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

65

berpeluang untuk memaksimalkan persaingan dengan melakukan ekspansi, memperbesar

pertumbuhan, meraih kemajuan secara maksimal dengan menjaga kualitas produk dan

pelayanan, melakukan promosi yang lebih efektif serta distribusi yang efisien.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 77: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan analisis yang dilakukan oleh penulis maka dapat disimpulkan bahwa

kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman sebagai berikut :

Kekuatan : Kualitas, Place, Price, pelayanan, modal dan distribusi

Kelemahan : promosi, teknologi, manajerial

Peluang : daya beli, pertumbuhan pasar, ketertarikan dan kepuasan

Ancaman : persaingan harga, pesaing dan halangan masuk pasar.

2. Berdasarkan gambar 4.1 posisi perusahaan tersebut berada pada kuadran 1, dimana

perusahaan memiliki kekuatan serta peluang dalam persaingan. Strategi yang paling tepat

diharapkan untuk perusahaan adalah kebijakan pertumbuhan yang agresif.

3. Posisi perusahaan saat ini beroperasi di pasar yang tumbuh pesat namun memiliki pangsa

pasar yang kecil sehingga perusahaan membutuhkan banyak biaya dalam upaya

memperluas bisnis.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 78: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

67

5.2 Saran

1. Dengan segala faktor-faktor internal dan eksternal yang dimiliki oleh warung ayam

geprek pak Joyo ini diharapkan harus mampu memaksimalkan kekuatan dan peluang yang

ada serta meminimalkan kelemahan dan ancaman menggunakan strategi-strategi yang

sesuai.

2. Strategi pemasaran yang paling tepat diterapkn di warung ayam geprek pak Joyo yaitu

dengan melakukan pertumbuhan yang agresif guna mendapatkan pangsa pasar yang lebih

luas, karena perusahaan beropersi dalam pasar yang tumbuh pesat namun memiliki pangsa

pasar yang lebih luas.

3. Meningkatkan promosi produk dengan menggunakan teknologi yan lebih modern saat ni

dan manfaatkan strategi-strategi pemasaran yang ada dengan tujuan untuk mendapatkan

positioning yang lebih bai daripada pesaing sehingga dapat memperluas pangsa pasar dan

mampu menekan biaya dengan meningkatkan kuantittas.

4. Namun dalam peneltian ini masih terdapat banyak kekurangan karena beberapa faktor

dan segala keterbatasan yang ada. Saran kepada untuk mahasiswa berikutnya untuk lebih

lengkap dalam mencari informasi yang berhubungan dengan perusahaan baik dari segi

operasional hingga informasi pendukung penelitian anda.

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 79: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

68

DAFTAR PUSTAKA

Angela Devi Rismayanti Wulandari (2016).Strategi pemasaran pada perusahaan perlengkapan dan oleh-oleh haji/umroh Toko Kavaa-na Yogyakarta.Diambil dari skripsi STIE Widya Wiwaha tahun (2016)

Cooper, R.Donald dan C.William Emory.(1996).Metode Penelitian Bisnis.edisi 5.Erlangga.Jakarta

Craven, David W.(1996).Pemasaran Strategis.Erlangga.Jakarta

Dharmmesta, B.S dan Irawan (1990), Manajemen Pemasaran Modern, Ed.2, and Decition, New York: Practice Hall Inc

Dharmmesta, B.S dan Irawan (2008), manajemen pemasaran modern, Yogyakarta: Liberty.

Freddy Rangkuti (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisa Kasus Integrated Marketing Communication. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta

Freddy Rangkuti (2015), Teknik Membedah Kasus Bisinis Analisis SWOT. PT Gramedia Pustaka Utama.Jakarta

http://www.buspariwisatasolo.com/blog/penerapan-strategi-pemasaran-bab-iii.html (diakses rabu,27 desember 2017, pukul 05.36).

http://googleweblight.com (diakses selasa,2 januari 2018, pukul 20.20 wib)

http://learnanything.teknotd.com/2014/02/pengertian-ciri-ciri-dan-contoh-sektor.html?m=1 (diakses selasa,2 januari 2018, pukul 20.20 wib)

http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/1775 (diakses pada tanggal 17 oktober 2017 jam 18.30)

Iban sofyan.(2015).Teknik penyusunan manajemen strategis pemerintah dan usaha.graha ilmu.Yogyakarta

Iin Parlina (2012). Strategi Pemasaran Industri Primer Hasil Hutan Kayu Pada IPHHK Murhan Longikis-Paser. Diambil dari skripsi Stie Widya Wiwaha tahun (2012).

Indriantoro,Nur dan B.Supomo.(1999).Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, BPFF, Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Armstrong (1996), Dasar-Dasar Pemasaran: Principle of marketing, ed.7, Jakarta: PT. ikrar mandiri jaya abadi

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at

Page 80: Widya Wiwaha Jangan Plagiat - eprint.stieww.ac.ideprint.stieww.ac.id/166/1/144114840 Tina Ade Tuti UNGGAH.pdf · negara berkembang dengan jumlah penduduk yang sering bertambah serta

69

Kotler, Philip (2000), Manajemen Pemasaran. Edisi millennium. Jilid 1&2. PT. Prenhalindo;Jakarta

Nurbiyati, Titik dan Mahmud Machfoedz.(2005).Pemsaran Kontemporer.Kayon.Yogyakarta

Sunyoto, Danang.(2012).Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Yogyakarta:CAPS (Center of Academic Publishing Service).Yogyakarta

Tjiptono, Fandi.(1998).Strategi Pemasaran.ANDI OFFSET. Yogayakarta

Tjiptono, Fandi (2004).Strategi pemasaran, edisi kedua. ANDI OFFSET. Yogayakarta

STIE W

idya

Wiw

aha

Jang

an P

lagi

at