€¦  · web view · 2016-08-02beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat...

26
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi positif pelbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program pembangunan nasional. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya INDONESIA SEHAT 2010, para penanggungjawab program pembangunan harus memasukkan pertimbangan-pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan, seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan nasional yang berkontribusi positif terhadap kesehatan seperti dimaksud diatas, maka seluruh elemen dari Sistem Kesehatan Nasional harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan kesehatan. Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan oleh pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dapat dicapai. Perilaku yang sehat dan

Upload: ngoquynh

Post on 03-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKeberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja

keras sektor kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi positif

pelbagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut,

harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program

pembangunan nasional. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujudnya INDONESIA SEHAT

2010, para penanggungjawab program pembangunan harus memasukkan pertimbangan-

pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang

tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap

kesehatan, seyogyanya tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan nasional

yang berkontribusi positif terhadap kesehatan seperti dimaksud diatas, maka seluruh elemen dari

Sistem Kesehatan Nasional harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional

berwawasan kesehatan.

Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah

dan swasta. Apapun peran yang dimainkan oleh pemerintah, tanpa kesadaran individu dan

masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dapat

dicapai. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapatkan

pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan kesehatan.

Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan adalah mendorong

kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

Untuk mencapai upaya tersebut Departemen Kesehatan RI menetapkan visi

pembangunan kesehatan yaitu “Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat”. Strategi yang

dikembangkan adalah menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, berupa

memfasilitasi percepatan dan pencapaian derajat kesehatan setinggi-tingginya bagi seluruh

penduduk dengan mengembangkan kesiap-siagaan di tingkat desa yang disebut dengan Desa

Siaga.

Page 2: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan

kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana

dan kegawatdaruratan secara mandiri. Pada intinya, desa siaga adalah memberdayakan

masyarakat agar mau dan mampu untuk hidup sehat. Untuk dapat danmampu hidup sehat,

masyarakat perlu mengetahui masalah-masalah dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kesehatannya, bak sebagai individu, keluarga, ataupun sebagai bagian dari anggota masyarakat.

Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan

(heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan dan lingkungan fisik dan

nonfisik. Heredity memegang peran dalam penentuan sifat dan karakteristik fisiologis seorang

individu, seperti postur tubuh, warna kulit dan golongan darah. Lingkungan fisik meliputi

lingkungan yang ada di sekitar manusia, seperti udara yang kita hirup, darat dan laut sebagai

sumber kehidupan, termasuk rumah dan fasilitasnya serta ketersediaan pelayanan umum (air

bersih, listrik dan jalan raya). Sedangkan faktor budaya akan mempengaruhi sikap masyarakat

terhadap hidup sehat dan kesehatan secara keseluruhan.

Seiring dengan program Desa Siaga yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan RI,

pendidikan dan profesi keperawatan telah menerapkan standar perawatan komunitas yang

mencakup berbagai unsur dan komponen seperti yang ada pada konsep Desa Siaga. Perawatan

kesehatan masyarakat diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan populasi

dimana prakteknya tersebut bersifat umum dan komprehensif yang ditujukan pada individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat yang memiliki kontribusi bagi kesehatan, pendidikan

kesehatan dan manajemen serta koordinasi dan kontinuitas pelayanan holistik. Masalah

kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

diantaranya berkaitan dengan masalah kesehatan lingkungan, kesehatan ibu anak, kesehatan

remaja serta kesehatan lanjut usia (lansia),maupun pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan

yang masih sangat rendah seperti pemeriksaan kesehatan, kehamilan, imunisasi, posyandu dan

lain sebagainya.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka Mahasiswa Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang Tahun Akademik 2007/2008

melaksanakan pengambilan data Keperawatan Komunitas di Wilayah RW 06 Desa Gunungrejo

Kecamatan Singosari dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan keluarga dan

pendekatan masyarakat, dalam rangka melakukan pembinan, mengatasi masalah kesehatan serta

Page 3: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

meningkatkan derajat kesehatan yang optimal secara mandiri, dimana dalam pelaksanaan praktek

asuhan keperawatan komunitas menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang

diawali dari pengkajian dengan cara mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa atau

permasalahan dan menyusun rencana sesuai peramasalahan yang ditemukan, kemudian

pelaksanaan dan yang terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan yang

telah dilakukan.

1.2 Tujuan1.2.1 Umum

Setelah melakukan praktek asuhan keperawatan komunitas, mahasiswa akan dapat

meningkatkan kemampuan komunitas dalam mengenali masalah kesehatan, mengorganisasikan

potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya.

1.2.2 Khusus

Setelah melakukan praktek asuhan keperawatan komunitas di Wilayah RW 06 Desa

Gunungrejo Kecamatan Singosari, mahasiswa mampu;

a. Membina hubungan baik dengan komunitas dan keluarga yang dibina dengan mengenal

wilayah, tokoh-tokoh masyarakat serta masalah kesehatan yang sedang dihadapi.

b. Bekerjasama dengan komunitas dan keluarga dalam melaksanakan pendataan kesehatan.

c. Menganalisa data dengan menggunakan pendekatan biostatistik, demografi dan epidemiologi

guna mengidentifikasikan diagnosa keperawatan komunitas serta faktor penyebab timbulnya

masalah.

d. Memfasilitasi komunitas dan keluarga dalam memusyawarahkan masalah-masalah yang

ditemukan dan menyadarkan adanya masalah kesehatan yang sedang/akan dihadapinya.

e. Mengorganisasikan potensi yang ada di komunitas untuk merencanakan dan melaksanakan

tindakan pemecahan masalah.

f. Meningkatkan tenaga-tenaga potensial di komunitas (kader) dengan melatihnya dalam

program kerja untuk mengatasi masalah.

g. Bekerjasama dengan tokoh-tokoh di komunitas, sektor yang terkait dalam memberikan

dukungan bagi pemecahan masalah yang sedang dan akan dihadapi.

h. Mengevaluasi setiap kegiatan dan pencapaian tujuan asuhan keperawatan masyarakat.

i. Mendokumentasikan asuhan keperawatan masyarakat dengan benar dan tepat.

Page 4: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

1.3 Manfaat1.3.1 Masyarakat

Diharapkan dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status kesehatannya dan

menyadari permasalahan kesehatan yang ada serta mau menyelesaikan permasalahan tersebut.

1.3.2 Mahasiswa

Menimba pengalaman belajar mahasiswa untuk peka dalam mengenali masalah kesehatan

dalam masyarakat serta menentukan langkah penyelesaiannya dengan mengaplikasikan ilmu

yang didapatkan pada masyarakat khusus tentang kesehatan.

1.3.3 Puskesmas

Diharapkan dapat memberikan sumbangan/masukan berupa informasi tentang kondisi

kesehatan masyarakat yang termasuk dalam wilayah kerja puskesmas guna membantu program

kesehatan pada masyarakat.

Page 5: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Asuhan Keperawatan Komunitas

2.1.1 Pengertian

Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang

ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya

pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan

kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan

melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan

keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).

Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang keperawatan yang merupakan

perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta

masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara

berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan

terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan yang

utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal,

sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. (Ruth B. Freeman .1961)

Asuhan keperawatan komunitas pada hakekatnya adalah proses keperawatan yang

diterapkan pada klien komunitas, yang langkah-langkahnya meliputi pengkajian, analisa data

komnuitas, diagnosa keperawatan komunitas, rencana asuhan keperawatan komunitas,

implementasi asuhan keperawatan komunitas dan evaluasi asuhan keperawatan komunitas,

dimana proses ini bervariasi dalam setiap situasi dan memliki elemen-elemen penting yaitu

kesungguhan (deliberative), kesesuaian (adaptable), siklus (cyclic), berfokus pada klien (client

focused), interaktif (interactive) dan berorientasi pada kebutuhan komunitas (need-oriented).

2.1.2 Asumsi Dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan Komunitas Menurut ANA

(American Nurses Association)

a. Asumsi

1) Sistem pemeliharaan yang kompleks.

2) Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan tersier.

Page 6: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

3) Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan dasar praktek

penelitian.

4) Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan tersier.

5) Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan primer.

b. Kepercayaan

1) Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang.

2) Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.

3) Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen pelayanan kesehatan.

4) Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.

5) Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.

6) Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka waktu yang lama.

7) Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.

8) Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab secara mandiri dan aktif

berpartisipasi dalam pemeliharaan kesehatan.

2.1.3 Falsafah Keperawatan Komunitas

Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat

dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan

komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan

pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-

spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan prioritas pada strategi pencegahan

penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas mengacu

kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting, yaitu: manusia, kesehatan,

lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan manusiawi

yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan untuk

meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat

khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.

c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima oleh semua

orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.

Page 7: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya kuratif dan

rehabilitatif.

e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara

berkesinambungan.

f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai consumer pelayanan

keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan

mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah

peningkatan status kesehatan masyarakat.

g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara

berkesinambungan dan terus-menerus.

h. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia harus ikut

dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan

mereka sendiri.

Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sbg berikut :

Manusia.

Komunitas sebagai klien berarti B sekumpulan individu / klien yang berada pada lokasi atau

B batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan minat yang relatif sama

serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai Tujuan.

Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas,

Komunitas sebagaiklien yang dimaksud termasuk kelompok resiko tinggi antara lain: daerah

terpencil, daerah rawan, daerah kumuh.

Kesehatan.

Sehat adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan dasar klien /

komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari

keberhasilan mengatasi stressor.

Lingkungan.

Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien yang bersifat biologis,

psikologis, social, cultural dan spiritual.

Keperawatan.

Page 8: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk menekan stressor, melalui pencegahan primer,

sekunder dan tersier.

Berdasarkan falsafah di atas maka dikembangkan : tujuan, sasaran dan strategi intervensi

keperawatan komunitas.

2.2 Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas

2.2.1 Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat

kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas

yang mereka miliki.

2.2.2 Tujuan Khusus

Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan

masyarakat dalam hal:

a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.

b. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah.

c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kesehatan/ keperawatan.

d. Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka hadapi.

e. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah kesehatan/ keperawatan.

f. Mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pelayanan

kesehatan/keperawatan.

g. Meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri (self care).

h. Menanamkan perilaku sehat melalui upaya pendidikan kesehatan.

i. Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi, ibu dan balita

serta diterimanya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

j. Tertanganinya kelompok-kelompok resiko tinggi yang rawan terhadap masalah

kesehatan.

2.3 Sasaran

Sasaran perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan/perawatan.

Page 9: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

2.3.1 Individu

Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai

masalah kesehatan/keperawatan karena ketidakmampuan merawat diri sendiri oleh suatu hal dan

sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental

maupun sosial.

2.3.2 Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota

keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah

dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila

salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka

akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang aada di

sekitarnya.

2.3.3 Kelompok Khusus

Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin,

umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan.

Termasuk diantaranya adalah:

a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan dan

pertumbuhannya, seperti;

1) Ibu hamil

2) Bayi baru lahir

3) Balita

4) Anak usia sekolah

5) Usia lanjut

b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta

asuhan keperawatan, diantaranya adalah:

1) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya.

2) Penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes mellitus, jantung

koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain sebagainya.

c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:

1) Wanita tuna susila

Page 10: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

2) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba

3) Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.

d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:

1) Panti wredha

2) Panti asuhan

3) Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)

4) Penitipan balita

2.3.4 Masyarakat

Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerjasama cukup lama sehingga

mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai satu kesatuan sosial

dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok

individu yang saling berinteraksi, saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan.

Dalan berinteraksi sesama anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik

permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan khususnya.

2.1 Strategi

Strategi intervensi keperawatan komunitas meliputi :

1. Proses kelompok.

2. Pendidikan kesehatan.

3. Kerja sama (partnership).

2.2 Ruang Lingkup Perawatan Komunitas

Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya peningkatan

kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif),

pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya

(resosialisasi).

Dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah

upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan

resosialitatif.

Page 11: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

2.2.1 Upaya Promotif

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat dengan jalan memberikan:

a. Penyuluhan kesehatan masyarakat

b. Peningkatan gizi

c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan

d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan

e. Olahraga secara teratur

f. Rekreasi

g. Pendidikan seks.

2.2.2 Upaya Preventif

Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan terhadap kesehatan

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:

a. Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil

b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun kunjungan

rumah

c. Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah.

d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.

2.2.3 Upaya Kuratif

Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok dan

masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui kegiatan:

a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)

b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit

c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas

d. Perawatan payudara

e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.

2.2.4 Upaya Rehabilitatif

Page 12: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat

di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama,

misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui kegiatan:

a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang

maupun kelainan bawaan

b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, misalnya TBC,

latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual yang mungkin dilakukan oleh

perawat.

2.2.5 Upaya Resosialitatif

Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok khusus ke

dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang diasingkan oleh

masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok

masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Di samping itu,

upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok yang

mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang

mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan

yang jelas dan dapat dimengerti.

2.3 Kegiatan Praktek Keperawatan Komunitas

Kegiatan praktek keperawatan komunitas yang dilakukan perawat mempunyai lahan yang luas

dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan, wilayah kerja perawat tetapi secara

umum kegiatan praktek keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:

2.3.1 Tahap Persiapan:

a. Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang program praktek.

b. Penjajakan ke daerah, meliputi wilayah, sistem dalam komunitas, masalah dan

kesehatan utama.

c. Penyusunan instrumen data.

d. Uji coba instrumen pengumpulan data.

e. Pertemuan awal dengan komunitas dan keluarga untuk perkenalan, penjelasan program

praktek dan mengadakan kontrak dengan komunitas.

Page 13: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

f. Melaksanakan pendataan dengan melibatkan tokoh-tokoh dan kader kesehatan

setempat.

g. Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan demografi,

epidemiologi dan statistik serta membuat visualisasi/penyajian data.

h. Mengidentifikasi pra musyawarah komunitas: menyusun kepanitiaan, menyiapkan dan

melatih masyarakat yang akan terlibat dalam musyawarah dan menyebarkan undangan.

i. Melaksanakan musyawarah komunitas tingkat RW:

1) Penyajian data hasil pengkajian kesehatan masyarakat

2) Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas masalah, garis besar

rencana kegiatan

3) Membentuk kelompok kerja kesehatan sesuai dengan masalah yang telah ditetapkan.

4) Tanggapan-tanggapan dari tokoh-tokoh masyarakat dan petugas kesehatan dari

instansi terkait.

2.3.2 Tahap Pelaksanaan:

a. Menyusun kembali rencana kerja hasil musyawarah bersama dengan kelompok kerja

kesehatan.

b. Melaksanakan kegiatan di komunitas bersama-sama dengan kelompok kerja kesehatan:

1) Pelatihan kader kesehatan

2) Penyuluhan kesehatan

3) Simulasi/demonstrasi

4) Pembuatan model/percontohan

5) Kunjungan rumah (home health care)

6) Kerja bakti, daan lain-lain.

c. Berkoordinasi dengan puskesmas dan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan.

2.3.3 Tahap Evaluasi:

a. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal kesesuaian,

kefektifan dan keberhasilan kegiatan serta aktivitas dari komunitas.

b. Mengevaluasi seluruh kegiatan di komunitas dalam hal pencapaian tujuan, keberhasilan

pemecahan masalah dan kemampuan komunitas dalam pemecahan masalah.

Page 14: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

2.4 Tahap Asuhan Keperawatan Komunitas

2.4.1 Mengunakan pendekatan proses keperawatan, dengan langkah-langkah :

a.Pengkajian

b. Diagnosa Keperawatan

c.Perencanaan

d. Pelaksanaan

e.Evaluasi.

2.4.2 Mengunakan Pendekatan Pengorganisasian Masyarakat

a. Tujuan pengorganisasian Komunitas :

Diharapkan mampu berproses dalam mengidentifikasikan kebutuhannya,

mengembangkan keyakinan untuk memenuhi kebutuhan dengan menggunakan potensi dan

sumber daya yang ada di dalam komunitas dan di luar komunitas. Pendekatan yang

digunakan menggunakan prinsip, landasan dan langkah dasar seperti tertera pada gambar 2.3

b. Langkah-langkah pengorganisasian Masyarakat :

1) Persiapan :

a) Pengenalan komunitas

Pendekatan Jalur Formal

Dilakukan terhadap instansi birokrasi yang bertanggung jawab pada wilayah

komunitas dengan cara ;

1. Pengajuan proposal dan perijinan

Page 15: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

2. Penjelasan tujuan dan program

à hasil : surat ijin/persetujuan

Pendekatan Jalur Informal

Dilakukan setelah adanya ijin/persetujuan dari institusi dari birokrasi dengan

melakukan pendekatan kepada :

1. Tokoh-tokoh masyarakat

2. Ketua RW, RT

3. Kader kesehatan

à Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan, meminta dukungan dan

partisipasi serta kontrak kerjasama.

b) Pengenalan Masalah

Tujuan : untuk mengetahui masalah kesehatan secara menyeluruh yang benar-benar

menjadi kebutuhan komunitas saai ini.

Tahap pengenalan masalah :

Membuat instrumen pengkajian/pengumpulan data

1. Diawali dengan survey awal pada komunitas yang menjadi sasaran, meliputi :

oSurvey wilayah

oSurvey populasi

oSurvey masalah utama dan faktor penyebab

oSurvey kebijakan program dan frasilitas layanan kesehatan.

oSurvey potensi-potensi, sumber pendukung di komunitas.

2. Membuat instrument pengumpulan data.

Page 16: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

Tabulasi Data:

1. Membuat table tabulasi data

2. Menghitung frekuensi distribusi

3. Membuat table, diagram, grafik frekuensi distribusi

Analisa Data

1. Analisa Deskriptif

Membuat gambaran suatu keadaan dari obyek yang diteliti.

2. Analisa Korelasi

Menganalisa tingkat hubungan pngaruh dari dua atau lebih subvariabel

yang diteliti dengan menggunkan perhitungan statistik.

Perumusan Masalah

1. Adalah merumuskan diagnosa keperawatan pada komunitas yang dikaji dengan

berdasarkan hasil analisa data.

2. Mengunakan klarifikasi masalah OMAHA

3. Formulasi :

o Problem

o Etiologi

o Data yang menyokong.

c) Penyadaran komunitas

1) Tujuan :

1. Mengenalkan masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh komunitas

2. Mengikutsertakan komunitas dalam pemecahan masalah

3. Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat aktif menjadi tenaga

potensial dalam kegiatan pemecahan masalah.

2) Kegiatan :

Mengadakan musyawarah komunitas dengan metode lokakarya mini, dengan

langkah :

1. Penyajian data hasil survey

2. Diskusi kelompok :

o Perumusan masalah dan faktor penyebab

Page 17: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

o Menyusun rencana pemecahan masalah (bentuk masalah, waktu, tempat,

penanggung jawab dan biaya)

o Pembentukan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes) dari anggota

komunitas yang merupakan calon kader kesehatan yang bertanggung

jawabterhadap kegiatan yang direncanakan.

3. Penyajian hasil diskusi kelompok

4. Tangapan-tanggapan dari tokoh formal, informal, puskesmas.

2) Pelaksanaan

Adalah tahap pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang telah direncanankan dengan melihat

aktifitas kelompok kerja yang telah terbentuk melalui kerja sama dengan aparat

desa/kelurahan, puskesmas/dinkes yang meliputi kegiatan :

a) Pelatihan Kader

b) Penyuluhan kesehatan

c) Pelayanan kesehatan langsung

d) Home care

e) Rujukan

3) Evaluasi

Hal-hal yang harus dievaluasi :

a) Perkembangan masalah kesehatan yang ditemukan

b) Pencapaian tujuan perawatan (terutama tujuan jangka pendek)

c) Efektifitas dan efisiensi tindakan/kegiatan yang telah dilakukan

d) Rencana tindak lanjut.

No Nama Tanggal Alamat Keterangan

Pada gambar di atas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien dalam

menanggulangi masalah kesehatan, pada awalnya peran perawat lebih besar dari pada klien dan

Page 18: €¦  · Web view · 2016-08-02Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan

berangsur-angsur peran klien lebih besar daripada perawat. Atau dapat digambarkan peralihan

basarnya peran antara perawat dan masyarakat :

Tahapan Peran perawat Peran Masyarakat

• Pengenalan masyarakat +++ +

• Pengenalan masalah +++ ++

• Penyadaran masyarakat ++ +++

• Pelaksanaan + ++++

• Penilaian + ++++

• Perluasan + ++++

Tujuan akhir perawat komunitas adalah kemandirian keluarga yang terkait dengan lima

tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan tindakan kesehatan,

merawat anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang dapat mendukung upaya peningkatan

kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia, sedangkan

pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu melalui proses

keperawatan.