niaamalia24.mahasiswa.unimus.ac.idniaamalia24.mahasiswa.unimus.ac.id/.../sites/403/2016/0…  ·...

2
SOAL-SOAL LATIHAN PRA UTAS MATA KULIAH AIK-1 Dosen : Rohmat Suprapto KETENTUAN : Soal dikerjakan dalam word, roman 12, spasi 1 ½ dan dikirim ke [email protected] Maksimal hari Rabu 15 Juni 2016 pukul 24.00 1. Jelaskan makna Sa’i dan wukuf dalam Ibadah Haji sebagaimana pandangan Ali Syariati ? 2. Bagaimana ciri haji mabrur perspektif Rasulullah ? 3. Jelaskan makna spiritual ibadah zakat dalam konteks sosial ? 4. Mengapa puasa dikatakan ibadah intrinsik yang dapat membentuk kepribadian insan mulia ? jelaskan ! 5. Kasus : Si Fulan menikah sirri dengan Fulanah dan kemudian Fulanah melahirkan seorang bayi laki-laki. Beberapa bulan setelah melahirkan, Si Fulan minta pamit pergi ke Arab untuk menjadi TKI. Fulanah tidak dapat berbuat banyak, kerena toh tujuannya untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Tahun pertama dan kedua, Si Fulan rutin kirim uang ke Fulanah, Beberapa tahun kemudian Si Fulan sudah tidak menghubungi Fulanah, apalagi mengirim uang. Dan akhirnya di tahun ke empat, benar- benar lost contac. Suatu hari, Fulanah bertemu degan X teman sewaktu SMA , dan X akhirnya bersepakat untuk menikahi Fulanan. Karena si Fulan sudah 4 tahun tidak ada kejelasan, maka Fulanah dan X sepakat menikah di KAU dan mereka mendapatkan buku akta nikah. Beberapa tahun Fulanah dan X berumah tangga, tidak disangka, Si Fulan pulang dari Arab. Mendapatinya isteri sirrinya telah menikah dengan orang lain, merasa tertipu dan tidak rela, Si Fulan melaporkan ke Pengadilan Agama untuk meminta pembatalan nikah anatara Fulanah dengan X. Pertanyaan : a. Status pernikahan sirri Si Fulan dengan Fulanah dalam kacamata agama dan UU Perkawinan No 1 Tahun 1974 ? b. Bagaimana pula status pernikahan antara Fulanah dengan X perspektif agama dan UU Perkawinan No 1 Tahun 1974?

Upload: tranxuyen

Post on 06-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SOAL-SOAL LATIHAN PRA UTASMATA KULIAH AIK-1

Dosen : Rohmat Suprapto

KETENTUAN : Soal dikerjakan dalam word, roman 12, spasi 1 ½ dan dikirim ke [email protected] Maksimal hari Rabu 15 Juni 2016 pukul 24.00

1. Jelaskan makna Sa’i dan wukuf dalam Ibadah Haji sebagaimana pandangan Ali Syariati ?2. Bagaimana ciri haji mabrur perspektif Rasulullah ? 3. Jelaskan makna spiritual ibadah zakat dalam konteks sosial ? 4. Mengapa puasa dikatakan ibadah intrinsik yang dapat membentuk kepribadian insan mulia ?

jelaskan !5. Kasus : Si Fulan menikah sirri dengan Fulanah dan kemudian Fulanah melahirkan seorang

bayi laki-laki. Beberapa bulan setelah melahirkan, Si Fulan minta pamit pergi ke Arab untuk menjadi TKI. Fulanah tidak dapat berbuat banyak, kerena toh tujuannya untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Tahun pertama dan kedua, Si Fulan rutin kirim uang ke Fulanah, Beberapa tahun kemudian Si Fulan sudah tidak menghubungi Fulanah, apalagi mengirim uang. Dan akhirnya di tahun ke empat, benar-benar lost contac. Suatu hari, Fulanah bertemu degan X teman sewaktu SMA , dan X akhirnya bersepakat untuk menikahi Fulanan. Karena si Fulan sudah 4 tahun tidak ada kejelasan, maka Fulanah dan X sepakat menikah di KAU dan mereka mendapatkan buku akta nikah. Beberapa tahun Fulanah dan X berumah tangga, tidak disangka, Si Fulan pulang dari Arab. Mendapatinya isteri sirrinya telah menikah dengan orang lain, merasa tertipu dan tidak rela, Si Fulan melaporkan ke Pengadilan Agama untuk meminta pembatalan nikah anatara Fulanah dengan X. Pertanyaan :a. Status pernikahan sirri Si Fulan dengan Fulanah dalam kacamata agama dan UU

Perkawinan No 1 Tahun 1974 ?b. Bagaimana pula status pernikahan antara Fulanah dengan X perspektif agama dan UU

Perkawinan No 1 Tahun 1974?c. Bagaimana status hukum permintaan pembatalan pernikahan yang dilakukan oleh Si

Fulan terhadap Fulanah dan X di Pengadilan Agama ini ?d. Pelajaran apa yang dapat ditarik dari cerita fiktif ini dalam konteks kehidupan

masyarakat sekarang?6. Sepasang suami isteri meninggal dunia. Mereka tidak meninggalkan anak, namun mengasuh

seorang anak. Sang suami meninggalkan ibu dan seorang saudari, sang isteri meninggalkan ayah, ibu dan saudara laki-laki. Sang suami meningalkan harta Rp. 540.000.000,-, sedang sang isteri meninggalkan harta Rp. 270.000.000,-. Bagaimana cara membagi waris bagi ahli waris yang ditingalkan mereka (menurut perhitungan waris Islam, dan menurut hukum perundangan)?