onlysenja.files.wordpress.com€¦  · web viewteknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah...

36
Penggunaan diksi dan gaya bahasa Valentino Simanjuntak di pertandingan Timnas Indonesia piala AFF-U-16-2018 Marlyna Heldyah Harahap Universitas pembangunan nasional “veteran” Yogyakarta Email : [email protected] No Telp : +628-232-091-6241 Abstrak Di era saat ini, kemampuan berbiacara di media penyiaran sangat mempengaruhi isi pesan yang akan disampaikan. Memaknai isi pesan tergantung pada oleh siapa pesan tersebut disamapaikan. Setiap individu tentu saja mempunyai gaya Bahasa yang menjadi ciri khas mereka masing – masing. Terutama komentator sepakbola yang berbicara tentang kondisi dilapanagn saat itu dan secara tidak langsung mempengaruhi penonton. Penelitian ini menggunakan teori Teun A Van Djak Van Djik melihat suatu wacana terdiri dari berbagai struktur tingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya menjadi tiga tingkatan yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi penggunaan diksi dan gaya Bahasa Valentino Simanjuntak di pertandingan Timnas di piala AFF U-16 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode analisi wacana model Teun A Van Djik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya Bahasa yang digunakan oleh komentator sepakbola Valentino Simanuntak dalam pertandingan timnas Indonesia di piala AFF U-16 2018 diksi dan gaya Bahasa yang digunakan berlebihan dan menjadi sorotan dikalanagn masyarakat. Kata kunci : diksi dan gaya Bahasa, valentino simanjuntak, jebret

Upload: others

Post on 01-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

Penggunaan diksi dan gaya bahasa Valentino Simanjuntak di pertandingan Timnas Indonesia piala AFF-U-16-2018

Marlyna Heldyah HarahapUniversitas pembangunan nasional “veteran” Yogyakarta

Email : [email protected] No Telp : +628-232-091-6241

Abstrak Di era saat ini, kemampuan berbiacara di media penyiaran sangat mempengaruhi isi pesan yang akan disampaikan. Memaknai isi pesan tergantung pada oleh siapa pesan tersebut disamapaikan. Setiap individu tentu saja mempunyai gaya Bahasa yang menjadi ciri khas mereka masing – masing. Terutama komentator sepakbola yang berbicara tentang kondisi dilapanagn saat itu dan secara tidak langsung mempengaruhi penonton. Penelitian ini menggunakan teori Teun A Van Djak Van Djik melihat suatu wacana terdiri dari berbagai struktur tingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya menjadi tiga tingkatan yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi penggunaan diksi dan gaya Bahasa Valentino Simanjuntak di pertandingan Timnas di piala AFF U-16 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode analisi wacana model Teun A Van Djik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya Bahasa yang digunakan oleh komentator sepakbola Valentino Simanuntak dalam pertandingan timnas Indonesia di piala AFF U-16 2018 diksi dan gaya Bahasa yang digunakan berlebihan dan menjadi sorotan dikalanagn masyarakat. Kata kunci : diksi dan gaya Bahasa, valentino simanjuntak, jebret

Pendahuluan Kemampuan berbicara menggunakan Bahasa juga menjadi bagian yang penting dalam industry media di Indonesia. Hampir seluruh konten acara maupun produk audio visual yang ditayangkan di media massa menggunakan komunikasi verbal yaitu kemampuan berbicara. Mulai dari acara, berita, sinetron, reality show, hingga film membuat konten yang menggunakan kemampuan berbicara. Fungsi Bahasa yang tertuang dalam kemampuan berbicara .dalam sebuah konten acara selain untuk menyampaikan pesan komunikasi, juga berfungsi untuk menyampaikan informasi dan gagasan tertentu. Seiring perkembangan zaman terdapat banyak program televise yang menggunakan model pembawa acara seperti acara game show, variety show, infotaintment, hingga pertandingan olahraga. Karakteristik pembawa aacara dalam setiap program memiliki sifat atau gaya yang berbeda-beda. Penggunaan gaya bahasa juga digunakan dalam masing-masing program untuk menunjukkan idnetitas dari sebuah program itu sendiri. Seperti halnya komentator dalam sebuah siaran langsung olahraga yang memegang peranan penting karena komentator memberikan warna tersendiri dari sekedar laporan baik ketika jalannya pertandingan, sebelum, pada saat jeda

Page 2: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

hingga pertandingan selesai. Tujuan seorang komentator dihadirkan, selain membuat suasana lebih meriah juga ebagai panduan bagi pendengar dan penonton pertandingan olahrag yang sedang berlangsung, komentator juga memberikan gambaran dan fakta-fakta tentang data pemain. Komentator olahraga adalah orang yang memberikan analisa pertandingan, memperkaya pengetahuan dengan berbagai data serta memprediksi kemungkinan yang akan terjadi terhadap suatu pertandingan olahraga. Seorang komentator pertandingan olahraga tentu mempunyai gaya bahasanya tersendiri. Beberapa kata atau kalimat yang dilontarkan seorang komentator bukan hanya sekedar informasi saja melainkan terdapat kat-kata hiburan. Namun pemilihan diksi dan gaya bahasa yang digunakan oleh beberapa komentator dianggap risih oleh beberapa kalangan. Karena berbedanya gaya komentator tahun 1990-an dengan saat ini, maka ada beberapa perubahan. Perubahan yang dimaksud disini adalah bergantinya peran komentator yang sebenarnya memberi informasi di pertandingan, menjadi komentator yang viral di dunia maya berkat kaliamt-kalimat aneh yang diciptakannya sendiri. sebenarnya yang dilakukan komentator masa kini sudah kreatif namun dalam beberapa kesempatan dirasa terlalu berlebihan. Kata dan kalimat yang dilontarkan oleh komentator biasanya melibatkan emosi penonton selama menyaksikan pertandingan. Rasa yang terbangun dibiarkan terus hidup selama pertandingan supaya pertandingan tidak monoton. Keunikan komentar yang sering diucapkan Valentino Simanjuntak tidak berhenti di kata jebret saja. Penggemar olahraga sepakbola pasti familiar dengan kata-kata seperti tendangan LDR, tendangan SLJJ, umpan manja, rumah tangga, umpan antar benua, umpan membelah lautan, Messi kelok 9, harmonisasi rumah tangga, gerakan 362, blusukan, peluang 24 karat, tendangan depresi, umpan membelai, aksi tipu daya, gocek keliling dunia dan masih banyak lagi. Dalam satu pertandingan terdapat setidaknya 30 (tiga puluh) istilah berbeda yang merupakan bentuk retorika dari istilah dalam pertendingan sepakbola. Tensi pertandingan yang menegangkanpun dapat berubah menjadi kendur dan kaya humor setelah mendengarkan istilah komentar tersebut (“Bahasa di Tangan Komentator Bola – Galeri Buku Jakarta,” n.d.) Kata dan bahasa yang dipilih komentator sepakbola melibatkan emosi penonton selama menyaksikan pertandingan. Rasa yang terbangun dibiarkan terus hidup supaya pertandingan tidak monoton. Kata unik yang terbangun berkat komentator bola harus ditinjau dari makna konotatif, bukan makna denotatif. Landasan utama makna konotatif adalah perasaan atau pikiran yang tercipta atau diciptakan pada pembicara (penulis) dan pendengar (pembaca). Selanjutnya dimanfaatkan sebagai pijakan untuk memaknai kata. Rasa yang tersemat dalam kata unik menjadi syarat kata tersebut digolongkan makna konotatif. Makna konotatif mengandung tambahan makna sehingga makna yang sebenarnya tertutupi. Makna kiasan dan majas turut melengkapi pemaknaan komentar dari komentator sepakbola. Pergeseran dan perbedaan makna tak terhindarkan dari ujaran komentator bola. Penggunaan majas atau kiasan utamanya dipandang sebagai strategi – strategi retoris yang digunakan oleh para orator atau penulis untuk memperkuat dan memperindah ucapan atau tulisan mereka. Sebagai tambahan terhadap metafora yang secara tradisional didefinisikan sebagai penggunaan sebuah kata atau frasa yang menyajikan kemiripan diantara dua kata (marcel danesi,

Page 3: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

2012) Makan kiasan dan majas juga turut melengkapi pemaknaan komentator sepakbola. Pergeseran dan perbedaan makna tak terhindarkan dari ujaran komentator bola. Penggunaan majas atau kiasan digunakan sebagai startegi-strategi retoris yang digunakan oleh para orator atau penulis untuk memperindah ucapan . Ciri-ciri gaya bahasa dan majas antara lain:

a. Ada perbedaan dengan sesuatu yang diungkapkan, seperti melebihkan, mengiaskan, melambungkan, mengecilkan, menyindir atau mengulang-ngulang

b. Kalimat yang disusun dengan gaya menarik dan indah c. Pada umumnya menjadi makna kiasan

Jenis-jenis majas yang digunakan seseorang tergantung pada gaya bahasa yang digunakan, ada beberapa jenis majas yakni majas perbandingan, Alusio, eponym, metafora, persinifikasi, asosiasi, alegori, parable, simbolik, trope, metonimia, litotes, sinekdose, eufimisme, hiperbola, autonimasia, dan perifrassis. Adapun gaya bahasa sindiran yaitu apofasis, innuendo, ironi, dan sarkasme. Penelitian ini dibuat untuk mengetahui bagaimana pemaknaan diksi dan gaya bahasa komentator Valentino Simanjuntak dalam pertandingan timnas Indonesia di piala AFF U-16-2019 di indosiar. selain itu, juga untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi penggunaan diksi dan gaya bahasa komentator Valentino Simanjuntak dibalik wacana yang diproduksi sehingga makna dan citra yang diinginkan digunakan untuk mencapai kepentingan yang sedang di perjuangkan. Manfaat secaraa akademis dari penelitian ini adalah diharapkan mampu memberikan kontribusi pada pengembangan penelitian di bidang disiplin ilmu komunikasi khususnya dibidang penyiaran dalam pengembangan sebuah konten acara. Penelitian ini nantinya dapat berkaitan da nada korelasi drngan yeori yang berkaitan dengan penggunaan diksi dan gaya bahasa komentator Valentino Simanjuntak pada pertandingan timnas di piala AFF U-18-2018. Dari hasil penelitian ini masyarakat dapat mengetahui pemaknaan diksi dan gaya bahasa komentator Valentino Simanjuntak di pertandingan timnas AFF U-18-2018 dimana makna sebagai komentator bukan hanya memuat informasi tetapi juga memberikan edukasi dan hiburan selama acara berlangsung. Penelitian sebelumnya mengenai Analisi Wacana yang sejenis adalah penelitian atas nama Syamsul Alam dari Universitas Islam Negeri (UIN) Alaudin Makasar. Peneltian tersebut berjudul Stand up comedy Indonesia sebagai media kritik sosial (Analisi Wacana stand up comedy Indonesia seasion 4 di kampus TV). Gambaran dari hasil penelitian tersebut adalah menganilisi materi yanag digunakan oleh para komika dalam penampilannya untuk melakukan kritik sosial sesuai dengan tema yanag diberikan. Perbedaan penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian dari Syamsul Alam adalah objek penelitian, tujuan penelitian, serta tugas dan peran komunikator yang memproduksi wacana tersebut. Selain itu, terdapat juga penelitian sebelumnya yang dianggap relevan yaitu Analisis Wacana Pemberitaan Harian Republika Tentang Makanan Calon Haji Berformalin pada tahun 2013. Penelitian dari mahasiswa bernama Yusuf Gandang Pamuncak dari Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jenis

Page 4: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

penelitian termasuk kedalam jenis kualitatif dengan menggunakan model analisis Van Dijk. Hasil penelitian dilihat dari segi teks, yaitu pesan wacana yang termuat dalam pemberitaan harian Republika tentang makanan calon haji berformalin. (Djik, 2009) Berdasarkan latar belakang diatas, penulis ingin mengangkat judul penelitian dengan menggunakan analisi wacana model Teun A. Van Djik yang berjudul analisi wacana penggunaan diksi dan gaya bahasa komentator Valentino Simanjuntak dalam pertandingan timnas Indonesia di piala AFF-U-16-2018 di Indosiar. Penelitian ini dianggap penting utuk menganalisis sebuah produksi wacana yang dibuat oleh komentator sepakbola yang ditayangkan melalui media masa dan merajuk pada analisi wacana pada gaya bahasa dan diksi yang digunakan Valentino Simanjuntak sebagai komunikan, dan Indosiar sebagai saluran televise dalam sarana menyampaikan pesan. Hubungan antara valentine dan indosiar dari berbagai factor di balik wacana itu terdapat makna serta citra yang diinginkan serta kepentingan yang sedang diperjuangkan.

Metode penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode analisi wacana model Teun A. Van Djik. Peneliti memiliki model yang dikemukakan oleh Van Djik karena model ini tidak serta merta memasukan konteks sebagai variabel sebagai variabel penting dalam analisi tetapi juga analisis pada tingkat diri individu sebagai penghasil atau pemroduksi teks, termasuk juga analisi kepada khalayak sebagai komsi,em teks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemakruan diksi dan gaya bahasa komentator Valentino Simanjuntak dalam pertandingan timnas Indonesia di Piala AFF U-16-2018 yang ditayangkan di Indosiar. Objek dalam penelitian ini adalah bentuk pemaknaan yang tergambar dalam diksi dan gaya bahasa komentator Valentino Simanjuntak dalam pertandingan timnas sepakbola Indonesia di piala AFF U-16-2018 di Indosiar. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui analisi dan dokumentasi. Dalam analisi teks dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu baik berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya momental seseorang. Teknik yang dianalisis dalam penelitian ini merupakan rekaman dapat diakses melalui beberapa kasus website seperti youtube.com dan video.com. berbicara wacana, Van Djik melihat suatu wacana terdiri dari berbagai struktur tingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung. Van Djik membaginya menjadi tiga tingkatan yaitu struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Dalam penelitian ini, data yang diambil dari sumber data primer dan data skunder. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah teks gaya bahasa yang dikatakan oleh komentator Valentino Simanjuntak dalam dokumen atau rekaman pertandingan Tim Nasional sepakbola Indonesia di piala AFF U16 tahun 2018 yang ditayangkan di indosiar. Arsip video pertandingan dapat diakses melalui website video.com. sumber data skunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari luar data primer. Data skunder dalam penelitin ini adalah dengan melakukan pengkajian struktur studi pustaka yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan bidang atau bahasa serta gaya komentator sepakbola khususnya mengenai gaya bahasa komentator Valentino

Page 5: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

Simanjuntak. Teks yang dianalisis dalam penelitian ini merupakan rekaman pertandingan Piala AFF-16 2018 yang ditayangkan di Indosiar. Dokumen dapat diakses melalui beberapa kanal website seperti youtube.com dan video.com. Berbicara mengenai wacana, Van Dijk melihat suatu wacana terdiri dari berbagai struktur/tingkatan, yang masing-masing bagian saling mendukung. Van Dijk membaginya menjadi tiga tingkatan yaitu struktur makro, supertstruktur, dan struktur mikro. Struktur makro merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat dipahami dengan melihat topik dari suatu teks. Tema wacana ini bukan hanya isi, tapi juga sisi tertentu dari suatu peristiwa. Kedua superstruktur yaitu kerangka suatu teks, bagaimana struktur dan elemen wacana itu disusun dalam teks secara utuh. Terakhir adalah struktur mikro, struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dengan menganalisis kata, kalimat, proporsi, anak kalimat, parafrase yang dipakai dan sebagainya (Alex sobur, 2002)Elemen wacana model Van DjikStruktur wacana

Hal yang diamati Elemen

struktur makro

Tematik(apa yang dikatakan?)

Topik

super struktur

Skematik(bagaimana pendapat disusun dan dirangkai?)

Skema

Struktur mikro

Semantic(makna yang ingin dikatakan)

Latar, detail, maksud, peranggapan, nominasi

Struktur makro

Sintaksis(bagaimana pendapat disampaikan?)

Bentuk kalimat, koherensi kata ganti

Super struktur

Stilistik(pilihan kata apa yang dipakai?)

Leksikon

Struktur mikro

Retoris(bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan?)

Grafis, metafora, ekspresi

Sumber : (Eriyanto, 2001) Dalam keabsahan data, triangulasi merajuk pada pengumpulan informasi atau data dari individu dan latar dengan menggunakan berbagai metode. Cara ini naik untuk mengurangi bias yang melekat pada satu metode dan memudahkan melihat keluasan penjelasan yang peneliti kemukakan. Teknik triangulasi data dapat disebut juga triangulasi sumber. Cara ini mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data. Ia berusaha menggunakan berbagai sumber yang ada. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan berbagai sumber seperti dokumen/arsip rekaman pertandingan dengan literature atau database terkait yang ada. Hasil penelitian dan pembahasan PT. Indosiar Visual Mandiri resmi mengudara sebagai televise nasional pada tanggal 11

Page 6: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

januari 1995. Visi PT. Indosiar Visual Mandiri menjadi stasiun televise memiliki visi “Menjadi stasiun televisi terkemuka dengan tayangan berkualitas yang bersumber pada in – house production, kreatifitas dan sumber daya manusia yang handal” dan Misi sebagai berikut :1. Futuristik, Berorientasi pada kemajuan dengan terobosan yang inovatif. 2. Inovatif , Menjadi trendsetter dengan ide yang inovatif. 3. Kepuasan ,Memprioritaskan kepuasan stakeholder. 4. Kemanusiaan ,Memelihara lingkungan sekitar dengan baik. Sejak tahun 2012, logo tersebut kembali digunakan. Akan tetapi, logo tersebut diberi efek mengkilap. Pada tanggal 8 Oktober 2012, logo tersebut diberi efek "berlian". Pada tanggal 1 Desember 2014, logo Indosiar mengalami perubahan gaya huruf untuk pertama kalinya setelah 20 tahun. Indosiar memiliki tagline “Memang untuk anda” www.indosiar.com Valentino simanuntak adalah seseorang yang berprofesi sebagai seorang presenter olahraga, pengacara, dan juga pengajar komunikasi. Mungkin ia sudah taka sing lagi di dunia presenter olahraga. Yang menjadi sorotan saat ini adalah penggunaan kata jjebret. Berawal ketika Valentino membawakan acara play to play yang lebih mengarah ke inggris. Selain itu, Valentino mencari kata yang lebih sesuai untuk menggambarkan serunya detik-detik tendangan gol. Akhirnya kata jebret dipilih dan digunakan dalam mengomentari pertandingan. Kata jebret tersebut terinspirasi berdasarkan pengalamannya ketika bermain sepakbola pada masa kanak-kanaknya di Srengseng Sawah, Jakarta. Pada kompetisi Piala AFF U-16 tahun 2018 dan Liga 1 2018/2019, Valentino dipercaya menjadi komentator kembali yang ditayangkan di Indosiar (farel dennys sitorus, n.d.)

Sumber : www.tribunnews.com Sejarah kometator sepakbola dimulai pada tanggal 22 Januari 1927, komentator pertandingan sepakbola pertama kali dilakukan. Komentator pada saat itu memberikan informasi jalannya pertandingan melalui jaringan radio. Komentar pertama ini dilakukan oleh seorang bernama Teddy Wakelam yang notabene mantan pemain rugby. Komentar pertandingan yang dilakukan ini terjadi seminggu setelah Wakelam melakuan siaran rugby untuk pertama kalinya, antara Inggris melawan Wales dari sebuah gedung berkayu. Wakelam memberitakan pertandingan sepak bola Liga Inggris antara Arsenal melawan Sheffield United yang dimainkan

Page 7: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

di Stadion Highbury, dengan hasil akhir imbang (aswab nanda pratama, 2019) Dalam pertandingan Timnas Indonesia di AFF U-16 2018 Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan ini,kejuaraan ini diikuti oleh 11 negara dari 12 anggota AFF. Indosiar dipercayai sebagai official license broadcaster di Sidoarjo. Kompetisi ini diadakan di Stadion Gelora Delta Siduarjo pada 29 sampai dengan 11 agustsu 2018 dengan format system gugur. Dalam pertandingan timnas Indonesia 6 dari 7 pertandingan dipandu oleh Valentino Simanjuntak sebagai komentator utama, namun dalam penelitian ini akan dibahas tentang salah satu dari enam pertandingan tersebut yakni : Pertandingan Indonesia vs Filiphina Skema Pertandingan Indonesia vs filiphina NO DURASI DESKRIPSI MATERI

1. 07.06-07.20 Andre jebret, gol gol gol gol gol apa belum? Kita lihat jejejejejejebert yaampun yaampun ayo indonesia masih bola ding dong tadi gedebak gedebuk ke kiri kanan depan belakang belum masuk terus dan teRUS

2. 16.05-16.25 Tendangan langsung jebret ya ampun jebret yaampun, yaampun kenapa bagus masih belum bisa mengarahkan kepala dan bolanya menuju ke gawang sehingga tadi kalkulasi perhitungan yang terjadi membuat bola masih melambung, peluang 24 karat lagi yuke !

3. 48.40-48.50 Luara biasa crossing jebret jebret jebret Ttidak pernah ada lawan atau masalah yang bisa menyalahkan matahari terbit

4. 55.18-55.25 Udah jempalitan, udah tinggal sleding, udah tinggal nginjek injek doang kali ini kita liat lawan kita untuk bisa merebut bola dari kaki yuke

5. 71.55-72.00 Tengok cut back cut back jebret, perjuangan kit aberkelok - kelok, yang penting bukan lurusnya tapi hasil sebanyak banyaknya. Hidup kita boleh naik turun, tapi tujuannya mencapai puncak Indonesia boleh dalam masa masa yang membuat kita rindu, tetapi yang penting kita bisa menang, siapa kita Indonesia?

6. 81.10-81.30 Bergerak lagi, iya ampun cantik bagus bagus bagus jebret, kau sungguh luar biasa, kau sungguh mempesona, Kau sungguh juara, I love u indonesia, yayayaya ulalala, bagus kahfi orang tuamu bangga

7. 84.00-84.05 Sangat kuat ketika menyakiti, tidak kuat ketika disakiti itu yang saya lihat dari pemandangan inI

Sumber : (olahan data peneliti)

Page 8: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

Menurut Keraf, diksi merupakan pemakain kata yang digunakan untuk dapat menginformasikan sebuah gagasan dalam bentuk kelompok kata yang sesuai serta tepat dalam situasi. Selain diksi yang tepat, efektivitas komunikasi menuntut persyaratan yang harus dipenuhi oleh pengguna bahasa yaitu kemampuan memilih kata yang sesuai dengan tuntutan komunikasi. Indikator ketepatan antara lain, mengomunikasikan gagasan berdasarkan pilihan kata yang tepat dan sesuai berdasarkan kaidah bahasa Indonesia. Kedua menghasilkan komunikasi puncak (yang paling efektif) tanpa salah penafsiran atau salah makna. Ketiga menghasilkan respon pembaca atau pendengar sesuai dengan harapan penulis atau pembicara dan terakhir menghasilkan target komunikasi yang diharapkan (parta ibeng, 2019) Pertemuan melawan Filipina, Indonesia masih diunggulkan diatas kertas. Selain faktor tuan rumah, Indonesia juga dibebankan untuk mendapatkan 3 poin karena merupakan pertandingan perdana. Tidak ada rivalitas yang berarti antara Indonesia dengan Filipina, Indonesia lebih diunggulkan dari segi permainan. Berbeda jika dibandingkan timnas senior, dimana Filipina sekarang mampu menyamai level permainan Indonesia dengan langkah naturalisasinya. Peta persaingan sepakbola Indonesia dengan Filipina sebenarnya memiliki jarak yang cukup jauh. Secara peringkat dan pembinaan pemain Indonesia lebih unggul, namun hal tersebut mulai bisa diimbangi sejak pergeleran Piala AFF 2010. Filipina tampil mengejutkan dengan menampilkan beberapa pemain naturalisasi dan pemain keturunannya. Langkah naturalisasi mampu mengangkat gaya permainan Filipina, dan untuk level senior kini menjadi negara yang cukup disegani di ASEAN. Elemen detil dalam pertandingan ini Valentino gunakan mendeskripsikan latar belakang dari pemain yang tampil bagus dalam pertandingan ini. Pertandingan perdana juga secara tidak langsung menjadi momment perkenalan kepada masyarakat. Contohnya ketika supriadi berhasil mencetak goal cepat sebagai berikut.“Sebuah insting yang sangat baik dari Supriyadi, Desa Pleret Purwakartaanak TKW selama ini diasuh kakek neneknya dan dia buktikan bahwa latarbelakangnya ini membangkitkan semangat dia untuk dapat membuktikansebagai salah satu pemain masa depan tim nasional indonesia yang akanmampu sampai ketingkat senior". Detil lain terdapat juga di menit ke 18, yaitu pada kalimat "Tendangan penjuru jebret, siap kita indonesia ! Indonesia kali ini, anak dari denpasar bali, bli komang teguh krisnanda mencetak goal bukan hanya untuk bali tapi untuk indonesia". Detil digunakan Valen untuk mengulasi latar belakang pemain seperti kondisi keluarga dan daerah asalnya. Sesuai dengan topik pertandingan mengenai antusiasme dukungan terhadap timnas U-16 di pertandingan pertama, elemen maksud dalam pertandingan inipun berbanding lurus. Maksud dalam pertandingan ini mengungkapkan bahwa antusias mendukung timnas U-16 tidak hanya diberikan oleh penonton namun juga pemerintah. Komentar Valen terdapat pada menit 33.36 - 33.44, “Dan kita lihat tadi bagaimana para petinggi sepakbola pun hadir, memberikan perhatiannya kepada pertandingan pertama U-16 tim nasional kita ini”. Kalimat tersebut secara implisit memberikan pesan bahwa pemerintah memang bertugas untuk memberikan dukungan penuh kepada timnas Indonesia.

Page 9: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

Valentino menggunakan elemen praanggapan untuk mendukung pesan yang ia samapaikan. Menggambarkan bahwa Supriadi yang mempunyai lari kencang dan tidak punya lelah, lalu memberikan inforimasi bahwa kenyataannya supri sudah bermain dari menit awal pertandingan. Kalimat tersebut terdapat di menit ke 77.23 sampai dengan 77.50. "Lari lari dan lari antar benua antar provinsi dari sabang sampai marauke, supri seperti baru bermain padahal dari menit awal ia bermain lari yang begitu kencang tanpa paru paru tanpa kita lihat seperti kelelahan pergerakan lagi dari indonesia upaya merangsek uu kita lihat aduhai, mlohoy jeb jeb jeb jeb jeb upaya lagi angkat bola di udara jebret iiih terus menderu nderu terus seperti wajah penonton kita hari ini terpuaskan pon !". Penggunaan kalimat aktif sering digunakan oleh Valentino, hal ini juga digunakan untuk membangun kedekatan emosional dengan penonton. Contoh penggunaan kalimat aktif ada pada menit ke 31.45 - 31.55, "Dan david maulana yang akan melakukan tendangan, dan jebret, indonesia bisa ! Indonesia juara! Siapa kita Indonesia !". Bentuk penerapan kalimat aktif disini adalah David sebagai subjek yang melakukan tendangan. Struktur kalimat bisa dibuat aktif maupun pasif, tetapi umumnya pokok yang dianggap penting selalu ditempatkan di awal kalimat. Koherensi "Sebab akibat" dalam elemen ini muncul dimana hubungan antar kata dan kalimat saling mempengaruhi. Pada kenyataanya jika tidak ada koherensi, kedua kalimat merupakan kalimat yang bertolak belakang dan tidak berhubungan. Contohnya pada menit 02.36 - 02.54, "Sebuah insting yang sangat baik dari supriyadi, desa pleret purwakarta anak TKW selama ini diasuh kakek neneknya dan dia buktikan bahwa latar belakangnya ini membangkitkan semangat dia untuk dapat membuktikan sebagai salah satu pemain masa depan tim nasional indonesia yang akan mampu sampai ketingkat senior". Sebab Supriyadi yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, memiliki akibat untuk membangkitkan semangatnya dalam bermain sepkabola. Berapa istilah dalam sepakbola yang sebenarnya sudah dekat dan dikenal oleh masyarakat diganti dengan istilah yang lebih interaktif dan menggugah imajinasi pendengarnya. Pada dasarnya elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Valentino menggunakan kata seperti, sundulan menjadi "tandukan" pada menit ke 45, menggiring menjadi "gocekan" pada menit ke 25, dan passing menjadi "umpan" pada menit ke 29. Elemen grafis sering kali digunakan untuk menekankan atau menonjolkan kata yang dianggap penting. Kata "Jebret" mendominasi di setiap goal yang tercipta, bahkan sekedar peluang yang menguntungkan bagi Indonesia. Jebret juga telah menjadi ciri khas dan seakan trade mark bagi setiap pertandingan yang dikomentari oleh Valentino Simanjuntak. Selain itu, kalimat "memeprtahankan daerah kedaulatan" juga dua kali disebutkan yaitu pada menit 27.28 - 27.34 dan 34.20 - 34.30. Elemen Metafora terdapat cukup banyak dalam komentar yang dikeluarkan Valentino dalam pertandingan ini. Terdapat banyak sekali kalimat yang menggunakan pribahasa, ungkapan sehari-hari, pepatah, hingga kalimat yang sedang populer pada saat itu. Diantaranya adalahdan berikan aku 10.000 orang tua akan ku cabut guung semeru dri akarnya, beri aku 10 pemuda akan

Page 10: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

ku guncangjkan dunia (kutipan populer oleh Soekarno untuk membangkitkan semangat nasionalisme) tidak hanya diksi, gaya bahasa yang digunakan komentator juga menjadi aorotan dan sangat berpengaruh terhadap pertandingan sepakbola. Dalam mengungkapkan atau melukiskan sesuatu, pengarang/pembicara menyampaikan bahasa dengan cara yang berbedabeda. Perbedaan cara berbahasa seseorang seperti dalam penggunaan kata, menyususn kata dalam sebuah kalimat, mengungkapkan sesuatu dengan bahasa yang indah, bahkan bisa juga mengungkapkan sesuatu dengan bahasa yang berlebihan. Pengungkapan pikiran dan perasaan yang bervariasi dalam berbahasa disebut sebagai gaya Bahasa. Dengan demikian, gaya bahasa merupakan pemakaian ragam bahasa dalam mewakili atau melukiskan sesuatu dengan pemilihan dan penyusuanan kata dalam kalimat untuk memperoleh efek tertentu

Elemen Metafora pertandingan Indonesia vs FilipinaNO KALIMAT ARTI

1. Prabara rumah tangga Memberikan ancaman2. Keliatan tegang kalang kabut Terlihat tidak konsentrasi3. Heading Remidial Heading yang diulangi kembali4. Serangan 24 jam nonstop, 30 hari 30

malamMelakukan serangan secara terus-menerus

5. Jangan sampai kendor, jangan sampai ternoda

Berusaha agar tidak kemasukan goal

6. Umpan membelah lautan Long passing7. Umpan yang begitu manis, manja,

paripurnaPassing yang memudahkan rekannya

8. Mampu mengoyak-ngoyak, merobek-robek, meluluh lantahkan, membuat nelangsa, patah hati, patah pinggang, patah semuanya

Serangan yang membuat frustasi pertahanan lawan

9. Baby shark syalalalalala baby shak syalalalala

Ungkapan kegembiraan, bertepatan dengan istilah baby shark yang sedang popular pada saat itu.

10. Tendangan LDR Tendangam (long short) lari antar benua antar provinsi dari sabang sampai merauke

11. Lari yang begitu kencang tanpa pura-pura

Pergerakan yang jauh dan lari tanpa lrlah

Sumber : olahan data peneliti

Pertandingan dalam Piala AFF U-16 2018 dilalui timnas Indonesia berjumlah 7 pertandingan, di mana 6 di antaranya dikomentari oleh Valentino Simanjuntak sebagai komentator utama. Kemenangan di pertandingan pertama hingga akhir dilalui oleh Indonesia

Page 11: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

dengan cara dan score yang beragam. Setiap pertandingan memiliki topik bahasan tersendiri. Dalam pertandingan pertama memuat antusiasme dukungan terhadap timnas dari masyarakat. Secara tematik, pada pertandingan kedua mengusung topik optimisme untuk mengalahkan Vietnam, karena negara tersebut merupakan salah satu pesaing terberat di Grup A. Pada Pertandingan ketiga semangat untuk mengunci tiket semifinal dilambungkan untuk mampu mengalahkan Timor Leste. Topik di pertandingan terakhir fase grup adalah memastikan posisi juara grup kendati tempo pertandingan menurun. Babak semifinal mengangkat emosi yang semakin memuncak karena yang dihadapi adalah musuh bebuyutan Malaysia. Pertandingan terakhir dimana Indonesia lolos ke partai final melawan Thailand, Indonesia misi untuk mengalahkan raja Asia Tenggara. Kendati memilki tempo yang naik turun, namun tensi pertandingan semakin memuncak terutama menuju akhir kompetisi. Semangat nasionalisme dalam mendukung tim nasional menjadi tema utama dalam teks wacana yang diproduksi oleh Valentino Simanjuntak. Dalam fase grup, Indonesia mampu mencatatkan score besar dan permainan yang baik. Setiap terjadinya peluang Valentino selalu mengeluarkan ungkapan ekspresif agar peluang tersebut berbuah menjadi goal. Begitu pula ketika terjadi peluang yang mengancam Indonesia, Valen mencoba mengindikasikan bahwa Indonesia mampu mengatasinya. Skema kalimat yang digunakan Valentino menggambarkan bahwa timnas mampu bangkit dari ketertinggalan dan menggunakan kalimat yang bernuansa nasionalis. Secara skematik, pada setiap pertandingan,Valen hampir selalu menggunakan skema yang sama. Ketika terjadi goal, Valen menunjukkan ekspresi kegembiraanya dengan kata “jebret” dan kalimat kiasan. Valentino memberikan pesan semangat untuk kembali fokus dan keluar ketika terjadi tekanan. Repitisi kata jebret sebgai ciri khas selalu terjadi, namun penggunaan kalimat nasionalis cukup mendominasi ketika terjadi goal. Secara semantik, makna yang ingin dikatakan Valentino sangat beragam dan bisa dilihat dari latar, detil, maksud, dan praanggapan. Beberapa informasi detil digunakan untuk memperjelas profil pemain seperti Supriyadi yang merupakan anak seorang TKI. Valen menjabarkan hingga kondisi keluarganya yang kurang mampu dan tinggal bersama kakek dan neneknya. Informasi yang lainnya juga berupa motivasi untuk Indonesia mampu mengatasi perlawanan dari lawan. Elemen lain seperti elemen maksud, sering digunakan dalam setiap pertandingan untuk menunjukan secara implisit bahwa Indonesia lebih unggul dibandingkan dengan lawan. Contoh kalimat yang menunjukan elemen maksud adalah, “Jebret ah, ayo bangkit lagi ! Tegakan kepala kita. Suarakan lagi, indonesia masih mampu mempertahankan keunggulan ini”. Meskipun berada dalam posisi yang tertekan, Valentino secara tidak langsung menegaskan bahwaIndonesia masih lebih unggul dan mampu memenangkan pertandingan. Elemen terakhir praanggapan, yang mendukung suatu teks digunakan untuk menunjukan secara nyata bahwa hal yang dibicarakan dapat benar-benar terjadi. Contoh ketika terjadi goal untuk Indonesia, Valentino mencoba memberikan kalimat praanggapan sebagai berikut “Bagas menggocek 2 pemain Bagas jebret, kalau kau bangsa indonesia kau akan berteriak kalau kau bangsa indonesia maka kau akan bersorak, kalau kau bangsa indonesia maka kau akan terharu”.

Page 12: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

Valentino mencoba memposisikan bahwa dengan keunggulan score merupakan upaya yang luar biasa yang mampu membuat penonton merasa terharu jika penonton merupakan bagian dari bangsa Indonesia. Pendapat yang disampaikan oleh Valentino memuat berbagai cara seperti Bentuk kalimat, leksikon, dan Kata Ganti. Penggunaan kalimat aktif masih digunakan oleh Valentino, hal ini juga digunakan untuk membangun kedekatan emosional dengan penonton. Kalimat aktif terdapat pada kalimat “muhammad yudha cukup membuat sesak penjaga gawang nguyen yu yung dalam mengantisipasi upaya yang begitu luar biasa” dan kalimat “Bagas menggocek 2 pemain”. Selain itu, elemen koherensi yang dipakai dalam pertandingan ini adalah koherensi kondisional, dimana ditandai dengan pemakaian anak kalimat sebagai penjelas. Dalam komentar sepakbola pasti selalu identik dengan penggunaan kata ganti. Valentino masih menggunakan kata "kita" untuk memposisikan baik dia yang berada di studio, penonton di stadion, maupun penonton dirumah yang sedang menyaksikan dan mendukung pertandingan timnas. Contohnya julukan “Si Kobra” diberikan kepada Andre yang bermain berbahaya dan mampu mencetak goal. Rendy “Si Bango” karena memiliki tubuh yang kurus dan tinggi. Selain itu kata ganti “Juru Kolong” juga diberikan kepada pemain yang mampu mendrible bola dan melwati lawan melalui pergelangan kakinya. Valentino mengimprovisasi beberapa kata sesuai dengan kemauannya untuk dapat menghidupkan suasana. Beberapa istilah dalam sepakbola yang sebenarnya sudah dekat dan dikenal oleh masyarakat diganti dengan istilah yang lebih interaktif dan menggugah imajinasi pendengarnya. Pada dasarnya elemen leksikon menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. Valentino menggunakan kata seperti, kehilangan peluang menjadi "kecolongan", dan tuan rumah menjadi "kandang".Kata kecolongan akan memberikan makna yang lebih dalam akan kehilangan sesuatu yang berharga. Sedangkan kata kandang memiliki makna lebih liar jika dibandingkan dengan tuan rumah. Kata kandang lebih selaras dengan julukan “Garuda” pada timnas Indonesia. Secara grafis, kata jebret masih mendominasi setiap perkataan yang dikatakan oleh Valentino. Namun terjadi beberapa pengulangan atau repetisi kalimat yang sebenarnya berbeda namun memiliki konteks yang sama. Elemen Metafora terdapat cukup banyak dalam komentar yang dikeluarkan Valentino dalam pertandingan ini. Terdapat banyak sekali kalimat yang menggunakan pribahasa, ungkapan sehari-hari, pepatah, hingga kalimat yang sedang populer pada saat itu. Penggunaan istilah yang sedang populer juga kerap digunakan seperti, “baby shark syalalalalalala Baby shark syalalalalala” merupakan ungkapan kegembiraan, bertepatan dengan istilah baby shark yang sedang populer pada saat itu. Tendangan LDR (Tendangan Long Shot), “lari antar benua antar provinsi dari sabang sampai marauke, supri seperti baru bermain padahal dari menit awal ia bermain lari yang begitu kencang tanpa paru paru” yang bermakna pergerakan yang jauh dan lari tanpa lelah. Terdapat pula kutipan populer oleh Ir. Soekarno untuk membangkitkan semangat nasionalisme berikan aku 10.000 orang tua akan ku cabut guung semeru dri akarnya, beri aku 10 pemuda akan ku guncangjkan dunia. Berdasarkan analisis terhadap penggunaan diksi, Valentino menempatkan sebuah elemen untuk mendominasi diksi yang dia gunakan. Diksi yang digunakan oleh Valentino didominasi

Page 13: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

oleh diksi yang memiliki makna konotatif. Penggunaan makna konotatif sendiri memiliki makna bukan arti yang sebenarnya dari sebuah kalimat atau kata. Makna konotatif dapat dimaknai secara luas dan kalimat yang didengarpun tidak menjadi monoton, hal tersebutlah yang sering digunakan oleh Valentino. Dalam penggunaan gaya bahasa, Valentino cenderung menggunakan gaya bahasa hiperbola dan metafora. Fungsi gaya bahasa hiperbola sendiri adalah untuk melebih – lebihkan sesuatu yang sebenarnya bisa biasa saja, dengan tujuan untuk menggerakan hati penonton. Gaya metafora juga digunakan untuk lebih memperkuat daya imajinasi penonton dan juga menjalin interaksi antar komunikator kepada penerima pesan. Upaya menggambarkan sesuatu dengan cara membandingkan sesuatu yang sudah diketahui oleh masyarakat dapat mempermudah proses penyampaian suatu pesan agar diterima. Selain menganalisa teks, dalam analisis wacana juga penting untuk mengamati kognisi sosial teks yakni bagaimana suatu teks itu bisa diproduksi. Karena anggapan seseorang mengenai teks bahwa teks itu memiliki makna itu tidak sepenuhnya benar. Suatu teks itu bisa bermakna karena diberikan oleh si pemakai bahasa (penulis) dan makna inilah yang dikonstruksi oleh penulis. Selain makna dalam teks juga mengandung pendapat dan ideologi penulis tersebut. Dalam pandangan Van Dijk, kognisi sosial terutama dihubungkan dengan proses produksi berita. Titik kunci dalam memahami produksi berita adalah dengan meneliti proses terbentuknya teks. Proses terbentuknya teks ini tidak hanya bermakna bagaimana suatu teks itu dibentuk, proses ini juga memasukan informasi bagaimana peristiwa itu ditafsirkan, disimpulkan, dan dimaknai oleh wartawan. Untuk membongkar bagaimana makna tersembunyi dari teks, dibutuhkan penelitian kognitif dan strategi si penulis dalam memproduksi suatu berita. Karena setiap teks pada dasarnya dihasilkan lewat kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa. Sama halnya dengan diksi dan gaya bahasa yang di gunakan oleh Valentino Simanjuntak dalam komentar – komentarnya, teks wacana yang Valen produksi melibatkan kesadaran mental dan pengetahuannya. Bila kita melihat latar belakang Valen, dia bukan berasal dari mantan atlet sepakbola ataupun jurnalis dan pengamat sepakbola. Valen berangkat dari pengalamannya sebagai pembawa acara di stasiun televisi yang tentunya menonjolkan sisi entertaintment dan pernah berprofesi sebagai pengacara. Sehingga dalam setiap wacana yang diproduksi akan mempunya gaya yang berbeda jika dibandingkan dengan komentator sepakbola lainnya. Penggunaan gaya Bahasa yang dianggap berlebihan sebenarnya tidak hanya dilakukan oleh Valen saja, namun juga oleh beberapa komentator di Indonesia bahkan mancanegara. Nama Valentino Simanjuntak melambung seiring konsistensi gaya yang dipakai serta sorotan media baik dalam acara olahraga maupun acara televisi lainnya. Kesuksesan Valen tak hanya mermbah dalam pertandingan sepakbola, namun juga menjadi bintang iklan beberapa produk ternama dengan tetap memuat kata khas “jebret” miliknya. Dalam 1 tahun terakhir, Valen sering muncul di acara olahraga yang ditayangkan di Indosiar. ndosiar sendiri bukanlah stasiun televisi yang memiliki program olahraga yang

Page 14: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

ditayangkan secara konsisten dan continue. Program di Indosiar sendiri lebih didominasi dengan acara pencarian bakat, hiburan, dan drama. Sesuai dengan visi Indosiar yaitu menjadi stasiun televisi terkemuka dengan tayangan berkualitas yang bersumber pada in – house production, kreatifitas dan sumber daya manusia yang handal. Adapun acara olahraga yang ditayangkan di Indosiar karena hak siar yang telah dibeli dan periode tayangnya sesuai jadwal kompetisi lokal seperti Liga Indonesia, dan kompetisi kejuaraan Asia. Jika diperhatikan, kapasitas Valentino dalam memproduksi wacana tidak serta merta keluar dari kemauan dan keputusan dia sendiri. Karena komentar yang didengarkan juga ditayangkan dengan stasiun televisi yang menayangkan, tentunya ada komunikasi dan kesepakatan yang dijalin antara Valen dan tim produksi. Sesuai dengan awal karir Valentino sebagai komentator dimana ketika menjadi komentator di Indosiar terdapat permintaan untuk membawakan acara tersebut dengan gaya Amerika Latin dan Italia. Berawal dari permintaan tersebut, kemudian Valentino mencoba gaya komentator ala Radio Republik Indonesia dan gaya yang ada di kampung - kampung. Acara olahraga khususnya sepakbola yang ditayangkan di Indosiar sendiri tentunya memiliki style yang berbeda jika dibandingkan dengan stasiun televisi lain. Sisi hiburan tetap ditonjolkan yaitu dengan menggunakan Valen sebagai pembawa acara dan komentator utama. Namun untuk menyeimbangkan informasi, dalam sebuah pertandingan selalu ditemani oleh second commentator yang lebih bertugas untuk memberikan tanggapan dari segi teknis sepakbola itu sendiri. Kendati menuai beberapa kritik dan pro kontra, namun pengemasan acara seperti ini sebenarnya secara regulasi tidak dipermasalahkan selama tidak melanggar peraturan yang ditetapkan oleh KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). Bagaimana sebuah peristiwa dipahami dan dimengerti menurut Van Dijk didasarkan pada skema. Skema menunjukan bahwa kita menggunakan struktur mental untuk menyeleksi dan memproses informasi yang datang dari lingkungan. Skema sangat ditentukan oleh pengalam dan sosisalisasi individu dalam memproduksi sebuah wacana tertentu. Dalam melakukan perannya sebagai komentator, tentu Valentino menggunakan skema untuk mendasari apa yang dia katakan.Valen menggunakan Skema Peran (Role Schemas) untuk memandang dan menggambarkan peranan dan posisi yang ditempati seseorang dalam masyarakat. Beberapa kesempatan seperti ketika pertandingan pertama melawan Filipina, Valen memposisikan perwakilan pemerintah yang hadir sebagai pihak yang sudah seharusnya berkewajiban memberikan dukungan dalam perkembangan sepakbola nasional. Kemudian Valen juga memposisikan bahwa rakyat Indonesia yang menonton pertandingan sudah seharusnya memberikan dukungan atas perjuangan timnas dan ikut bangga dengan hasil yang telah dicapai. Secara implisit, Valen mengakomodir pesan untuk setiap individu memberikan dukungan kepada timnas apapun posisi dan peranannya dalam masyarakat. Selanjutnya Valen juga menggunakan skema lain, yaitu Skema Peristiwa (Event Schemas) dimana merupakan skema yang paling sering dipakai dalam produksi wacana. Dalam pertandingan di kompestisi Pial AFF U-16 2018, Valen mencoba mengaitkan peristiwa hubungan Indonesia dengan beberapa negara di Asia Tenggara seperti contohnya dengan Timor Leste dan Malaysia. Sejarah hubungan yang sempat tidak harmonis mencoba direkonstruksi

Page 15: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

dalam persaingan dipertandingan sepakbola. Skema peristiwa juga digunakan dalam pertandingan melawan Kamboja yang bertepatan dengan peristiwa bencana gempa bumi yang menimpa Provinsi Bali dan NTB. Valen mencoba mengaitkan kedua situasi, dan memproduksi wacana bahwa goal dan kemenangan yang tercipta pada pertandingan tersebut dipersembahkan untuk para korban bencana. Dalam pandangan konteks sosial, Van Dijk menjelaskan bahwa wacana yang terdapat dalam sebuah teks adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat. Sehingga untuk meneliti teks tersebut, perlu mengetahui bagaimana wacana tersebut diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Konteks sosial ini pula dihubungkan dengan pengetahuan dan literatur yang berkembang pada khalayak atas suatu wacana. Analisis sosial (konteks sosial) berkaitan dengan halhal yang mempengaruhi pemakaian bahasa, dan terbentuknya sebuah wacana seperti latar, situasi, peristiwa, dan kondisi sosial yang sedang terjadi saat itu. Wacana yang diangkat di sini adalah mengenai penggunaan diksi dan gaya bahasa komentator Valentino Simanjuntak. Peneliti mencoba membandingkan Valen dengan beberapa komentator sepakbola di Indonesia. Dalam periode tahun 2010 sebenarnya sudah muncul beberapa nama seperti Rendra Sudjono, Iwan Setiawan, dan Hadi Gunawan. Rendra Sudjono memiliki istilah khas ketika terjadi peluang dan goal yaitu kata “jeger” dan pengulangan kata “goal” yang dilakukan berulang – ulang secara cepat. Gaya sejenis juga dimiliki oleh Iwan Sukmawan yang memiliki jargon “Mamayo” ketika terjadi peluang dan goal. Sedangkan Hadi Gunawan memili gaya yang mirip dengan Valen, dimana memiliki jargon “Ahay” dan kalimat “Serangan 7 hari 7 malam”. Dari beberapa gaya komentar tesebut, sebenarnya penggunaan diksi dan gaya bahasa yang retoris sudah muncul sebelum eksistensi Valentino Simanjuntak di televisi. Tanpa mengurangi porsi informasi dan edukasi dalam pertandingan sepakbola, gaya komentator seperti ini memang disukai oleh sebagian besar masyarakat. Bahkan dapat menjadi daya tarik penonton, selain ingin melihat klub atau pemain favoritnya bertanding. Keberadaan gaya komentator seperti Valentino sebenarnya tidak menjadi masalah, karena sejatinya dalam setiap pertandingan selalu didampingi oleh second commentator yang bertugas untuk menemani komentator utama. Tidak hanya mendampingi, keberadaan komentator kedua juga untuk memberikan umpan balik atas tanggapa komentator utama untuk memperjelas kejadian yang bersifat teknis dalam pertandingan. Namun yang kerap menjadi permasalahan adalah karena porsi komentator yang lebih besar. Sehingga jika muatan komentator utama lebih didominasi hiburan, maka fungsi second commentator tidak berjalan dengan maksimal. Jika dibandingkan dengan era 80-an hingga awal 2000, tentu gaya komentator olahraga mengalami perubahan yang sangat signifikan. Mulai dari era Sambas Mangun dikarta, Hardimen Koto, hingga Tris Irawan tayangan olahraga dimaknai sebagai sebagai tayangan yang dikemas secara resmi dan tegas. Dengan pengemasan acara yang dianggap monoton, tentunya variasi gaya bahasa dan pengemasan yang lebih santai bagaikan oase ditengah gurun acara olahraga di Indonesia. Hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat akan keterbukaan arus komunikasi dan informasi. Dalam penelitian ini, pertandingan sepakbola dimanifestasikan Valentino sebagai

Page 16: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

simbolisasi perjuangan bangsa untuk menumbuhkan kebanggan warga negara. Cara yang mungkin juga dilakukan oleh komentator pada era sebelumnya, namun cara yang dilakukan Valentino diungkapkan secara frontal dan ekspresif. Terlebih dalam kompetisi Piala AFF, Indonesia memiliki sejarah hubungan yang kurang harmonis seperti dengan Malaysia dan Timor Leste. Perjuangan dalam bidang olahraga diimplementasikan sebagai perjuangan bangsa di era modern. Menggunakan pertandingan olahraga sebagai bentuk perjuangan bangsa tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga terjadi di mancanegara. Acara olahraga internasional memberikan bukti besar bagaimana cara budaya nasional membingkai pandangan mereka dari negara lain. Hubungan antara wacana, olahraga, media dan kepentingan memungkinan negara - negara yang terjadi dalam praktik tersebut. Wacana yang dibangun oleh Valentino Simanjuntak lebih mengarah kepada hal yang positif terlepas dari pro dan kontra gaya bahasa yang digunakan. Melalui berbagai macam diksi dan gaya bahasa yang disuguhkan, konstruksi wacana berkembang pada kognisi khalayak dan memberikan bentuk penilaian yang dipercaya oleh pendengar. Pengemasan isu-isu nasional dalam pertandingan olahraga khususnya sepakbola tidak menjadi hal yang asing, karena hakikat olahraga itu sendiri adalah kerjasama dan fairplay atau sportifitas.Deskripsi materi diksi pertandingan Indonesia vs filiphinaNO DURASI SKRIPSI MATERI DIKSI

1. 04.13-04.23 Kembali kita lihat, bagaimana pemain tim nasional u16 ini terus, terus dan terus memberikan prahara bagi pertahanan kubu lawan

Metafora : Prahara (Masalah)

2. 04.39-04.47 Jebret, uala… Tandukan Garuda Asia, Masih meleset sikit Coach !

Trope : Tandukan Garuda Asia (Maksud tandukan adalah sundulan)

3. 05.14-05.25 Mumpung, mumpung, mumpung U16 Filipina masih keliatan tegang kalang kabut, kita harus cepat segera dapat melepaskan atau menyelesaikan peluang yang ada pon

Alusio : Tegang Kalang Kabut (Panik ketakuta

4. 06.19-06.28 Jebret yaampun dua kali kita lihat faturahman dalam posisi yang sama, heading remedial.

Metafora : Remidial (Mengulangi)

Page 17: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

5. 13.15-13.20 Untuk dapat membuka pertahanan dari filipina yang saat ini bertahan total menghadapi serangan 24 jam nonstop, 30 hari 30 malam dilakukan oleh tim nasional kita.

Metafora: menghadapi serangan 24 jam nonstop, 30 hari 30 malam (Serangan yang dilakukan terus - menerus tanpa henti)

6. 24.15-24.27 Sebuah gerakan cantik, gojek kembali iya iya jebret, yaampun bisa nabrak tiang begitu, aduuh ayo indonesia. Masih terus, terus, dan terus.

Alusio : Cantik (Maksud dari cantik adalah bagus atau indah)

7. 26.54-36.58 Angkat bola jebret, melengkung tadi kegawang namun terlalu tinggi

Denotative : menyampaikan bahwa bola membelok dan terlalu tinggi

8. 27.28-27.34 Ayo pertahankan daerah kedaulatan kita, jangan sampai kendor, jangan sampai ternoda.

Polisemi : kendor (patah semangat)

9. 29.07-29.10 Ada andre kali ini, bisa memberikan umpan membelah lautan

Konotatif : mampu membelah lautan (passing antar lini)

10. 32.20-32.32 Umpan yang begitu manis, manja, paripurna di headingjuga dengan sempurna oleh fajar fathurahman, anak manokwari memberikan kontribusinya lagi.

Polisemi : manis, manja paripurna

11. 34.20-34.30 Mampu menjaga kedaulatan daerah teritori kita, kesucian yang harus kita jaga

Konotatif : mampu menjaga kedaulatan daerah terioti kita (menjaga daerah pertahanan)

12. 39.49-39.52 Andre menusuk seperti kobra, seperti julukannya.

Konotatif : memasak seperti kobra (menyerang secara mengerikan)

13. 44.32-44.38 Jebret gol gol gol gol gol, 3 kali tandukan dari garuda Asia, mampu ngeoyak ngoyak, merobek - robek, meluluh lantahkan, membuat nelangsa, patah hati, patah

Konotatif : tandukan dari garuda asia, mampu mengoyak-ngoyak, merobek-robek, meluluh – lantahkan, membuat nlanhsa, patah hati, patah pinggang, patah semuanya (sundulan pemain

Page 18: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

pinggang, patah semuanya, membuat kita bangga dan menjadi gol yang ke empat dari Sutan Zico.

Indonesia yang mengancam lawan)

14. 50.42-50.44 David maulana lagi, ihh manja betul umpannya

Polisemi : manja (memudahkan kawan)

15. 63.08-63.18 David maulana akan melakukan tendangan jeb jeb jeb jebrett, anak medan ikut menyumbang untuk Indonesia, untuk kebinekaan tunggal ika kita

Sinonim : menyumbang kontribusi

16. 64.18-64.20 Umpan sedekah tadi diberikan.

Konotatif : umpan sedekah (passing secara Cuma-Cuma)

17. 66.17-66.40 Kali ini kita lihat, umpan membelah samudra, rendy umpan crossing membahana jeb jeb jeb jeb jeb jebret jebret jebret baby sharksyalalalalalala Baby shark syalalalalala si kembar kali ini dilesatkan oleh aminudin bagus kahfi

Konotatif : umpan membelah lautan (passing antar ini)

18. 68.40-68.47 Tendangan jauh LDR idiiih, tendangan maut tadi kita lihat yang mengagetkan kita semua.

Sinonim : maut/mematikan

19. 72.32-72.45 Segi tiga cinta tadi dilakukan, umpan cantik bagas jebret berikan aku 10.000 orang tua akan ku cabut gunung semeru dri akarnya, beri aku 10 pemuda akan ku guncangjkan dunia

Konotatif : segitiga cinta Homonym : umpan

20. 77.23-77.50 Lari lari dan lari antar benua antar provinsi dari sabang sampai marauke, supri seperti baru bermain padahal dari menit awal ia bermain lari yang begitu kencang tanpa paru paru tanpa kita

Konotatif : Lari lari dan lari antar benua antar provinsi dari sabang sampai marauke (berlari dengan jarak yang jauh)

Page 19: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

lihat seperti kelelahan pergerakan lagi dari indonesia upaya merangsek uu kita lihat aduhai, mlohoy jeb jeb jeb jeb jeb upaya lagi angkat bola di udara jebret iiih terus menderu nderu terus seperti wajah penonton kita hari ini terpuaskan pon !

Sumber : olahan data peneliti Dalam pandangan konteks sosial, Van Dijk menjelaskan bahwa wacana yang terdapat dalam sebuah teks adalah bagian dari wacana yang berkembang dalam masyarakat. Sehingga untuk meneliti teks tersebut, perlu mengetahui bagaimana wacana tersebut diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Konteks sosial ini pula dihubungkan dengan pengetahuan dan literatur yang berkembang pada khalayak atas suatu wacana. Analisis sosial (konteks sosial) berkaitan dengan halhal yang mempengaruhi pemakaian bahasa, dan terbentuknya sebuah wacana seperti latar, situasi, peristiwa, dan kondisi sosial yang sedang terjadi saat itu. Wacana yang diangkat di sini adalah mengenai penggunaan diksi dan gaya bahasa komentator Valentino Simanjuntak. Peneliti mencoba membandingkan Valen dengan beberapa komentator sepakbola di Indonesia. Dalam periode tahun 2010 sebenarnya sudah muncul beberapa nama seperti Rendra Sudjono, Iwan Setiawan, dan Hadi Gunawan. Rendra Sudjono memiliki istilah khas ketika terjadi peluang dan goal yaitu kata “jeger” dan pengulangan kata “goal” yang dilakukan berulang – ulang secara cepat. Gaya sejenis juga dimiliki oleh Iwan Sukmawan yang memiliki jargon “Mamayo” ketika terjadi peluang dan goal. Sedangkan Hadi Gunawan memili gaya yang mirip dengan Valen, dimana memiliki jargon “Ahay” dan kalimat “Serangan 7 hari 7 malam”. Dari beberapa gaya komentar tesebut, sebenarnya penggunaan diksi dan gaya bahasa yang retoris sudah muncul sebelum eksistensi Valentino Simanjuntak di televisi. Tanpa mengurangi porsi informasi dan edukasi dalam pertandingan sepakbola, gaya komentator seperti ini memang disukai oleh sebagian besar masyarakat. Bahkan dapat menjadi daya tarik penonton, selain ingin melihat klub atau pemain favoritnya bertanding. Keberadaan gaya komentator seperti Valentino sebenarnya tidak menjadi masalah, karena sejatinya dalam setiap pertandingan selalu didampingi oleh second commentator yang bertugas untuk menemani komentator utama. Tidak hanya mendampingi, keberadaan komentator kedua juga untuk memberikan umpan balik atas tanggapa komentator utama untuk memperjelas kejadian yang bersifat teknis dalam pertandingan. Namun yang kerap menjadi permasalahan adalah karena porsi komentator yang lebih besar. Sehingga jika muatan komentator utama lebih didominasi hiburan, maka fungsi second commentator tidak berjalan dengan maksimal. Jika dibandingkan dengan era 80-an hingga awal 2000, tentu gaya komentator olahraga mengalami perubahan yang sangat signifikan. Mulai dari era Sambas Mangun dikarta, Hardimen

Page 20: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

Koto, hingga Tris Irawan tayangan olahraga dimaknai sebagai sebagai tayangan yang dikemas secara resmi dan tegas. Dengan pengemasan acara yang dianggap monoton, tentunya variasi gaya bahasa dan pengemasan yang lebih santai bagaikan oase ditengah gurun acara olahraga di Indonesia. Hal ini juga dipengaruhi oleh perkembangan masyarakat akan keterbukaan arus komunikasi dan informasi. Dalam penelitian ini, pertandingan sepakbola dimanifestasikan Valentino sebagai simbolisasi perjuangan bangsa untuk menumbuhkan kebanggan warga negara. Cara yang mungkin juga dilakukan oleh komentator pada era sebelumnya, namun cara yang dilakukan Valentino diungkapkan secara frontal dan ekspresif. Terlebih dalam kompetisi Piala AFF, Indonesia memiliki sejarah hubungan yang kurang harmonis seperti dengan Malaysia dan Timor Leste. Perjuangan dalam bidang olahraga diimplementasikan sebagai perjuangan bangsa di era modern. Menggunakan pertandingan olahraga sebagai bentuk perjuangan bangsa tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga terjadi di mancanegara. Acara olahraga internasional memberikan bukti besar bagaimana cara budaya nasional membingkai pandangan mereka dari negara lain. Hubungan antara wacana, olahraga, media dan kepentingan memungkinan negara - negara yang terjadi dalam praktik tersebut. Wacana yang dibangun oleh Valentino Simanjuntak lebih mengarah kepada hal yang positif terlepas dari pro dan kontra gaya bahasa yang digunakan. Melalui berbagai macam diksi dan gaya bahasa yang disuguhkan, konstruksi wacana berkembang pada kognisi khalayak dan memberikan bentuk penilaian yang dipercaya oleh pendengar. Pengemasan isu-isu nasional dalam pertandingan olahraga khususnya sepakbola tidak menjadi hal yang asing, karena hakikat olahraga itu sendiri adalah kerjasama dan fairplay atau sportifitas.Simpulan Berdasarkan penelitian tentang Penggunaan diksi dan gaya bahasa Valentino Simanjuntak di pertandingan Timnas Indonesia di piala AFF-U-16-2018 di Indosiar. Di era digital seperti saat ini, cara berkomunikasi setiap orang khususnya di media penyiaran tentu saja berbeda-beda dan umunya memiliki ciri khas masing-masing. Indosiar adalah salah satu stasiun televise Yang sangat berkembang pesat di era saat ini. Televise merupakan salah satu dari sekian banyak media penyiaran yang berkembang saat ini. Pesan yang disampaiakn dipengaruhi oleh siapa yang menyampaikannya. Dalam memandu jalannya pertandingan, valentine simanjuntak selalu menggunakan kata “jebret” dan “baby shak syalalalala” sebagai istilah dan diksi yang digunakannya berbeda dengan komentator lainnya. Cara pembawaannya juga sangat modern dan jauh berbeda dengan komentator 1990-an. Gaya Bahasa yang digunakan Valentino simanjuntak sering dimaknai pro dan kontra yang dianggap terlalu berlebihan. Terlepas dari itu semua, kehadiran Valentino simanjuntak menjadi daya Tarik tersendiri bagi penonton atau menyaksikan acara olohraga di televise khusunya sepakbola. Pesan yang disampaikan oleh valentine simanjuntak menunjukkan bahwa valentine ingin menghidupkan suasana agar penonton tidak monoton, ia ingin penonton merasakan apa yang pemain lakukan saat itu. Makna dari pesan tidak dapat dilihat hanya dari sebuah teks, namun dapat dipahami melalui bagaimana dan apa factor

Page 21: onlysenja.files.wordpress.com€¦  · Web viewTeknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah analisis dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa diksi dan gaya

yang melatarbelakangi pesan itu disampaikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teori Van Djik Teun A bahwa diksi dan gaya Bahasa yang digunakan oleh komentator sepakbola Valentino simanjuntak sangat berbeda dan berlebihan. Banyak menggunakan diksi konotatif dan hiperbola dimana jelas tampak dengan kata andalan yang saat ini sudah melekat yaitu “jebret”. Selanjutnya penelitian ini hanya menganalisi bagaimana diksi dan gaya Bahasa komentator sepakbola Valentino simanjuntak dalam menggunakan diksi dan gaya Bahasa. Berdasarkan penelitian ini, maka peneliti memeberikan beberapa saran, yakni untuk valentine simanjuntak,penggunaan diksi dan gaya Bahasa yang berlebihan bukan merupakan sesuatu yang dilarang.namun akibat yang mungkin saja dapat terjadi adalah tidak tersampaikannya informasi yang dibutuhkan penonton. Bagi penonton harus lebih bijak dalam memperoleh informasi. Informasi tidak hanya didapatkan dan dipercaya oleh satu ssii atau pihak saja. Penelitian mengenai Penggunaan diksi dan gaya bahasa Valentino Simanjuntak di pertandingan Timnas Indonesia di piala AFF-U-16-2018 di Indosiarmenurut peneliti belum menjawab seluruh permasalahan dalam teks wacana yang dibuat oleh Valentino Simanjuntak. Peneliti fokus terhadap penggunaan diksi dan gaya bahasa yang cenderung hiperbolis. Data yang dijadikan sumber kajian pustaka mengacu kepada fenomena dan permsalahan sesuai dengan topik utama penelitian. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan mampu lebih secara detail menganalisis setiap unit penelitian dan dapat melihat fenomena perkembangan masyarakat secara lebih mendalam.Daftar pustaka

Alex sobur. antar untuk analisis wacana. bandung: remaja rosdakarya.aswab nanda pratama. (2019). Hari Ini dalam Sejarah, Komentar Sepak Bola Disiarkan Perdana

Halaman all - Kompas.com. Retrieved October 26, 2019, from https://bola.kompas.com/read/2019/01/22/10532978/hari-ini-dalam-sejarah-komentar-sepak-bola-disiarkan-perdana?page=all

Bahasa di Tangan Komentator Bola – Galeri Buku Jakarta. (n.d.). Retrieved October 26, 2019, from http://galeribukujakarta.com/bahasa-di-tangan-komentator-bola/

Djik, teun A. van. (2009). society and discourse. new york: cambridge university press.Eriyanto. (2001). analisis wacana (Lkis). yogyakarta: pengantar analisis teks media.farel dennys sitorus. (n.d.). Sejarah “Jebreeet” dan Impian Valentino Simanjuntak - Bolasport.com.

Retrieved October 26, 2019, from https://www.bolasport.com/read/311359363/sejarah-jebreeet-dan-impian-valentino-simanjuntak

marcel danesi. (2012). pesan, tanda dan makna. yogyakarta: jalasutra.parta ibeng. (2019). √ Diksi : Pengertian, Syarat, Ciri, Fungsi, Manfaat, Jenis dan Contoh Menurut

Para Ahli. Retrieved October 26, 2019, from https://pendidikan.co.id/diksi/