file · web viewmengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara...

13

Click here to load reader

Upload: vuongdan

Post on 06-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

LAPORAN KEGIATAN KERJA PRAKTIK

Oleh

Arin Aprilia R.

06701062

Administrasi Bisnis 3C

Administrasi Niaga

Politeknik Negeri Bandung

2009

Page 2: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

Tempat pelaksanaan Kerja Praktik:

Dinas Pendapatan Pemerintahan Kota Cimahi Gedung C Lantai 2

16 Februari 2009

NO KEGIATAN KETERANGAN1 Merapihkan lembaran arsip. Menyobek bagian pinggir lembaran-lembaran arsip. Untuk

disimpan sebagai arsip.2 Pengarsipan Lembaran arsip yang telah dirapihkan, disimpan dalam folder

yang telah ditandai sesuai kategorinya masing-masing. Sehingga memudahkan dalam penyimpanan arsip maupun penemuannya kembali

3 Menerima setoran pajak Pada tahap ini, penerima pajak mendapat SPTPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) yang telah diisi oleh WP (Wajib Pajak) di bagian Pendataan dan Penetapan.WP menyerahkan SPTPD, kemudian SPTPD tersebut diproses menjadi SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) yang terdiri dari 5 lembar.Lembar pertama diberikan pada WP.Lembar 2 untuk diarsipkan di BKP (bendahara Khusus Penerimaan Pajak).Lembar 3 diberikan pada bagian Pendataan.Lembar 4 sebagai tembusan untuk bagian Penagihan.Lembar 5 disimpan sebagai arsip di bagian PAD (Pendapatan Asli daerah).

Page 3: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

4 Menerbitkan TBP (Tanda Bukti Penerimaan)

Di bagian BKP (Bendahara Khusus Penerimaan) WP menyerahkan SKPD, kemudian SKPD tersebut diproses dengan menggunakan program yang telah ditetapkan oleh pihak kantor, maka saya hanya melakukan beberapa tahap sebagai berikut:1. Mengisi kolom “kode” dan “tanggal”, setelah itu klik

“simpan”, maka akan muncul nama jenis pajak dan jumlah pajak yang harus disetorkan.

2. Mengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar.

3. Memasukan nama penyetor pajak. Simpan dan kemudian print form tersebut.

Form tersebut adalah TBP (Tanda Bukti Penerimaan) yang terdiri dari 5 lembar.Lembar pertama diberikan pada WP.Lembar 2 untuk diarsipkan di BKP (bendahara Khusus Penerimaan Pajak).Lembar 3 diberikan pada bagian Pendataan.Lembar 4 sebagai tembusan untuk bagian Penagihan.Lembar 5 disimpan sebagai arsip di bagian PAD (Pendapatan Asli daerah).

5 Memasukan data setoran pajak. Memasukan data setoran pajak di buku penerimaan setoran. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengisian kolom-kolom buku ini, adalah sebagai berikut:1. Tanggal2. No. TBP3. Jenis Pajak4. Masa periode pajak5. Jumlah setoran pajak

6 Mengakumulasikan jumlah setoran pajak yang masuk.

Setiap pajak diakumulasikan sesuai dengan kode pajak yang telah dimasukkan. Setelah itu, semua kode pajak yang telah diakumulasikan jumlahnya, dijumlahkan hingga diketahui jumlah setoran pajak yang masuk secara keseluruhan.Pengecekan ulan harus dilakukan untuk mengantisipasi adanya ketidaksesuain antara catatan di laporan dan jumlah uang sebenarnya.

7 Membuat STS (Surat Tanda Setoran)

STS dibuat dengan mengisikan:1. Tanggal penyetoran pajak.2. Kode Pajak.3. Jenis Pajak.

Page 4: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

4. Nominal8 Menyetorkan seluruh setoran

pajak ke Bank JABARSetelah STS ditandatangani oleh kepala Dinas Pendapatan. STS dibawa beserta buku penerimaan setoran, untuk divalidasi sebagai bukti pembayaran setoran telah dilakukan.

Page 5: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

17 February 2009

NO KEGIATAN KETERANGAN1 Merapihkan lembaran arsip. Menyobek bagian pinggir lembaran-lembaran arsip. Untuk

disimpan sebagai arsip.2 Pengarsipan Lembaran arsip yang telah dirapihkan, disimpan dalam folder

yang telah ditandai sesuai kategorinya masing-masing. Sehingga memudahkan dalam penyimpanan arsip maupun penemuannya kembali

3 Menerima setoran pajak Pada tahap ini, penerima pajak mendapat SPTPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) yang telah diisi oleh WP (Wajib Pajak) di bagian Pendataan dan Penetapan.WP menyerahkan SPTPD, kemudian SPTPD tersebut diproses menjadi SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) yang terdiri dari 5 lembar.Lembar pertama diberikan pada WP.Lembar 2 untuk diarsipkan di BKP (bendahara Khusus Penerimaan Pajak).Lembar 3 diberikan pada bagian Pendataan.Lembar 4 sebagai tembusan untuk bagian Penagihan.Lembar 5 disimpan sebagai arsip di bagian PAD (Pendapatan Asli daerah).

Page 6: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

4 Menerbitkan TBP (Tanda Bukti Penerimaan)

Di bagian BKP (Bendahara Khusus Penerimaan) WP menyerahkan SKPD, kemudian SKPD tersebut diproses dengan menggunakan program yang telah ditetapkan oleh pihak kantor, maka saya hanya melakukan beberapa tahap sebagai berikut:1. Mengisi kolom “kode” dan “tanggal”, setelah itu klik

“simpan”, maka akan muncul nama jenis pajak dan jumlah pajak yang harus disetorkan.

2. Mengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar.

3. Memasukan nama penyetor pajak. Simpan dan kemudian print form tersebut.

Form tersebut adalah TBP (Tanda Bukti Penerimaan) yang terdiri dari 5 lembar.Lembar pertama diberikan pada WP.Lembar 2 untuk diarsipkan di BKP (bendahara Khusus Penerimaan Pajak).Lembar 3 diberikan pada bagian Pendataan.Lembar 4 sebagai tembusan untuk bagian Penagihan.Lembar 5 disimpan sebagai arsip di bagian PAD (Pendapatan Asli daerah).

5 Memasukan data setoran pajak. Memasukan data setoran pajak di buku penerimaan setoran. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengisian kolom-kolom buku ini, adalah sebagai berikut:1. Tanggal2. No. TBP3. Jenis Pajak4. Masa periode pajak5. Jumlah setoran pajak

6 Mengakumulasikan jumlah setoran pajak yang masuk.

Setiap pajak diakumulasikan sesuai dengan kode pajak yang telah dimasukkan. Setelah itu, semua kode pajak yang telah diakumulasikan jumlahnya, dijumlahkan hingga diketahui jumlah setoran pajak yang masuk secara keseluruhan.Pengecekan ulan harus dilakukan untuk mengantisipasi adanya ketidaksesuain antara catatan di laporan dan jumlah uang sebenarnya.

7 Membuat STS (Surat Tanda Setoran)

STS dibuat dengan mengisikan:1. Tanggal penyetoran pajak.2. Kode Pajak.3. Jenis Pajak.

Page 7: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

4. Nominal8 Menyetorkan seluruh setoran

pajak ke Bank JABARSetelah STS ditandatangani oleh kepala Dinas Pendapatan. STS dibawa beserta buku penerimaan setoran, untuk divalidasi sebagai bukti pembayaran setoran telah dilakukan.

9 Mengarsipkan SKPD dan TBP SKPD diarsipkan dengan TBP dengan cara:1. SKPD dilampirkan di belakang TBP.2. SKPD dan TBP diarsipkan dalam folder yang telah ditandai berdasarkan nama jenis pajaknya, diantaranya: Pajak hotel, pajak parkir, pajak rumah makan, pajak hiburan, pajak reklame dan lain sebagainya.

Page 8: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

18 Februari 2009

NO KEGIATAN KETERANGAN1 Menerima setoran pajak Pada tahap ini, penerima pajak mendapat SPTPD (Surat

Ketetapan Pajak Daerah) yang telah diisi oleh WP (Wajib Pajak) di bagian Pendataan dan Penetapan.WP menyerahkan SPTPD, kemudian SPTPD tersebut diproses menjadi SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) yang terdiri dari 5 lembar.Lembar pertama diberikan pada WP.Lembar 2 untuk diarsipkan di BKP (bendahara Khusus Penerimaan Pajak).Lembar 3 diberikan pada bagian Pendataan.Lembar 4 sebagai tembusan untuk bagian Penagihan.Lembar 5 disimpan sebagai arsip di bagian PAD (Pendapatan Asli daerah).

2 Menerbitkan TBP (Tanda Bukti Penerimaan)

Di bagian BKP (Bendahara Khusus Penerimaan) WP menyerahkan SKPD, kemudian SKPD tersebut diproses dengan menggunakan program yang telah ditetapkan oleh pihak kantor, maka saya hanya melakukan beberapa tahap sebagai berikut:1. Mengisi kolom “kode” dan “tanggal”, setelah itu klik

“simpan”, maka akan muncul nama jenis pajak dan jumlah pajak yang harus disetorkan.

2. Mengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar.

3. Memasukan nama penyetor pajak. Simpan dan kemudian print form tersebut.

Form tersebut adalah TBP (Tanda Bukti Penerimaan) yang terdiri dari 5 lembar.Lembar pertama diberikan pada WP.Lembar 2 untuk diarsipkan di BKP (bendahara Khusus Penerimaan Pajak).Lembar 3 diberikan pada bagian Pendataan.Lembar 4 sebagai tembusan untuk bagian Penagihan.Lembar 5 disimpan sebagai arsip di bagian PAD (Pendapatan Asli daerah).

3 Memasukan data setoran pajak. Memasukan data setoran pajak di buku penerimaan setoran. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengisian kolom-kolom buku ini, adalah sebagai berikut:

Page 9: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

1. Tanggal2. No. TBP3. Jenis Pajak4. Masa periode pajak5. Jumlah setoran pajak

4 Mengakumulasikan jumlah setoran pajak yang masuk.

Setiap pajak diakumulasikan sesuai dengan kode pajak yang telah dimasukkan. Setelah itu, semua kode pajak yang telah diakumulasikan jumlahnya, dijumlahkan hingga diketahui jumlah setoran pajak yang masuk secara keseluruhan.Pengecekan ulan harus dilakukan untuk mengantisipasi adanya ketidaksesuain antara catatan di laporan dan jumlah uang sebenarnya.

5 Membuat STS (Surat Tanda Setoran)

STS dibuat dengan mengisikan:1. Tanggal penyetoran pajak.2. Kode Pajak.3. Jenis Pajak.4. Nominal

6 Menyetorkan seluruh setoran pajak ke Bank JABAR

Setelah STS ditandatangani oleh kepala Dinas Pendapatan. STS dibawa beserta buku penerimaan setoran, untuk divalidasi sebagai bukti pembayaran setoran telah dilakukan.

7 Mengarsipkan SKPD dan TBP SKPD diarsipkan dengan TBP dengan cara:1. SKPD dilampirkan di belakang TBP.2. SKPD dan TBP diarsipkan dalam folder yang telah ditandai berdasarkan nama jenis pajaknya, diantaranya: Pajak hotel, pajak parkir, pajak rumah makan, pajak hiburan, pajak reklame dan lain sebagainya.

Page 10: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

19 February 2009

NO KEGIATAN KETERANGAN1 Menerima setoran pajak Pada tahap ini, penerima pajak mendapat SPTPD (Surat

Ketetapan Pajak Daerah) yang telah diisi oleh WP (Wajib Pajak) di bagian Pendataan dan Penetapan.WP menyerahkan SPTPD, kemudian SPTPD tersebut diproses menjadi SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) yang terdiri dari 5 lembar.Lembar pertama diberikan pada WP.Lembar 2 untuk diarsipkan di BKP (bendahara Khusus Penerimaan Pajak).Lembar 3 diberikan pada bagian Pendataan.Lembar 4 sebagai tembusan untuk bagian Penagihan.Lembar 5 disimpan sebagai arsip di bagian PAD (Pendapatan Asli daerah).

2 Menerbitkan TBP (Tanda Bukti Penerimaan)

Di bagian BKP (Bendahara Khusus Penerimaan) WP menyerahkan SKPD, kemudian SKPD tersebut diproses dengan menggunakan program yang telah ditetapkan oleh pihak kantor, maka saya hanya melakukan beberapa tahap sebagai berikut:1. Mengisi kolom “kode” dan “tanggal”, setelah itu klik

“simpan”, maka akan muncul nama jenis pajak dan jumlah pajak yang harus disetorkan.

2. Mengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar.

3. Memasukan nama penyetor pajak. Simpan dan kemudian print form tersebut.

Form tersebut adalah TBP (Tanda Bukti Penerimaan) yang terdiri dari 5 lembar.Lembar pertama diberikan pada WP.Lembar 2 untuk diarsipkan di BKP (bendahara Khusus Penerimaan Pajak).Lembar 3 diberikan pada bagian Pendataan.Lembar 4 sebagai tembusan untuk bagian Penagihan.Lembar 5 disimpan sebagai arsip di bagian PAD (Pendapatan Asli daerah).

3 Memasukan data setoran pajak. Memasukan data setoran pajak di buku penerimaan setoran. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengisian kolom-kolom buku ini, adalah sebagai berikut:

Page 11: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

1. Tanggal2. No. TBP3. Jenis Pajak4. Masa periode pajak5. Jumlah setoran pajak

4 Mengakumulasikan jumlah setoran pajak yang masuk.

Setiap pajak diakumulasikan sesuai dengan kode pajak yang telah dimasukkan. Setelah itu, semua kode pajak yang telah diakumulasikan jumlahnya, dijumlahkan hingga diketahui jumlah setoran pajak yang masuk secara keseluruhan.Pengecekan ulan harus dilakukan untuk mengantisipasi adanya ketidaksesuain antara catatan di laporan dan jumlah uang sebenarnya.

5 Membuat STS (Surat Tanda Setoran)

STS dibuat dengan mengisikan:1. Tanggal penyetoran pajak.2. Kode Pajak.3. Jenis Pajak.4. Nominal

6 Menyetorkan seluruh setoran pajak ke Bank JABAR

Setelah STS ditandatangani oleh kepala Dinas Pendapatan. STS dibawa beserta buku penerimaan setoran, untuk divalidasi sebagai bukti pembayaran setoran telah dilakukan.

7 Mengarsipkan SKPD dan TBP SKPD diarsipkan dengan TBP dengan cara:1. SKPD dilampirkan di belakang TBP.2. SKPD dan TBP diarsipkan dalam folder yang telah ditandai berdasarkan nama jenis pajaknya, diantaranya: Pajak hotel, pajak parkir, pajak rumah makan, pajak hiburan, pajak reklame dan lain sebagainya.

Page 12: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

23 Februari 2009

NO KEGIATAN KETERANGAN1 Menerima setoran pajak Pada tahap ini, penerima pajak mendapat SPTPD (Surat

Ketetapan Pajak Daerah) yang telah diisi oleh WP (Wajib Pajak) di bagian Pendataan dan Penetapan.WP menyerahkan SPTPD, kemudian SPTPD tersebut diproses menjadi SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) yang terdiri dari 5 lembar.Lembar pertama diberikan pada WP.Lembar 2 untuk diarsipkan di BKP (bendahara Khusus Penerimaan Pajak).Lembar 3 diberikan pada bagian Pendataan.Lembar 4 sebagai tembusan untuk bagian Penagihan.Lembar 5 disimpan sebagai arsip di bagian PAD (Pendapatan Asli daerah).

2 Menerbitkan TBP (Tanda Bukti Penerimaan)

Di bagian BKP (Bendahara Khusus Penerimaan) WP menyerahkan SKPD, kemudian SKPD tersebut diproses dengan menggunakan program yang telah ditetapkan oleh pihak kantor, maka saya hanya melakukan beberapa tahap sebagai berikut:1. Mengisi kolom “kode” dan “tanggal”, setelah itu klik

“simpan”, maka akan muncul nama jenis pajak dan jumlah pajak yang harus disetorkan.

2. Mengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar.

3. Memasukan nama penyetor pajak. Simpan dan kemudian print form tersebut.

Form tersebut adalah TBP (Tanda Bukti Penerimaan) yang terdiri dari 5 lembar.Lembar pertama diberikan pada WP.Lembar 2 untuk diarsipkan di BKP (bendahara Khusus Penerimaan Pajak).Lembar 3 diberikan pada bagian Pendataan.Lembar 4 sebagai tembusan untuk bagian Penagihan.Lembar 5 disimpan sebagai arsip di bagian PAD (Pendapatan Asli daerah).

3 Memasukan data setoran pajak. Memasukan data setoran pajak di buku penerimaan setoran. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengisian kolom-kolom buku ini, adalah sebagai berikut:

Page 13: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

1. Tanggal2. No. TBP3. Jenis Pajak4. Masa periode pajak5. Jumlah setoran pajak

4 Mengakumulasikan jumlah setoran pajak yang masuk.

Setiap pajak diakumulasikan sesuai dengan kode pajak yang telah dimasukkan. Setelah itu, semua kode pajak yang telah diakumulasikan jumlahnya, dijumlahkan hingga diketahui jumlah setoran pajak yang masuk secara keseluruhan.Pengecekan ulan harus dilakukan untuk mengantisipasi adanya ketidaksesuain antara catatan di laporan dan jumlah uang sebenarnya.

5 Membuat STS (Surat Tanda Setoran)

STS dibuat dengan mengisikan:1. Tanggal penyetoran pajak.2. Kode Pajak.3. Jenis Pajak.4. Nominal

6 Menyetorkan seluruh setoran pajak ke Bank JABAR

Setelah STS ditandatangani oleh kepala Dinas Pendapatan. STS dibawa beserta buku penerimaan setoran, untuk divalidasi sebagai bukti pembayaran setoran telah dilakukan.

7 Mengarsipkan SKPD dan TBP SKPD diarsipkan dengan TBP dengan cara:1. SKPD dilampirkan di belakang TBP.2. SKPD dan TBP diarsipkan dalam folder yang telah ditandai berdasarkan nama jenis pajaknya, diantaranya: Pajak hotel, pajak parkir, pajak rumah makan, pajak hiburan, pajak reklame dan lain sebagainya.

8 Menngetik surat keputusan pajak penghasilan pasal 21

Mengetik secara manual sesuai dengan draft yang diberikan pembimbing lapangan.

9 Mengetik surat pajak penghasilan untuk gaji pegawai bulan Maret,

Mengetik secara manual sesuai dengan draft yang diberikan pembimbing lapangan.

Page 14: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

23 Februari 2009

NO KEGIATAN KETERANGAN1 Mengetik surat keputusan pajak

penghasilan pasal 21 untuk gaji pegawai.

Mengetik secara manual sesuai dengan draft yang diberikan pembimbing lapangan.

2 Mengetik surat pajak penghasilan untuk gaji pegawai bulan Maret.

Mengetik secara manual sesuai dengan draft yang diberikan pembimbing lapangan.

3 Membantu membuat konsep automatisasi penerbitan SPT Tahunan PPh pasal 21.

Mendiskusikan dengan pihak kantor mengenai prosedur automatisasi yang diajukan.Menganalisis prosedur automatisasi dengan memprediksikan peluang dilakukannya automatisasi.

4 Merencanakan program automatisasi penerbitan SPT Tahunan PPh pasal 21.

Dengan menggunakan program Microsoft excel dan Microsoft word.

5 Mengautomatisasi penerbitan SPT Tahunan PPh pasal 21 dengan menggunakan program computer.

Membuat formulir lampiran I-B SPT Tahunan PPh pasal 21, di Microsoft word.Menginput semua data yang diperlukan dengan menggunakan Microsoft excel.Dengan menggunakan bantuan mail merge di Microsoft word, mempercepat proses pengetikan yang jauh lebih efektif dan efisien bila dibandingkan dengan pengetikan manual.

Keterangan:

Formulir Tahunan PPh pasal 21dapat dilihat berikut ini:

Data di Microsoft excel masih dalam proses, bagi yang berminat membantu, ditunggu sangat!

Page 15: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

lampiran I-B SPT Tahunan PPh pasal 21

LAMPIRAN I-BSPT TAHUNAN

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21

LBR 1 : UNTUK KPPLBR 2 : UNTUK BENDAHARAWAN PEMOTONG PAJAKLBR 3 : UNTUK PEGAWAI

PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21PEGAWAI NEGERI SIPIL, ANGGOTA TNI / POLRI,

PEJABAT NEGARA, DAN PENSIUNANNYA

FORMULIR

1721 – A2

Page 16: file · Web viewMengklik kotak rincian jumlah pajak, maka dalam formulir tertulis secara otomatis jumlah pajak yang harus dibayar. 3. Memasukan nama penyetor pajak

PERHATIAN : PEMOTONG PAJAK SELAIN BENDAHARAWAN PEMERINTAH, PT ASPEN, PT ASABRI TIDAK PERLU MENYAMPAIKAN LAMPIRAN INI

NOMOR URUT:NAMA INSTANSI / BADAN LAIN:NPWP BENDAHARAWAN:NAMA BENDAHARAWAN:ALAMAT BENDAHARAWAN:NAMA PEGAWAI / PENSIUNAN:NIP / NRP:NPWP PEGAWAI / PENSIUNAN:ALAMAT PEGAWAI / PENSIUNAN:PANGKAT / GOLONGAN:JABATAN:STATUS DAN JENIS KELAMIN:JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP:MASA PEROLEHAN PENGHASILAN:

A. RINCIAN PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 SEBAGAI BERIKUT :

PENGHASILAN BRUTO1.GAJI POKOK 2.TUNJANGAN ISTRI3.TUNJANGAN ANAK4.JUMLAH GAJI DAN TUNJANGAN KELUARGA (1+2+3)5.TUNJANGAN PERBAIKAN PENGHASILAN6.TUNJANGAN STRTUKTUAL / FUNGSIONAL7.TUNJANGAN BERAS8.TUNJANGAN KHUSUS9.TUNJJANGAN LAIN-LAIN10.JUMLAH (4 s.d 9)PENGURANGAN 11.BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN12. IURAN PENSIUN ATAU IURAN THT13.JUMLAH PENGURANGAN (11+12)PENGHITUNGAN PPh PASAL 2114.JUMLAH PENGHASILAN NETO (10-13)15.JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN / DISETAHUNKAN)16.PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)17.PENGHASILAN KENA PAJAK (15-16)18.PPh PASAL 21 TERUTANG19.PPh PASAL 21 YANG TELAH DIPOTONG20.JUMLAH PPh PASAL 21

a. YANG KURANG DIPOTONG (18-19)b. YANG LEBIH DIPOTONG (19-18)

B.PEGAWAI TERSEBUT:

C.(TEMPAT)(TANGGAL)BENDAHARAWAN

NIP / NRP

Catatan : Formulir ini dapat diperbanyak sesuai dengan keperluan

DEPARTMENT KEUANGAN RIDIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BERI TANDA X DALAM (KOTAK) YANG SESUAITAHUN TAKWIM

PERHATIAN : PEMOTONG PAJAK SELAIN BENDAHARAWAN PEMERINTAH, PT ASPEN, PT ASABRI TIDAK PERLU MENYAMPAIKAN LAMPIRAN INI