welcome [] file4 5 i ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro...

21

Upload: votuong

Post on 10-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

1Media Jamkrindo

Page 2: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

2 3Media JamkrindoMedia Jamkrindo

WELCOME

DAFTAR ISI

06

15

30

22

36

PRODUK UMKM INDONESIATembus Pasar Amerika Latin

PERtUKARAN INfORMASIdengan FOGAPE untuk Pengembangan UMKM

SKEMA PEMbIAyAANUMKM Indonesia Dilirik Amerika Latin

PERUM jAMKRINDO Meraih Golden Trophy

REAlISASI PENjAMINAN KURMencapai 68,37 Persen

PENyAlURAN KUR tEMbUSRp75 Triliun

MENDORONg UMKM tAAt PAjAK

PEMERINtAh hARUS jEMPUt bOlA

bAyAR KlAIM tEPAt wAKtU

EMPOwERINg/EMPOwERMENt lEADERShIP

DORONg PERtUMbUhAN UMKMPresiden Jokowi Permudah E-Commerce dan Start-Up

INDONESIA DARURAt cANgKUl

ANcAMAN PIDANAdi Balik Dana Bergulir

KUlINER lOKAl Go Internasional

MENIlIK SIStEM RESI gUDAN INDIAJamkrindo Tingkatkan Kesiapan Layanan

qUIcK wIN StRAtEgyPertanian Indonesia

MObIl lAyANAN jAMKRINDOParkir di CFD

05

08

10

12

14

16

18

21

22

24

26

28

30

32

34

36

38

Page 3: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

4 5Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Ini bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro

kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang dari Chile. Rupanya masyarakat di sana menyukai produk-produk UMKM dari Indonesia.

Juan Balaz, pemi-lik workshop barang

-barang kerajinan unik yang sangat terkenal di kota Santiago, rutin datang ke Indonesia setiap enam bulan sekali. Ia berburu produk-produk UMKM untuk dijual di negaranya.

Diantara ribuan item benda seni bernilai tinggi yang ada di workshop milik Juan Balaz, sekitar 2000 item berasal dari Indonesia. Produk hasil karya UMKM Indonesia itu antara lain lukisan, patung, kerajinan batu, kain tenun, asesoris, hiasan dinding dan lain-lain.

Kegandrungan masyarakat Chile terhadap produk UMKM asal Indonesia cukup mengejutkan, mengingat kedua Negara belum me-miliki hubungan dagang. Seandainya hubungan perdagangan dian-tara dua Negara resmi dibuka, bisa lebih banyak lagi produk UMKM Indonesia masuk ke sana.

Bagi pelaku UMKM di Tanah Air, keberhasilan menembus pasar Amerika Latin ini cukup membuktikan bahwa kita dapat bersaing dengan para pemain global. Tidak perlu berkecil hati dengan ber-lakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN, karena banyak produk UMKM dapat bersaing tidak hanya di tingkat ASEAN, tapi juga dunia.

Tinggal bagaimana UMKM Indonesia terus berusaha keras membuka akses terhadap pasar luar negeri, sekaligus terus mening-katkan kualitas. (*)

SALAM DARI KEMAYORAN

ABDUL BARIPemimpin Redaksi

C. Redaktur : 1. Hafizah2. Puspita Dewi3. Zachri4. Jehezkiel M. Hutapea

D. Editor : 1. Yana Suryana2. Dwi Putra Renaldo K3. Erna Nova4. Azwar Annas Fahmi5. Harjanto6. Yeti Nurmayati7. Cahyadi Haryo Pratomo8. Rully Ariefandi

F. Bendahara : 1. Lies Nun2. Anzil Firdausi Nuzul

G. Desain Grafis/Fotografer : 1. Endar Muktar Jaelani2. Shahnaz Fakhrial

H. Sirkulasi : 1. Rudiman

I. Pelindung II. Penasihat

III. tim PelaksanaA. Pemimpin Redaksi / Penanggung jawab

::

:

Direksi1. Sekretaris Perusahaan 2. Kepala SPI 3. Seluruh Kepala Divisi

Abdul Bari

Penerbit : Perum Jamkrindo

Alamat RedaksiGedung Jamkrindo, Jl. Angkasa Blok B-9 Kavling 6, Kota Baru Bandar Kemayoran, Jakarta Pusat 10610 Indonesia. Telp. (62-21) 6540335. Fax. (62-21) 6540344.6540348Website : www.jamkrindo.co.id, E-Mail : [email protected]

Susunan Suntikan Semangat RedaksiB a g i U M K M

Era digital tak bisa dipungkiri. Terlebih bagi pelaku UMKM yang ingin mencuri perhatian mas-yarakat dunia. Kini, calon buyer melihat hasil kreasi cukup melalui layar piranti digital. Tertarik?

Bisa langsung transaksi, juga dengan digital technology.

Rombongan Perum Jamkrindo mengunjungi workshop kerajinan milik warga Chile, Juan Balaz yang memajang ratusan produk UMKM dari pengrajin Indonsesia. Nampak dalam gambar, Ketua Dewas Perum Jamkrindo, Braman Setyo, Anggota Dewas Perum Jamkrindo Ida Noor Khomsiyati, Kadiv. Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Manajamen Nina Kurnia Dewi, Kepala SPI Achmad Sonhadji.

BERITA UTAMA

Produk UMKM IndonesiaTembus Pasar amerika LaTin

Page 4: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

6 7Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Biasanya, sebelum memutuskan berangkat ke Indonesia, Juan Balaz ber-buru informasi produk kerajinan Tanah Air lewat internet. Info dari dunia maya itu dijadikan maping, ke mana dia akan mendapatkan barang yang diinginkan.

Dari sini, Braman menilai betapa

penting peran dunia maya sebagai alat promosi produk UMKM. Dia lantasme-negaskan, UMKM sudah harus melek dan menggunakan internet sebagai ba-gian dari strategi pemasaran maupun branding produknya. Hal itu karena era digitalisasi sudah.menjadi bagian tak terpisahkan dari perdagangan domes-tik maupun internasional.

Terkait dengan hal itu, Deputi

Bidang Pembiayaan Kementerian Ko-perasi dan UKM ini menyampaikan, sudah cukup lama pemerintah men-canangkan gerakan Digitalisasi UMKM dengan meresmikan Kampong UKM Digital di seluruh wilayah Indonesia. Terakhir adalah Kampung UKM Digital

di Pusat Layanan Terpadu (PLUT) KUK-MK Cianjur, Jawa Barat.

Kini, total sudah ada 49 PLUT KUK-

MK. Kementerian Koperasi dan UKM sendiri menargetkan 50% dari 49 PLUT KUKMK bakal jadi klinik bisnis Kam-pung UKM Digital hasil kerjasama den-gan PT Telkom.

“Secara bertahap dari 49 PLUT- KUKMK yang ada di 25 propinsi dan 24 Kabupaten diseluruh Indonesia akan jadi kampung UKM Digital, yang menja-di klinik bisnis bagi sentra usaha KUK-MK setempat,” papar Braman.

Dari 49 PLUT KUKM yang ada su-

dah 19 yang diserahterimakan kepada Pemda untuk dikelola. “Yang jelas nan-tinya semua PLUT akan masuk era digi-talissasi,” tegasnya.

Pemasaran via digital ini diyakini

akan meningkatkan penjualan produk UKM. . “Tantangan UKM digital selan-jutnya adalah bagaimana bisa menjaga

kontinuitas dan kualitas produk. Kalau ini bisa dilewati, maka UKM tersebut akan sukses dan cepat berkembang,” tambahya.

Kerjasama Perdagangan Acara kunjungan ke workshop mi-

lik Juan Balaz itu sendiri difasilitasi Duta Besar Indonesia untuk Chile Philemon Arobaya, melalui Kedutaan Besar Re-publik Indonesia di Chile (Embajada De La Republika De INDONESIA).

Aktivitas bisnis Juan Balaz patut

mendapat apresiasi. Karena itu sama halnya memperkenalkan produk UMKM Indonesia kepada masyarakat Chile. Sekaligus mendukung upaya Pemerintah RI menjalin perjanjian ker-jasama perdagangan Indonesia-Chile. Selain produk kerajinan, terbuka juga pasar produk-produk lain dari Tanah Air.

Sebenarnya, untuk mendukung pe-

masaran produk kerajinan Indonesia, Indonesia Trade and Promotion Centre (ITPC) sudah beberapa kali menggelar pameran dagang di Chile. Even itu juga difasilitasi KBRI di sana.

Namun, Deputi Bidang Pembiayaan

Kementerian Koperasi dan UKM ini menyayangkan, sampai saat ini belum ada perjanjian perdagangan antara in-donesia dan Chile, sehingga barang In-donesia jarang ada di pasaran negara Amerika Selatan ini.

Braman mengaku, sudah ada lang-

kah pemerintah untuk menuju ke arah kerjasama itu. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat terealisasinya hubungan perdaganan ini,” ujarnya. (*)

Di sudut kota Santiago, tepatnya kawasan Alianza Santiago, Vitacura, Region Metropolitana, Chile, Amerika Selatan, ada sebuah workshop ba-rang-barang kerajinan unik yang sangat terke-nal di sana. Namanya Tigalas Decoration, milik warga asli Chile, Juan Balaz.

Yang menarik, diantara ribuan item benda seni bernilai

tinggi yang ada di workshop itu, sekitar 2000 item berasal dari Indonesia. Produk hasil usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Indonesia itu antara lain lukisan, patung, kerajinan batu, kain tenun, asesoris, hiasan dinding dan lain-lain.

“Sungguh, kita sangat bangga melihatnya,” ujar Ketua

Dewan Pengawas (Dewas) Perum Jamkrindo, Braman Setyo setelah mengunjungi Tigalas Decoration, Sabtu, (22/10/ 2016).

Braman berkunjung ke Chile bersama benerapa Direksi

dan Dewan Pengawas Perum Jamkrindo untuk menghadiri Forum Penjaminan & Pembiayaan UMKM yang diselenggara-kan oleh Komunitas penjaminan Ibero-Americano, pada 20-21 Oktober 2016. Perum Jamkrindo diundang sebagai salah satu narasumber.

Rombongan Perum Jamkrindo yang ke Chile: Ketua De-

was Perum Jamkrindo, Braman Setyo, Anggota Dewas Perum

Jamkrindo Ida Noor Khomsiyati, Anggota Dewas Perum Jam-krindo Nasaruddin Umar, Asisten Deputi Layanan Hukum Kementerian BUMN Dwi Ary Purnomo, Kabag Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survey dan Jasa Konsultasi Khoer-ur Roziqin, Direktur MSDM, Umum, & Kepatuhan Perum Jam-krindo Nanang Waskito, Direktur PT Jamkrindo Syariah Gatot Suprabowo, Kadiv. Teknik administrasi Penjaminan Mahfudh Sudiyono, Kadiv Hukum Perum Jamkrindo M. Natsir Rahmadi dan Kadiv. Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Manajamen Nina Kurnia Dewi, Kepala SPI Achmad Sonhadji.

Berburu Lewat Internet Braman menuturkan, tiap enam bulan Juan Balaz ter-

bang ke Indonesia. Pria pecinta seni ini berburu produk kera-jinan khas hingga ke pelosok wilayah Nusantara, selama ber-hari-hari. Barang bagus yang didapat dikirim ke Chile untuk mengisi workshopnya.

“Barang-barang UMKM Indonsia yang dibeli, dibawa dan

dipasarkan di Chile. Sebagian langsung dijual. Sebagian ada yang dimodifikasi sesuai selera masayarakat Chile. Ada lima karyawan yang khusus melakukan itu (modifikasi). Omsetnya bisa mencapai Rp 250 juta per bulan,” cerita Braman melalui WhatsApp.

Ilustrasi produk UMKM

Tiap enam bulan Juan Balaz terbang ke Indonesia. Pria pecinta seni ini berburu produk kerajinan khas hingga ke pelosok wilayah Nusantara, selama berhari-hari.

Barang bagus yang didapat dikirim ke Chile untuk mengisi workshopnya.

BERITA UTAMA BERITA UTAMA

Berbagai hasil kerajinan Indonesia yang dipajang di Tigalas Decoration, milik Juan Balaz.

Page 5: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

8 9Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) melaku-kan penandatangan nota Kesepakatan bersama dengan Fondo de Ga-

rantia Para Pequenos Empresarios (FOGAPE), Perusahaan Penjaminan di Chile, untuk kegiatan pertukaran informasi dan pengalaman penjaminan

antara kedua instansi.

Kerjasama ini dilakukan bersamaan digelarnya Forum Penjaminan & Pembiayaan UMKM yang diselenggarakan oleh Komunitas penjaminan Ibero-Americano pada 20-21 Oktober 2016 di Chile, Amerika Selatan.

Penandatanganan diwailiki oleh Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo R. Sophia Aliza

dan Direktur Fondo de Garantia Para Pequenos Empresarios (FOGAPE) Oscar Gonzales Narbona di Santiago, Chile, Jumat (21/10/2016).

Sophia mengatakan bahwa dengan adanya kerjasama ini, maka kedua belah pihak dapat mengembangkan manfaat yang lebih baik dengan membangun hubungan yang kooper-atif untuk kepentingan bersama.

Pertukaran Informasi

dengan FOGAPEUntuk Pengembangan UMKM

BERITA UTAMA

Lebih lanjut, dikatakannya bahwa tujuan dari nota kesepahaman antara Perum Jamkrindo dengan FOGAPE ada-lah untuk mendorong pengembangan layanan penjaminan kredit di negara masing-masing dan pertumbuhan Usa-ha Mikro, Kecil, Menengah dan Koper-asi (UMKM-K), sistem penjaminan dan Sumber Daya Manusia.

“Kedua belah pihak sepakat untuk saling tukar informasi hasil publikasi antara lain tentang laporan tahunan dan laporan priodik lainnya dan infor-masi tentang pelayanan kredit, kondisi ekonomi nasional dan tren keuangan serta UMKM,” katanya.

Dengan adanya kerjasama ini juga kedua belah pihak dapat bertukar in-

formasi masing-masing negara menge-nai isu ekonomi, keuangan , kebijakan kredit dan lainnya untuk UMKM yang akan berdampat terhadap peluang bisnis di negara lain.

Bersamaan dengan itu, dengan difasilitasi Duta Besar Indonesia un-tuk Chile Philemon Arobaya, rombon-gan Perum Jamkrindo yang terdiri dari Dewan Pengawas dan Direksi serta beberapa pejabat Kementerian BUMN menghadiri Forum Penjami-nan & Pembiayaan UMKM pada Sabtu (22/10/2016). Dalam Forum tersebut, Jamkrindo berkesempatan menjadi salah satu narasumber untuk men-yampaikan pengalaman dan skema penjaminan kredit UMKM di Indonesia.

Turut dalam rombongan ini yakni Ketua Dewas Perum Jamkrindo Braman Setyo, Anggota Dewas Perum Jamkrin-do Ida Noor Khomsiyati, Anggota Dewas Perum Jamkrindo Nasaruddin Umar, Asisten Deputi Layanan Hukum Kemen-terian BUMN Dwi Ary Purnomo, Kabag Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survey dan Jasa Konsultasi Khoer-ur Roziqin, Direktur MSDM, Umum, & Kepatuhan Perum Jamkrindo Nanang Waskito, Direktur PT Jamkrindo Syariah Gatot Suprabowo, Kadiv Teknik Admin-istrasi Penjaminan Mahfudh Sudiyono, Kadiv Hukum Perum Jamkrindo M. Nat-sir Rahmadi dan Kadiv Pemeringkatan UMKM dan Konsultasi Manajamen Nina Kurnia Dewi, serta Kepala SPI Achmad Sonhadji. (*)

Kedua belah pihak sepakat untuk saling tukar informasi hasil publikasi antara lain tentang laporan tahunan dan laporan priodik lainnya dan infor-masi tentang pelayanan kredit, kondisi ekonomi nasional dan tren keuan-gan serta UMKM.

BERITA UTAMA

Direktur Operasional dan Jaringan Perum Jamkrindo R. Sophia Alisza (empat dari kiri) berjabat tangan dengan Direktur FOGAPE Oscar Gonzales Narbona pada acara penandatanganan nota

kesepahaman di Santiago, Chile.

Ilustrasi produk UMKM

Page 6: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

10 11Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Indonesia,” kata Braman Setyo yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Penga-was Perum Jamkrindo, dalam keterangan persnya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Selain menjadi ajang berbagi pen-galaman dari negara peserta, forum ini juga dihelat untuk mencari strategi dan solusi dalam memberikan akses pem-biayaan UMKM dengan dukungan lem-baga penjaminan.

Skema pembiayaan ke segmen UMKM yang dijelaskan delegasi Indone-sia kepada negara-negara Amerika Lat-in tersebut adalah skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah berlangsung se-lama 9 tahun dengan bunga kredit sebe-sar 9%. KUR sendiri merupakan sistem kredit berpenjaminan yang didorong pe-merintah dengan keterlibatan Jamkrindo dan Askrindo.

“Tampaknya mereka sangat tertarik dengan skema penjaminan dan pem-biayaan di Indonesia khususnya bagi pelaku UKM,” tukas Braman.

Selain berbagi pengalaman soal penjaminan dan pembiayaan, delegasi Indonesia juga memanfaatkan forum ini untuk menjalin kerja sama. Kerja sama itu berupa penandatangan kesepakatan bersama antara Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (ASIPPINDO) dan asosiasi perusahaan penjaminan di Amerika Latin (ALIGA) dan Perum Jam-krindo dengan FOGAPE CHILE. (*)

Forum penjaminan dan pembiayaan UMKM Ameri-ka latin ingin mengetahui bagaimana penjaminan kredit di Indonesia dan bagaimana pembiayaan UMKM dilakukan di Indonesia

Skema Pembiayaan UMKM Indonesia

Manajemen Perum Jamkrindo bersama dengan Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Ko-perasi dan UKM, Braman Setyo menjadi narasumber Forum Penjaminan dan Pembiayaan UMKM Amerika Latin ke-21 (XXI IBERO-Americano Forum of Guarantee and Finance to SMEs) di Santiago, Chili, 20-21 Oktober lalu.

Melalui forum itu, sejumlah negara di Amerika Latin menyatakan keinginannya untuk belajar dari Indonesia tentang penjaminan dan pem-biayaan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menen-

gah (UMKM).

“Forum penjaminan dan pembiayaan UMKM Amerika latin ingin mengetahui bagaimana penjaminan kredit di In-donesia dan bagaimana pembiayaan UMKM dilakukan di

Ilustrasi produk UMKM

DILIrIK AMerIKA LAtIn

BERITA UTAMA BERITA UTAMA

Ilustrasi produk UMKM

Page 7: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

12 13Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar (kanan) menerima penghargaan yang diserahkan Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo (kiri) disaksikan oleh Pemimpin Redaksi Infobank Eko Supriyanto dalam ajang Infobank BUMN Award ke-7 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar berfoto bersama jajaran perusahaan usai menerima penghargaan.

Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) berhasil memperoleh penghar-gaan Infobank BUMN Award 2015 untuk kategori “Golden Trophy“.

Golden TrophyPerum Jamkrindo Meraih

Penghargaan tersebut diraih Jamkrindo atas kinerja keuangan dengan predikat “sangat bagus” selama lima tahun berturut-turut, sejak tahun 2011 hing-ga 2015.

Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. An-war menerima penghargaan tersebut. Penghargaan diserah-kan oleh Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan

Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo dalam ajang In-fobank BUMN Award ke-7 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (20/10/2016).

Penghargaan yang diraih oleh Perum Jamkrindo ini seka-ligus jadi pembuktian perusahaan yang dipimpin oleh Diding S. Anwar itu selalu tumbuh positif setiap tahunnya. “Strategi kami sebagai BUMN yang fokus untuk UMKM kuncinya adalah

penghargaan

selalu menjaga pelayanan tetap pri-ma,” kata Diding usai menerima peng-hargaan.

Pemimpin Redaksi Infobank Eko Supriyanto menyampaikan bahwa penghargaan yang diberikan kepada perusahaan BUMN dilakukan berdasar-kan riset mendalam sesuai kategori yang ditentukan. “Penilaian dilakukan berdasarkan kinerja keuangan peru-sahaan. Sebagai agen pembangunan negara, pengelolaan bisnis BUMN su-dah seharusnya memperhatikan GCG, transparansi, dan inovasi produk,” tu-turnya.

Deputi Bidang Usaha Jasa Keuan-gan, Jasa Survei dan Konsultan, Ke-

menterian BUMN, Gatot Trihargo mengatakan, perusahaan BUMN di-harapkan lebih terbuka, transparan, dan dekat dengan rakyat kecil. Kepa-da seluruh direksi BUMN diharapkan memiliki dorongan ekstra untuk men-dukung sinergi BUMN dalam memban-gun negeri ini.

“Apresiasi yang dilakukan oleh Infobank ini menjadi bukti dan pen-gakuan adanya prestasi BUMN yang murni dalam hal kinerja yang lebih pro-duktif, dan memberikan manfaat yang lebih besar kepada rakyat Indonesia,” tuturnya.

Selain Jamkrindo, perusahaan lain yang memperoleh penghargaan di-

antaranya adalah PT Bank Rakyat In-donesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, PT Bio Farma, PT Kawasan In-dustri Wijayakusuma, PT Surveyor In-donesia, PT Bhanda Ghara Reksa, PT Pelabuhan Indonesia IV, PT Pelabuhan Indonesia I.

PT Yodya Karya, PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Semen Indonesia Tbk, PT Pengembangan Pariwisata In-donesia, PT Pupuk Indonesia, PT Bran-tas Abipraya, PT Angkasa Pura II, PT Wijaya Karya Tbk, PT Tabungan Negara Tbk, PT Asuransi Jiwasraya, PT Pemba-ngunan Perumahan Tbk, PT Asuransi Kredit Indonesia, dan PT Asuransi Jasa Indonesia. (*)

Penghargaan tersebut diraih Jamkrindo atas kinerja keuangan dengan predikat “sangat bagus” selama lima tahun berturut-turut,

sejak tahun 2011 hingga 2015.

Page 8: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

14 15Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Acara sosialisasi ini dihadiri Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar, Depu-ti Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) II OJK, Dumoly F. Pardede dan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Mak-ro dan Keuangan, Kementerian Koordinator

Bidang Perekonomian RI, Bobby Hamzar Rafinus.Selain itu juga hadir sebagai narasumber dalam diskusi

panel yakni Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuan-gan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian A. Heri

Susanto, Kepala Kantor Wilayah VI Surabaya Perum Jamkrin-do Untung Heri Sukariyanto, Kepala Divisi Bisnis Suretyship dan Penjaminan Non Bank Perum Jamkrindo Amin Mas’udi dan Kepala Divisi Penjaminan Sistem Resi Gudang Soegeng Iman Wicaksono.

Diding mengatakan bahwa Perum Jamkrindo satu-satun-ya BUMN penjaminan di Indonesia yang juga sebagai penja-min KUR. “Kami berkomitmen untuk pemberdayaan UMKM yang ada di seluruh Indonesia, Jamkrindo siap mengakomo-dir permintaan kredit mikro usaha kecil menengah,” kata Di-

Dalam rangka mensuskseskan UU No. 1 Tahun 2016 tentang Penjaminan, Perum Jam-krindo menggelar sosialisasi Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Produk Pen-jaminan untuk mendukung program Pemerintah serta membantu Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah (UMKM) dan Penjaminan Sistem Resi Gudang (SRG).

SOSIALISASI pENjAMINAN

Realisasi Penjaminan KUR

Mencapai 68,37 Persen

ding saat acara sosialisasi KUR dan SRG di Surabaya, Jumat (21/11/2016).

Diding mengatakan bahwa pem-berian jaminan KUR diperlukan untuk membantu UMKM yang produktif dan layak namun belum bankable (belum memenuhi persyaratan kredit/pem-biayaan bank). Disamping itu juga untuk

meningkatkan daya saing UMKM seh-ingga mampu tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dengan skala yang lebih besar.

“Dengan adanya KUR, maka akan mempercepat pengembangan sektor rill dan pemberdayaan UMKM. Untuk itu, penting adanya peningkatan ak-ses pembiayaan dan mengembangkan UMKM kepada Lembaga Keuangan guna penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja,” ujarnya.

Saat ini, realisasi volume penjami-nan KUR periode 1 Januari s/d 30 Sep-tember 2016 mencapai sebesar 34,1 triliun, tercapai 68,37% dari target ta-hun 2016. Sedangkan IJP KUR pada pri-ode yang sama sebesar Rp 1,01 triliun tercapai 76,69% dari target tahun 2016.

Untuk penjaminan KUR, Perum Jamkrindo sudah bekerjasama dengan 3 Bank BUMN dengan total Volume se-besar Rp 33,9 trilyun yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia (BNI). Sedangkan to-tal Bank Swasta sebesar Rp 61 Miliar dan total Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp 180,3 Juta.

Dalam rangka mendukung pengembangan UMKM, Perum Jamkrin-do telah menyediakan produk-produk penjaminan yaitu: Penjaminan Kredit Umum, Penjaminan Kredit Konstruksi dan Pengadaan Barang dan Jasa, Penja-minan Kredit Mikro, Penjaminan Invoice

Financing, Penjaminan Kredit Multi-guna, Penjaminan Distribusi Barang, Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR), Penjaminan Surety Bond, Penjaminan KPR Sejahtera FLPP, Custom Bond, Penjaminan Kredit BPR atau BPRS, Pen-jaminan Keagenan Kargo, Penjaminan Bank Garansi, dan Penjaminan Syariah Kontra Garansi.

Selain sebagai penjamin KUR, se-bagaimana amanat PP No. 1 Tahun 2016, Perum Jamkrindo juga mendapat tugas sebagai Lembaga Pelaksana Pen-jaminan Sistem Resi Gudang (LPP-SRG), yang bertujuan menjaga stabilitas har-ga komoditi. Perannya adalah sebagai penjamin risiko kerugian atas kemu-ngkinan kegagalan pengelola gudang dalam melaksanakan kewajibannya mengembalikan barang yang disimpan di gudang sesuai yang tertera dalam Sistem Resi Gudang (SRG).

Penjaminan SRG ini dikelompokan dalam penjaminan program, dimana akan sama dengan program Kredit Us-aha Rakyat (KUR) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) . Priori-tas Jamkrindo saat ini adalah berjalann-ya penjaminan SRG sesegera mungkin setelah menerima PMN diterima.

Adapun 14 komoditi yang bisa di-simpan oleh pengelola gudang dalam rangka pelaksanaan SRG yaitu antara lain rotan, gabah, gambir, beras, teh, jagung, karet, rumput laut, kopi, kakao, timah, lada, kopra, dan garam. (*)

SOSIALISASI pENjAMINAN

Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar (tengah) foto bersama pada acara sosialisasi penjaminan.

Kepala Divisi Penjaminan SRG Perum Jamkrindo, Soegeng Iman Wicaksono menjadi pembicara pada acara sosialisasi penjaminan.

Page 9: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

16 17Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Dengan capaian tersebut, Puspayoga menga-takan pihaknya masih memiliki peluang untuk mengejar target penyerapan hingga akhir ta-hun mencapai Rp 100 triliun. Ia meyakini ting-kat suku bunga yang rendah menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelaku usaha mikro, kecil,

dan menengah untuk mengakses kredit usaha rakyat.

“Kami sudah sepakat apa yang dikatakan pak Menko (Perekonomian) bukan pencapaiannya itu tapi kualitas pen-capaian yang kita utamakan jangan sampai semua itu hanya untuk sektor perdagangan saja, ada sektor pertanian, peri-kanan, peternakan dan lainnya,” ujar Puspayoga dalam acara media briefing dua tahun pemerintahan Jokowi-JK di Gedung Bina Graha, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

Ia mengatakan bunga KUR yang rendah dan proses yang mudah menjadi daya tarik bagi pelaku koperasi dan UMKM untuk mengajukan kredit guna mengembangkan usaha. Pada masa pemerintahan Jokowi-JK, pemerintah telah menurunk-an bunga KUR dari 22 persen menjadi 9 persen. “Bahkan ta-hun depan akan diturunkan lagi menjadi 7 persen,” katanya.

Dengan adanya program KUR bagi UMKM ini, Puspayoga mengharapkan dapat membantu pembiayaan pelaku usaha, sedangkan bagi pemerintah dapat mendukung tercapainya percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM dalam rangka penanggulangan kemiskinan serta per-luasan kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi.

“Jadi kalau satu nasabah itu menambah satu tenaga ker-ja, dengan Rp75 triliun saja berarti sudah menambah 33 juta

Dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, real-isasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) mencapai Rp75 triliun per 17 Oktober 2016. Demikian disampaikan Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga.

Penyaluran KUR Tembus

rp75 Triliun

Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga melihat produk UMKM.

Ilustrasi produk UMKM

kredit usaha rakyat

tenaga kerja,” kata Puspayoga.

Dalam rangka peningkatan akses pembiayaan yang lebih luas, Kemen-kop UKM menyediakan program pen-yaluran dana bergulir yang disalurkan melalui lembaga khusus, yakni Lemba-ga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

Melalui program ini pemerintah berupaya meningkatkan produktivi-tas dan daya saing ekonomi rakyat, penyerapan tenaga kerja, penumbuhan wirausaha baru, menyiapkan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan.

Puspayoga mengungkapkan, perkembangan penyaluran pinjaman dana bergulir melalui mitra dalam dua tahun pemerintahan Jokowi-JK tel-ah mengalami peningkatan yang sig-nifikan.

Nilai penyaluran pada Oktober 2014 sampai dengan proyeksi akhir Oktober 2016 mengalami pertumbu-han sebesar Rp 175 triliun lebih atau sebesar 12,95 persen.

Begitu pula untuk akumulasi penyerapan tenaga kerja melalui pen-yaluran pinjaman dana bergulir dalam dua tahun terakhir juga terus mening-kat. Dari Oktober 2014 hingga Oktober 2016 angkanya diproyeksikan menca-pai sebanyak 629 ribu lebih orang.

Disamping itu, dari total dana ber-gulir yang disalurkan tersebut telah menyentuh berbagai sektor usaha. Ter-besar ada pada sektor perdagangan, hotel, dan restauran dengan nilai dana yang tersalurkan sebesar Rp 1,4 trili-un atau 49,79 persen dari total dana bergulir periode Oktober 2014 hingga Oktober 2016.

Sebaran sektor usaha lainnya ada-lah pertanian, peternakan, kehutan-an dan perikanan (23,65 persen), jasa-jasa (10,11 persen), pengangku-tan (6,82 persen, industri pengolahan (3,91 persen), keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (2,27 persen), bangunan (2,23 persen), pertamban-gan dan penggalian (0,68 persen, lis-trik, gas dan air bersih (0,44 persen).

Pro Rakyat Miskin

Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap-kan, selama dua tahun pemerintahan Jokowi-JK mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium. Ppencabutan subsidi tersebut tidak mempengaruhi keberpihakan pemerin-tah kepada masyarakat tidak mampu. Menurutnya, langkah tersebut dilaku-kan karena subsidi yang diberikan pe-merintah tidak tepat sasaran.

“Saya sedikit memberi catatan bahwa seolah-olah subsidi (BBM) ku-rang. Maka pemihakan pemerintah ke masyarakat berkurang? Tidak. Per-tama, subsidi yang sifatnya distortif, konsumtif memang berkurang, namun pemihakan pemerintah ke kelompok miskin justru bertambah,” ujarnya di Kementerian Sekretariat Negara, Ja-karta, Selasa (25/10).

Sebagai contoh, lanjut Ani, adalah dengan peningkatan penerima pro-gram keluarga harapan (PKH). Pening-katan tersebut naik signifikan dari se-belumnya 3,5 juta Kartu Keluarga (KK) menjadi 6 juta KK.

“Penerima bantuannya secara jumlah kepala itu ada sebelumnya 88,2 juta orang meningkat jadi 92,4 juta orang. Iurannya juga naik dari Rp 11.000 menjadi Rp 23.000,” jelasnya.

Tak hanya itu, pemerintah juga meningkatkan alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM) dalam men-dukung perekonomiannya. “Pemer-intah melakukan peningkatan sangat ekspansif dari KUR, yang tadinya untuk subsidi bunga dari Rp 30 triliun KUR sekarang menjadi Rp 100 triliun sam-pai Rp 120 triliun untuk 2016,” ucap-nya.

Untuk itu, pemerintah sengaja menarik alokasi anggaran untuk sek-tor-sektor yang tidak tepat sasaran menuju sektor yang dinggap lebih strategis bagi masyarakat. Meski tidak langsung terlihat, namun upaya terse-but menjanjikan perbaikan di masa mendatang.

“Jadi kalau belanja. Kita Rp 2.000 triliun namun belanjanya kurang strat-egis, maka Rp 2.000 triliun habis saja dalam perekonomian. Namun kalau itu digunakan membangun fondasi untuk pertumbuhan ekonomi kedepan dan selesaikan kemiskinan secara langsung maka dampaknya akan lebih jauh dan bertahan lama,” pungkasnya. (*)

KREDIT USAhA RAKYAT

Page 10: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

18 19Media JamkrindoMedia Jamkrindo

mendorong umkm Taat Pajak

tax amnesty

Pelaku UMKM akan jadi sasaran tax amnesty tahap berikutnya. Bagiamana memaksa

pelaku usaha yang bahkan tidak pernah punya catatan transaksi usaha? Tentu bukan

pekerjaan gampang

S ENIN (24/10/2016) siang, Bang Uun (51), penjual Soto Betawi di depan Kantor Pajak Pratama Cibi-nong, Kabupaten Bogor, terlihat sedikit manyun. Tak banyak orang makan di warungnya. Padahal saat itu

jam makan siang.

Kondisi hampir sama juga dialami warung-warung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lain yang berjajar di lah-an bekas kantor Kementerian ESDM Kabupaten Bogor itu. Di sana, ada penjual gado-gado, ketoprak, lontong sayur, soto betawi, aneka gorengan, juga kopi dan aneka minuman.

“Mungkin karena tanggal nanggung. Minggu depan,

mendekati akhir bulan, biasanya ramai. Mudah-mudahan be-gitu,” ujar Bang Uun penuh harap.

Bang Uun sudah lebih 30 tahun jualan Soto Betawi. Pria kelahiran Sukabumi, Jawa Barat ini merantau ke Bogor saat masih remaja. Dia meninggalkan bangku sekolah (SMA) un-tuk mengadu nasib. Awalnya membantu orang jualan soto. Ketika ada peluang, dia mulai membuka warung sendiri.

Sudah tak terhitung, berapa kali Bang Uun berpindah lo-kasi jualan. Selalu pilih posisi pinggir jalan. Alasannya, tak perlu keluar uang sewa. “Paling bayar uang keamanan,” ka-tanya.

Saya masih yakin ada potensi. Karena kalau berdasarkan SSP (surat setoran pajak), peserta wajib pajak badan yang ter-daftar 1,21 juta. Yang ikut tax amnesty baru 89 ribu, masih 7 persen. Demikian wajib pajak orang pribadi, karyawan ada 16 juta yang ikut baru 162.876. Dan non karyawan ada 2 juta, yang ikut baru 170.

Kini, bersama warung UMKM yang lain, sementara gerobak soto Bang Uun mangkal di lahan eks kantor ESDM. Mungkin sampai mulai proyek pemban-gun kantor Dinas Pendidikan dan Kebu-dayaan Kabupaten Bogor di lahan itu.

Warung Bang Uun jadi salah satu andalan para pengurus masalah pajak di KPP Cibinong. Tiap hari, khususnya saat jam makan siang, pengunjung bisa bejubel. Bisa habis 50 porsi soto dan nasi bungkus daun pisang. Kalau se-porsi soto plus nasi seharga Rp20.000, maka penghasilan Bang Uun bisa men-capai Rp1.000.000.

Memang itu tidak terjadi setiap hari. Seperti Senin lalu, sampai lewat jam makan siang, nasi bungkus daun pisangnya masih menumpuk (sekitar 30-an bungkus). Sampai tutup warung, kira-kira jam 16.00, soto Bang Uun laku 20-an porsi.

Bang Uun mengaku bersyukur, omzet soto Betawinya bisa mencapai Rp200.000-1.000.000 per hari. Itu lebih dari cukup untuk sewa rumah di dekat Setu Cikaret, Cibinong, dan biaya

hidup seorang istri dan empat anak. Dua anaknya sudah mengikuti jejakn-ya.

Enggan Urus Pajak

Meski berpenghasilan lebih besar dari pegawai negeri sipil (PNS), Bang Uun mengaku belum pernah bayar pa-jak. Tahu urusan pajak pun, katanya ti-dak. Padahal lokasi usahanya tepat di depan kantor pajak (KPP) Cibinong.

Jangankan pajak yang sifatnya na-sional, pungutan pajak daerah (retribu-si) pun Bang Uun mengaku tidak tahu, dan belum pernah bayar. Satu-satunya pungutan penghasilan usaha yang di-bayar: uang keamanan. “Dari pengurus wilayah setempat,” katanya.

Sudah pernah coba urus Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)? “Belum pernah. Malas aja, kayaknya ribet, ka-lau lihat orang-orang. Tiap bulan mon-dar-mandir ke sini, lapor. Apa sih yang dilaporin? Katanya penghasilan. Lha, saya tidak punya, cara mencatat peng-hasilan pun tidak mengerti,” ceritanya polos.

Tidak hanya Bang Uun, semua pemilik usaha UMKM di situ tidak ada yang mengurus perpajakan. Apalagi bayar pajak. Alasannya sama: ribet.

Ironi Tax Amnesty

Ini tentu ironis, jika dikaitkan den-gan program tax amnesty yang tengah digalakkan pemerintah akhir-akhhir ini. Sebagaimana diketahui, program tax amnesty tahap I telah dilakukan sela-ma hampir setahun (sepanjang 2016). Targetnya, menarik sebesar-besarnya pajak pribadi warga Negara Indonesia dan badan usaha yang beropasi di In-donesia.

Pemerintah menyatakan, pelak-sanaan program tax amnesty tahap I menuai sukses. Direktorat Jenderal Pa-jak (DJP) Kementerian Keuangan (Ke-menkeu) menyatakan dari hasil akhir periode I pengampunan pajak (tax amnesty), penerimaan uang tebusan mencapai Rp 97,2 triliun. Dari jumlah tersebut, deklarasi harta mencapai Rp 4.500 triliun dan repatriasi Rp 137 tri-liun.

tax amnesty

Turis di kawasan wisata Borobudur.

Kadang ramai, kadang sepi. Namun sesepi-sepinya, warung Soto Betawi bang Uun masih melayani 20 penikmat soto setiap hari.

Page 11: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

20 21Media JamkrindoMedia Jamkrindo

“Penerimaan tax amnesty peri-ode I, nilainya tidak banyak berubah menjadi Rp 97,2 triliun. Deklarasi har-ta perkiraan berdasarkan nilai, kalau kita kalikan Rp 97,2 triliun dikali 100/2 bisa mencapai Rp 4.500 triliun,”‎ ujar Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugias-teadi di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Senin (3/9/2016).

Sementara dari sisi wajib pajak, peserta non-UMKM jumlahnya menca-pai 61.873 wajib pajak atau sekitar 16 persen. Sedangkan yang UMKM menca-pai 14.338 wajib pajak.

“Yang wajib pajak badannya sendi-ri 76.211. Dari wajib pajak badan, yang wajib pajak non-UMKM 236.934, wajib pajak UMKM jumlahnya 54.319. Seh-ingga total ada 367.464 wajib pajak,” kata dia.

Menurut Ken, meski sudah menca-pai angka tersebut, namun dirinya ya-kin potensi peserta tax amnesty pada ‎periode II dan periode III masih besar.

“Saya masih yakin ada potensi. Karena kalau berdasarkan SSP (surat setoran pajak), peserta wajib pajak badan yang terdaftar 1,21 juta. Yang ikut tax amnesty baru 89 ribu, masih 7 persen. Demikian wajib pajak orang pribadi, karyawan ada 16 juta yang ikut baru 162.876. Dan non karyawan ada 2

juta, yang ikut baru 170,” jelas dia.

Setelah sukses itu, kini pemerintah secara tegas menyatakan, program tax amnesty tahap II dan seterusnya akan juga menyasar pelaku UMKM. Selain wajib pajak yang belum ikut tax amnes-ty tahap I, terutama konglomerat yang menunggu proses penarikan uang ke Indonesia.

Tapi, sudah siapkah UMKM kita? Bi-sakah mereka dipaksa?

UMKM Butuh Konsultan

Ketua Umum Asosiasi UMKM Indo-nesia Ikhsan Ingratubun juga menga-kui, pelaku UMKM enggan berurusan dengan pajak karena prosesnya rumit. “Rata-rata mereka (pelaku usaha mikro; red) seperti tukang bakso, nasgor tidak punya npwp. Terkait SPPTnya sulit,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (3/10/2016).

Hal ini tentu jadi pekerjaan rumah (PR) terbesar pemerintah, terkait tax amnesty. Sebab, komposisinya, jumlah pengusaha kelas mikro itu paling besar. Sementara UKM hanya sekitar 10 hing-ga 15 persen dari 60 juta pelaku usaha yang ada.

Itu artinya, kata Ikhsan, ada sekitar enam sampai tujuh juta yang menjadi

target tax amnesty.

Sayangnya, sama dengan peda-gang nasi goring, para pelaku UKM tersebut tidak antusias. “Karena un-dang-undang ini terlalu dipaksakan un-tuk UKM,” tegas Ikhsan.

Awalnya, Ikhsan melanjutkan, tax amnesty ini bertujuan mendorong repa-triasi dari pengusaha besar yang memi-liki kekayaan di luar negeri maupun In-donesia untuk melaporkan pajaknya.

Sekarang, tiba-tiba pemerintah menetapkan program tax amnesty tahap kedua dan selanjutnya juga akan mengejar pelaku UMKM. Menurut Ikh-san, hal itu akan sangat sulit dilakukan, karena hingga saat ini pemerintah min-im melakukan sosialisasi kepada pelaku UMKM.

Pemerintah juga dianggap Ikhsan menganaktirikan UMKM karena sosial-isasi tax amnesty yang dilakukan lebih sering diadakan di hotel dengan para pengusaha besar. “Sementara sampai sekarang, pelaku UKM tidak tahu, apa itu tax amnesty?” tandasnya.

Mayoritas pelaku UKM, diakui Ikh-san, tidak mengerti bagaimana mengisi SPPT. Karena itu, mereka membutuhkan bantuan semacam konsultan pajak un-tuk mendampingi, memberi pelajaran dan membimbing pengisian SPPT.

“Pengusaha besar punya konsul-tan pajak untuk deklarasi dan membuat laporan pajak,” katanya. Sedangkan harga membayar konsultan pajak tidak bisa dibilang murah.

“Pemerintah perlu memberi mer-eka konsultan pajak gratis untuk men-dampingi bagaimana pengisian SPPT,” lanjut dia.

Menjawab kegalauan Ikhsan, Depu-ti Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo men-gatakan, pihaknya akan menggandeng Dirjen Pajak di daerah untuk secara teknis membantu para pelaku UKM. (*)

pemerintah Harus Jemput Bola

“Me r e k a p a s t i pikiran-nya da-g a n g . N g g a k

akan mikirin pajak dan lain-lain seperti tax amnesty. Maka cara pendekatan ke UMKM ini yang harus dibedakan oleh pemerintah,” kata Shinta di Jakarta, Senin (3/10).

Untuk itu, dia menilai, DJP harus

langsung jemput bola mendatangi UMKM yang banyak berdagang di pas-ar-pasar. Di Jakarta misalnya, pekerja DJP bisa datang ke Tanah Abang, atau Mangga Dua yang banyak bercokol pelaku UMKM. Dengan sosialisasi yang lebih mudah dimengerti ketika bertat-ap muka langsung, diharapkan banyak UMKM bisa ikut dalam program tax amnesty.

“Sosialisasinya harus lebih seder-hana dari periode pertama. Jadi UMKM

juga paham dengan apa yang dimak-sud dan manfaat dari tax amnesty bagi negara dan pelaku usaha. Kalau mere-ka ngerti pasti akan banyak yang ikut,” ujar Shinta.

Shinta menjelaskan, pelaku UMKM jumlahnya lebih banyak dari pelaku us-aha besar. Dengan jumlah yang besar maka data wajib pajak yang bisa diman-faatkan pemerintah pun akan bertam-bah. (*)

KETUA Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Wijaya Kamdani mengatakan, ‎UMKM berbeda dengan pengusaha besar yang mengerti akan program amnesti pajak secara terperinci. Meski mengerti, kata dia, mereka tidak akan mau untuk mendatangi kantor pajak. Sebab UMKM memilih untuk berdagang ketimbang datang ke kantor dan mengantre

untuk bayar tebusan amnesti pajak.

Bu Nano, membantu suami jaga warung kopi sampai saat rehat makan siang.

tax amnesty tax amnesty

Page 12: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

22 23Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Bayar Klaim Tepat Waktu

Tidak ada alasan untuk menunda-nunda bayar klaim penjaminan. Divisi Klaim dan Subrogasi Perum Jamkrindo punya prinsip bayar klaim tepat waktu dan tepat jumlah. Dengan demikian, kepercayaan penerima jami-nan tetap terjaga.

Pembayaran klaim merupa-kan faktor penting dalam upaya membangun keper-cayaan penerima jaminan, seperti bank atau lembaga penyalur kredit lainnya. Ka-

lau pembayaran klaim bagus, keper-cayaan meningkat. Perusahaan peny-alur kredit pun akan berlomba-lomba menggandeng Perum Jamkrindo se-bagai mitra penjamin kredit.

Tapi sebaliknya kalau pembayaran klaim tidak optimal, penerima jaminan akan kecewa dan sangat mungkin bakal berpaling ke perusahaan penjaminan lain yang jadi pesaing Jamkrindo.

”Makanya dalam memproses klaim, kami mengedepankan layanan prima,” kata Kepala Divisi Klaim dan Subrogasi Perum Jamkrindo, Henry Nur Irianto.

Dia menjelaskan, pembayaran klaim itu erat kaitannya dengan fungsi pemasa-ran. Kalau kinerja dalam pembayaran klaim bagus akan meningkatkan ke-percayaan pada mitra, dan berdampak pada pemasaran produk penjaminan Jamkrindo.

”Kita berusaha membayar klaim tepat waktu dan tepat jumlah. Kalau ti-dak ada permasalahan dan semua do-kumen sudah lengkap, klaim dibayar dalam waktu maksimal 14 hari kerja. Ka-lau bisa lebih cepat, ya lebih baik,” kata Henry.

Namun demikian, bukan berarti semua pengajuan klaim harus dibayar. Mesti dipastikan dulu klaim tersebut tidak bermasalah. Henry menjelaskan, proses klaim itu dimulai dari pengajuan klaim dari pihak bank atau perusahaan

penyalur kredit (penerima jaminan) yang dijamin oleh Jamkrindo.

Setelah berkas pengajuan klaim itu diterima, pertama-tama yang dilihat adalah pengajuan klaim tersebut kada-luarsa atau tidak. Kedua, sudah timbul hak klaim atau belum. Timbulnya hak klaim itu adalah jika nasabah peneri-ma kredit dalam kondisi kolektibilitas 4 (tidak membayar cicilan alias nunggak selama 120 hari berturut-turut), atau kredit sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi.

”Kalau sudah timbul hak laim di tanggal pengajuan itu, kita lanjutkan ke verifikasi berkas. Jika berkas belum lengkap, Jamkrindo akan menyurati penerima jaminan untuk melengkapin-ya dalam waktu 30 hari atau sesuai per-janjian kerja sama (PKS),” kata pejabat

diVisi kLaim & suBrOgasi

Jamkrindo yang selama karirnya lebih banyak bertugas di bidang keuangan dan akuntansi ini.

Setelah berkas lengkap, bila diper-lukan dilakukan penelitian lapangan (on the spot) oleh tim dari kantor pusat, yang terdiri dari Divisi Klaim dan Subro-gasi, dan divisi terkait.

”Tim itu diturunkan kalau nilai klaimnya besar dan ada info-info yang perlu dipastikan,” jelas Henry. Jika semua proses itu sudah dilalui dan clear, klaim akan disetujui dan dibayar sesuai ketentuan.

Hingga 30 September 2016, klaim yang sudah dibayar oleh Perum Jam-krindo mencapai Rp 547,5 miliar. Rinci-annya, klaim dari program KUR sebesar Rp 385 miliar, dan non-KUR sebesar Rp 162,5 miliar.

Subrogasi

Sementara itu, dalam beberapa ta-hun terakhir ini Perum Jamkrindo ber-hasil meningkatkan pemasukan yang cukup signifikan dari subrogasi. Tahun lalu, subrogasi yang berhasil ditagih mencapai Rp 243 miliar. Tahun ini, hingga 30 September 2016, pendapa-tan dari subrogasi telah mencapai Rp 170 miliar.

”Alhamdulilah, pendapatan dari subrogasi meningkat signifikan dalam tiga tahun belakangan ini,” kata Henry. Kini, lanjutnya, total saldo subrogasi sekitar Rp 4,2 triliun. Itu merupakan akumulasi dari kredit macet sejak lem-baga penjaminan ini berdiri.

Dari total saldo subrogasi tersebut, yang sangat potensial untuk ditagih adalah sekitar Rp 1,8 triliun. Sebab, ada agunannya di bank. ”Yang Rp 1,7 triliun itu ada agunannya di bank. Kalau tetap sulit ditagih, bisa dilelang agunannya oleh bank untuk kemudian uangnya diberikan ke Jamkrindo sesuai proporsi.

Tapi memang jual asset itu tidak mu-dah, butuh waktu,” katanya.

Sedangkan saldo subrogasi yang Rp 2,3 triliun bukan berarti tidak bisa ditagih. Potensinya tetap ada. Dan Jamkrindo bekerja sama dengan pihak bank terus melakukan penagihan. ”Jam-krindo tetap menggandeng pihak bank

dalam menagih subrogasi,” katanya.

Selain itu, Jamkrindo bekerjasama dengan pihak ketiga, termasuk Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) dalam upaya penanganan kasus hukum, pendapat hukum (legal opinion) dan penagihan subrogasi. (*)

Kalau sudah timbul hak laim di tanggal pengajuan itu, kita lanjutkan ke verifikasi berkas. Jika berkas

belum lengkap, Jamkrindo akan menyurati penerima jaminan untuk melengkapinya dalam waktu 30

hari

diVisi kLaim & suBrOgasi

Henry Nur Irianto, Kepala Divisi Klaim dan Subrogasi Perum Jamkrindo

Kepala Divisi Klaim dan Subrogasi Perum Jamkrindo, Henry Nur Irianto

Page 13: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

24 25Media JamkrindoMedia Jamkrindo

B. Teori X (Authoritative Style) vs Teori Y (Coaching Style)

Douglas McGregor dalam bukunya “The Human Side of Enterprise” (1960) menjelaskan tentang konsep Teori X dan Teori Y ini. Teori X (Authoritative Style) lebih cenderung memberikan tugas tan-pa memberikan coaching dan memberi-kan lebih kewenangan atas sesuatu.

Sedangkan empowerment ada-lah Teori Y, yang lebih cenderung pada coaching style yang memberikan kelel-uasaan bagi leader untuk memberikan kepercayaan tertentu kepada bawahan atas keputusan pada suatu tanggung-jawab pekerjaan. Dan pada teori Y ini su-dah ada semacam trust atau keyakinan dari seorang leader bahwa bawahannya akan mampu dan semakin mampu men-jalankan tanggungjawabnya dibawah bantuan coaching dari mereka.

C. Manfaat Penerapan empowerment/Pemberdayaan SDM

Perusahaanlah akhirnya yang akan mendapatkan manfaat terbesar dari keberhasilan pemberdayaan SDM. Bi-asanya karyawan akan memiliki rasa self belonging atau rasa memiliki atas peru-sahaan dimana mereka bekerja. Hal ini sangat mungkin karena karyawan akan terus dilibatkan dalam pengambilan keputusan-keputusan penting.

Dan selanjutnya, pada gilirannya akan membuat mereka lebih produktif dalam peranan mereka didalam mem-bangun dan mengembangkan perusa-haan. Dengan tumbuhnya rasa memiliki ini juga akan berdampak pada custom-er benefits atau manfaat bagi pelang-gan. Pelanggan yang marah atas suatu pelayanan perusahaan biasanya ingin masalah dapat ditangani secara cepat dan tepat dan ingin berurusan dengan pihak yang berkompeten menanganinya.

Bagaimana jika seorang pelanggan yang datang dengan masalah pelayanan dan berharap mendapatkan solusi lalu dijawab oleh seorang karyawan: “maaf pak, manajer kami sedang sibuk, Bapak harus menunggu. Karena saya tidak berwenang menyelesaikan masalah Bapak!!!!!” ?

Namun perlu diingat, bahwa gaya kepemimpinan sesorang tidak akan ser-ta merta dapat dirubah secara instan, namun harus di fasilitasi dengan berb-agai macam pelatihan. Pelatihan kepem-impinan serta teamwork building akan sangat membantu perusahaan dalam upaya membangun dan menciptakan leader-leader hebat.

Dan perlu disadari bahwa leader awalnya adalah karyawan biasa seper-ti para bawahannya saat ini. Dan para karyawan yang ada saat ini adalah calon leader dimasa yang akan datang. Sehing-

ga pelatihan-pelatihan leadership dan teamwork building kepada karyawan bi-asa tak pelak harus dilakukan, sekarang juga!!

Namun ada yang lebih penting lagi, bahwa Empowering Leadership juga ha-rus langsung diterapkan sekarang juga di Perum Jamkrindo tercinta agar suasana dan environment kerja dapat dibangun sebaik mungkin. Hingga dapat mendor-ong percepatan yang kita idam-idamkan.

Dari sekelumit pembahasan di atas, maka jika saya dapat menyimpulkan, maka tombol NOS (Nitrous Oxide Sys-tem) bagi percepatan pertumbuhan Perum Jamkrindo tercinta ini adalah Em-powering/Empowerment Leadership.

Sehingga kedepan Perum Jamkrindo menjadi perusahaan besar dan power-full, yang disebabkan oleh Empowered Leader dan Empowered Employee.

Ijinkan saya menukil satu pernyataan yang sangat dahsyat dari seorang pem-impin hebat pada masanya, yang ber-hasil menguasai hampir seluruh dataran Eropa baik dengan diplomasi maupun peperangan :

Perum Jamkrindo yang telah lahir sejak tahun 1970 dengan nama Lembaga Jaminan Kredit Koper-asi, bukan merupakan perusa-

haan yang muda lagi. Dengan pertumbu-han yang luar biasa saat ini, baik secara jumlah cabang, jumlah karyawan, jumlah permodalan hingga jumlah asetnya.

Kini di era globalisasi dan perdagan-gan bebas, sudah waktunya Perum jam-krindo menekan tombol “NOS” (Nitrous Oxide System – istilah otomotif) untuk memacu kecepatan mesin pertumbu-hannya jika tidak mau kecele di arena pertempuran pasar bebas nanti.

Dan jika kita mau melihat dengan seksama, bahwa di dalam perusahaan seperti Perum Jamkrindo yang notabene adalah perusahaan jasa, maka sumber daya manusia (SDM) adalah aset ter-

penting dan termahal yang dimilikinya. Dan sumber daya manusia inilah yang menjadi mesin pertumbuhan terse-but. Dan lagi, seberapa besar SDM ini akan dapat mendorong kemajuan pe-rusahaan sangat tergantung dari para penggerak SDM tersebut. Nah dalam tulisan singkat ini, saya sangat tertarik mengangkat satu gaya kepemimpinan yang sangat baik jika dapat diterapkan di Perum Jamkrindo, Empowering/Empow-erment Leadership.

empowering/empowerment Leadership

A. Delegation/Pendelegasian vs empowerment

Kata empowerment atau pember-dayaan sangat dekat dan erat kaitann-ya dengan salah satu poin dalam teori

kepemimpinan, yaitu Pendelegasian. Delegasi adalah pemberian tanggung-jawab oleh atasan/pemimpin kepada bawahan berupa tugas untuk menyele-saikan dan dengan tenggat waktu terten-tu agar diselesaikan oleh bawahan.

Istilah delegasi sendiri sebenarnya lebih dahulu dikenal dari pada istilah empowerment. Empowerment adalah lebih cenderung membangun rasa per-caya diri (self confident) kepada seorang bawahan untuk membuat keputusan dan melakukan kewenangan yang telah didelegasikan kepadanya di saat atasan-nya tidak berada di kantor.

Pada dasarnya, pendelegasian bi-asanya lebih task-based sedangkan empowerment lebih kepada pemberi-an wewenang lebih banyak dan deci-sion-based.

MEMBANGUN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MEMBANGUN KUALITAS SDM

Oleh : Bayu Firmansyah, ST*

Staf Penjaminan SRG, Divisi Penjaminan SRG Perum Jamkrindo

“Leaders become great, not bocause of their power,but because of their ability to empower others”

-John maxwell-

kOLOm

eMPOWerInG/eMPOWerMent LeADerSHIP :

kOLOm

“As we look ahead into the next century,

LEADERS will be those who empower others”

-Bill Gates- “Lead from the backAnd let others believe they

are in front”

-Nelson Mandela-

“Leaderhip is not wielding authority,

It’s empowering People”

-Becky Brodin-

“Leaders do not create followers,

They empower others for creating more leaders”

-Tom Peters- “If you build an army of 100 lions and their leader is a dog,In any fight, the lions will die

like a dog.But if you build an army of

100 dog and their leader is a lion

All dog will fight like a lion”

-Napoleon Bonaparte-

Page 14: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

26 27Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Presiden Jokowi Permudah E-Commerce dan Start-up

Dorong Pertumbuhan UMKM

Hal tersebut mengemuka dalam ra-pat terbatas Presiden Joko Widodo pada akhir September lalu di Jakar-ta. Presiden di hadapan para men-teri meminta mereka melakukan sejumlah hal. Antara lain, memba-

ngun jembatan antara platform logistik dunia dan produk-produk UMKM di kawasan perkampungan serta perdesaan.

“Sebisa-bisanya Indonesia harus memiliki plat-form sendiri untuk e-commerce,” kata Joko Wido-do. Platform itu bisa ditempelkan ke aplikasi yang sudah ada saat ini seperti BlackBerry Messenger. Dengan begitu, platform tersebut akan menjadi mandiri dan tidak perlu sampai diakuisisi platform lain seperti Alibaba yang membeli saham Lazada.

Platform yang mandiri, tutur Jokowi, sangat penting. Platform itu nanti didorong untuk me-masarkan produk pelaku UMKM yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. UMKM sekecil apa pun nanti terfasilitasi untuk penjualan secara online.

Selain itu, Jokowi meminta ada terobosan untuk membantu pebisnis pemula. ‘’Saya minta pelaku bisnis pemula, start-up, diprioritaskan, di-fasilitasi, untuk mendapat akses permodalan,’’ ujar Jokowi. Dengan demikian, usaha mereka bisa tum-buh dan berkelanjutan.

Untuk mewujudkan hal itu, Jokowi meminta deregulasi besar-besaran guna mendukung perkembangan industri e-commerce. Juga, pela-

E-commerce bakal menjadi andalan pemerintah untuk mendorong tumbuhnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu cara-nya dengan mengembangkan kebijakan untuk mendorong peningkatan

transaksi e-commerce.

Presiden Joko Widodo membeli keripik yang diperoduksi oleh pelaku UMKM.

tihan serta pengembangan kapasitas di bidang tersebut harus diperbanyak. Dengan demikian, semakin banyak pelaku start-up yang bisa ikut bersaing di dunia bisnis.

Sementara itu, Menkominfo Rudi-antara menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah langkah. Yakni, mulai membangun infrastruktur beru-pa broadband maupun cyber security. Tidak tertinggal Palapa Ring. Mengenai upaya keseluruhan untuk mendorong tumbuhnya e-commerce, dia menya-takan, pihaknya saat ini menyusun road map. ‘’Ada tu¬juh isu untuk road map e-commerce itu,’’ terangnya. Pemban-gunan infrastruktur telekomunikasi ha-nyalah salah satunya.

Di luar itu, ada sumber daya ma-nusia dan pendidikan, pendanaan, per-pajakan, perlindungan konsumen, kea-manan cyber, dan logistik.

rekomendasi

Terkait peningkatan perekonomian khususnya mendorong UMKM, pen-gusaha hingga akademisi menggelar

acara Rembuk Nasional dengan tema ‘Bergegas Membangun Indonesia’. Ke-giatan tersebut digelar dalam rangka memberikan masukan kepada pemer-intahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang genap 2 tahun.

Hasil dari rembuk Nasional ini akan diberikan langsung kepada pemerintah Jokowi-JK sebagai salah satu bentuk re-komendasi agar pemerintah berbenah diri. Dalam rembuk tersebut tiap sektor memiliki pembahasan masing-masing, salah satunya sektor ekonomi yang menghasilkan beberapa rekomendasi.

Anggota Komite Ekonomi dan In-dustri Nasional (KEIN), Hendri Saparini, yang juga berperan sebagai Ketua Rem-buk bidang ekonomi, bisnis dan keuan-gan, mengatakan fokus dalam diskusi ini adalah membuat Industri berkontribusi besar terhadap GDP. Dalam diskusi tersebut menghasilkan rekomendasi terkait perizinan yang disederhanakan.

Rekomendasi lain adalah men-yangkut soal pembiayaan dari sisi pem-biayaan bank dan non bank. Selain itu

rekomendasi juga mengenai sektor per-tanian dan pangan yang jika dibangun dapat mengurangi jumlah pengang-guran dan meningkatkan penghasilan desa.

“Untuk pertanian dan pangan apa yang harus dilakukan untuk men-dukung industri dan ketahanan pangan, kalau membangun pertanian kita men-gurangi pengangguran dan memajukan di desa,” ujar Hendri.

Selanjutnya hasil rembuk nasional bidang ekonomi itu menghasilkan harus ada sinergi antara UMKM, BUMN, dan swasta. “Sinergi tersebut untuk menu-ju reindustrialisasi itu, BUMN itu harus bersinergi dengan swasta dan UMKM,” kata Hendri.

Selain itu rekomendasi juga terkait dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sesuai den-gan kebutuhan sektor industri. “SDM untuk mendukung industri tapi kita nggak pernah perhatikan marketnya sehingga harusnya menyiapkan pasar maunya apa,” kata Hendri. (*)

usaha mikrO keciL menengah usaha mikrO keciL menengah

Page 15: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

28 29Media JamkrindoMedia Jamkrindo

DaruraT CanGkuLIndonesia

Menjelang 2016, permintaan cangkul se-

cara nasional melonjak tajam. Industri lo-

kal kewalahan. Pemerintah terpaksa mengelu-

arkan ijin impor kepala cangkul sebanyak 1,5 juta

unit. Kini, industri dalam negeri dipacu untuk

menutup permintaan itu, minimal sebanyak 10

juta unit per tahun.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto men-egaskan industri nasional tidak ingin keban-jiran produk cangkul dari luar negeri. Sebab, industri dalam negeri sesungguhnya telah siap memenuhi permintaan nasional yang

mencapai 10 juta unit per tahun.

“Kami tengah upayakan agar tidak ada impor lagi. Krakatau Steel sudah bisa produksi bahan bakunya, sedang-kan Barata sudah bisa bikin cangkulnya, begitu pula industri kecil dan menengah (IKM) kita,” ujar Menperin di Jakarta, Senin (31/10).

Untuk itu, lanjut Airlangga, yang diperlukan hanya lang-kah peningkatan kapasitas produksi dan akses bahan baku yang lebih mudah.

Airlangga menyebut adanya impor cangkul karena per-mintaan yang cukup tinggi dari dalam negeri sejak Januari

2016. Namun jumlahnya (yang telah masuk pasar loka In-donesia) tidak begitu banyak. “Memang kemarin ada impor, tetapi jumlahnya sangat kecil,” tutur Airlangga.

Sementara itu, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Trans-portasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, berdasarkan Kepu-tusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No 230 ta-hun 1997 tentang Barang yang Diatur Tata Niaga Impornya, Pemerintah hanya memberikan izin impor cangkul kepada BUMN.

“Untuk tahun 2016, Kementerian Perdagangan mem-berikan izin impor kepada PT Perusahaan Perdagangan In-donesia pada bulan Juni 2016 dan berakhir pada Desember 2016,” jelasnya.

Saat ini, Kemenperin dan Kemendag sedang menyiapkan skema penugasan kepada tiga BUMN untuk memenuhi ke-

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menunjukkan contoh kepala cangkul produk Anak Negeri.

butuhan cangkul nasional dengan meli-batkan IKM.Ketiga BUMN tersebut, yai-tu PT Krakatau Steel, PT Boma Bisma Indra, dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), diminta untuk segera melaksanakan tugas dengan memaksi-malkan peran IKM dalam memproduksi cangkul.

Putu menambahkan, industri besar di dalam negeri mampu memproduksi 700 ribu cangkul per tahun. Selain itu, terdapat 2.000 IKM yang turut mem-produksi cangkul dan tersebar di 12 sentra. “Koordinasi dengan Kemendag sangat erat. Ada proses enam bulan untuk menghitung dan memberikan izin impor. Itu dilakukan setelah mendapa-tkan rekomendasi dari Kemenperin dengan waktu dan jumlah yang diten-tukan,” paparnya.

Sedangkan, Kepala Badan Pene-litian dan Pengkajian Industri (BPPI) Kemenperin Haris Munandar menyam-paikan, industri dalam negeri saat ini mampu memenuhi sebagian besar ke-butuhan cangkul nasional yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). “SNI cangkul memang masih bersifat sukarela. Kami sudah punya standar mutu yang diterapkan kepada produsen cangkul di dalam negeri,”

jelasnya.

Siap produksiPada kesempatan yang sama, Dir-

jen Perdagangan Luar Negeri Kemend-ag Dody Edward mengakui, pihaknya memberikan izin kepada PT PPI untuk mengimpor kepala cangkul pada Juni 2016 dan izin tersebut berakhir pada Desember 2016. Dari total izin impor kepala cangkul yang berikan sebesar 1,5 juta unit, realisasi impornya hanya sebesar 5,7 persen atau 86.190 unit.

“Jadi, mengapa masih impor, me-mang karena masih dibutuhkan. Im-pornya juga bukan dalam bentuk utuh, hanya kepala cangkulnya saja. Jadi, masih perlu disempurnakan di dalam negeri,” ungkap Doddy.

Sedangkan, Direktur Utama PT Krakatau Steel, Sukandar menyatakan siap untuk memproduksi bahan baku kepala cangkul berupa high carbon steel dalam memenuhi kebutuhan 10 juta unit cangkul per tahun.

“Kami memproduksinya di Cile-gon. Memang membutuhkan proses pengerasan yang khusus,” ujarnya. Sukandar menambahkan, perlu seban-yak 15 ribu ton high carbon steel un-

tuk memproduksi 10 juta unit cangkul, di mana Krakatau Steel mampu me-menuhinya.

Selain itu, Direktur Keuangan dan SDM PT Boma Bisma Indra Rahman Sa-dikin menyampaikan, pihaknya mampu memproduksi 700 ribu unit cangkul per tahun. Pabrik BBI seluas 1 hektare yang berlokasi di Pasuruan, Jawa Timur.

“Cangkul BBI sangat terkenal den-gan kepala cangkulnya, yaitu cap mata. Kualitasnya sangat bagus. Kami memi-liki lisensi dari Jerman untuk mempro-duksinya. Jadi, kami siap mendukung kebutuhan cangkul nasional,” tuturnya.

Rahman juga mengatakan, pe-rusahaan akan bekerja sama dengan Krakatau Steel untuk memenuhi bahan baku material cangkul yang dibutuh-kan.

Direktur PT PPI Agus Andiyani menyampaikan perusahaannya siap mendukung pendistribusian cangkul produksi dalam negeri ke seluruh In-donesia, bahkan hingga ke luar negeri. “Kami memiliki 32 cabang distribusi. Bahkan jika cangkul siap untuk ekspor, kami juga dapat memfasilitasinya,” un-gkapnya. (*)

usaha mikrO keciL menengah usaha mikrO keciL menengah

Page 16: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

30 31Media JamkrindoMedia Jamkrindo

pengembalian pinjaman dari LPDB.

Pada acara ini pula, KUMKM se-bagai mitra LPDB diberi kesempatan mengikutisharing session. “Paling ti-dak, mereka bisa memahami secara jelas prosedur akses pembiayaan yang terus diperbaiki guna peningkatan pe-layanan kami,” jelas Kemas.

Tak hanya itu, Kemas juga akan mensosialisasikan peraturan baru ten-tang proses peminjaman kredit. Hal itu untuk mencegah potensi penyelewen-gan dana bergulir. “Semua dana yang kami berikan ada resikonya. Jika disele-wengkan akan ada hukuman pidanan-ya,” tandasnya.

Sejak mulai menyalurkan dana bergulir pada 2008, Iembaga ini telah mampu menggulirkan dana lebih dari Rp7,5 triliun. Padahal, menurut Ke-mas, total dana modal yang didapat dari APBN selama delapan tahun han-ya sekitar Rp4,3 triliun. Bahkan, LPDB mampu meraih pendapatan hingga leb-ih dari Rp1,3 triliun.

“Sebagai BLU (Badan Layanan Umum) di bawah Kementerian Koper-asi dan UKM, LPDB bisa dibilang yang paling sukses. Selain laporannya ba-gus, LPDB juga memberikan kontribusi pendapatan. BLU yang lain malah ada yang negatif,” jelas Kemas Danial.

LPDB dibentuk dengan empat tu-juan utama. Pertama, mengurangi pen-gangguran. Kedua, mengurangi kemi-skinan. Ketiga, memberikan penguatan modal kepada KUMKM. “Keempat, turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Kemas.

Dari sisi pencapaian tujuan, seban-yak 903.230 KUMKM telah diberdaya-kan LPDB. Adapun jumlah tenaga kerja yang terserap di lapangan --lapangan kerja baru yang dibuka berkat kredit LPDB-- mencapai 1,6 juta orang.

“ltu baru yang riil saja. Belum Iagi efek dominonya terhadap lapangan kerja yang lain. Dengan dibukanya pabrik atau lapangan kerja baru, us-aha-usaha yang terkait juga tentunya ikut tumbuh,” papar Kemas.

Lebih dari itu, untuk ukuran Lem-baga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang tidak ditugasi mencari untung, nonperforming loan (NPL) LPDB juga cukup baik. Secara keseluruhan, NPL kredit LPDB mencapai 8%. Namun, sejak 2013, NPL kredit bahkan bisa ditekan hingga di bawah 1%. “Hal itu tidak terlepas dari perubahan strategi yang dilakukan LPDB,” aku Kemas.

Sejak 2013, LPDB menggunakan aset tetap (fixed asset) sebagai jam-inan kredit. Sebelumnya, LPDB hanya menggunakan fidusia piutang dan per-sonal guaranteesebagai jaminan.

“Dengan fixed asset ini, kalau kred-it macet, kita bisa langsung eksekusi. Sedangkan kalau personal guarantee itu tidak bisa secara langsung dipros-es. Makanya, NPL-nya dulu juga cukup tinggi,” pungkas Kemas. (*)

Ancaman Pidana

di Balik Dana BergulirSekarang, pelaku UMKM dan Koperasi tidak bisa sembarangan mengajukan pin-

jaman kredit dana bergulir. Bila terbukti diselewengkan, resikonya pidana. Bisa

masuk penjara.

usaha mikrO keciL menengah

Suasana acara Temu Mitra Nasional 2016 di gedung Galeri Indonesia Wow Smesco Jakarta, Kamis (20/10).

SEBANYAK 1.500 pelaku us-aha usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) serta koperasi se-Indonesia ber-kumpul di gedung Galeri

Indonesia Wow Smesco Jakarta, Ka-mis (20/10). Mereka jadi peserta Temu Mitra Nasional 2016 yang digagas Ke-menterian Koperasi dan UKM RI.

Inti acaranya, mempertemukan pelaku UMKM dan Koperasi dengan

pimpinan lembaga yang selama ini mendukung kegiatan usahanya, khu-susnya dalam hal permodalan: Lem-baga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM.

Menurut Direktur Utama LPDB Ke-mas Danial, acara Temu Mitra Nasional 2016 dapat memperat hubungan an-tara LPDB dengan mitra-mitra pelaku Koperasi dan UMKM, serta menjaga tingkat kepatuhan mitra dalam peman-

faatan dana bergullr yang disalurkan LPDB.

Acara yang dibuka Deputi Kelem-bagaan Kemenkop dan UKM Meliadi Sembiring ini, dihadiri lebih dari 1.500 mitra LPDB dan para Kepala Dinas yang membidangi Koperasi dan UKM tingkat provinsi seluruh lndonesia.

Menurut Kemas, pihaknya terus melakukan perbaikan sistem, terutama untuk prosedural permohonan maupun

usaha mikrO keciL menengah

Ilustrasi UMKM

Menurut Kemas, pihak-nya terus melakukan

perbaikan sistem, teru-tama untuk prosedural permohonan maupun

pengembalian pinjaman dari LPDB.

Page 17: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

32 33Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Go Internasionalkuliner Lokal

Masuknya produk pangan asing ke Indonesia sulit dibendung. Tidak mungkin melarang di era MEA. Agar tidak sekadar jadi pasar, sebaiknya pengusa-ha kuliner Indonesia lebih kreatif memanfaatkan keunggulan bahan baku lokal.

SERBUAN produk kuliner dari luar negeri semakin marak di Indonesia. Namun, produk pangan lokal dipastikan ti-dak kalah bersaing dengan pangan luar.

“Jangan takut bersaing dengan kuliner atau produk pangan impor, yang penting kualitasnya ditingkatkan,” kata Men-teri Koperasi dan UKM Puspayoga dalam Rapat Kerja Nasional III, Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia, Selasa (25/10) di Pekanbaru, Riau.

Turut hadir Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman Ketua Umum APJI Rahayu Setiowati, Deputi Produksi dan Pemasaran

kuLiner KULINER

Kemenkop UKM Wayan Dipta, Kepala Badan Koordinasi Asosiasi Kadin Indo-nesia Yukki Hanafi.

Puspayoga menegaskan produk pangan impor tidak bisa dilarang ma-suk, namun yang harus dilakukan ada-lah strategi menghadapi pangan impor. Dalam hal ini, pengusaha harus mampu meningkatkan kualitas pangan lokal. Dia menilai, variasi pangan lokal sangat banyak dan memiliki keunikan serta cita rasa yang berbeda dari setiap daerah yang merupakan keunggulan pangan Indonesia.

“Jadi tidak perlu takut menghadapi persaingan. Kita memiliki banyak bah-an baku lokal, yang adalah keunggulan pangan lokal,” katanya.

Puspayoga menekankan pangan lokal adalah bentuk kedaulatan bang-sa. Karena itu, pemerintah sangat men-dukung maju dan berkembangnya us-aha pangan di dalam negeri berbahan baku lokal. Terlebih mayoritas usaha pangan lokal adalah berbasis UKM.

Karena itu, Puspayoga menegas-kan 4 program prioritas Presiden, yaitu infrastruktur, maritim, energi dan pari-wisata tujuannya adalah menumbuhkan pusat - pusat pertumbuhan ekonomi di daerah. Berkembangnya pelaku-pelaku usaha lokal di tiap daerah akan men-dorong perekonomian daerah.

“Ini adalah peluang berkemban-gnya industri pangan lokal. Jika pari-wisata dan infrastruktur berkembang otomatis UKM di daerah juga akan tumbuh. Apalagi sekarang pemerintah mendorong 10 destinasi wisata baru. Disana akan hidup UKM, kuliner lokal berkembang pesat,” kata Puspayoga.

Rahayu Setiowati mengatakan APJI bertekad menjadikan pangan lo-kal sebagai tuan rumah di Indonesia. Di

samping itu, dia juga bertekad pangan lokal mampu go internasional. Dia men-gatakan pihaknya sangat membutuhkan dukungan pemerintah agar pangan lo-kal bersaing di pasar internasional.

Pada kesempatan sama, Yuk-ki Hanafi memyampaikan pangan lo-kal merupakan bagian dari industri makanan dan minuman yang sedang berkembang pesat. Dalam era MEA saat ini, industri pangan lokal menghadapi tantangan berat dengan masuknya pro-duk pangan asing, khususnya dari Viet-nam dan Thailand. (*)

Ini adalah peluang berkembangn-ya industri pangan lokal. Jika pari-wisata dan infrastruktur berkem-bang otomatis UKM di daerah juga

akan tumbuh. Apalagi sekarang pemerintah mendorong 10 desti-

nasi wisata baru. Disana akan hid-up UKM, kuliner lokal berkembang

pesat.

Jadi tidak perlu takut menghadapi persaingan.

Kita memiliki banyak bahan baku lokal, yang

adalah keunggulan pangan lokal

Minuman kesehatan tradisional Betawi “Bir Pletok”, dibuat dari bahan rempah yang sebagian besar hanya ada (asli) di Indonesia.

Page 18: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

34 35Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Menilik Sistem Resi Gudang India,

Jamkrindo Tingkatkan Kesiapan Layanan

Industri pertanian yang maju ikut memajukan para pelaku industrinya. Selain

itu, pertumbuhan ekonomi nasional juga ikut terkerek dari sektor tersebut.

Sistem Resi Gudang menjadi salah satu jalan untuk memajukannya.

Kami mempelajari dan membandingkan proses SRG di India dari sisi pengelola gudang, sejak peneri-

maan barang, penerbitan resi gudang, manajemen penyimpanan barang, proses pengeluaran barang.

Kami juga membandingkan mekanisme penjaminan pengelola gudang di India dengan Indonesia.

Menjadi sebuah lembaga yang resmi men-jalankan Sistem Resi Gudang (SRG) sesuai dengan amanat undang-undang melalui peraturan pemerintah, membuat Perusa-haan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Pe-rum Jamkrindo) banyak berbenah dalam

memperbaiki layanannya. Persiapan yang dilakukan tidak ha-nya sebatas wacana, berbagai kegiatan sudah dilakukan. Mu-lai dari sosialisasi sampai dengan studi banding ke luar negeri.

Direktur Utama Perum Jamkrindo, Diding S. Anwar, men-gatakan, pihaknya telah siap melaksanakan tugas sebagai Lembaga Pelaksana Penjaminan Sistem Resi Gudang (LPP SRG). Divisi, organisasi, dan SDM yang sudah disiapkan den-gan baik menanti untuk melaksanakan amanat tersebut.

Dalam persiapannya, perusahaan juga melakukan beber-apa studi banding ke luar negeri, khususnya ke negara-negara yang sudah sukses melakukan SRG. Dalam kesempatan kali ini, perusahaan mengunjungi India, salah satu negara berpen-duduk terbanyak di dunia, yang sudah dirasa cukup sukses dalam menjalankan SRG.

Pada kunjugan ke India, perusahaan mengutamakan untuk mengetahui dan memahami mekanisme yang sudah dianut di negara tersebut. Pasalnya, sebagai negara yang memiliki 1,2 miliar jiwa penduduk, India mampu mengelola kebutuhan pangan penduduknya dengan baik. Salah satunya adalah dengan giat melakukan SRG.

Beberapa pelaku industri yang fokus bergerak di SRG sengaja ditemui oleh Perum Jamkrindo. Spesifikasi yang ber-

beda dari setiap masing-masing pelaku industri menjadi per-hatian utama perusahaan dalam menerapkan kebijakan dan peluang apa yang bisa dikembangkan di dalam negeri. Untuk itu, kunjungan perlu dilakukan untuk semakin menguatkan dasar yang dimiliki oleh perusahaan.

Beberapa pihak yang ditemui Perum Jamkrindo pada kun-jungan ke India adalah StarAgri Warehouse, perusahaan yang bergerak di bidang pertanian dan jasa pergudangan; Central Warehousing Corporation, lembaga publik yang memberi dukungan pada sektor pertanian dan salah satu pengelola gu-dang yang bisa menerbitkan Negoitable Warehouse Receipt; Warehouse Development and Regulatory Authority (WDRA), otoritas di bawah Ministry of Consumer Affairs, Food and Pub-lic Distribution – India yang berfungsi sebagai badan penga-was SRG di sana; Credit Guarantee Fund Trust for Micro and Small Enterprises (CGTMSE) dan National Credit Guarantee Trustee Company Limited (NCGTC); dan IDBI Bank Ltd.

“Kami mempelajari dan membandingkan proses SRG di India dari sisi pengelola gudang, sejak penerimaan barang, penerbitan resi gudang, manajemen penyimpanan barang, proses pengeluaran barang. Kami juga membandingkan me-kanisme penjaminan pengelola gudang di India dengan Indo-nesia,” jelas Diding.

Dari para pelaku SRG di India, perusahaan banyak me-nimba ilmu yang memang dirasa cukup penting untuk diter-apkan di Tanah Air. Dari Star Agri, Perum Jamkrindo mempe-lajari sistem penyediaan jasa pergudangan, pengadaan raw material dan collateral management. Dari sana, mekanisme

rantai pemasaran yang efisien akan terbentuk dan akan membentuk pasar yang transparan.

Memiliki lebih dari 800 gudang di 16 negara bagian membuat Star Agri menjadi salah satu pemain penting di industri ini. Dengan kapasitas gudang yang lebih dari 1,5 juta ton, membuatn-ya bisa memfasilitasi lebih dari 100 ribu petani di seluruh India.

Berbeda dengan CWC yang mer-upakan salah satu operator gudang publik terbesar di sana, Perum Jamkrin-do mempelajari untuk bisa melakukan pengawasan Pengelola Gudang terkait Penjaminan SRG di Indonesia. Pasaln-ya dengan 445 gudang dan kapasitas lebih dari 10,2 juta ton, CWC mampu menyediakan layanan penyimpanan untuk berbagai macam komoditi, mulai dari pertanian sampai produk industri.

Kepada regulator di sana, WDRA, Perum Jamkrindo mempelajari me-kanisme pelaksanaan pasar lelang atau komoditi. Pada dasarnya, WDRA memi-liki lingkup, wewenang, dan tanggung-jawab yang sama dengan Bappebti di Indonesia. Pembentukan lembaga ini dimaksudkan untuk mengawal pelaksa-naan kebijakan sektor usaha pergudan-gan di India sesuai dengan peraturan

yang berlaku di sana.Selain melakukan perbandingan

dengan pelaku dari industri yang sama, Perum Jamkrindo juga mengadakan pertemuan dari industri perbankan, IDBI. Dari sana, perusahaa mmpela-jari peran perbankan terutama IDBI Bank Ltd dalam mendukung program bagi masyarakat, sektor riil, dan sektor keuangan di seluruh India, baik sektor industri, pertanian, ritel dan UMKM. Ti-dak hanya itu, aspek resiko dalam hal pembiayaan resi gudang dan aspek bisnis dari sisi perbankan juga turut dipelajari.

Kerja Sama Pengembangan UMKMPada kesempatan yang sama, Pe-

rum Jamkrindo juga melakukan penan-datanganan Memorandum of Under-standing (MoU) dengan CGTMSE dan NCGTC. Kerja sama yang ditandantan-gai oleh direksi dari kedua belah pi-hak tersebut ditujukan untuk segmen UMKM di Tanah Air.

Beberapa hal yang sudah disepa-kati dalam kerja sama tersebut adalah untuk meningkatkan pertumbuhan UMKM, pertukaran informasi seputar UMKM, bertukar pengalaman menge-nai pelaksanaan SRG, pemeringakatan, dan pendampingan UMKM, dan pen-

jaminan kredit untuk pendidikan dan ketrampilan.

Sebagai tambahan informasi, NC-DEX merupakan salah satu bursa ber-jangka nasional di India yang berbentuk perseroan terbatas. NCDEX mengem-bangkan aplikasi COMTRACT yang men-ghubungkan perdagangan berjangka atau fisik dengan pergudangan dan mengembangkan suatu mekanisme yang serupa dengan resi gudang ha-nya saja terbatas pada gudang dan perbankan yang bekerjasama dengan NCDEX.

Diding menambahkan, perusahaan baru bisa menjalankan perannya se-bagai LPP SRG ketika dana Penyertaan Modal Negara yang disuntikan pemer-intah telah cair. Saat ini, masalah PMN untuk Penjaminan SRG masih dalam tahap legalisasi di gedung DPR.

“Pemerintah menganggarkan PMN sebesar Rp705 miliar bagi Perum Jam-krindo untuk melaksanakan penjam-inan Sistem Resi Gudang. Di luar dari dana PMN itu, perusahaan menyiapkan Rp82 miliar yang akan digunakan un-tuk operasional. Saat ini, masalah PMN sedang dalam proses legislasi di DPR,” pungkasnya. (*)

Direktur Utama Perum Jamkrindo (kiri) dan Kepala Bappebti Bachrul Chairi (tengah) bertukar buku dengan pejabat lembaga penjaminan di India.

sistem resi gudang sistem resi gudang

Page 19: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

36 37Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Oleh: Diding S. Anwar*

PERTANIAN INDONESIA

INDIA dan Indonesia memiliki ikatan sejarah yang panjang. Pada 1946 atau setahun setelah merdeka dan akvititas perekonomiannya masih diblo-

kade oleh Belanda, Indonesia mampu menawarkan bantuan 500 ribu ton ber-as kepada India.

QuiCk Win sTraTeGY

catatan direksi

Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar

lam suatu value chain, serta adanya dukungan pembiayaan. India bukan saja berhasil memenuhi kebutuhan pangan bagi 1,28 miliar pendudukn-ya, tapi menjadi salah satu lumbung pangan dunia. Bersama Thailand dan Vietnam, India memasok 60% perda-gangan beras di bumi ini. Di luar padi, India juga memproduksi beberapa pro-duk pangan, seperti gandum, jagung, tebu, kapas, minyak biji-bijian, dan nu-trisereal. Kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB) di India menyamai kontribusi sektor manufaktur yaitu sebesar 17%.

Sementara Indonesia yang pernah menyumbang beras kepada In-dia, sektor pertaniannya baru menyum-bang 13% terhadap PDB, itupun did-ominasi oleh sub-sektor perkebunan. Indonesia juga harus mengimpor se-jumlah komoditas pangan termasuk beras untuk memenuhi kebutuhan pan-gan bagi 250 juta jiwa penduduknya. Ini menjadi tantangan bagi Indonesia yang memiliki pertumbuhan penduduk 1,49% per tahun.

Apabila kita mengidentifikasi sek-tor pertanian Indonesia, masalahnya sudah jelas. Kegiatan usaha pertanian terhambat oleh minimnya prasarana dan irigasi, mahalnya pupuk, rendahnya harga hasil pertanian, logistik dan jalur distribusi yang tidak merata, serta per-modalan. Research and developtment yang ada pun jumlahnya terbatas dan tidak diperkenalkan ke para petani. Alih fungsi lahan terus terjadi dan bidang

pertanian makin tidak menarik karena tidak menjanjikan kesejahteraan yang memadai. Apalagi, dari 26,1 juta rumah tangga usaha pertanian yang ada Indo-nesia, 56% di antaranya memiliki lahan kurang dari 0,5 hektar. Dengan luasan yang marjinal dan di bawah skala kee-konomian, petani pun kesulitan men-gakses permodalan. Pertanian Indone-sia sulit mengalami surplus produksi, dan yang terjadi adalah surplus waktu yang dialami para petani.

Untuk itu, manajemen strategi ce-pat (quick win strategy) harus dilaku-kan untuk mengatasi masalah-masalah di bidang pertanian tersebut. Apabila ini tidak diatasi dengan cepat maka ke-mampuan produksi pangan akan makin ketinggalan dari pertumbuhan pop-ulasi. Saat ini, pemerintah berusaha menambah lahan pertanian karena tan-pa lahan yang cukup swasembada pan-gan sulit dicapai. Untuk membantu per-modalan para petani, pemerintah telah mendorong skema penjaminan dimana kredit yang dikucurkan perbankan ke-pada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang mayoritas be-rada di sektor pertanian mendapatkan back-up dari perusahaan penjaminan.

Untuk melindungi petani ketika ter-jadi over supply atas hasil panen, pe-merintah juga mendorong sistem resi gudang (SRG) agar petani bisa melaku-kan tunda jual sampai dengan harga komoditas naik. Untuk membiayai ke-butuhan petani selama komoditi masih tersimpan di gudang, resi dapat dibawa

ke bank untuk dijadikan agunan dalam memperoleh kredit. Untuk mening-katkan kepercayaan pasar terhadap SRG, pemerintah menetapkan Perum Jamrindo untuk terlibat dalam skema penjaminan SRG. Jamrindo ditunjuk se-bagai Lembaga Pelaksana Penjaminan SRG, sambil menunggu pembentukkan Lembaga Jaminan SRG yang sudah dia-manatkan melalui UU Nomor 9 Tahun 2011.

Apa yang menjadi visi pemerintah harus didukung dan semua elemen di negara ini mulai dari legislatif, pemer-intah daerah, dunia usaha, dan organi-sasi masyarakat. Semua harus memili-ki motivasi yang sama untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Misalnya langkah pemerintahan Joko Widodo yang tengah menyiapkan kebijakan moratorium alih fungsi lahan pertanian produktif. Apabila tidak didukung maka moratorium sulit direalisasikan karena di sisi lain pembangunan seperti jalan tol dan properti komersial juga gencar dilakukan. Semua pihak harus sepakat bahwa ketahanan pangan merupa-kan kunci keberhasilan masa depan. Dukungan semua pihak sangat dibu-tuhkan untuk mensukseskan quick win strategy mengatasi masalah-masalah yang terjadi di sektor pertanian. (*)

*Penulis adalah Ketua Dewan Pe-nasehat Asosiasi Perusahaan Penjam-inan Indonesia (Asippindo), sekaligus Direktur Utama Perum Jamkrindo.

Belajar dari pengalaman krisis pangan yang dial-aminya, India kemudian memberi perhatian khu-sus di bidang pertanian. Pemerintah India pun melancarkan program Revolusi Hijau pada 1974 yang dilanjutkan dengan munculnya Kebijakan

Pertanian Nasional pada 2000 untuk meningkatkan produk-si pertanian. Sejalan dengan kebijakan untuk meningkatkan

produksi pertaniannya, pemerintah juga berusaha mense-jahterakan petani dan pada 2007 lahirlah Undang-Undang (UU) sistem resi gudang.

Kini, situasinya pun berubah. Akhir September lalu, saya melihat langsung bagaimana sektor pertanian di India be-gitu maju, sistem logistik yang modern dan terintegrasi da-

Untuk melindungi petani ketika terjadi over supply atas hasil panen, pe-merintah juga mendorong sistem resi gudang (SRG) agar petani bisa melakukan tunda jual sampai dengan harga komoditas naik.

catatan direksi

Page 20: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

38 39Media JamkrindoMedia Jamkrindo

Masyarakat yang sedang berolah raga pagi di sekitar Bundaran HI yang menjadi jantung Ibukota Jakarta tampak antusias untuk ber-tanya kepada petugas terkait dengan penja-

minan UMKM. Dengan hadirnya mobil layanan penjam-inan ini, proses penjaminan yang dilayani akan sangat cepat dengan target persetujuan pemberian kredit dalam hitungan jam.

Dalam berbagai kesempatan sebelumnya, Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar menjelaskan bahwa mobil ini nantinya akan melayani masyarakat hing-ga ke wilayah pelosok-pelosok yang belum terlayani.

“Mobil layanan penjaminan keliling ini sebagai usaha kami dalam menjemput bola ke wilayah-wilayah hing-ga perdesaan,” kata Diding saat diluncurkannya mobil layanan keliling ini pada bulanApril yang lalu.

Ini juga sekaligus mendukung progam pemerintah dalam rangka Gerakan Inklusi Keuangan (GeraiKu) yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan mel-ibatkan seluruh Lembaga Jasa Keuangan .

Tujuannya adalah memperkenalkan beragam pilihan

produk dan jasa keuangan yang tersedia di industri jasa keuangan dan mendorong peningkatan akses keuangan masyarakat melalui sinergi aksi keuangan dari regulator, asosiasi, lembaga jasa keuangan serta berbagai kementri-an dan lembaga terkait. (keuangan.co)

inOVasi Layanan

Mobil Pelayanan Penjaminan milik Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) siap me-layani para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal ini ditunjukan dengan hadirnya mobil layanan penjaminan di area Car Free Day (CFD) Jakarta, Minggu (16/10/2016).

PArKIr DI CFDMobil Layanan Jamkrindo

Pelaksana Tugas Sekretaris Perusahaan Perum Jamkrindo, Abdul Bari (kanan) turun tangan memperkenalkan produk layanan perusahaan pada di area Car Free Day Jakarta.

Page 21: WELCOME [] file4 5 I ni bisa jadi sun-tikan semangat yang luar biasa bagi para pela-ku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kabar gem-bira sekaligus mem-banggakan itu datang

40 Media Jamkrindo